• No results found

MAKNA RUMAH PADA MASYARAKAT KORBAN TSUNAMI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Share "MAKNA RUMAH PADA MASYARAKAT KORBAN TSUNAMI"

Copied!
33
0
0

Bezig met laden.... (Bekijk nu de volledige tekst)

Hele tekst

(1)

MAKNA RUMAH PADA MASYARAKAT KORBAN TSUNAMI

(Studi Kasus Rumah Hunian Sementara IOM Lamnyong Kecamatan Syiah Kuala Banda Aceh)

Oleh

CUT ZAHRINA, S.Ag.

Slaf Pada 8alai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional Banda Aceh

PUSAT PENELlTIAN ILMU SOSIAL DAN BUDAYA UNIVERSITAS SYIAH KUALA

DARUSSALAM, BANDA ACEH

2005

(2)

Kala Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hldayahnya penulis dapat menyelesalkan penehtlan mengenal KMakna Rumah Pada Masyarakal Korban Tsunami (Studi Kasus Rumah Hunian Sementara IOM Lamyong Kecamatan SYlah Kuala Banda Aceh) sesuai dengan rencana.

Oalam melaksanakan kegiatan penelitian dan penulisan inl beberapa hambatan senng kali menjadl kendala. Namun persoalan lersebut dapat dlhadapl berkat bantuan para pembimbing maupun teman-teman peserta pelahhan penelitlan Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada

1. Olrektur Pusa! Penehtlan IImu-lImu Sosial dan Budaya. Universitas SYlah Kuala. Banda Aceh, Bapak Prof. Bahrein T. Suglhen,.M.A, alas bimbingannya.

2 Bapak-bapak yang telah membenkan maten pada saat pelatihan pen€:htlan berlangsung

3. Para karyawan Pusa! Penelitlan Ilmu-Umu Soslal dan Budaya, Umversrtas SYlah Kuala, Banda Aceh yang telah membantu pelaksanaan pelatihan dan pembuatan laparan.

4. Para kawa-kawan pelatihan penelitian alas semangat dan dukungannya

Oemikianlah, semoga laporan penelitian 1nl memberikan manfaal dalam membanlu tersedlanya data dan Informasl bag' penehllan-penehllan selanJutnya

Banda Aceh. Desember 2005

Penulis

(3)

D<.Iftar Isi

1\ Bab 1 PcmJahuluan. ... 1

\ lal.lr be-lak:lIlg. .\13.salah ... . . ... 1

B. Rumusan dan lJalasan Ma~1Iah. . ... 2

c.

IU.fuan dan \·Iallfaat Penclltlan.

...

, ) D. 1\1e(ode Pcnelitian ............... 3

B. Bob 11. Kon~epsi Pcngaturan Ruang dan Penggunaannya ... , ... 5

A. Gambaran Lokasi Pcnelilian ... .5

B. Rumah dan Perkarangan ... 5

I. I.okasi ...• , ... "' ... 8

2. Pekarangan ...•... 9

C. Bentuk Rumah .......... 14

D. Pembagian Ruang ... 18

E. Fungsi Ruang ... 20

Pl!nghunl Rumah ... .

"

. .... --' G. Pcmanfaatan Ruang Berdasarkall Jcnis Kclamin ... . . ••.

,.

_.l C Bablli \ktilil3S \1nsyara\.;al Rumah Iluninn I;jcmcntara ... ,\. Sosial. B LkonOIllL. c7

c.

AgnIll3 ... . ... _... . .... ,.27

D Bab IV. Penutup .... . ...•.•...•••... :!& "esimpulan ... . . ... 28

(4)

Makna Rumah Pada Masyarakat Korban Tsunam i

(Studl Kasus Rumah Hunlan Semenlara IOM lamyong Kecamatan SYLah Kuala Banda Aceh) Pendahuluan

A Latar Belakang Masalah

Koent)aramnggral mengdefimslkan Kebudayaan adalah has!! Clpta, kary-a dan karsa dan plklran manUSI8 Konsep dart lahlmya kebudayaan berawal dan adanya kebutuhan untuk melangsungkan kehldupan dl alam semesla 1nl, kehldupan yang bertangsung balk secara Indlvldu, kelompok, maupun komumlas masyarakal

Kepnbadlan seseorang lercermm pada slkap dan pnlaku, balk pada pola berplklr, bertmdak dan memaharru tertJadap reahta yang dlhadapl Perubahan Slkap atau pnlaku masyarakat senng kall leqadl.

penyebabnya bervanaSI lergantung pada keadaan dan kebutuhan suatu masyarakat Mlsalnya saja masyarakal Aceh pasca tsunami, perubahan 1nl terulama dlalaml oIeh masyarakat yang Ildak mempunyal rumah sebagal lempat tmg9a1 Adapun benluk perubahannya mehpull gaya hrdup, sebelurn pensllWa tsunami gaya hidup yang klla amaU pada masyarakal 8anda Aceh terutama kalangan masyarakal ekonom! kelas alas mereka menyukal gaya hldup yang berbeda dengan kalangan masyarakat ekonom.

lemah Pasca tsunami harta benda mereka habls, hanOJr dan hllang, namun mereka dlhadapkan pada suasana baru, hallO! tentu berbeda dengan keadaan mereka sebelumnya

Rumah adalah salah satu kebutuhan utama manUSla, berO!lal pentmg bag! set!ap manusla sebagal tempat tempat IIng9al, tempat berllndung, dan benstlrahal sekahgus sebagaltempat penghuOInya melakukan keglalan. Mempunyal rumah Ideal bag. keluarga adalah harapan k!la semua, namun sekarang

1nl perkaranya lidak mudah blla yang klta mllrkl adalah hanya berupa rumah keal dengan luas yang tematas dan sederhana Atau malah sebahknya bagl klta rumah harus dapat menampung semua kebuluhan dan keglatan penghuO!nya. Selaln Itu rumahpun harus kelihalan enak dlpandang dan nyaman

(5)

dlllnggah bagl penghuninya, sehlngga banyak hal yang dlperlukan unluk mewuJudkan rumah yang asri

Kalau krta ka)1 secara cermat sellap permasalahan memang ada sebahaglan dlsebabkan oleh kelalalan manusra rtu sendrn apakah dalam slkap pnlaku tJndakan, dan profeslonahsnya Tsunami membawa banyak dampak da/am kehldupan masyarakal Aceh. pasca tsunami banyak rumah·rumah penduduk menj3ch hanCUL Korban tsunami yang hdak mempunyai rurnah mereka mendapal rumah banluan dan pemenntah anlara lam dalam benluk lenda (kemah), barak dan rumah bantuan tahan gempa Namun kemgman masyarakal unluk kembah ke rumah mereka masmg-maslng Juga lerhhat dan adanya {enda dl bekas rumah tempal tmggat 1nl khusus bagl yang rumahnya hancur, namun bagl rumah yang bdak hancur !elapl rusak maka pemihknya sudah mulal untuk memperbalkl kembah rumahnya Kelnglnan tersebut telah kehhalan pada masyarakat yang menempah areal pemuklman dl peSISIr pantal sepem dl lhoknga, lampuuk, Ulee lheu, lamdlngln, Kaju dan lain-lain

e,

Rumusan dan Batasan Masalah

Perubahan slkap dan kecenderungan masyarakal untuk menglkutl trend-trend baru lelah ada di kalangan masyarakat Aceh pasca gempa dan tsunami, !tu dapat kna Jumpal pada masyarakal Aceh yang bebas dan bencana tsunami tidaK menutup kemungk,nan luga bagl masyarakal yang menjadl korban Milsalnya pada persoalan rumah sebagallempat 11n99al memang dlSlni permasalahannya banyak kerban yang t1dak memihkJ rumah tempa! IIng9alla91, ladl akhlfnya mereka harus menempa~ rumah yang dl baogun oIeh pemenntah sepertl lenda (kemahj, barak. bangunan tersebut slfalnya sementara Sebelumnya mereka mempunyal rumah yang asn. kemgman un!uk belanJa dan menglsl rumah dengan segala perala!an serta perabotan yang mewah, gaya afSltektur yang menank, semua Itu sekarang harus dlbatasl Kehldupan tenda dan barak menladJ kehldupan model baru pasca gempa dan tsunami suasana baru tentu hadrr dengan berbagaJ macam perubahan dan adaptasl, balk pada hngkungan ban..! maupun pada slslemnya Selaln Itu ada luga warga masyarakal korban Isunaml yang ~blh memllih unluk menempall rumah sewa Ikonlrak) dan Juga ada yang

(6)

menempah rumah famlh. 101 lenlu beroeda dengan suasana tenda atau barak JadJ aJasan mereka untuk lebih memlhh IlOgga' dl rumah sewa atau rumah famlh lentu bervanaSl ada karena laklor ekonoml, soslai. maupun kafena fa~lor KesenalC!n dan Kenvarnanan

Oaf! uralan dlatas maka yang menJadl Inb permasalahan dalam penelitian 1nl adalah "SeJauhmana urgensltas rumah untuk memenuhl aklJV1tas masyarakal Aceh korban tsunami"

C T uluan dan Manfaat PenehtJan

Secara khusus penellban 1nl dllakukan dengan Ivjuan utama untuk mengetahUl sejauhmana urgensltas fUmah bagl masyarakal Aceh pasca tsunami yang mehputl lungsl soslal, ekonomi dan agama OlsamplOg tUJuan larnnya untuk menglnformaslkan kepada masyarakat dan P1hak terkalt lainnya tentang adanya kemungklOan perubahan talanan kehldupan masyarakal Aceh pasca tsunami Adapun manfaat penelillan dan penullsan 1nl, ada IIga manlaal yang didapalkan yartu . secara akademls dapat rnemberikan lambahan pengelahuan yang berguna dalam mengemba"9kan pengelahuan lenlang penslrwa ya"9 lelah leijadJ Manfaat kedua secara praklls dapal dlpresenlaslkan bahwa pensllwa yang telah leijadl merupakan pengalaman masa lalu yang dapat dqelaskan dalam penelrtlan dan penuHsan 101 adalah wUJud dan sikap dan penlaku serta rnellpub aspek budaya flslk dan sosJat dan masyarakat Manfaal kehga adalah tersedlanya data- data lapangan vang d1pero1eh dan has'l wawancara dengan beberapa respondent dan Juga sumber dan bahan baeaan.

o

Melode Peneh~an

Melode yang dlQunakan dalam penelihan lOi adalah melode anahslS desknpbf Dengan me"9gunakan proses mengujl dan menganalisls data yang dldapatkan dl lapangan balk berupa survel, observasl dan wawancara maupun sumber bacaan dan buku dan mass medIa DI sampmg rtu ada empat lahap yang harus

(7)

ditempuh daJam penell~an 1nl ya~u pengumpulan sumber dan pemlllhan respondent. dalam pemdlhan respondent penehllan dlkhususkan pada masyarakat yang menempat( barak mehputl 2 kategon yaltu korban tsunami yang keluarganya lengkap dan korban tsunami yang keluarganya l1dak lengkap Tahap keempat adalah . venfikasl (mengknltk terhadap keabsahan sumber) knllkan tersebut mehputl alas knhk Intern dan knhk ekstern langkah 101 untuk membukltkan kredlblhlas data Unluk tangKah terakhlr adalah melakukan interpretasl yang berupa analis!s dan sintes!s kemudlan baru dlsusun menJadl penuhsan

(8)

Sab"

Konsepsi Pengaturan Ruang dan Penggunaannya A. Gambaran Lokasi Penelitian

Rumah Human Sementara yang menJadl kaJ,an dalam penelitian Ini tertetak di Desa Lamyong Kecamatan Sy,ah Kuata Kota Madya Sanda Aceh. di bangun oleh IOM Lokasi perumahan tersebut mudah untuk dl tempuh karena terletak di jalan hntas antara kola 8anda Aceh dengan Oarussalam yaitu Jalan T Nyak Arief Km. 5. Rumah hunian berjumlah 54 unit. dengan bentuk bangunan yang 5ama, pengaturan letak sa/ing berhadapan sebelah kiri dan sebelah kanan di tengah·tengahnya di bangun jalan sebagai sarana transportasi bagl masyarakal yang menempati rumah hunian ataupun masyarakat luar yang mengunjungi rumah hunian tersebut Konsepsi lata ruang da" penggunaannya rumah hunlan sementara Ini berbeda dengan konsep lata ruang rumah Aceh, nah perbedaan itu akan dijelaskan pada penelitian mi

B. Rumah dan Perkarangan

Rumah Menurut masyarakat Dayah Raya adalah sebaga, tempat tinggal dan tempat memperoleh ketenangan lahir dan batin Walaupun dengan kondisl tempat yang sangat sederhana. akan tetap' mereka tidak mempersoalkan.

Karena rumah bagl orang Aceh memiliki nllal yang cukup tinggi, maka dalam setlap pembangunan rumah, orang Aceh se/a tu memperhatikan aturan-aturan yang telah ada agar rumah dapat memberikan dampak yang besar bagi kehidupan sebuah keluarga. Setiap ruang mendapat pengaturan yang tepat

(9)

agar mendapat kenyamanan bagi penghuni rumah.

Masih segar da/am Ingatan. beberapa minggu setelah tsunami terjadi bermuncu/an artlke/ dlkoran-koran tentang berbagai macam usulan desain rumah untuk Aceh dan berbagai organisasi. Masing-masing tim perancang seolah berlomba menyaklnkan publik tentang konsep dan metode merekalah yang paling sesuai dan tepat digunakan untuk membangun rumah massal pascatsunarni di Aceh. Apakah betul demikian? benarkah yang dianggap a/eh tim perancang dapat diterapkan dengan mudah dilapangan saat inl setelah berbulan-bulan berlalu. Kenyataan dilapangan tidak mudah un!uk diprediksi terkadang para petugas lapangan seringkali dihadapkan pada persoalan tenaga kerja dan volume kerja yang tidak sesuai dengan harapan yang diinginkan

Oisadan atau tldak persoalan yang dihadapi bukanlah semata-mata masalah desain arsitektur. teknologi konstruksi atau kecepatan membangunnya, namun bagaimana menyiapkan masyarakat Aceh ikut terlibat memulihkan kehidupan dan membangun kembali rumah tinggalnya. Seperti beberapa ccntoh rumah yang telah dlbangun oleh IOM misalnya dari segl desain arsitektur rumah itu terlihat sangat sederhana tetapi asri untuk ditempati. Namun yang patut dihargai adalah proses pembangunannya mencoba melibatkan masyarakat Proses inilah yang justru tidaklah mudah dan sekejap seperti sulap karena selama berbulan-bulan masyarakat di daerah Provinsl Nanggroe Aceh Darussalam misa/nya harus bertemu, berunding diantara mereka dengan dipimpm oleh keuchik dan pendampingnya.

(10)

Proses rekonstrukSI dan rehabllltasl Aceh telah membenkan klta pelajaran berharga Tidak pernah ada dalam seJarah pembangunan perumahan dl Indonesia suatu proyek konstruksl yang mel,batkan begltu banyak dukungan dan peran serta pemenntah, organlsasl non pemerintah (LSM) dan badan orgamsasl lam dan luar negen (NGO). 1nl merupakan tantangan yang terbesar bagi pemerintah, dalam hat inl 8adan Rehabllitasl dan Rekonstruksi lelah mengkoordinasl dan merealisasi target pembangunan rumah sebanyak 78.000 unit selama tahun 2006. Ini sang at ditekankan kepada para panlha jangan sampai terjadl hanya sekedar mengeJar Jumlah target, yang akhlrnya pembangunan dlselesalkan oleh para kontraktor yang berorientasi pada profit.

8agl organisasi non pemerintah lokal maupun Internasional yang jumlahnya ratusan. saatnya kini mengingat kembali misi mulia yaitu bekerJasama dan sa ling belajar dengan hatl yang terbuka. Untuk kesuksesan tersebut tentu saJa dengan melibatkan semua yang berkepentlngan untuk membangun kembah rumah dan kehldupannya Building homes, building lives. Persoalan 1nl Jlka tldak segera diperhatikan oleh pihak pemerintah maka akan menjadi tragedi tsunami kedua, sama-sama menlnggalkan kepedihan yang mend ala m bag I mereka

Tantangan peke'laan rehabllltasl dan rekonstruksi tidak dapat dlselesalkan hanya dengan membuat perencanaan kota (masterplan) yang baru atau dengan hanya mendesaln dan membangun secara massal bangunan baru anti tsunami DI lapangan banyak sekali persoalan yang akan klta hadapl atau Ilu merupakan sebuah pelajaran yang pentlng, salah satu adalah

(11)

bagalmana memahami keinglnan masyarakat Aceh, mehbatkan mereka dalam proses perencanaan dan akhirnya membangun bersama-sama mereka Maka sekarang harus klta akui bahwa klta tldak punya cukup orang-orang yang rendah hat I dan mau belaJar dari pengalaman untuk melakukan proses pembangunan yang bertumpu pada kepentlngan masyarakat.

1. Lokasi

Oalam pembangunan sebuah rumah menu rut ad at Aceh dlbutuhkan lahan yang balk Lahan balk In; dalam artt bahwa lahan lersebut ttdak akan membenkan pengaruh buruk terhadap rumah yang akan dibangun. Biasanya lahan yang balk adalah lahan yang tidak ada makamnya (kuburannya), datar dan relatif Jauh dari bantaran sungai. Lokasi yang umumnya dipilih adalah berada di sekltar keluarga sehmgga diperoleh pola pemukiman yang mengelompok Alasan pemilihan lokasi yang dekat dengan keluarga adalah agar selalu dapat bertemu dengan saudara-saudaranya Kalau maslh ada lahan yang kosong Lain halnya dengan lahan yang ditempatl oleh masyarakat Oayah Raya, stfatnya masth sementara hanya 2 tahun saJa SelanJutnya mereka akan dlpmdahkan ke lahannya semula.

Setelah memperoleh lokasi yang dianggap baik, maka tahap selanJutnya adalah penentuan letak rumah. Oalam sebidang tanah, rumah adat Aceh dibangun pad a postsi dl sebelah kanan Alasan pemlllhan tersebul adalah bahwa segala sesuatu yang b8rtujuan baik harus selalu berada di sebelah kanan j,ka rumah diletakkan di tengah-tengah lahan luga dianggap tidak bagus Peletakan rumah dl tengah-tengah lahan, menunut masyarakat hal

(12)

tersebut mencermmkan kesombongan dan keangkuhan dari pemlhknya. Sedangkan pemlhhan lokasl disebelah kin Juga tidak balk, karena segala sesuatu yang bertuJuan baik harus selalu dimulai dari kanan

Rumah yang akan dibangun harus memperhatikan aturan-aturan jarak yang sebalknya dllkuh agar rumah tersebut terkesan proporsionaL Dalam pembangunan rumah ad at Aceh, aturan-aturan men genal berapa meter jarak rumah ke Jalan dan ke pagar belakang atau jarak kiri kanan rumah. Dalam aturan adat Aceh tldak dlpastikan ukurannya. Pedomannya hanya bahwa halaman depan hendaknya cukup luas. Alasan ukuran !ersebu! adalah bahwa halaman depan merupakan tempat bermaln para kerabat dan tempat untuk menyediakan fasllitas-fasHitas tambahan seperti sumur dan ba/ee. Sedangkan halaman belakang hanya menampung fasilitas untuk sumur serta menanam beberapa tanaman dapur Aturan makna dan kearifan pemilihan lokasl untuk membangun rumah menurut adat Aceh tidak terdapat dalam ketentuan pembangunan rumah hunian sementara. mereka tidak terikat dengan aturan- aturan yang telah dlatur dalam adat Aceh. Rumahnya tipe sederhana. dengan mengikutl pengaluran hemat lahan. tertata rapl, efisiensi dan mudah untuk komunikasl.

2. Pekarangan

Lahan yang luas memungklnkan dalam menbangun sebuah rumah.

pemlhk rumah selalu menyisakan lahan untuk pekarangan. Setiap membangun rumah. masyarakat Aceh cenderung untuk mempertimbangkan masalah lahan sisa (pekarangan) yang dapa! digunakan un!uk menanam berbagai macam

(13)

kebutuhan Pemanfaatan pekarangan umumnya menganut azas manfaat Artinya bahwa pekarangan ditanaml dengan berbagal tanaman yang bermanfaat bag I pemlliknya PoJa bertanam 1nl menganut sIstem efislensl, artinya bahwa tanaman dltanam pad a tempat-tempat yang dekat dengan lokasl pemanfaatannya Masyarakat Aceh yang tin9gal dtpedesaan umumnya mempunyai pekarangan yang cukup luas. Oalam pekarangan tersebut ditanam berbagai macam buah-buahan, kebutuhan dapur, serta bunga-bunga.

Rumah Aceh pada saat kita memasuki gerbang pekarangan maka akan ditemui beberapa tanaman buah-buahan dan tanaman bunga. Adapun tujuan dari penanaman inl adalah bahwa halaman depan merupakan tempat bermain anak-anak. Disamping itu, setiap tamu yang datang dapat disuguhi pemandangan yang asri, indah dengan adanya tanaman bunga. Dalam penanaman buah-buahan, terdapat beberapa pantangan yang tidak boleh dilanggar. Misalnya pohon sawo tidak boleh ditanam didepan rumah, tetapi boleh ditanam di samping rumah. Alasan yang dikemukakan bahwa pohon sawo merupakan tempat tinggal berbagai macam makhluk halus sehingga akan berpengaruh tidak baik terhadap penghunJ rumah Selain pohon sawo, pohon kelapa gading juga dlpantangkan untuk dltanam didepan rumah. HaJ ini dllarang karena akan memberikan pengaruh buruk terhadap penghunlnya.

Pad a halaman samping rumah maka ditanami beberapa pohon buah- buahan, misalnya jambu air, pisang, jambu klutuk, dan juga pohon kelapa.Tanaman buah-buahan selain dimanfaatkan buahnya juga dapat memberikan kesejukan udara pada rumah tersebut. Dengan banyak

(14)

ditanamnya pohon-pohon t1ng9i maka rumah di sekitarnya akan terhindar dart panas yang menyengat Pada bagian belakang ditanaml beberapa tanaman yang bermanfaat, misalnya pohon p;sang. Dalam setlap pekarangan, dlpast;kan ada tanaman pohon pisang dan pohon kelapa Pohon plsang bagi orang Aceh memiliki nila; lebih. Nita; lebih tersebut dihhat dan fungsl dan kegunaannya. Pohon pisang memiliki banyak kegunaan dan mudah pemellharaannya. Disamping makanan khas masyarakat Aceh umumnya menggunakan pisang, balk buahnya maupun daunnya. Sedangkan pohon kelapa merupakan kebutuhan utama bagi masakan khas daerah Aceh. Dalam setiap memasak, masyarakat Aceh membutuhkan buah kelapa sebagai bahan pokok.

Tanaman-tanaman lain yang sering ditanam adalah tanaman yang dibutuhkan untuk keperluan dapur. Tanaman yang dibutuhkan untuk keperluan dapur inl ditanam dipekarangan bagian belakang. Tanaman tersebut mehputi, daun pandan, daun temurui, sereh, belimbing sayur. jeruk nipis, cabe kecil, daun jeruk purut dan lain-lain. Alasan mengapa ditanaman kebutuhan dapur di tanam di belakang rumah agar kaum ibu dapat lebih mudah untuk mengambilnya, ketika mau memasak. 1nl merupakan sebuah kearifan kaum perempuan di Aceh. Sehingga kaum perempuan tidak terhhat aktivitasnya dl luar rumah. Jika harus mengambil sesuatu dl halaman samping maupun halaman depan dikhawatirkan akan terlihat oleh kaum laki-Iakl yang bukan muhrimnya.

Penggunaan pekarangan selain untuk menanam berbagai macam tanaman juga digunakan untuk peletakan fasihtas-fasilitas lain. Pengaturan tata

(15)

ruang pekarangan tldak terlepas dari pengaruh ajaran Islam.Oalam membangun fasilitas tambahan yang dlanggap kotor (kandang ternak atau unggas) dlletakan dl bahagian belakang rumah sebelah kiri. Segala sesuatu yang sifatnya kotor sesual dengan Islam maka harus diletakkan disebelah kiri Oari segl kesehatan maka peletakan kandang hewan yang jauh dari rumah dapat mentngkatkan kualltas kesehatan rumah, sedangkan kotoran yang dihasilkan oleh ternak maupun unggas dapat langsung dibuang dikebun yang selanjutnya akan menJadt pupuk.

Sarana mandi dan CUCI tertetak dlbelakang rumah yang diben pagar tertutup agar jangan terlihat dari depan jika ada tamu yang datang. Berdasarkan a9ama hal ini memang diwajibkan, sedangkan dari segi estetika, hal ini memberikan keindahan pad a lingkungan sekitar rumah. Pad a bagian bawah (kolong), anlara ruang belakang dengan ruang lengah, dibual sekal untuk menghalangi pandangan dari depan ke belakang, sehingga segala kegiatan para wanita ttdak terlihat dari depan. Hal ini disesuaikan dengan rtjaran Islam bahwa kaum perempuan tidak boleh terlihat oleh kaum laki·laki.

Sedangkan daft segi keindahan hal tersebut akan memberikan pemandangan yang lebih indah karena aktivitas dibelakang rumah tidak terlihat. Sedangkan kakuh (kakus) dilelakkan Jauh dibelakang rumah (paling belakang). dan segi kesehatan hal 1nl memang dtanjurkan karena sarana untuk kakus minimal 10 meter dari sumur yang dfgunakan, akan tetapi menu rut aturan adat yang ada bahwa mereka menganggap sarana ini mengundang bau dan penyakit serta sarana kotoran sehingga diietakan jauh dari rumah.

(16)

DI dekat tangga nalk blasanya terdapat guei yang berfungsl untuk mencuci kakl sebelum nalk ke atas rumah, hal tersebut secara kesehatan memang dlanJurkan untuk selalu menjaga keberSlhan Sarana yang tersedra lalnnya adalah adanya sumur yang dlbangun dlhalaman depan yang berfungsl sebagal tempat tamu laki-Iakl yang Ingm mandl, CUCI muka dan mengambil air sembahyang Hal Ini untuk menghlndari tamu laki-Iaki bertemu dengan kaum

perempuan JJka harus pergi ke balakang, karena sumur yang dlbangun dibelakang dlperuntukkan untuk kegiatan kaum wamta dan anggota rumah lainnya Aturan 1nl berpedoman pad a syariat Islam.

Rumah hunian sementara berbeda dengan aturan-aturan yang terdapat

pada bangunan rumah Aceh. Semua pekarangan rumah hunian sementara tidak kita dapatkan adanya tanaman - tanaman yang menjadi buah-buahan atau sayur-sayuran, tanaman bungapun sangat sedlkit. Hal ini disebabkan oleh lahan rumah yang slfatnya sementara, sehlngga masyarakat yang menempatl rumah terse but kurang bermlnat untuk melakukan tanam-tanaman. Pada ruang rumah human. salah satu ruangnya adalah kakus (wc) sedangkan pada bangunan rumah Aeeh tldak terdapat kakus jadi ini tentu saja tidak sesual dengan aturan ad at yang terdapat pad a rumah Aeeh. akan tetapi masyarakat Aceh sekarang ini telah memahami art; pentingnya kakus. Sering juga kita dapatkan pada bangunan rumah masyarakat Aceh yang permanen selalu terdapat kakus dldatamnya. lain halnya dengan rumoh Aeeh

(17)

C. Bentuk Rumah

Sebagalmana umumnya rumah-rumah yang ada dl Indonesia, rumah adat Aceh berbentuk rumah panggung Rumah panggung 1nl dibuat dengan tujuan untuk menghlndari penghunl dan serangan blnatang buas maupun bencana alam 8ahan yang digunakan untuk membangun rumah adalah kayu ptlihan, artlnya bahwa ttdak semua kayu dapat dtgunakan untuk membuat tiang rumah Tiang, dinding dan lantai terbuat dari kayu. Ada sebahagian yang menggunakan bambu maupun batang ptnang untuk lantai rumah. Sedangkan atap rumah terbuat dart daun rumbla Rumah ad at Aceh dibuat dengan ukuran yang besar karena rumah Ini mempunyal fungsi sosial yang trnggi. Fungsi sos1al tersebut mehputt tempat berkomunikasl, bermufakat, tempat kenduri, peresmian pernikahan, khltanan dan lain-lain. Rumah Aceh biasanya dibangun dengan ketingglan 2, 5 meter dan atas permukaan tanah. Sedangkan ruang tengah lebih 1Inggi 0,5 meter dari ruang depan maupun ruang belakang. Nilai filosofi dari perbedaan tlnggl rendah ruangan adalah bahwa sebagai orang tua yang tm9gal dl ruang tengah memillkl martabat yang leblh tin991 KewaJlban bagi tamu mapupun anak-anak untuk menghormatl orang yang lebih tua.

Rumah Aceh dibangun dengan membujur arah timur-barat. Tujuan dlbangun dengan membuJur arah tlmur-barat adalah agar para tamu Jika hendak sholat tldak perlu menanyakan kemanakah arah klblat. Intlah yang menJadt salah satu nilat budaya yang merupakan cerminan dari syanat Islam.

Rumah Aceh terdiri dari tiga ruangan, yaJtu seramo keu (serambJ depan), seramo mong dan dapur. Ruang Ini berukuran 15 x 2,5 meter Ukuran rumah

(18)

aceh tldak menganut ukuan yang pastl Ukuran besar kecilnya rumah dllihat dar; JumJah hang yang dlgunakan. Mlsalnya Jumlah tiang yang digunakan adalah 16, 20. 24 alau 28 buah. Jlka memakai tiang yang 24 buah maka panjang rumah sebanyak 6 hang dan lebar rumah sebanyak 4 tiang. Jarak antar tiang dalam satu deretan lebih kurang 2, 5 meter. Berdasarkan hasil wawancara bahwa pad a jaman dahulu untuk penentuan besar atau kecilnya rumah yang akan dibangun didasarkan pada status sosial seseorang. Hanya keturunan bangsawan yang boleh membangun rumah adat dengan ukuran besar, sedangkan orang blasa rumahnya tidak boleh melebihi besar rumah para bangsawan, meskipun mereka mampu mendirikannya. Bagi mereka yang melanggar akan dikenat sanksi adat berupa denda. Biasanya dlsamping rumah Aceh terdapat ba/ee, bangunan ini berukuran kedl mirip dengan rumah aceh, akan letapi seluruh lanlainya rata (tidak ada yang lantainya linggi), Ukuran balee rata-rata 3x5 meter. Letak balee tegak lurus terhadap rumah Aceh. Jumlah anak tan9ga umumnya tiga atau lima. Dinding bangunan setin991 50 - 60 senti meter. Ruangan 1nl merupakan ruangan yang digunakan untuk tempat istirahat maupun tempat me ne rima tamu lakl-Iakl. Selain berunding dJ dalam rumah, h;:,IAe dapat digunakan untuk kegiatan musyawarah oleh kaum laki-Iaki

Rumah hunian sementara berbeda dengan arsitektur rumah Aceh.

bangunannya adaJah permanent. Secara fisik, peta lahan, letak jaJan dan balas hak tanah harus dirundingkan dan dltegaskan kembah. Secara sosial, keinginan akan desain rumah dan wujud pariisipasi mereka dalam pembangunan juga menuntut diperhatikan. Itu semua maslh harus dikompromikan dengan dana, tenaga kerja dan bahan bangunan yang sangat terbatas.

(19)

Rumah yang dlsponson oleh IOM Jebrh ditujukan sebagai rumah sangat sederhana seluas 36 meter persegl (type 36) yang nantinya dapat dikembangkan oleh masyarakat ItU send m Setelah beberapa bulan dltrnggah oleh masyarakat daerah Dayah Raya Kecamatan Syrah Kuala Sanda Aceh ini dengan antusias mulai mengembangkannya. Hal in; menunjukkan kemampuan masyarakat itu sendrr; Justru sering kali dlremehkan untuk bisa terus menerus memperbaiki kualitas hunian dan beradaptasi dengan lingkungannya. Walaupun rumah yang mereka tempati sekarang in; statusnya adalah sementara, namun tidak mengakibatkan surutnya keinginan mereka untuk melakukan penambahan pada bagian rumahnya. Biasanya bangunan tambahan adaJah dapur.

Arsitektur perumahan dari beberapa organisasi non pemerintah dari luar negeri dengan dana bantuan lebih besar telah mencoba memasukkan unsur- unsur desain arsitektur tradisional rumah Aceh seperti lantai panggung dan hiasan pad a bagian atap untuk membenkan suasana Jebih ramah sesuai budaya mereka Namun rumah hunian yang ada di Lamyong trdak mencerminkan C'lrs;tektur Aceh, bangunan rumah adalah permanen karena dengan pertimbangan efrsiens; fungsi, waktu dan manfaaL

Rumah permanen 1nl bahkan blsa jadl jauh leblh kokoh dan efisiensi dibandingkan dengan rumah yang dlmlhkr masyarakat sebelum tsunami. Ha!

yang menarik diamati dari rumah yang dibangun oleh IOM untuk masyarakat di Kelurahan Dayah Raya inl adalah dipakainya bahan-bahan bangunan yang boleh dibilang standar.

(20)

Kayu yang dlpakal untuk rangka adalah kayu kelas 11 atau setara dengan kamper banjar, kunCI yang dlgunakan adalah sekualitas kuda terbang panJang

20 cm dua putaran yaltu finish stainless Atap dtgunakan seng aluminium tanpa plafon dan dlndlng rumah memakal batako (panel) yang dapat dlbongkar pasang Lantal m8SIh semen, ini hanya rekonstruksl dan rumah hunian sementara menurut petugas lapangan dan IOM menyebutkan bahwa rumah hunian sementara berbeda dengan rumah permanent yang di bangun dt lahan

korban tsunami yang nantmya berstatus sebagal rumah hak milik. Rumah permanent pada bahaglan atap terdapat plafon dan lantainya berupa keramtk.

Rumah hunlan sementara terdlfl dan beberapa ruangan yaltu 1 unit ruang tamu, 2 kamar tldur dan wc Sebelum menempatl rumah hunian sementara masyarakat Dayah Raya menempatl areal perkemahan (tenda) yang tempatnya berpencar-pencar, ada yang mengungsi di Desa le Masen Ulee

Kareng dan dl Desa Lampoh U Darussalam, akhirnya kemball berkumpul di rumah hunlan Lamyong. Menurut keterangan yang dldapatkan dan Pak Keuchik bahwa perumahan 1nl memang dikhususkan untuk masyarakat Oayah Raya dan tldak dlbolehkan untuk warga desa lain Mereka dtizlnkan 1Inggal dl rumah hunian selama 2 tahun. tlap-tlap rumah terdiri dan maksimal 5 kepala keluarga

dan paling sedlklt 3 kepala keluarga Pak keuchlk Juga menambahkan bahwa mereka menempatl tenda selama 9 bulan leblh dan menempati rumah yang sekarang ini baru 3 bulan. dan tiap-tiap bulan penduduknya menerima uang Jadup satu orang sebesar Rp 90.000 perbulan

(21)

D. Pembagian Ruangan

Rumah Aceh terbagl menjadl tlga ruang utama, yaltu seramo keu, seuramo mong dan seramo likot Seramo keu adalah ruangan bagian depan

yang luasnya hanya 20 % dan luas rumah Ruangan dl belakang seramo keu adalah rumoh mong Dalam rumoh mong 1nl terdapat ruangan-ruangan yang dlsebut juree. Juree adalah kamar tidur. Kamar tidur diperuntukkan bagl arang tua dan anak-anak 9adisnya. Diantara dlnding kamar dengan dmding ruang belakang terdapat ruangan kecil untuk menyimpan beberapa barang sepertl pad1 dan hasll pertanran lainnya. Setelah serama inang dibelakangnya terdapat seramo IIkat. serama "kat adalah ruang bagian belakang yang dlfungsikan sebagal tempat memasak dan biasanya dlkoordinir oleh ibu dan anak gadis,im dengan tujuan bahwa kaum perempuan adalah ibu rumah tan9ga sehingga pantang bagi kaum laki-Iakl untuk Ikut memasak di dapur.

Selain ruang·ruang utama tersebut, ada beberapa ruangan yang dibangun untuk berbagal kepentingan Pad a rumah Aceh ada baglan yang dlsebut toy. Toy adalah balok yang menghubungkan tiang deretan depan ke lIang deretan belakang Balok ini pada baglan beJakang dilebihkan sekltar 1,5 meter Kegunaan dari slsa balok ini adalah untukmembuat ruangan lain yang d,sebut dengan limphlk sehll1gga bag,an dan seramo likot bertambah luas.

Ruangan lall1 yang d,bangun adalah rumoh dapu. Rumoh dapu adalah ruangan yang di bangun berdempetan dengan seramo likot, tetapi didirikan tangsung diatas tanah.

Tangga naik rumah Aceh (rinyeun) menuju rumah terletak pad a bagian

(22)

depan dan melekat pad a dlndlng depan Tangga terbut dari kayu yang di beri hiasan uklran untuk mempercantlk bentuk Filosofi yang terdapat dalam pemlhhan letak 1nl adatah bahwa masyarakat Aceh mempunyal kepnbadlan yang beradat, yaitu l1dak suka menon)ll-non)olkan din Sedangkan )umlah anak lan9ga adalah ganlll, hat Ini sesual dengan aJaran Islam bahwa slfat Allah adalah Esa (ganjll) Plntu masuk terdapat pad a baglan depan lengah, Sedangkan Jendela terdapat pacta baglan samping kin kanan serta bagian depan dl sampmg kiri kanan pmtu masuk

Dibaglan samplng rumah lerdapal jalan alau jembalan yang arahnya keluar dari bahagian rumah. Adapun fungsi dari jembatan tersebut adalah menghubungkan antara seramo keu dengan seramo liko!. Jembatan yang menempel dl dinding tersebut dinamakan rakit. Rakit di buat untuk jalur jalan bagi kaum laki-Iaki yang hendak menu)u ke belakang. Dengan lewat melalUl samping maka laki-Iaki tidak menganggu aktivltas yang terjadi di rumoh inong.

Inilah salah satu penghormatan bagi kaum lakl-Iaki terhadap kaum perempuan. Pad a baglan bawah rumah lerdapal krong yang difungsikan sebagal lempal menyrmpan padi Letak krong yang dekat dengan rumah ini mengandung maksud agar mudah d,awas, oleh pemll1k rumah, Selaln Ilu juga ada yang dinamakan toy, toy dlslslpkan pada lameeh (tiang) selalu dilebihkan beberapa sentl meter Nilal budaya yang tercermrn dari toy 1nl adalah bahwa dalam melakukan perrntah agama sebaiknya tldak cukup hanya melakukan perintah yang wajib-wajib saja, lelapi pekerjaan sunal Juga harus dikerjakan,

Ruangan rumah aceh yang mempunyal banyak fungsi adalah ruangan dl

(23)

bawah rumah yang di sebut panteu (katang rumah). Panteu adalah ruangan luas di bawah rumah panggung dan di sela-sela tiang rumah. Ruangan inl di bagi dua dengan sekat dan bambu atau papan. Baglan depan umumnya digunakan alek kaum laki-Iaki dan baglan belakang dlgunakan untuk aktivltas kaum perempuan Disamping itu panteu juga difungsikan sebagai tempat kegiatan produksi rumah tangga. misatnya membuat tikar, dan kegiatan lamnya

Rumah hunian sementara ukurannya sanga! sederhana yaitu !ipe 36, jadi fungsi dari masing-masing ruangan sanga! terbatas. Ini berbeda halnya dengan rumah Aceh. Rumah hunian sementara ruang tamu se ring kali digunakan sebagai tempat berkumpul anggata keluarga, tempat menantan televisl dan juga sebagal tempat acara latnnya.

E . Fun gsi Rua ng

Sebelum kita melihat fungsi setiap ruangan rumah hunian sementara, maka ada baiknya kita mengetahui fungsi ruang rumah aceh terlebih dahulu.

Rumah Aceh terdiri dari beberapa ruangan. Seramo keu merupakan ruang depan yang berfungsi untuk menerima tamu laki-laki, tempat tidur anak laki-Iaki dan tamu laki-laki, tempat shalat, tempat anak-anak belajar mengaji, tempat pelaksanaan kendun dan sebagal tempat istirahal.

Ruang inr umumnya drgunakan untuk aktivitas anggota keluarga laki-Iaki.

Ukuran seramo keu adalah 2.5 x 15 meter Lantai umumnya terbuat dari papan yang dialasi tikar Seramo inong merupakan ruang tengah, dimana terletak juree (kamar). dan bahagian tengah dipergunakan untuk lalu lintas antara

(24)

seramo keu (ruang depan) dengan seuramo Ilkot (ruang belakang). Umumnya menggunakan Jalan 1nl adalah kaum perempuan dan penghuni rumah lainnya Sedangkan tamu lakl-Iakl tabu melewatl larong inL Seramo mong merupakan wujud penghargaan yang tlnggi masyarakat Aceh terhadap kaum perempuan Hanya kaum perempuan yang lebih berhak menguasalnya ruangan terse but Berdasarkan syanat Islam, kaum perempuan memang sebalknya tldak berinteraksi langsung dengan laki-lcikl yang bukan muhrimnya. Dengan pembaglan ruang serta pemanfaatannya yang demikian menyebabkan wanita harus selalu berada dl dalam dan tidak perlu berkeliaran dl luar rumah Ruang tengah terdlrl dari dua Juree (kamar). Kamar disebelah kiri disebut dengan seramo inong Kamar ,nl ditempati oleh orang tua (kepala keluarga), jika belum

ada anak perempuan yang menikah maka rumoh inong disebut juga dengan rumoh anJong Kamar inl ditempatj oleh anak perempuan yang belum menlkah Sedangkan jika ada anak perempuan yang menikah maka seramo inong ditempatl pengantin baru, sedangkan orang tua pindah ke serama mong atau ke kamar belakang d, seramo IIkot sebelah klfi. Kamar yang dibual memang

tidak berada pada poslsi bersisian tetapl berhadapan dengan dlpisahkan oleh rambat (Iorang pemlsah) N,lal filosofi yang ada bahwa antara orang tua dan anak-anaknya mempunyal jarak yang cukup jauh. Ada masalah-masalah arang tua yang tldak boleh dlketahut oleh anak-anak. Segala sesuatu yang terjadt dt dalam seramo mong adalah urusan orang lua dan anak lidak boleh berusaha

mengetahuinya. Maka dari Itu untuk menghlndarinya, kamar anak dengan kamar orang tua dlplsahkan oleh rambat Ruang belakang berfungsl sebagaJ dapur dan ruang makan Ruangan 101 terdln dan dua bahagtan, sebelah kin

(25)

dlpergunakan untuk tempat benstlrahat atau tempat menylmpan pad I bila tldak muat dalam krong atau Jlka anggota keluarganya banyak, rvang ini dlgunakan Juga sebagal ruang tldur Ruang yang sebelah kanan digunakan untuk dapur dan ruang makan. Umumnya lantai untuk dapur tidak terbuat dafl papan tetapi terbuat dari belahan pohon pinang atau bambu. Hal inl untuk memberikan kemudahan bagl aktlvitas memasak. Air yang hendak dlbuang bisa langsung dl buang di sela-sela kayu Timphik berfungsi sebagai gudang alat-alat dapur.

Ruangan in! adalah tempat menyimpan kayu bakar, gud air dan lain-lain. Fungsi ruangan ini adalah untuk istirahat bagi kaum wanita ataupun untuk melakukan keglatan misalnya menganyam tlkar dan mengaji.

Rumah sebagai tempat tinggal memerlukan kenyamanan dan ketenangan bagi penghuninya. 8egitu hendaknya harapan masyarakat Oayah Raya yang menempati rumah hunian, namun kenyataannya berbeda. Rumah hunian tentu tidak rnencapal standar kenyamanan dan ketenangan akan tetapi bagi penghunlnya layak sebagai rumah tin9gal.

Sebuah rumah hunian terdiri dari kamar, ruang tamu dan wc sedangkan dapur masing-masing penghuni membangun send1r! di bagian nJmah belakang, dekat dengan ruang wc Fungsi ruang menurut kebutuhan penghuni.Kamar tetap dilungsikan sebagai ruangan tidur, ruang yang mempunyai multi lungsi adalah ruang tamu. Sedangkan dapur dan wc tetap berfungsi seperti biasanya

(26)

F. Penghuni Rumah

Pad a masyarakat Aceh umumnya penghunr rumah mellputr kerabat Kerabat terdin atas keluarga batih dan keluarga luas Sedangkan keluarga balth

terdiri dari ayah, ibu dan anak-anaknya Keluarga luas adalah keluarga batrh ditambah dengan anak yang sudah berkeluarga beserta anaknya Pada Masyarakat Aceh jtka anak perempuan menikah, maka untuk beberapa saat dapat IInggal dlrumah orang tua pihak perempuan. Pada saat sudah dlanggap mampu berdrn sendrri mereka keluar dan rumah orang tuanya

Lain persoalannya bagr penghunl pada rumah hunian sementara, tldak berdasarkan pada garis keturunan namun berdasarkan sesama warga desa Satu rumah hunian dltempati oleh 3 kepala keluarga atau 5 kepala keluarga.

Keluarga yang masih lengkap terdiri dari bapak, ibu dan anak-anak biasanya hanya satu kepala keluarga saja, sedangkan 3 alau 4 kepala keluarga yang lalnnya hanya sa tu orang yaitu anak bUJang yang selamat sewaktu tsunami Menurut hastl wawancara masalah bercampur baurnya penghuni dalam sa tu rumah hunran tldak menJadl persoalan yang mendasar bag I keluarga yang utuh, karena kebanyakan anak-anak bUJang tersebut jarang pulang untuk trdur dl hunian apabila malam han. Menurut mereka makna rumah adalah tempat tinggal. tempat berteduh dan bermain, kenyamanan serta ketenangan tldak terlalu mereka pikrrkan.

G. Pemanfaatan Ruang berdasarkan jenis keJamin

Lakl-Iakl dan perempuan mempunyal sifat dan tugas yang berbeda.

(27)

Perempuan ditakdlrkan sebagal makhluk yang lemah dan harus dllindungi. Laki-Iaki diberi tanggung Jawab untuk mencari nafkah guna membiayai kebutuhan hid up, sedangkan kaum perempuan mempunyal tugas untuk mengalur segala kegiatan dl dalam rumah. Dalam masyarakat Aceh, kaum wanita memiliki kedudukan yang cukup tlnggi. Misalnya saja pemanfaatan ruang-ruang dalam rumah ban yak ditujukan unt.uk melindungl kaum perempuan.

(28)

Bab III

Aktivitas Masyarakat Rumah Hunian Sementara A. Sosial

Masyarakat Oayah Raya yang menempati rumah human semenatara, 5e5ama masyarakat hunlan memtlikl rasa persaudaraan dan kebersamaan yang tin99i. Solidaritas 5esama warga masyarakat 5angat tlnggi, mereka sahng

membantu, menghargal dan sela:u oerkomunikasi untuk pemngkatan tempat tinggal dan kehidupannya Azas goton9 royong dan sahng bantu membantu tetap ada meskJpun mereka hidupnya serba kekurangan. Perasaan senasib sepenanggungan. begltulah Istilah yang cocok mengamati solidantas yang ada di hunian.

Kehidupan di perumahan ini sepertl halnya pada sebuah kampung. Masyarakal tetap menganut slstem pemerintahan kampung dengan berada dl bawah pimpinan keuchik, wakil, bendahara, tengku dan kepala dusun Dengan

demikian masyarakat memlhkl tempat mengadu dan bernaung MenU! ut iaporan pak keuchik semula warganva berJumlah leblh kurang 3000 jiwa yang telah menjadi anggota pemllih, sekarang hanya tinggal 300 orang saJa yang selamal darj bencana tsunami tang9al 26 Oesember 2004 yang lalu Oan pengamatan penulis dengan Jumlah penduduk yang tlnggal sedikit, jelas terhhat ketenangan dan kesabaran dan sikap warga Oayah Raya yang kebanyakan sanak keluarganya telah tiada Namun cobaan tersebut tidak menJadi rata pan kepedjhan seumur hldup akan tetapl telah ada semangat baru, terutama mereka telah mulai mencari nafl<ah dan Juga bagi yang ditinggalkan oleh

(29)

pasangan hldup maka ada beberapa dlantaranya telah melangsungkan kembah penikahannya ada yang sesama warga dan ada Juga dengan warga kampung luar

Selama melakukan kegiatan lapangan penulis menemukan penstlwa yang menarik. yaitu upacara perkawman Jlka dl pikir untuk menyelenggarakan acara dlmaksud sangat suilt mengingal tempat tingga! mereka hanya dl rumah yang sempit. namun tetap saja keglatannya terlaksana. Selama berada dl lapangan !ebih kurang 1 bulan penu!ls mendapat undangan dan menyaksikan proses acara resepsl perkawinan yaitu tueng dara baro. Upacara tersebut berlangsung sangal sederhana, dengan undangan yang sangat terbatas, terdm dari tetangga hunian, sanak saudara, dan rombongan besan yang terbatas. biasanya hanya 20 orang atau 30 orang saja. Adapun menu makanan ala kadarnya. Seperti penuturan Ibu Khamslah : Acara Tueng dara bare anak saya, tetap saya laksanakan walaupun rumah saya sangat kecil, dengan peralatan yang terbatas, sehingga peralatan dapur dan rumah tangga sepertl kompor, periuk. pinng, ge1as, sendok . semua 1nl hanya barang pinjaman dari tetangga sebelah Jadl saya mengharapkan para IbU·lbu yang hadlr untuk memaklumi kondisl saya. Begltulah penuturan dan ibu korban tsunami, menurutnya meskipun kond iSI yang sangat sulilt untuk melangsungkan resepsi perkawlnan anaknya, maka beliau tetap berusaha memenuhl keinglnan kesuksesan acara tersebut

(30)

B. Ekonomi

Pada umumnya mata pencahanan masyarakat Oayah Raya yang menempatl rumah hunian adalah nelayan, pedagang dan ada juga sebahaglan kecil sebagai pegawal negen Kehldupan sehan·hannya melaut untuk menangkap lkan, tsunami telah menghancurkan sektor perekonomlan mereka. apalagl yang berkaltan dengan peralatan untuk menangkap Ikan sepertl boat ikan, jaring ikan dan keperluan peralatan lainnya. Sebelum muslbah mereka memiliki banyak peralatan untuk menangkap ikan, untuk saat sekarang mereka mengharapkan sumbangan modal usaha dari pemenntah ataupun LSM guna menghidupkan kembalj perekonorTIlannya

c.

Agama

Menurut penuturan Bapak Usman bahwa dl tempat yang baru inl kegiatan keagamaan tetap berjalan seperti blasanya. Pada sore hannya anak·

anak diadakan pengajian di langgar, rencana saya juga mau menglnformaslkan kepada para ibu-ibu untuk menghidupkan kembaJI pengaJlan dan wlfid yasln Sagi saya rumah sangat pentlng karena rumah dlsamplng sebagal tempat berteduh Juga sebagai tempat saya menJalankan Ibadah kepada Allah

(31)

Kesimpulan

Bab. IV Penutup

Adanya bantuan rumah bag I masyarakat Oayah Raya sangat berharga dan pad a lems ban!uan lainnya Mereka !Idak meliha! rumah dan segl ukurannya besar atau keell namun rumah adalah sebagal tempat mereka berkumoul dengan keluarga yang selamat dad tsunami, menjalankan Ibadah, dan Juga dapat memenuhl upacara daur hidup walaupun dengan acara yang sederhana Penulis juga mengamati bahwa solidaritas sesama warga masyarakat sangat tmggl, mereka sa ling membantu, menghargai dan selalu berkomunikasi untuk peningkatan tempat tin99al dan kehldupannya Desaln arsitektur rumah hunian sementara sangat berbeda dengan arSltektur bangunan rumah Aceh, balk dari segi ben!uk, pekarangan maupun fungslnya

(32)

Sumbcr Data

A. Data Respondent

I. Nama Abdul Wahid

Umur 52 tahun

PekcrJa::ln "ellclllk

Alama! Dcsa Dayah Ray3 Kecarn:.HJn S~ 1.1!l

Banda Aceh

2. Nmn::l Khamsi::lh

Ulllllf 601::lltull

[\;kcrja;11l Ihu Rumah Tangga

/\ lam~1t Dcsa Dayah r~aYil Kccmnalllll Syiah

Banda Aceh

J. N::llll::l Ilalimah

Umur 25 Tahun

Pckerjaan Ex. Siswa

Alamat Dcsa Dayah Raya Kecamalan Syiah

Banda Aceh

4. Nama Usman

Umur 55 tahun

Pckerjaan Nelaynn

Alomot Dcsa Oayah Raya KeC::lmlll<l1l Syw.h Banda J\cch

,

Na11l:l I\I!ian

l tllHlr 20 lalulIl

1'l:\..l:fla;W Jualan ik:1I1

1\1:1111;11 Dcsa Oayah Raya Kcc:unatan Sy i;lh

l3and::l Ac('h

6. Nama J\yu

Umur 25 tahun

Pckerjaan Site Engineer IOM

/\!nmat l3anda Acch

7. Narna Lady

Umur 23 Tahun

Pekcrjaan Pengumpul Dala Lapangan IOM

A lama! Kp. Aleuk Banda Acch

B. Data clan IOM

-1·010 Copy Bu\.;.u Hahan B.:lngunan Rumah IOM - i3uku Gambar Perurnah.:lll I)crmanenl IOM C. Koran-Koran

Scrambi , Scnin 26 Descmbcr 2005 - Kompas, Juma! 30 Dcscmhcr 200S

i\.ualn

"uala

Kuala

"uab

I\:uala

(33)

Daftar Pusta ka

Abdul Hadjah. dkk. 1981. Arsitektur Tradisional Pro,insi Daerah Istimewa Aceh. Jakarta : Proyek P2NB Depdikbud.

Koenllaranlngral. SeJarah Teon Antropologll, UnlVel~tas Indones" Jakarta, 1987

Mahmud Tammat dkk Sen! Rupa Aceh CV Sepakal Baru Darussalam, Banda Aceh. 1996

Departemen P dan K, Arsitektur Tradl~onat Propmsl Daerah Istlmewa Aceh, Banda Aceh, 1984

Irawan Maryono. dkk 1985 Pence""man NIl" Budaya dalam ArSItektur dllndoneSJa Jakarta Djambatan

IImelda Sandlaya Menala Rumah Mungll, PT Grame<l" Pusalaka Ulama, Jakarta 2003

Goodban dan Hayslelt, Gambar dan Perencan .. n ArSJlektur. EdlSl Tiga, Erlangga Jakarta, 1979

Sn Kandl Waluyo. Aneka Tip Seputar Rumah T angga. PTElex Med" Kompu1lndo, Gramed", Jakarta. 200l

Tit~ lestan. S S, 2000 laporan Hasll Penelllian • Kesadaran Budaya T entang T ata Ruang Pada Masyarakat Desa (Sludl dl Ke<:amatan Samalanga, Kabupaten Aceh Jeumpa), Darussalam Banda Aceh PPISB

Referenties

GERELATEERDE DOCUMENTEN

In deze publicatie wordt ingegaan op de Molukse ouderen in Moordrecht, de verschillende projecten die aanvankelijk alleen voor de ouderen en later ook voor de mantelzorgers

De Nederlandse overheid (in de persoon van de minister voor Ontwikke- lingssamenwerking) heeft € 300 miljoen beschikbaar gesteld voor nood- hulp aan en herstel en wederopbouw van

Kerk- fabrieken staan er in voor het be- heer van een kerk, los van het feit of ze al of niet eigenaar zijn van het gebouw.. Reeds tegen juni 2013 moeten die kerkfabrieken

jumlab pengeluaran produksi harus dibedakan antara bahan dan upah burul). Nilai tambah d i hitung dengan mcngurongkan harga bahan dari nilai pro- duksi

hit dapat dikatakan merata pada setiap rumrul tangga, baik rumah tangga yang: lcepala keluarganya tidak pernah meranta u maupun yang pernah merantau dan yang

i kan kongkrit kedua masyaraknt nelayan berbeda. Yaitu lcbih lues dan l ebih patensil araal penangkapan ikan nslayan Padang Seurahet. Dan kondisi tersebut ,

PUS~ T PENGEIo4SANGAN PENELlTlAN IlMU· IlMU SOSIAl UNIVERSITAS SYIAH KUAlA.. OARUSSALAM BANOA ACEH

ICeoon Cll Urnu1\ TlesC', mnelltidl... Untulr mcnyc1untmi!rult