• No results found

c. Proyek2 Pengerrbangan Sarana (soft-ware)

In document xx RENCANA PEMBANGUNAN (pagina 135-150)

JUMLAH '

TABEL IV. C. RENCANA Pe.lBIAYAAN

PRDGWoI (BANruAN

LUAR NEGERI)

BEIID\SARKAN ALOKASI

MINrnJ.!.-PELITA 1 R E P E L I T A 11

1973174 1974/7S 1975176 1976/77 1977178

594,300 339,260 375,500 335,960

-167,200 17,470 69,050 193,270 752,650

36,000 50,000 - -

-797,500 406,730 444,550 529,230 752,650

- 132

-ALTERNATIF lIl.

llALAM JlJl'AAN RUPIAH

.

!

1978/79 Jumlah Stahun

- 1.051,720

822,600

1.

855 ,040

- 50,000

822,600 2.956,760

- 133 -TABEL V RFNCANA PENERIMAAN TIAP TAHrn SELAMA REPELITA

II.-DALAM JUf AAN RUPIAH

PELITA J R E P E L J T A IJ

,

BlIlANG KEGIATAN TENAGA GAS

1973/74 1974/7S 1975/76 1976/77 1977/78 1978/79 Jumlah Stahun

I ,

Perusahaan Gas Negara 806,42 819 962 1.053 -1.430 1.577 5,841

I I

! I

, I , I

- -

-

-jUMLAH

- 134 -6. BID A N G KEG I A T A N S E K R ETA R I A T JEN DER A L DAN INS PEK TOR A T JEN DER A L

6.1. Program Peningkatan Sarana Pembangunan

Dalam Program Peningkatan Sara na Pembangunan pada penyelenggaraan Sekretariat Jenderal dan lnspektorat Jenderal Dep. PUTL perlu diadakan suatu program yang bertujuan untuk menunjang program pokok pembangunan. Program ini dapat dibagi dalam sub-sub program sebagai berikut :

6.1.1. Sub Program Pembinaan Peralatan, Perbengkelan dan Pergudangan a) Keadaan dan Permasalahan :

Oalam pe1aksanaan tugas-tugas dilingkungan Departemen P.U.T.L. masalah alat peralatan dan perbengkelan/per-gudangan merupakan salah satu unsur yang penting untuk tercapainya tujuan dan sasaran pembangunan.

Dengan kemampuan ekonomi yang ada dewasa ini, dan makin meningkatnya pembangunan yang sebagian proyek-proyek Departemen P.U.T.L. akan cenderung untuk memakai alat-alat besar atau dilaksanakan secara mekanis, sedangkan industri alat peralatan dan perbengkelan didalam negeri masih belum dapat memenuhi kebutuhan, sehingga masih diharapkan bantuan dari lu ar negeri.

Dalam hal ini merupakan suatu kenyataan bahwa realisasi bantuan lu ar negeri dalam menunjang kegiatan pem-bangunan sebagaian besar berbentuk peralatan dan bahan pem-bangunan.

Untuk menampung ilat-peralatan yang merupakan bantuan dari luar negeri diperlukan fasilitas gudang yang memadai di pelabuhan-pelabuhan penting (main-port) seperti : Jakarta, Medan dan Ujung Pandang supaya terjamin kelancaran dan keamanan dari pada alat peralatan dan bahan bangunan milik Departemen P.U.T.L.

Alat peralatan dan perbengkelan Departemen P.U.T.L. didalam fungsinya dapat dibagi menjadi tiga golongan ialah :

• AIat peralatan ·organik (maintenanee equipment): suatu komposisi peralatan yang minimal diperlukan un-tuk meningkatkan kondisi konstruksi agar sedapat mungkin tetap.

• Alat peralatan konstruksi : Alat peralatan yang dipakai dalam pelaksanaan suatu proyek.

- 135

-• Alat peralatan cadangan/idle : alat peralatan yang sedang/perlu direhabilitir atau dibangun kembali yang berasal dari proyek-proyek yang telah/akan selesai dan dipersiapkan untuk menunjang proyek-proyek lain, DaJam Pelita I dengan bantuan luar negeri telah dibangun provincial work shop/ware house sejumlah 20 unit di 20 propinsi yang bertugas untuk mino-repair. Selain daripada itu telah dibangun pula 5 unit Base Work Shop (untuk mayor repair). Berhubung masih tidak lancarnya hubungan antara satu propinsi de-ngan propinsi yang lain, maka tugas masing-masing work shop tersebut tidak dapat seperti yang diharapkan, sehingga dianggap perlu untuk meningkatkan provincial work shop dengan melengkapi peralatan bengkel, dengan harapan dapat melakukan pekerjaan mayor repair, dan menambah 4 unit provincial-workshop/war e-house di : Propinsi-propinsi Maluku, KaJimantan Tengah, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah.

Demikian pula dengan ware house yang perlu menampung/menyimpan banyak spare part.

Dalam mengadakan evaluasi terhadap peralatan Departemen P.U.T.L. yang berhubungan dengan perfor mance-nya, maka untuk kondisinya diadakan 3 macam Idasifikasi, yaitu :

• Baik (in running condition/maintenance ringan) .

• Rusak ringan (masih ekonomis untuk di-upgrade).

• Rusak berat (scrap/masih ekonomis untuk di-rehabilitasi).

b. K ebi jak s a n a a n

Dalam rangka pembinaan untuk menuju kesempurnaan dan penggunaan secara intensif seperti tersebut diatas, perlu aktivitas-aktivitas sebagai berikut :

• Pembinaan dan upgrading sistim administrasi alat peralatan.

• Pembinaan dan upgrading tenaga-tenaga akhli dan terlatih (skilI) yang diperlukan.

• Perbengkelan/pergudangan yang memenuhi syarat-syarat semestinya.

• Pembinaan dan upgrading fasilitas-fasilitas untuk penyaluran alat peralatan.

- 136

-Oalam mengadakan analisa peralatan, Oepartemen P.U.T.L. memakai pedoman :

• Bilamana biaya-biaya pemeliharaan dan perbaikan mencapai sampai lebih kurang 40 % dari harga baru, masih dapat dipertanggung-jawabkan.

• Perhitungan-perhitungan biaya didasarkan atas biaya per-jam dengan memasukkan faktor-faktor penyusu-tan, dengan bunga dan biaya pemakaian (operating expense).

• Oalam tahun-tahun pertama dan tahun berikutnya dari umur peralatan, setiap tahunnya diperhitungkan operation cost, maintenance cost, book value dan salvage value.

• Pad a umumnya peralatan yang berumur lebih dari 5 tahun besarnya salvage value sama dengan 10 % -15 % dari book value.

-I (BIIa suatu peralatan berharga US. $. 50.000.- dengan keadaan baru, maka dalam waktu lima tahun baok -value akan menjadi ±. US. $.

20.000.-Salvage value ±. US.

$.2.500.-Oengan replacement baru akan berarti bahwa diperlukan capital investment US. $ 50.000.- yang berarti annual cost US. $.50.000.- - US. $. 2.500.- = US.

$.47.500.-Oengan maintenance & repair sebesar 40 % x US. $. 50.000.-

=

US. $. 20.000.- maka book-value men-jadi US. $.

40.000.-Pada replacement alat, maka pada tahun ke -1 - 2 book-value telah menjadi US. $. 40.000.- yang ber-arti sama dengan book-value setelah maintenance & repair dilakukan.

Hal ini berarti bahwa dengan capital-investment sebesar US. $. 20.000.- (±. 45 %) dibandingkan dengan replacement sebesar US. $. 47.000.- , maka terdapat perbedaan !ife-time dari alat hanya 1 - 1,5 tahun saja).

Untuk melakukan usaha penggantian (replacement), pemeliharaan (maintenance) dan rehabilitasi; pertimbang-an-pertimbangan pokok adalah keadaan peralatan yang dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

• Telah tidak dipergunakan, karena bagian-bagiannya telah tidak diproduksi lagi. (proses produksi bagian-bagian tersebut telah tidak menguntungkan) (Inadequeney)

• Telah tidak dipergunakan lagi, karena telah ada unit baru yang berfungsi sama, dengan rendemen yang lebih tinggi. (Obsolence)

- 137

-• Makin bertambahnya periode perneliharaan (Extensive Maintenance)

• Penurunan daya guna / rendemen (Dec\ining Efficiency)

Berhubung pada urnurnnya rnesin-rnesin secara keseluruhannya rnaupun spare-parts rnasih banyak tergantung dari Luar Negeri, rna ka perlu dilakukan usaha-usaha untuk larnbat-Iaun rnengurangi ketergantungan ini de-ngan tahap-tahap sebagai berikut :

Tahap I :

Upgrading perbengkelan dan pernbangunan Bengkel Alat-alat Besar yang rnernpu rnerehabilitir peralatan sarn-pai echelon ke - 5. Dengan kernarnpuan perbengkelan yang sudah di up - grade, akan terus dilaksanakan se-cara intensif usaha rehabilitaSi rnesin-rnesin dengan sebanyak rnungkin rnenggunakan spare-parts . yang sudah didalarn negeri, dan rnernbuat sendiri beberapa spare-parts tertentu. Tahap I ini sernula direncanakan akan selesai dalarn jangka waktu PELITA I tetapi karena (kesulitan-kesulitan tekhnis pelaksanaannya dan dana yang tersedia sangat terbatas), rna ka diharapkan baru akan selesai pada tahun ke -2 REPELITA - 11.

Tahap 11.

Dilakukan bersarna-sarna dengan sisa target tahap pertarna didalarn REPELITA -11.

_ Ternpat / Mcdan khusus untuk percobaan (Proving ground / training ground) :

Mengingat rnesin-rnesin yang telah selesai direhabilitir harus testing rnenyeluruh, rnaka rnutlak diperlukan proving ground dirnana sernua peralatan di-test dan dicoba kernarnpuannya sesuai dengan data~ata dari pabrik atau paling sedikit rnendekati (90 %)-nya. Disarnping fungsinya sebagai proving ground sekaligus dipakai sebagai Training ground.

_ Ternpat / Medan khusus untuk rnelatih (FasilitaS training) :

Untuk kebutuhan pernbinaan peralatan, disarnping perbengkelan-perbengkelan yang di upgrade rnaka per-sonaliapun perlu di upgrade untuk rnendapatkan tenaga-tenaga skil! yang diperlukan. Untuk ini rnutlak pcrlu penarnbahan fasilitas-fasilitas training centre seperti alat-alat peraga, alat-alat industri dan sebagainya.

_ Penarnbahan rnesin-rnesin untuk Bengkel Konstruksi/Tekhnologi Mekanik :

Untuk rnenghernat devisa direncanakan pernbuatan beberapa suku-suku rnesin yang tidak rnernerlukan

138

-presisi terlalu tinggi untuk ini diperlukan penambahan mesin-mesin Tekhnologi Mekanik dan sebagai pen-dukung Bengkel ini masih diperlukan pula penambahan alat-alat laboratorium Metal.

6.1.2. Sub Program Pemetaan (Mapping ~ntre)

a). Keadaan dan situasi pemetaan di Jndonesia.

Pada saat sekarang instansi yang mengelola pemetaan adalah Dinas Topografi Angkatan Darat dan Direktorat Kadaster Direktorat Jenderal Agraria Departemen Dalam Negeri.

Kedua instansi tersebut memprodusir peta topografi skala (1 : 100.000; 1 : 50.000) dan peta kadaster untuk investarisasi hak milik tanah dan pajak tanah.

Sedangkan untuk peta skala menegah dan skala besar yang digunakan untuk perencanaan dan konstruksi mi-salnya regional planning, proyek-proyek irigasi, road construction dan perencanaan kota belum ada badan yang mengelola di Indonesia.

Atas dasar hal tersebut diatas, maka Departemen PUTL akan mengelola pemetaan untuk keperluan peren ca-naan dan konstruksi (peta skala menengah dan skala besar).

b) Kegunaan dan kegiatan dari Pusat Pemetaan (Mapping Centre)

Mapping Centre dari Departemen P.U.T.L. yang pada masa sekarang berada dibawah Sekretariat Jenderal akan mampunyai kegunaan dan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

_ Scbagai koordinasi -Clearing House dilingkungan Departemen pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik.

_ Pcmbuatan peta-peta untuk perencanaan dan konstruksi (peta ska\a menengah dan skala besar) dari proyek-proyek dilingkungan Departemen P. U.T.L. dengan sistim :

- Photogrammetris;

- Terrestrial.

_ Pembuatan dan penyediaan peta-peta topografi skala menengah (medium scala) untuk Departemen atau in-stansi \ain yang membutuhkannya.

_ Penelitian dan pengembangan sistim pemetaan dan inventarisasi sumber alam bagi keperluan Departemen l'mL

... ~ ...

--- 139 -e). Status Pusat Pemetaan (Mapping <:entre) Dcpartemcn P.U.T.L.

Mapping Centte Departemen P.U.T.L. pada saat sekarang berada pada Sekretariat Jenderal dan dilola oleh Biro Perancang dan Hubungan Luar Negeri.

Untuk tahun Anggaran 1973/1974 sedang diproses DIP untuk Mapping <:entte dan telah disanggupkan oleh Pemerinrah Belanda untuk diberikan bantuan proyek sebesar F 800.000 (keseluruhan bantuan proyekl TA sebesar F 2.000.000).

Dalam jangka panjang Mapping Centrc: Departemen P.U.T.L. akan berubah menjadi Pusat Penelitian dan Pe·

metaan atau Intitut Kartografi Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrlk.

6.2. Ptogrun Pembinaan Tenaga Manusia. Pendidikan dan Latihan 6.2.1. Sub Program Pcrencanaan Tenaga Manusia

Sub Program Pereneanaan tenaga manusia, merupakan faktor yang penting d:;lam menunJang tercapainya target·

target REPELITA 11.

Dalam kegiatan sub program ini termasuk

- perencanaan tenaga·tenaga pegawai·pegawai baru sesuai dengan perkembangan ,.,mbangunan.

- penempatan tenaga pegawai yang ada pada fungsi·fungsi yang lebih tepat dengan kemampuan dan pengalaman·

nya.

- perencanaan penggantian tugas (tour of duty) dari pada tenaga·tenaga pegawai untuk meningkatkan pengala-mannya.

- perencanaan pendidikan yang akan disinkronkan dengan Sub Program Pembinaan Pendidikan dan Latihan.

- pembinaan 110.681 orang pegawai Departemen P.U.T.L. seluruh Indonesia, termasuk pegawai-pegawai Daerah Perusahaan'perusahaan mi lik Negara dan Proyek-ptoyek berdasarkan Sensus Pegawai Departemen P.U.T.L.

bulan April 1973 dan perindan dilaksanakan lebih lanjut .

140

-6.2.2. Sub Program Pendidikan dan Latihan.

Sub Program Pendidikan & Latihan mencakup kegiatan pendidikan yang harus mendahului kebutuhan program pembangunan akan tenaga kerja yang bersangkutan, sedangkan sebaliknya Sub Program Pendidikan dan Latihan ini merupakan pelaksanaan salah satu program pokok yaitu pembinaan personil sesuai dengan perkembangan ke-majuan dan kebutuhan, karen a hal ini merupakan salah satu alat penunjang bagi pelaksanaan pembangunan.

Untuk jelasnya dapat diuraikan tugas-tugas dan pengarah sub program Pendidikan dan Latihan Departemen P.U.T.L. dalam PELITA - 11

a). Peningkatan kwalitas dan kwantitas kursus-kursus singkat yang terutama mengingat

_ Keperluan mendesak akan tenaga pengajarlinstruktur, kwalitas dan kwantitas dihampir seluruh lapangan (crasch program).

_ Keperluan seluruh lapisan/tingkatan pengetahuan dan kecakapan yang meliputi hampir seluruh sektor, bidang atau aspek.

- Bidang Alat-alat Besar.

_ Survey, Penelitian, Konstruksi Exploitasi dan Pemeliharaan (S.l.D.C.O.M.).

_ Perhatian khusus pada pembentukan skill dan peningkatan mutu dibidang ukur tanah dan menggambar.

b). Penyelesaian pelaksanaan integrasi kursus-kursus regular kedalam Departemen P dan K

_ Penyempurnaan proyek penelitian ATPUTL, kepada ITB berupa Lembaga Politeknik PUTL - ITB.

_ Penelióan lebih lanjut tentang kemungkinan integrasi KUKA T PUTL, Breoet C ke S.T.M. Pembangunan.

cl. Penyempurnaan kwalitas dan kwantitas aparatur administrasi dan organisasi pendidikan :

_ Perbaikan-perbaikan aparatur Pusat di Jakarta maupun aparatur Pusat-pusat Wilayah yang bertingkat di-bawah Institut Pendidikan PUTL.

- 141

-_ Penyempurnaan koordinasi program dan aparatur pendidikan Satminkal-satminkal lain, baik di pusat mau-pun di daerah.

dl. Memberi perhatian lebih banyak kepada Industri Konstruksi.

el. Melengkapi lebih lanjut fasilitas/sarana pendidikan yang terutama berupa - Penambahan jenis dan jumlah alat-alat pelajaran/latihan.

_ Penyempurnaan lebih lanjut perpustakaan, penerbitan buku-buku pelajaran, mannual, publikasi-publikasi dan sebagainya.

_ Penambahan ruangan pelajaran/latihan dan Asrama. (Catatan : Asrama merupakan kebutuhan mutlak untuk pelaksanaan kursus-kursus singkat yang berjalan beberapa hari sampai beberapa bulan itu).

f). pembangunan lebih lanjut standar-standar skilI, standar-standar Pendidikan dan Pengolahan hasil "Study Kebu-tuhan Pendidikan".

g). Perumusan lebih lanjut hubungan fungsionil antara pendidikan dinas dan pembinaan pegawal, terutama mengi-ngat :

- Keperluan akan pendidikan pre-servIce dan in-service.

- Keperluan akan pendidikan jabatan.

- Perumusan pemanfaatan nilai pendidikan dalam konduite pegawal. - Pengolahan hasil sensus pegawai .P.U.T.L. tahun 1973.

- Usaha-usaha penunjangan langsung terhadap kebutuhan atau program kepegawaian.

hl. Perhatian khusus terhadap penyusunan Anggaran pendidikan : - Hubungan antara target pendidikan dengan jumlah anggaran.

- Prosedur sistim alokasi anggaran.

- 142

-- Effisiensi penggunaan anggaran.

i). Diperhitungkan kemungkinan-kemungkinan bantuan Luar Negeri, antara lain yang sudah agak jelas berupa - Bantuan lanjutan dari Pemerintah Australia dalam rangka Colombo Plan.

- Bantuan dari World Bank dalam rangka lnpreslbantuan kepada Kabupaten, terutama untuk mgasl dan jalan -jembatan.

- Kemungkinan penyusunan program pendidikan keluar Negeri, sehingga lebih terarah dan rasionil.

6.3. Program Peningkatan Penelitian & Survey

Sebagai salah satu program yang berfungsi sebagai General Support atau Service element, maka program ini sangat pen -ring adanya untuk dibina pada pelaksanaan Staf fungsi baik berada pada Sekretariat Jenderal ditingkat Departemen, ma-upun pada tingkat Sekretariat Direktorat-Direktorat Jenderal.

Tujuan peningkatan penelitian/survey dalam rangka penunjangan program pokok penyelenggaraan pembangunan Departe-men Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik.

- Survey dibidang pengetahuan praktis & Ilmu Tehnik road, water, soil, power engme.

- penyusunan DokumentaSi, Perpustakaan, Publikasi dalam Ilmu Tehnik Administrasi yang menyangkut Departemen PUTL.

- Penelirian & analisa masalah Investigasi personil, Management Information System, Cost Accounting system, penggunaan peralatan, fasilitas perbengkelan.

- Kerjasama Ilmiah dengan Perguruan-perguruan Tinggi & Lembaga-lembaga, ITB, UI, Universitas Pancasila, Universitas Gajah Mada, Universitas Sjahkuala, Lembaga Administrasi Negara dan Sub Dewan Produksi.

- Maintenance dan peningkatan kemampuan computer IBM 1130 Departemen PUTL dan Accessaris.

- pengembangan/Modernisasi sistim Administrasi beserta peralatannya (Busines Machine) dan Inventarisasi kekayaan Negara dilingkungan Departemen P.U.T.L. (Inpres 3).

- Seminar-seminar, Team-team Evaluasi, Processing data, ce tak-men ce tak.

- 143 -- Peningkatan integrasi kerja unit-unit perencanaan dalam lingkungan Departemen P.U.T.L. dan Pembinaan Sector Pro·

gramming Bidang Departemen P.U.T.L.

- Pembentukan counterpart-counterpart menghadapi konsultan-konsultan Luar Negeri.

- Analisa, Evaluasi dan pelaporan, serta pembinaan Adminsitrasi dari pelaksanaan proyek-proyek dilingkungan Departemen P.U.T.L.

- peningkatan koordinasi pelaksanaan data processing, regional planning, industrial estate (inter disipliner aproach).

- Pembinaan dan penertiban alat peralatan termasuk kendaraan dinas.

- Persiapan penyusunan annual planning.

6.4. Program Penyempumaan Efisiensi Aparatur Pemerintah

6.4.1. Sub Program Management Information System (M.I.S.)

Dana dan daya yang terbatas jumlahnya dalam periode waktu tertentu untuk setiap tahap pembangunan menuntut para Pengambil Keputusan untuk dapat menangani masalah-masalah secara up to date dan memberikan pengarahan-pengarahan dan instruksi-instruksi yang tepat yang diterimakan kepada unit-unit operasi pada saat yang tepat.

Sarana utama untuk memungkinkan terpenuhinya tuntutan diatas adalah Kemampuan mengambil keputusan yang tinggi dengan adanya sistim Informasi yang mantap.

Akibat tak langsung dari kurang mantapnya sistim informasi tersebut bisa dilihat antara lain : adanya sisa anggar-an pembangunan, keterlambatan dropping biaya di Proyek-proyek, keterlambatan kenaikan pangkat dan golongan bagi para pegawai negeri, keterlambatan tersedianya alat-alat besar di proyek-proyek, kekurangan alat-alat besar pada suatu proyek sedang di proyek lainnya ada peralatan-peralatan yang nganggur, adanya Task -Force-force kh u-sus untuk mengetahui status kemajuan proyek dan lain-lain.

Kekurangan-kekurangan diatas harus diketahui dengan pasti letak kerja dimana dan apa solusinya. Untuk itu

In-stansi·instansi/personil yang sehari-harinya terlibat dalam kegiatan rutin; kecil sekali kemungkinannya bisa punya

- 144

-wakru khusus mere-evaluir tugas dan kewajiban-kewajibannya dalam konstelasi suaru total system.

Total system approach : memburuhkan waktu khusus untuk menyelenggarakannya. Demikian juga halnya dengan keakhlian dan peralatannya. O\eh sebab iru pengembangan suaru sistim informasi tidak dapat dianggap sebagai kegiatan sarnbilan yang bisa dirumpangkan pada kegiatan rutin.

Ditinjau dari segi pengelolaan materinya yang berupa data/informasi pada Management lnformasi System terdapat kegiatan-kegiatan pengumpulan, pengiriman, pengolahan, penyimpanan, dan penyajian data/informasi.

Ditinjau dari arahnya; vertikal keatas berupa laporan, kebawah berupa instruksi/pengarahan horizontal berupa pen -jelasan atau pemberitahuan.

Ditinjau dari segi metodologinya, pembinaan Management !nformasi System ad al ah sebagai berikut : Pengenalan system yang sedang berjalan.

Penenruan keburuhan-keburuhan sistim.

Pembuatan Syatem Design.

lmplementasi.

Operasi.

Pembinaan suatu slstlm berdasarkan suatu environment dan constraint tertenru dan forecasting perubahan-perubahan-nya dimasa mendatang.

Ditinjau dari fungsi permasalahannya Management lnformation System di Departemen P.U.T.L. meliputi Sistim Administrasi Perencanaan.

Sistim Administrasi Pengendalian Proyek-proyek.

Sistim Administrasi Keuangan.

Sistim Administrasi Personalia.

Sistim Administrasi perlogistikan.

Sistim !nformasi dan Teknologi Ilmu Pengetahuan.

Pembinaan Management Information System menghasilkan suatu cara kerja yang dapat menyajikan data/informasi yang cepat ; te pat dan up to date terhadap batasan-batasan tertentu dan diharapkan dengan iru bisa lebih menyem-purnakan effisiensi aparatur pemerintah.

_. 145

-6.4.2. Sub Program Penyempumaan Esisiensi Aparatur Pemerintah :

Sub Program ini terutama mencakup kegiatan pengawasan pada seluruh proyek-proyek dan unit·unit kerja

diling-. .

kungan Departemen P.U.T.L ; melengkap' sarana~rana unruk pengawasan dan penyempumaan pola-pola penga-wasan dan peraruran·perarurannya. Adanya kegiatan proyek Pengapenga-wasan Proyek·proyek Departemen P.U.T.L. me-nunjang penertiban pelaksanaan pembangunan yang semakin meningkat, sehingga pengawasan (control) perlu di -tingkatkan pula.

Sebagai kegiatan dari sub program ini antara lain :

a). Mengirimkan perugas-perugas ke Proyek·proyek, PERUM Listrik Negara/POM, dan PN - PN/Perum dilingkungan Departemen P.U.T.L. seluruh Indonesia.

- Mengadakan Inspeksi Tehnik oleh Bapak Menteri P.U.T.L dengan Staf.

- Mengadakan staf visit SEKJEN/DIRJEN ke Unit-unit kerja dilingkungan Departemen P.U.T.L - Mengadakan kegiatan-kegiatan pemeriksaan tidak langsung.

- Mengadakan inspeksi (investigation) ke Luar Negeri sehubungan dengan pembelian-pembelian Equipment.

- Mengadakan inspeksi atas pembelian·pembelian barang-barang dalam Negeri.

- Mengadakan kerja sama dengan in stans i extemal control Departemen P.U.T.L - Mengadakan inventarisasi semua kekayaan Negara dilingkungan Departemen P.U.T.L

- Mengadakan bimbingan, pembinaan administrasi keuangan dilingkungan Departemen P.U.T.L.

b)~ Mengadakan pembelian-pembelian sarana proyek : - peralatan kantor,

- peralatan operation room,

- melengkapi perpustakaan yang ada di Departemen P.U.T.L.

- perlengkapan inspeksi, - kendaraan dinas.

Kesejahteraan - perumahan.

- pengobatan.

- 146

-- kecelakaan dalam dinas.

Lain - lain.

- penambahan fasilitas ruangan kerja inspektorat, - penambahan personil.

c). Mengadakan pertemuan-pertemuan/rapat, seminar-seminar, ceramah, kursus-kursus, Up-grading guna penyempur-naan pola-pola pengawasan dan pengaturan-pengaturannya.

6.5. Program Penyempurnaan Prasaraha Fisik Pemerintahan Program ini meliputi kegiatan :

- Pembangunan rumah-rumah dinas bagi pegawai negeri dilingkungan Departemen P.U.T.L.

- Rehabilitasi dan upgrading gedung-gedung kantor dilingkungan Departemen P. U.T. L.

- Penyempurnaan akomodasi, ruang-ruang kerja, perpustakaan dan sistim fasilitas komunikasi antara Pusat dan Daerah -daerah dilingkungan Departemen P.U.T.L.

- Kegiatan-kegiatan tersebut penting dalam rangka pemugaran gedung pemerintahan beserta fasilitas-fasilitasnya untuk di -sesuaikan dengan perkembangan ekonomi.

TABEL LA. R ENCANA TARGET PROGRAM BERDASARKAN

1973/74 1974175 1975/76 1976/77 1977/78 1978/79

13.

Program Peningkatan Sarana - (15%) (18%) (21%) (22%) (24%)

Pembangtman

14. Program Pembinaan Tenaga

Ma-

t-non fisik non fisik -non fisik -non fisik -non fisik -non fisik nusia,Pendidikan

dan

Latihan

I-

1.500 2.300 -2 .500 - 2.700

-

3.000 - 3.500

15. Program Peningkatan Peneli

-non fisik -non fisik -non fisik -non fisik -non fisik - non fi sik siensi Aparatur Pemerintahan non

-

(15% ) - (18%) - (21%) - (22%) - (24%) 17. Program Penyempurnaan

Prasa-rana Fisik Pemerintahan

JUMLAH

* Program ini me1iputi kegiatan yang menunjang pembinaan pera1atan,perbengke1an, pergudangan dan Pusat Pemetaan (Mapping Centre) yang dibina Set.Jen Dep.PUTL.

1o* Program ini me1iputi ke giatan yang menunjang prasarana fisik Set.Jen./lt.Jen . Dep.PUTL.

(rehabi1itasi, upgrading, pengadaan, pembangunan baru dan non -fisik)

.-Jwnlah 5 uhun

In document xx RENCANA PEMBANGUNAN (pagina 135-150)