• No results found

Jang terpake di MÉoeroeh tanah HINDIA MED) ID.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Share "Jang terpake di MÉoeroeh tanah HINDIA MED) ID. "

Copied!
118
0
0

Bezig met laden.... (Bekijk nu de volledige tekst)

Hele tekst

(1)

f LttMJi. .an

Rogtomartt, condangS wet dan tjpnto Rekest aken goenanja ambtenaar dan Particulier.

SF.KALIAN JANG TERSEBOET DALEM INI BOEKOI SOEDAH DI PERKENANGKEN OLEH PEM-

BESAR DAN AMBTENAAR' PENGADI- L A N - HINDIA NEDERLAND

TERSALIN DALEM BAHA- SA MELAJOE Djjjf

NGAN RINGKI

Jang terpake di MÉoeroeh tanah HINDIA MED) ID.

j TERKARANG OLEH TOEAN-*

A, JOSEPH Sr. dan Ch. KUSSFTlDRflÖËR.

DJ SUD KA i i

Tjitakan pertama.

)A INI BOEKOE DI PERL1NDOENG1 OLEH i ARANG (STAATSBLAD TAHON 188J NO. 199.)

TertjitaR dan i

ND. DRUKKERIJ EN BOEKHANDEL

TJIONG KOEN BIE & CO-

. BATAVIA 1911.

(2)

0077 8355

l u l l ou d:

(KATRANGAN ISINJA INI BOEKOE) Perhatiken dipengabisannja ini kitab.

nue

bude te B A T A V I A , heeft dit werk uitgege April 11*11 _

(3)

KITAB

„ILMOE SEDJATI"

PERKOEMPOELflN

Ffaepa3 Rsgiement, oendang3, wet dar» tjonto3 Rekest aken goenartja Ambtenaar3 dan Particulier.

SEKALIAN JANG TERSEBOET DALEM INI BOEKOE SOEDAH DI PERKENANGKEN OLEH PEM-

BESAR DAN AMBTENAAR3 PENGADI- LAN DI HINDIA NEDERLAND

TERSALIN DALEM BAHA- SA MELAJOE DE-

NGAN R1NGKES.

Jang terpake di seioeroeh tanah HINDIA NEDERLAND.

TERKARANG OLEH TOEAN3

P. JOSEPH Sr. dan Ch. KUSSEHDRflöER.

DJ I LI D "KA il

Tjitakan ka doea.

ISINJA INI BOEKOE Dl PERL1NDOENÜI OLEH HAK PE- NG \RANG (STAATSBLAD TAHON 1881 NO. 199.)

Tertjitaït dan terbit oleh:

IND. DRUKKERIJ EN BOEKHANDEL

TJIONG KOEN BIE & CO.

BATAVIA 1911.

^VJ- v o o r %*••

v a n

(4)
(5)

No. 1 PERSAMA'AN DENQEN BANGSA EUROPA.

Dengan menambah bahagian jang penghabisan dari fatsal 10!) R.R, maka Sri padoeka jang di Pertoean Besar Gouverneur Generaal, dengen bermoefakatan pada Raad van Ned. Indië boleh samaken saorang anak negri atawa salainnja jang di samaken dengen anak negri, dengen bangsa Europa.

Aken persamaan jang terseboet di atas, maka tjoema ijalah jang boleh katrima, antara siapa jang tjoekoep kapandéannja ba- gimana terseboet di B.B. jang berikoet di bawah ini:

No. 2 Circulair Directeur Justitie tanggal 22 Februari 1884 No. 1583.

B. B. Maka soeda ternjata pada saja, bahoewa bebrapa pamarentah No. 4029. negri (Hoofden van Gewestelijk Bestuur), belon dapet taoe prihal

atoeran-atoeran tentang persamaan lain bangsa dengen bangsa Europa, maka soepaja membikin gampang, djikaloe ada permoe- hoenan jang demikian, saja membri peringetan dengan hormat saperti dibawah ini :

Telah di ro- Pertama tentang ijanja, jang bermoehoen persamaan dengan bah dengan Cir- i bangsa Europa, misti di bri ketrangan jangtentoe oleh Pamarentah j negri prihal ija ampoenja hak, tanggoengan dan kawadjiban serta ireceur j apakah jja tjoekoep kapandéannja saperti terseboet dibawah ini:

Justitie tanggal 1 Ija misti mendjalanken atawa mamegang igama Christen;

25 /w -|894 1 ^ 'Ja m's*' Pan^é bitjara dan menoelis bahasa Olanda;

.'S Ija misti mempoenjai parangi dan kelakoean sebagi bangsa No. 5935 B . B . ,E u r o p a ; d a n

4998. 4 Ija misti pandé aken tjampoeran pada bangsa Europa.

Kadoea misti di preksa, apakah jang bermoehoen persamaan dengan bangsa Europa itoe, menoeroet sjarth fatsal 1 dari Ordon- nantie tanggal 80 Juli 1883 (Staatsblad No. 192) mempoenjai nama atsal jang halal.

Kabanjakan marika itoe, jang bermoehoen di samaken dengan bangsa Europa, nanti mempoenjai nama atsalnja jang halal. De- mikian bangsa anak negri jang mamegang igama Christen (In- landsche Christenen) jang bisa menoendjoeken sewatoe soerat

(6)

permandian (doopacte) atau satoe salinan dari soerat lahirnja, bagimana terseboet di Stbl. 1864 No. 142, dimana ada ter- njata bahoewa ija ada terlahir dari iboe dan bapa jang telah bernika dengan halal, maka ijalah mempoenjai nama atsal ajahnja.

Tetapi sawatoe doopacte (soerat permandian) dimana tjoema di seboetken nama iboe bapanja dan tiada di seboetken bahoewa iboe bapa itoe telah bernika dengan halal, tentoc sekali tiada boleh di boeat boekti bahoewa ija mempoenjai nama atsal ajahnja jang halal.

Banjak orang bangsa anak negri jang ada toeroenan bangsawan mempoenjai nama atsal jang halal dan djoega orang bangsa Tjina.

Djoega boleh djadi, bahoewa jang bermoehoen tiada mempoenjai hak aken pake satoe nama atsal, maka lantaran itoe permoehoen- nannja tiada boleh di kaboelken; sabelonnja ija memaké satoe nama atsal bagimana ada terseboet di fatsal 2, 3 dan 4 serta pada Ordonnantie 30 Juli 1883 (Staatsblad No. 192.)

Maka saja minta pada padoeka toean, bahoewa apa jang ter- seboet di atas, djikaloe ada permoehoenan jang demikian, soepaja di perhatiken dengen teliti.

Directeur Justitie,

(wg) BUIJN.

No. 3. PARENTAHAN TENTANG MENERIMA SATOE NAMA ATSAL OLEH

SIAPA, JANQ INGIN DI SAMAKEN DENGAN BANGSA EUROPA

Stbl. 1883 Sri Padoeka jang di pertoean Besar Gouverneur Generaal;

No. 192. Terdengar Raad dari Hindia Nederland;

Bahoewa ija anggep perloe aken menentoeken parentah-parentah tentang memaké soewatoe nama atsal menoeroet alinea penga- bisan &dari fatsal 10!), dari Reglement atas kabidjaksanaännja Pamanrentahan di Hindia Nederland prihal hak, tanggoengan dan kawadjiban, oleh siapa jang sama sekali hendak di samaken dengan bangsa Europa.

Di tilik (lihat) fatsal 20, 21), 31 dan 33 dari Reglement jang terseboet;

Telah diperkenanken:

(7)

o

Fatsal 1. Tiada sa'orang boleh di samaken dengan bangsa Europa, prihal ija poenja hak, tanggoengan dan kawadjiban, djikaloe ija tiada mempoenjai soewatoe nama atsal jang sah.

Fatsal 2. Siapa jang hendak di samaken dengan bangsa Europa, prihal ija poenja hak, tanggoengan dan kawadjiban dan tiada mempoenjai sewatoe nama jang sah, boleh memaké soewatoe nama, sasoedahnja mendapet idzin dari sri Padoeka jang diper- toean Besar Gouverneur Generaal.

Fatsal 3. Aken menerima atau memaké soewatoe nama atsal bagimana terseboet di fatsal atas ini misti di patoetken sjarth-sjarth dari Burgelijk Wetboek boewat Hindia Nederland, termaktoeb di fatsal-fatsa! 7,8, dan 10, fatsal 7 dan 8 bagimana telah di dirobah dengan firmannja Sri Baginda Radja tanggal 15 Maart 1883 No. 9 (Indisch Staatsblad No. 190.

Fatsal 4. Pembrihan tahoe di soerat kabar Gouvernement tiada dengan bajaran; samantara soerat-soerat permoehoenan dan soerat poetoesannja atas itoe permoehoenan poen tiada ditoelis di atas zegel.

Fatsal 5. Ini peratoeran moelai berdjalan (di goenaken) pada hari terbitnja Staatsblad, di mana prihal itoe ada tersoerat.

No. 4 KETRANGAN JANG BLAKANGAN, TENTANG KAHENDAKEN DI SAMAKEN

DENGAN BANGSA EUROPA.

Circulair Directeur Justitie tanggal 25 Augustus 1894 No. 5935.

B. B. Maka Pamarentah perloe membikin parobahan pada Circulair No. 4998.Directeur Justitie jang dahoeloe, tanggal 22 Februari 1884 No. 1583

(B. B. No. 4()2il) iaitoe aken kahendaken jang terseboet di dalem circulair itoe, boeat di samaken dengan bangsa Europa.

Oleh pembrian koewasanja Pamarentah, maka dibawah ini dibri tahoe tentang ini.

Aken siapa, jang hendak disamaken dengan bangsa Europa, prihal hak, tanggoengan dan kawadjiban, senantiasa satoeroetnja misti dikasi ketrangan jang tentoe oleh toean Resident, apakah ija mempoenjai kapande'an aken bergaoelan dengan bangsa Europa.

Aken menimbang ini hal, misti ditambah preksa djoega, apa

(8)

jang perloe diketahoei prihal ini, seperti:

Hal mamégang igama Christen, hal bitjara dan menoelis bahasa Ollanda atau laen-laen bahasa jang sama dengan bahasa Ollanda.

Prihal ija membikin examen.

Bagimanapanghidoepan dan kelakoeannja.

Peladjaran bangsa Europa dan laen-laen, serta masing-masing kapandéan itoe tiada boleh terpandang sebagi kahendakan.

Apa jang telah tersoerat di bijblad tentang mempoenjai soewatoe nama atsal tinggal tiada terseboet.

Directeur Justitie (w. g.) ST1BBE.

No. 4 KETRANGAN AKEN DIBRI PADA WAKTOE PERMOEHOENAN PERSAMA'AN DENGAN

BANGSA EUROPA DIBAWA MENGHADEP.

Circulair dari Gouvernements Secretaris tanggal 13 Juli 1897 No. 1636.b

B. B. Soepaja boleh menimbang lebih sampoerna, tatkala papreksa'an No. 5245. permoehoenan- aken disamaken dengan bangsa Europa, apakah

tiada ada sebab aken membri idzin atas permoehoenan itoe, maka Sri Padoeka jang di pertoean Besar Gouverneur Generaal beringin sekali moelai dari sekarang sampé di kamoedian hari dan sateroesnja mendapet katrangan lebih djaoe tentang orang-orang jang hendak dapet idzin jang terseboet.

Sri Padoeka jang di pertoean Besar telah membri prentah pada saja, aken minta pada sekalian pembesar negri, soepaja djikaloe marika itoe bawa mengadep permoehoenan- jang demikian itoe, katjoewali ketrangan jang terseboet didalem Circulair Directeur Justitie tanggal 25 Augustus 1894 No. 3935 (Bijblad No. 4998) djoega aken minta pendjawaban atas tiga pertanja'an seperti dibawah ini:

a. Apa jang bermoehoen itoe mendapet peladjaran bangsa Europa (iaitoe di negri Ollanda) serta apakah ija dari ketjil

ada bergaoelan dengen bangsa Europa?

b. Apakah ija boleh di anggep pandé aken bergaoelan dengen bangsa Europa?

(9)

B. B.

No. 5365

c. Apa ija tiada berasa senang aken bergaoelan pada bangsanja dan tiada soeka bergaoelan lagi dengan bangsanja?

Dengan hormat diatas ini saja telah memperloeken parentah Jang di pertjajahken pada saja.

Ie Gouvernements Secretaris

(w g) C. B. NEDERBURGH.

No. fi PERSAMA'AN DENGAN BANGSA EUROPA.

1. Permoehoenan demikian misti dipersembahken oleh ija sendiri jang hendak disamaken dengan bangsa Europa 2. Jang bermoehoen itoe tiada boleh disamaken dengan bangsa

Europa, djikaloe ija belon ada kapandéan (lihat B.B. No. 4998.

BESLUIT (Poetoesan.)

Buitenzorg 1889.

Tcrbatja:

I. Permoehoenannja saorang bernama tanggal 1898 aken minta idzin soepaia anak-anaknja disamaken dengan bangsa Europa;

II. terbatja salainja.

Ditimbang dan bermoefakat

Membri taoe pada jang bermoehoen, dengan dikirim poelang segala lampiran rekestnja, bahoewa atas permoe- hoenannja jang terseboet tiada katrima, tetapi anak-anakja jang terseboet didalem soerat permoehoenan itoe, boleh masoek soerat lagi aken ija sendiri, djikaloe ija boleh di anggep telah pandé, katjoewali djikaloe anak-anak itoe) belon beroesiah 23 tahon, maka marika itoe misti menoen- djoeken soewatoe soerat idzin atas permoehoenan itoe dari iboe bapanja atau voogdnja (achliwaris).

Extract enz.

No. 7 PERSAMA'AN DENGAN BANGSA EUROPA.

Penoendjoekan soerat ketrangan, terseboet pada bijblad No. 5365 tjoema di minta djikaloe jang masoek soerat permoehoenan belon ber-

oesiah 21 taon.

(10)

soerat permoehoenan aken disamaken dengan bangsa Europa jang dipersembahken oleh siapa jang belon beroesiah 2.;S taon, misti dilampirken soerat ketrangan jang iboe bapanja atau voogdnja (achliwaris) telah membri idzin aken permoehoenannja itoe.

Berhoeboeng dengan mendoeloehken kasampéhan oemoer (Staats- blad 1901 No. 353 dan 1905 No. 552) maka telah ada pengrobahan, bahoewa prihal menoendjoeken soerat ketrangan terseboet, sekarang tjoema diminta djikaloe jang bermoehoen itoe belon beroesiah 21 taon.

(M. G. S. di tanggal 6 Februari 1906 No. 359)

Siapa-siapa jang tiada mempoenjai nama atsalnja boleh memaké soewatoe nama atsal dengen idzinnja Sri padoeka jang dipertoean Besar Gouverneur Generaal menoeroet atoeran bagimana ada tjrseboet di ordonnantie tanggal 30 Juli 1883 (Staatsblad No. 192).

No. 8 PANGERDJA'AN SOERAT-SOERAT PERMOEHOENAN AKEN TRIMA, MENGROBAK ATAU

MENAMBA SEWATOE NAMA ATSAL.

BESLUIT (Poetoesan No. 25) Buitenzorg 11 Juli 1895.

Terbatja:

B. B. Dengan membatalken fatsal 1 dari besluit tanggal 15 Mei 1870 No. 5102 No. 10 (Bijblad. atas staatsblad No. 2320) jang diparentahken pada Directeur Justitie, soepaja sabelonnja soerat-soerat permoehoenan aken trima, merobah atawa menambah nama atsal di persembahken pada pamarentah, prihal itoe dibri tahoe lebih doeloe di Javasche Courant oleh jang bermoehoen, soepaja ada sebab aken lantas boleh dipertimbangken tentang idzin itoe.

No. 9 ORANG TJINA-CHRISTEN DISAMAKEN DENGAN ORANG BANGSA ISLAM DAN

SESAMANJA.

B. B. Pertanja'an, apakah orang bangsa Tjina Christen masoek terbilang No. 4257 dengan orang jang disamaken dengan bangsa Europa, maka

terdjawablah dengen tetap, pada permoela'annja besluit tanggal 29 April 1865 No. 22 (Bijblad No. 1703).

(11)

— 7 —

Pamarentah negri anggep perloe bahoewa ini hal kamoediannja ditimbang dengan tertip: Lantaran pamareksa'an terseboet di bawah ini, maka pertimbangan jang kamoediannja itoe mendjadi katetepan bahoewa orang bangsa Tjina Christen sebab igamanja tiada bisa di samaken dengan bangsa Europa, sebagi orang Christen jang memang atsal dari negri.

Maka pada Wet, atau pada Algemeene bepalingen van Wetgeving (peratoeran Wet) djoewapoen pada Regeerings Reglement (Sjarth negri) pertama ditetepken, bahoewa di Hindia Nederland ada doea roepa pendoedoek ia itoe bangsa Europa dan bangsa Islam. Samoea pendoedoek itoe misti boleh dikombaliken pada satoe dari kadoea bangsa itoe; dan soepaja ini boleh kedjadian, maka menoeroet atoeran pada Algemeene bepalingen van Wetgeving, djoewa poen pada Regeerings Reglement telah dibri taoe, bahoewa samoea orang jang boekan bangsa Europa dan boekan atsal (toeroenan) dari orang Europa boleh masoek bilangan antara satoe dari kadoea bangsa itoe, dengan disamaken, maka lantaran demikian orang jang boekan bangsa Europa masoek bilangan bangsa Europa serta jang boekan Islam masoek bilangan bangsa Islam.

Atoeran prihal ini ada tersoerat di fatsal 7 dan 8 dari Algemeene bepalingen van Wetgeving dan pada alinéa (barisan) ka doea dari Regeerings Reglement fatsal 109.

Menoeroet itoe atoeran, mika samoea bangsa Arab, Moor, Tjina dan laen-laen orang bangsa Mohamedaan (Islam) terpandang sebagi anak negri.

Orang bangsa Arab, Moor dan Tjina jang telah masoek igama Christen, menoeroet ini atoeran masi masoek bilangan bangsa Islam, siapa jang bersaksi (djalanken) igama Christen, ijaitoe di seboet Inlandsche-Chrisîenen, maka ia di samaken dengan bangsa Europa, banjaklah marika boleh dikataken bagi bangsa Europa, selamanja ini atoeran tentang orang Christen, jang masoek bilangan bangsa Europa.

Tetapi ini atoeran ada koerang; betoel semoea orang Christen menoeroet alinea kadoea fatsal 109 dari Regeerings Reglement dan fatsal 7 No. 1 dari Algemeene bepalingen van Wetgeving masoek bilangan bangsa Europa, tetapi ini atoeran, maski ada termaktoeb di dalem Wet, kerna soeda Uang kakoewatannja lantaran sjarth di fatsal 3 dari overgangs bepalingen dan di alinéa ka ampat dari fatsal 109 jang terseboet, menoeroet jang mana kamoedian tiada di roba, bahoewa Inlandsche-Christen tinggal

(12)

tetap mempoenjai hak, jang marika itoe ada sabelonnja tanggal 1 Mei 1848, dan menoendoek pada algemeene verordening (sjarth) sebagi bangsa Islam, jang tiada, mendjalani atau ma- megang igama Christen.

Pengambilan (opvatting) ini ditetapken oleh bagian pertama fatsal 109 dari Regeerings Reglement dimana ada termaktoeb (tertoelis,) bahoewa peratoeran Reglement itoe, dimana ada di- bitjaraken tentang bangsa anak negri, sabelonnja ada perlawanan aken itoe atoeran, djoega terpake aken jang di samaken dengen bangsa anak negri; sebab lantaran itoe tentoe sekali, bahoewa alinea ka-ampat dari itoe fatsal (ijaitoe berlaenan atas barisan jang ada di alinea kadoea) boekan sadja di bilang boeat orang atsal dari negri jang mendjalani igama Christen, tetapi djoega pada jang di samaken pada orang atsal negri jang telah berladjar igama Christen.

(Besluit 21 April 1868 No. 26) No. 10. AKEN MENERIMA NAMA

MENOEROET FATSAL 2-4 DARI STAATSBLAD 1883 No. 192.

B. B. 1. Soerat-soerat permoehoenan aken menerima nama itoe No. 4258. misti di persembahken oleh jang bermoehoen sendiri atau

oleh satoe kwasa jang di koewasahken den soerat kwasa jang sah.

2. Penerima'an nama itoe di toelak, slamanja jang bermoe- hoen belon boleh di anggep haroes mendapet persama'an itoe.

3. Jang kadoea ini ditetapken, sabagitoe lama ija ampoenja peladjaran didalem pengartian dan kelakoean, pada bangsa Europa belon pandé adanja.

BESLUIT.

Buitenzorg 24 AUGUSTUS 1884.

Te r bat ja:

a. Soerat permoehoenan (rekest) tanggal 30 Juni 1884 dipersembahken oleh serta membri ketahoei prihal permoehoenannja bahoewa ija poenja anak poengoet- nja prampoean oemoer 10 taon, terlahir dari

pada saorang prampoean Djawa dengan sakira-kra ia poenja hak, tanggoengan dan kwadjiban, aken dj

(13)

samaken dengan bangsa Europa berminta idzin, soepaja anak poengoetja prampoean memaké nama atsal

b enz.

Tertimbang dan bermoefakat.

Aken membrj taoe pada jang bermoehoen, bahoewa per- moehoenannja tiada ketrima, tetapi anak poengoetnja pram- poean boleh masoek soerat permoehoenan sendiri lagi sekali, atau oleh dengen pertoeloengannja satoe orang koewasa jang sah, bagitoe lekas peladjarannja itoe boleh di anggep telah pandé.

Circulair Directeur Justitie tanggal 28 Maart 1907 No. 2937.

Pada Wet tanggal 31 December 1906 (Nederlandsch staatsblad No. .347) maka fatsal 109 dari Regeerings Reglement telah terroba, hingga djikaloe ini wet telah berlakoe (digoenaken) waktoe jang mana menoeroet apa jang ditentoeken pada fatsal 3 dan 4 prihal itoe, kamoedian nanti di atoer oleh Sri Baginda Maha Radja, bahoewa persama'an dengan bangsa Europa tiada boleh lagi di Idzinken dengan ordonnantie

Lantaran demikian tentoe banjak rekest3 nanti dipersembahken oleh orang2 jang masi maoe disamaken dengan bangsa Europa sebelonnja fatsal 109 jang baroe di goenaken, maka dengan titahnja Sri padoeka jang dipertoean Besar Gouverneur Generaal, saja minta soepaia kamoedian, djikaloe kasi masoek advies (kabar tentang papreksa'an) prihal permoehoenan aken di samaken dengen bangsa Europa, boeat preksa doea kali lebi titih dari biasa apakah perobahan hak ka'ada'annja masing-masing jang bermoehoen sabenar-benarnja ada lantaran oleh hadjatnja jang sah.

Directeur Justitie voor den directeur

Secretaris

J. H. CARPENTIER ALT1NG.

PERSAMA'AN BANGSA JAPAN DENGAN BANGSA EUROPA.

Kita orang Wilhelmina, dengan rahmat Allah, Sri Baginda MahaRadja dari Nederlanden,Poetra Ma- kota dari Oranje Nassau d, 1. !,

iSamoea, d. 1.1, No. 11.

Stbld.1899 No. 202,

Nederlandsch Staatsblad

No, 121

(14)

Di bri taoe

Kerna kita orang telah menimbang bahoewa, berhoeboeng dengan perdjandjian pada Japan jang terbikin pada tanggal 8 September 1896 dan diperkenanken pada Wet tanggal 2 Mei 1897 ada perloe goenanja perdagangan dan perlajaran, aken merobahken fatsal 109 dari Reglement atas titah Pemarentah di Hindia Nederland, jang telah ditetapken pada Wet, tanggal 2 September 1854 (staatsblad No. 129.)

Bebrapa fatsal.

Maka terbatja bahagian kadoea dan katiga, fatsal 109 dari Reg- lement atas titah Pamarentah di Hindia Nederland fang telah di- tetapken pada Wet tanggal 2 September 1854 (Stbld' No. 129):

Disamaken dengan bangsa Europa semoea orang Christen, se- moea orang bangsa Japan dan semoea orang jang tiada masoek bilangan bagi jang terseboet dibawah ini:

Di samaken dengan bangsa Islam ijaitoe, orang bangsa. Arab, Moor, Tjina dan semoea orang jang tiada terseboet pada fatsal diatas dan jang masoek bilangan bangsa Mohamedaan atau Kafir.

Terbri di Limburg, 19 Mei 1899.

(w.g.) Wilhelmina.

Minister Koloniën (w. g.) Cremer.

Di kaloewarken 31 Mei 1899.

Minister Justitie, (v.g.) Corf v. d. Linden.

(15)

— 11 —

No. 12 Permoehoenan aken naturalisatie.

( Permoehoenan aken dikoerniaken haknja orang negri.) SATOE ORANG ASING TIADA BOLEH

DI KOERNIAKEN HAK ORANG NE- GRI, IJAITOE BANGSA EURO-

PA, DJIKALOE TIADA ADA KATETAPAN PADA

WET.

Apa jang terseboet didalem wet, ada mematoetken segala hal pembrian hak orang negri [Europa] tentang istrinja dan anak-anak- nja jang dibriken hak terseboet.

Ini wet telah diterbitken pada tanggal 12 December 1892 (Ne- derl. Staatsblad No. 268.) atas hak orang negri (bangsa Europa) dan atas haknja pendoedoek negri, jang dirobah pada wet tanggal 8 Juli 11107 (Nederlandsch Staatsblad No. 177.)

Liat lebi djaoe.

Atoerannja pembrian hak Naturalisatie jang terseboet diatas bagimana ada didalem wet itoe, ada diterangken pada Circulair Directeur Justitie tanggal 27 Juni 1893 No. 4660 dan 17 Septem- ber 1894 No. i;4r>2, jang terkirim pada Toean-toean Resident (Liat lebi djaoe), samentara djoega telah ditentoehken sewatoe titah aken Toean-toean Resident, boeat mendjalanken apa jang terseboet di fatsal (i, 7, sub 5e; H, i) dan 10 dari wet itoe, (Staats- blad 1894 no, 166.) liat lebi djaoe.

No. 13. Circulair Padoeka Toean Directeur Justitie tanggal 27 Juni 1893 No. 4660.

Wet jang ada atas bangsa orang negri (Europa) dan pendoe- doek negri (Europa) tanggal 12 December 1892 (Nederlandsch No. 4771. Staatsblad no. 268) lantaran mana wet tanggal 28 Juli 1800 (Ne-

derlandsch Staatsblad no. 44) telah terhapoes, dan nanti diterbit- ken pada tanggal 1 Juli jang aken dateng, ada termoeat sewatoe atoeran lamah tentang pembrian hak aken bangsa orang negri, ( Europa )

(16)

Pamarentah telah menitah kami aken perhatiken atoeran itoe.

Boeat melandjoetken titah terseboet. maka kami membri taoe dengan hormat seperti dibawah ini, serta membatalken kami poe- nja Circulair tanggal 3 Mei 1877 no. 2431. (B. B. No. 3212)

Fatsal 3 dari wet moelai dengan kefrangan, bahoewa pri ka- adaän bangsa orang Europa, terdapet lantaran terbitnja wet, dima- na marika itoe telah dibriken idzin.

Kapoenjaän hak, jang terdapet lantaran Naturalisatie lantas moe- lai, djikaloe wet, dengan mana marika itoe telah diidzinken, telah ada kakoewatan jang kekal.

Soerat- naturalisatie (pembrian hak) tiada dibriken lagi pada masing" jang poenja.

Pada siapa jang telah mendapet pembrian hak (naturalisatie) itoe tjoema dikirimken nommernja staatsblad dimana pembrian hak itoe ada tarseboet.

Menoeroet fatsal terseboet maka pada soerat permoehoenan aken pembrian hak bangsa Europa, misti dilampirken:

1 Ketrangan bahoewa jang bermoehoen itoe telah sampé oemoer; menoeroet Nederlandsche Wet.

Djikaloe jang bermoehoen lebi dahoeloe soeda taoe ka- win (fatsal 385 alinea 1 dan 2 Ned. Burg. Wetboek; fat- sal 330 alinea 1 dan 2 Ind. Burg. Wetboek) atau mem- poenjai ketrangan dengan soerat- prihal sampé oemoer, (fatsal 474 dan 478 alinea 1, Ned. Burg. Wetboek; fatsal 420 dan 424 alinea 1 Ind. Burg. Wetboek) maka tiada perloe jang bermoehoen itoe misti beroemoer penoeh 23 taon.

Bagimana biasa, maka aken ketrangan jang bermoehoen telah beroemoer 23 taon, misti dilampirken sewatoe soe- rat lahirnja atau Iaen"' soerat jang menoeroet adat negri- nja jang bermoehoen boeat ganti soerat lahirnja; aken ketrangan jang ija telah terkawal misti dilampirken soe- rat kawinnja.

2 Ketrangan, bahoewa jang bermoehoen itoe, selamanja 5 taon jang paling blakang ada berdiam di laen2 negri.

Ketrangan prihal niatnja jang bermoehoen aken ting- gal tetap di negrinja sendiri, tiada ada perloenja.

(17)

- 1 3 -

Itoe B taon jang paling blakang ijaitoe terhitoeng sa- hingga pada tanggal soerat permoehoenannja di persem- bahken.

Artinja „ T E M P A T KADI AM AN" ada menoeroet fatsa! 74 dari Ned, Burg. Wetboek ( fatsal 17 Ind. Burg.

Wetboek ). Tempat kadiaman orang jang belon sampé oemoer, menoeroet tempat kadiaman orang toeahnja atau ahliwarisnja.

Orang jang mendjadi sampé oemoer di laen negri, dan boleh ka Hindia Nederland, maskipoen ija dalem lima taon jang paling blakang telah djadi sampé oemoer di loear bilangan Hindia Nederland, boleh bermoehoen aken dibri- ken hak bangsa Europa; djikaloe sadja Iboe-Bapanja atau bekas ahliwarisnja ada berdiam di ini oegri.

Tetapi sa'orang jang djadi sampé oemoer, dan Iboe- Bapanja atau bekas ahliwarisnja ada berdiam di loear ne- gri, boleh bermoehoen aken dibriken hak bangsa Europa, djikaloe ija dalem lima taon jang paling blakang, tatkala ija belon sampé oemoer, ada berdiam dibilangan Hindia Nederland.

Tempat kadiaman demikian diseboetnja „Hoofdverblijf."

Ketrangan tentang tempat kadiaman dimana marika li- ma taon jang paling blakang telah berdiam, (atau hoofd- verblijf jang lima taon itoe) biasanja misti dibriken oleh Toean Resident, tiada boleh oleh laen laen ambtenaar atau orang particulier.

Djoega di soerat ketrangan itoe misti dinjataken tem- pat tinggalnja jang masoek soerat permoehoenan itoe.

Djikaloe jang bermoehoen, atsal orang Europa, telah hilanglah kalakoean atsalnja, maka tiada perloe soerat ke- trangan prihal kadiaman jang lima taon; tetapi aken gan- ti itoe di landjoetken soerat ketrangan, bahoewa ija telah hilang sjifatnja bagi bangsa orang Europa.

3 Soerat ketrangan, bahoewa jang bermoehoen itoe telah masoekken oewang f 100.— pada ontvanger registratie.

Pendoedoek-pendoedoek di Hindia Nederland jang ada kebratan aken toeroet atoeran ini, boleh kasi masoek oe- wang sadjoemblah bagimana terseboet diatas pada ont- vanger 's lands kas dan lampirken soerat ketrangan pem-

(18)

baijaran itoe pada soerat permoehoenannja, bagimana bi- asa telah kedjadian.

Djoega jang bermoehoen itoe boleh kirim itoe oewang f 100.— dengan postwissel pada Departement van Kolo- nien dan reçu dari wissel itoe misti dilampirken pada soerat permoehoenannja.

Maka pada Departement van Koloniën nanti diminta aken kasi masoek itoe oewang pada ontvanger dari Re- gistratie di Nederland ( Negri Ollanda ).

•i Fatsal itoe ada menetapken djoega, bahoewa djikaloe jang bermoehoen itoe ada atsal dari laen negri, maka boleh diminta dari padanja satoe ketrangan, jang pama- rentah negrinja, tiada ada kabratan atas persamaännja dengan bangsa Europa.

Itoe peratoeran bergoena aken melarang orang bawa kelakoean jang tiada tetap ( lebi dari satoe negri ).

Prihal marika itoe jang menoeroet hak tanah lahirnja telah mamilih akek berlakoe biasa atau soeka boewang kelakoean jang lama itoe, misti membriken soerat ketra- ngan, dimana ada ternjata, bahoewa marika itoe telah ter- lepas dari kelakoean jang dahoeloe.

Permoehoenannja marika itoe, jang tiada bisa boeang kelakoean negrinja, ijaitoe masi soeka mendjalani kela- koean negrinja sendiri, maski marika itoe dibri persama- an dengan bangsa orang negri ( Europa ), nanti ditolak.

B Djikaloe satoe permoehoenan aken persamaan itoe di- anggap boleh ditrima, maka djoega misti dilampirken sa- toe soerat ketrangan dari Toean Resident, bahoewa ke- lakoeannja jang bermoehoen itoe tiada tertjelah dan di soerat ketrangan itoe misti ditrangken tempat tinggalnja.

Siapa jang telah falliet dan belon dibatalken îaillietnja . itoe, tiada boleh dikoerniaken hak bangsa orang Europa.

Soerat permoehoenan jang demikian misti di'alamatken pada Sri Baginda Mahradja dan soerat permoehoenan itoe dipersembahken pada Sri Padoeka jang di Pertoean Besar dengan rekest atas zegel, dengan bermoehoen aken persembahken soerat permoehoenan itoe pada Sri Bagin- da Mahradja.

(19)

Soerat permoehoenaii misti dipersembahken pada Sri Baginda Maharadja, dan soerat-soerat jang dilampirken misti ditanggalken, pertandaken tangan dan ditoelis atas zegel.

Soerat pefmoehoenan itoe misti dipersembahken dengan pertoeloengannja toean Resident, jang kirim teroes soerat- itoe dengan pertoeloengannja Directeur Justitie jang kirim poela teroes soerat- itoe dengan pertimbangannja dan ketrangannja.

Pengabisan maka diperhatiken bahoewa Wet mene- tapken bermoela, jang saorang istri menoeroet hak soeaminja.

Permoehoenan aken di koerniaken hak bangsa orang Europa tiada boleh diperboeat oleh saorang istri jang telah terkawin (fatsal ö.)

Lagi ! Bahoewa perkoerniaän hak bangsa'orang Europa, boekan tjoema boeat saorang masing-, tetapi ada masoek bilangan djoega aken istri dan anak- nja (fatsal 5. (>. 'J.)

Directeur Justitie (w g) Stibbe.

N o- U KETRANGAN BAHROE TENTANG MENGOEROES PERMOEHOENAN- AKEN DIKOERNIAKEN

HAK BANGSA EUROPA.

Ciculair Directeur Justitie tanggal 17 September 1909 No. 64o2.

B. B. Dengan kita poenja circulair tanggal 27 Juni 1893 No. 4660 No. 5001. telah dibri taoe, bahoewa pada soerat permoehoenan aken di-

koerniaken hak bangsa, Europa, menoeroet atoeran baroe terseboet didalem Wet tanggal 12 December 1892 (Ned. Stbld. No. 268) misti dilampirken soerat ketrangan, jang marika itoe telah kasi masoek oewang ƒ 100 pada Ontvanger, soepaja djangan sampe orang saia mengarti prihal pembajaran itoe oewang ƒ 100, maka kita kasi taoe, bahoewa, menoeroet fatsal 3, alinea kadoea dari Wet jang terseboet, itoe pembajaran oewang tjoema terhitoeng boeat perkoerniaän hak jang diminta itoe; tiada terhitoeng boeat ongkost'

(20)

zegel, masoek boekoe dan membikin sah (Leeken) soerat- itoe, ongkost jang mana menoeroet Wet aken hal itoe djoega misti di bajar, tatkala soerat" nja dipersembahken. Aken pembajaran itoe ongkost maka oleh jang bermoehoen itoe misti di tentoeken sewatoe koewasa, pada siapa Departement Justitie ter'ampat bole menagi ongkost itoe, atawa jang bermoehoen itoe masoekin oewang pertanggoengan ƒ 20 pada satoe Ontvanger dari 's lands kas, aken berhitoeng di kamoedian hari, serta ketrangan oewang tanggoengan itoe dilampirken pada soerat permoehoenanja, maka ongkost itoe, dengan pertoeloengannja Departement van Koloniën nanti dikirim teroes pada Departement Justitie.

Djoega djikaloe jang bermoehoen tdah terkawin atawa mem- poenjai anak dari istri kawinnja djangan loepa bahoewa maka di penghabisan circulair kita, diseboetken jang perkoerniaän hak bangsa Europa itoe djoega menoeroen pada anak dan istrinja.

Dari hal katentoean jang itoe perkara telah kedjadian, nanti misti djadi ketahoean dari pembrihan taoe soerat advies (ketrangan) tentang permoehoenan itoe.

Pengabisan maka itoe atoeran jang ada pada circulair kita ijaitoe:

„Siapa jang telah failliet dan belon di batalken faillietnja itoe,

„tiada boleh dikocrn'aken hak bangsa Europa; (B.B. no 860

„dan ;5212) misti dipandang sekarang sebagi dibatalken."

Djikaloe jang bermoehoen sekarang ada didalcm hal failliet terseboet, maka prihal itoe misti diseboetken di soerat advies- nja (ketrangan).

Dengan membri taoe apa jang terseboet diatas serta minta soepaja masing masing soeka menoeroet peratoeran itoe, maka kita telah melakoeken prentahnja Pamarentah negri.

Directeur Justitie (wg) Stibbe.

(21)

17—

WET.

TANGGAL 12 DECEMBER 1892 ATAS BANGSA ORANG EUROPA DAN PENDOEDOEK EUROPA (NEDERL.

STBLD. No 2(18) JUNCTO (BERHOEBOENG) DENGAN WET TANGGAL 8 JULI

1907 (NEDERL. STBLD.

No 177. )(*)

Fatsat 1. Jang di seboetken bangsa Europa dari pada hari lachirnja ijaitoe:

a Anak halal, (anak kawin) dihalalken atau diakoe oleh ajahnja, jang telah mempoenjai hak bangsa Europa sa- belonnja anak itoe di lachir.

b Anak halal dari saorang Europa jang ajahnja mening- gal doenia didalem tiga ratoes hari sabelon anak itoe dilachir.

c Anak halal jang tjoema diakoe oleh emahnja jang soedah mempoenjai hak bangsa Europa, tatkala anak itoe di lachir.

d Anak jang dilachir dalem negri Europa maski tiada diakoe oleh emahnja dan ajahnja.

Fatsal 2. Djoega di kataken bangsa Europa ijaitoe:

I Anaknja saorang pendoedoek negri Europa, jang iboe- nja ada tinggal didalem negri, maski iboe dan ajahnja itoe masoek bilangan menoeroet fatsal 1, salainnja dji- kaloe ada ternjata jang anak itoe ada masoek hitoengan sebagi orang asing dari lain negri.

II Anak jang terlantar dalem negri, djikaloe tiada ketahoean bahoewa anak itoe apa atsalnja atau telah soeda 'di- akoe atau dihalalken.

Fatsal 3. Kabangsaän Europa, terdapet lantaran perla- koean Wet, dimana ada dibrihken idzin aken memaké hak bangsa Europa.

Aken masing2 pembrian hak itoe, maka misti dibajar pada 's lands kas, seratoes roepia.

Pada soerat permoehoenan aken dibriken hak bangsa Eu- ropa maka ketrangan dari pembajaran itoe misti dilampirken

(*) Batja fatsal 6 dari Grondwet tahon 1887.

(22)

1 Jang bermoehoen itoe telah sampé oemoer menoeroet Wet bangsa Europa.

2 Bahoewa ia telah hilang kebangsaän Europa, atau ij a selamanja lima taon jang palingblakang berdiam dilain negri.

Djikaloe jang bermoehoen itoe atsalnja dari laen negri, maka boleh diminta padanja satoe ketrangan, bahoewa oendang2 dari negrinja tiada ada halangan atas permoe- hoenannja itoe.

Djikaloe itoe permoehoenan (naturalisatie) di tolak, (tiada ditrima) maka oewangnja jang telah di bajar itoe ( ƒ 100) nanti di poelangken.

Fatsal3a [Di hoeboeng pada Wet tanggal 8 Juli 1907 (Ned. Stbld. 177)].

Djoemblah oewang jang terseboet di fatsal atas, tiada djadi tanggoengannja aken naturalisatie, boeat masing3

jang telah hilang kabangsaännja (Europa) menoeroet fatsal 7, 5°, Jang bermoehoen itoe boleh melampirken ketrangan pada soerat permoehoenannja itoe, bahoewa ia dahoeloe ada atsal dari bangsa Europa.

Atoeran dibagian pertama tiada berlakoe boeat siapa jang satoe kali telah dibriken naturalisatie prodeo (per- tjoema), djoega tiada aken siapa jang telah hilang ke- bangsa'annja (Europa), dan telah membri kenjata'an, lan- taran ija sebagi orang Europa telah hilang kabangsa'annja.

Fatsal 4. Djoega boleh dibriken naturalisatie lan- taran kaperloeannja negri. Maka aken itoe tiada diper- goenaken fatsal 3.—

Wet jang membri naturalisatie itoe ada moeat per- atoeran jang berhoeboeng dengan naturalisatie terseboet.

Fatsal 5. Sewatoe istri menoeroet kabangsa'an dari soeaminja.

Permoehoenan aken naturalisatie tiada boleh dibikin oleh saorang istri jang terkawin.

Naturalisatie jang dibriken pada saorang laki, maka berlakoe djoega aken istrinja.

Sasoedahnja bertjeréh dari kawinan, maka berlakoelah fatsal 8 atau fatsal 9,—

(23)

— 19—

Fatsal 6. Anak jang halal atau jang di halalken dari saorang (bapanja) jang dibrihken hak naturalisatie, jang dilachir sabelon bapanja itoe dibriken idzin, begitoe djoega saorang anak jang diakoe oleh bapanja, jang di- lachir sabelon bapanja itoe dibrihken hak naturalisatie, maka dipandang sebagi djoega telah mendapet hak bangsa bapanja itoe, dan tinggal mamégang kabangsaän Europa, djikaloe di dalem satoe taon sasoedahnja ija di lachir dibri taoe pada pamarentah tempat kadiamannja bahoea ija tiada hendak mamegang lebih lama lagi ka- bangsaännja (naturalisatie) itoe.

Fatsal 7 Kabangsaän Europa mendjadi hilang:

1 Sebab naturalisatie di lain negri atau aken siapa jang belon sampe oemoer lantaran menoeroet kabangsaän asing aken naturalisatie bapanja atau iboenja, menoeroet, fatsal 1.

2 Lantaran kawinannja saorang prampoean Europa atau dari sebab kawinannja mendjadi orang asing menoeroet fatsal B.

3 Lantaran mendapet adat dan istiadat orang asing, menoeroet kahendaknja sendiri;

4 Lantaran masoek djadi soldadoe atau pakerdjaän negri di negri asing tiada dengan idzinnja dari pamarentah negrinja sendiri.

5 Sebab bakerdja pada negri, tinggal di loear negri (asing) lamanja sapoeloe tahon beroentoen, katjoewali marika itoe sabelonnja liwat itoe tempo, telah membri taoe pada kepala atau pamarentah negri ditempat ka- diamannja, bahoewa ija hendak tinggal tetap mamégang kabangsaän Europa.

Dari pada hari jang ditrima pembrian taoe terseboet, maka temponja sapoeloe tahon itoe moelai poela terhitoeng dari awalnja.

Aken siapa jang belon sampé oemoer, maka temponja sapoeloe taon itoe, moelai terhitoeng dari pada waktoe marika itoe sampé oemoer,

(24)

Fatsal 8. Saorang prampoean jang telah linjap kabang- saännja Europa, lantaran kawin, boleh mendapet kombali haknja itoe djlkaloe ija telah bertjeré, asal sadja ija didalem satoe taon, terhitoeng dari pada hari tjerénja itoe, membri taoe kahendaknja pada kepala negri ditempat kadiamannja, jang ija masi soeka mamégang tetap kabangsaänja Europa-

Fatsal 9. Saorang prampoean jang mendapet hakkabang- saän Europa lantaran kawin, boleh mamégang teroes haknja itoe, maski ija telah bertjeré katjoewal: ija membri taoe dida- lem satoe taon, terhitoeng dari hari tjerénja itoe, pada pem- besar atau kepala negri ditempat kadiamannja, bahoewa ija tiada hendak mamégang teroes hak kabangsaän Europa itoe.

Fatsal 10. Anak saorang Europa jang terlachir sabelon bapanja itoe mendapet hak aken kabangsaän Europa dan lantaran itoe, poen hilang hak jang terseboet Itoe, boleh mendapet kembali hak kabangsaän Europa, djikaloe ija telah sampé oemoer dan didalem satoe taon membri taoe pada pembesar atau pamarentah negri di tempat kadia- mannja, bahoewa ia hendak mamégang kombali kabangsaän Europa.

Demikian djoega aken anak djikaloe iboenja telah djadi djanda dan telah mamégang kabangsaän asing.

Fatsal 11. Di dalem satoe taon satoe kali Minister Justitie nanti membri taoe dalem soerat kabar negri, prihal pem- brian taoe terseboet, jang menoeroet wet ini telah diboeat dilaen negri.

Fatsal 12. Siapa djoega jang menoeroet ini wet tiada mempoenjai hak kabangsaän Europa, diseboet bangsa asing.

Fatsal 13. Pendoedoek negri, ijaitoe diseboet siapa jang mempoenjai tempat kadiaman didalem negri dan lebi dahoeloe ada berdiam diloear negri (asing) lamanja 18 boelan.

Fatsal 14. Jang tiada diseboet lagi pendoedoek negri, ijaitoe siapa djoega jang tiada berdiam lagi didalem negrinja.

(25)

—21

Fatsal 15. Anak jang belon sampé oemoer, menoeroet bangsa Europa, jang ajahnja atau achliwarisnja ada saorang pendoedoek negri, dianggep djocga aken mempoenjai hak itoe.

Djikaloe kamoedian ija djadi sampé oemoer, maka ija di- pandang seperti pendoedoek negri, djikaloe tempat ka- diamannja ada didalem negri.

Atoeran- tentang pendoedoek negri, terseboet di dalem Wet jang teristimewa tjoema bergoena aken segala hal jang terseboet dalem Wet~ itoe.

No. 16. KATETAPAN AKEN SATOE TOELADAN GOENANJA KEPALA NEGRI DI HINDIA NEDERLAND, BOEAT MELAKOEKEN

FATSAL- 6, 7 SUB 5°; 8,9 DAN 10 DARI WET ATAS ORANG BANGSA EUROPA DAN PEN-

DOEDOEK NEGRI EUROPA.

(Nederlandsch Staatsblad 1892 No. 2(i8) Firmannja Sri Padoeka jang di Pertoean

Besar di Hindia Nederland.

Tanggal 3 Augustus 1894 No. 8.

Stbl. 181)4. Terbatja dan lain lainnja:

No 166. Terdengar Raad dari Hindia Nederland.

Ditrima perbaik.

Pertama. Menetapken toeladan (pengadjaran) jang ada ter- lampir dengan besluit ini, goenanja kepala2 negri di Hindia Ne- derland, boeat melakoeken fatsal- 6,7 sub 5° 8,9 dan 10 dari Wet atas bangsa Europa dan pendoedoek negri Europa (Nederl.

Staatsblad 1892 no 2G8) Kadoza dan laen-laennja.

Aken parentahnja Sri Padoeka jang di Pertoean Besar

di Hindia Nederland Algemeene Secretaris

SWEERTS.

Di brihken pada tanggal 9 Augustus 1894.

Algemeene Secretaris SWEERTS.

(26)

No. 17. P A R I N T A H A N B O E A T KEPALA KEPALA N E G R I DI HINDIA N E D E R L A N D

AKEN M E L A K O E K E N FATSAL 6, 7, sub 5°, 8, S) DAN 19 DARI

W E T ATAS BANGSA EU-

ROPA DAN P E N D O E D O E K N E G R I EUROPA.

( Nederlandsch Staatsblad 1892 No 268).

I Kepala negri (Resident) jang trima soerat pembrian taoe bagimana terseboet di fatsal 6, 7 sub 6°, <S, 9 dan K) dari Wet atas bangsa Europa dan pendcedoek Europa (Nederlandsch Staatsblad 1892 No. 268) misti membri soerat ketrangan jang dibikin toeroet tjonto model A. jang berikoet ini.

II Djlkaloe jang mengirim soerat pembrian tiaoe itoe berdiam diloear bilangan Hindia Nederland, maka soerat ketrangan itoe, sasoedah di pertandahken tangan oleh kepala negri (Resident) dengan pertoeloengannja Directeur Justitie dikirim pada Sri Padoeka jang di Pertoean Besar.

III Djikaloe pembrian taoe itoe dibikin dengan moeloet (berhadep sendiri) maka prihal itoe dibikin satoe verklaring (ketrangan) menoeroet model B. jang ada berikoet dengan besluit terseboet serta satoe salinan dari ketrangan Itoe dibrken pada jang membri taoe.

IV Dari sekalian pembrian taoe jang ditrima, baik dengan soerat atau dengan moeloet, kepala negri kasi masoek didalem boekoe (register) jang memang tersedia, menoeroet model C. jang berikoet ini.

V Prihal kasi masoek boekoe, lantas misti dilakoeken, djlkaloe ada ditrima pembrian taoe dengan soerat atau dengan moeloet.

VI Soerat3 ketrangan prihal pembrian taoe dengan soerat, demikian djoega dengan moeloet, diatoer menoeroet tanggalnja dan disimpan.

VII Boekoe (Register) terseboet tiap2 taon misti ditoetoep, Didalem tiga boelan jang pertama dari taon jang baroe (eerste

(27)

— 23 —

kwartaal) maka dibikin salinan dari boekoe register itoe dan di kirim pada Sri Padoeka jang di Pertoean Besar dengan pertoe- loengannja Directeur Justitie. Djikaloe didalem satahon jang telah linjap tiada ada sewatoe pembrian taoe jang masoek di boekoe, maka misti dikirim pada Pamarentah satoe staat kosong (nihil).

Termasoek pada fatsal 1 dari firmannja Sri Padoeka jang di Pertoean Besar Gouverneur Generaal di Hindia Nederland tanggal 3 Augustus 1894 No. 8 (Stbld. No. 166.)

Algemeene Secretaris SWEERTS.

Model A.

Jang bertanda tangan di bawah ini mengakoe soedah trima ini hari, tanggal satoe soerat pembrian taoe

bertanggal (') dari (-) ; bahoea ija (8)

Kepala negri (tanda tangan)

D. B. Ketrangan di atas, tjoema menjataken hal pembrian taoe dan (boekan) djoega prihal hak kabangsaän dari jang bermoehoen.

(') Tempat kadiaman dan tanggalnja soerat pembrian taoe.

(2) Nama atsal dan nama ketjil dari jang membri taoe menoeroet bagimana di seboetken di soerat pembrian taoenja.

(:i) Aken di isihken tatkala ada orang jang membri taoe.

MENOEROET FATSAL 6 DARI WET:

Tiada soeka mamégang lebih lama lagi hak bangsa orang ne- gri Europa jang telah dibrihken pada bapanja (iboenja).

(28)

MENOEROET FATSAL 7 SUB 5° DARI WET:

Hendak tinggal tetap dengan hak bangsa Europa.

MENOEROET FATSAL 8.

Hendak mamégang (mempoenjai) poela hak bangsa Europa telah linjap (lantaran a) nikahannja.

(a) Djikaloe slamanja ija djadi berlaki istri, lakinja itoe me- noekar hak kabangsaän lantaran mana istrinja hilanglah kebangsa'an Europa.

MENOEROET FATSAL 9.

Tiada soeka memaké lagi lebi lama hak bangsa Europa lantaran (a) nikahannja.

MENOEROET FATSAL 10.

Hendak mendapet poela hak bangsa Europa, jang telah di briken pada iboe (bapanja), kamoedian soedah hilang kombali.

Model B.

Jang bertanda tangan di bawah ini mengakoe soeda trima di tanggal darii2^ii_

njonja

beroemah di(l) soedah membri taoe padanja dengan moeloet bahoewa ija (2)

Jang membri taoe (tanda tangan) (15)

Kepada negri (Resident) (tanda tangan)

N. B. Ketrangan di atas, tjoema menjataken hal pembrian taoe dan (boekan) djoega prihal hak kabangsaän dari jang bermoehoen.

(1) Disini tiada boleh diloepoetken bahoewa tempat kadia- mannja jang paling blakang, jang mana ada melanggar aken fatsal (i,

7 sub 5°, 8 dan 9 dari Wet, demikian djoega aken tempat dima- na masi didiami.

Pada fatsal itoe maka tiada di pandang sebagi barang sakoeto masi sadja berdiam di loear Hindia Nederland.

(29)

— 25 -

(2) Aken di isihken tatkala ada orang jang merribri taoe.

03) Djikaloe barang sakoeto itoe (jang membri taoe) tiada bisa toelis, atau ada lain lantaran jang ija moengkir aken taro tanda tangannja, maka misti di kasi taoe dengan terang hal demikian itoe pada soerat verklaringnja.

Model C.

Boekoe Register dari pembrian taoe, menoeroet firmannja Gouvernement tanggal 3 Augustus 1894 No. 8 (Staatsblad No. 166) aken melakoeken tarsal- (i, 7 sub 5°, 8, 9 dan 10 dari Wet atas bangsa Europa dan pendoedoek Europa (Nederlandsch Staatsblad 1892 No. 268) tersimpan di

Nama.

terlachir

Tempat

c 3

EH H3

U) C

15 E E-

_TO ' 5 * :TO c _TO

•u'

UH

TO CD

CU Tanggal soerat pembrian taoe Tanggal trimanja pera- biran taoe dengan soe- ratatau dengan moeloet Isinja soerat pembrian taoe

Per ingetan

(30)

No. 18

Pencljoeroean

dari hal perijiiakan-pertjiiakan.

Parintahan atas pertjitakan di Hindia Nederland dilakoeken menoeroet Reglement aken barang- tjitakan.

Fatsal 1-2-3-4-5-6-7-8-9-10-15-16-17-18-20 dan 2<s telah diba- talken serta djoega bagian-bagiannja.

Stbld. 1856 , , , , . , , . , . . . ,

No. 74 di robaii Fatsal 11 Masing- misti menanggoeng apa jang dia toelis atau padastbid. i906tjitak serta apa jang di kaloewarken, di djoewalatau di oewarken

o. 70. olehnfa. maski dimana tempat djoega barang tjitakan itoe di

Firmannja Sn J r J a ° J

Baginda. pcrboeatuja.

i9 Maart No.24 giapa jang djoeal, atau kaloewarken atau mengoewarken misti menanggoeng atas kesalahannja itoe, sabegitoe lama ija belon bisa kasi ketrangan siapa jang telah perboeat itoe barang tjitakan.

Jang menjitak misti menanggoeng sabegitoe lama, sabelon ija bisa toendjoek penoelisnja dari barang jang ditjitak itoe.

Pertoendjoekan saorang pengarang atau penoelis atau jang me- njitak jang tiada boleh ditoentoet dihadepan pengadilan di Hindia Nederland, maka jang terdakwa pertama tiada dilepasken dari pendakwaännja itoe.

Fatsal 12 Saben3 soerat tjitakan misti di terangkeri namanja dan tempat tinggalnja jang menjitak dan jang mengloearken.

Jang mengoewarken sewatoe barang tjitakan jang tiada menoeroet bagimana parentah Reglement ini dihoekoem denda dari ƒ 10 sampé ƒ 100.

Fatsal 13 Masing- soerat tjitakan jang tertjitak dibilangan Hindia Nederland, begitoepoen jang ditjitak diloewar bilangan Hinda Nederland, serta disiarken dibilangan Hindia Nederland, maka jang menjitak atau jang mengloewarken wadjib kirim satoe lembar (exemplaar) dari pertjitakan itoe pada pamarentah negri dimana tjitakan itoe dioewarken ijaitoe dalem 24 djam dari oewarannja pertjitakan itoe.

Siapa jang melanggar ini atoeran, maka ija dihoekoem denda dari ƒ K) sampe ƒ 100.

Fatsal 14 Soerat- kabar, jang diterbitken saban hari atau

(31)

— 27 —

satoe kali dalem satoe minggoe dan laen- soerat tjitakan jang tentoe terbitnja, diseboetken tijdschrift

Fatsal 19 Djikaloe ada sewatoe toelisan djawaban jang di pertandahken tangan, atas sewatoe karangan di soerat kabar, maka djawaban itoe misti dimoeat dalem soerat kabar jang terbit di esokan harinja dan pada soerat kabar jang ada karangan tentang itoe djawaban serta itoe djawaban misti dimoeat prodeo (tiada dengan bajaran) dan kaloe itoe djawaban ada lebi pandjang ka- rangannja dari karangan jang pertama, maka aken kalebihannja itoe boleh dimintaken oewang bajaran lebih doeloe.

jang pertandahken tangan itoe djawaban misti menanggoeng atas isihnja soerat itoe.

Diikaloe itoe djawaban tiada maoe di moeat, katjoewali djika boleh dimintaken bajaran, maka ija dihoekoem denda dari ƒ 50 sampe f 500 dengan toetoep boei, dari (i hari sampè 3 boelan.

Fatsal 21 Siapa jang bersalah atau melanggar atoeran, sebab ija menontoni, mendjoeal atau oewarken barang pertjitakan, maka ija dihoekoem djoega menoeroet hoekoeman jang telah ditetapken di Hindia Nederland atas kasalahanja atau pelanggarannja itoe.

Maka hal perboeatan kasalahan atau pelanggaran dengan soerat pertjitakan boleh dipandang oleh hakim aken sewatoe sebab jang memberatken hoekoemannja serta hakim ada koewasa membri hoekoeman berat hingga sapertiga lebi berat dari apa jang telah di tentoeken.

Fatsal 22 Penipoean lantaran mendjoewal, tontonin atau oewarken barang tjitakan, aken berboeat kasalahan atau pelanggaran maka ija dihoekoem seperti tjampoer dalem itoe perkara kedja- hatan atau pelanggaran.

Djikaloe itoe tipoean tiada kedjadian kadjahatan atau pelang- garan, maka ija dihoekoem pendjara dari 3 boelan sampe 1 tahon dan denda dari ƒ 25 sampe ƒ 500, masing-masing berlaenan atau sama sekali.

Katjoewali djikaloe aken kedjahatan atau pelanggaran itoe ada terantjem hoekoeman jang lebi enteng maka hoekoeman inilah jang dibriken.

Fatsal 23 Siapa lantaran menontonin, atau mendjoeal, atau me- ngoewarken soerat tjitakan, menghinaken kamoeliaännja dan koe-

(32)

wasannja Martabat Radja, atau kaoemnja karadjaän atau siapa dengan ini perboeatan menistaken atau menfitenaken kaoem ke- radjaän, maka ijalah dihoekoem pendjara dari doea sampé lima taon.

Begitoepoen penjela'an, ajib atau fitnah pada satoe anggotanja kaoem keradjaän dihoekoem dengan pendjara dari satoe sampé tiga taon.

Siapa jang menjerang atas kamoeliaännja atau kakoewasahannja Wakil Mahradja di Hindia Nederland, djoega dihoekoem sebagi ter- seboet diatas ini; demikian djoega kaloe memboeat nista, hina atau fitnah pada Wakil Radja itoe.

Fatsal 24. Siapa jang lantaran berboeat tontonnan, mendjoe.

al atau mengoewarken soerat tjitakan telah menjerang kakoewa- tan Wet, atau parintahan dalem oendang-oendang atau kahorma- tannja Wet, atau membri pengadjaran aken djangan toeroet pa- rintahnja Wet, atau diadjar aken berboeat apa jang terlarang oleh hoekoem, ija dihoekoem pendjara dari anem boelan sampé tiga taon.

Djoega hoekoeman itoe digoenaken pada siapa jang membri adjaran pada orang aken menghinaken dan bentjiken parintahan di Negri Ollanda atau di djadjahannja diloear benoea Europa.

Fatsal 25. Dibri hoekoem dari satoe boelan sampé satoe taon dan denda kari f K).—sampé f 100.— ( sama sekali atau masing- masing ) pada siapa jang menista, menghina atau menfitnah amb- tenaar-ambtenaar jang berkoewasa, madjelis-madjelis jang berkoe- wasa, jang terdiri lebi dari satoe orang, maski tiada diseboet sia- pa orangnja dan tiada diferdloeken apa itoe ambtenaar atau raa- djells ada di Ollanda atau didjadjahannja jang laen.

Djoega ini hoekoeman didjatoken pada siapa jang menghina' menfitnah Radja-Radja atau kepala-kepala Pamarintah Negri Asing begitoepoen agent-agentnja.

Penoentoetan lantaran kadjahatan terseboet tjoema dilandjoet- ken atas pendakwaännja jang dihinaken itoe.

Fatsal 26. Dihoekoem pendjara dari satoe boelan sampé sa- toe taon, dan denda dari f f H).— sampé f 500.— ( sama sekali atau masing-masing) siapa jang tontonken, djoeal atau oewarken soerat tjitakan jang menerbitken kabentjihan dan kadengkihan

(33)

— 29 —

antara bebrapa bangsa dalem negri dan pada siapa dengan djalan sebagi tadi telah menjiarken dengan sangadja, atau poengoet dari laen-laen tempat kabar kabar palsoe, soerat-soerat palsoe atau bo- hong jang dipersalahken pada laen orang.

Djikaloe itoe penjiaran atau dipoengoet, boekan kedjadian de- ngan sengadja, maka jang tersalah itoe, dlhoekoem denda dari

f 10.—sampé f 100.— sebab ka'alpa'annja.

Fatsal 27. Dihoekoem pendjara dari satoe boelan sampé anem boelan dan denda dari f 25.—sampé f 500.—, ( sama sekali atau masing-masing ) siapa jang mengloewarken, menontonken atau djoeal dan siarken soerat-soerat tjitakan jang dititah aken taro beslag; beslag jang mana belon ditjaboet ( batalken ) oleh vonnis- nja hakim.

Fatsal 29. Aken minta oewang oeroenan atau minta bantoe- annja orang banjak boeat membaijar denda atau ongkost perka- ranja jang ija dihoekoem lantaran kadjahatan atau pelanggaran jang diperboeatken dengan soerat-soerat tjitakan ada dilarangken.

Siapa jang melanggar larangan ini, dihoekoem pendjara dari satoe boelan sampé satoe taon dan didenda poela dari f K)—, sampé f 500,— (sama sekali atau masing-masing berlaenan ).

Fatsal 30. Pada siapa jang mengoelangken kadjahatan atau pelanggaran terseboet, lantaran mana ija soeda taoe dihoekoem, maka hakim ada berkoewasa membri hoekoeman padanja saper- tiga lebi berat dari jang paling tinggi, serta boleh melarang men- djalani pakerdjaännja aken satoe tempo, tetapi tiada lebi lama dari lima taon.

Fatsal 31. Masing-masing perkara jang terdjadi lantaran Reg- lement ini, misti dipreksa oleh pengadilan Raad van Justitie.

Ini perkara dimoelaken dengan merampas atau taro beslag atas soerat-soerat tjitakan jang diadoeken pada hakim itoe.

Tentang rampasan atau beslag barang-barang' itoe, tiap-tiap kali misti dimâloemken didalem soerat-soerat kabar.

Didalem hal pelanggaran boleh dibikin papreksaän lebi doeloe atas permintaännja toean fiskaal.

Fatsal 32 Djikaloe satoe perkara soeda liwat satoe taon, dari pada waktoe perboeatannja itoe, bagimana telah ditetapken hoe-

(34)

koeman dalem ini Reglement, maka perkara itoe dikataken VER- JAARD, tiada boleh ditoentoet lebi djaoe lagi.

Djikaloe satoe perkara soeda moelai dipreksa, maka dikataken v e r j a a r d , kaloe soeda liwat doea taon dari tanggal moela pa- preksaän itoe; serta vonnis ( poetoesan ) dikataken v e r j a a r d , ka- loe soeda liwat lima taon dari pada tanggal vonnis itoe dikoewatken.

Fatsal 33. Jang diseboetken soerat-soerat tjitakan, menoeroet katanja ini Reglement itoelah barang-barang dagangan dengan cii- tjitak, serta tiap-tiap orang siarken soerat pertjitakan pada laen orang, maskipoen tiada dengan baijaran, asal orang perboeat itoe dengan niatan aken menjiarken soerat-soerat itoe.

Peratoeran ini tiada dilakoeken boeat soerat-soerat tjitakan jang di kaloewarken oleh negri.

Fatsal 34. Antara menjiarken soerat-soerat tjitakan, maka di- seboetken didalem ini Reglement ijaitoe tiap-tiao perboeatan per- dagangan dengan itoe soerat-soerat, maski tiada dengan baijaran ( pertjoema ) dibriken pada laen orang boeat disiarken.

Fatsal 35. Semoea parintahan di Hindia Nederland tentang jang terseboet dalem ini Reglement telah dibatalken dan tiada dilakoeken lagi. . .

Fatsal 7 Borgtocht-borgtocht, jang telah ditetapken pada ini Stbld.1906Realement telah dibatalken ( hapoesken ) dan oeang jang soeda No. 270. tersimpen pada 'sLands kas, didalem anem boelan sasoedahnja ini poetoesan (besluit) dilakoeken, dibri poelang poela pada ma- sing-masing jang poenja.

Fatsal 8. Penoentoetan atau laen-laen atoeran, jang lantaran adanja fatsal 1 dari ini besluit, telah dltjaboet dan dihapoesken pada waktoe besluit ini dilakoeken.

Fatsal 9. Ini besluit moelai dilakoeken pada hari jang dibri taoe di soerat kabar.

Di kaloewarken pada tanggal 7 Juni 1906.

(35)

— 31 —

No. 19. P e r t j l t a k a n .

flîoeran tentang hak p e n g a r a n g . ( A U T E U R S R E C H T . )

F i r m a n n j a Sri B a g i n d a M a h a Radja, tanggal 28 Juni J881.

Fatsal 1.

Aken karangan gambar, kaart (peta boemi), njanjian, tjerita Stbld 1881 ( lan )> komedi serta tjerita ( lakon ) dengan moeloet jang diper-

No 199 boeatnja atau ditoendjoeken dihadepan orang banjak tjoema ada hak aken jang poenja atau jang mengarang sendiri.

Jang diseboetken pertoendjoekan ijaitoe jang diperboeat diha- depan orang banjak, dimana orang boleh dateng menonton dengan baijaran boeat satoe kali atau lebi.

Fatsal 2.

Disamaken dengan si pengarang ijaitoe:

a Orang banjak jang masing-masing membantoe bikin ka- rangan menoeroet apa jang terseboet di fatsal 1.

b. Mengadaken Perkoempoelan, Peroesahaän, (Kongsi) Persa- koeto'an (Perseroan), tentang sewatoe perboeatan jang di- karang olehnja.

c. Djoeroe penjalin aken apa jang disalin olehnja (vertaald).

Kaloe sewatoe karangan diboeat oleh bebrapa pembantoe, ma- ka masing-masing pembantoenja itoe poen toeroet mempoenjai hak atas karangan itoe., katjoewaii ada laen-laen perdjandjian di antaranja itoe.

Atas siapa jang mempoenjai hak bagimana terseboet pada hoe- roef a dan /;, maka berlakoe djoega apa jang terseboet di fat- sal 13.

Fatsal 3.

Djikaloe karangan tiada diseboetken namanja jang mengarang

(36)

atau ija memaké nama palsoe, maka jang diakoe djadi penga- rang ijaitoe jang menjitak karangan dan terbitken tjitakan itoe!

dan kaloe di koelit boekoe itoe tiada diterangken namanja, ma- ka jang menjitak diakoe seperti djadi auteur (pengarang) ijalah sebegitoe lama sampé ada sa'orang jang kasi taoe, bahoewa di- rinja jang djadi pengarang boekoe itoe, menoeroet fatsal 10 dan

11, katjoewali temponja kasi masoek itoe karangan bagimana telah ditetapken di fatsal 10.

Fatsal 4.

Salaennja apa jang telah ditetapken oleh Pamarentah, maka tiada ada auteur aken Wet-wet, firman parintah dan laen-laen jang dibriken taoe oleh sewatoe koewasa jang oemoem.

Fatsal 5.

Jang dikataken djoega mempoenjai hak auteur ( pengarang ) ijaitoe jang menjitak salinan-salinannja:

a. Karangan-karangannja jang tiada di tjitak, terhitoeng djoe- ga tjerita lakon jang di perboeat dengan moeloet.

b. Tentang karangan-karangannja jang tertjitak, djfkaloe pada koelit boekoenja atau kaloe tiada pada boengkoesannja boekoe itoe ija membri taoe, bahoewa ija sendiri hendak menjalin kara- ngan itoe dalem bahasa jang djoega misti diseboetken dan ija misti terbitken boekoe jang disalin itoe didalem tiga taon,

Boekoe-boekoe jang diterbitken dalem bebrapa djilid, maka tiap-tiap djilid dikatjoewaliken masing-masing.

Fatsal 6.

Djikaloe ada lebi dari satoe boekoe dan saroepa isinja, tetapi masing-masing berlaenan bahasanja diterbitken sama sekali, ma- ka kikataken jang asli itoe tjoema satoe dan salaennja dipan- dang sebagi salinannja.

Jang mengarang itoe ada mempoenjai hak aken taro namanja di moeka ( t i t e l ) itoe boekoe, atau kaloe tiada diatas boengkoe- sannja itoe boekoe jang dikataken djadi asli,

Djikaloe tiada dioendjoeken demikian, maka boekoe jang dika- rang dengan bahasa iboe negri, itoelah jang asli.

ILMOE SEDJATI 2

(37)

— 33 — Fatsai 7.

Maski atas satoe boekoe ada haknja pengarang, maka tiada terlarang, bahoewa isinja itoe boekoe dipetik ( sal i n ) dan dibi- kin laen boekoe; asal-sadja diseboetken asalnja itoe tjerita, ma- ka orang boleh ma'loemken kabar-kabar, karangan-karangan dari soerat kabar, katjoewali djikaloe haknja pengarang dibri taoe dengan njata jang itoe karangan ada dibawah perlindoengannja hak pengarang, menoeroet fatsai 10.

Fatsai 8.

Maski sa'orang mempoenjai hak pengarang atas segala rentja- najang ditjeritaken dengan moeloet, boleh djoega rentjana-ren- tjana itoe dimoeat di soerat kabar.

Fatsai 9.

Hak pengarang dikataken djoega sebagi barang jang tiada tetap.

Hak demikian boleh didjoeal sama sekali atau sebagian dan toeroen pada waris-warisnja dan tiada sekali boleh dibeslag.

P E R D J A N D J I A N ,

AKEN MELAKOEKEN HAKNJA P E N G A R A N G ATAS KARANGAN JANG

D I T J I T A K . Fatsai 10.

Djikaloe si pengarang atau penjitak tiada kasi masoek doea lembar ( boekoe ) dari karangannja pada kantoor Justitie jang di- atas koelitnja ada ditandahken tangan olehnja, dengan dinjata- ken dimana dan kapan waktoe itoe boekoe diterbitken, maka hak pengarang itoe mendjadi batal ( goegoer ); ijaitoe misti dikasi masoek dalem satoe boelan, terhitoeng dari pada hari terbitnja itoe boekoe dan djikaloe boekoe-boekoe jang tersalin djangan loepa atoeran jang terseboet di fatsai 5 hoeroef b.

Waktoe kasi masoek itoe boekoe pada kantoor Justitie, maka oleh jang menjitak itoe misti dikasi masoek djoega satoe ketra-

llmoe Sedjati 3

No. 20.

(38)

ngan jang telah dipertandahken tangan, bahoewa boekoe itoe telah terbit dan ditjitak didalem tempat pertjitakannja dlmana ija ada tertampat.

No. 21. Model A. T J O N T O boeat kasi masoek boekoe pada kantoor Justitie, aken mendapet haknja

p e n g a r a n g : (f) Soerat atoerannja.

B 1 Nov. 19....

Het Departement van Justitie gelieve te ontvangen ingevolge artikel 10 der wet ( Stbld 1881 No. 199.) 2 exemplaren tjerita Samkok; zoomede eene verkla- ring als bedoeld in het 2° lid bovenaangehaald wetsartikel.

De Auteur, Uitgever of Drukker

Handteekening.

B 1 Nov. 19....

Kantoor Justitie trima dari ham- ba menoeroet fatsal 10 dari wet (Stbld 1881 No. 199.) 2 boekoe tjerita Samkok;demikian djoe- ga satoe ketrangan seperti ter- seboet di bagian 2 dari fatsal wet jang terseboet.

Jang mengarang, menerbitken atau menjitak

Tanda tangan.

Voor de ontvangst Soeda trima

No. 22. Model B. T J O N T O

j a n g m i s t i d i t o e 1 i s a t a s k o e 1 i t n j a m a s i n g - m a s i n g b o e k o e j a n g

d o e a i t o e. (f) Ondergeteekende TJIONG KOEN

BIE & Co. wonende te BATAVIA heeft dit werk Tjerita^AMKOK"

uitgegevan op den.... September 11)10.

Handteekening

Jang bertanda tangan TJIONG

KOEN BIE & Co. tinggat di BATA- VIA soeda mengloearken ini boe- koe tjerita „SAMKOK" tanggal

September 11)10.

Tanda tangan

(39)

35 —

No.23. Model C. T J O N T O S O E R A T K E T R A N G A N DARI JANG MENJITAK, (f)

De ondergeteekende

, boekdrukker, wonende te , verklaart dat het werk getiteld „ " o p zijn in het Rijk gevestigde Drukkerij is gedrukt.

Bat Sept. 1910.

Handteekening

Jang bertanda tangan , penjitak tinggal di

— , menerangken bahoewa boe- koe ber'alamat telah tar- tjitak di pertjitakannja jang ada tertampat ini.

Bat Sept. 1910.

Tanda tangan

( t ) Tjonto-tjonto A, B dan C, ada diatoerken dalem bahasa Ollanda dan Melajoe, soe- paija masing-masing boleh mengarti apa maksoednja tjonto-tjonto itoe; tetapi djikaloe ka- si masoek verklaring pada kantoor Justitie, misti dikarang dalem bahasa Ollanda ( tiada bo- leh dalem bahasa melajoe ).

Fatsal 11.

Kantoor Justitie sasoeda trima itoe boekoe, nanti membri pada jang mengirim satoe soerat ketrângan, bahoewa itoe boekoe telah di trima olehnja.

Dari hal soerat-soerat ketrangan ini kantoor itoe nanti kasi mr,- soek didalem boekoe ( register ), dimana orang kapan soeka boleh minta liat dengan tiada baijaran dan djoega boleh minta petikan- nja dengan membaijar ongkost.

Tiap-tiap boelan dibriken taoe di soerat kabar Goebernement nama-namanja boekoe dan tjitakan jang telah dikasi masoek pa- da kantoor Justitie.

Fatsal 12.

Djikaloe satoe lakon atau tjerita atau moesiek soeda tertjitak, maka hilanglah haknja si pengarang atas lelakon, tjerita atau moe-

siek itoe, katjoewali kaloe diloewarnja (koelit) boekoe itoe di

(40)

terangkeri, bahoewa laen orang tiada boleh pertoendjoeken itoe lelakon, tjerita atau moesiek.

Fatsal 13.

SEDIAKALA K AKO E W AT ANNJ A HAK P E N G A R A N G I T O E .

Barang-barang tjitakan mempoenjai kakoewatan hak pengarang lamanja lima poeloe taon, terhitoeng moelai dari pada terbitnja, ijaitoe tanggal soerat tjitakan itoe ditrima oleh kantoor Justitie, bagimana terseboet di fatsal 11.

Djikaloe jang mengarang hidoep lebi lama dari lima poeloe taon, dan hak pengarang itoe tiada diserahken pada laen orang, maka hak itoe ada koewat sa'oemoer hidoepnja.

Fatsal 14.

Hak pengarang atas tjenta-tjerita jang ditoendjoeken dengan moeloet dan tiada diterbitken boekoe, maka ija ada koewat sa- 'oemoer hidoepnja si pengarang dan tiga poeloe taon sa'soedah- nja si pengarang meninggal doenia.

Fatsat 15.

Temponja hak aken jang menoendjoeken lelakon dan laen-laen ada sebagi dibawah ini:

Pertama. Boeat lelakon atau tterita jang tiada ditjitak sa'oe- moer hidoepnja si pengarang dan tiga poeloe taon sa'soedahnja ijà meninggal doenia.

Kadoea. Aken lelakon atau tjerita-tjerita jang ditjitak lamanja sepoeloe taon terhitoeng dari tanggal soerat ketrangan bagimana terseboet di fatsal 11.

Fatsal 16.

Hak aken menjitak salinan berlakoe lamanja:

Pertama. Boeat ketrangan, lelakon dan laen-laen selamanja ada hak pengarang.

Kadoea. Boeat karangan jang ditjitak, lamanja lima taon, ter- hitoeng dari tanggalnja soerat ketrangan bagimana terseboet di fatsal 11.

(41)

— 37 — Fatsal 17.

Boeat boekoe-boekoe jang ada lebi dari satoe djilid, maka tem- ponja hak pengarang itoe dihitoeng aken tiap-tiap djilid.

No.25. P E R L I N D O E N G A N HAK P E N G A R A N G . Fatsal 18.

Menoeroet atoeran didalem boekoe Wet Burgerlijke Rechts- vordering, maka siapa terdakwa dalem perkara civiel, sebab me- langgar hak pengarangnja laen orang, dihoekoem denda sadikit- nja lima poeloe cent dan paling banjak doea riboe roepia.

Sekalian boekti dan gambar-gambar vorm dan laen-laen jang dipaké boeat mengardjaken pelanggaran itoe, dirampas oleh Goe- bernement.

Fatsal 19.

Siapa jang berboeat satoe pakerdjaän karangan, jang ija taoe boleh melanggar pada hak pengarangnja laen orang, serta siar- ken atau djoeal karangan itoe, dihoekoem dengan denda sedi- kitnja lima poeloe cent dan sebanjaknja anem ratoes roepia.

Sekalian boekti jang dipaké aken melanggar hak pengarang itoe dirampas oleh Goebernement.

Fatsal 20.

Persalahan-persalahan bagimana terseboet di fatsal 18 dan 19 diatas tiada ditoentoet lebi djaoe, katjoewali atas pendakwa'an- nja jang diperboeat persalahan itoe.

Fatsal 21.

Semoea boekti jang terdapet bagimana terseboet pada fatsal 18 dan 1!) dikasiken pada jang poenja hak pengarang atau koe- wasanja, djikaloe ija didalem 8 hari dateng mengadep pada griffier sasoedahnja soerat poetoesan hakim ditgoehken. Djikaloe tiada maka semoea boekti itoe dibinasahken.

Djikaloe hakim mamoetoesken boeat minta karoegian, maka pada jang poenja hak pengarang itoe boleh diminta ganti karoe- itoe atas sekalian boekti jang dirampas, menoeroet perhitoengan- nja hakim.

(42)

Fatsal 22.

Sa'orang jang poenja hak pengarang atau koewasanja boleh minta beslag atau dibriken atau dibinasahken semoea boekti jang melawan atas kakoewasahannja lantaran tersiar oleh tjitakan.

Beslag ini tiada boleh dilakoeken atas barang-barang, pada siapa jang tiada berdagang dalem hal itoe dan tjoema aken di- paké goenahnja sendiri sadja.

Fatsal-fatsal 722 sampé 72fi dari Wetboek van Burgerlijke- Rechtsvordering ada berlakoe atas beslag jang terseboet.

Fatsal 23.

Djikaloe sewatoe beslag ditiadaken, maka jang terdakwa di- hoekoem aken ganti ongkost-ongkost karoegian dan interestnja.

A T O E R A N GANTI P A R E N T A . Fatsal 24.

Hak pengarang dan laen-laen hak sebagi apa jang terseboet di parentahan jang lebi dahoeloe, tinggal tetap kakoewatannja, tetapi orang jang poenja hak itoe misti kasi masoek satoe ver- klaring pada kantoor Justitie didalem satoe taon sasoedahnja ini atoeran berlakoe.

Fatsal 18 sampé 23 dari ini Wet poen berlakoe atas hak itoe.

Fatsal 25.

Atas sewatoe tjitakan jang terbit sabelonnja ada ini We':, tia- da orang boleh mendjalani hak pengarang, katjoewali si penga- rang [jang menerbitken [ atau toekang tjitak didalem satoe taon sasoedahnja berlakoe ini Wet, kirimken doea boekoe pada kan- toor Justitie [ sasoeda dipertandaken tangan atas koelit boekoe- boekoe itoe | serta dibri taoe tempat tinggalnja dan hari kapan itoe boekoe telah terbit.

Tentang hak pengarang menoeroet maksoed di fatsal ini tiada bisa diboeat andelan seperti soerat-soerat tjitakan jang telah di moelai lebi dahoeloe dari Wet ini berlakoe.

Referenties

GERELATEERDE DOCUMENTEN

Di dalem satoe boelan sasoedahnja di kasi taoe atau kaloe tida di kasi taoe, maka djikaloe liwat itoe tempo- tempo jang di tetapken di dalem fatsal jang doeloean maka perkara itoe

Maka Djendral Lauw jang soeda berdiriken tangsi disitoe sentiasa ada berdami sadja pada sekalian panglimanja dari perkara angkat peprangan pada Japan, sakoeiijoeng-koenjoeng

— nü • Aken balik korabali dengan apa jang kita hendak bitjaraken, kita moesti bilang, balioewa, d jika bener adarija, jang orang prampoean tjoema trima bibit sadja dan

Sesampenja di pintoe kota Richelieu pendjaga di sana ingin taoe siapa adanja itoe orang jang pada waktoe begitoe malem maoe masoek dalem kota, dan koetib:a dari

—„Oh, anfkkoe Marie." Berkata itoe hoedjin c engen mata meleleh aer mengoetjoer begitoe deres hingga herdoea ia poenja koelit pipi jang soeda sama kisoet l: sKh: „Akoesoedah tida

„Tapi itoe soeal ada tida baek setali, mas-djeng, kalce kau simpen sadja dalem hati sendiri." „Äjah-bonda poenja oeroesan toch tida haroes dikstaoein oleh sembarang orang, 'den-mas

Itoelah saorang toekang djoewal roempoet jang akoe tawar boeat kasih makan koedakoe, setaoe bagi- mana lantarannja, akoe loepa, akoe telah djadi bertjektjok

sekali tida ada goenanja, kerna achli noeikang dan laykang bisa loelak itoe dengen itoe dengen ilmoe lemas dari dalem toeboenja " .Maaf, toewan Ouw," kata Ma Hok Ek jang soeda