• No results found

LAPORAN HASIL PENELlTIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Share "LAPORAN HASIL PENELlTIAN"

Copied!
33
0
0

Bezig met laden.... (Bekijk nu de volledige tekst)

Hele tekst

(1)

LAPORAN HASIL PENELlTIAN

PROFIL KONDISI SOSIAL DAN PSIKOLOGIS ANAK-ANAK KORBAN KONFLlK DAN TSUNAMI DJ YA YASAN PANTI ASUHAN AL-WASHLlYAH

KOTA BANDA ACEH

Olch

Daska Aziz, S.Pd, M.A

PUSAT PENELlTIAN [LMU SOSlAL DAN BUDA YA (PPISB) UNIVERSITAS SYlAH KUALA

DARUSSALAM - BANDA ACEH

DESEMBER 2006

(2)

2

<

t\ ,\GKAT.-\N XX PA()A Pt TSAT I>ESELlTIA '\

IL'It! SOSIAI. DAN Bl't)" \',\

a Judul Penchtlan

b. Rldang lllllu Pencil!1

a Nall,a Lengkap dan Gclar b. JcnlS Kcl~11111l

c Golungall Pangk<lf dan NIP d Jilbatan FUllgSI.J1l<11

c. Jab..1lan SlrnklUral f hkuhas-jnslan", g. PII:-\[lt PClldulan [oka51 PeJlelllmn

Kcqf1 santa dcngan II1sttlUSI lam a Namll Install'il

b Alamal Lama Pcnehtliltl

Profil Kondlsl 505131 dan PSlkologis An31.;-anak Korban Konfhk d~Ul Muslbah Tsunami dl YayasCln Pann Asuhan AI- Washhyah KOla Bnuda Acch

!hnu Sosial dan l3udaYII

: Daska Aziz, S Pd .MA

. LJl..I-lak,

III/M'e"". Mud. lk 1/ 132320601 ASlstCII Ah!l

Kif' 1 jn1\ersl1as S~ Jah ,,"u;"I1a

Ul\l\t:rsll<lS S) iall KU:lla J(ola Randa Acch

8 (ddapan) hulan 6 Blaya yang dlpcriuJ...an

a Sumhcr dalla b. Suml>er :aUl c, Jumlah Bmya

M~lIgC[a1~UI

KepaJa Pusat PcnclHlan IImu 505131 [Jan Buday<J

Prof. Or. Bahrein T. Sugihen, ~1.A

'Jli' 130:!14607

Rp 2.600000,-

(DuaJuta enam nltllS ribu rupiah)

MenyeluJui

Banda Aceh. JO Desember 2006 Penl!iitl,

(D.skn Aziz, S.Pd.MA) 'lIP 1J2J20601

Kr!(ua Lembaga Pcnehl1an UOI\l:rsllas Sylah Kuala

Prof. Dr. Syamsul H.izal NIP I.' I 66~ I,;

(3)

KATA P E NGANTAR

Puji syukur yang tak terhingga saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melirnpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan dan penyeJesaian penelitian ini dapat dilaksanakan sebagaimana adanya. Shalawat dan salam kepangkuan junjungan alam Nabi Besar Muhammad SA W yang telah membawa perubahan besar dunia ini.

Saya dapat merampungkan penelitian ini berjudul : Profil Kondisi Sosial dan Psikologi Anak-anak Korban Konflik dan Musibah Tsunami di Panti Asuhan Al- Washliyah Band. Aceh.

Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr.

Sahren T. Sugihen, M.A selaku KepaJa Pusat Penelitian I1mu Sosial dan Budaya yang memotivasi dan memberikan bimbingan, tanpa birnbingan yang terarah dari beliau.

peneJitian seperti ini tidak terlaksanakan. Kepada Bapak Abdurrahman, S.H, M.Hum, H.

Yusuf, kepada dosen penelitian Ilmu Sosial dan Budaya semuanya yang ikut serta membantu kelancaran penelitian inL Kepada Pembina, Ketua Asrama Saifullah. pengasuh dan pihak pengurus Yayasan Panti Asuhan AI-washliyah Banda Aceh yang telah ban yak mcmberikan infonnasi dan data-data scrta masukan.

Penulis juga mcngucapkan terima kasih ayahanda dan ibunda yang telah membimbing penulis untuk menjadi terbaik. Kepada ummi salsa Eva Murtisal tercinta yang selalu memberi kasih sayang dan l110tivasi dalam penulisan peneJilian ini.

Akhimya saya menyadari benar, meski telah berusaha semaksimaJ mungkin.

namun Japaran yang saya buat ini masih ada kekurangannya, maklumlah saya sebagai manusia rang tidak. terlepas dari kesalahan, oleh karena itu saya mengharapkan kritikan- kritikan dan yang membangun dari semua pembaca untuk kesempumaan dan perbaikan laporan penelitian ini di masa mendatang. Semoga laporan penciitian ini dapal memberikan manfsa! kepada para pembaca.

Darussalam, 20 Februari 2007

Oaska Azlz

11\

(4)

I.

2.

,

,.

4.

5.

6.

ANGKATAN

xx

PAI>A PUSAT PENELITIAN ILMU SOSIAL OAN IlUOAYA

a. Judul Pcnelitian

b. Bidang Urnu

Pencliti

a. Nama Lengkap dan Gelar b. Jenis Kelrunin

c. Golongan Pangkat dan NIP d. labatan FungsionaJ

c. labatan Struktwal f. Fakultasllnstansi g. Pusat Penelitian Lokasi Penclitian

Kerja sruna dcngan imilansi lain a. Nama I nslansi

b. Alamat Lama Penelitian Siaya yang diperlukan a. Sumber dana

b. Sumber lain c. lumlah biaya

: Profil Kondisi Sosial dan Psikologis Anak- anak Korban Konflik dan Tsunami cli

Yayasan Panti Asuhan AI-Washliyah Kota Banda Aceh

: Urnu Sosial dan Budaya

: Dasla Azi7_ S.Pd. M.A : Laki-Iaki

: Ullbl 132320601 : Asislen Ahli

: Fakultas FKIP Unsyiah : Universitas Syiah Kuala : Banda Acch

: 8 (delapan) bulan : DIP Nomor

: Rp. ~.600.000.-

(Du3Juta cnam ratus ribu nlpiah) Banda Aceh. Januan 2007

Mcngctahui PencJiti.

Kepalu Pusal Pcnelitian IImu Sosial Dan Budaya

Prof. Or. B:.lbrein T. Sugihco, M.A NIP. 130214607

(Ihska . iz, S.Pd, M.A) NIP. 132320601

t\ tenyC:lujUl

Kctua Lemooga Pcnclitian Universitas Syiah Kuala

Prof. Or. S~amsul Hua.1 NI P. 131 662 135

(5)

DAFTAR 151

Halaman KATA PENGANTAR ... I

DAFTAR 151 ... _... ii

OAFTAR lAMPlRAN .... .... .... ... .... ... ... ... ... .... ... ... iii

ABSTRAK ... IV SAS I PENDAHULUAN 1 2 Latar Belakang Penehllan Perumusan Masalah SAS 11 TlNJAUAN PUSTAKA 1 2 1 Profil . ... ... ... ... 3

2 Kondisi Sosial ... ... . ... '... 4

3 KondJsl PSlkologlS ... ... ... 4

4. Kondlsl Sosial Anak Korban Konflik dan Tsunami ... 4

5. Kondlsl Psikologls anak korban Konflik dan Tsunami .. 5

SAS III TUJUAN. MANFAAT DAN METODE PENELlTIAN 1 Tujuan Penelitlan 2 Manfaat Peneltttan 3 Pengumpu!an Data SAS IV HASIL-HASIL PENELlTlAN 1 Karaktenstik Responden 2 Profil Pant! Asuhan AI-Washhyah Banda Aceh ... 4 Kondlsi Sosial Anak Korban Konflik dan Tsunami 5. Kondlsl Psikologls Anak Korban Konfhk dan Tsunami . 6 Pembahasan SAS V KESIMPULAN DAN SARAN 1 Keslmpulan . 2. Saran 7 7 7 9 9 9 10 21 23 23 DAFTAR PUSTAKA ... 24

"

(6)

AL-WASHLIYAH KOTA BANOA ACEH

Daska Azi z, S.Pd, M.A

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi sosial dan psikologis anak-anak korban konflik dan tsunami serta kendala-kendala yang dihadapi pihak yayasan panli asuhan AI- Washliyah Banda Aceh sebagai salah satu Yayasan sosial yang ada di Aceh dalam rangka pembinaan mereka. Penelitian ini digunakan metode deskriptis-kualitatif dengan menggunakan instrument angket dan wawancara terstruktur terhadap 20 responden. Data yang diperoleh melaJui penelitian ini di analisis secara deskriptif-kualitatif dengan menjelaskan kondisi dan psikologis anak-aoak korban konflik dan tsunami serta kendala- kendala yang dihadapi pihak yayasan tcrhadap pembinaan mereka. Hasil penelitian mnunjukkan bahwa kondisi sosial mereka sangat memprihatinkan dan secara psikologis rnereka hidup dalam trauma neuritis yang berkepanjangan, sehingga memerlukan penanganan yang scrius dari semua pihak secara simultan dan berkelanjulan.

v

(7)

BAB!

PENDAHULUAN

I. Latar Bclakang Penelitian

Konflik yang berkepanjangan dan bencana alam tsunami tanggal 26 Desember 2004 yang melanda sebagian besar Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) telah membawa akibat begitu dahsyat baik harta benda maupun nyaw8. Banyak warga masyarakat kehilangan saudaranya, terutama anak·anak yang kehilangan orang tua mereka. Kehidupan mereka menjadi sangat rentan

dan

berbagai persoaian, apalagi di usia mereka yang masih memerlukan bimbingan dan kasih sayang dari orang tuanya. Dalam rangka mengatasi beban sosial yang menimpa anak-anak korban konflik dan musibah tsunami tersebut dibutuhkan suatu lembaga yang dapal membimbing dan membantu mereka dalam menghadapi berbagai persoalan hidup rncreka.

Untuk itu, eksistensi Yayasan Panti Asuhahan AI-washliyah Kola Banda Aceh sangat diperlukan bagi anak·anak yang dalam perkembangannya sangat mendambakan kehadiran orang tua utuh atau orang·orang yang dicintai dan dapat memberi kasih sayang dan rasa aman. Dalam hal ini. Maslow (1993:131) mengatakan bahwa "kchadiran orang tua mau orang--orang terdekat bagi seorang anak merupakan suatu kebuluhan pokok dalam pcrkembangannya, oleh karena itu. ketiadaan yang tidak terelakkan pada masa kanak-kanak biasanya dapat menimbulkan perasaan tertekan (frustasi) pada din anal'"'.

Anak-anak yang telah kehilangan orang tua mereka akibat konnik dan dalam bencana alam tsunami yang mengalami depresi karena telah kehilangan orang yang sangat merekD cintai hampir selalu menunjukkan gejala·gejala pasif, kurang bersemangat.

kehilangan kepercayaan akan kemampuan yang dimiliki dan pada kenyataannya cenderung tidak berdaya untuk bangkit kembali dari penderitaan mereka. schingga memerlukan peran orang lua unluk bangkit kembali dari penderitaan mereka. sehingga memerlukan peran arang dewasa untuk rnembangkitkan kembali gairah hidupnya", Kunei utama untuk memahami ketidakberdayaan ini menurut E. Koeswara (1986: 147) adalah kansep kendali, yang berani bahwa "pengalaman traumatis tidak akan menghasilkan ketidakberdayaan sejauh organisme mal11pu mengendalikan pengalaman tersebul karena

(8)

justru ketidakberdayaan dapat terjadi apabiJa organisme tjdak bisa menegendalikan apa yang telah terjadi dan menimpanys",

Untuk mengatasi pemlasaJahan diatas, salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah upaya psikoterapi yang bersifat mendukung dan menguatkan kepercayaan diri pada individu tersebut sehingga memungkinkan anak-anak yang ketiadaan arang tua akibat konflik dan musibah gempa dan tsunami 26 Desember 2004 di Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam dapa! tumbuh dan bcrkembang secara sosiai clan psikologis menjelang mereka dewasa.

Oleh karena jt~ penelitian ini dilakukan untuk melihat profiJ kondisi sosial dan psikoiogis anak-anak korban konflik dan musibah tsunami di Yayasan Panti Asuhan Al- washliyah Kola Banda Aceh.

2. Perumusan Masalab

Rumusan pemlasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana kondisi sosial dan pola pembinaan psikologis terhadap anak-anak korban konflik dan musibah tsunami serta apakah kendala-kendala yang dihadapi Pimpinan Panti Asuhan AI-washliyah KOla Banda Acch.

(9)

8ebcrapa Pengertian:

1. Profit

BAB 11

TINJAUAN PUSTAKA

Sccara umum kondisi anak-anak korban konflik dan tsunami yang ditampung dan dibina di Yayasan Panti Asuhan AI-washliah Lam Am Desa Rukoh Kecamatan Syiah Kuala Kola Banda Aceh sangat memprihatinkan. Anak-anak korban konflik dan tsunami lelah kehilangan segalanya yang pernah dimiliki. harta benda, dan keluarga sehingga kehidupan mereka perlu dibantu oleh berbagai pihak, baik pemerintah maupun badan swasta atau badan-badan sosiallainnya.

Kehidupan anak-anak korban konflik dan musibah tsunamj yang sangat memprihatinkan tersebut memberi pengaruh yang sangat signifikan terhadap kondisi sosial dan psikologis mercka. Profil sosial anal< terlihat pada sikap non adaplif dan kesuJitan dalam mcmcnuhi kebutuhan mcreka sehari-hari. Sedangkan seeara psikoiogis, anak.-anak korban konflik dan tsunami yang ditampung dan dibina di Panti Asuhan Al·

washliyah Banda Aceh selalu merasa ketakUlan, kehilangan dan kesedihan yang mendaJam. Kondisi tratunatis neuritis ini sebagai kondisi kejiwaan yang stabil, sehingga sering l11embuat anak-anak marah. pendiam. sulit tidur dan frustasi. Oleh karena itu,

Cha~in

(2001 :388) menjelaskan bahwa '"analisis profil dimaksudkan sebagai suato penilaian secara individual untuk mendeskripsikan pola kemampuan (ability) alau si fat- sifat kepribadian seorang invidual yang dikaitkan dengan Dorma-nonna atau standar tertcntu".

Profil diartikan sebagai gambaran tunum tentang seseorang. sesuatu hal, kondisi dari sesuatu. Dalam hal ini, profil dimaknai sebagai gambaran umurn dan anak-anak yang offing tua mereka meninggaJ akibat konflik dan musibah tsunami langgal 26 Desember 2004 dan sekarang mereka ditampung dan dibina di Panti Asuhan AI-washJiyah Banda Aceh.

3

(10)

2. Kondisi Sosial

Kondisi sosial diartikan sebagai keadaan sosial yang menyallgkut dengan interaksi individu-individu. individu-kelompok dan keJompok-kelompok dalam suatu lingkungan pergaulan antar manusia yang satu dengan manusia yang lain. Dalam hal ini, kondisi sosial diartikan sebagai pergaulan antar anak maupun anak dengan pemhina/pengasuh karena anak-anak korban konflik dan tsunami telah kehilangan orang- orang yang selama ini dekat dengannya dan selalu memenuhi kebutuhan mereka seperti orang tua dan keJuarga, sehingga mereka mengalami kesulitan untuk beradaptasi dengan lingkungan barony •.

3. Kondisi Psikologis

Kondisi psikoiogis dimaknai sebagai keadaan kejiwaan dari seseorang sghadapi suatu situasi yang menyebabkannya sedih. tertekan, gembira, atall traumatis sehingga dapat mengganggu perkembangan fisik individu tersebut. Dalam hal ini. kondisi psikologis yang dimaksudkan adalah keadaan kejiwaan anak·anak korban konflik dan tsunami di Nanggroe Aceh Darussalam yang terjadi pada 26 Desember 2004 yang saat ini dibina di Panti Asuhan AI-washliyah Banda Aceh.

4. Kondisi Sosial Anak-anak Korban Konnik dan Tsunami

Anak·anak korban konflik dan tsunami sudah selayaknya dilakaukan pembentukan kepribadian mercka menjelang usia dewasa. ditanggulangi oleh suatu badan sosial yang kredibel dan bertanggung jawab penuh terhadap pemenuhan berbagai kebutuhan mereka sehari-hari. Eksistensi badan sosial ini adalah dalam rangka pemenuhan kebutullan anak-anak korban konflik dan tsunami, sehingga mereka dapat melupakan masa lalunya yang pahit dan traumatis.

Dalam mewujudkan efektifitas badan sosial tersebut menurut Dahlan (1985: 50) bahwa: Peranan badan sosial diperlukan untuk dapat terciptanya suasana secara konstruktif Oleh karena itlL hendaknya dapat mengikuti pola perasaan anak yang bcnnasalah (musibah). terutama ten tang berbagai masalah yang sedang mereka hadapi dnlam rnngka terjatinnya suasana yang akrab dan bersahabat. Terutama dalam penanganan anak kurang mampu seperti anak yatirn atau piatu. anak dari keluarga miskin

(11)

5

serta anak yang tidak mempunyai keluarga dan tempat linggal. Dimana bantuan dari badan sosial diperlukan daJam rangka perkembangan individu anak.

Dalam hat ini, kita sadari bahwa nak·anak merupakan penerus bangsa karena dipundak merekaJah yang akan mewujudkan tugas bangsa kedepan. oleh karena itu, anak·anak musibah konnik dan tsunami di Nanggroe Aceh Darussalam yang sudah ketiadaan orang tua lagi harus dapal tumbuh dan berkembang menjadi manus13 dewasa yang sehat rohani dan jasmani, cerdas, bahagia, herpendidikan sena bennoraJ tinggi. Ha!

ini hanya dimWlgkinkan apabila mereka diberikan kasih sayang, perlindungan.

pembinaan dan pengarahan yang tepat.

Realitas menunjukkan bahwa anak yang tidak melldapatkan asuhan penuh dari seorang orang tua perkembangannya akan menjadi tidak stabil dan cendrung terhambat interaksi sosialnya. Oleh karena itu kondisi anak·anak korban konflik dan tsunami yang telah kehilangan sosok orang tua sangat memprihatinkan dan memerlukan penangan serius dan semua pihak.

Dalam hal ini Dugun (I 996: 15) menul1jukkan bahwa "anak yang tidak mendapatkan asuhall dari ayah maka perkembangannya akan menjadi tidak stabil dan cendrung memiliki penurunan keman'puan akademis, aktiviUlS sosial lerhambat dan interksi sosial terbatas". Maka untuk memecahkan persolan sosial yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan mereka baik yang bersifat biologis maupun sosial anak-anak korban konflik dan tsunami yang tidak berdaya sangat memerlukan pertolongan dan orang lain (orang dewasa).

5. Kondisi Psikologis Anak-anak Korban Konflik dan Musibah Tsunami

Kondisi psikologis anak-anak yang lelah kehilangan orang tuanya dalam Illusibah tsunami dan akibat konflik sangal memprihatinkan di usia rnereka yang masih memerlukan birnbingan dan belaian kasih sayang dari kedua orang tua.

Anak-anak sejak masa belita tclah merasakan curahan kasih sayang dari kedua orang tua mereka. Oleh karena itu, dalam rangka perkembangan koknitif anak sangm dibutuhkan adanya rangsangan sosial dan psikologis. Dalam ha! ini, Dagun (2002:99) mengatakan bahwa "anak.-anak yang bemda di panti asuhan biasanya diharuskan tmtuk rnenjaga kebersihan ruangan.tidur mereka masing-masing, sehingga hanya sedikit waktu

(12)

mereka untuk bersama dengan para pengasuhnya. Hal ml akan menyebabkan si anak menjadi kerdil.

Dengan demikian, temyata eksistensi arang dewasa yang lain bagi seorang anak tidak mempunyai dampak yang mendalarn terhadap jiwanya hila dibandingkan dengan orang tuanya. Memang tidak dapat dipungkiri bahwa orang tua sering memberikan kebebasan kepada anak-anaknya supaya mereka nantinya hisa mandiri Ianpa bergantung pada orang lain dalam memenuhi segala kebutuhannya. Kemandirian ini tidak terlepas dari peran seorang ayab sebagaimana dikatakan Dagun (2002: 105) bahwa "selama perkembangan anak, tokoh ayah pada umumnya lehih memberikan semangat kepada anak-anaknya supaya bisa hidup mandiri dengan membiarkan anaknya mengenal lingkungan yang lebih luas"'.

Kondisi psikologis anak-anak yang kehilangan orang luanya akibat konflik dan tsunami tidak terlepas dari asfek perasaan individu, perasaan dengan mudah sekali berubah, lerlcbih lagi pada anak-anak yang perasaan terganggu akan dapal mengganggu pertumbuhan seeara optimal. sehingga dipcrlukan adanya mOlivasi yang dapat mendorong mcreka untuk bangkit dari kctidakberdayaan.

(13)

BAB III

TUJUAN, MANFAAT DAN METODE PENELlTlAN

1. Tuju8n Penelilian

Unluk mengetahui kondisi sosiaJ dan pala pembinaan psikologis anak-anak panli serta mengetahui kendala-kendala yang dihadapi pimpinaJl Panli Asuhan Al-washliyah Kota Banda Aceh.

2. Manfaat Pcnclitian

Penelitian ini nantinya diharapkan akan dapat membantu para pengambil kebijakan daJam penanganan anak-anak korban konflik dan musibah tsunami di Nanggroe Aceh Darusalamn, disamping menjadi konstribusi pemikiran teoritis dalam rangka menyikapi kondisi sosial dan psikologis anak-anak korban konflik dan bencana alam tsunami di Nanggroe Aceh Darussalam.

3. Pcngumpulan Data

Penelitian ini dilakukan dengan melakukan wawancara dan angkcl. Wawancara dilakukan untuk mcnjaring informasi pendukung data angkcr yang dilakukan dengan beberapa instrument kunci (key ;nJornum). Pedoman wawancara disusun secara berstruktur sesuai dengan teknik-teknik pcnyusunan pedoman wawancara. Angket dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data primer dari sampel yang dipilih.

Dalam hal ini digunakan angket terbuka umuk memberi pcluang responden mengemukakan pcndapatnya yang scbelumnya tidak terjawab oleh pencliti. Angket disusun scdemikian rupa sesua dengan teknik penyusunan instnlment sehingga dapat menjaring data sebenamY8 dari responden. Target responden adalah anak-anak korban konflik dan musibah tsunami yang dibina di Panti Asuhan AI washliyah Ban<!a Aceh.

jumlah responden ditetapkan scbanyak 20 orang.

Dalam penclitian ini menggunakan analisis deskriplifkualitatif yaitu menguraikan secara deskriptif hasil angkel yang telah disebarkan kepada sejumlah sampel dalam penelitian ini. Sedangkan wawancara dengan beberapa infonnan kunci dianaJisis lebih

7

(14)

lanjuI untuk memperkuat data angkel yang telah terkumpul untuk melihat -dampak kondisi sosial dan psikologis anak-anak musibah tsunami. analisis deskriptif kuaJitatif digunakan untuk menguji liap variabel bebas (independent variable) dalam ha] ini anak- anak korban konflik dan musibah tsunami di Nanggroe Aceh Darussalam dan liap variabel terikat (devendenl variable) dalam profil kondisi 505ia1 dan psikologis anak-anak korban konflik dan musibah tsunami yang ditarnpung di Panti Asuhan AI washliyah Band. Aceh.

(15)

BABIV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Karaktcristik Responden

Jumlah responden dan penelitian ini sebanyak 20 (dua puluh) orang aoak-anak yang dibina di Panli Asuhan AI washliyah Banda Aceh terdiri dari 5 orang usia SMP dan 15 orang usia SD. Untuk mendapatkan informasi yang mendukung dalam peneiitian ini ada 5 arang yang dijadikan sebagai infonnasi kunci yaitu 1 arang pimpinnn Panti Asuhan Al washliyah Banda Aceh, 1 orang tokoh masyarakat, 3 orang pcmbinalpengasuh anak- anak korban konflik dan musibah tsunami di Panti Asuhan Al-washliyah Banda Acch.

2. Profil Panti Asuhan AI-\Vashliyah Banda Aceh

Panti Asuhan AI Washliyah KOla Banda Aceh didirikan (aoggal 6 Marel 2003 dibawah pimpinan Tgk H. Bantasyam Badal yang bertujuan melahirkan generasi masa depan yang bertaqwa, berpendidikan dan memiliki skill yang mernadai. Panti Asuhan ini mengutamakan para anak-anak yang berasal dan daerah-daerah yang terkena konflik dan musibah tsunami, terutama aoak-aoak yang tidak mempunyai orang tua atau saudara.

Panti Asuhan AI washliyah Kala Banda Aceh ioi menampung anak-snak usia sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah lingkal penama (SMP).

Panti Asuhan AI-washliyah KOla Banda Aceh terletak di Jalan Panti Asuhan AI- Washliyah Dusun Lam Aea Desa Rukoh Darussalam Kecamatan Syiah Kuala Kota Banda Aceh dengan fasilitas asrama, dapur. kantor ruang belajar, computer. pustaka

I

dan tempat bennainlolah raga. Panti Asuhan AI washliyah Kota Banda Aceh saat inj dipimpin oleh Bachtiar Td Joesoef dan kepala asrama Saifullah Arka dengan pengasuh Rita Zahara.

Adam Malik dan Aidil Ardani Filri.

Hasil Wawancara

1. Kondisi Sosial Anak Korban Konnik dan Tsunami

Kondisi sosial anak korban konflik dan musibah tsunami yang ditampung di ranti Asuhan Al washliyah Kala Banda Aceh ini di bantu secara moril dan materil karena pada umumnya mereka sudah tidak mempunyai tempat tinggal Jagi setelah dihantam tsunami

9

(16)

26 Desember 2004 yang lalu. Hasil angket yang di isi oJeh anak-anak yang ditnmpung di Panti Asuhan AI washliyah ini didukung oleh hasil wawancara yang dilakukan dengan Ketua Asrama Saifullah dan pimpinan Panti Asuhan Bapak Bachtiar Td Joesoef. Beliau menjelaskan bahwa Panti ini berperan sebagai wadah sosial yaitu menampung anak-anak yatim untuk diberikan sumbangan moril dan materi!.

Anak-anak yang ditampung di Panti Asuhan kebanyakan berasal dari luar Kota Banda Aceh. hal ini didukung hasil wawancara bahwa setelah terjadinya musibah tsunami tangggal 26 Desember 2004 di hampir seluruh wilayah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, maka banyak anak-anak yang ditampung di Panti Asuhan. AI-washliyah pada urnumnya mereka berasal dari daerah-daerah yang langsung terkena dampak konflik dan tsunami seperti Aceh Bcsar, Aceh Jaya, Aceh Baral, Aceh Timur, Aceh Utara dan Pidie.

Anak-anak yang ditarnpung di Panti Asuhan orang tua dan kcluarga mereka sebagai korban konflik dan musibah tsunami yang dahsyat. Hal ini senada dengan pcnjelasan dan pimpinan asrama Panti Asuhan yang menjelaskan bahwa kondisi sosial anak-anak korban tsunami saat ini begitu sangat meoyedihkan dan trauma yang mendalam pada awal-awal mereka ditampung dan dibina, tapi serelah itu rnereka terus berubah seteJah pembinaan diJakukan oJeh pihak pengasuh panti.

2. Kondisi Psikologis Anak-anak Korban Konflik dan Musibah Tsunami

Annk-anak yang dilampung di Panti Asuhan AI-washliyah Kola Banda Aceh ini mereka mendapat pelayanan yang sangnt memuaskan ljari para pembinanya, sehingga mereka telah mampu mandiri dan berangsur-angsur melupakan masa lalunya_ Ha! ini senada dengan hasil wawancara dengan pimpinan asrama Panti Asuhan dan Pengasuh yang menjelaskan bahwa sctelah anak-anak yang ditampung di Panli Asuhan AI- washliyah mendapat pembinaan mereka telah mampu beradaptasi dengan beberapa tingkatan sosial yang ada di Panli dan mereka telah mampu melupakan kejadian yang sangat memilukan tersebut.

Anak-anak yang ditampung di Panti asuhan AI-washliyah Banda Aceh mendapat kasih sayang yang penuh dari pemhinanya, sehingga mereka tidak merasa asing dan kehilangan. Ha] ini senada dengan penjelasan pengasuh panti asuhan bahwa anak.-anak

(17)

11

korban konflik dan tsunami semuanya diperlakukan sama karena untuk menghilangkan traumatis bwus ada pemuhhan psikologis, yaitu dengan memberikan perhatian dan kasih sayang seeam maksimal (wawancara 25 Desember 2006)

Kondisi psikologis anak-anak yang telah kehilangan orang tuanya yang ditarnpung di Yayasan Panti Asuhan AI-washliyah sangat memprihatinkan. anak-anak berada dalam kesedihan dan merasa kehilangan orang-orang yang mereka cintai. Hal ini dijeJaskan juga oleh pengasuh babwa untuk mewujudkan kegembiraan dalam rangka pernulihan kondisi psikologis anak-anak panti asuhan telah mengadakan beberapa aktivitas sepeni beJajar kelompok pada jam 15.00 sore hingga waklU shaJat ashar dan pengajianlbelajac ilrnu agama pada malam hari setelah magrih. Disamping aktivitas permainan-permainan elah raga seperti bolakaki dan tenis meja yang baru saja diberikan olch pihak PM] lntemasional.

Anak·anak panli asuhan dalam kondisi yang meprihatinkan leLapi optimis menatap masa depan sebagaimana layaknya anak·anak yang masih mempunyai kedua orang tua dan keluarga yang utuh, sepeni hasil wawancara yang dilakukan pengasuh panli asuhan. Sikap optimis ini dimotivasi oleh rasa keinginan untuk meng,ubah nasib kearah yang lebih baik. Panti asuhan selalu memberikan bantuan moril dalam bentuk pcnyuluhan rohani untuk mendorong atau memotivasi semangat untuk menggapai masa depan yang lebih baik.

Pengurus panti asuhan Al·washliyah selalu mengusahakan bamuan sandang, pangan dan kasih sayang. Pembinaan dan pendampingan yang dilakukan terhadap mereka tidak bersifat simultan. Banluan sandang dan pangan yang diberikan kepada anak·anak berasal dari pemerintah, disamping sedang mengusahakan dengan pihak donatur lain untuk mendukung kelancaran dan kclangslIngan panti baik kebutuhan sehari·

hari anak·anak maupun fasilitas lain yang diperlukan.

3. KeDdala yang dihadapi olch Pimpinan Panti Asuhan dalam rangka Pembinaan Anak·anak Korban konOik dan tsunami

DaJam rangka pembinaan dan pendampingan anak·anak korban konflik dan tsunami yang ditampung di Panti Asuhan pihak Panti asuhan banyak rnengalami kendala sepcrti minimnya lenaga pengajar dan [asilitns pembinaan yang mendukung untuk

(18)

memenuhi keperluan panti. rnateri yang kurang yang bcrkaitan dengan pengetahuan dasar anak-anak karena mereka rata-rata mereka berasal dari desa dan mempunyai latar belakang pendidikan orang tua yang bcrbeda. Disamping itu juga, pihak pengasuh panti ini mengalami kendala dalam melakukan pembinaan di karenakan latar belakang anak yang heterogen dari segi umur dan masa lalunya. Upaya Panti asuhan mengatasi kendala seperti ini adaJah mengusahakan tenaga pengajar tetap untuk melakukan pembinaan terhadap mereka dengan pendidikan tambahan bagi anak-anak.

Panli Asuhan AI-washliyah bcrharap kepada pemerintah dan intansi lerkail Jainnya agar dapat memberikan perhatian dan bantuan baik moriI dan materil lainya yang selama ini dirasakan masih sangat minim. Dan perlu dipikirkan untuk mewujudkan ketahananlkemandirian yayasan dalam pengelolaan panti dengan mengupayakan badan usaha ekonomi pruduklir panti yang Olonom, juga badan pelalihan dan lain-lain. Hal ini diperlukan agar pembinaan terhadap anak-anak dapal dilakukan secara berkelanjutan oleh Yayasan Panti Asuhan AI-washliyah Banda Aceh (wawancara 27 Desember 2006).

Hasil Angkct

1. Kondisi Sosial Anak-anak Korban Konflik dan Tsunami

a. Penyebab Anak linggal di Pann Asuhan Al-washliyah Kota Banda Acch Hasi! penelitian menunjukkan bahwa dan 20 orang anak yang dijadikan sampeJ daJam penelitian ini, 7 orang anak (35%) menjawab bahwa mereka linggal di Panli asuhan Al-w8shliyah ini karena mereka sudah tidak memiliki rumah lagi. 7 orang anak (35%) menjawab bahwa mereka tinggal di Panti asuhan Al-washliyah karena mereka sudah tidak punya kcJuarga Jagi, 6 orang (30%) menjawab bahwa mereka linggal di Panli asuhan AI washliyah Banda Aceh karena mereka tidak punya keluarga lain yang bisa mereka kunjungi. dan tidak ada anak yang mcnjawab bahwa mereka tinggal di panli asuhan Al-washliyah ini sebagai tempal pelarian.

Dengan demikian, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pada umumnya anak- anak korban konflik dan musibah tsunami ini memilih tinggal di panti asuhan AJ- washliyah Banda Aceh karena mereka sudah tidak memiliki rumah linggal Jagi dan keluarga lain untuk tcmpat mengadu dan berlindung sampai mereka dewasa.

(19)

13

b. Kampung Asal Anak-anak Korban Konflik dan Tsunami yang Oitampuog di

Panti Muhan AI-washliyab

Hasil peneiitian menunjukkan bahwa dari 20 orang anak )lang dijadikan sampe\

dalam penclitian ini, I orang anak (5%) menjawab bahwa mereka sebeJum tinggal di panti asuhan AI-washliyah Banda Aceh berasal dari desa-desa sekitar lokasi panti asuhan ini berda, 4 orang anak (20'%) menjawab bahwa sebelum mereka {inggal di panti asuhan AI-washJiyah berasal

dan

daerah pesisir Aceh Besar, 14 orang anak (70%) menjawab bahwa sebelum linggal di panti berasal dari luar kOla Banda Aceh dan Aceh Besar, dan hanya 1 oraog anak (5%) saja yang menjawab bahwa sebelum tinggai di panti asuhan ini berasal dan KOla Banda Aceh. Dengan demikian dapat disimpulan bahwa pada umumnya anak-anak yang ditampung dan dibina di Panti asuhan Al-washJiyah Banda Aceh sebelumnya mereka berasal dari dari luar kOla dan desa-desa sekilar panti asuhan.

c. Pcnyebab Anak-anak yang di Tampung di Panti Asuhan AI-washliyah Kehilangan Kcluarga

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 20 orang anak yang dijadikan sampel dalam penelitian ini, 9 (45%) menjawab bahwa mereka tinggal di panti asuhan AI- washliyah ini karena mereka telah kehilangan keluarga dan tempal tinggal dalam musibah tsunami yang melanda sebagian besar Provinsi Nanggroe Aceh Darussalarn 24 Desember 2004 yang lalu, 11 orang anak (55%) menjawab bahwa mereka tinggal di panti asuhan AI-washliyah karena mereka telah kehilangan keluarga akiban konflik yang berkepanjangan di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.

I

Dengan demikian, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pada umumnya anak- anak yang ditampung dan dibina di Panti asuhan AI-washliyah Sanda Aceh mereka mcmilih linggaJ disini karena mereka telah kehilangan keluarga dan tempat tinggal dalam musibah tsunami dan akihat konflik yang berkepanjangan di Privinsi Nanggroe Aceh Darussalarn.

(20)

d. PeJayansn yang Oirasakan Anak·aoak Korban Tsunami di Tampuog di Panti Asuhan AI-washliyah Kota Banda Acch

Hasil peneiitian menunjukkan bahwa dari 20 orang anak yang dijadikan sampel dalam penelitian ini. 6 orang anak (30%) menjawab bahwa pelayanan yang mereka rasakan selama berada di Panti asuhan Al-washliyah Banda Aceh sangat baik, 5 orang anak (25%) menjawab bahwa pelayanan yang mereka rasakan selama berada cli Panti Asuhan AI-washliyah baik, 9 orang anak (45%) rnenjawab bahwa pelayanan yang mereka rasakan selama berada di panti asuhan mcmuaskan, dan tidak ada yang rnenjawab bahwa pelayanan yang mereka rasakan selama berada di Panti asuhan AI-washIiyah Banda Aceh tidak memuaskan.

Dengan demikian, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pelayanan yang diberikan oleh pihak yayasan Panti Asuhan A1-Washliyah Banda Aceh kepada anak-anak ini sudah cukup memadai dengan segala kekurangannya. HaJ ini dapat dimengen:i karena berbagai keterbatasan dan kendaJa yang dihadapi oJeh para Pembina terhadap anak-anak korban konflik dan tsunami.

c. Bentuk Pelayanan )'ang Dibcrikan oleh I'ihak Panti Asuban AI washliyah Kcpada Anak-anak Korban Konflik dan Tsunami

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dan 20 orang anak yang dijadikan sampel dalam pcnelitian ini, 20 orang anak (100%) menjawab bahwa bentuk pelayanan yang diberikan oleh pihak Panti asuhan AI-washliyah Banda Aceh membcrikan semua bentuk peJayanan seperti makan. pakaian, makanan, tempat

~jdur

dan kasih sayang. Dcngan demikian. maka dapnt ditarik kesimpulan bahwa aoak-anak musibah tsunami clan korban konflik yang ditarnpung dan dibina di Panti asuhan AJ-washliyah mendapat.kan semua bentuk pelayanan dan kasi.b sayang yang tulus dan para pembina dan pcngasuh panti sebagai awaJ pembinaan sosioJogis.

f. Pergaulan Aotar Scsama Aoak-anak yang Dibina di Panti Asuban AI- wasbliyah Banda Aceb

HasiJ penelitian memmjukkan bahwa dari 20 orang anak yang dijadikan sampel dalam penelitian ini, 19 orang anak (95%) menjawab bahwa pergaulan mereka dengan

(21)

15

sesama anak-anak baik korban konflik maupun musibah tsunami yang ditampung di Panti Asuhan Al-washliyah Banda Aceh sangat baik dan saling pengertian satu dengan yang lainnya. dan hanya I orang anak (5%) saja yang merasakan pergaulannya dengan sesama anak-anak korban yang ditampung di Panti Asuhan AI-washliyah Banda Aceh sangat akrab. Maka dapal ditarik kesimpulan bahwa pergaulan antar anak-anak. dari latar belakang berbcda satu sama lain yang ditampung di Yayasan Panli Asuhan AI-Washliyah Banda Aceh adalah antara satu dengan yang iainnya, sa1ing megerti keadaan masing- masmg.

g. Bentuk Aktivitas yang Diberikan oJeh Pihak Panti Asuh:m AI washliyah Kepada Anak-8nak Korban yang Mereka Tampung

HasH penelitian menunjukkan bahwa

dan

20 arang anak yang dijadikan sampeJ dalam penclitian ini. 9 arang anak (45%) menjawab bahwa bentuk aktivitas yang diberikan oleh pihak yayasan panti asuhan terhadap mereka adalah dalam bentuk mengaji bersama. 7 orang anak (35%) menjawab bahwa bentuk aktivitas yang diberikan olch yayasan panti asuhan Al-washliyah terhadap mereka adalah dalam bentuk belajar bersama. 4 orang anak (20'Vo) menjawab bahwa bentuk aktivitas yang diberikan oleh pihak yayasan terhadap mereka adalah dalam bentuk gotong royong bersama (bckerja sama secara sukarela).

h. Keinginan Anak-anak Korban Tsunami untuk Menetap di Panti Asuban AI

washliyab Kota Banda Aceh

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 20 omng anak yang dijadikan sampel dalam penelitian ini, 19 orang anak (95%) menjawab bahwa mereka ingin teiap tinggal selamanya di Panti Asuhan ini, dan hanya 1 orang anak (5%) menjawab bahwa mereka tidak ingin linggal menct8p di Yayasan Pami Asuhan AI-Washliyah Banda Aceh ..

Dengan demikian, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pada umumnya anak- anak korban konflik dan musibah tsunami ingin {elap seJamanya dan betab tinggal di Panti Asuhan AI- Washliyah Banda Aceh. HaJ ini dapat dimaklumi karena pada umumnya rnereka sudah tidak memiliki keluarga dan (empat tinggaJ Jagi. sehingga mereka memilih untuk tinggal selamanya.

(22)

i. Penyebab Anak-anak Korban KonOik daD Musibah Tsunami Betah tinggal di Paoti Asuhan AI-washliyah Kota Banda Aceh

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 20 orang anak yang dijadikan sampel dalam penelitian ini, 7 orang anak (35%) menjawab bahwa alasan mereka merasa helah tinggal di Yayasan Panti Asuhan AI-washliyah ini karena mereka dislrll dapaL belajar dan mengaji secara bersama-sama. 7 orang anak (35%) menjawab bahwa alasan mereka merasa helah tinggal di Yayasan Panti Asuhan ini karena pihak pembina bersikap baik dan ramah. dan 6 orang anak (30%) mcnjawab bahwa alasan mereka belah tinggal di Yayasan Panti Asuhan karena disini segala kebutuhan mereka dapat terpenuhi dengan baik dan ingin telap tinggal Icrus di Yayasan Panti Asuhan AI-Washliyah Banda Aceh karena mereka dapat belajar mengaji bersama-sama dengan teman-teman sebaya dan ditambah dengan sikap para pembina yang baik.

j. Tujuan Lain Selelah Nantinya Keluar dari PaDli Asuhan AI-washliyah Kota Banda Acch

HasiJ penelitian menunjukkan bahwa dan 20 orang anak yang dijadikan sample dalam penelitian ini. 4 orang anak (20%) menjawab bahwa tujuan lain setelah nantinya mereka keluar dari yayasan panti asuhan AI-washliyah Banda Aceh illi kembali ke kampung asalnya masing-masing. 15 orang anak (75%) menjawab bahwa tujuan lain setelah nantinya rnereka merasa keluar dari Yayasan Panti Asuhan ini adalah mencoba untuk hidup sendiri seeara mandiri, dan satu orang anak (5%) menjawab bahwa tujuan mereka selelah nantinya mereka keluar dari yayasan panti asuhan aI washliyah Banda Aceh adalah mencari orang tua angkat.

Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa aoak-anak korban konllik dan tsunami selelah nantinya keluar dari Yayasan Panti Asuhan AJ-Washliyah Banda Aceh mereka lebih memilih unruk mencoba hidup sendiri dengan mengandalkan kerrampilan yang telah diperolehnya. Memolivasi kemandirian anak-anak ini merupakan lujuan Ulama dari proses pernbinaan mereka dengan memberikan sejumlah keterampilan. kecakapan hidup yang sangal berguna untuk masa depan mereka kelak.

,

(23)

17

2. Pola Pembinaan Psikologis tcrhadap Anak-anak Korban Tsunami

3. Perasaan Anak-anak Korban KonOik dan Tsunami Setclah Kehilangan

Keluarga

Hasil peneiilian menunjukkan bahwa dan 20 orang anak yang dijadikan sampel dalam penelitian ini, 12 orang anak (60%) menjawab bahwa kondisi perasaan mereka setelah kehilangan keluarga aldbat konfik dan musibah tsunami adalah sangat sedih, 6 orang anak (30%) menjawab bahwa kondisi perasaan mereka setelah kehilangan keluarga adalah merasa kehilangan segaJannya, dan 2 orang anak (10%) menjawab kondisi perasaan mereka setelah kehilangan keluarga adaJah biasa-biasa saja karena sega\a sesuatu yang teljadi ksrena kehendak pencipta. Pada urnumnya anak-anak korban konflik dan tsunami yang telah kehilangan keluarga untuk selama-Iamanya merasa sangat sedih.

kecewa, dan putus asa karena mereka tidak mempunyai orang terdekat sebagai tempat mengadu.

b. Pandangan Mereka terhadap Masa Depan Sctelah Berada di Panti Asuhan AI-wasbLiyab Kota Banda Aceh

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 20 omng anak yang dijadikan sampel dalam penelitian ini. 12 orang anak (60%) menjawab bahwa pandangan mereka selelah kehilangan segalanya terhadap masa depan adalah sangat optimis, I orang aoak (5%) meojawab babwa pandangan mereka setelah kehilangan segalanya terhadap masa depan adalah pesimistis, 6 omng anak (30%) menjawab bahwa pandangan mereka setelah kehilangan segalanya terhadap masa depan adaJah bingung, dan hanya I orang aoak (5%)!

menjawab bahwa pandangan mereka setelah kehilangan segalan}a terhadap masa depan ada1ah bergantung kepada omng lain. Dengan demikian, bahw8 pada umwnnya anak- anak korban konflik dan tsunami mereka optimis menatap masa depan, karena adanya bimhingan yang diberikan oleh para pembina, meskipun sebagian kecil muncul perasaan bingung pada anak-anak karena telah kebilangan keluarga, harta benda. segalanya yang telah pemah mereka miliki sebelum musibah melanda sehingga mempengaruhi harapan mereka untuk meraih masa depan yang lebih baik.

,

(24)

c. Penyebab Muncul Perasaan Bingung pad a Anak-3nsk korban Konflik daD Tsunami

Hasil penetitian menunjukkan bahwa dari 20 orang anal:: yang dijadikan sampel dalam penelitian ioi. 20 orang anak (100%) menjawab bahwa penyebab munculnya perasaan bingun pada mereka adalah karena mereka lelah kehilangan segalanya akibat konflik dan tsunami yang tcrjadi menimpa yang menyebabkan kehilangan orang tua dan harta benda dan segaJanya yang (elah pemah mereka miliki.

d. Bantuan yang Mereka Butuhkan Agar Dapat Melupakan Masa Lalu yang Sangllt Mcnyedihkan

Hasil peneiitian menunjukkan bahwa dari 20 orang anak yang dijadikan sampel dalam penelilian ini, 18 orang anak (90%) menjawab bahwa bantuan yang mereka hUlUhkan saal ini agar dapat melupakan masa lalu yang 5angat menyedihkan adalah kasih sayang dari pada pembinanya. I orang anak (5%) menjawab bahwa bantuan yang mereka butuhkan saat ini agar dapal segera melupakan masa lalu yang menyedihkan adalah berupa bamuan moril, dan hanya I orang anak (5%) menjawab bahw8 bantuan yang mereka butuhkan saat ini agar segera melupakan masa lalu adalah bantuan materil.

Dcngan demikian, dapal dilarik kesimpulan bahwa bantuan yang sangat dibutuhkan anak-anak kerban konflik dan tsunami saat ini agar mere!..a segera dapat melupakan masa lall! merekaa yang traumatis dan sangat menyedihkan akibat musibah tersebul adalah pemberian kasih sayang dari erang-orang terdekat mercka yang saal ini adalah para pembina di Yayasan Panti Asuhan AI-WashliyaH Banda Aceh.

c. Dapat tidaknya kebutuhan Kasih Sayang Tcrscbut Didapatkan olch Anak- aoak Korban Konflik dan Tsunami Selama Bcrada diPaOli Asuhan

Hasil peneiilian ruenunjukkan bahwa dari 20 orang anak yang dijadikan sampel dalam penelitian ini. 18 orang anak (90%) menjawab bahwa mereka selama berada di Panti Asuhan mereka mendapatkan kasih sayang yang sangat mereka dambakan, dan banya 2 orang aoak (10%) rnenjawab bahwa mereka selama di Panti Asuhan AI- washliyah Banda Aceh mereka tidak mendapatkan kasih sayang yang sangat mereka dambakan. Jadi, pada umumnya anak.-anak korban konflik dan tsunami selama mereka

1

(25)

19

berada di Panti Asuhan AI-Washliyah Banda Aceh mereka mendapatkan kasih sayang yang sangal mereka dambakan dalam rangka me\upakan trauma yang mereka alarni.

r.

Upaya yang Dilakukan Pihak Panti Asuhan Al-washliyah Banda Aceh agar Anak-aoak Dapat Mclupakan Masa Lalu Mercka yang Pahit dan Menycdihkan

HasH penelilian menunjukkan bahwa dad 20 orang anak yang dijadikan sampeJ dalarn penelitian ini, 16 orang <loak. (80%) menjawab bahwa upaya yang dilakukan oleh pihak yayasan panti asuhan agar mereka dapat melupakan masa 1a1u yang pahit dan menyedihkan adalah mereka mendapatkan kasih sayang dari para pembinanya. 3 arang anak (15%) menjawab bahwa upaya yang dilakukan oleh pihak yayasan panti asuhan agar mereka dapat melupakan masa la1u yang pahit dan menyedihkan adalah memberikan birnbingan rohani, dan I orang anak (5%) menjawab bahwa upaya yang dilakukan oleh pihak yayasnn si washliyah agar mereka dapat melupakan masa 1a1u yang pahit dan menyedihkan adalah dihargai dan dihormati.

Dengan demikian. dapat ditarik kesimpulan bahwa upaya yang dilakukan oleh pihak yayasan si washliyah banda aceh agar nnak-anak dapat korban musibah konflik dan tsunami dapat dengan scgera melupakan rnasa lalu mereka yang sangat pahit. traumatis, dan menyedihkan karena peristiwa yang dramatis tersebut adalah memberikan kasih sayang yang tulus dan maksimal sebagaimana yang pemah mereka rasakan sebeJwnnya dari orang-orang terdekatnya.

g. Dapat Tidakny:t Anak-anak Mclupak:lO I\Jasa La'u Selama Mcreka Bcrada di Panti Asuhan AI washliyah Banda Aceh

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 20 orang anak yang dijadikan sampel dalam peneJitian ini, 12 orang anak (60%) menjawab bahwa. mereka selama berada di Panti Asuhan AI-Washliyah Bands Aceh dapal melupakan masa lalu, dan g orang anak (40010) menjawab bahwa mercka selama di Panti Asuhan AI-Washliyah Banda Aceh mereka tidak dapat melupakan masa 1a1u. Pembinaan yang diberikan oleh pihak yayasan Panti Asuhan AI-Washliyah Banda Aceh terhadap snak-snak konban konflik dan tsunami

(26)

yang berada dibawah nsuhan mereka telah dapat memenuhi harapan anak-anak. sehingga mereka dengan segera melupakan masa lalunya.

h. Mau Tidaknya Anak Diadopsi olch Or-ang Lain

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 20 orang anak yang dijadjkan sampel dalam penclitian ini, 16 orang anak (80%) menjawab bahwa pada umumnya snak-anak.

korban konflik clan tsunami yang ditampung di panti asuhan mereka tidak bersedia diadopsi oleh orang lain, dan hanya 4 orang anak (20%) menjawab bahwa rnereka bersedian diadopsi oleh orang lain, karena mereka lelah merasakan kebahagiaan bersama para pernbinanya.

i. Alasan Anak-anak Korban Konflik dan Tsunami yang Dilampung dan Dibina di PaDti Asuhan AI-washliyah Tidak Bersedia Diadopsi olch Or-aog lain

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dan 20 orang anak yang dijadikan sampel dalam pene1itian ini, 14 orang aoak (80%) menjawab bahwa alasan mereka tidak bersedia diadopsi oleh orang lain adaJah karena mereka belum kenal sebelumnya dengan orang- orang yang akan mengadopsinya, 6 orang anak (30%) menjawab bahwa alasan mereka tidak bersedian diadopsi oleh orang lain yang ingin rnengangkat rnereka sebagai anak.

adalah karena mereka tidak mau diambil oleh seseorang yang belum mereka kenal sebclumnya waJaupun dia bernial baik.

j. Keinginan Anak-anak yang Ditampung dan Dibina di Panti Asuhan AI- washliyab untuk Kembali kc Desa Mcreka Mcngulangi Masa-masa (ndah Bcrsama Kcluarganya

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 20 orang anak. yang dijadikan sampel dalam pcnelitian ini, 17 orang anak (85%) menjawab bahwa mereka rn~punyai

keinginan kuat untuk kembali ke desanya, dan hanya 3 orang anak. (15%) menjawab bahwa mereka tidak berkeinginan untuk kembali lagi ke desanya. Dengan dcmikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa anak-anak korban konflik dan tsunami yang ditampung dan dibina di yayasan AI washliyah Banda Aceh pada umumnya mereka mempunyai

1

(27)

21

keinginan untuk kembaJi ke desanya mengulangi masa-masa indah saat bersama keJuarga, kerabat dekat dan teman sebaya sebelum petaka tersebut melanda desa mereka.

Pcmbahasan

Musibah tsunami dan konflik di Nangroe Aceh Darussalam lelah meninggalkan bekas yang sangat menyedihkan pada scmua masyarakat, terutama anak-anak yang telah kehila.ngan orang tuanya. Kondisi inj sangat besar dampaknya terhadap perkembangan anak, baik seeam 505ia1 maupun psikologis. DaJam pertumbuhan dan pcrkembangan mereka, aoak-anak sangat mendarnbakan eksistensi orang tua yang utuh dan lengkap.

Anak-anak yang telah kehilangan orang tun mcreka menurul Dugun (2002: I 07) bahwa "mereka sering mengalami depresi dengan memprerlihatkan gejala-gejaJn seperti sikap pasif, lesu, cenderung berpikir negative. dan tidak pcrcaya diri", Mereka sangat

te.rpuku1 karena adanya keraguan untuk menghadapi masa depannya. sehingga

menimbulkan perasaan tertekan dan kecewa.

Secara psikoiogis anak~anak korban tsunami dan konflik mereka merasa telah kehiiangan kasih sayang dari orang~orang lerdekatnya. Apabila rasa kasih sayang ini

benar~benar hilang maka dikhawatirkan anak~anak ini akan menjadi geJisah dan eemas dalam hidupnya karea setiap inleraksinya dengan orang lain dinilai seeam Jogika dengan meJihat unlUng ruginya tanpa tendensi moral keikhlasan.

Rasa kasih sayang merupakan kaebutuhan jiwa yang pokok dan sangat mendasar dalam hidup manusia. Menurut Oarajat (1996:36) bahwa manusia yang telah kehilangan rasa kasih sayang dan orang~orang terdekatnya akan merasakan penderitaan balin.

kesehatan fisiknya akan menjadi terganggu. kecerdasannya berkurang. nakal dan bandel.

Oalam hal ini tidak sedikit orang yang menjadi bingung dan tidak dapat mengendalikan perasaannya akibat kehilangan rasa kasih sayang. Orang yang telah kehiiangan kasih sayang ini pada umumnya akan mengurung diri dan akan menjauhi setiap orang yang menyebabkan ingatannya kembali kepada sesuatu yang hilang. Kalau kondjsi ini dibiarkan terns berlangsung • dikhawatirkan jiwa mereka akan terganggu, putus asa dan bahkan akan nckad bunuh diri.

Rasa kasih sayaug ini akall dapat tcrpenuhi dengan sempurna apabila lClap percaya kepada Tuhan dengan mcyakininya seeara mendalam bahwa Tuhan ilU maha

(28)

pengasih dan penyayang serta mengasihi setiap hambanya yang beriman. Demikian juga halnya dengan kebutuhan manusian akan rasa aman telah mendorong manusia berusaha untuk mencari perlindungan

dan

oeang lain yang dapal menolongnya.

Oampak konflik dan bencana tsunami terhadap kondisi sosial dan psikologis anak-anak sangal jelas kelihatan dari sikap yang mereka tunjukkan sehari-hari di penampungan sementara. Anak-anak rnerasa kesuJitan beradaptasi dengan lingkungan baru mereka dan selalu dihantui oleh bayangan masa Islu yang traumalis.

Anak-anak korban mengaJami perasaan traurnatis dan neuritis, sehingga menjadi ketidakseimbangan kejiwaan pada mereka Pengalaman traumatis ini cenderung akan dapat rnelahirkan kecemasan-kecemasan pada individu anak yang dikenal sebagai kecemasan neuritis. Kecemasan neuritis ini merupakan gejala awal datangnya malapetaka yang dapat membahayakan iodividu, dimana antara asfek biologis dan psikoiogis saJing

mempengaruhi periiaku aoak-anak dalam kehidupan sehari-hari.

Kondisi sosial anak-anak korban konflik dan musibah tsunami yang ditampung dan dibina di yayasan panti asuhan AI-washliyah Banda Aceh pada umumnya sangat memprihatinkan karena anak-anak ini pada umumnya kondisi sosial mereka sangat memprihatinkan, dimana anak-anak ini umumnya telah kehilangan orang-orang terdekat, rumah dan bcrbagai harta benda lainnya. Kondisi seperti ini sangat sulit berimeraksi dan beradaptasi dengan lingkungan baru mereka. Kesulitan interaksia dan adaptasi aoak-anak.

ini dilatarbeJakangi oleh latar belakang sosiai anak-anak itu sendiri, dimana mereka berasal dari daerah. umur dan tingkat sosial ekoIlomi yang berbeda.

Namun demikian. kondisi kelerasingan ini tidak

berla~gsung

lama pada anak- anak yang ditampung di Panti Asuhan AI-washliyah. Minggu-minggu penama mereka berada di panti ini interaksi dan adaptasi mereka masih kaku, selanjutnya mereka mulai bisa menerima kondisinya dan pada anak.-anak ini sudah tumbuh perasaan persaudaraan, senasib, sepenanggungan, dan rasa memiliki antar sala dengan lainnya setelah mereka menetap bersama di penampungan pami asuhan ini.

(29)

I. Kesimpulan

BABV KESllI1PULAN

1. Kondisi sosial anak korban konflik dan tsunami yang ditampung di Yayasan Panti Asuhan AI~v.'8Shliyah Banda Aceh sangat memprihatinkan karena mereka sudah lidak mernpunyai harta clan [empaL tinggal Jagi.

2. Pala pembinaan psikologis terhadap anak·anak korban konnik dan tsunami yang dibina Panti Asuhan AI-washliyah Banda Aceh. Karena kehilangan kedua orang tua dan orang-orang terdekat mereka lebib dipusatkan pada pemulihan kondisi traumalis dengan memberikan kasih sayang dan perhauan secara maksimal.

3. KendaJa yang dihadapi pihak yayasan panti asuhan dalam rangka pembinaan anak-anak korban adalah masih sangat mininmya bantuan dana. Hal ini menyebabkan lidak maksimalnya pembinaan dan pendampingan tcrhadap anak- anak yang berada dibawah asuhan Panti asuhan AI·'.\'ashliyah Banda Acch.

2. Saran

1. Kepada pemerintah dan instansi terkait. diharapkan agar dapat menyalurkan bantuannya kepada yayasan panti asuhan yang menampung anak·anak korban konOik dan musibah tsunami di Nanggroe Aceh Darussalam.

2. Kepada masyarakat, diharapkan terus mendukung dan memberikan bantuan kepada anak·anak korban konflik dan musibah tsunami yang ada di lingkungan mereka. sehingga anak·anak ini lidak. selamanya merasa kehilangan dan traumatis karena kejadian yang sangat memilukan dan dramatis menimpa mereka.

23

(30)

Chaplin. l.P. 2001. Kamus LeDgkllp Psikologi. Ed. I eet. 7. Jakarta. Rajawali Press. Dahlan. M.D. 1985. 8eberapa Pendekatan daJam Penyuluban (Konseling). Cetakan I

Bandung: DiponegoTO.

H. Maslow. Abraham. 1993. Motiv.si daD Kepribadian. Pcnerjcmahan NuruJ lman.

Cetakan 4 Bandung, Remaja Rosdakarya Offset.

Koeswara. E. 1998. Moti",.s; (Teori dan Pcrkcmbangan). Bandung: Angkasa_

M. Dagun. Save. 2002. Psikologis Keluarga (Peranan Ayah dalam Ktluarga). Cetakan I L Jakana: Rineka Cipla.

M. Dungun. Save. 1996. Psikologi Keluarga. Jakarta: Rincka CipLa

24

(31)

PEDOMAN WAWANCARA

A. Kondisi sosial anak korban konflik dan tsunami

I. Anak-anak yang ditampung di Panti Asuhan al washliyah Banda Aceh pada umumnya berasar dari mana ?

2. 8agaimana kondisi sosiaJ mereka sebelum ditampung di panti asuhan al washliyah Banda Aceh ?

3. Sctelah mereka berada dan mendapat pembinaan di Panti Asuhan AI washliyah, bagaimana kondisi sosialnya ?

4. Scberapa lama anak-anak yang di bina di panti asuhan al washliyah mampu menyesuaikan din dan melupakan masa 131u mereka

B. Kondisi psikologis anak korban konflik dan tsunami

5. Pada awal mereka ditampung disin,i, agar mereka siap rnenerima realita apa yang dilakukan oleh Panri Asuhan AI washlyiah Banda Aceh?

6. Apa bantuan modi dan materil yang diberikan kepada anak-anak korban konflik dan tsunami, sehingga mereka mampu bangkit kembali untuk menatap masa depan ?

7. Faktor apakah yang mendorong mereka mernpunyai sikap optimis untuk meraih masa dcpan yang lebih gemilang ?

8. Apakah pembinaan yang dilakukan terhadap rnereka bersifat simultan dan berkesinambungan ?

9. Aagar Sualu saat nanti mereka mampu rnandiri, ketrampilan apa yang telah diajarkan untuk menolong dirinya sendiri dan tidak bergamung pada orang lain.

C. Kenda!a yang dihadapi oleh pimpinan Pami asuhan Al washliyah Banda Aceh dalam rangka pembinaan psikologis anak korban konflik. dan tsunami

10. B:mtuan yang diberikan terhadap anak-anak korban konflik dan tsunami cleh panti asuhan ini bersumber dari mana ?

11. Apa panti asuhan ini mengalami kendala dalam melakukan pembinaan terhadap anak-anak korban tsunami ?

12. Kendala-kendala apa yang dihadapi panti asuhan ini dalam perannya sebagai penampung anak-anak korban tsunami ?

13. Upaya apa yang dilakukan panti asuhan untuk mengatasi kendala tersebut ? 14. Apa harnpan panti asuhan ini pada pemerintah dan intansi terkait lainnya dalam

upaya pembinaan anale-anak korban tsunami?

VI

(32)

A. Kondisi sosiaJ anak korban Konflik dan musibah tsunami I. Kenapa anda berada dipanti asuhan ini?

a. karena tidak punya rumah Jagi h. karena tidak punya keluarga Jagi c. karena tidak punya saudara lain d. sebagai tempat pelarian

2. Sebelumnya anda tinggal di mana?

a. di sekitar panli asuhan ini b. di Banda Aceh

c.

di

aceh Besar

d. dari luaT kola

3. Kenapa anda kehilangan keluarga a. pergi entah kemana

b, ayah dan ibu bercerai c. korban musibah tsunami d. korban konflik

4. Bagaimana pelayanan yang ands rasakan selama berada dip anti asuhan ini a. sangat baik c. mcmuaskan

h. baik d. tidak memuaskan

5. Dalarn bentuk apa pelayanan yang diberikan p31lli Asuhan ini?

a. ruembcrikan makanan h. memberikan pakaian c. memberikan tempat tidur d. memberikan kasib sayang

6. Bagaimana pergaulan ands dengan teman-teman disini a. sangat akrab

b. bermusuhan

c. saling tolong menolong d. sating pengenian

7. Apa kegiatan yang diberikan panti kepada anda bersama teman-teman sehari- harinya?

a. mengaji bersama c. gotong royang bersama b. belajar bersama d. mencuci pakaian bersama 8. Apa anda ingin tinggal selamnnya dip anti ini

a. ya b. tidak

9. Apa yang anda rasakan selama tinggal disini, sehingga betah tinggal dip anti ini ?

8. pernbinanya baik-baik b. segala kebutuhan terpcnuhi c. teman-teman baik-baik d. bisa bclajar mengaji

10. Suatu saat anda harus mampu mandiri, kemana tujuan anda seteLah keluar dari Panti ini ?

VII

(33)

a. puJang ke kampong c. bekeIja pada orang lain b. mencoba hid up sendiri d. mencari orang tua angkat B. Kondisi psikologis anak korban konflik dan tsunami

11. Setelah anda kehilangan orang keluarga dalam musibah tsunami atau korban konflik, bagaimana perasaannya?

a. sedih c. merasa kehilangan

b. gembica d. biasa saja

12. OaJam kondisi anda sekarang ini, bagaimana pendapat anda tentang masa depan ?

a. optimis c. bingung

b. pesimis d. bergantung pada orang lain 13. Kenapa bisa limbul perasaan demikian?

a. karena telah kehilangan segalanya b. adanya bantuan dari orang lain

c. mendapat pembi naan mental dari panti d. diajarkan sejumlah keterampilan

14. Agar anda mampu melupakan masa laJu yang menyedihkan, bantuan seperti apa yang anda butuhkan saat ini ?

a. bantuan moril c. kasih sayang

b. bantuan maleril d. penerimaan dari manusia lain 15. Kebutuhan tersebut apa anda dapatkan disini

8. dapat b. tidak dapat

16. apa yang dilakukan para Pembina disini agar anda dapat melupakan masa lalu yang pahit dan menyedihkan ?

a. memberikan kasih saying b. memberikan bimbingan rohani

c.

memperlakukan

sama

d. dihargai dan dihormati

17. Apa yang telah anda dapatkan disini mampu membuat anda melupakan masa 1a1u?

a. ya b. lidak

18.

Seandainya anda diadopsi oleh orang lain. anda mau?

a. mau b. tidak mau

19. Kenapa?

a. takut c. bukan saudara

b. belum kenal d. disia-siakan 20. Anda mau kembali lagi ke desa anda dahulu?

a. ya b. lidak

21. Kenapa ?

3. trauma b. sedih

c. tidak ada saudara lagi d. tidak lahu lagi

viii

Referenties

GERELATEERDE DOCUMENTEN

Panti Asuhan l-fuhammadiyah terletak di dua ternpat yaitu asrama. putera di Kampung Punge Blang Cut , sedang asrana Àteri di Kampung Merduati. Pant i Asuhan ini

SebahaGian besar responden, kepindahannya ke da - erah ini bukanlah untuk Glengharaplca n setelah di daerah ini akan dihormati masyarakat, malaG~n hal tersebut be

Karcna kondisl keuangan i...c1uarga )'ang ucbk Incncukupi ter'Cbul. mendorong sebahagl3n besar pCKena anah. Ilu mela..:ukan pekcrjaannya Tidak ada pcmaksaan dan o

Farahdiba salah seo rang siswi SMUN 4 Sanda Aceh dalam wawancaranya dengan penulis mengatakan bahwa banyak dari teman sekolahnya yang lakHaki menggunakan ganja

Selain dana sosial di atas, tokoh gerakan juga menentukan jenis-jenis bantuan lain yang nilainya lebih besar dan mencapai puluhan juta rupiah. Karena itu ia

Masyarakat memberikan informasi dan/atau melaporkan adanya tindak pidana perdagangan orang kepada penegak hukum atau pihak yang berwajib, lembaga layanan lain seperti Telpon

Pelaksanaan syari’at Islam di Nanggroe Aceh Darussalam dalam bentuk legalisasi pidana cambuk ke dalam Peraturan Daerah (qanun) pada saat ini mendapatkan sorotan yang begitu

eensehool (cl.. Atma Koesoema Toebagoes, dokte1' chewan kl. Atmasa.smita, Raden Achmad, dokter chewan ChiJrusan Han, dibantoekan dokter chewan Boerabaja-Syu. dokter