• No results found

FATSAL 165.

Tentang tanda katerangan dan tentang terima-atau tiada diterimanja sekalian tanda katerangan dalem perkara civiel madjelis landraad itoe haroes mengingat atoeran jang kapala, jang terseboet dibawah ini.

Lihat djoega-. 1. B. 283.

FATSAL 166.

Orang, jang mengatakan mempoenjaï hak apa apa, atau jang menarik soewatoe hal kadjadian, akan menerangkan

haqnja atau perbantahannya tentang liaqnja orang lain, maka haroes menjatakan adanja haq atau hal kadjadian itoe.

Lihat djoega: B. W. 1865.

FATSAL 167.

Maka jang boleh djadi tanda katerangan itoe, ia itoe soerat

69

tanda katerangan, katerangannja saksi, sekalian sangka, pe-ngakoean, soempab; ia itoe samoa dengan mengingat apa,jang terperentah dalem fatsal-fatsal, jang bertoeroet pada fatsal

ini-Lihat djoega: B. W. 1865, 1866, 1867, 1895, 1915, 1923, 1929; l R. 159, 168, 172, 177, 178, 181, 285,420; SM. 1867 no. 29.

FATSAL 168.

Soerat acte, jang sah, ia itoe soerat jang diboewat oleh atau dihadepannja soewatoe pegawai oemoem, membawa antara kadoewa t'ihaq jang berperkara dan ahliwarisnja atau sekalian orang, jang mendapet hak daripadanja, soewatoe tanda kate-rangan, jang sah atas segala hal, jang terseboet dalem soerat itoe, dan djoega atas segala hal lain, jang diseboetkan disitoe seperti pembrian tahoe sadja; akan tetapi tjoema djika hal, jang dipandang seperti pemberian tahoe itoe, bertambatan

dengan boenjinja soerat acte itoe, jang kapala.

Lihat djoega: B. W. 1868, 1870; S. V. 380; I, R, 172, 294.

FATSAL 169.

Boekoe boekoenja sa'orang saudagar, jang terpegang dengan benar, djadi tanda katerangan tentang orang lain, jang tiada berdagang, atas roepanja dan banjaknja barang, jang terse-boet disitoe soedah diterimakan padanja, asal dinjatakan dari lain tempat lagi, bahoewa saudagar itoe biasa menerimakan barang-barang demikian kapada fihaq jang lain itoe dengan dipioetangkan, dan asal saudagar itoe menjatakan benarnja penoentoetannja itoe dengan soempâhnja.

Djika saudagar itoe soedah meninggal, maka ahliwarisnja haroes mengatoerkan katerangan dengan bersoempah, bahoewa dengen sasoenggoehnja marika itoe pertjaja, adanja oetang itoe dan belom di hajar. Boekoe-boekoe saudagar, jang tiada di pegang dengen benar, boleh djadi tanda katerangan, jang mem-beratken saudagar itoe.

Lihai djoega: B. W. 1882; K. H. 6; L R. 172, 294, Stbk 1872 no. 21 dan 22.

FATSAL 170.

Djika perboewatan itoe tiada di doestaken sama sakali, atau hal adanja perboewatan itoe terang, maka boekoe boekoe saudagar (ia itoe, djika perloe, di koewatken dengensoempah, atau djika dibenarken oleh hal kamatian) jang terpegang dengen benar itoe, mendjadi tanda katerangan antara saudagar-sau-dagar tentang sekalian perkara jang mengenaken perdaga-ngannya tentang temponja di lakoeken dan di terima, tentang roepan.ia, banjaknja dan harganja barang barangnja, ketjoewali djika ada katerangan jang menjataken lain.

Lihat djoega: K. H. 11; /. R. 172, 294; Stbl 1855 no. 79 Fats. 5.

FATSAL 171.

N.B. Dengen Staatsblad 1867 no. 29 maka fatsal 71 ini dan bagian falsal 72, jang membitjaraJcen tanda ka-terangan, jang di toelis, itoe di tiadakeu, dan di ganti per entah jang di bawah ni, boenjinja :

»Fats. 1. Soerat soerat jang di toelis di bawah

ta-„ngan, jang asal dari orang bangsa anak negri atau jang

„di samaken padanja, dan jang soedah di akoe oleh jang

„di adoeken itoe, atau jang terpandang dengen halal

„soedah di akoe, maka aken jang menandai' atau

ahli-„warisnja dan sekalian orang, jang mendapet hak dari

„padanja, soerat itoe djadi tanda katerangan, jang sama

„koewatnja dengan soerat acte, jang sah."

„Lihat djoega: B. W. 1875.

„Fats. 2. Orang, jang diadoeken itoe oleh karena ada

„soerat di boewah tangan itoe, 'wadjib mengakoe dengan

„teroes terang atau mendoestakan toelisannja atau tanda

„tangannja, akan tetapi ahliwarisnja atau sekalian orang,

71

„jang mendapet hak daripadanja itoe tjoekoep, djika

„mendoestaken toelisan atau tanda tangan itoe, boekan

„toelisannja atau tanda-tangannja orang, jang diwaküinja

„itoe."

„Lihat djoega: B. W. 1876.

„Fats. 3, Djika saorang mendoestaken toelisannja atau

„tanda-tangannja, atau djika ahliwarisnja atau sekalian

„orang, jang mendapat hak daripadanja, mendoestaken

„toelisan atau tanda-tangan itoe, maka hakim haroes

„membri perentah, soepaia benar-atau tiada benarnja toe-l i s a n dan tanda-tangan itoe nanti diperiksa dengan

„perentah hoekoem."

„Lihat djoega: B. W. 1877.

„Fats. 4. Soerat oetang, jang ditoelis di bawah tangan

„akan membajar wang atau barang, jang harganja boleh

„ditentoekan, haroes ditoelis sama sekali dengan toelisannja?

„jang menandai, atau sedikitnja, dibawah soerat itoe>

„salainnja dari tanda tangannja haroes di toelis, dengan

„toelisannja jang menandai itoe, katerangan, menjataken

„kaboelnja, jang ditoelis dengan hoeroef dan

menjeboet-„kan djoemlahnja wang atau besarnja atau banjaknia

„barang, jang djadi oetangnja itoe."

„Djika tiada ada demikian, maka soerat jang ditandai

„itoe, djika oetangnja didoestakan, tjoeina boleh diterima

„seperti permoelaan kanjataan dengan soerat sadja."

„Perentah jang termaktoeb dalem fatsal ini tiada

ber-„lakoe atas perkara perdagangan."

Lihat djoega: B. W. 1878.

„Fats. 5. Djika djoemlahnja wang, jang terseboet

„dalem badannja soerat itoe berbeda dengan djoemlah,

„jang terseboet dalem katerangan kaboelnja jang menandai

„itoe, maka nanti dipandang perdjandjian itoe soedah

„diboewat tentang djoemlah jang ketjil sendiri dari pada

„djoemlah-djoemlah itoe, maskipoen soerat dan kaboel itoe

„sama sakali ditoelis dengan toelisannja, jang menandai

„itoe, malainkan dalem hal djika boleh diterangkan, mana

„dari pada doewa djoemlah itoe soedah ditoelis salah."

„Lihat djoega: B. W. 1879.

„Fats. 6. Sekalian soerat dibawah tangan tentang

tang-„galnja tjoema koewat, akan melawan, moelai dari pada

„hari, soerat itoe ditandai dan didaftarkan oleh pegawa1

„jang oemoem, sabagaimana nanti ditentoekan oleh

sri-„padoeka jang dipertoean besar Goebernoer-djendral, atau

„moelai dari pada hari, salah satoe jang menandai soerat

„itoe meninggal, atau lagi moelai dari pada hari»

„adanja soerat itoe di njataken dengen soerat acte, jang

„di boewat oleh pegawai oemoem, atau lagi, moelai dari

„pada hari, kapan orang, tentang siapa soerat itoe di

„pakai aken melawan, soedah mengakoe dengen soerat

„adanja soerat itoe."

„Lihat djoega: B. W. 1880."

„Perentah, jang termaktoeb dalem fatsal 99 dari pe-l e n t a n tentang hape-l mepe-lakoeken dan menggantiken

pera-„toeran bahroe atas hal mengadaken hoekoem oendang

„oendang bahroe, djoega berlakoe dalem hal ini."

„Fats, 7. Soerat soerat ivissel (perentah aken memba-kar), soerat soerat order (soerat, jang nanti di bajar oleh

„jang di soeroeh bajar), soerat assignatie (soerat, jang

„nanti di bajar oleh jang di toendjoekken di dalemnja),

„soerat soerat kassier (soerat, jang nanti di bajar oleh

„toekang wangnja jang membri soerat itoe) dan lain lain

„soerat lagi, jang berharga dan haroes di bajar djika di

„bri lihat, atau lagi sekalian pengakoean {acceptatie) atau

„panjerahan (endossement) jang di toelis di belakangnja

„soerat soerat itoe, maka, djika jang menandai' soerat

„itoe sa'orang bangsa anak negeri atau, jang di samaken

„padanja, dan djika di pinta oleh jang menaroh goena

„atas soerat itoe, maka soerat itoe haroes di tarohi

kate-„rangan notaris atau lain pegawai bangsa Europa, jang

„di koewasaken oleh sripadoeka jang di pertoean

73

„besar, Goebernoer-djendral, menjataken bahoewa pega-w a i itoe kenal pada jang menandai itoe, dan boenjinja

„soerat itoe soedali dibri tahoe padanja dengan terang,

„atau lagi, sasoedahnja itoe soerat itoe soedali ditandai'

„dihadepan pegawai itoe,"

Lihat djoega: Staatsblad 1828 no. 61'"

FATSAL 172.

Salainnja dari peren tah, jang terseboet dalem kaämpat t'atsal didepan ini, maka tentang tanda katerangan dengan soerat dan tentang bal raenjatakan dengan katerangannja saksi-saksi, hingga bal itoe diatoer bahroe lagi, madjelis landraad nanti berlakoe, dengan menoeroet hoekoem jang sekarang mengena-kan orang bangsa anak negeri atau jang disamamengena-kan padanja.

Lihat djoega: SM. 1877 no, 65, 149 dan 150.

FATSAL 173.

Atoerannja saksi satoe sadja, dengan tiada lain katerangan' jang menjatakan, itoe tiada baroes dipertjaja dalem hoekoem.

Lihat djoega: B. W. 1905; -S', V. 376; T. II 290.

FATSAL 174.

Djika masing-masing persaksiannja beberapa orang, jang masing-masing mengatoerkan katerangan lain dan sendiri-sen-diri tentang beberapa hal, jang soedah kadjadian, dalem lakoenja dan pertambatannja satoe dengan jang lain itoe mendjadikan katerangan tentang soewatoe hal kadjadian, jang tamtoe, maka diserahkan pada pertimbangannya hakim, akan membri kakoewatan pada persaksian itoe, sabagaimana patoet

-Lihat djoega: B. W. 1906, S. V. 376; /. A'. 290.

FATSAL 175.

Masing-masing persaksian liaroes ada katerangannja tentang hal tahoenja segala hal ahwal jang disaksikan itoe.

Kira atau sangka istimewa, jang didjadikan daripada fikiran sadja, itoe tiada termasoek bilangan persaksian, jang

benar-Lihat cljoega: B. W. 1907; & V. 377; L R. 291.

FATS AL 176.

Dengan menimbang, benar atau tiada benarnja persaksian-persaksian itoe, maka hakim itoe haroes pertama-tama mengingat tjotjog-atau tiada tjotjognja atoerannja beberapa saksi itoe, djoega hal tjotjognja persaksian-persaksian itoe dengan lain lain katerangan tentang perkaranja, jang soedah terdapet dari lain fihaq lagi, dan lagi sekalian sebab, jang boleh mendjadiken saksi-saksi itoe mengatoerken katerangan sabagaimana soedah diatoerkannja, atau hal hidoepnja, adatnja dan pangkatnja saksi saksi itoe, pendeknja, sekalian hal jang boleh mendjadiken sebab, persaksiannja itoe boleh atau tiada boleh dipertjaja.

Lihat djoega: B. W. 1908; & V. 378; L R. 292.

FATS AL 177.

Kira atau sangka, jang tiada beralasan perentah hoekoem, jang tentoe, tjoema boleh masoek pertimbangannja hakim, akan

memoetoesken perkara, djika kira atau sangka itoe amatber-penting, terang, tamtoe dan tjotjog satoe dengan lain.

Lihat cljoega: B. W. 1916, 1921, 1922; S. V. 370; I. R. 284.

FATSAL 178.

Pengakoean dihadepan hakim mendjadiken tanda katerangan, jang sah, atas orang, jang soedah mongakoe itoe, baik sendiri, baik dengan pertoeloengannja orang lain, jang dikoewasakannja akan maksoed itoe.

Lihat djoega: B. W. 1925; R. V. 256; S. V. 383; I. R. 180, 297_

FATSAL 179.

Maka diserahken pada pertimbangannja dan ati-atinja hakim,

75

akan menentoeken koekoewatannja pengakoean dengan bitjara, jang tiada dilakoekan dihadepan hakim.

Lihat djoega: B. W. 1928; 8. V. 387.

FATS AL 180.

Masing masing pengakoean haroes diterima sama sakali, sabagaimana dilakoekan, dan hakim tiada berkoewasa akan terima sabagian dari pada pengakoean itoe akan memberatkan orang jang mengakoe itoe, dan akan menoelak bagian jang lain dari pada pengakoean itoe, malainkan dalem liai penga-koeannja orang itoe akan melepaskan dirinja itoe, mengenakan hal kadjadian, jang dinjatakan tiada benar.

Lihat djoega: B. W. 1924; L R. 178.

FATSAL 181.

Dari pada orang, jang dalem soewatoe perkara soedah ber-soempab, sabagaimana dipinta atau ditoelakkan padanja oleh lawannja, atau sabagaimana disoeroeh oleh hakim, maka tiada boleh dipinta lain tanda katerangan lagi, akan menjalakan benarnja hal, jang soedah disoempahnja itoe.

Lihat djoega: B. W. 1936; I. B. 159.