• No results found

ii ii stat stat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Share "ii ii stat stat"

Copied!
78
0
0

Bezig met laden.... (Bekijk nu de volledige tekst)

Hele tekst

(1)

Studi Kasus Dayah Putri Muslimat Mesjid Raya Sama langa

01 e h

Dra. Tri Qurnati

SI,r 'nglJu '~da fUlIltlS h~\lh. IAI~ AI-hurr

\

PUSAT PENELlTlAN ILMU SOSIAL DAN BUDAYA UNIVERSITAS SYIAH KUALA

DARUSSALAM·BANDA ACEH 1994/ 1995

I Studi Kasus Dayah Putri Muslimat Mesjid Raya Sama langa

01 e h

Dra. Tri Qurnati

SI,r 'nglJu '~da fUlIltlS h~\lh. IAI~ AI-hurr

\

PUSAT PENELlTlAN ILMU SOSIAL DAN BUDAYA UNIVERSITAS SYIAH KUALA

DARUSSALAM·BANDA ACEH 1994/ 1995

I

(2)

/

/

Puji dan syukur kepada Allah yang dengan limpahan rahmatMya laporan penelitian ini telah tuntas penyusunannya.

Selawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menuntun umalnya untuk menumbuh kembanQkan ilmu pengetahuan.

Laporan ~n~ merupakan hasil dari peneltian ya09 dilakukan pada Dayah Putri Huslimat Mesjid Raya. Penelitian dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu pada tan99al 2

sld 1 Oktober 1994 dan pad. tan99al 17 Oktober Desember 1994.

September sld 15

Semoga saja hasil penelitian ini dapat merupakan 5umbangan untuk dunia pendidikan pada umumnya dan dapat menjadi masukan untuk pengembangan dunia pesantren serta peningkatan mulunya pada khususnya.

Dalam pelaksanaan penelitian serta penYU5unan laporan ini peneliti telah banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih kepada Bapak Direktur PPISB yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk menQikuti dan melaksanakan penelitian ini. Ucapan terima kasih juga peneliti tujukan kepada seluruh stat dan karyawan PPISB yang telah membantu dalam berbagai ke9iatan yang berkaitan dengan penelitian dan penyu6unan laporan sehingga peneliti merasa sang at terbantu, baik berupa pelayanan peminjaman buku dan lain-lain sehingga semuanya dapat berjalan dengan lancar.

i i

/

/

Puji dan syukur kepada Allah yang dengan limpahan rahmatMya laporan penelitian ini telah tuntas penyusunannya.

Selawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menuntun umalnya untuk menumbuh kembanQkan ilmu pengetahuan.

Laporan ~n~ merupakan hasil dari peneltian ya09 dilakukan pada Dayah Putri Huslimat Mesjid Raya. Penelitian dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu pada tan99al 2

sld 1 Oktober 1994 dan pad. tan99al 17 Oktober Desember 1994.

September sld 15

Semoga saja hasil penelitian ini dapat merupakan 5umbangan untuk dunia pendidikan pada umumnya dan dapat menjadi masukan untuk pengembangan dunia pesantren serta peningkatan mulunya pada khususnya.

Dalam pelaksanaan penelitian serta penYU5unan laporan ini peneliti telah banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih kepada Bapak Direktur PPISB yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk menQikuti dan melaksanakan penelitian ini. Ucapan terima kasih juga peneliti tujukan kepada seluruh stat dan karyawan PPISB yang telah membantu dalam berbagai ke9iatan yang berkaitan dengan penelitian dan penyu6unan laporan sehingga peneliti merasa sang at terbantu, baik berupa pelayanan peminjaman buku dan lain-lain sehingga semuanya dapat berjalan dengan lancar.

i i

(3)

Rasa terlma kasih juga peneliLi tujukan kepada Bapak Bupati Kepa!a Daerah Tingkat 11 Kahupaten Aceh Utara, Bapak Carnal kecamatan Samalanga beserta staf, Bapak Kepala Desa Kampung Putoh, Bapak pimpinan Dayah Putri Huslimat Hesjid Raya Samalanga berserta keluarga serta seluruh guru (teungku) berikut para santr~wati yang telah memberikan kesempatan dan membantu peneliti dalam rangKa pengumpulan data penelitian.

Terakhir terima kasih yang tak terhin9g~ kepada Dr.

Huhammad Gade Ismail,MA serta Bapak Prof. Abidin Hasyim,H.Sc.

yang telah memberikan pengarahan dan petunjuk dalam rangka penyusunan laporan ini.

Semoga Allah memberikan imbalan yang sesual dengan amal baik yang telah Bapak/lbu;s8udara/i berikan kepada kami.

Arnin ya Rabbal Alamin.

Darussalam, 20 Februari 1995 P9neliti

Rasa terlma kasih juga peneliLi tujukan kepada Bapak Bupati Kepa!a Daerah Tingkat 11 Kahupaten Aceh Utara, Bapak Carnal kecamatan Samalanga beserta staf, Bapak Kepala Desa Kampung Putoh, Bapak pimpinan Dayah Putri Huslimat Hesjid Raya Samalanga berserta keluarga serta seluruh guru (teungku) berikut para santr~wati yang telah memberikan kesempatan dan membantu peneliti dalam rangKa pengumpulan data penelitian.

Terakhir terima kasih yang tak terhin9g~ kepada Dr.

Huhammad Gade Ismail,MA serta Bapak Prof. Abidin Hasyim,H.Sc.

yang telah memberikan pengarahan dan petunjuk dalam rangka penyusunan laporan ini.

Semoga Allah memberikan imbalan yang sesual dengan amal baik yang telah Bapak/lbu;s8udara/i berikan kepada kami.

Arnin ya Rabbal Alamin.

Darussalam, 20 Februari 1995 P9neliti

(4)

KATA PEliGANTAR. . . . • . . . . . . • • • • . . . . . • . . . • . . • . . • . . . . • . • . . . .. ii

DAfTAR IS1 ... .... '" ...•.... .. ... .. ...•.•....... iv

DAFTAR TABEL ... .

..

,

.

.

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..

~

... ...

,

... .

v

BI\B I PENDAHULUAN ilhB II 1.1 Latar Bela1<an9 Hasalah... ... 1

1.2 Per\~ dan Pembatasan Hasalah. ... ••... ... . 4

1.3 Tujuan Penelitian... ... ... 4

1.4 Mitnfaat Penelitian ... ,... . 5

1.5 Metode dan Tehnik Penelitian... .... 5

1.6 Populasl dan 8ampel Penelitian... ... 5

TINJAU~.N KEPUS'I'AKIII\N 2.1 Pengertian Motivasl. . . . 7

2. 2 ~mbagian Hoti vasi .. .. ... , . .. .... . ... ,... 8

2.3 Pengaruh ~tivasi Dalam Keberhasilan Belajar... . 9

2.4 Hal Yano Me/T1pengaruhi Timb..tlnya Motivasi.. ... ... 13

BAB III DESKRIPSI DAYAH PUTRI HUSLIMAT KESJID RAYA SAMALANGA 3.1 Sejarah Berdirinya ... ..... 15

3.2 Lokasi Dayah Putri Huslimat ... ... ... .. .. 17

3.3 Pelaksanaan Peodidil<a.'l Pa<ia Dayah Putri Huslimat, . . . 28

BI\B IV PEMBAflASiIN HllSIL PIlNELITIAN 4.1 Latar Bela'-no Daerah Asal Santriwati ... 41

4.2 Latar Belakang Pendidikan Santriwati ..... , ... ,. 46

4.3 Latar Belakang Sosial Santriwati ... 50

4.4 Pandangan Santriwati Terhadap Manfaat Pendidiknn Dayah ..... .... ,... 52

BI\B V KESlMPULI\N DAN SARAN 5.1 Kes.iJnpulan ......... ..... , .......

4.... .. ... . . ..

64

5.2 Baran... ... 65

OAFTAR ~CAAN. . . . . • .• ...•..•...........•...•.. ....•. ..•.•. 67

LA.lo{PIRJJl. . . . . .. •.......•...•......••...•....•.. . 68

iv

KATA PEliGANTAR. . . . • . . . . . . • • • • . . . . . • . . . • . . • . . • . . . . • . • . . . .. ii

DAfTAR IS1 ... .... '" ...•.... .. ... .. ...•.•....... iv

DAFTAR TABEL ... .

..

,

.

.

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..

~

... ...

,

... .

v

BI\B I PENDAHULUAN ilhB II 1.1 Latar Bela1<an9 Hasalah... ... 1

1.2 Per\~ dan Pembatasan Hasalah. ... ••... ... . 4

1.3 Tujuan Penelitian... ... ... 4

1.4 Mitnfaat Penelitian ... ,... . 5

1.5 Metode dan Tehnik Penelitian... .... 5

1.6 Populasl dan 8ampel Penelitian... ... 5

TINJAU~.N KEPUS'I'AKIII\N 2.1 Pengertian Motivasl. . . . 7

2. 2 ~mbagian Hoti vasi .. .. ... , . .. .... . ... ,... 8

2.3 Pengaruh ~tivasi Dalam Keberhasilan Belajar... . 9

2.4 Hal Yano Me/T1pengaruhi Timb..tlnya Motivasi.. ... ... 13

BAB III DESKRIPSI DAYAH PUTRI HUSLIMAT KESJID RAYA SAMALANGA 3.1 Sejarah Berdirinya ... ..... 15

3.2 Lokasi Dayah Putri Huslimat ... ... ... .. .. 17

3.3 Pelaksanaan Peodidil<a.'l Pa<ia Dayah Putri Huslimat, . . . 28

BI\B IV PEMBAflASiIN HllSIL PIlNELITIAN 4.1 Latar Bela'-no Daerah Asal Santriwati ... 41

4.2 Latar Belakang Pendidikan Santriwati ..... , ... ,. 46

4.3 Latar Belakang Sosial Santriwati ... 50

4.4 Pandangan Santriwati Terhadap Manfaat Pendidiknn Dayah ..... .... ,... 52

BI\B V KESlMPULI\N DAN SARAN 5.1 Kes.iJnpulan ......... ..... , .......

4.... .. ... . . ..

64

5.2 Baran... ... 65

OAFTAR ~CAAN. . . . . • .• ...•..•...........•...•.. ....•. ..•.•. 67

LA.lo{PIRJJl. . . . . .. •.......•...•......••...•....•.. . 68

iv

(5)

!l.h.LAMAN

T~B8L 1 DAgRA..q ASAL S'NTRIWIITI.

.

.

. .

41

TABEL 2 AS A!.. fAJi1'PIW'-.T! PiDIE PBR XECA..M.ATAJ'l. 70 TABEL " 0 A~AL SANTP.IWA1'I .AC'EH T.TTARA P&R i\FrJo._tiAT.A.li. 71 '!'A5EL 4 ;"SAf 8""'-:'5 lWA.:! IICEH ';ESAR ?ER ¥~GA~.A'i·AN ..

..

71

'!'P.SE!..

,

A~AL q.A,N'IP.IWATI ACE~ TIl'Ull PEF 1(~C"MAT"" . . 72 TABBr 6 LA-TAR BELAKANG PE!'itJID!!i.A.N PRADAy,a..H S"!-iTRTW;"T~ . 72 TIIBEL 7 PEKER,TA."~ OPAl'G TUA SANTR!WAT7 ,

. .. . .

7,

v

!l.h.LAMAN

T~B8L 1 DAgRA..q ASAL S'NTRIWIITI.

.

.

. .

41

TABEL 2 AS A!.. fAJi1'PIW'-.T! PiDIE PBR XECA..M.ATAJ'l. 70 TABEL " 0 A~AL SANTP.IWA1'I .AC'EH T.TTARA P&R i\FrJo._tiAT.A.li. 71 '!'A5EL 4 ;"SAf 8""'-:'5 lWA.:! IICEH ';ESAR ?ER ¥~GA~.A'i·AN ..

..

71

'!'P.SE!..

,

A~AL q.A,N'IP.IWATI ACE~ TIl'Ull PEF 1(~C"MAT"" . . 72 TABBr 6 LA-TAR BELAKANG PE!'itJID!!i.A.N PRADAy,a..H S"!-iTRTW;"T~ . 72 TIIBEL 7 PEKER,TA."~ OPAl'G TUA SANTR!WAT7 ,

. .. . .

7,

v

(6)

o

<

1.1 Latar Belakang Hasalah

Masalah yang inqin diteliti dalam penelitian ini adalah tentang

mengikuti difokuskan mengikuti

latar belakanq yang mendorong para pendidikan dayah. Dengan demikian

santriwati penelitian untuk mengungKapkan motivasi para santriwati pendidikan oayah, meliputi aspek-aspek asal usul mereka, lalar belakang pendidikan mereka serta latar belakang sosial ekonomi mereka,juga tanggapan mereka terhadap kegunaan pendidikan dayah.

Sebagaimana kita ketahui setiap individu melakukan S8suatu tentu ada penyebabnya. Penyebab itu adakalanya datang dari luar (motif ekstrinsik) dan adakalanya datang dari dalam individu

sekaligus Penyebab

itu sendiri (motif intrinsik), maIah bisa datano dari Iuar maupun dari dalam individu tersebut.

ini dapat mempengaIuhi pencapaian tujuan yang diinginkan dalam mengerjakan suatu pekerjaan.

Adapun yang mendoronq peneIiti untuk mengangkat masalah sebagaimana yang disebutkan sebelumnya adalah sebagai berikut. Pertama, kemampuan dayah untuk bertahan dalam percaturan dunia pendidikan meskipun ia hanya bermodalkan fasilitas yang kurang memadai, serta tidak menjanjikan peluang kerja seba9ai pegawai negeri. Semua yang tersebut di atas bukanlah suatu daya tarik yano dapat menjadikan dayah sebagai lembaga pendidikan yang mampu menarik banyak peserta didik untuk mengikuti program pendidikan di sana. Biasanya mutu pendidikan juga dipengaruhi oleh fasilitas yang baik.

Dan lembagB pendidikan yang bermutu baik selalu menjadi

o 1

<

1.1 Latar Belakang Hasalah

Masalah yang inqin diteliti dalam penelitian ini adalah tentang

mengikuti difokuskan mengikuti

latar belakanq yang mendorong para pendidikan dayah. Dengan demikian

santriwati penelitian untuk mengungKapkan motivasi para santriwati pendidikan oayah, meliputi aspek-aspek asal usul mereka, lalar belakang pendidikan mereka serta latar belakang sosial ekonomi mereka,juga tanggapan mereka terhadap kegunaan pendidikan dayah.

Sebagaimana kita ketahui setiap individu melakukan S8suatu tentu ada penyebabnya. Penyebab itu adakalanya datang dari luar (motif ekstrinsik) dan adakalanya datang dari dalam individu

sekaligus Penyebab

itu sendiri (motif intrinsik), maIah bisa datano dari Iuar maupun dari dalam individu tersebut.

ini dapat mempengaIuhi pencapaian tujuan yang diinginkan dalam mengerjakan suatu pekerjaan.

Adapun yang mendoronq peneIiti untuk mengangkat masalah sebagaimana yang disebutkan sebelumnya adalah sebagai berikut. Pertama, kemampuan dayah untuk bertahan dalam percaturan dunia pendidikan meskipun ia hanya bermodalkan fasilitas yang kurang memadai, serta tidak menjanjikan peluang kerja seba9ai pegawai negeri. Semua yang tersebut di atas bukanlah suatu daya tarik yano dapat menjadikan dayah sebagai lembaga pendidikan yang mampu menarik banyak peserta didik untuk mengikuti program pendidikan di sana. Biasanya mutu pendidikan juga dipengaruhi oleh fasilitas yang baik.

Dan lembagB pendidikan yang bermutu baik selalu menjadi 1

(7)

1ncaran masyarakat. Tetapi dayah dengan fasilitas seadanya masih mampu menjadi lembaga pendidikan pilihan dari masyarakat pedesaan. 1nl merupakan prestasi tersendiri yang patut diberikan perhatian oleh pihak yang terkait.

Oi samping itu terlihat adanya kaitan t ujuan

peserta

pendidikan suatu lembag3 pendidikan dengan didik kelembaga tersebul. Biasanya

antara masuknya lembaga pekerjaan lembaqa pendidikan yang menjanjikan pekerjaan terutama

sebagai pegawai negeri lebih diminati daripada pendidikan yang tidak menjanjikan hal tersebut.

masyarakat lebih tertuju kepada sekolah-sekolah yang

Animo segera dapat menyalurkan alumninya ke pasaran kerja. Contohnya untuk pendidikan tingqi, program diploma kequruan lebih banyak peminatnya daripada program strata 1 yan9 juga mempersiapkan tenaga kequruan. Yanq menariknya dayah tidak menjanjikan pekerjaao, tidak menjanjikan masa depan yang cerah, tetapi tetap diminati masyarakat. Hal ini mengqugah peneliti untuk menggaIi penyebab terjadinya hal tersebut.

Pendidikan pesantren bukanlah bertujuan untuk meneetak para santri menjadi pegawai dan tidak pula menyiapkan mereka untuk mengejar kepentingan duniawi, tetapi santri belajar hanya untuk memenuhi kewajiban mereka kepada Allah. Dhofier daIam bukunya "Tradisi Pesantren" seeara gamblang menjelaskan tentang hal tersebut di atas. la mengatakan: "Peodidikan pesantren bukanlah menqejar kepentingan kekuasaan, uang dan keagungan duniawi, tetapi ditanamkan kepada mereka bahwa belajar adalah semata-mata kewajiban kepada Allah", (1980:21)

S~benarnya dari llcapan ini dapat disimpulkan bahwa pendidikan pesantren hanya menyiapkan calon-calon wiraswastawan karena

1ncaran masyarakat. Tetapi dayah dengan fasilitas seadanya masih mampu menjadi lembaga pendidikan pilihan dari masyarakat pedesaan. 1nl merupakan prestasi tersendiri yang patut diberikan perhatian oleh pihak yang terkait.

Oi samping itu terlihat adanya kaitan t ujuan

peserta

pendidikan suatu lembag3 pendidikan dengan didik kelembaga tersebul. Biasanya

antara masuknya lembaga pekerjaan lembaqa pendidikan yang menjanjikan pekerjaan terutama

sebagai pegawai negeri lebih diminati daripada pendidikan yang tidak menjanjikan hal tersebut.

masyarakat lebih tertuju kepada sekolah-sekolah yang

Animo segera dapat menyalurkan alumninya ke pasaran kerja. Contohnya untuk pendidikan tingqi, program diploma kequruan lebih banyak peminatnya daripada program strata 1 yan9 juga mempersiapkan tenaga kequruan. Yanq menariknya dayah tidak menjanjikan pekerjaao, tidak menjanjikan masa depan yang cerah, tetapi tetap diminati masyarakat. Hal ini mengqugah peneliti untuk menggaIi penyebab terjadinya hal tersebut.

Pendidikan pesantren bukanlah bertujuan untuk meneetak para santri menjadi pegawai dan tidak pula menyiapkan mereka untuk mengejar kepentingan duniawi, tetapi santri belajar hanya untuk memenuhi kewajiban mereka kepada Allah. Dhofier daIam bukunya "Tradisi Pesantren" seeara gamblang menjelaskan tentang hal tersebut di atas. la mengatakan: "Peodidikan pesantren bukanlah menqejar kepentingan kekuasaan, uang dan keagungan duniawi, tetapi ditanamkan kepada mereka bahwa belajar adalah semata-mata kewajiban kepada Allah", (1980:21)

S~benarnya dari llcapan ini dapat disimpulkan bahwa pendidikan pesantren hanya menyiapkan calon-calon wiraswastawan karena

(8)

la hanya membekali para santri dengan ilmu pengetahuan yang pendaya gunaannya tergantung sepenuhnya kepada para santri i tu sendiri.

Kedua , menurut pengamatan peneliti peserta didik pada dayah semuanya berusia sekitar 11 21 tahun. Dan dalam psikologi mereka ini digolongkan ke dalam kelompok rernaja (DBPAG. RI,1984/1985:41). Lazimnya para rernaja lebih suka kepada tempat yang lebih banyak menawarkan kesenangan , yang dapat menyalurkan gejolak gairah remaja dan semua itu dapat diperoleh hila mereka sekolah di kota. Menilik kepada keadaan mereka secara umUffi, biasanya lokasi belajar yang akan mereka pilih tentu bukanlah dayah yang 6e1a1u berada di desa.

561a1u

Memang ciri berada di

khas dayab aotara lain adalah lokasinya desa (lihat Steenbrink, 1981: 21).

Selanjutnya pendidikan dayah yan9 cenderung otokratii serta terkurungnya santri dalam batas tembok yang memisahkan mereka dari dunia luar, juga bukanlah sua tu hal yang menarik yang dapat menjadikan dayah sebagai lembaga pendidikan yang diidamkan oleh kaum remaja. tetapi kenyataan menunjukkan bahwa dayab masih mampu menarik peserta didik untuk mengikuti pendidikan yang diselenggarakannya. Hal ini tentu ada

penyebabnya, itulah yang ingin diketahui oleh peneliti.

Ketigal tidak dapat dipungkiri bahwa dayah telah banyak berjasa untuk pembangunan bangsa dan negara. la mengkhususkan diri berkiprah dalam bidang pendidikan agama. la telah mencetak ulama dan umara. Mereka ini adalah penggerak dan pengayom masyarakat untuk dapat mengisi kemerdekaan dan

melaksanakan pembangunan di negara ini. Keberhasilan ini

menurut peneliti ada kaitannya dengan motivasi kerja baik

la hanya membekali para santri dengan ilmu pengetahuan yang pendaya gunaannya tergantung sepenuhnya kepada para santri i tu sendiri.

Kedua , menurut pengamatan peneliti peserta didik pada dayah semuanya berusia sekitar 11 21 tahun. Dan dalam psikologi mereka ini digolongkan ke dalam kelompok rernaja (DBPAG. RI,1984/1985:41). Lazimnya para rernaja lebih suka kepada tempat yang lebih banyak menawarkan kesenangan , yang dapat menyalurkan gejolak gairah remaja dan semua itu dapat diperoleh hila mereka sekolah di kota. Menilik kepada keadaan mereka secara umUffi, biasanya lokasi belajar yang akan mereka pilih tentu bukanlah dayah yang 6e1a1u berada di desa.

561a1u

Memang ciri berada di

khas dayab aotara lain adalah lokasinya desa (lihat Steenbrink, 1981: 21).

Selanjutnya pendidikan dayah yan9 cenderung otokratii serta terkurungnya santri dalam batas tembok yang memisahkan mereka dari dunia luar, juga bukanlah sua tu hal yang menarik yang dapat menjadikan dayah sebagai lembaga pendidikan yang diidamkan oleh kaum remaja. tetapi kenyataan menunjukkan bahwa dayab masih mampu menarik peserta didik untuk mengikuti pendidikan yang diselenggarakannya. Hal ini tentu ada

penyebabnya, itulah yang ingin diketahui oleh peneliti.

Ketigal tidak dapat dipungkiri bahwa dayah telah banyak berjasa untuk pembangunan bangsa dan negara. la mengkhususkan diri berkiprah dalam bidang pendidikan agama. la telah mencetak ulama dan umara. Mereka ini adalah penggerak dan pengayom masyarakat untuk dapat mengisi kemerdekaan dan

melaksanakan pembangunan di negara ini. Keberhasilan ini

menurut peneliti ada kaitannya dengan motivasi kerja baik

(9)

/

dari pihak kyai maupun santri. Oi dalam ·dunia pendidikan, hukum pertamanya mengatakan: "Seorang berhasil belajar karena ia 1n9in belajar" (Staton, 1978:20). Un9kapan di alas memperlihatkan adanya kailan yang erat an tar a pencapa1an hasil (berhasil belajar) deogBn motivasi (ingio belajar).

Penelitian ini dilaksanakan pada Dayah Putei Muslimat Mesjid Raya Samalang8 kareoa dayah inl memiliki

terbanyak di Daerah Istimewa Aceh, dan ia merupakan

santri dayah yanQ mengkhususkan diri untuk mendidik santriwati.

1.2 Perumusan daD Pembatasan Kasalah

Masalah yang utama dalam penelitian inl adalah mengapa santriwati mengikuti pendidikan pada Dayah Putri Huslimat Mesjid Raya Samalanga?

Dari permasalahan umum itu dijabarkan permasalahan secara lebih terperinci yaitu :

a. Darimanakah asal para santriwati itu?

b. Bagaimana latar belakang pendidikan mereka sebelumnya?

C. Dari stralifikasi s05ia1 manakah mereka?

d . Bagaimanakah pandangan mereka terhadap manfaat pendidikan dayah?

1.3 Tuiuan Pene1itian

Penelilian ini diharapkan dapal mengungkapkan tentang a. Daerah asal santriwati,

h. Latar belakang pendidikan mereka sebelum memasuki dayah, c. Slratifikasi 605ia1 para santriwati,

d. Pandangan para santriwali terhadap manfaat pendidikan dayah .

/

dari pihak kyai maupun santri. Oi dalam ·dunia pendidikan, hukum pertamanya mengatakan: "Seorang berhasil belajar karena ia 1n9in belajar" (Staton, 1978:20). Un9kapan di alas memperlihatkan adanya kailan yang erat an tar a pencapa1an hasil (berhasil belajar) deogBn motivasi (ingio belajar).

Penelitian ini dilaksanakan pada Dayah Putei Muslimat Mesjid Raya Samalang8 kareoa dayah inl memiliki

terbanyak di Daerah Istimewa Aceh, dan ia merupakan

santri dayah yanQ mengkhususkan diri untuk mendidik santriwati.

1.2 Perumusan daD Pembatasan Kasalah

Masalah yang utama dalam penelitian inl adalah mengapa santriwati mengikuti pendidikan pada Dayah Putri Huslimat Mesjid Raya Samalanga?

Dari permasalahan umum itu dijabarkan permasalahan secara lebih terperinci yaitu :

a. Darimanakah asal para santriwati itu?

b. Bagaimana latar belakang pendidikan mereka sebelumnya?

C. Dari stralifikasi s05ia1 manakah mereka?

d . Bagaimanakah pandangan mereka terhadap manfaat pendidikan dayah?

1.3 Tuiuan Pene1itian

Penelilian ini diharapkan dapal mengungkapkan tentang a. Daerah asal santriwati,

h. Latar belakang pendidikan mereka sebelum memasuki dayah, c. Slratifikasi 605ia1 para santriwati,

d. Pandangan para santriwali terhadap manfaat pendidikan dayah .

(10)

. '

>

Dengan terungkapnya keempa~ hal di atas, maka motivasi mereka memilih dayah 5sbagai tempat pendidikan mereka dapat

juga tersingkap.

1.4 Hanfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masuxan untuk kemajuan pendidikan pada umumnya, sedangkan seeara khusus diharapkan bermanfaat untuk menjadi bahan pertimbangan dalam pembinaan dayah maupun para santriwati.

1.5 Hetode Dan Tehnik Penelitian

Hetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus, dan untuk mengumpulkan data primer didasarkan pada tehnik observasi berpartisipasi, wawa near a mendalam serta dokumentasi. Adapun untuk memperoleh data sekunder digunakan cara studi kepustakaan. Setelah data diperoleh, maka ia akan dianalisis secara kualitatif.

1.6 Populasi dan Sampel Peneljtian

Populasi penelitian adalah seluruh santriwati pada Dayah Putri Muslimat Hesjid Raya Samalanga. Jumlah mereka ada1ah Lebih kurano 500 orang. Hereka ini seeing tidak berada di tempat bermingQu-minggu, karena mereka pulang ke kampung akibat tibanya musim turun ke sawah, musim kenduri, dan 1ain- lain. Sehubungan dengan adanya fluktuasi jumlah santriwati yang tetap berada d! dayah, maka peneliti mengambil jumlab mereka di saat normal yaitu 373 orang.

Untuk mengambil sampel pene1iti menggunakan pUrpQsive sampling, yaitu pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan

. '

>

Dengan terungkapnya keempa~ hal di atas, maka motivasi mereka memilih dayah 5sbagai tempat pendidikan mereka dapat

juga tersingkap.

1.4 Hanfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masuxan untuk kemajuan pendidikan pada umumnya, sedangkan seeara khusus diharapkan bermanfaat untuk menjadi bahan pertimbangan dalam pembinaan dayah maupun para santriwati.

1.5 Hetode Dan Tehnik Penelitian

Hetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus, dan untuk mengumpulkan data primer didasarkan pada tehnik observasi berpartisipasi, wawa near a mendalam serta dokumentasi. Adapun untuk memperoleh data sekunder digunakan cara studi kepustakaan. Setelah data diperoleh, maka ia akan dianalisis secara kualitatif.

1.6 Populasi dan Sampel Peneljtian

Populasi penelitian adalah seluruh santriwati pada Dayah Putri Muslimat Hesjid Raya Samalanga. Jumlah mereka ada1ah Lebih kurano 500 orang. Hereka ini seeing tidak berada di tempat bermingQu-minggu, karena mereka pulang ke kampung akibat tibanya musim turun ke sawah, musim kenduri, dan 1ain- lain. Sehubungan dengan adanya fluktuasi jumlah santriwati yang tetap berada d! dayah, maka peneliti mengambil jumlab mereka di saat normal yaitu 373 orang.

Untuk mengambil sampel pene1iti menggunakan pUrpQsive sampling, yaitu pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan

(11)

o

ydn~ cocok dengan tu juan penelit~an (Singarimbun 1989: 168 169). Adapun responden dalam penelitian 1ni berjumiah 100 orang. Mereka terdiri dari: a. Guru ( Teungku ) 11 orang, b. Santriwati 84 orang, c. Orang tua santriwati 5 orang.

Mereka semua dianggap telah dapat mewakili populasi karena pemilihan 9uru maupun santriwati telah mewakili daerah asal roasing-masing. Rhusus untuk santriwati, dasar pemilihan juga meninjau keias mereka. ~dapun pemil!han sampel dari kalangan orang tua/wali santriwati juga dianggap sudah Besuai dengan tujuan penelitian. Mereka mewakili daerah yang paling banyak mengirimkan santriwati ke dayah inl.

Penelltian inl juga melibatkan informan kunei. Untuk ini peneliti memiIih empat orang yang banyak memiIiki pengetahuan dan pengaIaman tenlang Dayah Putri ini. Kereka adalah: Pengasuh Dayah Putri HusIimat sendiri, KepaIa Desa

K~mpung Putoh, lbu Pengasuh Dayah ini (Ibu tiri Tgk.

Nuruzzahri Yahya) serta seoraD9 warga desa Letan99a yang pernah belajar pada Pesantren Mesjid Raya Samalanga.

o

ydn~ cocok dengan tu juan penelit~an (Singarimbun 1989: 168 169). Adapun responden dalam penelitian 1ni berjumiah 100 orang. Mereka terdiri dari: a. Guru ( Teungku ) 11 orang, b. Santriwati 84 orang, c. Orang tua santriwati 5 orang.

Mereka semua dianggap telah dapat mewakili populasi karena pemilihan 9uru maupun santriwati telah mewakili daerah asal roasing-masing. Rhusus untuk santriwati, dasar pemilihan juga meninjau keias mereka. ~dapun pemil!han sampel dari kalangan orang tua/wali santriwati juga dianggap sudah Besuai dengan tujuan penelitian. Mereka mewakili daerah yang paling banyak mengirimkan santriwati ke dayah inl.

Penelltian inl juga melibatkan informan kunei. Untuk ini peneliti memiIih empat orang yang banyak memiIiki pengetahuan dan pengaIaman tenlang Dayah Putri ini. Kereka adalah: Pengasuh Dayah Putri HusIimat sendiri, KepaIa Desa

K~mpung Putoh, lbu Pengasuh Dayah ini (Ibu tiri Tgk.

Nuruzzahri Yahya) serta seoraD9 warga desa Letan99a yang pernah belajar pada Pesantren Mesjid Raya Samalanga.

(12)

2.1 PenQertian Kolivasi

Motivasi adalah suatu kekuatan j1wa yang mendorong dan menggerakkan manusia bertindak untuk mencapa1 sesuatu Ta sangat berperan unluk menentukan keberhas~lan seseorang, kacena tanpa moliVBsi orang akan en9gan bekerja, atau bekerja tanpa antusias. Dengan demikian BuIit dlharapkan hasll kerje>.

yanQ baik darinya. Sebal~knya bekerja dengan diberangi moLivBsi yang baik akan menyebabkan seseorang bekeeja dengdn penuh interest sehlngga dapat menghasilkan hasil kerja yang maksimal Oleh sebab itu pekerjaan yang diawali oleh motivasi kerja yang baik merupakan pertanda akan diperolehnya hasil yang baik

Adapun pengertian motivasi yang lazim dalam dunia pendidikan dapat dilkuti pada penjelasan dari para pakar sebagaimana akan berikut 1nl. Penjelasan inl akan dapat membanlu

digunakan di penjelasan-

dipaparkan ki ta untuk.

mf>matlami pembahasan-pembahasan berikut yang banyak berkaitan dengan istilah ini.

Para ahli PSlkologi dan Pendidikan menyebutkan motivasi adalah dorongan untuk belajar (Staton 1978 : 20). Selanjutnya menurut Woodworth; motivasi adalah merupakan suatu keddaan diri indlvidu yanQ me!1yebabkan orang melakukan kelJliatan unLuk.

mencapai tujuan tertentu (Simanjuntak : 1578,203). W.S W1nkel memberikan penjelasan beberapd istilah yang beckaitan dengan molivasi s~belum sampai kepada penjelasan tentan9 ist11ah tersebut. Ptmjelasan pertamd mengenal pengertian kala "Hoti {"

dan kedua mengenai pengertian kata "Motivas1".tienurutnya motif

7

2.1 PenQertian Kolivasi

Motivasi adalah suatu kekuatan j1wa yang mendorong dan menggerakkan manusia bertindak untuk mencapa1 sesuatu Ta sangat berperan unluk menentukan keberhas~lan seseorang, kacena tanpa moliVBsi orang akan en9gan bekerja, atau bekerja tanpa antusias. Dengan demikian BuIit dlharapkan hasll kerje>.

yanQ baik darinya. Sebal~knya bekerja dengan diberangi moLivBsi yang baik akan menyebabkan seseorang bekeeja dengdn penuh interest sehlngga dapat menghasilkan hasil kerja yang maksimal Oleh sebab itu pekerjaan yang diawali oleh motivasi kerja yang baik merupakan pertanda akan diperolehnya hasil yang baik

Adapun pengertian motivasi yang lazim dalam dunia pendidikan dapat dilkuti pada penjelasan dari para pakar sebagaimana akan berikut 1nl. Penjelasan inl akan dapat membanlu

digunakan di penjelasan-

dipaparkan ki ta untuk.

mf>matlami pembahasan-pembahasan berikut yang banyak berkaitan dengan istilah ini.

Para ahli PSlkologi dan Pendidikan menyebutkan motivasi adalah dorongan untuk belajar (Staton 1978 : 20). Selanjutnya menurut Woodworth; motivasi adalah merupakan suatu keddaan diri indlvidu yanQ me!1yebabkan orang melakukan kelJliatan unLuk.

mencapai tujuan tertentu (Simanjuntak : 1578,203). W.S W1nkel memberikan penjelasan beberapd istilah yang beckaitan dengan molivasi s~belum sampai kepada penjelasan tentan9 ist11ah tersebut. Ptmjelasan pertamd mengenal pengertian kala "Hoti {"

dan kedua mengenai pengertian kata "Motivas1".tienurutnya motif

7

(13)

. /

.

adalah "Daya pen9gerak darl dalam dan di dal3.m subyek untuk melakukan aktivitas-aktivilas tertentu demi mencapai tujuan"

Sedaogkan rnot.i.vasi adalah "Daya penggerak yang telab mer:j1.c1.i aktif'! (Winkel, 1963: 27),

Adapun menurut Abin Syamsuddin Makmun, motivdsi adalab sualu keadaan yanq komplek dan kesiap sediaan dalam diri individu untuk becgerak ke arah tujudn tertentu baik disadari maupun tidak disadari (1981 28). Meskipun para ahli.

mendefinisikan kata motivasi inl dengan car a dan gaya yang berbeda, namun esensinya sama, yaitu

bert.lndak,

2.2 Pembd9ian Motivasi

dorongan untu\

Berdasackan cara limbul, tumbuh dan berkembangnya, maka :notivasi dapat dibagi dua, yaitu :

a. MoLiv2Isi intrinsik : motivasi yanQ datang dari individu itu sendiri.

dalam

b. Hot~va6i ekstcinsi~ motivasi yang datang dari lingkungan (Syamsuddin, 1981 : 30).

Di samping mengetahui pemba9~an mot~vasi, ada baiknyd

Juga cli sinl dibicarakan ten tang pengelompokan motif karen~

keduanya sa11ng bechubungdn ecal. Pada penjelasdn tecdahulu telah disebulkan bahwa mollf itu oi1a te!ah menjadi aktif disebut rnotivasl. Mutif itu menjadi aktif pada saal-saat lertenlu, hila kebutuhan untuk mencapai tujuan sang at dlrasakan/Olhayati (Winke1, 1983 : 27 ). Hotif juga dibagi dua yaitu ;

a Motlf primer: motif yany tidak dipelajari .

. /

.

adalah "Daya pen9gerak darl dalam dan di dal3.m subyek untuk melakukan aktivitas-aktivilas tertentu demi mencapai tujuan"

Sedaogkan rnot.i.vasi adalah "Daya penggerak yang telab mer:j1.c1.i aktif'! (Winkel, 1963: 27),

Adapun menurut Abin Syamsuddin Makmun, motivdsi adalab sualu keadaan yanq komplek dan kesiap sediaan dalam diri individu untuk becgerak ke arah tujudn tertentu baik disadari maupun tidak disadari (1981 28). Meskipun para ahli.

mendefinisikan kata motivasi inl dengan car a dan gaya yang berbeda, namun esensinya sama, yaitu

bert.lndak,

2.2 Pembd9ian Motivasi

dorongan untu\

Berdasackan cara limbul, tumbuh dan berkembangnya, maka :notivasi dapat dibagi dua, yaitu :

a. MoLiv2Isi intrinsik : motivasi yanQ datang dari individu itu sendiri.

dalam

b. Hot~va6i ekstcinsi~ motivasi yang datang dari lingkungan (Syamsuddin, 1981 : 30).

Di samping mengetahui pemba9~an mot~vasi, ada baiknyd

Juga cli sinl dibicarakan ten tang pengelompokan motif karen~

keduanya sa11ng bechubungdn ecal. Pada penjelasdn tecdahulu telah disebulkan bahwa mollf itu oi1a te!ah menjadi aktif disebut rnotivasl. Mutif itu menjadi aktif pada saal-saat lertenlu, hila kebutuhan untuk mencapai tujuan sang at dlrasakan/Olhayati (Winke1, 1983 : 27 ). Hotif juga dibagi dua yaitu ;

a Motlf primer: motif yany tidak dipelajari .

(14)

b. HOtlf sekunder: motif yang berkembang dalam diri individu karena pengalaman dan dipelajari.

Hotif-motif yang teI:"masuk dalam moLif primer pada umumnya terjadi seeara natural dan intrinsik. Yang lerma~uk

motif primer antara lain motif biologis dan kerohanian.

Contohnya, Idpar, haus. kegiatan dan iSlirahat. Molif l.Bl disebut juga motif dasar untuk memenuhi kebutuhan hidup

~anUSl.a. Dan ia timbul karena adanya instink mempertahankan hidup dalam dirl mereka sehin99a dengan adanya moLif i nl

mereka telap eksis dan mampu bertahan dalam kehidupan ini.

Adapun motif-molif yang termasuk dalam 9010n98n molif sekunder aotara la1n:

a. Motif 1:)05ia1, seperti: ingio diterima, 10gin dihargai, iogio merasa aman, dan la1n-lain.

b Motif obyektif dan interes, seperti: eksplocasi, manipulasi, minat.

c. Mot1f berpcestasi (lihat Syamsuddin, 1961 31) .

2.3 Penaaruh Hgtivasi Dala~ ~erhasilan Belaiar

Pada bab pendahuluan pernah disinggung tentang hukum pertama pendidikan ilu becbunyi: "Seseorang berhasil bel~Jdr karena in9in belaJar". Hukum ~ni menyiratkdn betapa eratnya hubungan motivasi dengan keberhasilan belajac, karena dalam belajar motivasi rnemegang pecanan penting. Tidak ada motiva~~

beraeti tidak ada belajar daiam arti yano sebenarnya (Staton, 1978 : 20). Hdl 1nl jelas dapdt dipahami kacena motivasi iLU timbul disebabkan adanya kebutuhan yano sanQat dirasakanl dihayati untuk mencapai tujuan. Dengan adanya rasa butuh itu/ seseoranq akan berpacu mencapai tujuan yang dling~nkan

b. HOtlf sekunder: motif yang berkembang dalam diri individu karena pengalaman dan dipelajari.

Hotif-motif yang teI:"masuk dalam moLif primer pada umumnya terjadi seeara natural dan intrinsik. Yang lerma~uk

motif primer antara lain motif biologis dan kerohanian.

Contohnya, Idpar, haus. kegiatan dan iSlirahat. Molif l.Bl disebut juga motif dasar untuk memenuhi kebutuhan hidup

~anUSl.a. Dan ia timbul karena adanya instink mempertahankan hidup dalam dirl mereka sehin99a dengan adanya moLif i nl

mereka telap eksis dan mampu bertahan dalam kehidupan ini.

Adapun motif-molif yang termasuk dalam 9010n98n molif sekunder aotara la1n:

a. Motif 1:)05ia1, seperti: ingio diterima, 10gin dihargai, iogio merasa aman, dan la1n-lain.

b Motif obyektif dan interes, seperti: eksplocasi, manipulasi, minat.

c. Mot1f berpcestasi (lihat Syamsuddin, 1961 31) .

2.3 Penaaruh Hgtivasi Dala~ ~erhasilan Belaiar

Pada bab pendahuluan pernah disinggung tentang hukum pertama pendidikan ilu becbunyi: "Seseorang berhasil bel~Jdr karena in9in belaJar". Hukum ~ni menyiratkdn betapa eratnya hubungan motivasi dengan keberhasilan belajac, karena dalam belajar motivasi rnemegang pecanan penting. Tidak ada motiva~~

beraeti tidak ada belajar daiam arti yano sebenarnya (Staton, 1978 : 20). Hdl 1nl jelas dapdt dipahami kacena motivasi iLU timbul disebabkan adanya kebutuhan yano sanQat dirasakanl dihayati untuk mencapai tujuan. Dengan adanya rasa butuh itu/ seseoranq akan berpacu mencapai tujuan yang dling~nkan

(15)

dalam m~ngerahkan segala daya upaya yang mampu ia lakukan.

Kerja kerds itu menggembirakan.

tentu akan m€'mbuahkan hasil yang

Dalam mengajar, 9uru yang 6e1a1u mampu menlmbulkan rase i ngin tahu peserta dldik terhadap peldjarannya leblh banyak Lerhasil daripada guru yan9 tldak melakukan hal tersebut. Hal 1ni disebabkan rasa in9in tahu akan mendorong mereka untuk mencari jawaban terhadap keinglnan lersebut. Dengan demikian mereka lebih aktif belajar dan senang belajar untuk memenuhi rasa 109io tdhu ini. Belajar yang didorong oleh rasa ingio tahu dalam jiwa, menyebabkan mereka b~lajar untuk fflenguasai ilmu pengetahuan yang sedang dipelajari. Alau dengan kata lain mereka belajar karena didorong oleh motif intriIll:;ik, mereka bukan b~lajar hanya untuk mendapat nilai tang baik, unluk memperoleh hadiah, mendapal pujian, dan lain-lain, belajar yang seperti ~nilah yang hasilnya lebih baik daripada belajar yang dlsebabkan hal lain di luar pelajaran itu {belajar karena motif ekstrinsik) . Belajar yang didorong motif intrinsik menyebabkan seseorang menguasai ilmu yang dipelajarinya dengan baik dan maksimal.

Adapun beldjar karena molif ekstr~nsjk, seperti belajar karena wen9harapkan nilal yang baik, bukan untuk memperoleh ilmu belum tentu menghaBilkan penguasaan ilmu yang ma\rsimal, karena belajar dengan motif seperli inl cenderung membuaL

pes~rta didik tidak beldjar maksimal. Beldjar didorong motif ini merupakan salah satu penyebab timbulnya "budaya nyontek", budaya membawa catatan dalam ujian serta budaya menygunakan

"joki" dalam ujian. Ini adalah sisi negatif dari belajar yang dimoto:ci motif ekstrinsik. Tetapi ini bukan berarti motif

dalam m~ngerahkan segala daya upaya yang mampu ia lakukan.

Kerja kerds itu menggembirakan.

tentu akan m€'mbuahkan hasil yang

Dalam mengajar, 9uru yang 6e1a1u mampu menlmbulkan rase i ngin tahu peserta dldik terhadap peldjarannya leblh banyak Lerhasil daripada guru yan9 tldak melakukan hal tersebut. Hal 1ni disebabkan rasa in9in tahu akan mendorong mereka untuk mencari jawaban terhadap keinglnan lersebut. Dengan demikian mereka lebih aktif belajar dan senang belajar untuk memenuhi rasa 109io tdhu ini. Belajar yang didorong oleh rasa ingio tahu dalam jiwa, menyebabkan mereka b~lajar untuk fflenguasai ilmu pengetahuan yang sedang dipelajari. Alau dengan kata lain mereka belajar karena didorong oleh motif intriIll:;ik, mereka bukan b~lajar hanya untuk mendapat nilai tang baik, unluk memperoleh hadiah, mendapal pujian, dan lain-lain, belajar yang seperti ~nilah yang hasilnya lebih baik daripada belajar yang dlsebabkan hal lain di luar pelajaran itu {belajar karena motif ekstrinsik) . Belajar yang didorong motif intrinsik menyebabkan seseorang menguasai ilmu yang dipelajarinya dengan baik dan maksimal.

Adapun beldjar karena molif ekstr~nsjk, seperti belajar karena wen9harapkan nilal yang baik, bukan untuk memperoleh ilmu belum tentu menghaBilkan penguasaan ilmu yang ma\rsimal, karena belajar dengan motif seperli inl cenderung membuaL

pes~rta didik tidak beldjar maksimal. Beldjar didorong motif ini merupakan salah satu penyebab timbulnya "budaya nyontek", budaya membawa catatan dalam ujian serta budaya menygunakan

"joki" dalam ujian. Ini adalah sisi negatif dari belajar yang dimoto:ci motif ekstrinsik. Tetapi ini bukan berarti motif

(16)

ekstrinsik sel~lu menimbulkan ddmpak negatif dalam dunia pendldikan sehingga tld.::sk perlll digunakan untuk mendOLot~g

peserta didik agar d~Pdt belajar d~ng3n balk. Sisi negat;f

~nl dapat diilindori dengap adanya Dllal moral dalam jiwa peserta dl.dJk. Umpamany=: PI~dlkat juar:- yang merekd sandang

(yang memang meleka iddmkan \ d~an membuat mereka malu

menyonte~, dan lUln-laih, 6ehingga meI~ka akan belajar dangan

g~al agar predikat tecsebut telap bisa disandang dan prestisenya lldak jatuh di mala teman-teman.

Motif inlrinsik dan ekstrinsik blsa limbul bila pendidik mau memperhall.Kan m~nat, perhatian, kebutuhan dan tujuan peserta dldik. Motif ekstrlnsik lebih mudah ditimbulkan daripada motif i~tr~nsi~. ~elapi 10i bukan becart~ ia tidak mungkin di tU:llbuh kembangkan

Dalam kenyataan mema~g terlihat anak-anak yang terpaksa sekolah atau d.lf'dKSa beli'l:ar sesuatl.. yang tidak disukainya biaaanya tidak b~rha511 dalam be!ajar, karena memang mot~f belajar tidak ada daIam ditI mereka. Keluhan tentany masalah

ini seeIng kita lemUl dl :ubrlk-rubrik kon6ultasi psikologi

dal~m Media-m~dla massa. B~asdny~ keluhan ini dapat terat~3i

dengan turun tangannya conselor

BelaJur ltu sanga: dlpengaruhi oleh epam faktor psikolo9is. Fa~tor terseb~t ada enam, yaitu: 1), Motlvasi,

,

) . Konsentrasi, 3). Reaks i, 4 ) . Organisasi, 5) . Comprehension, 6). Fepetio~ (Slaton, J978 . 2~) ,

BlId keenam faktor :ersebut dapat dipersatukan dalam proses belajar m~ngajar maka akan tercipta situasl yang

lebih banyak !fIember i h,:uapan dalam mencapai hasil maksimal •

ekstrinsik sel~lu menimbulkan ddmpak negatif dalam dunia pendldikan sehingga tld.::sk perlll digunakan untuk mendOLot~g

peserta didik agar d~Pdt belajar d~ng3n balk. Sisi negat;f

~nl dapat diilindori dengap adanya Dllal moral dalam jiwa peserta dl.dJk. Umpamany=: PI~dlkat juar:- yang merekd sandang

(yang memang meleka iddmkan \ d~an membuat mereka malu

menyonte~, dan lUln-laih, 6ehingga meI~ka akan belajar dangan

g~al agar predikat tecsebut telap bisa disandang dan prestisenya lldak jatuh di mala teman-teman.

Motif inlrinsik dan ekstrinsik blsa limbul bila pendidik mau memperhall.Kan m~nat, perhatian, kebutuhan dan tujuan peserta dldik. Motif ekstrlnsik lebih mudah ditimbulkan daripada motif i~tr~nsi~. ~elapi 10i bukan becart~ ia tidak mungkin di tU:llbuh kembangkan

Dalam kenyataan mema~g terlihat anak-anak yang terpaksa sekolah atau d.lf'dKSa beli'l:ar sesuatl.. yang tidak disukainya biaaanya tidak b~rha511 dalam be!ajar, karena memang mot~f belajar tidak ada daIam ditI mereka. Keluhan tentany masalah

ini seeIng kita lemUl dl :ubrlk-rubrik kon6ultasi psikologi

dal~m Media-m~dla massa. B~asdny~ keluhan ini dapat terat~3i

dengan turun tangannya conselor

BelaJur ltu sanga: dlpengaruhi oleh epam faktor psikolo9is. Fa~tor terseb~t ada enam, yaitu: 1), Motlvasi,

,

) . Konsentrasi, 3). Reaks i, 4 ) . Organisasi, 5) . Comprehension, 6). Fepetio~ (Slaton, J978 . 2~) ,

BlId keenam faktor :ersebut dapat dipersatukan dalam proses belajar m~ngajar maka akan tercipta situasl yang

lebih banyak !fIember i h,:uapan dalam mencapai hasil maksimal •

(17)

merupakan tempat tlngg::ll Si:Wlrl selama belaJar dl ddYdf-l

Ariapun meun8sah aoalah banyun::ln khusus yang dJ_9Unakan unt:J¥

melaksanakan shal-l berj6maah. Disamping itu Juga veriungsi sebagai tempat pusat kegiatan masyarakat desa Umpamcmya H' digunakan sebagai tempat b~rmusyawarah w~rg~ dpSd dan 1a1"- lain. Memang ddhulu ia berfungsi sebagal lempat belajdL agama dan tempat bermalam remaJ8 putra ~ps~ Oi sane mereka belaj~r menga.1l- dan ilmu penQe~nhuan agama. Pada masa yang 1a1u para remaJ8 pulrd Aceh tidak boleh lldur di rumah, letapl harus tidur dl meunasah. Blla mere~a tl.dur di rumah maka fl\ereka mendapat sanksi 8051a1, "bail( berlJpa. ejekan maUpl;fi

ppnQucilan.

Kini semUd t~lah berubah, tradlSl cema)a rutra Aceh tidur dan belajac di meunasah sudah berakhir. Kin1 para remaJa bermaIan di 8ana hanya sa)a malam-malam bulan Ramadhan unluk berladarus. Tradisi 1nl mulai mE>nghilang

masyaraka1.. Ar:eh diperklrokan pada .,.khu· tahun enam puluhan Kata "day::th" beniekatan lafalnya denqan kil'.:.a "Zawl yah"

dan kata 1'ang lerakhlr 1nl berasal darl Ara.b yang b~r~rll

pojok aldU sudut IEl1as 1~a3: 439) Dalam pendidikan Tsla~

wesjid merupakan sal~h salu tempdl pelaksan~an belajJr.

Oimasa lalu pada mesjld-mpS]ld dl Ardb terdapat b~9ian-bagldn

(halqah-halqah) untuk m~mpelajari keempat mazhijb dengan guru tertentu unluk sptlap ItC'lqah. Para murld belajar di sudut- sudut mesjid (Zawiyah) itu. Besar kemungk.inan kata dayah berasal dari kata zawiyah tersebul men9in9at kebudayaan Ac:eh banyak mendapat p~n9~ruh Islam setelah agama ini terse bar d~

merupakan tempat tlngg::ll Si:Wlrl selama belaJar dl ddYdf-l

Ariapun meun8sah aoalah banyun::ln khusus yang dJ_9Unakan unt:J¥

melaksanakan shal-l berj6maah. Disamping itu Juga veriungsi sebagai tempat pusat kegiatan masyarakat desa Umpamcmya H' digunakan sebagai tempat b~rmusyawarah w~rg~ dpSd dan 1a1"- lain. Memang ddhulu ia berfungsi sebagal lempat belajdL agama dan tempat bermalam remaJ8 putra ~ps~ Oi sane mereka belaj~r menga.1l- dan ilmu penQe~nhuan agama. Pada masa yang 1a1u para remaJ8 pulrd Aceh tidak boleh lldur di rumah, letapl harus tidur dl meunasah. Blla mere~a tl.dur di rumah maka fl\ereka mendapat sanksi 8051a1, "bail( berlJpa. ejekan maUpl;fi

ppnQucilan.

Kini semUd t~lah berubah, tradlSl cema)a rutra Aceh tidur dan belajac di meunasah sudah berakhir. Kin1 para remaJa bermaIan di 8ana hanya sa)a malam-malam bulan Ramadhan unluk berladarus. Tradisi 1nl mulai mE>nghilang

masyaraka1.. Ar:eh diperklrokan pada .,.khu· tahun enam puluhan Kata "day::th" beniekatan lafalnya denqan kil'.:.a "Zawl yah"

dan kata 1'ang lerakhlr 1nl berasal darl Ara.b yang b~r~rll

pojok aldU sudut IEl1as 1~a3: 439) Dalam pendidikan Tsla~

wesjid merupakan sal~h salu tempdl pelaksan~an belajJr.

Oimasa lalu pada mesjld-mpS]ld dl Ardb terdapat b~9ian-bagldn

(halqah-halqah) untuk m~mpelajari keempat mazhijb dengan guru tertentu unluk sptlap ItC'lqah. Para murld belajar di sudut- sudut mesjid (Zawiyah) itu. Besar kemungk.inan kata dayah berasal dari kata zawiyah tersebul men9in9at kebudayaan Ac:eh banyak mendapat p~n9~ruh Islam setelah agama ini terse bar d~

(18)

daerah ini. Setelah terjadi proses penyesuaian dengan lidah masyarakat Aceh maka terjadilah seperti yang digunakan sekarang

Dayah Putri addlah dayah yang hanya diperuntukkan untuk santriwali. la berbeda dengan dayah putra. Perbedaannya bukan nanya terbata8 pada jenis kelamin para santriJ tetapi juga pada kitab yang digunakan/ jam belajar utama serta mat.sri ilmu yang diajarkan. Untuk lebih jelas perhatikan hal berikut i}li:

Dayah Pl.ltri

- Meng9unakan kitab - kitab berbahasa Arab Melayu di- samping kitab-kitab ber- hasa Arab.

Waktu belaj~r utama adalah pada pagi hari.

- Tidak diajarkan ilmu alal se lain ,Nahu dan Sharaf.

Oavah Putra

- Hanya menggunakan kitab- kitab berbahasa Arab.

- Waktu belajar utama adalah pada malarn hari.

- Diajar ilmu alat lain 59-

lain Nahu dan Sharaf, se- perti Mantig dan Balaghah.

Perbeda~n itu berangkat dari anggapan bahwa daya naIar kaum wanita lebih rendah dibanding kaum pria dan masa belajar kaum wanita relatif lebih singkat dari kaum pria. Adanya anggapan masa b431ajar putri lebih singkat, rnungkin timbul dari pengalaman pengelola dayab yang selalu melihat fenomena kebanyakan para santriwati belajar di dayah hanya sekitar tiga tahun. S~telah itu mereka kembali ke kampUflg halaman untuk berkeluarga. Oleh sebab itu Pengasuh dayah mengatakan pendidikan

terakhir.

dayah adalah pendldikan sementara dan pendidi~an

Adapun adanya anggapan bahwa daya nalar wanita daerah ini. Setelah terjadi proses penyesuaian dengan lidah masyarakat Aceh maka terjadilah seperti yang digunakan sekarang

Dayah Putri addlah dayah yang hanya diperuntukkan untuk santriwali. la berbeda dengan dayah putra. Perbedaannya bukan nanya terbata8 pada jenis kelamin para santriJ tetapi juga pada kitab yang digunakan/ jam belajar utama serta mat.sri ilmu yang diajarkan. Untuk lebih jelas perhatikan hal berikut i}li:

Dayah Pl.ltri

- Meng9unakan kitab - kitab berbahasa Arab Melayu di- samping kitab-kitab ber- hasa Arab.

Waktu belaj~r utama adalah pada pagi hari.

- Tidak diajarkan ilmu alal se lain ,Nahu dan Sharaf.

Oavah Putra

- Hanya menggunakan kitab- kitab berbahasa Arab.

- Waktu belajar utama adalah pada malarn hari.

- Diajar ilmu alat lain 59-

lain Nahu dan Sharaf, se- perti Mantig dan Balaghah.

Perbeda~n itu berangkat dari anggapan bahwa daya naIar kaum wanita lebih rendah dibanding kaum pria dan masa belajar kaum wanita relatif lebih singkat dari kaum pria. Adanya anggapan masa b431ajar putri lebih singkat, rnungkin timbul dari pengalaman pengelola dayab yang selalu melihat fenomena kebanyakan para santriwati belajar di dayah hanya sekitar tiga tahun. S~telah itu mereka kembali ke kampUflg halaman untuk berkeluarga. Oleh sebab itu Pengasuh dayah mengatakan pendidikan

terakhir.

dayah adalah pendldikan sementara dan pendidi~an

Adapun adanya anggapan bahwa daya nalar wanita

(19)

o

lebib rendah berpi)aknya.

dari kaum pr~a tidak diketahui dasar Hunokin sa]a anggapan 1nl timbul dari pengaruh

to~oh-tokob abad pertenyahan. SebenarnYd angQapan inl adalah anggapan yang kel~ru. Dalam Psikologi hal ini tidak diakui.

Seorang psikolog wanita yang men~ruh perhatian dalam ka]13n mengenai mentalitas kaum pria menyebutkan "waniLa 5ama S8J8

dengan pria dalam Intelpgensi, tetdPi kadang-kauang bahkan lebih dari pLia" (Hutahhari, 1966 : 149) .

Lebih lanjut lagi yang perlu dikemukakan di Sil11

dayah ini adalah pengikut larikat Syathariah. 01 masih dilaksanakan aeara UKalut It (kha!wat) pada Ramadhan dan berpu8sa sebanyak 15 hari di bulan Rajab dimulai darl tanggal 1 sampai dengan 15 Rajab.

sini bulan yang

Aneka rnacam pohon buah-buahan tumbuh di halaman komplek dayab inl. Di antaranya adalah pohon manlJga, kelapa, durian, jambu. belimbing wuluh, jambu biji, embacang, rambutan, coklal, kuini dan kecapi. Buah-buahan in~ boleh dipetik oleh santriwati kecuali pohon-pohon lerlenlu yang telah d1ber1 tahukan sebelumnya kepada para santriwati.

Kebersihan komplek ini juga cukup terjaga. P3:ra santriwati secara bergiliran membersihkannya set1ap pagi dan setiap hari JUlnat 1'an9 dinyalakan sebagai hari gotong-royong umum. Pada hari ter5ebut semua santriwati di~ajibkan

membersihkan kamar masing-masing dan setelah itu fTlereka dikerabkan untuk membersihkan sarana-sarana umum seperti b~k

air, WC, saluran pembuangan air, sumur, dan sebaqdinya.

Meskipun kebersihan cukup terjaga namun para sanlriwati cukup kewalahan menghaoapi nyamuk yang tak mau berdamai dengan siapapun termasuk dengan mereka yang biasanya dihormati oleh

o

lebib rendah berpi)aknya.

dari kaum pr~a tidak diketahui dasar Hunokin sa]a anggapan 1nl timbul dari pengaruh

to~oh-tokob abad pertenyahan. SebenarnYd angQapan inl adalah anggapan yang kel~ru. Dalam Psikologi hal ini tidak diakui.

Seorang psikolog wanita yang men~ruh perhatian dalam ka]13n mengenai mentalitas kaum pria menyebutkan "waniLa 5ama S8J8

dengan pria dalam Intelpgensi, tetdPi kadang-kauang bahkan lebih dari pLia" (Hutahhari, 1966 : 149) .

Lebih lanjut lagi yang perlu dikemukakan di Sil11

dayah ini adalah pengikut larikat Syathariah. 01 masih dilaksanakan aeara UKalut It (kha!wat) pada Ramadhan dan berpu8sa sebanyak 15 hari di bulan Rajab dimulai darl tanggal 1 sampai dengan 15 Rajab.

sini bulan yang

Aneka rnacam pohon buah-buahan tumbuh di halaman komplek dayab inl. Di antaranya adalah pohon manlJga, kelapa, durian, jambu. belimbing wuluh, jambu biji, embacang, rambutan, coklal, kuini dan kecapi. Buah-buahan in~ boleh dipetik oleh santriwati kecuali pohon-pohon lerlenlu yang telah d1ber1 tahukan sebelumnya kepada para santriwati.

Kebersihan komplek ini juga cukup terjaga. P3:ra santriwati secara bergiliran membersihkannya set1ap pagi dan setiap hari JUlnat 1'an9 dinyalakan sebagai hari gotong-royong umum. Pada hari ter5ebut semua santriwati di~ajibkan

membersihkan kamar masing-masing dan setelah itu fTlereka dikerabkan untuk membersihkan sarana-sarana umum seperti b~k

air, WC, saluran pembuangan air, sumur, dan sebaqdinya.

Meskipun kebersihan cukup terjaga namun para sanlriwati cukup kewalahan menghaoapi nyamuk yang tak mau berdamai dengan siapapun termasuk dengan mereka yang biasanya dihormati oleh

(20)

o

masyarakat desa. Nyamuk di sini cukup banyak baik siang maupun malam.

Dalam komplek ini terdapat hangunan baik permanen, semi permanen dao darurat. Diantara bangundn permanen ~tu ada tiga unit rumah. Rumah ya09 pertama adalah rumah keluarga Tgic H.

Nuruzzahri Yahya (pengasuh dayah inl), kemudian rumah Tgk. H Jalaluddin Hanafi (mertua Tgk. H. Nuruzzahri Yahya) yang juga pendiri/pemilik dayah ini. Rumah yang te-rakhir adalah rumah Tu Muhammad (adik ipar Tgk. H. Nuruzzahri Yahya). Gedung permanen lainnYd .Jjddlah mushalla, sebuab asrama berlantai dua serta bangunan khusus untuk WC yang baru. Sedangkan

yang semi permanen berupa tiga unit asrama yang

gedung juga berlantai dua. Gedung sewi p~rmanen yang terleLak di sisi Selatan lerairi dari sebelas kamar, 6edangkan yang dua lagi ya09 letaknya berdampingan terdiri dari 40 kamar. Bangunan darurat adalah de re tan bangunan yang memanjang digunakan untuk

tanah

dapur para santriwati. Bangunan dan beratap rumbia serta tidak

tersebut berlanLai berdinding. Para santciwati menyebutnya "tong". Pada tempat inl diletakkan peti (tong) tempat penyimpanan peralatan masak dan piranti makan yang digunakan, kompor untuk masak dil~takkan di atds peti-peti tersebut.

Disamping bangunan ya09 telah disebutkan di alas masih ada bangunan yang terbuat dari kayu (papan) berupa rumah penggung yang disebut balee. Balee ini juoa digunakan sebagai tempat belajar. Dayah ini mempunyai empat buah b~lee yang kesemuanya masih digunakan. Ada yang dlgunakan sebayai tempat belajar semata rlan ada juga yang digunakan sebagai tempat belajar merangkap tempat tinggal, seperti: balee cangqih yang

o

masyarakat desa. Nyamuk di sini cukup banyak baik siang maupun malam.

Dalam komplek ini terdapat hangunan baik permanen, semi permanen dao darurat. Diantara bangundn permanen ~tu ada tiga unit rumah. Rumah ya09 pertama adalah rumah keluarga Tgic H.

Nuruzzahri Yahya (pengasuh dayah inl), kemudian rumah Tgk. H Jalaluddin Hanafi (mertua Tgk. H. Nuruzzahri Yahya) yang juga pendiri/pemilik dayah ini. Rumah yang te-rakhir adalah rumah Tu Muhammad (adik ipar Tgk. H. Nuruzzahri Yahya). Gedung permanen lainnYd .Jjddlah mushalla, sebuab asrama berlantai dua serta bangunan khusus untuk WC yang baru. Sedangkan

yang semi permanen berupa tiga unit asrama yang

gedung juga berlantai dua. Gedung sewi p~rmanen yang terleLak di sisi Selatan lerairi dari sebelas kamar, 6edangkan yang dua lagi ya09 letaknya berdampingan terdiri dari 40 kamar. Bangunan darurat adalah de re tan bangunan yang memanjang digunakan untuk

tanah

dapur para santriwati. Bangunan dan beratap rumbia serta tidak

tersebut berlanLai berdinding. Para santciwati menyebutnya "tong". Pada tempat inl diletakkan peti (tong) tempat penyimpanan peralatan masak dan piranti makan yang digunakan, kompor untuk masak dil~takkan di atds peti-peti tersebut.

Disamping bangunan ya09 telah disebutkan di alas masih ada bangunan yang terbuat dari kayu (papan) berupa rumah penggung yang disebut balee. Balee ini juoa digunakan sebagai tempat belajar. Dayah ini mempunyai empat buah b~lee yang kesemuanya masih digunakan. Ada yang dlgunakan sebayai tempat belajar semata rlan ada juga yang digunakan sebagai tempat belajar merangkap tempat tinggal, seperti: balee cangqih yang

Referenties

GERELATEERDE DOCUMENTEN

Het collegeprogramma is gebaseerd op het coalitieakkoord 2018 - 2022 wat tussen Beuningen Nu 8t Morgen, WD en CDA gesloten is en op de door de raad in de afgelopen

Het tresurystatuut van Beuningen laten voldoen aan de wijzigingen per 11 december 2013 op de Wet Fido waarin het verplicht schatkistbankieren is opgenomen.. Aansluiten op de

Uitnodigingsplanologie kan voor alle kernen van toepassing zijn, binnen bepaalde voorwaarden.. De ontwikkeling van de Asdonck vraagt een verdere verdieping van wat mogelijk

There is a total of 75 occupants currently residing in the settlement developed on state land (Land Registrar, NLCS). Therefore, it is an interesting case to explore the

Then derive from the result the average occupation number hn γ i.. Why is the quantum mechanics important in your derivation and in your

particularly consider his words to which he did never pay heed; and that is why they pass sentence upon him with heresy and deception-; But those right

genealogical data - Historical background - Formative years - Stay at the Hamdanid court in Aleppo - Relationship with 'Adud al-Dawlah - Controversy about the date of his

This work is protected against unauthorized copying under Title 17, United States C o d e M icroform Edition © ProQuest LLC. ProQuest