Pro:ram Ptrbtibaa PeaetitiaD An&katllt, Xl
KONTINYUITAS PESANTREN TRADISIONAL DAN PENYIAPAN MASA DEPAN PESANTREN BUDI
LAMNO, KABUPATEN ACEH BARAT
Ol eh
Dr.!, NURDIN
Sl,r Pengajar pad, F.kultas Syari ',h lnstitut Agaml Islam N egen A r-Ramry
PUSAT PENELITlAN
n, MC SOSIA" J)AN 1lI IIlA YAUNIVERSITAS
SYIAII KIIAJ.ADARUSSALi\M, 1\i\NJ)i\
i\(,~JI199711998 Pro:ram Ptrbtibaa PeaetitiaD An&katllt, Xl
KONTINYUITAS PESANTREN TRADISIONAL DAN PENYIAPAN MASA DEPAN PESANTREN BUDI
LAMNO, KABUPATEN ACEH BARAT
Ol eh
Dr.!, NURDIN
Sl,r Pengajar pad, F.kultas Syari ',h lnstitut Agaml Islam N egen A r-Ramry
PUSAT PENELITlAN
n, MC SOSIA" J)AN 1lI IIlA YAUNIVERSITAS
SYIAII KIIAJ.ADARUSSALi\M, 1\i\NJ)i\
i\(,~JI199711998
KATAPENGANTAR
Syukur Alhamdulillah, penulis telah berllnsil menyeles.ikan penelitian yang bOJjudul "Kontinyuitas Pesantren Tr.disional dan Penyiapan Masa Depan Pesantren BUDJ Lamno".
Laporan ini merupakan hasil penelitian lapansnn dalam rangka pelatihan penelitian di PPISB Unyiah, di man. penulis .dslah saJah seorang pesertanya.
Kepads .emua pihak yang telah membantu terlaksanenya pimelitian ini penuli. menghaturkan banyak terima kasih. Secara khusus penulis juga mensucepkan terima kasih kepad. Direktur PuSal Penelitian lImu Sosial Dan Budsya (pPISB) Unsyiah ynng t.lah memberi kesempalan kepads
pcnulis
untuk menjadi salah seorang pes.rta daJam pelatihan ini. Ungkapan terima ka.ih juga penulis oIamatkan kepads Bopak Dekan Fakultas Syari'ah ynng telah membelikan Izin kepads penuli. untuk mengil-:uU pelntihan in!.
Sebagai pen.liti pernula, penulis merrj.dari bahw. tulisan !Ill
mengandung ban'lak sekali kekurangan. Untuk itu saran dan kritik konstruktif sarlg3l diperlukan bag; ke.empumaan loporon ini.
Akhimya perulis berharap bahwa loporon ini dopa! turut menyumbnng- kan kontribusi bag; penelitian-penelitian lanjutan tenlmlg ulama tradisional di Aceh.
Penulis Drs. Nurdln
1
KATAPENGANTAR
Syukur Alhamdulillah, penulis telah berllnsil menyeles.ikan penelitian yang bOJjudul "Kontinyuitas Pesantren Tr.disional dan Penyiapan Masa Depan Pesantren BUDJ Lamno".
Laporan ini merupakan hasil penelitian lapansnn dalam rangka pelatihan penelitian di PPISB Unyiah, di man. penulis .dslah saJah seorang pesertanya.
Kepads .emua pihak yang telah membantu terlaksanenya pimelitian ini penuli. menghaturkan banyak terima kasih. Secara khusus penulis juga mensucepkan terima kasih kepad. Direktur PuSal Penelitian lImu Sosial Dan Budsya (pPISB) Unsyiah ynng t.lah memberi kesempalan kepads
pcnulis
untuk menjadi salah seorang pes.rta daJam pelatihan ini. Ungkapan terima ka.ih juga penulis oIamatkan kepads Bopak Dekan Fakultas Syari'ah ynng telah membelikan Izin kepads penuli. untuk mengil-:uU pelntihan in!.
Sebagai pen.liti pernula, penulis merrj.dari bahw. tulisan !Ill
mengandung ban'lak sekali kekurangan. Untuk itu saran dan kritik konstruktif sarlg3l diperlukan bag; ke.empumaan loporon ini.
Akhimya perulis berharap bahwa loporon ini dopa! turut menyumbnng- kan kontribusi bag; penelitian-penelitian lanjutan tenlmlg ulama tradisional di Aceh.
Penulis Drs. Nurdln
1
=
DAFTARISI
haJaman KATAPENGANTAR ... .
DAFTARISI ... . BAB I PENDAHULUAN ... . A. Latar BeJakarJg M.salah ... . B. Rumu.nn Masnlah ... ... .... . C. Tujunn dan Manfnat Penelihan ... . D. Metode Penelitian ... . BAB II TRADISI PESANTREN ... . A. Sistem Kepcmimpinan Pesanlren ... . B. Hubungan Guru dan Santri ... . C. Sislem IImu Dalam Pendidikan Pesantren ... . BAB ID PESANTREN BUDI DAN PROSPEK MASA DEPAN ... . A. Sejarah Ringkas ... . B. Keknyaan Pesantrell BUD]
C.
Aktifitas
Pesantren BUD! ..... .....D . .P~e<J ~Per1~ J)M~';
~:r ?ZiJI:;7J.S
DAFT AR KEPUST AKAAN .. ,
.. . ... ... ...
-... .
11
11
1
1 3
4 5
6 6 8
11
20
20 21'23 P4
U
27
=
DAFTARISI
haJaman KATAPENGANTAR ... .
DAFTARISI ... . BAB I PENDAHULUAN ... . A. Latar BeJakarJg M.salah ... . B. Rumu.nn Masnlah ... ... .... . C. Tujunn dan Manfnat Penelihan ... . D. Metode Penelitian ... . BAB II TRADISI PESANTREN ... . A. Sistem Kepcmimpinan Pesanlren ... . B. Hubungan Guru dan Santri ... . C. Sislem IImu Dalam Pendidikan Pesantren ... . BAB ID PESANTREN BUDI DAN PROSPEK MASA DEPAN ... . A. Sejarah Ringkas ... . B. Keknyaan Pesantrell BUD]
C.
Aktifitas
Pesantren BUD! ..... .....D . .P~e<J ~Per1~ J)M~';
~:r ?ZiJI:;7J.S
DAFT AR KEPUST AKAAN .. ,
.. . ... ... ...
-... .
11
11
1
1 3
4 5
6 6 8
11
20
20 21'23 P4
U
27
BABI PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Ma •• lah
Pendidikan pesantren telab banyak berkembang di Aceh sejak zaman pm kcrnerdekaan. Bahkan lemboga ini lelab terkenal sebagai pusat pendidikan kader anti penjajab dan pejuang bangaa yang tangguh.
Di Aceh, lembaga pendidikan tradisional ini terkenal dengan istilab Day:lh. Namun demikian. dl sini penlllis lebib banyak rnenggunakan istilab pesantrB" karena istilab tersebut sudab Icbih terkennl dan teJab menjadi nama
yang sangat poplller di seluruh Indonesia.
Kalau ditelab dalam sejarab pendidikan Indonesia, pesantren adalah Icrnbaga yang labir bersamallll dengnn cit.-cita masyarakat untuk memberikan pendidikan agarna Islam kepada anak-anak mereka, generaSl muda dan babkan kepada siapa saja yang benninat, agar masyarakat selalu dapat beribadah kepada A1lab secara benar, berinteraksi dengan sesarna manusia dan aJarn scrnesta sesuai dengan pelintab Allab.
Kecuali yang menyebutka., dirinya pesnntren modem. seeam umum
pesantren mernang bercorak tradisional (HRlim Tosa, 1990: 29). Bukan hany"
di Acelt, tetapi harnpir di seluruh Indonesia, lernbaga ini dikena! paling teguh berpegang pada trndisi mazhab dan kajian fiqh kiasik. Oricntasinya Icbih
I BABI PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Ma •• lah
Pendidikan pesantren telab banyak berkembang di Aceh sejak zaman pm kcrnerdekaan. Bahkan lemboga ini lelab terkenal sebagai pusat pendidikan kader anti penjajab dan pejuang bangaa yang tangguh.
Di Aceh, lembaga pendidikan tradisional ini terkenal dengan istilab Day:lh. Namun demikian. dl sini penlllis lebib banyak rnenggunakan istilab pesantrB" karena istilab tersebut sudab Icbih terkennl dan teJab menjadi nama
yang sangat poplller di seluruh Indonesia.
Kalau ditelab dalam sejarab pendidikan Indonesia, pesantren adalah Icrnbaga yang labir bersamallll dengnn cit.-cita masyarakat untuk memberikan pendidikan agarna Islam kepada anak-anak mereka, generaSl muda dan babkan kepada siapa saja yang benninat, agar masyarakat selalu dapat beribadah kepada A1lab secara benar, berinteraksi dengan sesarna manusia dan aJarn scrnesta sesuai dengan pelintab Allab.
Kecuali yang menyebutka., dirinya pesnntren modem. seeam umum
pesantren mernang bercorak tradisional (HRlim Tosa, 1990: 29). Bukan hany"
di Acelt, tetapi harnpir di seluruh Indonesia, lernbaga ini dikena! paling teguh berpegang pada trndisi mazhab dan kajian fiqh kiasik. Oricntasinya Icbih
I
2
tertuju pada ijtihad-ijtihnd ula!na daJam kalangan empat ma2hab, bahkan lebih k/rusus Iag; m82hab Syafi'i.
Pendidikan pesantren dibin. dalam mngka untuk membemuk manusia- manusi. "shaleh" yang selalu seti. pada, dan menjalani hidupnya scsuai dengan. ajarnn Islam. Tujuan selanjutnya adalah untuk memproduksi orang- orang yang berpengetahuan tinggi k/rusl1snya mengenai ajaran Islam dan hukum-hukum Islam yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
Secam UJtUlm dapat dikatakan bahwa pesantren memang didirikan dengan dukungan masyarakat don untuk kepentingan nmsynrakat. Nomull demikiBl1, perkembangan sosial budayn dan ckonomi telah menggiring pesantrcn menghadapi tantangan masa dapan yang sangat perlu dipertimbang- kan. Kclangsungan pendidikan di pes80trcn don Perkembangannya yang terpadu tidak dapat hanya diandalkon pada dukungan masyarakal sccam pasrah. Pesantren perlu bertindak secara profesionaJ don mc!embaga. Ini memangjarang m.njadi pematian serius berbagaj pe.antren di .clumh Daernh Aceh.
Sejauh yang telah penulis telusun, hany. pesantten BUD! (Bahrul Ulum Diniyah lslamiyah), Lamno Jaya, Aceh Rarat yang telah mengadakan upaya ke arah antisipasi masalah tersebut.
Pesantren BUD! didirikan pada tahun 1967 oleh scorang ularna ter- kenaJ, Tgk. Ibrahim lshaq (Abu Budi), atas dukungan don partisipasi masya-
2
tertuju pada ijtihad-ijtihnd ula!na daJam kalangan empat ma2hab, bahkan lebih k/rusus Iag; m82hab Syafi'i.
Pendidikan pesantren dibin. dalam mngka untuk membemuk manusia- manusi. "shaleh" yang selalu seti. pada, dan menjalani hidupnya scsuai dengan. ajarnn Islam. Tujuan selanjutnya adalah untuk memproduksi orang- orang yang berpengetahuan tinggi k/rusl1snya mengenai ajaran Islam dan hukum-hukum Islam yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
Secam UJtUlm dapat dikatakan bahwa pesantren memang didirikan dengan dukungan masyarakat don untuk kepentingan nmsynrakat. Nomull demikiBl1, perkembangan sosial budayn dan ckonomi telah menggiring pesantrcn menghadapi tantangan masa dapan yang sangat perlu dipertimbang- kan. Kclangsungan pendidikan di pes80trcn don Perkembangannya yang terpadu tidak dapat hanya diandalkon pada dukungan masyarakal sccam pasrah. Pesantren perlu bertindak secara profesionaJ don mc!embaga. Ini memangjarang m.njadi pematian serius berbagaj pe.antren di .clumh Daernh Aceh.
Sejauh yang telah penulis telusun, hany. pesantten BUD! (Bahrul Ulum Diniyah lslamiyah), Lamno Jaya, Aceh Rarat yang telah mengadakan upaya ke arah antisipasi masalah tersebut.
Pesantren BUD! didirikan pada tahun 1967 oleh scorang ularna ter- kenaJ, Tgk. Ibrahim lshaq (Abu Budi), atas dukungan don partisipasi masya-
-
3
rakat. Pesnntrcn ya"ll mula-"",!3 h,,"J.l merupakan dayah
kecil,
da!am waktu yang tichikIcnm,
borker..bang menjadi sebuM lomboga pcndidiknn Islamtrndision.1 yMg leckene!
Bcmpoi ke s.lurull Aceh, d&nbahkan ke Iuar
daeIlIh.Sampai
saat ini, Pesar.!ren BUD!memiliki kckayaan
yangmemberikan harnpan certh b"8i perl<embnng:
mnya <li m~.sa akandatang sebush kenyataan yang jauh berbede
d'lfi ~c"anil'cn-pcs:mtrcn trndisional lainnya di seluruhAcoh. Hal inilsh
yang lelsh menjadil:anpesantren
iniunik
dan menarik untuk(
dikaji.
M ... Ish yanS diplli!'
d.h"" pen<'iti.n
iniIcbib
berorientui pada upayapesantren tradisicnal
dal"'Tl ren*a mcmptmahankan eksistensinya IIIal8-badapi
tantangan ekonomi don SOS!.! blldayadi masa
ekAn daIang. Seho8l'1-•mana
telsh dijela.skan t1i
ala., Fesantren merupakanlemba8l' tradiaional ymg lebib memper:""tiksn
mOllalah pendidikan dankogiatan-kogiatan
kOOf!l'1DUD somata. Namun selelabdilakuk3l1
observasi, ternyata terclapat peamrmyang sudah
mengftllll>i1 sikap yanglebih maju
danjallll k.
depan, yal1u p.aulJen BUD! Lamnoyang
sekarang sudahmelakukan peraiapan-penitpon
ek.coomi•
• """'" malar!g un!IJk menja~
kontinyuitas lernbaga ten<ebul
J:leqsau
demikia:l, !Tla!Ialah peruuna,
yatI8akan
diteliUadalah: BIaal-
man. sikap pesantren BUD!
cl.lam monghadapi
tantangun ekooomi di mas.-
3
rakat. Pesnntrcn ya"ll mula-"",!3 h,,"J.l merupakan dayah
kecil,
da!am waktu yang tichikIcnm,
borker..bang menjadi sebuM lomboga pcndidiknn Islamtrndision.1 yMg leckene!
Bcmpoi ke s.lurull Aceh, d&nbahkan ke Iuar
daeIlIh.Sampai
saat ini, Pesar.!ren BUD!memiliki kckayaan
yangmemberikan harnpan certh b"8i perl<embnng:
mnya <li m~.sa akandatang sebush kenyataan yang jauh berbede
d'lfi ~c"anil'cn-pcs:mtrcn trndisional lainnya di seluruhAcoh. Hal inilsh
yang lelsh menjadil:anpesantren
iniunik
dan menarik untuk(
dikaji.
M ... Ish yanS diplli!'
d.h"" pen<'iti.n
iniIcbib
berorientui pada upayapesantren tradisicnal
dal"'Tl ren*a mcmptmahankan eksistensinya IIIal8-badapi
tantangan ekonomi don SOS!.! blldayadi masa
ekAn daIang. Seho8l'1-•mana
telsh dijela.skan t1i
ala., Fesantren merupakanlemba8l' tradiaional ymg lebib memper:""tiksn
mOllalah pendidikan dankogiatan-kogiatan
kOOf!l'1DUD somata. Namun selelabdilakuk3l1
observasi, ternyata terclapat peamrmyang sudah
mengftllll>i1 sikap yanglebih maju
danjallll k.
depan, yal1u p.aulJen BUD! Lamnoyang
sekarang sudahmelakukan peraiapan-penitpon
ek.coomi•
• """'" malar!g un!IJk menja~
kontinyuitas lernbaga ten<ebul
J:leqsau
demikia:l, !Tla!Ialah peruuna,
yatI8akan
diteliUadalah: BIaal-
man. sikap pesantren BUD!
cl.lam monghadapi
tantangun ekooomi di mas.-
--- - - - -
4 lIkan datang langkall-Iangkah apa saja yang telall diarnbil oleh pesantren tersebut untuk mengadakan persiapan-persiapan bagi kem~juan pcndidikan dan Satan. serta fasilitas yang dil>utuhkannya aesuai dengan perkembangan zaman; dan apa laI." b.12kang yang mcnjndi motivator perkembangan ekonomi di clayah BUDl se earn unik.
Sedangk!lll mai" probl"mnya (pertanyaan inti) aclalall: b~imana
proses munculnya berbag.i ide dRIl gr.gBsan clari pimpinan pesa.'1tren BUD]
sahi"B8" pesantren tersebut telall merupakan pesantren yang perlu diteladani, khusunya dalam bidang keberliRsilan pendidikan clan pengembangan ekonomi dayah.
C. TuJuan dau Manf:utt P.m"UUlIn
Penelit;8J1 illi akan melldeskripsikan perkcmb8J1g8l1 pendidikan dan ekonomi pesantren BUD! Lamno. Sebagni sebuall pesanlrcn trndisional, pcsantren BUD! mempuOYRi karakteristik yang unik. Untok itu hji.n inj
mencoba menyingkap berbBgai fenomena menBrik yang n1clatarbclakangi keunikan pesRIltren ternebul.
Perlu dijelaskan lagi bahwa penelitian ini. sebagaimana juga penelitian- penelitian sosiologi lainnya, tidnk hany. ingin menggambarkan sejumlab id.
dan 88gasan-gagasan. tctapi juga bagaimalla proses dan latar belakang yang telall memunculkan ide dan gagllS80 tersebut.
-
--- - - - -
4 lIkan datang langkall-Iangkah apa saja yang telall diarnbil oleh pesantren tersebut untuk mengadakan persiapan-persiapan bagi kem~juan pcndidikan dan Satan. serta fasilitas yang dil>utuhkannya aesuai dengan perkembangan zaman; dan apa laI." b.12kang yang mcnjndi motivator perkembangan ekonomi di clayah BUDl se earn unik.
Sedangk!lll mai" probl"mnya (pertanyaan inti) aclalall: b~imana
proses munculnya berbag.i ide dRIl gr.gBsan clari pimpinan pesa.'1tren BUD]
sahi"B8" pesantren tersebut telall merupakan pesantren yang perlu diteladani, khusunya dalam bidang keberliRsilan pendidikan clan pengembangan ekonomi dayah.
C. TuJuan dau Manf:utt P.m"UUlIn
Penelit;8J1 illi akan melldeskripsikan perkcmb8J1g8l1 pendidikan dan ekonomi pesantren BUD! Lamno. Sebagni sebuall pesanlrcn trndisional, pcsantren BUD! mempuOYRi karakteristik yang unik. Untok itu hji.n inj
mencoba menyingkap berbBgai fenomena menBrik yang n1clatarbclakangi keunikan pesRIltren ternebul.
Perlu dijelaskan lagi bahwa penelitian ini. sebagaimana juga penelitian- penelitian sosiologi lainnya, tidnk hany. ingin menggambarkan sejumlab id.
dan 88gasan-gagasan. tctapi juga bagaimalla proses dan latar belakang yang telall memunculkan ide dan gagllS80 tersebut.
5
Jadi hasil peneliti8.~ il,; "k." ",emberikan kontribusi penting bagi per- kembangan i1mu-ilmu sosia!, ~an juga akan mempakan kaji»1I menarik bagi para peminat stud;-studi tentang kehidupan masyar"kat fradisional dan keagamaan.
D. M.lode PeneUtian
Pendekatan yaog dilakukan dalam melaksanakan penelitian ini .dalah pen· dekatan 8na:i<oi'f ktlalitalii
yans
didasarkan alas teori grtJ"Jnded rasoarch.Pcneliti melakukel1 obserV's.i di lapangan dan berpartisipasi langsung dalsrn kegialBn·kegialBn yang dilakukan pam subjek penelitian. Dengan earn seperti inilah data.-d.la dikumpulk!ln, cli samping akan diadakan juga wawaneara seeam mcndalam dengan orang-or.ng tertentu. khususnya pimpinan dayah dan
tokoh-tokoh masyarakat sc~'mpat.
Metode penclitian in! iebih mengandalkan ketajaman pengamalan clan
interpretasi langsung at.... fakti-fakl. Y""8 hidup dan lindakan-tindakan sponllln, k.etimbang analisi. ala. angka-angk. "cearn kuantitalif. Aneli.a yang diberikan lebih merupaknn tafsirnn &.tas scmua realit.a& dan fukla-fakta yang.
diterrrukan dilapangan. bempa kenyalaan hidup. pendaput dan p.nga.laman pribadi .ubjck Hlau pam """jek yang diteliti. Dalam peneliti." ini, liciak nda sebuah konsep atau teori ),.ng aka." di uji di lapaJlgan. Konsep-kon.ep dlll' teori yall,g ada. kalau mcmang dipcl'lukan, hanya dijadikan sebagai land.san atau kerangkA. untul: merek{'"ost..'1Jksi teon yang lam.
5
Jadi hasil peneliti8.~ il,; "k." ",emberikan kontribusi penting bagi per- kembangan i1mu-ilmu sosia!, ~an juga akan mempakan kaji»1I menarik bagi para peminat stud;-studi tentang kehidupan masyar"kat fradisional dan keagamaan.
D. M.lode PeneUtian
Pendekatan yaog dilakukan dalam melaksanakan penelitian ini .dalah pen· dekatan 8na:i<oi'f ktlalitalii
yans
didasarkan alas teori grtJ"Jnded rasoarch.Pcneliti melakukel1 obserV's.i di lapangan dan berpartisipasi langsung dalsrn kegialBn·kegialBn yang dilakukan pam subjek penelitian. Dengan earn seperti inilah data.-d.la dikumpulk!ln, cli samping akan diadakan juga wawaneara seeam mcndalam dengan orang-or.ng tertentu. khususnya pimpinan dayah dan
tokoh-tokoh masyarakat sc~'mpat.
Metode penclitian in! iebih mengandalkan ketajaman pengamalan clan
interpretasi langsung at.... fakti-fakl. Y""8 hidup dan lindakan-tindakan sponllln, k.etimbang analisi. ala. angka-angk. "cearn kuantitalif. Aneli.a yang diberikan lebih merupaknn tafsirnn &.tas scmua realit.a& dan fukla-fakta yang.
diterrrukan dilapangan. bempa kenyalaan hidup. pendaput dan p.nga.laman pribadi .ubjck Hlau pam """jek yang diteliti. Dalam peneliti." ini, liciak nda sebuah konsep atau teori ),.ng aka." di uji di lapaJlgan. Konsep-kon.ep dlll' teori yall,g ada. kalau mcmang dipcl'lukan, hanya dijadikan sebagai land.san atau kerangkA. untul: merek{'"ost..'1Jksi teon yang lam.
"
, ,
"
"
bARIJ
TRADISI pgSANTREN
A. SI.lem KepemJmplnan Pesautren
Untuk mendapalkan gambaran mengenai trndisi dan konsep keilmuan yang dionut pcsantren tradisionnl, ada baiknya kita mcneJaah terlebih dahulu bagsimana sistem kcpemimpinan yang bcTkembanga di dalanmya. Scperti dikatakan Zamakhsyari Dhofier (1982: 44), pondok pesanlren tidak bisa dilcpaskan dari peran Kyai (di Aceh disebut Teungku) scbagai pimpinan atau pcngasuhnya. Pimpinan, pada umumn)'a pcsuntren tradi.ional, adaIah figur utarna yang paling disegani dan dihormali.
Dalam Inshafoddin: Profil Porsalllan Dayah c/j Ac<!h (Salk Iskandar
Wijaya. 1994/199': ·11) disebutkan bahwa Te"n8l,u Chik adalah .alall satu dari tiga unsur dasar unlUk dapat berdirinya sebuah dayah (pe.antren) di sarnping duB unsur lain: murid (santri) dan mesjid. Teungku Chik yang
• ,. J .'
dimaksudlom di sini tentu saj. pimpinan utarna pesantrcn y.mg mcmbawahi Teung" .. u-tcWJgku lain sebRgtti slafuya, yang disebut dengan "Tcong!m Rangkang". Istilah T cungku Chik scbcnarnya sudah jllJ'8llg digunakan s.k~ istilah yang lebih populer untuk seorang pimpinim dayah .daIah
,
"Abu" (dari bahaaa Arab: Bapak), seperti Abu Tanoh Mir.m (aim,), Abu Kola Krueng. Abu Teupin Raya_ dan lain-lain.
6
"
, ,
"
"
bARIJ
TRADISI pgSANTREN
A. SI.lem KepemJmplnan Pesautren
Untuk mendapalkan gambaran mengenai trndisi dan konsep keilmuan yang dionut pcsantren tradisionnl, ada baiknya kita mcneJaah terlebih dahulu bagsimana sistem kcpemimpinan yang bcTkembanga di dalanmya. Scperti dikatakan Zamakhsyari Dhofier (1982: 44), pondok pesanlren tidak bisa dilcpaskan dari peran Kyai (di Aceh disebut Teungku) scbagai pimpinan atau pcngasuhnya. Pimpinan, pada umumn)'a pcsuntren tradi.ional, adaIah figur utarna yang paling disegani dan dihormali.
Dalam Inshafoddin: Profil Porsalllan Dayah c/j Ac<!h (Salk Iskandar
Wijaya. 1994/199': ·11) disebutkan bahwa Te"n8l,u Chik adalah .alall satu dari tiga unsur dasar unlUk dapat berdirinya sebuah dayah (pe.antren) di sarnping duB unsur lain: murid (santri) dan mesjid. Teungku Chik yang
• ,. J .'
dimaksudlom di sini tentu saj. pimpinan utarna pesantrcn y.mg mcmbawahi Teung" .. u-tcWJgku lain sebRgtti slafuya, yang disebut dengan "Tcong!m Rangkang". Istilah T cungku Chik scbcnarnya sudah jllJ'8llg digunakan s.k~ istilah yang lebih populer untuk seorang pimpinim dayah .daIah
,
"Abu" (dari bahaaa Arab: Bapak), seperti Abu Tanoh Mir.m (aim,), Abu Kola Krueng. Abu Teupin Raya_ dan lain-lain.
6
,"'i" lP'
OIA;. 1l1li1> ~"" ~~ !"~, a.~~ ~ ~ ~~
struKtur bum)'!.
~sh ~I!. bl.lksn
hSIl)'!sekedar
1>.gi .. ,.ag Il!k ttspi;a!bl. Il!pi 1eM! dari ifu,
sd>ogai wni>er
kehidupari . dan semangat dari pesantm1 itu sendiri.M.nurut Weber, .eperti dikutip Anli
Ruth
Willner (1968: 2-3).ada tip
tipologi kepemimpinan· dilihat dari seg; otoritas &tau ·kewenangamya,
yaitu:
tradisional. legal (rasional) dan kharismntik. Kcwenangnn model portIUna mernperoleh legitimasi dari tradisi &tau warisan kultur )'lU18 sudah
.cIa.
Pads model kedua, kewenangan bera.al dari konstitusi ra.,ional, didaaarl<an &laB pertimbtmgan legali!as, seperti birokrasi. Sedangkan pada tipeJceti&a,
kewenangan didasarkan IIIAS h:ualita.s khusus yallg dimilild sesearang. dan lebih t.t:rkesan mcmpunyai ke!matnn "mennkJukkan" ynng luar bi ....
Jika tipologi ini dipertimblll1gkan.
.
maka TelJIl8lrn (pimpinan) ,, _ _dapat dirnasukkan dalam kategore ketiga: pemimpin kharismatik. KelebiJlalt.
kelebihall (kharisma)
ynng
dimiliki seornng TeunsJru merupakan~
otoritas dnn powe11lya terhadap para santri dan masyoraksl Kharisma iniJah yang memberikall implikasi bagi keseluruhan bangunan sIruktur· J(o.
pemimpinan pads sebush pesanlIen, dnn ini puIs
yang
memberikan koabnimn bagi kepaluhan serta pengabdian para santri yang teljadi se<:ln IMp! tawar menawar.\
,
.. ..
,"'i" lP'
OIA;. 1l1li1> ~"" ~~ !"~, a.~~ ~ ~ ~~
struKtur bum)'!.
~sh ~I!. bl.lksn
hSIl)'!sekedar
1>.gi .. ,.ag Il!k ttspi;a!bl. Il!pi 1eM! dari ifu,
sd>ogai wni>er
kehidupari . dan semangat dari pesantm1 itu sendiri.M.nurut Weber, .eperti dikutip Anli
Ruth
Willner (1968: 2-3).ada tip
tipologi kepemimpinan· dilihat dari seg; otoritas &tau ·kewenangamya,
yaitu:
tradisional. legal (rasional) dan kharismntik. Kcwenangnn model portIUna mernperoleh legitimasi dari tradisi &tau warisan kultur )'lU18 sudah
.cIa.
Pads model kedua, kewenangan bera.al dari konstitusi ra.,ional, didaaarl<an &laB pertimbtmgan legali!as, seperti birokrasi. Sedangkan pada tipeJceti&a,
kewenangan didasarkan IIIAS h:ualita.s khusus yallg dimilild sesearang. dan lebih t.t:rkesan mcmpunyai ke!matnn "mennkJukkan" ynng luar bi ....
Jika tipologi ini dipertimblll1gkan.
.
maka TelJIl8lrn (pimpinan) ,, _ _dapat dirnasukkan dalam kategore ketiga: pemimpin kharismatik. KelebiJlalt.
kelebihall (kharisma)
ynng
dimiliki seornng TeunsJru merupakan~
otoritas dnn powe11lya terhadap para santri dan masyoraksl Kharisma iniJah yang memberikall implikasi bagi keseluruhan bangunan sIruktur· J(o.
pemimpinan pads sebush pesanlIen, dnn ini puIs
yang
memberikan koabnimn bagi kepaluhan serta pengabdian para santri yang teljadi se<:ln IMp! tawar menawar.\
,
.. ..
8
B. Hubungan Guru dan Santrl
Guru, dalam ajaran thariqah (metode atau jalan menuju Tuhan; amalan /hariqah merupaklm kegiatan yang tidak terpisahkan dati kehidupan pesantren), diyakini seb"8"i medium yang menglrubungkan antara seornng murid dengan Tuhan. Tanpa
guru.
seornng murid akan tersesat atau discs.t- kan syaithan. Karena pimpinan pesantren d.lam sistem trnJisional adalah seornngguru
"besat" yang bertanggung jawab bukan hany. memimpln pesanlren, tetapi juga bertanggung j.wab atas keseluruhan persoalan pem- bangunan, pengelolaan dan pendidikan pesanlren; mak. pimpinan pcsanlren merupakan titik sentral yang h'mpir secats absolut membcrikan kcsclumhan wam. dan bentuk soaio-h:ultur pesanlren. WalRUpun sistem kepemimpinan birokratik sekatang sudah mul.i masuk ke pesantren, namun i. belum mampu menggeser peran Teungku Dayah (istilah lain untuk Teungf..·u Chik, Abu atau pimpinan pesantren) seb.gai figur utatna, pemberi pengamh d'U1 d.ci.rionmaJcgr pad. sebuah pesantren. Jadi kepemimpinan di p •• antren trndisional masih terpusat pad..atu orang. sang guru .tau Teun@cu.
. Sel81yutnya, <'.slam pcndidikan tradisional (khllsusnya di pesanlren), sistem komunikllsi yang digunakan mcmpakan kontak personal yang mcm- bawa damp.k psikologis sangat h:u8t. Scorang guru menempatkan muridnya pad. posisi seb"8"i anak-eJlaknya; rutinya, ada scmacam ikatall kekeluatgaAn yang berperan dalam hubung.n terseout. Jni katena kchadiran seorang murid 8
B. Hubungan Guru dan Santrl
Guru, dalam ajaran thariqah (metode atau jalan menuju Tuhan; amalan /hariqah merupaklm kegiatan yang tidak terpisahkan dati kehidupan pesantren), diyakini seb"8"i medium yang menglrubungkan antara seornng murid dengan Tuhan. Tanpa
guru.
seornng murid akan tersesat atau discs.t- kan syaithan. Karena pimpinan pesantren d.lam sistem trnJisional adalah seornngguru
"besat" yang bertanggung jawab bukan hany. memimpln pesanlren, tetapi juga bertanggung j.wab atas keseluruhan persoalan pem- bangunan, pengelolaan dan pendidikan pesanlren; mak. pimpinan pcsanlren merupakan titik sentral yang h'mpir secats absolut membcrikan kcsclumhan wam. dan bentuk soaio-h:ultur pesanlren. WalRUpun sistem kepemimpinan birokratik sekatang sudah mul.i masuk ke pesantren, namun i. belum mampu menggeser peran Teungku Dayah (istilah lain untuk Teungf..·u Chik, Abu atau pimpinan pesantren) seb.gai figur utatna, pemberi pengamh d'U1 d.ci.rionmaJcgr pad. sebuah pesantren. Jadi kepemimpinan di p •• antren trndisional masih terpusat pad..atu orang. sang guru .tau Teun@cu.
. Sel81yutnya, <'.slam pcndidikan tradisional (khllsusnya di pesanlren), sistem komunikllsi yang digunakan mcmpakan kontak personal yang mcm- bawa damp.k psikologis sangat h:u8t. Scorang guru menempatkan muridnya pad. posisi seb"8"i anak-eJlaknya; rutinya, ada scmacam ikatall kekeluatgaAn yang berperan dalam hubung.n terseout. Jni katena kchadiran seorang murid
9
di pesantren atau tempat pengajian memang teciadi seearn khidmat clan penuh maknll, didalrului oleh sebuah proses "aqad", di mana seoeang murid atau santri disernhterimakan oleh orang tualwalinya kepada guru (dalam hal ini Teungku pesantren) seeam langsung; lewat scbuah up.cam yang penuh dengan sentuhan-sentuhan ritus, bllkan melalui proses birokrasi yang beroelit- belit. Sernhterima inilah yang merupakan awal karir si santri untuk mej.lani bidup sebogai orang nwudagang, lepas dan keluarga clan bahkan masyaraknt- nya untuk suatu sBat nanti io kembali dan berkiprah sebagai scb,,!,""i seorang
"a1im". Proses owat ini pulo yang nantinya merupakan basis bag; tatanan sosial kehidupan masyarak.t pesantren yang begitu akrab dan hannonis, dan menempotkan guru (feunglm) sebagoi "orangtuo" parn santri. Jodi hubungan kekeluargaan memang sudah teroipta sejak awol kehadiran santri.
Bentukhubungan selanjutnya adalah sistem komllnikasi dan sosislisasi kebidupan l.yakny. sebuoh keluarga be • .,.. Guru bukan hanya memberikan ilmu, tapi juga mendidik, mcmbimbing, don bahkan ber1.lu1ggu1l8 jowab sepenuhnya terhodap kebidupan dan perkembangan spirilllal si sontri. Guru, karen. terus menerns berperan secara aktif, kemudian menjadi figur "orang tu." bagi para santri, yang berlanjut dengan munculnyn gJnt scbagai orang yang mempunyai otoritas untuk. misRinya. menmkul stau memarahi santri
yang
berouat salah, atau mcnyuruh santrilpara santri unlllk membantu mclaku- kan pekcrjaan-pekeljaan I.ertentu ntilik sang gun., .ep"rh pcrgi ke .owah,9
di pesantren atau tempat pengajian memang teciadi seearn khidmat clan penuh maknll, didalrului oleh sebuah proses "aqad", di mana seoeang murid atau santri disernhterimakan oleh orang tualwalinya kepada guru (dalam hal ini Teungku pesantren) seeam langsung; lewat scbuah up.cam yang penuh dengan sentuhan-sentuhan ritus, bllkan melalui proses birokrasi yang beroelit- belit. Sernhterima inilah yang merupakan awal karir si santri untuk mej.lani bidup sebogai orang nwudagang, lepas dan keluarga clan bahkan masyaraknt- nya untuk suatu sBat nanti io kembali dan berkiprah sebagai scb,,!,""i seorang
"a1im". Proses owat ini pulo yang nantinya merupakan basis bag; tatanan sosial kehidupan masyarak.t pesantren yang begitu akrab dan hannonis, dan menempotkan guru (feunglm) sebagoi "orangtuo" parn santri. Jodi hubungan kekeluargaan memang sudah teroipta sejak awol kehadiran santri.
Bentukhubungan selanjutnya adalah sistem komllnikasi dan sosislisasi kebidupan l.yakny. sebuoh keluarga be • .,.. Guru bukan hanya memberikan ilmu, tapi juga mendidik, mcmbimbing, don bahkan ber1.lu1ggu1l8 jowab sepenuhnya terhodap kebidupan dan perkembangan spirilllal si sontri. Guru, karen. terus menerns berperan secara aktif, kemudian menjadi figur "orang tu." bagi para santri, yang berlanjut dengan munculnyn gJnt scbagai orang yang mempunyai otoritas untuk. misRinya. menmkul stau memarahi santri
yang
berouat salah, atau mcnyuruh santrilpara santri unlllk membantu mclaku- kan pekcrjaan-pekeljaan I.ertentu ntilik sang gun., .ep"rh pcrgi ke .owah,10
sebagaimana biasanya ornngtlla bernikap temadap anaknya sendiri. khllsusnya daJam kehiclupan Irndisional di desa. HlIbungan yang tcrjadi secar. kreatif inilah yang mengeratkan dun mematangkan komunikasi anta..,. guru dan mund.
Otontas guru u,ntu saja diclukung oleh hal lain seperu sebuah sembo)l'lll. yang dikatakan berasal dari perkalnan Saydi!l' AIi. "Aku adalah bamba bagi siapa s.ja yang mcngajarkan akn walaupun satu huruf'·.
Keyakinan ini dipegang erat oleb masyarakat pesuntren dan lelah menj.di dogma tradisional yang sangal penting. Scmboyan tersebut memberikan pengukuhan bagi posisi dIm oliril.s gUI1I seuagai OrRug yaug panl.' clihommll. disegani. dan dijadikan temp.l mencurahkan kesetiaan. Guru .dalah personi- fIkasi dari segala ilmu. kebenarRn dan kebftjikan. Maka. oeoars berimbang.
pars sanlri menjadi anak -."ak )"'"8 paluh. "hambs" yang setia. yang !!tears tidak terasa mellcipWtan IIMj yang metf4lroye\;J;iksll gurunya seb.gai figuf ideal. IltWj inilah yang nanti akan merupakan cikal bakal kekuatan ikatan kc- keluargaan antara guru dengan santri di sebuah pesantren.
Nanrun, hubungan guru dan mllrid di pesantren banls dilihal dalam kerllugk:a psikoreligius. sebab kalau lidak. kita akan keliru dan dapal tetjebak dalam prasangka-prasangka negatiE. Pandangan dari luar yang cenderung
•• kularistik m.mang tidak jaraflg m.nemukan kosulitan daJarn m.maharni hal ini. Bagaimana seseorang dapal berbu&! dcngan ikhIas tanpa mengharapkan ilalasan. mengapa sesecrong bersedi. maw hanya untuk mernpertahankan 10
sebagaimana biasanya ornngtlla bernikap temadap anaknya sendiri. khllsusnya daJam kehiclupan Irndisional di desa. HlIbungan yang tcrjadi secar. kreatif inilah yang mengeratkan dun mematangkan komunikasi anta..,. guru dan mund.
Otontas guru u,ntu saja diclukung oleh hal lain seperu sebuah sembo)l'lll. yang dikatakan berasal dari perkalnan Saydi!l' AIi. "Aku adalah bamba bagi siapa s.ja yang mcngajarkan akn walaupun satu huruf'·.
Keyakinan ini dipegang erat oleb masyarakat pesuntren dan lelah menj.di dogma tradisional yang sangal penting. Scmboyan tersebut memberikan pengukuhan bagi posisi dIm oliril.s gUI1I seuagai OrRug yaug panl.' clihommll. disegani. dan dijadikan temp.l mencurahkan kesetiaan. Guru .dalah personi- fIkasi dari segala ilmu. kebenarRn dan kebftjikan. Maka. oeoars berimbang.
pars sanlri menjadi anak -."ak )"'"8 paluh. "hambs" yang setia. yang !!tears tidak terasa mellcipWtan IIMj yang metf4lroye\;J;iksll gurunya seb.gai figuf ideal. IltWj inilah yang nanti akan merupakan cikal bakal kekuatan ikatan kc- keluargaan antara guru dengan santri di sebuah pesantren.
Nanrun, hubungan guru dan mllrid di pesantren banls dilihal dalam kerllugk:a psikoreligius. sebab kalau lidak. kita akan keliru dan dapal tetjebak dalam prasangka-prasangka negatiE. Pandangan dari luar yang cenderung
•• kularistik m.mang tidak jaraflg m.nemukan kosulitan daJarn m.maharni hal ini. Bagaimana seseorang dapal berbu&! dcngan ikhIas tanpa mengharapkan ilalasan. mengapa sesecrong bersedi. maw hanya untuk mernpertahankan
1\
sebuah kcyakinan, mengapa kita harns setia kepada scorang guru, adalah haJ-haJ yang tidak akan dimengcrti tanpa memahami makna ptnEhayalan keagamaan. Dmu, amal, kesetiaan, keberanian dan kepasrahan, bagi masya- rakat pes.ntren adslah bahagian yang melekat pada keyakinan.
Berkaitan dengan hubungan guru dan murid di pesantren, kesetian dan kepatuhan para santri, tidak ads kaitannya dengan keinginan-keinginan materialistik (duniawi), pemaksaan, dan egoisme dari sang guru, tapi semua- nya muncul dari kesadanm yang melekat pada keyakinan riligius. ObseIVasi dari dalam menunjukkan bahwa TeurJgiru-Teungku adslah .<incero ar.d hone"
POOP"' (orang-orang yang jujur dan terhormat) dalam pmgertian yang sesungguhnya dan ."lIl.nbk. Ini ditu'liukkan oleh pengalaman pars santri sendiri yang t.lah bertahun-taIrun atau bahkan belasan tahun hidllp di pesantren dan "mengabdi" stau ''berkhidmat'' kepads gurunya.
C. SI.tem llmu dolom Pendldlkan P ••• nlren
Yang paling jelas adalah bahwa i1mu dalan. konsepsi pesantren secars tegas terl>agj du ... yaitu: ilmu dunis dan ilmu akhirat. !lmu akhirat adalah ilmu agama. .edangkan sel.;n drui ilu odalab ilmu duni., yang cenderung dianggap hanya bcrguna unt.uk kepe1dingan dunia. W.lau sudab mul.i disadari bahwa banyak juga prestasi- prestasi ilmu <'.unia yang terbukti sangat bergtma bagi kepetingan keaganlRllIl, "<porti pesawn! lerbang IInt'.lk ,'rang berhaji. listrik
1\
sebuah kcyakinan, mengapa kita harns setia kepada scorang guru, adalah haJ-haJ yang tidak akan dimengcrti tanpa memahami makna ptnEhayalan keagamaan. Dmu, amal, kesetiaan, keberanian dan kepasrahan, bagi masya- rakat pes.ntren adslah bahagian yang melekat pada keyakinan.
Berkaitan dengan hubungan guru dan murid di pesantren, kesetian dan kepatuhan para santri, tidak ads kaitannya dengan keinginan-keinginan materialistik (duniawi), pemaksaan, dan egoisme dari sang guru, tapi semua- nya muncul dari kesadanm yang melekat pada keyakinan riligius. ObseIVasi dari dalam menunjukkan bahwa TeurJgiru-Teungku adslah .<incero ar.d hone"
POOP"' (orang-orang yang jujur dan terhormat) dalam pmgertian yang sesungguhnya dan ."lIl.nbk. Ini ditu'liukkan oleh pengalaman pars santri sendiri yang t.lah bertahun-taIrun atau bahkan belasan tahun hidllp di pesantren dan "mengabdi" stau ''berkhidmat'' kepads gurunya.
C. SI.tem llmu dolom Pendldlkan P ••• nlren
Yang paling jelas adalah bahwa i1mu dalan. konsepsi pesantren secars tegas terl>agj du ... yaitu: ilmu dunis dan ilmu akhirat. !lmu akhirat adalah ilmu agama. .edangkan sel.;n drui ilu odalab ilmu duni., yang cenderung dianggap hanya bcrguna unt.uk kepe1dingan dunia. W.lau sudab mul.i disadari bahwa banyak juga prestasi- prestasi ilmu <'.unia yang terbukti sangat bergtma bagi kepetingan keaganlRllIl, "<porti pesawn! lerbang IInt'.lk ,'rang berhaji. listrik
12
untuk
pencrang1II1 mesjid. mikrofon untuk pengems suara dalwn berdakwah,•
dan lam·lain, kcsan bahwa ilrrru akhirat atau ilmu ngama lj1encmpati posisi lebib tinggi dan terhonnat masih sangat terasa. Seorang ahIi tafsir
atau
ahIi tiqh, misalnya, masih lebib dihonnati dan disegani sebagai seorang ulama daripada seorang ahIi kimiaatau
ahIi biologi. J.di mencari ilmu akhiran aum ilrrru"8"llJll
masih tetap dianggap lebih mulia dari mencari ilmu dunia.Oleh karena itu, jika ciri khas lain <!ari pesanlren !radisional dilacak lebih jauh akan jelas teretleksi pada sistem ilmu
yang
dikembangkannya.Bidang studi
yang
paling dominRn dipelajari di pesantren ad,lah Fiqh, karena ilrrru ini dianggap paling banyak berl<aitan dengan kehidupan sobari·bari. Fiqh pertama 8ekali membahas masal.h·ma .. lah yang berkenaan dongan ibadah ritual 9eperti thaharah (bersuci), sholst, puasa dan haji. Topik·topik ini dianggap paling sen!ral dalMl kehidupM seorang musHm. knren, semu.kegiatan tersebut merupakan medium komunikasi seorang hamb, dengan TuhMnYa. Pembahasan·pembahasan selMjutnya adalah: mu'amalah (atunlll'
aturan
tentang tatanan 90sial), munakahat (tentang kehidupan rumahtangsa:
kawin, cellli. ruju'. dsb.), kewarisan, dan jinayat (tenlan.f!. pidMa). Aturan·
aturan
tentang jihad. perang. perqamai!\II, kenegarnan dan berbagai persoal!\II kehidupan keseh"rian yang lain, juga termasllk dalam kajian fiqh.Fiqh secBrlt
hartiah
berarti pernahaman, jadi tiqh pada dasamya adalah penaloran dan pengembangan dari ajaran AI·Qurun don hadits Nabi. Fiqh 12untuk
pencrang1II1 mesjid. mikrofon untuk pengems suara dalwn berdakwah,•
dan lam·lain, kcsan bahwa ilrrru akhirat atau ilmu ngama lj1encmpati posisi lebib tinggi dan terhonnat masih sangat terasa. Seorang ahIi tafsir
atau
ahIi tiqh, misalnya, masih lebib dihonnati dan disegani sebagai seorang ulama daripada seorang ahIi kimiaatau
ahIi biologi. J.di mencari ilmu akhiran aum ilrrru"8"llJll
masih tetap dianggap lebih mulia dari mencari ilmu dunia.Oleh karena itu, jika ciri khas lain <!ari pesanlren !radisional dilacak lebih jauh akan jelas teretleksi pada sistem ilmu
yang
dikembangkannya.Bidang studi
yang
paling dominRn dipelajari di pesantren ad,lah Fiqh, karena ilrrru ini dianggap paling banyak berl<aitan dengan kehidupan sobari·bari. Fiqh pertama 8ekali membahas masal.h·ma .. lah yang berkenaan dongan ibadah ritual 9eperti thaharah (bersuci), sholst, puasa dan haji. Topik·topik ini dianggap paling sen!ral dalMl kehidupM seorang musHm. knren, semu.kegiatan tersebut merupakan medium komunikasi seorang hamb, dengan TuhMnYa. Pembahasan·pembahasan selMjutnya adalah: mu'amalah (atunlll'
aturan
tentang tatanan 90sial), munakahat (tentang kehidupan rumahtangsa:
kawin, cellli. ruju'. dsb.), kewarisan, dan jinayat (tenlan.f!. pidMa). Aturan·
aturan
tentang jihad. perang. perqamai!\II, kenegarnan dan berbagai persoal!\II kehidupan keseh"rian yang lain, juga termasllk dalam kajian fiqh.Fiqh secBrlt
hartiah
berarti pernahaman, jadi tiqh pada dasamya adalah penaloran dan pengembangan dari ajaran AI·Qurun don hadits Nabi. Fiqh13 adalab inte!pretaSi manusiawi
Y""8
memiJiki kebenaran relatjf. Namun iiqh daJam pendidikan peSlIIlfren tidak sepenulmya soma dcngan pengcrtian fiqh yang dipahami seCarD liberal ini. Di pesantrell, berbicaratentang
tiqb berarti berbicara!.cntans
''kitab-kjlab tiqh" (Iebili khusus lagi fiqh mazhab Syati'i) klasik yang dituJis oleh para ulama abad pertengahan. /sidari
kjrab-kitab torsebut dianggap telab mem.dai dan bahkan telab fmal. Dalam hal inilab sebabagian PetJ.gamatdari
"Iuar" meras. kecew. terhadap pandangan tiqh ulama peSlIIlfren. Tapi persoalwmy. sebenarny. tidak sesederhana itu •• epcrti}'ling akan dijelaskan nanti.
l~ --iv.:r. ~~ 0" ''''
y,I."' ... ' 'fWiI\:_~ """'_1111 ,
~ &?-'
j i MC¥t.,1 .,.,.--, .... ~
,rqA=t61 11 Hr...~trtH. ,~
II'M. fM /J"p' ,. \ - batt*
~.zt. c..Hif><t.".."..". ". .... .. 1'*
"...w"",.".., ",,0Ic04o!.
P' I '1 tu tidaIc. wn.,..\: . ~ P"'f"''''''.
T 3tlI1Ot.I ..~
i1m:. .
~ .. ""'~P<f "
door. wI:.w. 'Jixc.. -iI«
6.6 _ .... ~ ~ ~ . •gI b 1 clan dasar-d8Bar ilmu tauhid oaJ8 . itu pengetabuan .ecare 0 a
sampmg • dos
. b . keyakinan k~ seseorang. Dosar- .ar
di""S8"P sudsh memadai "8l ..
. ., ' . dua ulub suat Tuhan yang W8Jlb.
b t dalab "i'tiqad hma puluh • y;utu. p
terse u a "b
bmus' empal sifat nabi yang waJI • duo puluh yang mustahil. dan salu yang • .
. . itu diperken.lkan Juga stahil clan .atu yang harus. 01 sarnplIl8
.mpal Y"18 mu •
rukun 1nlaJl, 1S . . I run dan • .yahada~ s.rta hal·h.1 yWI8 dopa! membalalkannya 13 adalab inte!pretaSi manusiawi
Y""8
memiJiki kebenaran relatjf. Namun iiqh daJam pendidikan peSlIIlfren tidak sepenulmya soma dcngan pengcrtian fiqh yang dipahami seCarD liberal ini. Di pesantrell, berbicaratentang
tiqb berarti berbicara!.cntans
''kitab-kjlab tiqh" (Iebili khusus lagi fiqh mazhab Syati'i) klasik yang dituJis oleh para ulama abad pertengahan. /sidari
kjrab-kitab torsebut dianggap telab mem.dai dan bahkan telab fmal. Dalam hal inilab sebabagian PetJ.gamatdari
"Iuar" meras. kecew. terhadap pandangan tiqh ulama peSlIIlfren. Tapi persoalwmy. sebenarny. tidak sesederhana itu •• epcrti}'ling akan dijelaskan nanti.
l~ --iv.:r. ~~ 0" ''''
y,I."' ... ' 'fWiI\:_~ """'_1111 ,
~ &?-'
j i MC¥t.,1 .,.,.--, .... ~
,rqA=t61 11 Hr...~trtH. ,~
II'M. fM /J"p' ,. \ - batt*
~.zt. c..Hif><t.".."..". ". .... .. 1'*
"...w"",.".., ",,0Ic04o!.
P' I '1 tu tidaIc. wn.,..\: . ~ P"'f"''''''.
T 3tlI1Ot.I ..~
i1m:. .
~ .. ""'~P<f "
door. wI:.w. 'Jixc.. -iI«
6.6 _ .... ~ ~ ~ . •gI b 1 clan dasar-d8Bar ilmu tauhid oaJ8 . itu pengetabuan .ecare 0 a
sampmg • dos
. b . keyakinan k~ seseorang. Dosar- .ar
di""S8"P sudsh memadai "8l ..
. ., ' . dua ulub suat Tuhan yang W8Jlb.
b t dalab "i'tiqad hma puluh • y;utu. p
terse u a "b
bmus' empal sifat nabi yang waJI • duo puluh yang mustahil. dan salu yang • .
. . itu diperken.lkan Juga stahil clan .atu yang harus. 01 sarnplIl8
.mpal Y"18 mu •
rukun 1nlaJl, 1S . . I run dan • .yahada~ s.rta hal·h.1 yWI8 dopa! membalalkannya
14
atau merusale keislaman seseorang. Ketelliuan-ketcnllJan ini tenllJ saJa diper •.
kenalkan agar pars santri terhindar dari bahay. murtad.
Filsafal, Sejarah dllIl ilmu-ilmu umum lain seperti bah... (kecuaU bahas. Anb), M.tern.lika dan Fisika. bisa dikatakan tidak pomah tersentuh eleh kurikulum pesantren tradisionaJ. KecuaJi itu, ilmu-i1mll keislaman }'8118
lebih bcrsifat akademis kctimbang nom.tif. seperti ilmll Tnf.ir. Ihllu HndllJo, sejarah perkembangan ilmu dalam lBlam, .. ,/i.mo (dnlnm [>"lIJIoIII"" lIonu, seperu sejarah don aJiran-alirnnnya) don Literatur, juga tidak dipetajari kecuaJi oleh erang-orang teltentu secars pribadi don sangatterbatas.
Ilmu }'8118 btrsifat akademis mernerlukan logika don pena1aran, don k.jian terhadap ilmu ini membutuhkan ktpada sikap kritis dan pandangan . rasional. Ini dianggap berbahaya karen. dapai mer#hawatirknn '·"elurnsan"
pandangnn pars santri. Sikap kritis akan membawa kepada upaya-upaya penggugatan terhadap pandongan ulam. terdehulu don terhadap hu1:um-hukum fiqh yang tclah "disapakati". Menggugot pandangan ulema klasik berar!i
!TIefl8lI"8!lI remeh don bcrtindak tidak respok terhadap mereko. Ini jel ..
tidak bis. diterima.
Tafsir don h.dits (syarah h.dits) dalam bc:ntuk pcnjeh.san-penjel .. an pars ulama -- khususnya ye.ng bermamab Syafi'i -- terhadap ayat-aya\ Al-
Quran
don hadits secara norm.tif, saperti tafsir Ahlalalain, Ash-Showy(syarah terhadap AI-Jalalain). syarah hadits Muslim olch An-Nawawy. Ictap
14
atau merusale keislaman seseorang. Ketelliuan-ketcnllJan ini tenllJ saJa diper •.
kenalkan agar pars santri terhindar dari bahay. murtad.
Filsafal, Sejarah dllIl ilmu-ilmu umum lain seperti bah... (kecuaU bahas. Anb), M.tern.lika dan Fisika. bisa dikatakan tidak pomah tersentuh eleh kurikulum pesantren tradisionaJ. KecuaJi itu, ilmu-i1mll keislaman }'8118
lebih bcrsifat akademis kctimbang nom.tif. seperti ilmll Tnf.ir. Ihllu HndllJo, sejarah perkembangan ilmu dalam lBlam, .. ,/i.mo (dnlnm [>"lIJIoIII"" lIonu, seperu sejarah don aJiran-alirnnnya) don Literatur, juga tidak dipetajari kecuaJi oleh erang-orang teltentu secars pribadi don sangatterbatas.
Ilmu }'8118 btrsifat akademis mernerlukan logika don pena1aran, don k.jian terhadap ilmu ini membutuhkan ktpada sikap kritis dan pandangan . rasional. Ini dianggap berbahaya karen. dapai mer#hawatirknn '·"elurnsan"
pandangnn pars santri. Sikap kritis akan membawa kepada upaya-upaya penggugatan terhadap pandongan ulam. terdehulu don terhadap hu1:um-hukum fiqh yang tclah "disapakati". Menggugot pandangan ulema klasik berar!i
!TIefl8lI"8!lI remeh don bcrtindak tidak respok terhadap mereko. Ini jel ..
tidak bis. diterima.
Tafsir don h.dits (syarah h.dits) dalam bc:ntuk pcnjeh.san-penjel .. an pars ulama -- khususnya ye.ng bermamab Syafi'i -- terhadap ayat-aya\ Al-
Quran
don hadits secara norm.tif, saperti tafsir Ahlalalain, Ash-Showy(syarah terhadap AI-Jalalain). syarah hadits Muslim olch An-Nawawy. Ictap
15
dipclajari. Dalam mempelajari ilnru-ilmu ini para sanlri (pelajar) Icbib bersifat pasif, menerima segala keterangan dalam kitab-kitab tersebut secara pasmh karena meyakini bahwa semua keterangan yang tcrdspat di dalBmnya adalah benar.
Beberspn fakta yang digambarkBll di alas menunjukkan bahwa siksp kritis. dalam pengertian yang sesungguhnya, dianggap tabu di pesanteen.
Karena itu ilnru yang beckembang di sana. adalah ilnru-ilmu yang bersifat normatif. Dalam perspektif ini, sumua ilmu berarti "telah jadi", kita linBgal mempelajari dan mengamalklll1llya. Oleh sebab itu tidak mengherankan jika yang paling mendalam dipelajai di pesantrcn adalah fiqh, bilkan ushul;
thariqat, buk811 tasauf; tafsir dan hadits, buk811 ilmu Ws;r d811 ilmu hsdits.
Fiqh. thariqat. Wsir dan badils di sini adalah ihnu-ilrnu yBl'8 telah jadi,
yang
semu8llya telah terkumpul dalam karangan-karangan para ulama "dahulu", seperti yang telah didiskusikan di atas; bukan ilnm untuk dikritik dan dinalar kernbali bordasark"" 'aqli, ,..asons dan ditelaah dari sumber-sumber asli hukum Islam, aJ-Quran dan Hadils.
Di samping itu ads juga ilmu-ilrnu bBlltu lain yang dipelRjari, yaitu bahasa Amb, manthiq dan (termasuk juga dalam kategori ini) ilnru ushul fiqh.
Para santei memang diharapkan dapat menguasai ilmu-ilnru ini secara mendalam, dan penguOlla.an terhadsp ilnru-ilmu torsobut serinsJ<ali dijadikan
st&ndar kealim811 dan kewib.waan seorang Teungkl.l. Kemahiran den
15
dipclajari. Dalam mempelajari ilnru-ilmu ini para sanlri (pelajar) Icbib bersifat pasif, menerima segala keterangan dalam kitab-kitab tersebut secara pasmh karena meyakini bahwa semua keterangan yang tcrdspat di dalBmnya adalah benar.
Beberspn fakta yang digambarkBll di alas menunjukkan bahwa siksp kritis. dalam pengertian yang sesungguhnya, dianggap tabu di pesanteen.
Karena itu ilnru yang beckembang di sana. adalah ilnru-ilmu yang bersifat normatif. Dalam perspektif ini, sumua ilmu berarti "telah jadi", kita linBgal mempelajari dan mengamalklll1llya. Oleh sebab itu tidak mengherankan jika yang paling mendalam dipelajai di pesantrcn adalah fiqh, bilkan ushul;
thariqat, buk811 tasauf; tafsir dan hadits, buk811 ilmu Ws;r d811 ilmu hsdits.
Fiqh. thariqat. Wsir dan badils di sini adalah ihnu-ilrnu yBl'8 telah jadi,
yang
semu8llya telah terkumpul dalam karangan-karangan para ulama "dahulu", seperti yang telah didiskusikan di atas; bukan ilnm untuk dikritik dan dinalar kernbali bordasark"" 'aqli, ,..asons dan ditelaah dari sumber-sumber asli hukum Islam, aJ-Quran dan Hadils.
Di samping itu ads juga ilmu-ilrnu bBlltu lain yang dipelRjari, yaitu bahasa Amb, manthiq dan (termasuk juga dalam kategori ini) ilnru ushul fiqh.
Para santei memang diharapkan dapat menguasai ilmu-ilnru ini secara mendalam, dan penguOlla.an terhadsp ilnru-ilmu torsobut serinsJ<ali dijadikan
st&ndar kealim811 dan kewib.waan seorang Teungkl.l. Kemahiran den
16
kelanc1!/'8Jl memb"c. ''kitab kuning" (kitah berbahas. Amb L1l1pR bans alruJ gundul), kemampuan berd.bat dengan meng- gunakan rumus-rumus logika.
dan kecakapan OOlaOl menggunakan kaedah-kaedah Ushul Fiqh seeam tepa!, .OOlah bagian dari kebanggaan seorang santri alruJ teungku pes,"tren. Ini menunjukkan bahwa logika clan penal1!/'8Jl memang udak sam. sekali ditinggal kan, hanya s.ja logika clan penalaran tidak dianggap dapat m.mb.rikan kep\Jtusan yang final.
llmu uslrul, Mantlliq dan bahasa Amb, meski merupakan ilmu-ilmu yang dibanggakan,
ynng
jelas dipelajari hany" untuk lebih mudah menemukan I.gitimasi clan pengukuhan bagi fiqh klasik dan mazbab yang dianut. J.di semu. penalaran, Weirsn dan logika letap dipas""8 OOlam bingkai normatif, alruJ untuk mem;:>ertahankan "P' yang telab diyakini. Tidak ach yang berani melangkah k. luar keyakinan sebab hal tersebut merupakan suatu deviasi (penyimpangan).AI-11m (ilmu) dan aI-Ray (ray." yaitu logika dan penalaran) OOlam konsepsi pe.antren. merupakan dua jaJur pencapaian ''kebenaran'' }'llll8 .angat berbeOO dan terpisah. llmu turun dari "atas" dan penalaran muncu) dari manu.ia itu sendiri. llmu ~OOlah nur (ClIhaya) yang dipancarkan Tuhan kcpaOO hamba yang dik.hendaki-Nya. Oleh karena itu untuk memperoleh ilmu seorang murid (se.eorang) harus mempersiapkan kondisi spiritualnya yang kondusif untuk menyerap P!U1Car8Jl cahaya Tuhan iru. la memcrlukrul latihan-
16
kelanc1!/'8Jl memb"c. ''kitab kuning" (kitah berbahas. Amb L1l1pR bans alruJ gundul), kemampuan berd.bat dengan meng- gunakan rumus-rumus logika.
dan kecakapan OOlaOl menggunakan kaedah-kaedah Ushul Fiqh seeam tepa!, .OOlah bagian dari kebanggaan seorang santri alruJ teungku pes,"tren. Ini menunjukkan bahwa logika clan penal1!/'8Jl memang udak sam. sekali ditinggal kan, hanya s.ja logika clan penalaran tidak dianggap dapat m.mb.rikan kep\Jtusan yang final.
llmu uslrul, Mantlliq dan bahasa Amb, meski merupakan ilmu-ilmu yang dibanggakan,
ynng
jelas dipelajari hany" untuk lebih mudah menemukan I.gitimasi clan pengukuhan bagi fiqh klasik dan mazbab yang dianut. J.di semu. penalaran, Weirsn dan logika letap dipas""8 OOlam bingkai normatif, alruJ untuk mem;:>ertahankan "P' yang telab diyakini. Tidak ach yang berani melangkah k. luar keyakinan sebab hal tersebut merupakan suatu deviasi (penyimpangan).AI-11m (ilmu) dan aI-Ray (ray." yaitu logika dan penalaran) OOlam konsepsi pe.antren. merupakan dua jaJur pencapaian ''kebenaran'' }'llll8 .angat berbeOO dan terpisah. llmu turun dari "atas" dan penalaran muncu) dari manu.ia itu sendiri. llmu ~OOlah nur (ClIhaya) yang dipancarkan Tuhan kcpaOO hamba yang dik.hendaki-Nya. Oleh karena itu untuk memperoleh ilmu seorang murid (se.eorang) harus mempersiapkan kondisi spiritualnya yang kondusif untuk menyerap P!U1Car8Jl cahaya Tuhan iru. la memcrlukrul latihan-
17
latiban (r/yadhaJ) keruhallian
yang
btensif. Cernun yll11g kolol' tidak akan dapat memanearkan eahay .. don latihan-Iatihan keruhanian tersebut lidal< lain dari upaya pembersihan hati manu.ia agar pantulan eahayo Tuhan pad. hati tersebut -yang
diibaratkan seperti cennin -- tidal< terkotori oleh noda-noda maksiat. Do1arn persepsi seperti itu,yang
diperlllkan oleh seorang pencari ilmu adalah kondi.i spiritua1nya yang prima: keso1ehan, kesabaran dan ke- ikhlasan; bukan keeerdasan dan kebolehan dalarn menalar. nmu dapat diper- oleh melalui guru atau turnn langsun8 dari Tuhan bempa ilham di sarnping juga barns dieari atau diusahnkan.Konsep seperti ini muneul tentll saj. karen. pengarub sufisme diman.
Bejarah kehadiran pe.antren ;111 sendir; tidal< terlepas dariny •. Masdar F. Mas'udi (1986: 55) menyebut fenomena di alas sebagai "bayang-bayan,g 01- Ghazali". nrnu dalarn konsep IIl-GhazaJi. rnenuru! Masdar. lelah dipahami oleh kebanyakan ol1UJ8. khususnyn logi di pesanlren, seC1ll'1\ sepihak, sehingga tidal< menghernnkan jika ternyata pesRlllren adalah juga anti intelektualilaB.
Ilmu adalah a preciouS and most valuabk po-rse.fsicn dari perbeoda-
haraan manusi.. karena ilmu .dlllah warisan mulia
yang
diturunkan dari Tuhan. llmu, seperti telah didiskusikan. adalah cahaya Tuhan. Karena itu .i thaLb (penuntllt ilmn) menempati po,isi yang Sftngat terhonnai di mala masyarakai. T=enili apakah di. non!i akan kembali sebagsi seorang "alim"atau tidak. seorang thaLb tetap mendapatkan penilaian yang tinggi ketika 17
latiban (r/yadhaJ) keruhallian
yang
btensif. Cernun yll11g kolol' tidak akan dapat memanearkan eahay .. don latihan-Iatihan keruhanian tersebut lidal< lain dari upaya pembersihan hati manu.ia agar pantulan eahayo Tuhan pad. hati tersebut -yang
diibaratkan seperti cennin -- tidal< terkotori oleh noda-noda maksiat. Do1arn persepsi seperti itu,yang
diperlllkan oleh seorang pencari ilmu adalah kondi.i spiritua1nya yang prima: keso1ehan, kesabaran dan ke- ikhlasan; bukan keeerdasan dan kebolehan dalarn menalar. nmu dapat diper- oleh melalui guru atau turnn langsun8 dari Tuhan bempa ilham di sarnping juga barns dieari atau diusahnkan.Konsep seperti ini muneul tentll saj. karen. pengarub sufisme diman.
Bejarah kehadiran pe.antren ;111 sendir; tidal< terlepas dariny •. Masdar F. Mas'udi (1986: 55) menyebut fenomena di alas sebagai "bayang-bayan,g 01- Ghazali". nrnu dalarn konsep IIl-GhazaJi. rnenuru! Masdar. lelah dipahami oleh kebanyakan ol1UJ8. khususnyn logi di pesanlren, seC1ll'1\ sepihak, sehingga tidal< menghernnkan jika ternyata pesRlllren adalah juga anti intelektualilaB.
Ilmu adalah a preciouS and most valuabk po-rse.fsicn dari perbeoda-
haraan manusi.. karena ilmu .dlllah warisan mulia
yang
diturunkan dari Tuhan. llmu, seperti telah didiskusikan. adalah cahaya Tuhan. Karena itu .i thaLb (penuntllt ilmn) menempati po,isi yang Sftngat terhonnai di mala masyarakai. T=enili apakah di. non!i akan kembali sebagsi seorang "alim"atau tidak. seorang thaLb tetap mendapatkan penilaian yang tinggi ketika
18
.eclang ealam pendidikan (khusuSnYll pendidikan pesantren, karena ia di-
IIIJBg3P mumi religius).
Kelanjutan dari konsep ini, Beperti yang teloh disinggung sebelumnya, adaJoh kesungguhan para santri memantapkan spirilllaliUlsnya, bahkan sampai pada tingkat penyingkirnn rasionalitas sebagai ukuran bag; nilai-nilai kebenaran dari ilmu illl. Spirillllitas dan rasionalitas menjadi dua kulllb yang dianggap tidak akan mungkin bertemu. Spirilllalitas membawa manusia naik
ke "atas" dan rssionalilrui hanya berguna unlllk kepentingan duniawi dan
hanya boleh digunaklUl scear. sangal terbatas.
DengM mernohami konsep ilmu seperu di atas maka tidak mengheran- kanjika banyak para alumni pesantren umumnya telah pemah "nyantri" paling kurang di dua atau tiga pesantren. Mencari "ilmu" bagi merekn. adalBh sebuah
pelllalangan yang mengasyikkan.
Secara tradisional, dengan menuntut ilrrm mereka bukan harrya akan mendapatkan kehorrnatan dari masyarakat atau staIDs sosial yang lebih tinggi, tapi juga banbJan-banbJan material seperu zakat., shadaqah dan sebagainya.
Narnun dari persepsi para alumn; sendiri. hal tersebut tenlu tidakJah penting.
karena ynng menjadi tujuan merruntut ilmu adalah menunaikan kewajiban dan meneari kemuliaan ukhraw; yang lebih sempum. di sisi Tuhan.
MUlldagang. nyantri. mondok, atau berlllalang meneari ilmu bagi se- orsng .antri adaJah petjuangan unlllk menemukan hakikat hidup. lidak peduli
18
.eclang ealam pendidikan (khusuSnYll pendidikan pesantren, karena ia di-
IIIJBg3P mumi religius).
Kelanjutan dari konsep ini, Beperti yang teloh disinggung sebelumnya, adaJoh kesungguhan para santri memantapkan spirilllaliUlsnya, bahkan sampai pada tingkat penyingkirnn rasionalitas sebagai ukuran bag; nilai-nilai kebenaran dari ilmu illl. Spirillllitas dan rasionalitas menjadi dua kulllb yang dianggap tidak akan mungkin bertemu. Spirilllalitas membawa manusia naik
ke "atas" dan rssionalilrui hanya berguna unlllk kepentingan duniawi dan
hanya boleh digunaklUl scear. sangal terbatas.
DengM mernohami konsep ilmu seperu di atas maka tidak mengheran- kanjika banyak para alumni pesantren umumnya telah pemah "nyantri" paling kurang di dua atau tiga pesantren. Mencari "ilmu" bagi merekn. adalBh sebuah
pelllalangan yang mengasyikkan.
Secara tradisional, dengan menuntut ilrrm mereka bukan harrya akan mendapatkan kehorrnatan dari masyarakat atau staIDs sosial yang lebih tinggi, tapi juga banbJan-banbJan material seperu zakat., shadaqah dan sebagainya.
Narnun dari persepsi para alumn; sendiri. hal tersebut tenlu tidakJah penting.
karena ynng menjadi tujuan merruntut ilmu adalah menunaikan kewajiban dan meneari kemuliaan ukhraw; yang lebih sempum. di sisi Tuhan.
MUlldagang. nyantri. mondok, atau berlllalang meneari ilmu bagi se- orsng .antri adaJah petjuangan unlllk menemukan hakikat hidup. lidak peduli
19
karir apa, profesi apa atau kedudukan apa yang akan
diraih
di kemudian hari.Sec8l1l material, tidal< acla proycksi karir mass dopHn secara jetas. ltu diBJ1888p urnsan dunia, ''bayang-bayang'' atau itusi yang hanya dapat dilL'lBt dengan mata tapi tidal< clapat diraih. Mencari ilmu bukanlah untuk bekelja atau mencari dunia, tapi agar seseo!llI1g mengenal dirinya dan Tuhannya.
19
karir apa, profesi apa atau kedudukan apa yang akan
diraih
di kemudian hari.Sec8l1l material, tidal< acla proycksi karir mass dopHn secara jetas. ltu diBJ1888p urnsan dunia, ''bayang-bayang'' atau itusi yang hanya dapat dilL'lBt dengan mata tapi tidal< clapat diraih. Mencari ilmu bukanlah untuk bekelja atau mencari dunia, tapi agar seseo!llI1g mengenal dirinya dan Tuhannya.
\
\
I
\
BAB III
PESANfREN BUDI DAN PROSPEK MASA DEPAN
A. ~j arah Rlngkas
Dayah BUD!, menurut ketcrnngan Tgk. Alnnad Mukhan dan tokoh- tokoh masyarnkal di dalam clan sekitar dayah, didirikan oleh almarbum Tgk H. Ibmhim Ishak sekitar tiga puluh tahun }'lU18 lalu. Pada tahun 1967 beliau pertama sekali mendirikan komplek pesant,-cfI untuk sanlri putra clan kemudian disusul dengan pembangtlnan komplck dayah ullluk putri paOO tahun 1980. Pembangunan ini dilakuknn secara bertahap disebsbkan oloh kefcrbataBan clans paOO waktu itu clan ketcrbatasan man.gemen karen. o"'"g masih sedikit.
Selama tiga puluh tahun te!1!ebul pesanlren BUD! telah mendidik para santri Icbih dari 6000 (enam ribu) santri, baik putra maupun putri yang berasal dari berbagai OOC!1!h di .eluruh Aceh dan luar Aceh. dlll1 bahkan aOO
}'lU18 bernsa.l dari luar nogeri, yaitu d.ri Malaysia clan Thailand. Seknrang sanlri }'lU18 belajar di OOyah tcn;ebut scbanyak 600 0f'RJ18 sanlri putra clan 400 orang
santri
putri,ditunjang oloh 42 orang guru loo-loo dan 30 orang guru perempuan.
Pendiri pesantren BUD!, Tgk Ibrahim Ishak, adalah seorang tokoh dzn ulama kharismatik kelahiran des. Mukhan Lamno Kecamalan Jays Aceh
20
\
\
I
\
BAB III
PESANfREN BUDI DAN PROSPEK MASA DEPAN
A. ~j arah Rlngkas
Dayah BUD!, menurut ketcrnngan Tgk. Alnnad Mukhan dan tokoh- tokoh masyarnkal di dalam clan sekitar dayah, didirikan oleh almarbum Tgk H. Ibmhim Ishak sekitar tiga puluh tahun }'lU18 lalu. Pada tahun 1967 beliau pertama sekali mendirikan komplek pesant,-cfI untuk sanlri putra clan kemudian disusul dengan pembangtlnan komplck dayah ullluk putri paOO tahun 1980. Pembangunan ini dilakuknn secara bertahap disebsbkan oloh kefcrbataBan clans paOO waktu itu clan ketcrbatasan man.gemen karen. o"'"g masih sedikit.
Selama tiga puluh tahun te!1!ebul pesanlren BUD! telah mendidik para santri Icbih dari 6000 (enam ribu) santri, baik putra maupun putri yang berasal dari berbagai OOC!1!h di .eluruh Aceh dan luar Aceh. dlll1 bahkan aOO
}'lU18 bernsa.l dari luar nogeri, yaitu d.ri Malaysia clan Thailand. Seknrang sanlri }'lU18 belajar di OOyah tcn;ebut scbanyak 600 0f'RJ18 sanlri putra clan 400 orang
santri
putri,ditunjang oloh 42 orang guru loo-loo dan 30 orang guru perempuan.
Pendiri pesantren BUD!, Tgk Ibrahim Ishak, adalah seorang tokoh dzn ulama kharismatik kelahiran des. Mukhan Lamno Kecamalan Jays Aceh
20