• No results found

8846 8846

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Share "8846 8846"

Copied!
78
0
0

Bezig met laden.... (Bekijk nu de volledige tekst)

Hele tekst

(1)

8846

(2)

BIBLIOTHEEK KITLV

(3)
(4)
(5)

^77 ' t e • . I S f

PATJAR KOENING

i

SERIE IV

RAHASIA OEANG PALSOE

DIBOEKAKAN OLEH DETEKTIF

RADEN PANDJI SOEBRATA

DIKARANG OLEH:

KETJINDOEAN.

Hat mengarang, maoepoen hak menlcrdjemahhan kedalam lam bahasa diperlindoengkan oleh oendang - oendang

Staatsblad 1912 No. 600, pasal II 37^

DITERBITKAN ^

UJTGEVERSBEDRrJF

PEROESAHAAN PENERBITAN „KABE (KOLFF-BUNING), DJOKJA

(6)

m

-V *

/5A*^v V. 3»-.

.aaëJAr- .:C5

•:v.' -.-iOdiOv,

^a•^i;^C•.^ M"'qA5!

, , _. ' •>^"•.ÎA;4TC -.. • V • J'!. ':0'Ci^'^.IT~"'i. "

DKâ j ir'?s

^ 4 * * t"

iW-''>/^vwUr\r-..^A-y •

• if*Oè s.^;'V'^:\ .-:

' ' ' •

•5* « ; •"• Mtä-.wisji'jT:r>-

* ,

';4

(7)

I

s

I N J A t

L Bandjir oeang palsoe.

IL Pekerdja'an monjet.

III» Detectif Soebrofo memasang djala.

IV. Monjet moentjoel kembali.

V. Sarang Patjar Koening.

(8)
(9)

S

OEDAH beberapa hari hoedjan toe- roen setiap pagi sangat lebat sekali, sehingga Raden Pandji dengan Aida, jang telah sampai ke Soerabaja didalam perdjalanan, tidak dapat berdjalan-djalan.

Sepagi inipoen moelanja hari seperti akan djadi baik, akan tetapi setelah mereJka siap berpakaian hendak memoelai perdjalanan dengan sekoenjoeng-koenjoeng hari beroe- bah mendjadi gelap dan tidak berapa lama antaranja toeroen hoedjan, jang roepa-roe- panja tidak akan reda-redanja sampai sore.

Soebroto doedóek dengan Aida didalam kamar hotel. Aida membatja boekoe roman, sedang Soebroto membatja koran.

Didalam koran pagi Soerabajaasch Nieuws­

blad ada soeatoe kabar jang sangat mena­

rik perhatiannja.

Disitoe ditoelis, bahwa soedah lama kota Soerabaja diganggoe oleh pentjoeri jang berani sekali, atau boleh djadi djoega ada satoe komplot jang bekerdja. Didalam kota ini soedah sedjak beberapa boelan keta- hoean ada didjalankan oeang palsoe, boe- kan sadja oeang roepiah, melainkan djoega oeang kertas ƒ 5.— dan ƒ 10.—.

(10)

Oeang roepiah itoe seroepa benar dengan oeang roepiah sedjati, tjoema orang bank jang dapalt menentoekan palsoenja. Demi­

kian poêla' oeang kertas, sangat pandai orang meniroenja, sehingga orang biasa ti­

dak dapat membedakannja daripada jang toelen. Hilanglah akal politie mentjari asal oeang palsoe itoe.

Tetapi jang lebih aneh lagi, jang tidak pernah terdjadi didoenia, ialah karena da- tangnja oeang palsoe itoe sekali goes sadja.

Dan baroe-ibaroe ini ada doea kedjadian jang memboekakan rahsianja. Doea orang kaja siangnja menerima sedjoemlah oeang ketjil dan oeang kertas. Biasanja kalau mereka menerima oeang kertas banjak, ma­

ka ditjap semoeanja dengan tjap mereka.

Tetapi sekali ini tidak ada kesempatan oen- toek itoe. Bésoknja mereka lihat, bahwa oeang kertas itoe agak berlain roepanja, sebab semoeanja baroe, sedang oeang ker­

tas jang mereka terima ada diantaranja jang soedah lama ditangan orang banjak.

Maka dengan segera mereka pergi kebank oentoek menjoeroeh periksa. Disitoe ter- njata, bahwa oeang kertas itoe palsoe. De- mikianpoen oeang roepiah jang tersimpan didalam brandkas merekapoen laloe dipe­

riksa. Ternjata, bahwa itoepoen palsoe.

Djadi roepanja oeang palsoe itoe didjalan- kan dengan tjara jang aneh sekali, jaitoe ditoekarkan dengan oeang didalam brand­

kas orang.

(11)

Inilah pentjoerian jang aneh sekali jang beloem pernah didengar orang seoemoer hidoep. Maka itoe didoega orang, bahwa jang bekerdja disini adalah satoe komplot jang litjin dan berani sekali.

Dan keberanian jang paling achir sekali adalah dilakoekan dengan pembongkaran di Soerabaja-Bank. Disitoe ada kira-kira ƒ 10.000.— oeang kertas palsoe jang ma- soek ditoekari pentjoeri.

Politie dan Bestuur bekerdja keras men- tjari djedjak pendjahatan ini, tetapi hingga pendoedoek djadi tjemas-tjemas takoet.

Boleh djadi soedah banjak orang jang kena tipoe begini, tetapi orang tidak berani memberi tahoekan kepada politie, sebab takoet kalau diri sendiri dapat soesah lebih banjak, sebab menjimpan oeang kertas.

Tentoe orang tidak maoe pertjaja akan tjerita jang aneh. Begitoelah kiranja maka dengan tjepat sekali oeang palsoe itoe ber­

kembang didalam kota, siapa tahoe diseke- liling kota Soerabajapoen barangkali, soe­

dah ada djoega komplot itoe mentjari mangsanja.

Pendoedoek mendesak, soepaja komplot ini segera diboeka kedoknja. Dan barang­

kali djoega akan keloear pertanjaan ang­

gota Volksraad, bahkan terdengar kabar ada anggota jang hendak meminta inter­

pellatie.

,,Ah, ini tentoe kerdja Patjar Koening !"

kata Soebroto pada sendirinja sambil me-

(12)

noetoep koran jang dibatjanja itoe. Walau- poen ia ibertjakap pelahan sadja, roepanja terdengar djoega oleh Aida.

,,Apa ? Patjar Koening ? Dimana poela ia bekerdja ? Roepanja tidaklah doenia akan senang sebeloem komplot ini moesna sama sekali 1"

„Ja, itoelah jang soekar ! Soedah tiga kalii saja bertempoer dengan komplot itoe, dan ketiga kalinja pemimpinnja, jang be­

kerdja dibelakang lajar, tidak dapat di­

tangkap. Sekarang oeang kertas dan oeang roepiah palsoe jang disebarkannja dikota Soerabaja ini. Dan dengan tjara jang loear biasa sekali. Ditoekarinja oeang orang di- dalam brandkas dengan oeang palsoe "

,,Ai, itoe soenggoeh berani dan loear biasa! Nah, lenjaplah vakansi! Boelan madoe dengan boemboe ini namanja !" kata Aida.

„Apa maksoedmoe ?"

„Saja jakin, bahwa engkau akan diminta orang poela memeriksa perkara jang aneh ini !"

,,0, itoe ! Entahlah ! Baiklah kita toeng- goe sadja. Dalam pada itoe perkara ini soenggoeh menarik perhatian saja. Baiklah saja soeroeh beli soerat kabar dikota Soe­

rabaja ini semoeanja jang dalam sepekan ini. Barangkali saja dapat keterangan lebih banjak !"

Dengan perkataan itoe laloe Soebroto bangkit dari kedoedoekannja dan pergi ke-

(13)

medja toelis. Ditoelisnja soerat kepada Indi­

sche Volks'Courant, Soerabajaasch Nieuws­

blad, Warta Soerabaja, Selomperet Oemoem dan lain-lain, meminta beli koran jang da- lam pekan jang djalan. Sesoedah itoe di- boenjikannja lontjèng memanggil djongos hotel.

Sesoedah djongos itoe pergi maka ber- boenji telefoon, disamboet oleh Aida.

„Halloo 1"

„O, saja njonja Soebroto, toean Resident!"

„Ada, soeami saja kebetoelan ada di- roemah. Toenggoe sebentar saja panggil­

kan 1" Sambil menoetoep moeloet telefoon Aida memanggil soeaminja.

„Ini toean Resident ter beschikking pada Gouverneur 1 Dari mana dia tahoe kita ada disini ?"

„Boleh 'djadi dari Betawi 1" sahoet Soe­

broto sambil mengambil telefoon dari ta­

ngan Aida.

„Halloo ?"

„Ja, saja sendiri, Soebroto !"

,,Baik, toean Hamager ! Saja kebetoelan ada disin'i sedang vakansi. Dan tentoe sadja saja soeka memberi bantoean sedapat- dapatnja. Sebentar sa,ja ada dikantor toean Gouverneur !"

(14)

,.Sampai ketemoe, toean Hamager !"

,,Ai,ai, roepanja betoel djoega doegaän- moe tadi, Aida ! Gouverneur hendak berbi- tjara dengan saja dalam perkara jang pen­

ting sekali. Soedah tentoe ini oeroesan oeang palsoe", kata Soebroto sambil mele­

takkan telefoon,

„Kalau engkau dipanggil oleh Gouver­

neur tenfcoe perkara ini soedah djadi pen­

ting sekali. Siapa tahoe, barangkali ada perbbeatan komplot ini jang loear biasa sekali !"

„Nah, sekarang soedah waktoenja saja pergi. Kalau soerat kabar jang saja pesan datang, tolonglah soesoenkan, soepaja moe- dah saja membatjanja nanti. Kalau betoel Patjar Koening jang berdiri dibelakang ini tentoe vakansi kita gagal, tetapi ini djoega sport namanja. Sampai nanti !"

Tidak lama kemoedian Raden Pandji Soe­

broto soedah ada dikantor Gouverneur. Ia disamboet oleh Gouverneur sendiri. Dika- mar itoe soedah ada poela Resident ter­

beschikking, Resident Soerabaja, Regent, Hoofdcommissaris van politie. Assistent-re­

sident dan seorang toean, jang diperkenal­

kan kepadanja sebagai Hoofdagent Cen­

trale Handelsibank.

Dengan tidak berboenga-boenga Gouver­

neur memberi keterangan tentang maksoed pembitjaraan ini.

„Toean Raden Pandji Soebroto", kata Gouverneur, ,,kami panggil toean kemari

(15)

sebab ada satoe perkara jang penting sekali.

Segenap politie dan Bestuur disini soedah bekerdja keras sekali, akan tetapi kami menghadapi kedjadian jang loear biasa se­

kali. Toean tentoe soedah mendengar ten­

tang perkara oeang palsoe jang didjalankan orang setjara aneh sekali disini ?"

„Kebetoelan saja batja tadi pagi didalam seerat kabar, toean Gouverneur ! Menoe- roet doegaan saja tentoe jang bekerdja ini satoe komplot jang litjin sekali".

,,Betoel ! Biasanja kalau ada oeang pal­

soe didjalankan, senantiasa polisi dapat memboekakan rahsia orang jang mendjalan- kan itoe. Tetapi sekali ini pekerdjaan toe- kang oeang palsoe ini sangat loear biasa sekali, dan tidak sedikit djoega djedjaknja dapat ditjioem oleh pedjabatan mata-mata.

Dan toean tahoe, bahwa pekerdjaan mata- mata disini soedah terkenal baik sekali.

Doedoek perkara begini : Sedjak beberapa lama roepanja toekang oeang palsoe itoe masoek keroemah orang jang mempoenjai oeang atau jang kebetoelan menjimpan oeang, dan dengan akal jang tjerdik sekali oeang orang itoe ditoekari dengan oeang palsoe, sebanjak harga jang diamibilnja, ti­

dak terkoerang barang satoe sen. Semoea orang itoe boleh djadi tahoe perboeatan jang gandjil itoe, tetapi mereka takoet me- ngadoekan hal mereka kepada politie, ta­

koet soesah, sebab tentoe orang tidakkan maoe pertjaja tjerita mereka. Dan boleh

(16)

djadi mereka disangka mendjalankan oeang palsoe. Dari itoe mereka djalankan oeang palsoe itoe dengan diam-diam. Ini moedah sekali lantaran boeatan oeang palsoe itoe boleh dikatakan pintar sekali, tjoema orang bank, jang soedah poenja pengalaman ba­

njak, jang akan sanggoep mengenalnja.

Roepanja soedah banjak orang kena tipoe begitoe. Baroe-baroe ini di Soerabaja-Bank ada ƒ 10.000 ditjoeri seperti jang terkenal itoe. Polisi dan Bestuur bekerdja keras se- soedah ada doea orang kaja jang memboe- kakan hal ini. Merekapoen roepanja di- koendjoengi oleh pendjahat itoe. Karena mereka berani membawa oeang palsoe itoe kepada bank, disitoelah diketahoei orang tjara bagaimana pendjahat itoe bekerdja.

Moelanja polisi soedah awas djoega, sebab soedah ada bdberapa oeang kertas jang di­

tangkap dibank. Orang jang menoekarkan adalah orang jang dikenal dan boekti-boekti lain tidak ada, seihingga mereka tidak di- apa-apakan, tjoema diperiksa sadja dengan teliti roemah dan segala perboeatannja.

Mereka tidak dapat memberi keterangan.

Kemarin Centrale Handelsbank jang dipe- dajakan seharga ƒ 100.000. Toean ini nanti dapat memberi keterangan kepada toean bagaimana ketahoeannja. Kami mengerti, bahwa disini ada bekerdja satoe komplot, sebab tidak boleh djadi satoe orang sadja dapat melakoekan segala perboeatan itoe.

Tetapi tjara bagaimana organisatie ini be-

(17)

kerdja beloem dapat diketahoei. Kami meng­

hadapi soeat'oe kedjadian jang gelap se­

kali. Walaupoen kami pertjaja politie dan bestuur sanggoep memboekakan rahsia ini achir-achirnja, tetapi karena perboeatan itoe soedah meliwati batas, perloelah kita beroesaha keras sekali. Dan segala tenaga jang tjakap akan disoeroeh membantoe.

Itoelah sebabnja maka kami beirhoeboengan ' dengan Betawi, dan Betawi diantara lain- lain ada djoega memberi advies, soepaja kami minta pertolongan toean didalam hal ini. Kantor toean di Betawi menerangkan, bahwa toean ada disini sekarang. Dan se­

gera kami dapat tahoe, bahwa toean ada dihotel ,,Bellevue". Bagaimana ? Apa toean soeka membantoe kami ? Dan bagaimana pikiran toean tentang hal ini ?"

„Tentoe sekali saja selaloe sedia oentoek kepentingan negeri. Dan teiröetäma sekali didalanrTiaPini adalah saja doega, bahwa saja akan berhadapan dengan lawan saja

jang lama 1"

,,Saja koerang mengerti !" kata Gouver­

neur.

„Saja doega, bahwa jang dapat melakoe- kan perboeatan jang loear biasa ini tjoema satoe komplot jaitoe komplot Patjar Koe- ning !"

Toean kira ? Kami tahoe, bahwa toean soedah tiga kali bertempoer dengan kom­

plot ini".

(18)

„Sajang, sampai sekarang saja beloem dapat menangkap pemimpinnja".

,Ja, tetapi sarangnja toean selaloe dapat bongkar, sehingga tiap kali ia bekerdja, maka kerdjanja berhenti sama sekali kare­

na kepintaran toean".

„Begini toean Gouverneur. Saja soeka memasoeki soal ini, tetapi djangan toean tanja dahoeloe bagaimana pikiran saja, se- beloem saja melakoekan pemeriksaan. Tjoe- ma saja minta, djangan satoe orang tahoe, bahwa saja toeroet bekerdja dengan politie.

Biarlah ini mendjadi rahsia dan hanja toe­

an-toean jang ada disini sekarang sadja jang tahoe. Nanti dimana perloe saja minta bantoean politie. Ja, saja mengerti, tetapi djangan toean bertanja doeloe apa sebab saja minta begitoe. Nanti soré saja berang­

kat menoedjoe ke Malang, tetapi jakinlah toean, bahwa saja kembali lagi kemari .

,,Kami soeka menghormati permintaan toean itoe. Toean boleh bekerdja sesoeka hati toean. Nanti kami beri soerat-soerat jang perloe".

,,Terima kasih, toean Gouverneur. Se­

karang saja hendak mendengar keterangan toean Hoofdagent Centrale Handelsbank.

Tjara bagaimana penoekaran oeang palsoe itoe terdjadi dan bagaimana maka diketa- hoei".

Maka Gouverneurpoen meminta Hoofd­

agent Centrale Handelsbank bertjerita.

(19)

,,Kami soedah djoega mendengar dari hal oeang palsoe itoe, dan memang djoega kami soedah dapat menangkapnja, terselip pada pemlbajaran seorang kaja dikota ini.

Tapi karena tjoema satoe lembar sadja, ma­

ka orang itoe tidak diapa-apakan. Kemarin kebetoelan didalam bank kami ada terkoem- poel oeang banjak sekali. Tjoema oentoeng djoega soré sebagian besar oeang itoe ke- loear kembali sebagai pembajaran jang datang tiba-tiba, sehingga tjoema tinggal ƒ 100.000 sadja lagi. Tadi pagi ketika kas­

sier memboeka almari, atau lebih baik di­

katakan kamar oeang serta almari besi, maka ternjata disitoe, bahwa semoea oeang itoe bertoekar dengan oeang palsoe, jang tjontonja ada pada kami dan diketahoei oleh kassier. Bekas pembongkaran sama sekali tidak ada. Walaupoen kassier itoe kami pertjajai, sebab soedah bertahoen-ta- hoen bekerdja pada kami, ia segera ditang­

kap dan sekarang masih ada dalam boei, tetapi ia tidak dapat memberi keterangan apa-apa. Atas permintaan toean Gouver­

neur perkara ini dirahsiakan dahoeloe. De­

ngan segala akal diperas keterangan dari kassier itoe. Roemahnja djoega soedah di­

geledah dan penghidoepannja diselidiki, te­

tapi semoeanja tidak memberi djedjak".

,,Tjara bagaimana pemalsoean itoe ? Saja dengar, bahwa tiroeannja pintar sekali .

„Lebih dahoeloe baiklah saja terangkan, bahwa tidak ada pemalsoean jang tidak da-

(20)

pat diketahoei dan ditangkap toekang pemal- soeannja. Doeloe jang ditiroe adalah oeang kertas ƒ 10.—. Peniroenja pandai fcenar, tetapi dengan itoe sekali ditoendjoekkan, bahwa tiroean jang sepintar-pintarnjapoen dapat djoega diketahoei dan boentoe dja- lannja.

Baroe sadja di Soematera Timoer orang dapat mengetahoei ada oeang kertas palsoe didjalankan, maka dengan segera ditempat- tempat lainpoen rahsia ini terboeka poela.

Teroetama sekali bank dan istimewa Ja- vasche Bank jang senantiasa dapat membe­

dakan oeang sedjati daripada oeang palsoe didalam sedjoemlah kiriman oeang. Dan di- sini dapat dinjatakan ketjakapan kassier pada Bank itoe, jang telah mempoenjai pe­

ngalaman bertahoen-tahoen. Dengan seke- djap mata dan selintas perasaan sadja me­

reka dapat membedakan pemalsoean. Ka­

lau kita lihat bagaimana tjepatnja kassier itoe dapat mentjaboet roepiah, ringgit, te- ngahan, oeang tali atau ketip palsoe dari beberapa toempoekan oeang itoe, heranlah kita. Teroetama sekali jang mendjadi tan­

da adalah boenji oeang itoe ketika disalin- kan dari satoe tangan ketangan lain. Baroe- baroe ini pada pembajaran seorang Europa didapati seboeah ringgit palsoe. Orang itoe berkata pasti, bahwa oeang itoe tidak pal­

soe, sehingga terpaksa mengirimnja kepada Bank. Dan orang itoe menerima

(21)

oeöngnja kem'bali setelah tepi"

nja, jaitoe tanda oeang palsoe.

Boekan sadja oeang jang berboenji dapat dikenal, melainkan djoega oeang jang diam, jakni oeang kertas. Dengan sekedjab mata sadja kassier jang mempoenjai pengalaman dapat mentjaboetnja dari jang lain-lain.

Begitoe djoega dalam hal ini ketika pertama kali diketahoei ada oeang palsoe. Seorang kassier Javasche Bank dapat melihatnja dari sekoempoel oeang kertas ƒ 5.— dan ditem- pat lain oeang kertas ƒ 10.— palsoe jang dapat ditangkap.

Tandanja jang oemoem adalah, bahwa angka-angka 5 dan 10 dan berdempet di- tjitak pada oeang kertas itoe pada kertas palsoe dibagian tepi koerang terang. Tanda jang lain-lain tjoema dapat diketahoei oleh ahli sadja".

Laloe ditjeritakan tanda-tanda rahsia itoe seterang-terangnja.

„Pemalsoean jang sekarang", kata Gou­

verneur disini, ,,mengingatkan kita akan pe­

malsoean ditahoen 1925—1926, ketika oeang kertas ƒ 10.— jang ditiroe. Tiroean itoe pintar sekali, sehingga sampai kini dipan­

dang orang loear biasa. Tetapi itoepoen segera ditindas dan tidak lama sesoedah jang pertama ditangkap jang lain-lainpoen habis dari tangan orang Ijanjak.

Sepoeloeh tahoen kemoedian oeang se- poeloeh poela, jang soedah ditoekar dengan

jang baroe, jang ditiroe orang, jaitoe seri

(22)

LR. Ini djoega segera bisa ditjegah. Toean sendiri tentoe soedah tahoe djoega sehingga tidak oesah saja bertjerita lebih pandjang.

Dalam beberapa boelan ini oeang kertas jang paling baroe seharga ƒ 5.— dan ƒ 10.—

jang dipalsoekan. Walaupoen tiroeannja bagoes betoel, tidak loepoet dapat segera diketahoei kepalsoeannja. Dan dengan se­

gera segenap tenaga polisi bekerdja keras oentoek mentjari keterangan. Dari mana asalnja oeang kertas dan mata oeang palsoe itoe tidak moedah ditentoekan. Tjoema jang njata, bahwa asalnja memang tidak dari negeri ini sendiri, sebab ahlinja tidak ada disini, sedang fabriek mata oeang pal­

soe dan pertjetakan oentoek memboeat oeang kertas tentoe lekas sekali diketahoei.

Doeloe didoega, bahwa atjap kali fabriek oeang palsoe itoe berdiri di Tiongkok. Jang sekarang ini didoega, bahwa asalnja dari

> negeri Roes, sebab melihat akan kepintaran tiroeannja. Boekan sadja tjetakannja jang baik, begitoepoen kertasnja seroepa poela".

Diwaktoe itoe opas masoek membawa soerat Hoofdcomimissaris Politie. Soerat ini isinja ialah memberi tahoe, bahwa kassier jang didalam boei itoe soedah mati, didoega kena bisa oelar. Tetapi tjara bagaimana ia memperoleh bisa oelar itoe tidak dapat di­

ketahoei. Pendjagaan tjoekoep rapi, tidak ada orang jang dapat bertemoe dengan dia dan tidak ada poela makanan jang masoek kedalam.

(23)

Semoea jang hadir terkedjoet.

„Ini betoel-ibetoel soedah keliwatan !"

kata Gouverneur dengan maralinja. „Apa dia ada memberi keterangan jang boleh membawa kita kepada djedjak si pendjahat, toean Hoofdcommissaris ?"

„Tidak banjak, toean Gouverneur !" sa- hoet Hoofdcommissaris. „Kami dapat me- ngetahoei, bahwa ia dalam beberapa boelan ini main djoedi berbesar sekali ditempat jang rahsia betoel. Isterinja sendiri tidak tahoe, bahwa ia main. Orang jang lain-lain ber­

sama main dengan dia soedah diperiksa, te­

tapi tidak ada keterangan. Mereka itoe se­

moea orang baik-baik. Ketika hal ini dite­

rangkan kepadanja, achirnja ia mengakoe.

Katanja ia ibetoel banjak main. Oeang itoe diperolehnja dari seorang jang tidak dike- nalnja, diwaktoe ia hendak mentjoba men- tjoeri oeang Bank. Ia soedah banjak alah.

Ia tidak pernah bertemoe dengan orangnja, tjoema ia senantiasa merasa, bahwa orang itoe ada didekatnja. Achirnja ia terikat be- toel-betoel oleh orang itoe, karena ia selaloe kalah dalam main. Kemoedian ia dapat pe­

rintah akan menoekari oeang palsoe dengan oeang di Bank. Boekti tidak akan ada.

Waktoe sesoedah Hoofdagent memeriksa oeang jang akan dimasoekkan kedalam ka­

mar oeang, didjalan kesana oeang itoe di- toekarnja dan oeang palsoelah jang masoek kedalam kamar oeang. Oeang itoe kemoe­

dian menoeroet perintah dibawanja dibaga-

(24)

gedrager kereta-anginnja, dan ia mesti ber­

henti dibeberapa restaurant. Walaupoen ia selaloe mengawasi kereta-angin itoe, dengan tidak diketahoeinja sekoenjoeng-koenjoeng boengkoesan itoe bertoekar dengan jang lain, jang berisi oeang bagiannja. Tjoema itoe sadja keterangan jang dapat diberinja.

Kami jakin, bahwa ia masih tahoe lebih ba­

njak dalam perkara im, tetapi toetoep moe- loetnja dengan rapi. Kami pikir achir-achir- nja tentoe ia berbitjara djoega. Tetapi ia sekarang sama sekali tidak dapat berbi­

tjara lagi !"

,.Toean Raden Pandji Soebroto ! Toean lihat sendiri, bahwa perkara ini djadi pen­

ting sekali. Sekarang ditambah poela de­

ngan pemboenoehan. Djadi kami berharap sekali toean akan mempergoenakan segala ketjerdikan dan kepandaian toean oentoek membantoe pekerdjaän memboekakan rah- sia pendjahat ini dan menangkap kepalanja ataupoen komplotnja".

„Tentoe toean Gouverneur !"

„Kalau begitoe boeat sekarang tidak ada lagi jang akan dibitjarakan. Selamat be- kerdja !"

„Toean Gouverneur, sebeloem saja meng­

hilang dari Soerabaja, saja hendak melakoe- kan pemeriksaän dahoeloe dikantor Bank dan didalam boei".

„Baik, toean Hoofdcommissaris akan membawa toean kesitoe !"

(25)

Maka persidangan itoepoen ditoetoep.

Soebroto dengan Hoofdagent Centrale Han­

delsbank serta Hoofdcommissarfe poen be­

rangkat kekantor Bank.

(26)

B A G I A N K E D O E A

^^elcetctjCiCLn monjet

II^^IKANTOR Bank mereka tidak lama,

IB

J tjoema melihat tjontoh oeang '9^ palsoe sadja sebentar, laloe Raden Pandji Soebroto bersama Hoofdcommissaris teroes keboei akan melakoekan pemeriksaän.

Karena kematian kassier itoe loear biasa maka segala apa jang ada didalam kamar hoekoeman itoe dibiarkan sadja sampai Hoofdcommissaris datang. Betoel djoega oleh politie telah dilakoekan pemeriksaän akan tetapi tiada barang jang dipegang orang atau dialih tempatnja.

Sipir boei menerangkan, bahwa pagi orang itoe masih segar. Ia ada keloear dan mandi.

Poekoel 11 masih datang makanannja jang diperiksai dengan teliti. Kemoedian ia masih kelihatan. Tetapi poekoel 12 ia didapati orang soedah mati. Dengan segera dipang­

gil dokter, jang melihat tanda-tanda kena ratjoen, boleh djadi bisa oelar, pada orang jang mati itoe. Walaupoen bisa itoe tidak datang dari makanan, tetapi makanan jang datang dari loear itoepoen diperiksa djoega.

Kematian ini sangat adjaib sekali. Dokter tjoema mendapat tanda bintil merih sadja dikoedoek orang itoe, tetapi tidak didoega bahwa bintil itoe asal matinja. Dan oelar bisa tidak pernah kelihatan didalam boei.

(27)

Mendengar segala keterangan itoe Soe- broto moelanja diam sadja. Kemoediam di- baliknja mait orang itoe dan diperiksanja ketidoerannja, jakni tikar sadja dengan bantal djerami. Orang itoe beloem koen- djoeng memperoleh kasoer dan pakaian da­

ri loear. Tidak lama maka roepanja ber- temoe apa jang ditjarinja : pertama seboeah doeri pandjang, jang diambilnja dengan doea batang kajoe geretan ; kedoea, tidak djaoeh dari sitoe : sekoempoel ketjil kapas.

„Apa itoe ?" tanja Hoofdcommissaris.

„Inilah sendjata pemboenoeh orang ini 1"

sahoetnja. „Dia diboenoeh dengan soempi- tan. Doeri ini dipakai anak soempitan, se- soedah ditjempeloengkan dahoeloe kedalam

bisa oelar".

„Moestahil !" kata Hoofdcommissaris.

„Bagaimana orang bisa sampai kedalam boei ini oentoek menjoempitkannja kepada orang tahanan ini ?" tanja sipir. „Orang boei terang tidak mempoenjai soempitan dan dari mana poela diperolehnja bisa itoe ? Lagi poela tidak bisa orang hoekoeman atau ta­

hanan jang lain sampai kemari, sebab ka­

mar ini terpisah. Poekoel sepoeloeh semoea orang boei ada dikamarnja .

„Barangkali tidak dari dalam boei, me­

lainkan dari loear. KaJau saja tidak salah dibelakang ini ada djalan besar, sebab dari sana saja dengar auto dan kendaraän lain- lain laloe lintas 1' kata Soebroto.

(28)

,,Se&oenggoehnja dibelakang ini djalan besar. Tetapi djendela angin jang berterali itoe, sebagaimana toean lihat tinggi sekali pasangnja, apalagi dari djalan besar dibe­

lakang. Dan tidak moengkin orang ini me- mandjat keatas akan mengintip keloear".

„Tjoba toean soeroeh ambil tangga jang agak pandjang, sebab saja hendak mene­

ngok kedjendela itoe".

Waktoe orang mengambil tangga, maka Hoofdcommissaris bertanja : „Apa bisa dja- di pada doeri ini melekat bisa oelar jang dja- hat sekali ?"

„Pada soeatoe bangsa jang diam diperba- tasan Borneo daerah kita dengan Borneo daerah Inggris memang sendjata ini paling oetama sekali oentoek memoesnakan moe- soeh atau melawan binatang boeas. Kalau toean koerang pertjaja boleh soeroeh tjari binatang jang hendak diboenoeh djoega.

Barangkali dokter binatang dapat memban- toe kita".

„Baik 1" sahoet Hoofdcommissaris, laloe disoeroehnja sipir menelefoon kepada dok­

ter hewan, barangkali ada binatang jang hendak diboenoeh, dengan segera soepaja disoeroeh bawa keboei.

Sementara itoe orang datang membawa tangga.

„Boekankah boleh djadi sekali orang bisa memandjat dari loear kedjendela itoe dan menjoempit kemari ? Djalan besar diloear itoe selaloe ramai. Tentoe segera kelihatan

(29)

oleh orang laloe atau djaga !' kata Hoofd­

commissaris poela.

,,Dan diwaktoe ini tidak ada orang be- kerdja mengapoer atau membersihkan din­

ding", berkata poela sipir boei.

,,Toenggoe söbentar, toean-toean ! sa- hoet Soebroto sambil memandjat tangga.

Sesampai diatas maka diperhatikannja djen- dela itoe dengan hati-hati, moelanja dengan

mata sadja, kemoedian dengan katja pem- besarkan „Nah, betoel djoega doegaan sa­

ja", kata Soebroto dari atas. ,,Disini saja lihat djedjak kaki dan tangan monjet, serta ada poela beberapa helai boeloe ramboetnja.

Toean Hoofdcommissaris, baiklah toean soeroeh portret djedjak ini ! Maka Soebro- topoen toeroen dari ïàngga itoe. Sesampai dibawah ia berkata :

,,DiiSini kita peroleh djedjak si pemboe- noeh sedikit. Djadi orang ini mati berse­

bab. Sebab manoesia tidak bisa mendekat kekamar ini, tidak poela moengkin orang memandjat dari loear, maka saja doega, bahwa boleh djadi si pemboenoeh dibantoe oleh binatang jang soedah diadjar. Dan tjoema monjetlah jang bisa diadjar meman­

djat dan menjoempit. Dengan tidak kentara si pemboenoeh itoe boleh doedoek dibawah djendela ini, sedang monjetnja disoeroehnja memandjat dan menjoempit. Dibetoelan djendela ini ada saja lihat tiang lentera.

Dari sitoelah monjet itoe memandjat keatas.

Sesampai didjendela maka perkara moedah

(30)

menjoeroeh monjet jang soedah diadjar itoe

menjoemp'it orang jang dilihatnja. Karena • kassier ini tidoer menelengkoep, maka koe-

doeknjalah jang kena".

,.Tetapi bagaimana si pemboenoeh itoe tahoe, bahwa kamar kassier ini disini ?"

tanja sipir.

„Barangkali ada orang jang keloear sebab soedah habis hoekoemannja sehari ini, atau ada orang kawalan jang mesti bekerdja di- loear !"

,,Ja, memang ada beberapa orang jang habis hoekoemannja, sedang ada poela be­

berapa orang tahanan jang dibawa kekan- tor pengadilan. Diloear itoe ada poela se- koempoelan orang kawalan keloear pergi kesoeatoe tempat oentoek melakoekan pe- kerdjaan disitoe".

,,Nah, salah seorang daripada mereka tentoe dapat bertjerita dimana kamar orang jang mati ini".

,.Tetapi bagaimana toean ketahoei, bah­

wa orang ini kena soempitan ?" tanja Hoofd­

commissaris.

,,Karena saja tahoe, bahwa tidak ada orang jang bisa masoek kemari, sedang di­

sini tidak ada oelar bisa, djadi menoeroet doegaan saja mestilah si pemboenoeh itoe datang dari loear. Dan waktoe saja ada di Borneo Tengah dahoeloe pernah saja lihat kedjadian begini. Djadi saja tjarilah anak soempitan itoe Sierta kapasnja. Seperti toean ketahoei kedoeanja betoel bertemoe".

(31)

Dalam pada itoe dokter hewan mengirim­

kan seekor marmot, sebab kebetoelan tidak ada binatang jang mesti diboenoeh. Laloe Soebroto mentjotjokkan doeri jang tadjam itoe kekoelit marmot itoe. Dalam satoe me­

nit maka marmot itoepoen mati dan koelit- nja meninggalkan bekas kena bisa oelar.

Moelanja binatang itoe gemetar, laloe te­

gang dan hilang.

„Doeri ini tjoekoep mengandoeng ratjoen oentoek memiboenoeh barang sepoelooh atau doea poeloeh orang lagi !" kata Soebroto kepada Hoofdcommissaris, jang laloe me- njoeroeh sipir mengambil botol ketjil. Dan botol itoe dipergoenakannja oentoek me- njimpan doeri tadi, jang dibawanja sendiri kekantornja.

Karena tidak ada jang akan diperiksa lagi, maka Hoofdcommissaris dengan Soe­

broto poen berangkat menoedjoe kekantor politie, dimana Raden Pandji Soebroto me­

nerima soerat-soerat jang perloe baginja.

Sesampai diroemah didapatinja Aida ma­

sih membatja djoega.

„Dan apa kabar dari Gouverneur ?"

tanja Aida. ,,Tetapi barangkali engkau hen­

dak minoem dahoeloe ? Apa jang akan saja ambilkan ? Air djeroek ?"

,,Baik, terima kasih ! Kalau boleh agak dingin sedikit !"

Sambil Aida memboeatkan air djeroek itoe, jang tidak djaoeh tempatnja, Soebroto bertjerita tentang perdjalanannja tadi.

(32)

„Tidak saja sangka, bahwa Patjar Koe- ning akan segera sekali moentjoel kembali, setelah sarangnja di Betawi baroe-baroe ini terbongkar".

„Apa jang dikerdjakannja sekarang ? Oeang palsoe ?"

„Boekan itoe sadja, malahan soedah ada seorang korban jang djatoeh !"

Maka ditjeritakanlah oleh Soebroto doe- doek perkara.

,,Dan Gouverneur meminta kepada saja, atas nasihat dari Betawi, soepaja saja soeka membantoe mentjari kepada pendjahatnja.

Boekan karena polisi tidak sanggoep, me­

lainkan segenap tenaga dikehendaki beker- dja, soepaja segera beres, karena kalau ter- lalai, nistjaja bertambah banjak djoega jang akan teraniaja, dan siapa tahoe kedjahatan apa lagi jang moengkin dikerdjakan oleh komplot jang tidak perdoeli apa ini dan sama sekali tidak menghargai djiwa ma- noesia".

,,Soedahkan tentoe bagaimana engkau memoelai pekerdjaan ini ? Kalau perloe eng­

kau katakan sadja apa mesti akoe kerdja- kan. Engkau tahoe, akoe sediia !"

,,Betoel saja beroentoeng sekali memper­

oleh seorang isteri jang segera mendjadi pembantoe jang tjakap dan tidak ada gen- tarnja. Engkau lekas sekali djadi detektif jang pintar nanti !"

,,Ah, sesoedah kedjadian di Bandoeng tempo hari didalam hotel Mas Atmo, ketika

(33)

kita moela ibertemoe, memang hati saja ter­

tarik akan pekerdjaan detektif. Sekarang apa jang hendak kita kerdjakan lagi ?"

„Pertama kita hari ini djoega berangkat ke Tretes, ketempat orang beristirahat. Kita taroehkan barang-barang kita di Hotel Tre- tes, tetapi segera poela kita kembali kemari oentoek meneroeskan penjelidikan, jaitoe saja akan kembali kemari, engkau tinggal doeloe disitoe".

„Bagaimana baiknja. Engkau lebih tahoe !"

Maka merekapoen berkemas dan mem- bajar oeang hotel. Soré mereka berangkat dengan auto ke Tretes.

Malam itoe djoega Raden Pandji Soe- broto kembali ke Soerabaja dengan auto lain. Ia teroes bekerdja sampai bésoknja.

Sorénja ia hilang poela kembali ke Tretes.

(34)

BAOIAN KETIGA

TPetecüß ^o&litoto mamcLian^ djO-la.

. OEMAH no. 10 di Sumatra-straat, jang soedali doea boelan kosong, tiba-tiba mendjadi ramai karena pedati dan auto bersilang datang membawa perabot roemah, sedang beberapa orang koeli asjik memibersihkan roemah dan pekarangan.

Beberapa toekang bekerdja memasang pa­

pan nama besar didekat pagar dihalaman depan, jang njata kelihatannja dari djalan besar. „Raden Soedimoeljo, Handelaar, ju­

welier". tertoelis dipapan itoe.

Sehari itoe djoega roemah itoe siap di­

hiasi. Malamnja datang seboeah auto be­

sar masoek kedalam pekarangan roemah itoe. Raden Soedimoeljo, saudagar permata dan mas intan, dengan adiknja jang perem- poean toeroen Hari auto itoe. Mereka di­

iringkan oleh seorang djongos. Didepan roemah jang terang benderang tjahaja lam- poenja itoe kelihatan djongos dengan sjauf- feur menoeroenkan beberapa koffer dari au­

to, diantaranja ada seboeah jang berat se­

kali.

Demikianlah Raden Pandji Soebroto se­

bagai djongos. Aida sebagai adik Raden Soedimoeljo dan seorang pembantoe Soöbro- to jang datang dari Betawi berkoempoel di-

(35)

dalam roemali baroe di Sumatraastraat itoe.

Sjauffeur merekapoen pembantoe dalam kan­

tor detektif Soebroto. Maksoed Soebroto dengan perboeatan ini ialah hendak meman- tjing kedatangan Patjar Koening keroemah itoe, ataupoen pembantoenja, soepaja diper­

oleh satoe djedjak sadja.

Dalam doea hari jang laloe Soebroto be- kerdja keras mentjari monjet jang pintar dan mentjari djedjak Patjar Koening jang lain, karena ia jakin, bahwa jang bekerdja ini adalah Patjar Koening. Soedah diperiksai- nja segala pendjoeroe kota Soerabaja, ia masoek kedalam pergaoelan orang miskin dibawah-'bawah djembatan, ia masoek ke­

dalam kampoeng jang djahat-djahat, ia me- lantjong disepandjang pelaboehan ditepi soengai teroes ke Tandjoeng Perak, ia ber­

kenalan dengan bangsa bandit dan pentjoeri, tetapi sedikitpoen tiada diperolehnja penoen- djoekan tentang Patjar Koening. Roepanja Patjar Koening memakaikan akal jang lain dari biasa, sehingga djedjaknja soekar di- tjioem.

Setelah mereka bersalin pakaian, maka semoeanja berkoempoel diberanda dalam, ses'oedah diperiksai segenap roemah itoe, bahwa tiada orang jang tidak disoekai dapat mendengarkan pertjakapan mereka.

„Nah !" kata Soebroto memoelai konfe­

rensi ini. ,,Sekarang kita moelai memasang djala kita. Moedah-moedahan Patjar Koe­

ning masoek kedalamnja, walaupoen saja

(36)

koeatir, bahwa ia akan lebih tjerdik dari kita, semoea. Maksoed saja begini : Raden Soedimoeljo seorang kaja jang dalam bebe­

rapa hari ini akan berdjoeal beli banjak dan menjimpan oeang banjak didalam roemah.

Saja sebagai djongos memboeat propaganda diloear tentang Raden Soedimoeljo. Besok tentoe akan ada beberapa boedjang minta kerdja disini. Kita ambil barang doea tiga orang. Diantaranja mesti ada dari koempoe- lan Patjar Koening, sebab merk dipapan di­

loear tentoe akan menarik hati komplot ini.

Raden Soedimoeljo amat kikir dan bengis.

Djongosnja dimakinja selaloe, sehingga si djongos tidak boleh tidak mesti bentji ke- padanja. Jang selebihnja akan kita serahkan ke:pada djalan keadaän. Menoeroet doegaän saja salah seorang boedjang itoe nanti mem- bantoe Patjar Koening masoek mentjoeri kemari oentoek menoekar oeang palsoenja.

Didalam soerat kabar kita moeatkan adver- tensi mengatakan, bahv/a Raden Soedimoel­

jo membawa barang permata dan perhiasan jang bagoes dan modern".

„Dari mana diperoleh segala barang itoe ?"

tanja pembantoenja.

„Dari beberapa saudagar jang boleh di- pertjaja. Raden Soedimoeljo mesti banjak ,\memboeat reclalne óeiitoèk dirinja, pergi ke

^restaurant jang besar-besar dan disitoe ber­

kenalan dengan orang banjak".

(37)

„Bagaimana orang bisa tahoe, bahv/a kita pada satoe waktoe mengoempoel oeang ba­

njak disini ?" tanja Aida.

„Loesa kita adakan disini tentoonstelling permata dan barang perhiasan, dan dalam hal jang lain-lain kita minta bantoean pers Sekarang tjoekoeplah kita bertjakap.

Malam ini djoega Raden Soedimoeljo de­

ngan adiknja mesti makan kerestaurant.

Bang Mioen, sjauffeur kita mendjaga roe- maJfi, dan saja melantjong sebagai djongos .

Maka segala jang diperintahkan Soebroto itoepoen dilakoekan oleh pembantoenja.

Dengan banjak riboet Raden Soedimoeljo naik autonja berdoea dengan Aida. Ia me- ngemoedikan autonja sendiri, sebab Bang Mioen mesti mendjaga roemah.

Soebroto sendiri setelah Raden Soedi­

moeljo berangkat, laloe menoetoep pintoe beranda depan jang perloe. Sesoedah itoe iapoen keloear berdjalan-djalan. Djongos sebelah menjebelah. jang ingin mengetahoei pendoedoek roemah jang baroe itoe soedah berdiri dipinggir djalan seperti orang omong- omong dengan teman-teman jang lain, tetapi sebenamja mereka mengawaskan roemah Sumatrastraat no. 10. Seperti djongos jang peramah Soebroto menjapa satoe koempoe- lan djongos dan boedjang perempoean jang^

sedang bertjakap-tjakap. Maka disitoe se-' perti biasa sadja memoelai pertjakapan dan dengan tjerdik didjoloknja pertanjaän dari teman jang lain-lain tentang keadaän toean-

(38)

nja. Dan dengan segan-segan moelanja Soebroto mentjeritakan hal-hal jang rèmèh- rèmèh, kemoedian diangsoernja mentjerita­

kan kekajaän Raden Soedimoeljo dan lain- lain. Dalam pertjakapao ini dibajangkannja djoega, bahwa ia agak bentji kepada toean- nja sebab kikir dan bengis. Ia maoe men- tjari kerdja lain, tetapi ada jang menahannja.

Ia tjeritakan semoea itoe lantaran ia ta­

hoe, bahwa segala tjeritanja itoe segera akan kembang kian-kemari. Dibajangkan­

nja, bahwa ia sanggoep membawa kawan- kawan nonton dan makan-^makan. Dengan pantjingan begitoe ia dipandang sefbagai kawan sekali oleh koempoelan boedjang itoe. Ada doea orang jang soeka mengikoet dengan Soebroto. Mereka berdjandji akan bertemoe nanti, kalau mereka soedah lepas kerdja.

Maka Soebrotopoen meneroeskan perdja- lanannja setelah mentrakteer mereka itoe soto Madoera jang kebetoelan laloe.

Ia hendak mentjari djedjak orang jang pandai mengadjar monjet itoe sedapat-da- patnja. Maka iapoen pergi ketempat jang ramai dan bertjakap disana sini dengan toekang djoealan dan djongos jang berte­

moe dengan dia, serta segala boeaja.

Pada waktoe jang ditentoekan oentoek poelangnja Raden Soedimoeljo dari restau­

rant ia kembali poelang. Tidak lama sete­

lah mereka poelang, maka Soebroto ke- loear lagi seperti djongos jang lepas kerdja

(39)

dan bermak'soed hendak pergi nonton de­

ngan teman-temannja. Betoel djoega didja- lan soedah menanti kedoea temannja jang baroe itoe. Barang tentoe sadja Soebroto selaloe mengawaskan dan memantjing-man- tjing kedoea orang itoe. Setelah menonton dan makan-makan maka berhanjoet-hanjoet- lah mereka itoe sampai laroet malam, dan Soebrotopoen tidak ketinggalan mentjerita- kan penanggoengannja pada Raden Soedi- moeljo serta betapa kajanja saudagar ini, sebagaimana ia kadang-kadang menjimpan oeamg banjak diroemah dan lain-lain, jang bisa menerbitkan selera pentjoeri dan pen- djahat. Dibajangkannja djoega betapa moe- dahnja orang bisa masoek keroemah itoe.

Dan waktoe bertjerai dengan merekaitoe, jaitoe soedah dekat pagi, maka Soebroto­

poen beroleh kejakinan, bahwa kedoea orang lain itoe termasoek golongan pendja- hat djoega, bila ada kesempatan.

Paginja Soebroto dengan pakaian jang boeroek pergi kebawah djembatan besar berpangkas ramboet. Disitoe orang ramai mentjeritakan hal pentjoerian jang aneh- aneh didalam kota. Ia pasang koepingnja tadjam-tadjam. Dan berangsoer-angsoer ia pergi doedoek beromong-omiong dengan orang miskin jang mempoenjai pondokan dibawah-bawah djembatan. Achirnja dike- tahoeinja dari segala pertjakapan dan pen­

dengaran itoe, bahwa jang bekerdja itoe se- soenggoehnja soeatoe komplot besar. Roe-

(40)

panja ada dapat orang mengoempoel seka­

lian pendjahat didalam kota, jang pintar- pintar, tetapi tiada orang jang tahoe siapa

keipalanja, dan begitoe poela tiada orang jang tahoe siapa jang masoek didalam kom­

plot itoe. Dan semoeanja orang takoet akan mendjahanamkan komplot, biarp'oen tidak tahoe siapa jang akan didjahanamkan, ter- oetama sekali sesoedah diketahoei, bahwa kassier itoe terboenoeh. Biarpoen kematian itoe masih dirahsiakan, tetapi orang diloear roepanja soedah tahoe.

Dan djoega betoel sebagaimana oleh Soebroto sehari itoe banjak orang minta kerdja. Maka dengan pengetahoean ten­

tang roepa pendjahat karena pengalaman banjak, diketahoeilah siapa jang dirasa per- loe diambil, jaitoe jang disangka mendjadi mata-mata Patjar Koening. Mereka diambil sebagai toekang keboen dan boedjang jang tidak menginap.

Dan semoea orang itoe bersama dengan kedoea sahabat Soebroto diintip kalau me­

reka keloear roemah.

Demikianlah Soebroto memasang djala- nja, dan sesoenggoehnja soedah agak tera­

sa, bahwa ikan jang ditjari moelai mende­

kati djala itoe. Beberapa hari lamanja tidak terdjadi apa-apa, diloearpoen tidak. Karena itoe didoega oleh Soebroto, bahwa komplot Patjar Koening ada mempoenjai maksoed jang besar.

(41)

„Aneh soenggoah", kata Soebroto kepada Aida. „Soedah beberapa hari tidak ada ter­

dengar orang ketjoerian, walaupoen soedah dioemoemkan, bahwa tidak oesah takoet memberi tahoe, kalau sekiranja ada terdjadi kemalingan oeang jang aneh itoe. Tjoema dengan memberi keterangan sebanjak-ba- njaknja kepada politie orang dapat meno­

long kerdja politie oentoek memboenoeh ke- djahatan jang loear biasa ini. Saja doega, bahwa Patjar Koening ada bermaksoed hen­

dak melakoekan kedjahatan besar".

„Apa tiidak dapat engkau ketahoei apa- apa tentang komplot ini ?"

„Tjoema sedikit sekali, sebab kerdjanja terlaloe tjerdik. Tidak ada orang tahoe siapa jang djadi pemimpin dan siapa jang memberi perintah. Menoeroet tjerita diba- wah djembatan, seseorang, jang akan didja- dikan perkakas, pada tempat jang gelap bertemoe dengan orang jang tidak dikenal- nja. Dan orang itoe memoelai mentjeritakan kesalahan orang itoe. Laloe dipaksa soe- paja melakoekan sesoeatoe perboeatan de­

ngan antjaman, bahwa ia akan diserahkan kepada politie, kalau tidak maoe. Kalau maoe, laloe diberi satoe boengkoesan oeang kertas palsoe dan disoeroeh menoekarinja ditempat jang ditentoekan dengan djalan mentjoeri masoek roemah. Oeang jang baik mesti diboengkoes kembali. Tidak boleh di­

ambil lebih dari harga oeang kertas palsoe itoe. Dan sesoedah itoe orang itoe disoe-

(42)

roeh berdjalan-djalan ditempat ramai, se­

dang boengkoesan oeang itoe mesti dibawa didalam sakoe. Dan disitoe boengkoesan itoe ditjopet atau ditjatjak orang, sehingga perkakas itoe sama sekali tidak dapat mem­

beri keterangan. Oepahnja didapatinja sa- dja didalam sakoenja".

„Bersamaän dengan tjerita kassier itoe, boekan ?" kata Aida.

>,Sesoenggoehnja. Inilah sebabnja politie tidak dapat mentjari djedjak Patjar Koe- ning ini".

,,Boekankah politie kenal moeka semoea toekang tjopet didalam kota ?"

„Memang, tetapi roepanja disini dipakai orang baroe, jang pintar sekali -oentoek me- lakoekan itoe. Atau barangkali Patjar Koe- ning sendiri ?"

,,Bagaimana dengan orang jang mempoe- njai monjet itoe ?"

„Dia hilang lenjap seperti ditelan boemi, tetapi saja jakin, bahwa ia pada soeatoe hari tentoe mesti moentjoel djoega".

,,Apa soenggoeh-soenggoeh engkau sang­

ka, bahwa Patjar Koening akan datang ke- tempat kita ini ?"

„Menoeroet gelagat jang saja rasai, boe­

kan Patjar Koening sendiri jang akan da­

tang kemari, melainkan perkakasnja. Ia sendiri barangkali akan melakoekan kerdja besar ditempat lain. Saja doega, bahwa di­

dalam beberapa hari ini kita akan mengha­

dapi soal jang hebat-hebat".

(43)

BAGIAN KE-EMPAT

M-onjet moentjoet kemljdti

ADA soeatoe hari Raden Soedimoeljo riboet didalam roemahnja. Katanja ia kehilangan oeang ƒ 25.— dari dalam sakoe badjoenja. Karena tidak ada orang ; lain jang dapat masoek kedalam kamar itôC"

maka ditoedoehnja djongosnja, Dolah, 'jakni Soebroto, mentjo-eri. Boekan main riboetnja.

Dolah moengkir dan karena tidak tahan ta- djam perkataän Raden Soedimoeljo didepan boedjang jang lain-lain, laloe Dolah meng­

gertak hendak menjerang toeannja, tetapi oentoeng lekas dipegang oleh sjauffeur Bang Mioen. Karena itoe Raden Soedi­

moeljo memanggil polisi, jang segera datang melakoekan pemeriksaan. Dolah dibawa kekantor polisi dan ditahan disana tiga hari lamanja oentoek diperiksa, tetapi kemoedian dilepaskan kembali sebab tidak tjoekoep ke­

terangan oentoek menahannja lebih lama.

Demikianlah Dolah mendjadi penganggoer dan achirnja ia terpaksa mentjari pemon­

dokan dibawah-bawah djembatan.

Pada soeatoe malam ditempat jang gelap ia dipegangkan orang.

,,Awas", kata orang itoe sambil mende­

kati Dolah, „idjangan bergerak karena di- roesoekmoe ada pisau jang tadjam sekali.

(44)

Sedikit sadja engkau bermaksoed salah, pi­

sau beratjoen ini temboes kedalam toeboeh- moe dan dalam beberapa menit engkau mati ditempat ini djoega".

Betoel poela terasa oleh Dolah seperti benda keras dibalik saroeng jang dipegang orang itoe diroesoeknja.

„Djalan pelan-pelan dan tidak boleh me­

lihat kepadakoe ! Engkau sekarang tidak poenja pekerdjaan dan karena tertoedoeh méntjoeri tentoe tidak akan dapat kerdja lagi, sebab engkau diawasi polisi. Sekarang baik bekerdja padakoe".

Soebro'to diam sadja, ia seperti orang ke- takoetan.

,.Besok malam engkau pergi mentjo^eri keroemah Mas Soediro di Peneleh, Dià baroe menerima banjak oeang dari pen- djoealan hewan. Boedjangnja besok malam tidak ada diroemah, dia sendiri sadja di- sitoe. Oeangnja biasa ditaroehnja dibawah bantal kepalanja. Nanti akoe beri engkau bagian besar. Bagaimana ? Soeka ?"

„Saja tidak pernah mentjoeri !" sahoet Soebroto.

,.Tidak apa. Anak ketjil bisa masoek dengan moedah kedalam kamar Mas Soe­

diro".

Laloe ditjeritakan djalan masoek kedalam roemah dan apa jang mesti diperboeat oleh Dolah.

,,Tetapi", kata orang itoe sesoedah Do­

lah menjatakan soeka achirnja, ,,oeang itoe

(45)

bockan engkau tjoeri begitoe sadja, melain­

kan engkau tjoema menoekari oeang sadja.

Bawa ini sekoempoel oeang kertas dan di- sitoe nanti engkau toekari oeang Mas Soe- diro dengan oeang kertas ini. Bersama ini ada botol ketjil berisi obat bioes. Besok engkau berdjalan-djalan dipasar besar di- tempat jang ramai sekali, bawa oeang itoe dalam boengkoesan dalam sakoemoe. Dja- ngan engkau permain-mainkan akoe, sebab kalau engkau main-main, djiwamoe tidak berharga sekepeng lagi ! Boengkoesan itoe mesti lepas sadja dalam sakoe ! Ingat, dja- ngan main-main !"

Diwaktoe itoe Dolah merasa poesing ke- palanja karena baoe jang sangat tadjam.

Karena kedjadian ini tiba-tiba ia tertje-' ngang, sehingga memberi sempat obat bioes itoe bekerdja lebih dalam sampai ia terpaksa doedoek ketepi djalan.

Ketika ia sedar kembali, dilibatnja orang itoe tidak ada lagi. Kedjadian ini tjoema berlakoe beberapa menit sadja, sehingga mereka tidak koendjoeng sampai ketempat jang agak terang ataupoen bertemoe dengan orang lain.

Sedjoeroes lamanja Dolah termenoeng. Ia berpikir. Didalam sakoe badjoenja ada boengkoesan jang tidak begitoe tebal. Di- rasainja isi boengkoesan itoe, ternjata, bah­

wa isinja oeang kertas baroe. Ada poela botol ketjil. Achirnja dipoetoeskannja akan

(46)

melakoekan pcrboeatan itoe, sebab tjoema dengan djalan begitoe ia akan dapat men- tjioem djedjak Patjar Koening. Tidak goena diberi tahoe polisi tentang ini, sebab ia ta- koet, bahwa orang jang bisa bekerdja de­

ngan gelap seroepa ini tentoe akan menga- Avaskannja selaloe. Karena itoe poela ia tidak berani berhoeboengan dengan pem- bantoenja. Moelanja ia berharap, bahwa ia akan disoeroeh pergi keroemah Raden Soe- dimoeljo, tetapi roepanja ia disoeroeh ke- tempat lain. Dan oeang Mas Soediro nanti tentoe akan dapat djoega dikembali­

kan, biarpoen sekarang mentjoerinja.

Demikianlah dilakoekannja pentjoerian itoe, sebab ia tahoe, bahwa kerdja jang se­

kali ini adalah oempama eksamen baginja.

Dan ia bermaksoed akan madjoe dengan baik dalam eksamen ini, moedah-moedahan ia akan dapat mengambil kepertjajaan Pa­

tjar Koening atau pembantoenja.

Walaupoen ia tjermat sekali mendjagai dirinja ditempat jang ramai menoeroet pe- rintahnja itoe, pada soeatoe ketika, waktoe ia memeriksa sakoenja dirasainja, bahwa boengkoesan jang dibawanja soedah bertoe- kar dengan boengkoesan jang tipis sekali.

Oentoek penoekaran f 500.— ia dapat ƒ 50.—, ah, loemajan djoega. Tetapi ia heran dan kagoem memikirkan toekang tjopet jang pintar itoe. Ditemipat ramai itoe ia awas se­

kali, lagi ipoela ia ada melihat doea orang mata-mata jang selaloe mengawaskan djoe-

(47)

ga. ^A/alaupoen demikian ia kena tjopet

djoega. .

Doea hari kemoedian ia dapat perintah, poela. Sekali ini ia tjoema mendengar soe- ara seraja ada barang jang dilemparkan ke- padanja. Soeara itoe tjoema mengatakan i

„Besok -malam. Hadji Karim. Boeboetari.

boengkoesan dibawah djembatan disana ! Darimana datang soeara itoe tidak diketa- hoeinja dan orangpoen disekelilingnja tidak kelihatan.

Inipoen dilakoekan oleh Dolah dengan berhasil. Tetapi siapa jang mengambil boengkoesan itoe dari bawah djembatan ti­

dak dapat diketahoeinja. Ia tidak berani mendjagai djembatan itoe, soepaja djangan terbit tjoeriga. Bagiannja diperolehnja di- tempat ia menaroehkan boengkoesan itoe.

Sekali inipoen harga pentjoerian tjoema be­

berapa ratoes roepiah sadja.

Walaupoen ia beloem djoega mentjioem djedjak Patjar Keening, Dolah tidak poe- toes harap, sebab didoeganja, bahwa sedikit hari lagi tentoe Patjar Koening akan mela- koekan kerdja besar, sebab polisi soedah ter'laloe awas.

Benar djoega doea hari sesoedah itoe ia dapat poela perintah gaib menjoeroeh ia datang besok malamnja kekantor s Lands­

kas poekoel 12 tengah malam. Ia tidak me­

nerima boengkoesan lagi, tjoema perintah pergi sadja.

(48)

Nah, inilah datang masanja ! Pasti peker- djaan besar ini oentoek penghabisan kalinja dan pasti Patjar Koening sendiri akan me­

mimpin.

Sekali ini ia mesti memberi tahoe politie dan pembantoenja. Ia tidak tahoe lagi apa jang terdjadi diroemah Raden Soedimoeljo, sebab ia takoet akan menghampiri roemah itoe.

Malam hari ia tidak berani berboeat apa- apa. Tetapi siang hari ditjarinja akal oen­

toek menghilang sebentar didalam tempat orang ramai diipasar. Dengan matanja di- berinja tanda seorang mata-mata jang tam­

pak disitoe mengawasinja. Didalam ramai itoe ia berlanggar dengan mata-mata itoe.

Dalam berlanggar tangannja- menjangkoet- kan doea potong soerat ketjelana dibawah badjoe mata-mata itoe. Sesoedah itoe ia moendar-mandir poela seperti biasa dan poelang ketempat pemondokannja seperti biasa.

Soerat jang satoe kepada polisi memberi tahoe, bahwa orang akan datang besok ma­

lam kekantor 's Landskas poekoel 12, dan jang satoe kepada pembantoenja, soepaja awas diroemaih besok malam.

Semalam jang ditentoekan itoe polisi dan bestuur sangat aktif sekali. Poekoel 12 ma­

lam dilakoekan penangkapan besar dibebe- rapa tempat dalam kota. Beberapa orang toealang dibawah-bawah djembatan dan be­

berapa orang lain ditempat jang tertentoe,

(49)

semoeanja ditangkapi, karena mereka itoe soedah lama diintip dan didoega berhoeboe- ngan dengan Patjar Koening. Begitoe djoe- ga dipelaboehan. Banjak poela orang jang tidak disangka-sangka kena tangkap sema­

lam itoe.

Dikantor 's landkas sedjak siangnja orang soedah bersedia. Dengan tjerdik sekali dapat beberapa orang polisi berpakaian pre-îj man ditinggalkan didalam kantor itoe waktóe!' kantor dikoentji, sedang tiada seorang djoega jang tahoe. Begitoepoen digedoeng dan roemah disekelilingnja banjak politie berseniboenji dengan rahsia.

Poekoel 12 tengah malam militer iang ber- djaga berboeat seperti biasa djoega, sebab termaksoed akan membiarkan pendjahat masoek dahoeloe kedalam kantor. Poekoel 12 liwat satoe menit tidak lama sesoedah ter­

dengar lontjeng berboenji, maka kelihatanlah seorang berbadjoe hitam menghampiri din­

ding kantor itoe. Ia pergi berdiri kebawah djendela. Sesampai disitoe dipanggoelkan- nja seékor monjèt keatas bahoenja, laloe di- soeroehnja memandjat djendela itoe dari len­

tera djalan. Diatasnja ada djeradjak besi jang agak rapat, tetapi masih bisa memberi masoek seékor monjèt. Setelah terdengar detak koentji dari dalam, maka orang itoe meninggalkan tempat itoe karena diwaktoe itoe soedah masanja poela soldadoe djaga melaloei djalan didekat tempat itoe. Seben­

tar soenji poela tempat itoe, dan tidak lama

(50)

kemoedian orang itoe kembali. Sekarang de­

ngan moedah disoengkitnja djendela kantor itoe. Setelah terboeka, maka ia kembali lagi ketempat jang gelap. Sesoedah djaga tidak kelihatan lagi, dengan tjepat ia kembali ke- djendela itoe laloe masoek kedalam kantor.

Demikianlah bertoeroet-toeroet masoek em­

pat orang jang berpakaian hitam serta ber- topèng hitam semoea.

Setelah hening sebentar maka kelihatan polisi dengan pelahan-pela:han mengepoeng kantor 's Landskas itoe. Didalam terdjadi hal jang hebat sekali. Baroe sadja terboeka peti besi jang koeat itoe, maka kamar tempat peti besi itoepoen terang benderang penoeh dengan tjahaja, sedang beberapa orang polisi dan militèr jang memegang pistol dan sena­

pan siap oentoek ditembakkan. Jang bertiga diantara pendjahat itoe men jerah diri ketika dapat perintah. Tetapi seorang diantara mereka tidak mengindahkan perintah itoe, melainkan ia menjerboe menjerang polisi, jang tidak ajal lagi menembak orang itoe.

Roepanja orang itoe mentjari mati ketika di- hhatnja, bahwa ia tidak akan dapat melepas­

kan diri lagi. Jang berdoea dibelenggoe, se­

bab jang seorang adalah Radèn Pandji Soebroto alias Dolah. Waktoe diboeka ke­

dok jang lain-lain itoe ternjata, bahwa mere­

ka adalah bandit jang terkenal dikota Soe- rabaja dan soedah lama ditjari oleh politie.

Hoofdcommissaris memboeka kedok pendja­

hat jang mati itoe. Ia tertjenang

(51)

„Hei, ini Mantri Politie Danoeredjo ! Me­

mang soedah saja sangka djoega, bahwa orang ini chianat, tetapi tidak sekali-kali di-

doega, bahwa ia jang empoenja kerdja oeang palsoe jang menggemparkan ini !"

„Dia tjoema djadi perkakas !" sahoet Ra­

den Pandji Soebroto. „Tidak boleh djadi dia jang pemimpin Patjar Koening, jang dapat bergerak di Betawi, Bandoeng dan tempat-tempat lain. Boleh djadi ada sesoea- toe sebab jang mendjatoehkannja kedalam tangan Patjar Koening jang litjin dan pintar itoe. Saja kira orang ini mend jadi korban dari pada kelemahannja sendiri".

„Djadi, pemimpinnja tidak ada disini ? ,,Saja koeatir ia masih ada diloear ! sa­

hoet Soebroto, „walaupoen saja tadinja ber­

harap, bahwa Patjar Koening sendiri akan memimpin kerdja ini".

„Siapa jang poenja monjèt ini ?" tanja Hoofdcommissaris. Monjèt itoe dapat di­

tangkap dengan moedah, sebab ia masih ber­

tali pand jang dilèhèrnja.

Mendengar pertanjaan itoe Soebroto laloe menghampiri salah seorang diantara kedoea pendjahat itoe. Dirabanja sakoenja dan di- keloearkannja dari sana sebocah pisang.

„Inilah dia jang empoenja monjèt itoe. Na- manja Tawako, berasal dari Hoeloe Maha­

kam di Borneo Tengah, dekat perbatasan dengan Borneo Inggeris. Lima tahoen jang laloe ia memboenoeh kepala kampoengnja dengan ratjoen oelar dengan soempitan. Ia

(52)

dapat hoekoeman seoemoer hidoep, dan di- bocang ke Noesakembangan, tetapi dengan memboenoeh beberapa orang pendjaga ia da- pat melarikan diri dari Noesakembangan .

„Bagaimana toean tahoe, bahwa dia ini orang itoe ?" tanja Hoofdcommissaris.

„Waktoe saja ketahoei, bahwa kassier itoe kena ratjoen oelar, saja teringat akan kedjadian di Hoeloe Mahakam dahoeloe.

Waktoe saja dapati doeri beratjoen dengan kapas itoe, maka doegaan saja itoe mendjadi kepastian, laloe saja periksa daftar_orang hoekoeman. Disitoelah saja ketahoei, bahwa si Tawako dapat melarikan diri dari Noesa­

kembangan, dan saja kenali dia karena saja soedah melihat po^tretn^a. Lagi poela saja tahoe, bahwa orang disana pandai sekali mengadjar monjèt. Dan monjèt jang pintar boleh diadjar oentoek segala matjam peker- djaan. Tetapi tidak saja doega, bahwa saja akan bertemoe dengan Tawako disini.

Toean hhat sendiri monjet ini pandai mem- boeka djendela ini dari dalam, walaupoen koentjinja soekar dan asing sekah". Laloe ia berpaling kepada Tawako. ,,Bagaimana mo­

njet ini dapat memboekakan koentji djen­

dela ini ? Bagaimana engkau mengadjar- nja ?"

Tawako berdiam diri.

,,Tidak goena semboenji lagi, Tawako ! Engkau tidakkan dapat lepas lagi 1 Lebih baik mengakoe sadja teroes terang !"

(53)

„Apa boleh boeat. Sesoenggoehnja saja merasa, bahwa inilah penghabisan hidoep sa­

ja. Oleh sebab itoe, baiklah saja tjeritakan ini kepada toean. Mantri Politie jang itoe kenal koentji djendela ini, laloe koentji seroeipa itoe dibeli dan diadjarlah monjet ini memboekakanja. Ia soedah tahoe djoe- ga, bahwa kalau ia disoeroeh memandjat

djendela, maka djendela itoe mestilah di-

boekanja". j. j-

„Apa dia. Mantri Pohtie ini, jang djadi kepala ?" tanja Hoofdcommissaris Politie.

„Tidak, dia tjoema djadi perkakas oleh Patjar Koening, begitoelah nama pemimpin kami jang terkenal."

„Siapa Patjar Koening itoe ?"

„Siapa dia saja tidak tahoe, orangnja poen saja tidak kenal. Saja tidak pernah bertemoe moeka dengan dia. Lagi poela tiada orang jang kenal roepan ja. Kami sëlaTöè dapat pe­

rintah rahasrà sàdja."

„Siapa jang memimpin gerakan oeang pal- soe ini disini ?"

„Patjar Koening sendiri 1"

„Djadi dia mesti ada disini ?"

„Pasti, tetapi ia tidak ikoet bekerdja sen­

diri. Ia tjoema memberi perintah sadja.

„Engkau barangkali tidak maoe mentjeri- takan siapa dia 1"

„Apa goena saja semboenjikan lagi ? Saja tahoe, bahwa saja sekarang soedah seperti berdiri didepan tiang gantoengan. Apa goena saja berdoesta lagi ?"

(54)

„Tapi tempat semboenjinja, sarangnja eng­

kau mesti tahoe, boekan ?"

„Tidak tahoe !"

„Engkau tahoe apa-apa tentang oeang pal- soe itoe ?"

„O, itoe oeang datang dari loear negeri."

„Bagaimana masoeknja kemari ?"

„Boleh djadi dari Hoelpe Mahakam. Di- sitoe banjak goea didalam pergoenoengan jang djarang ditempoeh orang dan dipandang orang sakti. Saja doega disitoe Patjar TCoe- ning aBiHmempoenjai sarangnja. Oeang ker­

tas dan segala barang haroes dibawa kesana dan dari sitoe disebarkan dinegeri ini de­

ngan bermatjam-matjam akal".

„Bagaimana dapat melaloei pebean jang bekerdja hati-hati sekali ?"

„Kadang-kadang dengan mesin oedara, se­

bab orang jang terbang didalam negeri ini tidak diperiksai barangnja."

„Apa engkau kenal orang jang satoe ini ?"

„Tidak, baroe bertemoe disini sadja."

„Bagaimana engkau tahoe, bahwa dia sa­

toe komplot dengan engkau ?"

„Kami semoeanja mempoenjai sembojan.

Didalam bekerdja seroepa ini tjoekoep sadja dengan menjeboetkan ,,Patjar Koening !"

,,Ja," kata Soebroto, ,,saja tahoe. Dengan perkataan itoe kami disini tadi berkenalan."

,,Saja masih tidak bisa pertjaja," kata Hoofdcommissaris, „jang Mantri Danoeredjo akan djadi begini. Didalam dienst ia terke-

(55)

moeka sekali dan terkenal radjin dan tjakap adjaib betcel !"

„Oentoeng rahasia penangkapan besar ini toean pegang tegoeh sekali," sahoet Soebroto.

„Dan saja merasa girang sekali jang toean sendiri memimpin. "Waktoe saja meminta toean mesti hati-ihati dahoeloe didalam kon­

ferensi dengan Gouverneur, adalah sebabnja karena saja soedah merasa, bahwa komplot ini sangat litjin sekali. Tetapi saja masiElie- ran bagaimana maka Danoeredjo tidak me- ngetahoei penangkapan jang akan dilakoe- kan malam inî !"

,,0, itoe 1" kata Hoofdcommissaris. ,,Me­

lihat gelagat kedjadian dalam beberapa wak­

toe ini dan mengingat akan pentingnja ke­

djadian ini, maka atas moefakat dengan chef saja dipoetoeskan, bahwa saja sendiri akan memimpin penjelidikan perkara ini. Kebetoe- lan saja sedang menambah koeat disiplin di­

dalam kalangan polisi, sehingga soedah per­

nah djoega dilakoekan pertjobaan dan pela- djaran pekerdjaan polisi siang atau malam.

Dengan begitoe sekoempoelan politie selaloe siap oentoek melakoekan kerdjanja dengan tiba-tiba pada saat manapoen djoega. Ketika saja terima soerat toean, maka adalah kerdja moedah sadja menjimpan rahasia ini sam­

pai poekpel setengah doeabelas. Jang lain- lain jang berdjaga disini adalah sekoempoe­

lan mata-mata jang tepat dibawah pendidi­

kan dan pengawasan saja, sehingga seorang- poen dikantor polisi tidak tahoe ketika mere-

(56)

ka ini melakoekan pendjagaan disini. Poekoel setengah doeabelas baroe saja beri perintah jang pasti. Itoelah sebabnja maka ^Mantri Da- noeredjo ini tidak tahoe, bahwa akan ada penangkapan."

,,Sajang boekan, tenaga jang sebaiknja ini sampai terdjeroemoes kedalam lembah kedja- hatan. Tetapi saja tahoe, walaupoen toean akan lebih tahoe, bahwa diantara seriboe djarang satoe jang berboeat seperti dia ini.

Tentoe ada sebab jang loear biasa."

„Ja, ini nanti kita boleh periksa. Baiklah sekarang kita periksa dahoeloe kedjadian di- tempat jang lain-lain."

Dengan perkataan itoe Hoofdcommissaris memberi perintah, soepaja membawa tang­

kapan itoe kekantor polisi dan mait Danoe- redjo ke C. B. Z. Setelah selesai Hoofdcom­

missaris berangkat dengan Soebroto menoe- djoe ke Sumatrastraat.

(57)

BAGIAN K E - L I M A .

Koe.nin<j

JI SUMATRASTRAAT ada kedjadian jang penting poela. Setelah Raden Soedimoeljo dan Aida menerima soe- rat Soebroto, maka merekapoen bersiap.

Bang Mioen tinggal teroes didalam kamar- nja, tetapi ia selaloe sedia menantikan tanda dari atas roemah, jang tidak berapa djaoeh letaknja dari kamar boedjang. Demikian- poen diatas roemah segala siap poela. Pin- toe kamar tempat Raden Soedimoeljo ada tiga boeah, satoe beshoeboengan kekamar dibelakang, satoe keberanda tengah dan satoe lagi keberanda depan. Jang berhoe- boengan kekamar belakang tidak berkoen- tji, sedang koentji pintoe kamar belakang ini dipegang oleh Bang Mioen, soepaja ia segera dapat masoek. Barang-barang per­

niagaan tersimpan didalam almari dikamar Raden Soedimoeljo.

Aidapoen sedia didalam kamarnja.

Kira-kira liwat sedikit setengah doeabelas, maka datanglah seorang berpakaian hitam kebawah djendela kamar Raden Soedimoel­

jo. Ia bekerdja disitoe sebentar dan tidak la­

ma sesoedah itoe maka tampaklah daoen djendela bergerak, agak terboeka sedikit.

Referenties

GERELATEERDE DOCUMENTEN

koekan Kea.diLan oemoem, apakah di-Hindia tidak selaloe katjau · sadja? Boleh djadi kalau perloe kita orang anak Hindia berani · P erang Guerilla, ' j aitoe perang

Karena tujuan dari sekolah (pendidikan tinggi) adalah untuk meJ:l(,lerbaiki atall merubah nasib agar tidak menjadi petani seperti orang-orang yang tidak

dominannya suk u yang menghuni. Jika orang Hokkian dari Medan datang ke Aceh. maka mereka berkomunikasi dengan bahasa Hakka. Jikalau tidak bisa. maka memakai bahasa

Maka dari sebab itoe kita soedah melihat, bahwa, sa-orang jang mengangkat barang jang diboewang oleh orang jang poenja (dari sebab dija tijada soeka mempoenjai lagi itoe

Orang jang menaroeh tèkèt poelang-pergi (re- tourbiljetten) atan orang-orang jang tidak akan mem- perhentikan pelajarannja di Hindia-Belanda (dalam hal ini hendaklah diingat,

(2) Dengan tidak mengoerangi atoeran dalam bahagian ke- tiga belas dan dalam paragraaf ketiga dari bahagian ketoedjoeh belas titel ini, maka kepala orang Boemipoetera dan orang T i

— nü • Aken balik korabali dengan apa jang kita hendak bitjaraken, kita moesti bilang, balioewa, d jika bener adarija, jang orang prampoean tjoema trima bibit sadja dan

Peker­ dja'an ini tida moedah, sebab alat-alatnja masih ada berhoeboeng pada beberapa rahsia jang tiada gampang boleh diperhoeboengkan oleh orang jang beloem mengarti betoel