• No results found

KOPERASI DI ACEH TENGA H

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Share "KOPERASI DI ACEH TENGA H "

Copied!
64
0
0

Bezig met laden.... (Bekijk nu de volledige tekst)

Hele tekst

(1)

Pusat Latihan Penelitian Ilmu -Ilmu Sosial. Aceh Laporan Hasil PenelitiaD

KOPERASI DI ACEH TENGA H

{Ideal dan Realitas Sosial}

Oleh

PUDJA EDDlE HASTJARYA Staf Peneliti pada LR KN - LI PI

Jakarta

Oarussalam - 8anda Aceh

1982

(2)

Dengan mengucap syuL~r kebadirat Tuhan Yang Maha Ponsasih Dan Penyayang, saya telah berbasil menyusun l nporan hasil penelitian ini. lni adalah haail jerih payah saya se lama mengi!<uti Program FLPIIS Aceh

dalam waktu 11 bulan. Program ini berlansung dari awal bulan September 1981 sampai perm'.llaa.'1 Agustus 1982.

Kepada Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial yang telah menspon- sori program ini, saya ucapkan terima knsib.

Terima kasih saya ucapkan kepada Dr. Alfian, selaku Direktur LRKN/LIPI yang telah memberikan suatu peluang emas kepada diri saya untuk mengikuti program ini. Kepada Dr. Syamsuddin 11ahmud dan Dr. H. M. Ali Basyah Amin, masing-masing selaku Direktur PLPIIS Aceh yang lama dan baru dan Icepada Dr. Robert \;essing selaku Tenaga Ahli Utama, saya ingin mengucapkan te- rima kasi h yang tulus ataG bimbingan yang intensif, nasehat, saran, koreksi, petunjuk dan pengarahan

beliau-beliau ini dalam proses penyusunan laporan ini. Kepada teman-teman pe~crta program yang tclah memberilcan bcrbagai saran, komentar dan lcri ti k demi kesernpurnaan laporan ini, saya sFlIlgat bcrterima kaGih.

Kcrja lapangan saya menjadi lcbih ringan dan lan- car berkat fasilitaG pengin::\pan yang talah diberikan oleh bapal, Benny Ban toa Cut, Bup2ti Acch ö'engah. Kcpada beliau yang telwl 5udi pula rucmbcriKan bcbcrapa infor- maai sehub~~gan dengan penelitian ini, s~a haturkan terima 1':O.51h. !i.epada para pcjabat sipil dan militer, tokoh masyaraknt dan anggota Qasynrakat yang tenpa

saya scbut namanya di sini tctapi tidlli, hilan~ maknanya dalam mana telah rnembrultu stl.ldi ini , saya dengan se- penuh hati menyampail;:an terir.lo l:asih. Seya tidak: bisa melupakan kebaikan budi warga masyaratat Aceh Tengah yang baik hati ini.

i i

(3)

Tidak kalah pentingnya untuk disebutkan di si d doronsan moral dan ketulusan hati istri saya, ~rurman

Hendari yang telah rela mengiziWt~ su&minyu menimba ilmu pcngetahuan di buci Iskandar ~fuda. Untuk pe~gor­

bnnan dan kcsctiaan istriL."U yang tercinta, saya uco.pkan terim<l lc~sih yang tidale terhinGt;n.

Semoga llporan ini bcrruanfant bagi pengemba~zan

IL'!I.u Pcngetohua..'1 Sosi.:ü dan .emanusiaan khuSUSTi}":l dan Ilmu Fengo·cr.hue..'l p.J.da umumnyD.. Tcntu saji". laporcm ini jnuh belum sempurna. Sebab saya menyadari,ini baru merupaltan satu 1311g!tah m.;al saya untuh: menjndi lebih pint&r dan bija~. Tegur sapn maupun kritL~ yang nem-

baneun

dari semua fih~t yang menaruh perhatian ter3a- dap laporan ini akan saya toriIJ:l. dengan senang hsti.

i i i

(4)

Halacan

. . . .. . . 0 . . . . . . . .. . . ..

UT" PENGANTilR

DAFTAR ISI . .. . . 0 . . . .. . . . . .

DAFTAR TABEL ...... ... ..

ARSRRACT BAR I

BAR I I

BAR III

...

"

... ... ..

PENDAHULUAN

A.

B.

C.

D.

E.

F.

Latar Belakang dan Peru!llusan Hasalah ••

Ruang Lingkup Penelitian

.. .. ... ... ..

Tinjauan Literatur •• •••••••••••••••••

Hipotesa

.. ... ..

Tujuan Penelitian ..

... ... .... ..

Kegunaan Penelitian •••••••.•.••••

.. ...

G. Metodologi

... .. ...

H. Organisasi Laporan

... .... ...

GAi'lBAi1.ili UNUI1 DilEl!All PElf'::LITIAN

A.

B.

Keadaan Geografis

...

,.

...

,.

... ..

Penduduk

.. ... ... .. ..

c.

Ekonomi

... ... ...

D. Pendidikan

...

E. Sosial-Budaya

.. .. ... ... .. ... ...

F.. Prasarana

.... ... ...

KlJP~lliI DAN 11ASYAdAKAT AClili TlliIGAR A. Pengertirul Koperasi

...

B. Sejarah Kopera~i

.. ... ..

c.

Sejarah Koperasi di Aceb Tengah iv

i i iv vi vii

1

3 3

5

6

6 6 6

8

8 10 11

12

13

14

15

(5)

1. Zaman Pcnjajahan sampai Permula-

an Kemerdekaan . ... .... ...... .. ... 16 2. Zaman Merdekn sampai :\khir Orde

Lama ..... .. .. .. D . . . ..

:3. Zaman Orde Baru ... 21 BiIB IV BEBE..<APA S":GI lillADiulli SOSlAL DI ACEH TENGAH

A. Organisasi Sosial Ga:o •.•.•••••••••••

35

1. Pengertian Organisasi Sosial •. •••. 35 2. OrganisBsi Sosial Gayo •••..••• •• •• 36 B. Keadaan Ekonomi

.. ... .. .. ... ... .

41

c.

Keadaan Politik

.. ... ... ... .... ...

45

BAB V KESIMPULAN

. .. . .. .. . .. . .. . . .. . .

..

.. .. .. .. .. ... ....

~8

KEPUSTAKAAN 5;1

Y":TA PROPINSI DAERAH ISTHJE'.A ACEH ••••••••• ••••••• r

• • • • • • • • 0 . . . .

~

v

(6)

Halaman

1. Kelornpok Urnur Penduduk Aceb Tengab Tabun 1980.. 9 2. Pengenut Agama di Kabupaten Aceb Tengab •••••••• 9 3. Tata Guna Tanah di Kabupeten Aceh Tengab ••••••• 10 4. Lembaga Pendidikan di ~abupaten Aceh Tengab •••• 11

5. Kcndaran Bermotor di Aceh Tengah pada Tahun

.•. . .. . ..•...•...•...•.... 13 6. Perincian Jenis Kopcrasi di Kabupaten Aceh

Tengah . . . .. . . . 22 7. Keadaan Areal dan Perkembangan Produksi Kopi di

Aceb Tengab dari Tahun 197'f sampai 1980 •••••••• 42 8. Keedaan Perusabaan Perdagangan di Aceb Tengab

per 31 Dese@ber 1981 •••••• ~ •••••••• o • • • • • • • • • • • 44

vi

(7)

Coopert!ti Yes in Il1o.ono.::3i~ fU'C f\ tooi of nr.ti onc.l c1.evelopuent is on idcnl l.lhich i.3 offc:l'cd to the people by 'the governJ'llent and the intcllectulÜS. Cooper::-.tivoB

sturted in Centra! Acch in thc 1930'8, lcd by school tcnche:t's Flnd. nosJ.om 3cholp. ... 'o (ulo.r.!a) , -,.,ho Here tho native intcllec·;;'uC'.ls.

In :fe.ct: 1 COOflel"'<".civos h<'.vc é\l~J:lY:J, beon c. f;;ilure here beccmse of a l ac!.: of th~ :.1c.nCtGc:. ... ü:l s~dlls,

rclo.tivcly 10\1 levels cf cC:ucct;ion ~cl the absence of an entro~oneurLcl G9irit anon3 t hc 2coplc.

Secondly, t:l~ u1't<lel'lyin:; idee.s o~ the soci;'].l systcu 01' tho Gayo nr~ di.r.for:~mt fro "1 the p.rinciples on \'Ihich coo:.~cr['.ti iTO~ r.'G:'C h.:-. .3c(~. J:ntervie\-ID \'1Î th forn31 !'1.ncl infoJ:"l~·.l le,ldci" .J..!1d thc COUlon pcoi'>lc

ShO~'1 thl".t 0. IIvortic ... :tl ori o21t,",tioall dOl.1i~1..'ltc.:; t hc pco!)lc IS \lay of lite.. 'l'he )00;>10 dcpoî1d on thei:C'

elders in lJ.::lttCI'S of idoolo:.;:y 1 tr ... ó.i tion, ,ol i tics and

rcli~'iol'lo Obcdicac,,:: ·tc lC.:'.dor.;, Linshir lOYltl t ies and

patron~·il.'lteI'csts ::;.re dO'ün-mt trn.i t G '.!hich i::; \1hy t hc in!)l encntatioil ot coo,er.:i;j.vc::; :.1,;! 11:0(tcrll orgnni- zatiQjl is difficult.

(8)

?ENDAHULUAN

A. Latar Belakang dan Pcrumusan Hasalah

Dalarn pasal 33 Und~-undang Dasar 194-5 tercantum

das ar demokrasi ekonomi.

1I

Atas qasar itu pomerintah berusaha menumbuhkan koperasi. Prioritas diberikan kepada koperasi-koperasi primer,Slkhususnya koperasi unit desa (KUD), dengan herapan "gar koperasi tumbuh dari desa-desa, karena di sana tinggal bngian terbe-

sar rakyat Indonesia yang lemah dalam ekonomi dan permodalan.2/Diasumsikan bahwa pada masyerakat di desa-desa itu terdapat semangat kckeluargaan dan se- mangat kegotong-royongan kust, yang diperlukan untuk landasan pengembangan dan kehidupan koperasi. if

Dewasa ini di Kabupaten Aceh Tengah terdapat ber- bagai maeam koperasi dengan tingkat perkembangan yang berbeda-beda. Jumlahnya sampai 30 September 1981 ada- lab 76 bUah,2Iwalaupun sebahagian masih berada pada awal pertumbuhannyae Sambil mengembangkan koperasi lIRepublik Indonesia, Pedoman Pclaksanaan Kobi "akaana- en Pen emban en dan Pam ~naan iO eraS1 t Okte er,

g(Koperasi primer adalah kopcrasi yang jumlah anggotanya sekurang-kurangnya 20 orang. Lihat Ibid., hlm. 15-17.

21Soeharto, UPidato Kenegarann Praaiden Republik lndo- nesia 15 Agustus 1981," B"rita Yudha, 2, 17, 19 Agustus, 1981, hlm. 6., kol. 6-7.

ifIhid.

2IStatistik Jumlah Ko erasi dalam Daerah Istimew~ Aceh

er e em er ay operaS1 aer

1

(9)

2

yang telah ada, pemerintah berusaha menciptakan kondisi yang cocok bagi perkembangannya yang memerluli.:an progro.m pendidikan dan penyuluhar yang meluas l~epada masya- rakat.·

Y

Konerani di A0eh Tengah belum pernah berhasil.g!

Hal ini disebabkan olch sikap korup para pengurus, terbatasnya ketrampilan, lemahnya sistem org~~isasi

den sikap wiraswasta serta kuran[lIlya tunjungan, per- lindungan dan bi@oingan pemerintah.

21

Di samping itu, kepercayaan masyar~~at terhadap köperasi masih perlu di tingkatkan melalui pembuktian bah ... m Jcoperasi i tu mampu berperan dalam memenuhi kebutuban masyarakat.

Untuk mengatasi hal itu pemerintah menciptakan koperasi model, di mana pemerintah akan berperan aktif dalam pemelitian, perencanaan, penyiapan sumber-daya manusia, pengorganisasian, pengaktifan fungsi koperasi, dan kegiatan monitoring dan

evaluasi.lIHarapap~ya

ada-

lah agar percontohan itu akan meningkatkan kepercayaan

masyarakat~

Dalam konteks ini yang ingin diteliti adalah hu- bungan antara proses institusionalisasi koperasi dan

struktur sosial; tanggapan masyarakat terhadap koperasi,

1/Banta Tjut Ismail, "Langkah-langkah strategi Pembangunan Koperasi, n dalam Peneran an Perko erasian Tahun 1980 1

Koperas~ D~sta ce~ ~ ang enyulu an

Banda Aceh, 1981, hlm. 8.

Kebijaksanaan dan Himpunan Naskah 81 ,îtantor Wilayah

erlcoperasian ,

2/Hadimulyo, Etos I{er j a oran~ GhiO dan Orang Pidi e ,

~IS Aceh, Darussalam, 198, mB 28 29.

3/Anonim, uLaporan Koperasi, 11 Pris mj! , 10, 6, Juni, 1981, l1lm. ~4.

~Banta Tjut Ismail, loc. cito

(10)

sosialnya dan seberapa jauh pemerintah harus terlibat dalam pengembangan dan pembinaruL~ya.

Presiden Soeharto berpendapat bahwa suatu hal yang perlu diperhatikan adalah kopcrasi pertama-tama harus merupakan gerakan dari masyarakat itu sendiri.

Y

Keinginan mengembangkan dan membina koperasi sudah ada. Satu segi yang perlu diperhatikan dalam proses institusionalisasinya adalah cara menyusunnya dalam sistem institusi lokal. Dengan masuknya koperasi, ma- syarakat diharapkan mempunyai anggapan-anggapan baru tentang norma-norma yang menyangkut kebutuhan pokoknya.

B. Ruang Lingkuo Penelitian

Studi ini mencakup permasalahan sampai sejauh mana preses instituaionalisasi koperasi terwujud di Kabupaten Aceh Tengah.

c. Tin,jauan Litcratur

Koperasi tidak khusus tumbuh dari adat-istiadat masyarnkat Indonesia, tetapi diambil dari masyarakat lein. Suatu institusi aaing binoanya hanya bioa hidup langsung apabila institusi itu dapat diselaraskan

dengan adat-istiadat atau apabiln dirasakan adanya keper- luan stas institusi asing itu dan cara menjalankannya dapat disadari dan difahami olch masynrakat.~

Dasar hUkum untuk koperasi Indonesia telah cukup kuat akan tetapi, dilihat dari perkembangannya, keperasi itu mengalami kegagalan. Hambatan dan rintangan ini,

==---~---

ySocharto, loc. cito

2/KeentjaraninGTat, Pengantar AntroP?~ogi, Aksara, Dja- Karta, 1969, hlm. 115.

(11)

4

menurut Dokopin,.:v pada umuCT'.y:\ disebabkan pnrtisipasi

e:n~o-Ca j"c.ug t..'1lI'ang, terlJatasnya modal, kckurangan tenaga pcn(:lclola yang terdidik, kurengnya dukungan penguasa dan tekenen dari pengusaha.

r'le"urut Hastuti,Ykoperasi yang dibcntul< oleh pe-

merL~tah mengalami kchancuran karena ia dibentuk secara tergesa-gesa sebiv~ga masyarrucut belum menghayati pe-

ngertia~ koperasi. Pengurus kurang punya inisiatif, mereka hanya menunggu subsidi atau bantuan dari 2ece- rintah. Administrasi dan penp:elolaan kcuangan juga tidak toratur. Ace partadiredja,21berpendapat bahwa masalah managemen ini perlu segera dibenahi sobab masyarakat desa kelihatannya mengharapkan agar KUD dapat berfungsi seperti perusahaan swasta atau para pedagang yang meladeni mereka.

Kalau masyarakat Indonesia, terutama para petani, telah mencapai tingkat pendidikan tertentu, seharusnya memang koperasi atau KUD tumbuh dari balt/ah. Tetapi karenn hal ini belum tercapai, dorongan dari pemerin- tah maeih dibutuhkan. Dorongan di sini bukan berarti mendikte .YPemerintah heros mclindungi koperssi ini dalam persaingan dengan perusahaan swasta. Kopcraci 1/Dewan Koperasi Indonesia Wilayah Aceh, PelDbinaan dan

~ertumbuhan Koperasi di Daerah Istimewa Aceh, Banda

Aceb, hlm. 7=8. -

2/Endang Lestari Hastuti, llBcntuk-bentuk Kerjaaama

~onomi di Enam Desa Sampel di Das Cimanuk, Jawa Ba- rat,l1 EkonOlni dan Keuangan Indonesia, 22, 4, Desember, 3/Ace Partadiredja, "Dorongan Bukan Berarti Mcndiktc,lI Prisma,

7, 6,

Juli,

1978,

hlrn.

45 .

!±lIbid.

(12)

membutuhkan pengurus yang bersih, ahli, punya pengala- man dan idealisme yang tinggi.

lI

Telcad dan peranan para pemimpin adala..l1 kunci bagi keherhasilan pembangunan ekonor.J.i di Ecsuat1l negara yang sedang berkembang. Sebuah publikasi PBBËlantara lain menyinggung kaitan antara kemajua...'"1 elwnomi dengan para pemimpin. Kemajuan ekonomi yang pesat tidak akan mungkin terjadi kecuali kalau para pemi~pin pada tiap tingkat menghondaki kemajuan ekonomi dM berS(;}dia mem- bayar hargonya dengan mcnyingkirl(an privilcse ekonomi, poli tik , dan 6os~al.

D. Hipotesa

1. Us aha institusionalisasi koperasi tidak akan ber- hasil bilamana koper~si tidak dirasakan atau ditafsir- kan sebagai menambah, mempertinggi ateu mempertahankan

struktur sa sial dan identitas olch masyarakat setempat.

2. Karena masyarakat paaa umumnya belum begitu mengerti apa sebenarnya koperasi itu, deugan sendiri- nya rasa-memiliki dan partisipasi belum ada. Koperasi perlu dimasyarakatkan sebagai alat kobijaksanaan pe- merintah dalam ranglca pcmerataan pendapatan masyarakat.

3.

Pertumbuhan koperasi akan mendapat hambatan dari pihak yang akan rugi dengan berperannya koperasi •

.1IMohammad Ratta, "Modal Utama Koperasi adalah Keperca- yaan," Prisma,

7, 6,

Juli, hlm .. 42-4,.

yRosihan Anwar, ur1easures for the Economie Develop- ment of Underdeveloped Countries," 1954, dalam Pcranan

Intell~Ee~~si~, tliliter dan Pendidikan dalam Froseo

Modern~sas~, "!ed~" Raya, Djakarta, 1957, hlm. 90.

(13)

6

E. Tujuan Fenelitian

Studi ini oenganalisE!. hubungan antara berbagai institusi sasial dalo.m hubungannya dcngan proses

institusionalisasi ltoperasi di JCabupatcn Aceh 'rengah.

Dalam hal ini dikaji beberapa aspel: yang dianggap penting mengenai latar bel~ang historia, stru~ur

sosial, kondisi ekonomi·politik, kondisi sosial-budaya, pembangunan institusi dan implementasi koperasi.

F. Keffi!.naan Feneli ~.=h.~

Diharapkan date. ini beri'aedah sebagai informasi bagi pemerintah dan gerakan koperasi dalam merurnuskan kebija.!ran pcrencanaan dan pengambilan keputusan dal am rangka pengembangan dan pembinaan koperasi.

G. Metodologi

Data primer laporan ini dilrumpulltan melalui ob- servasi di lapangan dan wawancara dengan para informan yang berasal dari berbagai lapisan masyarakat. Data sekunder dilrumpulkan dari berbagai dokumen dan l i te- ratur.

H. OrganisD..si Laporan

Laporan ini terdiri dari lima bab. Dolam Bab I

diurail~an latar belal::ang da'l perumusan masalah, lokasi dan ruang lillg!~p penelitian, tinjauan lit-eratur,

hipotesa, tujuan, facdoh, dan metodologi penelitinn serta organisasi laporan. Bab II menggambarkan keada- an umum daerah peneli tiaTJ., alam dan ekonomi, penduduk, pcndidiJcan, kondisi sosio-kultural, dan prasaralla ..

(14)

Bab 111 mengemukakan !wperasi dan masyarakat

Acah Tengah yang meliputi pengertian koperasi, sejarah koperasi, dan latar belalcanr; sejarah l:operasi di ka- wasan ini. Bab ini membahas tentang manifcstasi ko- perlSi di Aceh TCngWl dari m~Ba ke masa, dengen pom- bahasan koperasi di zam~n penjajaha~ s~pai permu- laan kemerdekaan, zaman mcrdeka sarnpai akhir orde- lama, dan zaman orde baru.

3ab IV mengkaji beberapa segi hambatan j,operasi di Aceh Tangan, tinjauan dari scgi c!tonorni, politik, prinsip koperasi versus struktur sosial dan sampai di mana ti tik temu antara kedun unsur yang terakhir ini. Bab V merupakan kesimpulan.

(15)

BAB II

GAMllARAN UHUN DAERAH l?EIIELII'IAN

A. Kea~aan Geografis

Luas Kabupaten Aceh Tengah, yang merupakan daerah pedalaman Propinsi Aceh, adalah 5.771,92 Km2• Bstas- batasnya dapst dilihat pada pota 1. Topografi wilayah ini adalah pegunungan yang berbukit-bukit. Ketinggian vnlayah ini adalah ~OO-1200 meter di atas permu~aan

laut.

B. Penduduk

Penduduk asli Aceb Tengah adalah suku-bangss Gayo.

Menurut Husin,lIorang Gayo terbagi dalam tiga kelompok adat, yaitu kelompok adat Cik dari Linga Issq, kelom- pok adat Bukit dari pesisir Dansu Lsut Tawar dan kelom- pok adat Blang Keujeren (G~o-Alas) dari Kuts Cane di Aceb Tenggara. !1enurut Legende, leelompok Cil, adalah ke- turunan orang Betak yang datang deri Tapanuli ke wilayah ini. Kelompok Bukit diketakan berasel dari pantai ut ere Aceh. Orang Gayo adalah keturunan campuran dari orang Cik dan Bukit.

Y

Suku pcndatang sdelah Pidie, Jawa, !1inangkabau, Cina dan Batak. Kebanyakan orang Jawa di sini bertani.

Orang Pidie, Cina dan Minangkabsu bcrdB.(;ane; dan orang Blltak: beltcrja sebagai pegawai negeri, tent ara dan polisi. Data tentang jumlab pcnduduk berdasarkan penggolongan stL<u-bangsa tidak tersedia.

1/r.A. Haean Hu.in, Sistem Got~lg-ROYO~ delam Kat Gêt0 di Aceh Tenga~, Pûsa~l)okumen asi dan si Ace , Banda Aceh, 1980, hlm. 13-14.

ftlasyara- lÏîToriiiä::

yBanding..lcan Djapri Basri, Pola Perilaku Golongan··,

~n~an Sub Etnilc Gsyo dan Pdtos Asal Hula flereka,

II Acch ,

Darussalam, -I~-

hlm.

8

(16)

Jumlah penduduk Kabupaten Aceh Tcngah pada tahun 1980 adalah 163.339 jiwa yang tcrdiri dari 83.4-31 leIaki dan 7Q.908 wanita. Kepadatan penduduk adalah 28 jiwa/Km2.

Laju kenail,an penduduk per tahun

4- ,lJ.%.Y

Penggolongan penduduk berdasarkan kelompok W'lur tereermin dal am Tabel 1D

TABEL 1

KELONPCJK Ul'iUll PJ:;NDUDUK ACE:! TENGAlI TA.llUN 1980

Ueur Lelaki

I

Wanita Jumlah %

°

5 -- 4-9 14-.675 14-.185 1314-.195 .830 28.870 28.015 17,67 17,15

10 - 14- 11.151 10.569 21.720 13,30 15 - 24- 1"-.797 15.527 30.324- 18,57 25 - 4-9 21 .810 19.559 4-1.369 25,33

50

ke

atas 6.813 6.228 13.04-1 7,98

I

Jumlah 83.4-31 79.908 163.339 100,00

Sumber: Sensus Penduduk 1980, Kantor Sensus dan statistik Kabupaten Aceh Tengäh (di olah)

Komposisi panduduk menurut agamn terlihat peda Tabel 2.

TAlIEL 2

PENGAlrLlT AGAHA DI KAllUl'ATEN ACEH TENGAH Agama I Jumlah Pemcluk

I

%

, ,

Islam

i

162.700 99,61

Protestan

,

186 0,11

!<atolik

\

140 0,09

Hindu 11 0,01

FUdha 302 0,18

I

Jumlah 163.339 100,00

I

Sumber: Sensus , Pendudi

.

1980, Kantor Sensus dan Stahshk Kaoupaten Acch Tcngah (d~olah)

~7.~~re:~~~i.;.,,~K~;an~~t:~or Sensus dan Statistik Ka-

e , 1981.

(17)

10

c .

Ekonomi

Potensi pertambangan Acch Tengah dikabarkan cuk~p

berarti bagi induàtri bernt, tetapi bahan tambang di wilayah ini belum diteliti lcbih jauh.

lI

Menurut

Thamrin,S/73,Q1% pcnduduk Aceh Tengah berusaha di sek- tor pertanian, 2,35% pada sektor industri, 19,17% pe- ga\lai atau karya\ian, 5% berusaha pada sektor per<ie,.

gangan, 0,04% pada sektor perikanan darat, dan 0,34%

pada sektor lain-laino

Ral ini berhubungan erat dengan data penggunaan

tanah di kawesan ini.

21

TABEL 3

TATA GUNA TANAH DI KABill'ATEN ACEH TENGAH

Pola penggunaan Jumlah dal am Ha %

Perkampungan 1.224 0,21

Sawah 1 kali setahun 10.680,80 1,85

Sawah 2 kali setahun 172 0,03

Perkebunan besar kopi 76 0,01

Perkebunan besar pinus 92.299 15,99 Kebun rakyat campuran 1.252,80 0,22 Kebun kop i rakyat 22.139,40 3,84

Tembaksu 167,20 0,03

Tebu 3.000 0,52

Ladang 13.215,20 2,29

Hutan lebat 408.877,44 70,84

Rutan belukar 5.817,60 1,01

Padang rumput 12.453,60 2,16

Danau 5.817,60 1,01

Jumlah 577.192,64 : 100,00

Sumber: Data diolah

1/DPU Distn Acch, Rcncaua Tata Kota 'faken,g.on, Jakarta, 1979, hlm. 7-8.

2/Thamrin, Profil Aceh Tengah 197~1980, Kantor Sensus aan Statistik Kabupa~en Acëh Teng , Täkengon, 1980, hlm. 9.

21Ibid., hlm. 1-2.

(18)

Areal perkebunan kopi rakyat mencmpati urutan ketiga setelah hutan dan perkebunan pinus. Sektor perkcbunan rakyat mendominasi kegiatan ekonorni. Kopi merupakan komoditi ekspor yang utama dan sumbcr penda- patan terbcaar bagi daerah ini. Tiap tahun are al perkc- bunan kop i rakyat somakin meluas.1!

D. Pendidikan

Keadaan pendidikan penduduk Kabupaton Aceh Tengah tercermin dalem Tabel 4.

TABEL 4

LE~lBAGA PENDIDlKAN DI KABUPATEN ACEH TENGAlI Jenis Sekolah

Pendièikan Dasar Kanäk-kanäk Sekolah Dasar !Iegeri

Daaar Swasta

Madrasah Negeri

Madrasah Swasta

Tkt. Pertama Swasta Tsanawiyah Uegerl Tsanawiyah Swasta Pddkn. Ilcncn"ah Atas Tingkat Atas Nëgeri Tingkat Atas Swasta

/::;"]<,

Pendidikan Guru Negeri

Teknologi Pertanian

Ekonomi Tkt. Atas lIogeri Aliyah Negcri

Aliyah Swasta Jumlah

12~

15

10

35

11

9

6 3

2 4 1 1 1 1 1

229 Sumbcr: Data Lapongan 1981 (dio .lah) 1!DPU Dista Aeeh, OP. cit. , hlm. 14-17.

I

Jumlah Murid

24.413 852

768

1.344 4.276 3.951

650 700 346 1.127 967 281 457 333

412

126 41.003

(19)

E. Sosial-Budaya

Masyarakat Gayo memiliki strul{tur pemerintah~~

tradisional yang discbut

sarru~-opat.lIUnsur-unsur

yang terdapat di dalamnya adalwl 1. Penghulu atau reje (=raja), 2. ~ (=pemimpin agama),

3.

Petue

(=hakim), dan 4. Rayat (=rakyat).

12

Struktur pemerintahan desa resmi kini bersendikan atas prinsip saralc-opat YanS telah dimodifiknsilcan.

Beberapa unsurnya telah berubab, yakni Gecik, Se- kretaris Gecik, Imem dan Cerdik Pandai (=para to- kob masyarakat).S7P;lapisan sosial yang tampak dalam

masyarakat terwujud dalam empat strata, yakni ulama

(=tokoh agama Islam atau tengku), pcnguasa (=pcnguasa pemerintahan dan pegawai negeri), pengusaha (=pengu- saba kebun dan pedagang) , dan rakyat (=petani) •

.21

Pembangunan nasional melibatkan masyarakat Gayo

khususnya dan Acch Tengah umumnya dalam proses modern- i8asi. Menurut

SChoorl ,~mOdernisaSi

berarti sejumlab besar perubahan dibanyak bidang kehidupan. ~lisalnya,

ckonomi uang scmakin intensif, meluasnya komunikasi massa, perkcmbangan agraria, pcndidikan, pemeliharaan kesehatan, produksi industri dan urbanisasi. lni ber- arti bahwa penduduk harus menguaoai pcngertian-pongcr- tian dan cara berfikir baru, teknik produksi baru harus dipelajari dan berbagai bentuk kerjnoama baru 1/Jacob Vredenbregt dan M.J .. r1elalatoa, IlDinamijça 'S'osial di Daerah Gayo," Berita Antropologi, 3, Febru-

ari, 1973, hlm. 11.

YBandingkan Ibid.

2!Bandingkan T.A. Hasan Husin, op. cit. , hlm. 35.

4/J.W. Schoorl, Modernisasi. Pengantar Sosiologi Pem-

oangunan Negara-negara Sedang Bcrkembang (Terjemahan R.G. Soekadijo), Gramedia, Jakarta, 1980, hlm. 244.

(20)

harus dikembangkan. Akibatny3, timbul stratifikasi dan differensiasi sosial baru. ~l"isyarako.t Acch Tcngah yang agI'aris tradisional sekarang ini dalam transisi lee arah modern.

F. Prasarana

flanya ada so.tu jalan regional, dari Bireun (di Kabupatcn Aeeh Utara) ke Takengon, (ibukote Kabupaten Aceh Tengah) yang mcnghubun&kan Kabupatcn Aeeh Tcngah dengan kabupaten lain. Kondisi jalan itu baik. Daerah

ini masih agak tcrisolasi, tetapi secara kejiwaan relatir tidaklah demikian halnya, sebab perkembangan media massa seperti televisi, radio, koran dan maja- lah semakin pesat, di samping semakin meningkatnya

j~~lah kendaraan bermotor.

Keadaan sarana transportasi jalan darat bisa di-

lihat pada Tabel

5.

TABEL

5

KENDARAAN BERNOTOR DI ACEH TEl/GAB PADA TABUN 1981

J

- -

Jenis Kendaraan Jumlah

Mobil barang 1~5

110bil penumpang 128

Bus 4{)

Piek-up 21;-

Jeep 112

Sedan 57

Sepeda motor ,.061

Becak bermotor 2

Jumlah

.

4.569

Sumber: Kantor Polisi Dati 11 Aceh Tcngah Seksi Lalu-Lintas.

(21)

BAB III

'KOPERMil DAlI NASYARl.KAT ACEH TENGAH

Ari jaman Belende mie ara ko- ,crasi,

kc tue urung kerani wa si ceng- kah bulang

Syair Gayo A. Pengcrtian Kopcrasi

Cooperative atau koperasi borarti tlmcngerjalcan bersama.JI Ada yang mengartikun koperasi sebagai suatu badan usaha bersamn yang bergerak dalam bidang ekonomi yang anggota-anggotanya adalah orang-orang at au Badan Hukum Koperasi yang bcrgabung necara sukarela dan atas dasar persamaan hak dan kcwajiban, melakukan satu usa- ha atau lebih, Q~tuk memenuhi kebutuhan para anggo-

tanya.

Y

f1odaI koperasi diperoleh dari simpanan anggo-

te, yang terdiri atas simpanan pokok, wajib dan

sukareIa.

Y

Undang-undang No. 12/1967 tentang pokok-pokok perkoperasian mendefinisil;:D.l) Koperani Indonesia seba- gai semacam

organisasi ekonomi rakyat yang ben~atak sosi- al, bcranggotakan orang-orang stau badan- badan hukum koperasi yang merupakan tata-

susunan sebegai usaha bersama berdasarkan

azas kelceluargaan.21

1/Syamsinar Zulkifli, "Perkoperasian,u dalam Himpunan Naskah Parko crasian Tahun 1 80 1{~~, Kantor wilayah

operas1 1S a cc, an n ce , 1, hlm. 1. Lihat

jugo. A.H. Ahmad Sarji, ' Insti-

tution for Small ,

zation Authority, Kuala Lumpur, 977, hIm. • dan Mohammad Hatta, et. al, "Pelaksanaan UUD'45, Fasel 33,"

dalam Pe~ebaran Pasal 2~ UUD

' 45 ,

1977,

hlm.

27., se- bagai di tip olah Chris ian Lempolius dan Fachry Aly,

"Pro spek Kopero.si Industri Kccil,1I Prisma, 7, 6, 197Bt

hlm. 69

ySyamsinar Zulkifli, op. cit., hIm. 10-17-18.

21Republik Indonesia, op. cit., hIm. 8.

14

(22)

atas tiga unsur yang sa1ins isi-mcngisi, yaitu landas- sn ideal berupa filsafat negara Pancasila, landasan

struk~ralnyu UUD'45 denga~ lundasan geraknya adalah pasal

33,

dan la~dasan rnentalnya adal&h setiakawan dan kcsadaran pribadi.

1

/Sendi daser kopernsi

IDdone~·

sia, sebagaim:mu lwperasi scluruh dunia, diambil dari prinsip das~ koperasi Inggris. Prinsi~ itu adalah keanggotaan tcrbu!;:a, satu a.nr;gota satu suara, jasa mo- dal dibatasi, F~mbagian sis.:.. hOdil usaha sebanding dengan jasa rossing-roasing anggota~ Prinsip ini meru- pakan syarat keanggotaan International Cooperative Alliance (IeA), sebuah lembaga PEB.SI

Ringkasnya, koperasi di Indonesia adnlah alat pembangunan nasional, suatu idc yang dicoba tawarkan dan diajarkan kepada rakyat oloh pemerintah ataupun oleh golongan cendeldawan.

B. Sejarab Koperasi

Kopcrasi sebagai organisaoi c!conomi modorn, 1a- hir don berkcmbang di negara industri (Eropa Barst) dan l-..:cmudian dipcrlwnalkan dan diajarkan kepada rak- yat Indoncsis.

2I

Kopcrasi lahir scbagai akibat krisis

ckonomi yang ditimhulkan o1ch Rovolu~i Industri. Ka- pitalisme, penyebub timbulnya rcvolusi industri itu, juga rnonirnbulkan kemelaratan dan pengangguran. Di si- si 1ain muncul orang kaya ba~. Dcn~a~ Dcndirinya YSyamsinar Zulldfli, op. cit •• hlm. 5-6.

2/H. Idris Yuzuf, "Sendi-oondi Dasar Koperasi," dalam H'i.m~uno.n Nackah Fenerant;3.n I'erkc;pere.sian Tahun 1180/

191.1, Rantor wilayäh

Koperasi D1sta Aceh, Banê1a cah, 1981, hlm. 2-3-11.

3/Ibnoe Soedjono, "Kebijaksanaan Kopcrasi, Bebcrapa f1asalah dan ProspeJmya," Prisma, 7, 6, Juli, 1978, hlm. 3.

(23)

16

ini menyebabkan l:epincangan dalam pembagian pendapatan

,,1

masyaraka t . .2

Para pclopor koperasi bcrusaha untuk mengcmbangkan semangat berkopcrasi .. Mercka itu, yang bukaJl hanya

orang mislein, tctapi juga orang kaya dan intelelrtual, tida!r taga melihat penderitaan kaum buruh dan mengor- ban1.:an tcnaga, pil::iran darl ua'le;nya untulo:: mempcrjuanB- kan nasib }:aum bUI'U..-Î'J. i tu.

Di Indonesia koperasi model Jerman diperkcnalltan pada akhir abad XIX .. Pada tahllil 19~--:O 'f:emerintnh kolo- nial membentuk "Pani tia Koperasi II untuk menyelidiki apakah perkumpulan koperasi berguna baSi Indonesia dan dengan cara apa hasrat berkoperasi dapat dibungun dan diperkuat.

Y

C. Sejarah Kouerasi di Acehj'enga\J

1. Zarnan Penjajahan sampai Permulaan Kemerdekaan Sejarah gerakruï lcoperasi di Aceh Tcngnh tidak bisa dipisahJtan dari pergerakan sosial dan politik. Pada ta- hun 1933 di Takcngon sudah ada kopcrasi. Penggeraknya adalah para guru VolJc~"chool (sekolah ra.1(yat t iga ta- hun). Di Kecamatan Bintang pada saat itl.l te1'dapat kope- rasi sabun yang bernama UBintang GepakatIJ , sedang di Nosar (pusat kerajaan Byiah Uto.ma), peda tahun 1934, didirikan kopcrasi lumbung-desa dan sa~~ran.

Kopcrasi adalah lnmbaga tructis kaum pergerakan na- sional dalam ran~~a monentang pemerintah kolonial Belan- da. Para pcnganjurny8 terpengaruh oleh ideologi Part ai

Nasion~i.l Indonesia.. Koperasi digera.kl::.an olen lapisan sosial reje yang merupakmt kelompol-;: intelcl:tual pribumi.

---

1/Sukidjo, "Beberapa F<ll:tor yang ~lenyebabkan Hilangnya K'epercayaan ~lasyarakat tcrhadap Kopcrasi," Informasi,

7, 2, 1977, hlm. 5.

gjlbnoe Soedjono, loc. cito

(24)

Salah satu usaha pemerintah koloni,al untuk melum-

pWL~an gerakan koperasi adalah taktik kooptasi; seo- rang tokoh koper as i dikirin ke sckolc..h polisi di Jawa Barat, seorang lain dijadikan mOOlager kilanG kopi di Kecamatan Bebesen.

Di Takengon sekitar ta~un 1935 telah bcrdiri

"Koperasi Aceh Tengahlt yang digerakkan oleh Tcngku Abdul Jalil, scorang ularJ~ pembaharu. Usaha ini tide~

berhasilo Di Bcbescn, dari tWlun 1935 snmpai1940, terdapat sebuah koperasi kopi "{nmn Toa" yang dige.·

rakkan ol eh para ulama. Ini juga tidak berhasil, kare- na Jcorupsi pengurus yang gajinya tidak cukup dan

tingkat pendiQU~annya rendah sehingga Dereka tidru~

bisa ~enangani administrasi.

Ulama r1uhammadiyah dan tokoh koperasi Jcampung Teri ti t, Kecamatan Buld t mcngatakan babwa koperasi di lcampungnya berasal dari lumbung desa yang pada awalnya diusahahan dalem cakupan lreluarga luas. Usaha ini dijalroli<an dalam rangka melawan kaum pengijon pa-

di 10];:a1. Pada tabun 1938, atas inisiatif lcelompok

ulama, didiriken ltopcrnsi konsumsi di Knmpung Tcritit yang berusaha di bidang keu ai bahan pokol;: sehuri-hari dan kelontong. Jumlah anggotanya 20 orang. Semua usa- ha ini gagal dengan peny~bab yang Gama seperti yang tersebut di atas.

Sampai runtuhnya pomerintab Hindia Belanda tahun 1942 gerakan koperasi hanya disadari dan difahami oleh

sclcelompol, bangsa • .'CJl dan pedagang. Tingl:nt bawah "tau pct ani bclum mcmahaminyJ. karcno. tine1~at pendidilrau mereka yang rcnàah. Seandainya mereka ikut scbngai anggota, peranan mereka hanya sebar;ai figuran. Dari segi ekonomis mereka tidru~ mompcroleh manfaat yang memadai. Pada zaman pendudulr~l Japang koperasi lumpuh.

Kopcrasi di zaman pcnjajahan sampai permulaan kc- merde1(aan tid.a1~ berkemban(5, !:arena polopornya tidak

,

(25)

18

ada pengalaman berdag~~g dan tenaga ahli pcmbukuan susah dicari. Pengusaha swasta b~(an tandingan ko-

perasi~ Dalam persaingan dengan fihak Bwasta pemerin- tab selalu mcmenangknn pihcl~ swasta. Pengurus kopcrasi belu:n memahami sepenuhnya tujuan koper as i . i\.emampuan

berorganisar.i socaru modern belum ada.

Kobanyru~an kopcrasi tcrhatas pada USrulR konuucsi dan simpan-pinjam dengan omzet kocil. Usaha konsumsi terbatas pada penyediaan bar.mg-barang pokol: karen.J.

I!lodal lcecil. Daerah l<erja l::.opersni torbatas pada S:ltu

l:ampung.

Tingkat pendidil<an anggotanya rendah. Tidak jarang cereka buta-humt sehingga partisipasinya tidak berarti.

Keterbatasan cakrawala pecilcirsn menycbabkan kesalahpa- hamen tentang koperasi. Mereka terlalu mengharap man- raat koperasi, sedangkan realitas tidak sesuai dengan harapan sehingga akhirnya menimbulkan frustrasi dan apati.

Salah satu falctor yanc mclumpuhl;:an koperasi

adala.'1 ltorupsi dika1ang.:m pengurusnya _ Ini tcrjadi ka- rena gaji moroka kecil atau Barna se1>:3.11 tidruç ada kare- na merekû b~kcrja sukare1a dan kopera~i dengan usaho.

yang kccil tidak mampu moncgajinyn s~cara memadai. Para anggota tidak bisa bcrbuaL luga~ ~arena mcrcka tidak mengetahui hak dan kewajibon mereka. Di samping itu, mcreka sering merasn scgen dengan po..ra pcne;urus kope- rasi yang berasal d,-u'i 1apionn sosiul atag.

Faktor lain yang l':lenghCJ!lbo.t koperasi ad.:llo.h oikap pemcrintFlli yang kurc.np) ~;ejalan. J~oper:t!ii yang dicurig,'li l'arcna digcrakl<1)l1 olch para al:ti vi" atau simpati5an perger-:tkan nElsional diawaci dcngan ketst. Para. pclopor- nya yang ada bubungan dcngûll pogl:lyiai pC!!:'Jerintah 301alu dirintangi da1am menumbuh' ~l koperusi dengan togoran administranf. j'lcreka diangcap scbo.gai ]:aur.t komunis yang menjadi munuh pcmcrintah.

(26)

IntcrprDtasi rakyat adalan banl<a dangUfi koperasi mereka bisa mcmbeli barung ;Yrulg lebih. murah daripa.da di pasaran beba.-"3. Ini mustaJlil t karenn. koperasi r.lcngE'.m- bil barllDgny1. da.ri pedagang .. hope ras i ad:tlah pencrimn.

harg'" bukan penetap harga. Lo~is kalgu para pedagang menganggap kopcr~si merup~:nn aaingan dagang mercka den berusaha J:lcmntilr:rumya dcnzan bcrbagai cara.

2. ZeJl'~ Merdeka sampai ftJ,-Iji!' Orde Lama

Saki tar tanu" 19% didirikall "IIV Acch TcngM"

yang bergernk di sektor pengangkutan. Penggcralmya adalah Tengku Abdul Jalil, ulama pembaharu dari Take- ngon tadi. Karena kesalahan intcrpretasi, rakyat

~enganggapnya sana dencran kopcraoi dan dengen ikhlaa menycrahkan hartanya untulc mcndirikan usuho. i tUe Ko- rupsi pen{!UrllS, lcekuranp;an pengalaoan dan ketrampilan manage men , inflasi, dovaluasi dan ambisi pengurus mem- bangkrutkan perusahaan itu. ilanya sabagian kecil dari mereka yang memperoleh kcuntungan. Scbahagian besar r:Lkyat keco>l3 akan hal i tu. Hingga kini Pr Ace h Tengan masih bcropcrasi, te tapi hanye scbagai pcrusaha.o.n ya..'"1(;

mengkomersialkan baden hul;:uo.

Tahun 1950-an usaha penggalakkan koperasi dilnku- kan oleh golongan intelektual (ulama) didorong oleh idealisme Hatta. Haailnya mcmang menggembirakan dan di berbagai tompat timbul koporasi. Tetapi akhirnya usana-usaha ini gagal dongan ponycbab yang sama.

Atas prakarsa para. tokoh mC\syara}:-at dengan du- l:ungan pcmerintah pada purmulaan tehun '50_an l;:opc- raai dianjurkan kembali kcpada. ro.kyat. Raltyat meneri- manya dengan spontan karena banyak ulama ilmt serta.

Ruang ger~t koperasi tidak terbatas kepada kampung, melainkan dapat mcliputi wilayah k~bupatcn. Pada tahun 1951 terbentul, kopcrasi Pcrdagangan l1asyarakat Tanah Air (PJ,;HMATA) yang bergera!< di 30ktor konsumsi, toko kclontong dan tronsportasi ..

I

(27)

20 Kcgagalannya antara lain disebabkan olch kekurang- an pengalaman dagang pengurus. Beberapa penguruonya ikut koperasi ini ltarena sakit hati akibat tidak disu- kai scbagai pengurus NV AC0h Tengah. Korupsi ditolerir karena dianggap kcadaan ini sama saja seperti yang tcr-

jadi di kalangan atas.

r'lodo.l sebenarnya tidak rr:.erupakan halangun bagi berdirinye. suatu kopeI'asi; rakyat dengan tulus ikhlas menyerahlt:an h:L-rto.-bendanya, karena penganjur koperasi itu mcrcko. anggap scbagai ulamao

Tingkat pendidikan r~~at ya~g rendah menyebabkan mekanisme kontrol ti dak bcrjalan. Mereka masih ikut- ikutan karena imbas wibawa pimpinannya dan belum me- ngctahui maksud dan tujuan utamanya yaitu mensejahte- ralcan anggota dan masyarakat.

Karena i tu pada tahun 1954 PER~lATA bangkrut yang akibatnya memudarltan kepercB3aan rakyat terhadap ko- perasi, walaupun di beberapa kemukiman atau kampung masih terdapat kopcrasi lokal.

Di ma sa pemcrintahan Soekarno koperasi digunakan sebagni alat untuk mencapni cita-cita poli tik Sosial- isme ala Indonesia dengan sistom ekonomi etatisme dan koperasi diharepkan mcnjndi tulang punggungnya. Ia di- turnbuhkan dari at as sebagai alat kebijrucan pemerintah di bidang ekonomi. Watak sosinl koperasi lebih dit

on-

jolkan daripnda aspel{ organiso.si dagongnya .. Pcrkem- bangen koperasi secara kuantitatif waktu itu hanya karena barang dapat diperoleh dcngan harga pcmerin- tab yang jauh lebib murah dari pada di pasaran bebas.

Namun di kala itu penyakit koperasi belum tcrsembuh- kan. Koperasi tersingl<ir !<:areno. ceri tera yang negatif dalam pandangan ralcyat sciring dengan kcjatuhml

Soekarno.

Pada awal tahun 1960-an kopcrasi digalakkan kem- bali oleh pcmerintah, dalam kondisi sosial-ekonomi

(28)

yang semalcin memburuk sebagai aldbat dari pergolakan DI/TIl khususnya dan situasi pcrckonomian nasionnl umumnya .. Koperasi ditumbuhkan dari atas. Di hampir tiap kampung, kemukiman atau ~nntor dibcntuk koporasi.

Bareng masih diperoleh dari pemerintn.h dan l obib mu~

rah daripada harga pasar. Penyaluran barang kebutuhan pokok ini dilak'.Jltan lewat IIpusat-pu9at 1:opcrasi u yang diawasi oleh kantor kopcrasi.

Saki tor a.!;JÜr tabun 196? ketike. hargo. kebutuha.''1 pokok di seluruh Indoncsia rolatif sama dan bcrimbang dengan pasaran bebas, jatah koperasi mul ai tidak

ditebus.

Y

3. Zeman Orde Baru

Koperasi dibenahi dan digslakkan kembali berda- sarkan Undang-undang NO. 12/1967 di mans fungsi ko- perasi Indonesia adalah (1) untuk mempertinggi kese-

jahteraan rakyat, (2) sebagai salah sa~~ urst nsdi pcrekonomian nasional, (3) sebagai slat pcndemokra-

sian ekonomi nasional dan

(~) ed~~atif .g(Untuk

mere- alisir cita-cita itu pemerintah membentuk Badan Usaha Unit Desa (DUUD) atau Koperasi Unit Desa (KUD). Tabel

6 bcrikut ini membcrikan gambaran resmi tontang kcada-

an koperasi di Aceb Tengah pada tanggal 31 De~ember

1981.

:!ITnjuk Rencana, IIl'~opcra5i Bukan Fa.Gilitas,1I Aneka 1\0- poraGi, 1, 1981, hlm. 4.

g(Republik Indonesia, op. cit., hlm. 10.

I

(29)

22

TABEL 6

PERINGIAN .n.NIS Kui'EJiAbI DI KABtr.t'ATt:N AGEd TENGAIi

I Jenis Kop~rasi Jumlah

-

I

KUD

15>

I

KUD Model 2

I Pcrtanian/desajserba-usaha 8

Pertanian kooi 6

Pcrikanan darat

i

1

Pegswai negeri 17

Primer angkatan darat

I

1

Primer polisi 1

Sekolah dan pesant ren

I

5

Pensiunan ABRI 1

Veteran

I 1

Angkutan darat .

,

\/anita

\

2

Konsumsi 6

Perkayuaa 10

Simpaa-pinjam

I

1

I

I Jumlah

,

I . I

78

Sumber: Kantor Koperasl Kabupaten Aceh Tengah. Menurut seorang pejabat k~tor koperaei, kepada 22Y dari 78 koperasi ini telah dikeluarkan sure.t kepu- tusan pembubaran karenn se lama tiga tahun tidak ada Rapat Anggota Tahunan. Pembubaran itu belurn dilaksaaa- kaa dan alasaanya tidak di tcrangkan.

Pemerintah dalem menangani perkoperaoian ini monggunaknn sistem pendckatan terpadugjdi bidang kebi-

jaksanaan, program dan pelaksanaan. Dalam prakt ok hal ini tido.k bcrjalan. Semuo. instansi mengatakan bahwa bckerjasama SUSall dan sebenarnya belum pcrnah flda. Mc- nurut Kantor Koperasi para pcjabat belum mcnghFtyati

jiwa koperasi. Kopala Dinas Perdagangaa dan Koperasi menyatakan mendapat banyak kesukaran dalam bekerjasama y22 ini tcrdiri atan berbagai koperasi pertanian/desal

serba-usaha, konsumGi, perikanan darat dan simpan-pinjam.

2/Papan Rencana dan stratefc Pcrkoperasian Repelia 111,

~antor Koperasi Kabupaten ceh Tengah.

t

(30)

dengan Kantor Koperasi sebagai instansi vertikal di ba- wah wcwenangnya dan tidak mengetahui bagaimana cara membinc koperasi karcna dalem renlitasnya maoyarakat sudal! tidak mempcrcayai lwperasi dan mustahil bisa ber- saing dengan piha\c pengusaha swasta ..

Scsuai dengan data pada Tabel 6 dapat dikatakan bahwa Gelain dua Kun Model, Lrload"roa ~lelati (1974) dal' Laut Tawar (1975), scmua Kun lainnya dir~,an kesehat- an organisasinya. ~;jenurut pcnl;akuan sa lah satu ketua Kun Hodel itu, hanya sekit= 10% dari 686 orang anggota koporasinya menyadari hnk dan kewa.jibannya, \ ... alaupun kedua KUD Model itu dianggap berakar dalem masyarakat.

Beberapa informan meuyatakan bahwa kedua KUD Model itu dalam kenyataanaya adalab milik beberapa orang atau keluarga tertentu yang berkedok sebagai pengurus ko-

perasi. Pemilik itu beresal dari kalangan ulama, peda- gang dan pegawai negeri yang bekerjasama dan mempunyai

bubungan baik dengan Kantor Koperasi yang mcngeluarkan izin Badan HukuM Kopcrasi . Di kalangan rnasyaraküt ter- siar berita bahwa Kantor ICoperA.si menerima imba.lan yang tcrselubung dari kedua Kun Model dan Kun-Kun yang lein atae jasa baiknya. Dikabarkan bantuan yang diberi- kan adalah berupa biaya perjalanan petugas ltantor kope- ras i yang mcngadakan peninjaue.n ke KUD, sumbangan uang untuk rekomendasi pencairen krcdit peda bank dan pinjam- an t.:mpa pelunasDll kcmbali tanpa bentuk uang atau barang yang dilakukan oloh kantor koperasi.

Untuk menarLlt. masyarakat golongan ckonomi lemah kede.lam koperasi pemerintah, let'lat Dit jen Koperasi, meng<1dakan progràr.l Kredi t Candak Kulak (r:CK). Sasaran- nyo adRlah podo..g,:m.g lcecil, teto.pi dalrun praktC'k tcrda- pat banyak penyimpangan. Kredit kadang-kadang diberikan kepada mereka yang bultan pedagang kccil, bahkan ada yang bulmn pedagang. Banyak peminjao i tu menggunakannya bukan untuk berusaha tctapi untuk menutupi lccbutuhan

(31)

24

lain dan pengembaliannya kurang lancar. Kedua Kun Model itu dan dua Kun lainnya dcwase ini mengel ol a KeK dengan hasil yang tida..l{ memuaskan . Kredi t susah di tagib lccrn- bali. Lcwnt program ini pecinjam didaftarkan scbagai anggota Kun.

I{cpcngurusan kopcra3i yang di tanamkan dari atas tidak berjalan deng~~ Gc~purna. Bisano-a kctua mcrang-

kap berbagai fungsi kepengu,usan. JL~hirnyo bila terja- di ~:cmacct;al1 ad.rJinistrasi dan !:euang<m, pcmcrintuh campur tangen dan pengurus baru di tunjuk clch ka!ltor koperasi atau CaIJat sctempat. Kasus ini terjadi di KUD Pegesing pade tahun 1981, dan KUn di Bcbesen peda tahun 1978 dan 1979, Kun di Angkub pede tahun 1981, KUD di Blang l'oancung peda tahun 1981, dan KUn di Sim- pang Tiga Redlong peda tahun 1979 dan 1982. AJ,h.ir te- h.un 1981 dikebarkan seorang ltetua Kun di Simpang Tiga Redlong mclarikan uang KUn itu sebesar Rp 2.500.000,- yang diperolehnya dari hasil pe~belian ltepi dari se- orang petani kepi atas nama IillD. Tcrnyata, pcngurus KUn baru yang dibentuk oleh Kantor Koperasi, mengemba- likan permasalahan i tu atas nama ketua KUD lama. Hel ini adalah l::ebijakan pemcrintah sctcmpnt.

Kopcrasi amat rapuh dalam kcuangan sebab pcngurus koperasi tordiri atas orang-orang yang punya hubungan dekat dengan kDlltor koperasi. Menurut bcbcrnpfl infor- man, kantor kopDrasi berus.'3.ho. !:!cncmpatkan orang- orang yang nudah diatur elchnya. Sebagei i~balannyn kanter kopcrasi menerima balas jasa tcrtcntu dari koperosi- kopcrssi itu.

Kcbijru:an kanter keperasi selama ini ad~lnh untuk mengganti penguruo yang terlibat dalo.m sl~andRI kcuangon.

Kejadian-kejadian ini tidak disclcsaikan secara yuridis formal untuk menjaga kemungkinan masyar."1kat takut me- masuki koperasi dan mcnjaga martabat lIbclah" (klen) pengurus yang terlibat. Hal ini bisa diruengerti sebab

(32)

dal~ masyarru~at Gayo tcrdapat persaingan tradisional antar berbagai klon untuk mcrcbut kedudukan politik, ekonomi dan sosial. Antara pengurus lama itu masih ada yang bcrambisi I!lcnjadi penguruG bentulmn baru.

Haopir Bemun KL~ mengandalkan usahanya dalem pem- bclia...71 ltopi dan ::ncngharap:'mn nodal dari perncrintah. Ec-

or~ sekretaris KUD di Pondo~ Baru ~p.ngatru~an buhwa KUD itu dibcntu!: untuk mendo.pnt bantu.:m dari pCr.:lerin- tah dalam pe~belian kopi. p~" pcngurus KUD itu adalah bekas pcdag-Mg kopi dan mOdalnya, l,:etanya, bcro.::;al dari

simpanan pokok Rp 1.000,- untul< oetiap anggota. KUD itu melaporkan ada 230 anGgota. Modal tambahan adalah modal sw<arela dari pengurusnya yang bcrnilai Rp 2.000.000,-.

Modal ini dipergunakan untuk ncmbuka kedai kcbutuhan sehari-hari yang digunakan untuk mcmancing masyarakat agar mau menjadi anggota IruD karena, menurut pengurus, kini masyarakat ingin mclihat bukti bonafiditas kope- rasi sebelum mereka percaya kepada dan mau mcnjadi anggotanya.

Ada dua ~UD lain yang mcmiliki kcdai kcbutuhan sehari-hari yang mOdalnya berasal dari ketua KUD itu.

Dengan sendirinya laba-usaha untuk ketua itu puIn.

Dari 15 lCUD hanya tiga buah yang mempunyai kcdai kebu- tuhan sehari-hari, sedans 12 KUD lain hfu~a mcmiliki papen namn kopcrasi. Kodua KUD r10del memiliki kantor dan persediaan kopi, dan dUB bush truk ha.:3il Krcdi t Modal Kerja Permanen yang mcrcka tcriQa dari pemerin- tah pada tahun 1981. Tiga KUD baru muncul sol'itar tahun 1980, dan enam lainnya di tahun 1981.

Kebanyakan koperasi pcgawai negeri (KPN) yang ter- daftar pada Tabel 6 hanya sekcdar jalan untulc mcmcnuhi instruksi pcmcrintah untuh: mcndirikan koperasi di ins- ta.!lsi masing-masing. Dari 17 Kl'N hanya tujuh buah yang berjalan. Ini adalah kopcrasi simpan-pinjam yang rata- rata meminjamkan antara Rp 10.000,- dan Rp 50.000,-

(33)

26

sekali pinjam, denga..11 bunga 1~ sampai

3%

pcr-bulan.

11

Berbagai KPN tidak luput dari tcrjangl:i ti penyakit lco- rupsi. Pola pemccahannya s~pcrti discbut di ata~.

Kopcrasi primer angl:at,'.I1 darat dan polisi ad "J.lnh kopcrasi semi-dinas yang b~rjalan G~car~ tidak lancar at as instruLsi dari atqs. I\opero.si ~ckolah dalan 2wa- daan I:1acct, sedanb' l~opcl~a~li pc;,,:antr")n tcrnysta tid'll:

ada. Kopcrasi pcnsiunan ABTl! dan Vetc::-an h!l..nya lTl'3ru1)n-

kan koper l.::d papan.. .opcrasi al'l.gkutan ,iarat tidilk bcr- lDlru sebagai kOperc..;ii, tetapi hD.Ilya r.lcnjunl baä9ll hu- kum kepada perseorangan yang memilil:i kendaraan untuk bcrgabung atas nama koperasi inio Pcngurus koperasi ini adalah para vcteran ya,ne mcmpunyai du.'rur.ean kuat dari angkatan darat .. Motiva;,.;i para pemiliJc kendaraan untuk bcrgabune; dalam kopcrasi ini D.dalah untulc meng- hadapi berbagai tekanan dan pungutan liar dari oknUQ yang tidak bertanggung jawab. Pengurusnyn mcnarik 1-::0- misi 10% pcr-hari dari hosil trayck kend:t.rnn.n. Kctua koperasi ini, yang anggotanya 29 orang, menyatakan bahwa dewasa ini

1;

kcndarae.n pribadi ikut dalo..m ko- perasiny3..

Koperasi wanita adalah koperasi simpan-pinjam para ibu pcjabat. Kopcra::ü wanita di Takengon maect.

Yang ada di Simpang Tiga Redlong, ibukota l~ccamata.n

Bukit, mendapat kcp~rc~vaan dari pemcrintnh pada bul~~

Fobruari 1')82 untuk mcnyclcnee;:rrakHn program KCI( dcngan pinjamun modal sebesar Rp 1.000.000,- dari Ditj~n Ko- pcrasi. ~~cdua kopcru~;i itu terhentuk pada tnhun 1<)80 at aG anjuran kantor koperB:·ü.

T-1cnurut bC'berapa inforraan, koperasi pcrlcayuan

bukan koperasi mclainlcan .firml1 milD: pnra pedagang 1/Salab seorang pengurus I:E'N di TakLngon menyatalcan oahwa koperasinya bisa mcmn,jamlcan seorang angeota yang dipandang maopu sebcsar Rp 500.000,- untuh. sckali pin- .jam. H?l ini dibantah ol eh pc;jab'?-t kantor ~operasi sc-

(34)

kayu dari Acch Utara dan dua pedag~g kayu Gayo. Sumber lain1lmengatakan bahwa kopcrasi

perkayu~

dibentuk ber- dasarl:an anjuran pcmerintah daerah, sC'hubungan dcngan dihapuskannya Hak Pengusaha~ Haail Rutan di Propinsi Acch. Pengusaha da~ peng~lo1a hasil hutan, yang selama ini bcrecr~k stas nama Firma, CV ataupun pcrseorangan, harus mcmbentlL'-\: badon usaba kopcrasi untul~ mcndapat PQlayonan scbal mungkin, tcrut1'lmn dari Dcparteoen Pcr- dagangan dan Koperasi tingkat I dUl I r .

Sesuai dcngan InprE:s

No~

2/1978,E/para GUbE:rnur, dalam usnho mengembangkan dan mcmbina r.UUD/l~UD, berke- wajiban mcmheritan bantuan serto. perlindungan terhadap koperasi. t1ereka turut membcri pctunjuk dan saran ke- pada. kopuIa Kantor Kopernsi dan memberi bantuan l:epada koperasi yang bcrsangkut~. Bupati Aceh Tengnh bcrju- ang lewat Menteri Perdagangan dan Koper~3i dengan hasil bahwB Aceh Tenga.~ dijadikan pilot proycl: na3ional pem- bin aan KUD untuk el,spor kopi. Pad" bulan Juni 1981 di- scrahkan jaminan krcdi t dari Lembaga Jamin31l Kredit Ko- pcrasi lcepada 11 KUn di Acch Tengeh denCBn nilai

;lp 3'10.000.000,- dan moisture tester untuk 10 r:UD. Bupati dengan KUn bcru::::;a.~3 r.lcmbenahi tata-niaga kopi di dacrahnya

21

untuk clClcpaskan petani dnri sistem ijon, rncnambah pendapatan kabupatcn , meningJ~atkan mutu kopi dan mengusahakan pllsot pemasaran kop i di Takengon ..

bagai Buatu hal yang dilcbih-lcbiWcon Dcbo.b dalam rea- litClAnya koperasi itu hanya mampu mcminj~an uangnya scbcsar Rp 50.000,-

1/Tia Huzpio., uS::opcro.3i Pcn!"}olHh Hasil Huto.n Bcrdiri Ol Aceh Utar.:-,II Ancl:a Kopcra::>Î, 1, 4, 1931, hlm. 17. Ê/Rcpubli k indonesia, op. cit. , bIn. 5;.

3/Lihat nazir, .Co)a PerdD.ç;anE;o.n Kopi RRkyat .. '!(asus Studi

ai

Desa Ratawali dan Dukit 1':cnJang,tn KaDup~ten Accb TCngllh, PLPIIS Aceh, DaT110 snl;un, 1977.

Referenties

GERELATEERDE DOCUMENTEN

Cerita keluarga yang hidup dalam ma- syarakat Mentawai memiliki karakteristik yang berbeda dengan cerita-cerita lisan yang sudah sering diperbincangkan dalam banyak kajian

Namun langkah tersebut juga wajib disertai dengan strategi dan langkah lain yang menunjang, khususnya berkaitan dengan strategi pengadaan air bersih dan sanitasi yang memadai

serta bertambahnJa matJam pel&lt;.eràjaan konstruktip dan ketramyilan, membut~an yene - laahan Jan5 lebih mendalam men6enai ul&lt;.uran badan anak2, bukan hanJa Jang

eanaan terhadap pemberian Izin HPHH yaitu HPa~ hanya - diberikan kepada Badan Usaha yang berbentuk Koperasi - Prim- er atau KUD yang telah membuka usahanya dalam

SebahaGian besar responden, kepindahannya ke da - erah ini bukanlah untuk Glengharaplca n setelah di daerah ini akan dihormati masyarakat, malaG~n hal tersebut be

Tllhunan (RAT). Jenie kegiatan/pertemuan yang pernah diikuti responden dapat dilihat pada tabel 28. Setiap akan diadD.kan suntu kegi~tan, peng- urus menyeb£l.rkan

malah yang paling mengesankan bagi m e reka ada dua orang yang menjadi SarJana dalam desa ini walaupun bukan orang a51i des a ini sampai sekarang masih dalam

(2) Lenlbaga t1usyawarah De s a (LHD) yang bertindak sebagai badan pel'timbangan dan penasehat. Dalam ffit:=r.Jalan.kan usahe pemellharaan dan hubungan masyerakat