• No results found

Desain transmisi traktor tangan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Share "Desain transmisi traktor tangan"

Copied!
18
0
0

Bezig met laden.... (Bekijk nu de volledige tekst)

Hele tekst

(1)

Desain transmisi traktor tangan

Citation for published version (APA):

Suganda, H., Suharto, D., Heugten, van, E. J., & Effendi, R. (1981). Desain transmisi traktor tangan. Eindhoven University of Technology.

Document status and date: Gepubliceerd: 01/01/1981

Document Version:

Uitgevers PDF, ook bekend als Version of Record

Please check the document version of this publication:

• A submitted manuscript is the version of the article upon submission and before peer-review. There can be important differences between the submitted version and the official published version of record. People interested in the research are advised to contact the author for the final version of the publication, or visit the DOI to the publisher's website.

• The final author version and the galley proof are versions of the publication after peer review.

• The final published version features the final layout of the paper including the volume, issue and page numbers.

Link to publication

General rights

Copyright and moral rights for the publications made accessible in the public portal are retained by the authors and/or other copyright owners and it is a condition of accessing publications that users recognise and abide by the legal requirements associated with these rights. • Users may download and print one copy of any publication from the public portal for the purpose of private study or research. • You may not further distribute the material or use it for any profit-making activity or commercial gain

• You may freely distribute the URL identifying the publication in the public portal.

If the publication is distributed under the terms of Article 25fa of the Dutch Copyright Act, indicated by the “Taverne” license above, please follow below link for the End User Agreement:

www.tue.nl/taverne Take down policy

If you believe that this document breaches copyright please contact us at: openaccess@tue.nl

providing details and we will investigate your claim.

(2)

Oleh :

Hadi Suganda 1) D.1oko Suharto1) Bertus van Heugten

3)

Rus1ie Effendi

2)

Makalnh untuk Konferensi IATO Okaton AhU Teknik Otomotif) Indonesia - III, Jakarta 11 - 1) Juni 1981

1) Staff Departemen Mesin, Institut Teknologi Bandung. 2) Staff Departemen Mesin, Technishe Hogeschool Eindhoven.

(3)

I. PENDAHlTLUAN.

Pemakaian traktor tangan untuk pengo1ahan tanah pertanian di Indonesia, wa-1aupull masih dalam jumlah yang terbatas, menunjukkan tendensi yang makin me-nIngkuL. Uip 'rklrukull pupula!:!1 Lruktor l:al1gall yung utlu lltluluh unturtl 4.000 -7.000 buah dengan jumlah pasaran disekitar 1.000 - 2.000 buah per tahun (Wi.!:. yosumarto et.a1., 1980). Wa1aupun sebagian besar traktor ini masih diimport (umumnya dari Jepang) namun sudah ada usaha-usaha di da1am negeri untuk ' mu-lai memproduksinya. 'fabel 1 memperlihatkan jum1ah perkiraan produksi, jumlah perusahaan/bengkel yang membuat, jenis traktor yang diproduksi, asa1 desain dan tahap produksinya.

Tabe1 1. Kondisi Industri Traktor dl Indonesia ( 1980 ).

Jenis traktor Asa1 desain JUlIIlall perkl- JunLlah per- Tahap

pro-raan produksi usahaan duksi

1. 'J'raktor setlc rllUlla

dengal1 truns1llIs1 ThalLmd 500 1 seri

rantai (satu kece -patan).

L. 'I'rllkLor H 'dl'rllllllil

dengrtn tnmHlll1 Ii I I. R. I{' I. 7() 6 pelcohnlln

rnllLlll (HIlLu kvt't' (1'111 Up Inll) patan)

3. Traktor sederhana

clengan t ranHlll"l fi i Thllilund 5 l p~ n:obaan rolla gigi (Hutu

keccplltan) .

Sumber Wiryosumarto H. et.al. "Penelitian Deletion Program untuk Alat-alat Pengolahan TiJnah (Traktor)" Laporan penelitian, Lembaga Afiliasi Pe IwLILlllII d:11I IndU/-:LrJ, IIIHLJLuL Tckl1ulu~l Uundung.

Disamplng traktor sederllanu Jl atas, beberapil kompunen untuk traktor import telah pula dibuat di dalam negeri, misa1nya pisau rotari tiler, bajak dan roda apung.

Kondisi industri traktor tangan tersebut Rudah tentu harus ditingkatkan, ba-ik dalum kWulHas mllupun kwantltas dari traktor/komponen traktor yang

(4)

dipro-duksi. Hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam program pembua~

an komponen-komponen mesin di dalam negeri. Dalam makalah ini akan dikemuka-kan usaha dari Departemen Mesin ITB untuk membuat satu prototipe transmisi, yang merupakan bagian da ri protot ipe trakto r tangan1) (Effendi, 1980; Sriyo-no, 1980; Muhardu uLln JULlLleul, 1980 1:lerta jJr~l:ulllu 11)131). IHs8mping untuk me latih rnahasiswa-mahasiswa tingkat akhir yang tertarik untuk menjadi "design engineers", usaha ini diharapkan dapat berguna bagi perkembangan industri traktor tangan di Indonesia.

II.

KR

I

TERIA DESA1N.

Seperti te1ah dikemukakan beberapa perusahaan di Indonesia te1ah mulai mem -produksi traktor tangi.ln sederhana yang hanya mempunyai satu kecepatan maju. Traktor jenis ini mempunyai ke1emahan-kelemahan sebagai berikut :

1. Pada kondisi tanah yang berbebeda kecepatan traktor tidak selalu da-pat diatur sesuai dengan keceda-patan berjalan operatornya (0,5 - 0,85 m/s)

2. Gaya dorong yang dihasilkan tidak selalu sesuai dengan kebutuhan untuk mpngoperasikan aJat pengolah tani.lh.

3. Tidak mempunyai poros untuk power take off (pto).

4. KOIH!ling kellludl mullah rusak ati.lU buhkan tlduk rnempunYlli kopeling kernudi SUII\ll seknl t .

Sebaliknya traktor Jrnrort tidak rnemrunyai kelemahan-kelemahan di alati,

kare-nil m~mpunydi 6 ket'L'paL:HIl maltl (dengl1ll kecepLltLlI1 tinggi untuk trLlnsportflsi),

2 kel.: 'pIlLIIi lIIulHiur, "puwvr Luke o l l " dan kOJle11ng kemudi. Tctapi tfi.lnl:lmis1 -nya menJadi rumit Hl'IIIngga harganyi.l Juga maha1. L)isamping Itu karena pemaka!. An yang relntif pendek di negara asalnya

(

!

20n jam per tahun) dibanding

de-2)

ngan lebJh uarJ L UUO J am per tahun d 1. Indonesia maka komponen-komponennya ilkllll ce[lut: rW:llJk HcLeJlliI d lpLlkul d1l1:1111 bel>ef'upu IIIUI:1i1ll LLllllllll !:IllJa.

1) Merupakan hasi1 kerjasama proyek NUFFIC antara ITB dan THE dalam desain peralatan dan mesin pertanian. Proyek ini juga disponsori oleh P.T. Indo-tani, Jakarta.

(5)

Oleh karena pertimbungan-pertimhangan di atas, maka dalam desain transmisi traktor tangan ini diambil kriteria-kriteria sebagai berikut :

1. Mempunyai 3 kecepaton maju yang dipergunaknn untuk operasi dengan bajak rotari tiler (Gombar 1) dan trunsportusi jarak pendek. Kriteria inl meru pakan kompromi antara en am kecepatan dan satu kecepatan maju.

2. Mempullyul per-band Lllgnl1 t rlln~Hn.Lsl unLuk gera mundur. J. Mempunyai kopellng kemudl dan poros "powe take off".

4.

Konstruksi kompak, seringan mungkin dengan_penampilan luar yang cukup "cantik".

5. Tahan untuk pemakalan

+

1.000 jam kerja per tahun dengan umur minimum

4

tahun.

6. Pada peti transmisi harus dapat dipasang komponen-komponen yang lain ya-llu , rungka Illl>::;.Ln, puli dengan kopeling gesek, rangka traktor dan alat pengolah tanah.

Daya yang harus ditransmisikan adalah 5 - 6 kW dengan putaran mesin 2.000 rpm. Besarnya daya yang diperlukan dihitung dari persamaan dan data yang di-berlknn olL~h Ilenllll:k! (197J). iiuull perll1lullgun dlberlk.un dl 'l'abel 2 dun 3. Ti:thel 2. Perki raan Daya Mukt:>imllill Illltuk I'lengoloh Tonall dengan 13ajok.

---~.--- --~

---~---Jen18 tanah t (111m) 1I (1Il1II) DI'(N)

Tannh kC'r-ing 150 240

l.ROO

S il wah 150 :.40 900

dengan

t Kedalaman pembajakan

B Lebar pembajakan

DP Gaya tahan bajak

R Tahanan rolling

r

H Gaya dorong pada roda penggerak N - DnYIl plldll motor pen~~c rllk. r~ (N) r 375 1.000 H(N) 2.175 1.900 N(kW)

3.5

3

.0

(6)

Tabel 3. Perkiraan Daya Maksimum untuk Mengolah Tanah dengan Tiler Putar. .1\'11 III f 11111 til f (111111) 1\ ( 111111) Nl (kW) N 2(kW) N (kW) 'rannll ke r-[ II f.

J.on

()()() 0,22 ).07 ~.29 S II W iI II I 'J () bOO (), ') 6 4.44 ).()() (IPngnn

Nl Daya pada roda penggerak N2 Duya pada rotnri. tiler

N DilYIl L.oL.ill plllln Illoto r pen gi-',(' rn k

Putaran roda penggerak yang direncanakan adalah 14 rpm (gigi I), 28 rpm

(gi-gi II), 44 rpm (gigi III) dan 14 rpm untuk transmisi mundur.

III. KONSTRUKSI DAN PEMBUATAN.

Konstruksi sistim transm:lsi diper! i.hatkan pada r.alllbar 2 dan 1. Sistim trans-misi ini terdiri dari :

Sutu Lingkat slstim t~unsmisl sabuk (belt) dengan i = 1,98. Sillll I-ingkflt AiAlim trnnAmtRi rnntnl (It'ngnn j = 2,27.

J.o:ntP:lt tLllgkllt lrllllHllIi:d rodll glgl T, II dllnllT, fier £, Umll l:lngl<n 'rnnA misi untuk gigl mundur (R).

Pada transmisi roda-gigi jumlah total roda gigi adalah sebanyak 12 buah. Jum lnh gip,i dnr1. I1wHfng-llIi1s[ng roLln gigl JLped.lllLlLkan pauu Gumbar 4. Dengan de mikian jumlah transmisi total adalah :

Gigi I

,

Gigi 11, Gigi III, Gigi R, i i i i 150,04 77,HO 49,79 150,04

Konstruksi kopeling kemudi (kopeling cakar) ditempatk:m pada roda giRt

RG 14

e'

dan RG 14

e",

untuk menyambung dan melepaskan roda-roda gigi terse-hilt dengnn rods gig:J Rr. 16. Dengan kont'lt rllkHI. tn J mnka rod{l kiri dnpflt h(.·rp.!!.

IIr hr-llllli L'Tl\IIdll1' plllllrlill IllL~NIIl (1111111 NI!hlllli<lIyn rodll klll1l1l1) hlll1 t rlJkl:or

(7)

Karena alasan pcngawasnn, waktu, serta tersedianya mesin perkakas pada

sebu-ah bengkel mesin, mnka elemen-elemen sistim transmisi dibuat berurutan pad a

11.ml.l perusahaan, Yilll.ll

1. Bengkel mesin C. V. Sukaraja (Bandung) dengan mesin perkakas sebagai ber

Iklll: Cergd!l. IlIlbllL. rn~IH. Hkrllp. gllnll, gefilldll, tap, P-'Illoton~ ok-rdKl'll dllil 11111 II;ill"lk.

2. Bengkel mesin C.V. Burna Sakti (tlandung) untuk mesin "Bobbing".

3. Bengkel mesin Cokro Bersaudara (Jakarta) untuk mesin "Slotter" dan frelt!.

I,.

M.T.n,r..

(filllHlllnp.) 111"-\lk IIH'Aln "jig hor rIO.

5. P.T. Alpha Austenit (Jakarta) untuk proses pcrlakuan panas.

Pengerjaan pada berbagai perusahaan tersebut juga dimaksudkan untuk meneliti kemampuan dari perusallaan-perusahaan yang bersangkutan dalam membuat kompo-nen mesin. Tabel 4 dan 5 memperlihatkan urlltan penggunaan mesin perkakas

uo-tuk tiap clcllien Illes III pildll s l: .. il:lm tfilllsmtw[ 1111.

Tabel 4. Urutan Penggunaan Mesin Perkakas untuk Pembuatan Kelompok Rumah.

Nama elemen Pemotong Bubut Skrap Las Skrap "Jig- Curdi Tap

oks f )J,c'n ] i strtk horer"

Runwh roun-gig! x x x x x x x

Rumah rantai x x x x

Tutup-tutup x x x

Rurnah bantalan Cergaji x x x

Hub roda Cergaj i x x x x

(8)

Tabel 5. Urutan Penggunaan Mesin Perkakas untuk Pembuatan Kelompok

Roda-CIKI <11111 K!'lollll",k Porn:l.

Nama

Bubut "Slotter" Frets Pengerjaan Proses

Elcmen Cergaj t "Hobbing" ukl1ir pengerasan

RG 12 x x x x x

HG

14A x x x x Cerinda ta x ngan RC 14 J3 & Gcrinda ta 1(, x x x x n~lIn x Rt:; I/~C ' x x x )l x ilub u t x HC 14C" x x x x x Bubut x H(;

lJ

x x x )( Ct·rlndLl La x ngan RC 25 x x x x Gerinda ta x ngan 1«; ,/1 x x I. x r,'r-llldn til x ngan RG 36 x x x x x Gerinda ta x ngan RG 45A' x x x x x IW

4

5

A"

x x x

x

x Paras x x x u tllillel PorOd Iltlllllt blntl.1llg )( x x Poras Gerinda kemudi x x x Po ro tJ Curdi roda x x x

Oalam proses pembuatan Ini yang paling menentukan adalah toleransi ukuran ro-da gigi dAn inrak por~s. KwalHas roda gigi ditentukan kelas 9 (Rollof, 1968) 1I1'Ilglnglll I>lIliwlI :

U1gullllkan I l l l l l l k IIII.:b111 p'rtanll.lll

Kece~aLan keIlllllg ruda g1g1 Lerbesur 0,96 m/s

Pembuatan roda gigi dengan mesin "hobbing"

(9)

Bahan yang digunakan untuk roda gigi ada1ah baja ASSAB 705 dan 7210. Sedang-kan proses pengerasan ada dua mac am yaitu pengerasan total dan pengerasan k~ lit dengan eara pengarburasian (earburizing). Kekerasan yang dieapai ada1ah 500 BHN untuk pengerasan total dan 610 BHN untuk pengerasan kulit.

l't:!rJu dlkellullulium dltdlll IHdlwtl kOIHJlrukl:il rllmllil trunHml~JL dll>III1t dllrt [wl.nt dengan tebal 10 mm dan disalukan dengan las listrik. Jadi pemakaian "jig

bo-rer" sebenarnya tidak perlu karena ketel it ian yang dihasilkan oleh mesin pe.£ knkas tt;rscnut aklln Ildlnng" o1ell deforl1lllfd yang terjndj pada cumuli tronami -si. Penggunaan mesin ini terpaksa dilakukan karena merupakan satu-satunya me sin perkakaB yang tersedia paeln waktu r-ersebut.

Dalam pemeriksaan ukuran yang dilakukan dengan bantuan laboratorium Metrolo-HI O"pnrn'm('n Ml'iiln l'I'n IllI1IUI dl t('1ll1l1<1111 ll1'hC'rllpll prny1111pIIIlgnn yo'ltll :

1. l'eny Impungul1 uku rllil [OUll gigl :

Ukuran jarak antara pena sebagian besar tidak memenuhi spesifikasi yang diberikan.

KcsalallUl1 putllr gigl-gigi dalum k('adaan terpasl:mg eukup besar.

Kualita~ p~rmukaan buruk yoitu tcrdarat goresan-goresan bekas pahat. 2. Penyimpangan ukuran beberapa lubang bantalan dan jarak antara paras.

l'enyL!l>llb uL:lIlllJ IH.:nylmpl.IlIgl.Ill illL aliulull raktor kClllumpunn operator Iwrenn faktor-faktor lain memenuhi syarat dengnn baik.

3. Penyimpangan ukuran "blank" untuk roda gigi dan poros yang dlsebabkan oleh a luL 111<.111' yllllf.\ dlgllllllklHl dllll Klllllhl1l" k~rlll yllllp, Lllilli< dlh'd lolvrllllul.. 'I. l'elly1iilpllIl!!.illl ll'rhl'/IIII' yllll),!. LelJudl. uLi1l1.1I1l dLllolil p'lIIbulltl.lll "upIillU", uu

-bab mesln yang digunakan sudah Li.dak presisi lagi dan gambar kcrja tidak diberi toleransi sehingga ukuran yang dicapai tidak memenuhi spesifikasi

(10)

1 V • I'I~NCU.) ) AN MULA.

Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui prestasi transmisi pada berbagai pu-taran kerja. Sampai saat makalah inl ditulis pengujian yang dilakukan baru pada taraf pengujian tanpa beban. Pada perrobaan tanpa beban ini dapat dia-mat i hal-hal yang tidak d Unginkan yaitu

1IIII1I1IIgllll lu;!Llll 1IIIIIIrll glgl yllllg Ilk/Ill 11I('IIYI'hllhl(!111 Illgl dllyn (p,cIIllklln) )'/II\g

"~·IIIII'.

SuarD berisik da~ Ilubungan gigi-gigi yang tidak baik karena kelonggaran bl'IIII\IIIIPo yll II P. ["1111111 1""1111

l'uJu PL'fl'Oi>UIlIl pL'rLllllln, proLoLlpl' LrulHllldl:l dlllubulIgkun tlengan motor DC yang dapa t d 11Iklii (l11~;1 ri:lIlIlY;I. Ih's;Jr:11l y:lIlj..\ d I uk II r ;Ida lull (lutarnn linn rllg.L clayu karena g~ Iwk/Ill. CllIllhllr ) 1II1'1II111'r lllllltkllll hllllll 1"'lIglllllllllln rugi c1I1YIl (tllnpo hchan) (luda berbagai putaran poros utama untuk gigi I, gigi II dan gigi III. Putaran ker

ja pores lItama ada1uh 1100 rpm. Unri graffk penguJian dapat dilihat bohwa ru gi daya yang terbesar ada1ah 150 WatL yang dapat dianggap keeil.

Pereobaan untuk mengukur taraf kebisingan dilakukan dengan "sound level me-ter". Nieman (1978) memberikan harga praktek taraf kebisingan untuk

transmi-I:Jl roda-gig! uengilfl :;lIInl1ll porol:J He.luJar (lwcepi.ltan kel1.1ing rendall) sebesor

/'j rJlI IlI1 'II I tl') dll I'lldil 1II,I\wc<1I111 I.()OU 11 .... ,.".1.,111111 Jlukur (lUtill Jurak ~O CI1I.

Sedangkan hasil pereobaan menunj ukkan harga maksimum 80 dB (1. 000 Herz t)

pa-da pengukuran dengan jarak 5 em dibelakang peti transmisi. Pengukuran di a-tas dilakukan pada putaran kerja untuk gigi I, II maupun III. Dari hasil pe£ bandingal1 tersebut dap~lt dlsimpulkal1 bi.lhwa transmisi roda gig1 yang dibuat mempunyai taraf kebisingan dl bawah harga praktek.

V.

KES1MPULAN.

Dari hal-hal yang telClh dJkpmukClkan terdahullJ dan dari penglllaman dalam men-desain dan n~mbuat protot.Lpe transmisi lraktor tangan ini dapat diambil ke-t;illlpulLln sebagHi berlkul :

1. Pada proses pembuatan masih belum dipenuhi beberapa spesifikasi ukuran YUIIA dll1llllln. 11<11 lid Hldw l10rnyil mencermJ.nknll koodtwn lndustri r " rm'fdn-an di Indonesia dimana kemampuan untuk membuat komponen-komponen yang te liti masih rendah.

(11)

2. Dari pengukuran rugi-daya dan kebisingan pada pengujian tanpa beban,

transmisi yang dibuat masih memenuhi syarat. Tetapi prestasi prototipe

trl.lnsmiAl -Int mflR1h hlHUR d1nmilti 10hih ]onjllt dart percohaan dengan be

-bl:lll dUll pen:()i>clull Ilyl.lL/J dl -lnplIlIll,iJn.

3. Dart 8cgl pendJd lkan, ppngplaman pembuutan prototipe ini sangat berguna

untuk mahasi~wn-mahasiswa tingkat akhir, staff peogajar maupuo teknisi

(12)

/)/H"I'" It PUS'I'" K"

1. Bernacki H dan Haman J., Grunlagen der Bodenbearbeitung und Pflugbau, VEB Verlag Technik, Berlin, 1973.

2. Effendi R., Perencunaan dan Pembuatan Transmisi Truktor Tangan, Tugas Sarjana, Departemen Mesin Institut Teknologi Bandung, 1980.

'3. Mllhnrdo M. cillil .ltlllil('di T., PL~r~~H'lJnIlFln ~1!1~~~mblll1tl1n Ko )c1in CCA'k

1111-luk 'l'rukLor 'l'UlIglJll, Lupur.J11 luLL!rtl, l'royek lwrJW:lUlIlLl NUl'TiC 'l'IIE/L1IW-l-,

-Technishe Hogeshool Eindhoven dan Institut Teknologi Bandung, 1980.

4. Nieman G., Macliine IUements, volume 11, Gears, English Edition, Allied PlIhl:lshcr Prlvntf' l.td., Tndin, 197R.

5. Prn OOlO B., l'('H'nrnnllfln dlln P mhllilton [{onaka dan Body Trnktor Tongo11,

Tugas Sarjana (dalam persiapan), Uepartemen Mesin In8titut Teknologi Ban dung, 1981.

6. Rollof H. dan Mat~k W., Machine Elemente, 3. Frledr. Vieweg und Sohn, Braunschweig, 1968.

I. SrlyuJ)o 1\.11., 1't).!.!l;Lt=...!.IIIli-IIl'illl KOIHilfilkHI HOi-lirl Tlller dall HOcla Lumpur lIn

-!..t 11~~~E~~ 1.1":_ ~1!1!IJ:.lI! I, 'I'III:\IHI Sit r

I

ill 11.1 , Il~ 1111 r I l'IIIt!1I Mt! t:l11l III 1:11.: it II t Tdwo J II ~ I

llulIJullg.

8. Wiryosumarto H., Suharto D., Suciatmo B., Widodo M. dan Siswosuwarno M., Penelitian Deletion Program untuk Alat-Alat Pengolahan Tanah (Tr~ktor),

Laporan Penelitian (Intern), Lembaga Afilla81 Penelitian dan Industrl. Institut Teknologi Bandung.

(13)

Tf~!\f<

T

Of<

T

I\~~GAN

sistirn tronsmisi reduksi

I\;

(

'

ll

--

I

\ ,. . \ I-) /' J 1\ K

·\\

&x~

~\

~

,,

"-;

'

1'

\

\ ' f ,. .( \, ."

(14)

T

I

,

,

1 I I I I 1\

'

-

-I

I

r--

! ,

i~t-

-

,

-

,

L 111 . ! - - l !- , I , ---' -

--1!

_

. . ...:... I J '

r--

-;:o.-=--1 _ . - , . i ---: r __ ; ;..-i ·- I

i

;

-

-

-

,

,

il--:

;

r--

,

1-:

!

---.

'

T-rJ'"

-

.

I

i

:

~

j

ll

I

!

,

~

1

1'

I ! . , U

Gambar

2.

Susunan sistim

tr

ansm;s; 919;

II

I dan

gig;

I.

L

,

I

I

I

(15)

--T" ! - . l!i _ _ _ _ __ '

I

I

-,

I

i

\ 1

l

\ ,

-

i---,

_ _

--,--T

.

\ T I

:

I

I

~

-:

- -

,

n:

I

,

r-::::; ~. 1 , 1 I I

~

~,

'

I

:

:Ii

~-

~

h

l

L :-:1: I ., . , I :-1 1 I

r.

.

I

n

' '}l

J

t ; - - u

i

\ ~ i ! I U 1 - \ i

i('

ill

'

Sl :

l

~:-

l

'

, ;----'I! :-r--r ~ , ; I i ; i I j ;

I

U

j

I

i-H

i

i

I~

I

i( _ ,

-~

-

--

.

-.-

.

\

I

:

\.

I ,"'" J \ 1 .~' I

"'I

~I\,

\

,.

i

~

1

i

\

,

r ,-;-"

i~\

\

!

I I ,/

~V

1 I~ I

I

I

i - ' ; ' -/ I I

:

,

/

)

I

:1

I

I

(

I

(16)

\., ()

t

1I\J r

.

.

'

RG_J2

_

F12~

-~

1

__

l

_

.l-+--1-

RG lL,A & RG 2S

PGn

-

-

'

-

-

-.

-

--r<Gll.[J

2J

-

I

rJ

-

n

II, -:: --

c

.

_

,

l

'

IH,llJ f<G )'J-- . ;J-Cj'---'RG 3G r~G 2'/, RG It. 8 8. H() lb

~~}

-

-

I

~< (j ilt

c"

1

-

-

II, PG l/,e'

-

-r-f?G ll,el, F<G 36

8.

f<G I/.eu -1-

-1-

-

--Garnbar 4. Jurnlah gigi rnasing-rnasing roda-gigi.

n Gir) I! II ()I

tJ

I III rJ

e

o

-;>, II v

"

:-J ~.

r.

()

.

---~ 1,0 (I, :1 cr: 20 __ ~._.---1. _ _ _ _ l-...---'--- - , - , _ - - , _ _ '-, - "-J' ' '

-100 200 ~OO l.iJO ':laO buG 700 800 900 1000 IWO 1200 rpm ~

Pu t!)(on poros utama

(17)

L, 11111., II I •. I', ." )',' '

(18)

Gambar

-•

TrE~s=~si yang telah selesa~ =:ra~lt =an ~e~;~~ia~

Referenties

GERELATEERDE DOCUMENTEN

Jika sebuah danau laut berada pada sebuah daerah terbuka dengan kerangka ketinggian yang sama dengan laut; dapat diperkirakan akan ditemukan jenis-jenis organisme yang sama dan

Yoshikawa Kojiro believed that Yang’s resplendent, liberal and imaginative poetry was modelled on the writing techniques of Du Fu, Li Bai and Li He, as well

Namun langkah tersebut juga wajib disertai dengan strategi dan langkah lain yang menunjang, khususnya berkaitan dengan strategi pengadaan air bersih dan sanitasi yang memadai

bahwa sebagai pelaksanaan lebih lanjut ketentuan Pasal 3 Peraturan Pemerintah Nomor 144 Tahun 2000 tentang Jenis Barang dan Jasa Yang Tidak Dikenakan Pajak Pertambahan Nilai dan

Jeni s - jenis perkara yang menjadi wewcnang Pencadilan AgaroajMah- kamah Syar ' iyyah untuk menyelesaikannya , dapat digolongkan dalam dua jenis perkara , yaitu

Selain dana sosial di atas, tokoh gerakan juga menentukan jenis-jenis bantuan lain yang nilainya lebih besar dan mencapai puluhan juta rupiah. Karena itu ia

(1) Terhadap semua jenis industri yang pemberian izinnya dilimpahkan kepada Kepala Kantor Wilayah atau Kepala Kantor Departemen Perindustrian dan Perdagangan sebagaimana dimaksud

(3) Atas impor dan atas penyerahan di dalam Daerah Pabean, kendaraan bermotor angkutan orang kurang dari 10 orang termasuk pengemudi jenis sedan/station wagon dengan kapasitas