• No results found

.. .. ACEH ACEH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Share ".. .. ACEH ACEH"

Copied!
49
0
0

Bezig met laden.... (Bekijk nu de volledige tekst)

Hele tekst

(1)

KEBERADAAN LEMBAGA GADAI DALAM MASYARAKAT ACEH

(Sua!u Penelldan Di D .. a Meuna5ah Lhee, Kecama!an Simpang Tiga, Kabupaten Daerah Tingkat 11 Pidie)

Oleh

RIDWAN AHMAD, S.H.

SlIfPengajar pad. F.kulhs Hukum Universitas Syiah Kllala

PUSAT PENELITIAN ILMU SOSIAl. DAN BUDAYA UNIVERSITAS SYIAH KTJALA

DARUSSALAM, BANDA ACEH 1997/1998

KEBERADAAN LEMBAGA GADAI DALAM MASYARAKAT ACEH

(Sua!u Penelldan Di D .. a Meuna5ah Lhee, Kecama!an Simpang Tiga, Kabupaten Daerah Tingkat 11 Pidie)

Oleh

RIDWAN AHMAD, S.H.

SlIfPengajar pad. F.kulhs Hukum Universitas Syiah Kllala

PUSAT PENELITIAN ILMU SOSIAl. DAN BUDAYA UNIVERSITAS SYIAH KTJALA

DARUSSALAM, BANDA ACEH

1997/1998

(2)

KATAPENGANTAR

Pertarna, penulis mengucap syukur kehadirat Allah SWT, karena denglll1 bantu811 dan redhaNya pelaksanaan penelitian ini t.lah berjal811 dCl18an lanear dan laporan-lapor&lUlya dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

PeneliUan 1nl berjudul "Keberadaan Lemb"8" Gadai Dalam Masyarakat Aceh" denglll1 lokasi di Desa MeunasRh l11ee. Kecamatan Simpang Tiga. Daerah Tingkat II Pidie.

Padn kCl!cmpciD.n ini pciruli~ insin monguonpkan tcriml'l kasih )'lIllB

.ebesar-besarnya kapad. DR. Muharnmad Gade Ismail, MA, .elaku Direklor Posat PeneliUan Dmu Sosi.1 d.1I Buday. (prISB) Universitas Syi.h Kuala yang telsh der.gan sungguh·sungguh memberi pelonjuk dan bimbingan dalam pelaksanaan peneliUan ini.

Selanjutnya kapad. para tenaga ahli utarna, para staf Pu.at Penelitian llmu Sosial dan Budaya (PPISB) dan rekan-rekan peserta pel.tih811 yang telsh banyak memberikan bantuan juga dis.mpaikBn terima k""ih.

Penulis menyadari hasil penelitian ini masih jauh dari kesempumaan, unlok ilo bOJrtuan dari semua pihak baik nasehat maupun saran unlok perbaikannya sangal diharapkan.

I

Darus.alam, Maret 1998 Penelili,

Rldwftn Ahmad, S.H.

KATAPENGANTAR

Pertarna, penulis mengucap syukur kehadirat Allah SWT, karena denglll1 bantu811 dan redhaNya pelaksanaan penelitian ini t.lah berjal811 dCl18an lanear dan laporan-lapor&lUlya dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

PeneliUan 1nl berjudul "Keberadaan Lemb"8" Gadai Dalam Masyarakat Aceh" denglll1 lokasi di Desa MeunasRh l11ee. Kecamatan Simpang Tiga. Daerah Tingkat II Pidie.

Padn kCl!cmpciD.n ini pciruli~ insin monguonpkan tcriml'l kasih )'lIllB

.ebesar-besarnya kapad. DR. Muharnmad Gade Ismail, MA, .elaku Direklor Posat PeneliUan Dmu Sosi.1 d.1I Buday. (prISB) Universitas Syi.h Kuala yang telsh der.gan sungguh·sungguh memberi pelonjuk dan bimbingan dalam pelaksanaan peneliUan ini.

Selanjutnya kapad. para tenaga ahli utarna, para staf Pu.at Penelitian llmu Sosial dan Budaya (PPISB) dan rekan-rekan peserta pel.tih811 yang telsh banyak memberikan bantuan juga dis.mpaikBn terima k""ih.

Penulis menyadari hasil penelitian ini masih jauh dari kesempumaan, unlok ilo bOJrtuan dari semua pihak baik nasehat maupun saran unlok perbaikannya sangal diharapkan.

I

Darus.alam, Maret 1998 Penelili,

Rldwftn Ahmad, S.H.

(3)

Halaman KA TA PENGANT AR ... .

DAFTARISI ... . n

BABI PENDAHULUAN ... . A. Latar Belakang ... .. .. .. .. .. .. .. .. .. ... .. ... . B. Rurrwsall Masalah ... .. ... ..

C. Tujuan Penelitian ... ... ... ... ..

D. M

---t

i1lu... Penol,',.,'an . ..•.•...••...•..•.....•

E. Metode Penelitian

BABlI GAMB.6JU\N UMUM LOKASI PENELITIAN ... . A. LelBk don Kcadaan Alam . ... . ... ..

B. Penduduk ... ... .. .... .. .. .. .. .. .. .. .. ..

C. Mata Pencaharian

D. PElndidikllI1 ... . .. . ... .... . . . . .... . . ..

E. Kcschatan ... .

F. SarR1t8 Perimbungan. Telekomunikasi dfUl InfonnBBi

BABm TtN)AUAN PUSTAKA ... . A. Pangertian ... ... ... ..

B. Bentuk·Bentuk Peljanjian Gadsi ... ..

C. Hak don Kewajiban Pemberi don Penerima Gadai ... . D. Berakhimya Gadai ... ..

I I 4 4 5 5 8 8 9 9 10 10 11 13 13 18 19 20

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .... ... 22

A. Latar Bolakang Terjadinya Gadsi .. . . . .. .. . .. .. . .. .. . .. . 23

B. Objek Gadai . . . .. . . .. . . .. ... 29

C. Prosedur Peljanjian Gadai .. . . . .. . . . .. . . .. . ... . .. . .. . . 34

D. Berakhimya Gadai . . . 39

E. Pengaruh Lnrnpau Wak-w ... ... 40

F. Pengaruh Timbulnya Berbagni Lembag. Keu"IIgan Fonnal Terhadap Gadsi ... ... . ... 41

BAB V PENUTUP ... ... .... ... 43

A~~~ ... .. 43

B. Saran ... ... ... ... ... ... 44

DAFT AR KEPUST AKAAN ... 11 .. Halaman KA TA PENGANT AR ... . DAFTARISI ... . n BABI PENDAHULUAN ... . A. Latar Belakang ... .. .. .. .. .. .. .. .. .. ... .. ... . B. Rurrwsall Masalah ... .. ... .. C. Tujuan Penelitian ... ... ... ... .. D. M

---t

i1lu... Penol,',.,'an . ..•.•...••...•..•.....• E. Metode Penelitian BABlI GAMB.6JU\N UMUM LOKASI PENELITIAN ... . A. LelBk don Kcadaan Alam . ... . ... .. B. Penduduk ... ... .. .... .. .. .. .. .. .. .. .. .. C. Mata Pencaharian D. PElndidikllI1 ... . .. . ... .... . . . . .... . . .. E. Kcschatan ... . F. SarR1t8 Perimbungan. Telekomunikasi dfUl InfonnBBi BABm TtN)AUAN PUSTAKA ... . A. Pangertian ... ... ... .. B. Bentuk·Bentuk Peljanjian Gadsi ... .. C. Hak don Kewajiban Pemberi don Penerima Gadai ... . D. Berakhimya Gadai ... .. I I 4 4 5 5 8 8 9 9 10 10 11 13 13 18 19 20 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .... ... 22

A. Latar Bolakang Terjadinya Gadsi .. . . . .. .. . .. .. . .. .. . .. . 23

B. Objek Gadai . . . .. . . .. . . .. ... 29

C. Prosedur Peljanjian Gadai .. . . . .. . . . .. . . .. . ... . .. . .. . . 34

D. Berakhimya Gadai . . . 39

E. Pengaruh Lnrnpau Wak-w ... ... 40

F. Pengaruh Timbulnya Berbagni Lembag. Keu"IIgan Fonnal Terhadap Gadsi ... ... . ... 41

BAB V PENUTUP ... ... .... ... 43

A~~~ ... .. 43

B. Saran ... ... ... ... ... ... 44 DAFT AR KEPUST AKAAN ...

11 ..

(4)

A. Latar Bel.kong.

BABI

PENDAHULUAN

Sudah merijadi kodrat. balTwa manusi. dalam hidupnya selalu berhadapan dengan berbagai kerulitan dan kebutuhan. MalRlsia l3k pernah lepas dari kebutuhan hidupnya seperti .a"dang. pangan dan lain· lain. Untuk memenuhi kebutuhannya, manusia berJ<.erja dan bel1 .. aha secara terus menerus. Narnull. dalarn kenyataannya tidak semun usa/,a membawn hasil sebagaimana diharapkan.

Biasanya. kalau manusia ti<.lak 6Rng~up lagi mengatasi sendiri kesulitan yang dihadapi. ia okan minta bantuan kepada pihak lain dengan earn mengadakan hubungan hukum tertentu, seperti meminjam, monjual hartanya, menycwa atau menggadaikannya.

Lcmbaga gadai merupokan salab satu •• nUl. bag. an.e.!!u18 m.syatakat dalam l'fansaksi ekonomi. Lembaga ini telah l.umbuh dall b\!l'kemb;mg s~iak

dallUlu, LcmbRS~ 1nl

dikeJJRI harnpir

di sell1mh wilayah \I](jollesia. PoriJedaan prinsip hanya terdapat pada bentuk pelaksana1lJ1r.ya. (Wingjodipuro. 1973: 251).

Secara riil dalarn gadai .elalu terd'pat kehendak unluk soling meng·

untungknn; pemberi gadai katem; kebutuhamya yang mel1dt:sak. menggadai·

A. Latar Bel.kong.

BABI

PENDAHULUAN

Sudah merijadi kodrat. balTwa manusi. dalam hidupnya selalu berhadapan dengan berbagai kerulitan dan kebutuhan. MalRlsia l3k pernah lepas dari kebutuhan hidupnya seperti .a"dang. pangan dan lain· lain. Untuk memenuhi kebutuhannya, manusia berJ<.erja dan bel1 .. aha secara terus menerus. Narnull. dalarn kenyataannya tidak semun usa/,a membawn hasil sebagaimana diharapkan.

Biasanya. kalau manusia ti<.lak 6Rng~up lagi mengatasi sendiri kesulitan yang dihadapi. ia okan minta bantuan kepada pihak lain dengan earn mengadakan hubungan hukum tertentu, seperti meminjam, monjual hartanya, menycwa atau menggadaikannya.

Lcmbaga gadai merupokan salab satu •• nUl. bag. an.e.!!u18 m.syatakat dalam l'fansaksi ekonomi. Lembaga ini telah l.umbuh dall b\!l'kemb;mg s~iak

dallUlu, LcmbRS~ 1nl

dikeJJRI harnpir

di sell1mh wilayah \I](jollesia. PoriJedaan prinsip hanya terdapat pada bentuk pelaksana1lJ1r.ya. (Wingjodipuro. 1973: 251).

Secara riil dalarn gadai .elalu terd'pat kehendak unluk soling meng·

untungknn; pemberi gadai katem; kebutuhamya yang mel1dt:sak. menggadai·

(5)

kan hartAnya untuk mernperQleh sejllmlah uang 8t8U bRrang sehingga d8pat mengatasi kesulitannya. Pihak penerima gadai dengan melepaskan uang ia akan mcmperoleh harts atsu objek gadai unu,k dikunssi dan dinikmati hasilnya.

Oalam rna.syarakat terdapat berbagaj pandangan yang me08anggap bahwa gadai mengandung a.«pek 101008 menolong. Ad. juga yang betpendapat dalam gadai lebib banyak umrur pernerasan daripada aspck sosialnys.

Pandangan yang melihat gad,i memiliki ,s;>ek tolor'8 menoleng melibat dari latar belakang terjadinya gadsi. Gndal ttrjadi karena aJanYd kesulitan keuangan yang sangst mendcsak. Pemegang gadai riianS/!l>P ubagai penolong alau penyelamat dari kesulitannys. Seb.tiknya. yang monganggap gadsi Itbih banyak umrur pemerasan memberi (;Ii\.'~an bahwa tidak ada pertolongan yang.

nyala dan ikhlas dari pernegang gadRi. Pencrima gadai menguasai dan mcnikmati hasil objck gadai bertahun-tahun. Vang yang dilcpasnya suatu saat akan kembali secora utuh. Pendapat ini mcnganggap hasil ya08 diperolth dari objck gadai adal.h .cbagai bungs dari uang yang discrahlum alall bungs dari

harga

gaJai.

Terltpas dari adanya berbagai pendapal yang pre dan kontra terhJdap lembaga gadsi terutama tentang muatan .spek """i.1 di Jalarnnya. 8arnpai ssat ini gadai masih tetap hidup subur dan dipert"hanksn oleh masyarakat

"'rutarna rna.syarakal di pede.san.

kan hartAnya untuk mernperQleh sejllmlah uang 8t8U bRrang sehingga d8pat mengatasi kesulitannya. Pihak penerima gadai dengan melepaskan uang ia akan mcmperoleh harts atsu objek gadai unu,k dikunssi dan dinikmati hasilnya.

Oalam rna.syarakat terdapat berbagaj pandangan yang me08anggap bahwa gadai mengandung a.«pek 101008 menolong. Ad. juga yang betpendapat dalam gadai lebib banyak umrur pernerasan daripada aspck sosialnys.

Pandangan yang melihat gad,i memiliki ,s;>ek tolor'8 menoleng melibat dari latar belakang terjadinya gadsi. Gndal ttrjadi karena aJanYd kesulitan keuangan yang sangst mendcsak. Pemegang gadai riianS/!l>P ubagai penolong alau penyelamat dari kesulitannys. Seb.tiknya. yang monganggap gadsi Itbih banyak umrur pemerasan memberi (;Ii\.'~an bahwa tidak ada pertolongan yang.

nyala dan ikhlas dari pernegang gadRi. Pencrima gadai menguasai dan mcnikmati hasil objck gadai bertahun-tahun. Vang yang dilcpasnya suatu saat akan kembali secora utuh. Pendapat ini mcnganggap hasil ya08 diperolth dari objck gadai adal.h .cbagai bungs dari uang yang discrahlum alall bungs dari

harga

gaJai.

Terltpas dari adanya berbagai pendapal yang pre dan kontra terhJdap lembaga gadsi terutama tentang muatan .spek """i.1 di Jalarnnya. 8arnpai ssat ini gadai masih tetap hidup subur dan dipert"hanksn oleh masyarakat

"'rutarna rna.syarakal di pede.san.

(6)

3

Ketentuan dan tata earn pelRksanaan gadai di Aceh. mBsih bel]Jcgang pada hukum adat dan kebiasaan yang sudah diprRktckkan sejak nenck moyang dahulu. Sekalipun terhadap gadBi telab adB berbagai perBturan pemerintah bail< pada zaman 8elanda maupun

yang

labir sejak kemerdekaan, tetapi ketentuan lama belum ditinggeikan.

Sokalipun samp.i s.al ini lombaga gadai tctap .ksis dalam masya- rakat, nwnun BebBgai suetu lembaga sosi.l. pasti akan mengikuti perubahan

alau sekurang-kurangnya dapal tel]Jengaruh dengan datangnya pcrubahan- perubahan baru.

Saftt ini, dcngoIl moningkrllnya perkcmbwlAnn n"lnm bidang ckonc>mi

clan keuangan, di desa tclab d.tang herbagai lembag.. kcmlllgall seperti bank., baitul qiradh, koperasi simpan pinjam bahkao renteniI1JUn sudah rnenllllbah GarnpBi ke desa-delOa. Kehadiran berbagru lembaga keuanBaI1 modem ini

membawa pengamh ternadap berbagai lembaga kemasyllfllkalan yang sudah ada tennasuk lembag. gadai. Anggota masyarakat yang menghadapi kesulitan keuangan ,'Udah mempunyai a1tematif lain untuk memperoleh dana guna mengatesi kesulitannya.

Sehubungan dengan berbegai pend.p.t tcntang sej.uhman. t.rdapat unsur sosial. tolong menolf'ng dan pemerasan se:rta berapa besar pengaruh

dari labimya lembaga-Iembaga veuang,Ul ternadap gad.i. sMgat mcnarik unluk dilakukan sualu pcnelitian yang mendalam.

3

Ketentuan dan tata earn pelRksanaan gadai di Aceh. mBsih bel]Jcgang pada hukum adat dan kebiasaan yang sudah diprRktckkan sejak nenck moyang dahulu. Sekalipun terhadap gadBi telab adB berbagai perBturan pemerintah bail< pada zaman 8elanda maupun

yang

labir sejak kemerdekaan, tetapi ketentuan lama belum ditinggeikan.

Sokalipun samp.i s.al ini lombaga gadai tctap .ksis dalam masya- rakat, nwnun BebBgai suetu lembaga sosi.l. pasti akan mengikuti perubahan

alau sekurang-kurangnya dapal tel]Jengaruh dengan datangnya pcrubahan- perubahan baru.

Saftt ini, dcngoIl moningkrllnya perkcmbwlAnn n"lnm bidang ckonc>mi

clan keuangan, di desa tclab d.tang herbagai lembag.. kcmlllgall seperti bank., baitul qiradh, koperasi simpan pinjam bahkao renteniI1JUn sudah rnenllllbah GarnpBi ke desa-delOa. Kehadiran berbagru lembaga keuanBaI1 modem ini

membawa pengamh ternadap berbagai lembaga kemasyllfllkalan yang sudah ada tennasuk lembag. gadai. Anggota masyarakat yang menghadapi kesulitan keuangan ,'Udah mempunyai a1tematif lain untuk memperoleh dana guna mengatesi kesulitannya.

Sehubungan dengan berbegai pend.p.t tcntang sej.uhman. t.rdapat unsur sosial. tolong menolf'ng dan pemerasan se:rta berapa besar pengaruh dari labimya lembaga-Iembaga veuang,Ul ternadap gad.i. sMgat mcnarik unluk dilakukan sualu pcnelitian yang mendalam.

(7)

B.

Rumusan

Mu.lah

Berd .. arkan uraian ynng telab dikemukakan dRlam latar belakang.

maka yang menjadi perm .. alaban dalam peneliti"" ini adalsh gebagai berikut:

I.

Bagainlana

prosedur pelaksanaan gadai ynng dilak-ukan masyarakat khususnya di Desa Meunasah !.hee, Kecarnatan Simpang Tiga. Kabupaten Daersh Tingkat 11 Pidie.

2. Sejauhmana monfaat dan aspel;. tolong menolong yang ad. pada lembaga gadai.

3. Bagaiman. pengaruh lembaga-Iembaga keuangan formal terltadap lembaga gadai.

C. TuJuan PeneUtlan

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adllJsh sebagsi berikut:

I. Untuk mengetabui ,ecare mendalrun pros.dur pelaksanaan gadai daJarn masyarakat.

2. Untuk mengetahui secara lebih mendalam sejauhmana manfaat clan aspek tolong menolong yang ad. dalRm 811d.i.

3. Untuk mengetahui secar" mendalam bagaimana penganlh lembagu-Icmuaga keuangan formal yang ada temadap praktek gadai.

B.

Rumusan

Mu.lah

Berd .. arkan uraian ynng telab dikemukakan dRlam latar belakang.

maka yang menjadi perm .. alaban dalam peneliti"" ini adalsh gebagai berikut:

I.

Bagainlana

prosedur pelaksanaan gadai ynng dilak-ukan masyarakat khususnya di Desa Meunasah !.hee, Kecarnatan Simpang Tiga. Kabupaten Daersh Tingkat 11 Pidie.

2. Sejauhmana monfaat dan aspel;. tolong menolong yang ad. pada lembaga gadai.

3. Bagaiman. pengaruh lembaga-Iembaga keuangan formal terltadap lembaga gadai.

C. TuJuan PeneUtlan

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adllJsh sebagsi berikut:

I. Untuk mengetabui ,ecare mendalrun pros.dur pelaksanaan gadai daJarn masyarakat.

2. Untuk mengetahui secara lebih mendalam sejauhmana manfaat clan aspek tolong menolong yang ad. dalRm 811d.i.

3. Untuk mengetahui secar" mendalam bagaimana penganlh lembagu-Icmuaga keuangan formal yang ada temadap praktek gadai.

(8)

5

D. Manr.,t PeneUtl.n

Penelitian lembaga sadai sclama illi sudah sering dilakukan tcrutama oleh kalangan ahli hukum, akan lclapi merek. lebilt rncnekankan pada ketentuan berhagai perundang-undangan terutama yang menyangkut lentang lewat WGktu perjanjian gadai tanuh .ebagairnana diatur dlliam pasol 7 Undang- Undang Nomor: 56 Prp. Tahun 1960. Peneliti.n ini ingin melihat sadai deri aspek s05i.1 dan budaYR. ynog ingin diketahui ad,dah bRgaimanR praktek gad.i itu sendiri dan beruagai pandangan dari masyarakat lemadapn,. •.

Dengan demikian manfaal ,.ang diharapkun <tari pcnelilian ini adal.h sebagni berikut:

1. Dengan penelitian ini diharapkan clapat memberikan manfaat bagi ilmu pel1getahuan khususnya i1mu sosial.

2. Hasil dari penclitian ini dih!il1lpkan akan menjadi input yang berharga dalarn pembuotan dan penyusunan berbogai kebijaksanoan bam terularn.

yang menyangkul dan menyentuit lembaga-Iembaga sosial yang masill hidup dan berkembang dalam masyarakat.

E. Melode PeneUtl."

1. Lobsi Penclitian

Lokasi penelitian yang dipilih adalah Dcsa Meunasah Ulee. KecamataJl Sirnpang Tiga, Knoupoten D •• rnh Tingkal iI Pidie. DipililUlya de •• ini 5

D. Manr.,t PeneUtl.n

Penelitian lembaga sadai sclama illi sudah sering dilakukan tcrutama oleh kalangan ahli hukum, akan lclapi merek. lebilt rncnekankan pada ketentuan berhagai perundang-undangan terutama yang menyangkut lentang lewat WGktu perjanjian gadai tanuh .ebagairnana diatur dlliam pasol 7 Undang- Undang Nomor: 56 Prp. Tahun 1960. Peneliti.n ini ingin melihat sadai deri aspek s05i.1 dan budaYR. ynog ingin diketahui ad,dah bRgaimanR praktek gad.i itu sendiri dan beruagai pandangan dari masyarakat lemadapn,. •.

Dengan demikian manfaal ,.ang diharapkun <tari pcnelilian ini adal.h sebagni berikut:

1. Dengan penelitian ini diharapkan clapat memberikan manfaat bagi ilmu pel1getahuan khususnya i1mu sosial.

2. Hasil dari penclitian ini dih!il1lpkan akan menjadi input yang berharga dalarn pembuotan dan penyusunan berbogai kebijaksanoan bam terularn.

yang menyangkul dan menyentuit lembaga-Iembaga sosial yang masill hidup dan berkembang dalam masyarakat.

E. Melode PeneUtl."

1. Lobsi Penclitian

Lokasi penelitian yang dipilih adalah Dcsa Meunasah Ulee. KecamataJl Sirnpang Tiga, Knoupoten D •• rnh Tingkal iI Pidie. DipililUlya de •• ini

(9)

seb_gai lokasi penelition dengan pcrtimbangan desa ini secara geografis tcrletak diantara topi p.ntai dan pe!"Saw.han, hrut. benda milik masyarak.t tcrutama benda Ictap cul.:up bcragam, disamping tanah sawah juga tambak ikan, di mana kedua objek ini soring dijadikan sebagai objek gadai, tetapi minat penerima gaclai p_cIa ml'Sing-masing objel' tersebllt sangat bemeda.

2. Subjck clan Objek Penelitian.

Yang menjadi objek penelitia,,· ini ad.lah praktek pelak.pna,,,, gt«lai di

De!iJa :Meunasah I.l1ec. sedangkan subjek adalah scluruh masyarakat DeEta

Meuhasah Lbee, Kecamatan SimpiUlg TigH. Kabupaten r;aerah Tingkat n Pidic. Schagai respondcn dan informan dipllih bcbcrapa orang penduduk

terutama yang mempunyai pengctabuan tOlltang gadai.

Selanjutnya untuk lebih mensetahui de.ngal1 jelag manfaal gada.i clan seluk

beluk pelaksanaannya juga turut dipilih sebagai responden clan informan beberap. orang pcrnberi dan pem.gang gad,i haik yang suclab pemah melakukan maupun yang sedang melakukannya.

3. Teknik Pengurnpulan dan Analisis Data.

Penelitian ini dilakuk!lJ1 dengan menggunakaJl mClode pcnclitian ku"lit.tif dengan stralegi grondcd rnascnrch. Unwk memperoleh data dilakukan

W8WBnC8f'R yang mem..lalam dcnsan respondcn dan infonmUl. Di snmptng

itu juga dilakukan obscrvasi partislparl yang mendalam.

seb_gai lokasi penelition dengan pcrtimbangan desa ini secara geografis tcrletak diantara topi p.ntai dan pe!"Saw.han, hrut. benda milik masyarak.t tcrutama benda Ictap cul.:up bcragam, disamping tanah sawah juga tambak ikan, di mana kedua objek ini soring dijadikan sebagai objek gadai, tetapi minat penerima gaclai p_cIa ml'Sing-masing objel' tersebllt sangat bemeda.

2. Subjck clan Objek Penelitian.

Yang menjadi objek penelitia,,· ini ad.lah praktek pelak.pna,,,, gt«lai di

De!iJa :Meunasah I.l1ec. sedangkan subjek adalah scluruh masyarakat DeEta

Meuhasah Lbee, Kecamatan SimpiUlg TigH. Kabupaten r;aerah Tingkat n Pidic. Schagai respondcn dan informan dipllih bcbcrapa orang penduduk

terutama yang mempunyai pengctabuan tOlltang gadai.

Selanjutnya untuk lebih mensetahui de.ngal1 jelag manfaal gada.i clan seluk

beluk pelaksanaannya juga turut dipilih sebagai responden clan informan beberap. orang pcrnberi dan pem.gang gad,i haik yang suclab pemah melakukan maupun yang sedang melakukannya.

3. Teknik Pengurnpulan dan Analisis Data.

Penelitian ini dilakuk!lJ1 dengan menggunakaJl mClode pcnclitian ku"lit.tif dengan stralegi grondcd rnascnrch. Unwk memperoleh data dilakukan

W8WBnC8f'R yang mem..lalam dcnsan respondcn dan infonmUl. Di snmptng

itu juga dilakukan obscrvasi partislparl yang mendalam.

(10)

7

Selanjutny. untuk memperoleh gambaran lebih lanjllt, dit.elusuri beberap.

kasus yang teJjadi, kemudian dianalisa sehingga dikelllhui ponyebab terjadinya. Data yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan studi kasu. selanjutnya dianalisa dengan menggunakan pendekatan diskriptif kualitatif.

7

Selanjutny. untuk memperoleh gambaran lebih lanjllt, dit.elusuri beberap.

kasus yang teJjadi, kemudian dianalisa sehingga dikelllhui ponyebab terjadinya. Data yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan studi kasu. selanjutnya dianalisa dengan menggunakan pendekatan diskriptif kualitatif.

(11)

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Leuk dan Keadoan AIam

Desa Meunasab lJ1ee termasuk dalam wilayab Kecamatan Sirnpang Tiga. Kabupaten Daerah Tingkst

n

Pidi •. Jarak dengan ibu koto Kecamatan

I Km, dengan ibu kola Kabupaten

?

Km.

Batas-batas desa adalah sebagai berikut . - Sebelab Ut.m dengan deso Kupul.

-Sobelab Selatan denpn des. Mamplam - Sebeloh Barat dengan desa Sukon

- Sebelah Timur dengat\ deslt Daynh Lnmpoh Awe.

Luas t.nab yang dipergunakan untuk perumahRn pcnduduk ;\9 Heklar, sedangknn luBS tanab persswabnn dan lamonk ikan tidak uiperoleh dala yang pR.Sti, swr.pai bclum ada cnlatan yang dapal dianggap fl~'"\Jrftt pada Kepaln Desa.

Keadaan tanahnya aJalah dat.ran rendall. tinggi dari pennukaan laut hanya 1,5 m. RenUnhnya dari permukaan laut in; karena Des. ini termasuk Des. Pantoi bahkan wilayab desa lerutama yang sebelab limur dan baral berair asin.

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Leuk dan Keadoan AIam

Desa Meunasab lJ1ee termasuk dalam wilayab Kecamatan Sirnpang Tiga. Kabupaten Daerah Tingkst

n

Pidi •. Jarak dengan ibu koto Kecamatan

I Km, dengan ibu kola Kabupaten

?

Km.

Batas-batas desa adalah sebagai berikut . - Sebelab Ut.m dengan deso Kupul.

-Sobelab Selatan denpn des. Mamplam - Sebeloh Barat dengan desa Sukon

- Sebelah Timur dengat\ deslt Daynh Lnmpoh Awe.

Luas t.nab yang dipergunakan untuk perumahRn pcnduduk ;\9 Heklar, sedangknn luBS tanab persswabnn dan lamonk ikan tidak uiperoleh dala yang pR.Sti, swr.pai bclum ada cnlatan yang dapal dianggap fl~'"\Jrftt pada Kepaln Desa.

Keadaan tanahnya aJalah dat.ran rendall. tinggi dari pennukaan laut hanya 1,5 m. RenUnhnya dari permukaan laut in; karena Des. ini termasuk Des. Pantoi bahkan wilayab desa lerutama yang sebelab limur dan baral berair asin.

(12)

9

B, Penduduk

Jumlah penduduk menurut sensus !erakhir sebanyak 675 jiw., !erdiri dari 306 jiwa laki-Iaki dan 369 jiwa pcrempuan. lumlah kepnla keluarga sebanyak 57 buah.

Jumlah pendllduk tersebut termaslIk sebagian WR'ga yang selama ini

ti~ dimntau telllpi masih memegang Kanu Tanda Penduduk di Karnpung. Hal ini m.mang sudah biasa bagi pendllduk Pidie gemar mel1l.ntall, sekalipun tidak 1"Si ~ di ksmplJl8, tetapi memcS"-"8 Ksrtu Penciuduk de •• a.qg]ny •.

C. Mata Pencltharian

Penduduk deijQ Meuna(i;ah Lhee tTI~mggeluti pekerjaan dnn malo

pencaharian yang berag"ma. S.bagai Jcsa pantai pek.erja>U1 yang pali"8 banyak dipilih adalah nelayan 90 OI1lIlg. pegawai Negen 5 orallg, karyawan swasta 11, wiraswasta 15 orang clan pckcrjaan musimnn 20 ornng.

Dari infonnasl yang diperoleh, penduduk lerutama clarl golongan muda

banyak meminali pckcrjaan sebag", nelayon. Ketika kepad. beberap? orang anak muda ditanyakan o1 ..

w.

mcrek. memihh pekerjaall tc"ehut, diperalch jawaban bahwa pendapatan scbagai nelay"" memang lidak banyak, lctapi uang dapat diterima sctaap hari, sedang berumi S8wah atau tambak hasH yang

di depot harns menunggu bulan.

9

B, Penduduk

Jumlah penduduk menurut sensus !erakhir sebanyak 675 jiw., !erdiri dari 306 jiwa laki-Iaki dan 369 jiwa pcrempuan. lumlah kepnla keluarga sebanyak 57 buah.

Jumlah pendllduk tersebut termaslIk sebagian WR'ga yang selama ini

ti~ dimntau telllpi masih memegang Kanu Tanda Penduduk di Karnpung. Hal ini m.mang sudah biasa bagi pendllduk Pidie gemar mel1l.ntall, sekalipun tidak 1"Si ~ di ksmplJl8, tetapi memcS"-"8 Ksrtu Penciuduk de •• a.qg]ny •.

C. Mata Pencltharian

Penduduk deijQ Meuna(i;ah Lhee tTI~mggeluti pekerjaan dnn malo

pencaharian yang berag"ma. S.bagai Jcsa pantai pek.erja>U1 yang pali"8 banyak dipilih adalah nelayan 90 OI1lIlg. pegawai Negen 5 orallg, karyawan swasta 11, wiraswasta 15 orang clan pckcrjaan musimnn 20 ornng.

Dari infonnasl yang diperoleh, penduduk lerutama clarl golongan muda

banyak meminali pckcrjaan sebag", nelayon. Ketika kepad. beberap? orang anak muda ditanyakan o1 ..

w.

mcrek. memihh pekerjaall tc"ehut, diperalch jawaban bahwa pendapatan scbagai nelay"" memang lidak banyak, lctapi uang dapat diterima sctaap hari, sedang berumi S8wah atau tambak hasH yang

di depot harns menunggu bulan.

(13)

D. Pendldlkan

Kes.daf1lJ1 akan pendidikan d.ri anggota masy!lI"aka1 sangat tin,ggi. Hampir semu. anak-lIm1k desa dapat menempuh pendidikan. Tentang SRf1IJ1'

pendidikan, meskipun di des. belum ad. gedung sekolah, tidak menjadi halangllJl. Anak-anak SD pad. umumnya bersekolah di de •• Kupul. yang berbatasan langsung dengan des., sedangknn ulltuk tingi;at SMTP dan SMU merek. bersekclah ke Simpang Tiga dan Sigli.

Di samping pendidikan llmU!l1. dj desa j!..l~ telah lersedia sebuah bn.lgj

pengaJaran yang cukup balk. le18knya dl samping bangunan Mou!lasail. uoulk anak·anak dan rcmaja pcngajian dilakukan pada sore clan malam hari, untuk orang dewasa lerutama knum ibu dilclapkan 3 kali daJam seminggu.

Anak-anak penduduk Desa Meuuasah Ulee, juga banyak. yang dikirim-

kan ke pasantren-pasantren. seperti ke pasantren Tgk. OUk Di Pante Simpang Tiga, Pasantren Terp.du Barnbi don Jeumala Amal Leung Putu. Yang sedang mencmpuh pendidikan di Pergl.lruan Tinggi saftt ini terca(at sebanyak 5 orang,

saIjana sebanyak 4 orang, dua diantaranya sekarang tinggal di des. sebagai pengusahll tambak dan petemllk.

E. KesehHtan

Untuk kebuluhan pelayanan kesehatan di des. lelah .<la sebuah k.Iinik KB desa, narmm untuk kebutuhan ini tidllk menjad; persoalan. Puskesmas dan D. Pendldlkan

Kes.daf1lJ1 akan pendidikan d.ri anggota masy!lI"aka1 sangat tin,ggi. Hampir semu. anak-lIm1k desa dapat menempuh pendidikan. Tentang SRf1IJ1'

pendidikan, meskipun di des. belum ad. gedung sekolah, tidak menjadi halangllJl. Anak-anak SD pad. umumnya bersekolah di de •• Kupul. yang berbatasan langsung dengan des., sedangknn ulltuk tingi;at SMTP dan SMU merek. bersekclah ke Simpang Tiga dan Sigli.

Di samping pendidikan llmU!l1. dj desa j!..l~ telah lersedia sebuah bn.lgj

pengaJaran yang cukup balk. le18knya dl samping bangunan Mou!lasail. uoulk anak·anak dan rcmaja pcngajian dilakukan pada sore clan malam hari, untuk orang dewasa lerutama knum ibu dilclapkan 3 kali daJam seminggu.

Anak-anak penduduk Desa Meuuasah Ulee, juga banyak. yang dikirim-

kan ke pasantren-pasantren. seperti ke pasantren Tgk. OUk Di Pante Simpang Tiga, Pasantren Terp.du Barnbi don Jeumala Amal Leung Putu. Yang sedang mencmpuh pendidikan di Pergl.lruan Tinggi saftt ini terca(at sebanyak 5 orang,

saIjana sebanyak 4 orang, dua diantaranya sekarang tinggal di des. sebagai pengusahll tambak dan petemllk.

E. KesehHtan

Untuk kebuluhan pelayanan kesehatan di des. lelah .<la sebuah k.Iinik KB desa, narmm untuk kebutuhan ini tidllk menjad; persoalan. Puskesmas dan

(14)

11

Klinik bersalin kccamatan yang terletak di Des" Mamplam hallyn beIjarak 400 dari des •.

Meskipun kesadaran dahlin bidang ke.ehatan dari masyarakat sodah bail<, namun ad. satu hal yang sampai saat ini belllm mendapat perhalian, ynitu kesehatan lingkungan hidup. Masih banynk an&,\ola masyarakal yang memb.ngun knndang !.cmak seperti kambing. "yarn dan bebek dekat dengan rumah bahkan .da yang bernebelahan. Kelik. ditanyakall, pada umumnyn mereka menjawbb derni kcamanan tcmak. karena terlp.lu ban~ftk pencuri.

Persoalan air untuk minmll dan mancti lemtama di wilaynh dekat pantR.i

!.ampai SHat ini bclum tcrntasi densan baik. fJumur bor y~ terncdia hanya satu unil itupun s\ldah tua clan sering macet. Produksi aimya jangankan untuk mandi clan mencuci unluk kebutuhan minum saja haru~ diheI1l3l-hemat.

sehingga banyak I'enduduk yang mCTlcuei dan mandi det\P.lUl air asin dari kaJi (Alue).

F. Sarana Perhubungan, Telckomunlkasi dan Ekonomi.

So.l ini desa Meunas.h Ulec clil"laui oleh sebuah Jalan Kabupaten yaitu Jalarl Sigli Kembang Tanjclflg. KClUdisi jRlftn snngat. hHgtlS bernspal clan setiap hari dilaYRIli 50 bUM mobil pcnumpang umum (1\-fopcn) jurusan Sig}!

Kembaug Tanjong. Sarana perhubungan di dalam deslJ salJt ini lcrdapat 4 buah jaJan dC'1.RM aspaJ biasa. 4 buah jenlbatan kccil konstruksi penllancn

11

Klinik bersalin kccamatan yang terletak di Des" Mamplam hallyn beIjarak 400 dari des •.

Meskipun kesadaran dahlin bidang ke.ehatan dari masyarakat sodah bail<, namun ad. satu hal yang sampai saat ini belllm mendapat perhalian, ynitu kesehatan lingkungan hidup. Masih banynk an&,\ola masyarakal yang memb.ngun knndang !.cmak seperti kambing. "yarn dan bebek dekat dengan rumah bahkan .da yang bernebelahan. Kelik. ditanyakall, pada umumnyn mereka menjawbb derni kcamanan tcmak. karena terlp.lu ban~ftk pencuri.

Persoalan air untuk minmll dan mancti lemtama di wilaynh dekat pantR.i

!.ampai SHat ini bclum tcrntasi densan baik. fJumur bor y~ terncdia hanya satu unil itupun s\ldah tua clan sering macet. Produksi aimya jangankan untuk mandi clan mencuci unluk kebutuhan minum saja haru~ diheI1l3l-hemat.

sehingga banyak I'enduduk yang mCTlcuei dan mandi det\P.lUl air asin dari kaJi (Alue).

F. Sarana Perhubungan, Telckomunlkasi dan Ekonomi.

So.l ini desa Meunas.h Ulec clil"laui oleh sebuah Jalan Kabupaten yaitu Jalarl Sigli Kembang Tanjclflg. KClUdisi jRlftn snngat. hHgtlS bernspal clan setiap hari dilaYRIli 50 bUM mobil pcnumpang umum (1\-fopcn) jurusan Sig}!

Kembaug Tanjong. Sarana perhubungan di dalam deslJ salJt ini lcrdapat 4 buah jaJan dC'1.RM aspaJ biasa. 4 buah jenlbatan kccil konstruksi penllancn

(15)

dan sebu"h jalan lingkar memlJu kc Pantai Rekrcasl M.nlak TAri yang k()ndisinya cukup bagus.

Sarana infonnas; clan telekomunikasi, ••• t m; telah ad. 8 buah pesawNI telcvisi, dua diantaranya memakai chanel parabola, 12 buah pcsawat .... dio lnUlsist.()f kesemuanya milik anggota masyarnkal. Sedang milik umum sampai sast ini belum torsedl •.

Samoa ekonom; juga sudah cukup memadai. SaaI ini cli desa tetaIl oda 9 buah kedai begar dan 6 buah kio3 keci!. Kcdai-keUai tersebut

yang

sebagian

besaT lerlelak disepanj.lIg jalaa kabupaten menyediakan bemogai .kcbuulhan masyarakRl, mulai dari kopi dan makanan, alat dapur samp,i pad. kcbutuhan alat nelaYdll.

dan sebu"h jalan lingkar memlJu kc Pantai Rekrcasl M.nlak TAri yang k()ndisinya cukup bagus.

Sarana infonnas; clan telekomunikasi, ••• t m; telah ad. 8 buah pesawNI telcvisi, dua diantaranya memakai chanel parabola, 12 buah pcsawat .... dio lnUlsist.()f kesemuanya milik anggota masyarnkal. Sedang milik umum sampai sast ini belum torsedl •.

Samoa ekonom; juga sudah cukup memadai. SaaI ini cli desa tetaIl oda 9 buah kedai begar dan 6 buah kio3 keci!. Kcdai-keUai tersebut

yang

sebagian

besaT lerlelak disepanj.lIg jalaa kabupaten menyediakan bemogai .kcbuulhan masyarakRl, mulai dari kopi dan makanan, alat dapur samp,i pad. kcbutuhan alat nelaYdll.

(16)

A. Pengertlan

BAll III

STUDIKEPUSTAKAAN

Di Aceh gadai disebul dengan g~la, jUgd digunak811 istilah P~blo Gala atau ~blo Akad. Di Acch Tcngah gadai discbul dcngan isl ilah Garai.

Tentang pcngertian gadai il11 sendiri, !mam Sudiyat memberikan arti gadai adalah suSW transaksi alas tanah yang merupakan perjanjian limbaJ balik d.11am bidang harta keknyaan yang tennasuk .alah satu perjartlian lUnai yang berobyckkRl1 tanah. intinya pcnyerahan benda sebagai prestasi yang belj"lan serenlak dflllgan penerimaan pembayaran lUnai (scluruhnya, kadang- kadang sebagian selaku kontra prestasi). (Sudial, 1978:32).

AP. Parlindungan dengan pengulip Wiljono Projokikuro, memberi pengertian gadai "suatu penyerahan lanah nlHu perhi.san alau alal.·alal rumah langga oleh pcmiliknya kepRda "rang lain di.ertlll den,.nIl pcmbayarnn 11Inai oleh orallg lain pad. perrnlik barsng dcng,'Ul maksud mellggtldai (pemegang gadai) memakai dan memungul hasil dan bar81Jg11ya slw.l'ai saal bRl1lIlg itu dilebus olch pemiliknya dengan pembayaran kcmbah uang gadal.

(parlindungan, 1978: 84).

Selanjulnya Mr. Ter Haar. seorang ahli hukum actat, bangsa Belanda, memberi pel\~crtian gadai (dikulip olch Imam Sudiyat, 1973). ponyerallan A. Pengertlan

BAll III

STUDIKEPUSTAKAAN

Di Aceh gadai disebul dengan g~la, jUgd digunak811 istilah P~blo Gala atau ~blo Akad. Di Acch Tcngah gadai discbul dcngan isl ilah Garai.

Tentang pcngertian gadai il11 sendiri, !mam Sudiyat memberikan arti gadai adalah suSW transaksi alas tanah yang merupakan perjanjian limbaJ balik d.11am bidang harta keknyaan yang tennasuk .alah satu perjartlian lUnai yang berobyckkRl1 tanah. intinya pcnyerahan benda sebagai prestasi yang belj"lan serenlak dflllgan penerimaan pembayaran lUnai (scluruhnya, kadang- kadang sebagian selaku kontra prestasi). (Sudial, 1978:32).

AP. Parlindungan dengan pengulip Wiljono Projokikuro, memberi pengertian gadai "suatu penyerahan lanah nlHu perhi.san alau alal.·alal rumah langga oleh pcmiliknya kepRda "rang lain di.ertlll den,.nIl pcmbayarnn 11Inai oleh orallg lain pad. perrnlik barsng dcng,'Ul maksud mellggtldai (pemegang gadai) memakai dan memungul hasil dan bar81Jg11ya slw.l'ai saal bRl1lIlg itu dilebus olch pemiliknya dengan pembayaran kcmbah uang gadal.

(parlindungan, 1978: 84).

Selanjulnya Mr. Ter Haar. seorang ahli hukum actat, bangsa Belanda, memberi pel\~crtian gadai (dikulip olch Imam Sudiyat, 1973). ponyerallan

(17)

tanah dengan pembayaran sejumlah uang .ccara kon!an sedemikian mpa sehingga yang menyerahkan tanah i[u masih m.mpurryai hak untuk mengembalikan tanah itu kepadanya dengan pembayaran kembali sejumlah uang tersebut (Sudiyat, 1978: 28),

Dalam buku Adat lstiada! Daefah !slimewa Aceh pengertian gadai ia.lah "pomberian sejumlah uang atau benda seperti dalam bentuk padi kepada seseorang pada suatu ketika deng.an konseh.-wensi si penerima gadai tersebut menyebabkan ia harus memberikan sebidang tanah sawkh (Adat Isliadat Daerah lstimewa Aceh, 1977/1978: 69-70),

Dahun gadai pemilik lanah saal ilU lidak mcmeriuknu tnnah,. lctapi yang diperlukan uang SUn8 rnengalasi kesulitannya. make clis mengadaknn sualu perjanjian mengenai tanah miliknya itu. Tanah itutah yang menjadi

objek dllli gadai. Penerima gadai dapal mengembalikan tanall jika uang sudah dikembalikan kepadanya alau tcrtebus,

Menumt kebiasaan yang berlaku di Aceh, objek gadai tidak hRllya tanah, tetapi termasuk semua harta bemilai tinggi bagi masyarakat. Bahkan emas drul permat.a juga dapat digadaikan, (Husin. 1970: 168).

Dari penelitian Roestini Socsilowati cl; Kabupaten Aceh Br.rat, pada

umumnya

yang

menjadi objek gadai a<lalah bomah (harta), yaitu " .. tu harta yang dianggap mempun~'ai nilni kebendaan lI[lggi di dalam masyarakat misal- nya tanah sawah (lanoh bkmg), kebun kelapa (Jampoh U), tanah perklU'angan tanah dengan pembayaran sejumlah uang .ccara kon!an sedemikian mpa sehingga yang menyerahkan tanah i[u masih m.mpurryai hak untuk mengembalikan tanah itu kepadanya dengan pembayaran kembali sejumlah uang tersebut (Sudiyat, 1978: 28),

Dalam buku Adat lstiada! Daefah !slimewa Aceh pengertian gadai ia.lah "pomberian sejumlah uang atau benda seperti dalam bentuk padi kepada seseorang pada suatu ketika deng.an konseh.-wensi si penerima gadai tersebut menyebabkan ia harus memberikan sebidang tanah sawkh (Adat Isliadat Daerah lstimewa Aceh, 1977/1978: 69-70),

Dahun gadai pemilik lanah saal ilU lidak mcmeriuknu tnnah,. lctapi yang diperlukan uang SUn8 rnengalasi kesulitannya. make clis mengadaknn sualu perjanjian mengenai tanah miliknya itu. Tanah itutah yang menjadi

objek dllli gadai. Penerima gadai dapal mengembalikan tanall jika uang sudah dikembalikan kepadanya alau tcrtebus,

Menumt kebiasaan yang berlaku di Aceh, objek gadai tidak hRllya tanah, tetapi termasuk semua harta bemilai tinggi bagi masyarakat. Bahkan emas drul permat.a juga dapat digadaikan, (Husin. 1970: 168).

Dari penelitian Roestini Socsilowati cl; Kabupaten Aceh Br.rat, pada

umumnya

yang

menjadi objek gadai a<lalah bomah (harta), yaitu " .. tu harta yang dianggap mempun~'ai nilni kebendaan lI[lggi di dalam masyarakat misal- nya tanah sawah (lanoh bkmg), kebun kelapa (Jampoh U), tanah perklU'angan

(18)

(l<lIIoh' runwh), pohon kepala (bak u), k.bun ccngkeh (IaIl1{Joh Iawang), tambak ikan (neuheun), pcrahu (jalo) dan lain harta ynn!! dianggap bemilai tinggi oleh masyarakat (Soesilownti, 1993: 45), Sekalipun objek gadai dapa!

dikuasai dan dinikmati oleh pellerima, t<tapi ia bukan pemilik_ Ja dilarang mengaJihkan hak kepemilikan kepad. orang lain dalam bentuk apapun_

Dahlm gadai pcnycrahan hurta orui pemberi kepadn penerima hanya bersifat semcntarn, Sclama gadai bcrJangsung mcmbcri kckuilli""" kcpada si penerima sadai untuk menarik G?sa1a kountun,RRn dan manfRllt yang tirnbul

drui obiek gachi tersebul_ (Soekanto, 1981: 86)

Pencrima gadai hanyn. berhak mcnikmati. ia tcrikat olch pcrjRnjian

bahw. objek gaOai SURto saat akan ditcbus aleh pcmberi_ Bil. sangat mem- butuhkan uang iR dapot menggadaikan kembali kepada aranp, lain_

Pengalihar. gadai oleh pencrimll kepada pih"" ke liga dapal dilakukan dengan 2 cars, yailU:

1. Sepengetahuan atau alas inn pemben. yaitu

Dalam hal ini limblll gad .. baN_ Yang terikat sekarang pemberi dengan penerima yang b>ilU, sedan..Q)<an hubungan dengan penerirna pert.ma dengan sendirillya. hapus.

2. Tanpa sepengeL'ihuan atslI lanpn izin pcmbcri

Dalam hal ini terjadi dua pcrjanjim1, yang pertama nnLUrR pembcri dCJlg811 penerims pertama, k.cdua pCllerima pertama dcngan penerima keduB. Bila (l<lIIoh' runwh), pohon kepala (bak u), k.bun ccngkeh (IaIl1{Joh Iawang), tambak ikan (neuheun), pcrahu (jalo) dan lain harta ynn!! dianggap bemilai tinggi oleh masyarakat (Soesilownti, 1993: 45), Sekalipun objek gadai dapa!

dikuasai dan dinikmati oleh pellerima, t<tapi ia bukan pemilik_ Ja dilarang mengaJihkan hak kepemilikan kepad. orang lain dalam bentuk apapun_

Dahlm gadai pcnycrahan hurta orui pemberi kepadn penerima hanya bersifat semcntarn, Sclama gadai bcrJangsung mcmbcri kckuilli""" kcpada si penerima sadai untuk menarik G?sa1a kountun,RRn dan manfRllt yang tirnbul

drui obiek gachi tersebul_ (Soekanto, 1981: 86)

Pencrima gadai hanyn. berhak mcnikmati. ia tcrikat olch pcrjRnjian

bahw. objek gaOai SURto saat akan ditcbus aleh pcmberi_ Bil. sangat mem- butuhkan uang iR dapot menggadaikan kembali kepada aranp, lain_

Pengalihar. gadai oleh pencrimll kepada pih"" ke liga dapal dilakukan dengan 2 cars, yailU:

1. Sepengetahuan atau alas inn pemben. yaitu

Dalam hal ini limblll gad .. baN_ Yang terikat sekarang pemberi dengan penerima yang b>ilU, sedan..Q)<an hubungan dengan penerirna pert.ma dengan sendirillya. hapus.

2. Tanpa sepengeL'ihuan atslI lanpn izin pcmbcri

Dalam hal ini terjadi dua pcrjanjim1, yang pertama nnLUrR pembcri dCJlg811 penerims pertama, k.cdua pCllerima pertama dcngan penerima keduB. Bila

(19)

pemberi menebus, ia hams menebusnya pda pom:nm'l pcrtama baru

selanjutnys penerima pertama menebut pad. penerima kedu •. Dengan jRlan sedemikian mllk.. tanall yang digad.ikan itu dengan ama" kemb.1i kep.d.

pemberi gadai gemul •. (Hllk.im, 1976: 32).

Pernberi gadai .elama gadsl berianssuIIS setiap saat dapat minta penambahan hnrga gadsi. likalau hal itu disetujui oleh penerima. Dengan persetujuan penambahan uang gadui berakibat gadai diperc!alam. Jika terns menerus, maka pada sustu waktu hw-sa gp.dai dapal men~8pai harga jual tanah. Dnlnm hal harsa gn.dai telah i:runa dcngan hargtl llll1Qh pemilik litink

bempa berkepentingan Ingi untuk ",cnebus. Tindakan hulwm selal\jutnya alliS persetujuan bersama gadai diganti deng"n perjaniian jual lepas. (El. Hllk.imy.

1981: 33 - >4).

Mcnunat hukum adat dalam gndai bcrlnku juga hak Janggt.lh (hak

priori! .. ). Kernbat pemberi .tau penHlik tanah yang uersebelahan derrgarl objek hams dilawar lebill dahulu. kalau merek" tidllk. mau baru kepada "rang lain.

Dalarn gada; berlaku juga Irak prtn'eb'ge (hak untuk diutamakan pelunasan), bila objek gadai dijU31 misnlnya gadai Imms ditebus terlebih

dahulu atau uaHg Jari harga tanah hams dlUtanl?kan untuk leuusan

Pada dasamya objek gadai hams dikuasai diU! dinikmali penenma, letapi sering tetjadl objek tet.1.p bemda di ta.ngnn pemberi. ini tidak berarti pemberi menebus, ia hams menebusnya pda pom:nm'l pcrtama baru

selanjutnys penerima pertama menebut pad. penerima kedu •. Dengan jRlan sedemikian mllk.. tanall yang digad.ikan itu dengan ama" kemb.1i kep.d.

pemberi gadai gemul •. (Hllk.im, 1976: 32).

Pernberi gadai .elama gadsl berianssuIIS setiap saat dapat minta penambahan hnrga gadsi. likalau hal itu disetujui oleh penerima. Dengan persetujuan penambahan uang gadui berakibat gadai diperc!alam. Jika terns menerus, maka pada sustu waktu hw-sa gp.dai dapal men~8pai harga jual tanah. Dnlnm hal harsa gn.dai telah i:runa dcngan hargtl llll1Qh pemilik litink

bempa berkepentingan Ingi untuk ",cnebus. Tindakan hulwm selal\jutnya alliS persetujuan bersama gadai diganti deng"n perjaniian jual lepas. (El. Hllk.imy.

1981: 33 - >4).

Mcnunat hukum adat dalam gndai bcrlnku juga hak Janggt.lh (hak

priori! .. ). Kernbat pemberi .tau penHlik tanah yang uersebelahan derrgarl objek hams dilawar lebill dahulu. kalau merek" tidllk. mau baru kepada "rang lain.

Dalarn gada; berlaku juga Irak prtn'eb'ge (hak untuk diutamakan pelunasan), bila objek gadai dijU31 misnlnya gadai Imms ditebus terlebih

dahulu atau uaHg Jari harga tanah hams dlUtanl?kan untuk leuusan

Pada dasamya objek gadai hams dikuasai diU! dinikmali penenma, letapi sering tetjadl objek tet.1.p bemda di ta.ngnn pemberi. ini tidak berarti

(20)

penerima tidak berkuasa atasnya. Anl.r. pemberi dan penerima hanya ada petjanjian lain, misalnya bagi hasil atau sewa dan ini harus diperjanjikan dengan tegas. Cara ini biasanya kal.lI penerima ga"ai tidak ada waktu untuk mengerjakan sendiri atau merasa kasihan kepada pemberi karen. tidak ada lagi tanah yang lain. (Kesuma. 1984: 31).

Perjanjian ynng dibuat amara pcmbcri dnn pencrima clalam hat objck bereda di tangan pemberi bukanlah perjanjian mengena. tanah. letapi pe.l'-janjian pekerjaan serta haail daripada Lan~na.n yang tlltans...t'fl di !1t9.s t!mah itu. ()brnhim. 1990: 14). Penerima gadai dapat mellyernhkan objek kepnda pihak lain untuk dikerjnkan, pcnyt:rnhnn ini lidak pcdu ada i7;1I dt.ri pencrima

karena sif.tny" bukan per.lihan hak.

~1enurut Mochammad HUSUl. gadai mcng.gadai jar.u'8 terjadi dahulu

kale di Aceh Darnssalam. kareaa rnkY.~l}a .elalll hemsaha lIntllk tidak bcrutans'mcminjam UBng, orang lain sebab hutang alnu pinjnman itu dianggap mereka sebagai suatu bencana (hmifl yang dinamainya fWuraka dorr.ya.

(Husin, 1970: 169).

Apa yalJ,II; dikemukakan oleh Moehammad Husin. dlakui oleh Tgk.

Idris. sa1ah seorang tokoh masyarakat Dcsa Mcunasah fllcc. Menurut beliau dahulu mem.og ad. pendapat yang mel"rang gadai dengan a1asan berulang lidak baik. ltu hanya pikiran lama. n.asalahuya jik. dalam ke.daa" mendesak sepcrti kematja.n .. saklt. mellgawink~IlJ armk <iall menyek\1lnhkan anak rasn penerima tidak berkuasa atasnya. Anl.r. pemberi dan penerima hanya ada petjanjian lain, misalnya bagi hasil atau sewa dan ini harus diperjanjikan dengan tegas. Cara ini biasanya kal.lI penerima ga"ai tidak ada waktu untuk mengerjakan sendiri atau merasa kasihan kepada pemberi karen. tidak ada lagi tanah yang lain. (Kesuma. 1984: 31).

Perjanjian ynng dibuat amara pcmbcri dnn pencrima clalam hat objck bereda di tangan pemberi bukanlah perjanjian mengena. tanah. letapi pe.l'-janjian pekerjaan serta haail daripada Lan~na.n yang tlltans...t'fl di !1t9.s t!mah itu. ()brnhim. 1990: 14). Penerima gadai dapat mellyernhkan objek kepnda pihak lain untuk dikerjnkan, pcnyt:rnhnn ini lidak pcdu ada i7;1I dt.ri pencrima

karena sif.tny" bukan per.lihan hak.

~1enurut Mochammad HUSUl. gadai mcng.gadai jar.u'8 terjadi dahulu

kale di Aceh Darnssalam. kareaa rnkY.~l}a .elalll hemsaha lIntllk tidak bcrutans'mcminjam UBng, orang lain sebab hutang alnu pinjnman itu dianggap mereka sebagai suatu bencana (hmifl yang dinamainya fWuraka dorr.ya.

(Husin, 1970: 169).

Apa yalJ,II; dikemukakan oleh Moehammad Husin. dlakui oleh Tgk.

Idris. sa1ah seorang tokoh masyarakat Dcsa Mcunasah fllcc. Menurut beliau dahulu mem.og ad. pendapat yang mel"rang gadai dengan a1asan berulang lidak baik. ltu hanya pikiran lama. n.asalahuya jik. dalam ke.daa" mendesak sepcrti kematja.n .. saklt. mellgawink~IlJ armk <iall menyek\1lnhkan anak rasn

(21)

tercela tersebut dikesampingkan asal kebutuhan lerpenuhi (wnwaneara tanggal 2 Oktober 1997).

B. Il<!ntuk-bentuk Perjanj!.n G.d.1

Perjanjian gadai menurut hukum ada! merupakan peljanjian lersendiri, bukan peljanjian hulang piulang dan "ukan peljanjianjaminan lrulang. Dengan demikian peljanjian gadai bukan seb.gai perjanjian tambahan (embel-embel)

dari perjal1jian Irut",'S piuw'S.

Gadai juga lidak lermas\lk dalam perj'Uljian kredil. Jika dikatakan sebag"i peljanjian kredit rasanya lidak pauL1S bagi Wllfga petani di pedesaa.

Oleh karena ibl buknn 90bagai pcnyalur kredit sebogBimano dikenal dalrun lembaga perbankan clan rentenir di perkotaan lagi pula dalam transaksi gaMi

lidak dikenal adanya bung. aUllI rente (Jamil, 1993: 4).

Bunga atau rente tidak dikenal dalam gadsi. Hasil atau kenikmalan yang diperoleh pen<:rima bukRn sebagai b\ln~a atau rente dari uar'8 yang dilepaskan, telapi sebagai hasil kerjanya sClldiri deuga.. uang gadai scbagai

investasi. Ren\c adalah sebahagiru\ daripa<ia keuntllllgan yang dipcroieh dcngan bantunn uHng orung lain. Oleh karcna uang pinjaman tcrsebut menolong memperbaiki keanaan hiciup di peminjam. maka i.1. mau membanyar

rcnleny •. (F.chruddill, 1982: 24 -25).

tercela tersebut dikesampingkan asal kebutuhan lerpenuhi (wnwaneara tanggal 2 Oktober 1997).

B. Il<!ntuk-bentuk Perjanj!.n G.d.1

Perjanjian gadai menurut hukum ada! merupakan peljanjian lersendiri, bukan peljanjian hulang piulang dan "ukan peljanjianjaminan lrulang. Dengan demikian peljanjian gadai bukan seb.gai perjanjian tambahan (embel-embel)

dari perjal1jian Irut",'S piuw'S.

Gadai juga lidak lermas\lk dalam perj'Uljian kredil. Jika dikatakan sebag"i peljanjian kredit rasanya lidak pauL1S bagi Wllfga petani di pedesaa.

Oleh karena ibl buknn 90bagai pcnyalur kredit sebogBimano dikenal dalrun lembaga perbankan clan rentenir di perkotaan lagi pula dalam transaksi gaMi

lidak dikenal adanya bung. aUllI rente (Jamil, 1993: 4).

Bunga atau rente tidak dikenal dalam gadsi. Hasil atau kenikmalan yang diperoleh pen<:rima bukRn sebagai b\ln~a atau rente dari uar'8 yang dilepaskan, telapi sebagai hasil kerjanya sClldiri deuga.. uang gadai scbagai

investasi. Ren\c adalah sebahagiru\ daripa<ia keuntllllgan yang dipcroieh dcngan bantunn uHng orung lain. Oleh karcna uang pinjaman tcrsebut menolong memperbaiki keanaan hiciup di peminjam. maka i.1. mau membanyar

rcnleny •. (F.chruddill, 1982: 24 -25).

(22)

19

Hukurn adat udak menctapkan dengan tegas apakah peljanjirul gada;

harus dilakukan di depan kcpala Pcrsekuluall Hukum alnu Kepala Desa.

tetapi di Aceh sering dilakukan dih.dapan kepal" desa alau KeuciJ.. Menggadaikan barang-baran.') tolap seperti .owal, dan lain biasanya dihadapan saksi-saksi misalnya kellciJ; yang bersangkllttin, yaitu dimana bflrang itu beradB. (Husin. J 970: 68 -69).

C. l-bk dan Kewajiuan PcmUeri lhm Pcnerima Ga-dai.

Perjanjioll gndai ndnlr.h Stmtu pe;-jan.lian llrnbaJ bnlJk yHng melnhirknn

pre~tasi dan kl.)l1tra prestasi. Dengan kaln Inm, pada parn pihJ\k terbeban hak dan kewajiban. Hak. clan kewajiban tcrselmt adalah sebagal berikut:

1. Hak Pcmberi GanaL a. Mellerima hargn gadai

b. Menerima kembali objek gad.i setelah diteous.

c. ~etlebui: objek gndru. menebll~ l"'lbje\t. gaJGi ini bukn.tl ke,,"aqjih~m tettlpi

hak., karena hukum lidak mewajibkan pemberi unluk mellebus.

2. Kewajiban Pemberi Gadai.

a. MenyeraJ-'i.kRll objek gadal kcpada pcnerimu

b. Wajib mcmatuhi scmua pemjnrLlmn yang t('IRh dibuatnya. 3. Hak Pcnerimn ('rlldai.

a. Be~asa alas objck gadai sebeium ditebus.

b. Mongusahakan Jnn mcmungut hasH;

19

Hukurn adat udak menctapkan dengan tegas apakah peljanjirul gada;

harus dilakukan di depan kcpala Pcrsekuluall Hukum alnu Kepala Desa.

tetapi di Aceh sering dilakukan dih.dapan kepal" desa alau KeuciJ.. Menggadaikan barang-baran.') tolap seperti .owal, dan lain biasanya dihadapan saksi-saksi misalnya kellciJ; yang bersangkllttin, yaitu dimana bflrang itu beradB. (Husin. J 970: 68 -69).

C. l-bk dan Kewajiuan PcmUeri lhm Pcnerima Ga-dai.

Perjanjioll gndai ndnlr.h Stmtu pe;-jan.lian llrnbaJ bnlJk yHng melnhirknn

pre~tasi dan kl.)l1tra prestasi. Dengan kaln Inm, pada parn pihJ\k terbeban hak dan kewajiban. Hak. clan kewajiban tcrselmt adalah sebagal berikut:

1. Hak Pcmberi GanaL a. Mellerima hargn gadai

b. Menerima kembali objek gad.i setelah diteous.

c. ~etlebui: objek gndru. menebll~ l"'lbje\t. gaJGi ini bukn.tl ke,,"aqjih~m tettlpi

hak., karena hukum lidak mewajibkan pemberi unluk mellebus.

2. Kewajiban Pemberi Gadai.

a. MenyeraJ-'i.kRll objek gadal kcpada pcnerimu

b. Wajib mcmatuhi scmua pemjnrLlmn yang t('IRh dibuatnya. 3. Hak Pcnerimn ('rlldai.

a. Be~asa alas objck gadai sebeium ditebus.

b. Mongusahakan Jnn mcmungut hasH;

(23)

c. Dapat menyerahkan objek gadai kepaela olllI1g lain baik dengan bagi hasil atau sew •.

d. Dengan pemetujuon pembeJi godai dapat mengalihk"n gadai kepada pihak lain.

e. Hak gadai dapa! diwariskan kepada ahli warisnya.

4. Kewajiban Pcmberi Gadai.

•. Mengurus dan mel~aga objck gadai dengan bail<..

b. Mengembalikan objck gadai setelah eitebus.

D. Benckh.imya GadRI

Hukum adal dan praklek Y:U'S sehuml Illi bcrla.ku cii ;\..:ch, gadal IICi;!k

menguasai balas waktu. namun uemikHUl hukum adal. dl\J1 kebl3saan tHld.h.

benar melarangjikn dnlam gadai ditelapkan Jattgka waklunya

Hukum edat hanya mangntur flyru-at-S)"nI al p"nabu5un dengsn menetapkan :

. Penebusan dilakukan paling I..:epat sctciah ~atu kali pancn .

. Bila penebusan dilakukan diwuktu hflmpir atau b:U1.J mulai Il1cnanam. maka hasit penenan menjadi hak peTlerirna.

Di tempa!..lelllpal teltcntu rh Aceh, dala.ln gadat tlU.ilc. dii:zJnkan dlbL:.al

perjanjian bahwa jika barang tidak ditelms sebcgini lahun lamanya mnya menjadi hal milik orang yang mcmegang gadai. l:arcna pcrbuatall im sud"h c. Dapat menyerahkan objek gadai kepaela olllI1g lain baik dengan bagi

hasil atau sew •.

d. Dengan pemetujuon pembeJi godai dapat mengalihk"n gadai kepada pihak lain.

e. Hak gadai dapa! diwariskan kepada ahli warisnya.

4. Kewajiban Pcmberi Gadai.

•. Mengurus dan mel~aga objck gadai dengan bail<..

b. Mengembalikan objck gadai setelah eitebus.

D. Benckh.imya GadRI

Hukum adal dan praklek Y:U'S sehuml Illi bcrla.ku cii ;\..:ch, gadal IICi;!k

menguasai balas waktu. namun uemikHUl hukum adal. dl\J1 kebl3saan tHld.h.

benar melarangjikn dnlam gadai ditelapkan Jattgka waklunya

Hukum edat hanya mangntur flyru-at-S)"nI al p"nabu5un dengsn menetapkan :

. Penebusan dilakukan paling I..:epat sctciah ~atu kali pancn .

. Bila penebusan dilakukan diwuktu hflmpir atau b:U1.J mulai Il1cnanam. maka hasit penenan menjadi hak peTlerirna.

Di tempa!..lelllpal teltcntu rh Aceh, dala.ln gadat tlU.ilc. dii:zJnkan dlbL:.al perjanjian bahwa jika barang tidak ditelms sebcgini lahun lamanya mnya menjadi hal milik orang yang mcmegang gadai. l:arcna pcrbuatall im sud"h

(24)

21

merupakaH pemerasan yang menyimpiUlg dari maksud semuht untuk menolong

orang yang menggadaikan. Orang ini mellggadaikan bru-an,gnya karena keHdaan mendesak, i. buang malu unluk mendapatkan uang yang diperlukalmya.

(Hu.in, 1970: 170).

Dohulu <la1.JT) m8syarakal sering l<ljadi pemerllSan terselubl.ng tern.dap pemberi gad.i. penerima sering menetapkan bcrbl\!Z.i syarat yrJJg memberatkan mi.alnya kalau lidak dilcbus dalam jangka waklu lerten)u Pemberi lidak. hiss. menelms lagi dR.lam ,iangkti \I:aktu sckian tahun. K:trenR posisi Pemberi dalam pc~ianjian mcmang lemah pcmberi lcrpaksa mcnuntt. sehingga sering teljadi gadai berlangsung puluhan tahun bllkan karena lidak ditotapkan jkngkii waktu Rtau pembon lidak nlen~butl. lC$tapi illllah karenR tcrikat denganJanji tadi.

Untuk mengnkhiri pemcmsan-pemernsan lerscbut, dalam Pruml 7 Ull

No. 561Prp. Tahun 1960, dilelapkan bahwa gadai yarlg leiah berlangsung

lewnt waktu 7 tahun hams dikembalik3.J1 kepat18 pcmHlkJlytl hu1pR tebumm.

Ketentuan ini hanya terhadap tanah pcrtanian dan tanaman keras (vide Surat Kepu!ru;Rn mcnlTi Pertanian dun Agraria No. SK I 0/K./1963 )

Ketentuan tersebut secara tidak I3JJgsung rnembalasi jangka waktu gadai menjadi pHling lama 7 'MUll, sehin~a telah rnemadakan ketenlllM hukum adat yaJlg tidak perllah mCllelHpkan janci;.a waklu!!) a

21

merupakaH pemerasan yang menyimpiUlg dari maksud semuht untuk menolong

orang yang menggadaikan. Orang ini mellggadaikan bru-an,gnya karena keHdaan mendesak, i. buang malu unluk mendapatkan uang yang diperlukalmya.

(Hu.in, 1970: 170).

Dohulu <la1.JT) m8syarakal sering l<ljadi pemerllSan terselubl.ng tern.dap pemberi gad.i. penerima sering menetapkan bcrbl\!Z.i syarat yrJJg memberatkan mi.alnya kalau lidak dilcbus dalam jangka waklu lerten)u Pemberi lidak. hiss. menelms lagi dR.lam ,iangkti \I:aktu sckian tahun. K:trenR posisi Pemberi dalam pc~ianjian mcmang lemah pcmberi lcrpaksa mcnuntt. sehingga sering teljadi gadai berlangsung puluhan tahun bllkan karena lidak ditotapkan jkngkii waktu Rtau pembon lidak nlen~butl. lC$tapi illllah karenR tcrikat denganJanji tadi.

Untuk mengnkhiri pemcmsan-pemernsan lerscbut, dalam Pruml 7 Ull

No. 561Prp. Tahun 1960, dilelapkan bahwa gadai yarlg leiah berlangsung

lewnt waktu 7 tahun hams dikembalik3.J1 kepat18 pcmHlkJlytl hu1pR tebumm.

Ketentuan ini hanya terhadap tanah pcrtanian dan tanaman keras (vide Surat Kepu!ru;Rn mcnlTi Pertanian dun Agraria No. SK I 0/K./1963 )

Ketentuan tersebut secara tidak I3JJgsung rnembalasi jangka waktu gadai menjadi pHling lama 7 'MUll, sehin~a telah rnemadakan ketenlllM hukum adat yaJlg tidak perllah mCllelHpkan janci;.a waklu!!) a

Referenties

GERELATEERDE DOCUMENTEN

kan masaalah io1. Tetapi dalam masyarakat manapun juga ma- salah io1 selalu menarik untuk diketahui baik di kota mau- pun di desa. Para remaja mengetahui soal sex

peNen.l .... huus aenplah, urapallaD7&amp; percJ. jika t1dak Gangg.p. Ini IIUdah dltahald lt4rena pert. , iehrl terpeka berachon lID. tuk diceraikan ateu.. U- _ttap

wajiban oran:~ tua. Setiap keluarga merasa bertanggung jawab untuk aelak- eanakannyn. H allya setelah ketrampilan itu dimiliki anak, .erekA akan meneru.s.kcn pelajar~a

llaJarital1 Mroka terdiri dor1 koloçok atau SOlOllp.a potaai.. poranpi

Gubernur Daerah Ietimewa Aceh , Walikotam...&#34;ldya Banda Aceh , Bupati A ceh Besar, para Camat, Keuchik dan informa.n yang telah bersusah payah ~emberikan

rapkan adanya kontinuitas dengan tersedianya tebu sebagai bahan baku, sehingga tidak rug! akibat under capacity. Dasar pertimbangan menentukan desa Blang r·1ancung

Pada zaman peQcrintahan Jepang usaha industri keeil arang kayu tctap berjalan. Kasil produksi arang dimonopoli oleh pemerintah Je - pang. Pengusaha industri keeil

Kehidupan Masyarakat Terasing Gunung Kong dalam fase berkelana. di atas tidak berlangsung lama. Sebab mulai tahun-tahun pextama mercka bel±elana dalem rimba, di