• No results found

PERANAN WANITA PENGRAJIN TIKAR DALAM KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI KELUARGA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Share "PERANAN WANITA PENGRAJIN TIKAR DALAM KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI KELUARGA "

Copied!
60
0
0

Bezig met laden.... (Bekijk nu de volledige tekst)

Hele tekst

(1)

OARVSSALAM

PERANAN WANITA PENGRAJIN TIKAR DALAM KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI KELUARGA

(Peneliti an di Oesa Oeah Barah Kecamatan B atee. P i die)

ole h

Ora. Fitr iana

Staf pengaj8t pads F KIP Unsyiah

PUSAT PENELITIAN

ILMU~LMU

SOSIAL DAN BUDAYA UNIVERS I TAS SYIAH KUALA

OARUSSALAM , BANDA ACEH

2000

(2)

KATA PENGANTAR

Rasa syukur yang sedalam-dalamnya penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT.

atas berkat dan rahmatNya penulisan laporan penelitian in! telah dapat dlselesaikan. Naskah ini merupakan hasil penelitian lapangan yang dilaksanakan dalam rangka menglkuti latihan peneHtian pada Pusat PeneHtian

IImu Sosial dan Budaya (PPISB) Universitas SYlah Kuala Banda Aceh.

Dalam melaksanakan penelitian inl penulis telah banyak menerima bimbingan, pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu. pada I<.esempatan Ini penulis mengucapkan tenmakasih yang setinggi-tingginya

kepada Bapak Prof. DR. M. Hakim Nyak Pha, SH, DEA, sebagai Direktur Pusat Penelitian IImu Sosial dan Budaya. dan seluruh personil PPISB atas segala bantuan dan pengarahan mulai dari awal sampai selesainya program inl.

Ucapan yang sama juga disampaikan kepada Bapak Drs. Rusli M. Nuh. MA selaku Dekan FKIP Unsyiah, yang telah memberikan izin dan kesempatan kepada penulis untuk mengikutl program penelitian ini.

Selanjutnya. kepada Pemerintah Daerah TK II Pidie khususnya Camal Keca"atan Batee beserta slatnya, Kepala Desa Dayah Baroh para informan. para pengra]ln anyaman tlkar sebagal responden. yang telah banyak memberikan bantuan dalam usaha mendapatkan informasl sehubungan dengan penelitian 1nL Kepada teman-teman seangkatan dalam mengikuti pelatihan int, penulis mengucapkan terima kasih secara khusus atas masukan dan saran yang diberikan demi kesempurnaan laporan ini.

(3)

Akhirnya kepada semua pihak yang tidak mungkin disebutkan satu persatu disini, penulis hanya dapat menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga atas semua bantuan yang diberikan. Semoga semua yang dilakukan itu dapat menjadi amal kebaikan. Amin ...

Banda Aceh, 15 Desember 2000

Fitriana

(4)

DAFTAR ISI

Hal KATA PENGANTAR ... .

DAFTAR ISI

... .. ... . ... ... ... .

iji DAFTAR TABEL ... .. ...

v

SAS I PENDAHULUAN 1 1 Latar Belakang Masalah ..

1.2Perumusan Masalah ....

. ...

-

.. ... ... ... ... .

1 3 Tujuan Peneliatian ... . ... ... _ ... . 1 4 Manfaat Penelitian ... ... . 1 5 Metode Penelitian ... .

1 6 TlnJauan Kepustakaan

SAS 11 GAMSARAN UMUM DAERAH PENELlTIAN

2 1 Letak Wilayah ... . •...•...•.•..•.

".. ... ... .

... .

2 2 Potensi Desa ... ... . 2 3 Keadaan Penduduk ... .... . ... ... . ... . 2.4 Mata Pencaharian Penduduk ... .

SAS III POLA KEHIDUPAN PENGRAJIN ANYAMAN TIKAR 3 1 Faktor·Faktor yang Mendorong Wanita Untuk Bekerja Sebagal

Pengrajin Anyaman Tlkar 3 2 Pembagian Waktu Ke~a

3.3 Pemasaran ... .

1 3

4 4 5 7

10 11 13 14

15 18

20

34 HambatanlKendala yang dihadapi ... .. ... .... 21

(5)

BAB IV KONTRIBUSI PENGRAJIN ANYAMAN TIKAR DALAM KELUARGA

4.1 Karakteristik Pengrajin Ayaman Tikar .... ... 23

4.1.1 Status Perkawinan Pengrajin ... 23

4.1 2Tingkat Usia Pengrajin ... ... ... . 24

4.1.3 Jumlah Anggota Keluarga Pengrajin ... ... 26

4.1.4 Tlngkat Pendidikan Pengrajin ... 26

4.1.5 Masa Kerja Pengrajin ... ... 27

4.1.6Jenis Pekerjaan Suami Pengrajin... 29

4.1. 7Tingkat Penghasilan Suami Pengrajin ... 30

4.2 Kontnbusi Pengrajin dalam Keluarga ... 31

4.3 Kehidupan Sosial Ekonoml Pengrajin .. . 43.1 Kehidupan Sosial Pengrajin ... . 4 3 2 Kehidupan Ekonoml Pengrajin .. BAS V PENUTUP 34 34 38 5 1 Kesimpulan ... ... ... ... 50

52 Saran-Saran ... .... ... 52

KEPUSTAKAAN ... ... 54

(6)

DAFTAR TABEL

Daftar Tabsl

Tabel I Tabel 11 Tabel III Tabel IV

Tabel V Tabel VI Tabel VII Tabel VIII Tabel IX Tabel X Tabel XI Tabel XII

Tabel XIII Tabel XIV Tabel XV Tabel XVI

Luas Wilayah Desa Dayah Baroh Menurut Jenis

Penggunaan Tanah padaTahun 2000 ... . Jumlah Penduduk Desa Dayah Baroh Menuru! Kelompok Umur dan Jenis Kelamin pada Tahun 2000 ... . Mala Pencaharian Penduduk Desa Dayah Baroh pada Tahun 2000 ... . Faktor·faktor yang Mendorong Wanita Desa Dayah Baroh

Beke~a sebagai Pengrajin Anyaman Tikar pada

Tahun 2000 ... . Tingkat Perkawinan Pengrajin pada Tahun 2000 ... . Distribusi Frekuensi Umur Pengrajin Anyaman Tikar pada Tahun 2000 ... . Jumlah Anggota Keluarga Pengrajin pada Tahun 2000 .. . Dlstribusi Tingkat Pendidikan Pengrajin Anyaman Tikar Pada Tahun 2000 ... . Distribusi Frekuensi Masa Kerja Pengrajin pada

Tahun 2000 ... . Jenls Pekerjaan Suami Pengrajin pada Tahun 2000 ... . Tingkat Penghasilan Rata·rata Suami Pengrajin Per Bulan pada Tahun 2000 ... . Kontribusi Pengrajin Anyaman Tikar Terhadap Kehidupan Ekonomi Keluarga Per Bulan Berdasarkan Status

Perkawinan pada Tahun 2000 ... . Produksi Tikar yang Dihasilkan Pengrajin pada

Tahun 2000 ... . Kebutuhan Bahan dan Harga Jual Tikar pada Tahun 2000 Tingka! Pendapatan Pengrajin Anyaman Tikar dalam Waktu Satu Bulan pada Tahun 2000 ... . Persentase Kontribusi Pengrajin Terhadap Sosial

Ekonomi Keluarga Per Bulan pada Tahun 2000 ... .

11 13 14

18

24 25 26 27 28

30 31

33 40

42

43 46

(7)

1.1 Latar Befakang Masafah

BABI PENOAHULUAN

~eran wanita dalam kehldupan keluarga tidak dapat diabaikan begitu saja. Di masa sekarang inl peran wanita tidak selalu dikailkan dengan kodratnya sebagai penerus keturunan, !elapi juga terlibat dalam kegiatan meneari nafkah disamping lelap melakukan serangkaian tugas kerumahtanggaan

(Manus, 1993:5).

Selring dengan perkembangan peradaban manusia tingkat kcbutuhan sosial dan ekonomi keluarga semakin beragam pUla, Hal ini lidak saja dalam ujud kebendaan (materi), tetapi juga menyangkul peran serta dan kesempatan ke~a yang menyertai perkembangan tersebut. Proses perkembangan dan pembaharuan di segala sektor kehidupan tidak hanya ditujukan kepada kaum pria. Oalam hal ini wanita juga ikut berperan balk sebagai istri. pendidik anak. peningkatan ekonomi keluarg3 maupun sebagai anggota masyarakat (Anizar Ahmad, 1993:5).

Dewasa ini tidak sedikit wanita yang bekerja untuk peningkatan ekonomi keluarga, baik secara individu ataupun berkelompok. Hal ini berdasarkan

hasil penelitian yang dilakukan Fikriah Noer (1997) lentang "Usaha

Peningkatan Pendapatan Rumah Tangga Melalui Kerajinan Sulaman Bordir Aceh 01 Kotamadya Banda Aceh". Aya Sophiana (199B) meneliti tentang

"Profit Wanila Pekerja Batu Bata". Selanjutnya Indani (1999) menulis tentang

(8)

-Kehidupan Sosial Ekonomi Wanita Pembuat Garam di Oesa Kajhu Kecamalan Darussalam. Berdasarkan hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa peranan wanila dan Industri rumah tangga (home industry) dapat memberi kontribusi yang cukup berarti dalam peningkatan ekonomi keluarga. Namun pad a umumnya mereka mengalami hambatan dalam modal usa ha dan pemasaran hasil usahanya.

8ehubungan dengan hal di alas, penulis tertarik unluk mengadakan penelitian dengan judul ·Peranan Wanila Pengrajin Anyaman Tikar Oalam Kehidupan 805ial Ekonomi Keluarga·. Penelitian ini dilakukan pada wanita pengrajin anyaman tikar di Oesa Oayah Baroh, Kecamalan Balee, Kabupaten Pldle.

Mala pencaharian utama warga Oesa Oayah Baroh adalah sebagai petani penggarap dan pelani tambak. Meskipun areal persawahan cukup luas, namun pada kenyataannya areal terse but tidak dapal dimanfaalkan dengan balk oleh warganya. Letak rokasi desa yang berdekatan dengan peslsir pantai dan lahan lambak mengakibalkan sering terjadinya luapan air asin yang menggenangi areal per5awahan. Akibatnya sawah-sawah tidak dapal ditanami dan para petani harus bekerja di desa yang lain sebagai petani penggarap atau buruh tani Sedangkan sebagai petani tambak yang slfatnya musiman, sangat berpengaruh pada penghasilan keluarga. Oleh karena Hu kaum wamta di desa terse but memanfaalkan waktu dan sumberdaya yang dimiliki untuk meningkatkan ekonomi keruarga,

(9)

PiJihan untuk menganyam tikar mU!1cul karena keadaan aJam di sekilar tempat tlnggaJ sangat banyak dilumbuhi lanaman pandan. Kegialan lersebul sudah lama dilakukan oleh warga Oesa Oayah Baroh. karena keadaan in!

sangat memungkinkan wanita bekerja mencari nafkah untuk peningkatan kehidupan sosial ekonomi keluarga, tanpa memerlukan peralatan khusus dan tidak harus meninggalkan lingkungan tempat tinggalnya.

Namun karena situasi dan kondisi yang te~adi akhir·akhir inl menyebabkan tanaman pandan sudah tidak· ada lagi disana. Sejak berlakunya operas; militer, !anaman pandan yang banyak tumbuh disana sudah ditebang. Akibalnya para pengrajin harus membeli ke desa yang lain, sehingga membuluhkan modal yang lebih besaL Sedangkan ketika !anaman pandan masih banyak di desa, para pengrajin hanya membutuhkan modal untuk membeli pewarnanya saja.

Pembahasan penelitian ini dititikberalkan pad a kontribusi sosial ekonomi yang diberikan pada diri maupun keluarganya, pola kerja wanila pengrajin dalam mengalokasikan waktu serta hambatan-hambatan yang dihadapi dalam kegiatan usahanya.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masaalah di alas, penelilian ini akan mengungkapkan kehidupan s051al ekonomi wanita pengrajin anyaman Ilkar yang dapal dilihat melalui: Bagaimanakah peranan wanita pengrajin anyaman tikar dalam memenuhi kehidupan s05ial dan kebutuhan hidup keluarga.

(10)

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelltian ini adalah:

Untuk mengetahui dan mendeskripsikan peranan wanita pengrajin anyaman tikar dalam kehidupan sosial dan ekonomi keluarga.

Untuk mengetahui faktor-faktor yang mendorong wanila Oesa Dayah Baroh bekerja sebagai pengrajin anyaman tikar.

Untuk mengetahui pola kerja wanita pengrajin. hambatan yang dihadapi pengrajin dan pemasaran anyaman tikar.'

Untuk mengetahui tingkal penghasilan dan kontribusi yang diberikan pengrajin anyaman tikar dalam kehidupan sosial ekonomi keluarga.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapal bermanfaat:

8agi penelili sendiri dapat memperluas, memperdalam pengelahuan khususnya dalam bidang ilmu sosial dan budaya.

Secara teoritis penelilian ini diharapkan akan berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan di bidang studi Kajian Wanila.

Secara praktis diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi pengambil kebijakan di lingkal daerah lentang peningkatan peranan wanita dalam bidang sosial dan ekonomi.

(11)

1.5 Metode Penelitan

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

a.

Popufasi dan Sampef

Populasi dalam penelitian ini adalah wanita pengrajin anyaman tikar di Oesa Oayah 8aroh Kecamatan Batee. Oesa ini dipilih menjadi lokasi peneHtian karena berdasarkan hasil survay ke lapangan menunjukkan bahwa. dari 113 KK yang ada di des a tersebut, 102 KK (90,26%) bekerja sebagai pengrajin anyaman tikar. Pengertian pengrajin yang dimaksudkan disini adalah, mereka yang memiliki satu ketrampilan khusus yang didapaatnya dari penyampaian turun temurun nenek moyangnya alau yang didapat melalui suatu proses sosialisasi dari lingkungan budayanya (Urnar Kayarn, 1979:26). Sebagai sarnpel diambil 30% dari populasi yaitu sebanyak 30 KK. Jumlah terse but dianggap cukup mewakili populasi penelitian. Disamping itu, untuk memperoleh data yang akurat dilakukan wawancara dengan 3 orang informan yang dianggap mampu memberikan informasi yang berkenaan dengan topik peneJitian.

Teknik penarikan sampel diambit seeara aeak sederhana (simple random sampling). Cara pengambilan sampel adalah dengan menuliskan nama semua pengrajin pada secarik kertas, kertas-kertas itu kemudian digulung dan dimasukkan ke dalam sebuah kaiak untuk diundi. Setelah

(12)

diundi, nama-nama yang muncul menjadi unlt elemenler yang terpilih sebagai sampeL

b. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan cara ebservasi partisipasi terbatas, wawancara dan studi kepustakaan. Observasi dilakukan untuk mendapatkan data seJengkap mungkin ten tang berbagai kenyataan yang ada di sekltar kehidupan wanita pengrajin anyaman tikar yang menjadi subjek penelitian. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan data yang memerlukan keterangan dan penjelasan yang lebih lengkap dengan dilengkapi daftar pertanyaan terhadap permasalahan. Sedangkan studl kepustakaan dilakukan sebelum ke lapangan untuk mengumpulkan data skunder berkenaan dengan masalah yang akan dileliti dan unluk melengkapi hasil penelitian dengan mempelajari teeri dan penelitian- penelitian yang lelah dilakukan sebelumnya.

c, Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data

Data yang diperoJeh dari hasil observasi, wawancara dan studi puslaka diolah dan dianalisls dengan pendeka!an kwali!a!if. Pengolahan dan analisis data dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data di lapangan. Untuk menjamin keakuratan data, penelitl melakukan cek silang data, data yang diperoleh dicek kembali kepada subjek lain dan informan.

(13)

1.6 Tinjauan Kepustakaan

Peranan wanita dalam pembangunan berkembang selaras dan sera si dengan perkembangan tang9un9 jawab dan peranannya dalam mewujudkan dan mengembangkan keluarga sehal, sejahlera dan bahagia (Manus, 1993:12). Keluarga sehat dan sejahtera bisa terujud bila kondisi ekonomi keluarga mencukupi, sehingga semua kebutuhan keluarga dapat terpenuhi.

Unluk kebuluhan rumah langga lidak selamanya dapal dipenuhi dari pengahasilan suami saja. Soekanlo (1982:32) mengemukakan bahwa "Salah satu dtantara kelompok-kelompok sosial yang melibatkan diri dalam pencarian nafkah adalah wanila baik yang sudah berkeJuarga maupun yang masih gadis, sehingga tidak bisa dilepaskan kedudukan dan peranannya dalam masyarakat baik dalam lingkungan pergaulannya, prestisenya, hak- hak serta kewajiban-kewajibannya".

Pudjiwali Sajogyo (1983:22) menambahkan bahwa "Dala mengenai tenaga kerja wanita pedesaan menunjukkan pad a adanya norma bahwa wanita apakah la sebagai isteri, sebagai ibu rumah tang9a atau sebagal anak gad is, juga melakukan pekerjaan-pekerjaan mencari nafkah dtsampmg melakukan pekerjaan-pekerjaan yang tetap merupakan peke~aan seorang wanila alau isleri sesuai dengan masyarakal lempal ia linggal". Dengan demikian menunjukkan bahwa wanita mempunyai dua posisi alau status dalam kegiatan kerja, yailu dalam pekerjaan rumah tan9ga (home work) dan pekerjaan yang menghasilkan pendapatan (income gaining work).

(14)

Selanjulnya Munir Salam (1984:3) mengemukakan bahwa "Industri kecil dan kerajinan rumah lan99a merupakan usaha rakyat untuk meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat melalui kegiatan produksi dalam ukuran keel I dan menggunakan teknologi sederhana-.

Sehubungan dengan pendapat di alas, untuk memanfaatkan sumber daya yang dimiliki da" meningkatkan sosial ekonomi keluarga diperlukan berbagai jenis usaha. Salah salu jenis usaha yang banyak dilakukan wanita di Kabupaten Pidie adalah industn rumah lan9ga (home industri). baik melalui kerajinan bordiran, usaha modiste, 5ulaman bertang emas, em ping melinjo dan sebagainya. Kerajinan anyaman tikar juga merupakan salah sa tu usaha yang banyak dilakukan wanita di sana. Usaha terse but disamping memanfaatkan sumber daya yang dimiliki produknya juga merupakan barang komuditi yang diperdagangkan pada tingkat regional dan nasional.

Keadaan ekonomi rumah tangga pengrajin dapat dilihat dari pendapatan dan pengeluaran. Pendapalan merupakan salah satu ukuran kehidupan 505ial ekonomi dari 5etiap oran9. Usman (1979:11) mengemukakan bahwa fariasi penghasilan banyak ditentukan oleh fariasi pekerjaan dalam art; telap dan lidak letap. sesuai dengan lapangan kerja masing-masing, bark sebagai pegawai negen. pedagang. petani, pengrajln dan sebagainya.

Pengeluaran yang dimaksudkan dalam hat ini adalah jumlah uang yang dikeluarkan atau yang dibelanjakan untuk memenuhi berbagai kebuluhan hidup seliap hari. Dalam hat ini 8iro Pusat Statistik membenkan perincian tentang pendapatan dan pengeluaran sualu rumah tangga sebagal berikut

(15)

==_. __ ., .. ;;.;;;;;.; . . .. -.-., ....

1. Pendapatan berupa uang, yaitu pendapatan:

1) Oari gaji dan upah yang diperoleh dari; a) kerja pokok b) ke~a

sampingan c) kerja lembur d) kerja kadang·kadang.

2) Oan usaha send"i yang mellpuli; a) hasil usaha sendiri (hasil nelto) b) komlsl c) penjualan dart kerajinan rumah lan9g3.

3) Dari hasil investasi. yakni pendapatan yang diperoleh dari hak mifik

tanah dan

4) Oari keuntungan sosial, yakni pendapatan yang diperoleh dari ke~a

sosial

2. Pendapatan berupa barang. yaitu pendapatan:

1) Bagian pembayaran upah dari gaji yang dibentukkan dalam a) beras b) pengobatan c) transportasi d) perumahan e) rekreasi.

2) Barang-barang yang diproduksi dan dikonsumsi di rumah antara lain: a) pemakaian barang-barang yang diproduksi di rumah b) sewa yang

seharusnya dikeluarkan terhadap rumah sendiri yang ditempatL

3 Penerimaan yang bukan merupakan pendapalan, yailu penerimaan yang

berupa:

1) pengambilan tabungan 2) penjualan barang·barang yang dipakai 3) penagihan piutang 4) pinjaman uang 5) kiriman uang 6) hadlah/pemberian dan 7) warisan.

(16)

BAB 11

GAMBARAN UMUM DAERAH PENElITIAN

2.1 Letak Wilayah

Desa Dayah Baroh adalah salah salu dianlara 27 des a yang ada di Kecamatan Batee. Kabupaten Pidie. Luas wilayah desa ini lebrh kurang 97 Ha, dengan balas wilayah sebagai berikut.

Sebelah Ulara berbalasan dengan Desa Bintang H u Sebelah Selatan berbalasan dengan Oesa Dayah Tuha

Sebelah Barat berbalasan dengan Oesa Arcn

Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Pulo Tukok

Desa Dayah Baroh terletak disebelah Utara pasar Grong·Grong dan

berjarak kurang lebih 3 km dari pasar Grang-Grong. Jarak desa ke pusal

kecamatan kurang lebih 2 km dan jarak ke ibukota kabupaten kurang lebih 9

km. Meskipun dilihat dari letak des a yang tidak terlalu jauh dari kota

kabupaten, namun untuk menuju ke "desa tersebut tidak ada kenderaan

penumpang umum yang khusus meHntasi wilayah ini. Biasanya unluk menuju ke sana dapat dilempuh dengan menggunakan angkutan umum ~Iabj-Iab(

sampai ke pasar Grong-Grang, dan dllanjutkan dengan menggunakan

sepeda motor yang disewakan yang oleh warga masyarakat setempat disebut RB T (Rakyat Banting Tu/ang).

Selain Itu masyarakat desa juga sering menggunakan angkulan mobil pick

up yang bagian belakangnya terbuka. Angkulan tersebul digunakan untuk

(17)

mengantar pengunjung alau warga desa ke tempat tujuan dengan tarif yang lelah dilenlukan. Akan le la pi kenderaan ini hanya beroperasi pad a waklu pagl

hingga menjelang sore. Malam hari keadaan di desa cukup sepi, hanya

sekali-sekali ada sepeda motor yang yang melintasi. Biasanya kenderaan ini hanya mengantar penumpangnya sampai ke pes pemberhentiannya di pasar

Grong-Grong Selanjutnya penumpang dapat meneruskan perjalananya ke kola Sigli alau ke tempa! lain dengan menggunakan transportasi yang ada di

lintasan itu.

2.2 Patensi Des a

Ditinjau dari sudut pandang jenis penggunaan tanah, maka pemanfaatan

tanah yang terbesar ada/ah unluk areal persawahan. Selanjutnya

dimanfaalkan untuk perkampungan/pekarangan rumah penduduk. lahan tambak dan lain-lain. Secara lengkap tentang penggunaan tanah dapat dilihal

pad a label berikut.

TABEl I

lUAS WllAYAH DESA DAYAH BAROH MENURUT JENIS PENGGUNAAN TANAH PADA TAHUN 2000

No. Jenis Penggunaan Tanah luas (Ha) Persentase

1 . Perkampungan I Pekarangan 30 30,92

2. Persawahan 37 38,14

3. Lahan tambak 28 28,87

4. Dan lain·lain 2 2.07

Total 97 100,00

Sumber Data la pang an yang dlolah

I

(18)

- -

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa 38,14 % dar; luas tanah di desa Dayah Baroh merupakan areal persawahan. Meskipun tidak dapat dimanfaatkan dengan baik, namun penggunaan tanah terbesar adalah unluk areal persawahan. Setanjutnya 30,92 % merupakan perkampungan dan pekarangan rumah penduduk, 28,87 % untuk lahan tambak dan 2.07 % digunakan unluk lain-lain.

Prasarana jalan yang dimiliki yang menghubungkan desa-desa ke kola kecamatan sudah cukup baik, namun arus lalulinlas relahf masih kurang Selain oleh masyarakal pengguna Iransportasi, prasarana terse but juga digunakan aleh RBT dan mobil pick up untuk mengantar penumpang ke tempa! lujuan serta orang-orang yang akan membeli/menjual hasH produksl.

Llntasan di jalan ini akan terhhat ramai pada ~hari pasar-. Biasanya pada han tersebut hampir semua warga desa menuju ke pusat Kecamatan Batee untuk membelanjakan kebuluhannya untuk salu minggu. Sedangkan pada hari·hari lainnya jalanan kelihalan lebih sepi.

Paten si lam yang dimihki Desa Oayah Barah adaJah 1 buah SO sebagal sarana pendidikan, 1 buah Posyandu dan 1 buah Pollndes (Pondak Bersalin Desa) sebagai sarana kesehalan ibu dan anak. Unluk bidang keagamaan dl desa ini memiliki 1 buah Mesjid dan 1 buah Menasa h yang merupakan sarana ibadah. Selain sebagai tempat ibadah, sarana tersebul juga digunakan sebagai tempat pertemuan/musyawarah bagi warga desa.

(19)

· .----

2.3 Keadaan Penduduk

Menurul data monografi Desa Dayah 8aroh. penduduk desa ini berjumlah 486 jiwa, yang lerdlri dari 235 jiwa laki-Iaki dan 251 jiwa perempuan Sedangkan jumlah Kepala Keluarga (KK) sejumlah 113 KK. Unluk lebih jelasnya

lenlang keadaan penduduk dapal dilihal pada label berikul.

TABEL 11

JUMLAH PENDUDUK DESA DAYAH BAROH MENURUT KELOMPOK UMUR DAN JENIS KELAMIN PADA TAHUN 2000 No. Umur (Thn) Perempuan Lakl·Lakl Jumlah

1. 0 5 33 27 60

2 6 -15 60 63 123

3. 16 - 30 56 56 112

4 31 - 45 51 54 105

5 46 - 60 29 20 49

6 61 - 65 10 7 17

7. 65 - ke alas 12 8 20

Total 251 235 486

Sumber: Data lapangan yang diotah

Berdasarkan data di alas jumlah penduduk Desa Dayah Baroh dapal dikelompokkan sebagai berikut:

1. Kelompok usia belum produklif (0 - 151hn) sebanyak 183 jiwa ( 37,66 %) 2. Kelompok usia produkllf (16 - 60 Ihn) sebanyak 266 jiwa ( 54,73 %) 3. Kelompok usia lidak produklif ( > dari 61 Ihn ) sebanyak 37 jiwa ( 7,61 % )

(20)

- - - - - - - - - - - -- - _._. _ ..

2.4 Mata Pencaharian Penduduk

Mala pencaharian penduduk des a sangat berfariasi. Dari berbagai fariasi terse but yang terbanyak adalah sebagai pengrajinlindustri kecil (38,34 %) Selanjutnya beke~a sebagai petani tambak (27,08 %), petani penggarap 12,03 % dan Petani pemilik 7,51 %. Selebihnya beke~a sebagai pedagang, pegawai negeri, buruh tani dan sebagainya. Unluk lebih rinci lentang mala pencaharian penduduk dapat dilihat pada label berikut.

TABEl III

MATA PENCAHARIAN PENDUDUK DESA DAYAH BAROH PADA TAHUN 2000

No. Jenis Pekerjaan Frekwensi Persentase

1. Petani pemilik 20 7,51

2. Petani penggarap 32 12,03

3. Petani lambak 72 27,08

4. Buruh tani 6 2.26

5. Pengrajin 102 38,34

6. Pegawai negeri 6 2,26

7. Pedagang 10 3,76

8. Jasa 7 2,63

9 Lain-lain 11 4,13

Total

266

100,00

$umber Data lapangan yang dtolah

(21)

BAB III

POLA KEHIDUPAN PENGRAJIN ANYAMAN TIKAR

3.1 Faktor-Faktor yang Mendorong Wan ita untuk Bekerja Sebagai

Pengrajin Anyaman Tikar

Menurul

se

Ulami Munawar (1983) beberapa alasan yang mendorong

dan memberikan motifasi wanita bekerja anlara lain adalah: -rngm menambah penghasilan keJuarga, menghindari rasa kebosanan dalam pekerjaan rumah tangga, dan mengisi waktu Juang-, Namun demikian bisa dikatakan lebih J3uh bahwa motifasi dan faktor yang mendorong masuknya wanlta ke pasaran kerja produktif sesungguhnya bisa dibedakan berdasarkan dimensi stratifikaSL Bagi wanita keras menengah ke alas, motifasi bekerja lebih

banyak dlpengaruhi oleh faktor pendidikan dan meringannya tugas rumah langga akibal kemajuan teknologL Perkembangan teknologi membuat ke~a­

kerja di rumah tangga menjadi ringan dan hemat waktu. Berarti curahan

waktu yang dibuluhkan wanlla unluk keglalan rumah tangganya jadl berkurang. Dengan demikian sisa waklu yang cukup besar mendorong wantla memasuki kerja di sektor produktif.

Hal inl jauh berbeda dengan wanita lapisan menengah ke bawah. Wanita pad a lapisan sosial menengah ke bawah harus berperan sebagal pencari nafkah kedua dalam keluarga, bersama suami dan anak yang lelah dapat membanlu mencari nafkah untuk mempertahankan kelangsungan

(22)

kehidupannya. Dengan demikian, motifasi wan ita lapisan menengah ke bawah !ebih bersifat ekonomis dari pad a a!asan lainnya.

Begitu juga halnya dengan wanita yang tinggal di Desa Dayah Baroh. Hasi! pengamatan di lapangan menunJukkan bahwa wanlta yang bekerJ3 sebagai pengrajin anyaman tikar di Desa Dayah Baroh adalah ibu rumah tangga, janda dan remaja putri. Umumnya mala pencaharian suam; pengrajin adalah petam penggarap dan pelani tambak Sebagian responden yang diwawancarai mengungkapkan bahwa, bekerja sebagai petam penggarap dan petani tambak tidak selalu mememberikan jaminan untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup keluarga dan berpenghasilan tetap. Mereka lidak dapat memanfaalkan lahan sawah dan tambak dengan baik karena harus mengikull muslm yang sedang terjadi. Tidak jarang para petam terpaksa membiarkan sawah dan lahan lambak yang sedang digarap terbengkalal. Hat inl disebabkan bila terjadi luapan air laut yang menggenangi sawah. Keadaan

In;

akan sang a! berpengaruh terhadap keluarga dalam memenuhr kebutuhan rumah langganya O!eh karena itu sebagian wanita di Desa Dayah Baroh memanfaatkan sumber daya yang dimilikinya untuk membanlu suam; dalam meningkatkan penghasilan keluarga.

Beberapa responden mengatakan bahwa laklor yang menyebabkan mereka memllih bekerja sebagai pengrajin anyaman tikar karena. tidak membutuhkan pengetahuan dan ketrampHan khusus. dapat bekerJa lanpa harus menrnggalkan rumah tangganyo dan unluk memanfaalkan waktu senggang Responden lainnya mengatakan alasan utama memilih bekerja

(23)

, .

sebagai pengrajin anyaman tikar karena banyaknya tanamJn pandan yang tumbuh di desa sehingga tldak membutuhkan modal yang besar dalam melakukan usaha.

Meskipun saat ini lanaman pandan sudah berkurang, namun para pengrajin lelap meneruskan kegiatannya mengingat dengan rnenganyam tikar bisa mendapatkan penghasilan telap. Seta in itu pekerjaan yang dilakukan blsa memberikan sumbangan yang cukup berarti bag; keluarganya

Data dad lapangan menunjukkan jawaban responden rnengenai alasan bekerja sebagai pengrajin anyaman tikar sangat fariasi. Alasan yang banyak muncul adarah unluk membantu suaml menambah penghasilan (40 %) Alasan lam adalah untuk pemenuhan pendapatan utama (26,67 %) OJsamping alasan di alas, ada beberapa alasan lain yang dapat dlkelompokkan sebagai lidak semata-mata karena masalah ekonoml, seperti' tldak membutuhkan modal yang besar (13,33 %). Ildak mcmbuluhkan pengetahuan/ketrampilan khusus (10

.

%), dapat bekerja lanpa harus meninggalkan lingkungan tempat 11ng9al (6,67 %), dan unluk memanfaalkan waktu senggang 3,33 %. Secara rebih rinci lentang alasan memilih bekerja sebagai pengrajln anyaman likar dapat dilihal pad a label berikut

(24)

TABEL IV

FAKTOR·FAKTOR YANG MENDORONG WANITA DESA DAYAH BAROH BEKERJA SEBAGAI PENGRAJIN ANYAMAN TIKAR

PADA TAHUN 2000

No. Alasan Bekerja Sebagai Pengrajin Anyaman Frekwensi Persentas Tikar

1. Membantu suami menambah penghasilan 12 40 2. Tidak membutuhkan pengetahuanfkeahlian khusus 3 10 3. Memanfaatkan waktu senggang

1 3,33

4. Oapat bekerja tanpa harus meninggalkan

2 6,67

5.

lingkungan

4 13,33

6. Tidak membutuhkan modal yang besar 8 26,67 Sebagai pemenuhan pendapatan utama

Total

30 100,00

Sumber: Data yang diorah dl lapangan

3.2 Pembagian Waktu Kerja

Informasi yang ingin didapatkan dari pembagian waktu kerja pengrajin adalah untuk mengetahui sejauh mana pengalokasian waktu mempengaruhi produktifitas kerja. jika dlkailkan dengan penghasilan pengrajin. Menurut Syahruddin (1990:85), "Alokasi waklu pada dosarnya bisa dibagi ke dalam li9a hat. yaltu penggunaan waktu untuk kegiatan produktif, kegiatan rumah tangga, dan istirahat-, HaJ

;nl

dianggap perlu karena adakalanya penggunaan waktu pengrajin se ring kurang produktif dan lebih banyak alokasi waktu untuk keg iatan rekreatif.

(25)

Hasil pengamatan lapangan menunjukakan bahwa pengrajin anyaman tikar di Des a Dayah Baroh pada umumnya adalah ibu rumah tangga. Aktifnya wanita sebagai pekerja produktif tidak dengan serta merta menghilangkan alau mengurangi beban perannya sebagai ibu rumah tan99a. Artinya, kerja·

kerja yang bersifat kerumahtanggaan masih merupakan tanggung jawab mereka. Bag; responden yang mempunyai anggota keluarga relatif banyak, biasanya tugas rumah tangga dapat dialihkan kepada anggota keluarga yang lainnya. Hal inl dapal diartikan bahwa pembagian kerja dalam rumah langga dipengaruhi oleh jumlah anggola keluarga. Semakin kecil jumlah anggola keluarga, semakin beral beban kerja wanita yang bekerja sebagai pengrajin.

Namun demikian, tanggung jawab ulama dalam kerja rumah tangga di pedesaan masih telap pada wanita yang berslalus ibu.

Dengan demikian para pengrajin mulal melakukan kegiatan menganyam tikar setelah selesai melaksanakan pekerjaan kerumahtanggaan. Biasanya waktu yang digunakan responden untuk menganyam tikar pada pag; ha ri, anlara pukul 08.30 sld 1200 WIB. Selanjulnya berhenli unluk menyiapkan makan slang, melaksanakan shalat Zuhur dan istirahat sejenak. Kegiatan dilanjulkan kembali anlara pukul 14.30 sld 17.30 dan berhenti unluk melakukan pekerjaan rumah tangga. Oari hasil wawancara dengan responden menunjukkan bahwa sebagian pengrajin juga melakukan aktifilas pada waktu malam had selama 1 s/d 2 jam. Namun beberapa diantara mereka sama sekali tjdak melakukan kegiatan menganyam pada waktu malam.

(26)

Pemanfaatan waktu pengrajin untuk kegiatan menganyam tikar berfariasi antara 6 - 9 jam per-hari. 8ila dilihat dari pemanfaatan waktu untuk kegiatan menganyam tikar, yang terbanyak adalah 8 jam per-hari, yaitu sebanyak 12 orang (40%). Pengrajin yang memanfaatkan waklu 9 jam per-hari sebanyak 8 orang (26,67 %). Selanjulnya 7 pengrajin (23,33 %) memanfaalkan waktu 7 jam per-hari dan 3 pengrajin (10%) memanfaalkan waktu dibawah 6 jam per- hari Kegiatan ini terus berlangsung setiap hari kecuali hari Minggu atau hari libur umum lainnya. 8iasanya pengrajin memanfaatkan hari Minggu untuk urusan keluarga, mengunjungi orang sakit, mengunjungi tetangga/kerabat yang ditimpa musibah dan sebagainya. Sedangkan hari libur umum peringatan hari besarl keagamaan, mereka melakukan peringatan terse but bersama warga desa.

3.3 Pemasaran

Pemasaran sualu produksi/induslri kerajinan juga merupakan salah sa tu hal yang penting diperhatikan pengrajin untuk kemajuan suatu jenis usaha.

Unluk itu diperlukan berbagai upaya yang dapal memperkenalkan produk terse but kepada masyarakat pengguna. Transaksi jual beli likar di Des a Dayah 8aroh lidak mengalami kesulitan. Hal ini disebabkan sudah banyak pedagang perantara (muge) yang datang ke lokasi untuk membeli tikar. Muge tersebul biasanya langsung membayar kepada pengrajin pada saat pengambilan tlkar sesuai dengan harga pasaran. Selanjutnya muge akan

(27)

menjual kemball hasH produksl tlkar ke Banda Aceh dan kota-kota kabupaten lainnya dengan harga yang leblh tlnggl.

Disamping itu ada juga pengrajin yang menjual poduksinya langsung kepada konsumen. Konsumen yang dimaksud adalah seseorang yang khusus dalang ke des a untuk memberi ttkar, atau seseorang yang punya tujuan tertentu disamping untuk membeli tikar. Sera;n dengan cara tersebut,

beberapa pengrajin yang menerima pesanan khusus akan menjua!

produksinya kepada pemesan dengan harga yang lebih linggi. Hal inl dllakukan karena mempertimbangkan tekmk anyamannya lebih rap;, mutu pandan yang dlpilih lebih bagus dan waktu untuk mengerjakannya lebih lama

3.4 Hambatan/Kendala yang dihadapi

Oalam melaksanakan aklifitas sebagai pengrajin anayaman tikar, ada beberapa hal yang menjadi kendala. Kendala tersebul adalah berkurangnya bahan baku (daun pandan) di desa pengrajin, sehingga pengrajin harus membelinya ke desa tetangga yang harus ditempuh dengan menggunakan RBT. Selain ilu tlngkal ekonomi warga desa yang relatif rendah

mengakibatkan sebahagian pengrajin tidak ada biaya untuk membeli bahan baku Berdasarkan data yang ada pad a kantor 8adan Pusat Statislik Sanda Aceh menunjukkan bahwa, dari 27 desa di Kecamatan Batee 13 desa tergolong desa miskin dan 14 desa tergolong desa sangat miskin. (Potensi Desa·' 999)

(28)

Hasil wawancara dengan responden (Kamis, 13 Oktober 2000) mengungkapkan bahwa, unluk menanggulangi masalah tersebut pengrajin ha rus berutang modal/bahan baku kepada pemiliknya. Sistem pengembalian modal yang biasa dHakukan adalah, pengrajin akan memberikan tikar yang lelah selesai dikerjakan kepada pemilik modal/bahan baku, dan pemilik modal hanya memberikan ongkos bekerja (harga tikar dikurangi modal), ataupun dengan cara lain yang disepakati bersama.

Selain kurangnya bahan baku dan modal usaha, tmgkat pendidlkan pengrajin yang relatif rendah juga mempengaruhi proses produksi anyaman tikar. Pada umumnya pengrajin kurang memperhatikan mutu yang dihasilkan, baik perpaduan warna dan corak maupun teknlk penyeJesaiannya Mereka lebih memenlingkan jumlah tikar yang selesai dianyam sesuai dengan perkiraan waktunya. Jika dibandingkan dengan tikar yang dihasilkan di daerah lain, likar yang dihasilkkan pengrajin di Desa Dayah Barah kelihatan kurang rapi.

(29)

BAB IV

KONTRIBUSI PENGRAJIN ANYAMAN TlKAR DALAM KELUARGA

4,1 Karakteristik Pengrajin Anyaman Tikar

Karakleflsllk pengraJln yang akan dibahas dlSlr11 adalah lentang slapa

pengraJIn anyaman Itkar dihhal dari status perkawinan. USia deln tlngkal pendidikan SelanJulnya dlllhat juga mengapa mereka bekeqLl sebagal pengrajrn anyaman flkar, jumlah anakltang9ungan dan jenis pekerjan suam I

pengrajm

4.1.1 Status Perkawinan Pengrajin

Kenyataan yang diperoleh dari hasil observasl dan pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa, keglatan menganyam Ilkar dl desa Oayah Baroh semuanya dllakukan oleh kaum wanlta Berdasarkan wawal1cara yang dilakukan dengan 30 responden menunjukkan bahwa 20 responden herstatus sudah menikah. 8 respoden berstatu5 Janda dan 2 responden belum menikah.

Bagi pengrajin yang berstalus Janda, anyaman Ilkar merupakan somber penghasilan ulama dalam memenuhi kebuluhan hldup keluarga. Kelompok lersebut lebih banyak mencurahkan waklu unluk keglalan usahanya dibandtngkan kelompok yang lain karena mereka semua juga mempunyal anak yang menjadl tanggungannya sendin Pengrajin kelompok im blasanya bekerja 9 jam/hari yang dlmulal pad a pagi antara pukul 08 30 sampai dengan

(30)

pukut 12.30 WtB. Selanjulnya dHanJutkan kembali pada siang hari antara pukul14 30 - 17.30 slang dan malam ha" antara pukul20 00 - 22 00 WIB.

Kegiatan 101 terus berJangsung sellap han kecuali padrJ han Mmggu 81a1l

ada halangan yang lainnya sepertl, warga desa setempat mendapal musibah.

peringatan han besar a9ama, kendurr perkawrnan dan spbagalnya Responden

yang berstalus belum menikah melll1hh bekeqa sebagJI pp.ngrajln karena tldak membutuhkan pengelahuan dan keahlian khuSIIS serta dapal membanlu orang lua untuk memenllhi kebutllhan pribadlOya Jlka dilihat perbandmgan Iota I anlara responden menlkah dengan yang belum mcnikah dan janda. maka kegiatan lIsaha inl tebih udl'yak dllakukall oJeh wanlla

menikah (6666 %) Unluk leblh jelasnya lentang status pcrl<wman pengraJl"

dapat dilihat pada label benkut

TABEL V

STATUS PERKAWINAN PENGRAJIN PADA TAHUN 2uOO No. 1 -Belurn Stakawin tus - -Perkawinan

- -

-

I -

Frekwensi Persenta. _ --se

2 667

2. Kawm

20 bf1.GG

3 Janda

- -Total

--

-

_.-.J

-

_ .

8

~

26.67

30

100

Sumber Data la pang an yang dlolah

4.1.2 Tingkat Usia Pengrajin

(31)

Faklor tlsia pengrajm Juga sangat berpengaruh lerhadap produkliftas

kerja disampmg kelrampllan dan pengalaman dalam bekerJ3 Sell1akin bertambah us la seorang, produklifJlas kerja r.cnderung semakm menuflIn

sejalan dengan mundurnya kekuatan fisik, Untuk leblh jelas tentang tmgkat umur pengrajln dapat d,l,hat pada tabel berikut

TABEL VI

DISTRIBUSI FREKWENSI UMUR PENGRAJIN ANYAMAN TlKAR PADA TAHUN 2000

No. Umur

1 16 - 20 lahun

2 21 - 25 lahun

3. 26 - 30 lahun

4 31 - 35 tahun

5. 36 - 40 tahun

6 41 - 45 tahun

7 46 - 50 tahun

8. 51 - 55 tahun

9 56 - 60 tahun

Total

Sumber Data tapangan yang dlolah

- -

Frekwensi

2 6 1 8 3 1 4 3 2 30

- ----rpersentase

- , 667 ----j

20

I

3.33 26.67 10 3.33 13.33

10 6.67

100

Jika dlJlhat tlOgkal umur pengraJln anyaman tlkar dapal dlkfttE:gonkan pad a usia dengan IlOgkat produktlfltas ttnggi yanu umur 15 - 45 lahun sebanyak 21 orang (70%), Banyaknya pengrajin wanlta yallg bekeq3 pada

usia tingkal produktlfllas tlOggl dapal dJpahami Blasanya pada USI8 lmlah

(32)

semangat

ker)a. ketCthana f,s, r';::,n kelaj<HTl3n penglihatan maslh blsa diandatkan

4.1.3 Jumlah Anygota Keluarga PengraJin

8esarnya Jumtah anggota ke!uarga Juga l11erupakan sa!;:th sa'u faklor

yang mei1corcng kepalfi ke!uargc:!.'perlgraJIn Wl~~lk bekeq3 leblh 91al. agar dapat mcnghldupl keluarganya. '-1;:1\a mengenai jumlah langgung;m ~elllargCl

pengrajin dapat dilihat pad a label bCflkut.

TAHEL VII

JUMLAH ANGGOTA KELUARGA PENGRAJIN PADA TAHUN 2000 No. Jumlah tanggungan

l - -

Frckwensi Persenta5e

- l- I

1. 0-2 orang

15 2 3 - 5 orang 50

9 30

3. > 60rang

I

6 20

,

-_. J

TOlril -

30 100

_ _ I

-- -

Sumber Data la pang an yal'~ . '0'"1

4.1.4 Tingkat Pendidikan Pengrajin

Oil,hat dan pendJdikdnnya Mavat pendJr.1::an wanlta pengrajtO

sang at

rendah. Diantara 30 pengraJIn yang menJadl responden. hanya 2 ~csponden

(6.67 %) yang pendid,kannya sampal ke JeoJ3ng SMP Sedangkan yang larnnya hanya mengrkutl pendidikan di IIn9kal SO dan bahkan 11 pengraJin (36.67 %) tidak pernah mengikl' :)enchdlkall ro1mal 5ama sekall Selam Itu

(33)

----

sebanyak 8 pengrajin (26.66 %) pernah menolld'.lki bangku Sekolah Oasar.

meskipun tidak lamal. Namun tmgkal pendldlkan lersebul Itdak berpengaruh terhadap tatahlas prorluksi. kar~na plOd~l:{sl yang dlhasilkan leblh berpengaruh kepada faktor yang menyebabkc1n wanita bekerja kelrampilan dan masa kerJa pengrapn Gambaran rmc! tenlang keadaan pendldikan

responden dapal dilihal pada lab.1 benkUI

TABEL VIII

DISTRIBUSI TlNGKAT PENDIDIKAN r~NGRAJ

IN ANYAMAN TlKAR PADA TAHUN 20UO

No. - T ingkat Pelldidikan

h sekolah SD/sederajat ederaJat

SMPlsederaJal IsederaJat

Frekwensi Pcrsentase

-

- -

-

,

Tidak perna

, ,

3G.67

2 Tidal< lamal

8 26.66

3. Tamal SDls

7 23.33

4. Tldak tamal

2 667

5. Tamal SMP

2 667

Total

- - - -

30 ~

I

100

- - -

._ .

-

Sumber Data la pang an yang d.olal1

4.1.5 Masa Kerja Pengrajin

Masa ker)3 pengrajm anyalllan likar Ini slIcJClh dtjalani dalam~';aKlu yang cukup lama Data yang diperoleh dl lapangiHl nlpnunjukkan

bah\'J3 2667 %.

pengrajin sllriah bekerJ3 antara 11 - 15 tahw 43.33 % pengrajin bekerJa alas 16 tahlln. Sedangkan pengraJin yang bekerja antara 0 - 5 lahun hanya dl

1

(34)

6,67 %. Tabel di bawah mi memperllhatkan dengan nnel tentang l11asa kerJa pengrajin anyaman likar dt Desa DavDh Baroh

No. 1 . 2 3.

4

TABEL IX

DISTRIBlISI FRCI(WEI·!51 MAS" !(!:RJA PENGRAJIN

; "DA I AIIUOJ 2000

- - - -

Lalll

-

anya Bckerja

- - --

0-5 lohuIl

- Frek~ PE:r5elltase I - - - - j -- - L - - -

-r -

R67

---j

h - H) lahun 7

I

23,33

11 - 15 lohun 16 tahu:1 ke alas

e I

26.67

3~ ___ L - ~~:3

Surnher Data lapanc;an yang diO~arl

8erd~sarkan datd Lil dtas c~::o.: disimpulkan bahwa sebahaglan besar pengrajin anyaman l!kar d! Cc ;t Dd ;~h Baroh sudah berpengalamJ!l 5elama 10 tahun leblh. HasH wawancc ;. denqan saJah seorang mforman

menggambarl~an bahwa pada ~!murl'llya rem:l!.:! puln d, Oesa DJyrth Baroh mulal belajal menyapyam Ill(ar pad a UOlUl 13 - 15 tahun, setelah menamatkan pendldlka:1 dasar t)!:l~l!nnyo p1':H:ka tldak melan)utkan lagl

pendrdlkan karena k€l.:urongan bia~'a Peke1jaan mereka pada lISla tersebut biasanyn lebrh berslfat men'bal"lu menyele~.l"~"ll pekerjaan nrang tuanya sambll be!3!~r menganyam :!:l~~':a bebe~;Jp;.r rellldJa putn yanQ se1rtnJutnya mulal menekum anyrlman tlkar unluk memr:nuhi kebutuhan prib~(linya

(35)

; ,;. '. .

....

dalam waktu 1 • 2 tahun sajfl Bl8sanya pa0:1 heberapa waktu berikutnya remaja di des a tersebul akan menikah rlan menjalani kegiatan kerumah!anggaan

4.1.6 ~tenis Pekerjaan Suami Penqrajin

Salah satu faklor vang ikut rr.e'11pengrlrulll kondlsi sosiill p.konomi seseoranq .::datah jen.~ pekerja::1n Oleh kdll~na ilu jenis pekerjaan berhubungan erat dan menentukd!l IlOgkal penc:h,::silan seseorang. Artmya. seseorang yang mempunyai status pekerjaan yang baik seperti pegawal negen yang menduduki posisi jaba!an pentinn :'::':1 pengusaha yang sukses tentunya 2'10::>11 mendapa:kan perlJ~asil;m yana" .gat memadai. AkCln lelapl seorang yang status pE:kcrJaannya !ic!;ll" menenlu seperti petan] keeil, buruh lani alau pedagang kecillainnya :.·-·gka: "cn£hFls;'<"lI~nya juga tldak menentu.

Padd casarnya jenis pekerJaan , • .Jn9 dapat dlJaktlkan dalam kehldupan masyarakiJ!. fie sa bermacam-1113cam ragamnya Hat ini berkailrill dengan lingkungan tempa! lingga!, tmgkat pendidikan, kedhlian dan kelrampllan yang dlmllikl seseorang Bag! rTHlsyar:kat y~ng tI1192:' dl daerah pesisl[ panlai dapat melakukan usaha sebagai nelayan atau petanl tambak. Oemlklan juga halnya dengan masyarakat yang benempat t!'~:J~31 dl daerah peg'..lnungan atau persawahan. mere~2 drlpt'! ":I"'ke:J" Sf JI petanl alall berkebull Adapaun jenls pekerJaan suami pel1graj1n anyaman t'kar di Oesa Dayah Baroh SebrlQlan besarnya ada1al1 sP:Jrlgal pelillH t('lmbak (40%), dan petani penggaralJ (30%). Selainnya bekcrj~ s~bagai llF>dagang (15%). lukang dan

(36)

sebagainya Unluk Jebih jeJas lenlang jenis pekerjaan pengraJin anyaman tikar di Desa Dayah Baroh dapal dHihat pada label berikut.

TABEL X

JENIS PEKERJAAN SUAMI PENGRAJIN PADA TAHUN 2000

-

-

No. Jenis Pekerjaan Frekwensi Persentase

1. Pedagang/jualan

3

15

2 Petam lambak 8 40

3.

Pelam penggarap I; 30

4. Tukang

I

2 10

5. Lam-lain

,

1 5

-

Total 20

1 00

Sumber Data I~pangan yang dlolah

4.1.7 Tingkat Penghasilan Suami Pengrajin

Tingkal penghasilan suaml pengraJln yang dlmaksudkan dlSJnI adalah pendapatan yang diperoleh dan pekerJaan telap yang dilakukan sehari-han Sebenarnya unluk men~hltung pendaptltan 5f>~p!)rang aydk sullt dilakukan Oan sudut pertanyaan yang dlaJukan, seCdra umum pertanyaan yang engg3n diJawab responden yaltu menyangkul dengan jumlah pendapalan Letak

kesulilannya adalah menanyakan pendapalan rumah langga per mll1ggu alau per bulan dl tuar keglalan anyaman tikar sepertl, pertanian. perJkanan.

peternakan atau usaha-usaha lain yang dilakukan anggota keluarg3 Hal lOi disebabkan sltuasi yang terJadl akhir-akhir 1nl dan senngnya pihak-plhok

(37)

~-- -'II'.~ ,

~

lertentu yang memmta data tentang tlngkat penghasllan rumah tangga dengan memben gambaran akan dapat bantuan Namun demikian responden

JU')3 memberikan Jawabannya selelah mendap::It penJelasan seeara nnel dari penel,t,

Untuk mendapatkan data yang akurat, selanjutnya penehti juga

mewawanearai beberapa informan yang dianggap mampu memberikan data

tentang penghasllan per hari. Mengenal lingkat penghasilan rata-rata suami

pengrajm dapal dilihal pada label benkut.

TABEL XI

T1NGKAT PENGHASILAN RATA-RATA SUAMI PENGRAJIN PER BULAN PADA TAHUN 2000

-

No. Jenis Pekerjaan Tingkat Penghasil~n I Frekwensi Persentase

1. Pedagang 250000 3 15

2 Petani tambak 150000 B 40

3 Patani penggarap 100.000 4 20

4. Tukang 300000 I 3 15

5. Lam·lain 150000

I

2 10

Total 20 100

Sumber Data lapangan yang dlolah

4.2 Kontribusi Pengrajin dalam Keluarga

Untuk menga!ahui kontribus: r;engrajin anydfT1Zi' tikar !erhacap

kehidupan ekonomi keluarga. dapat dlllhat dan banyaknya sumbangan yang

diberikan pengrajin dalam memenuhl kebutuhan keluarga dikaHkan dengan

(38)

penghasrlan suami Kehidupan ekonomi keluarga ydng dlmaksudkan disrni adalah kebuluhan keluarga akan ma~anan. kesehalan. pakatan. pendidlkan anak, kebuluhan pribadi. pembelian barang berharga, dan keg ratan sosial Lebih jelas lenlang konlribusi pengraJtn dalam keluarga dClpat drlthal pada tabet benkut.

(39)

TABEl XII

KONTRIBUSI PENGRAJIN ANYAMAN TIKAR TERHADAP KEHIDUPAN EKONOMI KElUARGA PER BULAN BERDASARKAN STATUS PERKAWINAN PADA TAHUN 2000

No. Jenis Jandaf f Penghasilan Penghasilan Jumlah (Rp) Sumbangan Pengrajin Pekerjaan Gadis Suami/Orang Pengrajin terhadap Penghasilan

Suami tua (Rp) (Rp) Keluarga (%)

1. Pedagang

-

3 250.000 90.000 290000 26,47

2 Petanl tambak

-

8 150000 100.000 200.000 40.00

3. Pet2ni

-

4 100.000 100.000 200.000 50.00

4. penggarap

-

3 300.000 75000 325000 20.00

5. Tukang - 2 150.000 100000 200.000 40.00

6. Lain-lain Janda 8 - 125.000 125.000 10000

7.

-

Gadis 2 150.000 .) 90000 240.000 37.50

-

Jumlah

30

1.100.000 1.090.000 2.190.000 Sumber [Jata lapangan yang dlolah

") Penghasilan orang lua pengrajin

-

.ui!'

(40)

" - - - ~~.~ ,

c . ~ ~ ...

, '

...

, ' ,'

4.3 Kehidupan S05ial Ekonomi Pengrajin 4.3.1 Kehidupan S05ial Pengrajin

Soekanlo (198266), mengungkapkan bahwa "Dalam sualu peke')aan

atau kelompok kerja tertenlu akan leqadl InterakSI sosial yang merupakan pencerminan darr suatu hubungan 505ial" Selanjutnya Srrwahyuni (1999:3) menambahkan bahwa "Hubungan 505ial dari satu kelompok kerja tidak hanya perlu dllihat pada hubungan soslal ke dalam 5ala, tetapi perlu juga dilihal a5pek hubungan 505ial dl luar jaringan pekerjaannya"

Untuk mengelahui tenlang kehidupan s051al pengrajin anyaman tikar dalam ma5yarakal dapat dilihat dari dua aspek Pertama; hubungan sosiaJ dalam ke/ompok kerJa dan kedua, hubungan 50s1al di luar kelompok kerja

a

Hubungan Sosia/ da/am Ke/ompo" Keqa

Pada umumnya hubungan yang terJahn dalam kehidupan masyarakal sesuai dengan kebutuhannya. Dalam hal inl kehidupan 505ial pengra;in anyaman tikar dapal dilihal melalui' hubungan 505ial antara pengraJin dan pemiHk modallbahan baku, dan hubungan 505ial sesama pengrajin

Dalam hubungan antara pemilik modal dengan pengrajin, hubungan yang lerjadi lebih kepada karena adanya perasaan saling membuluhkan. Pengrajin

yang tidak puny;J modallbahan baku akan meminJamkan modal kepada pemihknya Sedangkan pemllik bahan baku membutuhkan lenaga kerja yang dapat membantunya untuk mengha5ilkan satu produksl SI5tem pengembalian modal yang biasa dilakukan adalah, pengrajin akan

(41)

memberikan tikar yang telah selesai dikerjakan kepada pemilik modal/bahan baku, dan pemilik modal hanya memberikan ongkos bekerja (harga ttkar dikurangi modal).

8eberapa responden mengungkapkan bahwa hubungan yang terjadi dengan pemilik modal Jebih mencerminkan sebagai hubungan antara pekerja dengan pengusaha. Keadaan ini terjadi bila pemihk modal meminjamkan modalnya tidak dalam benluk bahan baku Hasil wawancara pada har; Kamis 13 Oktober 2000, diperoleh gambaran umum bahwa hubungan antara pengusaha dan pekerja bisa dikatakan sebagat hubungan yang bersifat kekeluargaan dan familiar. OaJam pemberian upah Itdak terpengaruh oleh hubungan kekerabatan, yang membedakan besar kecilnya upah adalah mutu yaang dikerjakan, kasar, sedang atau rapi. 8iasanya pemilik modal akan menjual kembali tikar tersebut kepada muge atau konsumen lain dengan harga yang sedikit lebth tinggi

Cara lain yang juga sering dilakukan pengrajin adaJah dengan meminjam modal/bahan baku untuk 3 buah tikar dengan ukuran yang sama kepada pemilik modal. Mengenai pengembaliannya, pengrajin akan memberikan 1 buah tikar kepada pemilik modal setelah tikarnya selesal dianyam. Sedangkan 2 buah tikar lagi akan dijual kepada konsumen yang lain. Untuk pengembalian pinjaman/utang modal Ini tidak ada perjanjian khusu~ yang dibuat secara tertulls anlara pengrajin dan pemiJik modal. Mereka melakukan kerja sama hanya berdasarkan saling percaya. 81la kondisi keuangan

(42)

=============,..,--,--- --- .

pengrajin sedang mendesak, tldak jarang pengrajm menerima ongkos keqanya terlebih dahulu sebelum tikar selesai dikerjakan.

Sel3m hubungan keqa antara pemllik modal dan pengraJIn, hubungan sosia! dalam kelompok kerja juga leqadi anlara sesama pengrajin Pada umumnya pengrajin anyaman tikar menyelesaikan pekerjaannya di rumah masing-masing, sehingga hubungan yang terJadl dalam intensitas terbatas.

Pada dasarnya hubungan yang terJadl diantara pengrajln disebabkan oleh ikalan persaudaraan dan perkampungan/sallng mengenal Mereka juga saling tolong menolong diantara sesama datam hat meminjamkan bahan baku bagi pengraJin yang tidak mencukupi, sahng bantu dalam membual

motlf/corak warna dan lam-lain Tolong menolong Juga bi5a lerjadi karena banyaknya pe5anan, perpaduan corak terlalu banyak atau terbentuf pekerJaan flImah tangga, sehingga pengraJIO tidak bi5a menyele5aikan dalam batas waktu yang ditargetkan. Dalam hal ini pengraJln yang mendapat order banyak akan memberikan 5ebaglan ordernya kepada pengrajlO yang mempunyai hubungan kekerabalan lebih dekat dengannya.

b Hubungan sosial di luar kelompok keqa

Hubungan 5051al di luar kelompok kerja merupakan aktifita5 pengraJIO dalam mengikuH berbagai l:..::giat2f1 505ial 'J;;n adat dalar:1 v~"idL!pan berma5yarakal Dalam hat ini HoeslO (1970:19). mengungkapkan bahwa

"Kegiatan s051al dalam daur kehidupan adalah kegiatan upacara perkawinan.

(43)

upacara tujuh bulan, upacara turun bayi, upacara sunatan dan kemallan, serta kunjungan pad a orang sakil atau melalllrkan",

Pada kegiatan upacara adat perkawmall, tUJuh bulanan. turun bayl, sunatan atau kendun pada kemalangan/kematian (seunuJohj, dalam masyarakat Oesa Oayah Baroh dilakukan secara bergotong royong. Gotong royong yang dimaksudkan disini hanya dalam pelaksanaannya, Sedangkan blayanya dlsediakan oleh orang yang mempunyai hajatan dibanlu oleh kawom atau rakan sabat berdasarkan tingkatan kekerabatan dan garis keluarga.

Untuk upacara turun bayi dan sunatan, akhlr·akhir ini sudah jarang dilakukan oleh masyarakat Desa Dayah Baroh Berdasarkan wawancara dengan kepala des a dan beberapa tokoh masyarakal selempat mengungkapkan bahwa jarangnya dllakukan upacara tersebut dlsebabkan faktor ekonomi yang kurang mendukung, Dlsampmg Itu mereka juga menganggap kegiatan ini boleh ditladakan karena dianggap bukan merupakan kebutuhan primer.

Pad a kegiatan kunjungan kemalangan/kematian dalam masyarakal Oesa Oayah Baroh, selain dilakukan pad a hari kemalangan juga diadakan tahlilan di rumah orang yang mendapat kemalangan secar3 terus menerus selama 7 hari. Bia'3anya Pad a hari ke tujuh semua masyclrakat kembali mengunJungi tetangga yang kemalangan, karena diadakan acara khanduri seunujoh, Pad a kondisi seperti ini kelihatan hubungan kekerabatan antara warga masyarakal yang sang at erat terjalin, B;la ada tetangga yang mendapat kemalangan,

(44)

I

pengrajin akan menghentikan pekerjaannya selama beberapa hari untuk membantu ketuarga yang telimpa kemalangan tanpa melihal status sosial orang lersebut

Kunjungan pada orang saki! dan melahirkan dilakukan oleh warga masyarakal sesuai dengan hubungan kekerabalan dan keaktifan seseorang dalam kegralan sepertl ini Bila seorang warga selalu mengunjungi setrap orang saki!. warga tersebul akan banyak dikunjungi bila kejadian ilu menrmpanya Sebaliknya, jika warga jarang mengikuti kegiatan 1nl, ia hanya akan dikunjungr oJeh beberapa warga yang sebelumnya pernah dikunjungmya Setain unluk kegralan sosial 1nl, sekah~sekali warga masyarakal juga ikut melaksanakan 9010n9 royeng untuk pembersihan umum Mlsalnya membersihkan sarana ibadah untuk mempenngati hari besar a9ama atau menjelang bulan Ramadhan

4.3.2 Kehidupan Ekonomi Pengrajin

Menurut Indani (1999.32). "Kehldupan ekonomi suatu masyarakat dapat dilihat dad besarnya pendapatan, pengetuaran dan kondisi tempat tlOggal~

Pendapatan dan pengeluaran yang dimaksud dlslOi untuk mengetahui pendapatan yang dlperoleh pengrajin serta untuk apa pendapalan tersebul dlgunakan Sedanglcan kondisi lempal ~in9gal dimaksudkan untuk mengetahui tingkat pemilikan kekayaan seorang pengrajlO Ketlga hat ini merupakan indikator yang dapat digunakan untuk menggambarkan keadaan ekonomi masyarakat di Desa Dayah Baroh Kecamatan Batee.

(45)

a Tingkat Pendapaten den Penge/uaran Pengrajin

Tingkat pendapatan pengrajin merupakan salah satu indikator yang penting untuk mengetahui tingkalan hidup keluarga. Tingkat pendapatan yang dimaksudkan disini adalah pendapatn pengrajin yang dlperoleh dari usahanya sebagal pengrajin anyaman tikar. Kegiatan tersebut sudah merupakan perjaan tetap bagi mereka, meskipun pada saal-saat tertentu mereka tidak bekerja. Tingkal Pendapatan pengrajin merupakan hal yang utama dalam penelitian inL Harapannya ada/ah untuk mengetahUl apakah kegiatan terse but dapat menunjang ekonomi keluarga pengrajin, atau hanya sekedar mengisi waktu senggang,

Berdasarkan pemanfaatan waktu yang digunakan pengrajin untuk bekerja akan menentukan jumlah pendapatan yang diperoleh. Dalam kondlSI normal, pengrajin yang memanfaatkan waklu kerjanya 9 jam/hari akan dapal menyelesaikan 1 buah likar ukuran 12 x 8 tapak (3 x 2 m) dalam waklu 5 hari. 8ag; pengraJIn yang memanfaatkan waktu kerjanya 8 jam/hari akan menghasilkan 1 buah likar ukuran 12 x 8 tapak dalam waktu 6 han.

Sedangkan pengrajin yang memanfaatkan waktunya 7 jam/han akan menghasllkan 1 buah likar ukuran 12 x 8 tapak dalam waktu 7 hari den pengrajin yang memanfaatkan waktu kerjanya 6 Jam/har; akan menyelesaikan 1 buah likar ukuran 12 x 8 tapak dalam waktu 8 hare

Dengan demikian da!am waktu 1 bulan para pengrajin yang bekerja 9 jam/hari rata-rata akan dapat menyelesaikan 5 buah tikar. Pengrajin yang

(46)

I I

bekerja 8 jam/hari rata·rata akan dapat menyelesalkan 4 buah likar, pengrajin

yang bekerja 7 ,am/hari dapat menyelesaikan 4 buah Ilkar dalam waktu salu

bulan. dan pengraJIO yang bekerja 6 Jam/han dapat menyelesaikan 3 buah

tlkar dalam waktu satu bulan Unluk leblh jelasnya tentang produktlfltas kerJa

yang dihasllkan dapal dilihal pada label berikut.

No. Waktu

TABEl XIII

PRODUKSI TIKAR YANG DIHASll KAN PENGRAJIN PADA TAHUN 2000

Produksi/bulan Frekwensi Persentase Ukuran 1 9 jam/han 5 buah likar 8

I

40 12 x 8 lapak (5 bh) 2 8 jam/han 4 buah tikar 12 26.67 12 x 8 lapak (4 bh) 3 7 jam/hari 4 buah tikar 7

I

23.33 12 x 8 lapak (3 bh)

I

8 x 4 lapak (1 bhl

4 6 jam/hari 3 buah tlkar 3

I

10 12 x 8 tapak (3 bh)

Total 30 -

I 100

Sumber Oala la pang an yang dlolah

Berdasarkan wawancara dengan informan (Kamls, 12 Oktober 2000).

me:1jelaskan bahwa ILngkat pendapatan pengrajin anyaman tikar di Desa Dayah Baroh sangat dipengaruhi oleh faklor yang menyebabkan wanita

bekerja dan juga keadaan musim yang sedang terjadi Pada waklu musim

ang:n harat sedang terjadi, para pengrajin tida!' 'Jekerja sebag=tim::j,na biasanya Keadaan angin yang bertiup kencang dan terus·menerus

menyebabkan daun pandan menjadi cepat rapuh dan mudah patah Bila para

I

(47)

pengrajin telap menganyam tikar pad a musim 1nl akan menghasilkan tikar yang kurang bag us mutunya (anyamannya IIdak rapat) dan Ildak tahan lama dalam pemakalan.

Kalau muslm ini sedang lerJadi, pengraJm yang menjadikan anyaman tikar sebagai sumber penghasilan utama keluarga akan melakukan usaha lam Sebagian responden mencoba melakukan usaha baru dengan membuat kue JaJanan pasar yang dititipkan di warung-warung terdekat. Seberapa responden bekerja sebagai tenaga upahan di sawah dan ada juga responden yang bekerja 5ebagai tenaga upahan apapun yang dapat menambah penghasilan. Sedangkan pengraJin yang menjadikan anyaman tlkar sebagai usa ha untuk membanlu suam! menambah penghasilan hanya melakukan keglatan 505ial kema5yarakatan dan kegiatan kerumahtanggaan saja

Se:am kedua faktor di alas. pemanfaatan waklu kerja/produkllfita5 yang dtfakukan juga sangal mempengaruhi lingkal pendapalan pengrajin.

Produklifitas kerja selrap pengrajin dlpengaruhi cleh alasan dan faklor-faklor yang melatarbelakangl mereka unluk bekerja Jika aJasan yang dlkemukakan adalah untuk pemenuhan pendapatan utama keluarga, hal ini secara asumtif dapal dilihat dari aktifitas dan produktifitas kerja Produktifitas yang semakin tinggl menunjukkan bahwa keraJman anyaman IIkar sangat membantu perekonomian rumah tang9a ryengrajtn Sebalrknya, Jlka tingkc:-t produktifitas rendah, menunjukkan bahwa bekeqa sebagai pengrajin anyaman tlkar bukanlah untuk memenuhl kebuluhan/pendapatan ulama dalam keluarga.

Referenties

GERELATEERDE DOCUMENTEN

Een tweede gevolg van de blootstelling van jonge passagiers aan gevaarlijk rijgedrag is dat ze dit gedrag normaal gaan vinden en het later als bestuurder zelf ook gaan

When examining a disturbance in the fluid alone and the corre- sponding fluid energy at final time, we find that the optimal growth for a particle laden flow is close to that of

De locatie is goed te bereiken door het dorp uit te rijden in de richting Fleury-la-Rivière en vervolgens door de af- slaande weg (betonplaten) tussen de wijngaarden door naar het

Eerder onderzoek (Kroesbergen &amp; Van Luit, 2003; Bryant et al., 2008) laat zien dat oudere kinderen meer vooruitgaan dan jongere kinderen bij dit type ondersteuning. Dit

In this chapter, the researcher presents the data according to the research aim and objectives, which were to identify the knowledge, attitudes and practices of academic and

Another finding about the attitudes of correctional officers in Johannesburg management area is that there were a greater majority of the respondents (62%) who indicated that they

Die respondente wat glo dat alle leerders oor leierskappotensiaal beskik, huldig dié oortuiging omdat hulle van mening is dat besluitneming as leierskapvaardigheid daagliks deur

In sommige gevallen (tekenkamer) is dan het projectnummer overbodig, aan de klantencode kan een project worden herkend. Als een project in de offerte al wordt