• No results found

· [ 111 1 ~111~1I1~~iI~I~I~II I~II[II~11 11 I: .: .. . .. :. . .

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Share "· [ 111 1 ~111~1I1~~iI~I~I~II I~II[II~11 11 I: .: .. . .. :. . . "

Copied!
254
0
0

Bezig met laden.... (Bekijk nu de volledige tekst)

Hele tekst

(1)

I

i.

PERKEMBANGAN PERGURUAN SELAMA '20 TAHUN INDONESIA

TINGGI MERDEKA

"

... ~

....

. .

"

DISUSUN OLEH :

DEPARTEMEN PERGURUAN TINGGI DAN ILMU PENGETAHUAN

(2)

· [ 111 1 ~111~1I1~~iI~I~I~II I~II[II~11 11 I: .: .. . . . :. . .

0177 2134

, '

"

, ,

I '

" '

(3)

t

PERKEMBANGAlT PERGURUAN TINGGI S E LAM It 20 T A II U N I N DON E S I A Mg l{ :J 'E K A

DI SUSUN OLEa: :

DEPARTEMEN PERGURUAN TINGGI

DAN Ium PENG.l!,""'TAHUAN

(4)
(5)

- ii -

... ..

Hasil karya kolektip Biro2/Bagian2 Departemen Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan.

Dewan R~daksi : Ketl.la

Wakil Ketua .Anggauta2

Prof. Dr Ir Bachtiar Rifai Koesnadi Hardjasoemantri SE J.W. Kandou Psyoh. Drs.

Boestamam SH Drs. M. A. Gani MA.

(6)

-iii-

INmNESIA-M2RDEK.A SUATU NEMBJ.TJ.N

"Gedung Indonesia Sempurna, dimana semua Rakjnt- djelata bisa bernaung dan menjimpan dan memakan segala buah-buah kerezekian dan kekulturan sen- diri, dimana tidak ada kepapa-sengsaraan pada satu fihak dan keradja-beranaan pada lain fihak, Gedung Indonesia Sempurna itu hanjalah bisa di- dirikan diatas buminja Indonesia jang mardeka."

( Bung Karno dalam t~li san "Men- tjapai Indonesia Merdeka", Maret 1933 )

(7)

BAl3 I II

I I I

iv

lSI

Halaman

PEnD;'JlliLuA~'J 1

PEmm'IIffiAIJG~iN Pj]RGURU~J~ THJGGI

1945 1964 . I J e e u o • • • • • • IO O O . " ' o " • • • • • oo • • • " . " . . . . 10 A. Periodc Physical Revolution

1945 - 1950 III III III III III \.f III III III III 0 Q .., III III oJ III III III ., III III III 0 0 ., ID III CI 0 III III III .. III ~ 10 B. Perivde Survi v~ll

1950 - 1955 .. III 0 III 0 0 III III ... OJ III ., III III .. III III III 0 III III I I I . 0 III oJ III I I I . III • III III> III III III III III III ~ III 14 C. Perivde Investment/Svcial and ~con0mic

Revolution

D.

1955 - 1959 III III 0 0 III III III III ... 0 0 III .. III III ., III If III III III III ., III III III v III 0 III ., III 0 III " III " '" III V III 15 Perivde Pantjaw~rsa Manipol

1959 - 1964 •• •.•..•...

..

PERGURU~;]J TL.GGI P "I.DA r.r"Jm~; 1965

.. 17

34

34 41 41 44 46

50 . 50

69

69 73 75 79 94 A.

B.

c.

D.

E.

F.

Pengan tar 0 0 \t III III III III III III III III III III III III III III U 0 0 III loti III III III III ~ 0 III III CI 0

Pembinaan KepribCtdian Pnntj.').silnisjPIanip01is •••••••

1. Indoktrinasi Pantjasil(l/Manipol 2. Pendi diknn 2~::I,'ama •••••• •• ••••••

3. Pendidikan Pertnhanan NQsionnl Pendidikan dan Pen3~djaran ' 0 " ' "

l . 2.

Dasa~ dan Or6 nnisnsi •••••••••

Perlen,,:;k::lpan Per o"Uruan TinG,:;i a II Bui~u III I> 0 III '" 0 . . . . 0 " III III III III III III III III 0

b. c.

l..nboratoria Perpustakaan

III III III III 0'0 III III D III 0 0 III 0 III III 0 , 0

.

..

. ..

III 0 0 III III

'" III • • III III III • •

. . .

III III

...

0 0 0 . 0 0 • • • •

3.

4.

d. Knmpus

Penil aian Idj~zah 0 0 • • • • • 0 0 0 0 o III III III

5.

6.

7.

0 • •

..

Ins ti tu t Keb'Uruan dan Ilmu Pendidikan

Per.'Uru:m Tiil0t..:i Kedinasan S\vasta ••••••

di Irian Bi1rat

..

Pergul'uan Tingr;i

. ..

98

• .106

• .114

0 • • • • • • • • 0 • • • • 128 8. Hubunt:;an Luar IiIc jeri . o. 0 • • • • • • • • • • • • • • • • 0 • • • • • • • 146 Peneli tian ' •. 0 • • • • • • 0 0 • • CI o . 0 0 • • • • • • 0 • • • 0 0 • • e 0 0 0 • • • • • • 151 Peneabdi::m Kepad8. lVIasjar~k"lt 0 0 0 0 0 0 ..160

Kemahasisw:)Qn . O O • • • Cl • • • • • • • •

0 0 • • • • • • • • , • • • • 165

(8)

IV LiJIIPIRJ.N-L~;'lYIPIR.AN

1 a Badan Perentjanaan dan Peneli~ian

Dept. PTIP (Bl.PERDEP PTIP) •• ••.••••••••••••

1 b Sken:a Tugas/Pembangunan Dept. p'rIP •••••••••••

2 3

Hubun;~n Dept.PTIP denean Lembaga2 Neg~ra

D::ti't!3.r Idja.zah2 Luar Negeri jang sedauG/

...

teln.ll dinilai 0 • • a 0 0 0 0 0 . 0 • • • 0 • • • • • 0 0 0 . 0 0 0 0 • •

4

a Dlftar Universitas2/Institut2 Negeri •••••••

4

b Daft!3.r Djumlah Mahasiswa dan Pengadjar pada teberapa Universi tas/Institut Negeri ••••••••

5 a Daftar Perguruan Ting{~i Kedinasan •••••••••••

5 b Daftar Djumlah Mahasiswa dan Pengadjar pada Beberapa Perguruan Tinggi Kedinasan 0 0 0 • • 0 0 0 0

6 a Daftar Percuruan Tinggi Swqsta jang

174 176

177

- ri8

179

180 - 184

185 - 189 190 - 192

193

Diakui/Dif::lam!3.kan ... .. _ ... . . 194 - 200 6 b Daftar PerlS'Uruan Tingci Swasta 'l'erdaftar •••• 201 - 208

6 c Daft;u Perguruan Tinegi Swasta Tertjatat 209 - 211

6 d Dnftar Djum1ah ri:ahasi3lTa dan Pengadjar pada

'J3Gberapa Perguruan Tinggi Swasta •••••••••••• 212 - 215 7 a Amanat Presiden R. 1. /P8mimpin Bes''ll'

Revolusi t{5l. 19 ~13~:lbGr 1963 . . . 216 7 b ~'\.manat rre3iden R. 1. /Pemimpin Desar

Revolusi tgl. 1 Mei 1965 ..... . . 217

1 c PendidiL..arl dan Kebudajaan di Irian Barat

sebelum Pemerintah R,I •••••.•••••••••••••••• 218

J

7 d Keadaan Mahasi.3w!.:l Universit';ls Tjenderawasih •• 219 7 e Daftar Mahasi swa Irian Bare.t diluar

Irinn Farat (Di Da1am Neeeri) •••• " .. , •••••• 219 7 f Daftar Mahasiswa Irian Barat diluar

Irian Barat (Di Luar Negeri) • • • • 0 • • • • • 0 • • • • • 220 7 g Pernjataan Kebulat an Tekad

tgl. 22-12-1963 •••.•••••••••••••••••••••• 221

,;

(9)

- vi -

Halaman L1J;IPlRAU-LLliPl Pui.J."'iJ"

7

h Pernj~taan Kebulatan Tek,d tGl.6-5-1964 •••••• 222

7

i Pernjataan KebulQt~n Tekad dan Pembangunan •.• 223

8 a Dafto.r filahas:l..s,·liJ. IkClt an ])inas dencSan Biaja

Pemerintah R.1. sepenuhnja ••••••.••••••••••• 224

8 b Daftar J'~ahasiswa Ikatan Dinas jane; beladjar di Luar Ee ;eri a tas biaja sendiri dengan

ment;e:unakan Devi sen Negarc. •••••.•••.•••••••• 225

8 c DattaI' Mahasi swa/Trainees keluar Negeri dal am ran[,'ka Rentjana Kerdja s:.:tma Kebudaja,an9 Colom- bo pl an, USIS, Pampasan Perang Djepang dan

beruas8,J.'kan beasi swa dari nebara asing •••••• 226 8 d .lU'iliasi .• 0 lit eo • • 0 0 0 • • • • • • • • 0 • • 0 ~ • • 0 c • • 0 • •• • 227

8 e Daftar MahasisvTa Asino jang menri:1.Pat Beasis-

wa dari Pemerintah Republik Indonesia ••••••• 228 - 229 9 a Mat jam dan Djumlah Projek2 Penelitian Bi ro

Ilmu Penbe'~ahuan/Biro P4 Dept. PTIP •.•••••••• 230 9 b Daftar Projek2 Penel i t ian jang telah/eedang

dibiajai oleh Dept.PTIP •• , ••••••••••••••••• 231 - 237 9 c Daft,H Ns.akah2 hasil Pro jek2 Peneli tian Biro

Ilmu PenGetahuan/Biro P4 Dept .PTIP •••••••••• 238

9 d Projek2 Afili asi Nel alui LG ,ba6a Penjelidikan d'm l...filiasi Industri Insti tut Teknolo[,-:l

Bctn dunlS'

o.

0 It lit 0 0 0 0 lit • • • • • • • • • • lit lit lit • • lit • • 0 0 0 • • 239 - 240

(10)

PENMHULUAN

Bila diikuti penggolongan Sedjarah Indonesia sebalum Proklamasi 1945 da1am 3 periode' pokok - jakni Periode Timbul-Tumbuhnja Dangsa Indonesia (hingga th.600), Pe~iode Kedjajaan (600-1512) dan Periode Penderitaan

(1619-1945) - maka didirikannja perguruan2 tinggi jang pertama di Indonesia

.

ada1ah pada al'lal Periode Kedjajaan. lialau tak banjak keterangan2 terperintji dapat dihimpun? namun diketahui bahwa dala~'abad ke-7 di Mataram Lama dan Sriwidjaja telah didirikan perguruan2 tinggi jang terutama bertudjuan untuk mendidik ahli2 keagamaan Budha.

Kepulau Djawa ada datang seorang pendeta Tionghoa bernama Hwu Ning (th.

664-667), jang bekerdjasama dengan Jana~adra, pemimpin Perguruan Tinggi l~a­

ma Budha Hinajana di Mataram Lama, untuk menterdjemahkan naskah2 Sanskrit.

Dan ke Sriwidjaja pernah datang -seorang pudjangga Tionghoa bernama

I - Tsing untuk beladjar pada lk.th.6~5. Diantara para gurubesar di Sriwi- djaja jang termashur terdapat Cakyak:i, tr:i, dan Dharmapala. Dharmapala ini per- nah mengadjar selama 30 tahun di Universitas Nalanda ditepi sungai Gangga, kemana dikala itu banjak dikirim mahasiswa Indonesia, dan dimana Balaputra- dewa, radja Suarnadwipa (Sumatera), .~~~j m~~dirikan sebuah biara. 1) '

Dan sedjak awal kedjajaan feodal itu tidak lagi diketahui tentang ada- nj a P~rguruan Tinggi di ' In~onesia, ··l;>ahka~ .. sampai Ilada ~eperempa,t abad ter- achir gari Periode Pend~ritaan oleh pemerintah kolonial ti,dak a~a ~dirikan

perguruan tinggi sebu.ahpun. Tidak pertJ'uma.,kiranja pemeo kolonial jang me- ngataka.n: "Het adagio if? :al,tijd hetze.lfde;, ~oov~el .mogelijk voor de Euro- -.. pe~nen, dan ook nbg ,wat. voor de Indo',s; YOQr de Inlanders niets 1" .(Lagunja

adalah senantiasa. BaC)la :,sebanjak: 'Iilungkin untuk orang2 Eropa, kemudian s.ediki t lagi uf.1tuk orang2 ,jJelanda - Indo.; dan untuk orang2 l3um.iputera nihil I ).

" .. ~

}

.

,

.

l} ".Djiw.a dan Filsatat Perguruan Tinggi", Le~.baran-kerdja

Universitas Gadjah ~ada, Madjalah ~pt.PTIP., Nopember 1962; No.2, hal.19--20. . . . '

, ..

..

.'

. 1 j .

j

'"

(11)

-2-

Memang sebelum th.l920 oleh pemerintah kolonial ada didirikan beberapa perguruan, jarig sedikit-banjaknja dapat dianggap sebagai pendahuluan kearah didirik-annja perguruan tinggi, jakni parguruan tinggi dalam arti suatu lem- baga Jang menjelenggarakan pengadjaran, pendidikan dan penelitian diatas tingkat perguruan menengah atas._Demikianlah misalnja sebagai pendahuluan kearah didirikannja Per~ruan Tibggi Kedokteran, pada th.185l di Djakarta telah didirikan "Dokter-djawa-school", jang namanja kemudian diganti dengan STOVIA -1) (II-School tot opleiding van -Inlandache arts;enll) , dan kemudian di Surabaja pada th.19l) didirikan pula UIl\.S 2) ("Nederlandsch-Indische Artse~

sohool") •

Begitu djuga uapat dianggap sebagai pendahuluan kearah didirikannja Per- guruan Tinggi Hukum, jakni didirikannja '~pleidingsschool voor Inlan~sche

Reohtskundigen" di Djakarta pada th.1909; jang sedjak _,th.1922 diberi nama

"Rechtsschool'I dan terus berdiri sampai th.1928. Hal jang sama sediki t-ba- njaknja dapat dikemukakan djuga mengenai sekolah2 kedjuruan lainnja 3), ae- perti misalnja "Middelbal'e Landbouwschool", -"Nederlandsch-Indische

Veeartsenschool II , dan sebagainja.

lUcan tetapi djelaslah bahwa didirikannja lembaga2 terse but adalah ber- tudjuan primer untuk memenuhi·keperluan pendjadjah akan tenaga2 terdidik dan untuk setjara sistimatis memasukkan kebudajaan pendjadjah kepada bangsa In-

donesia. Lagi_nula berbagai dalih telah dikemukak~n untuk membenarkan pendi- rian kolonial agar pergu~an2 tinggi tidak terlampau tjepat didirikan di Indonesia. Motif jang -banjak dipakai adalah antara lain bahwa waktunja. be- lum lagi masak bagi pergu~n tinggi di Indonesia. Demikianlah misalnja terdapat ringkasan'pendapat Mr C.Th.van Devanter:

l) Sampai tho 1875 bahasa pengantar pada Sekolah Dok~er Dja- wa itu adalah bahasa Melaju, jang kemudian diganti oleh bahasa Delanda.

2) l~ak berbeda dengan Sekolah Dokter Djawa, maka pada NIAS sedjak dari awalnja djuga telah diterima murid2 dari go- longan Eropa dan Tionghoa.

3) n.lam literatur Belanda istilah jang dipakai adalah memang sekolah2 kedjuruan: "de bestaande inrichtingen van vak-

o~derwijs

(artsenscholeh,

rechts~~o~,landbouwschool, '

technische scholen) ".

I

(12)

..

"Thahe evenwel zijn de tijden nog niet rijp voor een Indisoh hooger onderwija. In afwa~hting daarvan sOhenke men aan de meest begaafden der Indische jongelieden ge- legenheid van het Nederlandsohe hooger onderwijs te pro-

·fiteeren, aan de Nederlandsche hoogescholen zich te vor- men. Aan de Indische jongelingschap dient dus de mogelijk- heid te worden geopend zich in Indie te bekwarnen

zoo,

dat

zij vervolgens in Nederland hooger onderwijs kan g~nieten"l)

. .

~

(Akan tetapi kini i-!flktunj'a belum ·lagi masak untuk eebuah perguruan tinggi Hindia. Sambil menantikan hal tersebut hendaknja kita berikan kesempatan kepada para pemuda Hin- di .. J. jang paling berbakat untuk menikmati perguruan tinggi NO:.lerland, dan untuk membentuk diri pada porguruan2 tinggi Nederland. Djadf kepada pemuda ~india hendaknja dibuka ke- mungkinan untuk memahirkan diri di Hindia sedemikian rupa, sehingga ia selandjutnja dapat menikmati pendidikan ting- gi di Nederland:).

Sekalipun nampaknja paradoksal, namun usul dan pendapat Mr van Deventer jang bagi ukuran kita sangat reaksioner ini, bagi pemerintah Belanda sudah terhitung usul jang revolusionerl Mr van Deventer pertama telah mangusulkan agar idjazah2 "Hoogere Burgerschool "(H.B.S.; gabungan S.M.P. dan S.M.A.

selama 5 tahun) dari Hindia-Belanda memberi kemungkinan untuk otomatis di- terima disemua perguruan-tinggi di Nederland; dan kedua agar perguruan2 tinggi di Nederland djuga memberikan kgnS8Si kepada idjazah sekolah2 kedju- ruan Hindia-3elanda tertentu, sarna halnja dengan idjazah2 STOVIA dan NIAS jang pada ~aktu itu telah dimungkinkan untuk melandjutkan atudi di Nederland.

Lain dalih jang djuga sering dikemukakan adalah supaja Hindia-Belanda hendaknja djangan meniru keadaan di India, dimana orang2 Inggeris telah men-

dirikan "mock-university" atau "hoogeschool-in-naam", jakni perguruan ting- gi jang dilihat dari segi mutu dan taraf sarna sakali tak dapat dipertanggun~

djawabkan. Atau pula keadaan sekolah2 menongah atas dikemukakan sebagai ala- san untuk tidak mendirikan dahulu perguruan2 tinggi. Mengenai kemungkinan tentang mendirikan Perguruan TinggiTeknik misalnja, terdapat pendirian res- mi se1?agai berikut I

l) W~\.L, Dr S.L. VAN DER - "RET onderwijsbeleid in Nederlands- Indio 1900 - 1940, Een Bronnenpublikatie", 1963, hal 292.

(13)

4-

It •••••• The Direotor of Public Works advises against the establishment of a technical university as is planned by private interest~. In his opinion only then should a tech- nical university be established when secondar.y education

~as progressed to such an extent that yearly about 50 prospective university students can be expected. This opinion is shared by the Netherlands-Indies government and the Minister for Colonies (Pleijte)." 1)

Memang adalah suatti. ,hal jang' aGlat 'm'enjedihka.h 'b,ahWa" ~uatu ldlajah· tanah djadjahan jang spngat luas dan kaja raja, dan jang berpenduduk djutaan pada puluhan tahun jang pertama dari abad ke-20 ini belum mampu menjediakan 50 orang tjalon mahasiswa untuk perguruan tinggi teknik, sehingga untuk meleng- kapkan circus viciosusnja perguruan tinggi teknik tersebut oleh karenanja pun be1um dapat didirikanl

Makar baru pada tgl.3 Djuli 1920 atas inisiatif 8wasta, jakni "het

Koninklijk Instituut van Hooger Technisch Onderwijs in Ned.India", di Bandung dapat dibuka IITeohnische Hogesohoo1" (T.H.S.; Perguruan Tinggi Teknik), jang statusnja baru dil?-egerikan sedjak 18 Oktober 1924 2): Se1andjutnja pada tgl.

28 Okto,ber 1924 di Djakarta dibuka pula lIRechtshogeschool" (R. H. S.; Perguruan Tinggi Hukum) 3). ]erikut~ja p~da tgl.lG Agustus 1927 di Djakarta pula telah. dibuka flGeneeskundige Hogoschool" (G. H. S.; Perguruan Tinggi Kedokteran) 4).

Lebih dari 10 tahun kemudian, jakni pada tgl. 24 Oktober 1938 di Djakarta d1- buka It]3estuursacademie'' (Akaderni Pernerintahan) 5), jakni suat-g. akademi de- ngan 3 tahun-pe1adjaran, jang memberikan djuga kepada ,para manasiswanja se-

I

telah ditambah dengan 1 tahun peladjaran 'kesempatan untuk menempuh udjian doktora1 pada R.H.S.

1) WAL, Dr S. L. V i.(N DER, op, oi t., hal. XXVIiI.

2) Staatsb1ad Van Ned. -Indie (disingkat Ind. Stbl.) 1924 no.476 dan Ind.Stb1. 1925 no.271.

3) Ind.Stbl. 1924 no.456 dan Ind.Stbl. 1924 no.457.

4) Ind.Stbl. 1927 no. 395 dan Ind.Stbl.1921 no.396.

5) Ind.Stbl. 1938 no. 435 jo.no.534.

, ,

(14)

Mendjelang saat2 ~eletusnja Perang Dunia II, dengan ~emungkinan besar terputusnja bubungan fisik dengan Nederland, mulailah timbul 8agasan untuk menggabungkan :P_:;:-6-U ... T";',:"i.~~ ~':".~£SIS.1. ~':W($ tblah didi:cikan i tu da,lam hubungan se'"

suatu Universitas. Maka dalam hubungan itu1ah'pergu~an2 tinggi jang didiri- kan aedjak th.1940 sudah diberi na ... a "Faculteit" dan bukan lagi "Hogeijohool", sekalipun Universitas-nja sendiri oleh pemerintah Hindia-~elanda baru didi- rikan kernudian dalam periode Revaluei Fisik, jakni berupa "Universiteit van Indonesia" dalam th.1947 1.). Demikianlah di Djakarta pada tgl. 1 Oktober 1940 dibuka "Faculteit der l,ietteren en W1jsbegeerte" (,Falrultas Sastera dan Filsafat) 2) dan pada tgl. 1 September 1941 dibuka "Landbouwlrundige Faoul- tei t" (Fakul ~as Pertauian, di:peruntukkan bag!

-

Bogar teta:pi dengan tingkat

pertama untuk sementara di Djakarta)

3).

Dalam pada itu di Surabaja

dalam

tho 1940 telah didirikan pula "Gouvernements Instituut vo()r Liohallle1ijke Opvoedingli (GIVLO; Akademi Pendidikan Djaemani).

Ordonansi Pergu:,;'Uan Tinggi ("Hoger Onder~,rij60rdonnantie") daiam Ind.

Stbl. 1924 no.456 beru1angkali te1ah mengalami perobahan dan :penambahan, dan rant j ang an ordonansi perguI'l..':ln, tinggi jang terbaru te1ah diadjukan ke

"Volksra.adll dalam bulan Desember 1941, akan tetapi tiada pernah dapat dibi- tjl'l,rakan oleh karena pendudukan Djepang.

Sokali:pun sedjak th.1920 di Indonesia sudah mulai ada perguruan2 tinggi, namun fak.'.)r2 penghambatnja bagi bangea Indonesia masih ter1ampau banjak un- tuk memasukinja, termasuk faktor2 finansii1. Menurut taksiran diwaktu itu untuk studi di T.H.S., G.R.S. dan R.H.S. berturut-turut diperlukan rata2 f ,1100/-orang/tahun (atan hampir f .92/orang/bulan), f. 575/orang/tahun (atau hampir f.48/orangjbulan) dan f.2~/<>rang/tahun tatau hampir f.22/orang/bu- Ian) ..

Sekedar scb'3gai eambaran tentang djum1ah maha'3~ s~m sampai wa-ktu perang

/

funia II; be-rikut ini diberikart BUA.t'l daftar:

1) Ind. Stbl. 1947 no.47 2) Ind. Stb1. 1940 no.53l.

3) Ind. Stbl. 1941 no. 490.

(15)

,

"

Tahun akademi

-6-

, ' PAJilTAR

r

KEADAAN nruMLAH MAHASISWA DAN LULUS.AN "HOOGESCHOOL"

DI INDON:ESIA SAMPAI TAHUN 1940 1)

. Mahasiswa jg mendaftarkan .. Lu1usan Perguruan

tf.

diri untuk pertama ka1.inja Tinggi .-

.

. Djum1ah ' Bangsa Indonesia

se1u.ru.h- . ;Djumlah . , Bangsa Indonesia

%

se1uruhnja-i '-

' %

nja Djum1ah .

r Djum1ah

1920/21 28 2 7,1

- - -

1921/22 31 6 I 16,2

-

,

- -

1922/23 I 42 8 19,0

- - -

1923/24 18 5 21,8 , 12 () 0

1924/25 16 25 32,9 8 " 0 0

1925/26 60 , 21 35 20 - ·4 20

1926/27 63 30 41,6 . 14 I 6 42,8

1927/28 88 38 43,2 8 3 37,5

1928/29 110 44 40 13 3 23,0

1929/30 162 91 56,2

.

19 6 31,6

1930/31 221 106 46,7 12 4 33,3

1931/32 212 93 43,8 17 8 41,0

1932/33 228 109 47,8

.

15 1 46,1

1933/34 . 256 121 41,2 22 8 36,4

1934/35 266 112 42,1 34 14 41,2

1935/36 231 103 44,6 50 29 50

1936/37 253 120 47,4 49 23 46,9

1937/38 287 155 54,0

71

38 • 53,5

1938/39 280 143 51,0 81 40 49,4

1939/40 318 151 49,:3 79 37 46,8

Djumlah

seluruhnja 3242 1489 45,9 532 230 43,2

.:

1) S~ber: Wl~, Dr. S.L. VAN DER, OPe cit.,.ha1 700.

"

.

.

.

(16)

....

Dar1 uraian diatas dapatlah dilihat, bahwa setelah berabad-abad pendja- djahan di Zaman Penderitaan, selama 20 tahun terachir mendjelang tho 1940 se- tiap tahunnja hanja terdaPat rata2 l62 ·orang mahasiswa mendaftarkan diri un- tuk pertama kali pada perguruan2 tinggi Hindia-J3elanda, dan dian·taranja hanja

/

terdapat rata2 74 orang mahasiswa Indonesia. Dan selama 17 tahun teraohir mendjalang the 1940 oleh perguruan2"tinggi Hindia-nelanda aetiap tahunnja ha- nja dapat "dihasilkan rata2 31 orang sardjana, dan diantaranja hanja terdapat rata2 13 orang. sardjana Indonesia. Walaupun pada umumnja ~emasuki perguruan2

" . .

tinggi i tu memamng relatif hanja terbatas kepada "the privileged few" akan tetapi angka2 ters'ebut bila dibandingkan dengan c";.jumlah penduduk jang pUluhan djuta banjaknja adalah terlalu menjedihkanJ

Dizaman pendudukan Djepang semua pergurUan tinggi praktis telah ditutup, walaupun ada jang pernah dibuka kembali seperti misalnja Perguruan Tinggi Ke- dokteran (tlIka Daigakull) di Djakartl;!. dan ~erguruan Tinggi Teknik ("Koogyo Daigaku") di nandung, d.nn pemcrintah pendudukan pun ada membuka "Daigaku"

(Perguruan Tinggi) baru seperti misainja Perguruan Tinggi Kepamong-pradjaan ("Kenkoku Gakuin tl ). Akan tetapi oleh karena pendidikan pemuda pade. zaman· pen-I . dudukan Djepang itu bertudjuan primer untuk memperkuat garis belakang dalam rangka. "Perang Asia Timur Raya", maka titik beratpun diletakkan kepada lati- han2 kemiliteran, pembentukan barisan2 atau gabungan2 pemuda, dan sebagainja.

"Aohievement" jang panting" pada perguruan2 tinggi dan pada sekolah2 umumnja di Zaman Pendobrak (1942 - 1945) ini adalah nasionalisasi bahasa pe- ngantar mendjadi bahasa Indonesia dan permulaan nasionalisasi staf pengadjar, aerta pembentukan kader2 pemuda mendjel~lg Revalusi Fisik pada Zaman Pelak-

.sana sedjak 1945 • .Akan tetepi bila dilihat dari segi . "academic achievements",

maka perguruan2 tinggi pada waktu itu adalah praktis dilumpUhkan.

Maka seperti dapat dilihat dari uraian dibawah nanti aedjarah 20 tahun sadja setelah Proklamasi 1945 sUdah dapat membuktikan dengan fakta2 dan ang- ka-angka kebenaran utjapan2 Bung Karno bahwa hanja dengan Kemerdekaan sebagai. djembatan emas kita dapat mengembangkan pendidikan tinggi dengan tjepat. Dan sehubungan pula dengan hal ini, chueusnja dalam merobah fungsi, ·peranan d~n

sumbangan· dari perguruan tinggi ko~onial ~eperguruan tinggi nasional jang berdasarkan Pantjasila, segala djaaa2 para perintis pendidikan nasional tentu

sadja" tiada dilupakan •

(17)

I

-8-

Baru setelah Proklamasi 1945 kita dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia,dongan sadar tela~ mempunjai dasar, haluan, arah, p~doman serta tu- djuan perguruan2 tinggi dalam bentuk berbagai sumber dan dokumen resmi,. se- perti misalnja Undang-Undang Dasar 1945; Manifesto Politik Republik Indonesia, Ketetapan Madjelis Permusja\iaratan RaKjat Sementara No. I/MPRS/l960 dan No. 11/

MPRS/l960 beserta lampiran2-nja, Undang-undang No. 22 tahun 1961 tontang Per- guruan Tinggi, dan segala adjaran2 Pemimpin nesar Revolus! Indonesia Bung Karno.

Dan dengan sadar pula diusahakan agar perguruan2 tinggi benar2 dapat men- djadi Alat Revolusi jang'dapat mengemban Amanat Penderitaan Rakjat •

DalamPreambule Undang-Undang Dasar Negara E.I. tahun 1945 dikemukakan bahwa disamping rakjat Indonesia menjatakan kemerdekaannja djuga membentuk suatu 'Pomerintah Negara Republik Indonosia jang berdasar kepada Pantjasila, dan "jang melindungi segenap bangaa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indo- nesia dan untuk memadjukan ·kesedjahteraan umum, mc'ntjordaskan kehidupan bang- sa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia jang berdasarkan kemerdekaan, per- damaian abadi dan keedilan sosial ". Pasal 31' U. U. D. 1945 menjatakan bahwa

"Tiap-tiap Warga Negara berhak mendapat pengadjaran" dan bahwa "Pemerintah mengusahakan dan menjelenggarakan S&tu sistim pengadjaran nasional, jang di- atur dengan Undang-undangll Sedangkan pasal 32 mengemukakan bahwa Itpemerin- tah momadjukan kobudajaan nasional Indonesiall Bila diterapkan kepada pend1- dikan tinggi, maka hal2 tersebu~ a.l. - berbeda dengan pendidikan kolonial - djelas menudju demokr~tisering pendidikan tinggi, dalaru arti membuka kesam- patan jang seluas-luasnja bagi Rakjat jang berbakat tanpa memandang kedudu- kan sosial, suku, agama, asal keturunan dan sebagainj;, serta dje1as pUla bertudjuan menegakkan kembali Kepri'Qadian Indonesia. Ketotapan 14PRS kernu- dian 80.1. menggariskan bahwa ditiap-tiap Daerah Tingkat I di Indonesia pa- ling sedikit harus terdapat' sebuah Un1versitas'llegeri, sedangkan perbandi-

,

.

ngan antara djumlah faku1tas2 cksakta dan fakulta~2 non-eksakta harus men- tjapai

7 : 3

Konsep' "menara gading" atau "ivory tow-or" bag~ perguruan2 tinggipun se- tjara resrni telah ditingga1kan dan diganti oleh konsep, bahwa perguruan2 tinggi Indonesia ada1ah bagian integral dari rnasjarakat d'a.lam djalan mentja- pai Tudjuan2 Ravolusi. Dalam Undang2 Perguruan Tinggi 1961 dinjatakan bah- we Perguruan Tinggi - sebagai "Lembaga. ilmiah jang mempunjai tugas menje- lenggarakan pendidikan dan pengadjaran dia~as perguruan tingkat menengah

(18)

dan jang memberikan pendidikan dan pengedjaran berdaaarkan Kebudajaan Kebang- saan Indonesia dan dengan tjara ilmiah" - pada umumnja b,ertudjuan," (1) mem-

"

bentuk manusia susi1a jang berdjiwa Pantjasi1a dan bertanggung djawab akan terwudjudnja masjarakat sosialis Indonesia jang adil dan makmur, materiil dan spiritui1; (2) menjiapkan tenaga jang tjakap untuk memangku djabatan jang memerlukan pendidikan tinggi dan jang tjakap berdiri sendiri da1am meme1iha- ra dan memadjukan ilmu pengetahuans (3) melakukan pene1itian dan usaha kema- djuan dalam lapangan ilmu pengetahuan, kebudajaan dan kehidupan kemasjarakat-

"an. "

Berbeda dengan dizaman kolon~al, perguruan2 tinggi Indonesia jang dapat berbentuk Universitas, Institut, Sekolah Tinggi, Akademi, dan sebagainja te- lah mempunjai "Tri Dharma Perguruan Tinsgi" jang menjimpulkan bahwa tugas .f~b"­

si Perguruan Tinggi adalah mentjakupi pendidikan!pengadjaran, penelitian i1- miah dan pengabdian-masjarakat. Dharma jang ketiga ini djelas menundjukkan sifat berintegrasi dengan Bakjat. Pongabdian - Ma~jarakat memang dimaksudkan sebagai djembatan penghubung be1'1cilulin'tas-dua-djurusan antara ilmu pengeta- huan dan praktek, serta antara IIdas 89in" (keadaan jang terdapat sekarang) dan "das Sollen" (keadaan jang dikebendaki kemudian) ~ Pengabdian-Masjarakat,

->

jang pada hakekatnja adalah sistim pendidikan di1uar-bangku-sekolah melalui proses "beladjar sambil berbuattl - suatu proses jang sekaligus bersifat edu- kasioni1 dan demokratis jang kontinu - dimana perguruan tinggi melalui apa- ratur Pengabdian - Masjarakatnja dapat setjara aktif dan dinamis turut menje-

,

.

1enggarakan "the stratfWlY of C~lgo'-', serta dapat setjara sistimatis dan be- rentjana membantu masjarakat untuk menje1enggarakan penggunaan pr&ktis dari hasi12 penelitian ilmiah dibidang teknis, sosial dan ekonomis.

Eila sedjak Indonesia ~erdeka pengurusan perguruan2 tinggi setjara lang- sung maupun tak langsung dilakukan berturut-turut oleh Kementerian2 (kemudi- an . Departemen2) "Pengadjaran" dan IIPendidikan, Pengadjaran & Kebudajaan"

(jang mempunjai TIiro Koordinasi PE.rguruan Tinggi), maka suatu "mi1e~tonelt

jang sangat penting dalam sedjarah perkembangan perguruan tinggi di Indonesia adalah dibentuknja suatu Departemen chusus sedjak 14 hpr!l 1961, jakni Depar- temen Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan.

Berkat rachmat Tuhan Jang Maha Kuasa dan dengan didorong o1eh keinginan lbhur, maka salama 20 tahun sedjak Proklamasi 1945 sudah sangat banjak jang ditjapai dibidang perguruan tinggi, walaupun tontunja masih djauh 1ebih banjak lagi jang masih per1u ditjapai. SUdah banjak problema2 jang telah.dipetjahkan, akan tetapi ,djauh lebih banjak 1agi problerna2 dihari kini dan dihari depan

jang masihmenantang pemetjahannja

(19)

-10-

BAB II

PERKENBAi.IJG.Al~ PERGURU.AN TINGGI 1945 - 1964

A. Periode " Physioal Revolution "

(1245-1950)

Perguruan Tinggi tidak dapat dipisahkan dari perdjoangan proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 dan perdjoangan mempertahnnkan kemerdekaan

jang telah diproklamirkan itu. Perguruan Tinggi merupakan salahsatu keku- atan dari seluruh kekuatnn rakjat Inaonesia. Lahirnja, hidupnja dan perkem- bangannja adalah sesuai dengan derap podjoang2 kemerdekaan jang merebut, membela, mempGrtahankan dan membangun Indonesia Merdeka.

Mahasiswa-pedjoang jang mengungsi dari daerah penduduka.n Belanda, ber- sama-sama dengan Rakjat dan Pemerintah Republik Indonesia, membangun Perguru- an Tinggi Perdjoangan1 sesuai dengan irama dan tuntutan pordjoangan Revolusi Fisik.

Pada tanggal 17 Februn.ri 1946 di Ibu-kota Repub1ik Indonesia, Jogjakarta dilahirkanlah Selcolah Tinggi Teknik oleh Kementerian Pengadjaran, Pendidikall dan KebudOljaan Republik Indonesia.

Pada tangga1 3 Maret 1946 01eh Jajasan Balai Perguruan Tinggi Gadjah Mada diresmikan berdirinja Balai Perguruan Tinggi Gadjah Mada, jang terdiri atas

"li'acu1 tei t x) Humm" dan tllt'aou1 tei t KeSUSIlOiQraan"". bertempat di Page1aran, Jogju.karta.

x) Istilah "facu1teit", "universiteit", jang kemudian mendjadi

"fakul ti t", univorsi ti tit (jang dipakai oleh Univ. Gadjah Mada) dan "fakultet", universitet" (jang dipakai oleh Univ.

Indonesia), palla tahun 1952/1953 oleh Menteri P.P. dan K., Mr. Moh. Yamin diseragamkan mendjadi tlfaku1tas" dan "uni- versi tas".

(20)

Dalam pada i tu~ sesudah kota Surabaja memunt jak mendjadi medan pertempuran pada tanggal 10 Nopember 19451 dalam bulan Februari 1946 didirikanlah Perguruan Tinggi Kedokteran dan Kedokteran Gigi di kota ~blang.

Perguruan Tinggi Kedokteran Bagian II dibuka tanggal 4 Maret 1946 di Solo dan Bagian I di buka tanggal

5

~.1aret 1946 di Klaten. ItFacul tei t Pertanian II dan "Facul- teit Farmasi" di'.:luka pada tanggal 27 September 1946 di K1aten. Kesemuanja itu ter- gabung dalam Bn1ai Perguruan Tinggi Republik Indonesia, jang berpusat-kedudukan di Klaten 'dan ber "leampus" lean Rumah Sakit 'regaljoso, Klaten.

Didalam bulan :Nopember 1946 dibuka Perguruan Tinggi Kedokteran Hewan dikota Bogor oleh Kementeri3n Kemakmuran Republik Indonesia •

.Dengan me1etusnja peral:b kemerdeka:>.n bu1nn Djuli 1947 ("Aksi Polisionil Be1anda ke-l"), mak"1 Perguruan 'ringgi ters.ebut dipindahkan ke K1aten, Sarna hslnja dengan perguruan2 tinggi jang didirikan di Ma1ang, jang sebagian djuga mengungsi ke Klaten

dan Jogjakarta. 1)

Kaum pendjadjah Belanda~ jang dengnn sepenuh tenaga dibantu oleh Tentara Sekutu, berusaha menegakkan kembali pendjadj~hannja di Indonesia 'dengan mengadakan serangan2 dan sega1a bentuk usaha guna menghantjurkan Negara Repub1ik Indonesia jang'baru di- proklamirkan i tu, memperal :rL pula usaha2 dalr.fU bi,dang Perguruan Tinggi. Di-daerah2 pendudukan oleh mereka dibuka kemba1i Perguruan2 Tinggi jang telah didirikan sebe- lum zaman Pelaksana, ant!3.ra lain untuk menarik angkatan muda, kader2 bangsa, pela- djar dan mahasiswa pedjoang dari sagala lapangan dan seluruh daerah Repub1ik Indo- nesia. Sjarat2 jang loenar.ik serta djandji dan harapan jang muIuk'digambarkan oleh Pemerintah Pendudukan Belanda. Mahasiswa2 Perguruan Tinggi jang dapat memenuhi sjarat2 menurut ukur:w kolonial dikirimkan dengan beasiswa kenegreri Be1anda, so- perti misalnja dengan "beasiswa Ma1inoll~ dan sebagainja.

Kepada para rnahasiswll dinjatakan dengan berbagai ana1isa, adjaran dan pendidikan bahwa tugas peladjar dan mahasiswa adalah semata-mata sekolah, djangan ikut politik- po1itikan.

Dalam tahun 1947 Ol03h Pemerintah Pendudukan Ba1anda telah didirikan "Universi- tei t van Indonesie", seb.agai gabungan dari perguruan2 tinggi jang didirikan sebe- lum tahun 19429 jang berpusat di Djakarta, dengan perguruan tinggi di Djakarta

(Hukum, Kedokteran 9 JDkonomi dan Sastera), di Bogor (Pertanian dan Kedokteran Hewan), I

di Bandung (Teknik~~kemudian diper1uas lagi dengan perguruan2 tinggi di Surabaja

I~.

(21)

-12-

(Kedokteran Gigi) dan di Makassar (Ekonomi).

Peladjar dan mahasi s"\'I'a pedjoung Indonesia, jang sedjak perdjoangan prokla- masi merupakan tenaga dan kekuatan jang progressif-revolusioner, tampil kemuka untuk serta menggagalkan usaha2 Pemerintah Pendudukan Belanda dalam bidang per- guruan tinggi itu.

Pe1adjar2 dan mahasisvTa pedjoang Indonesia tetap patuh pada sumpahnja jang telah ditjetuskan pada tanggal 27 September 1945 dalam Kongresnja di Jogjakarta

,

jai tu bahvla peladj:1.r dan mahasiswa rnenjediakan dji1f8 dan raganja untuk membela Pemerintah dan Negara jang baru diproklamirkan dan menolak mendjadi peladjar dan mahasiswa dari sekolah2 jang didirikan oleh Pemerintah Pendudukan Belanda. Ti- daklah men9heranh..an, bahwa prosentase mahasi swa Indonesia pan::l PSJ"gllT'l1RYl;:> t i nggi

jang didirikan oleh Be.lann.a. it.u tiil!'\klRh tinggio

Dalam pada itu~ oleh para mahasiswa serta tokoh? pAdjoang kemerdekaan Indo- rnesia jang berada didaerah pendudukan, ohususnja di Djakarta, dibukalah pergu-

ruan2 tinggi jang menampung kaum Republikein dan non-kooperator •

. Pada tangga1 19 Agust~s 1945, dU.l hari sete1ah Proklamas.L Kemerdekaan, oleh tokoh2 perguruan tinggi didirikan Bal~i Perguruan Tinggi Repub1ik Indonesia.

Pada bulan April 1946, gedung2 jang dipergutjakan untuk berkuliah diduduki oleh NICA. Meskipun dernikian, kuliah2 tetap diberikan di-rumah2 tenaga pengadjar,

jang tersebar diseluruh Djakarta. Ke1angsungan dari Balai Perguruan Tinggi Re- pub1ik Indonesia didaerah jang diduduki Belanda ini hanja~ah mungkin oleh ada- nja kerdjasama jang erat dan kejakinan jang teguh "3.ntara iJenaga Pengadjar, Maha-

,

siswa dan Pegawai non-kooperator lainnja.

Peri~tiwa jang penting adalah dilepaskannja 90 mahasiswe. tingkat tertinggi dari "Faoulteit Kedokteran" kedalam masjarakat oleh Ketua B~lai Perguruan Tinggi Republik Indonesia pada bulan Nopember 1945.

Paxa dokter ini di1epaskan sebagai Team Dokter Darurat, sesua! dengan kebutuhan revolusi, atas permintaan Dr. Leimena, Menteri Kesehatan Rep~lik Indonesia.

Balai Perguruan Tinggi Repub1ik Indonesia jang berkedudukan di Djakarta

I

dengan seluruh civit~s academicanja jang non-kooperator, telah merupakan kekuata perdjoangan kemerdekaan Republik Indonesia, membantu kekuatan jang berpusat di daerah kekuasaan Republik Indonesia dan menusuk kaum pendjl1°djah dar:!. dalam.

(22)

-13-

Selama peri ode Revolusi Fisik, Perguruan Tinggi te~ah ikut serta aktif mendukung Pemerintah' dalam lapangan kenegaraan, ekonomi, pertahanan dan teru- tama dalam usaha pembinaan pendidikan dan pengadjaran, sesuai dengan amanat sutji jang tegas ditjantumkan dalam Undang2 Dasar 1945. Perguruan Tinggi telah berhasil mengadnkan sistim Perguruan-Tinggi-Perang-Kemerdekaan, jang sewaktu- iofaktu memungkinkan para mahasiswa meninggalkan kuliah2 untuk madju kegaris depan, ataupun membantu Pemerintah dalam menggempa-gelorakan djiwa dan semangat pe:r- djoangan, sesuai dengan taktik dan strategi Pemerintah ketika itu.

Pada achir Periode Revolusi Fisik mendjelang Periode "Survival", Perguruan Tinggi mendapat kesempatan mengadakan usahCl2 untuk menjembuhkan luka2 jang te:r- dapat da1am tubuh Perguruan l'inggi aki bat perdjoangan se1al'la Revolusi Fisik.

Belum lagi hilang di telinga ngia~g dentuman meriam dal: hedil, belum lagi habis lelah bergerilja dan baru sadja masuk kekota jang sangat lain suasananja dari rimba dan pendjara itu, diadakan1ah segero. usaha2 kearah kemadjuan Perguruan Tinggi.

Pad,.}, tanggal 7 Desember 1949 oleh, Jaj'-3.san Balai Porguruan >1inggi Gadjah Mada di serahkan kep:~da Pemerintah Republik Indonesia "facul tei t2" jang terga- bung dalam Balai Perguruan Tinggi Gadjah Mada. 2)

Pemerintah Republik Indonesia menimbang perlu memusatkan Perguruan Tinggi N'egeri mendjadi suatu Universiteit, maka de!lgan Peraturan Pemerintah

1949

no.23, semua Perguruan Tinggi Negeri di Jogjakarta, untuk sementara dengan tidak 'l1engu- bah keadaan dan susunannja masing2, digabungkan ,mendjadi suatu Universiteit de- ngan nama "Universi tei t Negeri Gadjah Mada" jang barkadthitikap. dl;.Jogjakarta.

Pada tanggal 19 Desember 1949 diresmikanlah berdirinja 'Vniversiteit Negeri G-adjah Mada" ini sebagai Uni versi taB Negeri jnng pertama, jang berkedudukan di Ibukota Pusat Perdjuangan Rakjat Indonesia selama Revolusi Fisik, ,dan jang men- tjakup:

(1) "Faku1 t~i t Kedokteran", jang didalamnja termasuk bagian F'armasi, Bagian Ke- dokteran Gigi dan Akademi Pendidikan Guru Bagian Kimia 'dan Ilmu Hajat; (2) "Fa-

kul tlil&i.1 Hukum", jang didalamnja terJuasuk Akaderni Keah1ian Hukum, Keahlian Eko-

norni dan Notariat, Akademi Ilmu Politik dan Akademi Pendidikan Guru 'Bagil'.n Tata- negara, Ekonomi dan Sosiologi; (3) ffFakul tei t 'reknik ll , jang dida1amnja termasuk Akademi Ilmu Ukur dan Akademi Pendidikan Guru Bagian Ilmu Alam dan Ilmu Pasti;

(4) "Fakul tei t Sastera dan Filsafatll, jang didalamnja termasuk Akademi Pendidikan

(23)

-).4-

Guru bagian Sastera; (5) II Faku1 tei t Pertanian", jang dida1amnja termasuk Aka- demi Pertanian dan Kehutanan; (6) "Fakulteit Kedokteran Hewan".

B. Periode "Survival" (1950-1955)

Mendje1ang persiapan2 pengakuan kedau1atan Repub1ik Indonesia, oleh Peme- rintah Republik Indonesia te1ah dibentuk Panitia Persiapan Negara (PPN) dengan tugas diantaranja menjelidiki 1embaga2 perguruan tinggi jang dise1enggarakan oleh NICA sebagai persiapan untuk mengambil-alih lembaga2 tersebut dan mengin- tegrasikannja kedalam lembaga4 perguruan tinggi Repub1ik Indonesia.

Pada tangga1 6 Djanuari 1950 RSUP diambil-a1ih, diikuti beberapa hari ke- mudian dengan pengambi1-a1:ihan "Uni versi tei t van Indonesia ".

Dengan Undang2 Darurat No.7 tahun 1950, diwadjibkan kepada Menteri P.P.

dan K Republik Indonesi a Serikat untuk mengambi1 sega1a tindasan dalam waktu sependek2-nja, djlka p8r1u menjimpang dari segenap peraturan2 jang ber1aku untuk lruniversi tei t van Indonesiell , seperti "Hoger Onderwi js Ordonnatie 1946"

(Stbl. 1947 no. 47) dan "Universiteits - reg1ement 194611 (Stbl. 1947 no. 170), masing2 dengan perobahan2-nja, dan dari segenap "Huishvu de1ijke Reg1ementen"

dari sega1a trFacu1teittf , asar supaja Perguruan Tinggi itu dapat memenuhi a1i- ran2 Nasiona1 Repub1ik Indonesia Serikat.

\

Undang2 tersebut mulai ber1aku pada hari diumutnK:ah, jai tu tanggd 30 Dja- nuari 1950.

Dalam rangka pelaksanaan Undang2 Darurat No. 7 tahun 1950 tersebut, maka.

4

pada tangga1 2 Februari 1950 II'. S08rachmah diangkat ~ebagai Presiden "Univez- siteit Indonesialt, jaiiu gabungan Balai Perguruan Tinggi Republik Indonesia di

Djakarta :dengan' "Universi tei t van ~do1:lesiell dengan semua tjaba.ng2-nja.

ItUniversiteit Indonesialt terdiri dari (1) It}l'aculteit Hukum", (2) "Facu1- teit, Kedokteran", (3) "Faculteit Sastera" dan (4) "Faculteit Ekonomi" eli Dja- karta, sedangkan (5) ttFacu1t-e'it Pertanian'l, dan (6) ItFaculteit Kedokteran 'Llewantt berkedudukan di Bogor, selandjutnja (7) ItFaculteit Teknik" dan (8) "Fa- cu1teit Ilinu Pasti dan il.lam'l berkedudukan di Bandung, (9) "Facu1teit Kedokteran dan Lembaga Kedokteran Gigi II berkedudukan di SUfllabaja dan (10) ttFacu1 tai t EkOl'lO-

mi It berkedudukan di Makassur.

(24)

"Dan antara 1950 - 1955 kita sembuhkanlah luka2 kita, kita sulami mana jang bolong, kita tutup mana jang djebol" demikian kata P.J.M. Presiden, Pe- mimpin Basar Revolusi inc.orlesiu. dalalfi Manipo1o Dan mernang demikian pu1alah ha1nja dibidang Perguruan Tinggi. Peraturan Pemerintah Nn. 23 tahun 1949 jang me1ahirkan Universiteit Negeri Gadjah Mada itu~ hanja terdiri dari sepu1uh pasa1 .dan be1umlah 1ae;i memuat dasar dan pedoman bagi usaha Perkembangan Per- guruan Tinggi, sedangkan masing2 Facu1teit dan akaderni jang digabungkan mendja-

dikan Universiteit itu be1um lagi mempunjai peraturan jang semestinja.

Guna menjembuhKan luka2-nja, rnenju1ami mana jane bolong dan rnenutup mana jang djebol i tu, d8ngan Peraturan Perrlerintah N:>. 37 tahun 1950 jang mulai ber- 1aku tanggal 1 l~stus 1950 ditetnpkan1ah Peraturan Sementara tentang Universi- tit Negeri Uadjab IvIada. "Berhubung dengan pertumbuhan pendidikan dan pengadja- ran tinggi kita masib t erus berdja1an, lagi pula pendidikan dan pengadjaran tinggi akan diatur dalam undt'ng2, Peraturan Pemerintah ini dibentuk aebagai Statutlt Universi tit jang bersifat sementara. 1'lC'laupun demikian da:;>atlah seki- ranja te1ah merupakan dasar danpecangan bagi pertumbuhan pendidikan dan penga- djaran tinggi kita itu dalam waktu jang akan datang dan bagi'pembentukan undang2 dikemudian hari II, demikian di tegaskan dalam Dasar-dasar Peraturan Peme.dntah No. 37 tahun 1950.

Masih da1am Periode Su~~ival, Pern3rintah R.I. dongan Peraturan Pemerintah No. 51 tahun 1954 menambah djum1ah Universitas 'Negeri jang ada dengan sebuah lagi jJng baru, jaitu Universitas Air1angga di Surabaja. Universitas ini terdiri dari : (1) Fakultas Kedokteran serta Lembaga Kedokteran Gigi di Surabaja (bera- sal dari Fakul taB KedokGeran serta l,embaga Kedc~cteran Gigi Universitas Indone- sia jang bGrkedudukan di Surabaja), (2) Fakultas Hukurn, Sosia1 dan Politik di Surabaja (berasal dari Tjabang Bagian Hukum di Surabaja dari Fakultas Hukurn Sosia1 dan Politik Universit('ts Gadjab Mada) , (3) Perguruan Tinggi Pendidikan Guru di Malang, dan (4) Fakultas Ekonomi di Surabaja.

C. Periode l'Investrn.ent"/ISocial & Economic Revolution"

( 1955-1959)

Dalam Periode Investment mUlai 1955 ini diseluruh Nusantara terasa seka1i keinginan rakjat untuk memasuki periode Revolusi Sosia1 Ekonomi untuk rnentjapai tudjuan Revolusi, rnasjaraknt ad~l dan rnakrnur.

Berkat adjaran2 dari P. J.M. Pre.,iden, Pnrnirnpi~ Besar Revolusi Indonesia, rakjat sadar bahwa uutuk uGuLa 1-',-,,,.00.:-.g HielJ.". S",mesta all,Uloina musjarakat adil dan rnakmur

(25)

-Hi-

itu diperlukan perbekalan2 dan peralatan2, serta perlu diadakan investment2 lebih dahulu. Dalam rangka ini :>:>akjat didaerah2 diseluruh Nusantara telah menundjukkan hasratnja jang besar1 dengan antara lain untuk membangun Perguru- an Tinggi didaerah2. Pemerintah sendiri ~e~ah merentjanakan untuk memperba- njak Perguruan2 Tinggi jang 1e~aknja terpentja.L' dise1uruh wilajah Republik Indonesia. Dalam rangka :::-ealisasi rentjana ini da1am Periode investment ini Pemerintah menambah lagi djum1ah Universitas jang ada dengan penjebaran geo- grafis kebeberapa daerah.

Dangan Peraturan Pemerintah No. 23 tahun 1956 jang mulai ber1aku tanggal 1 September 1956 djdirikan1ah Uni versi tas Hasanuddin di Makassar, jang terdi- ri atas : (1) Faku1tas Ekonomi di Makassar (berasa1 dari Falu..1tas Ekonomi Uni- versitas Indonesia jarg berkedudukan di Makassar), (2) Faku1tas Hukum dan Penge- tahuan Masjarakatli IJIakassar (berasa1 dari Faku1tas Hukum dan Pengetahuan

Masjarakat dari Universitas Indonesia jang berkedudukan di Makassar), (3) Fa- kul tas Kedokteran di Makassar dan (4) Perguruan 'l'ir,ggi Pendidikc:.n Guru di Ton- dano.

Dangan Peraturan Pemerintah No. 24 tahun 1956 jang ber1aku mu1ai tanggal 1 September 1956 di Bukittinggi didirikan universitas Anda1as, jang terdiri at as ; (1) F'aku1 tas f.:lr-l;aili""n di fajuku[{Jbuh, (2) Fakul tas Kedckteran di B:l- kittinggi, (3) Faku1tas I1mu Pasti dan Alam di Buki~tinggi, (4) Faku1tas Hu- kum dan Pengetahuan Masjara~<:at di Padang., dan (5) :r.'erguruan Tinggi Pendidikan Guru di Batu Sangkar.

Kemudian dengan Peraturdn P3f:lerintah 1;\';). 37 te.hun 1957 jang mulai ber1aku tanggal 11 September 19?7 di Bandung didirj kan Uni versi tas Padjadjaran, jang terdiri atas : (1) B'ak..ll tas HV.kum dan Pengetahuan Masjarakat (as a1nja dari Jajasan Universitas Merdeka di Bandung, jang diserahkan kepada Pemerintah), (2) Faku1 tas Ekonomi (e,salnja dari Jajasan Uni v~rsi tas Merdeka di Bandung jang diserahkan kepada Femerintah), (3) Faku1tas Keguruan dan Ilmu Pendidikan sebagai pendje1maan dar~~ada Ferburuan Tinggi Pendidikan Guru di Bandung dan (4) Fakul tas Kedokteran di Bandung.

Dangan Peraturan Peme~intah No. 48 tahun 1957 didirikanlah Universitas Sumatera Utara Medan jang terdiri 'ltas: (1) l',.kultas Kedokteran, (2) Faku1tas Hukum dan Pengetahuan Masjarakat, (3) Fakul td"3 Keguruan dan Ilmu Pendidikan sebagai pendjelmaan r1aripac L Perguruan 'ringg _ Pendidikan Guru.

Referenties

GERELATEERDE DOCUMENTEN

Uit de meting van de verticale verplaatsing tijdens het getij blijkt dat de bekleding door de waterdruk naar beneden wordt gedrukt. De grootte van deze 'indrukking' verloopt van 3

Enige tijd geleden zond ik u een vragenlijst, met het verzoek mee te willen werken aan een onderzoek van projectbureau Zeeweringen naar de tevredenheid over onze communicatie rondom

Uit berekeningen blijkt dat een bekleding van gekantelde betonblokken voor het overgrote deel van het traject kan worden toegepast tot bermniveau; Bekledingen van basaltzuilen

Deze vegetatie komt overeen met een klasse4a uit de classificatie voor zoutplanten wat inhoud dat voor herstel en verbetering een advies geldt ..Redelijk goed&#34;.. Deel

In de volgende tabel wordt per bijlage een omschrijving gegeven. In de kolom &#34;type&#34; wordt aangegeven of de bijlage algemeen, voor een bepaald gebied of voor een

Voor traject Schelphoek Oost worden bij zowel de knooppunten 90 (nuttig vanaf 1 juli 2008) en 91 borden geplaatst dat 81 niet bereikbaar is en wordt 81 bewegwijzerd middels

Als op basis van de geavanceer- de toetsing of na openbreken een opsplitsing moet worden gemaakt, wordt bij de actualisatie de oorspronkelijke vlakcode vervangen door een code die

Het plan maakt de realisatie van woningen op de begane grond mogelijk zonder dat het totaal aantal woningen toeneemt en dus de parkeerdruk toeneemt.. Door de