• No results found

LELATOE DATENG AKEN MEMBAKAR

In document noeajan waMoe (pagina 87-95)

B

EBRAPA taon telah liwat dari apa ,jang ditjerita-ken di atas.

Ek-so;ey semingkin lama kasehatannja semingkin moendoer. Pengidoepan jang tida roekoen antara ia-poenjia anak dan -mantoe membiiin ia mendapet pe-njakit ;batok heibat dan ini pepe-njakit djoega Jang achir-nja mem'bawa ia ka lobang koeboer.

Kasedihannja Lian-nio dengan kailangannja. ini orang toea ada begitoe heibat, kerna ia rasa.ken jang itoe orang toea ada orang satoe-satoenja jang iketingga.lan di doenia jang tjinta padanja. Sekarang itoe orang djoega moesti tenlinjap dari dampingnj.a.

Di sini wet allam kombaii mengoendjoeki roepanja.

Lian-nio ternjata tida bisa beiadjar boeat menjinta pada swaminja, ia idoep tida broentoeng, hingga ia lebih soeka mati dari pada moeisti idoep dalem

sik-sahan. Tapi kewadjiban terhadep pada orang^ toeanja membikin ia -merasa, bahoea ia moesti tinggal idoep aken meraWatin itoe orang toea.

Sekarang itoe orang toea soeda meninggal, hingga menoeroetin napsoe hatinja Lian-nio\ tid,a ada «keting­

galan a,pa-apia lagi selaennja mati

Tapi sekarang ikewadjiban sebagi iboe terhadep pada Marie, itoe anak ,jang baroe sadja beladjar dja-lan jang mema-ksa boeat ia tinggal idoep.

86 T J E R I T A R O M A N

Menginget jang itoe .anak tjoema mempoenjai ia sebagi pelindoeng dalem pengidoepannja, membikin li'an-nio bisa lebih menerima nasib dan sadje'k itoe Waktoe ia tida pendoeli apa jang Eng-hwat benbosat atawa perlakoeiken padanja. la tjoema memipoenjal satoe toedjoean, jaitoe mela'koeken kewadjibannja se­

bagi satoe iboe jang menjinta anaknpa

I / A P A L ,,van Outhoorn" ladjoe di antara itoe om-f>^ bak fang tenang dan menoedjoe ka plaboean Tandjong Priok. Hawa oedara ada sedjoe'k, remboelan sinanken tjahajanja 'jang ipermei ika moeka laoet, mem­

bikin geloembang djadi kaiiatan seperti perak.

Penoempanig-penoempang soeda pada, .masoek tidoer, ikeada'an adia soenji dan tjoema goemosroe-nja swara imasin ikapal sadj'a kadengeran.

Di atas deik dengen menglendot pada lankan ada berdiri saorang jang berbadan sedikit bongko'k, se­

perti orang jang biasa .bekerdja berat. Pakeannja ada mesoem, sedengi di sana sini soeda pada rombeng, la tida meimake sepatoe, koemis dan d'jenggotnja tida terawat dan djarang benkenal.an dengen piso tjoe-koer, matanj'a dalem dan ikoelit moekanj.a sedikit item seperti orang jang biasa ibekerdja di parit.

So.roit matanja jang bersinar memandang' denger»

'bengong pada memaennja sang omtak, tangannja memegangin ia.poenja ,pet jang boeto:et dan sabentar-bentar kademgeran ia imengelah nap'as.

,.Sembilan taon ia berkata dengen swara da­

lem tengorokan, ,.sembilan taon aikoe terhoekoem!

Sembil'an taon aikoe rasaiken kasengsarahan, jang sa­

toe manoesia bisa ra.sakan."

la brenti sabentar dan berkata lagi dengen swara sember;

LELATOE anaknja API ! 87

„Di Atjeh, di Medan, di Singapore akoe soeda tjari kerdjah'an, tapi paling bagoes akoe dapet ker-d'jahan toekang do.'rong gerobak. Ja, orang tida maoe pa-ke akoe, orang takoet pake akoe, sebab akoe bekas orang .boeangan! Oh, siapa jang perfi'aja, akoe tida berdosa!"

la -mengeiah napas dan moendar-tmandir di atas itoe dek.

,,Doenia pan,dang akoe sebagi pendjahat, doenia

«koetoek, doenia takoet pada akoe, maski akoe tida bersalah!"

Pembatja pasti soed'a bisa doega, bahoea itoe orang boekan laen dari Han-bie ada^nja, jang baroe kombali dari pemboean.gan.

Sakloearnj'a dari pemboeangan Han-bie tida troes poelang ka Java, tapi ia tjoba proento'engannja di sana si^ni, tapi orang 'sebagi ia ternjata batoef seperti terkoetoek. la ingin ambil djalan jang betoel, tapi ,,doenia sopan" jang dorong ia ka-pinggir, hingga achirnja ia terpaksa masoek di itoe dijoerang jang da­

lem. Orang-oran'g sebagi ia seperti djoega soeda di-sediaikan satoe goehdoekan meloeloe boeat ia, jaitoe igoendoeikan dari kaoem bangsat, kaoem perampok d'an boeaja darat, la terpaksa moesti idoep dengen orang-orang sebagi itoe, kerna golongan ,,sopan"

'takoet tjampoer padanja.

Maski begitoe Han-bie belon pernah mentjoeri atawa 'merampok, tjoema dalem^ perklaian ia selaloe

•madjoe di depan, maka ia oleh kawan-'<awannja di anggep sebagi tjabang atas. Selaennja dari itoe ia poen pernah beladjar ilmoe silat, dan ini djoega jang membikin ia terlolos dari katjilatahan waktoe terdjadi perklaian heibat antara persakitan Makassar dan Java.

Orang jang dikabarken mati ternjata ada saorang laen

88 T J E R I T A R O M A N

dan jiang siarken warta, bahoea itoe orang Han-bie ao'ianja, adalalh Eng-hwa+ sendiri.

,,Tapi apa 'jang akoe sanget tida mengarti," pikir Han-bie dalem hati sendiri, ,,begimana itoe barang boekti bisa ada di akoe poenja roemah dan kenapa Hong-beng bisa memberatin padakoe begitoe roepa.

Itoe malem akoe poelang dari roemahnja 'ntjek Ek-soey dan troes masoek tidoer. Begim-ana Hong-beng bisa kasi kesaksian akoe itoe malem kloear dari gang jang meneroes ka goed'ang?

Akoe dipitena'h orang ini soeda terang, tapi siapa?"

Bertaon-taon Han-bie seringkali pikirin' itoe soeal, tapi ia jang soeda terpoetoes perhoeboengannja de­

ngan doenia loear, tida bisa dapet djawabannja.

Besok paginya kapal telah masoek di plaboean Priok.

Dengen kreta api Han-bie lantes pergi di Betawi dan sesampenja di ini kota ia toeroen boeat toeng-goeken kreta api jang aken bawa ia lebih djaoe ka Semarang, ia moendar-mandir di perron, koetika matanja dapet liat saorang moeda jang menjing+jing tasch sedeng dbedoek di bangkoe. la mengawasin pada ini orang .moeda dan roepanja ia dapet kenalin padanja. Dengen tida bersangsi lagi ia laloe meng-hampirin.

,,'Nko Tiang-oen!" berkata ia koetika soeda ada di depannjia itoe pamoeda sambil boeika petnja.

Itoe orang imoeda terkedjoet, koetika satoe ,,boeaja darat menanja pada ia, tapi itoe swara rasanja ia kenalin. la memandang dengen tida berkesip pda itoe orang ijang berpakean mesoem.

,,Akoe, Han-bie, 'nko Tiang-oen!" kata lagi itoe orang dengen bongkokin badannja.

LELATOE anaknja API! 89

„Astaga, 'nko Han-bie!" berseroe Tiang-oen, koe-tika soed'a kenalin siapa acianja itoe orang, ,,kau sampe d'jadi begin;!"

la angsoenken tangannja dan ini pamoeda jang djoedjoer djadi .mengembeng aer-matanja. Han-bie djadi merasa girang-, bahoea di doenia masih ada orang djoedjoer, jang maoe kenal padanja.

,,Doedoeklah, 'nko Han-bie, dan tjeritakenia'h kenapa kau sampe dijad'i begini!"

Han-bie laioe doed'oek di itoe bangkoe dan orang-orang -Jang berada di itoe station merasa heran, jang satoe pamoeda jang berpakean begitoe perlente soe-ka doedoek bersama-sama dan mengemong dengen sa-orang jang berpakean begitoe mesoem, jang dalem peiTiandangannja itoe orang-orang tentoe tida lebih dari satoe boeaja darat jang maoe menggaja.

,,Oh," saoet Han-bie sa^mbil samboeti seroetoe jang Tiang-oen tawarken padanja, ,,apa jang akoe moesti tjeritaken, 'nko Tiang-oen, akoe terhoekoem dengen tic'a berdosa!"

,,ltoe memang akoe soeda doega," saoet itoe pa­

moeda jang baak, „kau moesti dijadi korban dari per-boeatannja orang djahat, jang akoe tida bisa seboet siapa, tapi jang boekti adalah Eng-hwat djadi swaminja Lian-nio!"

Han-bie seperti rasaken dirinja disamber gledek, hatinja seperti tertoesoek dan tangannja goemetenan.

Tiang-oen jang liat ini perobahan, dapet tebak, ba­

hoea perkata'hannja adia sanget menoesoek hatinja Han-bie, maika ia berkata lagi:

,,Akoe tjoe.ma berkata apa jang sabenernja, 'nko Han-bie!"

Han-bie tida berkata satoe apa, ia seperti ilang soemangetnja boeat samentara waktoe, ia meremin

90 T J E R I T A R O M A N

maianja seperti sedeng berpikir keras.

„Kau sekarang pikiran nnaoe pergi di nnana?" tanjah Tiang-oen »jang maoe poeter itoe pembitjarahan ka laen djoeroesan.

Selang sakoetika lamanja baroe Han-bie menjaoef:

,,Ada obi ad:a tales, 'nko Tiang-oen, ada api tentoe ada l'elatoenja. Daie<m ini hal akoe sekarang a'ken da-teng di Semarang sebagi lelatoe, jang maoe bikin pembalesan!"

,,Kau kliroe, 'nko Han-bie ! " saoet Tiang-oen lagi dengen djoedjoer, ,,perkara jang soeda liwat tingga!

liwat, lebih baek sekarang kau ikoet akoe. Akoe ting­

gal di Bogor dan bakerdja di sala-satoe toko impor­

teur di sini. Plahan-plahan brangkali akoe bisa tjariiker»

kerdijahan boeat kau!"

,,'N'ko Tiang-oen," kata Han-bie dengen swara ter-iharoe, ,,sobat seperti kau, di doenia ada sanget dja-rang! Kebanijakan sobat-sobat, kaloe liat satoe sobat dalem tjilaka, dalem soesa, boekan dia-orang toeloeng, tapi kita memang soeda kadjeblos dalem rawa, marika tambah indjek kepala kita, soepaja djadi kalelap sekalian!"

la brenti sabentar dan tertawa getir, kamoedian ia berkata lagi;

,,Dan tjinta, oh, orang jang bitjara perkara tjinta ada orang jang otaknja miring! Liat Lian-nio, doeloe ia soempah, jang ia tjoema tjinta padakoe saorang, sekarang apa? Tjinta saorang prempoean ada sa-oepama saldjoe, jang kena kepanasan mata-hari sadja lantes loemer "

Tiang-oen imengawasin dengen merasa kasian pada Han-bie jang mengrendeng troes dengen toendoekin kepala:

,,Dan orang toea katanja maoe bikin broentoeng

LELATOE anaknja API ! 91

anaiknja ini semoea kepalsoean! Orang toea tida beda dengen p e n d j o e a I anak, siapa jang .mempoeniai lebih banjak harta, auto lebih bagoes, ia jang dapet!

Boekan kamoelia'an hati, boekan perboeatan baek jang diboeat oekoeran di doenia, tapi oewang, oewang !"

Tiang-oen tepok poendaknja Han-bie dan berkata:

iiSoeda! Djangan berpikir begitoe roepa, nko 'Han-bie! Tida ad'a goenanja, lebih baek toeroet akoe poe-nja voorstel baroesan! Kau masih ada harepan boeat dapet pengidoepan baek, 'nko hian-bie!

,,Akoe soeda bilang," kata lagi Han-bie, ,,sobat jang seperti kau ada djarang dan akoe moesti ber-trima kasi kau-poenja kebaekan hati! Tapi pengidoe­

pan seperti akoe soed'a terlaloe roesak, soeda terlaloe bedjat, boeat apa dibikin ba.eik kombali ?"

Tiang-oen poenja boedjoekan boeat adjak Han-bie tinggal di roemahnja sia-sia sadja, maka koetika Han-bie doedoek di -kreta api jang aken membawa dirinja ka Semarang, Tiang-oen tjoema bisa berkata boeat pengabisan kali:

,,Kaloe kau di blakang hari perloe dengen akoe,

"nko Han-bie, inget, jang akoe-poenja roemah selaloe terboeka boeat kau!"

Ini doea sobat berpisahan denge'n sama-sama -me-ngembeng aer-mata

Di dalem trein Han-bie bajangken lagi kédjadian-kedjadian jang telah liwat. la seperti apal, soeratnja Eng-hwat jang terkirim pada Lian-nio itoe hari, dal&m

«mana itoe -manoesia soeda pitenah ia bikin peng­

gelapan dan sebaginja. Bahoea di doenia, ia tida mempoenjai moesoe, selaennja Eng-.hwat, jang oisa dianggep sebagi saingannja d'alem pertjintahan, mem­

bikin Han-bie djoega djadi berpiikiran semingkin tetep,

92

T J E R I T A R O M A N bahoea jang lakoeken itoe bahaja api djoega dan bisa djadi ia sa.peket dengen Hong-beng, saorang ijang ia kenal nnemang berpikiran lennah.

Djoega ia sekarang bisa bajangken dengen njata, kenapa Hong-beng begitoe membera+in padanja, beginnana itoe barang-barang boekti ada di roemah-nja dan jang membikin ia tida bersangsi lagi, adalah koetika 'ntjek Ek-soey soeroe ia goenaken api,

^jang bisa denger tjoema Eng-'hwaf, sebab medjanja ada rapet dengen dingding kamarnja Han-bie.

„Lian-nio," berkata Han-bie dengen plahan, ,,kau boleh berboeat beriboe dosa, rasanja^ akoe tida sang-goep mengoetoek pada kau. Kaloe kau taoe, Lian, tjinta itoe djoega tida beda dengen api! Apinja bisa padem, tapi lelatoenja masih berkobar troes boeat membakar akoe poenja hati!"

XIV

In document noeajan waMoe (pagina 87-95)