• No results found

Secara keseluruhan, pendapatan setiap rumah tangga responden dari pekerjaan di 1uar pertanian, berkisar antera Rp 412.000,00 sempai dengen Rp 2.200.000,00.

Ka1Bu dirata-rataken, make setiap respond en menerime

57

pendapatan sekitar flp 783 .000,00 dengan SO 405.350 . Apabila pendaoa~an setiap responden dari pekerjaan di luar pertanian, dig&bunQkar, dergan pendapatan setiep respond en dari bidang p~rtan!anJ ma~a dapatlah diketa -hui pendapatan akhit 3etiap ~e~r.ondent yang koadaannya dapat dilihat pada T3bel.

TABEL V I

PENDAPATAN AKHIR RESPONDEN DARI BIDANG PERTANIAN DAN BIDANG PEKERJAAN

DI LUAR PERTANIAN

8sssrnya psndapatan

,

rrp.l~uensi

%

(x Rp 1.oDo)

2.Doo - 2.399 1 2,5

1. 6Do - 1. 999 2 5

1. 2Do - 1. 599 1 2,5

800 1.199 11 27 ,S

400

-

799 25 62,S

Total 40 100

Pandapatan akhir setiep responden berkisar enters Rp 412.000,00 sampoi dengan Rp 2.200.000,00. Kalau di-rata- retaken, make Batiep rumah tangga respond en mene-rima sekitar Rp 826.000,00 dengan SO 395.370.

8erape parsen Rumbangan pendapatan dari bidang pe-kerjaan di lUBr pertanian, jika dibandingkan dengan pendapatan dari Ilidang pertanian untuk setiap respon-den, tentu seja bervariasi. Keadaan tersebut dapat di-lihat pada Tabel.

TABEL VII

SUMBANGAN PENDAPATAN PEKERJAAN DI LUAR PERTANIAN TERHADAP PENDAPATAN

RUMAH TANGGA RESPoNDEN

Perincian penerimacn

,

F 1~3kuensi

, %

pendapatan (dalam

%)

90 - laD 32 Ba

79 - 89 6 15

6B

-

70 1 2,5

57

-

67 1 2,5

Total

AD

100

I

58 Sumbangan pendapatan bidang pekerjaan di luar perta ni-an terhadap keseluruhan pendapatan akhir setiep respond en, barkisar enters 67,49% sampai dengan 100%. Apabila dirata -retaken, mencapai sekitar 94 ,B% dengan SD 6,90. Oengan de -mikian, rata-rata pendapatan akhir Betiep responden yang mencapai sekitar Rp 826.000,00, dapat diperinci menjadi Rp 783.000,00 (94,8%) berasal dari bidang pekerjaan di lu-ar pertanian, sedangkan sisanya yaitu sebanyak Rp

43.000,-(5,2%) berasal dari bidang pertanian.

O! samping itu, bagaimana Care rumeh-rumah tangga tersebut mengatur berbagei kegiatan yang dilakukannya, tampaknya menarik pule untuk diketahui. Sehubungan dengan itu, ada baiknya dikemukakan dUB kasus kehidupan rumah tangga, sbb. :

1. Kasus Kehidupan Rumah Tangga Pak Kastin

Pak Kastin di1ahirkan di Jawa Tengah pada tahun 1959.

Dia kawin pad a tahun 1977. Isterinya juga orang Jawa Tengah, yang dilahirkan pada tahun 1962. Dia memiliki 2 orang anak, yaitu seorang laki-1aki berumur 5 tahun, dan

sea rang wanita berumur 1 tahun. Pak Kastin barmukim dl Patok Il Slok A.

Qa1em rangks menghidupi rumah tangganys, gelein bar-tani, Pak Kastin juga menangani pekerjaan di luar parte-nian. Oi pekarangan bagian belakang rumahnya, Pak Kastin menanam jagung, sahingga mudah diawasi. Oari tanaman Itu, die mempereleh hesil 500 biji jagung mud a untuk dijual, dengan harga Rp 10,00 per biji, sshingga pendapatan yang diterima menjadi Rp 5.000,00. Selain itu, dia juga mems-lihara ayam, den 13 oker di antaranya dijua1 di pasar Kamisan dengan harga Rp 2.500,00 per eke:. Hasil penjual-an ayam itu, ia1ah Rp 32.500,00. Kemudien pada akhir ta-hun 1983, sekitar 7 pohon kepi yeng ada di pekerangannya juga berbuah, den hasilnye gebanyak 5 kg. Kepi itu di -jual di warung dengan harga Rp 1.000,00 per kg. Has!l penjualan kopi itu, ialah Rp 5.000,00. Dengan demikian, pendapatan Pak Kastin dari pertanian mencapai Rp 42.000,-.

Namun untuk reproduksi usahe tani, Pak Kastln

59

ternyata mengeluarkan uang, yeitu Rp 1.500,00 untuk mam-bel! abet hama, Rp 9.500,00 untuk mambali slat-slat

per-tenisn, yang terdiri dart cangkul, parang den kampak.

Selain itu, untuk mencangkul die juga menyewa tenaga da-r1 tetangganya, yaitu seorang untuk 8 kali k&rja, dengan upah seluruhnya menjadi Rp 1.000,00. Siaye reproduksi usaha tan! yang dikeluarkan oleh Pak Kastin ialah Rp 21.000,00. Oeng8n demikian, pendapatan bersih Pak

Kastin dart pertanian mencapai sekitar Rp 21.000,00.

Pekerjasn di luar pertanian yang dltangani Pak Kastin, terdiri dart merantau, membuat tahu den menjaja-ken opak 90ren9. Kegiatan merantau telah ditekuninya 88-jak tahun 1978, bahkan Pak Kestln menyebut. dirlnye 11 jego merantaull 8anyak daerah di Acah yang sudah dljalajehi-nye den sampai pule ke Sumatra Utara. Pekerjean yeng bla-sa ditanganlnya waktu merantau ialah, buruh tani, tukang gell perit, buruh perkebunan, tukang batu dan tukang te-bang kayu di hutan. Die saring barganti pekerjaan, yang panting pekerjaan itu dianggep cocok dan ada hasil.

5e1ama merantau, Pak Kastin banyak tahu tentang dae-rah-daerah di Aceh yang banyak orang Jawanya. Hal inl kemudian mendorong Pak Kastin untuk ikut tetangganya mem-buat tahu. Pade tahun 1982, Pak Kastin mulai terjun ke bidang usaha tahu. Modal awa1 didapat dart hasil merantau.

Karena modal itu pas-pasan, Pek Kastin hanya bisa membe-1i kaceng kuning den bebarapa peralstsn panting lainnya.

Sedangken penggilingan tahu, die menyewe dari tetangganya. Pak Kas~in membuat tahu hanya sakel! dalam sabu1sn, yaltu pade satiap akhir bulan. Sabeb peda seat itu buruh perkahunan karet di Aluer ie Marah, sebagal daerah

peme-sarannya sedeng gajian, eehinggs penjualan tahu bisB 1e-bih lancar den terhindar dari keblasaan ngutang.

Setiap berjua1an Pak Kastin membawa tahu rata-rata 15 masakan 4 kg. Kalau dlperhatikan biaya reproduksi

usaha tahu Pak Kastln untuk setiap kali berjuelan, men -capai sekltar Rp 37.500,00. Dengan perincia~,

Rp 24.000,00 untuk mambali kacang kuning sebanyek 60 kg,

, .

,

60 harga per kg Rp 400,00. Dngkos menggiling den menC9-tak Rp 3.750,00 dengan perhitungan Rp 250,00 per masakan.

Kayu api sepikul dengan harga Rp 350,00. Menyawa penggi-lingen Rp 1.500,00, dengan perincian sewa Rp 100,00 per masakan 4 kg. Minyak goreng 3 kg, dengan harga

Rp 2.400,00. Kemudian uang konsumsi den tra~sporta91 98-lama berjuelan sekltar Rp 5.500,00.

Oari 15 masakan kacang kuning itu, Pak Kastin me m-peroleh 450 biji tahu, dengan ukuran panjang 14 cm, le-bar 7 cm den tebalnya 2,5 cm. Harga tahu itu Rp 150,00 per biji. Has!l penjualan tahu Pak Kastin mencapai seki-tar Rp 67.500,00. Dangan demikian has!l bersih dart

U6B-ha tahu Pak Kastln untuk setiep kali berjualan, mencapai sekitar Rp 30.000,00. Pad a tahun 1983, Pak Kastin berjual-an tahu setahun penuh, sehingga dia memperoleh pendapat-an dari usaha tahunya sebpendapat-anyak Rp 360.000,00.

Walaupun pada tehun 1983 Pak Kestin sudah membuat tahu, nemun die masih tetap ektif merantau. Dalam se tu bulan rata-rata dia merantau sekitar 21 hari.Kemudian dia pulang kampung sampai menunggu akhir bulan untuk men -jual tahu, dan sesudah itu die merantau lagi. Kegiatan ini dilakukannya selama 8 bulan, sehingga secara keselu-ruhan Pak Kastin merantau sekiter 168 heri. Setiap hari Pak Kastin rata-rata memperoleh upah bersih sBkitar Rp 2.500,00. Dengan damikian, hasil mBrantau Pak Kastin adalah sebanyak Rp 420.000,00.

Pak Kastin mulei menyadari bahwa kegiatan merantau tidak mamiliki masa depan yang cBrah. Dia terlalu saring meninggalkan rumah tangganya. Namun dia meraes bereyukur karena ads mertu8 dan orang tuanya di oesa 8ukit Hagu, sehingga bisa membantu mengurus keluarganya selama di-tinggal merantau. Pak Kastin Ingin berhenti marantau dan mencoba mencari pekerjaan lain yang lebih balk, se-lain dari membuat tahu. Dengan demikian waktu dan tena-ganya biaa dimanfaatken sepenuhnya.

Pads akhir bulan Agustua 1983, Pak Kastin bertemu dengan Pak Sardan, seorang penjual opak gorBng dari

--~

-61

Patok 11 SIok A. Oi entara keduanya memang keneI baik, SC -bab mereka same-sama ikut dalsm perkumpulan kuda kepanq. Ketika Pak Kastin memcaritrakan niatnya untuk berhenti me-rantau, Pak Sardan mengajak die untuk mencobe i kut ber-jualan opak goreng. Ajakan itu diterima olsh Pak Kastin. Untuk modal Pak Kastin manjual TV seharga Rp 80.000,000.

Uang itu lalu dipakai untuk membaIi opak mantah, minyak goreng, keranjang opak, sepeda, dll.

Pada awal bulan September 1983, Pak Kastin sudah bi-sa mulei manjual opak goreng. Samula die berjualan mengi-kuti Pak Serden yang dianggap sebagai pelatihnya. Dengan cara ini Pak Kastin tahu liku-liku kehidupan penjulan

opak goreng. Dia akhirnya memisahkan diri dari pelatlhnya dan mencari daerah pemasaren sendiri. Untuk itu Pak

Keetin tidak mengalami kesulitan, sabab pengalamannya wek-tu merantau banyak membantu.

Delam usahanya memperluBs daerah pema8aran, Pak

Kastin memasuki daerah Panton Labu. Untuk menarik pembaIi Pak Kastin menjua1 opak seharga Rp 6,00 per biji, yaitu Rp 2,00 di bawah harga standard yang terendah. Se1ain itu, dengan harga tersebut Pak Kastin juga sudah merasa menda-pet keuntungan. Ternyate daerah Panton Labu itu adalah daerah pemsssrannya Pak Suneta, juga 9Borang pedagang opak goreng dari Patok I BIok B. Pak Sunata Ialu menegur Pek Kestin, tidek saja kerena dianggap merampas daereh pemasarannya, namun juga kerena dianggap mengac8ukan har-ga opak. Namun hubungan antare Pak Sunata den Pak Kastin ternyata tetap baik, sebab keduenya juga ada1ah pemain kuda kepang. Bahkan Pek Sunata dianggap sebagai orang yang memiliki kesaktian del am urusan ~ kepang.

Akhirnya daerah Panton Labu ditinggalken, kerene 9udah tercemar, den sebagai gantinya meraka mencari daareh pe -maseren yang l ain.

Apabila diperinei biaya reproduksi usaha opak Pak ksstin untuk sBtiap kali berjualan, manca~i sekltar Rp 13.950,00. Dengan parineian, Rp 8.750,00 untuk mam-ba1i 3.500 opak mentah, yang per biji harganya Rp 2, 50.

Minyak goreng sebanyak 4 kg, dengon herga Rp 3.200,00.

Kemudian uang konsumsi selama berjualan Rp 2.000,00.

62

Pak Kastin menj ual opak goreng rata-rata Rp 8,00 per biji. Oari 3.500 opak yang dibawanya, setelah dipo-tong kerusakan dan paling untuk pembeli, make opak yang

bi~a dijual hanya sekitar 3.400 buah. Opak :tu laku se-herge Rp 27.200,00. Hasil bersih yang dicapai oleh Pak Kastin untuk setiap kali nerjualan, mencapai sekitar

Rp 13.250,00. Delam tahun 1983, 981ama 4 bulan Pak Kastin menjual opak sekitar 45 kali. Oengan demikian, hasil yang dipero!eh mencapai sekitar Rp 596.250,00. Sejek Pek

Kastin menjual opak goreng, make berhentilah die dari kegiatan merantau. Sedangkan pekerjaannya sebagai pembuat tahu masih tetap diIakukannya.

DaIam melaksanakan kegiatannya, Pak Kastin banyak dibantu oleh isterinya. Die yang merendam kacang kuning, menggoreng tahu dan opak. Bahkan sa ring pula isteri Pak Kastin berkeIiling 5ambil menggandong keranjang be-sar untuk membeli opak mentah dari tangan produsan. Waktu isteri Pek Kastin sibuk menyiapkan dagangannya, maka Pak

Kas~in biasanya duduk di kamar tamu, mengasuh kedua orang aneknya, sambil mendengarkan Iagu-lagu dangdut stau wa-yang kulit melalui Tadio cassattanya. Untuk maringankan tugas isterinya, kadang-kadang Pak Kastin ikut pule mengatur dagangannya. Saring juga Pak Kastin minta ban-tuan kepada adik iparnya yang wanita, stau kepada mertua-nya, baik untuk mengasuh anak, maupun menggoreng tah~ den opak. 8ahkan biaB juga Pak Kastin menyiapkan opak go-rang di rumah mertuanya.

Dengan menangani kedua jenis pekerjaan itu, menurut Pak Kastin rumah tangganya bisB cukup. Bada halnya wektu Pak Kastin rnasih menjadi "jago merantaul' • Dia jarang di rumah nerkumpul dengan ke1uarganya. Isterinya sa ring

pule mengalemi kesulitan, sehingga terpaksa harus menjual barang-barangnya. Pade tahun 1983, sebalum Pak Kastin menjajakan opak goreng, selain menjual

TV,

dia juga men-jua1 2 gram perhiasan ernas seharga Rp 13.500,00,

63

radio cassette seharga Ra 45.000, 00 den arloji seharga Rp 7.500.00. Oengan demikian, Pak Kasti n menjuBl barang -barangnya SBcara kp.s~luruh~n , ,aitu Rp 146. 000,00, ter -masuk di dalamnya hasil penjualan TV sBharga Rp 80.000,-.

Apabi le pendapatan rumah tangga Pak Kastin dijumlah -ken, make keselurull0nnya mencapai Ap 1.543.0~O, OO.

Perinciannya dapat dilihat pade Tabel .

TABEl

VII I