• No results found

Hargan ja aer mata

In document IG MIC (pagina 49-52)

Sebagi api pelita, jang tertioep olch angin jang santer,Giok Thav poen meninggal dengen tida me-rasa:sengsara. Tida bisadibilang lagi, jang hal ini adasangc t mem-bikin doeka dan sedih pada iboe-nja Giok Thay dan istriiboe-nja, seba-liknja membikin sanget girang pada Kim Sioe, jang harep nanti dapetken hartanja itoe orang moeda.

Sedeng di roemah kematian orang repot mengoeroes djinazat-nja Giok Thay, sekoenjoeng-koe-njocng ada datengsao rang pram-\

poewan moeda dengen berpakean berkaboeng. Di tangannja ia mengempo satoe anak baji jang baroe beroemoer bebrapa boelan sadja. Sesoedahnja letaken anak itoc di satoe krosi, itoe pram-poewan moeda menoebrock pada djinazatnja Giok Thay, da n sam-bi! mcmcloek dengen keras, ia menangis dengen sedih sekali.

la poenja soewara sesambatan

~embikin pi!oe sesoewatoe orang Jang denger, tapi membikinsanget

he ran pada iboe dan istrinjaGiok Thay.

Orang prarripoewan itoe boe-kan laeo 'orang. hanja Sek Kio.

sendiri.

Sesoedahnja menangis lama sekali, dan bergoeling-goeling di tanah, hingga ia poenja ramboet djadi koesoet, Sek Nio laloeh me-nuebroek pada kakinja GiokThay poenja iboe sambil meratap:

"Djanganlah sia-siaken akoe, entjim, ajahnja Sophie sekaran g soeda meninggal, pada siapakah akoe bisa toempangken diri, djika boekan pada kaoe?" . _ lboenja Giok Thay djadi se-mangkin heran, hingga bcbrapa lamanja ia tinggal bengong. tida taoe apa jang ia moesti ber boe-wat. Kamoedian sambil kasi ba-ngoen pada Sek Nio, ia mcna~

nja :

"Kaoe ini siapa?"

"Akoe ini ada istrinja kaoe poenja poetra," kata Sek Nio.

Soewara goentoer jang heibat, -tida nanti membikin iboenja Giok Thay djadi begitoe kaget, seperti di itoe waktoe.

"Apa? Kaoe ini ada istrinja Giok Thay P" tanja iboenja orang jang meninggal, "aKoe tida me-rasa mempoenjai njonja mant oe, selaennja Giok 1 io sendiri, jang saban hari mengoeroes padakoe dan berlakoe berbakti. .

Begimanakah kaoe bisa maen kornedie, sedeng akoe poenja man toe saban hari ada di ini roernah, di dampingkoe sendiri ?"

"Betoel akoe ini ada istrinja Giok Thay," kata Sek [io, "dan

-...

djoeg a: lnilah ada kaoe poenj a

tjoetjoe." . T'

.Sambil berkata begitoe SekNIO empo poela pada So phie, dan kasi Hat pada iboenja Giok Thay, .' tapi ini orang toewa belon djoega

djadi mengarti.

~.Tida bisa djadi," kata ia ka-moedian.

"Segala apa bisa djadi," kata Sek Nio dengen klakoean kewat, boekan lajiknja diperboewat oleh satoe man toe pada mertoewanja, bctoel akoe ini boekan ada djadi

i~tri kawin, akoe tjoema djadi

bini-moeda, tapi lantaran akoe soeda poenja anak dari itoe soe-warni, maka akoe merasa ada poenja hak boewat toetoet tjam-poer dalem mengoeroes djinazat, dan djoega ada hak boewat.. . . b~vat :....'dapet bagian dari boedel."

Mendenger ini perkataan jang sombong, iboenja Giok Thay djadi sanget goesar. dan sambil rnene-pok medja, ia berkata:

,,0, djika kaoe begitoe, k~oe

tjoema inget boewat dapet bagian boedel sadja? Bagoes betoel kaoe poenja tingkah lakoe. Taro be-toel kaoe ada djadi bininja Giok Thay, tapi adalah terlaloe tida pan tes dan tida ta.oc adat, bar?e sadja orang menmggal do:n,la.

boedelnja kaoe hendak rninta.

Ta pi, djika akoe trima dan ang-gep betoel kaoe ada djadiistrinj~

Giok Thay, nistjaja besok nanti dat eng beratoes orang prampoe-wan laen, jang tentoe maoe me-nga koe djadi istrinja akoe poenja anak jang baroe menoetoepmata.

I '

Tida, akoe tida gampa~g nanti maoe pertjaja kaoe poenJa obro-lan, kasilah boekti-boekti tjoekoep, dan kita nanti Hat. apa jang ha-roes dilakoeken, tapi pjanganlah berlakoe katerlaloean koerang adjar. Di ini roem~h akoe m.asi djadi toean, dan sekarang tida oesa banjak tjerita lagi, kaoe moesti lantas pcrgi dari sini,dan akoc tida ingin liat kaoe poenja matjem lagi, mengarti?"

Sambil berkata begitoe iboe-nja GiokThay menoendjoek pada pin toe, tapi Sek 1[io boekan ada satoe prarnpoewan jang; gampa?g dikalahken dengen begitoe sadja.

Dengen roepa jang menanda-ken besarnja amarah, ia me-njaoet:

"Kaoe tida rnaoe pertjaja ~ang akoe ada kaoe poenja man toe dan ini anak ada kaoe poenja tjoetjoe? Baek, akoe nanti kasi Hat, jang akoe boekan anak ke-maren doeloe."

Sambil berkata begitoe, Sek Nio lantas baliken badan dan berlaloeh.

Sesampenja di roemah ia me-nangis menggeroeng-geroeng, ke r-na menoeroet katanja, ia merasa sailget sakit hati, jang ia dihi n~­

ken begitoe roepa. Sesoedahnja djadi sabar kombali, dan berad~

sendirian di dalem kamar, sed i-kit dengen sedii-kit ia clapet peng-rasaan menjesel tentang pe r-boewatannja. Tjoba djika ia tida toeroet sadja Kirn Sioe poenja boedjoekan, nistjaja tida. aken tercljadi begitoe roepa , tapi

seka-I

=- 94

~

95-rang apa maoe kata, seba bsoeda kasep.

Kim .Sioe send iri djadi sanget girang, tem po mendapet warta Giok Thay soeda ilang djiwanja, tapi tempo denger Sek Nio me-njomel pandjang pendek, dan

se-"selken padanja, dan tempo dapet kabar jang iboenja Giok Thay sama sekali tida maoe taoe pada Sek [io, ia djadi merengoet.

la biarken sadja Sek Nio me-maid kalang-kaboet ·dan kamoe-dian berlaloeh dengen tida kata satoe apa.

Di waktoe malem baroelah ia balik, dan sig ra masoek dalem karnar di mana Sek 1[io ada ber-baring. Itoe waktoe ia tidaoesa koewatir nanti ada jang pergokin!

Sek Nio belon tidoer,tapi masi doed oek ben gong. sambil me-mandang pada api lampoe jang berkelik-kelik.

"Beginihari kaoe belon tidoer?"

tanja Kim Sioe.

"Begimana,bisa tidoer, pikiran begini kaloet," saoet Sek 1 io.

Kim Sioe djadi kaleewarken ia poenja mesem iblis.

"Akoe heran kenapa kaoe bisa begitoe goblok," kata ia dengen perlahan, .,dengen me-ninggalnja Giok Thay kita bisa hidoep dengen senang, boekan-kah doeloe kaoe bilang, kaoe tjintaken akoe? Laen dari itoe, tadi akoe soeda preksa djoega soerat-soerat dan ternjatajang ini roernah sama prabotnja dan djoe-ga barang perhiasan jang kaoe ada sim pen, semoeanja ada kaoe poenja, maka apa goena kaoe

begitoe berkoewatir. Laen .dad itoe akoe toch djoega boekan satoe anak ketjil, dan kaoe nanti Iiat jang sebagian dari hartanja Giok Thay djadi kita poenja."

Sek Nio tida menjaoet, tapi ting-gal tjemberoet teroes,

Kim Sioe merasa sanget tida enak, jang Sek [io tida maoe berlakoe lebih manis padanja.

Maski djoega ia ingin dapetken orang poenja harta, tapi peng-rasaan sajang pada Sek 1[io soeda berakardalemhatinja. Ber-moela ia doega Sek Nio ada ta-koet pada Giok Thay, maka ia tida terlaloe ope n pad a Kim Sioe , tapi tempo Giok Thay soed a me-ninggal, Sek 1 io masi djoega be-gitoe roepa, inilah tida menje-nangken padaKim Sioe. Njalalah Kim Sioe boekan ada sao rang jang mempoenj ai pengrasaan ha-loes. la ingin ,begit oelekasGiok Thay meninggal doeni a , Sek io nanti trima padanja seba gi ganti, dengen tida merasa sedih lagi, Tapi ia tida taoe, maski djoega Giok Thay poenja binasaada la n-taran tangannja Sek 1[io sendiri, toch di dalem hatinja itoe prern-poewan masi ada katinggalan bebrapa tetes pengrasaan tjinta pada orang jang meninggal.

Kim Sioe ingin menggertak pada Sek Nio, tempo ia berkata:

"Djika kaoe masi djoega tjernbe-roet akoe nanti berlal oeh dan tida maoe taoe lagi kaoe poenja pe r-kara. Sekarang sepantesnja kaoe moesti bergirang, jang kita poe-nja penghidoepan tida ada jang halangin lagi."

/

Sek Nio djadi menangis terse-doe-sedoe, dan dengen soewara poetoes-poetoes, ia berkata:

"Betoel kaoe ini ada kedjem sekali. Giok Thay soeda pelihara dan perlakoeken padakoedengerr baek. Akoe. bisa djadi begini senang, lantaran ia poenja ke-baekan. Kamoedian datengkaoe, tapi boekan kaoe membilang tri-ma kasi, jang Giok Thay soeda kasi menoempang! hanja kaoe berhianat dan paksa akoetoeroet kaoe poenja maoe, tapi sekarang akoe tida kasi akoe bersedih, lan-taran hilangnja itoeorang moelia ? Ah, inilah ada katerlaloean sekali, engko Kim Sioe.",

Kim Sioe poenja paras saben-tar merah sabe ntar poetjet, de-nger itoe djengekan, dan temp o ia memboeka moel oet boewat bitjara, Sek Nio soeda mendoe-loein, dan sarnbil menoeding ia berkata:

..Ja, memang Giok Thay ada seriboe kali lebih rnoelia dari kaoe, jang tjoema mempocnjai -tabiat binatang, mengarti?"

Kamoedian Sek Nio menangis poela dengen sedih sekali,

Kim Sioe tida bisa berboewat satoe apa, maka ia lantasmasoek dalem kamar send iri. Oewa Tjoan sendiri di itoe male m tida poelang di roemah j ia terlaloe repot dengen ia poenja paker-djaan di medja djoedi.

Sek Nio mengarti jang Kim

"Sioe ada saorang jang kedji, maka

ia poenja pengrasaan menjesel djadi bersoesoen tindi. Siang malem ia menangis teroes, dan

tida maoe denger boedjoekannja Kim Sioe, jang tentoesadja djadi djengkel djoega. Achirnja Sek Nio tida maoe ketemoeken poela pada itoe orang moeda, dan koentjiken diri dalem kamar.

'Maski djoega Kim Sioe menje-gah dengen keras dan achirnja mengantjem dengen pemboenoe-han, Sek Nio tida maoetaoelagi padanja, dan satoe hari sabelon-nja djinazatsabelon-nja Giok Thay dikoe-boer, ia dateng di roemah kema-tian, dan lantas men oebroek dan memeloek kakinja ia poenja mer-toewa, boewat minta ampoen ten-tang ia poenjaklakoewan koerang adjar jang ia oendjoek doeloean.

Melihat begit oe, iboenja Giok Thay djadi mcmpoenj ai djoega pen g rasa nn kasihan, dan angkat bangoen pada Sek Nio,

Kamoedian ia panggil Giok Thay poenj a istri kawin, dan se-soedah nja ini njonja man toe da-ten g, Sek lTio lantas mernbri hor-mat dan berkata:

"Ak oe ini ada orang jang tida broentoeng, entji. Akoe dateng di sini adalah boewat minta kaoe dan en tjim poenja kasihan. Boeat terangk en doedoeknja perkara, soenggoeh hatikoe ada terlaloe berdoeka, maka sekarang akoe .rlateng di sini tjoema ingin mena-nja, apakah entjisoeka akoe dan anakkoe menoempang disini?"

Giok Nio tinggal boengkem.

la poen merasa kasihan padaitoe prampoewan rnaski ada djadi ia poenja madoeh.

Iboenja Giok Thay lant as ber-kata :

- 97-'

- 96

"Sekarang lebih baek kaoe toe-toerken hal sabenernja, akoe maoe denger begimana kaoe djadi bini moeda dari akoe poenja anak."

"Djika kaoe memaksa, entjirn,"

kata Sek Nio, "apa boleh boewat akoe nanti tjeritaken, maski djoe-ga akoe merasa tida koewat boe-wat tjeritaken itoe."

Karnoedian"ia toetoerken begi-gimana ia clapet koendjoengan dari Giok Thay, dan begimana ia kamoedian ikoet djadi bini rnoeda, sampe dapet satoe anak, tapi tentoe sadja ia tida toetoer-ken ia poenja perhoeboengan de-ngen Kim Sioe.

"Djadi tempo kaoe ikoet akoe pocnja anak, kaoe ada satoe gadis?"

Sek Nio memanggoet dan aer mata mengoetjocr dengen deres di kadoewa pipinja.

Meliat begitoe, hatinja itoe orang toewa djadi lemes, kamoe-dian ia memandang pada,Giok Nio sambil berkata:

"Sekarang begimana kaoe poe-nja pikiran, njopoe-nja-mantoe?"

"Akoe sih menoeroet sadja,"

kata Giok Nio, "djika betoel ini ade maoe tinggal di sini, akoe tjoema bisa bilang moefakat, dan biarlah kita berdoewa mengoe-roesin nib dengen soenggoe hati."

Sek Nio djadi terharoe dan lantas menoebroek pada ia poenja saingan dan dengen nangis meng-geroeng-geroeng ia menghatoer.-ken trima kasi.

Scsoedahnja menjoesoet aer mata , Sek Nio berkata poela:

"Sekarang akoe ticla maoebalik poela ka roemahkoe, dan hendak berdiam sadja di sini. Kontji roemah akoe ada bawa, maka djika ada orang jang boleh di-pertjaja, akoe minta toeloeng boe-wat ambil barang-barang ber-harga dan akoe poenja pakean."

"Ini malem kaoe menginep di sini," kata Giok Nio, "tapi besok djika soeda menganter maitnja enko Giok Thay, kaoe moesti poelang dan beresin segala apa, kamoedian baroelah kaoe pindah.

Dengen begitoe oeroesan djadi beres."

Sek I[io lagi sakali mengoe-tjap trima kasi, dan kamoedian mengikoet pada Giok Nio, jang anterin pada Sek Nio, ka karnar sendiri, di mana GiokThay telah menarik napasnja jang pengabi-_ san,

Besoknja Giok Thay poenja djinazat dibawa ka koeboeran dengen dianter oleh ia poenja sanak-familie dan sobat-sobat jang banjak djoemblahnja. Sek Nio dengen anaknja poen toeroet me-nganter, dan itoe waktoe ia poe-nja rasa menjesel djadi sernangkin heibat, hingga di sepandjang dja-lan ia menangis terseone-sedoe tida soedanja.

Di \Vaktoe malem ia balik kom-bali di roemah sendiri, dan tjoe-ma ketemoeken oewa Tjoan.

Kim Sioe sendiri tida ada.

"Enak sekali kaoe teroes sadja berdjoedi," kata Sek Tio dengen oering-oeringan, "hingga tida inget poelang di roemah. Apa jang nanti iboenja enko Giok

Thay bilaug, kaloe rnantoe mati mcrtoewa tida mocntjoel?"

"Akoc tida taoe, ia meninggal doenia," kata oewa Tjoan jilllg memang tida taoe, Giok Thay soeda meninggat, "tapi kenapatah kaoe begitoc sedi? Boekankah rnasi ada Kim Sioe jang, kaoe tjinta, jang kaoe sajang lebih dari Giok Thay. Anak goblok, djika akoe djadi kaoe, akoe tida oesa djengkel, kerna diri sendiri masi moeda, Kim Sioe ada, roemah soeda sedia, begitoepoen segala barang pakean, sedeng oewang poen rnasi poenja bebrapa riboe roepia."

.Kaoe .ini memang boekan sa-toe manoesia," kata Sek Nio de-ngen sengit, "kita bisa begini se-nang, boekankah lantaran enko Giok Thay? Sekarang ia soeda menoetocp mata, boekan kaoe mcnocroet doeka, tapi bilang bcgitoc. Kcdji, betoel kedji, akoe maloe poenja iboc jangtida rnem-poenjai pengrasaan sarna sekali."

Oewa Tjoan djadi melongoh.

la tida kira Sek Nio poenja piki-ran bisa berbalik bcgitoe roepa.

"Djacli kaoe soeda tida maoe taoe lagi pada Kim Sioe?" tanja oewa Tjoan, "ingct ia bisa bikin tjilaka pada kaoe."·

"Akoe lebih soeka masoek di achcrat da ri pada ikoet itoe bina-tang. Akoe sckarang maoe ting-gal bcrsama akoe poenja Iner-toewa, jang soeda soeka trima padakoc. Akoe tida maoe ber-soen-ami lagi. Akoe maoc toeng-koelin ako·e poenja anak salllpe ia djadi bcsar."

13

"Kaoc edan, ahis bcgimajl~i

nunti ter djad i dengcn akoe

? :'

..Kaoe bolch scwa satoe roe-mah, onkost akoe kasi, tapi lagi sakali akoe bilang djangan bi-tjara lagi tentang Kim Sloe,itoc manoesia terkoetock, jang s~ka­

rang akoe baroc kcnal kakedjl-annja." .

Oewa Tjoan tida berkata satoe apa. Doewa hari kamoedian Sek Nio trima kocndjoengan dari iboenja Giok Thay, jang djadi berternoe cljoega pada oewa Tjoan.

Bebrapa larnanja marika her-tiga bermoefakat, dan achirnja diambil poetoesan jang itoe roe-mah nanti tinggal dikosongin, dan Sek Nio bersama iboenja nant i tinggal bersarna-sarna iboenja Giok Thay di roemah besar.

Saminggoe lamanja Kim Sioe tida moentjoel. la djadi goesar, kerna dapet dampratannja Sek Nio, dan ia kira dengen mengi-lang bebrapa larnanja, Sek Nio nanti tjari prulanja, tapi scpetti kita soeda liat, docgahan itoe ada sanget kliroe,

Tempo ia rasa socda tjoekoep .Jcasi adjaran" pada Sck Nio, ia balik ko~bali, tapi dengen heran ia liat itoe roemah soeda djadi kosong, djangan senta ra pcndoedocknja satoc potong pra-botnja poen soeda tida acln.

"Hei, begimanalmh bisa djadi begini?~' tanja Kim Sioe saoran~

diri, sambil garoek-garoek kcpala,

"apakah.Sek Nio soeda minggat poela ? Socnggoe enak bctocl,

- 99

i

a ha\\'a akoe poenja pakeau sama s ckali. Ka rnana ia soeda pcr~i?"

Kim Sine djadi bingoeng he-toel-bctoel. Ka mana ia moesti pergi ? I'akcan tjoerna ja n~ se -karang dipake sadja, sedcng oe-wang tjocma ketinggalan bebrapa poeloeh roepia, Sek Xio tida ada, dan kombali ia djadi berdiri sabatang karang rlalem doenia.

"Ini sakali akoe tjilaka,' kata Kirn Sioe, "Sek Nio taoe, akoc tida .bisa bikin tjilaka padanja.: sebab djika akoe membocka resia,

ten toe akoe scndiri tcrdjiret clan' dikasi masoek dalcm karnar tikoes, .maka ia goeling padakoe."

la c1jalan ka .sana-sini dengcn tida karoewan djoentroengannja, dan achirnja ia dapet kabar, jang Sek Xio clan oewa Tjoan soeda tinggal sama-sama dengen Giok Thay poenja istri kawin.

"Wah, djika begini djalannja, soeda tid.a ada djalan boewat de-ketin padanja," kata ia. "soeda, akoe tida poellja harcpall aken bisa gaet lagi si Sek Kio, maka Kim Sioe moesti bisa bawa diri-sendiri." '

XVII.

In document IG MIC (pagina 49-52)