• No results found

» KARJA SASTRA o

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Share "» KARJA SASTRA o "

Copied!
24
0
0

Bezig met laden.... (Bekijk nu de volledige tekst)

Hele tekst

(1)

r

a O H

'

î:'.^:--:;v: - •• ••• • •;

•• • • •

• ivy.;:^ •••

; . . ; • : / . ,

. • • • • • • , . .

' * T J * A „

••-.r-

i - ' - ' ' Z - . : - . : : : ' '

- -

•. '•••:•'•••

-

vr'-^:n

m^:

:•••••• : •• v

•• • •",• ••• •• . . •• ".r

;v^: :•;••:

» KARJA SASTRA o

KLASIK TIONGKOK

^rpENf •••:;: •: /

%4^

m • ;: •••

(2)

f 4 ^ 1 2 3'^ BIBLIOTHEEK KITLV

0223 9760

Rp. 15.—

TIAP DJILID

USAHA PENERBITAN

„MUKIMO"

Kotakpos 2606 DJAKARTA

Siang dan malcim Ong Un tak hentinja mentjari akal untuk membunuh Tang-Toh. Pada suatu hari, ketika Ong Un djalans di kebun dengan wadjah jang sedih serta sebentara menarik napas pan- djang muntjullah dihadapannja seorang pelajan wanita jang tjantik molek. Dia adalah Tiao Sian jang oleh Ong Un dianggap sebagai anaknja sendiri. Tiao Sian jang melihat wadjah madjikannja senan­

tiasa diliputi kesedihan sedjak Tang-Toh berkuasa berkata kepada Ong Un : „Tuanku, Tiao Sian bersedia untuk berkorban demi kepentingan negara !" Setelah mendengar kataz ini serta mengawasi Tiao Sian dengan lebih teliti, timbullah pada Ong Un suatu akal jang dianggapnja sangat bagus sekah.

Pada suatu hari Ong Un mengadakan perdjamuan chusus untuk Lu Po. Pada kesempatan ini Ong Un „mempamerkan" Tiao Sian kepada Lu Po. Melihat keelokan Tiao Sian, Lu Po terpesona sekali.

Setelah Lu Po membuka isi hatinja kepada Ong Un untuk beristeiT- kan Tiao Sian, Ong Un sama sekali tak berkeberatan serta menjata- kan kegirangannja mendapatkan menantu sebagai Lu Po. Beberapa hari kemudian Ong Un kembali mengadakan suatu perdjamuan chusus untuk Tang-Toh, Pada kesempatan ini pun Ong Un tak lupa

„mempamerkan" ketjantikan Tiao Sian kepada Tang-Toh. Tang- Toh jang dasarnja seorang mata kerandjang melihat Tiao Sian raen- djadi lupa daratan. Melihat ini Ong Un buru^ berkata : „Lu Po ru- panja menaruh perhatian besar sekali terhadap Tiao Sian !" Tang- Toh hanja menggereng laksana matjan kelaparan. Pada suatu hari sewaktu Lu Po dengan Tiao Sian sedang berkasih-kasihan didalam kebun tiba^ Tang-Toh dengan sebuah golok terhunus menerdjang kearah mereka. Melihat gelagat kurang enak ini Lu Po melompat untuk menjingkirkan diri. Sedjak waktu tersebut Lu Po mulai mena­

ruh dendam hati terhadap ajah tirinja.

Pada suatu sore hari sewaktu Tang-Toh melintasi kebun untuk pulang kerumahnja ditengah djalan ditjegat oleh beberapa orang bersendjatakan pedang terhunus. Dalam ketakutan Tang-Toh ber­

teriak : ,,Dimana anak matjanku (djulukan Tang-Toh untuk Lu Po) ? !" Tiba'^ dari samping muntjullah Lu Po dengan tumbaknja menjerang Tang-Toh. Disini berachirlah riwajat Tang-Toh ditangan ,.anak matjannja".

(3)

Volken

LIE KAK MEREBUT KEKUASAAN

• • ^ Ä h ! i

2. Setibanja di Tiang An utusan tersebut menghadap kaisar. Para menteri berpendapat bahwa Lie Kak serta kawan^nja jang pada ketika itu masih mempunjai banjak sekali anak buah akan merupakan bahaja djika sampai memberontak, apabila tak diberi ampun.

1. Setelah Tang-Toh dibunuh, 4 orang perwiranja Lie Kak, Kwee Huan, Tio Tje serta Huan Tjiu melarikan diri ke daerah Liang-Tjiu dan me­

ngirim utusan ke ibu kota Tiang An untuk menjampaikan surat permoho­

nan ampim kepada kaisar Hian.

J-

- <

3. Tapi Ong Un berpendapat bahwa'djustru empat orang tersebut jang merupakan kaki tangan Tang-Toh dalam melakukan kedjahatannja sekali- kali tak boleh diberi ampun. Kaisar Hian menjetudjui nasehat Ong Un serta memerintahkan untuk mengusir utusan tersebut dari istana.

1

(4)

4. Setelah mendengar keputusan kaisar, Lie Kak mengusulkan agar me­

reka menjelaraatkan diri. Tapi Ko Hie seorang pene sehat Lie Kak berkata ; Lebih baik kita menghimpun kekuatan kita bersama untuk menendjang Tiang An. Walaupun kita gagal dalam usaha ini bagi kita masih ada kesempatan untuk melarikan diri. !"

6. Dalam sekedjap mata sadja dapat dikumpulkan seratus ribu orang lebih untuk diadjak memberontak. Berdujun-dujun mereka menudju ke 1 iang An untuk mengadakan penjerbuan.

2

S

-îa-2».

N

H '

> ,

5. Atas nasehat Ko Hie, Lie Kak memerintahkan untuk menjiarkan berita propokasi dengan mengatakan bahwa Oag Un hendak membasmi habis penduduk disekitar daerah Liang-Tju, Pula rakjat setempat dihasutnja untuk ikut serta mengadakan pemberontakan. Karena hasutan tersebut raîkjat merasa sangat gelisah.

i

7. 'Dalam perdjalanan mereka berdjumpa dengan sebuah pasukan terdiri dari 5000 orang dibawah pimpinan panglima Ngu Bo seor.ing menantu Tang-Toh jang mau menudju ke Tiang An untuk membalas dendam atas kematian mertuanja Kodua pasukan digabungkan mendjadi satu. Lie Kak memerintahkan kepada Ngu Bo untuk mendjadi pasukan pelopor.

(5)

8. Ong Un setelah mendengar bahwa pasukan See Liang, sedang me- nudju ke Tiang An untuk mengadakan penjerbuan, dalam keadaan gelisah w buru'^ mengadakan perundingan dengan Lu Po. Lu Po sambil menepuk dada berkata : "Su To tak perlu merasa kuatir. Tikusa sematjam Lie Kak dan kambratnja tak perlu ditakuti. "

»

»

é 10. Lie Siao dengan tak ragu^ lagi menerdjang kedepan untuk meng- hadjar Ngu Bo. Pertempuran berdjalan dengan dahsjatnja. Tapi kemudian temjata bahwa Ngu Bo tak dapat bertahan pula. Dengan menjeret tum- baknja Ngu Bo mengundiu-kan diri.

W t T j t f B "

MTMjuoa i.œo

.-.ik

9. Bersama Lie Siao, Lu Po dengan membawa pasukannja keluar kota untuk menjambut kedatangan pasukan See Liang. Mereka mendirikan perkemahan kira^ sepuluh tólometer dari ibu kota Tiang An. Pada waktu itu pasukan pelopor tentara See Liang dibawah pimpinan Ngu Bo telah tiba.

J T A M

AN - TT

^ "Stn»r Vii ML WTRA.'t-.

II, Tanpa diduga pada tengah malam dalam keadaan gelap gulita Ngu Bo mengadakan serangan terhadap perkemahan Lie Siao. Lie Siao jang sama sekali tak mengadakan pendjagaan telah mengalami kekalahan jang bukan sedikit.

i

(6)

12. Scielali mendalami kekalahan Lie Siao menghadap Iccpada Lu Po Ualam amrirahnja Lu Po memenggal kepala Lie Siao untuk kemudian digantungkan didepan pintu perkemahan militer.

I

k I v

terhadap Lu Po. Ngu Bo"aiuar tahunja Lie A.na-,n sedjumlah emas serta berlian bersama-sama atngan Uh Djia.Dji .serta beberapa pcngawajnja melarikan diri.

i

15. Kee.îokan liariiija Lu Po sendiri keluar untulc bertempur denqan Nan

Bo. Tapi Ngu Bo bukanlah lawan Lu Po, ^

15. Setibanja di pinggir sungai sewaktu mereka baru sadja hendak me­

manggil perahu tambangan sekonjong-konjöng Oh Djia Dji pikirannia b^obah. Pada saat Ngu Bo tak mengawasinja Oh Djia Dji setjepat kilat membatjok kepala Ngu Bo hingga Ngu Bo pada waktu itu djuga menemui adjalnja. Semua harta benda Ngu Bo diambil-alih oleh Oh Djia

Uji. '

(7)

^16. Dengan mengharapkan hadiah jang besar dia sambil menenteng kepala Ngu Bo menghadap Lu Po,

R -

18. Pada ketika tersebut Lie Kak dengan pasukannja datang menjerang.

Lu Po menjambut Lie Kak. Lie Kak tak «dapat bertahan lalu mengundur­

kan pasukannfa hingga duapuluh lima kilometer lebih dari garis pertem­

puran.

17. Lu Po setelah mendengar peristiwa pembatjokan atas diri Ngu Bo jang dituturkan kepadanja setjnra sebenarnja mendjadi marah besar,.

Dengan satu bentakan dia memerintahkan pradjuritnja untuk mengikat Oh Djia Dji serta, memenggal kepalanja.

19. Dibawah sebuah gunung Lie Kak mengadakan perundingan dengan Kwee Huan, Tio Tje serta Huan Tjiu. Berkata Lie Kak ; Lu Po adalah seorang jang hanja memiliki keberanian luar biasa tapi tak berotak ! Dj'ka kita katjaukan pikirannja tentu dia nanti tak sanggup melajani kita ! Ketiga kawan Lie Kak menjatakan bahwa taktik tersebut adalah bagus sekali.

(8)

20. Dengan pasukannja Lu Po datang ke kaki gunung dimana Lie Kak berada. Lie Kak dengan sangat tjongkajcnja menantang Lu Po untuk berperang. Dalam keadaan marah besar Lu Po madju menerdjang. Kedua buah pasukan bertempur dengaa sengltnja.

Ï 22. Tiba® pasukan Lu Po dibokong dari belakang oleh sebuah pasukan j; dipimpin oleh Kwee Huan. Pu Po berusciha untuk menghindarkan pembokongan tersebut. Tiba® terdengar bunjinja tambur dengan amat gemur-uhnja. Pada ketika itu pasukan Kwee Huan mengundurkan diri.

21. Lie Kak mengundurkan diri ke gunung lalu mendjaga djalan masuk ke gunung. Lu Po berkali-kali berusaha naik keatas gunung tapi usahanja * senantiasa gagal karena serangan hudjan anak panah.

23. Sewaktu Lu Po hendak membawa pasukannja pulang dari atas gunimg terdengar suara bunjinja gembreng. Lie Kak dengan pasukannja madju menjerang. Berbareng dengan serangan ini Kwee Huan dari bela­

kang pun menjerang kembali.

(9)

24. Sewaktu Lu Po niadju untuk bertempur, Lie Kak sertn Kwec Huan menarik mundur pasukannja masing^. Dengan dikotjok setjara demikian

* Lu Po mendjadi sangat djengkel.

f

26. Lie Kak serta Kwee Huan pada waktu itu terus mengadakan serang an dari belakang. Lu Po jang memang tak ada niat untuk bertempur tak menghiraukan serangan Kwee Huan serta Lie Kak tersebut.

25. Dalam keadaan bingung inilah Lu Po mendapat laporan bahwa ibu kota Tiang An diserang dari dua dj urusan oleh pasukan Tio Tje dan Huan Tju. Lu Po merasa sangat terkedjut mendengar laporan ini dan dengan segera menarik mundur pasukannja.

27. Lu Po mundur terus sampai kedalam kota Tiang An. Kwee Huan, Lie Kak, Huan Tjiu dan Tio Tje dengan segera mengadakan pengepungan jang rapat sekali terhadap kota Tiang An.

7

(10)

K TT-i-n-^ f I

28. Beberapa hari kemudian beberapa sisa kaki tangan Tang-Toh se­

perti Lie Mong dan Ong Hong dengan diam- membuka pintu gerbang kota. pasukan See Liang laksana bandjir mengalir kedalaiii kota Tiang An. Lu Po dengan sekuat tenaga menerdjang kesana kemari, tapi arus musuh tak dapat ditahan.

30. Tapi Ong Un hanja menggojangkan tangannja serta berkata;

Hidupku tak nanti ada artinja djika negara tak dapat tertolong. Djika demikian aku rela mati .sadja, karena aku tak sudi hidup terhina !" Walau­

pun Lu Po berkali-kali membudjuknja tapi Ong LIn tetap meiiolaknja.

8

29. Lu Po setelah melihat bahwa keadaan tak dapat ditolong iagi dengan beberapa anak buahnja menudju ke pintu gerbang istana Tjen Siau de­

ngan maksud mengadjak Ong Un bersama-sama melarikan diri. Berkata Lu Po : "Su To ! Keadaan sekarang sudah mendjadi sangat berbahaja.

Marilah kita menjingkir dahulu !"

31. Tak lama kemudian dimana-mana kelihatan api sedang menjala dengan hebatnja. Lu Po terpaksa meninggalkan keluarganjat Dengan hanja membawa beberapa ratus anak buahnja Lu Po lari menggabungkan diri dengan Wan Sut.

(11)

3'> Lie Kak serta Kwee Huan membiarkan anggota pasukannja «lelaku- j - kail perampokan terhadap penduduk kota Tiang An. Beberapa pendjabat

! tinggi ikut serta terbunuh oleh anggota pasukan See Liang.

34. Kaisar Hian bersabda : "Tanpa terlebih dulu memberi tahu kepadaku kamu sudah berani membawa pasukan masuk ke Tiang An ! Apa maksud- mu sesungguhnja ? !" Lie Kak serta Kwee Huan mendjawab berbarengan :

"Tang Tai Su (djulukan Tang-Toh) tanpa alasan telah dibunuh oleh Ong Un. Kami datang kemari untuk membalas dendam atas kem^iannja . Kami bersedia untuk menarik pasukan kami mundur asalkan Ung Un diserahkan pada kami !"

33. Pas|katt See Liang lalu mengepung istana kaisar. Para penghuninja 33.

mendjadi sangat gelisah serta meminta kaisar Hian untuk_turun _tM_gan.

Lie Kak setelah melihat kehadiran kaisar Hian di istana SWAN PING lalu menghampirinja.

OJk WWAJ- ^

35. Setelah mendengar kata" ini Ong Un jang pada ketika itu perada disamping kaisar Hian berkata : Aku rela untuk diserahkan kepada kedua badiingan itu. Djanganlah Sri Baginda memikirfen akan asal negara selamat !" Kaisar Hian mendengar kata^ Ong Un tersebut

mendjadi sangat terharu.

9

(12)

Un berteriak: "Ong

' /

7 l^ Ij: l'" " ' :>

i - J [ L - A

3S. Lie Kak s^ta Kwee Huan keduanja mengangkat pedanqnia serta Ong X"dibaM Selandjutnja diperintahkan agar seluruh keluarga

10

37. Dengan pedang terhunus Kwee Huan serta Lie Kak dengan benqis- nja memaki Ong Un ; Tang Tai Su memang bersalah tapi apakah salah

bjngga engkau tak sudi mengampuninja ?" Ong Un membalas me- * maki : Bandit pemberontak tak perlu banjak bitjara ! Aku hari ini ber­

sedia untuk dibunuh !

39. Mereka berpikir, kini mereka toh sudah berada di ibu kota, lebih baik untuk sekalian membunuh kaisar Hian serta merebut kekuasaan.

(13)

40. Kedua orang kambratnja jang lain jalah Tio Tje serta Huan Tjiu tak setudju dengan maksud ini. Menurut pendapat mereka untuk semen­

tara biarlah kaisar Hian tetap bertachta. Untuk membunuhnja bukanlah soal jang sulit. Lebih baik sekarang mereka mentjari akal untuk mengun­

dang para kepala daerah untuk kemudian dibunuhnja. Lie Kak serta Kwee Huan setudju.

42. Kaisar Hian terpaksa menuruti kehendak mereka. Lie Kak didjadi- kan Tie Yang Kauw atau djendral infanteri, panglima tertinggi. Kwee Huan mendjadi djenderal besar dengan tugas serta mengatur pemerin­

tahan, Huan Tjiu sebagai Ban Ni Kauw atau djenderal kanan serta Tio Tje sebagai djenderal kavaleri. Lie Mong dan Ong Hong diangkat se­

bagai kolonel. Setelah itu barulah mereka menarik mundur pasukannja uiasing".

41. Pada ketika itu kaisar dari atas loteng memperingatkan Lie Kak akan djandjinja untuk menarik mundur pasukannja. Lie Kak mengatakan bahwa atas djasa^ mereka hingga kini belum djuga mereka memperoleh kenaikan pangkat. Karena itulah mereka "sungkan" untuk menarik mundur pasukan mereka. Setjara tertulis mereka menuntut kepada kaisar Hian pangkat jang

dikehendaki.

43 Setelah berkuasa Lie Kak dan Kwee Huan mendjalankan teror ter­

hadap penduduk kota Tiang An. Pula mereka menjuruh orang mengawasi gerak-gerik kaisar Hian. Be Ie serta kawan^nja melihat keadaan jang begini buruk hanja bisa menghela napas pandjang.

n

(14)

Pada suatu hari Be Tien, gubernur See Liang, serta sekretari.^nja Han Sui dengan diam? deogari perantaraan seorang suruhan inengadjak B? le untuk menumpas Lie Kak,

4 J' " ''Ù

46. Setelah menerima perintah kaisar Hian tersebut Be Tien dan Han Sui membawa lebih seratus ribu orang anggota pasukan menudiu ke Tiang An untuk mengadakan penjerbuan,

12

45. Mendengar ini Be Ie bukan main girangnja. Kepada kaisar Hian dia memohon untuk setjara rahasia mengangkat Be Tien sebagai djendral Tjeng Se serta Sui sebagai djendral Tien Se, Setjara rahasia kaisar Hian memerintahkan kedua orang djendralnja jang baru itu membawa pasukannja membasmi kaum pengatjau.

47. Keempat djendral pemberontak setelah mendapat kabar tentang datangnja pasukan Be Tien segera mengadakan perundingan. Penasehat Ko Hie mengatakan bahwa lebih baik djangan keluar bertempur tapi terus menunggu didalam benteng hingga musuh kehabisan ransumnja. Tapi Lie Mong serta Ong Hong berpendapat sebaliknja. Kalau mau bertempur sekaranglah waktunja.

(15)

48. Ko Hic berkali-kali mcntjoba mcntjegahrija tapi Lie Moag serta Ony Hong dengan tjongkaknja mempertaruhkan kepala mereka djika sampai mereka mengaJami kekalahan. Lie Kak mcrapersilahkan Lie Mong dan Ong Hong untuk membawa pas^ikaunja masing".

-'a—

• t ' i "

50. Sambil menuding Lie Meng serta Ong Hong, Be Tien berteriak:

"Siapa jang berani menangkap bandit pemberontak ini hid'up^ !" Belum .selesai Be Tien bitjara tampil kedepan seorang anak muda berbadan tegap, ditangannja memegang seputjuk tumbak pandjang menunggang kuda laksana terbang keluar dari barisan.

OIL

49. Kira^ seratus lima puluh kilometer dari ibu kota Tiang An barulah Lie Mong serta Ong Hong bcrdjumpa dongiMi pasukan See Liung.

51. Ternjata anak muda tadi adalah Be Tjiau alias Meng Gi se/)rang anak lakia dari Be Tien jang baru sadja mentjapai usia 17 tahim. Ong Hong melihat bahwa jang keluar barisan hanjalah seorang aaak muda.

Samasekali tak bersungguh hati untuk bertempur.

IS

(16)

52. Dalam berapa babak sadja dengan satu tusukaii Be Tjiau berhasil mendjatuhkan Ong Hong dari kudanja.

fiirnhftn"" kata2 Be Tien diutjapkan atau Lie Mong mengangkat tumbaknja serta menusuk kearah Be Tjiau. Be Tjiau jang sedwi tadi de^an^sr?" "lenS^djarnja dari belakang dengan suatu gerakan mengelakkan tusukan Lie Mong.

14

. )

'r' turu= niembalikkan kudanja mcnudju ke barisannja kembali.

i api Lie Mong jang hendak membalas dendam atas kematian Ong Hong menge^arnja dari belakang. Be Tjiau puraa tak mengetahuinja. Melihat * ini Be lien berteriak: „Awas ada orang mengedjarmu dari belakang !"

« •

k

*

r ^ ' » f T j i a u m e n g u l u r k a n t a n g a n k i r i n j a s e r t a m e n g a n g k a t Lie Mong dari kudanja.

(17)

56. Tanpa pimpinan pasukan pemberontak mcodjadi katjau balau. Karena inilah pasukan Be Tien dengan mudah sekali memperoleh kemenangan.

Lie Mong oleh Be Tien didjatuhi hukuman potong kepala.

>

« •

t

%

58. Be Ie oleh Lie Kak telah dibunuh setjara kedjam sekali akibat peng- chianatan seorang pelajan. Belum tjukup dengan pembunuhan ini kepala Be Ie digantung disebuah tiang jang dätantjapkan diatas pintu gerbang.

r.

57. Baru sekaranglah Lie Kak pertjaja akan nasehat Ko Hie. Biarpun pasukan Be Tien melontarkan makian bagaimanapun djuga Lie Kak tetap tak mau keluar bertempur.

59. Setelah- dua bulan saling berhadapan tanpa setetes darahpun jang mengalir Be Tien terpaksa menarik mundur pasukannja akibat kekurangan

15

(18)

60. Kesempatan ini oleh Lie Kak dipergunakan sebaik-baiknja untuk me­

mukul pasukan Be Tien. Dalam pertempuran kali ini pasukan Be Tien mengalami kpkalahan besar sekali. Be Tjiau jang berada di barisan jang paling belakang sekali dengan mati®-an bertempur dengan Tio Tje serta berhasil mendesak Tio Tje mundur.

62. Mendengar kata^ Han Sui, Huan Tjiu membalikkan kudanja serta menarik pasukannja mundur.

16

Xv'v

61. Setelah Huan Tjiu berhasil mengedjar Han Sui berkatalah Han Sui kepadanja : ' Kami adalah asal sedesa, mengapa engkau tak mau mem­

berikan aku kesempatan untuk melarikan diri ? !"

63. Diluar tahunja Huan Tjiu, Lie Piat seorang keponakan Lie Kak jang ikut serta menjaksikan peristiwa tersebut melaporkannja kepada Lie Kak.

mendengar laporan tersebut Lie Kak amarahnja meluap serta hendak mengerahkan pasukannja untuk menghadjar Huan Tjiu. Tapi niatnja ditjegah oleh Ko Hie. Ko Hie ^mengatakan bahwa adalah lebih baik untuk mengadakan sebuah djamuan serta mengundang Huan Tjiu dan Tio Tje.

Disitulah dengan mudah Huan Tjiu dapat d5bunuhnja.

(19)

6-1. Tanpa men^ruli sesuatu ketjurigaanpun kedua djendralnja mengha­

diri perdjamuati tersebut dengan hati jang sangat gembira.

66. Pada saat itu muntjullah beberapa pradjurit dengan pedang terhunus jang sedjak tadi bersembunji serta mcnghudjani Huan Tjiu dengan ba- tjokan pedang.

65. Dalam, keadaan setengah mabok Lie Kak dengan suara membentak menegor Huan Tjiu : "Mengapa engkau telah melepaskan Han Sui, apakah maksudmu untuk memberontak ? !" Saking terkedjutnja Huan Tjiu tak dapat mendjawab.

67. Saking takutnja Tio Tje bertekuk lutut dihadapan Lie Kak. Lie Kak jang memang tak bermaksud untuk membunuh Tio Tje mengangkatnja serta berkata ; "Huan Tjiu telah kubunuh karena maksudnja jalah untuk memberontak terhadapku, tapi engkau adalah orang kepertjajaanku.

Pasukan Huan Tjiu oleh Lie Kak diserahkan kepada Tio Tje.

(20)

68. Sedjak itu ketjongkakan Lie Kak mendjadi-djadi. Dia, mengangkat dirinja sebagai Kuasa Besar Negara serta Kwee Huan sebageii Djendral Besar. Sedangkan kaisar Hian sama sekali tak di-indahin]a. Kaisar Hian sambil menangis mengharapkan bantuan pikiran dari Njoo Piauw dan Tju Ira !

70. Keesokan harinja isteri Njoo Piauw bertamu ke rumah isteri Kwee Huan. Seolah-olah isteri Njoo Piauw sangat menjajangi sekali isteri Kwee Huan ditjerltakannja tentang hubungan Kwee Huan dengan isteri Lie Kak.

Isteri Njoo Piauw mengandjurkan isteri Kwee Huan untuk memutuskan hubungan tersebut sebelum Lie Kak mengetahuinja.

18

69. Usul Tju Im jalah imtuk mengundang Tjo-Tjoh ke ibu kota untuk membasmi kaum pemberontak. Sedangkan Njoo Piauw mengusulkan agar isteri Kwee Huan jang sangat tjemburu itu digunakan untuk membasmi kaum pengatjau dengan tjara mengadu dombakan mereka, kemudian Tjo- Tjoh diundang ke ibu kota.

71. Mendengar bisikan ini isteri Kwee Huan mendjadi sangat penasaran.

Barulah sekarang dia mengetahuinja mengapa Kwee Huan senantiasa suka pulang djauh malam. Tak habisnja isteri Kwee Huan mengutjapkan terima kasih kepada isteri Njoo Piauw atas penuturan tersebut.

(21)

J

72. Setelah lewat beberapa hari Kwee Huan hendak pula bcrkundjung ke rumah Lie Kak untuk menghadiri suatu perdjamuan, Isteri Kwce Huan mentjegahnja sambil berkata Alam pikiran Lie Kak senantiasa berobah.

apalagi dua orang djagoan tak bisa senantiasa hidup berdampingan.

Bagaimanakah kalauz pada suatu hari Lie Kak berniat menjingkirkan kau . r- dengan meratjuni minumanmu !" Kwee Huan tak mau mendengarkan

* kataa isterinja tersebut. Tapi isterinja terus mentjegahnja !

74. Sewaktu Kwee Huan hendak menikmati makanan tersebut isterinja mentjegahnja sambil memerintahkan pelajannja untuk membawa seekor andjing imtuk mentjobanja terlebih dahulu.

73. Pada sore harinja Lie Kak telah mengantarkan sekedar makanan kepada keluarga Kwee Huan. Dengan diam'-' isteri Kwee Huan telah mentjampuri makanan tersebut dengan ratjun.

' A Ma n « m a »

•VSKs». •

tl

75. Sehabis makan andjing tersebut menggonggong sekuat tenaga serta melondjak-londjak dan tak lama pula menghembuskan napasnja jang terachir.

19

(22)

76. Kwee Huan jang kena ditipu oleh isterinja sendiri seg-era mengum­

pulkan pasukannja untuk menj erang Lie Kak.

78. Lie Siam seorang keponakan Lie Kak dibawah perlindungan Lie Kak telah menggunakan kesempatan tersebut untuk mentjulik kaisar serta membawanja ke Bue U.

20

77. Lie Kak jang mendengar tentang maksud Kvvee Huan pun segera mengerahkan pasukannja untuk melabrak Kwee Huan. Kedua pasukan bertempur dengan sengitnja dibawah kota Tiang An sambil menggunakan kesempatan tersebut untuk merampok harta benda penduduk disekitarnja. ^

79. Kwee Huan setelah mengetahui bahwa Lie Kak telah mentjulik kaisar dengan segera menjusup ke dalam istana untuk mengadakan pentjuhkan terhadap semua selir serta pelajan di istana. Tak puas dengan perbuatannja ini seluruh istana dibakar habis.

(23)

r

' .s

80 Selandiutnia Kwee Huan mengadakan pengedjaran terhadap pasukan

- , , , y 1 . 1 • l ' T ' - J : L . r Q r t f r t l o V i t n o r o ^ a

Lie Kak untuk merebut 80

Lie Kak untuk merebut kaisar Hian dari i •

^ saling berhadapan berkatalah Lie Kak : "Untuk menentukan nasib kaisar

" - . , . i 1 1 t 1. ^

Lie Kak. Setelah mereka kaisar

kaisar tangan

nasib menentukan kita masing^ !"

4- V -—

W2. Tiba® muntjullah Njoo Piauw sambil berteriak : "Hentikan pertem­

puran" Aku datang dengan berapa puluh pendjabat untuk mendamaikan para paduka' Setelah mendengar ini kedua djendral pemberontak tersebut masing'^ mengundurkan diri ke perkemahan masing^.

à

81. Pertempuran antara kedua djagoan pemberontak tersebut berdjalan dengan serunja.

83. Njoo Piauw serta Tju Im dengan diikuti 60 pcdjabat lebih menda­

langi perkemahan Kwee Huan terlebih dahulu. Tapi setibanja mereka disana Kwee Huan memerintahkan pradjuritnja untuk menangkap seluruh tamu tersebut. Dalam amarahnja Njoo Piauw menegornja : Apa maksud­

mu sebenarnja dengan penangkapan ini ?! '

21

(24)

pLw°;Td..r.ÄbÄ.£'" "•» N,.„

-Jr , »"

^ » . - ^ '*

p. Mula saat itu pertempuran antara Kwee Huan serta Lie Kak ber- langsung t^ hentinj a. Maj^ jang bergelimpangan tak terhitung baniaknia Rakjat diseflotar .bu kota Tiang An makin lama makin menderita ^

5/'3 i 99^

(Bersambung)

»

n

Pentjetak Kilatmadju-Bandung

Referenties

GERELATEERDE DOCUMENTEN

Djendral Sie Lee setelah mendapat kabar bahwa Sun Djek telah mati akibat anak panah jang dilepaskan dari benteïignja itu serta pasukannja dalam keadaan berkabung

Tan Kiong mengatakan bahwa diapun berniat membela negara dan telah mengambil keputusan untuk meletakkan djabatannja d'ewasa ini dan ikut serta dengan Tjo-Tjoh.. Mereka

Djangan takoet bilang „Soengkan (tiada soeka)&#34; pada orang jang minta kita minoem bersama-sama ianja, lebi lagi kaloe orang itoe tida dikenal betoel oleh

Ada banjak boekoe-boekoe jang tida bisa dimasoeken disini, maka itoe bila jang ada kaperloean, kita harep soeka menoelis soerat pada kita, dan nanti kita boleh

kit bantoe kita poenja pergerakan, dan belon perna ada kita poenja pergerakan dapet rintangan dari soerat kabar bangsa terseboet. Kita poenja bangsa bekerdja bersama

Deugen pendek kita maoe bilang baiioewa itoe kawanan iiauwlo dari Hong liong san banjak sekali jang binasa atawa poen ditawan oleh pasoekan liauwio dari berbagi bagi goenoeng

„Kapan kita memandang pada kalakoeannja satoe pengarang jang djadi termashoer oleh kerna bagoesnja iapDQnja karangan, dan kita lantes merasa kagoemi- langannja itoe

atawa poen Iblis jang menghoekoem atawa mengganggoe dan meojoesahin pada kita-orang, Hanja kita poenja kabodoan dan kagelapan