Spatial management in Indonesia : from planning to implementation : cases from West Java and Bandung : a socio-legal study
Moeliono, T.P.
Citation
Moeliono, T. P. (2011, December 13). Spatial management in Indonesia : from planning to implementation : cases from West Java and Bandung : a socio-legal study. Retrieved from https://hdl.handle.net/1887/18242
Version: Not Applicable (or Unknown)
License: Licence agreement concerning inclusion of doctoral thesis in the Institutional Repository of the University of Leiden
Downloaded from: https://hdl.handle.net/1887/18242
Note: To cite this publication please use the final published version (if applicable).
GLOSSARY
A
Adat law: customary law of adat (indigenous or traditional) communities Reforma Agraria: Agrarian reform; land re-distribution
Aanlegvergunning: construction permit Advies Planning: site plan approval
Arahan Lokasi Investasi: recommendations on investment location B
Badan Pertanahan Nasional: National Land Agency
Badan Pembangunan Daerah: Regional Development Planning Board Badan Pemeriksa Keuangan: National Auditors Board
Badan Pengembangan Kota: Urban Development Board Badan Otorita: special board ruling specific or prioritized areas Bappeda Provinsi: Provincial Development Planning Board Berita acara penyerahan asset: process verbal of asset transfer Beschikking: administrative decree
Bouwverordening: building ordinance Bupati: district head
Burgemeester: mayor C
Cita hukum: ideal notion of the law Cita Negara: ideal notion of the State D
Daftar Investasi Negatif: Negative Investment List Desa: village
Dewan Perwakilan Daerah: Regional Representative Council Dewan Perwakilan Rakyat Daerah: Regional Parliament Dinas Bangunan: building service
Dinas Pekerjaan Umum: public work service Dinas Pengairan: Water Management Service Dinas Pertamanan: public parks services Dinas Tata Kota: city planning service
Dir.jen Bina Pembangunan Daerah: Directorate General of Regional Development Supervision of the Ministry of Home Affairs
Doelmatig: purposive; non-arbitrary E
Erfpacht verponding: Dutch colonial long lease F
Fatwa Tata Guna Tanah: directive on land use G
Gemeentes: municipal government H
Hak Garap: the right to till the land Hak Guna Bangunan: building rights
Hak Guna Bangunan Induk: master construction rights Hak Guna Usaha: long lease
Hak Membuka Ladang: the right to open and cultivate land I
Izin Lokasi: site or location permit
Izin Mendirikan Bangunan: Permits to build or construct buildings
Izin menggunakan tanah guna keperluan penanaman modal: permit to allow land use for the investment purpose
Izin Normalisasi Sungai: the permit to correct/alter the course of rivers Izin Pemanfaatan Ruang: spatial utilization or land use permit
Izin Pematangan Lahan: land clearance permit
Izin Pembuatan Jalan Masuk Pekarangan: permits for road construction and other infrastructure
Izin Pencadangan Tanah: permit to reserve land for investment
Izin Pencadangan tanah/izin prinsip dalam rangka penanaman modal: permit to reserve land or permit-in-principle in the context of investment
Izin Pengadaan Tanah demi Kepentingan Investasi: permit allowing private investors to acquire land Izin Perubahan Alur, Bentuk, Dimensi dan Kemiringna Dasar Saluran/Sungai: permit for the
adjustment of the course, form, dimension and slope of waterways or rivers Izin Peruntukan Penggunaan Tanah: Permits to Determine the Use of Land Izin Prinsip: permit-in-principle
Izin Prinsip Penanaman Modal: investment permit-in-principle
Izin Usaha Sementara: Temporary Permit to Initiate business Activities Izin Usaha Tetap: permanent business permit
J K
Kabupaten: district Kampongs: village
Kantor Tata Ruang: spatial planning office Kawasan andalan: prioritized growth poles Kawasan Budidaya: cultivation area Kawasan Lindung: conservation area Kawasan Prioritas: priority areas Kawasan Strategis: Strategic Areas Kawasan Tertentu: specific areas Kebijakan mengambang: floating policy Kecamatan: sub-district
Kegiatan pengukuhan (kawasan) hutan): acknowledgment and determination as forest land Kelurahan: quarter
Ketahanan Pangan: Food security
Koefisien Dasar Bangunan: buiding coverage coefficient Koefisien Lantai Bangunan: floor coverage coefficient
Komite Advokasi Lingkungan Hidup dan Hak-hak Sipil: Committee Environment Advocacy and Civil Rights
Kota: city or urban
Kurang cukup dipertimbangkan or onvoldoende gemotiveerd: not sufficiently reasoned out (judge deliberation))
L
Lahan Hutan Pengganti: substitute forest M
Machtsstaat: state based on power
Majelis Permusyawaratan Rakyat: People’s Consultative Assembly Masyarakat Adat: Adat (traditional or indigenous) communities
Mede-bewind: delegation of certain government authorities to lower level government Musyawarah-Mufakat: deliberation to reach consensus
Musyawarah Rencana Pembangunan (musrenbang): the development planning consensus N
New Order: Oder Baru (government under President Soeharto (1967-2007)) O
Old Order: Orde Lama (government under President Soekarno (1959-1966)) Onteigeningsordonnantie: ordinance on land appropriation
P
Padu Serasi: synchronizing provincial spatial plan with forest plan Panitian Pembebasan Tanah: land acquisition or “release” team Pelayanan Pertanahan: Land affairs or services
Pedoman: Directives
Peil Banjir: Recommendation regarding flood containment Pembangunan: Development
Pembangunan Berkelanjutan: Sustainable development Pembebasan Tanah: land title release
Pemekaran: literary blossoming; administrative fragmentation or involution
Pencadangan tanah bagi kegiatan pembangunan: land reserved for development projects Penetapan lokasi investasi: allocating areas for investment
Pengadaan tanah: land acquisition
Pengarahan Pemanfaatan Ruang: recommendations on spatial use
Pengendalian Pemanfaatan Ruang: spatial utilization monitoring or oversight Penggarap: land tillers (penggarap)
Penyuluhan: socialization process; publicly inform the populace about to be initiated government project
Peraturan Daerah: district regulation
Peraturan Walikota: general regulation issued by the mayor Peraturan zonasi: zoning regulations
Perizinan lokasi pembangunan: development location permit Perizinan Pemanfaatan Ruang: Spatial utilization permits Perizinan Pembangunan: Development Permits
Persetujuan Penanaman Modal: investment approval letter
Persetujuan prinsip penanaman modal: investment–approval-in-principle Perumahan Kampong perdusunan: housing for the indigenous population Petunjuk: Instructions
Petunjuk Penyusunan Dokumen RPJP Daerah dan RPJM Daerah: Directives in the making or formulation of Regional Long and Mid Term Development Documents
Perusahaan Kawasan Industri: industrial estates companies
Pola Pembangunan Jangka Panjang: Long-Term National Development Plan Q
R
Rechtmatig: in accordance with the law or fair-just
Rechtsstaat: State based on Law/Rule of Law (Negara Hukum) Reformasi: Reformation
Rekayasa sosial: social engineering
Rekomendasi Pengarahan Pemanfaatan Ruang: Recommendation on spatial utilization Rencana Bangunan: building plans (blue prints)
Rencana Detail Tata Ruang Kota: Detailed urban spatial planning Rencana Kerja Pemerintah: Government Work Plan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah: Mid-term development planning for a period of 5 years Rencana Pembangunan Jangka Panjang: Long Term Development Planning
Rencana Pembangunan Tahunan: The annual national development plan Rencana Pembangunan Tahunan Daerah: Annual Regional Development Plan Rencana Rancangan: design plan
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan: Architectural and environmental design Rencana Tata Ruang Kota: Urban Spatial Plan
Rencana Tata Ruang Wilayah: National Spatial Plan
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kotamadya Daerah Tingkat II: Spatial Plan of Municipality/District
Rencana Teknik Ruang Kota: technical urban spatial plan Rencana Umum Tata Ruang Perkotaan: urban area master plan Ruang Terbuka Hijau: open-green area (p6 ch8)
S
Spatial management: penataan ruang
Stadsgemeente: Municipal/city (autonomous) government
Stads-VormingVerordening (SVV): Government Regulation on the establishment of cities Stadsvormingsvoorschrift: regulation for the establishment of cities
Standar Pelayanan Minimal di bidang penataan ruang: the minimum service provisions in spatial planning
Strategi Nasional Pembangunan Perkotaan: the National Urban Development Strategy Surat Konfirmasi Pencadangan Tanah: a confirmation letter to reserve land
Surat Penetapan Lahan untuk Pembangunan: land for development letter
Surat Persetujuan Penggunaan Tanah untuk Pembangunan: approval (letter) to reserve land for development
Surat Persetujuan Pemanfaatan Ruang: approval for spatial utilization Surat Persetujuan Penetapan Lokasi: approval on site development letter
T
Tanah Garapan: tilted land
Tanah yang dikuasai Negara: state “owned” land
Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan: procedure /protocol to monitor and evaluate the implementation of development plans
Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan: procedure/protocol to draw up development plans Toestemming: permit or license
U
Ultra vires: literary without authority/going beyond given scope of authority Urusan Pilihan: optional government task
Urusan Wajib: obligatory government task Uitbreidingsplan: urban development plan V
Vrijstelling: dispensation Verbod: prohibition
Volksraad: parliament during the Dutch colonial period W
Walikota: major
Wetmatig: in accordance with the written law Wethouders: aldermen
Wilayah perencanaan: planning region X
Y Z