• No results found

BIBLIOTHEEK KITLV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Share "BIBLIOTHEEK KITLV "

Copied!
16
0
0

Bezig met laden.... (Bekijk nu de volledige tekst)

Hele tekst

(1)

(2)

BIBLIOTHEEK KITLV

01554698

..

(3)

ff

•••••• J.

N+ PEN'LT.A'::0~~T DILG::' :;~i~OInC·I

TAI1AP I J·l.i"LI·--·J\.r'"[J '.:;_, ..

-:.s

I S7.:)

01cll

J . e . Cat ford

}.J~'!"_3J:.. j:.:· .. ·'1 S:iS'L~~A I ::JO-'",'SIA

(18n;··ri.~l i)C1.D.-i;r~.an

P1J,:)1~Ct' .!:?~:~r,llI.Jj:-~~·l\ .. j~.lT- it:~~~'~ :2::-_ (}"~~I :~'jlt~L.ir~ . .1l.}·_~· Dl\.-. ,.~\.IS_tl

... ,.

-

~

_') .... t!

(4)

fl - - -N'-t

J .R. FIRTH D.Al'T BRrrISH LINGUISTICS +

J.C. Catford

Perkembangan cabang ilmu apapun dipengaruhi oleh latar budaya dan poli tik tempat terjadinya. Hal ini nyata benar bagi linguistik. Agaknya sudah terkenal bahwC'. adanya sejumlah besar bahasa ye.:ng kurang dikenal

dan eksotik (menurut pandanga,n Eropa). Di 'Amerika utara merupakan dorongan yang kuat bagi berkembangnya linguistik di Amerika Serikat. Bahasa-bahasa Indian di Amerika telah membangki tkan minat paraahli bahasa - antropolog selama hampir seabad, dQU Leonard Bloomfield semuanya bekerja dalam lapang- an ini.

Di In!5gris, pertumbuhan wilayah jaj2.ban merupe.kan suatu faktor yang merangsang studi linguistik. Misalnya saja, adalah seorW1g Inggris yang bekerja pada kantor sipil India, Sir William Jones, sarjana pertarna yang mempelajari hubungan sebenarnya antara oiiliasa Sanskerta. dengan bahasa- bahas8. klasik Eropa y~g kuria. Pada tahun1786, dalam menunjukkan hubung- an i tu, if menyatbkan bahwa ba.l1,asa Sanskerta "memperlihatkan ikatan ke- sarnaan yong lebih kua.t fdengan' bahasa Latin dnn Yunanj}, bail<: dalam akar kerja maupun dallli~ bentuk tata bahasa, daripada yang mungkin terjadi se- cara kebetulu"'l: demiki2.n kuatnya sehingga tak seorang filologpun dapat memeriksa. ketiganya tanpa percaya bahwa ketiga bahasa itu berasal dari sumber yangs21!la, yang barangkali, tiada lagi . "I Ia selanjutnya mengatakan bahwa "bMasa Gothli dan "bahasa Cel til juga bcrasal dari sumber yang sarna.

Studi bahasa Oriental dan Afrika sampai sekarenb torus mendapat per- ha.tiaJ.1 utama dari p2.r.:=:. ahli bahasa Inggris. Namun, pa.tut dikemll-kakan ba.hwa moskipilll pnndangan Sir Willirun JonGs i tu menunju..1<:kan jalnn kepada perkem-

b~U1gan luas dalarn filologi - bandingan Indo - Eropa da~ asas umum lingu- istik bandingan pada abad sembilan belas, pa.ra nhli bahasa di Inggris me- mainka."l perman yang relatif kecil dalan perkembangc.urgya..

+Diterjemnhkan oleh Djoko Kentjono.

.... -....

(5)

- 2 -

Orang Inggris terkena1 karana lebih mementingkan hal-hal praktis - dengen penerapan - dari pada teori" Pendal2.l1iClll teori yang konsistem me-

}

ngenai ilakeka:t; dan bekerjanyn. bahasa pada umunmya~ dan mengenai asas-asas analisa d~ dcskripsi bahasa~ SGj~< la6~ tinggal pada sarjana Rontinental (dan, kemudian, AElcrika).

Barulah pCida t8.hun 1944 mirnbar pertD.:-:::J.8. ilmu bahasa Ui!lum di.bukQ. di Inggris -- di tempat yQ.llg' panto..s di School of oriental and African Studies of the University of London. Jabat2n pert~na dipeg~g oleh J.R. Firth, seorang sarjana yang sangat berpEmgm.:vh kepada perkembEtngan teori lingu- istik cldlir-akhir ini di Britaniao Firth D8Eliliki perasaan kesejar~~~

yang kuat serta sangat menyadc~i perkemb~g~ studi linguistik di Britania. Dia sendiri mengemukakan bahwa pe.d2. 2..b8.d sembi'lan belas dan awal abad dua puluh sumbc~g~~ utama Inggris kepadn linguistik ialah dal&1i bidang leksi- kografi (pembuatan k~ilUS), dalam dialektologi, den di atas segalanya itu, dalam fonetik.2 The New English

Dictiom~ry

yang besEU' 1.tu, YMg diliulakan oleh the London Phitological Society pada tahun

1879

d&~ yang kemudian terkenal sebagQ.i

Thq

Oxford Dictionary, meletak-kan standar baru dalam leksikografio Karya Joseph Wright English Dialect Dictionary merupakan contoh lain, dan ka~'ya ini menghubungkan leksikografi dengan dialektologi.

Minat Inggris yang teradat kopada fonetik merupak.:um komponen li- nguistik di Inggris yang ponting dan khas bcllkan sampai sekarang. Minat kepada bunyi uj<:1ran meniliki sejcU'ah yang panjang di Bri tania, sekurang- kurangny2.. mulai de.ri abad ko en2..il1 bolas. Kebanyakan dari penulis-penulis yang terdahulu torut2~a berurusan dengan penggnmbar<~ lafal bahasa Inggris pada zar.1an meroka, tetapi ada bcberapa y::mg minatnya lebih luas. Agaknya merlarik untuk dicatat bcllwa Jones, Orientalis tern&ila itu, juga tertarik kepada fonetik dan masalah trQll~kripsi dan transliterasi bahasa-bahasa ASIA.

Pondek,~,t2.n ya~8' lobih UJTIUQ kepada studi bunyi ujaran -- fonetik umum -- dikembangkan di Bri tani2.. selcuna abad senbil::1ll bolas. Di antara

(6)

- 3 -

pemuka perkembengon ini terdapat kelue..rgD. guru pidnto ywg he bat de.xi Skot -- ke1u2.I'ga Bell -- dan Hennr;'l Si-Jeet.

Alexander f1el ville Bell , ana1-c seor,:t;ng spesinlis da1eJn perbaikan

uca~an dari Edinburgh, berkuliah mengenai keunggulan bieara di University of Edinburgh pada pertengcllan abad sembilen belas, dan kemudian di London Bada tebun 1867 ia menerbitkan blil-u berjudul Visible Speech, the Science

.

.

.2f.

Universal Alphabi tics, lcarya perintis do-lam fonetik umum. Anakny2. y~g

bemama l1.lexander Graham Bell mengikuti (jejak) 2.Y~bnya dalam profesi ke- kelu2.rgaan i tu, ia beremigrasi. ke Kan.';;.da pada tahun 1870 dan padn tahun 1872 ke Amerika Serik:"l.t . Di sana ia paling j;erlcenal karen.? ia menemulcan telepon. Baik Melville maupun Gr~am Bell mempengaruhi Hennry Sweet, yang pada akhir abad sembilan bolas merupakan spesialis dalam fonctik dengan nama internasional, tetapi kurang dikenal oleh Universitasnya sendiri. Oxford. Pade. tahm1, 1902 Sweet, dalam sebUc.h surat kcpada waleil re~tor

Oxford Universi tys mengg::unbarl<;<'!l1 mata kulin.hnya sendix-i, fonetik, sebagai

"rna ta kuliah yang tale ada gun<ll1;'la bila. b0rdiri sendiri, sedangkan sekali- gus merupakan landasan bagi segala studi bahasa, baik yang teori tis mau-

.pun yang praktis." Pernyataan S'YlCet ini penting, karenamengemulcakan de-

ngan baik suatu pandangan yang masih berlaku dalam linguistik di Inggris:

pentingnya penga.tahuan fone.tik yang luas, baik praktis maupun teori tis, sebagai desar ponting dalam studi linguistik.

J.R. Firth sangat bersimpati deng2!1 beberapa dari tradisi Inggris ini. Ia sangat berminat terhadap bQhasa-b2~asa Ori ental -- ia pemah tinggal dan bekerja di India dan dipengaruhi oleh teori-teori linguistik ta ta bahasawan India. Dan i.:.. percaya bciliwa penga tahuan yang mendalam me- nge1ai fonetik penting bngi perkembangan toori lingui stik.

Sayn h2l1Ya dapat. membe-rikan gari s bes2.r bebcrapa cirL.yang utruM.

dari teori baha.sa Firth di; antaranya penekanannya terhadap Y'Ct.ng disebutnya

"komponen sosiologis" daleJil studi l inguistik; aJla1isa bahasa mcnurut

tingkat~ dan menurut strukt~ dan sistem; dan ~lirnya, teori fonologisnyaQ

(7)

... 4 -

Firth sangat dipengaru4i an't:odlpolog lnggris Polandia Bronislc.w Malinowski. Dalam mempelajari bahasa orang-orang yang belum bertulisan yang hidup terpencil, Halinm'lSki menjumpai masalah khusus dalnm pcnter-

jcmahane la menemukan keperluan untuk mcncmpatkan kata dalam konteks soluruh tutur dalam s1 tuasinya, dalarn, yang disebutnya "context of si- .tuation"(kontcks situasi) ••• yang memporlihatkan bahasa di satu pihak

penger.tian kontcks harus diperlu2.s dan dipihak lain bah\-la si tuasi tempat kata i tu diucapk2.n tidal<: pernci1 d2.pat dileltTati saja sebagai hal tidak

" 3

penting bagi ekspres linguistikIJ

Firth mengambil istilah "context of situation" tetapi, dengan ciri khas, ia memberikan arti ya..n.g lebih umum, lebih abstrak. ·Bagi Malinowski konteks si tuasi ialah lingkune-cU1 fisH: YWlg nyata dari suatu tuturcm. Bagi Firth, "medan hubung[U1" -- hubung[U1 antara orang yang memainkan pe- ran dalam masyarakat, kat a ynng mereka ucapkan, dan peristiwa, obyek lain dst. yang dihuhungkan deng3...n. mero1:.3.o

Perbedaan an taro. lingkungan ~isik dan kontekssi tuasi ala Firth dapat digamb2..rkan dengan membaycmgk21l si tuasi berikut: Dr. John Robinson, se- ora'1g dolder , umur

37,

memasuki k2j]jar tidur seorang pasien, Nyo Elizabeth Smi th, di l"rain Street

17,

Ifewtown, j2;1l

4: 30

sore,

17

Desember

1967,

d[ill berka ta, "HO\<T are "!tIe today?" (B2.g.:l.imana ki tn hari ini?). Si tuasi ini dapat saja ki ta teruskan penggrunbar~yn sampai kcpada bi.Lgian yang sema- kin kecil. Tetapi untuk mc~sud dcsk~ipsi be~asa kita melakukan nbstraksi situasi fisik yang kongkrit ho..l-h2.1 yang pcnting saja dari tuturan "Be..gai- mana ki ta hari ini?" Unsur-unsur penting inilah yang merupakan konteks situasi bagi tuturan itu, d~ ~tu tid~c memasukkan hal-hal kecil seperti ciri pengenal ~Jhusus para pcsertcmya (Dr. Robinson dan Ny. Smith), lokasi khusus, waktu, dst. Ya..'1g dimD..ksud d1 daleJnny.::'.. i2.1c.h due, pesertcr, yong se- ornng dokter drul yC'-n.g l?,in pasien, kareno.. p8nggun:1CU1 k::. tn "ki ta" dnl.::un me- negur seseorang merupnkon ciri khag ujaron dal~~ hubungan dokter pasien -- dst.

(8)

- 5· --

J3ngi Firth, bah.J.sa h[,J'uS dipc:1nja.ri sebagc1.i bugieen dcc1wn proses SOSi8.1, se rn,gai "sua tu ben tuk kehi'lup.:t.."1 r.13.."1usia, oleh-oleh sekedc>.r se- perangkat te.nda don isyarat yw.1.g arbi trer ." Kata-k3.t.:->. ini diambil dari sebuM karange..n ycmg di terbi tkun menje1ang f.1oninggalnya Firth pada tahun 1960; tetapi ia te1ah menc:k['illkan pentingnya. me1ihat bahasa sebngai geja1a s08ial sejak ta.."l-J.un 1930-etn. Da1&1l Imrangan yang s.:m3. i2 se1a.njutnya. ber- kata, "Dalam perjalenan hidup kit2. harus raempe1a.jari berma.c.:urr bentu..l(

ba.hasa ki ta secara bertahap seb8&D.i syarat kesortaan ki ta. da1a.ITl orgnisasi sosial kitaa Kita tid2k raenC~llpur aduk percnan kita dongan bc:rbngai bentuk bahasa ya..'1.g dikenclc:·nny2. dalom serao..cC]fJ g2.do-gado. Tindak2J1 yang ef ektif dan kesop~an menghadapai kepntutan bahasa da1nm konteks situasi . Ini membawa kita kepado.. pemungutan pengerti2n behasa terbatas (restricted

i a-

nguages)." De..n sela.'1.jutnya i<::: L1e!.lLL"1.jukkan ba"I-J.wa,'.'manusia sosia1 mengum- pulkan berbagai repertoir peranan yar.g jn1in-menjalin tanpa pertentangan atau ketidak-selar2.s:.m yang serius ••• Untuk kepenting2l1 1inguistik orang seperti i tu akan diancgap menguaSai konste1asi bahasa terbatasoi.4

Konsep "bahasa tcrbntas" ala Firth yang dihubungkan dengan terbagai peran yang dimainkan oleh perorangcill da1am masyarakat merupakan konsep yang ponting. Konsep "baha.sa utuh" dcraikian 1uas dan samar sehingga se- ring kita tidak dapat memakainya dal['J1l studi linguistik. Dengan menghubung- kM sebarang korpus bahan bahasa. yane ki ta pclajari dengan peran sosial . Y2ng ditempntinya kita. dapat msnilai deskripsinya kita dari pruianya sebngai bahasa. Firth mengecam para. ahli 10gik:.1 karena condongM menganggap kata dan proposisi mempunyai "makna." sendiri bagaimana juga di. luaI' peserta dala.m suatu konteks si tuasi "Saya menyarankan.", katanya, "bahwa suara tidak S~la sekali dipisahkan dari kompleks sosial tempat berfungsinya suara i tuf dan bahwa karenanya I implikasi tuturan I , dan dihubungk2l1 deng:m

"5

peserta-peserta khas da1am konteks situa.si yang dianggap umum"

Teori Firth sangat orisinil dan pribadi; tetnpi barangkali yang paling mengosankan ialah sekcdar bahvla teorinya ada 4i-nguis besar Amerika Leonard Bloomfield beranggapan bahwa studi makna bukan bagian yang sa.h dari

(9)

- ,6 -

linguistik -- bahwa pernyataan mengenai makna bentuk linguistik berada

dalam wilayah i lmu l;ln~ Sesudah terbi tn;ya buku Bloomfield, Language, pada tahun 1933, panci,,;,1:.gan ini pada umurrmya di terima di Junerika Serikat, dan baru tahun akhir-:~.hir ini para linguis Amerika telah mulai lagi stUdi makna secara s', ,~tematis dalrun i lmu linguistiko

Pada ·tahun 1930-an Firth menerima kenyataan bahwa bru1asa berurusan ctengan malma, da.Yl me:'1,iG:.ang tahun 1950-an menyatakan atau menyiratkan ba..YJ.wa pernyatw..n make.:::. menjadi maksud utama i lmu bnhasa.

Bagi Firth, mcima, ialnh seluruh jaringcn hubungan d8!l fungsi yang dimasuki oleh sebarc', -; Ul1Sur bahasa. "Saya bermaksud membagi makna" "

katanya pada

-

tahun J.?3~~9 "menjadi suatu rangkaian komponen .. Setiap fungsi

akan diberikan sebagai penggunaan bentuk bahasa atnu unsur dala..il hubung- annya dengan konteks -tertentu. Dengan kata lain, makna harus dianggap sebagai suatu koml"','-"'" h,ubungan konteks. Dan fonetik, tata bahasa, l ek- sikografi, dan semcl~,:' _ masing-masing mel1C'"ngani komponennya sendiri da- 1 run k omp I k e s l . t u C 1 <.' •. 1 2::', .:on t e. k snya ' yang SCFlUc'l.l. .

,,6

D I a ElIil k aryanya yG..ng mun- cuI lama sesudah i t- , i~ SynopSiS," ia monerangkan: "Untuk membuat pernya- taan makna seuara :Lj.n--'~i.stik, lebih dahulu ki ta menerima peristiwa bahasa sebagai keseluruh211 sc~'ta berulang dan sCl.ling bc:chubungan, lalu ki ta coba menerangkan skema te(lr~.·Gis yang terdiri dCl.Ti sebu.c".b. kerongka kerja kata- gori ••• 'lI'Iakna' dale.; l.')(mgertisn ini di Eha t pada sua tu rongkai2ll ting- katan y8Xlg saling beY' ~88naian (menutup?), kadang-kadang dalan urutan me:.. _

1:1urun - - mulai dC'.Xi '::nteks si tuasi dan berlangsuDg melalui kolokasi,

[onologi dan £onetik d8Xl kadanc--kadang menurut u:cutE'..n yang terbal ik,o' 7 , l\'Ieskipun ia l ebih lanjut berbi cara mengenai "1'e-

nye baran snali ti s pe-':'1".~ra taan men€Et'1ai malm2. pada serangkaian tingka tan, II

ia tidok menyira tka..YJ, . ;:ii1'tla or2l1g harus melalui semua tingka tan a tau bnhwEt orang harus selalu r::t'-,:: ",i dari tingkatan tcrtentu. Semu2, tingkatan meru- pnkan abs tro.ksi dan 0.:; ~'ubungkan ha..'1ya oleh kanyate..an bahwa semuanya ber- hubungan kepada bagj.i.~'1 yo.:rlg S3.:J1Et dalam bahasa. Satu-sa tuny3. syarat

(10)

- 7 -

teoritis ialah agar pern~at~nn-perny~taan mcng~ai aakna pada tingkatar, yang berbeC:".-bedc:. bersesuai2-YJ. dM ... ::>..ling m~longk3.pi.

Kita dapat Gemberikan ikhtis2X yan~ lobih jelas dari pandangan malma }I'irth denga.YJ. meneg8.skan suatu pembedaa.n ya,''lG l!lenjadi bELgian pent ·;.

dalDl!l teorinya.. Un sur-un sur ballaS3. Der.1asuki dua maCG.iTI hubungan, inter ';

atau fOITlil; da.YJ. situasionil. Hubung8.!l fornil berlaku dia2l1tara. unsur formil yang satu deng-an yanf:; lain, nisa.lnya hubl1Ttgru1 ant'll'a unsur lek8~'

kal dalam kolokasi,a-cau hubungan sintaksis antara kategori gramatikaJ~

hubungan antara satuan fonologis yang satu dengnn yang lain; dst. Hubl~r .. '.

an si tuasionil berlaku di antara unsur baha-sa dan unsur pembentuk non verbal dari situasi.

Karena un sur-un sur bahasa mernasuki kedun lTiaCQL1 hubung::m, bolehlah dikatakan bahwa uneiur-unsur i tu meopunyai Dakna formil dan si tuasionil"

Kolokasi merupetkan sa.lah satu tingkatan ybng nemungkinkan dibuat'7

nya pernyataan makna forDil~ }'irth mcmgartikan kolokasi sebngai asosia::;' (penerimaan-penerimaan) khas atau menurut kebiasaan dari kata-k8.ta dal~J teks. Dalaw kata ~ secara khas berkolokasi dengan kat a kerja to milk~

~la.T;l "A Synopsis';Firth berkata, dap2.tlah dinyo.takan dengan aman bahwa bagian dari 'n~dma I ~ dapa t di tun j u..ldcan oleh kolokasi seperti The !!Ee:..

milking the~, CmvS give milk Kata tigreses atau lionesses tida.k dJ.~:-:··

lokasiknn seperti itu d8Il .kata-kata itu sud"h jolns terpisah dalam mak:1"..

d t ' , t k 1 k . ",,8 K 1 k ' 1 h b k l' pa a 1ng.r:a 0 0 .8.81. 0 0 aS1 merupa..<an u ungan yang sarna se a l formil~ kenyatCl<.'lXl bah\va ~ berkolokasi dengcm milk dan bahwa tigresf<', ...

Ini sangat berbeda dari makna si tuasionilnya, takni hubungannya kepada un sur-un sur pembentukan nonverbal tertentu dari situasi, yaitu jenis binatang tertentu.

Makna pada tingka tan grama tikal merupakan f ase t lain (dala.l!l) JIB.1o~·

formil: pada dasarnya LlerupakWl "nilai'l yanp; diperol eh unsur grn.'7latikal atau kategori gramatikal yang m~apun dari hubun/3'annya. dengan unsur ata.' "

katcgori lain, jadi, "(Bentuk) tunggal dalam sistem jublall-dua lain mal(]-,')

(11)

- 8 -

gramatikalnya dari (bentu}~) tunggal dalam s~stem' jumlah-tiga atau si steQ jumlah-empat seperti dalam bahasa Fiji -- yang sedara formil membedakan (bentulc) tunggal, duaan,. jamak 'kecil', dan jamak 'bosar' .,,9_

Firth agaknya Qcnerangkan rlalma di tingkat fonologi dengan cara yaw,;

serupa: "makna" sebua.'l1 vokal, kabk3l11ah

L iJ,

dala.m sistem vokal tiga

L i - a - uJ , berhGda dari "maknn" vokal yang SaDa dalar.l sistem vokal

lima

Li -

e - a - 0 - uJo

Hakna-r.lakna ini yang diperoleh l..IDSur-unSur bahasa dari asosiasinya dengan unsur lain semuanya merupakan contoh makna formiL Sebaliknya, makna si tuasionil pada dasarnya adalah yang paling umum dianggap sebagai.

"makna": yai t1,l hubung8l1 an tara unsu:r a tau. ka tegori be.hasa dengan unsur diluar bahasa dalam situasi dimana bal1asa menjadi penghubung di antara peserta manusia da,lam suatu si tuasi sosial . Bukan hanya unsur leksikal dan gr2matikal yang pllDya makna situasionil: Ciri-ciri fonetis dan fono·· logis, dan bQ~an ciri-ciri ortografis, dapat mempunyai makna situasionjl, fusalnya, kata labor yang ditulis dengan

.=£E

alih-alih -e.G.: menunjukkf' . .11

makna si tuasionil bah.~an pada tingkat otrografi: makna pokoknya, "ada orang Amerika dalarl situasi ini, baik sobagai pengarang, pembaca, edito~,

atau p6nerbit~"

DalDlil memba11as makna saya telah monyebutka.l1 makna yang diperoleh un sur-un sur ba.'l1asa dari kea.l1ggotaan Qereka dalara suatu sistem. Pengertian bClhwa bal1asa i tu bersistem -- disusun d<'.Xi sisteQ-sisteIl --... t·erm yang ,. ,- saling member ikon nilai yang diperoleh Ser;l<:l.ta-Llata dari hub.ungan antara sesam£t.1:ia -- merupakan sesuatu yang asasi bagi linguistik strulctural Eropa yang bG:'--' kGf.lbang dalam tahun 1920-a..'1 dan 1930-an, kebanyakan berdasarkctn karya linguis besar dari SWis, Ferdinand de Sausure.

Firth merlbuat eksplisi t pembedaan yang borrnanfaat bagi tata bahasa dan fonologi, ya..'1g tidak selalu dilihat ole11 kaUl.ll "strulcturalis" Eropa-- yakni pCDbedaan antara struktur dan sisterl.

(12)

- 9 -

Struktur ialah susuno.n penyusuu::ll1 unsur secara sintagr:Jatis;

sistern i:J.lnh p8r';':J.gkat paradigril:.1tis satuan-satuan yang dapat rnengga

tikan disebarang ternpat, atQu unsur, dalam suatu struktur. Dnlill:l istilEh y.'!..nc; lebih seder'h2.na, struktur dapQt dibayangkc.:n sebagni pe- nyusunG.n unsur secara "horisonto.l"; sistirn Sebo.gCli perangkD.t term atau satuD.l1 yangflvertikal" J'ang Japat berad.a dirn:ma saja dalarn struktur. J;_ldi, do.l, n fOl1ologi, Kl VK

2 (konsonan aW:11-vokal konsonan akhir)

ad~lah struktur, yang daLtrn bahc.sa Inggris dimisalkan oleh k3ta seperti pi t, bit, pin, pen; sedangknn pcr.:1ngk.:lt-per~nDk;lt satuan kon,soll,:-ntal a.t'lU vok,,,lik yang dap.:lt beraaa di' Kl , V, Ctt,:lU K2 a.lo.l.lah sistern (jadi,

b2.h,ts:,~ Inggr~s kita rnernpunyai sistem konsonan avlal: p,b,t,d,k)g, ••••• ; sistern vOkal; i,e,x, •••••••• ).

Firth berhctti-hati dalarn menunjukkan bahwa. "unaur-unsur stru~tur"

terut:J.ma d:tlam hubungan gramatikal, rnempunyai penghar<!pan bers,ma dalarn suatu susunD.l1 yane bukan hnnya

ri1nc k~" i rm .

10 apa yang dimaksudkannya

ial.::.h bahw.cl. struktur grarnatikal, seperti SVO (subyect-v erb-ob jeot) tidak lL:.:rus berarti ranr,kaian waktu yang khas. DEilam b::lhasa Inmjris, hubungan gr::-tm::>tiknl yang disiratkan oleh unsur SVO ial:ll1, kebetulan saja, paling serine; dinyat3knll oleh adanya subyek, k3ta kerja, dan obyek, dalam rnEgkc.i::l.n w,lktu ynng det:likian, seperti dal::'Jn The boy loves ~ girl. VI:"l.L .upun bcSi tu, dal::tm beberapa bahnsn l:lin, raqgkaiE\l1 waktu kurnng erGt hubung[Uillya dangnn "susunan" struktural .. Demikianlah,d::llClm bahasa L,::ttin, hubun~an ye,nc disirIJ.tkA.n oleh SVO s:1ll1a saja tidak pcduli apnkah YanG diucapkan pu~r 3ifl::tt puel lum, ~ puel lam ur:lat, atau arnat puellam puor. Menurut peristila."'1r:tn yang nkhir -akhir ini menjadi ;~Gnk terkenal d:llan linc;uistik, Firth cukup ftW'lS untuk rnembed:lkan pada tingkat tata

bc~.h:~sa antarn. " s truktur dal:lm"--yang discbutnya "struktur -- dan "struktur p8rmukaan," yanG sering hanynlah merupako.n r.:lnglmian satunn bah.?tsa

menurut waktu.

(13)

- 10 ..

~ , • • J

Pendekutan Firth terhadap fonologi san~·orisinilnya.

Pendekatannya ditandai oleh dua eiri tertentu, yang "polisister.!is"

, -

dnn yang"prosodis" Ia ne[1b0dak~n struktur dari :sister.! dalam fonologi j tetapi dangan jalan eara itu in menolak teori fonem. Tentu saja ia benar-benar memenuhi teori fonem, yang telah diajarkpn clengab aktif dibawah pimpinan Daniel Jones di Uni'l{ersity College di London mulai kira-kira tahun 1920. D<::.n Firth sendiri pernah menj0cii pene;ajar disnna. Yang ia tolak ialah, perta~a-tam<::., gagasan bahwa,oran& dapat membentuk suatu sistem tunggal bagi fonem untuk pemeria~_ q,uatu bahasn, dan kedua, bahwa semua" atau harppir semua 'eiri fO:1is pembeda dalam suatu bahasa harus 'dikenakari pada tempat-tempat segmental tu)1ggal .•..

. . ,.I!'

Ke~eratan pertama timbul karena pcrtimbangan seperti berikut. Dalam banyak bahc\,~a jumlah bunyisegm~ntal yang dapat berada satu tcmpnt dalo.rn: 's,f'ruktur sangat berbeda dari jumlah yanG dapat berada dalarr:

, tel11pat y?:ng lain.

Dalam bahasa Jawa, misalnya, ada alternasi menyeluruh, suatu sistcm, sebclas hambatan dan paduan (afrikat) pada posisi awal kata --/p b t' d t d tj dj k g

?/.

Tetapi, pada posisi akhir kata, hanya empat hambatan yang muneul --/ptk

?/.

Teori fonem yang lazim pada waktu itu masyarakat agar masing-masing (d~rikeem~at) konsonnn akhir ini dianggap sebagai varian posisioriil~ atau alofon, dari empat, entah empnt yang mana,

dari kesebclas konsonan awalnya,·Ini membawa (kita) kepada masalah dalam teori fonem, yang memerlukan penemuan "netralisasi" dan "arkifonem":

lagi pula, menurut panclan~an F~rth, pengenaan keempat konsonan akhir tersebut kepada empat' konsonan yang lain tidak dapat dibenarkan. Tidak ada term dalam sistem berterm sebelas dapat memiliki "nilai" yang sarna dengan term dalam sistem berterm empat.

Firth memeeahkan persoalan itu hanya dengan mengadakan sistem phonematie units (satuan foncm' t is) sebanyak y·,:tnG diperlukan.

.

'

(14)

- 11 -

Sesudah menentukan struktur apa yang ada, dapatlah diketahui dimana saja dalam struktur harus diadakan suatu sistem yang berbeda. lnilah aspek polisistemis dari fonologi Firth.

Penolakan Firth yang kedua timbul dari pengamatan bahwa sering- kali pcrnyataan yang lebih ekonomis dap~t dibuat denGan menyarikan dari data fonis suatu tuturan ciri-ciri yane panjangnya mungkin lebih dari satu segmen. lni yang clisebutnya prosodi. Dengan demikian pe- merinan fonologi menurut struktur clengan dua jenis unsur yang bekerja didalamnya: sistem-sistem satuan fonematis, dan prosodi . lrJilayah suatu prosodi boleh jadi bagian suku kata, suku kata, kata, frase, kalimat. Jadi , dalam baklsa lnggris, mis;llnya, intonasi mempunyai prosocli fras8 atim kalim,-1t; tetupi d'llam b~lhasa Thai ia mempunY:li prosodi k",limat , do..n panj::mg-pendek, nada, dan tekanan mempunyai prosodi suku kata. S<::rinc; suatu ciri artikulatoris yang membedaknn dapat disurikan se-

b::',GE.~i suatu prosodi , sehinggr.i m8ngur:mgi jumlah satuan fonetis.

B~h~sa Rusia, misalnya, biasanya digambar menurut

5

fonem vokal dan 32 fonem konsonan: 12 dari 32 konsonan itu mengalami polatolisasi, yo.kni ,bunyi-bunyi seperti

5'

se7 yang berlaltJanan den(an

L I"JaJ, [fli/

yang berla"lO.nan dengan

LtaJ,

'dan seterusnya. Ketlau ki to. hanya memper-

hc.tikan sistem penuh dari bunyi-bunyi konsonantal yang tvrdapett pac1o.

posisi depan atau diantara vokal , kita dapat mengurangi jumlah satuan scgmentalan. \hlayah prosodi ini kira-kira setenco.h suku kata disalah satu sisi konsonannya: oleh karenanya ia mempengaruhi vokal yang di- depan o.tau dibelakang. Jadi struktur fonetisme bHhasa Rusia dada berbunyi sl~perti L dad

J ,

sedangkan struktur yang sama, dengan prosodi pe-

mv.latan yang dipas.:mgkan (y • • • • y) berbunyi seperti L dj dj

J.

Gaco.san Firth yang cemerlang dan orisinil itu sering diungkapkan , d8ngai1 bahasa yang kurane; jelas, Clan inililh sebabnya menu;apa pene;aruhnya

yang terbesar ada pada kolega ataul mahasiswa ji School of Oriental and African Studies.

(15)

... 12 -

-'.-,-:,stik di Bri tania dewasn ini banyak berhutanc kepada Firth,

, '. "'.~ T)'.1n padn saat ini sedikit saja lingguis Britania yanG clapat di -

,.; ·~i.:ln memrnktekkan sepenuhnya lingguistik ala Firth. Bacaimanapun,

-'~_ ~ !r.ep;:;.da komponen sosial" dlllambaha?C-\, kepada bahasa-bahasa terb,a t as,

, , ~'i) berbagai teo:d makna, kepada perbedaan antara struktur dan

:"'[;:"::11 dan kepada penerimaan teori-teori fonololji yang tidak hanya

;.: ,:c1,-:,7'"1':I.l fonem sebaeai satuan utama s3tu-satunya -- PenGaruh Firth

'c el::tli. ch rasakan tidak saja dalam lingguistik teori tis tetapi juga dalam

blCr"\~0~i bidang lingguistik terapan, seperti teori terjemah3n dan pe-

;'1.::;.s.;j:::l'clU bahasa, dimana ide mengenni bahasa-babasa terbatas dan pan-

(iCUl;;8.rl D.ln Firth mengenai makna dan mengenai fonologi pr6sodis dan

,

p(llisistemis telah terbukti kegunaannya.

'". ~::~lger Peder~(:p. The Discovery of Language, terjemahnn J. \~. Spargo.

~.Jiana University Press, 1962, h. 18.

,: ~ ~TC"m R. Firth. Papers in Linguistics, 1934 - 1951. Oxford University

:J:rcss, 1958, h. 92.

. -;

... ~ ., Bronislaw Halinowski. "The Problem of tviei.ming in PFimi tive Languages."

E~r:ppl(:ment I dalam C.K. Ogden dan I .A. Richards,

""-:8 Meaning of Ne::tning. New York; penerbi tan pertdma 1923, h. 306.

',~I!l R. Firth, "The Treatment of Language in General Linguistics,

;. T~dical Press, 19 Agust,us 1959, h. 146.

~~rth. Papers. h. 226. h. 19.

,. ,. ' J\ Synopis of Linguistics Theory, 1930-1955." Dalam John R. Firth, ed., ,~'~~dics in Linguistics Analysis. Oxford Uni versi ty Press, 1957, h. 8.

c.~~ Ibid., h. 11-12. Barangkali perlu ditambahknn bahwa istilah yang '~~~,L':-ng sering dihubunckan uengan kolokasi dalam 'linguistik Amerika

ialeh ko-okurensi (co-occurrence).

~ 0 }:"i rth. Papers, h. 227.

JC, F~.:cth. "Synopsis ," h. 17.

(16)

Referenties

GERELATEERDE DOCUMENTEN

Toen te Ternate het berigt ontvangen w a s , dat eenige rooverspraauwen, met 200 uit de residentie geroofde men- schen aan boord, nabij het eiland Lombok waren gezien, vertrok

Uit een onderzoek in de naburige residentien ingesteld bleek, dat genoemde NOERHAKIM vroeger onderwijs had gegeven in de zuivere Mohammedaansche leer, dat hij sedert Augustus 1862

voorts, omdat de Entente den oorlog voert in bondgenootschap met Japan, dat door de overgroote meerderheid der Chineezen beschouwd wordt als de natuurlijke vijand en rivaal van

kalveren met de Balineesche merkteekenen uit roode ouders geboren worden, of als op Madoera zonder bedenking zwarte stieren, in zooverre deze met het gewenschte type overeenkomen,

1 *.. 8 Bepalingen omirent de invoering van, enz. justitie op Java, en de residenten op Java en Madura, mits- gaders de residenten en andere hoogste gezaghebbers, in de

rechtsonzekerheid. Zelfs acht die gewestelijke bestuurder het onge- wenscht, dat bij de zelfbesturen het vermoeden zou rijzen, dat zij eenige bemoeienis met de Christelijke adat

domein nooit; dat was uit een oogpunt van praktijk ondenkbaar. Men zou steeds zijn recht moeten hebben kunnen bewijzen, en'de laatste Radja van Lombok, die zelf zijn rijk had

in de negorij Waai worden de opbrengsten van de in de dati doesoens staande gemoetoe-boomen of areng-palmen (die onder andere sagoeweer leveren) uitsluitend gereserveerd voor de