Bebrapa hari telah berlaloe.
Sadari kapala penjamoen itoe binasa, maski AH rasa kaädaännja tida begitoe berbahaja lagi seperti doeloe, toch dalem hatinja sering-sering masi merasa koeatir dengen kawannja itoe kapala rampok jang laen.
Tapi ini kakoeatiran dihiboerken oleh Morgiana, jang membilang: boeat doea kawannja jang laen itoe, tida oesah diboeat slempang, sebab kaloe marika tida mati, tentoe soeda merat ka laen negri. Kerna kaloe betoe!
iaorang masi ada di sini, tentoelah doea-doeanja itoe moesti ada bersama-sama Hoessein.
Kamoedian AH bikin persediaän boeat menikahkeri poetranja pada Morgiana, jang dirajahken dengen me-ngoendang sakalian sobat ande di dalem itoe kota, terdif' dari soedagar-soedagar besar dan ketjil, orang-orang pa-kerdjaän dan berpangkat, hingga tetamoe itoe boleh di
bilang ada dari berbagi-bagi golongan dan deradjat.
Belon ada orang merajahken kawinan begitoe rame, sabagimana jang dibikin oleh AH Baba, hingga semoea orang pada poedji padanja.
AH merasa girang Hat datengnja ia poenja tetangga-tetangga jang membri slamat dengen perkataän-per-kataän manis. Sebab Morgiana memang ada satoe gadis lang tjantik dan eilok, tambahan pinter dan berboedi
bahasa manis, maka tida saorang bisa mendoega-doega apa sebabnja Ali jang hartawan kawinin poetranja de
ngen itoe boedak prampoean, salaen dari kira: anaknj^
AH tentoe ada tjinta keras pada Morgiana, maka boea'
73 —
Senangken hatinja, ini ajah jang baek djadi loeloesken sadja kainginannja sang poetra.
Boeat ini pasangan, senioea tetamoe dan tetangga-tetangganja poen toeroet memoedji, ini membikin Ali Baba bertamba-tamba girang dan bales itoe dengen oetjapan trima kasi.
Pada sahabisnja merajahken kawinan anaknja, Ali ' inget kombali pada itoe gowa harta jang ada di ' Ali Baba poenja kahartawanan. Tapi kakajahan itoe tida ' Hienerbitken orang poenja tjoeriga, sebab Ali baroe
ka-' liatan kajah sasoeda Kassim meninggal doenia, hingga ' ûrang djadi doega: brangkali ia terima warisan dari
Soedaranja jang meninggal itoe.
'' Maski poen soeda hartawan, toch kalakoeannja tida 3 djadi beroba angkaoe atawa sombong, sabagimana
bia-^anja orang-orang miskin, jang kaloe bisa djadi kajah ' dengen mendadak, lantas sadja seperti boeta baroe me-' 'ek, Ali tiada begitoe. Pada tetangga-tetangganja ia ting-s gal maniting-s dan hormat, ting-seringkali membagi djekat pada l' '^rang-orang miskin, prampoean-prampoean djanda dan
^ ^nak-anak piatoe, inilah membikin namanja djadi terke-' "al dan dipoedji oleh segala orang dalem itoe kota.
^ Samantara tokonja Kassim jang dioeroes oleh anaknja ' ^li, samingkin hari djadi bertamba-tamba madjoe. Se
ll
— 74 —
bab itoe orang moeda amat manis boedi bahasanja dafl berlakoe hormat pada langganan-langganan.
Sasoedanja selang sataoen, dalem pengidoepannja itoe ada berdjalan dengen moeloes dan tiada tanda-tand^
jang kadoea kawannja itoe penjamoen dateng bikin peiH' balasan, Ali poenja kainginan boeat pergi lagi ka itoe gowa, djadi samingkin tetap.
„Boleh djadi bener sabagimana katanja Morgiana, las pikir Ali Baba dalem hati; „jang kadoea kawannja itoeKn(
kapala penjamoen soeda binasa, atawa telah merat W laen negri. Sebab kaloe betoel iaorang masi ada di sim moestail amat iaorang boleh tinggal diam dengen tiadü dateng mengganggoe?"
Kamoedian pada soeatoe hari, dengen belaga seperi' orang jang maoe pergi memboeroe, Ali selahken koed^' bawa sendjata boeat mendjada diri dan kamoedian ngen sendirian ia kaloear dari roema, menoedjoe ka ito« ^ oetan jang doeloe.
Koetika sampe di pinggiran oetan, ia poera-poera mß' ngedjar binatang, tapi sabenarnja mamereksa di saiii" e sini; apa ada tanda-tanda bekas orang dateng ata\Vf L tida. Sebab kaloe dateng-dateng ia masoek sadja da"
djoestroe kadoea kawannja si kapala penjamoen ma^
ada, tentoe dirinja djadi tjilaka. . ^ Begitoelah sasoedanja diselidiki dengen teliti dan ^
S
sapoeternja oetan tida didapetken tanda apa-apa, <
roelah ia moelai masoek ka sebla dalem, dan satela' 'J di sini djoega tida ada tanda apa-apa, baroelah hatin) merasa senang dan teroes menoedjoe'ka itoe gowa bato^
Sigra djoega ia toeroen dari koeda dan tambat bin^
tang itoe di bawah poehoen, samentara ia sendiri berdiri di depannja gowa, sembari oetjapken itoe perkataäi'l perkataän jang doeloe dan masi di'inget dengen
— 75 —
„Sesam, terboekalah angkaoe!"
Sigra djoega pintoe gowa djadi terboeka dan AH lantas ilasoek ka dalem di mana ia liat harta itoe masi ting-ial sabegimana jang doeloe.
Sekarang ia mengarti: sadari Kodja Hoessein dateng a kota memboeka toko, tida ada orang jang dateng a ini gowa, dan saände itoe doea kawan jang laen lasi ada, moestail tida ada jang dateng dan tida ada anda apa-apa di ini tempat.
Menginget begitoe, Ali Baba djadi amat girang, kerna 'tkarang njatalah semoea penjamoen itoe telah binasa,
^ebab ia sendiri jang taoe ini gowa dan rasianja, maka emoea harta banda ini, moelai dari sekarang djadi apoenjaännja.
Ali bersoekoer pada Allah ta'ala soebahana wata'ala, cj^ng dirinja dikaroeniaken peroentoengan begini besar.
Sahabisnja sembajang ia ambil satoe kantong besar 'ari koelit jang terdapet dalem itoe gowa dan sasoe-anja dimoeatin penoeh dengen mas, ia taro itoe di atas i^öeda, hingga binatang itoe ampir tida koeat djalan.
Demikianlah moelai dari itoe waktoe, gowa terse-iPOet djadi kapoenjaännja Ali Baba, jang boleh dateng di siigala tempo kaloe ia maoe, sebab sekarang tida oesah
Oeatir soeatoe apa lagi.
Ali Baba diriken satoe astana jang bagoes dengen
pe-^bot jang lengkap, dimana ia idoep dengen beroentoeng at ada istri dan anak mantoenja. Dalam salama itoe tida ijifentinja ia menderma dan mengamal, maka tida ada
^toe orang jang kaloe dateng padanja, poelang dengen
^ngan kosong.
Kerna kadermawanannja boedi bahasanja jang manis hormat, namanja djadi terpoedji. Blakangan pada e^laknja dikasi taoe tentang adanja itoe harta di dalem '^Wa dan pesan djoega soepaja anak tjoetjoe tida boeka
rasia. Dan rasia itoe baroe djadi petja, sasoedanja liw brapa toeroenan dan orang-orang jang terseboet di ato soeda tiada ada di doenia, achirnja itoe kadjadian jan adjaib ditoelis dalem hikajat.
TAMAT.
- ( om HwiE Lm )