• No results found

Suf SOSIAl

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Share "Suf SOSIAl"

Copied!
100
0
0

Bezig met laden.... (Bekijk nu de volledige tekst)

Hele tekst

(1)

PUSAT LATIHAN PENELITIAN ILMU-ILMU SOSIAL, ACEH LAPORAN HASIL PENELITIAN

KEHIDUPAN SOSIAl EKONOMI MUGE EUNGI<OT 01 ACEH UTARA OAN ACEH TENGAH

(Studi Kasus dl Til~ Kec~atan)

A. MALIK M. THAHA TUAN AYA

Suf PencajH padi lAIN 5uniln Ampel , Jember Fakultas Tarbiyah

DARUSSALAM - BANDA ACEH 1984

(2)

Peraembahan:

B u a t Ayah bunda dan saud3ra-saudaraku Ayah dan 1 bu me rtuaku

Yun1a Elv1ra Akwan Istr1ku tercinta yang dengan 1hlas me re lakan d= shabar menant1 penuh harap serta rindu selama setahun, saya mengikut1 program latihan.

Say;;:. lehih senang dikatakan pada hal saya dari pad a dikatakan

p~1.d~ hal sa.ya

11

salah bcnar benar salah

(3)

KATA PEIIGANTAR

Dengan aamaMu ya Allah pc"np.llti heruauh1. mcn(,W1gkap , hidupan 808ial Ekonomi Mu"", Eungkut d'ln Al-llamdulillah at -8 tauii q dan hidayahMu dapat rncnycle8aikannya dalam bentuk 1 ..

poran lengkap, walaupun dihantui kekhawatlran akan ketid~~

8anggupan mengungkapnya. karena masalall yang diteliti di lu'1!' di8ipl1n ilmu yang aelama ini peneliti geluti aerta terhatas- nya pengalaman dalam hal penelitian.

Penelitian ini merupakan kegiatan program Pu8at Latih~

Pene-lltian Ilmu- Ilmu 8081a1 Universitas Syiah Kuala Darus:'it\-

lam Banda Aceh 1983/1984. 8elesainya kegiatan ini ikut mcli- batkan berbagal plhak, baik langsung m~upun tak langsung. Oleh karena itu wajar bila peneliti menyampaikan ucapan tc- rima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada;

- Yayasan Ilmu- Ilmu Soala1 yang memberikan kesempatan k-- pada peneliti untuk mengikuti proaram latlh2'.n 1nL

-Bapak Rektor IAIlI 8unan Ampel Sur"baya dan bapak Dek:m Fakulta8 Tarbiyah lAIN 8unan Ampel Jember yang mendorong ""-

kaligus memberi restu untuk mengikuti program PLPIIS Unsyi~~

Darussalam Banda Aceh.

- Bapak Dr.H.~l. Ali Basrall Amin flA. dan Bapak Dr. Dayan Daood masing-masing sebagai Dlrektur lama dan baru aerta Bapak Dr. Wolfgang Claus sebagai Tenaga Ahli UtMla yang de- ngan sabar membimbing dan mengarahkan kami selama mengikuti

program latihan penelitian inL

-Semua Karyaw3n PLPIIS serta semua handai taolrul y~n~

ikut membantu saya dalam rangko. memmkaeskan penelitian ini . -Semua plhak Aparat Pemerintahan bo.ik di Propinai, K.'l'JU- paten, kecarnatan dan deaa scrta masyarakat yang banytlk m!~r.'­

bantu balk materil maupun morilp sehingga tidak mengalami hambatan di lokasi penelitian.

Semoga Allah memberkatl den rncmb1.1ils bud i balk mcrek'l semua, Amin! .

Banda Ace-h, 1 5 .ruli 1984 Peneliti.

(4)

DAFTAR ISI

KATA PER8EMBAHAN DAN MOTTO

... .. .. ... ... . ...

i i

UTA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . " .. . . . . .. . . . . . . .. . iii

DAnAR ISI . . . " .... .. " . . . . . . .. .. .. . . . . . . . iv

DAFTAR TABEL . . . • . . . . .... ... . " . • v ABSTRACT • • • . •• • •• • • • • • • . • • . • • • . • . . • • • . . • . • . • . • • • • 'Vi BAB BAB BAB BAB I. PENDA}{ULUAN . . . ... . . . . .... .. . 1

A. I.e.tar Belakang Nasalah. . . 1

B. Ruang Lingkup Penelitian... •••••••••• 2

C. Kerangka Teori... 3

D. Metodologi Pcnelitian. . . 11

E. Sistematika Laporan Pen(;-l i tian. . . . . . . 13

I l . GAMBARAN UMUM DAERAH PENEL IT !All ••••••••• A. Geografis Daerah Penelitian .... ... . 14 14 B. Luas Wilayah dan Kcadaan P~nduduk.... 16

C. Pe.ndidikan. . ... ... ... 17

D. Matapencaharian . . . <... 19

E. Sosial Budaya. .. .... .... .. .. . . . 19

F. Agama .••.. . . . . • • . . . . • . • • 20

I l l . TINJAUAN TZNTL!!G MJGE n~.:i ... . 22

A. Pengertian ~juge Ikan ••••• •••••••• ••• : 22 B. Pola dan Cara Pemasaran Ikan. ... . . . 25

IV. KEHIDUPAN 808IilL E.{, [lOtH ~jUGE IKilN ••• A. I.e.tar Bclakang Kchidu",~n Mugc Ikan... 39

B. Pendapatan dqn Pengrlutlran •.•.... .o.. 4(;

C. Interaksi Sosial, S1k;lP dan Prilaku Muge Than. . . . . ... . ..... . . 61

D. Beberapa Kasus Muge Ikan. . . . . 69

BAB V. KESIMPULAri . . • . . . . • . ... . . . 81

85 89

DAF'I' A.M KEPUSTAlCA..AN .••••••••.•...•.••...•••..••••••

LAMPIRAN- LM4PIRAN

.. .... .. ... ... ...

(5)

Nomer

TABEL I.

TABEL II.

TABEL Ill.

TABEL IT.

TABEL V.

TABEL VI.

TABEL VII. TABEL VIII.

TABEL IX. TABEL X.

TABEL XI.

TABEL XII. TABEL XIII.

TABEL XIV.

TABEL XV. TABEL XVI.

TABEL XVII.

DA}"fAll :r;.FCI

tiTel halaman

WAS D,\Ei'AH DAIl PE'lDAG IAi<1iYA SER'!:A JUl>lL"H PEIIDUDuK ;',\ll i'EiHr;BARANNYA DI WILAYAH KE

CAflATP-N ·;:;;UMl'A, EEUSANGAli DAN TAKENGCN •• • ' 7

KOMPCS IS I P EIIDUDUK MENU RUT UMUR DAN JENJS KEL.IMIN DI KECAMATAN JEUMPA,

PEUSANGAU DJ,IT TAKENGON . .... . . . 17

IDlBAGft PE'IDIDIK~N DI KECAMATAN JEUl~PA

PEUSANGAll DAN 'I'AKE1:GON .. . . . . .. . . . . . . . . ... 18 KEADAAll MURID DI KECA/olA?AN JEUMPA,

PEUSANGAil DAN TAlCENGCN ... . .. . . . 18 KOMPCSISI PENDUDUK MENURUT MATA PEIICA-

HARLVJl DI KECAMATAN JEUfolPA, PEUSANGAN

DAN TAXENGOX ••• •..•• .•• .• •• •••• , .•.. ••••• •. 19 KOMPCSISI PE1IDUDUiC I1EllUaUT AGAJ>IA DI KE-

C,u.;ATA11 JEUMPA,PEUSANGAN DAN TAlCEIIGON . . . 21 fl0T IF AS I PEiHLII'.Ali PEKERJA 11 ... . . . . . . .. 40 TINGKAT PENDtDnA!1 RESPONDEN DAll ISTRI ••••• 44 T INGKAT PB!m:I'IK..'\i~ A':::\K RESPONDEN •• ,., •••• • 45

BIAYAY llEFRODUKSI USAHA ... ... . . . . . . . . .... 47 PE10APAl .:, MUGE IKAN '<:AOOII 1983 ... .. 52 BE3ARNYA PEiiDAPA,!:,_" DARI SEKTOR MUGE IKAlL. '3

BESARNYA PEI;])APA'r,1 tI DARI SEKTOR NON

MUG!; IK.Al; . .. .. . , ... .• ..•• ••• •••...•• .•. . 5t TINGKAT PENDAPATAll PBR IL1'lGGOTA KELUARGA

DAN !}ARIS KEM ISK INAlI llERDASARK.\N HARGA SEMBlLAN BAllAll POKOK KEBUTUHAN PER ANO-

GOTA KELU;·.RGA 'l'Alfu'N 1983 ••••• ••••••••••••• ss

pm ILIKAU RlR-1AH . ..• . ...• . . •••. •. . ...•. •.•• I)~- KEADAA-N RUl'4AH r·iUGE ••.• , •.•. •• •.•.••.•••.••• '-F

PENGELUARAN UN"rUK KONSUI'iSI RUMAH TANGGA

TAHUN 1983. r " r ft .... ~ • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • 58 TABEL XVIII. I!ATA~IL\TA pz~rGEIIJ,\RAt! TrAP SEKTOR KONSUMSI

RUJ1AH 'f ANGC A 1983 .. ... . ... . ... . . . 59 TABEL XIX. NlLAI PRODLKSI ~U~S!S?E.:L ... ... . . . . . .... €i1

(6)

A BSTRACT

This study intends to describe the living conditions of fish traders in North and fUddle Aceh.

Fieldwork was carried out in the villages of Kuala Raja ( kecamatan Jeumpa

l .

Jangka Alue. Masjid and Matang Gl umpang Dua ( kecamatan Peusangan ), and the towns o~

Bireun and Takengon.

The trading network of fresit fish consists of' several groups with specific tasks. Important factors in the main- tenance of relationships between individuals involved in the trading chain are credit arrangements, mutual trust and to some degree kinship ties. In general, these relation-

ships appear to be characterized by cooperation and 8011- . darity rather th~ competition.

Income levels vary considerably among the different categories of traders. Nevertheless, despite relatively high seasonal variation in their incomes, most traders can sustain their households, albeit on a modest level, without making use of substantial additional sources of

income .

As the traders spend the better part of the day away from their homes, their role in the sociallzation of their children is comparatively small~

vi

(7)

BAB I PENllAHULUAN

A. Latar belakang masalah.

Sebagaimana diketahui bahwa lautan Indonesia mcncakurt wilayah yang tiga setengah kali lipat luasnya dibandingkan dengan daratan ( Djojohadikusumo 1991 : 74 ), dan memiliki kekayaan ikan yang sangat besar.

Ikan merupakan salah satu sumber prote in yang sangat berbarga bag1 kebutuhan hidup manusla. Persoalannya sel{a-

rang bagaimana upaya v~nlngkatan produktifitas perikanan laut maupun darat serta bagaimana agar ikan sebagai sumber protein yang sangat berharga terse but dapat terjangkau dan bisa dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesiat khususnya bagi mereka yang jauh darJ pecisir pantai.

Ha1 tersebut sebenarnya mempunyai kaitan yang crat dengan masaIah pendistribusian, sUC10er tenaga manusia se- bagai pelaksana dan adanya sar:t.nu dan prasarm8 untuk me- nunjang tercapainya proses pendistribusian.

Daerah Istimewa Aeeh yang merupakan salah ~atu wi13y3~

di kawasan Indonesia, memi.iiki potensi i'r<an yang cukup bE!- sar, terutama disepanjang Selat HalnkCl. khususnya di dacrall saerah pesieir pantal . Di situ banyak Cijumpai masyarak~t­

nya bekerja sebagai nelayan, baik yang m~sih menggunak~n

peralatan tradisional maupun yang tclnh menggunakan perala- tan modern. r4ereka menjual haDil usahanya ( ikan ) kepada pedagang-pedagang per~ntarat untuk dibaw~ kepada penampunr- penampung ikan ( toke ) atau diju~l s~cara eceran lansunG kepada konsumen akhir. Penampune-penampU:1g menjualnya kcm-

~al1 \<epada pedagang-pedag'lJlg perantara la innya >mtuk di- jual seeara eceran atau hanya mcn~nntar~annya kepaoa pcnam- pung lain yang ada di tempat at~u uaBar lainnya.

Penelitian- penelitian 'f'3.ng ada S8,at inl, telah banyak mengungkapkan tentang berbagal aopek keh idupan para nela- yan seperti yane dilakukan oleh Uur AnilG Djamil tentang

(8)

....

--

_. .

-

...

_

...... .

2

Masyarakat Nelayan Pesiair Utara Aceh ( 1975 ). Samuel Agustinus Patty tentang Maderenisasi dan Dun Masyara~at

Nelayan di Aceh ( 1975 ) sert~ Fadhali Said tentang Nelo~

yan di Paeang Lama ( 1981 ). Sedangk~~ vcdag~~g Dcr~ntar~

1kan yang umumnya diietilrulk~n oleh orang-orxng Aceh dc- ngan Muge eungkut atau muge lkan, bp.lum pernah di~aji le- wat penelitian ilmiyah dalam rangka mengungkapkan tentane berbagai aspek kehidup~~ mereka. baik menyangkut nosial budayanya maupun sosia1 ekanominya.

Pedagang-pedagang perantara atau muge ikan ini, banya~{

dijumpai terntama di daerah-daerah pesisir pantai Aceh. Jika dilihat kehidupannya sehari-hari, sangat menarik untu~

dikaj i baik dari segi pengglmaan waktn, modal, peralatan yang digunakan maupun ~ubung~ antar3. mereka, hubungan me- reka dengan majikan, hubungan mereka dengan produsen dan hubungan mereka dengan masyarak:tt se!'ta '..<eadaan 80sial eko- nomi mereka.

Hal lain yang cukup menarik pula untul( dil<aji atialah bagaimana hubunga mereka dengan keluarganya, tCl'"'""..ttama dalam kai tannya dengan pola pembinaan ::tIEl\{ t b:!J.g~im3..TIa

usaha atau ikhtiar mereka dal.am ~angK3 mernenuhi keblltuho.n hidupnya sehari-hari serta ikh±iar meningkatkan pekerja~n mereka keara~ yang lebih baik.

B. Ruang 1lngkup Penelitian

Bertitik tolak dari uraian di atas maka ruang l ingkup penelitian ini akan berldsar pacta m.:lsalah-masalah yang ber- kai tan dengan kehidupan 90sial e1wnomi pedagang-pedagang perantara ikan ( muge ikan ) seperti:

1. Pengertian muge ikan dan sej .. rah siugkat perke",banganny~

serta poln dan cara pemasar~n.

2. latar belakang kehidu-pan merel<a, menYf'>ngkut fa!.ttor-fak- tor pendorong pemilL~an pekerjaan dan peranan mereka dalam kehidupan keluarga.

3. Pendapatan yang mereka peroleh b~i~ dari usaha po\{ok maupun dari usaha s9.mpingan aorta pen'~eluaran yane .

(9)

3

mereka adakan baik untuk mcmenu'1i kebutuhan hidup merc···

ka sehari-hari maupun untuk kebutuhan lainnya. 4. Hubungan atau inter:limi 500ia1 yang terjadi aJ"l.tara

mereka, s ikap dan prilaku mereka serta beberapa kasu!J muge ikan.

Dengan demikian tujuan penelitian inl, adalah untuk memberikan gambaran terhadap salah satu k~lompok masyarakat Aceh yang bekerja sebagai pedagang perantara ikrul baik pe- kerjaan itu merupakan salah satu matapencaharia~pokok

maupun ?enunjang dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup

keluarganya, maupun u8aha-usa~a Inin sebagai tarnbahan dalan usaha mencukupi kebutuhan hidup rumah t~neganya.

c.

Kerangka Teari

Untuk mengoperasionalisasikan lebih jauh a~a yanG telah dikemukakan pada ruang ling1<up di s.tas, akan. di ke- tengahkan beberapa konsep teori s€b~ai penunjang dalam penelitian inL

Muge eungkut adalah istil'1h yam;; ~iasanya dir;un"lkan oleh orang Aceh, dalam :la1 ini dapat Ji:lrtlkan seh.1.g:1..i pedagang perantara dan atau penjaj:i. ( lihat Abdull"lh et al. 1983 : 31 ) dan dalam istil<lh marketingnya adalah

"middleman" yang biasanya mcwakili pihak produeen dengan

pengertian bah",a pedagang perantara ini kepar kali melFlk- sanakan penjualan produk produfl-en kel):,.d:;. pihak pengecer dengan demikio.n pedagang perantar--'l. tid:1t.:: merupakan pemllil~

benda-benda terse:but tetapi menj\l:tln~·.J. ~t::lS dasar komi3i untuk pihak produsen ( lihat Win~rdi 1971 : 63 ), Dcngan demikian muge 11(an merupakC'!.n salah e.'ltu r,J..J.t::. ra:nt~i d~l.J.m

sistem/pola perdagangan, 3epert:i apa yan;; dikF.!mukakan oleh Zainul Yaein sebaga! beril(llt ~ pol') -perdagang adalah

I' •• suatu sistem yang menserminkan hll"tJungM.n-hubungan vane:

melembaga ( institutionalized) dalar. pergaulan rnasyar~ka-,

yang mempengaruhi kccepatan volume n.rll;- barane sej'1k dari produeen sampa1 ke konsumen n( 1972 ).

.::k

lnnjutny,. Dewey mengatakan;

(10)

4

Pola perdagangan berhed'i sp.:-Juai i'!.z:!".p;an 113.1 a.-paY..3.h

barang-b2X~ng dihasilk3.n dcnr:;'1.n ~3rp. ke:cil-l<ecil'1.n tetapi terscbarl. atau ol,-,h hrtnY'1.1·m~'a produs~n s(;c·"lra besar-besaran. Van POLl itu jugJ. t.:J~rheda upa y:H1f~ di hasil kan hanya untuk konsumGl lok~l ~tJ.U untuk dian~­

kut ke kota-kota besar. Dan nol~ p~rdaeang~n itu tcr- gantung dari mudah rusaknya bara~p,-barD..ngr maupun

dar1 hubungan antara jumlah yang dihasilkan dengan

kapasitas absorbsi pasar lokal terhadap barang-barang itu. Pola perdagangan juga berbada sesuai dengan hal apakah barang-barang itu dijual eceran kepada pemakai ataukah secara besar-besaran kepadu pedagang lain.

( 1982 ; 100 )

Saluran perdagangan bisa bersifat sederhana dengan cara penjualan langsung dari produsen ke konsumen atau sangat kompleks dengan mclibatkaTl 3ejumlah besar pedagang. Winardi mengatakan sebagai berikut; saluran nerdagang~n

dapat;

produsen ke konsumen;

produsen kc pihak pengecer- I{e konsumen;

produsen ke pihak pCfiJual angros kc pihak pengecer ke konsumen;

produsen dengan bnntuan seoranr, pen~ecer ( agen middleman ) ke pihak penjual engroo - ke pihak

penjual eceran - ke pih~k konsumen ( 1971 : 63 J.

Akan tetapi pola -percl.:tgangiln hanya merupak<Ul seb3.g1an dari ekonomi pasar, menurut Geertz p3.sar;

••• adalah suatu pranata ekonomi dan sekaligus cara hidup, suatu gaya umum dari kegiatan ekonomi yang mt;!l1- capai scgaIa aspek dari masyarakat •.. , dan suatu dunic Bosial budaya yang hampir lengkap daIam sendirinya •• . Untuk memahami pasar dalam artinya yang lcbih luas ini, kita harus melihatnya dar1 tiga sudut pandanean; per- tama sebagai arus barang dan jasa menurut pola terten- tu; keduat sebagai rangkaian mek:l.nisme ekonomi untuk

memel ihara dan mengatur arus bOlrang dan jasa tersebut, dan ketigat sebagai sist em 506ia1 dan kebudayaan diman·

mekanisme itu tertanam. ( 1977 : 30f ).

Yang menyangkut arus barang dan jD.sa, perlu d1'Perha- tikan hal-hal sebaga1 bcrikutj (1) jenis barang yang di- perjual belikan adalah bar:lng-b:lrane Vllnt:: tidak beoar mud.,L diangkut. dlsimpan yang perscdiaannya dapat ditambah dan dikurangl. Barang- b:tr3.nr: yan6 men£" i:t: inl{an pcro bahan mar~i­

nal pada tlngkat operasi perdaganr:an, bUK'innya mengharuska:1 loncatan yang tidak kontineu. ~arang-barang lainnya seperti

(11)

... ~

._-_

....

_-_.

5

palawija, alat-alat rum'lh t~llgga, maknnar. ·I'"!.n fJcb;J.g.'1inY:l -pedagang cenderun:; menr.uasainya. h.:l~ ~·..r.ip.'li titik Kf.nni- kan marginal dala.-n -pcrs').tn,;an h8.r:lnr- ti.dak memberikan kc- untungan. (2). Baranp,··barang yang: <tip2rualS.'lngkan juml;th penjualannya sangat tinggi dnn volurr.a tiap penjualan sa- ngat kecil. Bar:- ,jg-barang daganc(an itu disalurkan lewat transaksl-transaksi yang sangat b~nyak jumlahnya dengan t1dak langsung. Perbandingan ~ntara pnnjuabn dan pembe- 11an barang di dalarn pas"r i tu "ea!( keeil ( lihat Geertz

1977 : 31f ).

Mekania~e ekonomi untuk memelihar~ arus barang dan jasa terdir1 atas tiga hal yang saneat pcnting; (1) s1,- tem harga luncur ( sliding pri.<·:;: system ), (2) neraca

yang kompleks dari hubl,l..ngan-hubungan kridit yang diselenG··

garakan dengan hati-hati, (3) pcmbagi bagi~i resiko dan dengan sendirlnya margin laba y:.J.nr: ::;F'.nf'"~t ukstcn!';if.

(1 ). Sistem harga luncur Y::1l1/; fl..L. tW1(~ni denf."an taw:"tr- menawar adalah m~rur::lkan e:iri pe:--.e-t"p.:'r. li·)rr:a yn.nf'" tidak pasti dan merupak:m reflcKsi do.:-j 1; li:-I~: .::..ianya niotern PCI!- bukuan yang komplcke, lan tidal-': mc!nper"i.it1.lnekan biaya jangka panjang yan3 bi33 memyuUtl~~!'l. !)err"Jheli dr!Tl penjual untuk menaks ir den~at tepat hal'g:J. h"lr"ne:. Hal in ilah yanf;

menirnbulkan pereaingen aTI.tar.l pelTibeli rlenFjO-n penjual bukan antara penjual den~an penjual.

(2) . Jaringan ncraca kredi t yang komplek:~ dan ber- cabang-cabang mengikat semua pe~agang, b~ik pedagang be3a~

maupun keeil dan merupa!<an faktor in.;eu:r.:ltif di pasar. Inilah yang mengakibatkan pe;onrrl{3.tngori."'ln !'Jccara hir:l.rhiEl antara pedagang. Sehingga pedagun .. hc~ar mcmberi kredit kepada yang kecil, pedn.gang keell ber~~nTtmg kepada y~ng

besar. Neraca kredit bukan

r ..

:mya untl.l!o: r.1."?ndapatl<.an modal tetapi untuk memantapkan huhunge.n dt:u:.:-anp: 8.I1tara mcreka. Karena itu para pedagang lebih uenang men~ambil krc:dlt

dengan bunga yang tIngei d~~ri plh<l~ SW.1Rt;'C~ d:lri pllda rlcnr{<l'

bungan rendah dari pihJ.k pemerinta:-t.

(12)

- -_.

--,"

.... .

6

(3). Dalarn ":.ransaK3i ti!J.s::!:1ya ::-,:!'".··;-~r.,,;,!:u"t ban:i::ly. -::r:J.!", . Dalam hal 1nl sebal;ian pedag1.ns r.1ember!. :m.!-:1:'s.!'!.gan dan 5(> ... ·

glan memperoleh keuntungan zel-':.eJ:j,rnya. ·>·r~\~a m":TaS.::L s~rnc.·

cam ada kewajiban normatif, 3.g?.r orang lain ikut nenikmnt.' keuntungan. Memang keliha~~nnya pedagang pasar bekerja le-

pas dar1 organisasi ekonomi yang tetap dan memutuskan sc- · suatu menurut kepentingannya sendiri, n~~un mereka Baling berhubungan dengan _ orsetujuan perseorangan yang terpisah- piaah. 1nl tidak berarti peraekutuan antara mereka ( peda- gang) itu adalah sesuatu yang tidak lumrah ( Geertz 1977: 33 f f ).

Se lain dar1pada itll, un3ur 305ia1 dan kebudayaa.n turut mempengartmi prilaku plhak yan& ter1ibat da1am eko- nomi pasar seperti apa yanl~ di.kemuk.!lk.:).n oL~h Geertz seba- gai berikut:

• •• keglatan perdagangan di sini tidak tcriknt denean jaringan-jaringan yang canggung dan ruwet dari prasan~·

ka dan kewajlban 90sia1 y.:mg merint.?:1I?;i perhitungan yang rasional , tingkah 1aku yanl c'~oistis, at::tu kete- rampi1an tehnis. ID<onomi paoar ada]ah tradisional dal~'

arti bah'~ berfungsinya diatur oleh ~dat kebiaGaan dagang yang dianggap ker:1TTw.t karena terus-mcncrus di- pergunakan sel2ma berabad-abad, tecapi tidak dalan

ngertian bahwa ekonomi pas~r ini menggarnbarkan suatu siatem dimana tingkah la1{11 ekono:'lis tidak dibcdakan secukupnya dari macam-macarn tingkru, laku s05ia1 19in- nya. Apa yang tak ada pada ckonomi DaBar itu bukan

ruang gerak melaiugkan organisasi, bukan kebebasan melangkan bentUk ( 1977 : 50 ).

Dalam hungan dengan hal tersebut di at as Belshaw mengemukakan aspek-aspek yang perlu di;perhatlkan da1am kaj lan tentang suatu sistem tukar· ·menU~.:lr at:1.U pasar se- 'bagai berikut:

(1). Sifat interaksi antara ~enjua1 den.?;an pembeli;

apakah tanpa pandang bulu at~u ~idak ( hal inl harus diterjemahkan dalam l:.ategori .:;osiolo~i .yang lobih mc- madai );

(2) .

sistematiEasi dari nilai tukir ( yuitu h~rga­

harga ) sehingga dapcit ki ta lihat, ."J.pa dan ba£ul.imana nilai-ni1ai tersebut saline mempe!l~:lrJ.hi;

(3). bcrapa jauh pembelian oerta pe!ljual.:ul oarang- barang dan jasa tcrtentu 3udah me!'\.'pakan fungsi ter- sendiri;

(13)

7

(4). rangkala.n barang-barang dan Jas:!.- j.;).sa, ya...'1g dl- jual belikan secara konvensional;

(5). berapa jauh transaksi masuk ketuhap produksi dari bahan mentah kcproduksi atau jasa yang dapat di- konsumsi;

(6l'

tingkat dan sifat pc=saingan jual beli;

(7 • tingkat dimana jual beli dapat dibcctakan menurut alat tukar-menukar ( bila t idak ada D.lat tukar-menukar, apakah barter dapat dianggap sekaligus membeli dan mcm-

jual dari pihak setiap individu) (1981 : 10 f ).

Segala tra'lsaksi perdagangan se'kaligus merupaka..'1 1n- teraksi 80sial aantara berbagai pihak.

Interaksi Bosla1 merupakan Guatu konsep yang sangat penting di dalam soslologi. I~~ilah tersebut secara kontak timbal balik atau inter stlmulasi dan respons entar individu- individu dan kelompok-kclompok.

Selanjutnya l<eduanya menjelaskan intcraksi soaial itu sebagai berikut; ••• akai dan reeks! dia'1tara orang-orang. Jndi tidak memperdulikiln hubungan tcr- sebut bersifat bcrBoh~bat atau bermusuhan, apakah

formal atau informal, apakah 1ilakukan secara berha- dapan muke. secara langsung atauka11 mela1ui sirnbol- sirnbo1 seperti bahasa tulisan yanf. ii!3ampaik~n dar1

jarak ribuan kilo meter jauhny~. • •• scl:J.m.; hubungan itu mengharapkan adanya a;"itu at:!.U 1':"',1n bentuk rcspon

( Al v in dun He len Gouldne r 1990 : 27 f ) .

Gillin and Gill!n m~ngat:!.k~n b_"lh'·.''-t; interaksi sosial mcrupnktin hubungati-hubungab sosi:ll yanG dj":lmis , y3.ng me- nyangkut hubungan antara or~nrr-or~ng perorangan. tntara kelompok-kelompok manusia, m~upun an+~r~ orang perorangan dengan kelompok m3nusia ( Soeka~to 1982 : 55 ).

Charles P. Loomia dalarn hal ini mencanturnkan emp:'J.t eiri dari interaksi sosia1 yaitu;

(1) Jumlah J]elakunya lebih d!lri 9atu orang, bisa rtua atau lebih, (2) adanya komunH:a:::;i ant~rn para pclaku

dengan menggunnknn simbo1-simbol, (3) 3danya suatu dimensi waktu yang me11putj mus£'. 13.r.lpau, i<ini d~n 3.k'ln datang, yang menentukan 3if~t dari 'lksi yane 3ed~n~

berlangsung dan (4) adanya nuatu t.ujuan tertentu, tCT- lepas dari Bam3. atau tidaknya ·cnC.:3.n yang C!i"p~rl{ir.'­

kan oleh para pengamat ( Bortrand 1960 : 28 ). Kemudian mengenai bentuk-bentuk inter3Ksi soaial, Soerjono Soekanto men~atak~n bahw~: ~2ntuk-bentuk inter- aksi sosial dapat berupa kerja orun~ ( eo-oner3tion ) pcr- saingan ( competation ) do.n bahkan ,Iapat juga berbentuk pertentangan ( conflict) ( 1982 : 36 ).

(14)

8

Tlngkah laku, baik ytlIlg men:,{ant;Kut interaksi sese- orang dengan orang lain, maupun yanG menY,J.n';kut kepenti- ngan seorang diri seperti, pilihan ~ekerja~~ diluter be- lakangi oleh faktor-faktor pendorong ya~b bisa bcrsifat internal dan atau eksternal. Faktor internnl yang mendo- rong dari dalam diri seseorang biasanya disebut dengan motif •

Mot if Itu merupakan suatu pengertian yang melinbkupi semua penggerak, alasan-alasan atau dorongan-dorongan daIam dirlnya manusia yang menyebabkan ia berbuat se- Buatu. Semua tingkah laku manuaia, pad a hakekatnya mempunyai motifnya. Juga tingkah laku yang disebut tingkah laku secara refleks dan yang berlangsung se- cara otomatis, mempunyal maksudnya tertentu walaupun maksud Itu tidak senantlasa sadar bag! manuaia. Untuk dapat mengerti den memahami tingkah 13ku manusia

dengan lebih sempurna, maka patutlah kita fahami dan mengerti terlebih dahulu apa dan babai~ana motif-motif nya dari pada tingkah lakunya ••.• apa yang dilakukan- nya, b~aimana ia lakukannya dan menGapa ia lakukan- nya .. . l Gerungan 1977 : 142 f ).

Seseorang melakukan sesuatu ataa pilihannya sesuai dengan motif-motif tertentu, buka~ hanya karena faktor- faktor internal saja, tetapi jUba oleh fav.tor-faktor cks- ternal seperti, jika ia scbagai pedacang perantara lkan, maka faktor yans menycbabka:1 1:l mcmilih pcdagang perantara ikan sebagai aalah satu matanencahariannya baik bersifat pennanen maupun sampingan dalam r~ngka memenuhi kebutuhan hidup keluarganya, mung-kin dizehabkan karena tirlak memili- ki lahan persawahan dan atau Inhan pcrsaw~han yan~ dimili- ki tidak dapat mencukupi kebutuhan hidup rumah tanggan,ya. Atau mungkin pula tiriak mCMiliki mo<lal un t.uk mCrrlbeli pcr- alatan nelayan serta keterarnpilannya tent1.l1C masala.~ kene-

layanan sangat terbatas dan lain seb·'1G:11nya.

Salah satu tujuan dari pada usn.hn seseoran,; arlalah untuk mem.enuhl kebutuhan hidup:lY.'l, terutama kc:,utuhan 1)0-

kok rumah tangganya. Sebabaimana ctikc~ukakun oleh Ra~ban[

Swasto Sunuharyo sebagai bcrikut;

Kebutuhan pokok dimaksud scbacai kcbutuha~ esensial

yang sedapat mungkin hams ctipenuhi oleh suatn rumah tangga agar suapaya mereka bisa " .dup secara \<I;j,jar.

(15)

9

Kebutuhan esensial in! an.tara lain seperti makanan, pakalan, perumahan, kesehatan, pendidikan, partislpacj , transportae!, perawatan pribadi dan rckreasi. BesarnY~'

propare! pendapatan yanJ dipergunakan wltuk mcmenuhi masing-masing kebutuhan pokok tersebut ter&antunb ~ad~

tingkat pendapatan suatu l'Iasyara!<at ( 1982 : 81 f ). K

Kebutuhan pokok berkaitan erat denGan pendapatan dan pengeluaran rumah tangga, menurut Engcl sebagairnana di- kut!p aleh Sunuharyo bahwa ada suatu hubu~gan antara kon- sumsi rumah tangga untuk suatu baranG atau ~olonGan baranr dengan penghasilan rwnah tangga. Dia menemukan bahwa pre- pare! dari penghasilan y~ dikeluarkan untuk membeli maka- nan berkurang dengan naiknya penghasilan ( Sunuharyo 1982:

91 ). Tetapl jelas bahwa tingkat penshasl1an atau pendap~­ tan rumah tangga bukanlah satu-satunya f~ktor yang mempe- ngaruhi konsumsi. Tlngkat konsumsi untuk 3uatu barang d~ri

Buatu rumah tangga jug~ dipengaruhj oleh jumIah tanggunga~

atau keluarga, komposisi umur, jcnis kelamin, let~k geogru- fls, asal usul dan <lGama dari anGGota-,"'\.rqgotcmya ( SunuhnF- yo 1982 : 91 ).

Fendapatan seseorung biea saja berupa uang atau blsa juga berupa barang. Dalam huhun:jannya denc:an masalah ini Sunuharyo menga takan :

Fendapatan berupa uang adalah seeala penghasilan berupa uang yang 3ifatnyu reguler dan yang dlterima biasanya 6eba~i balas jas~ atau kontrak prestasi. Sumber-6umber u t.:una adalah Gaj 1 dun upah serta 1a1n- lain balas jasa serupa dari mujikan; pendapatan ber- 8ih dari usaha sendiri dan pekerjaan bebas; pendapa- tan dari penjua1an barang yang rtipe11hara di ha1aman

rurnah, haeil investilsl BCJlerti bunea modal , tanah, uang pensiun, jaminan sosia1 o~rta keuntungan Bosial Pendapatan berupa bara~g adalah segala penghasilan yang sifatnya reguler dan bia3a akan tetaoi tidak selalu berbentuk balas jasa dan diterima dalarn bentuk barang atau jasa. Barang-barang dan jasa-jasa yang diperoleh dinilai dengan harga pasar sckalipun tidak diimbangl atau discrtai transaksi uana oleh yang me- nikmati barang dan jasa tersebut; dcmikian pula pene- rimaan barang secara cuma-cuma, pembelian barang dan jaBa dengan harga subsidi atau rcduksi dari majikan I;lcrupakan-pend'lpatan perup'o ""rang ( 1982 : 92 f ) .

(16)

.. ~ ...

__

..

10

Upaya oeseorang untuk mendapatkan sesuatu dalam rant;- ka mengangkat harakat hidup keluarganya, terkada.ne: menga-- lami hambatan. Dalam art1 bahwa apa Ya!l& diperoleh dari hasil usahanya terkadang dapat memenuhi kebutuhan rumah tangganya atau bahkan tidal<.

Pada hakekatnya upaya seseorang cenderung untuk se- lalu ditingkatkan kearah yang leb1h baik dengan tujuan untuk menghasilkan leb1h banyak. Salah satu usaha yang di- tempu terkadang dengan menglnvestasikan kelebihan pendapa- tannya agar dapat memperluas usahanya, atau paling tidak mempertahankannya, dengan cara memperbaharui alat-alat yang berkaitan dengan usaha tersebut. Hal semacam 1nl biasanya d1 eebut dengan reproduksi usaha, sebagaimana d1- katakan oleh Evers yang dapat disimpulkan sebagai berikut;

daear dari reproduksi eetiap oentuk s0610 ekonomi adalah kesanggupan dari masyarakat mempertah~nkan kelangaur.gan inpu, tenaga kerja ( 1982 : 15 ).

Sebal iknya jika usaha y,.ng dilakukan i tu tidak dapat memenuhi kebutuhan rumah tanbGanya, m~k~ upaya lain yanG dlusahakan dapat melalui beberapn. C:'lr'1 diluar usnh3. tet:1.p nya. salah satu dic.mtaranya acial'1h produKni ~ub:1iGtcn, :~C~

bagaimana dikatakan oleh Akbar scbagai bcrikut;

••• berusaha secara suDsisten. calam ~rti kata, pemcnu- han kebutuhan pokok 3ph~g.i.".n dipf>roleh t{lnpa mclalui pasar atau pcrtukaran. Apa ,v:m,; rt lnroltuK:-Ji :Jcndiri di- konsumsi sendiri dan apa yanG dli~on.mll1(Ji cendiri d1pro- dukei sendir1. Yang d1angg:'lp pe-nerirr:a.::.n ialah ap~ yn.n.,",:

dapat dinlkmati sendiri secara prlbadi dan bersama- aama masyarakat ( 1982 : 1·,1 ).

ICemudian dalam upaya mcncnllhj kebut.ll lilmnh tangga nya melalui kerja, terkadang seucoran.:; rnenghabiskM w'1ktu- nya di luar rumaht sehinegn huhuw'l.nnya denuan kcluara,a dapat d1katakan hampir ti,j:).k ocmpnt, t, rut;una y:-:ing b"'rk~i­

tan dengan pola pemblnaan DJl:lk baik Jalom hal memenu!li kebutuhan jasmaniah maupun kebu1 uhan l'o!'laniayah. scbagai- mana dikemukakan oleh Charlotte Buhler; sosialis3si adalah proses yang membantu individu-indlvi~u belajar dan mcnye-

"

.

(17)

11

suaikan dirt bagaimana cara ~idl,lp dar baGalmal1a cara ber- pikir kelompoknya, agar supC¥a in. da':!,1t ':~rperan -::\3.n ber- fungsi dalam kelompoknya ( SU3anto 1979 : 16 ). Sosiali-

sas! juga dimaksudk:m sebacai prOf>CS pembudayaan ::iO~an

santun pada dirt anak dalam hillupnya sehari-hari ( Ahmad Subari 1983 : 1 ). Selanjutnya Ahmad Subari mengutip pen dapat M. Rogers; 5Qcializatlon is the process by which an individual's personality is developed through the trans- mission of the culture to the individual. The process continues througho1.l.t a life time, but much of an indlvi dual's personality is determined in the preadolescent years ( Roger. 1972 : 53 ).

Terbentuknya kepribadian aeseorang blaa dengan mela- lu! tranemisi kebudayaan dart orang lain. Konsep kebuda- yaan yang d1maksud di sini "ebaga1mana dimaksudkan oleh Koentjaraningrat bahwa kebudayaan itu paling sedikit mem- punyai tiga wujud yaitu; (1) wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide- ide, gagasan, nilai-nil:ti, nonna- norma dan peratuaran. (2) Wujud kebuiayaan sebaeai suatu kompleks kelakuan berpola dari manusia ~alam masyarakat .

(3) .

Wujud kebudayaan sebacai benda-bend~ hasil karya manusia ( 1982 : 5 ).

D. Metodologi Penelitian

Penelitian ini menggunakan pend~katan yang bersifat kwalitatif dan • studi kasus ( case study). yaitu

suatu sifat khas dari case stu1y adalah suatu oendekatan yang bertujuan untuk mempertahankan keutuhan ( wholeness) dari obye~, artinya data yang dikumpulkan dalam rangka studi kasus, dipelajari sebagai sua"tu keseJuruahan yang terintegra3i ( lihat Vredenbregt 1983 : 38 ).

Dalam penelitian lapangan dilaku~an dengan tiga trulan yang d1awali dengan penjajakan lapa'1L;an, dengan m:')l{sud

untuk mendapatkan gambaran umum daerah penelitian, sehin&ra dapat memperoleh masalah yang dapat '!ikembangkan sebagai

(18)

- .-_.-

... . . - ' _ ....

reneana pene11tlan serta untult menentuk'3.11 dent;an tep:'lt lokasi penelitian.

12

Lokasi penelitian akan dikhunuskan pa1a tiga kec~mat~

yait u; Kecamatan Jeumpa dan PeuscnGan ili Kabuyaten Aceh

Utara serta kecamatan Kotn Taken~on di Knbupatcn Ac~h

Tengah. Dari ke tiga kecamatan tersebut karena alasan

metodologis, . dibatesi pula pada ~ampong Kual a Raja

Kemukiman Cot .Bat.e dan Kota Bireun di kecamatan Jeumpa,

gampong Jangka Alue dan Masjid kemukiman Jangka Masjid

aerta kemukiman Matang Glumpang Dua 1i kecamatan Pe usa- ngan. Adapun untuk kecamatan kota Take~on Kabupaten Aceh Tengah d.ikhususl<'an di kemukimC'.n kota Takcngon. Se1angkan untuk kecarnatan-kecamatan yang bera1a di se~anjang jalan Bireun Takengon hanya dikunjungi secara ins id ental teru- tarna pada hari pasar mingguah ( urae gantac ), karena daerah-daerah ini merupakan tempat persinggahan muge

ikan untuk menjajakan ikannya.

Jumlah responden rtalam pen·~l1 t i.?l.n il11 r.ebanyak 40 orang, semuanya adalah mU1;c ikan .'{an[~ t.t:lah mcmpunyal tani""-

gungan keluarea. Istri- istri mcr(:I~Fl jUr:-;l diwawancar'1i khl:

sus dalam hal pt:;!lbeluClr.:m rum'1.h t.:mW;·"1 Jan pola pcmbinHan anak, kecuali muge ikan yanG bera53.1 Jar1 daerah Pidie.

Pengambilan lakas1 penellti3n dan resnonden inl ada- lah dengan te~~ik purposive samDlin~ dan Quota dengan

pertimbangan bahwa semua je~is ~ ikan yang ada di daera~

penelltian memiliki karakteristik yafi~ sarna, setelah dl- adR.kan penjajakan berkali-kali di lokasl -pene11tian.

Data dlperoleh dengan beberapa car~, data primer di- peraleh dengan tehnik wawancara mf:ndalam dengan merl11lSuna- kan pedoman wawancara dan daftar ~nr:ket yang bersifat kom- binasi antara pertanyaan tertutup dan ·erbuka serta obser- vasi. Sedangkan untuk data selt.under rlipcroleh d:lri dukumC'n- dukumen yang diperolch Gar! Instansi-In9tansi yang ada

I dl lokas! penelltlan.

(19)

Khusus untuk dn1.;\ t~:lti.Lll(: !l~;r.(Jnt. I t ? .• n r,3.J1 i}.;ngcluaran rumah taTI..gga yang w.:ll~lipuil tr,l:L! men ~l. t1n::k:l.n1.1~t ukur berupa angket ( daft.o>.r J1(>.I.. .. ~<',rty['l . .:l.'1 " r.a';lll'"l terdJ.po.t adanT kesulitan untuk memlrJroleh .,2.ta ,:H;ha'.J LJ.!~D.rllY£"!" pel!c.apatan baik pendapatan df'.rj 5~t<tO~' !'.!Hls' i)·n .... · ... -;upun 9f:kcor non

!!ll!B!::! ( uaaha sampingan ) Y8.ilf.r dilY.?'r("1 ~e~l rtari mereka ada- lah angka-angka "berupa tak::ir.:m. Bci;it"l pnla denb"an angka- angka pengeluaran rum'3.l1 tanc.;a. Salch 3!ltll kclemahan ada- lah mereka tidak pCl.'nnh ( tida.k ter"bi3.s:l J ~e!'l.catat pen- dapatan dan I>cngclu.'1.r:m mer·Jln sc-:.:.ap "l'.ari.

Data-data ya.."1f!. diper..:.l~h r!iano..lis"? .Jcngan tehnik pendekatan analj sa :(W811 tat1f d,~ngC'n t fd:=tk mengabaikan pendekatan anali::::a j.t.. ·Q.n.ti~=l+'if} -~~rl1..''''.n'a t:ntu1{ data yang berkai tan dengall p~nd:3.p:lt1.n rLm p~n[:(; hF1.ran.

E. Sistimatil<a J.!"";!PE.t.~~ I',"'nci~t.i_'_~1'l

Iapornn ini ~;crd ~.r~ ch.ri lirE ... l;1.b. B.'1h I Pendahuluan

yang ~membahas tental. ~ 1.::0.+.3.1' hcJ."l.:<::!-.[ r:\;.ol:--.la.h, ~an:: ling ..

kup penelitian, hCI'Ollt'n':.'3. tecri. 1"1\" ... lu!.':;· i renel.i..ti-:I.n, 3i5- timatika laporan pE"!n·:l.i.t i.ln. .:: lO

r:

"l,iftll1h ,:.r:amharan umum

daerah penelitian "v,ut..:; 'i;:.~r;. m "ih;J"~f" -:-.:;,t<'lnG r;cClrFlfie . daerah penelitian, {cad.?<'!.n

caharian, 90sia1 ',)ulay3. .1,'.

·~'1.i.U(~ 1~:, I>c~cidi:{2.n, m::..tapcn-

'"' ... lr:;~\. L""!l-. 11 'rlnj?u~n ten-

tang muge ikan ynnlj av~ mc,:"!ba;;,"I[ !'''i'.r;C'rt;:i.a:i ~~ ikan,

sejarah aingkat :;1er·"cr,lb:1!"I!5c:mnY;1 r-crt~ :-)o~ '1 .-ic:.l eara pema- saran. Bab IV Kehiul"p'!""ln ~':Jsi'll (;konr:!;.i ~~1!~~~ .ik:m yan~ akan membahas tentant1 lacal' b-~lal{x.r; !,:~h5_ :Ull:., !!:\~r-..£' drnean

menitik heratkan p3.1n f::::J-tr-,l'··l"::.I-~n'" l_ r:r::Jr:ln[?; ilcmilihan

pekerjaan dan ?eral1::U: :1~r€"ha c"!?l;r.rn ~:r':d ~l.lpC'.1l. !:clr:'J.rj:z"a ter- utama dalam h"J.buncannya dcn- ·.11 9J".;. r," ~',1..'l.r.. cn.J.Y ncrta sosiali5asi, Pcndap~tr~n 1:"\.!"t ryr. .t,re I,lt

soaial, sii<ap d1.l1 prj] ;:;tlw r~1..~.;.;.. i \~:1'1

muge ikan.

Bab V ad311.:' p 1111 !.nr, ~rrj ~l kan keoimpuli-ifl 'llri : \ -1,'1 ,1 1. i 1

i "

"

(20)

bAE :;::r

GAl1BARAN 1Jl1UN DAhP.AI1 PE!I;;LPTAt!

A. Geografis Daerah Perl:?liilirl

Dacl. ... h kecamntn.n .Jeump-t d,"1n PCli.'3'lili.-1.n t'JI'Tll,1."1uk \·JilJ.- Yah Kabupaten Daerah Tingk'lt II Ace'!1 Ut ... ra dengan ibu kot:!

Lhok Seumawe. Jarak ke nun kecam"lt~n tersebut dengan ibu kota Kabupaten aL ah sebaG~i berikutj kecamutan Jeumpa ke Lhok Seumawe 59 km se1angkan Peu8an~~n ke Lhol< Scum3.we 48 km.

Ke dua kecamatan ini berada pada kctin~gian 9 meter dari permukaan laut dengan suhu rata-rata 32 rlerajat Cel- sius. Sebagian besar penduduknya tukerjn ~~bagai petani . Kecuali desa-desa yane berada d1 pesi~ir pantai yane dae- rahnya ( lahannya ) tidaJ.t: d3:pat ":'i~';,;"a\.{'3.!l llntuk ~a\"3.h se- hingga penduduknya harus bel-~~rjD. ;;dn;.:l.i nelayan atau muge ikan aebagai satu-sotU!IYa. altcl'natlf b3.Gi mcrekll. Walaupun ada juga sE:bag1an k .... c·, J :lane b0kcrja 3eb:'lgal tani karena memiliki lA..hnn pcrJ,'::!\o."3.h?r, YJ.ng hany3. terbatas dan tidak mencukupi kebutuhan

bekerja sampingan baik scl3.C .

1:i:1upny~, schingga

ncl~ya~ nt~u muge

harus .

,

l.'an. 'Pada umumnya desa-cteca yan~ heraJa di pesi3ir pantal sebagian bcsar lahannya tak japat dim~~aatkan untuk sawat karena pcngaruh air laut yanr mcngakibatkan lahan yans ad::~

menjadi asin seperti yanG ada pada desa J~ngka Masjid ke- camatan Peusangan dan desa KuaJa R.'lja kecamatan Jeumpa

yang merupakan lol<asi penelitian. K:lrena kondisi lahannya demikian maka sebagian besar lahan itn dir,unakan untuk nehun/tambak atau ter!lpat pemcliharaan ik;1.n ( ikM bandanr.",

mujahir, udang dan sebasaln:ra ).

Jlka dl1ihat dari seCi 30cial ~konomi, kc dua ~~cam~­

tan ini berada pada posiai yanf~ !)cnr~:lt strategis. Kr:.: du:\n~'\

berada pada jalur lalu lintas yanij mcnGhubung\.{~n nntara Banda Aceh, Lhok Seumaw~ dan Hedan :Jerta Tai':cngon. Diliha'"

dari keramaian dan k~3ioul{an la lu l.ir .. tas kedua.'1ya hrunpir selmbang, kendatipun Bireun lebih mcmlliki vitalitas. _

1A

(21)

15

Ba1 1nl disebabkan ka~na 3irfrl.A.TI )!:.::i2..t:.:t '::l~v.a3 da~ra.1. tca',;:- danan yang sekarang :iignnti ~'~·1r.:an ',/ilaj.·.:\. kerja P("m\;)antu Bupatl untuk Aceh Utara. Karena kedudakannya sebagai daeI· ... : Kawedanan sejak zuman pcnjajahan Belanda Dumpai pertcngaho. ,

kemerdekaan ( 1967 ), maka baiK dalam U~lsan pemcrintahan maupun ekonomi dan perdagangan merupakan titik 5cntral. Hal itu berlanjut sampai saat 1nl walaupun statusnyu tel~1

dlrobah aebagal wllayah kerja pembantu Bupati untuk Acch Utara. Karena ltulah maka dalam percaturan perekonomlan Etnls Cina lebih memegang peranan dibandingkan dengan pri- buml. Inl terbukti adanya aebagian besar dari pedagang akala basar yang ada di Bireun adala~ etnls Cina.

Adapun kecamatan kota Tnkcngon, Pukit, Bandar dan Timang Gajah adalah termasuk wilayah Kabllpatcn Aceh Tengah. Kecamatan kota Takengcn terietak rlal3JTl daerah ibu kota Kabupaten, sedangkan kecamatan Bukit, BanJar dan Timang Gajah terletak disepanjang jal,m rara y:mg menghubunckan Bireun rian Takcngon. Kccam.atqn-kcc:).M;"Itan 1nl adala.l-t daer:'1.h pers lnggahan muge 1kan. .1o.r'!.k ;}.ntara k~cama t.an-!.;ecaIn.3,tan 1ni dengan ibu kota Kabupaten 3ekit~,r 18 sampai 75 km.

Kabupaten Aceh 'ram3ah ;tnn 80ckl t,lrnya beradn r>nrta kc- tingg1an 800 sampai 1200 meter dari pcrmukaan l~ut denean suhu udara yang sangat dinbin ( cingin lembab ). Di daerah ini hampir setiap hari sekltar jam 14.00 wib ke atas tcr- jadi mendung dan hujan gerimio.

Kecamat an kota Tal{engon karena berada dalnm ibu keta Kabupaten maka keadaannya jauh b~rbeda de~1an kec~atan

lainnya, haik dilihat dari 3c~i kesibukan dan keramaiar.

lalu 1 intas maupun dari se,;i pcmbanp,unan sarana pisik se- pert i jalan, pasar, r;edune-[;;e(lun:; .l::n l.:1in GC bar"l.inyC'l.. Walaupun demikian jikn di banriin.;kan .Jenr;:m kecamnt'\n- kecarnatan yang ado. di Aceh Ut;"ra tcrut.:l.mn Jeumpa j')Jl Pcu- sangan adalah jauh berb~tia. Dari kecn~nt~n-knca~~t~

d1 atas yang menjadi lokasi p~ncli ti:=m 'ldalah '-lampong Jangka Alue dan Hasjid dan Nat,:mg- Glum!,anr:: Dua kecamatan

(22)

..

-

.. - _. .

Peusangan dan gallpOng KU.'3.1a Raja dan ~ot;::l Bireun keca.mat~·

Jeurnpa di Kabupaten Aceh Utara. Sertn. kGl71ukir:13.n kota Takl-"··

ngon Kabupaten Aceh Teneah. Arlapun kCC<l.iilatan-kecamatan

lain hanya dikunjunr,i secara in::;idelltal dan i tupun hanya berupa observasi.

Keadaan gampong Jangka Alue dan ~las.i id berada di pesi- elr panta! sebelah utara ibu kota kecamatan

kira-kira 9 km, sedangkan v,ampong Kuala Raja

dengan jarak juga di pesi- sir utara ibu kota kecarnatan dengan jarak l-cira-kiran 5 km.

B. ~ Wilayah dan Keadaan Pennuduk

Luas kecamatan Jeumpa adalah 333,15 km2 deng-an jumlah penduduk 74.061 jiwa dengan kep~dat~ pendudUk rata-rata 222 jiwa per km2. Kecamatan ini tcrdiri dari 6 kemukiman dan 91 gampong atau desa. Dari ke enarn kemukiman in! hanya

dua kemukiman yang dipilih sebagai lakasi penelitian de-

ngan mempakuskan perhatian pada garnpang Kuala Raja di ke- mukiman Cot Bate dan kota Bireun .1i kemukiman Bir~un.

Luas gampong Kuala Raja 1,50 km2 dcncan jumlah penduduk 707 jiwa dan kepadatan penduduk 471 jiwa per km2, sedanr,-

kan kota Bireun 0,40 km2 den6~n jUrllah penduduk 3805 jiwa dan kepadatan penduduk 9,512 ji"" p~r km2

Luas kecamatan Peusangan adalah 390,043 dengan jumlah penduduk 66.784 jiwa dan rata-rata k2padatan pendu1uk per

km2 adal ah 171 jiwa. Kecamatan inl terdirl dar1 8 kemuk1ma!1

dan 146 SaIDpong. Dar1 8 kemukiman ini hanya dua kemukiman yang dipl1ih sebagai lokasi pcnelitian m~mpokuskan perha- tian pada gampong Jangka Alue don Hasjici kemukiman Janaka daD Mntang Glumpang Dua kerr.uk1m~n Mat~ng GlumpnnG 9aro.

Luas gampong Janka Hue 1,50 km2 'iengan jumlah penduduk 499 jiwa dan berkepadatan ?endu1uk per km2 332 ji>:a. Sedangkan Jangka Masjid 2,50 km cteng.'ln jumlah penductuk

798 j 1wa dengan rata-rata 1-:Epadotan penduduk per km2

319 j iwa:. Data untul, Matan.; Gllt'llpanr, Dua tirtak diperolch. Luas kecamatan kota Takcn.;on adJ.IRh 15,604 km2 yang

terdiri dari 3 ~ukiman flan ~erba:;i menjarli 17 desa

(23)

dengan jumlah penduduk 21 .683 jiwa serta berkepada~an pen- duduk rata per km2 1390 jiwa. Untu !<e':1uJ(i,"an kota tidal, di pero leh dat a.

TABEL 1

WAS DAERAH DAN PD1BAG W1NYA SERT A

JUMIAH PENDUDIJiC DAN PENYEBARANIIYA D1 WlLAYAH KECAMATAN JEUMPA, PEUSANGAN DAN TAKENGON

Kecamatan Luas 1t1ukim! Gampong! Jur;:. Pen

Jeumpa 333,15 6 91 74.061

Peusangan 390,043! 8 146 66.784 Kota Takengon 15,604 ! 3 17 21.683

TABEL I I

KOMPOSISI PENDUDUK ,1E'IURUT ill-1UR

DAN JENIS KELAMIN D1 KECAJ·1ATA'j JEUMPA, PEUSANGAII DAN TAKENGOII

R.km2 222 171 1390

. Kelompok umur! Jeumpa Peusangan Takengon

T"L ! ! :!' :r; J5 .r;-l-~

0 4 4621 4552 4449 4255 1467 1653 5 9 5713 5263 4868 4632 1606 1717 10 14 5934 5674 4188 4037 1629 1720 15 24 7642 7563 6221 6838 2042 2335 25 49 7848 7857 8225 8850 2175 2318 50 + 5557 5837 3721 4095 752 955

Jumlah 37315 ! 36746 31672! 32707 ! 9671 10698 Swnber : Data dokumentasi kecamatan, 1983.

C. Pendidikan

Pada urnwnnya kesadaran masyarakat terhadap pendid:kan cukup positif, hal ini merupakan gejala umum yang terjadi dalarn kecematan-kecamatan yang dikunjungi. Ini terbukt i rata-rata anak umur sekolah telah dapat menikmati pendidi kan, ditunjang pula dengan tersedianya sarana dan prasara- na pendidikan yang memadai serta dapat menampung semua anak umur aekolah.

Referenties

GERELATEERDE DOCUMENTEN

ini akan diukur melalui nilai-nilai hasil evaluast l.rhadap seliap pelajaran tersebut, yang di\akukan setiap caturwulan (cnwu). teori pe\ajaran-pe\ajaran pada ca\\'tJ

Adat dalam masyarakat Aceh merupakan nonua- nonua yang telah berlaku sepanjang masa dan telah diwariskan secara turun-temurun, sehingga merupakan sesuatu yang

(1) Ekspor Produk Industri Kehutanan sebagaimana dimaksud pada Pasal 1 Keputusan ini hanya dapat dilaksanakan oleh Perusahaan Industri Kehutanan yang telah diakui sebagai

Seperti telah disinggung dalam uraian terdahulu, gelombang Tsunami yang dipicu oleh gempa bumi merupakan bahaya ikutan yang dapat menghancurkan dan menghanyutkan bangunan-bangunan

Ada empat kebijakan rekomendasi yang kami ditekankan dalam makalah ini, yaitu: (1) penyeimbangan laju impor yang dibawa ACFTA dengan mempromosikan ekspor dalam rangka

- Pendaftaran berdasarkan surat perjanjian yang telah dilegalisasi oleh Notary Public dan Perwakilan RI atau salah satu dari kedua lembaga tersebut di negara prinsipal,

pemberitahuan oleh seseorang, karena hak atau kewajibanny k, berdasarkan undang-undang, kepada pejabat yang berwenang ten tang tindak pidana yang telah, sedang, atau

Ini berlakoe poela boe,at nisbah dari pemerin- tahan (Regeeringsverhoudingen). Moela2 di- adakan kabinet jang meloeloe bertanggoeng dja- • wab pada presiden, oleh Sjahrir