IX
Membli kapala babi, anak sekolaan mendapat j bahaja jang tiada terdoega.
Menjaroe satoe pengemis, orang gaga manda- i pat tangkap pentjoeri jang tiada disangka. !
-- o ^ .
Sjahdan Pauw Kong jaiig tadinja (iidesa Sam I Seng Tjin telah dRpat trima satoe soerat penga doean dari satoe orang prampoean. |
Pembatja tentoe banjak jang ingin taoe hal apa jang telah di adoekan oleh itoe orang pram poean, maka sengadja kita toetoerkan dibawa ini :
Di lorong Pek Ke Po dimana satoe roema se waan jang ada tiga" kamar, ada tinggal satoe prampoean djanda jang stenga toea, beserta sa toe anak lelakinja, ini prampoean djanda ada orang she Boen, doelne ia telah kaw*in dengan orang she Han, tapi ti:ida brapa tahon ia poenja i soeami telah meninggal, melaenkan ia dapat sa j toe anak lelaki jang tjoema satoe satoenja sadja, bernama Han Soei Liong, oemoernja kira kira baroe 'ima of anam bl-is tahon.
Ini djanda tiada poenja harta, idoepnja tjara miskin sadja, ia melaenkan trima oepahan dari orang jang kasi pendjaitan padanja, dengan ini sedikit oeang ia goenakan boeat anaknja poenja blandja sekola, dengan begitoe, iaorang bisa djoega meliwatkan sehari kasehari, jang dapat peugidoepan sederhana sadja.
Sebagimaiia kita soeda seboet diatas ini roe-ma ada terbagi 3 karoe-mar, Soei Liong tinggal di SHtoe k;unar jang pemanja sebla kanan, sednng iboenja ada tinggal di kamar sebla kiri, yelaennja dai i itoe doea orang, tiada ada laen orang jang tinggal lagi diitoe roeraa.
Maka pada soeatoe malam, sebaginiana biasa Han Soei Liong sedang membatja boekoe, sedang iboenja ada doedoek mendj^it dikamar sebla kiri.
KoeLika Soei Liong angkat sedikit kapalanja, tiba tiba keliatan lajar dikamar sel)la kiri ada bergerak, dan masok satoe orang ditempatihoe nja, orang mana, berpakean biroe, sedang kaki nja memake satoe pasang kasoet mera.
Satelah Han Soei L'ong meliat itoe, sigra ber diri dari tempat doedoeknja boeroe masok keka mar sebla kiri, dimana ia dapatkan iboenja masi djoega doedoek mendjait dibawa satoe lampoe.
Han Boen Sie meliat Soei Liong datang, ma ka ia lantas boeka soeara menanja :
„Anakkoe, apatah kau poenja pakerdjaan soe da habis ?"
„Ja Boetjin, anak maoe tjari sitoe boekoe peladjaran, dari itoe datang kemari," menjaoet Soei Ijiong.
Sehabis berkata begitoe, ia lantas pergi dipeti boekoe, poera poera tjan boekoe peladjaran, t i pi toch tiada oeroeng matanja meliat kesana sini, djoega pertjoema tiada ketemoe apa apa.
schirnja lantaran tiada bisa boektikan apajang j ia liat tadi, maka kepaksa ia ambil lagi satoe 1
boekoo, kel(ie;ir kombali (i:ui kamar iboenja de
ngan hal i Ijemboeroean, sebab ia slempang ka i loe adaonuig djahat jang «cinboenji di itoe roe- j niM, ta|)i boe;it ka«i taoo hal itoe pada iboenja.
itoelah la tiada maoe, sebab ia koeatii' nanti bisa membikin itoe iboe djadi kaget, maka kepaksa ia tinggal diam sadja, hingga satoe malam ia tiada bisa tidoer poeles, lantaran memikirkan hal itoe.
Hatta dibesok malamnja, djoega sebagimana biasa ia doedoek membatja boekoe, koetika djam mengoetarakan poekoel satoe, kombali keliatan i itoe lajar telaii bergerak, sedang itoe orang jang kemaren, pakean blrue, kasoet mera. telah da
tang lagi kekamar iboenja.
Han Soei Liong tiada lahan sabar akan ting gal, diam, maka ia latitas boeroe sambil men-djerit ;
„ ß o e t j i n ! . . "
Ini soeara telah membikin Han Boen Sie dja di terprandjat, ia lantas menanja :
„Kau kenapa tiada batja boekoe, bolehnja begitoe kaget dan mendjerit ?"
Han Soei T,ioiig kepaksa tjerita teroes terang katanja :
„•''adi dan kemaren soeda doea malam anak dapat liat ada satoe oi'ang masok disiui, tapi tatkala anak soesoel tiada dapat ketemoe lagi,"
Han Boen Pie mendengar begitoe. maka ia 'Ijndi sangat heran, dan koeatir kaloe kaloe ada orang djahat jang semboenji disini, ia lantas berkata pada Soei Liong :
„Ânakkoe, bawalah ini lampoe, tjoba kita orang soeloein."
Soei Liong sigra angkat itue lampoe soeloein dibawa kolong tempat tidoer, tapi tsekoenjoeng koenjoeng dengan soeara. heran ia berkata :
„Boetjin ! kenapa dibawa kolong tempat tidoer ini poenja tana bolehnja tertimboen tinggi?"
Han Boen Sie pei'sasikan sendiri, betoel sekali ada kedjadian begitoe roepa, maka ia lantas berkata pada ti-'uei Liong dengan soeara keias;
. U e anakkoe ! biarlah kita orang pinda ini tempat tidoer ketempat laen, soepaja kita orang boleh preksa dengan leloeasa."
Maka anak dan iboe itoe laloe angkat itoe tem pat tidoer kelaen tempat, tana tinggi itoe ia orang pisakan.
Sekoetika lamanja, tiada d'kira tiari itoe tana tinggi telah moentjoel saLoe peti, hingga mem-tiikin iboe dan anak djadi sangat heran, dan koe tika itoe djoega Soei Liong pergi tjari perkakas pemboeka, sigra ia boeka toetoepnja itoe peti.
Kaloe tadi iaorang tinggalkan sad'a itoe peti begitoe, dengan tiada diboeka, itoelah tiada bisa djadi apa, tapi sekarang ia orang soeda terlan-djoer boeka, maka inilah pangkalnja mendatang kan bahaja. jang tiada terdoega.
I I
atelah itoe peti terboeka, keliatanlah isinjs penoe leiiKan seroepa barang jang berwarna koe ning dan piieti, hingga membikin Soei Liong dja i]i sangat girang, dan lantas berkata pada iboe-nja :
„O, Allah ! soeuggoe beroentoeng sekali kita un, bolehnja oeang datang sendiri mentjari kita, tjobalah liat itoe peti ada pence dengan mas dan pei'ak."
Han Boen Sie lantas sentak anaknja, dengan berkata ;
„Diam, kau dj'angan berkata sembarangan, maskipoen itoe oeang adanja, kita toch tiada bo leh ])ake, sebab itoe tentoe boekan oeang halal."
Tapi kendatipoen Boen Sie berkata begitoe, kerna Soei Liong ada satoe anak moeda, dan me raang orang jang tida mampoe, dimanalah ia bisa taiian hatinja akan tida raenggoenakan itoo oean:;
jang begitoe banjak.
Setelah berdiam sedikit lama, ia lantas ber kata pada i boen j a .•
„Iboekoe 1 ini oeang boekan oeang tjoerian, dan djoega boekan orang poenja kehilangan, ba,-g i m a n a b o l e h d i k a t a b o e k a n o e a n ba,-g h a l a l ? inilah ada dari lantarsn Allah poenja berkah dan kesian p&da kita orang jang tida mampoe, tjobalah iboe pikir, apa tida betoel begitoe ?"
Han Boen Sie dengar begitoe, ia rasa djoega ada betoel, maka ia lantas berkata poela :
,,K;^loe hegitoe, liaekkih ! besok ii,:gi kMU bo.-ieh pprgi l)ii samseng'(baraiif;-sembajaiifj) Sdftpa ]R boloti kitaoraiig sembajaiig niplokat nuiiekat hoeat minta, trinia kaai, kouioediaii barwelah kiU tjai i iaeii djalaii apa jang baek."
lian So(!i Lioim' djadi sangat gii ang, k(!i iia nn' liat i l)uenja meiioeroet niane yiake i toe ocang, Hiaka sabeiitar itoe djoega, marika iaiitaH tim-iMien küinliali itoe tana, dan pindakan lagi Icin-piat tidoer tadi.
Satelaii- beres, maka ibue dan anak lantas lier gl t;<ioer, tjoema Uan Soei Liong jang tiada bisa tidoer [)oeles, dengan boelak balik hadannja di iempar. tidoer, baiwlah kemoedia,n ia bjsa [)!iele:-.
Tatkala ia inendoesin, ia liat hari soeda djadi r.erang, ia sigra kasi taoe pada iboenja jang ia akan peigi bli t'arang sembajangan.
'l'empo baroe sadja ia keloear dari roernanja, lantas keliatan boelan terang sebagi siariK, sedang hari masi bion siang betoel. t l a n Soe- l..ifiri;;
lanias berdjalan pelaban pelahan, jani;' aciurnja.
soeda sampe djoega diroernanja satoe toekang babi, seorang she The.
l'ei tania la liat dalam ruemauja itue tuekany babi rnasi terpasang lampoe dengan terang tjaja nja, iapuen lantas ketok pintoe, sedang moeloet-nja berti'eak k a t a n j a ;
,,Boeka pintoe, ada orang maoe bli kajiala babi."
Tapi boekan sadja tiada ada .orang jang me-njaoet, malah sama sama lampoe jang tadinja ada
terpa^^an^' Iw'gitoe t,orang, sabentar itoe djoega socila iljadi ] adam.
Ilaii Sooi Liong Jiimioenggoe saiieaUii la;.'!, ta|,ii aiasi il.jDeua blon ada orang jaii;^ kelneac. Ma ka doiigaii i'oeiia kesal ia Jantös hei'tandak akan ne.rdjalan uoelang, tapi l>aroe sadja ia hprlaloe i:i'apa tindak, tiba tiba kedengaran pintoe roe m a öir.oekaiig babi soeda terboeka dengan
boi-soeâra sedikit keras.
îa ,antas baiik kunibali meliat, itoe iainpoe sneda dipasang lagi dan djoega ia dapat (iongar toekang !iabi itoe berkata :
..yiapatah jang maue bli kajiala babi ta(b
„Akoe !" menjaoet Han Soei Liong.
„U, kiranja Hau siang Kong. Ja, ! aeklali, taj.i kenapa tail tiada tiibawa tempatcja ?•'
„O, dai'i sebab akoe terh(>eroè l-oeroe da
tang kemari dari itoe sainpe djadi. loepa, rnakp sekarang b;igimana baekn.ja ?"
, A.cb. riada djadi apa, saja nanti kasi pindjain sat. iB kaen i)oengkoesan, -boeat boengkoes itoe ka|)ala babi dan nanti Piang Kong boleh kasi poe lany pada saja komb^ili."
Sehabis berkata begitoe, maka ia boengkoesin bii(> bai^ala babi, laloe serakan ditangannja ^oei Liong. Dengan kedoea tangan Soei T/ong saraboet it lie boengkoesan, lantas benljalan poelang.
Tcn;po soeda lierdjalan sedikit djaoe, ia uieia sa sedi:nt tjape, haitastaro itoe boengkoesan (h a t a s tana jang ada roempoet, sedang ia sendiri
lantas l)er(ioe(loek boeat mengaso. Koetika , tja-peiija soeda ilauy, ia poeti lantas angkal kom-(lali iti;e l")engkoesaii, dan tei'oeskaii perdjala-nannja.
Komball liaiue sadja la djalan blon brapa iljaoe, ia l antas ketenaoe |)a(ia doea uraiig ronda malam.
Itoe iloea orant? meliat .-"oei Liong mengaii!;-kat, dengan (loea tanganiija satoe boertglvoesan j.-ing bei1oejno(iran dai'a, apalagi na,|?asnja iei'-.sengal s(>ngal, maka dengan liei'an marika me natija :
„Barang apa jang kau lagi bawa dalam boeng
koesan itoe?" >
.Kai'ala t>alji, djawal'Soei liiong dengan soe ara ketoes .saking tjape, • maka djoega tida iieran kaloe itoe doea orang .semingkin bimbang lia-titija
Maka satoe liiatitara itoe- doea orang loiida, iantas bongkokin badannja, seraja memi.oeka iloe lioengkoesan jang dibawa oleh Soei liiung akan dipreksaapa i:Bmja.
Oleh pertolongan sinarnja Teng [oborj iaorang dapat liat dalam ir.oe bfiengkoesan ada berisi ka pala manoesia jang berloemoeran dara, dengan ravnboetnja teriap i-iaji, serenta mengkilap oleb minjak, njatalah it.oe ada kaiialanja orang piam^
poe;in.
,,l)emi Allai)," berseroe iiaii l.iong jang öoeda djadi kaget sekali, tempo mendapat taoe
bahoea tioengkoesannja l)oek'aii berisi kapalaha-bi, hanja kapala mauoerjia, hingga sebagi orang ja.'ig tia.da uieaipoenjai soemangat, atavva tiada bernjawa lagi, ia tinggal b^nliii seliagi !.;u,()nng.
iie,ii;;aji nioeka jxiel at.
Ka.lue vvaktoe itoe ia, iiif>otong oi'a7ig, nisLjaja tiada ada daranja.
Doea orang ronda meliat begitoe, iaoiang tiada iJiaoH pérdoeii |)O0ti of itatii, dengan zondnr ba-i.ijak biijara. iaiitas tangkaji (lai» serel :'uei Liong kita kedalaiu kota.
. la orang nienoenggoe sampe liari soeda •^iang, baroelali mai'ika rapfiort itoe perkara pada Ti-kuan (Assistent HesidentJ diitoe kota.
Dai'i sebab itoe pei'kara ada [lerkara boenoe, maka Tikoan tiada brani berlakoe ajal, sigra djoega ia laloe sonroe boeka kantoor pengadilan boeat dipi eksa.
H:in Soei Liong diprenta bawa datang inenga dap. l)en.:=;a,n l)ad;m bei'goemeteian ia,digiring aia boek, laloe berloetoei, kelir-dapan itoe pembesar, iliiiiana sang Tiktjan bisa liat njata, tiahoea Soei Jjiung itoe ada satoe anak sekolaan jang berba dati lema
„Hiapalaii kau poenja n a m a ? dan apatah se babnja, ninka kau bf'gitóe hr,Mii iioeiioe cn/ang merianja Tikoaii.
Dengan soeara sedih Hsn Soei Liong lantas meujaoet :
„Sianwdjian bertiaraa Han Soei Liong, sebab taili pavak siang Siauwdjin pergi bli kapala babi, keloepaan hawa tempatnja, niaka i toe toekang babi, kasi pindjam ini boengkoesan oada Piauw djin hoeat tioeugkoes itDe kaïiala liabi. Satelah ia sueda iKiengkoes, iriaka Siauvvdjin tiada preksa la'gi, lantas berdjalan pergi, keinoedian ketenioe pada orang ronda malam, jang })reksa it,oe boeng ki«e-s,ui, kiranja boekan satoe ka|i:ila bab', lianja aiia kapala oiang p;arapoean.
Setiabis berkata begitoe, ia lantas menangis dengan sedih sekali, liingga tiad -i lii'eritinja.
Tikoaii mendengar ini perkata ui, ia lantas prenta oppasnja .pergi tangkap itoe toekang ba bi bawa mengadap.
Tiada kira, tatkala itoe toekan; babi diprek-sa, boekan sadja ia tiada maoe uieiigakoe, ma
lah djoega da,i i hal 8oei Liong bli kapala babi ia puen sangkal keras, tiada ada itoe hal sama sekali.
„Djika begitoe, kau maoe bilang itoe boeng-koesan boekari kau poenja ?" mfnatjja Tikoan.
,,ltoe hoengkoesan pada tiga hari dirnoeka, Han S'oei l.iong telah lùndjam );ada Kianwdjin, bolehijja tiada kii'a dengan memb )eiigkoes kapa la oiaug ia liejulak kenia.ja ])ada siauwdjiii," be-gituelaii itoe. toekang balii jang t.adjain lidanja telah mendjawab.
tU.eat H'iue itoe bitjara, dimanalah Soei Liong bisa lawan pada itoe manoesia kiparat, beroen
toeng djoega Tikoan ilisitoe ada satoe pembesai' jatig adil, dan blon maoe pertj:-ij-i knloe hatosl ilaii Soei Liong braiii b(>rboeai, djahat, maka itoe ia preiita .sadja kedoea ))ersakitaii itoe dita
han lioeloe dalam perdjara, akan ib|n'eksa hal itoe piaiian plahan.
Maka kaloe dibagian sehia ata.s, peniiiatja soe , da dapat liat ada ditjeritakan halnja satoe prain poean djandn soeda mengadoe pada Panw Kong tenipo didesa Sara SengTjin, itoelah tiada laen | d^^ri Ffan Boen Sie, iboenja Soei liióng, jang soe i da dapat taoe halioea an;dcnja kena tertoedoe perkara bocnoe orang.
Tat,kala i'auw Kong berlaloe dari itoe desa.
tiada brapa lama kamoedian, ia soeda sampe di : dalam kota, lansoeiig .sekali pergi kekaiitoor Tikoan, ;limana ia lairtis disaniboet dengan se
gala oepa tjara kehormatan oleh itoe Assistent resident, semt)ari dipersilahkan doedoek dikan-toor pertengahan dan disoesoekan djoega tliee wangi.
Satelah habis minoem tliee, Pauw Kong lan tas moelai menanja, daii perkaranja Han Soei Liong.
Tikoan kasi Keterangan t)alioea perkara itoe blon dipoetoeskan. dari sebati masi t)lon dapat t)oekti buekti jaiig1:joekoep, hanja masi di|iitdis:i dan dioesoet ilent^an pelalian.
Pauw Kong mendengar begitoe, ia lant .a kasi taoe jang ia hendak pre sa itoe perkara, dan
minta pada Tikoan, soepaja itoe persakitan di bawa datang meiiga(iap.
Kantoor pengadilan lantas (iihoeka, dan Pauw Kong l a b e doedoek ditenipat kedoedoekannja.
Tikoan, tiada lama persakitan telah dibawa da tang, pertama d'ikasi idziu Han Soei Liong bo
leh mengadap.
Pauw Kong liat Soei Liong poenja roepa ada tiebagi orang sangat takoet, maka ia lantas ber kata :
^He, lian -Soei Liong ! kau satoe orang begini mofcda, a})a sebab, bolehnja begitoe brani mem-boenoe djiwa orang?' harap kasi tjerita biar te rang dau djaiigan sekali brani bitjara djoesta dihadapankoe."
Kombali dengan aer mata bei tjoetjoeran, i^oei Liong sigra menjaoet :
„Dari sebab Siauwdjin nergi beli kapala babi, kaloepaan bawa temj atnja, maka toekang babi lantas boengkoes sendiri sama boengkoesannja, laloe serahkan pada Siauwdjin, itoelah jang djadi lantaran, asal moela datmgnja bibit dari ini perkara jang tiada dapat dikira."
„Tempo kau membli kapala babi dan keternoe orHng djaga, waktoe kira kira djam brapa ?"
menanja Pauw Kong.
Waktoe hari masi blon siang, Tai.) djin," me njaoet ini auak jan-; tertoedoe.
Sedang hari masi b'on siang, b».eat apa kau begitoe ter!)oer()e boeroe hendak bli kapala babi.
boleh tjerita biar terang," berkata poela Pauw Kong.
Han Soei T^iong (.ida holen r-ida dengan kepuk sa ia moesti tjeritakan awal berninela hagima, na ia soeda dapatkati peti oe^iiü, dau t:iara bagi mana iasoeila boedjoek jloenjaakan goijnnkan itoe ; sstoe persatoe hingga terang.
Sesoeda itoe, ia lantas lepa.'^kati soeaia iientran menangis lagi sembari berkata ;
„(3, Allah, haraplah Taijdjin poenj". ninei'a, hat]
dan keadilan, akan toeloeng ten-uigkan ini hal, soepaja dapat diarmpoenin. dosa saja itoe."
Pauw Kong satelah mendengar ini penjaoetan ia lantas manggoetkan .kapsil'^nja, sem!>;sri he;
pikir dalam hatinja :
„Ach, dasar kau .satoe anak ketjil, bet^ar mata meliat oeang, kaloediliat irn glagat, njatafek^li ia tiada ad:i it.ne kedjaiiatan boeat boenoe oranu.
Kemoedian sehabis berpikir, ia lantas prenta itoe persakitan boleh moendoer dan;.berkat;i pne la pada Tikoan :
„Kwi Koan ! kau boleh bawa, i)eb,rapa oi<iiia oppas akan pergi keroemanja Hau Soei Liong, akan preksa ito^ peti'jang teiietak dibawa, t'-ni pat tidoernja, t r.pi hendaklah dengan telif;."
Tikoan trima prenta sigra herlaloe d a n itoe tempat, dengan membawa bebrapa orang oppas politie, lantas hrangkat pergi keroemanja Han Soei Liong.
Satelah itoe, Pauw Kong prenta oppasrijfl ba
wa persakitan sitoekang habi datang mengadap.
Pauw Kong liat ini orang poetija roman ada bengis sekali, menantoekan bahoaa hatinja ada (ijahat dan tempo 'ia ditaiija ia sooda mendja-wab tida beda sebagimana doeloe dihadapan Tikoan, hingga membikin Pauw Kong djadi r,a ngat goesar, jaug lantas pi'enta o{.i)asnja kom pes |)a(]a itoe pesakitan tiga pooloe rotan, tapi d,isar manoesia berkapala batoe, hingga maraki djoega ia soeda dikasi persen dengan itoe. hoe koeman jaiig boekan enak, toch boekan sadja ia masi lilon mengakoe, malah dengan berlakoe bandel, akan menjatakan koelitjija tebai ia a i e da tinggal diam sadja sebagi patoeng, dengan tida bersoeai'a sedikit djoega.
Pauw Kong meliat begitoe, toeroet kepoetoe sail akal, maka kepakaa ia soeroe liawa kom bah itoeki|»arat kedalam pendjara.
Tatkala fie.rsakitan terseboet soeda d'itiawa beiialoe,. maka Tikoan jang tadi dipronta peigi [)reksa keadaan peti oeang jang a,da dikolong-tempat tidoer dalam roema Han Soei l.iong, tpl -ih keliaJan soeda datang kombali, serta me ngadap Pauw Kong sembari berkata:
,.Sa,ia trima Taijdjin poenja prenta boeat per gl preksa itoe peti oeang diroemania Han Soei l.ioTig, dan temjio saja boeka itoe peti, sigra djoega saja dapat kenjataan, bahoea soenggoe poen isinja itoe peti ada betoel oeang perak
dsn m^s, tapi itoe semopa ,Ti1a oe^ngnja orang mati jany: tiaHa terp;ike iliatas doeni:i ; kenr^e-diiin saja soeroe gali lagi il.oe tana lehili dalam, sebal) saja pikir kalofc kaloe iiatili ada kedapatan laen l)arang atawa oeang, taf>i tiada kira boleh kedapatan satoe malt oraTig lelaki jaug tiada ad;i kapalanja lagi."
Dengai; herati Pauw Kong lantas inenan.ja poela :
„ Adakah kau dapat taoe itoe rnait, dari omng "
jang "mati bekas terkeiiiaja oleh sendjali a p a ? "
Ini pertanjaan niembikiu sang Tikoaii dja.di tertjengang dan gbegoep hingga kepaksa, i;i, nie ngakoe teroes terang, bahoea ia s e(ia alpa akan proksa hal itoe lebih djaoe, apa poela ia meliat itoe mait soeda tiada mempoerrjai kapala lagi, itoelah jang mendjaili sebab, sampe membikin ia bingoeng dan teledor.
„O, kau salah sekali mendjnidi satoe andite-naar boeat pergi oesoet perkara boenoe ja.ng ter djadi dikota dalam kau poenja pegangan, boleh nja tiada preksa sanipe terang-. Hm ! baek baek ba.goes," berseroe Pauw Kong dengan soeara ketoes,
„Ja, iioelah ada saja puenja salah, har plah Taijdjin soedi bri maaf," niendjawal) Tikoan sambil merenda.
„Back, sekarang kau boieh moendoer " bei ka t a poela Pauw Kong.
i l
Hatta maka satelah sang Tikoaii soeda berla loe, badaiuija ada peiioe oleh keringat dingin, sembari berkata sendirian :
„Ach, soenggoe ;dcoe tida sangka ini sàtoe Taijiljin bolehiija begitoe nngkei' (lihaij), biarlah laen kali kita berlakoe lebili teliti dalam sernoea perkara.
Satelah Pauw Kong meliat Tikoan soeda beiia loe, maka ia lantas prenta oraugnja .-ikan bawa koaibali Lian Soei Liong akan aiengadap.
Tatkala itoe persakitan soeda atia oihadapan nja, maka ialaiitas menanja;
„Kan poenja, roema, dimana sekarang kau tinggal, apatah i'oema poesaka dair kau poenja -leloehoer, atawa kau sendiri jang soeda diri
kan ?"
„Itoe semoea boekan begitoe," d jawab Soei Liong, „itoe roeraa melaenkan liamba boleh da
pat tinggal dengan menjewa dan tljoega Siauw djin tinggal disitoe blon selirap;) lama."
„Kaloe begitoe, siapatali jang Lmggal lebih doelue dari kau disitoe ?"
„Itoelah sama sekali saja tiada dapat taoe,"
menjaoet ini djedjaka.
Korabali Pauw Kong prenta orangnja akan
Korabali Pauw Kong prenta orangnja akan