• No results found

DAN OOM BEETEMOE MOEKA;- '

In document KIAT GIE (pagina 54-75)

Tatkala itoe eircnlair soedah di siarkan, adalah membikin satoe orang Sastrawan di provincie Ouw Kong, afdeeling Boe Tjiang Hoe, An Sian Tjhoen (li dalam desa sebla selatan dari Kota Kanjr He Koan, toeroet dapat taoe itoe perkara.

fni Sastrawan ada seorang she Hoan bernama Tiong Oeh, dan soeda beristri pada seorang she Pek^

bernama (liok Lian, dari siapa ia soeda dapatkan satoe poetra lelaki jang itoe waktoe telah beroesia 7 tahon, dan diberi nama Kini Koh.

Marika bertiga ada hidoep dalam kemiskinan kerna maskipoen Tiong Oeh ada terhitoeng djoega dalam golongan orang-orang pande, itoe waktoe belonlah ia dapat soeatoe djalan, boeat mengoesahaken dirinja didalam keadaan jang beroentoeng. Maka adalah ^ladn itoe hari, tatkala itoe Tiong Oeh soeda dapat liat itoe circulair, dengan tiada bilang soeatoe apa, lanta»

sadja ia kembali keroemali sendiri dimana ia tarik napas pandjang pendek, sebagi djoega satoe orang jang sedang piknel kasengsaraan di hati. Ini h'il poen ada dapat diliat oleh Pek Sie, jang sigra djoega soeda toeroet koerang senang hati, sebab iapoen tiada dapat taoe, apa jang djadi lantarnn, hingga soea-niinja soeda berlakoe begitoe kesal.

»Soeamikoe!" inenanja la. .Apatah jang dja.Ii lantaran bagi kau, makanja kau poenja sorot moeka aria keliatan begitoe goereni ?"

Jstrikoeï " djawab Tiong Oeli, ,Kau tentoe be-lon taoe, ini hari akoe keloear pintoe ada dapat liat soerat circulair, jang disiarkan oleh baginda radja,

<lalani mana ada terseboet jang negri hendak boeka examen besar, boeat mentjari orang-orang paiide.

Akoe hat ada banjak sekali orang-orang jang me­

ngarti ilmoe soerat, masing-masing niaoe tjoba ke-pandeaunja dan ada jang membawa berbagi-bagi pakean endali, antara mana ada satoe sobatkoe ïhio Lio, pada siapa, akoe soeda menegor dengan mena-nja : ,kemanatah ia hondak pergi makania berlakoe npoe sekah?"

semoea orang lantas menjaoet : ,iidakah soedara daj)at taoe bahoewa ini tempo di kota radja, baginda Keizer ada boeka oxam.en besar boeat m entjan orang-orang pande, hingga itoe cir­

culair soeda di siarkan djoega kedalam kita poenja kampoeng; tapi soedara, sedang laeii-laen orang ada ingatan hendak oedji ke])andeannja boeat mendapat -pangkat, mengapatah kau sendiri jang terkenal ada mempoenjai kepandean ^oekoep, masih sadja belon mendoesin, boekankah kaloe kau soeka toeroet ber­

sama-sama boleh diharaj) itoe pangkat jang nomor I tiada naiiti didapat oleh laeii orang^i"

jMaka itoelah jang mendjadi sebab; mengapa akoe Jantaspoelaug dengan berdoeka, apalagi djika meino-af kita poenja kemiskinan, jang sebagi di tjoetji, maka^di

manalah akoe ada harapan boeat bisa dapat onkost di djalan akan masoek oedjian ke kota radja."

Sehabis berkata begitoe, kombali Tiong Oeh tarik napas pandjang sekali.

,0, kiranja begitoa," sahoet poela Pek 8ie, ,ja^

apa niaoe di kata, soeda memang nasib kita iiioesti djadi orang miskin, maka akoe rasa tiada goena soeamikoe kesalkan hati, memang djoega ini tempo kita orang belon bisa sampokan maksoed di hati.

Akoe djoega soeda lama ada ingatan bersama-sams}.

pergi ke kota radja, kaloe kiranja soeamikoe bisa fjanggoep pergi di sana, akoe djoega ada ingatan bersama-sama boeat mentjari akoe poenja iboe, tapi apa boleh boeat, ini waktoe maksoed kita belon bisa terkaboel, kerna pengidoepan kita poen ada amat melarat."

Satelah berkata begitoe. Pek Sie saniboeng poela bitjaranja dengan laen perkataan sakedar akan mengiboerkan hati soeaminja, agar soepaja tiada oesa terlaloe kesal.

Tiong Oeh poen ada toeroet itoe nasehat, dan boeang kesamping itoe pengrasaän soesah. Maka koetika besok paginja, sedang Tiong Oeh lagi tjit njawaknja, sekoenjoeng-koenjoeng dari loear roema ada kedengaran soeara orang ketok pin toe, ia laloe dengan lekas pergi boekain, di mana sigra djoega ia dapat taoe, bahoewa itoe tetamoe boekan laen adanja, dari ia poenja sobat sendiri jang paling-tertjinta bernama Lauw Hong Gie.

(iirangnja Tiong Oeh di waktoe itoe

sesoenggoe-nja tiada dapat di toetoerkan dengan kalam, ia orang berdoea saling berd;abat tangan dau saling berpelokan, sebagi menoendjoekan tjintajiju hati.

Pek bie poen tiada merasa ada kebrataii akan datang ketemoein pada Hong Gie itoe, kerna Hong Gie poen ada satoe orang jang telah beroemoer banjak, dan lagi ada terkenal berhati toeloes, maka itoe ia soeda madjoe membri hormat sambil mein-perbahasakan ^mpe pada Hong Gie, sedang Kim Koh poen atia keliatan taoe atoeran s<3kali, datang paij (menjodja) di hadapan Hong Gie, hal mana soeda di trima oleh Hong Gie dengan penoe kegoembiraän hati, sedang Kim Koh poen ada minta Hong Gie berdoedoek, sambil menjoegoekan thee.

rp. kemari," kata Hong (xie pada liong Oeh, ,adalah sedikit perkataan jang akan di perdamikan pada Hian Te, jaitoe fatsal dari soerat circulair jang akoe kira adinda t<intoe soeda dapat taoe."

„Benar, akoe soeda dapat taoe," sahoet Tiong Oeh, „kerna kemaren akoe telah dapat liat itoe soerat diloearan."

,Maka bagimanatah Hian Te poenja pikiran ten­

tang hal itoe ?" menanja poela Hong Gie lebih djaoe.

riong Oeh laloe tarik napas, kemoedian baroe berkata dengan roepa sedih : •

,Ja, Lauw Heng, akoe sekarang terpaksa tjerita padamoe dengan teroes terang, kerna pada Lauw Heng poen akoe kira tiada perloe merasiakan hal diri sendiri. Seperti sekarang Lauw Heng tentoe

ada liat begimaiia uiisfeiii adanja akoe poenja roe-mah, hingga akoe ))oleh dikata selaloc di dalam kemoelarataii."

-jHian Te, tiada oesalali sampe begitoe bersoe-sah hati, dan sekafàng tjohalah kau kira adabfapa besar itoe onkost, boeat bisa bikin kau sampe ke kota radja?"

Tiong Oeh laloe kasi tjërita, apa jang 1'ek Sie kemareu telah kata, jang ia djoega hendak mentjari iboenja; maka itoe, 'käloe diitoeng sama sekali boeat ia dau istri serta' anak poenja onkost sekoerang-koerangnja moesti ada 70 of 80 tael, maka dima-nalah ia bisa adakan itoe oe wang, dari itoe ia pikir ini examen, baek di tOenda sadja lebih doeloe.

Lanw Hong Gie laloe tersenjoem, achirnja dengan soear» girang ia laloe berkata:

,Na, sekarang, akoe kebetoelan ada dapat satoe akal jang bisa boeat toeloeng pada Hian Te,"

Sehabis berkata begitoe, Hong Gie teroes berdiri, dan hendak berdjalan poelang, selakoe ada apa jang ia hendak ambil. Tapi Tiong Oeh soedah tahan pa-danja sembari berkata :

.Lanw Jfeng! 'Kau ada poenja hati begitoe tjinta boeat menoeloeng padakoe, sesoenggoenja itoe boedi ada besar sekali, setaoelah sampe kapan bisa diba­

las, tapi sekarang, biarlah kau soeka makan nasi

•doeloe disini, djanganlah poelang begitoe terboeroe-boeroe."

,Aeh, Hian' Te, tiada oesa bikin soesah, itoe poen tjoema perkara ketjil sadja, biarlah akoe

brang-kat ini waktoe djoega, soej)aja itoe perkara perloe dj angan terlantar."

Tapi Tiong Oeli masi sadja tiada kasi poelang Hong Gie itoe, achirnja lantaran Hong (lie sebagi memaksa, Tiong Oeh poen apa boleh boeat lepaskan djoega.

,Besok akoe nanti kombali," berkata Hong Gie.

,harap Hian Te boleh menoenggoe sadja di sini."

Satelah berkata begitoe, Lauw Hong Gi« latoe berdjalan poelang. Maka koetika Hong Gie soeda berdjalan djaoe, Tiong Oeh poen ada dapat doea roepa pengrasaän, jaitoe girang dan soesah; girang-nja Tiong Oeh adalah dari lantaran ia bakal dapat pertoeloengan oewang boeat bisa sampekan ia poeiija raaksoed, sebaliknja ia merasa soesah, adalah dari sebab, ia sendiri tiada mempoenjai oewang, hingga terpaksa moesti pikoel boedinja orang.

Kemoedian ia lantas pergi kasi taoe pada ia poa-nja istri, brapa onkost jang soeda Lauw Hong Gie djandji hendak bi'ikan padanja.

Hatta maka pada besok hariuja, Tiong Oeh poe-nja kelakoean ada keliatan lesoe sekali, serba soesah, doedoek salah, berdiripoen salah, sedang ingatan di

•dalam hatinja ada berharap-harap sadja dengan pi-r-toeloengannja Lauw Hong Gie.

Maka tiada brapa lama antaranja, tiba-tiba ada kedengaran orang ketok pintoe; Tiong Oeh laloe boeroe-boeroe pergi boeka; disitoe ia liat Lauw Hong (lie ada toentoen satoe ekor kalde boeloe hitam

•dengan moekanja penoe kringat, serta napas

ter-tiada di toenggang, ini vvaktoe soeda djadi berting-ka, sama-sama kami poeu toeroet djadi soesah." sa­

telah berkata begitoe, ia laloe toeroet Tioiig Oeh masoek kedalam dan berdoedoek.

Kemoedian ia keloearkaii dari kaiitongnja satoe boengkoes oewang jaiig beratnja 100 tael, dan taro itoe diatas randjang sambil berkata:

,Ini oewaBg 100 tael, hai-ap adinda boleh triraa bakal oukost pergi di kotn, raiija." ,

,Ocli, sampe begitoe banjak," sahoet Tiong Oeh dengan girang, ,sedang kami melaenkan perloe pake tjoema 70 of 80 tael p^rak sadja. Tiada taoe di mana Lauw Heng soedah bersoesah.-soesali boeat dapatkan itoe oewang."

Dengan ketawa Lauw Hong 'lie lamas menjaoet;

,Ini oewang akoe dapat pindjam dari satoe sobat jang baek, zonder ambil renten, dan akoe memang sengadja pindjam lebih banjak, agar soepaja Hian Te boleh pake dengan leloeasa. Orang doeloe poen ada berkata; ,Biarpoen pikoel beriboe laksa poenja melarat, asal sadja achirnja bisa dapat kesenangan jang tetap. Maka kaloe Hian Te nanti soeda

brang-kat ke kota Radja, haraplah djaugan soeka mampir di laen-laen tempat, hanja sabaek-baeknja kaloe Hian Te bisa menetapkan hati akan teroeskan itoe perdjalanan jang satoe sadja, boeat dapatkan pang­

kat jang moelia."

Apabila Hong Gie telah berkata sampe di sitoe.

liong Oeil jaiig mendengar perkataan itoe lantas merasa patoet sekali di simpan tegoeh na^ehatnia itoe sobat jang berboedi, serta ada merasa bagimk-na besar boediiija Hong (He itoe telah terlimpa atas dirinja.

-Lebih doelne, ' berkata poela Lauw Hong Gie:

,babeloiinja Hian Te brangkat, apatah tiada baek, kaioe Hian ie sadia segala barang apa jang perloe di pake?

I r perloe terboeroe-boeroe Djiu

Heng!" djawab Tiong Oeh, ,kerua oewang soêda ada dl tangan, segala apa jang kita ingin, semba­

rang waktoe sadja bisa dapat."

,Ja, kendati bagitoe," kata Hong Oie, ,dari se­

bab ini hari akoe tiada ada mempoenjai pakerdjaan apa-apa lagi, maka itoe akoe ada iseng boeat te-manm pada Hiaii Te, kaloe kiranja Hian Te djoega ada dapat tempo boeat pergi ke pasar akan mem­

beli serba barang apa jang perloe di pake."

liong Oeh poen tiada merasa kebratan aken trima voorstelnja Hong Gie itoe, maka saling menoentoen tangan raarika berdoea laloe keloear roema, sem­

bari menoentoen kalde teroes sampe malam, seman-tara Pek hie jang tinggal di dalam roema, senan­

tiasa bena benain barang-barangnja jang akan di angkoet ke kota radja.

Maka koetika Hong Gie dan Tiong Oeh telah kembali, marika lanfcis soeda dapatkan bebrapa barang jang perloe, laloe sania-sama barang-barang jang soeda sedia sekalian, ia orang slesekan, dan sampe

djam 3 parak siang baroe beres.

Itoe malam, Hong Crie dan Tiong Oeli maoe tidoer djoega tida bisa poeles, maka ia orang omong-omong sàtoe sama laen sampe hari soeda moelai fadjar, di sitoe Tiong Oeh pasrakan roemanja dan sedikit benda, boeat Lauw Hong Gie koeasa dan Hong Gie poen tiada loepa akan pesan berbagi-bagi perkataan jang perloe pada Tiong Oeh, maka satelah itoe satoe kreta soeda (patang dengan sekoenjoeng-koenjoeng, maka koeli-koeli lantas gotong itoe barang-barang ka dalam kreta, kemoedian Pek Sie dan Kim Koh, kasi hormat dan membri slamat tinggal pada Hong Grie dengan bertjoetjoeran aer mata.

Satelah itoe baroelah i boe dan anak naek ke da­

lam itoe kandaran. Achirnja Hong Gie lantas ber­

kata lagi pada Tiong Oeh.

, Adinda, ini tempo akoe perloe tjerita teroes terang padamoe, bahoewa itoe kalde jang akan kau toeng-gang pergi kekota radja, soeda banjak taon akoe piara, sebab mana akoe dapat taoe jang itoe bina­

tang ada binal, maka lantaran itoe akoe kira adinda lebih baek djoeal sadja, dan oewangnja teroes beli­

kan pada laen kalde jang lebih boleh terpake."

,0h, Djin Heng, kendatipoen kau poenja perka­

taan ada benar, tapi apa maoe di kata tentang soeroe djoeal lagi itoe kalde akoe tiada bisa menoe-roet, sebab sebagimana Djin Heng taoe, bahoewa segala machloek di dalam doenia, selaloe ada ter­

bagi doea bagian: pintar dan bodo, maka begitoe djoega binatang. Lantaran itoe kaloe akoe moesti

djoeal itoe binatang kembali dengan lantaran tjoeina

^dikit binal, boekankah sebagi menghilangkan Di in Heng ampoenja pembrian tanda mata.

,Och, hal itoe soenggoe berat sekali boeat akoe Iftkoekan, katanja Tiong Oeh paling ahir.

,Lauw Hong Gie satelah mendengar penjaoe-tan liong Oeh itoe, maka ia lantas mendjadi gi-rang, serta mengalem atas Tiong Oeh poenja ke-djoedjoeran, dan kepintaran jang melaenkan tjoema ada di poenja oleh orang-orang jang berpengartian tinggi.

Kemoedian doea orang itoe laloe berpamitan,, dan tatkala soeda mengantar sampe ili djandjang, Tioîig Oeh roepanja tiada bisa tahan ia poenja ra-sa sedi, dan soeda menangis tersedoe-sedoe, hingga tiada sanggoep mengeloearkan perkataan boeat me­

mesan apa-apa lagi.

Hong Gie dengan paksa keraskan hatinja, dan boed.ioek Tiong Oeh itoe sambil berkata : "

,Hiaii Te haraplah kau tiada oesa begitoe sedih toengganglah itoe kalde, kerna akoe ' poen tiada bisa nienganter lebih djaoe lagi."

liong Oeh poen dengan apa boleh boeat, lantas naek di atas toenggaiigannja laloe brangkat me-noedjoe ke kota radja, sedang Hong Oie, laloe brangkat poelang, serta sring kalipergi menengokin pada Tiong Oeh poenja roemah jang di tinggalkan.

Sekarang, biarlah kita tiada oesa ambil taoe halnja Lauw Hong (lie jang melaenkan ada ber­

diam dengan senang di roenmlinja. apalagi di

si-toe tiada ada perkara jang peutiiig akaii peniba-tja dapat taoe, maka itoe, marilah kita balik koin-bali akan meliat halnja Tioiig Oeli jang sedang hraugkat ineaoedjoe kekota radja.

I)i perdjalanan; sastrawan itoe tiada dapat gaag-goean apa-apa sebab apa bila hari soeda malam, ia selaloe menginaj) di mana waroeng-waroeng atawa Hotel, dan kaloe hari soeda fadjar, ia teroe.->kan poela perdjalanannja, sedang makan dan minoem poen ia tiada merasa soesah, sebab, ia orang sela­

loe bisa dapat itoe, di seteroesnja djalanan kekota radja, di mana waroeng.

Begitoe dengan begitoe, achirnja iaorang soeda sampe djoega dengan slamat di kota radja. Maka sesoeda mentjari tempat menginap boeat tompang-kari anak dan istrinja. ïiong Oeh laloe berniat hendak pergi ke goenoeng Ban Tjoan Han, akan serepin ia poenja mertoea di sana, hal mana ia soe­

da toetoerkan pada Fek Hi.

Tapi Pek 8ie tjega ingatan Tiong Oeh itoe de-nsfati l:)erkata begini :

^ - . 1 • 1

,Soeamikoe ! Sedang kita baroe ini hari sampe di kota radja, lelah dan tjape poen masi belon iiang, maka mengapatah begitoe keboeroe-boeroe hendak ])ergi di sana V Boekankah kita orang tlatang ke­

mari, perloenja boeat oe^ji peroentoengan akan masoek examen, Akoe kira la-en hari, apabila segala oeroesan examen soeda tei'^i'toer beres, poen masi belon kasep kaloe kita oranR brangkat ke goenoenjf Ban Tjoan San boeat mentjari kita poenja orang

ia lantas moetal<at, maka ia toenda raaksoednja itoc laloe moelai sedia apa jang perloe boeat bekal examet).

Koetika examen arapir di boeka, Sri Baginda Tjong soeda pili orang jang akan di djadikan Tjoekho jaitoe Pauw Kong, sebab ia terkenal ada satoe mantri jang adil, tida soeka makan oewang soeapan. Senioea oeroesan dalam tanah lapang, boeat boeka itoe examen, telah di atoer dengan beres oleh Pauw Kong, dan pada koetika itoe nama-nama moelai di masoekan, Hoan Tiong Oeh poeh ada toe-roet akan masoekan ia poenja Boen Tjhio.

Satelah itoe, ini sastrawan ingat poela pada ia poenja mertoea, dan berpikir setidiri ; ,akoe datang di ini tempat, selaennja boeat masoek oedjian exa­

men, djoega ada beringat akan mentjari akoe poenja mertoea. Ini hari kebetoelan akoe poenja Boen Tjhio soeda di kasi masoek, maka apatah tiada lebih baek, kaloe ini waktoe djoega akoe pergi tjari akoe poe­

nja mertoea V"

,x\.ch," berpikir ia lebih djaoe, ,sekarang baeklah akoe djangan toenda lagi itoe maksoed."

Maka ia laloe adjak anak bininja dengan doedoek kreta, sedang ia sendiri toenggang kalde, laloe kontji pintoe kamar, bersama-sama brangkat ke Eoenoeoar Ban Tjnan San.

Tatkala sampe di itoe tempat, Tiong Oeh laloe bajar sewa kreta, dan soeroe poelang itoe toekatig

kreU. Kemoedian ia orang bertiga, iboe, bapa dan anak, laloe moelai mendaki itoe goenoeng akan mentjari orang sbe Pek poenja roema tangga. Tapi dengan tiada di sangka, koetika Pek Sie menanja pada pendoedoeknja itoe goenoeng, boleh di kata ampir sama sekali pada menjaoet tiada kenal pada orang jang ditjari.

Hoan Tiong Oeh merasa sangat kesal

danmenje-^ial, kenapa itoe kreta ia soeda soeroe poelang lebih doeloe, sedang mertoeanja belon tentoe ada of tida di itoe tempat, apalagi Ban Tjoan San itoe boekan ' ada satoe goenoeng jang ketjil, malah ada bebrapa pai pesegi besarnja, lantaran itoe, Hoan Tiong Oeh apa boleh boeat laloe naekan anak dan bininja di atas ' kalde, sedang ia sendiri berdjalan kaki, teroes berdjalan nienoedjoe kedepannja itoe goenoeng, tapi djoega "pei'tjoema, masi belon bertemoe roema jang di tjari.

Oleh sebab itoe, iit. poenja kalde soeda keliatan tjape, ia laloe toeroenkan anak bininja dari itoe toenggangan, serta doefloekan di atas sapotong ba-toe biroe, boeat mengilangkan lelah, dan kalde ])oen, ia le])askan, boeat kasi makan roenipoet.

Kemoedian ia sendiri dengan langka jang be­

sar laloe nienoedjoe kesebela timoer dan pada siapa sadja ia bertemoe, selaloe ia tanja terapat tinggal-nja ia poetinggal-nja mertoea, tapi toch tiada satoe orang jang menjaoet ada taoe.

Sekarang ia soeda terpisa dengan anak dan istri-nja sedikit djaoe, sedang ia sendiri poen soeda tjape.

antero toelanguja pada meloeaiig, tapi orang jaiig di tjari m asi belon ketaoean tempat tinggalnja.

Ja, apa boleh boewat, iapoen terpaksa akan kem­

bali sadja di mana anak istrinja sedang menoenggoe.

lapi lagi-lagi siapa bisa kira, bolehnja koetika ia sampe di itoe tempat. Pek Sie dan Kim Koh soeda tiada keliatan, lantaran mana tentoe sadja ia soeda djadi kaget tiada terliingga, ia meliat ka kiri kanan, dengan mata jang besar sekali, tapi kaloe barang jang tiada ada, maski di tjari toch pertjoema!

Tiong Oeh lantas kepoetoesan akal, ia kepaksa bertreak, akan panggil nama anak istrinja, djoega tiada ada jang menjaoet selaennja dari soeara de-ngoesan, jang balik kembali oleh treakannja sendiri.

He, satoe manoesia tiada ada jang mendjawab, sedang tenggorokannja soeda djadi kering serta me­

rasa aoes sekali.

Oleh sebab soeda kepeetoesan akal, maka Tiong Oeli melaenkan bisa doedoek sadja di atas batoe, dengan menangis keras tersedoe-sedoe. Tapi koetika itoe soeara sesengoekan ada kedengaran begitoe sedi, sekoenjoeng-koenjoeng satoe toekang kajoe jang soe­

da beroemoer banjak mendadak boleh ada di itoe tempat.

Hoaii Tiong Oeh satelah dapat liat orang toea itoe, maka dengan tingka ripoe sekali, ia lantas boeroe datang menanja: kaloe-kaloe itoe orang toea ada dapat liat pada satoe jirampoean dengan satoe anak ketjil.

-Ada," sahoet itoe orang toea, -tapi tjoema satoe

prampoean sadjn, sedang itoe anak ketjil kami tiada

""^"^Kedioeroesau manatali ia soeda menoedioe?" me-nania Hoaii Tiong Oeli lebih djaoe.

Si toekaug kaioe, tiada lantas inendjawab

perU-n j a a i i sastrawan itoe, malah sembari gojang kapala,

daïi menarik napas, ia berkata.

SL« .Ach, diika hendak di seboet, sesoenggoenja ada

SL« .Ach, diika hendak di seboet, sesoenggoenja ada

In document KIAT GIE (pagina 54-75)