• No results found

PER:ASI CAN PERSEPSI MASYARAKAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Share "PER:ASI CAN PERSEPSI MASYARAKAT "

Copied!
135
0
0

Bezig met laden.... (Bekijk nu de volledige tekst)

Hele tekst

(1)

--- - -. - ---- -._-

Karta. "-sil Pen.litle"

PER:ASI CAN PERSEPSI MASYARAKAT

~

''';:f,,; , : '

~

~:~~~~(tS~~t~U~dl KasuI KUD Halilintar dl Desa KoUlintang.

! ~";'l;..::.:

.•.

_~,~,: Kota Kuala Simpang. Kabupaten Aceh Timur )

... " .L ,

,

"

.;, ' .

• ,

Fahmy Zamzam

~

Pusat Latihan Penelitian IImu-lImu Sosial. Aceh Universitas Syiah Kuala

1985 •

'4 '

(2)

I

I

ayahanda tercinta K. ~. ZAFRY ZAi"ZI.'·;

yang telah banyak 'membentuk' dirjku

- sembah baktilm buat:

bllnda tercinta H. ST. KUSTAlHYAH ZIu"lZAM

buat yang tercinta dan kurindukan ir-teriku NURHAYATI FAHMY anak-anakku FARIDA HANDAYANI DE".n FAHRIAH A FADtr.A YULIANTI

FARA HAYANI FAHRIII NOVlAR REZA "ANAl;;:

yang penuh keikhlasan dan pengertian melepasku rnenuntut ilmu disaat seharusllya aku mendampingi mereka

semoga pengorbanan i ni tidak 5ia-51al

(3)

Syukur Alhamdulillah, akhirnY<1, b~rk<lt bantua." herba- ga1 pihak, penyusunan laporan lIasil pe!lcli tian ini dapat diselesaikan. Peneli tian ini dilaku}{an dalam rangka meng- ikuti program PLPIIS Aceh pada akhir Aorustus 1984 sampai dengan akhir Juli 1985. Terima kasih disampaikan pad a Ya- yasan Ilmu-Ilmu Soaial Jakarta, yane teJ ah memberikan ke- sempatan pada penulis untuk mengik1.lti proGralil ini.

Kepada Dr. Dayan Dawood N. A. dp.r. ;Jr. Wolfgang Clauss, masing-masing selaku Direktur dan Tenaea ~11i Utama pada PLPIIS Aceh, penulis sampaikan peng~argaan dan terima ka- sih yang tulus atas petunjuk drul saran, bimbingan. koreksi serta pengarahan yang intensif sejak awal program hingga selesainya penyusunan lapora~ ini.

Khusus kepada Bapak Drs. H. E. Asy 'aY'i I·LA., baik se- laku pribadi maupun Pimpinan lAIn Ar:ta::;ari 3anjarmasin,

penulis sampaikan hormat dan terima \{D.Oi'l .rang tak tr-r- hlngga, karena berkat rt'stu be) 1.:1u -lc'!.h p(>nullc bprha~il

mengikuti program inl.

Ucapan terima kasi"1 jll!';'3 cll·:"u;:r tik: 1 pacto. ?4!lGt:ota

"Bophal Discussion Group~' ~.ta.:: l~(>r. ";'1 dal;::u;- ~U;"3a."a pe- nuh rasa kekeluargaar, F;el;}'!1~J. prl "T~n ir:i hcrlanr.sunp::. Df'-

mikian juga bagi kawan-i<.awan da: i er ccal p1h;'i~ l;lir:'1.'.raj

yang tak bisa disebutkan satu rer.:::a'tu, di~ampaik<'ln llcapan

terima kasih atas bantuan da::~ f..H:mt"·.qnga..:1 jlF::!!ikira:: .'f3I. r:: 'tak ternilai harganya demi kesempun.aar. lciporaJ1 ini.

Semoga laporan inl bcr!TIanfa3.-i .::cLal'ai stlmr:!!:F:ar. b8.[:i Ilmu Pengetahuan da., Bangsa-l<u tercin .... :1. "'('ntu '1.1<:1, de- ngan segala keterbatasan .J·an,~ aea, ~ ;,["-:rn.l" ini '1 • .:.:ih jauh dari sempurna. Saran dan kri til'. Ul ~ l){ T.C'!"'iyr·m"pln~na:m :r.-Clsih diharapkan dan akan ditc;>rima drnf.~"'" fl~n"".nf h:"l,ti.

li,..:I·li':" }ul.1 1985

fEi"!.)! S

(4)

I.

I

B

A

B

D A F m A R I

.. r

u

KATA PENGANTAR DU'rAR ISI

.

.

DAFTAR LAMPIRAN

PETA KABUPATEN ACEH Tnmn

PETA KECAMATAN KOTA IOJALASn;pp.;m PETA DESA KOTALINTANG

I . PEN D A H U L U AN

A. Latar Belakang Nasalah

B. Ruang Lingkup dan Tujuan P~nelitian

C. Kerangka Teeri . : . . . . . . . . . 1. Beberapa pr-neertlan ten ~.'lnr; pp.rsepai

HALANAIl

Hi iv vi vii viii ix

1 1 2 4 5 2. Beberapa faktor yang rncmpc n,r;.'lruhi per-

I I.

I I I .

sepai

. · . · · · · · .

3 .

Masyarakat dan KopC'rnsi 4 • Kesimpulan

· · · ·

D. Metodologi Penelitian

GAMBARAN U~1UM

TAS RESPCNDEN

DAERAI! H:t:ELITIJ\J; DAN IDJ:;;;TI-

· . . . . .

A. Daerah Penelitian B. Identitas Responden

SEJARAH SINGKAT DAl' KEADAA':' KUD ;lA1ILINTAR

A. Sejarah Singkat

· · · ·

B .

Kegiatan Usaha

· · · · ·

'c. Keanggotaan dan Huhunr,:an "sa.!!a

D .

Organisasi dan Ad.r:1inistrar.i .

E. .Fungai Sosi all Efek K()per~si ('-")operati..,f>

Effect) . . . • . . . • . . • . .

6 10 16 17

19 19 25

31

33

42 50

S3

(5)

I

• ,

..

~

. '-.<>--....

v

B A B HALAl1All

IV . PERSEPSI MASYARAKAI LERHADAP

KCF~AJI DArT

FAKTOR- FAKTOR YArlG f1ENP111GAftUH:;;,A 56 A. Faktor Ciri- Ciri Koperasi U~"D Halilintar) 56

1. Nilainya bagi masyarakat 56

2. Arti Dnosional • 61

3. Familiari tas • . . . • . 67 4. Intensitas . . . • • . . 71 B. Faktor Kelompok/lndividu Lain

C. Faktor Dari Dalam Diri In~~i;"HiU

1. Pengetahuan

. . . .

2.

3.

Pengalarnan masa l~lu M o t i v a s i

4 . N i n a t

5. Dno8ionaliti'l~

D. Faktor Nilai-Buday:.. (da)ar~ lhphn~al1 hidup ekonomi)

V. PENUTUP / KESlr,PULAl:

DAFl'AR BACAAN

LANPlRAl; - LAMPIR;';;

75

80

eo

82

85

ee

91

93

103 108

(6)

LAMPIRAN HALAl;AN 1. ORIENTASI NILAI TERiiAllAP lCARYA (f·R)

. .

108

11. ORIENTASI NILAI BUDAYA TERHADAP :lUBUNGAN HA-

NUSIA DENGAN ALAM (,:A) . • • • • • • • • • • 109 Ill. ORIENTASI NILAI TERHADAP flAKII:AT wAKTU (r·IW) 110

IV. ORIENTASI NILAI- KlDAYA TERHADAP HUBUNGAlI MA-

NUSIA DElfGAN MANUSIA (l·il·l) • • • • • . 111 V. SURAT KUD HALILINTAR TANGGAL 10 ,;OPEMJER 1983

110. 1/IBt/lIL/1983 TENTAlIG PERI·lQ'!01;AII PERPA:I-

JANGAN SURAT IZIH HPHH • • • • • • • • • • 112 VI. SURAT GUBERllUR KEPALA DAEltAH 13fIMEIVA ACE!!

NO. 522. 2/19786' TAlIGGAL 25 SEPTEHbER 1984 TENTANG PERMOHOlIAN PEJ;pANJAl;~.!>J: IZHI HP;;:;;

TAHUN 1984 AN. KUD JlALILIlJ'rAR • • • • • • 114 VII. SURAT DINAS KEHUTAliAlI PROPrilSI DAERAJi ISTI··

MEWA ACE!! TANGGAL 16 NOVg·:ri';R 1954 I;O~:CR:

5~2.51/7924 TENTAl;G PERi·:OHCJ:AJ: PERPAl'lJAlfGA"

IZIN HPHH AN. KOPEf,ASI U'IIT DESA ~.ALILIliTAR 115 VIII. SURAT DINAS ICEHUTAl:illl CABAl!G

r:

ACE:; 1'II'(UR

NO. 522.51/3294 TANGGAL 10 - 11 - 1984 TElI-

TANG PERlIOHONAN PERPAlIJ AlrGAl; IlIi: f'.P!IH 19['4 117 IX. SURAT GUBERNUR h.'EPAIA DAERAH ISTI:~EWA ACEH

TENTANG KEBIJA!(A;I l'Ef.3EhIA:· 121:1 "PillI • • • 118 X. SURAT GUBERllUR KEPALA DAJ:;!,AH l~:mEWA ACEh

NO. 522. 11/10405 TAl;GGAL 11 ,r:;m 1982 TEll ..

TANG BHIBINGAl, USA}IA KEPADA ;;CfEhASI PER};A-

WAN DALAI'< DAERAH ISTHiEVlA AUE'i • • • 120 XI . SURAT KEFUTUSAlI pF..':mPIN llAGI;"J I'ROYEK BH.-

BINGAN DAN PENGEI\LANGAll USAdi.. DIP. Kor:CRASI KANTOR WILAYAH DEP;;OP PP'0Pr:;~I DAERA,I ISTI- MEWA ACEH NO. 471/r·"k.1/Kpts/1. ;/X/1983 TANGGAL 1 OKTOBEP. 1983 TiliTAt1G PEI:UJUITAN/

PELAKSANA ;(CK DALAfl DAERAIi ISTIhDIA AGE,I . . 122 XII. SURAT DEFKOP KANTOF ':ILh,AH IJEf,V7EI·,El. KCP:~

RASI DAERAH ISTIiCEi:A ACEiI TGL. ,,6 JUJlr 1985 NO. 1145/Kwk. 1/4. 3/1fI/19~15 TE~,:1;C.'; f:UKUO-

SERTAAH KOP/KUD SE'~AGAl }.OJ:':'PM~·.i.'Clt • • • • • 12~

(7)

, ,

,

... ("4 ; . , .

. .

"

.... .. .

~

" ~I.':·"" '''' ... ....,.; ;o.t\i";.

...

\ ,.,.

...

/.

"" '''~ ... ,~

...

... .:.'"

j"..

r " r

·

, "

· , .

~. I

...

~/

\ 1

\

(8)

!'\ .

. I"

. ",~cT"

; I

j1' • . ....

c:. rr-

i I '-. n,(I\~~ PAI,

'(OT/'.

I i '- , K\I ALA: If'l'\ P A NC r-

\ : " , \ ,I-'

, . "

--~--

1: 1L, COO

\ ! , ".

. \ ~\

' \

! \ ~ ~\ ';

, 1 \

;

,<

,

~

~

(

, <

\ i

~ "

,

,

A

,

'~

. I

"

I .

\'

. \

(9)

.

~,

I

I ,

. I I .

I

\ ,

\~

'!-

Skala 1:8.000

,

l@

,

\

\ !

/)==-~ f

=\I~~F ~~-~~-· ~~ /~'Y

I ~.-~

Keter

.

1. Kilang 2. Kilang 3. Kilang 4. Kilang 5. KHang 6. Kilang

Kayu PUSKOPAD Kayu Rimha f1u11"

Kayu Gunung r·1Rs

Kc."1.yu Meranti I

Kayu Meranti II Kayu Rimba .Du;uh1

V

7 ,".

'\\ 7. iml'/SD U-PRES f·. i1es,jid

q . PUSKES,lAS 10. ',I 1 h 1. r ,'1.

11. Lok· ... oi G1lmUr minynk

= t.." tc.s desa

(10)

PEN D A fI U L U A :.

A. Latar Belakang Masalah

Di Indonesia, kopernsi menempati ~:edudukan tersendiri dan khas dalarn menjalankan roda percko!1omian. Hal inl ter- cermin dalarn UUD 145, yang menghendaki pcrekonomian disusun sebagai usaha bersama dida5arka~ atas asas kekeluargaan. Dan asas kekeluargaan ini adalah koperasi (Hatta 1983:1).

Pemerlntah mempunyai tanggung ja',:ab konstl tusional un- tuk berperan dalam mendorong dan mempe:::ocepat tumbuhnya per- koperasian (Ibrahim 1983:282), Berbagai peraturan dan per- undang-undangan tentang koperasi dil(Cl~arkan. Kecemuanya menunjukkan tekad pemerintah. untuk membangun dan mcmbina

koperasi agar menjadi sako-guru ~kono~i r.~sional (Achmad 1983:231) ,

Namun kenyataan yang ada. tid~k ~~l~na~ya sezuai de- ngan apa yang dlkeh

.

endaki. Koperasi bclum berkembang seba- gaimana yang diharapkan, perkt!mbangannya masih tersendat- sendat. Sepanjang sejarah perkembangar,nyc;., sebagair.lana di- katakan oleh SUharto (1984:3), masyarakat masih kurang ter- tarik pad a koperasi, kenampuan koperasi masih diaangsikan, dan pertumbuhannya di Indonesia masih begi tu lamban.

Di Daerah Istimewa Aceh sendiri, perkembangan koperasi secara kuantltas cukup menggembirakan, namun kualitasnya masih bisa dipertanyakan (Depkop. Kanwil 1984b:4), di sana- sini maa1h terdapat berbagai hambatan yang perlu diatasi

(Depkop. Kanwil 1984a:1). Perkembongan koperasi di daerah ini banyak diwarnai oleh gambaran p~ngalaman masa lalu. Pe- nylmpangan dan· penyalahr,unaan kopl1razi se baeai aki bat I<:eku- rangd1sipllnan, yang mencerminkan sik~p mental yang tak me- nguntungkan pembangunan, perlu mendapat perhatian, agar

citra koperasi tetap terpcllhara Decara positif. Citra bu-

(11)

2

ruk masa lalu pada koperasi dar. tcrhadap okrmrn koperasi da- pat menimbulkan persepsi yang nee;atif dalam masyarakat ter- hadap koperasi (Depkop. Kanwil 1984a:3).

Bertitik tolak dari pengertian, bah'-a koperasi adalah

I kumpulan orang dan bukan kumpulan modal ', maka unsur manu- sla, sebagai pelaku dan penggerak koperasi, menduduki pe- ranan penting (Nasution 1984:XIII). Fersepsi yang negatif dalam diri 'unsur manusia' iDi, tentu tidak mendukung per- kembangan koperasi . Sebab persepsi seseorang atau kelompok dalam masyarakat, terlepas dari masalah apakah persepsi itu benar atau salah, akan sangat menentukan tindakan mereka

(Tan 1984:69).

Tidak sedlkit para ahli yang mcnulia tent~lg berbagai kegagalan koperasi di Indonesia. DeMikian juga, beberapa penell tian tentang koperasi telah dilaknkan. uamun, sepan-

jang yang diketahui, tulisa71 dan per.r:·ll tian tersehut cende- rung bertolak dari koperasi sebaGui suatu lembag;::. dan pem- bawa ide. kurang menyoroti 'unsur ma."1·"sla' -nya di llD.na l cm- baga dan ide koperasi i tu ~an dikcmu.:u1.gkan.

Dalam hubungan ini. yang ak;lJ1 nenjadi ti tik perhatian dalam penelitia~, adalah bagaiMana pers0psi masyarakat ter- hadap koperasi serta berbarai faktor .,'anb menyebabkan tirn-

bulnya persepsi tersebut.

B. Ruang Lingkup dan Tujuan pnneli tia!l

Yang ingin dikaji dalarn per:~ll +i:t;~ ini, ak,:m 1ibatasi dalam ruang lingkup:

1. Persepsi masyarakat t"rhad;'\p !-:rJj·:·.r~ •. i . Yai tt; pandangan, kesan, atau anggapan par~ ~~n:;, ~(I ':..1 l::yar;. k 1 t- 1J~rh:].dap

koperasi.

Yang dimaksud dcnr~n 1{! .. 1.'. ;'1 koperasi sebagni s'U:).t 1 cd, • lam Undang-Undang No. 12 TphuD

t, J.) lil , dnl'li!

pentingan peneli iiar, ini i rH 'bot"":;i pada real! tas yang dapat dilihat, dider.gar, nJ ... ·.L., j::..r:J. ·o.kall 01 .!~ 'l1asyarLl.-

(12)

kat. Dengan mengambil kasus terh:>(i.,'p Z:l':lJ Hn.lilintc:l..l.', khususnya dalam bidang \.lS~hC1 illdu.'5tri perkayuan yang beroperasi di Desa Kotallntanr: Ecc;"L';'jt:\t'l.'1 Kota Kualasim- pang Kabupaten Aceh Timur.

2. Faktor-faktor yang dapat mempengaru~1i persepsi terse- but. Yaltu faktor dar1 1uar maupun dar1 da1am dir1 individu, seperti:

a . Faktor dari luar diri individu, meliputi :

(1) ciri-ciri khas konerasi sebagai objek stimulus, - nilainya bagi masyarakat j hal ini mcnyangkut

seberapa jauh bidculg usaha koperasi dipandang dapat memperbaiki atau l£bih menlngkatkan penghasilan mere\<a

.

(maey.::.rakat);

- arti emosional; pengertia!i ini mencakup sebe- rapa jauh berdirinya set-uah koperasi dengan

segala bidang usahanya, dirasakm1 mengancam

atau menyenangkan bngi kcpt.:ntirlgan-kepcntlng- an indi vidu;

- familiari tasj pengerti a.Yl ini mencakup sebera- pa jauh kehadiran sebuah koperasi, dengan Se- mua unsur-unsurnya seb<1,sai sebuah lembaga,

dapat dikenal dengan bp.ik (bukan sesuatu yang as1ng) oleh masyarakat;

- lntensltasj hal inl menyangkut sejauh mana koperasi, sebagai stimulus, dapat menarik per- hat.ian masyarakat.

(2) pengaruh kelompok; dalolT! arti :-,eberapa jauh pcr- sepsi individu dipengaruhi oleh persepsi orang lain atau kelompoy.ny~.

(3) 1atar be1akong sos1,,1- budaya; hill 1n1 akan di- lihat dari oricntasi nilai-budayn Y~1.!1g dianut masyarakat, y~g diperkir~kcr. erat kaitannya de- ngan kehidupa~ perkoperasl~n.

b. Faktor dari dalam diri individu, meliputi:

- pengetahuan;

(13)

- pengalaman masa l?lu;

- moti vasi;

.. minat; dan

- emosionalitasny~.

Tujuan dari penelitian ini, adalah untuk memperoleh gambaran :

1. Seberapa jauh persepsi masyarakRt terhadap kaperasi, baik yang bersifat pasitif mnupun neBatif.

4

2. Seberapa jauh persepsi tersehu~ dipengaruhi oleh fak- tor- faktor di luar maupun dari dal~m diri individu.

3. Seberapa jauh keikutsertaan dan perru;an koperasi d1 dalam perkembangan perek..,no~i2..Y.

Dengan diperolehnya cam"lJf!ran dari h-?sil peneli tian inl, dlharapkan dapat d1 temuk<ll1 'ccberapa fak"':or yang d~:pat meng-

hambat maupun mendorong perkembangur. k~~erAsi

C. Kerangka Teari

Koperasi adalah lembaga .:ltau orCl:U S;"lsi perekonomian yang disusun sebagai usaha he:rS'lr.1<l bcrda.znrkan 3.385 k~kelu­

argaan (UUD '45). Sebagai SUCltu U':~'l ia V?r8arna, setiap indi- vidu yang terlibat di dal~''':mYil tc:.tu :-. _r;G wprrli%ul t-~nG[!Unr;

jawab dan menghadapi pero3salahan SlC·'1.r~ bersn.'1la pul~.

SUatu kerjasama akan ada, apabil~ ~etiap individu da- lam kel ompok itu memiliki tujuiln ·.fang s.:.rrPJ~ dan tujU:1!'i in!

dlanggap sebagal tujuan YD.IlG daprlt dimil~i<i secara t.(>r:;;am~

pula (Pareek 1984:7).

Ada dua motif utama yang menjadi p'_[.'"3.l1gan d'llam me- ngembangkan koperasl, ya! tu ekonOTU d.",,-,! 30310.1. pcrmnsalah- an yang dihadapi, adalah bagaimana mer.ingkatkan perkombang- an ekonomi tanpa harus mengesampingkan kepentingan sosial masyarakat. Untuk mencapai ini , d1perlt:kan sua tu nsaha ker-

jaaama yang tidak merugikan kcponti ngnn-kepcntingan indivi- du dalam masyarakat itu Ber;diri.

Dalam uaaha kerjasaIn;J. seperti ir.l, ::':.cka seb(r<lpa jauh

=

(14)

persepsi indi vidu terhadnp individu yW[; le-in mcupun terha- dap usaha kerjasama ini, dnp2.t direrc.J.ya dnn diant;r,ap mem-

berikan surnbangan atau meruGikan individu rnaupun masyaral<:ut, akan turut menent uko.n perkembngan usah,~ ini (Parcek 1984:7).

Orang-orang dapat melihat scsun.tu kc:jadinn Y<ll1G suma dengan penafsiran yang berbcda. Lindesmith lie.n Strauss mc- nyebutkan:

liThe concept of perception is a key dimension in under- standing the diffusion of ideas. Al though a ne" i dea may be regarded as advantageous by experts in some field, a particular actor may not perceive the innovation in a similar manner" (1956: 85) .

Dengan demikian untuk dapat memahami dan rnengcrti men&- apa orang-orang mempunyai persepsi yang berbeda terhadap

suatu gejala yang samu, ~~ka kita akan depat mel ihatnya da- r1 beberapa proses yang berknitnn den~nn masal ah perscpsl.

1. Beberapa Pengertlan Tentang Per scpsi

Dalam Ensiklopedi Umum, persepsi dinrtikan sebnr.n1:

"Proses mental yang menghasilk.?.n bi"tyanc;:m pad a diri i n- dividu, sehingga dapat men£enal suatu obyek denCRn jc- lan asosiasi dcngnn scsuatu inbat~ tertentu, baik se- cara indera pengllhatan, indera pLr:l.Jnbnn, dab. sohing-

ga bayangan i tu dnpat dis:ld.'1ri (PrlIlGL:odiCdo d.'l . .n Hnssru1 Shadily 1977:866) ,

Selonjutnya Moskowi tz d:m 01'/:,c1 ·:H.>'i~"'''hutktm p"'r:lcpGi, adalah: "A broader respons of orderin(, cateGorizinc, :'U1d giving. 'meaning' t o situati ons by tn.ilizinc information

from sources other thal1 the specific stimulus (1969,180). Lebih jauh Lindesmi th dan str~uss iTIt:nyebutkn.n: IIPcr- ception is the way in which an indi .... idu~l respcns "to :my sense or impression which he detects" (1956:85) .

Menglkutl pendapat Krcch et .:-.1. , d.'1p<'.t disimpulkan bah- wa persepsi adalah suatu pros~s kOGnitif ynns k.omplek dan menghasiIkan suatu Gambar (Gumbarcn) ten tanG sesu~tu yenS mungkin ber beda dengnn kcnynt,,:"!-<'Ln sl..'sun;;£;uhnyn.

liThe cogni t i vc map of the indi \'ir:iu.:\l is not t then, a photographi c reprcs€ntatior. of the phyzicnl t"/orId j i t is, rather, a parti~, person~l construction in which certain objects. selected out. by the individunl f or a major role, art!: p(>rcci -:l'd in ... n indi 'Jidual m3J1-

(15)

6 ner. Every perceiver ls, ~s i t wer~, to som~ degree

a non representational artist, pcinting a picture of the world that expresses his indiviuual vi~w of renIi ty"

(Krech, et a1. 1962:20).

Persepsi pad a hakikatnya .:ldalah proses kcgni tii' yang dialami oleh aetiap orang d! daIarn m€":'!?hami informasi ten-

tang lingkungannya, baik let,.,at penrrli ha ~'O\r. I pendengaran, penghayatan, perasaan, dan penci~mon (:hcha 1983:138).

Kune! untuk memahami persepsi adalztrl terletak pada pe- ngenalan, bahwa persepsi itu merupak~, suatu penafsiran yeng unik terhadap situasi (stimulus), bnkannya suatu pen- catatan yang benar terhadap situasi tereebut (Thoha 1983:138).

Persepei seseorang r.!erupal~an suatu proses Y2l1g aktif di mana yang memegang perana.~ bukan !1:mya etimuluG yang di-

terima, tetapl juga dirt ora:1g tersev'.Jt Si'!cara total, peng- alaman, sikap-sikap relevan, dan motivu:.:;inya, terhadap sti- mulus tersebut (Sadli 1977:72).

Dari pengertian-pengertian ter~'_-.tut d1 at:lS dapat di- lihat, bahwa persepsi adaInh sesu~tu proses psikologiz yang di tentukan oleh faktor-faktor :,rang ndn dalam diri individu maupun oleh faktor si tuasi atau sti:;:ul'.ls dan lingkungan.

Secara operasional, se:lmbungan d€nra'1 pencIl tiM ini, maka persepsi dapat diartik"n seb.egai:

Kesan, anggapan, at<lU pandr-.nga!1 ~€:seorang tc!'hadap se- suatu stimulus (situasi) tertentu. Y?ng didongar, dilihat, atau dirasakannya, baik secara verbal ~au pun non-verbal. Kesan, anggapan, atau pandongan tersebu"', adala'l-} h."l.sil pe- nafsiran yang dipengaruhi oleh faktor-faktor dnri luar in- dividu, termaBuk ciri-ciri stimulus, maupun f'aktor-faktor dari dalam dir1 individu itu sendiri.

2. Beberapa Faktor Yang ~iempcngaruhi Persepsi

Persepsi timbul setelah melalui penafsiran, di manu organisme dirangsang oleh su~.tu stimult.:3 dari luar, dan or- ganisme berespons dengan menghubungknn 3timulus terscbut dengan objek-objek atau peri5ti;./~ ymlg, Lerk.:1.i t,J"I, sehingga

(16)

indi vidu mengene~ dan membe-ri nrti pad . ." Gtimulus i +:u. De- ngan demlkian individu t.alah menarik kesimpulan (Sarwono

1984 : 95;

11hat juga Pareek

1984 : 21).

7

Di

sini terlihat, bahwa proses persepsi meliputi suatu interaksi yeng Bulit dari kegiatan seleksi, penyusunan, dro, penafsiran. Selama proses, mulai deng~~ penginderaan sampai dengan lahlrnya persepsl (penafsiran). terdap~t banyak pengaruh-pengaruh. Selama pengindera~n, ke~ampuan pisik un- tuk mendengar dan melihat dapat menambah atau mengurangi kejadlan senyatanya (Thoha

198 3:139

ff) .

Penafsiran merupakan masa proses per se psi yang amat penting. Proses penafsiran in! banyak dipengaruhi oleh peng- alaman. mo·ti vasi, dan kepri badian DeceorMg, yang berbeda antara satu individu dengan individu yang lain. Olch karena i tu penafsiran terhadap SUC1.tu stimulus ya."1g sama dtlpat ber-

beda antara satu indi vidu dengan indi "lidu lainnya. Di sini- lah letak Bumber perbedaan utama dari persE'psi (Thoha

1983 : 142) .

Edgar F. Huse sebagaimana dikutip oli:!h 'l'hoha, menyebut- kan tiga faktor yang dapat mei:.penfq!"ul~i persepsi seseonmg, yai tu psikologi. keluarga. d~Jl kebud.'y~,,,,

(19'

3: 14 "If).

a. Pslkologl

Keadaan psikologi besar sekali pc.l1garuhnya dalam rnencn- tukan arah persepsi oeseorang terhadap sesuatu situasi tertentu. Misalnya, seseor;'lr.g Y8.nrr rr.r:ny!'n,"mgi ?nak- anal< tidak mudah percC1.Yii. hil'" ner.~-I:R<!.r nnE' cr.:.~£-tu.'1.

yang mampu menyiksa dru. m£:mr.ulI!. ll~ ki.;nrluw''T.Y:1 !=i€:ncli- ri . Atau, seorang yang oJcrD.:;,"· titl .. :r nang tr>rh.'ldrlfl ka- wannya, akan mengange-:ap s(:gcll·1. tl~:

-:0(-.:-;

lain; kC".'/d'lnY<1

tersebut sebagai se3u,~t I Y:'I.t:,. -'-id, -- l: -r.;"T.

b. Keluarga

L1ngkungan keluarsa T:lE-mpuny"i Prl:, l'U~_ .",·me; 1,c~·. ,r dn.-

lam membentuk persepsi sG6COrilng f:,,·'!-,ch.:.dap Sit'..l<l.si ling- kungannya. Seorang aT.f' .. k 'l::!.Lg .:1j 1;,t;.t;;;,:!'~~nn rl'11c~_":1 lingkung-

an keluarga yang memiliki pC'r~t;p~i-i=ers€:psi ~cr"T:cr:tu

(17)

8

dalam memahami dan melihat k€:ll.y,·n~::-:1i-i';.cnyata2.r: ya.'1g dihadapi t akan mudah terpenefU'uh d~~ m.en~ikuti persepsi- peraepsi tersebut . Hinggn tidal<l;"'l ':Tl!'neherankan bila dalam satu lingkungan keluarga terdao1.t orang-or~ng yang memiliki pand21lgan ynng snr."i<l terhadap si tuasi ter- tertentu.

c. Kebudayaan

Kebudayaan lingkungan masyarak~t tertentu cukup besar pengaruhnya bagi 8eseore~g de~am ~e~persepsikan sesuatu

situas! atau keadaan tertentu. Satu cant oh rnenarik, yang dikemukakan oleh David Krech d~n Richard S.

Crutchfleld, adalah hilsil peneli tiar. Druner dan Goodman pada tahun 1947 d! Amcr~kn Seriknt: dua kelo~pok anak- anak (miskin dan kaya) dimint~ rnenggambark~l uang 10-

gam

25

sen. Hasilnya memperlihat%ru1 bahwa garnbar uang logam tersebut bagi anak-cID8.t< ml~;":ir. ternyata dilukis-

kan lebih besar bila di~~1dingKar. dengF~ yang dllukis oleh anak-anak kaya (1959:02 f; lihat juga Thoha 1983:143 f) . Di sini terlihnt, ba!w~ uang Iogrun 25 sen bagi anak-anak miskin ternyata lobih berharga (berarti) bila di bandingkan dengan anak-"'1.~k kay'l.

Tidak berbeda dengan pendapat di ntns adalah pend[lpilt

Dskarnp yang dikutip oleh Saparinah Sadli, y~~g mengemukakan beberapa karakteristik penting dari faktor - faktor luar dan dalam diri individu yang dapat mempengaruhi persepsi:

a. Faktor luar

(1) ciri-ciri khas dnri cb,ivk ;;tl:;.ulllG, yMg ter"ir! dari nilai, arti e~osional, f2~ili~itas, ann in-

tens! tas:

- nilai

ciri-ciri stimuli) mi3.-.1r::;:-· nil:'!.inyCl bagi subj€'k (merugikan ntau i!iengllntur.gkr-!.n) mE>r.1peng3ruhi sti- muli tersebut dipersepsikEl:;

- arti emosi onal

sampai seberapa jnuh stir:ulus tertentu dirCl.sa-

(18)

kan sebagai sesuDtu yp.ng meng:'..'1cam atau rnenye-

'nangkan subjek; - familiilTitas

pengenalan berdas~rkan I expo Jure I yang berkali- kali dari stimulus nk.m mengnki batkan stimulus tersebut dipersepsikan l ebih akurat;

9

- intenei tas

berhubungan denean tlngkat kes.1.dnran seseorang

mengenai stimuli tcrscbut.

(2) faktor pengaruh kclompok; mC'n:l,,,' .. ngkut sebcra.pa jauh

respons orang lain memberi ar!1h k~ SU.::I.tu tingkah

laku yang konform. Scbutl.h ,...t"Jdi :rlf..nunjukkant bahwa adanya kohesi dal~!"" ~elompok y"ln[ berpeng::-ruh da- pat merubah pcrsepsi p8.d:1 ~-Jij7 ~..It~ Y·'LY'Jg lain. Penga- ruh aosial yang hnny~ b{;r,1jf:~' inforl!JD.ti.i", juga dapat memodlfisil' P' ,..c, r,r;.i !r. 'ir'.1

(3) faktor latar kultul'<'l; ad:! "5 '.' ri~i:cl 603il.1 Y,"UJf,

dianggrtp sangat l)l?r-:"]f n ~,"'rllh c! 1 ... 1'r. !>1'r:1cp:"i 11(.':)('-

orang:

- 'functional s<ll:iC'nce ' , '!l~k::u±r.y;:. ndnlnh, 1lf'!hW:l

fungs! dari Acti:'tp ob.i(~k (3tir~:'ilcl:3) bis:]. oerb~da­

beda bagi setiap lir.[;kuJ:r:'~·j. ie llnya, bf'ras mungkin tidak berarti ~p;-'-

.rh :

1ri per,d:.lduk Irian yang mC"tkan:)J1 pol,:c_kn,:/,-~ C"!Cl1 .

- familiaritao. or;"-,..'1g-or-.ng I 1~'1 '11, t'J 1 ... ~·,gy.unJ' :.n budaya tertcn tu munr,kir. ~i/~ .}" '1.["C:.:nn.l 11 i 1- hasil kebudaya~ rjari ] irip:, .. np m bud~Y"l Y;).f')f' lain.

- sistem komunikasi, Ddr.i 1'.u"'Jr.," :-J.:,,~.~, rlcnf7 ... '1 krk:-t- yaan perb('ndaha·r"'l.;"~lI k.-,t.; . ,:., -I":':ng~::>.p ;;'f'mp€nC/l- ruhi persepsi sescoranf, (S, .. l1i 1977:72 ff) . b. Faktor dari dalrun diri i!!di vidu

Meliputi ciri-cirl khas ind! vidu, 3"'perti pengetahunn- nya, pengalaman masa luu, ma'ti vaEiny~, min?!.t, dan emosionalitasnya.

-

(19)

10

3. Masyarakat dan Koperasi a. Masyarakat

"Masyarakat adalah kcsatuo.n hidup r::anusia ya.'1g bcrin-

terakal menurut suatu s1stem udnt-is~iadat t ertcntu yang bersifat kontinyu, dan yang terikat oleh su~tu rasa

1dent1 tas bersama" (Koen tjaraningra1: 1980: 160) .

Individu yang hidup dalno masyara<~tnYD. sejak kecil telah d1resap1 dengan nilai-nilai budaya yang hidup d1 maayarakatnya tersebut, sehingga nilai-nilai tad! akan

sangat kuat berakar dalsm alam jiwanya. Dengan demikian nilai-nilai tadi akan Bukar berubah denaan nilai-nilai yang lain dalam waktu yang singkat (Koentjaraningrat 1984:25 f) .

Suatu sistem nilai-budaya tcrdirl dart konsepsi-kon- sepsl', yang hidup dalam alam pikiran sebi=igi ?..J1 besar ang- got a masyarakat, mengenai hal-h?~ yeng dianggap paling bernilai dalam hidup. Karenn itu, su~tu sistem budaya biaaanya berfungsi sebagai pedo~~n tert!nggi bagi kcla- kuan manusia (Koentjaraningrat 1984:25).

Bagaimana orientasi nilai-bud~ya ynng hidup dalam mc- syarakat akan tercermin dnr! perile.ku d~n pikiran manu- sia dalam masyarakat tersebut (T"" 1975:i). Dcng?J1 demi- kian·, pikiran manusin dnn fjef!~l<1 tingknh lakunya tak tcr- lepas dart orientaai nil:;.i- budaya 'y~lg di:Ul1.lt cleh masJa-

rakatnya.

Persepsi sebagai sU""tu SlY-lop '1cntaJ. yang be:rslfat in- dividual juga dipengnruhi oleh nilai-budaya d~n sering

juga bersumber pad a sistem nilQi- budnya di ~ana individu tersebut berada (Koentjarnningr~" 1984:26; lihat juga Sosrod1hardjo 1984:13).

Karena merupakan bagi~ dnr! ~d"t, maka suatu slstem nilai-budaya kebanyaknn z.kan di~nut oleh sebaf;'i~"'1 besar anggota masyn.rakat. Se ualiknya pE rs"'psi SE bag~i SUl.tu

slkap mental, lebih cersifnt il:d!";id11nl, ;;"!.rtlnya setiap lndlvidu mungkin mempun.v:ll p·~rEejl )J-pers(~rsi :,t;:mg berbe-

(20)

11

da satu sama lain. Na.1lUn ad? j\l~::1. sikrT-:::il·:J.p tertcntu ynng karena pengaruh sistem nil'1i-purJil.,Y."'!., r-1::3:1 didnp<ltk'U1 sccara lebih meluas pacta banyak nng(!ot:l mC\.'';Y~I kdt (Koc:'ntj~:1ning­

rat 1984:26 f) . Perscpsi seb~~r:,:ti GH:~p .,tntnl y:"1nc hcrsifat indi vidual , karenn sifatnya, nhnn mudah beru b::th seouai de- ngan perubahan alam pikir::m dc-m k€::butuh~ indi'lidu YMg sc- lalu berkembang.

Setiap individu dalam gerak dalam empat lapangan

mMyar.:-'.k::t, sediki tnya hidup, Y2.i t:;.: lapangan

Rkan ber- hidup ke- keluargaan, lapangan hidup perekono:':li·"..:':., lapnngan hidup 50- sial, dan lapangan hidup keagama.'U1 (ijendrOlti 1975: 5).

Masalah perkoperasian, merupak~, b?gian dari l~pangan hidup perekonomlan. Dalrun kait~;,ny~ d·:mgan sistcm nilai- budaya, menurut kerangka Kluckhohn yar.g dikcmbnnrkan oleh

Koentjaraningrat, maka hal 1ni 2J:2J~ r--'ljr,glwpi l!r!1p~t mas- alah dasar dalam kehidup:w. m:musi~, y:->i ~u;

(1) masalah mengenai hakikrtt k[-!.ry'" ""·unus1o., meliputi tign.

kategorl orientasi: kary1. i tu untul< nilfkah hidup, karya untuk kcdudukan/ke:horr.:?:t<.!1 ~lan seb.?gainya, dan karya untuk menombru1 k1ryaj

(2) masalah mengenai ho.kik::'lt m;un;si'"l. d<'tlnm hubung~m dc- ngan alam seki tar!"lY<'l., d{;n~~:n ori"~!1tnei : tU:1duk kepada alam, berusaha menjaga keselt.r'.).r;-'1n dlJngan :'l1C'lTl, dan berhasrat menguasni ~l~~:

(3) rnasalah mengenai hn.kik:"t i;:cdudu%?Jl t:ltmusin dal?m ruang dan waktu, I!l~liplJti tiga v.:.tegori orirntaGi:

ke masa depan, ke masa sck;lrClIl[:, dd...'"1 I<e mnsa lalu;

(4) masalah mengenai hakil-:at hubung.m manusi a dengan scsa-

manya, tiga kntegori: orientnsi kolnteral (horisontal ) yai tu rasa ketergnntungan Pc.dc. scsamn manus1a (berjiwa gotong-royong), orientasi vertlkal, yaitu rasa keter-

gantungan kepada t okoh-tokoh ,':'~t;).s~n dan berpangkat, dan individualisme, yaitu menil~i t inggi usahn at as kekuatan sendir1 (KoentJnr:--:l1ir.br-~t 1984: 20 ffj dan 34 f; juga Soemardjnn d<!.r. }:cer.t.j~r<!l1ingrCl.t 1977; juga Hendrat1 1975).

(21)

12

b .. Koperasi

Dalam Undang - Ulldanll No.

12 Tnhml 1967

tentnnr pokok-

Pokok Perkoperasian disebutkan, bn.hw~.

"Koperasi Indonesia adalah org2I1i sasi ekonomi rnl:yat ycng berwatak sQsial, beranggotc.ka.~ or!'lllg-ornng n.tau badan-

badan ·hukum

Xoperasi yang merupnk~~ tata susunon ekonomi

8eOOgai usaha bersama berdns.1.r atas azas kekeluargaan"

(Bab Ill, pasal 3).

Pengertian terse but di atas adalnh pengeja want nhan da -

ri UUD 145 paaal 33 ayat 1, yang menghE'ndaki perel~onomian Indonesia disusun sebagai usah~ bers~Ma berdnsarkan atas

asas kekeluarga an .

Koperasi sebagai Buatu id~ yo.ng datangnya dnri luar.

dalam penerapannya di Indonesia tentu harus disesuaikan de- ngan kondisi, cita-cita, d?~ kebutuh~~ nvnta dari rakyat di

Indone s ia (Raka

1983:1).

Kehadiran koperasi di Indonesi'" 1ih2I'npkan dapat mena- ta kehidupnn perekonomian masy:}r:">.k~ t, tt-rut;:una golongan ekonomi kecil yang l emnh posisi (I~()n-'r.inyf\ (Tjr!krc.werdaja 1985: 1). Menyadari hill ini, milk:;. p, rt~:mbuh;'ln diJIl perkembrmg- an koperasi terute.ma di tujukn.'1 p':d~; c"lc·r:'!.h pCd~S.:Ll.n, sehab di sannlah tlnggal sebagian beso.r ,:.GS:l."1.:':--k:J.t ki to. y?.ng se- mangat kekeluargaan dan jiwu gotcYlG-rcyongnyr:. n:asih kuat, nrunun kemampuan ekonomi can pe:rmodHl::.!mY!1 mnsih sangat le- mah sebagni aki bat dari eksploi t0~i ekcn'J!Td YMg bj.;rat se- masa penjajahan (Sutri:mo 1 :Jo:"1'-;: 1:1

. n.

Nengingat koperasi se.3unl3r:uhr,y~~ ~~1F1.1!"lh suatu Its<1.ht'l. un- tuk menlngkatkan kesejaht~rai'.n .:lllge!) w.' rr;asya.rnk~t ;nC'lnlui prestasl kerja sendiri SeCOlr;:l sW:lday."'.. (T:::tndo 1983: 55) I maka untuk menlngkatkan P~"Tv.cr.lb:U1gan perkopcrasi2.n,

sangat dlperluk?J1 suatu pnrtisipnsi yaIl£: nktif dn.ri semua anggota masyarnkat. Permas.:llnhD.n .v;'.."1g dih.1.d.tpi !'ld(J.lah, ba- gaimana mengembo.likM ci tr:, pOfli ti j ,I r~r pt r 1 .. ' i 'HI. Kr·p;nc ... 1- an koperasi pada mas.1. L1.'TJr:~u, T'.nc: ... ,·1 '\il mr.;;mb(:rik~.n ci trn negatif pada masyaraka.t, ha.rus (l'lp.:tlJ -:lil&ny.,.pk,;'Ul CCl'J;rM me- nunjukkan keberhaailan us:ilic J..:op 1''1.0_$ "'. "';'y~:r: kat pC'rlu rli- sadarkan bah ... a koperasi, di ~'n:""ri YC !'i

PC

(22)

13

untuk mencapai keadilan dnn kr·mC'!kmurc.ll, j 'L;7~ m(;rup~i<ar: ben- tuk usaha yang sesuai denF:<ln f<11~'1.f:-~h hidup b.:t."1gs.:l Indonesia

(Swasono 1983b:152 f).

Untuk 1ni, ide koper asi p(rlu diper;":tnuli~an kepad~ ma-

syarakat l uas, tindaknn pengenn.lnn ini adalah usaha untuk memasyarakatkan koperasi, yaltu suatu proses untuk merubah

sikap masyarakat agar dapat menerima ide koperasi dan turut aktif berparti6ipasl dalam berkoper"si (Suw.~ndi 1984: 216 f).

Ada dua cara yang dapat ditempuh ~~lam mcmperkena1krul perkoperasian, yaltu lewat pendidikan, s~perti latihan, pe- nyuluhan, penerangan, dan lain sebn(~ainya, atl1u dengan me- nampl1kan wujud nyata koperasi yang ide~l keh"-dapan mssya- rakat, sehingga masyarakat secara l~gsung dapat merasakan

dan melihat kegunaannya bagi dirln.)'il. Dfn;:-·"V} rlcmiki:m dapat diharapkan masyarakat akan tnhu dan memnh:1mi, YAAe:\khirnya

akan setuju dan meyakini ide koporasi ini, sehingga pnrti- sipasinya dalarn berkoperasi d~p~t dihc.l':lpknn terus rr.ening-

kat.

Dalam perwujudnnnya dnlam bcntu~ lembagn, makn kopera- si, sesuai dengan pengertian ,i'ang di berik~ oleh UU NO. 12 Tahun 1967 Bab II! Pasal 3, hr:rus memi1iki ciri- ciri:

- adanya kumpulan orang-or.m6, jukc.I. 'Od:'11, yang ekonomi-

nya l emah atau relatif lcm~;

mempunyai watak sosii'll, yc::.itu aQ2Ilya kerjasan:.a berdnsar-

kan persamaan derajat, dengon h:1.k d~ kewt:'.jiban ynng sama;

- berbadan hukum, yaitu su~·

di akui hak hidupnyaj

'E:1d:'!.r.; y . .,ng secnr hukum

- adanya usaha bersam.i, yang mcng:trlduflt; 1.rti, bnhwn ke- beraamaan i tu didasarkarl pad.:! kec;~dnr.:m l buk~ paksaun i

- untuk kepenti ngan bersam~l. dC!.ri p.:.r~' <!.nggotanyn (kftkc- luargaan) l yang berarti h:::.rus mer:gtindiri sik?p YilIlb dapat menimbulkan perpecahe.n (Re.y..,. 1983: 4 ff) .

Dua tugas pokok yang har\ls 'i.iperi:~tika.n ol (;h seburth koperasi, sesuai dengan fungeinya unt'..:J; rncngemb:mgk~n dan

(23)

14

menlngkatkan kesejahtcr.:lQJl e.nc(.otn ::l~sY2.rak1.t, Y·1.i tu:

- dapat mcwujudkan dan mcmoinn kel~nb3u~G~ scrtn perkem- bangan demokrasi ekonomi: dun

- dapat menlngkntken tnr."f kehidup::'.n ;mcrot:l m~syarakat

secara material maupun spiri tUCll

(R"k.'l 1983: 14).

Kedua tugas ini akan berkui tan den~.~ co-ra den usaha r:.pa

yang dija l ankan oleh koper asi.

Berbeda dengan orbcnis~$i Ekon~~i yune ber~~lan atas dasar kesempatan (opportunity nppro:lch)J koper1.si berdiri

atas daBar uaaha memenuhi kebutuh"ln ([(":1 t need) (T~do 1983:54). Dengan demikinll us.:-.h8. K'pcr ~si harus did:1sarkan pada kebutuhan dan potneai y"'....'1': ~d~ p"1d'J. masY:1.rc.Lk;:!t. yan£:

dicerminkan padn. kesruna;"!.n ~kti vi t s/kcrcntin,:I'.n ckonomi . yang dapat dico.pai secnr~ uer::.,l:;'". 1 h -m~:;:ot~-ann:otnnyn

(Subyakto dan Bnmbang Tri C0hyonc J :'~i); 13 r) . D:"!.l:.m men cn- pni tujuan tersebut diperlul{.'1.Tl .Ju:-t.}: rJ:"l.s[tma Y"""l:..; didn- sarkall at as sctia kaw:l..."1 d,ilI KC ::;.:1J.:o..r""!!. L~rpri b:1di. Suntu kerjasaJna. yang dida.sark.':'.l1 ... t:1G 1{· p0J'{·:"'.Y~'1.n sntu snrn:1. lain,

Besuai dcngan tr.ng[r~nc j,'1v!~h ri~n tu ;~ rT;.:.sing-u:.sint .

Mengineat kopcrnsi nettl.h K:.m:IH;l..-.n orQ11i--or;:.r;, uukan modal, dan mengakui sur:;bcl' rl~y:~ .,' .1:ut:Ll se bn,_"1.i pr.:>duk ut£!.- ma yang bukan hanyn nInt produic, ~ 1\" Gc·hcr.:".:p: juuh kc- pent1ngan bersama untuk mc-ninclcltk: -. y',:r;ej1.hter.'1nn e\{onOr.'i dapnt mengatasi k~pcntin.t":\.11-I~\pnjtil" r. p(·ror'-~nL""'n :;rJ.ng mungkin berbeda, akan turut :T;e:rr:rCll ;: .... "11i p<;rker.:b::.n,:;;;n kopc·- rasi. Dengan kata I~in. !i('Zl.;. ")l'''J",. tt?rtnrH: '1cn~-,di anggota koperasi apnbil.1. h~l tc;rsdnt ui:'"·l1e:..','1pny'1. d::tp:-..t memperbaiki kesejnhtcrl1::LY"J '"?kol1 l:-:ir.y"l, dibnndinl bil"t iC>. t i-

dak menjadi anggotn kopcrC!si (nd .. v": 1984 :72).

Sacpai di mano. kot'er~.!)i sel!" -':->'i :.lsnh.:l bers;:u;':n, dnpnt menjadi alat perjuangan ckv~omi ul"'.".ur-. kepcntin,.rr.n dnn kese- jahteraan an6gotnnyu, bis,~ dilih::tt d:"lri pera1F"',.nnyfl. seuaG<1i pusat pelayan<:'.D perekonomi~, ynn( r.:cnc:'lkup seluruh keGic"1.t- an yang menjadi pokok e.tn~~ df1.:J:"1.r kehi..,lup:ul mCls:-i.:lr'l.k::l.t bn-

nyak .

J

(24)

15

Dalam r angka pelnks~mt!rul kegi£lt~!: pe:Jb:mgunnn, sebagai usaha untuk mencapai kemnju~ di oid~g ~konorni dun kesejah-

teraen rakyat, maku perhctlan jU&G h~~us ditujUK0n pad~

pembinaan den pengemhangan koperasi di tingkat primer, yai- tu Koperasi Uni t Desa (!C':D), knrej1a kopcrasl 1n1 langsung

mencakup masyarakat pedes~in dcng~ seg?~n keglntan usaha- nya (Djojohad1ku5umo 1985 :41).

Melalui Inpres 110. 2/1978, ",nk~ K1JD telah diberi peran- an yang cukup luas, yaitu: ~endukung peningka~an produksi, menciptakan stahilitas harga, mencipt~k~n don memperluas

lapangan kerja, Berta menlngk~tkon tnr~f hidup dan kesejah- teraan masyarakat (Tjakrawerdajn 19~5:9).

Mengingat peran<?..nnya ini, m:"!i-;:p.. iClJD h"'!rus !'!l:Ul'lpU berfung- si dengan menunjukkan:

a . KUD mampu menjadi pusat pp.l~Y~illcn dan wnd~ utama ber- bagal kegiatan ckonomi pedcsn2T. y~~g me~iliki fungsi- fungai:

- Perkreditan

- Penyediaan saranu-saranu produksi, bpIang-bar~ng

kebutuhan pokok sehari-hari d~( jasa- jnsa lainnya - Pengolahan dan pemasar?~ h~sil

produy.si - Kegiatan perekonomian Ini:1Jlj."['.

b. KUD mampu berswakarsa dan bers'Nakarya dengo.n jalan;

'- Memiliki anggota yeng aktif dclnm jumla-h yung cukup

memadC?i

- Memiliki pengurue yang m€.;;-pur..yui ji'v/~ kewirakopern- sian ideali srne d.:m dedik.:'!.si Y:!.Jlg tangguh

- Mampu m!?mpekerjak.m m ... IIRger d<'.n stn! yang profesio- nal

- Memiliki Bc"l,dan P~m'.~rH:f:;.t

:r

!Jl!" eaY..'1p d;;n bertnnggung jawab

- r-1emiliki sist£:m IT.!!·!;,f!c'':ln-.t ynr 1>:11k (-r; ::tkrawerdnja 1985:9).

Untuk memenuhi tugZlsr.yn irii J ?.c>rJ'---r~5i sc·b 5<11 sp.buah organisasl ekonomi yf'.l~g OfI·\\-'.t~k ;::('~i .1, dl1E'ncknpi deng?_'"1

struktur dan perlengk?p~u-. 'JrfY:".ri~",-e:!. "<U11:: k'h;:.s, GC:3uai de- ngan sifat organisasinr~'l, .. '..,;. tll:

- Rapat Anggota

Rap.:1t Anggota <ld:11::-.h pf-.rr,(-~,-:.r.g i:·;K '1F!.s.?.<ln t-(r-lnggi dalnm koperasi t sebab pemilik kep' .... : ::;i :rang scsungguhnya ad a-

l ab Rapat Anggotn. K<1rc:n'" dur.iuy.~lnn'la sel·n-gDi pcmegang

-

(

(25)

16 kekuasaan tertin€,gl , r.:~k~ scsuai d !1~<!.r: pCr'ltur;1n yang berlaku rapat anggota-l~h y~mg m~mpunyai hak untuk me-

nentukan kebijakan urnUIfI, r.lrmiljh, 1:.F,r.,!~m{~l<nt, m(;mbcr- hentikan pengurus, DC1rr.p:'!.i pad,"!, h .k ur.mllUbari<on koporasi j

- Pengurus Koperasi

Pen gurus dipilih 01 ch anggot~ d~ri K<!.langnn anggota ko- perasi sendiri. PemillhC!.n ini f:lt:lt.~·l;cti rnpnt ;mggota.

Pengurus berkewajiban memimpin kop('r.'lsi s€'b<:lik-baiknya

sesuai dengan bidang tugas d~n tanggung jawab masing- masing;

- Badan Pemeriksa

Anggota Badan Pemeriksn dipilih dari anggota oleh ang-

gota. Tugas badan inl. ad;::l<!.h :i'!tl .I:.'Ji<.::ln penga .... ·,1.BJ.l1 dan

pernerlksaan tatalaksenn dan tnt. kehidupi.:n kopcrasi yrutg dijalankan oleh penguros.

Xarena tugas Badan Pemerikst'. tr.i ~,.nyangkut pem~riksllan

terhadap pekerjaan pengurus; wakn k~nnggot~anny~ tidak boleh dirangkap olch pengurus (Rn,:., 1983:82 f).

4. KeBimpulan

Kehadiran kopernsi di Indonesi.::., selnin mcrupai<rm ke- hendak konetltusi, terutRmc merup~k~n usaha untuk mening- katkan kesejahtero.an anggot" mcsY:'1.r:lkat ains prestasi kerja

sendlri secarC. swadaya, mel."lui k'2rj ~samC\ berdC!snrknn kebu- tuhan dan kepentlngan bers·?J!1.:l.

Dalam perkembangannyn, karena sifatnya, kopernsi ba- nyak tergantung pad a partislpnsi aktif duri para anggotanya. Partisipasi lni bisn dihar~pknn, apQbila anggor.1l masyarakat memiliki perBepsi yang positif terh~d~p koperasi.

Dari segi lain, persepsi mnsynr::K2.t tcr)wdnp kopcrasi -yang dl sini diartikan sebagai kesfI.n, Mggapan, atau pan- dangan anggota masyarakat terhndap kope.rasi- banyak dipe- ngaruhl oleh penampilan nyatn kopE;rcs~ itu scndiri, dengan

ciri-clrinya yang khas f!eb.?.gai stiMulus, seperti n11ainyo.

bag1 masyarakat, artinya Bec~r~ Emosion~l, familiaritps,

(26)

17

dan intensitasnya, ciri-ciri khi'.!,,; inc!ividu. (1',ni{tor pribadi) I sepertl penge tahuan, pengnL:!m.:1r1 m ~.~:Pl 1 '11 u, motl. v<!.si, minat t dan emoslonal i tasnyaj jUP::1 f,-..ktrJr 00::;1 .. 1j sc:perti pcngo.ruh kelompok dan nilai- budnya fjHlsy~rr~k."].t j j r:1~!l1=1 ir:di vidu t~r­

sebut berada.

D. Metodologl Penelitian

Penelitian inl mengambil kazus ~CD H~lilintur, yaitu koperasl serba usaha yang berstrttu5 s~bngai KUD (Koperasi Uni t Desa) pada Kecamatnn SerMjadi (Lul<op), den""" kegi at-

an usahanya yang utruna industri pcrk.""!Yu'U1.

Penelitian terut~a di~usatka~ ci Dcsn Kotalintang, Kecamatan Kota Kualasirnpang., [abup:!tu: Acch Timur, di mDlla dua unit kilang pengolah(U"; ki.':Yu KUD .f''llilj ntnr didirikan dan beroperasi sejak t~hun 1977.

Yang dijadikan populnsi d~l ~r;] pj:r.~li t ian inl, adalah anggota masyarakat ynng tinggul di ~ :..in r~otalintn.ng terse- but, yang diambl1 se b;mY:lk 30 or' J .. l.~ 5( t;,'1gnl s;w.pcl. Anggot~

sampel di tetapkan dal<'1P.l tig:-~ kel ~r.pok (k1.t(.gorl) berdasar- kan status hubungan mcrek~ denr:nr; L/J !bli lint<!r,

yu

tu:

1. Kelompak anggota KljD j;nlili t.tr (cislngkat RA), sl1.:l- nynk 10 orang.

-

2. Kelampak bU\{<ll1 ,mGr-ata. }:1'D 1hllJ.i .t;}r, t~'.ri F;c-c::\rn langsung maupun tldt'lk, IJOlt t{ r.dD<.'.t/meng!lmbil mnnfn- at dari kegiatan uSrUla p'..:r~~·-.:r.""U'; ~:D H0.1ilint:~ (di-

singkat RB), seperti: tuk~nF; ' ~fg~pok') pcngumpul sisa- sisa kayu (limbah ir,dusf:ri) t:nt'.:{ dijual; s('ormyak

10 orang.

3. Kelompok bukan

""groat"

KUD Hc.lllL';cu-, Y""G s.~m8 sek'l-

l i tidak ikut terli ba t/!'!l~np:~J" ti::" ·i.a.nf:1a t dill'un usah;:.

KUD Halilintar (di3ingl~;-,!t RT). 3eln .. :1J~k 10 or:mr;:.

Penarikan sMpel 11:1tuk l~cl(>r.'j"T'': k

r

it. rhr. Ri. r.:er.ggunr:.Krln tehnik snowball snmpling) 'y,"''1G rli" 1-"', :'i c; r Il(Ttmt::li dengan mennnyakan (kep<'.j'" ""np .'.; .... ) , ril IT~", d:U1

(27)

18

siapa saja yang termn,3'JK Ko.:loT':pok t r b; ~ h.tnGf juml~h

yang dibutuh1{arl tcrpenuhi. Tchnik irli dL~~hil dr-ngi"'J1 pertim- bangan, bahwa di mana, si~p!"., d::n bl r;~p:1 Juml-'lh mereka yang termasuk kelompok tersebut, sebelumny:1 belum dapnt diketa- hui secara pasti. Sedangkan wltuk kelompok RT, ditarik se-

cara random sederhana .

Untuk memperoleh data yang diperluk~s terut~~n ten- tang persepsi den faktor pengaruhnyu, dilekukan lcwat wawan- cara dengan para anggota sampel (responden) secara terplsah.

Pertanyaan-pertanyaan yang difl.juknn dnlam \o,','J.wancara sebelurn- nya telah dlsusun dan disinpkan dnlum bentuk Daftar Perta-

nyaan. Jawahan- jawaban dari pcrtanya~ y",:ng diajuk<'.l'1 pacta

dasarnya bersifnt terbuka, d~ngan pengertinn sebclumnya ti- dak dilakukan pengkategorlnn sccnr~ khusu~ dan mcnglknt. Untuk memperoleh datn tenta.'1g ke<ld<1~1 dCL'1 perkernbnngan kope- rasi, khususnya KUD Hnll1intar, dil:-tkuk'! .. n wnw~.nc;"\X,. s("'C:'lrn terbuka dengan bebernpp. inform~l Y;"'J1g di<1ngeap b:1IlY:-Ik me- ngetahui tentang hal terSebttt. Sel::-Jljutny f obser'l':'...si dan penggunaan bahan dekurnentasi jug~ dil .kuk~, terut~~n untuk mencek dan rnelengkapi data y-::mg dlnng(;""p "l.:l.sih di perlukan.

Bahan dokumentasi khususnyn diperolch dari:

1. Kanwil Dep. Koperasi D:"ier:,,!h TiT!L".~t I PropiTlsi Dr-~erah

Istimewa Aceh;

2. Kanwil Dep. Per1ndustrian D~erah Tingkat I Propinsi Daerah Istimewa Acehi

3. Kantor Dinas Kehutanan Daer~h Tingkat I Propinsi Da- erah Istirnewa Aceh;

4. Kantor Dep. Kopcrasi ~aer~h Tir.gk~t II Kabupnten Aceh Timurj

5. Ranter Kecamatan Kota Kual~sinp~~g; dan 6. Kantor 1."'UD Halilintar di Kot~-1 Kt,;· l~;:;imp::mg.

Akhirnya, semua data y"U1g dip('rcl,-

:l,

setelc1.h disusun dan diklasifikasi secamkhusuc., di:u,~liS;t fH.C:::tr"'. kUMti tatif rnaupun, kuali tatif sesuni deng~:!1 d-:t TU·,£!, ... dn dan tUJuan peneli tian.

-

Referenties

GERELATEERDE DOCUMENTEN

PUSAT PENGEMBANGAN PENELlTlAN IlMU· IlMU SOSIAl UNIVERSIT AS SYIAH KUALA.. DARUSSALAM BANDA ACEH

siologi~ dBn psikologis yang dupat mempengaruhinya. Set1er kelompok ma5yarekat mempunyalsuatu poln tcrscn- diri d~lam memperoleh , rnenggunakan dan ncni1~1 makanonan

METAFORA PRlBAHASA ACEH DAN RUANG PERSEPSI MASYARAKAT PEMAKAINYA.. (Studl Tubadap

Pengelolaan sumberdaya perikanan laut periu dilestarikan. Di satu sisi menjadi bahan konsumsi bagi masyarakat pada umumnya, dan di pihak lain sumber potensi

Untuk melihat proses kewirausahaan cli Kola Sabang, ada 10 usaha keeil yang dijadikan sampe\ penelitian, dan } 0 usaha keeil inl, 3 usaha merupakan usaha kecil

Adat dalam masyarakat Aceh merupakan nonua- nonua yang telah berlaku sepanjang masa dan telah diwariskan secara turun-temurun, sehingga merupakan sesuatu yang

Masyarakat memberikan informasi dan/atau melaporkan adanya tindak pidana perdagangan orang kepada penegak hukum atau pihak yang berwajib, lembaga layanan lain seperti Telpon

(1) Terhadap semua jenis industri yang pemberian izinnya dilimpahkan kepada Kepala Kantor Wilayah atau Kepala Kantor Departemen Perindustrian dan Perdagangan sebagaimana dimaksud