• No results found

FATSAL 282. .

N.B. Menoeroet Staatsblad 1901 no. 306 fats. III. F, maka bagian permoelaännja fatsal 282 ini sekarang boenjinja:

Oleh karena apa jang terseboet dalem soerat panjerahan perkara itoe, dan oleh karena apa jang soedah njata didalem pameriksaän, dihadepan madjelis landraad itoe, maka madjelis itoe nanti minta pertimbangannja adviseur, jang dibitjarakan dalem fatsal 7 dari Sjarth pengatoeran adanja madjelis hoekoem dan hakim-hakim atau lagi pengatoeran melakoekan hoekoem didalem daerah tanah India Nederland, tentang salahnja jang didawa itoe, melakoekan perboevvatan, jang didawakan padanja, dan tentang boleh atau tiada boleh dihoekoem, dan berat-nja hoekoeman, jang haroes ditjatohkan menoeroet hoekoem agamanja dan adat istiadatnja; laloe madjelis landraad itoe bermoeafakat tentang hal jang terseboet dibawah ini, seperti:

1. perboewatan mana, jang terang oleh karena pameriksaän itoe, 2. apa terang, jang didawa itoe salah, soedah melakoeken

perboewatan itoe;

3. hal kasalahan (kadjahatan) apa jang soedah dilakoekannja oleh karena itoe;

3. hoekoeiaan apa, jang haroes didjatohken atas jang didawa itoe.

N.B. Menoeroet Staatsblad 1901 no. 306, Fats. III. F. itoe djoega, maka bagian jang kadoewa dari Fatsal 282 ini djoega dirobak, dan sekarang boenjinja:

Hoofd-djaksa itoe, jang moelai membri tahoe pertimbangannja.

Sasoedahnja itoe maka dipinta pertimbangannja sakoeto-sakoeto madjelis, dan pamoetoesnja perkara dilakoeken menoe-roet perentah jang terseboet dalem fatsal 39 dan 40 dari Sjarth pengatoeran adanja madjelis hoekoem dan hakim-hakim, atau lagi pengatoeran melakoeken hoekoem didalem daerah tanah India Nederland.

Lihat djoega: R. O. 7; S. V. 166; /. R 246, 273, 283, 303, 312, 315, 341; Stbl. 1898 no. GG.

FATSAL 283.

Tentang hal kanjataän maka madjelis landraad haroes ingat apa jang terseboet dalem sambilan belas fatsal, jang lantas bertoeroet pada fatsal ini.

Lihat djoega: L R. 165.

FATSAL 284.

Tiada saorang poen boleh dihoekoem, malainken djika terang pada hakïm oleh karena katerangan, jang halal, ada perboe-watan, jang boleh dihoekoem, soedah dilakoekan, dan jang didawa itoe jang salah.

Atas sangka sadja atau djika tiada ada katerangan jang tamtoe, tiada saorangpoen boleh dihoekoem.

Lihat djoega: S. V. 370; I. R. 177, 286.

FATSAL 285.

Jang dipandang djadi katerangan, jang halal itoe, tjoema:

1. persaksian;

2. soerat soerat;

133 3. pengakoean, dan;

4. pertoendjoekan.

Lihat djoega: 8. V. 371, I. R, 167, 289, 2 9 4 , 2 9 7 , 3 0 0 , 3 0 1 .

F A Ï S A L 286.

Maka sakalian katerangan jang halal itoe, baik masing-masing, baik bersama, boleli mendjadikan jakin pada hakim, perkaranja benar dilakoekan, djika katerangan itoe bersatoe-djoe dengan perentah jang terseboet dibawah ini.

Lihat djoega: S. V. 372; l R. 284, 288.

FATSAL 287,

Sekalian katerangan jang halal itoe, boleh dihilangkan koe-watnja dengan lain katerangan perlawanan.

Lihat djoega: S. V. 373; L R. 285.

FATSAL 288,

Tiada soewatoe katerangan, jang halal itoe poen, diwadjibken akan menghoekoem orang jang didawa, djika tiada jakin pada hakim, bahoewa memang orang itoe soedah melakoekan atau toeroet melakoekan perboewatan kadjahatan, jang boleh di hoekoem itoe.

Lihat djoega: S. V. 374; I. R. 286.

FATSAL 289.

Akan membri persaksian dalem perkara kadjahatan maka sekalian orang berkoewasa, malainken jang di ketjawaliken dengen perentahnja fatsal 265, 267 dan 269.

Masing masing persaksian itoe haroes dikoewatken dengen soempah, dan haroes di lakoeken dengen menoeroet peratoe-ran, jang di perentahken dalem Sjarth ini.

Lihat djoega: B. W. 1895, 1909, 1911, S. V. 375; / R. 151,

285, 293. "

FATSAL 290.

Persaksiannja saksi, jang toenggal sadja, dan tiada di he-narken dengen lain katerangan, jang halal lagi, tiada hergoena aken kanjataän, jang halal.

Aken tetapi beberapa persaksian, jang toenggal, tentang beberapa hal, boleh djoega djadi kanjataän, jang halal, djika sekalian persaksian itoe dalem lakoenja dan pertambatannja boleh di pakai aken menjataken soewatoe kadjadian, jang tam to e.

Pertimbangan atas hal itoe di serahken pada fikirannja hakim, jang haroes berlakoe dengen ati-ati dalem hal demikian.

Lihat djoega: B. W. 1906; 6'. V. 376, L R. 174.

FATSÀL 291.

Masing masing persaksian itoe haroes mengenaken hal kadjadian, jang di denger sendiri, atau di lihat sendiri, atau di temoeken sendiri oleh saksi itoe, dan lagi haroes di seboet-ken djoega olehnja sakalian sebab, jang mendjadiseboet-ken ia tahoe, apa jang di persaksikennja itoe.

Kira istimewa atau sangka, jang di djadiken dengen di fikir, itoe boekan persaksian.

Lihat djoega: B. W. 1907; S. V. 377; I. R. 175.

FATSAL 292.

Djika menimbang benar atau tiada benarnja persaksian itoe, maka hakim pertama-tama haroes mengingat hal persatoe-djoean antara saksi-saksi itoe, djoega hal tjotjognja persak-sian itoe dengen katerangan, jang terdapet dari lain orang atau dari lain tempat tentang hal dan perkaranja itoe, dan lagi sekalian sebab, jang mendjadiken, saksi-saksi mengatoerken katerangan begitoe, pendeknja, hakim itoe haroes mengingat sakalian hal, jang boleh mendjadiken sebab, persaksian itoe boleh di pertjaja atau tiada.

Lihat djoega: B. W. 1908; S. V. 378; I. R.

176,288,302-y

135 FATSAL 293.

Persaksian, jang tiada di koewatken dengen soempah, biar djoega bersatoedjoe satoe dengen lain, tiada boleh mengada-ken tanda kanjataän.

Aken tetapi persaksian, jang . tiada di koewatken dengen soerapah itoe, boleh bergoena aken hoebosngan atau tamba-hannja lain lain tanda kanjataän, jang halal, jang bersatoe-djoe dengen persaksian itoe dan satoe dengen lain.

Lihat djoega: S. V. 379; J. R 249, 289.

FATSAL 294.

Perentah tentang koewat-atau koewasanja soerat soerat,jang oemoem atau istimewa, dalem perkara civiel haroes di ingat djoega tentang tanda kanjataän dalem perkara crimineel.

' Lihat djoega: B. W. 1867; S. V. 380; I. Ä 168, 285.

FATSAL 295.

Sekalian soerat katerangan, soerat proces-verbaal, atau soerat pertelaän, jang di boewat oleh pegawai, jang memegang pakerdjaan atau pangkat jang oemoem, aken boleh lakoe aken soerat tanda katerangan, jang halal, haroes menjeboetken ka-terangan, di boewat olehnja dengen mengingat soempahnja pada waktoe moelai melakoeken djabatannja, atau haroes di tetapken olehnja dengen soempah.

Lihat djoega: S. V. 381; L R. 245, 342; Stbl. 1866 no.

132, 1871 no. 74, 1873, no. 241; Bijbl. 315,1006.

FATSAL 296.

Pertelaännja orang-orang, jang pandai atas soewatoe hal, dan jang ditoendjoekkan dengan perentah hoekoem, akan meriksa kaadaännja soewatoe hal dan akan membri tahoe pendapetannja, tjoema bergoena akan katerangan sadja pada hakim.

Hakim itoe tiada sakalipoen wadjib menoeroet pendapatan, jang dibri tahoe oleh orang jang pandai itoe, djika tiada

tjotjog dengan pendapetannja sendiri.

Lihat djoega: S. V. 382; I. E. 278, 288.

FATSAL 297.

Pengakoeannja orang jang didawa, jang diakoenja dihadepan hakim, bahoewa benar ia, jang melakoekan perboewatan, jang haroes dihoekoem dan jang didawakan padanja itoe, boleh mendjadikan kanjataän, jang sah, tentang kasalahannja itoe, djika pengakoean itoe, ditambahkan katerangan jang tamtoe dan terang tentang sekalian hal, apa djoega, baik oleh karena persaksiannja orang, jang kena perboewatannja itoe, baik oleh karena lain-lain hal lagi, dan djika sekalian hal itoe bersatoe-djoe dengan pengakoeannja itoe.

Lihat djoega: B. W. 1925; S. V. 383; I. R. 178, 285, 298, 301.

FATSAL 298.

Pengakoean salah, jang tiada dibenarkan dengan hal soewa-toepoen, jang terang dalem pameriksaän perkaranja, salamanja tiada sakalipoen tjoekoep akan mengadakan kanjataän, jang sah.

Lihat djoega: S. V. 384; I. R. 284, 286, 288, 297, 299.

FATSAL 299.

Djika pengakoean dihadepan hakim ditarik kombali (di-doestakan lagi) oleh jang mengakoe, hal itoe tiada mendjadiken, pengakoean itoe tiada koewat, malainken dalem hal, djika ditarik kombali oleh karena ada sebab, jang sah.

Lihat djoega: B. W. 1926; S. V. 385; /. R- 297.

FATSAL 300.

Jang dinamaken pertoendjoeken, ia itoe sakalian hal kadja-dian atau perboewatan dan lain lain hal lagi, jang kaädaännja

137

dan persatoedjoeannja, baik satoe dengan lain, baik dengan perboewatan kadjahatan itoo sendiri, menjataken sampai terang, benar ada perboewatan kadjahatan, jang soedali dilakoekan, dan siapa jang melakoekan.

Lihat djoega: S. V. 386; 1. R. 285, 288, 302.

FATSAL 301.

Adanja pertoendjoekan itoe tjoema boleli dinjatakan dengan : 1. saksi-saksi;

2. soerat-soerat;

3. pamariksaän dan panglihatan hakim sendiri;

4. pengakoeannja jang didawa sendiri, djoega jang soedah diakoenja diloewar pameriksaän hakim.

Lihat djoega: B. W. 1923, 1927; S. V. 387; /. R. 66, 285, 289, 293, 294, 297.

FATSAL 302.

Pertimbangan tentang koewatnja kanjataan jang ada dalem pertoendjoekan dalem masing-masing hal istimewa, diserahken pada tjerdiknja hakim; dalem anganangan hatinja maka ha-roes diingatnja dengan soenggoeh-soenggoeh, bahoewa pame-riksaän itoe haroes dilakoekannja dengan titi dan tjeremat jang amat besar.

Lihat djoega: B. W. 1922; S. V. 388, /. R. 288, 292, 300.

FATSAL 303.

Djika madjelis landraad inendapet, salahnja jang didawa itoe tiada terang, maka ia dima'afken, dengen perentah, djika ia tertahan di dalem pendjara, soepaia lantas di lepasken, malainken dalem hal, djika haroes ditinggalken dalem taha-nan itoe oleh karena lain sebab lagi.

Lihat djoega S. V. 169; I. R. 282, 307, 316 328,358, 517 FATSAL 304.

Djika dari pertimbangannja madjelis landraad, perboewatan,

jang djadi sebab jang di dawa itoe dihadepken kapada hakim, terang njata, aken tetapi tiada mendjadiken soewatoe hal ka-djahatan atau pelanggaran, maka madjelis landraad itoe nanti melepasken jang di dawa itoe dari pada dawa atasnja dalem perkara itoe, dengen perentah, djika ia tertahan dalem pendjara, soepaia tinggal di tahan, hingga permintaan revisie dalem perkaranja soedah di poetoesken, atau hingga soedah liwat temponja aken minta revisie itoe.

Lihat djoega: S. V. 169, 301; I. R. 282. 307, 354; SM.

1872 no. 130.

FATSAL 305.

Djika madjelis landraad menimbang, jang di dawa itoe salah, maka nanti di djatohken atasnja hoekoeman, jang di tentoeken aken perboewatan jang di lakoeken itoe, biar djoe-ga soedah njata dalem pameriksaän dihadepan perhimpoenan, perkaranja tjoema perkara pelanggaran sadja.

Djika jang di dawa itoe di salahken lebih dari satoe per-boewatan kadjahatan, maka tjoema hoekoeman jang di an-tjamken atas perboewatannja, jang berat sendiri, jang nanti di djatohken atasnja.

Aken tetapi perentah ini tiada mengenaken hoekoeman den-da den-dan hoekoeman rampasan barang barang istimewa.

Lihat djoegaa: S. V. 167; /. R. 282, 307, 355; 8. W. 1, 6 7, 178.

FATSAL 306.

Djika njata, orang jang di dawa itoe soedah di hoekoem lebih doeloe oleh sebab kasalahan kadjahatan atau pelangga-ran lain, akan tetapi sasoedahnja dilakoekannja perboewatan, jang sekarang didawakan padanja, maka dengan membri hoekoeman padanja, madjelis landraad itoe haroes ingat hoe-koeman, jang doeloe soedah didjatohkan atas jang di dawa itoe.

139

Madjelis landraad itoe tiada sakalipoen boleh mendjatohkan hoekoeman, jang mendjadiken, orang jang didawa itoe nanti, oleh karena hal kadjahatan atau pelanggaran itoe semoa, ba-roes ineliikoekan hoekoeman lebih berat daripada djoemlahnja jang besar sendiri, jang diancamkan atas perkara kadjahatan

atau pelanggaran, jang berat sendiri.

Perentah ini djoega tiada mengenakan hoekoeman denda atau hoekoeman rampasan barang-barang istimewa.

Lihai djoega S. V. 168; /. R. 282, 307, 325, 383; S. W.

6,7-FATSAL 307.

N.B. Menoeroet Staatsblad 1889 no. 149, fats. 2, maka fatsal 307 ini sekarang boenjinja:

Dalem sekalian hal, jang dibitjarakan didepan ini madjelis landraad nanti membri perentah, akan inengombalikan seka-lian boekti, kapada orang, jang nanti diseboet dengan namanja dalem soerat kapoetoesan perkara itoe dan jang soedah me-ngatoerka.n barang-barang itoe sementara tempo akan tanda boekti, atau pada siapa barang-barang itoe dirampas, ia itoe delapan hari sasoedahnja kapoetoesan itoe boleh dilakoekan, malainkan dalem hal dipoetoeskan oleh madjelis landraad, bahoewa barang-barang itoe soedah terdapet dengan lakoe kadjahatan; maka dalem hal demikian madjelis landraad itoe boleh merentah, soepaia barang barang itoe di kombaliken kapada orang, jang katjoerian itoe, dan jang namanja nanti di seboetken dalem soerat kapoetoesannja, atau lagi malainken dalem hal, di taroh „beslag" (di tahan) oleh jang poenja atau jang mempoenjai' hak, ia itoe dalem tempo, jang di seboet di atas tadi, dan di kantor griffier, dan dengen menoeroet perentah, jang termaktoeb dalem Sjarth pengatoeran panoen-toetan hoekoem dalem perkara civiel di hadepan madjelis Raad van Justitie di tanah Djawa dan di hadepan madjelis Hoog-Gerechts-Hof di tanah India Nederland.

Lihat djoega: R. O. 67 B. W. 582, 1977; S. V. 170, 225,

244; T. R. 272, 312, & W. 6; «W. I860 no. 64, 1869, «o.

85, 1879 no. 158, 1889 no. 175; £gj% 1006.

FATSAL 308.

Djika adanja sekalian liai, jang meniberatken, jang soedah njata dalem pameriksaän di hadepan perliimpoenan madjelis*

mendjadiken madjelis landraad itoe tiada berkoewasa memoe-toesken perkaranja, maka perkara itoe nanti di serahkennja kapada madjelis raad sambang- dengen di perentahinja, soepaia ang di dawa itoe di tinggalken dalem tahanan di pendjara atau, djika ia tiada tertahan, soepaia lantas ditahan, malain-ken dalem hal orang itoe di dawamalain-ken soewatoe perboewatan, jang menoeroet perentahnja fatsal 83 tiada mendjadiken fardloe jia di tahan lebih doeloe.

Lihat dj'oega: B. O. 105; L R. 273, Stbl. 1885 no. 81.

FATSAL 309.

Kapoetoesan itoe nanti di bri talioe oleh president di hade-pan orang banjak dengen berhadlir sakoeto-sakoeto madjelis, jang soedah toeroet meriksa perkara itoe, hoofddjaksa dan

hoofdpenghoeloe.

Lihat djoega: R. R. 91; R. O. 7, 29, 92; S. V. 171; l R.

183, 312, 315.

FATSAL 310.

Djika jang didawa itoe ada tertahan didalem pendjara, maka nanti dibawa dihadcpan madjelis dengan didjagaï, akan berhadlir pada waktoe dibri tahoe kapoetoesan perkaranja;

djika ia tiada bisa dihadlirkan, maka kapoetoesan itoe nanti dibri tahoe padanja didalem pendjara oleh griffier, jang wadjib menoelis hal itoe dibawah soerat kapoetoesan itoe.

N.B. Menoeroet Staatsblad 1872 no. 131 fats. 1 § C ka H malax pada fatsal ini ditambahkan bagian dibawah ini:

Djika jang didawa itoe dihoekoem atau diloewarkan dari

141

dawanja, maka pada waktoe dibri tahoe kapoetoesan perkaranja diingatkan djoega padanja haknja, akan minta pertimbangan lebih tinggi pada madjelis Hoog-gerechtshof, ia itoe dalem tiga minggoe lamanja; dalem hal jang didawa itoe dihadepkan, maka hal ini nanti ditoelis oleh griffier dalem soerat proces-verbaal perhimpoenan madjelis; dalem hal ia tiada bisa dihadlir-kan, maka nanti ditoelis didalem soerat kapoetoesan jang dibri tahoe padanja.

ÀT.li 'Menoeroet Staatsblad 1885 no. 81 fats. Ill maka pada fatsal ini ditambahkan, lagi doeiva bagian, jawi:

Djika orang jang didawa dan dihoekoem itoe tiada tertahan, maka dalem soerat kapoetoesan perkaranja nanti diperentahkan soepaia ia lantas ditangkap, malainkan, djika ia dihoekoem dengan hoekoeman, jang tiada lebih berat dari hoekoeman kerdja paksa diloewar rante, anem boelan lamanja.

Perentah akan menangkap orang itoe haroes lantas dila-koekan, sasoedahnja dibri tahoe kapoetoesan perkaranja itoe.

Lihat djoega: S. V. 172; /. R. 242, stbl. 1872 no. 130, Bijbl. 2631, 2698.

FATSAL 311.

N.B. Menoeroet Staatsblad 1899 no. 227 Fats. 1. f fatsal 311 ini diticulaken.

FATSAL 312.

Soerat kapoetoesan itoe haroes termoewat:

'l. namanja, oemoernja, saboleh-boleh dengan terang sakali, tempatnja dilahirkan, tempatnja beroemah atau tempatnja

berdoedoek dan pakerdjaannja orang jang didawa itoe;

2. kapoetoesannja madjelis landraad atas salahnja jang di dawa itoe dengan diseboetkan sakalian sebab, jang men-djadikan ada kapoetoesan demikian, dan sakalian hal, jang soedah djadi sehab, akan mengentengkan atau mem-beratkan hoekoeman, itoe;

N.B. Menoeroet Staatsblad 1901 no. 306. Fats. III. O. ma-ka bagian jang ma-katiga sema-karang boenjinja:

3. kapoetoesan fikirannja hoofddjakaa dan katerangan, jang diperentahkan dalem fatsal 7 dari Sjarth pengatoeran adanja madjelis lioekoem dan hakim-hakim, atau lagi pengatoeran melakoekan lioekoem didalem daerah tanah India Ne-derland ;

4. hoekoeman, jang didjatohkan atas jang disalahkan itoe, dengan diseboetkan sakalian perentah lioekoem, jang dikenakan padanja, djika kapoetoesan itoe dialaskan dengan perentali itoe;

5. kapoetoesan tentang hal biaja perkaranja dan tentang hal mengombalikan sakalian barang-barang, jang soedali terpakai akan tanda boekti;

N.B. Menoeroet Staatsblad 1900 no. 243 fats. 1. i. maka pada bagian ini ditambahkan poela perkataan:

atau lagi, djika dipoetoeskan soedali di lakoekan hal pamalsoean soerat jang sah, katerangan tentang hal itoe jang menjatakan soerat itoe falsoe sama sakali, atau pertoendjoekan bagiannja jang mana, jang difalsoe itoe;

6. tanggalnja, waktoe kapoetoesan itoe di djatohkan dan nama-namanja sakalian hakim, jang soedali toeroet me-moetoeskan itoe, dengan diterangkan lagi sebabnja, djika ada satoe atau lebih daripadanja tiada bisa berhadlir waktoe kapoetoesan itoe dibri tahoe, atau sebabnja tiada bisa menandai soerat kapoetoesan itoe.

N.B. Menoeroet Staatsblad 1899 no. 227 fats. 1. a. maka bagian jang penghabisan dari fatsal ini sekarang boe-njinja :

Kapoetoesan tentang sakalian orang jang didawa dalem satoe perkara dan jang oleh karena itoe soedah bersama-sama dihadepkan dihadepan madjelis lioekoem, djoega nanti ditnoe-watkan dalem satoe soerat kapoetoesan.

Lihat djoega: R. O. 28, 30, 43, 9 2 ; L R. 188, 244, 273, 282, 307, 309, 315, 417, 4 2 1 ; S. V. 174, 288.

143 FATSAL 313.

N.B. Menoeroet Staatsblad 1873 no. 113 boenjinja bagian jang pertama dari fataal ini soedah dirobah; maka sekarang fatsal ini boenjinja jani:

Kapoetoesan itoe haroes ditoelis dengan bahasa wlanda, akan tetapi perentahnja kapoetoesan itoe haroes ditoelis djoega dengan bahasa anak negeri.

Djika dipinta oleh jang didawa itoe, maka nanti dibri padanja dengan tiada oesah dibajar biajanja, baik daripada soerat kapoetoesan itoe, baik daripada arrest, jang soedah didjatohkan dalem hal revisie, soewatoe salinan jang genap, tertoelis dalem bahasanja sendiri, djika ia sa'orang bangsa anak negeri dan tiada mengerti tjara melajoe; djika mengerti, nanti dibri salinan tjara melajoe.

Soerat kapoetoesan itoe haroes soedah ditandaï dalem delapan hari, sasoedahnja kapoetoesan itoe didjatohkan.

Lihat djoega: S. V. 175, 299; /. R 426; Stbl. 1819 no. 20 dan 79, 1837 no. 59, 1851 no. 58, 1857 no. 42, 1874 no. 174;

Bijbl. 408, 657, 2138, 2670, 2820.

N.B. Menoeroet Staatsblad 1900 no. 243 fats. I. j . maka antara fatsal 313 ini dan fatsal 314 dihoeboenglcan lagi satoe fatsal, jang bahroe, boenjinja:

FATSAL 313a.

Griffier nanti menghoeboengkan pada soerat falsoe atau jang difalsoe, jang soedah dimasoekkan itoe, soewatoe petikan daripada soerat kapoetoesan itoe, jang ditandai' olehnja dan j a n g menjatakan katerangan, jang dibitjarakan dalem bagian ka 5 dari fatsal 312, sedang dibawah soerat jang falsoe atau jang difalsoe itoe haroes ditoelisnja katerangan, jang menoen-djoekkan petikan jang dihoeboengkan itoe. Tiada soewatoe soerat grosse atau toeroenan poen boleh dibri daripada soerat itoe, djika tiada dihoeboengkan toelisan^ jang ditoelis diatasnja itoe, atau toeroenan daripada soerat petikan itoe.

FATSAL 314.

Griffier haroes memboewat soerat proces-verbaal dari sakalian hal, j a n s soedali djadi salama pameriksaan perkara itoe dihadepan madjelis boekoem.

Salainnja dari apa jang terseboet dalem fatsal 258 dan 273, maka soerat proces-verbaal itoe haroes menjeboetkan hal kaadaannja madjelis landraad itoe, nama-namanja jang didawa, oemoernja. saboleh-boleh dengan terang sakali, pakerdjaannja, tempatnja dilahirkan, tempatnja beroemah atau berdoedoek, ka-terangan tentang sakalian hal, jang didawakan padanja, dan katerangan jang titi tentang djawabnja atas pertanjaan, jang soedah ditanjakan padanja menoeroet perentahnja fatsal 247, dan lagi katerangan tentang sakalian hal, jang, sapandjang perkaranja diperiksa itoe, soedah diatoerkan olehnja akan perlawanannja, atau, djika ia mengakoe, jang soedah diatoerkan olehnja akan mengentengkan badannja; lagi, hal saksi-saksi di soempah; nama-namanja saksi-saksi itoe, oemoernja, pa-kerdjaanja dan tempatnja beroemah atau berdoedoek; djoega katerangan tentang sakalian orang jang diperiksa akan dapet katerangan sadja, katerangan tentang sakalian persaksian dan pertelaan, jang, soedah dibri dengan bitjara dihadepan madjelis hoekoem ; katerangan tentang soerat-soerat, jang soedah dibatja-kan pada waktoe itoe; katerangan tentang pertimbangannja hoofddjaksa, katerangan tentang pertimbangannja adviseur-adviseur, dan katerangan tentang kapoetoesannja moeafakat dalem perkara itoe.

Soerat proces-verbaal itoe nanti ditandai oleh president dan griffier.

Perentah jang termaktoeb dalem fatsal 191 berlakoe djoega dalem hal ini.

Lihat djoega: E, O. 7, 63, 92; 1. R 190, 315, 317, 423;

S. V. 176; Bybl. 1006, 3591.

N.B. Menoeroet Staatsblad 1901 no. 306 Fats. III. H.

malm perkataan pertimbangaunja adviseur-adviseur

145

itoe digantikan -perkataan pertimbangannja hoofdpeng-hoeloe jang doeloe ada dibelakang seboetan pertimba-ngannja hoofddjaksa itoe.

FA TS AL 315.

N.B. Menoeroet Staatsblad 1901 no. 306 Fats. III. I. maka boenjinja fatsal ini dirobah dan sekarang jani adanja.

Perentalj jang tennaktoeb dalem bab ini tentang hoofddjaksa itoe, djoega berlakoe tentang djaksa, jang toeroet doedoek dalem perbimpoenan madjelis landraad itoe.

Lihat djoega: I. R. 344.