• No results found

BOEKOE TJERITA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Share "BOEKOE TJERITA "

Copied!
84
0
0

Bezig met laden.... (Bekijk nu de volledige tekst)

Hele tekst

(1)

O m c

9406

f«)

BOEKOE TJERITA

N

Ü S

O

fJHlT KlAT NGO 61E

Atawa

TOEDlOEeeilliGXOSENdanLiMÂORilNGBOfillMAN

Djeman keizer: S0N6DJIN TJ0N6 Merk: TAIJ SONG TIÂUW Disalin oleh: LIE SIM DJOEWE

Djiüd ka S

Dikeloearkaii dan didjoewal oleh

BOEKHANDEL TJAN & Go.

r.ATlPOE PADANG S. W . K.

DITJÎTAK OLEH

DE VOLHARDING—PADANG.

1 JANUAKI 1920.

D m c

(2)

0096 3544

(3)

'J L . /

- r \ h ^ - / V

TJBIT KIAT MGO GIE

Djilid katiga.

Dalam koepingnja, melaenkan kedengaran soerti-a angin moesim Tjioe kesak kesik, sedang daon daon kajoe habis pada roentoe djato diatas , tana dengan bersoeara trsk trek, hal jang mana

membikin Thio Sam semingkin masgoel.

Sekoenjoeng koenjoeng soeara angin riboet la- loe dimoekanja Thio Sam dengari bergoeloeng goeloeng naek keatas, hingga membikin seloeroe auggotsnja djadi kedinginan, ia Jantas bongko- kin badannja sembari berkata :

„Wah, sangat dingin . "

Sebelonnja ia poenja perkataan poetoes, tiada kira pot it^m itoe soeda djato'diatas tana, tapi aneh sekali, itoe pot bolehnja berpoetur poetar diatas tana tiada brentinja dengan bersoeara kioek ktoek, berbareng dengan itoe keiiengaran oleh h o Sani ada soeara orang menangis, da- tangnjn sebagi dari tempat djnoe, hingga tiada begitoe terang didengar, melaenkan tjoema ke- di'nsnr.m seperti ada orang berkata: "

„Akoe poenja pinggang sangat sakitnja kerna tertoemboek."

rhio Sam jang mendengar soeara itoe, ia lan tas mendaham sampe brapa kali, sembari poe- ngoet itoe pot itam teroes madjoe kemoeka. Me­

mang orang jang soeda banjak oemoer tiada bisa

(4)

herdjalau tje|)at ; kaget kedeng^i'an soeara dan hl. kang sebagi ada orang bertreak k:itanja :

„Thio Pek P e k ( ' M p e k ) nantilah sabentar kita djalau sama SHma."

'! hio Sam la,ntas balikan k a p a l a n j > \ boeat i at, siapa itoe, tapi soenggoe latjoer sekali, tiada ke hatan satoe orang djoega, maka ia sendiri laloe sesalkan dirinja seraja berkata ;

„Ach ! dasar k <loe percertoengan djelek, se­

ring serins digoda setan, akoe Thio Sara sela­

ma nja belon pein.i berboeat perkara onar, me­

ngapa hari masi siang boleh keteraoe setan, apa barangkali djiwakoe tida lama lagi diatas doenia "

Sembari berkata begitoe, ia teroes beidjahiu kira kira 3 pai baroelah sampe dn'oemanja.

Arkian .sesampenja Piat Ko diloear roema goe- boeknja, dengan terboeroe boeroe ia taro itoe poc itam dilante, dan senderkan toengkatnja pada dinding goeboek, laloe boeka pintoe goeboek, ba­

wa masok itoe pot itam bersama toengkatnja dan kontji kombali pintoe goeboek dari dalam ; sesampenja didalam, ia rasa badannja sangat le

tih, semb >ri berkata :

„Perdoeli apa sama dia, setan boekan setan u

Sebelonnja Piat Ko poenja perkataan habis di oetjapkan, satoe soeara jang tida keliatan orang nja lantas kedengaran berkata sambil menangis:

"„Pek! Pek! akoe mati sangat soesahnja."

(5)

Thio Sam mendengar perkataan ini, laloe ber pikir dalam hatinja :

„Kenapaakoe sendiri bo'eh per^d kontji setan dalam akoe poenja roerna."

Dari sebab memang Piat Ko berhati toeloes, maka dioej^aia tiada takoet sama setan setan, apabila mendengar itoe perkataan ia kira ba- i'angkali ada setan jang menggoda padanja, dari itoe ia lantas berkata ;

„Kau biiang kau mati amat soesa, tjobaiah kau tjer.takan, akoe nanti pasang koepiug lioeat dengar omonganmoe.'* '

-ehabis ia bitjara begitoe, sesoenggoenja djoe ga keilengaran kembali soearatadi ada menjaoet, t-npi ada sedikit koerang terang kira kira begini :

„Hamba ini bernama Lauw Sie Tjiatig, tinggal diloeax kota .^ o Tjioe, dimana dosa Pat Po Hiang, dalam roemakoe tjoema nda satoe iboe jang soeda toea Tjioe Sie nama- nja, dan satoe bini or;iiig She Ong, dan satoo

;uiakj:ing haroe beroeinf er kira kira 8 taoii dinamakan Pak Soei, akoe poenja peker- djaan melaenkan berd:îeang kaen soetra.

Pada soeatoe hari, dengan bawa banjak i'eang, serta dengan toenggang kalde akan kombali poelang kek -im pong koe, tiada kira sesampe di Tong Tha Gai, hari soeda ampir ni.ibivn, terpaksalah akoe minta menoempang Dienginap diroemanja Tio Toa. Tapi apa latjfier, akoe soeda sala menginap, kerna

(6)

Tio Toa soeami istri sangat ' djahatnja, dan maoe hoenoe padakoe soepaja la bisa mi- likiii itoe oeang jang akoe ada bawa.

Sesoedaiija akoe diboenoe mati, maka ia ambil akoe poenj i, dara dan daging tjam [)oer ^toe dengan t^na, laloe ia t)akar boeat djadikan ini pot itam (Oh Poen;, hingga sampe sekarang akoe poenja iuoe akoe ting - golkan dan berpisa dengan anak istrikoe

boe^t selama lamanja.

Didalam koeboer akoe poenja roh tiada bisa senang, akoe harap i'ek Pek soedi to­

long adoekan ini sakit hati di hadapan Pauw Kong, soepaja ia nanti membalas itoe per- boeatan kedji, dan tentoe rohnja orang jang meninggal nanti bersoekoer dan mengoetjap banjak trima kasiatas boedi Pek F^'ek itoe. '

^'eliabis berkata bagitoe kedengaranlah ia me­

nangis sangat sedinja.

'l hio Sam (i'iatKo) mendengar perk taan ini, ia djadi sangat kesiân, hinaga hati jang hoedi- man telah timboel lagi dipikirannja, deng^in tiada merasa takoet sedikit djoega, ia memanggil ;

„Dh Poen."

Tiba tiba kedeng ran kombali itoe soeara me njaoet:

„Ada! Pek Pek."

„Soenggoepoen akoe ada ingatan boeat toeloeng balas ini sakit hati dihadapan Pauw Kong," ber­

kata lagi Thio Sam, „akoe rasa Pauw Kong tiada

(7)

maoe trima, maka lebih baek kau toeroet sama sama. •

„Ja, Pek Pek, akoe ingin toeroet sama sama,"

sahoet Oli Poen itoe.

niio Sam mendengar Oh Poen soeda djawab uerkataaunja, iapoen sangat soekatjita, seraia berkata :

„Kaloe akoe pergi mengadoe, masatah Pauw Kong tiada pertjaja. Soenggriopoen hegitoe, akoe ada seorang jang soeda bei oesla teea, kaloe tida saban saban ingat ia poeiija nama dan tempat tinggal, tentoe bisa djadi kliroe."

, Soed i habis berkata begitoe, ia lantas ingat betoel H kan lantj.-.rkan apa jang perloe dengan tiada ada salah satoe djoesa.

Ini Piat Ko memang orang jang brangasan, SHtt)e malam ia tiada bisa tidoer,, boeat plkirin sadja itoe hal, hingga hari masi belon siang, ia soeda bangoen dan tjoetji moeka, lantas kempic.

itoe potitam dan ;;mbii toengkatnja, kontji pin toe goeboek dari loear, teroes berdjalan menoe- djoe kakota Teng Wan oan.

Baroe sadja ia keloear dari roemanja ia rasa­

kan seloeroe anggotanja amat dingin, apalagi hari masi belon siang dan mata hari belon terbitten toe dinginnja sangat sekali, djangan kata, orang toeabisa tahan, maskipoen orang, moeda toch moest! mer.Msa soes^h, kaloe Thio Sam boekan beih iti soetji, tentoe tiada gampang dimoesim dingin ia maoe toeloeng orang dengan badan

(8)

sendiri mendjadi soesa.

Hatta maka sesampenja Piat Ko di kota Teng Wan Koan, hari masi pagi sekali, kantoor penga dilan belon terboeka, maka ia rasa hawa boemi ada menjarang pada dirinja sangat dingin, kepak sa ia mfcntjari satoe tempat boeat berlindoeng akan loepoetkan dirinja dari serangan hawa jang amat dingin, setelah dapat, doedoeklah ia diatas tana boeat memboeang tjape, sekoetika lamanja disitoe ia rasakan badannja ada sedikit enak, tiada begitoe dingin lagi seperti tadi, jang mana membikin orang toea kita djadi bersoeka tjita, ia taro itoe pot itam di atas tana dan ketok dengan toengkat bamboenja sambil menjanji.

Baroe sadja soeara njanjiannja disairkan de­

ngan perkataan :

„PeekGweekTiong Tjioe (?wat Tjiauw Taij."

Tiba tiba kedengaran pintoe kantoor bersoeara lantas diboeka, jalali membri tanda, bahoea Pauw Kong telah doedoek ditempat kedoedoekannja, sedangkan hari telah djadi siang. -

Piat Ko sigra madjoe mengadap pada oppas pendjaga pintoe sembari k:isi taoe, jang ia ada satoe perkara sakit hati jang hendak di klacht kehadapan padoeka kandjeng toean Assistent resident.

Sioppas tiada beiïakoe ajal, sigra djoega lantas pergi rapport pada Pauw Kong. Maka s-i bentar itoe djoega Piat Ko dipanggil mengadap.

(9)

Kau ada apa perkara perloe mengadap kami ? begitoelah tanja itoe pembesar.

Piat Ko sambil berloetoet laloe tjeritakan sa toe persatoe dari awal sampe diachiroja, dari hal ia pergi inenagi oetang diroema Tio Toa dan dapat 1 pot itäm, serta bertemoe dengan setannja orang jang dikeniaja oleh Tio Toa. Boeat menetapkan pengadoean itoe, tjerita teroes Piat Ko, ia ada bawa itoe potitara jang bisa bitjara djadi sakëi.

Pauw Kong pertjaja sadja perkataannja Piat Ko, ia lantas tjoba panggil itoe pot itam sambil berkata :

„Oh Poen !"

Tapi maskipoen Pauw Kong telah memanggil bertoeroet toeroet sampe doea tiga kali, toch tiada ada kedengaran satoe soeara jang menjaoet, dari itoe ia sangka sadja, barangkali lantaran Piat Ko soeda terlaloe toea, pikirannja tiada ten toe lagi djadi brani mengatjo sembarangan, dan dengan tiada mara sedikit djoega ia lantas pren ta oppasnja soeroe bawa Piat Ko itoe keloear.

Sesampe diloear, Piat Ko rasa sangat penasa­

ran, maka ia lantas memanggil : Oh Poen !"

Sabentar itoe djoega ada kedengaran soeara jang menjaoet begini :

„Ja Pek Pek!"

„Kau telah toeroet padakoe boeat mengadoe,"

berkata Piat Ko, „tapi kenapatah tempo Pauw

(10)

Kong panggil tadi kau tiada rnenjaoe-t ?"

„Dari sebab dimoeka pintoe poerija melekat (Moei Sin) telah tahan padakoe tiada kasi akoe masok kedalani," saiioet Oh Poen dari itoe «koe tiada bisa meniaoet, tem[)o Pauw Kong panggil tadi, harap Pek Pek toeloêng kasi taoe ha] ini lagi pada Pauw Kong."

Apabila Fiat Ko mendengar perkataan ini, se koetika itoe djoega ia bertreak kombali :

„Sakit hati !"

Oppas oppas Isntas keloear sigra tegor padanja dengan berkata :

„Kau ini orang toea, kenapa tiada maoe bei- laloe dari sini, dan masi djoega bertreak maoe apa?'

„Akoe minta kau toeloeng kasi taoe pada Taij Ja kerna melekat pintoe seialoe menjega," ber­

kata Piat Ko, .d;u'i itoe, tempo akoe mengadnp tadi. Oh Poen tiada bisa toeroet masok kedalam, hingga koetika Taij Ja panggil ia tia,da bisa manja oet."

Dengan sat j ara apa boleh boeat, opo-is otipas itoe lantas masok kedalam akan kasi taoe [)ada Pauw Kong. Apabila Pauw Kong mendengar per kataan ini, ia lantas ambil satoe lembar kertas, serta toelis bebrapa hoeroef, dan soeroe opi as nja bakar itoe (iimoeka pintoe..

Oppas trima prenta, s'gra ia lakoelcan itoe pa kerdjaari, kemoediania panggil lagi Piat Koma sok kedalam akan mengadap.

(11)

Koiiiba]i Fiat Ko itoe soGda berloetoet, dan taro Oh Poeii itor) diatas laute.

Pauw Kong lantas menanja lagi pada piat Ko;

„Apa ini kali kaloe dipanggil ia bisa berboeni'^"

„O, bisa, Taij Ja !•' sahoet piat Ko.

Pauw Kong pesan pada orang orangnja biar djangan berisik, dan dengar itoe soeara dengan ati ati, maka itoe tempo orang orangnja pauw Kong habis p^da pasang koef)ing boeat'deno-ar hingga be^itoe soenji tiada ada kedengaran soea' ra sedikit djoega.

„Oli Poen !" memanggil pauw Kong.

Tapi tiada ada kedengaran satoe soeara jang menjaoet, hingga meinlukin ini pembesar djadi mara, lantas ketok medja dengan menjentak, ka­

loe akoe tiada ingat kau satoe orang toea, tentoe kau dap'it soe.sa, baroesan akoe tiada hoekoem pada kau sekarang kau masi djoega brani bikin maen padakoe."

Sehabis berkata begitoe, pauw Kong laloe pren ta oppasnja kompes piat Ko JO rotan, soepaja diblakang hari ia tiada brani bikin maen lagi

atawa berboeat sembarangan. '

Oppas trima prent;), zonder banjak bitjara lagi laloe kompes pada pi::t Ko, hingga 10 kali bertue- roettoeroet, membikin lat Ko kita jang boedi- man djadj kesakitan, dan dengan tjepat ia am­

bil ^itoe pot itam laloe berdjalan keloear.

Satelah Thio Sam keloear dari kantoor penga dilan, lantas pergi dimana satoe gang; dengan

(12)

morkâ la lempar itoe Oh Poen diatas taria, tapi tiba tiija kedengaran satoe soeara :

„\Vali! sakit sekali akoe poenjakaki."

Thio Sam djadi heran, seraja berkata ;

„Heran soenggoe ! kenapa disini kau bisa ber- soeara, sedang: didalam kantoor tadi kau tinggal boengkem."

„Dari sebab akoe tiada ada mempoeujai pa- kean," berkata Oh poen, „maka itoe akoe tiada brani bortemoe pada Tjhe Tjoe [Pauw Kong], dan akoe harap Pek Pek toeloenglah kast taoe satoe kali lagi."

„Tadi akoe soeda dikorapes 10 rotan," berki- ta Thio Sam, „dengan menaiiggt-eng kesakitan jang semoea ada kau poeuja lantaran, dan se­

karang kau maoe soeroeakoe pergi lagi, tentoe sekali akoe poenja doea loetoet bakal djadi pen dek dan tiada bisa bergerak lagi."

Oh Poen mendengar perkataan ini, dengan sedi, ia minta, djoega dengan sangat soepaja bisa terang tjara bagimana kematiannja.

Dari sebab Thio Sam memang ada seorang jang berhati lema, dan tiada bisa dengar perka )-a perkara sedi, maka apa boleh boeat ia ambil djoega itoe pot itam, tapi ia tiada brani lagi na ek (iimoeka kantoor, hanja ia djalan sadj i dari pintoe samping dengan hati berdebar debar.

Disitoe memang ada satoe toekang masaknja Pauw Kong, apabila ia dapat liat ini orang

(13)

toea balik kotubali, maka ia lantas panggil nian door oppas seraja berkata :

„Hajo, lekaslah kemari ! dan tjobalah liat ini oiang toea sangat bantahan, ia masok konibali disini."

„Itoe vvaktoe, mandoor oppas kebetoeian se dang-ada didalara kantoor, jaiiglagi membitjara kail itoe hal, maka dengan kaget ia mendengar soearanja sitoekang dapoer, laloe dengan tergo- poh gopoh ia bei'djalan keloear akan seret kom bali itoe orang toea sanipe dihadapan Pauw Kong.

,, Hajo .'Hajo! sakit hati sekali,'' sesambat ini orang toea, sambil rebahkan badannja dilante.

Tempo itoe Pauw Kong masi beion berlaloe dari tempat kedoedoekannja, apabila ia meliat itoe orang toea telah datang mengadap poela, iu laloe berkata :

«Ha, orang coea ! apatali kau belon merasa ka pok dengan itoe kompesan K) rotan, makanja kau brani bikin riboet konibali, dengan nienga- tjo datang mengadoe segala roepa perkataan iang tiada keroean."

I hio ' ain memanggoetkan kapalanja sanibii berloetoet laloe berkata :

..Baroesan Siauwdji'n keloeai' tanja lagi pada Oh Poen, kenapa tempo ia dipanggil tadiia tiada njenjaoet, ' tapi katanja ; „Dari seitab tiada ada inenipoenjai pakean, maka itoe ia merasa tida brani akan datang bersama sama mengadap ke­

(14)

hadapan Thaij Ja " Haraplah Thaij Ja poenja moe ra hati, soedi kssi satoe stel pakean, soepaja dengan sigra ià boleh datang mengadap/'

Pauw Kong tiada banjak bitjara lagi, laloe panggil Pauw Hin dan soeroe ambil 1 stel pa­

kean. Pauw Hin trima prenta dengan tjepat per gi ambil, dan serahkan ditangan Thio Sam.

.Satelah Thio Sam trima ini pakean, maka de-"

ngan tjepat ia keloear diloear, sedang mandoor oppas ada ikoet diblakangnja, akan intip kela- koeannj:!, laloe keliatan Tiiio Sam boengkoes itoe pakean dengan pot tadi, dan hawa kombali ma- soekkßdalam, tapi dari sebab ia masi tjoeriga,

maka saban satoe tindak, ia panggil : „Oh Poen, mari toeroet masoek," hingga tiada soeda soe- danja sampe bebrapa kah, tapi saban saban ia dapat penjaoetan ,,ada Pek Pek, akoe toeroet padamoe, harap djangan tjoeriga."

Thio S-im mendengir perkataan ini baroelali hatinja merasa senang sedikit, tapi selaloe ia masi bertreak djoega hingga sampe (liliadapan pauw Kong, baroelali moeloetnja bisa brenti liari letak Oh i'oen itoe dhenga tenga, ia sen diri berloetoet disamping itoe Oh poen, dengan

hati berdebar debar.

pauw Kong prenta orang orangnja djangan iiersoeara, boeat dengar itoe pengakoean

Orang o r a n g Pauw Kong trirna, prenta, ajia bo leli boeat mai ika tinggal diam sadja, liingga da-

|ani kautoor itoe tela,h njadi soenji betoel, tapi

(15)

dalam hatiiija itoe orang orang habis pada mengomel.

Ada jaiig kata. ini sitoea bangka barangkali ada mempoeiijai )>eiijakit gila atawa edan. dari itoe ma­

ka ia djadi gila begini brani mati'', dan jang laen

|)oela berkata: kita poerija Tliaij .Ja soeiiggoe aneb sekail perangeiija, kenapa maoe ladenin pada ini orang jang tiada sehat otaknja".

I'aiiw Hin djoega toeroet geli hatinja. sei'aja ber })ikir sendirian:

,(). tjadelali. akoe poenja Thaij J a soeda kenadigo da. (bui di |)erinaenkan obdi orang edan".

Deiiiikianlali hainba baiiibaiija Panvv Kong liabis p,-i,(hi. mengomel hingga tiada jierloe ditjerit.akaii b'bib piMidjang.

S.jahdan keliatanlah Panw Kong dari atas medja.

telah memanggil dengan soeara keras kataiija : , 0 h Poen !

Tiada kira bolehnja dari dalam pakean tiadi ada soeara ,jang menjaoet ;

.,.Ia- Tjlio 'r,io('! Siauwdjin ada disini".

Semoea orang jaiig ada disitoe hal)is pa,da djadi liera,n. Sedang 1'hio 8am jang mendengar Oh Poen soeda niendjawal).dengan girang ia bei'diri seraja me iontjat loiitjat pikirannja ia hendak ])ergi diat.as nie dja, dekal, temjiat doedoekn.ja Pauw Kong. Tapi se-

beloniija sampe kedjadian, sigra, djoega oppas oppaV soeda datang menjega. soeinija Thio Sam tiada djadi naek diatas medja, baroelah kemoedian Thio Sam berloetoet kombali.

Panw K o n g poen laloe menanja kombali dengan lelili hal le.livvalnja Oh l'oen satoe persatoe. serta ia [loen ja roemadimana. dan sia|)a nanianja dan djoega ia poenja pakerdjaan, bagimaua ia djadi,teriiiajadan

(16)

siapa namanja orang jang meniaja.

Oh Poen djawab satoe persatoe dengan te­

rang, hingga tiada ada sepata d.joega jang ber- laenan dengan pengakoeannja ïhip Sam.

Tempo itoe, sekalian oraug jang mendengar ini pengadoean, iaorang sangat balas kasian sem bari menai ik napas.

Apabila l-'auw Kong mendengar pengakoean­

nja Oh Poen ada terang dan beres, dengan sigra ia prenta pada Pauw Hin pergi ambil sepoeloe tael oeang perak, dan serahkan pada ' hio Sam, sambil soeroö ia poelang doeloe, maka dengan membilang banjak trima kasi, ia trima itoe pem brian, laloe berdjalan pergi.

Kemoedian Pauw Kong prenta lagi djoei'oetoe lisnja, boeat toelis satoe soeratakan dikirim ke So Tjioe pada familienja Oh Poen, liaw.-i liatang di ini kota akan dipreks i asal oesoelnja Oh Poen.

Begitoepoen Pauw Kong tiada maoe ketinggalan, hanja sebentar itoe djoega ia titahkan oppas op- pasnja akan pergi tangkap Tio Toa doea laki istri, bawa kemari, poepaja dipreksa perkaranja.

Tiada lama kemoeiiian,- '^"io Toa doea soeami istri lantas dibawa mengadap kehadapan pau\v Kong.

Tio Toa dipreksa lei)ih doeloe, tapi dari ia ini Pauw Kong be'oii bisa dipit penjaoefcan jang terang.

Pauw Kong djadi termenoeng sekoetika lama nja, kemoedian ia prenta lagi bawa Tio Toa di

(17)

• tempat laen dan nanggil poela istrinja datang mengadap, -

satelah istrinja Tio Toa soeda berada dihada- pan Pauw Kong, maka itoe assistent resident nioelai berkata :

„JCau poenja soeami telah meng-koe, bahoe- wa benar ia jang telah meniaja sampe mati pada Lauw Sie Tjiang, tapi itoe semoea, ia kata, ada lantaran kau sendiri poenja maoe, harap kau kasi tjerita satoe per^atoe doedoeknja itoe perka ra, biar sampe teran»."

Dengan sangat terprandjat, serta merasa djoe- ga sangat geregetan pada soe.aminja sendiri, jang soeda akoe itoe perboeatan d jahat, dan âpa boleh boeat, ini pesakitan prampoean laloe ' mengakoe satoe persatoe sampe terang, jang soeaminja te­

lah bikin mati pada Lauw Sie Tj^mg didjiret lehernja dengan t-^ili, dari sebab Tio Toa soeda djadi gelap matanjâ hendak rampas oeangnja Lauw Sie Tjiang, jang ia ada bawa banjak, hing­

ga sampe sekarang mw&i ada ketinggalan dida- lam gedong.

Maka sebentar itoe djoega Pauw Kong prenta orang orangnja akan pergi digedong Tio 'i oa, (ian ambil oeang jang ketinggalan itoe.

Sesoeda itoe ia prentali lagi, hawa Tio Toa datang mengadap kombali, serta disoeroe iatjo ba bitjara sama istrinja, akan tanja apa jang istrinja telah terangkan di hadapan Pauw Kong.

(18)

Tapi, maskipoen begitoe, ini Tio Toa roepaiija sangat bantaiian ; ia sangkal keras segala toe- doehanjang tertimpa pada diriii.ia, sama sekali ia tiada maoe mengakoe, baek ditanja apa djoe- ga, maskipoen Pauw Kong telah kasi liatoeang

jang ketinggalan bekas rampasan poenjanjaLauw Sie Tjiang, toch dengan bersikeras ia t)'lang'itoe oeang ada ia poenja sendiri jang dikoempoel dari sedikit kesedikit.

Meliat Tio Toa masi djoega belou maoe me­

ngakoe, Pauw Kong lantas djadi mara besar, sembari ketok medja, ia prenta oppas oppasnja akan ambil perkakas kompesjang paling besar, akan kasi adjaran pada ini pesakitan jf.ng sangat bantffhan. " etapi maskipoen dikompes sarripe da ging pantatnja tjopot dan doea loetoetnja me­

rasa keliwat sakit, toch Tio Toa masi djoega belon maoe mengakoe, hingga membikin Pauw Kong djadi lebih moerka, sigra prenta kombali pada oppas oppasnja, kompes biar keras pada

ni orang djahat.

Kombali Tio Toa moesti merasakan hoekoe- man kompes jang lebih heibat dan lebih keras dari tadi, hingga tiada dikasi brenti pada sel)e- ilonnja ia maoe mengakoe.

Dari sebab soeda menanggoeng kesakitan keli­

wat lama, apalagi tiada brentinja, achirnja ter­

paksa Tio Toa tarik napasnja jang pengabisan dengan tiada bernjawa lagi.

(19)

Tatkala meliat Tio Toa telah melajang djiwa I nja, kepaksaPauw Kong prenta, oiang orangnja

! soeroe bawa pinda maitnja itoe persakitan ke- j laeii tempat boeat seraaiitara.

j Kemoedian ia lantas toelis satoe rekest, dan

I prenta orangnja soeroe bawa pada pembesarnja jang lebih tinggi, jaitoe Tihoe (Resicient) dalam itoe kota soepaja dikirim kekota radja.

Pada itoe hari, kebetoelan sekali familienja Lauw Sie Tjiang djoega soeda sampe dikota Teng Wan, lansoeng sekali pergi mengadap Pauw Kong.

Pauw Kong lantas kasi kombali itoe oeang jang ketinggalan poenjanja Lauw Sie Tjiang be­

k a s r a m p a s a n n j a T i o T o a , begitoepoen T i o T o a poenja harta benda didjoeal oleh pembesar dan brapa djoembla jang didapat sama, sekali diha- diakan pada Lauw Sie, jaitoe iboenja Lauw Sie Tjiang jang soeda toea l)erserta anak istrinja.

i 'I entoe sadja dengan membilang banjak trima ' kasi, serta bersoekoer didalam hati atas keadilan dan kemoerahan hatinja Pauw Kong;, marika itoe berdjalan poelang, sambil adjak djbega pa- i da Fiat Ko jang ada menanam banjak boedi dan

soeda toeloeng dengan segenap hati, terangkan panasarannja, bersama sama poelang di So Tjioe, ' soepaja marika itoe bisa balas boedinja Plat Ko,

akan rawatin ia poenja hari toea.

Lantaran Piat Ko memang lebih doeloe soeda taoe trima pesanan dari rohnja Lauw Sie Tjiang ( W a n Hoen) boeat toeloeng liat liatkan iboenja

(20)

jang soedatoea iperta istrinia jatig soeda djanda, dan anaknjajang rnasi ketjil, lagi piatoe, maka Pi at Ko dengan soeka .hati akan kaboelkan per­

mintaan familie Lauw Sie Tjiang, !aloe bersama sama berdjalan poelang ke So ijioe.

c8D

T H K N G O W A T L A I W atawa

G e i o e i i i b a n g i i j a p e r t j i i i t a a n .

S i u l t a r !

! !

ü » b » r i ! !

(21)

i

j Melepaskan djabatan negri, bertemoe dengan 'Whesio jang sakti serta boediman.

Eng Liong Too menaerefcaa perkara pana- sarannja Setan setan,

— o —

Sjahdan sesoedanja Pauw Koog bikin teraug perkaranja Oh Poen, maka orang orang dari djaoe ,dan (iari dekat, habis pada niemoedji iia manja Paiiw Kons sebagi satoe pembesar jang . bersifat adil, serta djoédjoer liati, memoetoeskan sesoeatoe perkara t^ebagi melekat poenja ketoe- loesan. Tapi sebagi djoega soeda loemrahnja tiap tiap orang jang berhati djoedjoer itoe, apalagi

^)agi orang jang mendiabat pekerdjaan negii se­

bagi Pauw Kong, tiada oeroeng ia dirnoesoein Oleh dipihak pembesar pëmbesar jang berpang­

kat lebih tinggi, lantaran mengiri denaan k(v pandean dan keadilannja Pauw Kong, maka pada koetika tnma rekestnja Pauw Kong jang ada meiigabarkan prihal kematiannja pesakitan Tio I loa, itoe pembesar pembes'ar jang sekeanlama

«oeda menaro dendam sakit hati pada Pauw Kong lantas ambil kekoeasaan sendiri, akan pe-

Jatkan ini Assistent resident jang dioedioer daii

Pangkatnja. ' '

Tatkala soeda trima kabar begitoo roepa Lie sigra djoega bikin beres barang barang, oeang

^an iaen laen melarikan diri

(22)

Pauw Kong poen laloe koloear dari kota Tsng

Wan. , , , 3

Apabila auak anak negri dalam itoe kota da­

pat dengar iui kabar, marika itoe berami rami memegat Pauw Kong didjalan besar, serta de­

ngan bertjoetjoeran aer _ mata, masing masing maoe antar Pauw Kong.

Dengan soeara j'ang lemah lemboet Pauw Kong laloe memboedjoek pada marika itoe sembaii bilang djoega, biarlah marika itoe tiada oesa tei lalofc beruoeka, kerna dengan pasti marika itoe

• bakal dapat gantinja satoe pembesar jang lebih adil dan lebih bidjaksana dari ia (Pauw Kong) sendiri.

Kemoedian baroelah ia orang berpisa, seoang 1'auw Kong jang di ikoet oleh PauW Hin, sem­

bari tóenggang koedanja laloe keloear kota, de­

ngan merasa bimbang sebab tiada taoe kemana sekarang ia moesti pergi, sembari berdjalan de­

ngan tida tentoe toedjoeannja, Pauw Kong senan tiasa menarik napas pandjaiig pendek, dengan sesalkan peroentoeiigan dan nasibnja jang djelek.

„Ach soenggoe djelek sekali peroentoengankoe ini" sernandjak dan ketjil akoe soeda perna me­

ngalami roepa roepa pengrasaan ngeri, hingga kaloe tiada ada pertoeloengan dari 'Nko dan 'Isso- koe, iiistjaja akoe tiada bisa sampe besar sei)ei t i seksraiig ini. Dan lagi iaorang toeloeng pada- koeakan tjarikan Meester sekola, sampe soeda bisa mendapat pangkat Tikoan, tapi dasar akoe

(23)

poenja peroentoengan djelek lantaran terlandjoer tangan akoe soeda kompes pada pesakitan sam- pe tiwas njawanja, hingga in! liari »oeda djadi terlantar begini roepa, dengan tida tentoe ditem pat mana kita moesti pergi. Kaloe maoe kombali kekampoeng sendiri, itoelah kita tiada ada moe ka boeat ketemoein orang. Ach, paling baek pergi kombali kekota Radja akan tjari laen djalan."

Sembari berdjalan, tiada poetoesnja Pauw Kong berpikir, hingga boedak Pauw Hin jang ada dibiakangnja lantas bisa doegajang tentoe Taij Janja dalam berdoeka tjita, tapi ia tiada bra- ni tanja apa apa, melaenkan ia toeroet sadja keoiana toedjoeannja Pauw Kong.

Hatta Hiarika berdjalan kira kira soeda ada bebrapa djaoe, maka sarapelah dikaki satoe goe noeng, goenoeng mana ada keliatan tiada begi toe tinggi, djoega tiada begitoe besar, tapi ma- tjamnja ada angker sekali, kerna selaennja ada banjak toemboe poehoen poehoen jang lebat ser ta (Ijoerang djoerang jang dalam, djoega djalan nja ada melalat melilit, hingga ada soesah sekali boeat orang orang jang maoe djalan disitoe.

Djangan kata orang jang belon perna djalan, l.iiarpoen orang jang tinggal di itoe tempat djoe­

ga jang soeda perna toeroen naek di itoe goe­

noeng toch masi bisa kesasar.

Koetika Pauw Kong berdoea Pauw Hin lagi sedang berdiri bingoeng, akan mengawasin uja lan djalannja itoe goenoeng, tiba tiba kedengaran

(24)

soeara gembreiig sangat keras, berbareng deogan itoe telah keloear beörapa orang Liauw Lo(ra- jat begal) sembari memegat djalannja Pauw Kong berdoea Pauw Hin.

Orang jang djadi kapalanja itoe begal, ada se­

orang jang badannja gemoek pendek, moekanja itam sebagi pantat koewali, dan badannja kelia»

tan angker sekali.

Dengan tiada banjak bitjara, ia lantas prenta rajatnja akan tangkap [)ada Pauw Kong bevdoea Pauw Hin, jang laloB dibawa naek keatas s>oe noeng, dimana ada lagi ia arnpoenja laen kawan 3 radja begal, dengan toeroet memerenta soeroe ikat ini doea orang Pauw Kong dau Pauw Hin di tonggak, toenggoe sampe Sie Taij Ong datang kombali baroelah iaorang poetoesknn ini hal

Sekoetika lamanja iaorang meuanti, tiba tiba keliatan Sie Taij Ong [radj i ke 4] telali datang dengan tergopo gopo yerta dengan napas ses;ik sambil bertreak :

„Ajatjekoa ! tjilakalah ini sekali, dibawa goe- noeng ada satoe orang jang kegagaannja lebih dari siauw Tee (ade) sepoeloe kali, kerna baroe sadja akoe tjoba bertaroeng padanja, tjoema sa­

toe djoeroes, akoe soeda tiada sanggoep menang kis lagi, beroentoena djnega akoe bisa lari de­

ngan tjepat, djika ti.ia, nistj jaakoe akan bina­

sa ditangannja. Siapatah diantara Koko jang niMoe bertjoha sama itoe orang?-'

Tiba tiba keliatan Toa Taij Ong iradjake 1]

(25)

teiah berdiri dari tempat doedoeknia seraja t er kata :

„Dji Tee [soedara ke 2] mari toeroet akoe pergi liat sama sama."

Dji Tai] Ong [radja kedoea] berkata :

„Hajolah, mari kita pergi liat sama sama. "

Bagitoelah iaoraiig lantas toeroen dari atas ke bawa, dar; djaoe djaoe soeda keliatan olehnja se orang kosen ada berdiri didekat sela sela goe- noeng,^ sedang rpepanja ada sangat angker.

Toa faij Ong lantas mpdjoe kemoeka sembari meliat pada itoe orang, tapi dengan sekoetika itoe djoega iadjadi tertawa besar, sambil berkata:

- Ha ha, ha, tadi akoe kira siapa, o, kiranja Heng Tiang [soedara toea], kaloe soedi haraplah Heng Tiang naek diatas goenoeng soepaja k!ta boleh beromong omong."

Apakah namanja ini goenoens: dan siapatah adanja itoe 4 kapala begal, itoelah jang perloe kita terangkan lebih doeloe.

Ini goenoeng, namanja Toh Liong San, dari sebab djalannja banjak saloet baloet dnn soe- sah sekali î^kan orang dap•^t menempoenja, dari itoe, sedjak doeloe ada djadi sarangnja begal- begal, hingga boleh dikata, tiada brentinja ada ' begal-begal jang tinggal • disitoe. Thio Liong, Tio Ho ada namanja doea orang diantara am­

pat itoe kapala begal.

Sabermoela ini doea orang ada bakerdja di- gedongnja dorna Bang Kiat, tapi kemoedian

(26)

dari sebab tiada senang bergaoelan dengan se­

gala dojna, maka iaorang tiada soeka lagi, la- loe hendak pergi kalaen tempat, dengan me- liwati djalanan di itoe goenoeng, dimana ia orang dapat liat ada di tempatkan olelr kawa­

nan begal, iaorang lantas boenoe radjanja dan berdoea gantikan djadi radja.

Blakangan Ong Tiauw dan Be Han, (djoega namanja 2 orang antara 4 kapala begal tadi), lantaran ia orang pergi toeroet examen dikota Radja, dengan tiada tentoe sebab, iaorang kena dioesir oleh Bang Kiat, satoe dorna jang terkoe- toek, maka iaorang hendak kombali kekampoeng nja masing masing sambil meliwatin goenoeng Toh Liong San, dimana iaorang bertemoe Thio Liong berdoea Tio Ho, laloe mendjadi kapala be­

gal bersama sama.

Ampat radja brandal soeda djadi kekal sek ili, hingga iaorang laloe angkat soedara (Kiat Paij) jaitue Ong Tiauw jang paling toea. Be Han ke- doea, Thio Liong ketiga dan Tio Ho keampat.

Pembatja, tentoe bisa tebak sendiri, siapa ada nja satoe diantara itoe ampat kapala berandal jang terseboet badannja gemoek pendek, moeka nja itam, dan terseboet djoega Soe Talj Ong [ra dja keampat], tentoe boekan laen dari Tio Ho adanja.

Maka sekarang ditjeritakan tempo Tea Taij Ong Ong Tiauw soeda ketemoe pada itoe orang kosen dibawa goenoeng, dan ada kenal baek de-

(27)

ngan itoe orang, ma,ka bersama sama ia laloe naekkeatas gobiioen^' liaii rnasoek dalam kantoor perliimpoenaii.

Tatkala soeda sampe liidalam, iiîi orang kosen ada dapat liat di mana rloe i tonggak itia.iig l oe ma| ada terikat doea orang, maka soepaja l)isa liat njata siapa adania itoe orang jang bertji- laka, ini ornng kosen lantas madjoe kadepan hoeat liat sampe dekat, tapi sekoetika itoe djoe- ga ia djadi sangat terprandjat laloe bertreak :

„ ' staga ! kenapa Koan Tjoen [Fauw Kong{

boleh adadisini?"

Mendengar treakan itoe, Pan w Kong laloe ang katkapalanja boeat meliat tapi sorot moekanja jang tadi ada begitoe goerem dan poetjat, sigra djoega soeda beroba dengan girang ; dan lantas batas menanja :

„Apa ini ada in Kong Thian Gie Soe, hoekan ? '

„Betoel, tida salah," djawab itoe orang kosen jang benar djoega tiada laen dari '! hiar>'I jiauw adanja.

Pada sebelonnja Thian Tjiauw boeka soeara, akan minta soepaja tali pengikatnja Pauw Kong lantas (iiboeka, Toa Taij Ong, Ong Tianw jang sampe |)aham ineliat glagat, (lengan boeroe boe- roe soeda boeka tali jiengikatnja itoe doea orang, jang kemoedian diadjak doedoek sama sama ser­

ta disilakan Pauw Kong doedoek disebla atas.

Satelah berdoedoek, Thian Tjiauw lantas moe

(28)

Lai inenanja, lantaran apa Pauw Kong boleh ada disini,

Pi.uvv Kong laioe tjeritakan satoe persatoe apa jarig soeda terdjadi pada dirinja.

.Semoea <.iraug jang dengar ini perkataan, lia his pa,da menai'ik napas, dengan mei'asa kasian pada, Pauw Kong. Keitioedian Tliian Tjiauw lar.

tas soeroe Ong Tiauw, Be Han, Thio Liong dan l'io lio minta maaf pada Pauw Kong atas kesa lahannja iaorang.

Seljabis itoe, baroelah mas^ng masing kombali ambil tempat kedoedoekannja, menoei'oet atoe- ran setjara toeaivroema dan tetamoe.

Sabdntaritoe djoega arak soeda disedia, lalof la orar.g mitioem ber^ime rame sambil beromong omong dengan segala soeka hati.

„Akoe liat Sie Wie {bei'ampat] ada orang ga­

ga, ta|)i meugapatali boleh bikin ini pekerdjaan, mendjadi brandal ?" berkata Pauw Kong.

..Dari sebab soeda bebrapa kali kami hendak tjoba djabat pekerdjaan negri dikota Radja tiada djoega dapat," sahoet Oug Tiauw, „m ka itqe sebagi terpaksa kami moesti menoenggoe disini boeat somantara waktoe, djadi boekanlah kami berniat hendak lakoekan teroes ini pekerdjaan."

'.rhian Tjiauw poen tjampoer moeloet noela sambil berkata : .

„Akoe liat kau semoea orang ini maski ada laeii Sh(i, tapi bisa djadi begitoe kekal sebagi • soedara poetoesan peroet, kebetoelan ini hari

(29)

bolehnja kita orang ketemoe pada Pauw Kong disini jang maskipoen di ini waktoe soeda di lepaskan pangkatnja, tapi masi boleh dihai'ap kemoedian hari ia akan terpake oleh Bagin<la Keizer, —maka waktoe itoelah kau orang boloh boeang ini pekerdja'an boesoek, dan toeroet pa da Pauw Kong boeat bantoe negri, apabegitoe tida lebih .baek ? '

„Kami orang sedari doeloe soeda ada itoe ingatan Kaloe nanti Pauw Kong sampe bisa djabat kombali pakerdja'an negri,maski djuega sebagi seekor koeda, atawa andjing, kami oi'ngg soedi berlakoe akan membantoe pada Pau^v' Kong," begitoelah nuenjaoet ampat orang itoa dengan soeara jang am pir berljareng.

Pauw Kong dengan kepaksa moesti menjaoet djoega sambil berkata :

..Dimanalah akoe bisa trima i)oedjian jang begitoe memberatkan boeat akoe."

Kamoedian iaorang minoem sampe djara am- pit, baroelah masing masing pada boebar satoe

«aina laeii.

Pada besok harinja, Pauw Kong benioea Thian Tjiauw lantas minta permisi pada am­

pat Taij Ong, sebab hendak meneroeskan per- djalanannja masing masing, — stuabil membri slamat tinggal.

Ampat begal itoe soeda tjolia djoega tahan hingga, brapa kali, tapi tiada bergoena, kerua itoe doea orang roepanja keras sekali maoebe-

(30)

r angkat, achirnja apa boleh boeat, dengan ke- paksa niaiika toei'oet toei'oen goenoeng l)ersa- ma sama boeat antar.

Ong Tiauw jang memang ada bersobat baek pada Thian Tjiauw, maka ia antar .sanipe bra- pa pai poonja djaoe, baroelah ia balik !agi ke- goenoeng.

Samentara 1 hian Tj'auw, Pauw Kong dan Paiiw Hin soeda berdjalan sampe di dekat dja- laiian jang bersimprng, maka ia oi'ang lantas djadi berpisa, sedang Pauw Kong berdoea Pauw Hin sambil rnenoenggaug koeda teroes nienoe djoe ke Kota Radja.

Maka pada soeatoe hari, sampelah mai'ika itoe dimana satoe Bio (gredja) Taij Siang Kok Sio iiïiiTiaiija, tapi koetik;i b^iroo sudja sainpe dimoekanja pintoe Bio itoe, Pauw Kong poenja kapala sekoenjoeng-koenjoeng djadi poesing dan

•mata gelap, teroes djato dari atas koeoa.

Pauw Hin tjepat boeroe akan toeloeng pada rnadjikannja, maka ß:eliatan doea matanja F^auw Kong soeda tertoetoep, sedang ia poenja gigi soeda terkantjing, roepanja sebagi kelengar' tiada ingat orang lagi.

Pauw Hin soeda tjoba patjggil hingga bebra- pa kali, tapi Pauw Kong masi sadja belon bisa meujaoet, bingga membikin Pauw Hin djadi begitoe berdoeka tjita sampe menangis terse- doe sedoe, jang mana meml)ikin Weshio toea jang tinggal di dalam itoe bio djadi kaget.

(31)

» .

j Ini Weshio toea jaiig boleh dibilang ada sak-

! ti djoega, - ada seorang She Tjoe Kak, nama yoei dan aliasnja Liauw Djian, penpataoeannja .'ula italain, seria mengarti djoega perkara per­

kara Siang Mia dan laen-laen, am))ir boleh di kata tiada ada satoe kepandean jang ia tiada taoe.

Tatkala Pauw Hin menangis tadi, kebetoelan ia sedang doedoek dalam gredja. Apabila ia da pat dengar soeàra orang menangis sangat se- dibtija, ia poen lantas dengan boeroe-bo«roe berdjalan keloear, dirnana ia dapatkan Pauw Kong jang sedang terbaring diatas tana dau di djaga oleh Pauw Hin.

la laloe pegang mek (pols) tangannja Pauw Kong. Sekoetika lamanja ia lantas berkata jiada Pauw Hin : „Tiada djadi apa, djangan kau Bampe begitoe takoet, tapi apatah sehabnja, maka ia sambil menoendjoek pada Pauw Kong,

„boleii djato dari atas koeda?'

Pauw iîin kasi tjerita satoe persatoe sampe terang asal oesoelnja Pauw Kong.

Liauw Djian vlnloe panggil bebrapa orang moerid AVeshio l)oeat bantoe gotong pada Pauw Kong bawa masoek kedalam gredja.

Satelah Pauw Kong Hoeda ditidoerkan diatas pembaringan, Liauw Djian weshio dengan tje- pat kasi obat, soeroe Pauw Hin pergi masak, kemoedian dikasi minoem pada pauw Kong.

(32)

Hatta maka kira kira soeda liwat djarn 2 ma­

lam, tiba tiba kedengaran paiiwKong berteriak satoesoeara: „Aijo".

Berbareng dengan itoe, kedoea matanja soe­

da bisa. diboeka.

Tatkala meliat tjajan^a lam poe ada sangat terang, sedang Pduw Hin ada doedoek disam- pingnja, dengan diseblanja ada doedoek lagi sa- toe Weshio toea. Maka dengan heran paiiw Kong lantis menanja pada pauw Hin, dimana- tah îidanja ia orang sekarang ini ?

„Djdalambio, Taij Ja, sahoet pauw Hin sam­

bil menjentakan djoega bagimana Pauw Kong soeda djato dari atas koedn, d'^n soeda ditoeloeng oleh Liauw Djian weshio satoe persatoe hingga terang.

Demi pauw Kong mendengar halnja itoe, maka sigra djoega ia maoe tjoba herbangkit dari pem banngaii bodat oeiidjoek trima kasinja [tada itoe weshio jang soeda toeloeng pada dirinja, tapi maksoednja itoe sigra soeda ditjega oleh itoe padri sendiri, dengan berk;,ta : djanganlah berge rak lebih doeloe, biarlah tinggal berbaring sadja soepaja badan bisa lekas segar.

Kemoedian bebrapa hari di blakangan, pauw Kong soeda semboe betoel dari sakitnja, dan soeda bisa bergerak begimana bi^sa, tnaka baroe lah la men^roetja[) banjak trima kasi pada Liauw 1'jian weshio jang boediman.

Semandjak Pauw Kong meiioempaug di itoe

(33)

gredja, dari ongkost makan minoem dan beli obat obat semoea ada Liauw Djian wesliio sendiri jang keloearkaii oeang, Pauw Kongpoen dapat taoe bal ini, tapi apa maoe dikata, tiada laen melaenkan mengoetjap sadja trima kasi dalam hati sendiri, atas boedinja itoe padri jang derma­

wan.

Disoeatoe hari, koelika lagi iseng iseng tiada ada pekerdjaa-n jang akan dioeroes, wesbio Liauw Djian, lantas tanja Pauw Kong poenja oemoer, kemoedian ia petang petangin Pauw Kong poe nja peroentoengan, dimana ia lantas dapat taoe bahoewa pauw Rong itoe. moesti ad-t • seratoes hari poenja kesoesabun, seliwatnja dari seratoes hai'i. dengan pasti ia bisa dapit kesenangan de ngan peroentoengan jang bagoes, d;iri itoe ia tahan pauw Kong, tinggal dalam gredjanja boeat laloekan segala bahuja jang mengantjam atas dirinja didalam itoe seratoes hari.

Pauw Kong toeroet sadja perkataan itoe, dan kemoedi-in Liauw Djian weshio lantas soeroe toekar pakeannja sebagi satoe Todjin.

Setiap hari, pauw Kong tinggf<l berdiam di dalam gredja bersama sama Liauw Djian weshio dan kaloe kebetoelan ada senang sering sering iaorang soeka main Tioki jdam] atawa tempo tempo iaorang bikin sair (tjosie) dan pautoen pantoenan (tjotwiej, seolah olah aka^i menjenang kan hatiiija satoe'sama laen, hingga raarikaitoe ada keliatan saling tjinta sekali.

(34)

Pada soeatoe hari, sesoedanja Pauw Kong tina„al ampir 100 hari dalara ifoe bio. maka Taan n- Diian vveshio ada minta ia, loeloeiifr ,ika,i tooliskaii 8 hof- roei nooat perhiasan jiintoe sebagi ;

,^l'oiio- Kie Hong Keng 'I'jiok Kok JÎjoe [!in t:5eliabisiija Pauw Konj< meooelis, [,iauw Djiau weshio lantas panggil laen weshio, i,ada siapa di- IH-enta boeat lengketkan itoe soerat dimana nintoe

»=frea.)H. '

Tempo J'auw Kong tiada ada kerdja. lantas ber"

•samasama Liauw Djian weshio ia ()ergi keloeardia- Ifiii (Ijahin didepaii bio itoe ;i-kan liat soerat jaiio-i)a- roesan dj tempel di daon pintoe. "

Sekoenjoeng koenjoeng satoe orang,jang nuitiamnja seba,g) toekang masak, sambil tangannja meiidjindjiiH' kerang saqor, ada liwat dimoeka bio itoe. demoan mat,a.n]a tiada soedanja memandang jiada t'aiiw Ko^iiu- hingga membikin Fauw Kong sendiri djadi lieraS!

dan tida liabis mengarti apa maksoednja oraiio-itoe.

dan dengan tida maoe perdoeli .satoe apa. Painv Kong laloe berdjalaii masoek kedalam f,io. sesoeda itoe, baroelah kelia^tan oi'ang tadi, berdjalan poelang dengan tjepat s(i])aro lari.

Siapa adaiija orang itoe. pembatja y da.n apa mak­

soednja maka la soeda dJadi begitoe melit meman­

cang mandang pada Pauw Kong ? Ularlah kita te­

rangkan lebih djaoe dibawa, ini.

Orang itoe. sebenarnja djoega ada djadi toekanii masak Jang hekerdja digedongnja Sii, Siang (ministei' keradjaan) bernan.a Ong Kie, dari sebab Ong Lo lapdjin lOfig Kiel ada, trima prenta dari ISaginda Keizer Song Djin Tjong boeat'tjari satoe orang jang baginda ada bnkau gambarnja bebrapa lembar.

(35)

neiio'.in maksDod ujui maka Itiigimla keizer soeda perloekan tjari jiada itoe orano' ? dan doiio-a'; djalan l<af>-)iiKuia nuika itoe maiikota iiegri bisa daj>at' tane roepaii.la itoe orah^. liiiiorga, ia. saiiijie bisa soei'oe bi­

kin^ gambar? itoelah akan diiijatakan dibawa ini.

f^al)_ermoela: pada soeatoe mabxm, sedaiig sri l)a,i>in ua kelzer iagi beri)arino- diperadoeaniija. sekoeujoeaig hoenjoeng ia beroleh mimpi inenamjjak satoe oraiio- l)aiide dan bidjaksana. ada memimpin jieratoeran negri, tentoe sadja roepanja orang itoe baginda a.da kenal berdandanan angker, dan bernioeka itam. liintf ga pada waktoe ia^ bangoen. raepanja itoe orang ma si sadja terbajang bajang belon t)isa <Hloepakan oleli sri baginda, dari itoe Jiaginda soeda insa soeroe ganiliar roe])an]a. itoe^ ornng, dengan djaian resia. ia soeda prenta Ong Sm Hiang^ boeat tjari. sambil seralikan itoB ditfiiio'tUi i;i poenjii iniiiister.

Setrimanja itoe prenta, dengan sigra djoega Ong i.mg_ iSang soeda soeroe panggil satof^ toekang gani^

bar .]ang pande dalam gedoiignja, pada sia[)a lantas tuscreroe bikin poela bebrapa lembar, jang kemoedian la l)agikan pada orang orang selirapa banjak ada lie- kerd.la dalam gedongnja, soepaja liersama-sama bisa kenai dan gampang ditjari.

l ia d c i kiia, jiad;, itoe liari sebagi jang soeda ter- 'oelis diatas. toekang niasakjija Ong' 8iu Siang ada.

Iiwat dmioeka gredja ^'a.ij Siang .Kok Sie serenta da­

pat liat roepanja Panw Kong ada tjotjok sekali de­

ngan Itoe ganibar jang Sin Siansr lagi sedanS o-iat

soei'oe tjari. '

AEaka «lengan tjep;i.t ia berlari poelang ke gedong ',ï?^ Siang iikan tjari pada mandoornja. pada siai)a dikasi taoe itoe, perkara. '

(36)

,Apa betoeJ kau liat dengan mata sendiri y" nie- nanja sang niandoov dengan hati jang uiasi lielon begitoe iiiaoe ]iertja,ja betnel;

..Betoel sekaJi !'' djawab sitoekang masak. ,iikoet(M-li tida Iji-ani hitjara djoesta. apalagi ini perkara ada

>)<)eat. koperloean Sin Hiang."

Dari sebab masi djoega belon niaoe pertjaja. ma­

ka si mandoor niasi l)e|tnf^.Trani akan perg; kasi ta- oe pada Ong Sin Hiivtfg. malah ia. soeda adjak itoe toekang masak bei'sama sama akan ia saksikan dengan maianjaj/sendiri dimaiia bip-terseboet.

Sambil nie^rj'eroepakan diri >et)a:gi orang pelantjo- ngan jang-'fîelou penia keadaannja itoe gre- dfa. iaorang poera poeptO^erdjalan moendar mandir di dtrlam bio itoe.

Koetika ia orang' soeda meiioenggoe sedikit lama.

belon djoega ada keliatan itoe orang, atawa jang la- en bei'djalan keloear, maka iaorang lantas niasok sampe diroesuigan dalam, dimana tempatnja Liatiw .Djian Weslilo.

I^enar djoega kii-anj;i disitoe iaorang dapat liat sa- toe Todjin jang roepanja mirip sekali dengan gam­

bar. lagi sedang l>ermain dani (tioki) dengan satoe Wesliio toea. Soejjaja djangan djadi salah iaorang tjoba akoerkan dengan gambar jang iaorang ada ba­

wa, terjijata ada seroepa betoel. tiada sedikit djoega berbeda dengan Liong Toh llîaginda Keizer poeuja gambar jang dai)at dikenal orangnja dalam impian | sehabis meliat dan soeda aecoorkan sampe betoel, ma-

^rika dja,di sangat girang, zonder menoienggoe lama lagi. waktoe itoe djoega dengan berlari matika jjoe- lan^' kombali kegedong Sin Siang, akan kasi taoe hal ini pada itoe minister keradjaan.

(37)

Apabila Ong Sin Siang dapat dengar kabar itoe, sig'ra djoega ia prpnta soero.e sediakan djoli. dan preuta orangnja soeroe sedia behrapa poeloe i)asans>- kasok.

Satelah selese, koetika itoe djoeg'a Ong Sin Si'aiig lantas doedoek dalam djoli. akan brangkat menOe- djoe ke gredja Tai] Siang Kok Sie, j)oera-poera beii- dak senibajang, tapi pada hal tida laen iiiaksoednja Jang oetama i)oeat nientjari pada itoe orang pandc;

akan inelakoekeii soewadjai- titahnja baginda Keiner.

latkala Ong Sin Siang soeda sampe di ftoe hio.

Weshio ketjil jang dapat taoe hal ini. dengtin sigra datang menjainboet dan bri hormat pada iISoe jjeni- besar,^ kemoedian dengan tinga lakoe jang/ripoé se­

kali. ia laloe niasok ke dalam akan hi'i taée ha| itoe

jiada goeroenja. • ; j

Liaüw T)jian Weshio tida lantas datani>' nic^jain- ijoet atawa pergi ketenioe pada. itoe penabesar« jaiif soeda soedi datang dalam gredjanja. majali df'ngan kcdakoean angkoe ia tinggal teroes ber^iiain si'p(!rU tadi. serta tiada maoe perdoeli sama jieilvali at^s ke-

datangannja itoe pembesar. Ï,

I'anw Kong meliat begitoe, ia lantas tjob4 kasi Uigatan sembari berkata :

.(joeroekoe, ()ng Sin Siang itoe ada amhtenaarnja baginda keizer, jang pada siapa segala orang menaio endali. dan berhormat, tapi mengapatah goeroekoe nia,- si^ sailja tinggal diam. dengan tiada maoe pergi me- njamboet kedatangamija itoe?'

-Dari sel)ab akoe ada seorang jajig belon jierna.

bertjanipoer gaoel pada segala orang bangsawan, dan djoega akoe tiada kenal sama, sekali siapa adaiija dan bagimana ada,tnja Ong Sin Siang itoe, maka

(38)

akoe perdoeii apa sama dia.''

Demikianlah Liauw Ojian weshio soeda banta perkataamij.i Pauw Kong, boeat oendjoek bagi- maiiH ia tiarla maoe pandang moeli '. ilan tiaiia maoe berhormat rada, seorang jang kendati ber pangkat at vva liartiwan, kaloe hati boedinja itoo orang ia belon kenal ada baek dan djoedjoer,

!)egito'epoen sebalikuja, kendati pada satoo orang ^ miskin atawa jang hina sekalipoen, asalsadjaia laoe ada berboedi moeha. dengan, i)a«ti ia pan­

dang lebih berharga dan orang hartawan ot bang san sebagi jang terse boet tadi.

. Pauw Kong sendiri bisa maaioein, apa seka­

rang jang ada terkandoeng dihatinja weshio toea itoe, maka acliirnja ia berkata poela :

„Goeroekoe ! itoe Ong Ö;n Siang sebagimana jang akoe taoe, boeliannja satoe mantil dorna, pada siapa jang tida liaroes kita menaro endah, malah ia ada-patoe mantri jang djoedjoer dan setia, akoe rasa tida pantas kaloe kita tiada nie•

njamboet kedataogannja itoe."

Maka apa boleh boeat dengan roepa terpaksa ia baroe maoe berdiri, sembari oerkata ;

„Akoe rasa kedatangannja ini, boekan sekal;

uari sebab ingin, sembajang atawa ada bitjara apa :<pa pada akoe, lianja semoea ada dari ïjiok He poenja lantaran."

Sambil berkata begitoe, ia lantas berd jalan ke loear a k a n menjamboet pada Ong Sin biang mu sok kedalum bio, sembari dipersilakan doedoek

(39)

di dekat tempat Toapekong dan pada sesoedanja niendjalaiikaii peradatan toean roema dan teta- mop, baroelah ia orang berdoedoek.

Tiada lama kemoedian, ; da keliatan satoe wesliio ketjil dengan berlakoe hormat bawa da tang tiiee wangi, sambil disoegoekan di hadapan Ong Sin Siang dan Liauw Djian Soehoe.

Sesoe'i nja, marika berdoedoek ada bebrapa koetik;: amanja, maka Ong Sin Siang laloe moelai boeka. soeara poera poera menanja :

„ liang Lo ! apatah Lo Hoe boleh dapat taoe, brapa banjak weshio dan brapa poela banjaknja Podjm jang ada didalam ini bio ? seitab Lo Hoe liendak bri [)ersent pada marika itoe, satoe orang satoe pasang kasok, tap; Lo Hoe poeiija maoe, biarlah marika itoe datang satoe persatoe boeat trinia, sendiri Lo Hoe poenja barang ]iersenan."

Liauw IJjian weshio tiada merasa, keberatan dengan voorstelnja Ong Sin Siang iloe, dengan sigra ia lantas prenta pada semoea moei'id we shio ; soepaja boleh datang satoe persatoe de­

ngan hormat, akan trima persenan dari, itoe minister keradjaan.

i dengan tehti sekali—maski djoega mata soeda ampu." larnoer (raiioen) Ong Sin Siang preksa sa­

toe persatoe pada itoe weshio, tapi sama sekali tiada ketemoe pada itoe orang jang ditjari. Achi r nja ia lantas boeka soeara akan menanja :

„Apa soeda liabis'? dan tiada ada laen weshio lagi didalam ini bio ?"

(40)

Sambil menarik napas, Liauw Djian wesliio menjaoet :

„Masi ada lagi satoe oraug, tapi akoe belon tirani pastikan apa ia maoe trima Taijdjin poe- njapengasian of tiada, sebab itoe orang poenja adat ada sedikit aiieh.

Dengan lakoe biugoeng, Ong h^in iang lan t:iS menanja lagi;

„Kaloe begitoe, bagiinana kita orang moesti berboeat soepaja, ia inaoe trima djoega?"

, Itoelali tiada soesah, Sin Siang ! ' berkata Liauw Djian weshio „tapi Sin Siang liaroes me narok iiormat padanja, sebab ia tiada boleli di samakan dengan laen laen Todjin."

„Baeklah !" sahoet Ong Sin Siang, ,,Lo Hoe nanti ingat Tiang L'j poen'a pesanan, sekarang bawalah : o tioe pergi ketemoe padanja."

l.ianw Djian tooroet ini perkata'an, seraja bawa pada ung Mn siang pergi didalam kamar dimana pauw Kong ada berdoedoek.

Koetika (iapat liat dari djaoe atas koendjoe- i ngan Ong Sin Siang itoe, maka Pauw Kong dengan goegoep hendak Iwri ak^n menjeinboe <

nikan diri, tapi dari sebab tiada keboeree, ia I terpaks'i madjoe kedepan dan terpaksa berdjoem j pa djoega semb iri membri hormat. I Dengan teliti, < mir sin Siang mengangkat ( kapalanja akan niengawasin [i (!:i i auw Kong i hingga menib km ia sendiri (lja(ii bogitoe ka ( goem bertjampoer heran, bolehnja tiada sedikit I

i l

(41)

bei'beda dari gambar jang baginda Keizer kasi [Liong toll],

Ong Sin Siang soeroe Pauw Kong doedoek, sembari menanja :

„Siapatah Tjiok He poenja nama?"

„Saja jang renda, bernama Pauw Tjin," dja- wab Pauw Kong : ,,(}oeloe soeda perna mendja- bat pangkat Tikoan dikotaTeng Wan, tapi lan­

taran membikin poetoes perkara Oh Poen me- rangket persakitän Tio 'Joa sampe mati, maka itoelali membikin saja poenja pangkat diontslag."

Ong Sin Siang mendengar perkataan Pauw Kong begitoe, ia lantas berkata lagi :

„Soenggoepoen ini perkara ada perkaranja setan setan, tapi Lo Hoe tiada brani pastikan apa betoel atawa djoesta."

Pauw Kong poenja moeka sekoenjoeng koe- njoeng djadi beroba seraja menjaoet poela :

„Soenggoepoen ini atoeran tiada boleh djadi dibilang betoel, tapi toch perkaranja ada betoel, sedari doeloe ada banjak djoega setan setan pa- nasaran jang maoe balas panasarannja dengan djalan memake dan pindjam satoe barang djadi

^oekti, tapi sernoea benar kedjadian sebagimana jang betoel, apatah djoega maoe dibilang djoes­

ta ? Kita jang djadi kaoem pamerenta dan ada djadi anak negri poenja pembesar, moesti selaloe berlakoe djoedjoer dan adil, masatah maoe per doeli setan of manoesia, malah kita selaloe moesti bri keadilan biar betoel padanja, soepaja djangan

(42)

sampe segala setan setan djadi p'iiiasaran."

'J'atkala Orig Sii) Siang mendengar Pauw Koii^

jioetija perkatsati sama sekali dioetjypkan (ii;

ngan hati jang toeb es dan echlas, apiiiagi me- iiat roinnniija ada angker sekali ; dalam liatinja d.iadi sangat giivng, sabentar itoe djoega i;', [irenta oiangnja soeroe sediakan koeda boeat Pauw Kong, sedang ia sendii'i doedoek di djoli, laloe aiijak Pauvv Kong bersama sama akan poe lang ke gedongnja.

Koetika ia orang soeda sampe di ged'ng, de­

ngan hormat Ong Sin Siang persilakan Pauw Kong masok dithia dalam. Semoea boedak dan oratig 01 ang jang bekerdja dibaw^' prenl anja Ong Sin K-iang hai)is pada her.-.n, dan tida taoe ap;), inaoeiMa > ng S;n Siang mengad-ak itoe todjin da­

tang di gedongnja, maka rata rata detig.-ui roepa bingoeng t nggal mengawasin pada Pauw Kong.

Pada itoe hari, Ong Sin Siang minta soei)aja Pauw Koin; soeka menginap se^nalaman dalani kamar toelisnja, daii pada sesoedanja djanj 'ó parak siang, Ong Sin Siang lantas toekar [jakea.ri kebesaran, serenta soeroe Pauw Koi.g djoega toekai' ))akean kebesaran merioeroet pangkat jang ia-doeioe soeda taoe rangkoe. jaitoe Tikoan, Kainoed an baroelah bersa:T;a s'iina diadjak mencadap bay-inda keizer dan menoo!v,^:L:oe di vieoan kraton Kim T^oan Tian.

Tiba tiba lontjeng Kim Jong Tjeng lantas ber boenji, dan tamboer Liong Hong Kouw telah

(43)

bei 8oea i a, jaitoe soe:itot' tanda sri baginda kei­

zer .-oiig-iJjiii Tjot:g telah liadlir di atas tsiiiga- sananja, maka iiiengadapiah Ong Sin Sin siang samliil berioetoet (lengan nieugoetjap :

„Ban Öwe, BaLi B »n Swe ! A.dapoeii lianiba ini seorang mat tri berpangkat Sin Siang, da tang mengadap akan oendjoek bertioe, dari Ba-n Swe Ja ampoenja titali soeda hamba la- koekan dan, sekarang itoe ''ng Liong Toh, ham­

ba ada bawa kemari, lagi raeaoenggoe dimoeka kraton, harap Ban Swe Ja dapat bsrtaoe ada nja."

Apabila mendengar oetjapan ini, Baginda Kei­

zer djadi sangat hersoeka tjita, sebentar itoe djoega baginda lantai prenta panggil Fauw Kong datang mengada}).

Satelah dapat prenta boleh mengadap, maka dengan pelahan la madjoe ka depan teroes her loetoer, <iibawa Smgasana' sembari mengoetjap ;

„Koen Ong B;in Swee, Ban Ban Swe."

Iveizer Djin Tjong dengan mata tadjam rae ngawasin romannja i'auw Kong, kiranja betoel sekali, tiada beroba sedikit djoega dari orang .jang diliat dalam in^iian, hingga hatinja djadi girang sekali laloe berkata :

„Pauw Keng, sebab apa kau brenti mendja bat pangkat Tikoan ?"

Dengan ringkas dan teroes teranu, serta de­

ngan hati tetap, Pauw Kong laloe toetoerkan satoe persatoe dari hal ia preksa perkara Oh

(44)

Poen, dan soed i koinpes persakifcan T.n Toa, s m pe niat.i, iHiitai'aii tiada maoe raengakoe dosa- tija, saina sekali Pauw Kong tjeritakan dengan .tiada sepata djoega disemboenjikan oleiinja.

Ong Sin Slang jang berdiri disainping, men­

dengar perivataan pauw Kong begitoe ternes te- rang, maka ia sendiri djadi goemeter, sebab ta- koet', kalne kaloe boleh membikin b-igiuda K^ei- zer roorka.

Tapi kiranja rida begitoeyiKe zer Diin Tjong boekan sadja tidjK^am/morka, malah öa- ginda sueda djad/girang/a^ali—lantiran mèli- at Pauw Kong /ioenja Mam ada begitoe djoe- d j o e r , t e i a p d a | i t e g o e . ß /

Maka disinil;ijh a d a / t p i pertemoean antari Keizer jang bejrboetw/dengan Mantrinja jang berhati toeloesj /

Kamoedian paginaa. yeizer Djin Tjong Hong

Te lantas bemütuMgi/ 4

„Keng [k^/bii^I/preksa perkara ': iblfc iblis boekan? d/nytepO() t/isa preksa dj^s-gvii/perka ranja setam s e t ^ d d^lam kraton, Ikeœtoelan .sekarang /ni, liarisftMb dalam astan^ wok Tjin Kiong, sa pan /oreajäfa kedengaran scÉÊ/rasefcan setan mtna^is, katanja lantaran Jmnasaran, hingga memnikin Tim (akoei Éiada Sj^uig tidoer dan doedowk, rnaka itoe Tim ^nla ^watan maoe prenta Keng boeat pergi oesoeü ito(^'ferkara. d-iti padamkan soeara itoe setan setan /)#ig senantia­

sa menggaiigoe Tim poenja ke^fengan. Dan

(45)

(Ijoega kau Ong K eng (Oiig Kie), boleh pergi kasi kabar di gedoug Lioey Kok, pada Thaij Kam

•r);:ng Koaii hijo Tioiig [kapalaiija orang kebiri]

suepaja ia buleli t-aw.i 1'auw Kong pergi diasta- na Giok Tjin Kiong."

Maka Pauw Kong dan Ong Kie tnmaprenia, apa boleh boeat laloe keloear dari dalam kr:it,on pergilakoekan kewadjipaniija masing nKising.

kemoedian penggawal doeli baginda bersoeara:

„Siapa jang ada perkara bo'eli tnadjoe, dan tiada perkara boleii moendoer."

Senioea mantri lantas iiabis pa(ia boebainer­

tia tiada aiia perkara apa apa jang akan/liVap- . , , •

siapa briginda keizer telali titahkÄ, ;miniMei Ong Kie boeat soeroe ia r)awa PaiÄ Kon^ ke astana Giok Tjin Kiong. • ^ /

Ini Injo Tiong ada satoe orang jar||Vo^ka se­

kali sama ilmoe silat jboege] besemäfcör^|)oe- njai liati taba d-^in dan braiii, dan orang soeiia namakan pidanja Injo Toa

prenta d'ifi baginda keizer saban

di kraton beserta satoe pedang (poklatoM^ngan.

Itoe h-iri, kebetoelan ia dapat prerr4a\bawa l'auw Kong masok ilidalam astana, soeda »ntoe sadja ia tiada liat mata p a d a Fauw Kong, fterna selaennja Pauw Kong ruasi berpangkat keliwat port, sedang bagmaa Keizeipoen

s'ngasananja kombali kedalam as Maka terseboet lagi Injo Tiong, iana berpangkat Tbaij Kam Tjon

U t î l i c l K

seoj

(46)

ketjil, poen ini Injo Toa Tlia boleli diseboet ada seorang beradat angkoe.

^aberraoel.i ia tanja Pauw Kong pofcuja nama, dan kemoe(l:an disepandjang d jalan ke astana la .selaloe i)aijggii Pauw Kong; „LoHek" (jaug arfcinja sebagi hendak menjindir Pauw Kong poenja moeka itarn;.

Tatkala ià orang bei'djalan masoek sampe di hadapan pintoe Tjiauw Tek Boen, Injo Tiong

lantas berkata : •

„Kaloe liwat dari ini pintoe soeda sampe ke astana dalam, soenggoe ! akoe tiada bisa doega kau seorang jang berpangkat begitoe ketjil' kias toedjoe, ada itoe redjeki, bisa beroentoeng niasok dalam astana keizer jang sangat en(iah.

Apalagi ini hari kau diprenta oleh baginda kei­

zer masok dalam astana, tentoe sadja apabila kau poelang ditempat kelaluranmoe, kau nanti omong besar pada tetangga tetanggamoe, apa be toel begitoe 1 Ja, Lo Hek?"

„ He, mengapatah kau tinggal diam sadja tiada ma.oe balas ])ertanjaankoe kombali," begitoelah Injo liong samboeng perkataannja sambil mem- banjol, koetika meliat Pauw Kong masi sadja tiada rnaoe pei'doelikan padanja.

„Jtoe'ah akoe boleh anggep semoea benar, Kong Kong!" menjaoet Pauw Kong dengan soeai'a tetap sebagi kepaksa.

„He, Lo Hek", berseroe kombali ini kapala orang kebiri jang pande membanjol, „kenapa

(47)

apatah kau soeda djadi mara atawa ketjil hati padakoe ?

<i p] lan tai an apatah, soeiiggoe akce tida me- njjait, sekah LoHek jatig manis."

Pauw Kong tinggal diam sadja tiada maoe perdoeh satoe apa. Sedan,' Injo Tiong masi sa c ja mengobrol pandjang pendek dengan tida soe da .soedanja, maski djoega segala omongannja itoe tiaila soedi diladenin oleh Panw Kong.

Begitoe poenja begitoe, achir achir marika soe- I a hampe dilaen jnntoe jang pake nama Kong Joe Boen, d,sana ada keliatan banjak sekali Kiong din m « n i J ' K T . p i ampoean, dan oiang kebin dalam astana.

Kioiig Lie jang roepanja temannja, laloe madjoe kedepan, sembari membri hoimat pada

i n JO'hong la berkata; ^

„I'rija ini hari ada kerdja apa rnasok kemari •' •

„Ach, soesah sekali, • djawab Injo Tiong, „alcoe Hi. hari dapat prenta dari Ban Swe Ja akan ba wa i n Pauw Lo Dji masok didaiam astana Giok ijin Kiong boeat padamkan setan iblis Jang benantiasa mengganggoe disitoe dan belon taoe sampe kapan bisa beres ini perkara, barangkali akoe lasa kaloe tida poekoel ampat tentoe poe-

o.e inia baroe bisa habis, kau orang semoea tiada oesah berkoempoel disini lagi, melaenkan boleh pergi kelaen tempat akan liat kewadjipan

inasiug masing. ' ^

(48)

Sehabis berkata begitoe, berdoea Pauw Kong ia lantas masok keclalam astana Giok Tjin Kiong.

Maka ter()aTidanglah oleii ia oranu-, (iidalam astana Giok Tjin Kiong itoe, ada bertjaja gilang goemilang, hingga m e n e i aiigkan seloeroe astana.

Set banja disitoe, Panw Kong lantas djalankan kehormatan, sebaginiana kewa(]jiS)an seorang jang mengenal adat telah masok dalam : stana keizer, tapi Inio Tiong jang selama ini soeka bertjanda dan ketawa ketawa tiada dikira boleh nja sampe disitoe, ia soeda sebagi orang gagoe dengan tida bisa keloeai'kMn perkataan sep ;ta

iljoega. ,

Tempo soeda melivvatin pmtoe astana, baioe lah Injo Tiong bisa boeka soeara,_dengan berbisik la berkata pada Panw Kong :

„Kau Lo Hek ada djadi oetoesan dari baginda ksi'zer dan I rima prent a akan mengoesir pada se g;ila setari setan dan iblis ilalam ini astana, seka­

r a n g ini, kita soeda simpe ditempatjang dipren-

tM, hajolah kau sendiri boleh pergi masok ke- dalani, dan akçe metioenggoe diloear pintoe ini."

Panw Kong tida inenjangkal perkataan Injo Tiong, hanja ia laloe masok sendirian kedalam—

(iimana ia dapat liat diteiiga teiiga^oeangan dan itoe a s t a n a ada terletak se'oea korsi emas

Panw Kung tiada, loe-poet laloe berloetoet, di hadapa,nnja itoe korsi jans;' kenjataaii ada tempat kedoedoekannju b.iainda keizer,,Laen tiari itoe, disarnping ada lagi laen koi'si jang. djoega dari

(49)

begitoepoeîi Pauw Kong tiada ketinggalan akan mon(ijalank n peradatan lebih doeloe, ke- raoediaii baroel^h ia bordoedoek di itoe korsiiaue ada disamping.

Irijo Tiong dari loeai' piiitx)e sen:^Iltiasa me­

ngintip sadja kelakoe.innja Panw Kong, hingga ia :neni08dji dan mengalem tida soeda soedanja atas P.uw Kong ampoenja pengartian tentang nal adat dan istiadat orang i)erpanalvat, seraja berkata sendirian:

, .jï^oenggoe, tiada kira ini siui()eka itam, doe loenja tjoeina dapat pangkat 1 ikoan jang begi toe ketjil, bolelinja ada itoe pengarti;Mi, serta mengataoei prihal adat dalam kraton R.adja".

Kenioed'an ia menoleh lagi keblakang. akan dapattaoe lebih djaoe bagimana tak-tiknja Pauw Kong sedang doedoek sebagi djoega ia berha dapan (iengan keizer atawa ajahnja, de:"2an ti ada sedikit djoega bergerak, malah .-nia begitoe oeroes dan tetap,'sedang matanja tiada meliat ki)i kanan, hingga tiada begitoe gampang boe- at laen orang lakoekan, atawa lebih betoel ka loe dibilang, tiada begitoe gampang boeat laen orang; tida nanti melangar itoe atoei'an, jang mana membikin Injo Tiong semingkin memoe dji dan berkata lagi;

^ „ ! ida, heiaii, kaloe tempo Ban Swe Ja dapat liat padanja, naaski. djoega baroe perna satoe kali, soeda djadi sangat bersoeka tjito".

Selagi Injo Tiong berpikir, sekoenj'oeng kede

(50)

ngaran satoe soeara gemoeroe dari atas loteng toeroer. kebawa, berbareng dengan itoe sinar oedara kelintan gelap, dan angin riboet telah niendatangin hingga membikin lajo Tiong poe nja boeloe badan djadi inengkirik, dengan le kas ia laloe tja.boet pedangnja, .«eraja poetar itoe ditangannja sembari djalankan gisiauwnja, tapi blon brapa lama ia soeda djadi letih, dan ke- paksa doedoek kombali disamping pinto« astana.

KoetiU Pauw Kong ditempat doedoeknja da pat liat kelakoean Injo Tiong jang demikian itoe, peroetnja soeda djadi geli, sambil teitawa kan itoe Tjong Koan jang berlakoe edan-edanan.

Tempo Injo Tiong lagi melepaskan tjape, tiba tiba disebia bawa ada keliatan awan bergoe- loeng goeloeng keatas, berbareng dengan itoe, di bawa roempoen bamboe jang memang ada terse­

dia disamping astana, ada kedengaran soeara angin, jang membawa djoega soeara tangis se­

bagi dari manoesia.

Pauw Kong poenja mata tiada tinggal tetap lagi seperti tadi, hanja sebentar sebentar ber poetar poetar kekiri dan kakanan. tiba tiba tjaija lampoe jang tadi ada kelihatan begitoe gilang goemilang, sekoetika ito" djoega soeda djadi sedikit gelap. Sedang Injo Tiong jang ada doedoek disamping pintoe, koetika itoe djoega telah-djadi poeles, tapi tiada brapa lama ke moedian, ia djadi mendoesin kembaii, sarta dengan djalan pelahan, dan tidakan jang ha

Referenties

GERELATEERDE DOCUMENTEN

Mendenger perkataannja Ay Goat, itoe weshio prempoean jang memang djoega bernama Sek Hoa lantes membri horrnat pada Tjan Hoedjin seraja berkata: &#34;Betoel saja ini ada itoe

Djoeal roepa-roepa boekoe tjerita dengen harga bersaing... Bakal

Itoelah saorang toekang djoewal roempoet jang akoe tawar boeat kasih makan koedakoe, setaoe bagi- mana lantarannja, akoe loepa, akoe telah djadi bertjektjok

Maskipoen diperlakoeken begitoe kasar hingga tida berbeda dari satoc boedjang prampoean, tapi ia teroes tinggal bersabar, boekan sadja lantaran soedah biasa ia trima itoe tjatjian

,,Romo maoe oesir Soekardi tida iaen lantaran ia miskin, iboe, sedengan Ibrahim jang toea ada kaja, dari itoe ia maoe nikahken saia pada itoe itoe si kolotr

sekali tida ada goenanja, kerna achli noeikang dan laykang bisa loelak itoe dengen itoe dengen ilmoe lemas dari dalem toeboenja " .Maaf, toewan Ouw," kata Ma Hok Ek jang soeda

nja d'Artagnan, sebagi satoe musketier di loear biasa. SergeaLt dari barisan musketier ada saoraog jang soeda bekerdja lama dan oleh kerna itoe ia djadi kenai

_-&#34;Ai, menjesel sekali akoe tjeritaken ini perkara dengen teroes terang,&#34; kata Kioe-dji seperti hal itoe ada dengen sasoenggoenja : &#34;dart tadi djoega akoe tida