• No results found

BIDANG KEGIATAN BINA MARGA Keadaan dan Masalah

In document xx RENCANA PEMBANGUNAN (pagina 63-68)

Perencanaan Pengembangat - -Sumber2 Air

2. BIDANG KEGIATAN BINA MARGA Keadaan dan Masalah

a). Fungsi Jalan.

Jalan2 merupakan Prasarana Dasar (Basic infrastructure) berdasarkan pertimbangan2 sebagai berikut : - Jalan2 merupakan prasarana untuk prasarana lainnya.

- 54

-- Jalan2 merupakan prasarana yang secara langsung mempengaruhi dan dipengaruhi perkembangan ekonomi dan sosial secara keseluruhan baik Regional maupun Scope Nasional.

- Jalan2 merupakan prasarana penting daIam bidang Pemerintahan, Pertahanan Keamanan dan Sosial.

b). Panjang JaIan.

Panjang jaringan jalan di Indonesia yang terdiri dari jalan negara, jalan propinsi dan jalan kabupaten adalah 88.000 km.

dengan perincian sebagai berikut :

- jalan negara 10.000 km.

- jalan 'propinsi 23.000 km.

- jalan kabupatenlkotamadya 55.000 km.

Jumlah: 88.000 km.

c). Kondisi Jalan.

Sebelum Pelita I dimuIai, kondisi jaringan jaIan di lndonesia sangat menyedihkan karena ±. 17% dari jalan Negara dan 10% dari jalan Propinsi yang berada dalam kondisi baik.

Pada akhir Pelita I diperkirakan jalan Negara dan Propinsi yang berada dalam kondisi baik 60%.

Dapat ditambahkan bahwa jaringan jalan2 ini hampir seluruhnya dibángun dizaman Hindia Belanda dan konstruksi jalan disesuaikan dengan keadaan laIu-lintas dan kebutuhan pada waktu itu, Sementara itu kemajuan laIu-lintas semakin me-ningkat, yang tercermin dalam intensitas Ialu-lintas, semakin beratnya tekanan gandar dan kecepatan jalannya kendaraan.

Semua itu berarti tambahan beban pada jaringan jalan yang ada.

- ss

-Rehabilitasi dan pemeJiharaan jalan yang tidak sebanding dengan peninglutan lalu -lintas sebelum Pelita I menyebabkan jaIan mengalami degradasi.

Rusaknya bagian2 tettentu menyebabkan bahwa Ialu-lintas betalih kejaringan jalan yang ba ik sehingga jaIan2 yang ba.", ini menimbullun beban yang betkelebihan sehingga segera pula menderita kemunduran kondisi.

Dengan demikian betlangsunglah proses spiraI dari kemunduran jaIan2.

Usaha dengan memasukkan pemeliharaan jalan pada Pelita I, sangat besar artinya untuk menjaga kemerosotan yang mengganggu.

Sebenarnya jauh sebelum PeIita I dimulai telah ada suatu gap antara "Transportation dcmand dan existing road faci-lities" .

Gap tersebut dari tabun ketahun menjadi bettambab bcsar mengingat pclaksana rehabilitasi jaIan2 yang hanya terbatas pada pengernbalian kondisi jalan pada keadaan semula.

Hal inilab yang memaksa pengambilan langkab-langluh untuk mempetbaiki gap diatas pada tahun2 tetakhir Pelita I dan pada Repelita Il dengan meningIutkan mutu jaIan-jalan ketingkat yang lebih tinggi.

Dalam hal ini teIab direncanakan untuk mengganti klas jalan dengan standard baru dimana tidak lagi berdasar pada te-kanan jaman tetapi berdasar pada intensitas lalu-Iintas.

2.1. Pro g ram P e mei i har a a n dan R c h a b i I i tas i

- Mengintensifkan pemcliharaail jalan untuk menyelamatkan jalan Negara dan jaIan Propinsi dari kemerosotan yang mengganggu.

PemeJiharaan jaIan dilaksanakan tiap2 tabun meliputi jalan sepanjang

±.

33 .000 kmltiap2 tabun.

- Meneruskan dan menyeIesailun rehabilitasi jaIan.

Hasil yang dicapai pada PeIita I diperkiralun dapat metehabilitir 50% jalan2 yang rusak, maka sisanya yang tidak mungkin langsung di-upgrade menurut kebutuhan traffic, sc-tidak2nya harus direhabilitir seluruhnya.

- Untuk menunjang pelaksanaan pcketjaan baik pemeliharaan maupun rehabilitasi diperJukan peningkatan alat2 (road-equipment), peningkatan workshop dan gudang provinsi yang belum diselesailun dalam Pelita I.

Bantuan Bank Dunia pada PeIita I scbesar US.$ 20.000.000,- digunakan untuk "rchabilitation program" untuk 5 pro-vinsi dan "maintcnance program" untuk 20 propinsi, schingga masih diperIukan pengadaan alat2 untuk sisa2 provinsi

- 56

-yang belum dapat. Disamping itu perlu diadakan replacement alat2 dan penambahan I terutama Road Rollers, Dumptrucks"

Stone Crushers dan sebagainya.

Juga perlu adanya pcrbaikan baat alat2 lama dan ex Bank Dunia.

2.1.1. Sub - Pro g ram Pen i n g kata n Pro d uk s i BUT A S

DaJam menunjang program pemc1iharaan, rehabilitasi dan upgrading jaJan, maka peningkatan produksi aspal Buton perlu pula memperolch perhatian untuk mengurangi ketergantungan akan aspal impor.

Produksi BUTAS daJam Pelita I berjumlah

±.

433.000 ton atau equivalent dengan 144.000 ton aspal cair/panas ( 100%

bitumen) dan mempunyai nilai devisa 2 (dua) milyard rupiah lebih .

. Rencana pelaksanaan produksi dalam Repc1ita II akan dipusatkan kepada pekerjaan

- mengadakan survey geologis, pcngukuran, penyelidikan explorasi untuk memperoleh data yang lengkap dari lokasi dan be-sarnya endapan batu aspal diwilayah sc1uas 22.300 Ha.

- menarnbah daya angkutan darat dari tambang ke pelabuhan.

- mengembangkan fasilitas muat dipc1abuhan Buton menjadi 150 ton tiap jam dan kemampuan stockyard.

- membangun pcralatan processing untuk memperoleh hasil akhir yang siap dipakai dengan standard kadar bitumen tertentu yang mendekati homogeen dan pcmbuatan batu cetak untuk lapisan jaJan dengan kadar bitumen rata2 10%.

- menambah kemampuan angkutan dilaut dengan pcmbelian beberapa kapal laut memiliki pcrsyaratan utama maupun mela -yani pclabuhan tujuan dengan fasilitas bongkar barang sederhana dan terbatas, sehingga pada tahun2 pcrtama pembangunan dapat dicapai kemampuan angkut hingga 50% dari jum1ah produksi tahunan.

- melengkapi peraJatan bengkc1 untuk melayani service, repair dan maintenance alat2 bcsar termasuk pekerjaan rekondisi da-Jam usaha meningkatkan masa pakai peralatan.

- melengkapi bangunan instalasi tempat tambatan kapal dan peraJatan pembuatan dan pemeliharaan jalan.

_ - memperluas utilities listrik, penyediaan air bcrsih. telekomunikasi dan kesehatan serta tempat penyimpanan bahan bakar.

- pcndidikan,latihan, penataran para pegawai terutama untuk mc1ayani kegiatan pekerjaan dibidang teknik untuk memper:

oleh ketrampilan dan pengaJaman.

- 57

-2.2. Pro g ram U p g rad i n g dan P e mba n gun a n :

Meneruskan dan menyelesaikan rekonstruksi dari jalan2 baru yang sudah mendaparkan commitment antara lain yaitu sebagai berikut :

- d.s.b. yang saar ini sudah mendapar "commitment" dibidang enginceringnya seperti

Padang - Medan 200 km.

Jakarta - Merak 120 km.

,Bandung - Cilacap 310 km.

Surabaya - porong 30 km.

d.s.b.

Mengusahakan agar kondisi dari jalan dapar mendekati kebutuhan angkutan (transportarion demands) dengan melaksa·

nakan upgrading berbagai tingkaran. Bila keadaan ridak mengizinkan unruk melakukan upgrading sepenuhnya maka se-tidak2nya dalam RepeJita Il ini pendahuluan kearah pemenuhan keburuhan teJah dimulai.

Masih banyak diperlukan alat2 unruk upgrading jalan. Sebagaimana dikerahui alar2 yang diperoleh dari Bank Dunia pada Pelita I hanyalah alat2 unruk rehabilitasi dan upgrading.

••

- 58

-2.3. Program Survey ' Penelitian, Perancangan dan Perencanaan

Melaksanakan penelitian, survey, engineering design dan sebagainya. Baik rehabilitasi, upgrading maupun pembangunan jalan baru, senantiasa didahului dengan penelaahan feasibility, survey penyelidikan tanah, engineering dan sebagainya sehingga dapat dijamin penggunaan modal pembiayaan secara efficien dan kwalitas jalan dapat dipertanggung jawabkan.

Untuk lebib meningkatkan mutu selalu diperlukan research dalam bidang konstruksi jalan dan jembatan.

Disamping itu juga menyiapkan standard2 spesifikasi serta manual2 untuk peningkatan operasi. Juga mengadakan training untuk menambah ketrampilan kerja agar memberikan kemampuan lebih besar dalam menghadapi tugas2 yang lebib berat. Ren c a naP e mb i a y a a n .

.. a) .. Berdasarkan hasil survey nasional serta Routin Traffic Counting ternyata lalu lintas tiap2 tahun meningkat dengan pesat disamping berat kendaraan juga bertambah besar. Sebagai contoh kenaikan lalu lintas rata2 tiap2 tahun di Sumatera se-besar 20% di Jawa 30% di Sulawesi 50% di Kalimantan 35% di Bali 25% dan Nusa Tenggara 20% dengan patokan kea-daan lalu lintas tahun 1969.

b) .. Dari hasil traffic counting Th. 1969 s1d 1972 dapat diestimate kebutuhan minimum L.L. tahun 1979 s/d 1984.

Namun dalam estimate ini belum diperhitungkan pengaruh perkembangan ekonomi pad a traffic.

(libat peta kebutuhan traffic terlampir).

c). . Dari lnventory jalan dan jembatan telah diketahui kemampuan layanan jalan yaitu keadaan jalan beserta klas yang ber-laku yang didasarkan pada tekanan / standard (lihat pet a kondisi jalan terlampir).

d).·. Berdasarkan hal2 tersebut pada 2.2. dan 3 target pembangunan Repelita II dapat disusun dimana banyak membutuhkan development dan rekonstruksi jalan sehingga membutuhkan biaya yang cukup besar, yaitu sebesar 550 milyard termasuk didalam pemeliharaan dan upgrading jembatan pada jalan kabupaten sebesar Rp. 100 milyard.

Sebagaimana tercantum dalam kebijaksanaan umum bahwa program pembangunan dibatasi maka pemilihan altematif ini walaupun tujuannya sangat baik, untuk sementara tidak dapat dilaksanakan karena kurang tersedianya dana.

el. Berdasarkan perkiraan kenaikan Pendapatan Nasional dan dengan tujuan pendekatan kearah pemenuhan kebutuhan lalu lintas, dan juga dengan mengingat kegiatan pembangunan dan rekonstruksi yang "committed" serta merehabilitir link2 yang rusak dan upgrading link2 yang mendesak serta pemelibaraan jalan2, dibutuhkan dana sebesar Rp.450,- milyard termasuk pemelibaraan dan upgrading jembatan dari jalan KabupateniKotamadya sebesar Rp. 100,-- milyard.

s.

6.

7.

TABEL I.A. RENCANA TARGET PROGRAM BERlJA')ARKAN

PERKEMMNGAN

Catatan_: Ja1an yang pada tahun bersangkutan rlirehabilitir atau

di

Upgrade pada

thn

tersebut tidak diadakan

Pemeliharaan.-R E P E L I T A

In document xx RENCANA PEMBANGUNAN (pagina 63-68)