• No results found

Dn. MISKAHUDDIN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Share "Dn. MISKAHUDDIN "

Copied!
36
0
0

Bezig met laden.... (Bekijk nu de volledige tekst)

Hele tekst

(1)

I

Pr0lum Perbtilua PeDtUtiar. AD!k.IUD XI

PII:J~ANAN

I'AI\'I( )N(; I )l '; SA I)A 1 ,AI\ 1 I ISAIIA I'I1:MBINAAN I>I' ;SA SWASII; MIIADA

(Hunlu Slulil 1>1 t..:,,·cftlllulnn t\rll("lIf( SnhN"t l\.uhup"l41n A,'C"h Uhrlt&)

Oleh

Dn. MISKAHUDDIN

Slar Peng.jar pad. F.kultas Ushuluddin Instilul Ag'IIl' IsI.m Negeri Ar-Rani!)'

OARUMAUM

P USAT PENELITIAN ILMU SOSIAL DAN-BUDAYA

UNIVERSITAS SYIAH K UALA DARUSSALAM, BANDA A(,EH

1997/ 1998

~--- ---

-

I

Pr0lum Perbtilua PeDtUtiar. AD!k.IUD XI

PII:J~ANAN

I'AI\'I( )N(; I )l '; SA I)A 1 ,AI\ 1 I ISAIIA I'I1:MBINAAN I>I' ;SA SWASII; MIIADA

(Hunlu Slulil 1>1 t..:,,·cftlllulnn t\rll("lIf( SnhN"t l\.uhup"l41n A,'C"h Uhrlt&)

Oleh

Dn. MISKAHUDDIN

Slar Peng.jar pad. F.kultas Ushuluddin Instilul Ag'IIl' IsI.m Negeri Ar-Rani!)'

OARUMAUM

P USAT PENELITIAN ILMU SOSIAL DAN-BUDAYA

UNIVERSITAS SYIAH K UALA DARUSSALAM, BANDA A(,EH

1997/ 1998

~--- ---

-

(2)

KATAPENGANTAR

SyuJwr AlharndulilJah, penulis telah bertJasil menyelesaikan penelitian

yang

bCJjudul "Peranan Pamong Desa Dalam Usah. Pembinnan Deaa Swasembada (Studi di Kocamalan KruOIl!! SAb"o Knbllpnlcn Dncm" TIIII!k.t

n

Aceh Bara1)".

Laporan ini merupakan hasil penelitian lapangan dalam rangka polatihan ponolitian di PPISB Unyiah, di mana penulis adalah salah .oorang pesertanya.

Kopada semua pihak yang tolah membantu terlaksananya penolitian ini penulis mcnghatwXan banyak terima kasih. Secara khusus penuJis juga

~CaPIam terima k1lsih kepada Direldur Pusat Penelilian 1Irml SooiaI Don B::dt". (FHSIB) liaF}a ~ td!Q :e j i<ri h

.!

! Jm ~ Fti i fl-

WJtUk IIJeJ1iadi salah ""'rang pesarta dalam pelatihan ini. UngkBpan terima

~~;

w ....

.-fCar~~~~~:-.IWAoc,.,

... r"iI_iziI~~ ...rwc~~"-d_

Sebagai peneliti pemula, penulis menyadari bahwa tuli."" Ull

mengandung banyak sekali kekurangan. Untuk itu S&ran dan kritik konstruktif sangat diperlukan bagi kesempumaan laporan ini.

Akhimya

pem.lis bcrtJarap bahwa laporan ini dapa! turut menyumbang- kan kontribusi bagi penelitian-penelitian lanjutan tentang ulama tra<iisional di Aceh.

Pew lis,

KATAPENGANTAR

SyuJwr AlharndulilJah, penulis telah bertJasil menyelesaikan penelitian

yang

bCJjudul "Peranan Pamong Desa Dalam Usah. Pembinnan Deaa Swasembada (Studi di Kocamalan KruOIl!! SAb"o Knbllpnlcn Dncm" TIIII!k.t

n

Aceh Bara1)".

Laporan ini merupakan hasil penelitian lapangan dalam rangka polatihan ponolitian di PPISB Unyiah, di mana penulis adalah salah .oorang pesertanya.

Kopada semua pihak yang tolah membantu terlaksananya penolitian ini penulis mcnghatwXan banyak terima kasih. Secara khusus penuJis juga

~CaPIam terima k1lsih kepada Direldur Pusat Penelilian 1Irml SooiaI Don B::dt". (FHSIB) liaF}a ~ td!Q :e j i<ri h

.!

! Jm ~ Fti i fl-

WJtUk IIJeJ1iadi salah ""'rang pesarta dalam pelatihan ini. UngkBpan terima

~~;

w ....

.-fCar~~~~~:-.IWAoc,.,

... r"iI_iziI~~ ...rwc~~"-d_

Sebagai peneliti pemula, penulis menyadari bahwa tuli."" Ull

mengandung banyak sekali kekurangan. Untuk itu S&ran dan kritik konstruktif sangat diperlukan bagi kesempumaan laporan ini.

Akhimya

pem.lis bcrtJarap bahwa laporan ini dapa! turut menyumbang- kan kontribusi bagi penelitian-penelitian lanjutan tentang ulama tra<iisional di Aceh.

Pew lis,

(3)

r

!

DAFTARISI .

...

Halaman KAT Al'ENGANr AR ...••....•...•...••...•....•... I

DA.FTARISI .... : ... .. ... .. .... .. .. . ... : ... . .... . ... .

11

,

,

-

I ~ DAFrAR TABEL ... : ...•... Hi BAB I PENDAHULUAN ...•... 1 - BAB II TINJAUANPUSTAKA ... . 6

BAB ill MATER! DAN METODE PENELlTlAN ... , ... .

19 .

..

. .

BAB IV ·HASIL DAN PEMBAHASAN ... .

2f

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... . -30 DAETARPUSTAKA

.. .. ... ... ... ... .. .... ... ... ...

.34

ii

r

!

DAFTARISI .

...

Halaman KAT Al'ENGANr AR ...••....•...•...••...•....•... I

DA.FTARISI .... : ... .. ... .. .... .. .. . ... : ... . .... . ... .

11

,

,

-

I ~ DAFrAR TABEL ... : ...•... Hi BAB I PENDAHULUAN ...•... 1 - BAB II TINJAUANPUSTAKA ... . 6

BAB ill MATER! DAN METODE PENELlTlAN ... , ... .

19 .

..

. .

BAB IV ·HASIL DAN PEMBAHASAN ... .

2f

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... . -30 DAETARPUSTAKA

.. .. ... ... ... ... .. .... ... ... ...

.34

ii

(4)

BABI PENDAHULUAN

Pembangunan dess suatu usaha pembangunan yang berlangsung di daemh pedesaan. Kegiatan pembangunon ini meliputi seluruh aspek kebidupan masyarnkat Y8IJ8 dilaksanakan secaIlI terpsdu dengan semangat swadays dan sistem gotong royong dari pada masyarakat itn sendiri. Pelak- sanaan pembangunan des. ham. didasarkan pada prinsip-prinsip Y8IJ8 lebill menyeluruh, terpadu don koordinir serts berkelanjutan. Pelaksanaan pem- ba'lglman ini harus selalu memperhatikan "sumbangan" k"",ajiban Y8IJ8 se- imb8IJ8 antaIlI kegiatan-kegiatan pemerintah dan kegiatan masyarakat.

Pemb8IJ8UflBn des. agar lebill diamhkan pads pemnnfaatan oumber days a1am seb.gai usaha pengembangan sumber daya manu si. dalam mening- katkan kualitas hidup masyaIllkat, yaitu dengan memberikan penyuluhan, bimbingan dan bantuan-bantuan dari pada aparatur pemerintah .esuai dengan bidang usahanys masing-masing.

Sementara itn, pembangunan dess dapat juga diartikan sebagai suatu proses pemodernisasian yang didalamnya moncakup perubahan-perubahan terlJadap sikap mental masyaIllkat dalam memahami kemajuan ilmu penge- talruan dan teknologi, psda gilirannya mereks akan menyadari betapa pentingnya pembangunan itu dilaksanakan, dan dengan sendirinya mereka juga akan berperan aktif dnlam proses pembangunan.

1 BABI PENDAHULUAN

Pembangunan dess suatu usaha pembangunan yang berlangsung di daemh pedesaan. Kegiatan pembangunon ini meliputi seluruh aspek kebidupan masyarnkat Y8IJ8 dilaksanakan secaIlI terpsdu dengan semangat swadays dan sistem gotong royong dari pada masyarakat itn sendiri. Pelak- sanaan pembangunan des. ham. didasarkan pada prinsip-prinsip Y8IJ8 lebill menyeluruh, terpadu don koordinir serts berkelanjutan. Pelaksanaan pem- ba'lglman ini harus selalu memperhatikan "sumbangan" k"",ajiban Y8IJ8 se- imb8IJ8 antaIlI kegiatan-kegiatan pemerintah dan kegiatan masyarakat.

Pemb8IJ8UflBn des. agar lebill diamhkan pads pemnnfaatan oumber days a1am seb.gai usaha pengembangan sumber daya manu si. dalam mening- katkan kualitas hidup masyaIllkat, yaitu dengan memberikan penyuluhan, bimbingan dan bantuan-bantuan dari pada aparatur pemerintah .esuai dengan bidang usahanys masing-masing.

Sementara itn, pembangunan dess dapat juga diartikan sebagai suatu proses pemodernisasian yang didalamnya moncakup perubahan-perubahan terlJadap sikap mental masyaIllkat dalam memahami kemajuan ilmu penge- talruan dan teknologi, psda gilirannya mereks akan menyadari betapa pentingnya pembangunan itu dilaksanakan, dan dengan sendirinya mereka juga akan berperan aktif dnlam proses pembangunan.

1

(5)

I I

3 mana dituangkan daJarn Gans-Gan. Bcsar Holuan Negara (GBHN). Dengan demikian, perwujuclan pembangunan memerlukan dukungan dan kesiapan usaba

yang

dilakukan oleh apara! pemerintahan deso itu sendiri. Hol ini se.

b"B"imana dikemukakan oleh Koenljanmingrat (Mat'at. 1984: 108) seseorang pemimpin masyarakat memiliki dua aspek yang sal ing berkaitan, yaitu dopat merupakan ''kedudukan sosial" clan "proses sosial". Kedudukan sosial berarti sesuatu yang kompeks dari pada hak·hak dan kewajiban yang dirniliki sese·

orang yang digebut pimpinan. Proses sosial dimaksudkan bahwa pimpinan itu meliputi semu. tingkab laku yang dilaksanakan oleh orang atau badan, yang menyebabkan gerak warga masyarakat di daJarn peristiwa kemasyarakatan.

Selanjutnya, daJam melaksanakan pembangunan diharnpkan tampilnya pemimpin desa yang tangguh serta bertai188llng jawab terhadap pernbangunan fuik clan mental warga masyarakat pedesaan .ecarn menyeluruh muUak di- perlukan 8ihi' dan tindak tanduk seseorang pemimpin baik yang menyang·

kut kehidupan pribadi maupun kehidupan sosi.I, okan memberikan pengaruh- nya yang sangat besar pada masyarskat lingkungannya. 0100 karena itu, sese- orang pemimpin desa yang baik haru. bersikap s.bagai pengabdi, pendorong.

pernmtun, clan pembimbing. Karena seseorang dalam masyarakat adaJah pornmtnn b"8i masyarakat lainnya. Untuk itu, fungsi kepemimpinan menyangkut semu. aspek yang mendukung bcrlllJ18SWl!lllY'l aktivilas·aktivitas pernbuat keputusan, perencanaan, menjalankan keputusan sampai dengan pengawasan t.erhadap akibat-akibat keputusan tern.but.

I I

3 mana dituangkan daJarn Gans-Gan. Bcsar Holuan Negara (GBHN). Dengan demikian, perwujuclan pembangunan memerlukan dukungan dan kesiapan usaba

yang

dilakukan oleh apara! pemerintahan deso itu sendiri. Hol ini se.

b"B"imana dikemukakan oleh Koenljanmingrat (Mat'at. 1984: 108) seseorang pemimpin masyarakat memiliki dua aspek yang sal ing berkaitan, yaitu dopat merupakan ''kedudukan sosial" clan "proses sosial". Kedudukan sosial berarti sesuatu yang kompeks dari pada hak·hak dan kewajiban yang dirniliki sese·

orang yang digebut pimpinan. Proses sosial dimaksudkan bahwa pimpinan itu meliputi semu. tingkab laku yang dilaksanakan oleh orang atau badan, yang menyebabkan gerak warga masyarakat di daJarn peristiwa kemasyarakatan.

Selanjutnya, daJam melaksanakan pembangunan diharnpkan tampilnya pemimpin desa yang tangguh serta bertai188llng jawab terhadap pernbangunan fuik clan mental warga masyarakat pedesaan .ecarn menyeluruh muUak di- perlukan 8ihi' dan tindak tanduk seseorang pemimpin baik yang menyang·

kut kehidupan pribadi maupun kehidupan sosi.I, okan memberikan pengaruh- nya yang sangat besar pada masyarskat lingkungannya. 0100 karena itu, sese- orang pemimpin desa yang baik haru. bersikap s.bagai pengabdi, pendorong.

pernmtun, clan pembimbing. Karena seseorang dalam masyarakat adaJah pornmtnn b"8i masyarakat lainnya. Untuk itu, fungsi kepemimpinan menyangkut semu. aspek yang mendukung bcrlllJ18SWl!lllY'l aktivilas·aktivitas pernbuat keputusan, perencanaan, menjalankan keputusan sampai dengan pengawasan t.erhadap akibat-akibat keputusan tern.but.

(6)

It'

4

Lebill lanjul 1,,€;.

,t.."".n

men2i.'l8"t banyaknya kegiatan pemerintah

~ berada di dact1lh pedesaan, maka sud3h scparrta.<nya perlu meodapat perba1ian dan pembinaan ternadap masyarakatnya. Untuk mewujudkan ke arah itu perlu adanya sutu prinsip dasar, di mana bila masyarakat telab lerbina maka iegala usaha-usaba yang akan dilaksanakllll &kan beljalan dengan baik dan lancar. Karcna itll, sikap warga mosyarokftt pcrlu dibintl, bahkan hams menjadi salab satu bagian dari pada pembina8J1 dalam proses

~ ilu sendiri K=..J'a1aan ini ,eir.tma ~r, pcndapat Suryadi

(1973: 68) iI&ilj . . . . boolJor;-a U>j:J:m po1<.ci!< ~.." [!'''''"r~ &eaa

"'*_"' __

:_~3IZIIL. s~;

,,== . ,"==-""'57iE'B'

~

; ....

z ,,_il CA :JIE.... ::s...

dari 1aar 0 . . . dari ""lam BeO-.aitan 0a'i9"1 pcndap3l

r.c.-.

tmlta rJ:ap roasyaraka1 desa p..-Iu dibcri pembinaan \.Crus meneru. seirama dcngan pelaksanam pemb""!l)JIl3Il. s~ sikap yang positif dopa1 tumbub dan

betkembang.

Salab

saw

upaya membuat masyarakat mcnyadari pentinsnya pem- bangunan adalab dengan pembinaan dan bimbingM dari pamang des", pimpinan desa. Salab satu tugas dari pada parnong den adalab ussha mem- benahi pelaksanaan pembangunan pedesoan. Kebemasilan pernbangunan

., z.

_p.

It'

4

Lebill lanjul 1,,€;.

,t.."".n

men2i.'l8"t banyaknya kegiatan pemerintah

~ berada di dact1lh pedesaan, maka sud3h scparrta.<nya perlu meodapat perba1ian dan pembinaan ternadap masyarakatnya. Untuk mewujudkan ke arah itu perlu adanya sutu prinsip dasar, di mana bila masyarakat telab lerbina maka iegala usaha-usaba yang akan dilaksanakllll &kan beljalan dengan baik dan lancar. Karcna itll, sikap warga mosyarokftt pcrlu dibintl, bahkan hams menjadi salab satu bagian dari pada pembina8J1 dalam proses

~ ilu sendiri K=..J'a1aan ini ,eir.tma ~r, pcndapat Suryadi

(1973: 68) iI&ilj . . . . boolJor;-a U>j:J:m po1<.ci!< ~.." [!'''''"r~ &eaa

"'*_"' __

:_~3IZIIL. s~;

,,== . ,"==-""'57iE'B'

~

; ....

z ,,_il CA :JIE.... ::s...

dari 1aar 0 . . . dari ""lam BeO-.aitan 0a'i9"1 pcndap3l

r.c.-.

tmlta rJ:ap roasyaraka1 desa p..-Iu dibcri pembinaan \.Crus meneru. seirama dcngan pelaksanam pemb""!l)JIl3Il. s~ sikap yang positif dopa1 tumbub dan

betkembang.

Salab

saw

upaya membuat masyarakat mcnyadari pentinsnya pem- bangunan adalab dengan pembinaan dan bimbingM dari pamang des", pimpinan desa. Salab satu tugas dari pada parnong den adalab ussha mem- benahi pelaksanaan pembangunan pedesoan. Kebemasilan pernbangunan

.,

z.

_p.

(7)

~=--- -

I

5

sangat uat kaitannya defl811-~ partisipnsi mnsyarakat secam Rktif. Namun pamotll! desa sebagai "administrator pembangunan" jugs sangst menentukan keberhllBiloo pembangun .. , di daerah pedesaan. Hal ini disebabkan pamoll8 des. tennasuk. orang yang sangat berpengaruh dalam mengarubil kOl'utusan di dalam kehidupan mllB}'lll".kat desa.

Olch kareoa itu, untuk dapa! mencapai tujuan pemball8l1nan desa yang terarsh pada semua bidang. pihak pemerintah clan khuSlIsny. pamong deso harus lebih banyak memberikan penyuluhan dan pCll8arahan-pengnrnhan kepada mllBYBfakBl. baik mengenai pemanfaatan sumber day" alam mmpun mengen.i arti dari tujU!Ul pembangunan itu sendiri_

Berpol. p.da beberap. uraian-uraian yang telah disebutknn, moko molalui penelitian ini ingin diketahui usah.-usaha ysng telah dilakukan oleh parnoll8 desa dalam melak.9anakan pembollgul1an fisik doo mental masyarakat dalam mencapai terwujudnya desa swasBmbada. Persoalan lain yang ingin diketalrui dari penetitian ini .dalah sektor-sektor opa saja yang diperioritaskan pamoll8 des. dalam usaha mewujudkan sebuah des. yang berstallls desa swasembada. Kemudian, melalui studi ini ingin diketahui hambatan-hambatan opa yang dihadapi pamong des. dalarn rang)<a mewujudkan de .. swasembada, khususnya di Kecarn.tan Kruell8 Sabee, Kabupaten Daerah Ting)<at

n

Aceh Baral.

~=--- -

I

5

sangat uat kaitannya defl811-~ partisipnsi mnsyarakat secam Rktif. Namun pamotll! desa sebagai "administrator pembangunan" jugs sangst menentukan keberhllBiloo pembangun .. , di daerah pedesaan. Hal ini disebabkan pamoll8 des. tennasuk. orang yang sangat berpengaruh dalam mengarubil kOl'utusan di dalam kehidupan mllB}'lll".kat desa.

Olch kareoa itu, untuk dapa! mencapai tujuan pemball8l1nan desa yang terarsh pada semua bidang. pihak pemerintah clan khuSlIsny. pamong deso harus lebih banyak memberikan penyuluhan dan pCll8arahan-pengnrnhan kepada mllBYBfakBl. baik mengenai pemanfaatan sumber day" alam mmpun mengen.i arti dari tujU!Ul pembangunan itu sendiri_

Berpol. p.da beberap. uraian-uraian yang telah disebutknn, moko molalui penelitian ini ingin diketahui usah.-usaha ysng telah dilakukan oleh parnoll8 desa dalam melak.9anakan pembollgul1an fisik doo mental masyarakat dalam mencapai terwujudnya desa swasBmbada. Persoalan lain yang ingin diketalrui dari penetitian ini .dalah sektor-sektor opa saja yang diperioritaskan pamoll8 des. dalam usaha mewujudkan sebuah des. yang berstallls desa swasembada. Kemudian, melalui studi ini ingin diketahui hambatan-hambatan opa yang dihadapi pamong des. dalarn rang)<a mewujudkan de .. swasembada, khususnya di Kecarn.tan Kruell8 Sabee, Kabupaten Daerah Ting)<at

n

Aceh Baral.

(8)

- . : - --

- - - - - -- ----

I

BABII

TINJAUAN PUSTAKA

Kepemimpinan merupakan sebagai suatu konsep man.jemen di dalam kehidupan organisasi yang mempunyai kedudukan strategis dan merupakan gejaJa sosiaJ yang selalu diperlukan d.lam kehidupan kelompok. Kepe- mimpinan merupakan titik sentral dan dinami •• tor b.gi seluruh pro •••

kegiatan orgsnisasi. Sefrine8a diharapkan kepemimpinan mernpunyai titik sentral di dalam menentllkan dinamisnya sumber-sumber yang tersedi •.

KecuaJi itu, di samping kedudukannya yang startegis kepcmirnpinan mutlak diperlukan di mans teljadi interaksi keljasama antara dua orang alau lebib dalam meneapai tujuan (Wabjo Samudjo, 1984: 21). Lebih lanjut, Karyadi (1983: 4) menyebulkan kepcmirnpinan adalab suatu kegiatan mem- pengaruhi orang lain agar melakukan pekeljaan bersama mcnuju kepada suatu tujuan tertentu yang telab ditetapkan tcrl.bib dahulu.

Bertitik tolak pada defmisi yang telab disebulkan di atas, maka kepe- mimpinan adalab suatu proses untllk mempengaruhi kegiatan-kegiatan sosial atau kelompok dalam usabanya untuk moneapai tujuan di d.lam situasi tertentu' Kepemimpinan akan teljadi Rpabila di daJam situasi tertentu s.se- orang dapa! mempengaruhi perilaku orang lain baik seeora perorangan mau- pun kelompok. Dengan mengaeu pada pandangan yang telab disebulkan dapat

6 - . : - --

- - - - - -- ----

I

BABII

TINJAUAN PUSTAKA

Kepemimpinan merupakan sebagai suatu konsep man.jemen di dalam kehidupan organisasi yang mempunyai kedudukan strategis dan merupakan gejaJa sosiaJ yang selalu diperlukan d.lam kehidupan kelompok. Kepe- mimpinan merupakan titik sentral dan dinami •• tor b.gi seluruh pro •••

kegiatan orgsnisasi. Sefrine8a diharapkan kepemimpinan mernpunyai titik sentral di dalam menentllkan dinamisnya sumber-sumber yang tersedi •.

KecuaJi itu, di samping kedudukannya yang startegis kepcmirnpinan mutlak diperlukan di mans teljadi interaksi keljasama antara dua orang alau lebib dalam meneapai tujuan (Wabjo Samudjo, 1984: 21). Lebih lanjut, Karyadi (1983: 4) menyebulkan kepcmirnpinan adalab suatu kegiatan mem- pengaruhi orang lain agar melakukan pekeljaan bersama mcnuju kepada suatu tujuan tertentu yang telab ditetapkan tcrl.bib dahulu.

Bertitik tolak pada defmisi yang telab disebulkan di atas, maka kepe- mimpinan adalab suatu proses untllk mempengaruhi kegiatan-kegiatan sosial atau kelompok dalam usabanya untuk moneapai tujuan di d.lam situasi tertentu' Kepemimpinan akan teljadi Rpabila di daJam situasi tertentu s.se- orang dapa! mempengaruhi perilaku orang lain baik seeora perorangan mau- pun kelompok. Dengan mengaeu pada pandangan yang telab disebulkan dapat

6

(9)

7 memberi gsrnbaran blllM-a kepemimpinan dililmt dari sud\ll pcndekRlRll spa- pun mernpunyai sifa! universolitas d8Il mcrupakan suatu gcloja sosiol yang tak dapat dipWl8l<iri.

Selanjutnya, butir-butir dari berbagal pengertian sebagaimana yang di- kemukanan oloh Wahjo Samudjo (1984: 26) pada hakikatnya memben makno yaitu: Perlama, kepemimpinan odalah sesuatu yang melekat pada diri sese- orang yang bcrupa sifat-sif.! tertentu seperti keperibadian (p6rsonality), kernampu811 (ability), d8Il kesaJ1&l!Upan (capability). Ks.dua, kepemimpinan adalah sernngkaian kegiatan (activity) pcmimpin

yang

tidak dapa! dipisahkan dengan keduduk!ll1 (posisi) sorto gaya atau perilaku pemimpin itu sendiri.

K6Uga, kepemimpinan adalah .ehagai 8uab., proses Mlora hubungan olau internksi MIR1"8 pemimpin, "a",ahan dan situasi.

Sementara itu, berkaiton dengan pcnnasalahon pokok pada urni&!l illi yaitu adanya kaitan yang erat anwa kepemimpinan Gc-n.gan upaya pem- bangunan khususnya pembangunan masyanakat pedesaon terlebih dabulu harus dipahami karakteristik dari pada rnasyarakat itu sendiri. Mcskipun perubahan don kemojuan lelah bOllyak tetjadi pada akhir-akhir ini, narnun . hampir senrua pihak sependapal bahwa masyarnkal pedesBan di Indonesia ma'sib tergclong masyarakal yang b-adisional.

Berl<aitan dengan itu, Bintoro Tjokroamijoyo (1986: 63) mcnyebutkan tentang cin-ciri dari poda masyarnkat tradisional odalah sebagai berikut:

7 memberi gsrnbaran blllM-a kepemimpinan dililmt dari sud\ll pcndekRlRll spa- pun mernpunyai sifa! universolitas d8Il mcrupakan suatu gcloja sosiol yang tak dapat dipWl8l<iri.

Selanjutnya, butir-butir dari berbagal pengertian sebagaimana yang di- kemukanan oloh Wahjo Samudjo (1984: 26) pada hakikatnya memben makno yaitu: Perlama, kepemimpinan odalah sesuatu yang melekat pada diri sese- orang yang bcrupa sifat-sif.! tertentu seperti keperibadian (p6rsonality), kernampu811 (ability), d8Il kesaJ1&l!Upan (capability). Ks.dua, kepemimpinan adalah sernngkaian kegiatan (activity) pcmimpin

yang

tidak dapa! dipisahkan dengan keduduk!ll1 (posisi) sorto gaya atau perilaku pemimpin itu sendiri.

K6Uga, kepemimpinan adalah .ehagai 8uab., proses Mlora hubungan olau internksi MIR1"8 pemimpin, "a",ahan dan situasi.

Sementara itu, berkaiton dengan pcnnasalahon pokok pada urni&!l illi yaitu adanya kaitan yang erat anwa kepemimpinan Gc-n.gan upaya pem- bangunan khususnya pembangunan masyanakat pedesaon terlebih dabulu harus dipahami karakteristik dari pada rnasyarakat itu sendiri. Mcskipun perubahan don kemojuan lelah bOllyak tetjadi pada akhir-akhir ini, narnun . hampir senrua pihak sependapal bahwa masyarnkal pedesBan di Indonesia ma'sib tergclong masyarakal yang b-adisional.

Berl<aitan dengan itu, Bintoro Tjokroamijoyo (1986: 63) mcnyebutkan tentang cin-ciri dari poda masyarnkat tradisional odalah sebagai berikut:

(10)

8

(a) Terikut pada temput tinggal, (b) Orientasi statis, (c) hubungan be",ifat pribadi, (cl) LoyaJitas primodial (agama, golongan, suku. clan keluarga), (e) Organisasi keluarga, (1) Organisasl k.cil-kecil, (g) Orientasi terhadap ,,>aktu lampau, (h) Tergantung pada nasib, (i) Hubungan d."san alarn,

G)

Terhadap kekuasaan hirarl<hi, dan (k) Kebudayaan eksprensif,

Apobila dari ciri-ciri ini diperhatikan sccam scksama, akan tcrlihut bahwa hampir .emu. ciri-ciri itu mcntiliki potensi yang amat tinsgi seb_go;

kendala bag; upaya pengembangannya, Kendala yang mcnlpakan lanlallgtln

bag; scmua perenCBn8lll1 dan PChlksltllann pomllKl1,Illlllfl/l, 10",IHIII" YIlIIj\ ~ItI1HHI

tcrasa pada pembangunan YIII1g digcnakkan di tingkut pedesann,

Sadar akan ciri-.iri masyarakol desa yang sepeni itu, pembangunan desa dilaksanakan secarn bcrencana clan lerpadu, pada akhimya diharapkan akan mendatangkan pcrubllhan-perubchal1 Ke arah kemajllan (;Suwignjo, 1985:

79, Sastramihardja, 1987: 7-19), Tamun, harns disadari bahw. perubahan- pcrubaban itu pasti akan terjadi sebagai fenomena alarnialt, Dalarn kccenderungan-kecendcrungan pembahan itulah penman pemimpin amat menentukBIl.

Pcrubahan dalam sistcrn kcrnasyarakotan akibut ICljadinya pcrgcscran- pergescran dalarn pclapisan sosial mengiringi koterbukaan masyankot menerima nilai-nilai yang dotang dari luar, baik melalui proses pendidikan, mobilitas sosial. maupun penelregi pemerinlllh. ]elas mcrnbawu inplikasi pada 8

(a) Terikut pada temput tinggal, (b) Orientasi statis, (c) hubungan be",ifat pribadi, (cl) LoyaJitas primodial (agama, golongan, suku. clan keluarga), (e) Organisasi keluarga, (1) Organisasl k.cil-kecil, (g) Orientasi terhadap ,,>aktu lampau, (h) Tergantung pada nasib, (i) Hubungan d."san alarn,

G)

Terhadap kekuasaan hirarl<hi, dan (k) Kebudayaan eksprensif,

Apobila dari ciri-ciri ini diperhatikan sccam scksama, akan tcrlihut bahwa hampir .emu. ciri-ciri itu mcntiliki potensi yang amat tinsgi seb_go;

kendala bag; upaya pengembangannya, Kendala yang mcnlpakan lanlallgtln

bag; scmua perenCBn8lll1 dan PChlksltllann pomllKl1,Illlllfl/l, 10",IHIII" YIlIIj\ ~ItI1HHI

tcrasa pada pembangunan YIII1g digcnakkan di tingkut pedesann,

Sadar akan ciri-.iri masyarakol desa yang sepeni itu, pembangunan desa dilaksanakan secarn bcrencana clan lerpadu, pada akhimya diharapkan akan mendatangkan pcrubllhan-perubchal1 Ke arah kemajllan (;Suwignjo, 1985:

79, Sastramihardja, 1987: 7-19), Tamun, harns disadari bahw. perubahan- pcrubaban itu pasti akan terjadi sebagai fenomena alarnialt, Dalarn kccenderungan-kecendcrungan pembahan itulah penman pemimpin amat menentukBIl.

Pcrubahan dalam sistcrn kcrnasyarakotan akibut ICljadinya pcrgcscran- pergescran dalarn pclapisan sosial mengiringi koterbukaan masyankot menerima nilai-nilai yang dotang dari luar, baik melalui proses pendidikan, mobilitas sosial. maupun penelregi pemerinlllh. ]elas mcrnbawu inplikasi pada

(11)

~"""""~~----""'I"'''''''''

9 efektivi!8s kepemimpinan tradisionaJ, Pada ma.-yarak.at akan beruboh sesuai dengan benluk masyarakal dan respon masyarakal temadap keberadaan dan penman pemimpin juga akan beruboh, Oleh kareIll\ ilu, diperlukan pemimpin yang mampu memegang kendali yang mempangaruhi Lingkoh hum masyarakat yar.g sedang beruboh itu agar dapat diarahkan pada pemanfaatan bersama,

Selanjulnya, pembangunan desa menimbulkan perubahan-perubohan secara sengaja, Perubahan ini memerlukan penyesueian-penyesuaian dalam slruktur masyarakat, Tanpa usoha penyesuaian ydflg mcnladai kiranya dapat dinunalkan akan teJjadi kegoncangan-kegoncBngan (konflik) clan inslabilitas sekaJigus dapal mengakib.lkan kekacauan dalam masyaraka! desa, Unluk dapat meredarn kenrungkjnon timbulnya kegoficangan don inslabililas yang tidak diinginkBn make kepemimpinan daJarn masyarakat desa dapat berpenm sebagai penangkal karena fimgsillyR sebs!!Bi pang,ndali don pemberi amll temadap perilaku masyarak.at YIl11S dipimpinnya, Dal8m konsep dan strategi pembangunan desa terpadu diharapkan suatu aroh yang jelas, yaitu keinginan

~.adiika.. .n.s::ma kesensim .Jan keselarason bail< arUn pemecirtah dengan masyarnkat maupun di antara kelompok-kelompok dalam masyarnkat itu scndiri.

Bag;

kepemimpinan di tingkBt desa, perbedaan-perbedaan pendepal yang rrruncul di antara warga don kelompok-kelompok di dess harus dapal dipohami sebagai suatu lanlangal~ don perlu dijawab dengan kearifa!l. demok-

~"""""~~----""'I"'''''''''

9 efektivi!8s kepemimpinan tradisionaJ, Pada ma.-yarak.at akan beruboh sesuai dengan benluk masyarakal dan respon masyarakal temadap keberadaan dan penman pemimpin juga akan beruboh, Oleh kareIll\ ilu, diperlukan pemimpin yang mampu memegang kendali yang mempangaruhi Lingkoh hum masyarakat yar.g sedang beruboh itu agar dapat diarahkan pada pemanfaatan bersama,

Selanjulnya, pembangunan desa menimbulkan perubahan-perubohan secara sengaja, Perubahan ini memerlukan penyesueian-penyesuaian dalam slruktur masyarakat, Tanpa usoha penyesuaian ydflg mcnladai kiranya dapat dinunalkan akan teJjadi kegoncangan-kegoncBngan (konflik) clan inslabilitas sekaJigus dapal mengakib.lkan kekacauan dalam masyaraka! desa, Unluk dapat meredarn kenrungkjnon timbulnya kegoficangan don inslabililas yang tidak diinginkBn make kepemimpinan daJarn masyarakat desa dapat berpenm sebagai penangkal karena fimgsillyR sebs!!Bi pang,ndali don pemberi amll temadap perilaku masyarak.at YIl11S dipimpinnya, Dal8m konsep dan strategi pembangunan desa terpadu diharapkan suatu aroh yang jelas, yaitu keinginan

~.adiika.. .n.s::ma kesensim .Jan keselarason bail< arUn pemecirtah dengan masyarnkat maupun di antara kelompok-kelompok dalam masyarnkat itu scndiri.

Bag;

kepemimpinan di tingkBt desa, perbedaan-perbedaan pendepal yang rrruncul di antara warga don kelompok-kelompok di dess harus dapal dipohami sebagai suatu lanlangal~ don perlu dijawab dengan kearifa!l. demok-

(12)

... --~ -.~ .. ~~~~---

10 ratio dan efek/if. Karena kepemimpinan demokratif pada clasamya harns diarahkan untllk menjamin proses perbaikan dan penycsu.ian

yang

terus menerus. berdasarkan pertukcrar. ic!e-ide pendapal-pendapal di antara anggota masyarakat.

Robert Tannebun dan Fred Massarih (1964: 420) berpcndapat bahwa efektvitas kepemimpinan m,:upakan fungsi dari dinamika antara budaya, di mana karakter keperibadian da"; pemimpin dan yallg dipimpin harus dapat dikomunikasikan di dalanl situ .. i kebersamaan. Walaupun sibJasi akan mem- beri dampak yang berbeda antara pemimpin dituntut untuk lebih bwl)'ak tahu tentang keperibadian para pengikutnya .. Keaclaan ini akan mampu merumus- kan e8f8 bagaimana

yang

paling baik unrak mengendalikan mereka.

Lebih lanjut lagi. bila dihubUl'8i<an dengan strutegi pcn.bangunan des.

agaknya sepakat bahwa administrasi pernerinrAhan lelah bombah untu!< men- jangkau golongan masyarakat yang paling jauh hampir .elm.e. desa. Bahklll1,

banyak pihak boranggapan bahwa penetrllSi birokrasi ko desa-desa, terutama di Pulau Jawa telah sampai pada tingka1 yang berlebiban ya"!! menyebabkan sernakin kabumya otonomi desa dan semakin kuRlnya ketergan1llngan pada pernerilltah. Keadaan ini juga dikemukakan Soetrisno (1988:17) proses pem- ba"!!unan pada pasea kolonial ma.ih diwarnai oloh dominas; pernnan negara bail< .ebagsi pencipta, pangelola maupun pclaksanaan pcmbangunan. Pada tingkat pedesaan umpamanya, pembahan yang menclasar daJam proses

... --~ -.~ .. ~~~~---

10 ratio dan efek/if. Karena kepemimpinan demokratif pada clasamya harns diarahkan untllk menjamin proses perbaikan dan penycsu.ian

yang

terus menerus. berdasarkan pertukcrar. ic!e-ide pendapal-pendapal di antara anggota masyarakat.

Robert Tannebun dan Fred Massarih (1964: 420) berpcndapat bahwa efektvitas kepemimpinan m,:upakan fungsi dari dinamika antara budaya, di mana karakter keperibadian da"; pemimpin dan yallg dipimpin harus dapat dikomunikasikan di dalanl situ .. i kebersamaan. Walaupun sibJasi akan mem- beri dampak yang berbeda antara pemimpin dituntut untuk lebih bwl)'ak tahu tentang keperibadian para pengikutnya .. Keaclaan ini akan mampu merumus- kan e8f8 bagaimana

yang

paling baik unrak mengendalikan mereka.

Lebih lanjut lagi. bila dihubUl'8i<an dengan strutegi pcn.bangunan des.

agaknya sepakat bahwa administrasi pernerinrAhan lelah bombah untu!< men- jangkau golongan masyarakat yang paling jauh hampir .elm.e. desa. Bahklll1,

banyak pihak boranggapan bahwa penetrllSi birokrasi ko desa-desa, terutama di Pulau Jawa telah sampai pada tingka1 yang berlebiban ya"!! menyebabkan sernakin kabumya otonomi desa dan semakin kuRlnya ketergan1llngan pada pernerilltah. Keadaan ini juga dikemukakan Soetrisno (1988:17) proses pem- ba"!!unan pada pasea kolonial ma.ih diwarnai oloh dominas; pernnan negara bail< .ebagsi pencipta, pangelola maupun pclaksanaan pcmbangunan. Pada tingkat pedesaan umpamanya, pembahan yang menclasar daJam proses

(13)

11

pembangunan belum banyak terjadi. Negara dan aparalnya masih memegang penman YIlII8 dominan sebagai pencipta, pcrencana dan peJaksansan pem- bangunan pedessan. sementara rakyat pedesaan tetap masih pada masa kolonial yakni hanya sebagai konsumen pembangunan.

Direktol1lt Jenderal Pembangunan Desa Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia (1984: 2) menyebutkan pengertian desa adslah: suatu wilayah

YIlll8

ditempati oleh sejumJah penduduk sebag_i !Illatu kosaluan masy8l1lkat YIlII8 di dalamnya mempunyBl kesatuan hukum dall bentuk

Of88ni-

sasi pemerintahan dalam mengatiJr sistem kekeluargaan masy8l1lkat menjadi suatu ikatan kesatuHll dalam negara Republik Indonesia.

Sementara itu. YIlII8 dimaksud dengan d.sa swadaya adalah de.a YIlII8 sifstnya tradisional YIlII8 masih terikat pada ado! isti.d.~ hubungan .esoma manusis masih sangst ernt. dan pengawssan sosialnys sellllu didasarkan pada .istem kckeluargaan. Mala pcncaharian pcnduduk des. swDdays ini mDSi!) bertumpu hanyn pada kebutuhun prim.mys csja, tingkR1 perkombangan tekoologi dan ke.dsan sarana dan prasarana juga masih tergolong rendab dan sedcrhana (Sofyan Anwar Mutied, 1982: 23).

Adapun kat.gori des. sw.days dOTi usaha-usaha yang digalakkWl meliputi; mengadakan pendidikan clan latihan pomong des. dan masy8l1Ikal.

Mernperbaiki .dmmistraai. statistiY~ dan potensi desa. Memberikan penenmgan yang terural! kepada masytll1lkat untuk dapnl. menimbulkan sikap 11

pembangunan belum banyak terjadi. Negara dan aparalnya masih memegang penman YIlII8 dominan sebagai pencipta, pcrencana dan peJaksansan pem- bangunan pedessan. sementara rakyat pedesaan tetap masih pada masa kolonial yakni hanya sebagai konsumen pembangunan.

Direktol1lt Jenderal Pembangunan Desa Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia (1984: 2) menyebutkan pengertian desa adslah: suatu wilayah

YIlll8

ditempati oleh sejumJah penduduk sebag_i !Illatu kosaluan masy8l1lkat YIlII8 di dalamnya mempunyBl kesatuan hukum dall bentuk

Of88ni-

sasi pemerintahan dalam mengatiJr sistem kekeluargaan masy8l1lkat menjadi suatu ikatan kesatuHll dalam negara Republik Indonesia.

Sementara itu. YIlII8 dimaksud dengan d.sa swadaya adalah de.a YIlII8 sifstnya tradisional YIlII8 masih terikat pada ado! isti.d.~ hubungan .esoma manusis masih sangst ernt. dan pengawssan sosialnys sellllu didasarkan pada .istem kckeluargaan. Mala pcncaharian pcnduduk des. swDdays ini mDSi!) bertumpu hanyn pada kebutuhun prim.mys csja, tingkR1 perkombangan tekoologi dan ke.dsan sarana dan prasarana juga masih tergolong rendab dan sedcrhana (Sofyan Anwar Mutied, 1982: 23).

Adapun kat.gori des. sw.days dOTi usaha-usaha yang digalakkWl meliputi; mengadakan pendidikan clan latihan pomong des. dan masy8l1Ikal.

Mernperbaiki .dmmistraai. statistiY~ dan potensi desa. Memberikan penenmgan yang terural! kepada masytll1lkat untuk dapnl. menimbulkan sikap

(14)

12

mental

clan

inisiatif membangtm. Usaba pert>aikan masyarakat dalam bidaDg kesehatan, mempcrsatukan dan membina organisasi masyarakat desa di bidang ekonomi, Bosial daD budaya. Membu"t polo desa yang meliputi polo pembangunan fisik daD membiay.anya, ser1Ji membuat operation room pada setiap deBa. MelaksanHkan usaba kegiatan untuk meningkatkan produksi pertanian kJrususnya dalam bidang pangan, ser1Ji mengusabHkan jaringan pernasaran terl1adap hasil produksi pertanian di deso.

Selanjutnya. yang dimHksud dengan desa swakarya adalab desa yang agHk setingkat lebih maju dari desa swadaya. Adat istiadat masyarakat de ••

ini sudah bcnlda daJam kondisi transisi Hkibat masuknya pcngnruh-pcngnruh luar k. dalam d ••• tarsabut. Sehingsa terjacli rcruboh""'porubohnn, terutomt cani. berpikir masymlkatnya sudah sedikit lebih maju. ha! ini mempengsruhi perkembaJlgtlJl mala pencabaritlJl penduduk dari kebutuhan primer meningkat pada kebutuhtlll sekunder. Tingk.t produktivitas penduduk desa swHkarya suadah meningkat mengimbangi bertambohnyo saran. dan prasarana desa (Direktorat Pembangunan Desa Propinsi Oaerah lstimew. Aceh, 1978: 8).

Kal.egori desa swHknryll. bil. dilihat dari kegialan-kegiatan yang di- IHkukan melipuli; mengintensirikasi usaha yang teloh dilakukan poda des.

kategori desa swadaya. Kernudian mengodHkan pusut-pusat !alihan tiap kecamatan untuk melatih tenasa-tensga masyanokat dolam bert>aani penga- laman daD pengetaJruan l.laris dibidang pertanian, kerajinan dan industri kecil.

12

mental

clan

inisiatif membangtm. Usaba pert>aikan masyarakat dalam bidaDg kesehatan, mempcrsatukan dan membina organisasi masyarakat desa di bidang ekonomi, Bosial daD budaya. Membu"t polo desa yang meliputi polo pembangunan fisik daD membiay.anya, ser1Ji membuat operation room pada setiap deBa. MelaksanHkan usaba kegiatan untuk meningkatkan produksi pertanian kJrususnya dalam bidang pangan, ser1Ji mengusabHkan jaringan pernasaran terl1adap hasil produksi pertanian di deso.

Selanjutnya. yang dimHksud dengan desa swakarya adalab desa yang agHk setingkat lebih maju dari desa swadaya. Adat istiadat masyarakat de ••

ini sudah bcnlda daJam kondisi transisi Hkibat masuknya pcngnruh-pcngnruh luar k. dalam d ••• tarsabut. Sehingsa terjacli rcruboh""'porubohnn, terutomt cani. berpikir masymlkatnya sudah sedikit lebih maju. ha! ini mempengsruhi perkembaJlgtlJl mala pencabaritlJl penduduk dari kebutuhan primer meningkat pada kebutuhtlll sekunder. Tingk.t produktivitas penduduk desa swHkarya suadah meningkat mengimbangi bertambohnyo saran. dan prasarana desa (Direktorat Pembangunan Desa Propinsi Oaerah lstimew. Aceh, 1978: 8).

Kal.egori desa swHknryll. bil. dilihat dari kegialan-kegiatan yang di- IHkukan melipuli; mengintensirikasi usaha yang teloh dilakukan poda des.

kategori desa swadaya. Kernudian mengodHkan pusut-pusat !alihan tiap kecamatan untuk melatih tenasa-tensga masyanokat dolam bert>aani penga- laman daD pengetaJruan l.laris dibidang pertanian, kerajinan dan industri kecil.

(15)

3

13 Mengembangk.811 industri kecil clan kemjinan untuk dap't mengolah hasil pertanian seperu Huller dan lain-lain sebagainya.

Lebih 1811jut I.gi, dapat disebutkan yang dikatakan desa swasembada adalah des. yang sudah lebih maju dari desa swakary •. Adat istiadat masya- rnkat des. sudah lebih terbuka dengan model sosi,1 yang lebih rasionaJ. Mala pencahf.rian penduduk telnh berancka ragarn dcngan pemanfaatan teknologi barn seperu daJam bidang pertanian. Sehin,gga produktivitas yang dihasilkan oleh penduduk des. ini dapat meneap,i ketingaian mengimbangi pras8f1llla yang relatif memadai.

Adapun kategori de.. swasembada di lihat dari kegiatan yang dilakukan meliputi; mengintensifkan usah. dan kegiatan yang telah dilakukan pada desa kategori desa swakarya. Mengusahakan penditlik"" terutarna yang bersifat kejuruan tingkat menegalt. mengusahakan usaha industri ringan clan kcnjinan oata meogusahakan pembuatan clan pcrl>aik.an aloHl.: produkJi

.s-,

GOb '-"" tld:1.rifJiou. ~

'OAt

~rf<lt'~frlJl.W"'1Wtt.(i

indusIri daJam kehidupan masyyarakat de ... Kemudian tipe de ••• eperu in;

tell'" ads baJai kesejahteraan, balai kebudayaanikesenian, clan lapangan olah raga yang representatif.

Berkaitan dengwl spa yWl8 telnh dikernukakan, moks daJam usnha pembangunan de.. di mana pernerirdahan desa mempunyai peranan yang sangat penting. Peranan itu terutarna daJam kaitannya dengan upays untuk

3

13 Mengembangk.811 industri kecil clan kemjinan untuk dap't mengolah hasil pertanian seperu Huller dan lain-lain sebagainya.

Lebih 1811jut I.gi, dapat disebutkan yang dikatakan desa swasembada adalah des. yang sudah lebih maju dari desa swakary •. Adat istiadat masya- rnkat des. sudah lebih terbuka dengan model sosi,1 yang lebih rasionaJ. Mala pencahf.rian penduduk telnh berancka ragarn dcngan pemanfaatan teknologi barn seperu daJam bidang pertanian. Sehin,gga produktivitas yang dihasilkan oleh penduduk des. ini dapat meneap,i ketingaian mengimbangi pras8f1llla yang relatif memadai.

Adapun kategori de.. swasembada di lihat dari kegiatan yang dilakukan meliputi; mengintensifkan usah. dan kegiatan yang telah dilakukan pada desa kategori desa swakarya. Mengusahakan penditlik"" terutarna yang bersifat kejuruan tingkat menegalt. mengusahakan usaha industri ringan clan kcnjinan oata meogusahakan pembuatan clan pcrl>aik.an aloHl.: produkJi

.s-,

GOb '-"" tld:1.rifJiou. ~

'OAt

~rf<lt'~frlJl.W"'1Wtt.(i

indusIri daJam kehidupan masyyarakat de ... Kemudian tipe de ••• eperu in;

tell'" ads baJai kesejahteraan, balai kebudayaanikesenian, clan lapangan olah raga yang representatif.

Berkaitan dengwl spa yWl8 telnh dikernukakan, moks daJam usnha pembangunan de.. di mana pernerirdahan desa mempunyai peranan yang sangat penting. Peranan itu terutarna daJam kaitannya dengan upays untuk

(16)

14

rtJenciptalam ikIim yang mendorong timbulnya prekarsa dan swadaya masya- rakat ell daerah pedesaun. Keada.n ini dapat elllakasannkan oleh pemerintah dosa mel.lui penyampaian posan-pesan pembangunan, pengarehun kepada masyarnkat untuk berpartisipasi dalam ' pembangunan serta penyaluran aspilllSi masyarakat.. Partisipasi masyarakat desa diwujudkan dalam bentuk pengarahan danit dan daya yang ada dalam masy8lllkat untuk meningkatkan kegiatsn pembangunan ell daerah pedesaan.

Prakarsa untuk mendoro"B partisipasi masyarnkst dapat beresal dari aparatur pemerintah. dan dapat juga berssal dari warga masyarakat itu sen- diri. Tetapi, kosan yang limbul dari du. sumber prnkarsa ini dapat berboda. Terdapat beberapa ala.Bn mengap. orang bergernk untuk berpartisipasi dalam pembangunan. Pum",a, karena "'arga masyarakat meraso'bahwa partisipasi itu merupakan haknya yang harus elltun.ikun dalam suatu masyarakat yang demokralis. Kedua, berhubunsan dengan upaya memelih8lll dan menjaga . stabilitas suatu politik. Partisipasi masyarakat harus ellanggap suatu bentuk umpan balik untuk dapat mempertahankan si>lem politik y8t18 stabil dan dapal diRndalkan. Katga, berl<.ait811 dongan up.ya

agar

seHap kebijaksanaan dan program yang digariskan menjadi lobih scrnpurna. Molalui partisipasi .

warga masyarakat akan menyampaikan berbagai informasi yang penlins kepada .pemerintah.

.

Dengan informa.i yang lengkap, lembaga-Iembaga pemerintah akan lebih tepat dalam melaksanakan pel.yananny •. Pomberian

,

14

rtJenciptalam ikIim yang mendorong timbulnya prekarsa dan swadaya masya- rakat ell daerah pedesaun. Keada.n ini dapat elllakasannkan oleh pemerintah dosa mel.lui penyampaian posan-pesan pembangunan, pengarehun kepada masyarnkat untuk berpartisipasi dalam ' pembangunan serta penyaluran aspilllSi masyarakat.. Partisipasi masyarakat desa diwujudkan dalam bentuk pengarahan danit dan daya yang ada dalam masy8lllkat untuk meningkatkan kegiatsn pembangunan ell daerah pedesaan.

Prakarsa untuk mendoro"B partisipasi masyarnkst dapat beresal dari aparatur pemerintah. dan dapat juga berssal dari warga masyarakat itu sen- diri. Tetapi, kosan yang limbul dari du. sumber prnkarsa ini dapat berboda. Terdapat beberapa ala.Bn mengap. orang bergernk untuk berpartisipasi dalam pembangunan. Pum",a, karena "'arga masyarakat meraso'bahwa partisipasi itu merupakan haknya yang harus elltun.ikun dalam suatu masyarakat yang demokralis. Kedua, berhubunsan dengan upaya memelih8lll dan menjaga . stabilitas suatu politik. Partisipasi masyarakat harus ellanggap suatu bentuk umpan balik untuk dapat mempertahankan si>lem politik y8t18 stabil dan dapal diRndalkan. Katga, berl<.ait811 dongan up.ya

agar

seHap kebijaksanaan dan program yang digariskan menjadi lobih scrnpurna. Molalui partisipasi .

warga masyarakat akan menyampaikan berbagai informasi yang penlins kepada .pemerintah.

.

Dengan informa.i yang lengkap, lembaga-Iembaga pemerintah akan lebih tepat dalam melaksanakan pel.yananny •. Pomberian

,

(17)

l~, ..;' 'I' "t .

-.. ... , .... 1.;1'1 ~ r

,

15 infOrlna'S1, 1sebag:ii suatu bentuk partisipa.i dapat mengaJ1g!,ui kebutuhan ,

~

,

,r'i,t {i." '~~'( t-:,! ., ... ', 1,0 ' . , I

iJl8i!'

dipenuhl, kondisi yang diperlukan untuk pClaksanaan OCsuatu

proBfam,

. ''-)j~I''.' ~ I • • ...

pembinaan

tentang

darnpak sesuatu kegi.tan dan bi.y. pembangunan yang di-

.' . '-r

iJ \1\11\:1 t. ' . t. ".:

an8g8p

wajar, Ko_pal, berkitan dcngan pandangan balIwa melalui par'.isi-

.• Mt ' -J

.. -'. ;'1;:.... ~ " . -.. wJ • •

pasi

warga

maSyarakat akan mernperoleh pendidikan dan ke.empatan untuk

i.: !/:'/~,~",:;.,~ " .

. Tit!.!!·i . " . ;'Ij -

dapat rnengembangkan din. Lewat partisipasi warga masyarakat akan dapat belajar tentang b"!!"i=a menimbulkan kerjasama dan menyeles.~

konflik,

sehinBga

rnereka akan Icbib

matang

untuk menjadi calon-calon pirnpinan di masH yang akan datang .

.

'.-

.

, Warga masyarakat desa akan terdorong untuk seCIIIlI aktif berparti-

,

,

.

sipasi dalam berbagai proyek., apabila mereka mora"" yakin dan percaya babwa program pernbangunan itu benar-bcnar bcmumfa.t bagi diri dan kehiBrgartya, bag; masyarakat dan bagi

han

depan keturunannya, Sehubwigan dengan' 'upaya peningkatan dan perluesan partisipasi" 'masy8rakat diIJlirll pemliailgiinan desa kepemirnpinan masy.!rnkBt di tingkat desa haru. 'dapll1 memberikan motivasi agar'masyarakat akan bergerak untuk ikut serta sccara aktif daIam pcmbangunan, baik dalam proses pcngombilan keputllsan, dalam irnplime!llasi, dalarn menikmati manfaat maupun dalarn prose • ..valuesi,

".;,.D~ mel1laluUnj Illasan-alasan untuk berpartisipaai mak. k~:,

pernin.lPinan di tingka1 desa diharapkan marnpu mclaksanakan kepemimpinan

. .:,.). " "

secara kreatif,. sehingga pembangunan sclalu bernds dalarn suasana dan

:-'n"' .,"

I~ yang partisipatif sifatnya,

"

.

"

l~, ..;' 'I' "t .

-.. ... , .... 1.;1'1 ~ r

,

15 infOrlna'S1, 1sebag:ii suatu bentuk partisipa.i dapat mengaJ1g!,ui kebutuhan ,

~

,

,r'i,t {i." '~~'( t-:,! ., ... ', 1,0 ' . , I

iJl8i!'

dipenuhl, kondisi yang diperlukan untuk pClaksanaan OCsuatu

proBfam,

. ''-)j~I''.' ~ I • • ...

pembinaan

tentang

darnpak sesuatu kegi.tan dan bi.y. pembangunan yang di-

.' . '-r

iJ \1\11\:1 t. ' . t. ".:

an8g8p

wajar, Ko_pal, berkitan dcngan pandangan balIwa melalui par'.isi-

.• Mt ' -J

.. -'. ;'1;:.... ~ " . -.. wJ • •

pasi

warga

maSyarakat akan mernperoleh pendidikan dan ke.empatan untuk

i.: !/:'/~,~",:;.,~ " .

. Tit!.!!·i . " . ;'Ij -

dapat rnengembangkan din. Lewat partisipasi warga masyarakat akan dapat belajar tentang b"!!"i=a menimbulkan kerjasama dan menyeles.~

konflik,

sehinBga

rnereka akan Icbib

matang

untuk menjadi calon-calon pirnpinan di masH yang akan datang .

.

'.-

.

, Warga masyarakat desa akan terdorong untuk seCIIIlI aktif berparti-

,

,

.

sipasi dalam berbagai proyek., apabila mereka mora"" yakin dan percaya babwa program pernbangunan itu benar-bcnar bcmumfa.t bagi diri dan kehiBrgartya, bag; masyarakat dan bagi

han

depan keturunannya, Sehubwigan dengan' 'upaya peningkatan dan perluesan partisipasi" 'masy8rakat diIJlirll pemliailgiinan desa kepemirnpinan masy.!rnkBt di tingkat desa haru. 'dapll1 memberikan motivasi agar'masyarakat akan bergerak untuk ikut serta sccara aktif daIam pcmbangunan, baik dalam proses pcngombilan keputllsan, dalam irnplime!llasi, dalarn menikmati manfaat maupun dalarn prose • ..valuesi,

".;,.D~ mel1laluUnj Illasan-alasan untuk berpartisipaai mak. k~:,

pernin.lPinan di tingka1 desa diharapkan marnpu mclaksanakan kepemimpinan

. .:,.). " "

secara kreatif,. sehingga pembangunan sclalu bernds dalarn suasana dan

:-'n"' .,"

I~ yang partisipatif sifatnya,

"

.

"

(18)

16 Dalom uraian di alas, menunjukkan bahwa seseorang pemimpin itu memberi petunjuk, menentukan don bcrtindak sebagai orang yang berjalan di depan <!alom arti bahwa dalom sogala ha! ia bertindak untuk memberi oontoh kepada yang dipirnpin. Seorang pemimpin harus mampu unluk menggerakkan masyarakat ke arah yang dikehcndakinya atas dasar pcndidikan don pengaiaman yang dimiliki.

Socara wrrum pembinaan merupakan oegala usaha atau tindakan yang bcrbubungan dengan perencanaan, penyusunan, pengernbangnn. penggunaan serta pangendalian se~uatu dengan berdaya don berhasil guna. Dari keadaan ini dapat di •• bulkan bahwR pcrnbinRan adalah usaha untuk merubah don memperbaharui sorta mcngembangkan id., sikap, tingkah laku, akhIak atou budi pekerti k. arah yang lebih sempuma dan dspat dimiliki oleh s.lisp orang dalom bermasyarakat demi untuk kesempumaan hidupnya.

Berkaitan dcngan iw, Hidayat S (1978: 26) mengernukakan bahwa ,

pembinaan adalah 8Uatu lIsaha yang dapat dilakukan dcngan oaOO, berenoana.

t.eratur

.bn

t.erarah untuk mcningkatkan pengetalruan, sikap keternmpilan ,

subjek dldik dcngan tindakan-tindakan pengarahan, bimbingan, mcngembang- kan stirrrulasi don pengawasan untuk mencspai tujuan yang diharapkan.

Lebih lanjuI lag;, Kerjadi (1983: 4) menyebutkan bahwa pembinaan adalah kekuatan memimpin, membimbing don m.ngarahkan suatu organisasi dalam uOaha-USahB unwk mencapai tlljuan yang lelah dilentukan terlebih 16 Dalom uraian di alas, menunjukkan bahwa seseorang pemimpin itu memberi petunjuk, menentukan don bcrtindak sebagai orang yang berjalan di depan <!alom arti bahwa dalom sogala ha! ia bertindak untuk memberi oontoh kepada yang dipirnpin. Seorang pemimpin harus mampu unluk menggerakkan masyarakat ke arah yang dikehcndakinya atas dasar pcndidikan don pengaiaman yang dimiliki.

Socara wrrum pembinaan merupakan oegala usaha atau tindakan yang bcrbubungan dengan perencanaan, penyusunan, pengernbangnn. penggunaan serta pangendalian se~uatu dengan berdaya don berhasil guna. Dari keadaan ini dapat di •• bulkan bahwR pcrnbinRan adalah usaha untuk merubah don memperbaharui sorta mcngembangkan id., sikap, tingkah laku, akhIak atou budi pekerti k. arah yang lebih sempuma dan dspat dimiliki oleh s.lisp orang dalom bermasyarakat demi untuk kesempumaan hidupnya.

Berkaitan dcngan iw, Hidayat S (1978: 26) mengernukakan bahwa ,

pembinaan adalah 8Uatu lIsaha yang dapat dilakukan dcngan oaOO, berenoana.

t.eratur

.bn

t.erarah untuk mcningkatkan pengetalruan, sikap keternmpilan ,

subjek dldik dcngan tindakan-tindakan pengarahan, bimbingan, mcngembang- kan stirrrulasi don pengawasan untuk mencspai tujuan yang diharapkan.

Lebih lanjuI lag;, Kerjadi (1983: 4) menyebutkan bahwa pembinaan adalah kekuatan memimpin, membimbing don m.ngarahkan suatu organisasi dalam uOaha-USahB unwk mencapai tlljuan yang lelah dilentukan terlebih

(19)

17 dahulu.

Oensan

pernbinaan clan sikap keperibadian iru diharapkan

agar

masyarakat benar-benar menjadi warga negara yang berguna clan pereaya kepRda Allah Swt., berbudi luhur, keperibadian yang kuat dan sehat sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam butir-butir Pancesil",

Dengan "clanya keterlibstan ma.<;yarakat dalsm kegiatan yang dilakukan oleh para pernimpin dalam berbagai bidang. maka dapat terbina sikap dan keperibadiannya menj"di sikap clan keperibadianny" yang taIJ8gu!,.

Rasa kekeluargaan clan gotong royong. sernangat demokrasi serta tolong menolong sesama anggota masyarakat akan terpatri dalam jiwanya.

Sementara itu, untuk dapat mengetahui rujuan pembangunan de.., SUljadi (1973: 68) mengatakan pembangunan de._ bertujuon untuk mencipta- kan pandangan hidup baru bag; masyarakat, Pandongan hidup m •• yarakat deslt b_ik yang sifatnya ban! atau pUll secara konc (tradision_l) memang earn·

cara = g dess dalam meras. dan boraksi ternadap situasi yang dibadapi, don juga cam mereka berpikir clan meresa tentang kekuatan-kekuatan perubahan yang teljadi baik karena pe1l811ruh luar ataupun

yang

datang dari dalam mereka itu sendiri.

Pembangunan des. pada hakikatnya adalah usalla mesyarakat clan pemerintah dengan tujuan untuk meningkatkan masyarakat y""g adil, clan mIlkrwr. Salah satu usaha urdllk mewujudkan tujuan ini adalah .. ngat !er- gantung pada peran pamong des. dalam membin_ masYllrnkat di des.

17 dahulu.

Oensan

pernbinaan clan sikap keperibadian iru diharapkan

agar

masyarakat benar-benar menjadi warga negara yang berguna clan pereaya kepRda Allah Swt., berbudi luhur, keperibadian yang kuat dan sehat sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam butir-butir Pancesil",

Dengan "clanya keterlibstan ma.<;yarakat dalsm kegiatan yang dilakukan oleh para pernimpin dalam berbagai bidang. maka dapat terbina sikap dan keperibadiannya menj"di sikap clan keperibadianny" yang taIJ8gu!,.

Rasa kekeluargaan clan gotong royong. sernangat demokrasi serta tolong menolong sesama anggota masyarakat akan terpatri dalam jiwanya.

Sementara itu, untuk dapat mengetahui rujuan pembangunan de.., SUljadi (1973: 68) mengatakan pembangunan de._ bertujuon untuk mencipta- kan pandangan hidup baru bag; masyarakat, Pandongan hidup m •• yarakat deslt b_ik yang sifatnya ban! atau pUll secara konc (tradision_l) memang earn·

cara = g dess dalam meras. dan boraksi ternadap situasi yang dibadapi, don juga cam mereka berpikir clan meresa tentang kekuatan-kekuatan perubahan yang teljadi baik karena pe1l811ruh luar ataupun

yang

datang dari dalam mereka itu sendiri.

Pembangunan des. pada hakikatnya adalah usalla mesyarakat clan pemerintah dengan tujuan untuk meningkatkan masyarakat y""g adil, clan mIlkrwr. Salah satu usaha urdllk mewujudkan tujuan ini adalah .. ngat !er- gantung pada peran pamong des. dalam membin_ masYllrnkat di des.

(20)

18 pede.aan. Seperti dalarn menumbuh kembangkllll jiwa gotong royong masYII- rakat, pamons de.. antara lain haru. melakukan pemantapan koordinasi melalui ketahanan des. clan lembaga-Iemb.ga lainnya yang ada di pedesaan.

Demikian pUla dal.m pelaksanaan tugas kepemerintahan desa, bail<

alas dasar peraturan yang berlaku atau karena instruksi a1asan clan juga karena inisiatif sendiri. Pelaksanaan itu tidal< boleh bertentangan dari per- aturan pihak at:uan. DaJam kaitan ini pamong desa sangat berperan di dalamnya. la .el"in berfungsi scbagai administrator pcmbangunan, juga berfungsi sebagai administrator pemerintahan. Sebagai "dministrator pem- bangunan, pomong des" borhak menjaJankan roda pembanguntll1 desony.

dengan memanf.atkan sumber day. yang ada di pedes~an. Peran pamong de." di sini .elain memberikan ide-ide pernbaharuan juga dopat bekerj.

bersarna-sama rnasyarakat atau warganya untuk mclaksor.okan pembangunan desanya.

Berdasarl<an uraian yang telah dikemukakan, jel""lah bahwa m.ju mundumya pernb8/l8)lOan des" sangat tergantung pada pamot18 desa itu sen-

diri. Tugas pamong desa memang sangst berat clan bahkan memiliki lan8gung jawab yang Illlatif besor dalam pelaksanaan pembangunan di pedesaan.

Sedangkan "imbalan" YO"8 diharapkan dari tugas itu sanga! relatif kecil. Oleh karenanya, pamons de.a sebagai "bapak masyarakat" dan sebagai ''kepal.

keluarga besor" dalarn kelompok masyarakat de ••. Maka melalui penelitian ini diharnpkan dopa! mcnemukan jawaban tcntang peranan pamong de ..

dalam usah. pembin.an des. swascmbad. di daerah penelitian.

18 pede.aan. Seperti dalarn menumbuh kembangkllll jiwa gotong royong masYII- rakat, pamons de.. antara lain haru. melakukan pemantapan koordinasi melalui ketahanan des. clan lembaga-Iemb.ga lainnya yang ada di pedesaan.

Demikian pUla dal.m pelaksanaan tugas kepemerintahan desa, bail<

alas dasar peraturan yang berlaku atau karena instruksi a1asan clan juga karena inisiatif sendiri. Pelaksanaan itu tidal< boleh bertentangan dari per- aturan pihak at:uan. DaJam kaitan ini pamong desa sangat berperan di dalamnya. la .el"in berfungsi scbagai administrator pcmbangunan, juga berfungsi sebagai administrator pemerintahan. Sebagai "dministrator pem- bangunan, pomong des" borhak menjaJankan roda pembanguntll1 desony.

dengan memanf.atkan sumber day. yang ada di pedes~an. Peran pamong de." di sini .elain memberikan ide-ide pernbaharuan juga dopat bekerj.

bersarna-sama rnasyarakat atau warganya untuk mclaksor.okan pembangunan desanya.

Berdasarl<an uraian yang telah dikemukakan, jel""lah bahwa m.ju mundumya pernb8/l8)lOan des" sangat tergantung pada pamot18 desa itu sen-

diri. Tugas pamong desa memang sangst berat clan bahkan memiliki lan8gung jawab yang Illlatif besor dalam pelaksanaan pembangunan di pedesaan.

Sedangkan "imbalan" YO"8 diharapkan dari tugas itu sanga! relatif kecil. Oleh karenanya, pamons de.a sebagai "bapak masyarakat" dan sebagai ''kepal.

keluarga besor" dalarn kelompok masyarakat de ••. Maka melalui penelitian ini diharnpkan dopa! mcnemukan jawaban tcntang peranan pamong de ..

dalam usah. pembin.an des. swascmbad. di daerah penelitian.

(21)

BAD III

MATERI DAN METODE PENELITIAN

Kegiatan penelitian ini dipusatkan di Wilayah Kecamatan Krueng Sabee, Kabupaten Daerah Tingkat

n

Aceh Barat, terletak kira-kira 1'6

Km

dari sebelah barat Banda Aceh ibukota Propinsi Dacrah lstim_a Aceh.

KOIlUldian, secara spesiaJ rung lingkup penelitian ini hanya borlci.ar pada pennasalahan yang ada hubungannya del1g1lll tl\IUan penelltJan. 'n\jllan dari pen.litian ini adalah untuk depa! meng.tahui uaaha-uoah. yan!! t.lah dilakukan oleh pamong d.sa dalarn melaksanakan pembangunan fisik dan

mental rnasyan!Icat daJarn mencepai terwujudnya dos. swasembada. Tujuan lain adalah untuk depat mengetahui sektor-sol..-tor yang diperioritaskan pamong desa daJam usaha m~judkan sebuah dess swadaya. Kemudian melslui penelitian ini juga ingin diketahui hambatan-hambatan yang dih.dspi pamong desa daJarn nngka m~judkan desa swasemb.da, khususnya di lokasi penelitian.

Kecarnalan Krueng Sab.e terdiri dari 16 buah desa, yang teflebar dalarn 2 wilayah k.mukiman. Sampel penelitian ini dipilih dua desR untuk setisp kemukiman .ecara random sampling. De.. yang dijadikan objek penelitian adaJah de,a-desa yang berstatus de,a swakarya. Kemudian, untuk tisp de,a dipilih dua responden, masing-masing KepaJa De ... dan Sekretari, Desa. jadi responden seluruhnya beljumlah 20 orang.

19 BAD III

MATERI DAN METODE PENELITIAN

Kegiatan penelitian ini dipusatkan di Wilayah Kecamatan Krueng Sabee, Kabupaten Daerah Tingkat

n

Aceh Barat, terletak kira-kira 1'6

Km

dari sebelah barat Banda Aceh ibukota Propinsi Dacrah lstim_a Aceh.

KOIlUldian, secara spesiaJ rung lingkup penelitian ini hanya borlci.ar pada pennasalahan yang ada hubungannya del1g1lll tl\IUan penelltJan. 'n\jllan dari pen.litian ini adalah untuk depa! meng.tahui uaaha-uoah. yan!! t.lah dilakukan oleh pamong d.sa dalarn melaksanakan pembangunan fisik dan

mental rnasyan!Icat daJarn mencepai terwujudnya dos. swasembada. Tujuan lain adalah untuk depat mengetahui sektor-sol..-tor yang diperioritaskan pamong desa daJam usaha m~judkan sebuah dess swadaya. Kemudian melslui penelitian ini juga ingin diketahui hambatan-hambatan yang dih.dspi pamong desa daJarn nngka m~judkan desa swasemb.da, khususnya di lokasi penelitian.

Kecarnalan Krueng Sab.e terdiri dari 16 buah desa, yang teflebar dalarn 2 wilayah k.mukiman. Sampel penelitian ini dipilih dua desR untuk setisp kemukiman .ecara random sampling. De.. yang dijadikan objek penelitian adaJah de,a-desa yang berstatus de,a swakarya. Kemudian, untuk tisp de,a dipilih dua responden, masing-masing KepaJa De ... dan Sekretari, Desa. jadi responden seluruhnya beljumlah 20 orang.

19

(22)

-

20

Di samping responden

yang

telab terpilih juga ditenbJkan sejumlah infOITlllln. infonnan tersebut meliputi Carnal Kepala Wilayah Kecarnatan Kruell8 Sab •• , Kepala Urusan Pemerintahan, don Kepala Uru.an Pern- bangullan Desa. Mereka ifli diperkirakan mengetahui banyak hal tentBng masalab

yang

diteliti.

Adapun untuk dapat mcnjaring infonnasi atnu datn, digunakan metode penganmtan, dan wawancara mendalam dilakukan dengan menggunakan pedoman

yang

telab dipersiapkan sebelumnya, terutama untuk menjaring infonnasi

yang

lebih banyak dari responden adalab usaba-usaha yang dilaku- kan pamOll8 desa dalarn usaba pembinaan desa sw""embac'~,.

Kajian kepustakaan lerulan" untuk lobih mempertegas konsep-konsep yang digunakan dalam penclitislI ini. Kecuali itu, sebagaimana lcrlihat dalam

daftar bacaan kajian ini mcliputi beberapa sumber kepustakaan, baik sebagai sumber .cuan urnum m.upun sumber .cuan khusus.

Selanjulnya, untuk menganalis. hasil penelitian ini digunakan konoep perbilull88l1 persenla.se. kecenderungan responden terlladap kategori-kategori jawaban tertentu akan lebib mudab untuk .aling dibedakan.

-

20

Di samping responden

yang

telab terpilih juga ditenbJkan sejumlah infOITlllln. infonnan tersebut meliputi Carnal Kepala Wilayah Kecarnatan Kruell8 Sab •• , Kepala Urusan Pemerintahan, don Kepala Uru.an Pern- bangullan Desa. Mereka ifli diperkirakan mengetahui banyak hal tentBng masalab

yang

diteliti.

Adapun untuk dapat mcnjaring infonnasi atnu datn, digunakan metode penganmtan, dan wawancara mendalam dilakukan dengan menggunakan pedoman

yang

telab dipersiapkan sebelumnya, terutama untuk menjaring infonnasi

yang

lebih banyak dari responden adalab usaba-usaha yang dilaku- kan pamOll8 desa dalarn usaba pembinaan desa sw""embac'~,.

Kajian kepustakaan lerulan" untuk lobih mempertegas konsep-konsep yang digunakan dalam penclitislI ini. Kecuali itu, sebagaimana lcrlihat dalam

daftar bacaan kajian ini mcliputi beberapa sumber kepustakaan, baik sebagai sumber .cuan urnum m.upun sumber .cuan khusus.

Selanjulnya, untuk menganalis. hasil penelitian ini digunakan konoep perbilull88l1 persenla.se. kecenderungan responden terlladap kategori-kategori jawaban tertentu akan lebib mudab untuk .aling dibedakan.

Referenties

GERELATEERDE DOCUMENTEN

Puji syukur kepad.B Tuhan Yang MD.hnkua~D., karena ntas berkat dan r akhmatNya , penelitian ini d3p~t tersclesai - kan sesuai dengan program y~ng telah

Namun Baat ini tidak boleh bekerja pada hari jum ' at bukan lagi merupakan sesuatu yang di latar belakangi oleh ajaran agama atau telah kehilangan nilai

eanaan terhadap pemberian Izin HPHH yaitu HPa~ hanya - diberikan kepada Badan Usaha yang berbentuk Koperasi - Prim- er atau KUD yang telah membuka usahanya dalam

malah yang paling mengesankan bagi m e reka ada dua orang yang menjadi SarJana dalam desa ini walaupun bukan orang a51i des a ini sampai sekarang masih dalam

Kami berharap bahwa 50 daerah yang tercakup dalam Program BEC-TF ini semuanya telah mulai meningkatkan kapasitas mereka dalam tata kelola pendidikan, sehingga sekolah dan

Adat dalam masyarakat Aceh merupakan nonua- nonua yang telah berlaku sepanjang masa dan telah diwariskan secara turun-temurun, sehingga merupakan sesuatu yang

Booklet ini disusun dengan cara memilih sejumlah data dan informasi statistik penting yang telah diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik dalam Statistik Indonesia, Indikator

(1) Ekspor Produk Industri Kehutanan sebagaimana dimaksud pada Pasal 1 Keputusan ini hanya dapat dilaksanakan oleh Perusahaan Industri Kehutanan yang telah diakui sebagai