• No results found

ANALlSIS USAHA PERIKANAN TERHADAP PENDAPATAN MASYARAKAT NELAYAN DI KECAMATAN MEUREUDU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Share "ANALlSIS USAHA PERIKANAN TERHADAP PENDAPATAN MASYARAKAT NELAYAN DI KECAMATAN MEUREUDU "

Copied!
83
0
0

Bezig met laden.... (Bekijk nu de volledige tekst)

Hele tekst

(1)

ANALlSIS USAHA PERIKANAN TERHADAP PENDAPATAN MASYARAKAT NELAYAN DI KECAMATAN MEUREUDU

KABUPATEN PI DIE

oleh

Drs. A. Jabar, M.Si.

Staf Pengajst pada srlEl B.nda Acch

PUSAT PENELlTIAN ILMU-ILMU SOSIAL DAN BUDAYA UNIVERSITAS SYIAH KUALA

DARUSSALAM, BANDA ACEH

2000

(2)

{

KATA PENGANTAR

I I

Segala puji syukur klta panjatkan ke hadirat Swt. alas segala Iimpahan rahmat dan hidayahNya, sehingga penelitian ini dapat diselesaikan tepat waktunya. Salam sejahtera kepada Nabi

Muhammad Saw. beserta sahabatnya sekalian.

Laporan ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan di

Kecamatan Meureudu Kabupaten Pidie. Terwujudnya penulis taporan ini, tidak terlcpas atas belltuan semua pihak.

Karena itu, penulis mcngucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada 8apak Dircktur Pusal Penelitian llmu S05ial dan

Budaya Universitas Syiah Kuala Sanda Aceh. yang telah memberikan pengarahan ~f"la.ma mf"ngikuti program inl.

Ucapan terime kasih juga disampaikan. kcpada Sapak Sekretaris PPISB Unsyiah Sanda Acch. Selanjutnya, terima kasih kepada 8apak Bupari Kf'pn.ia Daerah Kahupaten Pidie, bescrta Star, 8apak Carnat Meurcudu. Kepala Mukim. Bapak Kepala Desa dalam wilayah Kecamalan Meureudu. sertR. seluruh Informan dan responden, di samping telah membcrikan izin, dan bantuannya demi terlaksananya penciitian inl. Juga membcrikan berbagai inforrnasi data yang diperlukan dalRm penelitian. Ucapan terima kasih juga

disampaikan kepada teman-teman peserta Pelatihan Penelitian llmu

(3)

I

pandanganny:;t, sehingga tnf'ndorong penulis menyelesaikan studi penelitian ini.

Akhirnya, atas segaJa bantuan. bimbingan dan arahannya penulis serahkan kepada Allah, Swt, semoga menjadi amal dan mendapat pahala di sisi-Nya.

Amin yarabhal'alamin.

11

Banda Aceh. 17 Desember 2000 Penulis.

Drs. A. Jabar. M.Si.

NIP 131466721

~---

(4)

Halaman KATA PENGANTAR ".' ... .

DAFTAR ISI. ... . DAFTAR TASEL .

SAS PENDAHULUAN 1.1

l.2

Latar Bdakf n'~ Masalah. .. .... ... ..

Rumusan Mr.falah ... .. ... . 1.3 Tujuan Pe-ne ilian . .

1.4 f.,egu'lnan Pc,e in::). 1 H,'.I' 11, STJC, KEPJSTA';/I\JJ .. ,

III

v

i

to

i

2 J Peng~rtiaJl Pf r<erataT. ... . . . .... <

2.2 Konservasl Sumberdaya Perikanan Laut ... 11 2.3 Kualitas Hidup dan Kebutuhan Manusia... 16 SAS Ill. METODOLOGI PENELITIAN ... ... . ... 20

• 3.1 3.2 33

3.4

Lokasi Penelitisn ....

Teknik PClwht ian ... . Teknik Pengumrulan O;JJa ,_.

Tekmk Anahsl}" Daia ... _

8AB IV. HAS1L PENELlTlI'I rJ\~ PDISFf:ASAN ... . 4. t Has!l P(-n,:,h1:'1 ... . 4.1 1 Gambit ',Hi UI~.um w-] ~,ah Penf!Jillan ... "

4.1 2 KMaklf'l1S lk. (an Samp~l ... . 4. 1.3 Ka:-a.t;(edsli~ f~<!sponjen \'ela.qr. .. . 4 2 Pemba.r.asan .. , ... . 4.2.1 Lingkuogan Sosial F.kooomi Mayaraknl

Nelavan ., "., ... ,,' ", .... , ... . 4.2.2 F~man.:-aalfo..n SLOffiJerdaya Perikanan Laut .... . 4.2.3 Analisis Usal,a Perikanan Terhadap Pcndapatan Mas)'asakat Nelayan ... __ ..

III

20

:0

21

<-

..

~,

,

\

27 28 28 48 63

(5)

4.2 Saran .. ........ " ...... _ .... .

DAFTAR PUSTA"A ...

LAMPIRAN

"

71

73

(6)

Tabel Teks Halaman 1. Pembagian Wilayah Kemukiman di h:ecamatan Meureudu

Meureudu Kabupaten ridle ... 25 2. Pembagian Wllayah Kelurahan/Desa Penelitian di Kecamatan

Mf'ureudu K~hupalp,.n Pidw ". ... 26 3. Fasilitas yang Dimiliki pada Desa Sampe\ Kecamatan

Meureudu Kabupaten Pidie ... 26 4 Karaktcristik Responden Nelaya n di

Kecamatan Meurf'udu r.:abupaten Pidie

Desa Sampel

27 S. Realisasi Pendidlkan Keluarga (Anak-anakl Para

Nelayan di Desa Peneiitian ... ... ... 29 6. ~ondlsl ~e:--..J:7:a.::2:1 :-e::-.~· -:'::5.5;: ::?es?'J:""_ce~ ::F::G',-a.-:

~e:ay?.n

c:

De-$? ?t'::e~::::c.:: :\t'<:'E-_-:"::=':G: . . '.:~ __ c~:.;c _ 3r)

- ,

8.

9.

10.

\ \ .

12_

Aiai-alar Perleiig ... ?;Jan ?e:aJo: .~_::-.2r, ia:-.gg;:: ~e');>onden Nelayan di Desa PenelitJan .

Pasilitas Transportasi yang Dlmihki Responde.n Nelayan d! Oesa Penelitian ... . ...

Pengetahuan Responden Ndayan \'ang Mengf?rti Tentang Pola Konsumsi Status G1Z1 Maka-2P rli De::;e Pt:"nelInan.

Penggunaan Sarana '(esenata:1 Terhadap Keil1arga Respondf'n Nela\ an

ci

"Jesa ?enelltlan ... .

Pemanfaat.-'U1 Jems Ikan h":onsumsl Habitat Laut Hasil Tangkapan Nela:Jan oleh Masyarakal Kecamata1"l

~1.:'.Jreucu... ... .... ... . .. . ... . ... ..

Peralatan yang Digunakan Sesuai Kriteria Usaha Responden Nelayan di Kecamalan Meurcudu ... .

v

30

31

j

SI

('2

(7)

14. Proyeksi Perhitungan Ramalan Pendapatan

Responden Nelayan di Desa Penelitian Kecamatan

Meureudu... . ... 67

15. Proyeksi Ramalan Tingkat Pendapatan Responden

Nelayan Oesa Sampel Tahun 2000 - 2004... ... 68

V\

(8)

PENDAHUlUAN

1.1 latar Be!akang Permasa!ahan

Usaha perikanan merupakan salah satu sumber perekonomian yang perlu dikembangkan. terutama bagi masyarakat pesisir yang semata-mata menggantungkan hldupnya sebagai masyarakat nelayan. lkan merupakan sumberdaya alam yang dapat pulih (renewable resource) yang memerlukan usaha-usaha pengelolaan

dengan baik, agar darat mempertahankan dan mengembangkan unit populasi yang ada. Dengan demikian campur tangan pemenntah diperlukan dalam rangka menmgkatkan pendapatan

nelayan atau petani ikan, perbalkan status gizi rakyat. ikan menjadi kebutuhan konsumsi masyarakat pada umumnya, dan peningkatan ekspor.

Keadaan ekspor perikanan dari tahun 1986 s.d. tahun 1987 mengalami peningkatan sebesar 49,8]0/0 . yaitu dari 14.302 ton menjadi 21.428 ton. Sedangkan nilai ekspomya meningkat dad 10.753 US$ menjadi \9315 US$, atau menga1ami peningkatan sebesar 79,540/0 dan secara umum ekspor perikanan Indonesia diperkirakan 8000 juta US$ pad a tahun 1995, don pad a tahun 2000 sampai seterusTlya diharapkan nilai ~;\.spor semakin meningkat prc.spek pasar) :::'~perti A~,

Jepang. Eropah Barat, dan beberapa negara Jainnya.

diharapkan bisa menyerapkan nilai produksi 80%." (F. Rahardi, 1993:2)

(9)

Maka dalarn rangka men ca pal tujuan pokok pengembangan usaha perikanan, perlu dilakukan usaha-usaha antara lain:

(1) peningkatan produksi dan produktlvltas. (2) peningkatan keseJah- teraan petani ikan (nelayan) melalul perbaikan pendapatan, (3) penye- diaan lapangan kerja. (4) menjaga kelestarian surnberdaya hayati

perikanan. dan (5) poJa manajemen yang baik dalam pengelolaan

sumberdaya ikan.

Sehubungan dengan uraian tersebut, maka pemberdayaan ekonomi rnasyarakat nelayan perIu dikembangkan secara terpadu dalam pembinaan dan pengembangannya. melalui potensi-potensi yang ada. misalnya dengan memberikan penyuluhan. fasilitas alat penangkapan ikan, dan berbagai kemudahan 1ainl1yn. baik dari

Dinas Perikanan, dan mstansi terkalt lainn~ta.

Wilayah Kecamatan Mcureudu yang terdiri dari ·H) des-a dnn :\

Kelurahan dengan jumlah penduduk 27.641 jiwa (BPS, 1998). Dari Jumlah itu diperkirakan 3.571 jiwa sumber mata pencaharian

adalah sebagai petani usaha nelayan, staU sekitar 16,8

%

dari jumlah penduduk pendapatan bersumber dart usaha perikanan.

Berdasarkan bas:l pengamatan pe-nulis di

loka~i

penelitian ada beberapa hal yang menghambat usaha perikanan nelayan, yaitu sebagai berikut. Pertama, keterbatasan dalam modal usaha yang sungguh dirasakan. Konsekuensinya, bentuk kegiatan yang mercka

(10)

lakukan sering terharnbat, misalnya untuk membeli boet, perahu

mesin tempel, alal penangkapan ikan sepertl pukat langga, puka jok Aceh dan sebagalOya. Sehmgga mereka banyak yang bekerja

sebagai Awak boet, masinis atau masneh pada Toke boet. Tetapi ada juga bagi yang mampu memberi perahu mesm tempel, dan

nelayan yang menggunakan sampan dayung (nelayan lradisionalJ.

Kedua, pada umumnya tmgkat pendidikan masyarakat nelayan hanya tingkat SO, bahkan ada yang tidak sekolah.

Para nelayan sebagian keeil yang dapat menyelesaikan pendidikan tingkat SLTP dan SLTA, mereka bekerja sebagai nelayan

atas dasar pengaiaman yang dlperoieh dan orang tua, keluarga dan

sahabat dekat. Perlu dipenegas mereka bekerja bukan atas dasar pendidikan khusus bldang pcrikanan Seandainya mereka punya keterampilan dan berpendidikan khusus hidang perikanan, tentu akan dapat mendidik masyarakat nelayan. tidak hanya menjual ikan segar kepada konsumen tetapi dapat mengolah dalam bentuk hasil kerajinan (home industry). seperti tali pinggang, tas, gantungan

kunri. mainan nnak·anak. dan sebagamya. Kegiatan yang seperti

:;1' sudah dilakllk?n oleh masyarak.1.t nelay~n ch Desu. :...a.m~'~ll0.

Desa Alue Naga, dan masyarakat Desa Krueng Raya, atas petunjuk dan bimbingan dari DinR:'; Perikanan, dan Perindustrian Kota Banda Aceh. Menurut Dinas Perindustrian, misalnya bahan baku

(11)

dapat diperoleh dari ikan pari kulitnya dijemur pacta matahati, dan dagingnya diasinkan, setelah kenng dapat diolah menjadi barang hasil kerajinan seperti tersebut di atas. Bisanya harga ikan pari ] buah berat 2 - 3 kg dijual dengan harga Rp. 5.000,- tetapi dengan diolah kulitnya dapat menghasilkan Rp. 35.000 - Rp. 40.000.- per buah.

Pasar komoditi tingkat nasional clan ekspor

Ketiga. sebagai akibat terbatasnya sarana dan fasilitas dibutuhkan nelayan. maka mempengaruhi terhadap rendahnya tingkat pendapatan, Di sist lain menurut penjelasan Pawang Laot, hasll tangkapan ikan dipengaruhl oleh dua musim, yaitu musim

barat dan musim timur.

Jika musirn timur ikannya sedikit. karena pengaruh air ombaknya besaT, suhu udara dan iklim. Jadi, sangat terganggu

dalam menangkap ikan. Pada musim barat ikannya banyak, jadi berbeda dengan mUSlm timur. Dengan demikian. pendapatan masyarakat nelayan tidak teratur. pada bulan pertama pendapatan- nya hnggi, tetapi pad a hulan berikut, menjadi rendah.

F. Rahardi (1993:81 menjelaskan bahwa, usaha perikanan sangat tergantung pada alam. misalnya curah hujan mempengaruhi sumber air, bila curah hujan sedikit, tentunya daerah itu kurang ideal b:: gi usaha perikanan, demikian juga smar matahari berpengaruh terhadap kemampuan hidup dan berkembang biak ikan, karena matahari mempengaruhi suhu harian siang dan rnalam serta suhu rata-rata harian. Karena itu, air, udara, dan iklim sangat mempengaruhi daJam usaha perikanan, baik ikan dipertambakan, di wakdu, di sungai, bahkan di laut sebagai komditi sumber pendapatan nelayan."

(12)

Selain itu, perlu dijelaskan bahwa pengaruh iklim, suhu udara, dan air akibat campuran tangan manusia. Perubahan ini akibat kemajuan teknologi. Manusia mampu dengan pesawat/satelit lerbang ke udara atau ke luar angkasa, di mana pesawat/ satelit

mengeluarkan biogas dapat mencemarkan udara. Contoh lain, terjadinya mala petaka kandasnya kapal tangki Jepang "SHOWMARU"

pad a tanggal 6 Januari J 985 d, Buffallo Rock (Karang Banteng), dapan pe\abuhan Singapura dalam wilayah perairan Indonesia,

yang telah mencemarkan air taut secara besar-besaran. menyebabkan punahnya papulasi ikan, dan sehagainya.

Dengan demikian yang penting untuk ditelusuri adalah bagaimana usaha kita daIam memanfaatkan sumber daya hayati

perikanan Iaut, secara a'rif dan bijaksana. Sekaligus hasilnya tidak dinikmati oleh generasl masa kini. tetapi juga generasi mendatang

Sehubungan dengan uraian dan penjelasan tersebut di atas, maka studi penelitian ini berjudul: "Analisis Usaha Perikanan

Terhadap Pendapatan Masyarakat di Kecamatan Meureudu Kabupaten Pidie."

1.2 Rumuson Mosoloh

Adapun yang menjadi rumusan masalah sesuai dengan judul penelitian adalah sebagai berikut.

(13)

a. Bagaimanakah lingkungan sosial ekonomi masyarakat nelayan di desa penelitian.

b. Bagaimanakah pemanfaatan sumberdaya perikanan, dan alat

penangkapan ikan yang dipergunakan masyarakat nelayan.

c. Bagaimanakah pertumbuhan tingkat pendapatan yang diperoleh masyarakat nelayan.

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah. maka yang mcnjadi tujuan

penelitian dalam studi inl yaitu:

a. Untuk mengetahui lingkungan sosial ekonomi masyarakat nelayan dl desa penelitlan.

b. Untuk mengetahui pernanfaatan sumberdaya hayau perikanan

laut, dan alat-alal penangkapan ikan yang dipergunakan masyarakat nelayan.

c. Untuk mengetahui pertumbuhan tingkat pendapatan , yang diperoleh masyarakat nelayan.

1.4 Kegunaan Penelitian

Diharapkan hasil studi p<'llclitl;11l 1111 d:ql:tl 111'11',111111 dill! "d"

manfaatnya yaitu:

(14)

a. Untuk menambah wawasan penulis, di bidang usaha perikanan dalam hubungannya dengan pendapatan masyarakat nelayan.

b. Sumbangan informasi terutama bagi masyarakat nelayan dalam upaya meningkatkan kegiatan usahanya.

c. Sebagai studi lanjutan penelitian. bagi yang berminat bidang usaha perikanan nelayan.

d. Menjadi bahan masukan bagi pemerintah daerah dan pihak- pihak lainnya. da]am upaya meningkatkan usaha perikanan masyarakat nelayan.

(15)

STUDI KEPUSTAKAAN

2.1 Pengertian Pendapalan

Tujuan pembangunan nasional yang hendak dicapal yaitu

meningkatkan tarar hidup rakyat dengan jalan meningkatkan pendapatan masyarakat. Pertumbuhan ekonomi mengandung

pengertian adanya peningkatan hasil produksi atau income per kapita masyarakat dalam usaha perekonomian.

lstilah pendapatan merupakan suatu perkataan yang tidak asing lagi bagi masyarakat kita. karena sudah baku, dan umumnya

dipakai oleh masyarakat. Pendapatan dapat berbentuk uang, Jasa, dan barang-barang Jadi vang dlhasilkan oleh pengusaha. Tujuan utamanya adalah sama yaitu mCl11ngkalkan laraf kehidu pan , sesuai dengan kegiatan atau usaha yang dliakukan oleh seseorang.

"Suekirno, S (1985:250) mengemukakan pengertian pendapatan,

bahwa setiap faktor produksi yang terdapat dalam perekonomian adalah dimihki oleh seseorang. Pemiliknya menjual faktor produksi tersebut kepada yang membutuhkan- nya, dan sebagai balasa jasa mereka memperoleh pendapatan."

Dengan demikian. pendapatan yang diterirna seseorang dalam suatu periode tertentu sangat tergantung dari bcsarnya jasa yang diberikan atau harga dari faktor tersebut.

8

(16)

11

Pendapatan akan diperoleh apabila telah berusaha daJam

satu kegiatan ekonomi pada suatu periode tertentu. misalnya pegawai memperoieh pendapatan sebagai gaji (upah kerjanya) akhir hulan I petani memperoieh pendapatan dari hasit usahanya pada

waktu panen tiba. para neJayan memperoieh pendapatannya pad a saat ikan terjual, dan pedagang memperoleh keuntungan sebagai pendapatan dari hasH usahanya pada saat produk terjual.

Selanjutnya, Purwanto (1983: 154) mengemukakan bahwa

pendapatan dibagi dalam 2 bentuk. yaitu:

"Pendapatan kotor dan pendapatan bersih. Pendapatan kotor

adalah semua hasil yang dlperoleh dari penerimaan hasil usaha yang dikurangi terhadap biaya pengeluaran. Sedangkan pendapatan berslh melipuli nila1 yang telah dikurangi dengan semua biaya pengeluaran untuk keperluan usaha."

Dengan pengertlan tersebut bila dilihat dari sumbemya.

pendapatan dapat dibedakan sebagal berikut:

a. Sektor pekerjaan pokok, yaitu yang menjadl sumber utama kehidupan keluarga.

b. Sektor pekerjaan sampingan/tambahan, yaitu pekerjaan yang

hasilnya dipergunakan sebagai penunJang untuk dapat mencukupi kebtp.uhan hidup ~uatu keluarga.

c. Sektor sub-sistem, yailu sumber pendapatan yang, dmrtikan sebagai pekerjaan yang menghasilkan sesuatu untuk eli konsumsi sendiri

(17)

Jadi, pendapatan bersih itulah pendapatan setelah dikurangi biaya-biaya pengeluaran. baik yang bersumber dari pekerjaan pokok maupun pekerJaan tambahan. untuk dikonsumsikan atau

tidak dikonsumsikan.

Pendapatan dan suatu keluarga akan tergantung dari kegiatan

keluarga yang produkllf, yaitu Kepala Keluarga, misiatif Kepaia

Keluarga sangat diperlukan, misalnya menciptakan usaha baru

pekerjaan sampingan yang dapat melibatkan anggota keluarga. Bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah, sebahagian hasilnya atau

pendapatan yang dlperoleh semuanya dlgunakan untuk di- konsumsikan. Umumnya masyarakat yang demikian memlliki

semangat untuk menambah konsumsinya yang besar, di man a

apabila adanya kenaikan penghasilan, maka konsumsinya Juga akan meningkat.

Bagi masyarakal nelayan untuk menambah sumber peng- hasilan keluarga, telah melibatkan anggota keluarga sebagai pekerjaan sampingan, misalnya dengan peternakan, pertanian, pertambakan, pertukangan, dan kerja lepas maksudnya apa yang

blsa cHusahakan untuk menambah sumber ppn"'~apatan keluargn. Dari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan sebagai berikut.

(18)

1 1

1. Pendapatan adaJah sejumlah uang yang diterima oleh setiap

orang sebagai balas jasa dad pekerjaan yang dilakukan.

2. Pendapatan adalah Jumlah uang yang dnenma berdasarkan prestasi yang diserahkan. yaltu berupa pendapatan dari

pekerjaan, baik dilakukan sendlrt atau secara bersama-sama.

:1 Tinggi rendahnya pendapatan seseorang sangat dipengaruhi oleh

keterampilan/keahhan, pengetahuan, besarnya modal yang dialokasikan dalam keglatan usaha, sena kuat tidaknya motivasi untuk melaksanakan suatu pekerjaan.

2.2 Konservosi Sumberdoyo Perikonon Lout

Konservasi sumber hayati laut mempunyal 3 tujuan yaitu:

(11 perlindungan terhadap kelangsungan dalam proses ekologis sebagai pendukung sistem penyangga kehidllpan laut, (2) pengawetan

keanekaragaman dari pada sllmber plasma nutfah dan ekosistem- nya, dan (3) pelestarian pemanfaatan seTta keanekaragaman sumber plasma nutfahnya dan ekosistem. Jadi pada dasarnya upaya konservasi merupakan pilot utama bagi upaya pengelolaan sumher hayati laut agar mam;.JU men'J1.jane pemanra~tan secara lestari.

"M. Suparmoko (1995:268) menjeiaskan, bila sub-sektor

perikanan tidak mendapatkan slIatu poia pengaturan, maka

sub-sektor terscbut akan menJadi sub-sektor yang bersifat

(19)

milik. umum. Pengelolaan sumberdaya ikan dalam hal ini dapat dilakukan , dengan beberapa cara: (I) melarang

menangkap ikan pada suatu musim tertentu, (2) menutup daerah penangkapan tertentu, (3) membatasi jumlah ikan yang ditangkap. Usaha-usaha tersebut perlu dlbarengi, peningkatan pengawasan, penegakan hukum, jenis ikan yang ditangkap. penggunaan jaia, dan alat penangkapan ikan lainnya. "

8ila sub-sektor perikanan berslfat sumberda.\-a alam milik umum. namun dengan adanya pengelolaan seCRra baik seperti

kutipan tersebut di atas, sumberdaya ikan akan dapat diperoleh secara optimum dan stabi1. Di sisi lain kepunahan populasi ikan

terjamin.

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1983 Tentang Zona Ekonomi

EkskluSlf (ZEE) dijelaskan bahwa. balas wlla.'"ah perikanan dalam

ZEE sejauh 200 mil laut dan pantaL Se lain nu. scsuai dengan

Keputusan Menteri Pertanian No. 392/KplS/ik.120/4/99, tentang

jalur penangkapan ikan. Misalnya dalam Pasal 11 dijelaskan

sebagai berikut:

"Setiap kapal perikanan yang melakukan pelanggaran,

terhadap jalur pcnangkapan ikan, ketentuan kapal perikanan, ketentuan alat penangkap ikan serta ketentuan tanda pen genal alat alat penangkap ikan, dapat dlkenakan pencabulan SPI alau SIPI atall IUP dan atau pidana dengan dende. sebanyak-banyaknya Rp 25.000.000,- (0":1 puluh Iima juta rupiah)."

Sebagai realisasi untuk memelihara kelestarian sumberdaya hayati perikanan laut. Pemerintah telah merumuskannya beberapa

(20)

ketentuan sebagai penunjang upaya konsentrasi antara lain: (al per- hitungan potensi perairan, dan produksi maksimum yang diizinkan. (b) pengaturan mengenaJ pembagian daerah operasi nelayan, (c) penetapan

ukuran minimum mata Jaring. dan (d) peiarangan penangkapan

ikan secara destruktif dan sebagamya.

Untuk mencapai pada sasaran tersebut perlu ikut serta

semua pihak. dalam penanggulangan sumberdaya hayati perikanan laut sebagai pemilikan bersama, demi keseimbangan pemenuhan kebutuhan generasi masa kini dan generasi masa mendatang. Lebih

lanjut. dalam Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup, Undang-

Undang Nomor 23 Tahun 1997, dalam Pasal 3 dijelaskan sebagai berikut:

"Pengelolaan Iingkungan hldup yang diselenggarakan dengan azas tanggung jawab, azas berkelanjutan, dan azas manfaat bertujuan untuk mewuJudkan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup dalam rangka untuk pembangunan manusia seutuhnya, dan masyarakat Indonesia seluruhnya yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,"

Dalam Pasal 7 UU No. 23/1997 dijelaskan:

(l) Masyarakat mempunyai kesempatan yang sama dan seluas-luasnya dalam pengelolaan lingkungan hidup.

,';ll

Pelaksanaan ~etef1tuan p"td,:) ayAt {ll di atas, dilakuka.n dengan cara:

a. meningkatkan kemandirian, keberdayaan masyarakat, dan kemitraan.

b. menumbuh kembangkan kemampuan dan kepeloporan masyarakat.

(21)

c. menumbuhkan ketanggap segeraan masyarakat untuk melakukan pengawasan sosial.

d. memberikan saran pendapat.

e. menyampaikan informasl dan atau menyampaikan taporan.

Dengan demikian setiap orang berkewaJiban memelihara terhadap fungsi lingkungan hidup, serta mencegah dan menang- gulangt pencemaran, perusakan Iingkungan hldup. Di sisi lam

setiap orang yang melakukan usaha atau kegtatan berkewaJlban memberikan informasi yang benar. dan akurat mengenai pengelolaan lingkungan hidup. Konsentrasi yang demikian perlu diwujudkan secara nyata. dalam upaya penegakan hukum, demi pemanfaatan sumberdaya ha.vati perikanan lau! sekahgus sumberdaya alam lainnya.

8 Program penangkapBI1 ikan dengan ha~d yang (erap

Mlsalkan pengambllan sumberdaya lkan dengan tingkat produksi .\ang [erap (ql sehmgga pengurangan persedlaan raj sama dengan pertumbuhan secara aJamlah (g). Kurve OAS menunjukkan

hubungan keseimbangan anlara pcrsediaan atau popuJasi (5) dan penangkapan (q), HasiJ maksimum yang dapa! dipcrtahankan (MYS) adalah pada ASo atau Oqo, Jumlah persediaan (So) turun jauh di bawah persediaan maksimum (S),

(22)

Persediaan at.a.u populasl pada tingkat yang lebih rendah ini akan memaksimumkan tingkat pertumbuhan populasi atau persedia-

an itu sendiri, sehingga penangkapan Ikan selanjutnya tidak akan menimhulkan deplisl

Jika penangkapan lkan melebihi tingkat pertumbuhan Maximum Sustainible Yield (MSY). maka t1dak mungkin ada lagi

kesetmbangan dan persedlaan akan mentplS dan cenderung menjadl nol. Oleh karena ;tu. hila penangkapan ikan ternyata memerlukan biaya, maka tingkat keuntungan maksimum yang

dapat mempertahankan dicapal pad a saat harga sama dengan biaya marjmal jangka panJang. enn ternyata penangkapan harus ditentukan di bawah tingkat rv:SY. Namun. kestmpulan ini hanya

berlaku pacta tingkat diskonto sebesar no1.

Seandainya persediaan "s" dan penangkapan "q" telah disesuaikan guna mendapatkan Maximum Sustamable Profit, maka dengan kenaikan Jumlah penangkapan sampai kC-q2 m15alnya, tentu persediaan atau populasl akan tu run ke tingkat keseimbangan

yang baru yaitu 52 dan biaya rata-rata untuk penangkapan menjadi lebih tinggi. Ini berert! bahwa bila persedlaan sudah menurun sampai S2 dan biaya rata-rata untuk penangkapan menjadi lebih tinggi. 1ni berarti bahwa bila persediaan sudah menurun sampai S2.

(23)

maka program yang baru bersifat interior terhadap Maximum Sustainable Profit (MSP). Dalam kurve sebagai berikut.

Penangknpan (q)

A

Q ---~----..:.;...--

so, S Populasi (s)

Gamhar 1: Kutve Hasil Maksimum yang Oapat Dipertahankan

2.3 Kualitos Hidup dan Kebutuhan Manusia

Untuk mencapai pada tingkat kualitas hidup yang lebih bail<,

manusia mengorbankan segala kemampuannya dalarn usaha mencapai kemakmuran.

"Hadibroto (1980:2), menjelaskan, ekonomi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dan masyarakat dalam usaha untuk mencapai kemakmuran. Sedangkan kemakmuran adalah suatu keadaan di mana orang dapat memenuhi kebutuhannya, suatu imbangan antara banyaknya

kebutuhan dan banyaknya persediaan dan alat-ala! untuk memenuhi kebutuhan."

Untuk terpenuhinya kebutuhan tersebut, harus ada alat pemenuhan kehutuhan, dan manusia akan berusaha untuk

(24)

memperolehnya. Hierarchi kebutuhan menurut Abraham Maslow da1am Sukanto, R (1983: 15) menjelaskan "ada 5 tingkatan kebutuhan manusia", diperkirakan pad a gambar 2.

Kebutuhan Aktualisasi

diri

Keuutuhan Pcnghargaan

l<ebutuhan Sosial Kebutuhan Keamanan Kebutuhan Fisiologis

Garnbar 2: Tingkatan Kebutuhan (Hiemrchi of Needs) Menurut Abraham Maslow

Kebutuhan pertama adalah, kebutuhan fisiologis, setelah

kebutuhan pertama terpenuhi atau terpuaskan barulah beranjak pada kebutuhan kedua, ketiga dan seterusnya. Proses di atas lebih tepat diperlihatkan dalam gambur 4, di mana semua kebutuhan cenderung mcnjadi kepuusan dalam setiap diri manusia.

(25)

Intensitas Kehutuhan

Aktualisasi diri

Penghargaan

Keamanan SosiaJ Fisiolo 18

Gambar 3: Gabungan dari Masing-masing Tingkatan Kebutuhan

1. Kebutuhan fisiologis. seperti: rasa haus, lapar, perumahan tidur

(istirahat) dan sebagainya.

2. Kebutuhan keamanan (safety NeedsL yaitu kebutuhan akan keselamatan, dan perlindungan dad bahaya, ancaman dan

perampasan.

(26)

3. Kebutuhan sosial (Social Needs), yaitu kebutuhan akan kepuasan menjalin hubungan baik dengan orang lain, dan perasaan

memiliki, serta diterima dalam kelompok, rasa kekeluargaan, persahabatan dan kasih sayang.

4. Kebutuhan penghargaan (Esteem Needs), yaitu kebutuhan status atau kedudukan, kehonnatan diri, dan prestasi.

5. I<ebutuhan Aktualisasi dirt (Self-actualization needs), yaitu

kebutuhan pemenuhan diri, pengembangan diri, kreativitas, ekpresi dirt, dan melakukan apa yang paling cocok, serta menyelesaikan pekerjaan dengan baik. (Sukanto R, 1983: 17)

Bilapun dalam praktek untuk memenuhi kebutuhan tersehut tidak akan tercapai pacta tingkat kemakmuran yang maksimal,

dengan kala lain tiap individu tetap mengalami kekurangan kemakmuran. Tetapi bagi masyarakat kita harus dapat terpenuhi dan dikembangkan usaha peningkatan pendapatan, sehingga terpenuhi kebutuhan-keblltuhan dimaksud.

(27)

METODOlOGI PENElITlAN

3.1 Pengertian Pendapatan

Penelitian ini bersifat analisis deskriptif, dengan mengadakan observasi di lapangan terhadap usaha perikanan masyarakat nelayan, di kawasan pantai atau masyarakat pesisir di Kecarnatan Meureudu. Penelitian ini dilakukan pada empat desa kawasan

pantai, yaitu: Desa Tupin Puekat, Meunasah Balek, Buangan, dan Desa Rieng Krueng. Terpilihnya desa tersebut sebagai lokasi penelitian, kaTena masyarakat lebih dominan dengan usaha perikanan

.

nelayan.

3.2 Teknik Penetapan Sampel

Populasi adalah para nelayan yang ada di Kecamatan Meureudu. Sedangkan sampel adalah merupakan bagian keeil dari populasi. Sesuai dengan judul penelitian, mengingat tingkat pendapatan masyarakat nelayan cukup bervariasi. maka ditetapkan

sampel penelitian dengan "fraction sampef' sebanyak 40 orang respond en nelayan terdiri dari:

20

(28)

I. Toke Boet = 20rang 2. Masinis (Masnch) = 60rang

3. Pawang Laot = 30rang

4. Awak Boet ~ 20 orang

5. Nelayan dengan perahu

mesin tempel

=

50rang

6. Nelayan dengan sampak

mesin tempel = 30rang

mesin tempel = 30rang

Total sampel "" 40 orang

3.3 Teknik Pengumpulan Dolo

Data primer. sumber data primer diperoleh Jangsung di lapangan terhadap u!;aha perikanan yang dilakukan oteh

masyarakat nelayan. Sedangkan data skuncter, diperoleh lewat instans; terkait, KepaJa Desa, dan Tokoh kunci masyaralkat yang terpercaya.

Selain ilu, untuk menamhah wawasan penulis dalam studi penelitian ini memadukan antara teod dengan hasH temuan di lapangan. perlu dilakukan metode library research Jewat studi kepustakaan, literatur dan informasi lainnya.

(29)

3.4 Teknlk Analisa Data

Analisa data yang dipergunakan sesuai dengan judul

p~nelitian, yaitu:

a. Analisis kualitatif, yaitu dengan menggunakan data-data yang ditabulasikan serta menjelaskannya.

b. Analisis kuantitatif. yaitu unluk mengetahui pertumbuhan tingkat pendapatan masyarakat nelayan. Maka di analisis dengan formula regresi sederhana (Anto Dayan. 1993:299) yaitu sebagai berikut.

Rumus Dimana

Y

=

a + bx

Y = pendapatan a = konstanta.

b = koefisien regresi x = waktu

(30)

HASll PENElITlAN DAN PEMSAHASAN

4.1 HasH Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Wilayah Penelitian

Kabupaten Pidie merupakan salah satu daerah dalam wilayah Propinsi Daerah lstimewa Aceh, dengan pusat pemerintahannya atau Ibu Kota berada di SigIL Luas wilayah 4.107,81 km"2 terletak

pada koordinat 03030' - 04060' Lintang Utara, 95075' - 96'20' Bujur Timur, dengan ketinggian rata-rata sekitar 750 m dari permukaan laut (BPS, 1998).

Batas wilayah Kabupaten Pidie:

Sebelah Utara dengan Sela! Malaka

Sebelah SeJatan dengan Kabupaten Aceh Barat Sebelah Timur dengan Kabupaten Bireuen Jeumpa Sebelah Barat dengan Kabupaten Aceh Besar

Kabupaten Pidie beriklim tropis seperti layaknya daerah kabupaten lain di Propinsi Daerah lstimewa Aceh. Musim kemarau setiap tahunnya berlangRung antara bulan Marcl sampai dengan bulan Agustus, dan musim penghujan antara bulan September sampai bulan Pebruari tahun berikutnya.

23

(31)

Kabupaten Pidie dibagi atas 23 kecamatan yang terdin dan 948 desa. Di antara kecamatan tersebut adalah termasuk Kecamatan Meureudu, luas wilayah 97.00 km' (BPS, 1998).

Kecamatan Meureudu terletak di daerah pesisir pantai utara pad a 40 Garis Lintang Utara yang masih berada dalam lingkungan gans khatulistiwa dan beriklim tropis, sehingga mempengaruhi dua musim, yaitu musim kemarau dan musim penghujan.

Iklim 1ni sangat berpengaruhi terhadap hewan, tumbuh- tumbuhan, dan kegiatan perekonomian bagi ummat manusla, terutama bagi masyarakat nelayan yang bertempat tinggal di daerah pesisir. Jika, musim penghujan dan angin kencang sangat terganggu bagi masyarakat nelayan dalam menangkap ikan di laut.

Wilayah Kecamatan Meureudu terdiri dari 7 buah Pemukiman tcrbagi atas 46 desa dan 3 kclurahan.

Batas wilayah Kecamatan Meureudu:

Sebelah Utara dengan Selat Malaka

Sebelah Selatan dengan Kecamatan Tangse/Geumpang Sebelah Timur dengan Kecamatan Ulim

Sebelah barat dengan Kecamalan Trienggadeng/Pante Raja

Jumlah pendududk di Ke-camatan Meureudu 27.641 jiwa.

terdiri dan: pria 13.524 jiwa, ",vanita 14.117 jlwa. Diperkirakan rata-

rata pertumbuhan per tahun 1,5% (BPS, 1998).

(32)

Dalam pelaksanaan roda Pemerintahan Oesa di Kecamatan

Meureudu, dibantu o\eh Kepaia Desa clan Kelurahan, di bawah

kepemimpinan \<epa\a Mukim.

Tabel 1 Pembagian Wilayah Kemukiman di Kecamatan Meureudu

Kabupaten Pidie

No. Kemukiman

Jumlah

1 . Kemukiman Beuracan 9 desa 2. Kemukiman Beuriweuh 7 desa 3. Kemukiman Manyang

6 desa

4. Kemukiman Kuta Baroh 6 desa 5. Kemukiman Kuta Rentang 6 desa

6. Kemukiman KUla Simpang

6 desa

7. Kemukiman Meureudu Dalam

6 desa

3 kelurahan Sumber: Data dari Lapangan Tahun 2000

4.1.2 Karakteristik Desa Sampel

4.1.2.1 Pembagian Wilayah Desa

Dalam peJaksanaan roda Pemerintahan di 4 (em pat) desa

sampel penelitian dapat dilihat dalam tabel berikut.

(33)

Tabel2 : Pembagian Wilayah Kelurahan/Desa Sampel Penelitian di Meureudu Kabupaten Pidie

No. Keteran,gan PembaRian

l. Desa Tupien Puekat l. Dusun Barat 2. Dusun Tengah 3. Dusun Timur

2. Ke!. Mns. Balek l. Mns. Balek

2. Mns. Dayah Kleng 3. Desa Buangan 1. Dusun Kupula

2. Dusun Hagu

4. Desa Rieng Krueng l. Du su n Mawar I ndab

2. Dusun Samudra Taniun<!

Sumber: Data Pnmer (data desa) Tahun 2000

4.1.2.2 Fasilitas yang Dimiliki Desa Sampel

FasiHtas yang ada pada 4 (em pat) desa sampel penelitian

dapat dilihat dalam tabel herikut.

Tabe13 : Fasilitas yang Dimililo pada Dcsa Sampel di Meureudu Kabupaten Pidie

No. Keterangan Jumlah

(buahl

l. Fasilitas Fisik:

- Meunasah 7

· Bale 4

· Mesjid 3

· Gedung Sekolah MIN I

· Gedung Sekolah SO 3

· Gedung PI(I( 4

· Gedung Pengajian I

· Lapangan Bola Kak. 2

· Lapang~n Vo!i 2

2. Keorganisasian

· LKMDjSD 4

· Ibu PKK 4

· Kelompok Tani/ Ne1ayan 4

- KesatU3_n Pemuda Desa 4 Sumber: Data Primer (Data Desa) Tahun 2000

(34)

4.1.3 Karakteristik Responden Nelayan

Untuk mengetahUl karakterislik responden desa sampeJ

penelitian dapat dilihat daJam tabel berikut.

Tabel 4 : Karakteristik Responden Nelayan pad a Desa Sampel di Meureudu Kabupaten Pidie

No. Karakteristik Jumlah Persen (0/0)

1. Pendidikan

- Tidak Tamat SO n

=

16 35,00

- SO n

=

17 42,50

- SLTP n

=

07 17,50

- SLTA n 3 02 0500

Total n

=

40 10000

2. Umur

- 25 - 30 tahun n

=

07 17,50

- 31 - 35 tahun n

=

08 20,00

- 36 - 40 tahun n

=

10 25,00

- 41-45 tahun n

=

04 10,00

- 46 - 50 tahun n

=

04 10,00

- 51 - 55 tahun n

=

07 1750

Total n - 40 10000

3. Jumlah Tanggungan - t

- 1 - 2 orang

I

n

=

05 12,50

- 3 - 4 orang

I

n

=

15 37,50

- 5 - 6 orang n

=

12 30,00

- 7 - 8 orang n

=

08 20,00

- 10 orang keatas n

= - -

Total n

=

40 10000

4. Pengalaman Nelayan I - 01 - 05 tahun

I

n

=

07 17,50

- 06 - 10 tahun n

=

08 20,00

- 11- 15 tahun n

=

10 25,00

- 16 - 20 tahun

I

n

=

04 10,00

- 21 - 25 tahun n

=

04 10,00

- 26 - 30 tahun n

=

07 1750

Total n

=

40 10000

5. Pekerjaan Tarn bahan

- Pertanian n

=

05 12,50

- Peternakan n

=

08 20,00

- Pertambakan n

=

09 22,50

- Tukang Bangunan n

=

07 17,50

- Keria Lepas n = 11 2750

Total n

=

40 10000

Sumber: Data Pnmer [dlolahJ Tahun 2000

(35)

4.2 Pembahasan

4.2.1 Lingkungan Sosial Ekonomi Masyarakat Nelayan

Galam pengkajian lingkungan sosial ekonomi rnasyarakat nelayan yang dianalisis adalah pendidikan keluarga. perumahan (tempat tinggal). pola konsumsi, kesehatan, kegiatan sosia], dan

lingkungan pemukiman. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauhmana pemberdayaan ekonomi atau tingkat pendapatan yang diperoleh terhadap kesejahteraan hidup masyarakat nelayan itu sendiri.

4.2.1.1 Pendidikan

Pad a umumnya tingkat pendidikan para nelayan adalah SO bahkan ada yang tidak sekolah, hanya beberapa orang saja yang tamat sekolah tingkat SLTP dan SLTA. Hal ini tentu akan

mempengaruhi pola pikir sesuai dengan pengetahuannya. Di sisi lain mereka bekerja bukan atas dasar pendidikan khusus di bidang

perikanan, tetapi atas dasar pengalaman yang diperoleh dan orang tu a, oahabat dekat, dan keluarganya. Bilapun tingkat pendidikan-

nya dan pendapatan masyarakat neJayan Itu rendah. Narnun, rasa

tanggung jawabnya terhadap pendidikan anak-anak itu sangat besar. Dari 40 orang responden sampel penelitian, realisasi pendidikan , terhadap anak-anak para nelayan dalam label berikut.

(36)

Tabel 5 : Realisasi Pendidikan Keluarga (Anak-anak) Para Nelayan di Desa Penelitian.

No. Tingkat Pendidikan Jumlah (orang) Persen (%)

I. SD n- 31 26,27

2. SLTP n= 47 39,83

3. SLTA n- 29 24,58

4. Diploma n

=

07 5,93

5. PT (S-I) n= 04 3,39

Jumlah n= 118 100,00 Sumber: Data Pnmer (Dlolah) Tahun 2000

Sesuai dcngan tabel di atas dan 40 responden yang diteliti, temyata semua jenjang tingkat pendidikan anak-anak para neJayan

sekolah, hanya pad a jenjang pendidikan Diploma dan Perguruan Tinggi (S-l) persentasenya rendah, masing-masing 5,93% dan 3,390/0. Ha} ini tentu memberi gambaran kepada kita bahwa di samping tingkat pendapatan nelayan itu rendah. juga faktor usia

sekolah anak. Belum tentu uSla sekolah SLTP dan SLTA melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi tidak mampu. Hal ini

mungkin saja, jika pendapatan orang tuanya memungklnkan, di samping adanya minat dan rnolivasi bagi anak

4.2.1.2 Perumahan

Perumahan tempat tinggal adalah "Syurga bagi sehuah keluarga yang penuh kedamaian", demikian lstitah yang lazim

(37)

dalam peribahasa kita. Keterkanal'1 deng.an peru mahan , tentu memerlukan alat perlengkapan po'!rabot rurna.h tangga. fasilitas

Tabel6: Perumahan Tempat Tinggal Responden Nelayan di Desa Penelitian Kecarnatan Meureudu.

No. Kondisi/Tipe Perumahan Jumlah Persen (0/0)

l. Rumah Kayu (SS) N = 12 52,50

2. Rumah Semi Permanen n = 14 35,00 3. Rumah Semi Permanen Sedang n = 05 12,50 4. Rumah Semi Permanen Lux n=

-

Jumlah n = 40 100,00

Sumber: Data Primer (Diolah) Tahun 2000

a. Alat Perabot Rumah Tangga

Komponen yang diamati adalah kelengkapan ala! perabot rumah tangga, seperti: kompor gas, kulkas, lemari, meja, kursi, radio, jam dinding, VCD, TV, Telpon, mesin jahit, dan sebagainya.

Tabel 7 : Alat Perlengkapan Pcrabot Rumah Tangga Responden Nelayan di Desa Penelitian.

No. I<eterangan I. Tidak lengkap

2. Kurang Icngkap 3. Lengkap

4. Sangat lengkap Jumlah

Sumber: Data Primer (Diolah) Tahun 2000

Jumlah n = 29 n = 1 1 n=

n=

n = 40

Persen ('Yo) 72,50 22,50

100,00

(38)

b. Sarana Transportasi

Fasilitas sarana transportasi yang diamati terhadap masyarakat nelayan adalah kendaraan roda dua seperti: sepeda, honda, yahama, dan vespa serta kendaraan roda empat, untuk transportasl umum dan pribadi. Jawaban dari responden dalam tabel berikut.

Tabe18 : Fasilitas Sarana Transportasi yang Dimiliki Responden Nelayan di Desa Penelitian.

No. Keterangan Jumlah Persen (%)

l. Tidak ada Ualan kaki) n = 05 12,50

2. Sepeda n = 18 45,00

3. HondajVespajYamaha

I

n = J7 42,50

4. Mobil n =

- -

J u m 1 a h n = 40 100,00 Sumber: Data Pnmer (DlOlah) . Tahun 2000

8ila dilihat dengan urutan tabel tersebut di atas, di mana kondisi perumahan tempat tinggal, a1at perabot rumah tangga, dan sarana transportasi responcten nelayan, rata-rata diperkirakan daJam ukuran rendah 45,83%, sedang 34, J 7%, baik 18,33%, dan daJam ukuran sangat baik dan Jengkap temyata nihil. Jadi, pemakaian menurut tingkat pendapatan.

(39)

4.2.1.3 Konsumsi

Makanan diperJukan untuk kehidupan, karena

dan

makanan

didapatkan energi (tenaga) untuk melangsungkan pelbagai faal tubuh. Pengawasan hygine dan sanitasi makanan telah diatur dalam Undang-Undang Pokok Kesehatan Nomor 9 Tahun 1960. Di mana setiap makanan yang di makan harus terhindar dan penyebab dan berbahaya bagi kehidupan. Status gizi makanan adalah status gizi yang mengandung empat sehat dan lima sempuma, seperti: nasi, sayur-sayuran, buah-buahan, lauk-pauk,

daging. dan susu.

Bagi seliap orang dewasa harus dapat mengkonsums:kan makanan tersebut, untuk tidak Kekurangan Kalori dan Protein (KKP), dengan kadar gizi 2.100 kalori + 55 gram protein/hari.

Sedangkan bagi anak-anak yang berumur 2 s,d. 5 tahun makanan mengandung protein 3 - 5 gram/kg. BB/hari, dengan kalori 15 s.d.

75 kalori/kg.BB/hari. Seterusnya kadru· gizi perlu disesuaikan dengan faktor physic dan kelanjutan dan pada usia atau umur anak.

8agi ibu yang sedang hamil dan menyesui perlu menambah zat-zat dan gizi (kalori. protein, vitamin, mineral), selain seperti yang telah ditetapkan kadar gizi bagi orang dewasa 2.100 kalori + 55 gram protein/hari. Hal ini dlmaksudkan bagi ibu yang sedang

(40)

hamil supaya bayi tetap sehat daIam kandungan. dan setelah melahirkan dapat diberi "AS{" seeara teratur. Selain itu, perIu dihindari makanan buatan kepada bayi pada usia dibawah 4 bulan, dan ASl harus diberikan 2 tahun selama ibu masih mampu (sehat).

Ada beberapa gejala akibat kurang gizi:

1. Pada bayi dan halita akan mengakibatkan kegagalan pertumbuhan dan perkembangannya, menjadi anak bodoh dan dungu.

2. Pada anak usia sekolah dan remaja dapat menurunkan prestasi beJajar.

3. Pada ibu hamtl, dapat mengakibatkan ukuran plasenta Iebih kedl, sehingga terjadi reterdasi perkembangan janin dan bayi lahir dengan BBLR (Berat Badan Lebih Rendab).

Kadar berat badan lahir normal 2.500 gram, pertumbuhan babot physis panjang bayi normal rata-rata 23 cm/tahun.

Sedangkan anak usia sekolah bobot shysis l'h - kg per tabun.

4. Pada ibu menyesui akan berpengaruh pada komposisi ASI (kuantitas dan kualitas ASl).

5. Pada orang dewasa/pekerja, akan berpengaruh pad a prestasi kerja. dan rendahnya kapasitas dan produktivitas kerja. (Sumber: Puskesmas Kecamatan Meureudu Tahun 2000).

Selanjutnya, hasil wawancara penulis dengan beberapa orang karyawan Puskesmas Kecamatan Meureudu, dalam hubungan pola konsumsi dengan status gizi makanan 4 sehat dan 5 sempurna, ada beberapa hal yang menarik untuk diketahui, yaitu sebagai berikut:

(41)

1. Nasi. Pada nasi banyak mengandung nabati. kadar kalori, vitamin. dan protein yflllg ctapat memberikan terhadap per- tumbuhan bobot phisik manusia. Setidak-tidaknya dalam 1 hari kon'sumsi nasi lengkap dengan lauk-pauk 3 kaJi, dan makanan secara teratur agar tidak terganggu kesehatan. seperti: sakit mag, kepala pusing, perut berangin. rasa mual. gangguan

lambung, dan pcncernaan. Kadar kalori setiap kaJi makan sesuai dengan berat bad an (BB). Jika berat bad an 50 kg membutuhkan protein 50 gram, dalam 1 gram protein mengandung 4 kalori. Jadi, herat badan (BB) 50 kg, membutuh- kan kalori 2.500 gram dan protein SO gram, terutama bagi pekerja beral sepertt para nelayan.

2. Sayur-sayuran. Pada dasarnya sayuran dan buah-huahan

banyak mengandung vitamin (A, B, C, D) dll, yang dapat

'.

menambah kadar kalori dan protein bagi pertumbuhan physic, akan tetapi dalam makanan itu sendiri telah mengandung facun. Contoh tumbuh-tumbuhan yang mengandung rancun adalah kadang castor) ergostism) cendawan. rhubar (sejenis bayam), dan buah-buahan solanine fjenis kentang). Jadi, perlu diketahui bahwa tidak semua sayuran dan buah-buahan dapat dirnakan atau dikonsumsikan.

(42)

Selain itu, menurut pengamatan penulis di lokasi penelitian dalam hat penggunaan sanitasi taut. Oi mana sanitasi laut dapat dibedakan atas 2 macam, yaitu:

a. Golongan hewan, seperti: ikan, kerang, undang dan kepiting.

b. Golongan tumbuhan, antara lam lumut laut yang mengandung nilai gizi cukup tinggi.

Sahan makanan yang berasal dan laut dapat pula rnenyebabkan gangguan kesehatan karena: (I) mengandung zat-zat beracun.

seperti ditemukan pada pelbagai macam kerang-kerangan, ataupun (2) yang terkontamidasi dengan kuman atau bibit

penyakit lainnya. kctika dilakukan pcngolahan. Misalnya terjadi penyakit disentri, hepatitis, galal pada kulit, dan sebagainya, karena ikan, udang dan kepiting sering tercemar olch bibit penyakit.

Jika ikan telah terjadi pembusukan, dapat dilihat dan

perubahan warna pada mata ikan, bau (busuk dan disenangi lalat), serta wamanya sudah berubah. lkan seperti ini sebaiknya jangan dikonsUm$lkan, dan para nelayan termasuk pedagang ikan jangan menjual kepada konsumcn, di samping ikannya busuk merusak kesehatan, dan hukumnya pun berdosa dengan Allah Swt.

(43)

3. Daging. Daging adalah sumber protein yang menjadi kebutuhan konsumsi bagi masyarakat. Setidak-tidaknya dalam 1 bulan harus mengkonsumsikan daging Sons. Sebelum dimasak sebaiknya perJu dibersihkan dengan air panas dengan suhu sekitar 82.2'C - 9S.3'C. Untuk mengetahui apakah daging baik atau tidak ada 3 hat yang perlu diperhatikan, yaitu: (1) wama daging. Daging yang masih baik mcmpunyai warna yang sama antara bagian dalam dengan bagian luar daging, jika terjadi perubahan berarti daging sudah tidak utuh. kemungkinan misalnya, sudah ditambah dengan zat pewama daging. (2) bau daging adalah khas sesuai dengan bau hewannya. Jika telah terjadi pembusukan maka bau daging akan berubah, ciri-ciri pembusukan permukaan daging berlendir serta tampak berkilat, serta digemari serangga (taIat) karena membU5uk, (3) konsistensi.

Daging yang baik ialah, yang mempunyai konsistensi "mastis"

bila ditekan dan terasa agak berdenyut, mcmpunyai turgor serta hila dipegang terasa basah kering. Artinya sekalipun rasanya basah, tetapi tidak sampai membasahi tangan si pemegang.

Selanjutnya, menurut pengamatan penulis di lokasi penelitian, keluarga masyarakat nelayan jarang makan daging, karena ikan yang diperoleh, selain dijual menjadi sumber pendapalan juge.

dikonsumsikan sebagai kebutuhan rumah tangga, setiap kali

(44)

pulang dAri laut tentu para nela.~·an akan memilih ikan-ikan

\ - - -, - -l ... ~ •• _ _ _ ""-'--::.

n-'-

.:. ••• ~ ••• l.. ... o.c... ~'C...,..._ l .. w:.ya:: i:t:

ha..,

sare kamb::ig p.a:ca \\ a:-..:. ;:~-·.\'a:--~::g :(";-:e:1::':'

c:

Meureudu

Susu Susu adoj;:: ... _ :-".' •• -.'.-.. _ •.. .,,- - - ,.~... , , . .

- ~ - •• • . . . . .... C. • • • -:..l. r.. .• ~ ~::..~:'l.~ '\'::'1S7 t.:!~::J:-;:

.

.

~~:::c.:-.a..-:.. _'.i...'""'l!"::.:' :::;-'-~.::.--.: •. "~ :.' : i-'-~:" \:\:-....~ '!" ',-".'~" .".~"

...

'".'

. ...

, -,

sedangkan bagi orang de\\osa untuk mem~hhRrd 'l..&nr tubuh telap dalam keadaan sehat dan segar. Dt dalam susu ditemukan pelbagai zat gizi, mulal protein. lemak, karbohidrat. mineral, dan vitamin, yang kesemuanya sangat dibutuhkan oleh tubuh. Diperkirakan setiap 1,136 liter (J quart) susu mengandung 500- 600 kalori. Vitamin yang ditemukan dalam susu ialah vitamin A, B, dan C. Hanya saja Jlk<1 susu dlpanaskan maka vitamin C berkurang sedikit. Karena itu jlka bayi diberi susu sapi, rnaka bayi terse but perlu diberi tambahan air jeruk, yang penting artinya untuk mensubsitusi vitamm C yang hilang karena pemanasan. Untuk lebih menyempurnakan akan nilai gizi, maka dalam pengeloJaan susu sering pula ditambahkan vitamin D. E,

(45)

dan K yang memang dibutuhkan bayi untuk perkembangan

tubuhnya.

Susu yang memenuhi syarat ialah jika BD-nya 1,028, mengandung kadar lemak 2,7%, mengandung bahan kering yang non fat 8,0% , kadar asam 4,5; angka katalase D, angka reduktase 1,0, titik beku O,SoC, mempunyai warna, bau dan rasa normal, tidak mengandung erythrocit dan ieucosit, tidak mengandung zat pengawet, serta tidak mengandung bahan organik serta anorganik lainnya. Di samping itu, perlu juga diperhatikan susu yang akan dikonsumsi tidak kadaluarsa. Artinya tidak melewati batas label masa pemakaian yang tenera pad a kaleng susu yang telah ditetapkan.

Selain itu, perlu dijelaskan menurut pengamatan penulis di lakasi penelitian. Bilapun para nelayan membeli susu untuk kebutuhan keluarga adalah susu kaleng atau susu kotak yang tersedia di passr. jadi bukan susu mentah yang perlu dipanaskan atau diawetkan. Namun, suatu hal yang menarik, bagi para nelayan lebih senang minum kopi dan pada susu, dengan alasan kata mereka pada umumnya kami ini adalah perokok, jadi dengan banyak minum kopi, nikotin rokok dapat dibersihkan yang me le kat dalam paru-paru atau dalam dada. Oan kebiasaan para nelayan minum kopi tetap pada warung langganannya, sehmgga

Referenties

GERELATEERDE DOCUMENTEN

Het feit dat naar schatting 65 procent van de volwassen mannen regelmatig een commerciële sekswerker bezoekt en daarnaast vaak een omvangrijk seksueel netwerk heeft, zijn dus

i kan kongkrit kedua masyaraknt nelayan berbeda. Yaitu lcbih lues dan l ebih patensil araal penangkapan ikan nslayan Padang Seurahet. Dan kondisi tersebut ,

Dungan ucapan yang aama , p~nu1ia tujukan k~pada Bapak- Bapak Dosen tamu yang t&lt;lah turut memberlkon bimbingan dan bekal ilmu pcng~tahuan... S ementor~ itu

PUS~ T PENGEIo4SANGAN PENELlTlAN IlMU· IlMU SOSIAl UNIVERSITAS SYIAH KUAlA.. OARUSSALAM BANOA ACEH

siologi~ dBn psikologis yang dupat mempengaruhinya. Set1er kelompok ma5yarekat mempunyalsuatu poln tcrscn- diri d~lam memperoleh , rnenggunakan dan ncni1~1 makanonan

Dalsm arti se mpit uimak:sudkan adaLah kcgiatan - tegiatan yang bersifat tul is- menulis, jadi merupakan kegiatan tata u saha sepc rti mengetik, mengirim surat dan

PERHITUNGAN KORE L Asr KEADAAN EKONOMI ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENDIDIKAN ANAK RESPCND(N OI OUA LOKASI PENELITIAN.. Pandangan Dan Sikap Res ponden Terhadap

killlb, dan Musabaqab Tilawatil Qur'an (MTQ). Begitu pula hari-hari besar Islam lainnya seporti peringatan Isra' dan Mi'raj, Wmn baru Islam, dan Nuzulul Qur'arJ.