• No results found

SETlAP dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Share "SETlAP dan"

Copied!
39
0
0

Bezig met laden.... (Bekijk nu de volledige tekst)

Hele tekst

(1)

DAII\J8SALUI

KORELASI ANTARA NILAI-NILAI MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA, MATEMATIKA,IPS dan IPA

OARI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR SETIAP CAWU dan KORELASI ANTARA

NILAI-NILAI CAWU I, 11,111 SETlAP PELAJARAN TERSEBUT DI-ATAS

Oleh

Drs. Syahjuzar

Slaf Pengajar pada Fakultas Keguruan dan lirnu Pendidikan Universitas Syiah Kuala

PUSAT PENELlTIAN ILMU-ILMU SOSIAL OAN BUOA YA UNIVERSITAS SYIAH KUALA

OAR US SA LAM, BANOA ACEH

2002

(2)

KA TA PENGANTAR

Puji s~'ukur dlJ'HlHJfllknn k~ hadhmll ALLAH ~;\VT. atGS ralunat dan hldayah-N)'a penciilian dcngaJl Judul . "Korelcw AII/ara ;\,lilll-Sal", Ma/a Pe/(ya/'oll Bahasa Incllmesiu, Aforel1wlIka, JPS dalll/J.I Van S',swu Kelos V

Sekol"h Dasar SellOp Cm .. 1l da" KO/'e!usI Alllara SI'w-iV,'w CUlIllI, 11, 111 Selh'!, PelcJjarall 7"rsebll/ DI-alas" dapal dlSeb'lIknll

PCllelJlWll I'" (hlakuk,m dalum rcmgku menglkuli prognun hllliwll pcn.:ht; ilnm-lImu -';o"lnl dl PPISB. UIl\'CP,u::tS Snah Kunla lahull akndclllik 2002 ~-allg pelak.!'l~UlaaJl1l\':1 dilakuk:Ul d:tn buluJI

:vkl

~aJl1PJl deng<Ul

D~'i~'lllber 20()2

l)alam pL'!;,ksanaill1 penchtwll Uti lnmY:J:k mcndnpal banltJaIl dart

bcrh~Ig.:11 pihak. h:llk halltuflJl yallg ut.:fsif<1t Illorii Jl1~lllPllJl IllrHc!li Untlik

IlU, (j('ap::tll f<:.TIIIW ku,~i1h y:mg will'" dl:,aIlJP~lIkan kcp,lda Brlpnk RcktOf

U!)l\"L'J"sltas Sywh Kuala yang tdah mcmprogram tl.Tlak!>ananya k~glU13n

ini I',ur. Dr IT ~I. Ilakun N\'ak Pha. SI!. DL\ kernla PPIS13 d:1Il AbduITi.1hm::1Il. SI

t

:\'1 Hum !)cbag~u !>ckrclans PPlSH. yang tdab

membt:rlknn bllnhlilg,Ul llalalll lallhan pl'nehllClIl 1Il1, clan ucnprm lcnllwkasill juga dl~ampaikan kcpad:1 star adnulllstftlSJ pndH PPlSB yang telal, IIlcmbanlu kelancaran pclal<sanaan kegialan ini. Tidal< lupa dlUcapkan l"rima kasill kepadl/ Drs. T. Dj usri TA. Sdaku kepala Sekolah Dnsar Negcn No. 1 Blatlg Pldie serta para guru dan para orang Ula mund sclaku

(3)

re~p()l1den vang Iclah [i'!;l\ ilk 1l1l!ll1hanlU daJalll 1l1c.;n~lI111Jluikan data daJa1l1 pcnclJlJ:lJl Illl

1'.:11L':IIJ:1l1 Ul! ac.labh hasd ~umu b[ih~Ul, yalll! .

-

lentw1V3 . :nasih bclulll scmpllmH. unlUk Ill! dlharapkHIl bebcropa .,;arnn dan kntlk untuk

kcsempumaannya.

Akhimya kep,da ALLAlI [ah IOta serahkan ,emua tnl. semoga buntt:an-banturu1 yang lclah dlperoleh dan bcrbagm plhak, mendap::nkan balas'tn raluna! dan hidayall dari NY A, A m in ..

Banda :\cch, Desl"mbcr 2002 PCIll!liti.

,v

(4)

DAnAR ISI

Ilalaman Judul I {alaman Pl..'ngesJ.han

11

Kala Pcn~;Hllar

\

I )an.r Tabd Pend:ll1l11uun

A L:ll,lr Belakang i\1a"~lbh

B

RUITIUS:\J.l M:l"alah 4

C. TUJuJn Mas<lbh

D ~i.lI1faat PcnClillatl )

11 Lnnda",m Tcorill<;, 7

III Me({ld\~log! PClIt:litl;J.1l

A Lokihl dan \\aktu pc:n~hw\ll ------.------- 12 B Trkmk pengulllpuhUl da,a ----. --- 13

C. Teknik pCl1golahan da,a 13

D. Cam mcmb"c •• hA>l1 pOl1gulaliall da'a oleh SPSS --- 14 IV. Hasil 1'olgol"h,," Data

A. Pel1afsiran angka-angka lwsil pcugolahan d",a 17

B. 1'embahasan 22

(5)

V Kesimpulan dan Saran

Daftar Kepustakaan Lampirall

v,

26 26

-

?~

,

(6)

Datiar Tahel

Tabd I 'ilia! ,i,"a kel" V Sekolah I)'bar Ncgcn r-;o [l3lallg

l',dlc pada tahull 200112002 ... 16

rabel' t-:orcl.lSi :lJIlara \'",i3bell3l, Mm. IPS. IPA p3dn Ca\\u 1 17 Tabel 3 Korela,i alllara variabe! BI, Mat. IPS. IPA pad. Ca\\u

n

18

KorelaS! amara variabc! B1. Mal. [PS, U'A pad. Cawu III ' [9 Tabe! ~ Kor~hl~i :mimel C3WU 1, lI, lJl11illuk \';U"1ab~1 BI ... 19

I'"bcl ) c..:.ordasl (Int.:tfCl C:l\VU 1. JI. JJl untuk vanabl"1 Mal 20

Tabcl 6 Korelasi .Illara cawu I, 11, U1UIIlUk "'lfiabcl IPA ... 21 T.bcl

"

, Korelasl anlara cawu 1. 11.

rn

Ullluk vanabe! [PS " .... 22

(7)

I. PENDAHULU.W

A. Latar BeJakang Masalah

PeJajaran Bahasa Indonesia, Matematika, IPS dan IPA adaJah suatu mata peJajaran yang sangat penting, kareoa merupakan dasar untuk mcmpehuari konscp-koosep i~nu pcngctahuan. Banyak konscp-kooscp i~nu penget"huan yang merupakan temuan-temU2D diungkapkan daJaro tulisnn- tulisan, serungga tanpa penguasaan bahass yang bail< tenlUOys ak.n sulit untuk memahami tulisan-tuhsan dari konsep tersebut. Dernikian juga marematika yang banyak dianggap oIeb para ahIi sebagoi bahasa dari ilmu I'engetahuan, kareoa banyak konsep-konsep ihnu pengetahuan dituhsldiungkapkan meourut Iogika berfikir yang sesuai dengan konsep-konsep matematika, sebingga dengan penguasaan matematika yang bail< diharapkan logika berftkir yang terkandwlg daJaro konsep-konsep ilmu pengetahuan tersebut akan Dludah dipabanu.

Disaroping itu pelajaran ilmu pengelahuan alarn, berisikan pengetahuan- pengetabuan dasar tentang ap. yang ada di-alanl sekitar kita yang tentunya sangst membantu untuk mempeJajari sifat-sifatoya sebagai konsep ilmu pengetahuan. Demikian juga ilmu pengetahuan social, sebagai dasar dari pengetahuan dalarn mempeI.jari interaksi-interaksi yang terj.di antar. satu

den~an lainnya, yang dapat mengungkapkan keterkaitan bunbungan dan sifat

(8)

d.1ri internksi tersebul.. Oleh karena ItU pelajaran mi sangat penting dalarn menunjang keberbasilan belajar suatu ilmu pengetahuan, sehingga pelajaran ini telah mulai diberikan seeara perlaban dan sederhana sejnk dari tingkat sckolab dasar don diharapkan siswa disekolab dasar ini mampu menerima dan men),erap pelajoran dasar Illi sebagai persiapan tUltuk mempelajari pelajaran.

pelajaran lebib lanjuI

Bagi siswa yang mempunyai minal yang besar dalam belajar, baik alas kernauan scnairi maupun alas dorongan orang lua, lentunya diharapkan akan mampu menerima semua pelajaran yang diberikan seeara merala seliap pelnjaran. Sebaliknya bagi siswa yang minatnya kurang dalam bel.jar apalagi bila dorougan orang tua kurang, rnnka Icntunya a}:an kurang sekali pcnyerapannya lerhadap pelajaran·pelajaran terscbut, Sebagairnana Kartini Kartono (19&5:3) menjelaskan:

K.lau seorang murid mempunyai mina! dalarn mata pelajaran tertentu maka ia mernperha!ikannya. NanlUU sebahknya bila murid tidak beminal pada pelajaran yang sedang diajarkan biasanyanya ia malas unlUk mempelajarinya. Demikian juga murid yang tidak menaruh perhatian pado mata jJclajaran ya.~g diajarkan, mnka sukarlab diharapkan murid tersebut dopat belajar dengan baik. Ha] ini teutu memp"ngarubi basil belajarnya.

Dan kutipan di atas dopat diketabut bahwa Stsw. yang berminat akan belajar dengan pcnuh pcrhatian, tanpa paksaan atau selalu bersikap ingin tabu lebib lanJut. Kegairahall belajar dan keingintahuan tersebut menghasilkan dampat positif di daJam belajar. SebaJikuya apabil. siswa tidal< berminat

(9)

dalam belajar maka siswa akan terpaksa clan tanpa perhatian dalam mengikuti pelajaran. Keterpaksaan tersebut -.vakauplL'l dengan tingkat belajar yang tinggi akan menghasilkan hasil yang s"dlkit bila dibandingkan dengan bel ajar dalam jumlah sedikit tetapi dengan penuh minat dan perhatian. Mengenai hal inj The Liang Gie (1982: 12) mengatakan sebagai berikut :

Millat yang kurang terhadap suatu pelajaran akan rnengakibatkan kurangnya inlenS)tas kegiatan dalam usaha mempelajari suatau pelajaran. Kurangnya intensitas kegiatan ini menimbulkan hasil yang kurang pula, sebaliknya hasil yang kurang dapat puln menimbulkan kurangnya minat terhadap suatu pelajaran.

Bagt siswa yang mempunyai minat yang tinggi tersebut tentunya diharapkan akan rnernpunyai nilai yang baik secara merata setiap pelajaran, dan bag) sisw. yang kurang lentuny. akan mendapatkan nilni yang kurang secara merata seliap pelajaran, ha! ini akan diukur melalui nilai-nilai hasil evaluast l.rhadap seliap pelajaran tersebut, yang di\akukan setiap caturwulan (cnwu).

Secar. teori pe\ajaran-pe\ajaran pada ca\\'tJ 11 adalah kelanjutan dari pelajaran-pelajaran pada cawu I dm pelajaran pada pelajaran-pelajaran pada cawu 1II adalah kelanjutan dari pelajaran-pelajaran pada cawu Il. Tenlunya diharapkan jika pada cawu I seorang siswa dapat menerima pelajaran dengan bail<, maka siswa tersebut akan mampu mengiJ.:uli pe\ajaran-pelajaran unluk ca"'u se\anjumya.

(10)

Don keterang'Ul- kelerangan yang diperoleb melaJUI wawanearn dengan guru-guru sekolah dosnr, lldalk selaJu seorang siswa Jlka memililu nilai yang baik pada satu pel"Jaran malka a1kan mempwlyru mini yang baik pada pelajaran yang lain, demikian juga jika seorang siswa mempwayai nilai yang baik wlluk suatu pclajaran tertentu pada cawu ) Illaka belum tentu siswa lersebut a1kan mempunyai :lllai yang baik pada pelaJllIan ),ang sama watuk cawu 1I dan ca\Vu 1II ataupUIl sebaJiknya.

Berdasarkan kelerangan dari gwu-gwu tersebut dan teori diatas malka dicoba melaJkukan suatu penelitian watuk melihat sejaull mana keterangan guru-guru tersebut benar teIjadi pada si,w. sekolah dasar atau apalkah ada korelasi antara nilai-nilai pelajaran t.rsebut diatas UIltuk seliap cawu dan apakah ada karelasi anlara Ililai-nilru antar e&wu UIltuk seliap pelajaran lersebut dlatas pada siswa kelas V sekalah dasar.

13. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah lersebut di alas mcnUIljukkan adanya ketidalk selarasan antara kenyatnan lapangan yang diwagkapkan oleh gwu-gwu dengan lean yang dibarapkan, yailu adanya siswa yang nilai-nilai preslasinya ridak merara, ada pel.jaran dengan nilai bail< dan ada pelajaran dengan nilai kurang. Sedangkan seeara tion jika siswa mempwayai minat belajnr yang tinggi diharapkan a1kan mempwayai nilai yang bail< seeara merata watuk setiap

(11)

pelajaran, sedangkan jika siswa dengan minal sedang-sedang, maka lentuknya akan mendapatkan nilai yang sedang-sedang seeara merala, dan siswu dengan minat yang kurang tenlUnya akan mendapatkan nilni yang kurang juga seeara merala seliap pelajaran. Jadi jika ada siswa yang mempunyai mlai yang baik disualu pelajaran dan mempunyai nilai yang kurang dtpelajanm yang lain, maka akanJadi pertanyaan, ada apa gerangan dalam proses belajarnya.

C. Tujuan Penelilian

Dari rumusan masalab di alas maka yang menpdl lUjuan dalam penelilian lI1i adalall sebagai berikul,

I. lngrn ditehti kebcnaran dari peroyalaan guru-guru tersebut dengan mehhat korelusl nllai-nilai Slswa yang diambil pada kelas V sekolab dasar pada mata pclaJaran l3abasa Indonesia, Malemalika, llmu Pengelabuan Alam dan llmll Pengela!tuan Sosial.

2. Jika benar pernyalaan guru-guru lersebul alau Jtka adanya ketidak korelaslOn. mak. akan dijelaskan kemungkinan-kemungklllan sebabnya.

D. Manfaal Peuelitian

Dengan melihat hasil peuelitian (pengolaban data) maka akan lerliha!

antara inata pdajaran manu yang mempunyai korelasi cukup Imal dan antara mata pelajaran mata yang mempunYBl korelasi lemab ataupun tidak

(12)

berkorelasl Ha! Illi akan menjadi perhaLian bagl guru-gun: unruk melibatimcmpelaj.lTi kembali dimana kelemahan/kekw'angan dala proses mengaJar yang menycbabkan tcrjadmya/adanya nilal-nthu antara beberapa

pelajaran ynng tidak berkorelasi atau berkorelru:i lcmah, dimnna secara tiori dikaitkan dengan mina! belajar siswa, ada yang linggl, sedang dan rendah, maka nilru-niIai seliap pelajaran lcrsebut dia •• s dlharapkan mempunyai korelasi yang 1.'ual.

(13)

1I. Landasan T eori tis

Dal,un mencap31 suatu keberh2Silan dan proses pendidikan, tidak terlepns dari perencanaan kurilnllum, yaitu pereneanaan isi dan tujuan dari suatu mala peJajaran yang akan diajarkan pada suatu jenjang pendidikan. Dengan pereneanaan yang baik maka diharapkan [si dari suatu mala pelajaran akan dapat dengan mudah dimengerti.

DaJrun perenean.illl juga harns diperhatikilll tnh.pan kemampu.n belajar dari siswa, kbususnya untuk siswa lingkat sekolail dasar, diman.

mcrcka baru memulai mempelajari sesnoln yang memerlukan otak sebagai a1at berpiku, baik wltuk menghafal, memahanli, Ulcngerti dan ;ug3 ulltlik mengua,)aJ sesuatu yang dipelajari. Maka perencanaan kurikuium hcnd<Jrnya mempcrbmlkan mang lingk'1lp. W'utM balull1 dun pcncmpatan bahan

Yang dimaksud dengan dengan ruang IUlgkup bnhan adalah keselurub311 materi pelajaran dan pcngalaman yang akan diberikan dari suatu bidang studilmata pelajaran atau dari suatu pokok bnhasan tertentu. Misalnya ruang lingkup bahilll pelnJaran Ilmu Pengetnhuan SosiaJ UllIUk sekolah dasar meliputi Iingkungan alarn sekitarnya, asal-usul bangs. Indonesia, perjuangan bangsa Indonesia memperoleh dan mempcrtnhanan kemerdekaan, pnnslp- prins,p ekonomi, keb.idup.n di kot. dan di des. dan seterusnyo_

(14)

Y,mg dimaksud dengan urutan bah"n adalah penyusunan bahan pelajaran menunlt alUffUl tertenlu secnru sistematts, hal rnl untuk memudahkan

penyampalan maupun pcmahan1an oleh para siswa. !tulah sebabnya bahan- bahan pdajaran disusun menwut urutan dimana untuk bahan kelas duo misaInya. merupakan kelanjutan dari bahao kclas satu, dcmikian juga b,l,an untuk kelas tiga adalah merupakan kdanJutan bahan yang dilerima pada kelas dua. Leblh khusus lagl WlIuk seliap kclas ada pembaglan lahap belaJar dalam 3 lahapan yang dikenal denago cawu-I . cawu-II dan ca .... 'U-1I1 (sebelum slslim semester sckarang) dimana baban-bahan scliap cawu akan merupakan lenJulan dan cawu sebelumnya

Yang dimaksud dengan penempatan bah.m pe\ajaran dikaitkan dengan ruang lingkup namun disesuaikan dcngan kolas. misalnya pokok bahasan IPS di sekolab dasar. ten tang linglmngan tempot tinggol. hnkungan sekolah, lingkungan karnpungldesa, Iir.gkungan kecamalan dan lingkungan kabupaten dilempaikan pada kelasl I sekolah casar. scdangkan pokok bahasan meogena.

lingkungan propinsi. kekayaan alam propinsi dan lain sebagainya dltempatkan di kelas IV.

Dengan prinsip-prinsip ini diharapkan siswa dapat bel'J ar dengan mudah dan gwupun dapat mengajar dengan mudah. Dengan demikian dalan1 evaJuasi akbir, siswa-siswa dihar.pkan akan mempunyai nilai preslasi yang baik ·untuk setiap pelajaran dan setiap cawu. Namun ha! ini juga tergantung

(15)

pacta minat dan kernauan dari Slswa cIaIaru rnempeiajari suatu pelajaran, sehingg. acta siswa yang mempunyai kemwnpuan bel.jar yang tinggi dan ada siswa deugan kemarnpuan belajar yang rendab, haJ iru akan terliliat pacta nilai evaJuasi dari pelajaran-pelajaran tersebul.

Korela:;i.

Korelasi aclalab suatu alat untuk mengukur kekuatan bubungan antara dua variabel atau lebili. OaJam penelitian ini dieoba untuk melili.l keku.tan hubungan amara variabel-varisbel mala pelajaran BI (BabasH Indonesia), Mal (Malemallka), !PS (Ilmu Pengetabuan Sosial), IPA (!lmu Pengetabuan AJaru) sellap CHWU dan melihat kekuatan hubungml sCliap v~u·iabel ymlg sama paJa

ca"'u yang berbeda.

Hubungan yang mungkin lerjadi aclalab kuat alau lemab ataupun tidak acta bubungan sam. sekali. Misalkan untuk variabel BI d"" Mal, maka hubungan mi disebut ruat, jika semua SlSWO yang bemilai baik di vanabel BI, maka bemilai baikjuga di variabel Mat, dan semu. siswa yang bemil., kumng di variabel BI maka bemilai kurang di vari.beJ Mat.

Hubungan disebut lemab (kurang ruat) jika bagian lerbesar siswa yang bemilai ba;k di variabel I3l juga bermlai baik di variabel mat dan bagian terbesar siswa yang bermlai kurang d; vari.bel BI juga bemil.i kurang di

(16)

variabel Mat, tetapi masih ad. siswa yang bemilai balk dl "anabel Bl, namun berrulai kurang di variabel Mat atau sebahknya.

Hubungan IDI d!katakan tidak ada, Jika banyaknya Slswa yang mempunyru nilai baik di variabel 81 dan bernilai kurang di variabel Mat sama dengan ballyaknya siswa yang mcmpunyai nilai kurang di variabel Bl dan bernij., Balk di variabel Mat.

Hubungan staustik antara dua varwbel atau Iebih ini disebut asosiasi (assoclauve) alau korelasl (Correlation). [stilah asOS13SI al..an digunakan khu'usny" kalau van.bolnya diukur pada skala nommal ISl110h korelasl akan digunakan khususuya k.lau diadakan pembahasan mengen.i hubungan antara ,·ari.bel ordinal. variabel interval atau v",iabel ra"o untuk vanabel yang ,jiuJ.,ur pada skala ordmru, hubungan lIIi olsebut koreJasi peringkat (rank corrJatlOn)

Alat yang dugunnknn uutuk mcngukuf ku(\tnya korciasi pcnngkat i.ni

dlgunakan korelasl dan Ke~dall (c), hal ini dlkareuakan dalam menggunakan koreJasl IIll lidak perlu melibal normalilas diSlnbuSl dari d.ita Dan hubungan

illl sermg di5ebut hubungan statistik nouparametrik.

SelalD melih.t ukuran, juga dapat dilakukan penguJian-pengujian sttistlk yang mencutukan kemingkinan yaug berkaitau dengau adauy. korelasl sebesar korelasi observasi dalam sampel, di b.wah hipotesis 001 bahw. variabel- vari.bel tidak berhubungan deogan popuJasinya. Yaitu selain mendapatkan

(17)

ukuran kerelasi juga mendapaikan tes statistik yang menentukan "signiftkansi' kerelas. observasi, yaitu menentukan kcmungkinan ada-tidaknya kOfelasi yang diobservasl dalam sanlpel memberi petunjuk bahwa variabel yang diamati sangat mungkin berkorelasi dalam populasi yang merupakan asal sample dJambil.

(18)

Ill. MelOdo!ogi Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif blanlitatif, yailu rocndeskripsikan data- data kuatitatif dari lapangan dan fakta-fakta yang berkaitan dcngan masalab yang diteliti.

A. Lokasi dan waktu pcnelitian

Unluk lokasi penelitian ini dilakukan di daerah Blang Pidie, dengan populasi diambil seluruh siswa kelas V sekolah dasar (SD) di daerab tersebut.

Mengingat lokasi SD didaerab tersebut tersebar di daerah pinggir kota dan situasi daerah yang tidal< kondusif roaka objek penelitian tidak dianlbil selurub populasi tClapi dianlbil sampel saja, yauitu SD Negeri No. 1 Blang Pidi"

uengan alasan pertama SD tersebul lerletal< ditengah kota sehingga llludab dan aman untuk dicapai, serta kedua berdasarkan kelerangan guru· guru senior yang pemab roengajar di SD tersebut mengalakan, sekarang ini SD lersebul mcngalami kemunduran dalam prcstasi, hal ini lerlihat pada seliap pcrlorobaan mma pel.]ar,"l jika dibanding,kan dengan dabulu.

Adapun wakln penelitian dilaikukan pada pagi bari wnuk mendapatkan data seblJlder yaitu dokumentasi sekolah dar, juga wawaneara dengan guru- guru. Seda..'lgkan wawancara dengan orang tua siswa di1al.cukan pada sore hari.

Secara keseluruban kegiatan lapangan tidakJab lanear mengingat korusi daerah

(19)

,ersebu, ,anga, 'idak kondusif, sebingga mengbablskan wOOu hampir dua bulan.

B. Teklllk pengllllpulan data.

Pengambilan data dilakukan dengan mendapatkan dokumentasi nilai- nilai dan SlSwa Kelas V pada tabun 200 I dimana data ,ersebu, adalab nilal setiap pclaj8ran seti.p sisw. dikelas tersebut umuk setlap cawu. Selain iru dilakukan \Vawanear. terbadap para orang tua murid dan juga wswaocara ,erhadap guru-guru yang berkaitan dengan pcrkemb'U1gan sekolah.

C. Tekmk Pengolaban da,a

Dar, data sekunder tersebut diambil empat pel&jaran sebagai variabel- variabel yang akao diolab yailU pelajarao Babasa Indonesia (BI), Ma'ematika (Mat), IImu Pengetahuan Alam (IPA) dan llmu Pengo,abuan SOSlru (lPS).

Pengolaban data diJakukan t:llruk mcndapatkao nilru-r,ilai korelasi antar" varlabel-vanabel tersebut setiap cawu dao juga nilai-DiIai kore!asi setiap v",iabel tersebut antar cawu. Pengolaba rni dilal.:ukan dengan mer.ggunakan paket program komputer SPSS (Statistical Product and Service Solutions).

(20)

D. Cara mernbaca hasil pengolahan dala oleb SPSS.

Dan basil pengolahan dala dengan pakel program SPSS in; diperoleb angka-angka yang tertera dalarn bentuk label, dimana angka lersebm akan menyalakoll kocfisien kor.lasi yang teljadi anlara variabel-variabel yang diamati dan Juga probabilitas dari signifikasi bubungun korclasi yang sebenarnya antara dua variabel.

Ada dua hal dalam mcngartikan nilai koefisien korelasi lersebul, yaitu:

1. Berkenaan dengan bersaran angka, angka korelasl bcrkisar pada nilai nol (tidak ada korclasi) dan nilai satu (korelasi ,empurn3). Sebag.i pedoman sederhana, angka kore!asi di atas 0.5 lllenunJukkan korelasi yang cukup k1lat, sedangkan di bawah 0.5 menunjukkan korelasi yang lemah.

2. Selain besar koreia,i, tand. korelasi juga berpengaruh pada penafslran hasll Tanda - (negative) pada outpul menwlJukkan adanya arah kordasi yang bcrlawanan, sedangkun landa " (poslli!) mcnunjukkan arah korelasi yang sama.

Untuk menguji signifikansi apakah hubungan korclasi yang scbenarn)'a anlara variabe1 rcrsebUl juga menunjukkan adan)'. hubwIgan korela5l dari popuJasi dimana s,wupeltersebul diarnbil, digunakan suatu hipotesls sebagai berikut;

Hipotcsis.

(21)

Ho : Tidak ada hubungan korelasi antara dua variable dalam populasi.

Hi : Ad. hubungan (koreiasi) antara dua variable dalam populasi

Dasar pengambilan kcputusan d&ri hipotesis tersebut adalab :

• Jlka prohabilitas > 0.05, rnaka Ho diterima

• Jikn probabilitas < 0.05, maka Ho ditolak

Jika Ho dtenma berarti yang sebenarnya lidak ada hubungan korelasi antara dua vanahel tblarn populasi dan sebaliknya jika Ho ditolak herani ada hubengan antara dun vanahel delam populasi.

(22)

rv. Hasil Pengolahan Data.

Dari dokumentasi nilei sisw. kelas V sekolah daser disusun label untuk nilai variabel-variabel Bahas. Indonesia (B-ln). Malemalika (Mal). l~llU

Penetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Penetahuan Sosial (\PS) untuk setiap catunnuan scbagai berikul :

Tabel l : Nilai siswa kelas V Sekolab Dasar Negarl No.l Bhmg Pldie pada lahun 2001/2002.

, ~

-

No NIS CawuI Cawu Ii

!psi'tl-11l

C,,,,, III ~ J3_-ln ~t fPA IPS B-ln. Mot IPA Mal IPA'I IPS

813- 6 7 6 5 6 5 6 5 6

1

6

,

7 6 ,

2 829 7 7 7 6 6 6 6 6

,

7 5 I 6 6

3 859 7 R 8 7 7 7 "

j

7 I I S . R ,

.8

I 9

4 860

.- ~ + ~ I·~

7 6 6 6 6 7 ~. 7 1

~

5 8" o.

. I

8

7-:-8

9 I

91 q

~ - - , - -~ 9 ,-._-

6 865 9 . 8 9 6 7 9 S 8 8 8 7

7 867 5 ,

6 6 6

.. ~ J ~

5 5 -:-1-

t-iffi(, ,

+ ~. 1

- ; r t

-

-4-

9 868 869 5 7 _ 6 7 7 6

- ; --j

6 5 6 7

-~ 1- ;

7 8 6

~

-- I-7 I 7 7 ' 6 i 8

10 870 6 7 . 7 7 7 7 6 . _ _ I

I I 871 8 S 7 8 8 6 8 8 8 (, 8 9

12 873 S 8 _ 7 7 7 7 8 . ;;-r- --

6 8 8

..Lt

7

~

14 15 876 880 881 9 7 9 9 8 8 9 7 7 6 6 8 8 7 8 9' · 8 8 9 7 9 7 1 - -9 8

+i

9 8 9 7

~ -

8 f 8 9 9

- SI

16 883 7 7 6 7 7 7 7 7 6 7 7

17 885 . - 8 7 i 7 7 7 7 7 j 7 6 7 8

18 888 (, 7 6 6 7 (, (, 6 7 6 6 7

19 890 6 I 6 6 6 (, 6 6 6 I 7 5 , 6 6

20 891 7 8 6 5 6 7 6 8 7 7 7 7

21 lQ6 8

-~-

.. 7 3 8 8 -7 9 8 8 8 - S

22 956 9 8 8 7 7 I 8 8 8 9 7 (, 8

23 1035 7 7 7 7 7 6 7 7 7 6 6 7

24 1065 7 6 7 7 6 6 7 6 7 6 6 6

~. IO~~ _ 6 _5 6 5 5 5 6 5 6 5 I 6 6

26

-

l

_. , - .. - -

(23)

A. Penafsiran angka-angka hasil pengolahan data.

Dari pengolahan data didapat tujuh buah tabel korelasi yang masing- masing menyatakan bubungan korelasi antar variabel dan antar cawu. Uraian lengkapnya sobagai berikut :

label berilnlt adalah tabel nilai korelasi antara \'ariabcl-variabel Bl, Mat, JP A.. JPS yang dilihat pada cawu I.

Tabel 2 : Korelasi antara variabel Bl, Mat, IPA, IPS pada Cawu I.

Correlations

81 CWl IPA CW1 JPS CWl MAT CWl Kendalrs Correlation BI_CWl 1,GJO ,722' ,AS1' .722'

tau_b Coefficient IPA_CWl ,722' 1,000 ,322 ,679'"

IPS_CWl ,451' ,322 ',000 ,259

MAT_CWl 722' ,679' 259 '.000

S'g 81_CWl .000 ,009 ,000

(2-t81Ied) IPA_CWl ,000 .069 ,000

IPS_CWl ,009 ,069 ,137

MAT CWl 000 000 ,137

N 81_CWl 25 25 25 25

IPA_CWl 25 25 25 25

IPS_CWl 25 25 25 25

MAT CWl 25 25 25 25

" CorrelalJon IS Significant al (heDl level (2-lalled),

,

'.

Tabel menerangkan bahwa koreIasi yang cukup kuat teljadi antara variabeJ-veriabeJ berikut :

IPA dengan El dengan angka koefisien korelasi sebesar 0,722 Mat dengan IPA dengan angka koefisien koreIasi sebesar 0,722 Mot dengan IPA dengan angka koefisien korelasi sebesar 0,679

Sedimgkan variabeI-veriabel yang berkorelasi lemah acialah :

(24)

IP:> dengan BI dengan anglea koefisien korelasi sebesar 0,451 IPS dengan IPA dengan angle. koefisien korelasi sebesar 0,322 IPS dengan Mat dengan anglea koefisien kerelas; sebesar 0,259

Oari SigniflkllllSi hubungan variabel yang sebenarnya dalam poplllasi, terlihat babw. terdap.t vanabel yang sebenarnya tidak Od.l hllbungan secara signifikall yaitu variabc1 IPA dengan IPS dimona probabilitinya 0,069 yang lebib besar dari 0,05 clan berarti hipotesls llo diterima, juga variabel Mat dcugan IPS dcngafl probabtliti 0,137 menunjukkan Ho ducrima yang bcrarti udak korelasi dalarn pepulasi.

Tabel berikut adalab tabel rulai korelasi antara variabeI·vmabel BI, Mat, IPA, IPS yang dilihat pada cawu !l dan Cawu

m.

Tobel 3 . Korelasi antara variabel B1, Mat, IPA, !PS pada Cawu 1I dan III

Correlations

BI

cm

IPA CW2 IPS cm MAT CW2

KendaU's Correlation BOCW2 t,OOO ,705' ,745' ,617'

tau_b CoefficIent IPA_CW2 .705' 1,000 .73B' 606'

JPS_CW2 ,745' ,738' 1,000 ,767"

MAT CW2 617' 606' 767' 1000

Slg. SI_CW2 , ,000 ,000 ,000

(2.ISlled) IPA_Cm ,000 , ,000 ,000

lPS_CW2 ,000 ,000 ,000

MAT

cm

000 .000 000

N BLCW2 25 25 25 25

IPA_CW2 25 25 25 25

IPS_CWZ 25 25 25 25

MAT CW2 25 25 25 25

--

". Correlallon is sIgnifICant at the .01 level (2-t8ded),

(25)

Correlations

81 CWJ IPA CWJ IPS CW3 MAT CW3 Kendalls Correlation 81_CW3 1.000 ,654' ,GA5' ,712'

tau_b CoeNlclen! IPA_CW3 ,654' 1,000 ,666' ,596'

IPS_CW3 ,645' , 666' 1,000 ,632'

MAT CW3 .712' 596' 632' 1000

Sig. SI_CW3 ,000 ,000 ,000

(2-talled) IPA_CW3 ,000 , 000 ,001

IPS CW3 ,000 ,000 , ,000

MAT CW3 ,000 001 .000

N BI_CW3 25 25 25 25

IPA_Cm 25 25 2:> 25

IPS_CW3 25 25 25 25

~AAT CW3 25 25 25 25

". CorreJaUon [S slgnlrJcam al the .01 level (2-taUea').

"

..

Dari angJca-angka yang lertera pada kedua label terliliat bahwa tcrjadi

korela5i yang cukup kuat antara semua variabel mata pe\ajaran, dimana semu.

koefisien korelasinya lebib besar dari 0,5, Demikian Juga angka signiflkansinya yailu semua probabiliti lebili kecil dari 0,05 yang berarti hipotesis Ho ditolak atau ada hubungan yang signiftkan antar. scliap variabel mata pe!ajaran dalam populasi.

Tabcl bcnkut adalah label korealsi ullluk vanabcl Illala pclapran 131 yang dililiat anlara cawu J dengan cawu 11 clan cawu III

Tabel 4 , KOf.lasi antara cawu J, JI, 1Ii unruk variabel BI.

Correlations

BI CWl 61 CW2 81 CWJ

KendaU-s Correlation BI_CWl 1,000 ,625' ,714'

tau_b CoeffiCient SI_CW2 ,625' 1,000 ,736'

BI CWJ 714' 736' 1000

Sg. SI_CW1 , ,000 ,000

(2-lailed) SI_CW2 ,000 , ,000

BI CWJ 000 000

N BLeW1 25 25 25

BLCIN2 25 25 25

61 cm 25 25 25

... CorrelaUon IS slgmflCBnl at the .01 level (2-lailed).

(26)

I , .'

,

i

Dart angka-angka yang tertera pada tabel diatns menunjukkan babwa angka koefislen korelasl untuk mata pelajaran Babasa Indonesia antara setiap eawu Icbib besar d", i 0,5 yang berarti terjadi korelnsi yang eukup k-uat anlar.

setiap C<.IWU. DennkjaT) Juga angka slgnifikansinya yaitu scmua probabilili

lebib keel I drui 0,05 vang berarti Jupotesls Ho dttolak atau ada hubwlgan yang signifikan anlare sellap cawu untuk variabel mata pelaJaran Babasa Indonesia dolam populasi.

Tabel berikut adalab tabel nil.i korel .. ,; untuk variabel mata pel.jaran Mat yang dtlibnt antam c''''lll dengan c.\\llll dan c''''111l

Tabel 5 : Korelasi antara cawu I, n,lIl untuk variabel Mat

Correlations

~iAT GW1 MAT CW2 MAT CW3

KendaU's Correlallon MAT_CW1 1,000 ,75")' ,729'

tau_b Coeffioen! MAT_CW2 ,752' 1,000 ,740'

MAT CW3 ,729' ,740' 1,000

S'9 MAT_CW1 , ,000 ,000

(2·talleo) MAT_CW2 ,000 , ,000

MAT cm ,000 ,000 ,

N MAT_CW1 2S 25 25

MAT_CW2 25 25 25

MAT

cm

25 25 25

•• Corre!allon LS !OJgruftcanl at the ,01 level (2.telled).

Dori angka-angka yang tenera pada tabel diatas menunjukkan babwa angka koeflS;en korelasi untuk mata pelajaran Matemalika antara seliap eawu lebib besar dari 0,5 yang berarti letjadi korelasi yang eukup kuat anlara seliap eawu. Demikian juga angIea signiftkansinya yaitu semua probabilili lebib keeil

(27)

dan 0,05 yang berartl rupotesis Ho ditolak atau ada IlUbungan yang signjftkan antara setiap cawu unruk variabel mata pelajaran Matematika dalam populasi.

Tabel berikut adruah tabel korealsi Wlruk vanabel mata pe!ajara..~ IPA yang dlhhal anlaro cawu [ dengan cawu [[ dan dengan cawu Ill.

T,bel 6: Korelasi anlara cawu I, ll,m untuk variabellPA

Correlations

IPA CW1 IPA CW2 IPA CW3

Kendalfs Correlation IPA_CWl 1,000 ,779' ,525'

tau b CoeNitiont IPA_CW2 .779' 1,000 ,669' IPA CWJ ,525' ,669' 1,000

Sig IPA_CWl .000 ,U03

(2 tailed) ,PA_CW2 .000 , ,000

IPA CWJ ,003 ,000 ,

N IPA_CW1 25 25 25

IPA_Cm 25 25 25

IPA CW3 25 25 25

.. ConelatJon IS significant al the ,01 ie"el (2·talled)

Dari angka-angka yang tenera pada tabel dialas menunjukkan bahwa angka koefisien korelasi unruk mata pelajaran l!mu Pengetahuan Alam antara seliap cawu lcbih besar dari 0,5 yang berarti terjadi korelasi yang cukup kuat antara seliap cawu. Demikian juga angka signjfikansinya yaitu semua probabiliti lebih kecil dari 0,05 yang berarti hipotesis Ho ditolak atau ada hubungan yang signjfikan antara seliap cawu untuk vanabel mata pelajaran l!mu Pengetahuan Alam dalam populasi,

21

(28)

Tabel bcrikut adalah tabel korealsl unruk variabel mata pelaJaran IPS yang dilihat antara cawu I dengan cawu

n

dan <.:awu Ill.

Tabel 7: Karelasl anlara eawu I, 11, III untuk variabellPS.

Correlation9

IPS CWl IPS CW2 IPS CWJ Kendall's Correlation IPS_CW1 1,000 ,448' ,44C'

taU_b Coeffioenl IPS_CW2 ,448' 1,000 ,663'

IPS CI. .... '3 440' .063' 1,000

Stg IPS_CWl ,009 ,012

(2-laJled) IPS_CW2 .009 ,000

IPS CW3 012 000

N IPS_CW1 25 25 25

IPS_CW2 25 25 25

IPS cm 25 25 15

.. CorrelatIon JS slgn:ficant at the 01 level (2-talledl

COITel9flOn IS slgnlrlCant el the 05 level (2-tal/ed)

Dan angka-aagka yang leflera pada tubel iliat"" menuojukkan babwa angk. k""fiS1~n korel,,,, Unluk mata pelajaran lImu Pengelabuan Sos,a1 terj.di anlara korelos, y,mg cuku:> !runt amara cawu [[ dcngan ca\Vu III dCllgan koelisien korclasinya 0,663 yang Icbih besar darl 0,5 sedangkm' untuk cael\'u 1 dcngon ca"u 1I d"" untuk cawu I dengan cawu III lerjadi korelasi lcruab dengan koe!'",en korelasinya 0,448 clan 0,440 yang Icbm kecll dari 0,5. Untuk s'gniftkansinya menunjukkan semua probabilitinya leb'h kee,l dari 0,05 yang berarti bipolesis Ho dilolak alau ada bubungan yang signilikan anlara seliap cawu unluk variabel mala pelajaran Ilmu Pengelabuan Sos;aJ daJarn populasi.

B. Pembahasan.

D",i basil pengolaban data ICfsebuI di alas lernyala adanya korelasi yang cukup !rual lerjadi hanya pada sebagian besar variabel mala pelajaran.

(29)

Vanabel-vanabel mata pelajaran yang berkorelasi lemah terjadi antara v.riabcl lPS dengan vartabel m.ta pelajaran lamnya, don Juga lerj.d, korelaSl yang larnah untuk variabel !PS antara ca"'u [ dengan caWJ 11 dan antara cawu I dcugan cawu Ill.

Adanya kerelasi yang lemah mcnerangkan bubwa mla, yang baik untuk

!PS dan seorang siswa ttdak selalu i>erani mcmpunyai r,lai yang baik unluk mata pelajaran lain, dan atau nilai yang kurang pada IPS dari seorang siswa tldak sdalu beran; mempwlya; nil a; yang kurang untuk mala pelajaran lrun.

Denllk,an juga nil .. yang bruk unluk IPS dart seorang Stswa up.luk cawu I ttdak se'alu berarti mempunyai nilai yang bail< untuk mata IPS pada cawu 11, dan a,"u ruIai yang kurang pada IPS dari seorang siswa pada cawu I lidak selalu berarl; mempunyai nilai yang kurang unluk!PS pada cawu 11. Hal yang terjad, untuk eau I dan cawu Ill.

Sedangkan ,mtuk variabel-venabel yang berkorelasi cukup kual mcnyatakan babwa jika seorang siswa mempunyai nilai yang bail< unluk sualU mala pelajaran maka cenderung siswa lersebm akan mempunyai nilai yang baik juga pada mala pelajaran lain yang berkorelas; cukup kual lersebut, don sebaliknya jik. seorang siswa mempunyai niJai kurang pada suatu mata pelajaran maka sisw. lersebut cenderung mampunyai nilai yang kurang juga untuk mala pelajaran yang berkorelasi cukup kuat lersebut.

23

(30)

Dari basil wawancara dengan para responden. yaHu para orang tua

sISwa mengatal<an babwa di daerabnya sangat sulit sekaJi unruk mendapatkanlmembeli bnku-bnku penunjang khususnya bnku pcngetabuan umum bagi anaknya, sebingga ada seorang orang tua Slswa yang untuk keperluan anaknya memesan bnku dan Medan, itupun bukan buku-bnku yang baru aJian bnku bckas, baJ ini disebabkan karena kondisi ekonomi yang lemab yang discbabkan kondisi daerab yang sangat tidal< kondusif.

Sclam iLU ada orang tua sis\\'& yang mengalakan bahwCl adanya kekurang JUJUI3.ll guru dalam memberikan ml:H ahan KKN. schingga aua orang tun ~ang merasa yak.n ba.'1wa unaknya punya kernampuan rang un~gi.

namun dalam penngkatjatuh pada penngkat belakallg

Selain itu dari hasll perbwcangan dcngall gurU-glU'U scmor . yattu malltan B1I1u <It sekolah dasar tersebllt dan sek,mlng JOdl kepada sekolah sekolah dJsar lain, m~nga[aka'l bahwa beliau sedih melihat prestasl Slswa

<llsekolab tersebut sangat mundur, dibandingkan sewaktu guru tersebut masih mengajar di sckolab dasar terscbul. HaI ini terlihat dan lomba-Iomba yang wikuli, scrlng meDdapat peringkat II atau

m,

sedangkun dulu selalu meDJ,ill Juara I

Menurut guru terserbul hal ini leIj ad; disebabkan kepala sekolab sekarang relatif masih muda usia dJ1n kurang pengalaman. Perbatian yang

(31)

lebib besar dari kepala sekolah tercurah keluar yaitu bubungan dengan dinas pendidJkan, sedangkan perbatian untuk kegiata~ siswo kurung.

Selain itu guru-guru senior itu mengatakan tidak adanya perhatian dari dinas Pendidikan untuk pengadaan buku-buku di d.erah twersebut, sehingga kadang-kadang beliau-beliau tersebut barus mengeluarkan dan. sendin untuk keperJuan buku yang mendesak.

25

(32)

V. Kesiropulan clan Saran

Oari basil wawaneara dan pengolahan data nllai, menunjukkan babwa karena kekurangan referensi buku-buku pengetahuan umum, menyebabkan kem!Ullpuan siswa dalam mata pelajaran IPS di sekolab das'll tersebut tidal<

sejaJan dengan kemarnpuan siswa untuk mata pelajaran lain. Penyebab lain juga Hdalah adanya kctidak jujuran guru dalam mcmberi nilai dao juga

kllrangnya pcrilatian dari dina, pcndidikan lerhad:!p pcngadaan bllkn-bukll sekolab.

Oisarankan kepada guru d3lam mengevalUiL" ha,,1 bel,,)ar, untuk lebili mcmperhatikan kepada siswa yang bctul-bctul mempunyru minat dan kClr.gman yill1g kuat serta mempunyai daya serap yml!; tinggi. baik kerena kenwmpuan SiSW3 sendiri ataupun kareoa dorongnn yang besar dan orang rua, dcnll wHuk mcndapatkan sumber daya manusJU rang bcrmulU untuk daerah

dan bangsa. Sclain dengan banyaknya dana pcnuldlkan sck?J'ang ino, mudah- mudaban inslanst lerkait akan dapat cbib mempcrhallkan clan membanlu dal:uu mengatasi kendala tentang buku-buku Kalaupwl rnesih belum juga berhas,1 disarankan untuk memints bantuan kepada pejabat-pejabst daerab dengan alasan untuk peningkatan sumber daya manusia daerab sendiri.

(33)

Oaftar Kepustakaan

Gie, The Liang , Cara Be/ajar yallg Eflsien. , Jogyakarta , Cetakan ke-tiga , Gajab Macla University, 1982

Hamalik, Oemar, Pengembangan Kurikulum rvasar-dasar dan Perkem- banganya), Bandung, Mandar Maju, 1990

Kartono, Kartini . Bimbingan Be/ajar di SMA dan perguruan tinggi., Jakarta, CV. Rajawali , 1985

Jerrold, E. Kamp ,Proses Perencangan Pengajaran, ITB Balldung, 1994 Sidney, Siegel, Statistik Nonparamelrik I/nlllk I1ml/-I1m" Sosia/, Jakarta, PT

Granledia, 1985

Singgih., Santoso, SPSS Mengo/ah Data Statistlk Secara Pro/esional ,Jakarta, PT Elex Media Kompotindo, 2000

Sukmadinata, Syaodik Nana , PrillSif' dall landasan Pengembangan Kurlku/um, Jakarta, Oep. Oikbut, 1988

Wun, van Zanten, ,Slatistika unluk I1mu-I/mu Sosia/, Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utarna, 1994

27

(34)

, Cl

~ ,~..J

I [ I ! I I <>!;,'fl

,

,

"

,

,

.

c

)

" ,

, 1

I

I

I

<'

~ F\'~ '

'\t> I1

11'" :

1,

'1 ",' .. ·1'" L,\"L..] c ~ ": ~\I., ,f'~~- \ '"

'".~ ',- .. '1.)_,: , . ..J! .! ,::.,...",,- .

I"

!\ .I·-...!,. ~ .\\

I,'"'.

I

r>... ~ .'.- -

1"1 '""

" I . r, ! • • • \ ' I,C .14· '

... - I I I ' , '< \

I 1 \ " I (;:- I

1 \ \ ~1",1 \ I Hc-,i;"~~ h""I,,,I"'li i I - hhl i l/: ~r£

(35)

;

, I I I

I I

I

I I I

L : i !

I I

, ,

,

[

t

(36)

.' , ,

; \ ,

·1

. I

, .

.

(37)

, , ,

I

! ,

1 1

I

11,

I :~"

k~

1

~ 0

1

I I

'9

...

, ::: ""- ~.

'" i

1 ~ 6\~'

I

1

1

1

I

'

I

I

i" I • ' ,

I

I,

,'"

~'

'

0

·1

1

I ' ,

: I I i i I i i " I I I

~

~I

'(:}

~

),1 ~I

I""

! ,~

,

~I

I '"

I I J

(38)
(39)

.. 1.1

I ,

'-I" : I

I

I

I

I

,

I

I

I

I 1

I

I

1

I

I

I

1

I

I I

, ,

I

I

I

.1

I ,

1

I

,

I

I

1

1

,

I I

.'

. , , -.

'." ...

,

1 1

, I

. I

,

I " I

,

,,-

I~

I

,.

-{

,

Ij

I <i

~

~

-,

, . <.

,

l

f\'~

l " 'I' ,

,~

....

'.

"

~

I () ,

I

~,

'. I I

" "

I 0

I t

,

~ f-<:+ '" <:

IF , , ,I I)

I ~

I

#.' I' ~

. ,

. .,

,

"

,

. .

.ii

.

~( I~

\ 1 .

i C

" " ;:, :R,'

.. ' C ; : .. 1 ..

~ -.'1 S

J" ~ - ~ , 1,(

,

I 1<>

I

c

, ' .";::-.. ~ ~ Q

, ?: •

I !~.

'

0 J'

;t I

I ~ 'I :

j

G'

I er ttfl.-er(

, \ /'"

- I l ,

"'k

()

I~o~ f.?

i .'

p«, I ~

, 1

.l ~i I ~

<j-,

, '"

>. ~

f ~

~-...JI

H I

~

f.... 'l--.

'i"

1 I~

c:

-L, l..

!

, I

~

~

I

\1)' 1

;~

I v , ~

~

,

.

,

0

rrr

\JJ ~ i

~ --i Js

0.

-, (

I ..

-'

_1

) ,~)'-... '0

."'- :v -

f-'-. " -

~

"- -

'.

~l

~'J -':::' 0\

...

) 1 ",,,.

--..J '\

.

. - .

" .~ __ I

--,..

Si

I I

>/>.-

,

<>..

~-"

, I

... ,

,

, .. ,. I -,,-.,""'1~ '

.

~

~

....

i

' I

.~

,

'A

"

'N

...

,:

I

.".

.

~""

I-l

.~

....

.~

c,

~

':"-'

""

:v..:. ; i(;\ N, ~

~' v,'

- I'" ,

. ~. ~

~

'~t

,

"'~ ~I:

~., '--

I

.... 1 .~

....

'"

I~ C,

-,

Q

~'

.0;1

et

I i

'" !< it

'"I ,

~I 1 1 "',

,;;. j,

-

,

-

I

I... '

I I I l I tLLrc I 1 I . \ ~ h;

G'.. ;-

"' 11

, ,

, I , ,.

, li

I I 1

I , , I

, I

1

, 1 £ I

Referenties

GERELATEERDE DOCUMENTEN

—„Oh, anfkkoe Marie." Berkata itoe hoedjin c engen mata meleleh aer mengoetjoer begitoe deres hingga herdoea ia poenja koelit pipi jang soeda sama kisoet l: sKh: „Akoesoedah tida

Hanjadimintrj.c;;n*supa3a untuk nilai tersebut diberikan gula (in natura) menurut harga &#34;Toipaoung&#34; pula. akan tetapi dimintakan, supaja nilai tjatu mu l^i buian Mei

[r]

Namun Baat ini tidak boleh bekerja pada hari jum ' at bukan lagi merupakan sesuatu yang di latar belakangi oleh ajaran agama atau telah kehilangan nilai

nurani/rnurni. Kondisi roontal tersebut di atas dJ.d~ pula denqan da.nQkalnya peTlQstahuan clan penghayatan ajaran aoama yang dianut , Ill&#34;'...njadikan keadaan

masyaraka t punya cara tersendiri dalam memberi pe~il~ian atau pengharga. memberik~n khuthbah Jum'at, memimpin tahlil~ sha~adiyyah dan do' a. Pengakuan dan

kesemuanya dapat dijual seIsin untuk dimakan. Hingga suatu ketika da.tanglah suatu Ilusim. Hujan tak pernah turun. Padi di sawah sudah banyak yang mati merana

Gedurende de maand April van dit jaar 1 bereisde ik het eiland Taliabo in verband met de vraag der bevolking om onderwijs. De oogst, welke aldus verzameld