• No results found

INDJEK DOEA PRAOE

In document 0.59 (pagina 71-81)

Pertama ia djoempahin si Soéki jang miskin di satoe waktoe jang kabetoelan. Di sitoe Liang-san mendadak

INDJEK DOEA PRAOE

S

AMENDJAK Liang-san hidoep poela dengen Her­

mine ternjata soeda llwat annpir llma boelan lama-nja. Marika liwatken hari-hari itoe dengen penoeh ka-tjinta'an, dengen Annie jang saben-saben menambah-ken keramean.

Vv'aktoe deket sore, di mana Liang-san asik doe-doek di kamar toelis dari „Tjahaja Permai , sakoe-njoeng-koenjoeng dateng bapa Soepa.

Kepada paras moekanja ini mandoor tertampak sifat tida senang, dan Soepa itoe lantas sadja ber­

kata:

;,Madjikan, saja kapingin bitjaraken apa-apa sedikit kepada kau. Bolehkah kau nanti ambil perhatian?"

,,hla! apa itoe?" bertanja Liang-san jang mendjadi heran dangen sikepnja si mandoor.

,,Saja hendak membitjaraken halnja Soe'ki," kata Soepa. ,,Soeki itoe kau telah sia-siaken, madjikan, kau telah tinggalken kepadanja satenga djalan. Kau tida boleh berboeat begitoe kepada ia, selagi Soeki itoe telah serah'ken kahormatan dan antero nasibnja ke­

pada kau. Dan lebih poela sekarang ia sedeng hamil."

Liang-san berasa sanget kaget, dan ia mendjad:

kamekmek.

,,Loepakah kau koetika saja di prentah boeat bi­

tjaraken keniatan'moe mengambil Soeki kepada bapa Darman?" kata poela Soepa lebih djaoe. ,,Bermoela saja tida habis pertjaja kenapa kau bolehnja simpen

keniatan boeal mengambil Soek! sebagi satoe istr!, tapi kamoedian saja pertjaja 'nabis aken hal ifoe, ker-na boektinja betoel sadja 'kau kedjadian menikah ke-padanja. Tapi, madjikan, bagimana aneh kau ada, karna selagi Soeki itoe soeda mendjadi kau poenja istri, soeda serahken iapoenja segala apa dan telah doedoek peroet, kau lantas sia-slaken dengen tida satoe sa'at poen pernah dioempahin. Saja taoe seka­

rang ini di samping kau telah ada nona Hermine, nona itoe telah balik poela kepada kau sebagi satoe istri dan dengen satoe anak prempoean; Saja tida banjak taoe 'kenapa nona Hermine, selagi katanja ia dengen 'kau soeda bertjere, tiba-tiba telah dateng poela dan pertjere'an itoe di samboeng kombali. Dengen begitoe kau soeda lakoeken satoe hal jang kliwat kedjem. Kau soeda terlantarken Soeki poenja penghidoepan dan kaberoentoengan sepandjang iapoenja oesia. Och, madjikan, saja tida dapet antepken aken hal ini, saja tida dapet boeat tinggal diam!"

Liang-san termangoe-mangoe mengawasin moeka-nja 'bapa Soepa jang memantjar-mantiar bahna moer-ka. Dalem pikirannja Liang-san itoe waktoe ada sanget koesost, ia ampir tida mengarti aken adanja ini lelakon.

Dan si Soepa bitiara poela:

,,Saja kapingin kau nanti menimbang ini soewal, madjikan, kamoedian kau ambil satoe poetoesan jang bagi saja berarti menjenangken. Kau tida boleh ber-lakoe begitoe t'da adil boeat meniinta satoe orang sedeng jang laen kau sia-siaken, sedeng toch boeat kadoeanja ada sama pantesnia mendapet kau poenja

•ka'adilan saroepa. Nona Herm'no ada kau poenja istr' pertama, sedeng si Soeki ada istri jang kau poenjaken sasoeda nona madjikan d! tjereken. Sekarang sa'ande

SOEKI 71

dl bitjaraken tentang kadoedoekan, s; Soeki itoe tida aken kala besarnja dengen nona Hermine. Kau me­

nikah kepada Soeki satelah kau mendjadi doeda, dan pernikahan itoe ada dengen sah, menoeroet adat agama. Tapi oleh kerna sekarang kau soeda anggep poêla nona Hermine sebagi satoe istri, dan dengen satoe anak, toch wet tida aken lantas bilang bahoea Soeki itoe boekan ada istri kau. Och, ini tida boleh djadi sekail, hanja Soeki dan nona Hermine itoe ada berkadoedoekan saroepa. Maka dengen begltoe, de­

ngen adanja Inl soewal Jang teramat gandjll, saja da­

teng kepada kau boeat minta satoe ka'adilan. Bagi-?

manakah kau hendak berboeat?"

,,Saja k'iwat blngoeng ini wa'ktoe, pah Soepa,"

saoet LIang-san kamoedlan. ,,Soenggoe-poen saja telah loepaken Soeki.''

,,Dan Itoe kesala'an kau haroes perbaekin," me-noempang si mandoor.

Liang-san djalan moenda.r-mandir di depannja Ini mandoor dengen krlnget berketes-kefes di. djidatnja.

..Daiem hal ini saja ada orang satoe-satoenja jang moesti oeroes, madjikan," Soepa kata lebih djaoe.

,.Sa'ande doeloe boekan saja jang kau prentah boeat membitjaraken kau poenja maksoed mengambil Soeki;

kepada bapa pentjalang, atawa sa'ande boekan saja jang mendjadi saksi dalem perkawinan kau ikepada Soeki di depan penghoeloe, nlstjaja saja boleh tida oesah tjintjlng tangan badjoe aken tjampoer taoe dalem soewal ini. Saia tida dapet mempertahanken rasa piloeh saja waktoe Soeki dengen ratap tangisnja membitjaraken hal kau, baglmana daiem banjak boe-lan kau tida pernah dateng kepadanja, baglmana kau tida pernah membri la oewang blandja atawa tengok iapoenja boentingan. Dan sa'ande boentlngan itoe

72

terlahir, boekankah itoe berarti dara daging 'kau, milik kau? Och, madjikan, kedjemkah kau boeat ting­

gal peloek tangan dan toeliken telinga akan ratap tangisnja Soeki jang diperboeat siang malenn?"

,,Habis bagimana saja moesti berboeat, pah Soe-pa?" bertanja Liang-san.

,,Saja tida dapet memikirnja, tapi saja berasa kau nanti dapet memoetoesken," saoet Soepa. ,,Kesala'an semoea ada kepada kau, nnadjikan. Kenapa kau moesti tjampoer poela kepada nona hiermine selagi toch Soeki soeda mendjadi istri kau? Atawa kenapa kau moesti pergi mengambil djoega Soeki selagi kau kamoedian berniat boeat samboeng poela itoe per-tjere'an dengen istri kau pertama? Boekankah kau pernah bilang, bahoea kau soeda bosen dengen istri Tionghoa dan tida kapingin boeat hidoep lagi dengen bekas istri kau itoe?"

,,Saja tida pernah pikir bahoea kamoedian toch saja hendak bertjampoeran poela, -kepada nona hier-mine, selagi Soeki itoe soeda mendjadi milik saja

,,Tida boleh djadi, madjikan!" kombali Soepa me-moetoes. ,,Boektinja toch nona Hermine telah ada poela kepada kau, selagi Soeki soeda mendjadi kapoe-nja'an kau, dan sekarang Soeki itoe telah di sengsara-ken. , Bagimana heibat itoe drita'an ada boeat Soeki?"

,,Tapi sama sekali saja tida berniat hendak loepaken ia "

,,Kau moesti boektiken, madjikan! Saja tida pertjaja, saja tida pertjaja!"

Achirnja Liang-san berasa sanget goesar dengen sikepnja si mandoor jang -kliwat tida taoe adat. la bertreak:

SOEKI 73

..Soepa, loepakah bahoea kau bitjara dengen kau poenja madjikan? Kaioe ini soewal ada kita jang ber-sala dan ka'adilan kapingin di lahirken, toch tida per-loe kau annbil sikep begini tida kenal adat!"

Si soepa tiba-tiba djadi mengkeret. la berasa telah bersikep terlaloe 'koerang adjar dan terboeroe napsoe.

Laloe ia nriendjoera dan dengen manis berkata:

„Saja harap kau ma'afken banja-k-banjak, nnadjikan.

Soenggoe-poen saja loepa kepada siapa saja ber­

hadapan, kerna Ini waktoe hati saja sedeng doeka, doeka'in si Soeki."

Liang-san konnbaii nnoendar-mandir dengen soesah hati, beroelang-oeiang ia mengelah napas.

,,Saja tida pernah pikir aken hidoep saja menem-poeh ini lelakon, tapi toch lelakon ini ada 'kepada saja," kata ia kannoedian dengen doeka. ,,Sa'ande saja taoe sabelonnja nistjaja saja tida hendak mengambil Soeki boeat istri- atawa djoega tida nanti saja soedi boeat anggep nona hiermine sebagi istri saja poela, dan saja boleh hidoep merdika dan aman. Sekarang lelakon terdjadi begini gandjil, selagi nona hiermine saja ioepahken dan saja menikah kepada Soeki, men­

dadak saja djadi loepaken ianja dan tjampoer poela kepada nona Hermine, lebih-lebih dengen satoe anak prempoean. Sasoenggoenja ini ada satoe hal jang mengantjoerken hati. Bagimana saja moesti ambil poetoesan baek, pah Soepa? Bolehkah kau nanti toe-loeng saja?"

Sekarang adalah Soepa mendjadi terharoe tatkala menjaoet:

,,lni ada soewal k'iwat soeker, madjikan. Seperti tadi saja bilang: kau tida boleh sia-siakan Soeki boeat me-njinta kepada nona hiermine sadja, atawa djoega tida bolah kau boewang nona Hermine selagi kau kapingin

74

menjajang sadja kepada Soeki. Doea-doea sama ada istri kau, dan kadoeania kau menikah dengen sagna sahnja, lebih poela marika ompir berbareng mempoe-njain anak."

,,Dengen begitoe saia moestinja tjinta doea-doea-nja, pah Soepa, dan saja.moesti piara 'kadoeanja?"

„Sa'ande ha! begitoe ada ka'amanan, itoeiah ada satoe ka'adilan, dan berbareng berarti kau memboeat apa-apa jang betjik dan moelia."

,,Tapi itoe belon tentoe aman boeat selamanja, pah Soepa."

Si mandoor diam dengen tida mengarti bagimana moesti kasi advies.

Achirnja Liang-san berkata dengen sedi:

,,Biarlah saja nanti berdaja-oepaja dan harap dapet kabaekan, pah Soepa. Saja berasa soesah hati sekali."

S

ATOE hari teiah iiwat dan antero hari itoe Liang-san berasa iboek sekali pikirannja.

Pada nanti sorenja boeat pertama kali —- samen-djak bebrapa boelan jang laloe, Liang-san laloe koen-djoengin iapoenja roemah ketjil, dalem mana anaknja bapa pentjalang almarhoem ada berdiam.

Boekan maen girangnja Soeki itoe waktoe tatkala Liang-san -berdiri d! hadepannja. Kagirangan itoe be­

sar sekali agaknja, dan si Soeki lantas sadja dateng

•memeloek Liang-san.

Njatalah bener bahoea Soeki djoestroe doedoek peroet, dan itoe ada berarti berkah dari iapoenja per­

kawinan dengen itoe kwasa ..Tjahaja Permai".

Soeda tida boleh di bantah lagi bahoea selama bebrapa boelan jang laloe, Soeki telah terbenam da­

lem banjak kakwatiran. Bagi ia ada terlaloe

mendoeka-SOEKI 75

ken kenapa bolehnje si soeami nnendadak tida dateng-dateng 'kepadanja. Daiem kenang-kenangannja Soek!

selannanja berasa bahoea Ie tida pernah satoe ^kali memboeaf apa-apa jang bisa mendatengken Liang-san poenja rasa tida soeka. Selannanja ia berboeat apa-apa jang menjenangken, selamanja ia menjinta-njinta itoe söeami dan dalenn segaia hal selaloe berlakoe manis. Tapi kenapa mendadak Liang-san djadi loepa-ken kepadanja dan sia-sialoepa-ken iapoenja diri dalem ba­

njak boelan? Selagi begitoe plahan-plahan Soeki be­

rasa peroetnja moelain mengandoeng, dan djoestroe hari liwat hari si soeami tida pernah liatken romannja.

Och doeka sekali rasa hatinja Soeki. Itoe semoea bagi ia tida habis di mengarti dan itoe semoea senan­

tiasa mendjadi tjangkriman. Kerna banja'k kali selaloe bersedi-sedi, Soeki keliatan baniak lebih koeroes.

Kamoedian tatkala satoe waktoe bapa Soepa da-teng kepadanja, Soeki laloe tjeritaken apa jang soeda mendjadi. Soepa itoe tergoepoeh-goepoeh pergi men-t|ari katerangan dan apa iang ia dapet taoe, adalah kerna Liang-san sekarang soeda tjampoer poela de-ngen Hermine dan dede-ngen satoe anak. Boekan maen rasa herannja Soepa kepada soewal itoe. la sigra ber-taoeken kepada Soeki, siapa laloe djato pangsan bah-na sangat k a ^ t sekali hatinja.

Soeki menangis

.,Tapi saja nanti toeloeng kau, Soeki," menghiboerin Soepa dengen moerka kepada Liang-san. ,,Tida boleh djadi kau poenja soeami nanti sia-siaken kau. Saja nanti adjak ia dateng kepada kau dan boeat minta ia soeka menjinta poela diri kau."

Si Soepa pergi

Betoel sadja besok sorenja Liang-san dateng

djoem-76

pahin Soeki. Prempoean ini sänget sekali soeka tjita-nja, jang nnemboeat ia laioe dateng memeloek.

Liang-san menjioenn-njioem dengen hati rasa patah.

,,Kau keliatan banjak koeroes, Soeki," kata ia. ,,Ada­

kah saja memboeat dosa kepada kau?

Si Soeki berlinang aer-nnata.

,,Saja selaloe doeka hati kenapa kau tinggalken saja begitoe lama, baba Liang-san, saoetnja. ,,Seringkali saja membade-bade sa'orang diri, apa boleh djadi saja pernah memboeat kau apa-apa jang boleh men-datengken rasa tida soeka, atawa apa boleh djadi saja satoe ikali pernah berlakoe kepada kau terlaloe tida mempoewasken, ma'ka mendadak kau bolehnja loepa tengok-tengok saja. Tapi saja tida dapet membener-ken itoe doega'an, soeami saja, kerna apa jang saja inget, adalah sepandjang saja mendjadi istri kau saja belon pernah berlakoe kasar-kasar.

,,Selamanja kau berlakoe manis dan menjoeka'in hati saja, Soeki."

,,Dan saja djadi berdoeka-doeka sadja, saja selaloe menoempahken aer-mata kerna kau. Saja tida habis mengarti dengen kau poen|a kabentjian kepada saja.

,,Saja tida membentji kau, Soeki, saja tida nanti boleh bentji kau."

,,Tapi " '

,,Ja, saja sendiri ampir tida mengarti kenapa tiba-tiba saja djadi begitoe edan banjak ioepaken kau, de­

ngen tida pernah sekali tengokin kau dalem sakean boelan itoe."

Si Soeki memesoet aer-mata.

,,Sekarang saja berasa kau soeda taoe tentang saja.

Soeki," -kata Liang-san poela. ,,Dapetkah kau ka-terangan dari bapa Soepa kemaren?

,,Betoel, kemaren ia tjeritaken saja banjak," djawab

SOEKI 77

Soeki. ,,Kau soeda tjampoer poela dengen njonja ma-djikan Hernnine dan dengen satoe anak prempoean.

Bagimana hal itoe bisa mendjadi, soeanni saja? Dan baginnana kau boleh tjampoer poela dengen njonja madjikan jang soeda ditjereken?"

Pertanja'an itoe ada saderhana tida sekali menn-bawa rasa goesar, dan itoe membikin Liang-san rasa-nja lemah hati. la tinggal diam sembari memandang roman istrinja jang bodo tapi djoedjoer, dan Soeki bitjara lebih djaoe:

,,Sekarang, baba Liang-san, sasoeda kau hidoep poela dengen njonja madjikan dan dengen«satoe anak, bagimanakah aken mendjadi dengen diri saja di ka--moedian hari? Hendakkah kau loepaken saja,

hendak-kah kau sia-siaken diri saja?"

Liang-san memeloek padanja sembari berkata:

,,Djangan pikirin itoe, Soeki. Tida, saja tida nanti

•sia-siaken kau. Kau ada istri saja, kau ada istri saja jang tjintaken saja dengen soenggoe. Saja inget anak kau jang hendak terlahir. Anak kau itoe poen ada anak saja djoega, saja poenja tetesan dara dan da­

ging. Bagimana edan sa'ande diri kau saja moest:

loepaken?"

,,Tapi bagimana dengen njonja madjikan Her­

mine?" waktoe bertanja begitoe kombali Soeki ber-tjoetjoeran aer-mata. ,,Dapet'kah kau pikir-pikir, ba-hoea saja aken dapet rasa aman dalem hidoep saja sa'ande di sabelah -kau poen masih ada poela satoe istri? la ada istri :kau jang pertama dan sah, dan saja

— J<endati menikah kepada kau dengen sah djoega.

toch sewaktoe-waktoe saja aken moeda diperboeat tjilaka oleh ia."

,,Hal ini tida aken mendjadi, Soeki. Soedalah kau

T J E R I T A R O M A N

ajangan oerkwatir. Saja nanti berdaja-oepaja boeat kabaëkan kau. Maoekah kau tinggal bersabar Soekl?"

istri itoe tida mendjawab, hanja diam memesoetken aer-mata jang membasahin sepandjang pipinja.

Kamoedian Liang-san nnenghiboerin banjak-banjak, dan waktoe ia nendak poelang ka villanja ia menjioem si istri sembari bitjara lagi:

,,Saja kapingin kau tida banjak kesel hati, Soeki, kau nanti djadi banjak lebih koeroes dan lebih koeroes."

lyALOE dalem hidoepnja Liang-san pernah alamken l>«. hal-hal^ jang sanget menjoekerin hati, adalah di itoe koeti'ka di mana ia hadepken boeat Hermine dan Soeki.

la tida habis mengarti kenapa bolehnja ia loepa ke­

pada Soeki boeat maoe bertjampoeran poela kepada Hermine, selagi Soeki itoe soeda mendjadi iapoenja istri jang tertjinta.

Hermine itoe toch ia soeda tierekeni Hermine itoe soeda terloepa dari iapoenja kenang-kenangan dan peringetan. la soeda mengambil Soeki dan Soeki Itoe soeda hadiaken kepadanja antero iapoenja milik.

Tapi helaas, di satoe waktoe jang sama sekali tida di doega Liang-san soeda loepa kepadanja, dan Liang-san dengen lantas dapet diboedjoek oleh Siong-tat jang dateng boeat menggaboengken poela iapoe­

nja tali soeami istri dengen Hermine.

Kamoedian Liang-san baroe mendjadi inget tentang Soeki.

Sekarang apalah ia moesti memboeat?

Di satoe sebrang Hermine' bersama Annie ada ke­

padanja, samentara itoe Soeki dengen anaknja jang hendak terlahir poen ada hidoep di laen pantei.

Doea-SOEKI 79

In document 0.59 (pagina 71-81)