• No results found

DRANG KAMP US DAN DRANG KAMPUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Share "DRANG KAMP US DAN DRANG KAMPUNG "

Copied!
99
0
0

Bezig met laden.... (Bekijk nu de volledige tekst)

Hele tekst

(1)

LAPORAN HASIL PENELITIAN

DRANG KAMP US DAN DRANG KAMPUNG

( Studi Kasus Kampus Darussalam, Banda Aceh )

M. Bambang Pranowo

Staf lP 3 ES

J.kert.

DARUSSALAM • BANDA ACEH

1979

(2)

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah mengiringi penyajian laporan bastl peneliti- an ini, yang ditulis dalem rangka memenuhi kewajiban sebagai peserta dalam program Pusat Latihan Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial, Aceh yang di- selenggarakan oleh Yayasan Ilmu-Ilrnu Sosial, Jakarta.

Bonyak sekali bantuan yang diperoleh sejak perencanaan, pelaksa- naan sampai penyusunan laporan ini terutama dari Bp. Dr. Syamsuddin Mahmud selaku Direktur dan Dr. Michael Leigh selaku Tenaga A.hli Uta- ma Pusat J.atihan .. [lem~kian pUla dari Dr. Lance Castles sebagai ex Tenaga Ahli Utruna Pusat Latihan periode sebelurnnya yang pada Baat 1a-

tihan berlangsung masih berada di Aceh. Bantuan lain dari para tenaga pengajar, teman-teman peserta, pemerintah daerah setempat, masynrakat Kampus Darussalam dan masyarakat kampung sekitarnya sungguh besar man- faatnya dan tak mungkin terlupakan.

Kepada scmua pihak di atas I demikian pula kepada Bp. Ismid Hadad dan

Bp. M . Dawam Rahnrdjo selaku Direktur

dan

Wakil Direktur Lembaga

Penelitian Pendidikan Pencrangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES), Jakarta yang telah banyak sekali memberikan bantuan dan doronganj dengan se- gala kerendahan hati penulis mengucapkan banyak terima kasih. Ucapan yang sarna penulis sampaikan kcpada Bp. Drs. 'H. Kafrawi,M.A. selaku Sekretaris Jenderal Departemen Agama, karena atas izin beliau penulis dapat mengikuti program lutihan penelitian ini.

Semoga segala kebaikan dari semua pihnk tersebut di atas dibalas Tuh.m Yang Maha Esa dengo.n keutamaan yang berlipat ganda. Amieu.

Tanah Rencong, Desember 1979

11

,

(3)

buat

Jeng Ris

&

Lina tersayang

(4)

KJ.T .. PENGMlI'J\R DIUTAR TABEL

PErI\. LOAASI PENE:r.ITIAN

IUlSTAACT

RINGKASIJI HASIL Bi:ELITIAN BA.B I. PENDA;mr.tr.\H

Dh.F1'i..R IS1

A .. Lo.t·--..r bclnk:1.IlG m:l&''\l.:th

B. fujll,~,n pcnelitian C. KC;"\U'''':''-<-îJl peneli tian

D .. jl.,t·".&m ra'.511·~h d3.n pcnt,ert:L.-~~

E.. Hipot€:&-'i F. MctoJoloi~i

G .. Orr:r ... :u&'\si :w.poran

BIUl Il. GANJ3.\RA;; DliUM SASt.AAN PENELITL\:' A. Komple~t I\:unpus J::arussnlüm

1. Sej' r:~ pcndirian kampu~

2. T(!rbcntuknyn n.-'lsyarakat !lJu...Il?'_W .:.À':",~S6~nrn

3. K'l.Gy~r~ï.t Kampus Dlruss::-J.::\1<t Beb '!.';.'d rn.:l.- r.y-'!.I' '.kat ifI<ota"

B. K.. ... mptm~ di sekel i l illfi Kampus WJ"tlConl:.m 1. Lint;ku.ngo.n fisik

2. PC:lduJuk

3. KchiduJXUl sosial di k.."\mpUl1l,

MB lIl. INTERA!\SI SOSII\I ORhlIG KhMPUS DELGicfj Ol~\;'G

KAMPlJ11G SEKITI\.B

A. Interuksi sosiel dan lat..."\.r be~:~~.

1. Perbenturnn kepentingan 2. Terüesernyn prestise 10kël

3.

Perbenturun nilai-nilai sosi::.J. bud.·'~yc

ii iv v 1

2

16 16 18 18 19

20 21 22

23 23 23 26 28

30 30

31 33

36 36 36 4 2 47

B. Internksi 50si0.1 dalam berb.-.~i se.?i kehi du:pan 50 1. Interoksi 505ia1 dalem kC3i:l ~n sosi?~ ekonomi

50

2. 1nternksi 505ia1 dalam ke(,io.t=.n kec.gam.:.'\all 54

c.

Akomod..'1.si orang kampus deng:-.!1 or~ 1c.."JJlpung

56

BIUl IV. P.ERSEPSI TIMBAL BALIK DRANG KAf.iPUS DAN DRANG KAMPUNG

6c A.

Persepsi terhadap situasi hub~,~~ 5Osi~

B .

Pcrsepsi timbal balik masinc-~'\3ing p~\k

V.KESIMPULAN DAFl'AR ISTILA.l!

DAFl'AR KEPUSTAKAAN IAMPIAAN

iii

6c 63

75

77

78

80

(5)

1. FasiLitns sosial penduduk Kampus Dnrus~~

2. Jumlah penduduk kampung sekeliling k.:unpus

3. Penduduk karnpung sekeliling kampus menurut rnata pencahariannya

4. Fnsilitas

sosial knmpung sekeliling knmpus 5. Murid SD Te1adnn L:unnyong menurut as<lJ.

6 .

Mahasiswa dari kampung sekeliling k.o.mpus 7. Persepsi oro.ng kAmpus terhadap orang }-::a.mpung

8.

Persepsi oro.ng kampung terhadap orang k.o"\J'Dpus

9. Kendaraan umum dari Banda Aceh ke Ulec Lheue, Lhok Nga dan furussaL:un

10. Penduduk komplek Kampus Darussalam menurut asal kepala keluarga

iv

Halaman

30 31

32

53

63 67

71

(6)

/~

.l.

-. -

3 .

_ 1 1 -

'I - " -

5'. _ " _

(, - '1 -

, ,

/ '

. . '-. . .

'

/ ' , . -< . -. . \

.

, .

, .

, '. '.

~'(JS..e.-~

/7...t

fjPAJJ«-<-J

/.:..<--'-~

La..~"'t~

Rt<L:rl.

,

l'e. rA

JcA""t US 1J~RUS5ALA"I

&>

k Mvfl'Wv6' ÇEkfLl/,,;'/éfflf;A

.5k.aJ.'<..

7 : /5· 000

lID

ra.i..Jh- . -(~ . û.,yX"",-,,-

C l , f?vw-J~ ~~

1 , ~

IA..

lJv-41;J.-.

î , ./-{P{}A- /~:u..)

(±)

~ t0kJ~

[!J,~ dJ: 7

---, r--

~. J.~

_ - " . fl,.;(;"'I. (.q.... ~ ~

(7)

LEGENDA

Batas Kecamatan : Batas Kemukiman

KampUB Darussalam

Kampung Tetangga Kampus Laut / Rawa-rawa

,

.

~

. , .

ACfH

j

,

(8)

Ringkasan Hasil Penelitian

ORANG KAMPUS DAN DRANG KAMPUNG

Studi Kasus KP~pus Dnrussalam, Banda ~ceh

M. Bambang Pranowo

Pusat Latihan Penelitian Ilrnu-Ilmu Sosial, Aceh Darussalam Banda Aceh

1979

(9)
(10)

._..,--

ABSI'!lACT

Th .. '.s stUc!Y iE ~ased on field . ~l on o=oa ~f Kota Pclajar

l1al"o.asiswa D~-ussalam (Darussa1.am Students TownJ now wellknown as t'ét--:"ussala'll Cau.;l'.lS, r.nd villages in i ts surroundings. Darussalam Ca~~~B N&$ eö~lisbed in

1959.

It is a campus built in the midst of ~ rura:. society in an area .!.

7 KH

irom Banda Aceh te the north- eaEt dirJctic~. ~he p~e6ence of university students, teachers and the:i.. __ ' !a!Il';' i.oo bas resulted in forl!'.ation of Darussalam Campus socie- ty. 'll!ri.s camp:ls society is in the midst of a rural society.

It is un~el'standable that the campus society bas tended to be-

co~e a B=~uXate ~r.d öpecific enti~y. Their housing, educational

back!Ç'ol~d1 r .. .''\tter:l cf tcinl~ir.g and diverse arena of origin lmve enabled t~~ fCIT.:.-"ttiO:l

.:Ir

a l~~e style ,,:h::'c!:t is very different from the life s::yle o!:' tb~ êt:..rr.:ll..:..."ldir.g villace f:ociety. On the other ha."ld the p::-ese:::.c!" c.~ CE-.:lp:.:.s sc-;iet.y hes also caused friction t.nth the intercz~s ~~ ~~a -rillag~ro ~d cc~t~oversy over social and cul- tural '1alUCL:.

Bece.u~e t:1\! J:'a..-';.3E".~.laM Camrus lus been separated both 'adminis-

t-~·:.t.tiveJ~y a.."l~ social-i!.sdtt!tiolUlly from the village and its sur- rc.1.UlèiI:.gs, so::::Lr-.l r€lê~f i0!103 betweer:. campus society and villaeers

beo~~~ ~dt~~~~d ecj ~iT~"lderst~ding easily accUI~d. Conflicts bet-

\ ... een caop':ls (beller:- arA villagers of ten resulted, althouu'1 thooe

cO!l~ir,

te

usunlly c..".,!jeJ in an accomo~tion. Those conflicts existed ::"'1 ".Ta.r"'r....l~g: de;reês<: '::.1} :ur:J.ly and sOI4etimes pbysically. Up to now

i!:te~a~~i..o:l b~twee:: :ampus

a· ....

ellers and villagers is not harmonieus.

AccorG;c~ to t~e v~l1aears, campus dweIlers are full of arrogance, using c IIspci2Y s:.'stem in recruiting employees and they have a lack appreciatiU::l cf t:1e adat. On the contra=y. campus dwellers re gard

~-1lagers as igno~ant, -ou~h and ready to provoke a q~rel.

Such reciprocal ne~tive perception persists and conilicts may stilJ. tilke place if there is no effort to rectif'y social. relations bet\oleen CaDlp'J.s d1t/elle:-s and villagers .. Thust although tbe Darussalam Cnmpus is well1:nown as 'Ithe slr:eetheart of the Aceh people, 11 accor- ding to the ~~~o~~d~nG villa~~s it is stil1 far from fulfilling EUch an image.

1

(11)

I

Penelitian yang mengungkap berlangsungnya intcriJ.ksi sosial antara suatu kelompok masyarakat dengan kelompok masyarakat yang lain telah banyak mengundang perhatian sarjana ilmu Bosial di Indonesia. Hal itu nampaknya karena penelitian tentang masalah tersebut mem.ar.g rele'\"'3.ll dengan kondisi Indonesia yang masyarakatnya bercorak pIp_ral societ;'!,_

Di negeri i.ni interaksi Bosial berlangsung antara pelbagai suku hang- sa, antara golongan-golongnn yang disebut mayori tas dan minoritas dan antara golongan terpela,;ar dengan golongan agama. Dengon mengetahui perihal kondisi apa yang dapat menimhulkan serta mengurE. :.:. bentuk- bentuk interaksi Besial tertentu, maka pcngetahuan tentang interaksi Bosial tersebut dapat disumbangkan bagi usaha bersama yang disebut per.lbinaan bangsa.

Y

Berpangkal tolak dari pokok pikiran d;. atas penelitian ini ber- maksud menyingkap interaksi Bosial yang berlangsung antara masyarakat komplek Kampus Darussalam dengan masyarakat sampong sekitarnya. Per-

timbangannya antara lain karena selama ini, khususnya di lingkungan

Pusat Lati.h.:m Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial Aecht yang telah diteliti adalah mengenai interaksi sosial antar kelompok ma ~·arak.at yang ber- lainan dari segi. etnis ato.u a.1iran agama.Y Sedangkan tentang inte- raksi sosial antara suatu kelompok masyarakat "elite" dengan ke1ompok masyarakat biasa. di sekitarnya nampaknya belum bcgitu mengundang per- hatian.

Hal

itu terbukti dari masih langkanya tu1i~~ mengenai masalah tersebut.

!/Soerjono Soekanto, Sosiologi : Suatu Pengantar, Yayasan Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta, 1974, hlm .. 176.

gj'Misal..oya Adnan Abdullah, Interaksi Sosial di &aree I Aceh Be--:ar : Suatu Kasus Studi Drang Jawa dan Drang Aceb, PLPIIS Aceh, Banda Aceh, 1975; dan Amir Luthfi t Interaksi Sosial Antara Orang-Û.!'ang Muhammadi- yah. dan Orang-Orang Non Muhammadiyah : Stuó', KnSU6 Pada Empat Kam- pung Dal.am Wilayah Aceb Besar dan Kotamadya Banda Aceh, ... _ -.LJ..S Aceh,

lm.

2

(12)

3

Oleh sehab

itu

penelitian ini memilih lakasi komplek Kampus Darus-

salam dan gamp:mg-gampong seki tarnya, karena Kampus I:nrussalam merupa- kan pemukiman dari kelompok masyaraka t yang sebagian beB'U' anggotanya

terdiri dari para sarjana dan mahasiswa. Jadi ia dapat dikatakan seba- gai suatu kelompok rrasyarakat elite. Sedangkan ~ (kampung) seki- tarnya merupakan pemukiman dari sebagian rrosyarakat Aceh yang relatif masih rendah tingkat pendidikannya. Oengan demikian interaksi sosial antara masyarakat Karnpus Ihrussalam dengan masynrakat kampung sekitar-

nya merupakan interaksi antara masyaraka t kampus sebnga.i sua tu kelom- pok rrasyarakat elite yang berlatar belakang pendidikan perguruan ting- . gi dengan masyarakat kampung yang latar belakang pendidikannya relatif rendah. Interaksi sosial teraebut dibahas dcngan pendckntan bistoris dan scsiologie. Adapun metode penelitian ~~ digunakan adalah wawan- cara mendalam (depth-interview) t pengamatan terlibat (participant ob- servation) dan metode dokumente~.

I I

Kota PelAjar Mahasiswa (Kopelma) I:e.russalam at:lu Kampus Darussa-

lam dibangun pada tahun

1959.

Ia merupakan sebuah kampus yang dibangun di tengah-tengah pedesaan ~ 7 KM di sebelnh t~~ laut kota Bands Aceh. Kebadiran Kampus Darussal am yang disusul kemudian oleh kebadiran "ci- vitas akademika" yang hidup dan bertempat tinggal di komplek kampus. telah menyebabkan terbentuknya suatu masyarakat kampus di tengah-te- ngah masyarakat kampULg. Ke.mpu.'"lg-krunpung yang mengclilingi kampus ada- lah Tanjung Selamat , Tungkob, Barabung, Limpok, Lamnyong dan Rukoh ..

Dengan penduduk kampung-kampung tersebut berlangGWlg interaksi Bosial antara masyarakat knmpus dengan masyarakat kampung sekitarnya..

Awal dari suatu interaksi adalah adanya kegiatan dari dua orang atau lebih yang melibatkan sikap, nilai maupun harnpi1n masing-lMsing Pihak..

Y

I8l.am konteks interaksi so/dal antara orang kampU6 dengan orang-orang kampung sekitarnya. maka yang terlibat dala.m interaksi tersebut ada1.ah dua kelompok masya.ra1cat ;yap,;; sa.llun::t.t bcrileda.; Kelompok.

lIAstrid S.Susanto, Pengantar Sosiologi dan Perubaban Sosial, Bina-

cipta, Bandung,

l.97? t

blm.20.

(13)

dan masyarakat mempunyai sejarahnya, struktur dan rencana (plan of aetion) ataupun tujuan yang hendak dicapai.iI

Ditinjau dari segi sejarahnya, terwujudnya masyarakat kampus ti-

dak dapat dipisahkan dari sejarah kehadiran kampus itu sendiri. Sedang- kan bagi masyarakat kampung pembangunan kampus tersebut berhubungan erat dengan terlepasnya tanah erfpacht NV. Rumpit yang semula merupakan

tanah

&ar8pan dan padang penggembalaan hewan ternak mereka. Di atas be- kas tanah erfpacht itulah dibangun Kampus Darussalam_

Bila ditelusuri ke bell:.k,ang, pembangunan Kampus Darussalam pada

hakekatnya merupakan perwujudan dari 6uatu cita-cita yang didukung oleh masyarakat luas di Aceh. SegeDap lapisan masyarakat seperti gubernur, panglima, ulama sampai rakyat jelata terlibat dalam usaha pembangunan kampus tersebut. Oleh sebab itu Kampus Darussalam terkenal sebagai mi- lik dan jantung bati ra1qat Aceh.

Y

Namun demikian bagi masyarakat kampung sekitarnya kehadiran Kam- pus Darussalam ternyata tidak sepenuhnya disambut dengan kegembiraan, bahkan di sana-sini diperoleh petunjuk tentang ketidaksenangan merek:a. Hal itu karena kehadiran kampus telah menyebabkan terjadinya perbentu- ran kepentingan, prestise dan nilai-nilai Bosial budayaj yan~mencmpat­

kan kepentingan, prestise dan ni1ai-ni1a1 Bosial budaya masyarakat kam- pung di pihak yang tergeser.

liIr

Perbenturan kepentingan terjadi karena dengan dibangunnya kampus, berarti terlepasnya tanah yang sernula merupakan tanah garapan dan pa-

dang penggembalaan hewan bagi masyaraka.~ kampung sek~tarnya. Sementara itu manfaat langsung dari pembangunan kampus tidak segera dapat mereka rasakan. Padahal hasil mengg.arap tanah tersebut rupanya memberikan ke- hidupan yang cukup layak bagi penduduk di masa itu~

KetUm kemudian

tanah

garapan mereka dibangun menjadi kampls para penggarap memang mempero~eh g,anti rugi~ Akan tetapi para penerima gan-

Y,ibid. , hlm. 14.

S(Jnjasan Dnna Kesedjahteraan Atjeh, Darussalam. penerbitan khusus, Bunda Atjeh, 1963, hlm. 137-138.

(14)

5

ti rugi banyak yang tidak sempat membelanjakan uang ganti tersebut untuk kepentingan merekat sebab b~berapa hari setelah ueng mereka te- rima bahkan ada yang baru satu hari menerimanya; terjadi pemotongan nilai uang oleh pemerintah yang dikenal sebagai "Konsolidasi Juanda"

tanggal

25

Agustus 1959. Keputusan tersebut antara 1ain mcnetapkan lembaran uane Rp. 1.000,- dipotong nilainya rnenjadi Rp. 100,- dan lembaran Rp.

500 ,-

menjadi Rp. 50,-. iUdbatnya banyak penerinla ganti rugi yang semula merencanakan membangun rumah, membeli tanah atau ter- nak terputus harapannya. Bahkan ada yang langsung mengaJ.ami kebang- krutan, karena tanah garapan telah terlepas, padahal belum siap dengan mata pencaharian yang lain. Dengan demikian meskipun bagi dunia pendi- dikan di Aceh kehadiran kampus merupakan keuntung.an, tetapi bagi ba- nyak Qrang kampung sekitarnya malahan merupakan keruginn~

Perasaan dirugikan di Y~langan orang kampung tersebut ternetra- lisasikan oleh gelera keinginan masyaraknt luas yang rnendambakan se- gera berdiri dan berfungsinya kampus. Oleh sebab itu ketika para do- sen sebag,ai penggerak roda kampus hadir dan menghuni komplek Kampus Darussalam, maka merekapun diterima secara wajar oleh masyarakat kam- pung. Lebih-lebih karena kebanyakan para dosen itu segera menggabung- kan diri menjadi W\lrgCI. meu.no.sah Tanjung Selamat, yakni kampung terde- kat dengan komplek kampus.

DengFn menggabungkan diri menj~di warga meunasah Tanjung Selamat berarti terdapat ikatan sosial antara penduduk kampus d~ngazl masyara- kat kampung rnelalui lemhaga meunasah tersebut. Ini melibntkan orang kampus dalam berbagai kegiatan 50sial kampung baik y.::mg bersifat kema- syarakatan maupun keagamaan, Dengan demikian diperoleh gambaran bahwa pada masa-masa awal interaksi Besial antara orang kampus dengan orang- orang kampung sekitarnya cukup akrab dan diliputi suasana kerja sama.

Akan tetapi suasana kerje sama tersebut tidak berlangsung lama.

Se jak komplek kampus berdiri sendiri sebagai perkampungan yang terpi-

&ah dari kampung sekitarnya, maka seiring dengan itu hubungan Bosial antarn masyarakat kampus dengan masyarakat kampung sekitarnya cende- rung makin renggang. Lebih-lebih ketika pada tabun 1969 perkampungan Kampus Darussalam itu ditetapkan menjadi kemukiman teraendiri yang langsung tunduk kepada Bupati Aceh Besar I mak.::t masyarakat kampuB ber-

(15)

kembanG menjadi suatu kelompok masyarakat yang terpisah baik secara adminis .. ..ra t i ! maupun Bosial dari kampuna seki tarL.. .1..

Sementara itu bangunan di lingkung,an kampus dari tahun ke tahun terus bertambah. Bagi orang kampung ini bcr:rrti tempat mereka menggem-:

bala hewan semakin sempit. Tamb~han 1agi di lingkungan kampuB ditetap- kan larangan menggembala hewan, padahal rerumputan di lingkungan kam-

pus sejnk dulu merupakan tempat menggembala hewan orang kampung. Hal itu seringkali menjadi sumber konflik. Begi orang kampus larangpn menggembala hewan tersebut adalah untuk memelihara ketertiban dan ke- bersihan lingkun~. Sebaliknya bagi orang kampung larangan itu meng- ganggu pemeliharaan hewan yang merupakan salah saLu bentuk investasi yang vital bagi mereka. Hingga saat ini masalah pengeembalaan hewan ini masih merupakan sumber potenEial bêgi tcrjadinya kesalah-pahaman yang pada gilirannya cenderung menyebabkan kerenggangan dalam hubung- an sosial orang kampus dengan orang ka~punb~

IV

Selain itu kehadiran k~U5 men~ndunB ~aknu spbagai penyebab terjadinyLl. peregeser.:m prcst.ise. D..."llam h;ll ini kehadiran m.:lsyal'akal

~~pus mengandung arti sebagai hadirny~ orang-ornne luar yang keduduk-

a~~ya lcbih tinggi dari orang-orang kampunc sekitar. Sclanjutnya orang_

orang lu.:u- tcrsebut men ja di ora!lg-~rang yanG ,. ·(>ngu,:u~ .. "\iH segalH Bumher kewibaW8.c."\I\ yang scmula berada d:' tcmgwi oranJ:'; k~mpung. Dengan demikian kehadiran masyarakat kampus telah men~ser prcstise orang-orang kam- pung. Hcreka yang 6cmu1.a diungE!fip oranG tcrpa.ndanEZ berubah menjadi

"belum apa_apat! jik.:t dibandingkan dcngan "oI'élnc·oranc: luar" yang da- tang dan kcmudian berkuasa di bekaa daerah nkcdaula tan" mereka.

Terdapatnya sejumlah orang kampung y.:mg diangkat. menjadi pee;awai di lingkun~n krunpus t mc."\.l.:lhan 'memeprjelAs keduduk.:ul aoaial mereka

yane

jauh lcbih rendah dari orang-orang kampus. Hal itu adalah karena keba- nynknn mereka adalah pegawai-peGawai rcndah seperti pesuruh, penjaga malam atau 6opir. Jadi hubungan Bosial mereka dengan orang kampus me- rup..Lkan hubungrul pihak bawahan dcngan atasan.

D.:I'om pcrsaingan orang kampUB dengan oranG kampunB poeisi st.ra- tegie jelas berada di pihak orang kampus karcna segaln sumber kewiba-

(16)

7

waan ada padanya. Posisi yang strategis dari suatu kelompok masyara-

kat akan menempatkan kelompok. tersehut dalam ke "ldukan yang stratr --is puls. Selanjutnya kedudukan ter se but dapat menjadi kekuasaan. Lagi pula di mana usaha mencapai tujuan harus dilakukan dengan komunikasi

~~ interaksit maka den~ sendirinya siapa yang mempunyai kedudukan yang strategie dalam jaringan internksi o.kan do.pat membatnsi usaha-

llSaha orang lain.

Y

Dari segi itu dapat dipahami hahwa

sn

Teladan La.mnyong yang se- belum adanya kampus merupakan

sn

Horang kampung" telah berkembang menjo.di

sn

Ilorang kal!Ipung dan orang kampus" dan akhirnya cenderung menjadi

sn

"orang kampus ... " lni dapot diketahui dari kenyataan bahwa murid klas v tahun ajaran 1978/1979 jumlah anak kampung adalah seha- nyak

44

dar';

86

murid (51,17%) dan Mak kampus adalah 42 dari

86

mu- rid (~). hkan tetapi jumlah murid klas I pada tahun yang sama adalah anak kampung sebanyak 15 dari 66 murid (22,72%) dan anak kam- pus sebnnyak 51 dari 66 nru.rid (77 ,27%). Perkembangan demikillJl adalah sebagai Hokibat" dari disekolo.hkannya anak-anak kampus di sekolah itu pula, karena letaknya yang berdekatan dengan komplek kamPU5w Ja-

di d. ... hlm persCting-dll untuk mnsuk SD Teladan Lrunnyong scbagai SD fuvo-

rit tersebut t anak-annk krunpUs cendcrung di pihnk yang "merumg" ..

Xetidak-senangan orang kampung terhadap 0: ng knmpus berkc~~

dengen keadaan di

sn

Lamnyong antllrll lain tercetus dil.lam kasus pc- lemparan kursi terbadap seorang g~ru wanita istri seorang dosen dan perusakan peralatan sekolah oleh seorang tokoh ma.syarakat kampung pa- da tanggal 8 Juni 1974 ..

r

cr:yelasaion dDripada kejo.dian tcrGcbu~ tir. ~:

seperu.Umy8 bisa menghilangkan perasaan tidak: SC;J:ll1g masyarakat kam- PunE;t bahkan aikap itu masih merupakan sesuatu yang latent dalem ma- syarakat.

Dari segi lain perkembangan masyarakat kampus, lebih-lebih sete- lab menjadi kelompok masyarakat tersendiri dapat pula dilihat da1am maJmanya sebagai pembawa nilai-nilai Besia! budaya baru ke tengah-

!JBandingkan dengan Astrid S. Susanto, op_ cit. , blm. 92.

(17)

yang berl~~ di lingkungan kampus tidak serupa dengan norma-norma kampuug sekitarnya. Pengendalian sosial tidak 5 :etat yang ber1aku di kampung. Sistim "co-education" te1ah mempermudnh longgarnya hubu- ngan pria wanita. Hubungan sosial tel ah mengarah ke corak hubungan yang impersonal, sebagai akibat dari jumlah anggota masyarakat kam- pus yang telah begitu besar.

Di 1ingkungan kampung hubun~ antar sesama warga diliputi ser- ba kebersamaan. Pergau1an prin wanitn masih terikat ketat dengan ni- lai adat. BertaJrIU ke rumah seorang gadis yang di 1ingkungan kampus merupakan

hal

biasa, bagi pemuda kampung masih harus dihindari. Bagi orang kampung omong-omeng di kedai kepi atau meunasah adalah semacam rekreasi. Sedangkan di lingkungan kampus khususnya bagi para dosen kehidupan mereka diluar jam kerja lebih terpusat di lingkungan rumah tan!;ga.

Demikianlah kehidupan sosia1 desa telah berhadapan 1angsung de- ngan kehiàupan sosial yang mengarah kepada corak kchidupan kota. Akan tetapi kcsedaran ten tang perbednan nilDi sasial budaya tersebut rupa- -nya tidak secepat dutungnyn kesadarRD tpntanc perbpdaan yanE; bersi-

fat fisikA Akibatnya. kctika kebun kclaJ~, sawah dun ladang tRIRh be- rubab menjadi kampus, ni1ai sosial budaya mereka diansGPP masih ber- laku bo.gi ln..."\syar.:1kat kampus. Dalça..m pandang;:tn or . .nc; ka!npunGI orane- orang k..'1JllpU6 adalah orang-orang pend..:t.tang dan baBi pendatang scharus- rrya berlaku pepa:tah Aceh "Bah oxa iri, ie páseUl1G surat; taduek di nanggro gob nyanG reusam meunan ta turot," artinya kurang: 1ebib :

"Buah ara iri , air pasang surut ; bila kita berdiam di negeri orang, ba.gaimana ad.c.'\tnya begitulah harus diturut."

Karena kenyataannya pada masyarakat kampus terdapat banyak bal yang t idak sesuai lagi dengan nilai 60sial budaya ya.ng berlaku di l ingkungan kampung sekitarnya, maka hubungan sosial masyarakat kam- pus dengan masyarakat kampung sekitarnya lebih menunjukkan pala bu-

~ungo.n yang terpisah.

, . .

(18)

8

tensah lingkungan yang semula sepenuhnya berwajah desa. Norma-norma yang berlaku di lingkungan kampus tidak serupa dl. .. gan norma-normn kampung sckitarnya. Pengendalian Bosial tidak scketat yang berlaku di kampung .. Sis tem "co-educatien!! telah mempermudah longgarnya hu- bungpn pria wanita. Hubungan sasial telah mengprah kc corak hubungan yang impersonal, sebagai akibat dari jumlnh anggota masyarakat kam- pus yang telah begitu besar.

Di lingkun~ kampung hubungpn antarsesama warga diliputi ser- ba kebersamaan. Pergaulan pria wanita masih terikat ketat dengan ni- lai adat. Bcrtamu kc rumah seoranG gadis yang di lingkungan kampus merupakan hal biasa 1 baBi pemuda kampunG masih harus dihindari. Bagi orang kampung omong-omong di kedai kopi atau meunasah adalah semacam

rekresai~ Sedangkan di lingkungan kampus khususnya bagi para dosen kehidupan mercka diluar jaiifKerja lebih terpusat di lingkungan rumah tangga.

Demikianlah kehidupan 505io1 desa telah berhadapan langsung dc- nsan kehidupan s05ial yang mengarah kepnda corak kehidupan kota.

A -

kan tetapi kesadaran tentang perbedaan oi1ai sosial bud~ya terscbul rupanyn t:idak 6ccepq.t d.:ltrmgnya kesa.daran tent!U1g perbcdrum yang bcr- sifat fisik. Akibatny.:l. ketika kebun kelapa, sawah dan ladrulg tela.h berubah menjadi kampus I nilni 30sial budoya merC'k... dianggap masih berlaku bagi ma.syarakat kampua. Dalam pandancan orang kampung, orang- orang kD..mpus acbJ..ah orane;-orang pendatá.llg dan bagi pendatang seharus- nya berlaku pepatah li.cch "Boh ara iri, ie paseunp;: surot; taduek di nanggro gob nyang reusam meunan tB turot," artinya kuranC lcbih:

"Buah ara iri I air pasang surut j bila kita bcrdiam di ncgeri orang, bagaima.nn adatnya begitu1ah harus diturut."

Karena kenyataannyo pada masyarakat kampus tcrdapat banyak hal yang lidA.k. scsuai lag! dengan nilo.i 50SioJ. budaya yang berlaku di lingkungan kampung sekitarnya, maka hubungan sosial masyarakat kam- pus dcngpn masyarakat kampung sekitarnya lebih menunjukkan pola hu- bungan yang terpisah.

(19)

v

Do.ri latar belakang yang telah dipaparkan oiketahui bahwa pada masa-lDns.:t lalu interaksi Bosial antarn masyarakat kampuS dengan ma- syc.rakat kampung sekitarnya lebih ditandai dengo.n suasana konflik daripada kerja sama~ Hal itu pada Gilirannya mcnciptakan hubun~

Bcsial yang kurang harmonis • Lebih-lebih karena perkembangan masya- rakat kampus memang menuju pala hubungan yang terpisah dari masyara- k.."\t kar.tpung seki ta.rnya. Deng;::tn demikinn interaksi Bosial yang ber- 1ancsung tidak lebih dari internksi yang terjadi karena tempat ting-

~ mcreka Sana bertetangga.

Interaksi yang dilokukan secara sadar hanya berlangsung pada saat terj~di undang-mcngundanG dalrun peralatan perknwinan, khitanan atau selam:l.tnn kernatian • . lkan tct(tn;l. hal semacam itu hnnya terbatas antorn orang kampus den~ orang kampung yang tcrgolong terkemuka atau sudnh saling berkenalan. Bac;i. scbagian besar oranG kampus dan orang krunpung yang lain tcrdapo.t jarak sosi.:û. yane lebar antara mere- ka satu sarna Iain. Jar.:lk Gosial tersebut meliputi antnra lain lntar

bcIakan~ pendidikan, tara! kehidupan ekonomi dun life style. Jarak sosial dcraikio.n merupakan faktor y.:w.g menyebabkan m.'l.sinB-masing ke- lompak lebih banyak ber&'l.ul

dcn~

kcloropoknya 8pndiri.

1I

Ad.."Ulyo. fakultlls-fakultas y<lng banyak hubungannya denr;an pcngem-

bangan pedesaan seperti Fnkultns Pertanion dan Fakultas Kedokteran Hcwan dan Ilmu Peternakan scsungguhnyn dapat dimanfaatkan untuk me- ngRkrabk.:m hubuniÇlD. sooial orong kampus dengan orang kampung. t.kan tetapi. kccP.o.tan semacam itu sangot lanekn dilakukant 6Chingga di bi- dang pertanian misalnyo. sebelum dan sesudnh adanyakampus keadaannya OO6ih s.:una saja.

Y

!/Bandingkan denePD Koentjaranincrat dalam Beberapa Pokok Antropolo- gi SosioJ.. Dian Rnkynt, JoJmrla, 1972, hlm. 17 .... 175.

SlMohd Yusuf Bugis, eL nl., ~Pe~n~~~U~n~i~v~.~r~.~i~t~",,~~S~iah~~K~\~,a~J~n~T~e~r~h~'_':, dap M.:tsynrakat Lingkungan, Proyek Peninckatan Penecmbangan Pcrguruan Tinggi Unsyiah, Banda ilceh, 1979, hlm. 53.

(20)

10

Dalem kegiatan ekonomi atau sumber mata pencaharian, kehadiran kampus telah memberi peluang bagi orang kampuDf sekitar untuk meme- tik menfaat denePn membuka usaha di bidang perdagangan. l\kan tetapi

ya~g memanfaatkan kesempatan tersebut sangat terbatas. Kondisi demi- kian me~batasi berlangsungnya interaksi scsial antara orang kampung dengan rang kampus melalui jalur kegiatan ekonomie Rendahnya kemam-

o

puan berusaha tersebut masih ditambah dengan keadaan pertanahan yang kering dan kurang potensial , sehingga dapat dimaklumi bah ... a taraf ke- hidupan mereka relatif rendab. Pada gilirannya hal itu menjadi salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya kemampuan unt~~ menyekolahkan anak-anak mereka sampai perguruan tinggi. Oleh sebab itu meskipun Kampus Darussalam sudah dua dasa warsa berdiri di samping kampung me- reka, tetapi jumlah mahasiswa dari kalangan mereka tidak seberapa.

Dengan demikian baik melalui jalur kpgiatan sosiel maupun ekono-

m~ interaksi sosial antara masyarakat kampus dengan masyarakat kam- pung sekitarnya adalah ~l@at terbatas. Pada gilirannya hal itu mem- perkukuh pola terpisah hubungan sosial. Polu demikian berlaku pula ..:aJ.am hubungan 506ial melalui jalur keagamnan.

Peë"s.;unaan agama antara masyarakat karnpus denenn m.:\syarakat k.,.-un- pung sekitarnya sesungguhnya sangat memungkinkan bagi terjalinnya hu- bungnn ynug akrab antara keduanya. Lebih-lebih hila dihubungkan de- ngan fUllgsi 6osio.l o.gamll yang antat'a 1ain adalah peranannya yang be- sar dnJam mewujudkan integraai sosir:tl.,Y Akan t.etRpi da:lrun hubungan sosial masyarakat kampus deng,an masyarakat kampung ternyata persama-

an a.~ .. !1J.:l. tersebut kura.ng berfungsi dalam mengakrabkan hubungan ter se-

but. Hal itu disebabk,n terutama karena kedua kelompok masyarakat tersebut berbeda meunasah maupun mesjid. Perbednan meunasah dan mcs- jid, dalam sistim kemasyara..k.:\tan di Aceh beranti tel"}:ue ... t:nya kegiatan keagrunaan di meunasah dan mesjid yang berbeda pula. Dengan demikian meskipUll lokasi mesj id kampus terletak di ujung barat kampung Tanjung Selamat 1 akan tetapi penduduk kampung tersebut hanya satu dua yang melnkukon sembahyang Jum t at di mesj id krunpus.

bJBandingkan dengon Melvin DeFleur, et aJ..., dalam Sociolosy

Society t Scott t Foresman and Co. , Illinois, 1971, hlm.

561.

Man In

(21)

Kcadaan denL'ric.n dita:t1b3.h lagi denS.in ke::lyataa'l terdapatnya per- bedaan oalan praldek perioadatan d':; mcsjid Y.ar.lpUE" lenga.::l ffiesjid kam- pung p3da urr.u:':lnya~ ?n::bedaal1 tersebut r:.:-.. Il>:lbulkan allggapan di kala-

ngan orar..g k:l.r.l~'.:nf: bcl: ... ra c:-".ug-::.ro.ng k~j1r.t:S <ld':.l:lh orang·.orang r.:uham- madiyah atau. }~~~ Y':n~ ticial{ be:'l!lashall. 3.::r.3i.:.:k.J.:t oré:..l1g k3.npung pa._

da llxumnya pcnf7lLut I!k1.zbab Syafi' iyah. Oloh s~tab i Lu interaksi 50si- al antara oranó k...tr.p'J.s denga:t orang kampung oelalui j,:tlur keagamaan sangat tcro.'lta..:; .. Hal :i..ni biua

e

'lihnt pt!~a 6Lat terjad:i saling undang mengundunG dul:'l!:; i)j'~-Î!lc;at:.::.n :1:lTl-hdri uesar I!:la.., utau upacara keaga- maan lainnya. Intcrokci demü:i!ln f">8ngat ocrsifut ~nsidentil dan lebih merupakan ser.l::.car:' pelengk:1.}l dari ffil.:ltu t:pilcill'a_ ;·jungid.n hasrat sosial acta pacb. oTP.ng ka:::?t:z fl"..aupun orang l:a:npunSr !'1<::nJ.n l!ntuk meningkat men- ja.d.i :pcrbuat:ll" scsi.!'.! ter!lyûtA. hr.r,Js lc!:lih r!a.~ .. l1u èil:aitkan dengan su- atu peristivJ<l s~r€monia.i.

VI

i'1eskil1'.\n k<:senj.1.:l8\r, rbn kaö .. ;,g-k."I(ln,l'r, konflik -:lenand:li interaksi sosi31 yang hp.rlF\:le~;,;,ró ":lta:.:i~ r,"l,nyaro..\.."\c i:....r.::.f"·:.; ::l~nG-Ul nasyarakat Mmpung ,scki tHl'r'yn: v~,t"1f'i :;;'~~.e,::wl dB!I!; l'i ,,:·n bi.-:-.;,.,J.II:(<L berujung dl.:ngan

akoQodJ.o~.. I\mf':':: ti::O:1 ;"" .i<Of'lO'l..\!;';' :.ij ~).,i ... d~l .. 1.'1 .. ellel" t i y;:m('; èikel:luka- kan olch I{iJl'bnl1 Y"'I"':l~ ::,·,'\~tt' ffi<.:'n'.lt.juJ: !:P!k"\d.· c'.~:l\~u kes1n..:lll C<l..'1 jUg1i untuk

[~.nunjuk

sm.t'l

v:roJGC;';)/

DalWl; 1::111 t.t!ks J~u~.ll.nc:.:o.ll üCln.ial or"llr: k:\.i'lpnc. u(~!lg7'm ('rang kwn- pung sc-ki'i;urnyn.. 'h..i.·1""_""C5a-:r:;i'Y":' J((;C\.lo.u I a:":o'"',')"1 lS·i. rli.nuJahkJ-tr ûlch te::-- knndungnyn \:tll1y~t:a l" g=.'ld:: f"\~3 ] ",r.:l:JaC" J~2.nmu:; itu sendi~i bagi orang kampung spkitarn:.·,"l. Y;.!*(1; dir.i:tk.:.;l!{il:an ~O::c:.lui.l dj ::;f~-:lping 5ttbagai ha- dirnya lcmbC\~ yan(.. ;;:~!1y.~l).::t!)l~n t~:cj"-Iè~ ny;;. pcr~c:.;e_·Hn sosi.al ekono- mi yang cüm-=::gcq:: m')l"U dknn rr.e .. :ek.l f pa.ia o~ I-i ler.:;o:lge ka'llpUS juga terkandung kennn.:f::n't:Ul ;rrul['; dapai.. dipt>tik OlC~l siap-9. s. .. jü i!1kl.usif orane: kan:punc; ed:i

u.U'

J!Kimoru.l YOUllR, I:SocÜ .. l ';':ltnr4 procus~efl, dalam §s.tangkui Bunca So- sioloG?:,l himp1.m..'l.'l k:l.L·p.rlJln ole.'!" S~'lo SOBMldj~ll <"",_>.1 SocluemD.1l Soemar- di, Jajasan h:nf'l'bi ... re.kul tas D..o~o!lli tI, Dj9.k3.!'~':=') 1964, hlc .. 210.

(22)

. "r - -

12 faat di pihak yang Iain. Ral itu dengan sendirinya merupakan faktor penyekat yang dapat membatasi terjadinya konflik-konflik dan sekali-

gus mernbuntu terwujudnya akomodasi.

Adünya kesadaran di pihak masyarakat karnpus bah .... a mereka adalah orang-orang pendatang yang kemudian terwujud dalam sikap mengalah dan menahnn diri , merupakan pula faktor yang membantu terciptanya akomodasi. Pada masyarakat kampung faktor yang membantu terwujudnya

akomodasi adalah adanya semangat "toleration" terhadap hal - hal yang

terjadi pada diri orang atau kelompok 1ain sepanjang hal itu tidak dirasakan rnengganggu ni1ai-ni1ai atau kepentingan dan harga diri me- reka.

Dari segi akomodnsi sebagai suatu prases, maka baik di pihak masyarakat kampus maupun masyarakat kampung terdapat usaha dan kegi- atan yang bersifat akomodatif yang telah membantu kelangsungan hubu- ngan sosial mereka. Usaha-usaha akomodasi di pihak masyarakat kam- pus terwujud antara lain dalam hal : pengangkatan pegawai dengan priori tas orang kampung sep<lIlj::mg mcmenuhi syarat 1 pembangunan lem- baga pendidikan yang mcmungkinkan anak-anak kampus dan anak-anak kampung Gckolah bersama, melalui kegiatan-kegiatan kea~ dun si- kap membim'kan orang kampWlg yang menggarap tanah-tunah k030ng yang masih ll.dn di lingkungan kampus. Sedangkan di pihuk masyarakat kam- pung u&\ha atau kegiatan akomod""l.tif terwujud d .. u.am bentuk kebiasaan mercka untuk mengundang or~ k.:unpu6 d.:tlam peralatan atau kenduri besar yang ~ereka seleng~rakan.

Namun demikian hila. dikaji berbagai akomodasi tersehut masih sangp.t bersifut sporadis ~~ belum nampak pensarahannya yang jelas bagi terwujudnya hubungan yang lebih akrab antara masyarakat kampus dengan masyarakut kampung. Dengen demikian sesung~lhnya hubungan BO- sial yang harmonia belum terwujud. Kesenjangan masih mewarnai hubu- ngan sosial, bukan keakraban •

(23)

VII

l-!engrunati perkembangan hubungan sosial ani. 'S orang kampus da ..

orang kampung sekitarnya tergambar jelas bahwa meskipun secara fisik kedua kelompok masyarakat tersebut berdekatan, tetapi secara sosial seolah-olah terdapat tembok yang memisahkan kedua kelompok masyara- kat tersebut. Hal demikian tentunya menimbulkan definisi tertentu pada masing-masing pihak terhadap pihak lainnya. Dalam 6uatu hubu- ngan 50sial persepsi dari masing-rossing pihak terhadap pihak lainnya sangat berpengaruh terhadap interaksi 50sia1 yang berlangsung, kare- na berdasarkan persepsi masing-masing itu mereka aaling memberi makna

terh~dap k~hadiran atau k~bEradaÁil pi~ l~innya. Pada gilirannya hal itu akan menentukan bagaimana mereka berinteraksi antu sama 1a- innya.Y'

Bnik orang kampus maupun orang kampung ternyata mempunyai per- scpsi yang serupa terhadap situRsi hubungan Bosial merekn. Mcrcka sa- ma-samn menyadari ketidak-akraban hubungan tersebut. Mudah dipaha- mi bahwa dnlam situasi hubung.an yang tidak nkrab antara dua kelom- pok masyarakat, maka pcrseps1 masing-masing pihak terhadap pihak lu- innyn tidnk selalu didasnrkan kepada realitas, te tupi seringkali di- dnSf'-rko.n Gcmata-mo.ta kApudH pruo..."Wft,ko.. Oleh sebflb Hu haik di kala- ngan orane; kampus maupun di kalangan orang krunr'''\g terdapat perscp- 3i ncgntif dari satu pihak tcrhadap pihuk lainnya.

Persepsi negntif orang kampus lerhadap orang kampung terdapnt teruUuna di kalangan mnha.siswa , yailu 29 dD.ri

.$B

mahasiswa yang di- wawancarai secara menda1nm (76,31%). Perscpci negati! terscbut da- pat diketahui dari anggapan-anggapan yang bersifat negatif terhadap orang kampung yang dinyatakan sebagai kolot, kasar, suka mengganggu, suka meneari-eari kesalahan t mo.las dan sernaerunnya. Gambaran tersebut selalu dihubungkan dengan kejadian-kcjadian negatif dalam hubun~

sosial orang kampus dengun oran~ kampung scperti pengereyo~ terha- dap maho.siswa oleh orang kHJnpung dan semacamnya.

!/Lihnt Stephen Cele dulam The Socie1ogieal OrienLalion, An Antroduc- tion Tc Sociology I Rand Me. Nally College Publishing Co. I Chicago,

1975 ,

hlJn.

72.

(24)

14

Di kalnngan para dosen persepsi negatif terhadap orang kampung hanya dimiliki oleh 7 dari 28 dosen yang diwawancarai (25%). J..kan te- tapi terdapat perbedaan antara persepsi para dosen dengan para maha- siswa. Persepsi negatif para dosen selalu dihubungkan dengan penga- laman ncgatif yang mereka alami sendiri 1 scdangkan di kalangan maha- siswa persepsi negatif mcreka scringkali didasarkan atas pengalaman orang laino Nampaknya persepsi negatif para mahasiswn mempunyai mem- punyni sifat-sifat tertentu. Pertama, persepsi negatif tersebut ada- lab semacnm respons terhadap kejadian-kejadinn negatif ~~lam hubu- nsan Bosial orang l~pus dengnn orang kampung. Kcdua, persepsi nega- tir terscbut ado.lah pula !lasil dari "prases pewarisan don penye~arann

dari penGPlaman negatif itu scndiri di kalangnn orang

Pcrscpsi negatif yang mcliputi para mahûsiswa tersebut ncm~{­

nya mcrupakan 5<llah satu sebnb keengganan para mabasis\oJa untuk ting- gal atnu membikin pemondokan di lingkungan k.:unpunG. Olch seba~l itu meskipun cbri segi jarak kampung Tanjung Selamat hanya beberapa me- ter ~~i lingkungan kampus, akan tetnpi di kampung tcrscbut hany~

terdapat satu pemondoknn mahasiow~.

Di pih .. "lk or.:l.ng ko.mpung persepsi negatif t.crutamo. dimiliki oleh para po.:-t.:uri, y.:l.kni

19

d.ari

27

pHtani yang diwc.wa.nc~.ri (70,37%). He- reka menyo.takun scrba kcrugian yang dirasakun f:pbagai ttldbo.t do.ri kehadiran kampus dan orllllg kampus to.npa merasaken udanyn l{cuntun~.

Menurut mereka hanya oro.ng-ora.ng k..'1.ya yang merasukan kcunhmgan è...'\.Ti keha,diran k.:unpuse Ini dnpat dipahami k.:trena padl.l umumnyu mcrck.:l dnhu- lu cd.:U.ah para. pcnggarap tnnah erf-pa.cht Rumpit yang terg'.l~ur dcnf!,aIl dibaneunnYa kampu3 di nt~ tanah 8BX8pan mereka. Selnin itu cerekn mempuny.ri ~baran negatif terhaCk'1.p orang kampus yang dian~p sebagai sC:lbong, mementingkan orang-orang sedaerah atau "sist-m famili': da- lam pcrrnsukan pegawai, kurang menghormat adat. dan per~ulcJl ~ra!lg

terlalu bebas antara pria dan waniLa. Ciri-ciri tersebut bersifat kumulatif. Artinya satu ciri dapo.t dibcrikan oleh banyllk or.:mg dan senaliknya satu orang seringkali menycbutkan beberapa ciri.

Ciri sombong dihubungkan dengan kurangnya orang kampus ber~ul

dengan or.:mg kampung. Ciri menentingkan orang aedaeroh atau "sis Lem

(25)

famili" dihubungkan dengan sangat dominannya. "orane Pidiell di ling- kungan kampus. Kurang menghormat adat dihubungknn dengan kenyataan bahwa di lingkungan kampus orang sudah ti~ 1a01 melakukan kenduri Maulid Nabi antar keluar~ dan kcnduri berbuka puasa. Adnpun anggapan tentang pergaulan yang terlalu bebas antarn pria dan wanita dihubung- kan dengan sangat longgarnya hubungan pria wanita di lingkungan kam- pus dibanding dengan di lingkungan kampung.

VIII

Dari uraian yang telah dipapru-kan, secara garis besar dapat di- simpulkan bahwn kétidak-mampuan sebagian besar masyarakat kampung un- tuk rnemetik manfaat dari kehadirnn kampus di satu pihak dan tiadanya uluran perhatian yang memadai dari masyarakat kampus terhadap kepen- tingan- kepentingan masyarakat kampung di pihak yang lnin, telah mc- nyebabkan kesenjangan bubungan sasial masyaraknt kampus dengan rnasya- rakat kampung_ Kesenjangan hubungan tersebut pada gilirannya menim-

b~~ persepsi Limbal balik ynne seringkali bukan didasarkan ntas realiLas tclüpi hanya ata3 d.o.Gar prasaneka_ Da.lum kcad.:"\.l.n demikiHll pCl'bcd.3an-perbednan dacrah, pol':\' tingkah laku, kcbiasaan dan prakt ek ibcida.t tcrangkat ke pcrmukaon sebat;ai kah:gori nCer'ltif dalam membcri makno. o.tO.ll kchadiran aLnu kebcradaan pihak lo.innya.

(26)

BAS I

PENDAHULUkN

A. ~ belakang masalah

Di Indonesia yang masyar:lY.atnya bercorak "plura! society" penge- tahuan tentang interaksi sosial yang terjadi antara suatu kelompok masyarekat dcngan kelonpok masyara.~t yang 1ain adalah &."lDgat penting. Di negeri ini interaksi sosial berlp~gsung antara pelbagai 5uku bang- sa, antara golongan-golongan yanB disebut mayoritas dan minoritas dan antara golongan terpelajar dengnn golongan agama~ Oleh sebab itu de- ngan mengetahui perihal kondisi-kondisi apa yang dapat menimbulkan serta mengurangi bentuk-bentuk intera~si sosial tertentu, makn penge- tahuan tersebut dapat disumbangkan bagi usal">.a bersama yang disebut pembinaan bangsaG

lI

Interaksi 50sial ante.ra suatu kelompok masyarakat denga.~ kelom- pok masyarako.t yang lain telah banyak menoril,;: p~rhatia.n para sarjana ilmu sosial di Indone~~a. Di l~ngklrngan Pusat Latihan Penelitian 11- mu-1lmu Sosial (PLP1IS)

Accn51tcl~

dilQkwQlO beberanu pcne1itian antara lain tê'ntang intcrük:si sosial o'ntara or;:mg Jawa dengaIl orang áceh dan interaksi eosial antaJ'tl orang Muharr.r.1adiyah dengan orang Non MuhammatL.yah. Sementura itu Ismani dan Haryono wal .... .J.pun penelitiannya

tidnk terfokus dalam hfll interaksl sosial, akan tetBpi banyak pu1a lle- nguraikan interaksi 303i31 yanG ber)a~g5ung masing-masing nntara orang Batak Tcba dengan ora'lG ;u,J.s d.:m .:mtaI'a or.:lIlg Jaw.:;. dcngan orang Cklyo.

ySoerjono Soekanto, Sosiol0€Ë : Suatu Pengantar. Yayasan Penerbit Universitas Indonesia , Jakarta, 1974, hlmo 176.

yAdnan l\bdullah, 1nter<lksi Sosicû di Sa.ree, "'oeh Be&:.'U' ; Guatu Ka- sus Studi .\ntm-a Oreng J~.\"a de.n OrWlg J\ceh, PLPIIS J\ccht Danda Acel, 1975; llmir Luthfi, Interaksi Sosial Antara Oro.ng-Orang Mu.hamma.diydl dan Orans::Orang Non Muha.."lII!adiy~ : Studi Kasus Pada Empat Kampung Dalam Wilayah I\ceh Besa!' drul Ko~runadya Ba.'lda Aceh, PLPIIS Aceh, Btnda Aceh, 1977; Isma.ni I Nigraci Spontan Crang Datak Toba kc Aceh TcnS@I'a, PLPIIS i\ceh, Banda àceh, 1975; dan Haryono, Interaksi Sosial Anta:"a Kelompok Etuis Jawa dan G.:'1.yo di Aceh Tengah, PLPIIS Aceh, Banda l\ceh,

1978.

16

(27)

Rerbeda dengan interaksi sosial antarkelornpok masyarakat yang berlainan dari seg! suku bangas atau aliran agama, ~nteraksi sesial antara suatu kelornpok masyarakat "elite" dengan kelompok masyarakat biasa di sekitarnya nampaknya belum begitu mengundang perhatian pa- ra sarjana ilmu 50sial di Indonesia. Hal itu terhukti dengan masih langkanya tulisan ten tang masalah tersebut.

Bertolak dari pokok pikiran di atas, maka penelitian ini bermak- sud untuk mempelajari interaksi 50sial yang berlangsung antara masya- rakat komplek Kampus Darussalam dengan masyarakat ~pong di sekitar- nya. Masyarakat komplek Kampus Darussalam adalah suatu kelompok masya- rakat yang terbentuk sebagai akibat. dari dibangunnya knmpus. Kruupus Darussalam yang di dalamnyo berdiri Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Institut .\gama Islam Negeri (TAIN) Ar-Raniry, Akademi Pemerintahan Da- lam Negeri (APDN)

,21

dan Perguruan Tinggi Islam Dayah Teungku Chik Pan- te Kulu dibangun di tengah-tengah masyarakat pedesaan

=.

7 KH dari ko-

ta Banda Aceh.

Denean dcmikian interaksi sosial yang berlangaung antara masya- rakat Kampus D.."\l"Ussalnm dengan masyarakat gampong di sekitarnyA. ada- lab interaksi 50sial anto.ru dUB kelompok masyarakat yang sangat ber- beda. Di satu pihD.k Illélsyarakat. kampus yang sebagian beaar terdiri da- ri para sarjana dan mahasiswa itu adalab lapisan mc ... ·'srakat elite,Y dan di pihak luin masyarakat sampong yang merupakan Gcbagian dari ma- syarakat. J\.ceh yang masih relldah tingkat pendidikannya ..

Intcrakai sosia1 antara kcdua kelompok m8syarakat tersebut mena- rik sekuli untuk diteliti. Lcbih-lebih hila diingat bahwa hadirnya Guatu kelompok masyarakat baru seringkali seka1igus mengandung makna sebngai hadirnya suatu corak kehidupan yang ditandai dengan pola ting- kah laku, kebiasaan stau nilai sosial budaya yang berbeda stau mung-

yAPDN

1ni sejak awal Oktober 1979 tclah pindah ke tempat la1n yakni di Lam Pineung. Banda Aceh.

~entang lapisan elite bandingkan dengan T.B.Bottomore dalam Elites and Society. Pcnguin Books, Daltimore. 1971, hlm.8 yang mengutip pcn- dapat Pareto : " •••• So we gct two strata in population : (1) A lower stratum, tbc non elite •••• then (2) a higher stratum. the elite •••• "

(28)

18

kin bahkan bertentangan dengan corak kehidupan masyarakat sekitarnya.

Perbedaan corak kehidupan tidck jarang menjadi sebab dari kesen- jangan hubungan antara kelompok masyarakat baru dengan masyarakat se-

ki tarnya , yang peda gilirannya menyebabkan hubungan yang kurang har- manis nntara kedua kelompok masyarakat tersebut. Hal demikian tentu saja kurang menguntungkan bukan hanya bagi kelompok m8&yarakat yang bersangkutan, tetapi dapat puln mempunyai pengaruh yane lebih luas.

Apalagi kalau hubungan 50sia1 tersebut menyangkut suatu kclompok ma- syarakat yang peranan sosialnya diharapkan cukup besaT, seperti ma-

syarakat Kampus Darussalam.

B. Tujuan pcnelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperolch pengetahuan tentang interaksi Bosial yang berlangsung antaro. masyarakat Kampus Darussalam den~ masyarakat sampang di sekitarnya serta pereepsi timbal bo.lik yang timbul daripadanya. Ini merupakan suatu onalisa historis dan sosiologie mengenai hubungan sosia! yang berlnngsung antara dua kelompok masyarakat yang dalem banyak hal srulgat berbeda terutama dari segi latar belakang pendidikan, mata pencaharian, pola tingkah laku dan status Gosial.

c.

Ke~ penelitinn

Interaksi Bosial seperti dinyatakan olch Socrjono Soekanto ada- lah kunci dRri scmua kchidupan sosial, karena tanpa interaksi sosial tak akan ada kehidupan bersama. Oleh sebab itu pengetahuan ten tang interaksi sosial sangat berguna untuk mcmperhatikan dan mernpelajari banyek masalah dru.am ma.eyarakat.!lSelain keguna.m umum seperti itu dari penelitian ini diharapkan dapnt dipcrolch kegunaan lain yang le- bih bersifat khusus, yakni sebag.ai bahan evaluasi, perencanaan atau penetapan kebijaksanaan pemerintah doJ.n.m pembnngunan.

Y SOcrjono Sockunto, op.cit . t hl..m.l76.

(29)

D. Batasan masalah dan pengertian

1. Batasan masalah.

Agpr penelitian dapot lebih mendalam dan hasilnya dapat dipertang- gung jawllbkD.n, maka perlu diberikan batas:m jangkauan dari segi ruang lingkup maupun daerah pcnclitian. Adapun maslllah yang akan digali ter- batas padil hal-hal yang menynngkut interaksi Bosial antnra rnasyarakat Kampus Darussalam dengan ~~syarakat gampang sekitarnya serta perse ps i

timbnl balik yang timbul daripadanya. Sedangkan daerah penelitian ter- batas di lingkungan komplek Kampus Darus&llam dan sampang-sampang yang berbatasan langsung dengan kampus yaitu gampang ~anju.ng $elaoat, 'l\mg- kob, BarabWl8, Lamnyong da..'1 Rukoh.

2. Batasan pengertian.

Yang dimaksud Orang Kampus dnlam penelitian ini ado.lah anggota masyaraknt komplek Kampus Darussalam. Dcngan demikian yang dianggap termasuk masyaraka t Kampus adalah para dosen, para karyawan beserta

keluarga masing-masing d~ para mahasiswa yang hidup dan bertempat linggal di ~am kampus. Karena kehidupnn bcrsama mereka itulah yang menimbulkan adanya masyarnkat KampuH Daru5sal~ scbnr,ai suatu kelom- pok ma.syaro.kut yang kh.c:'l.s. Pcngcrtian tersebut dikecualikan bagi mere- ka yang relatif merup.."lkan orang baru di linekungun Kampus D.:u-ussalam. eehingga belum dnpat diangg.ap atnu mengunggap dirinya 6cbagai orang karnpU5.

Y

Acbpun yang dimaksudkD.n dengen Orang Kampung adRJ.ah anggota 00-

syarakat yang bernsal dari dan be~tempot tinggal di gnmpons sekitar komplck Kampus Darussalam. Berdasarkan hal. i tu para dosen .:ltau maha-

siswa dari luer daerah yang kebetU:an bertempat tinggal di gampong- gampong tersebut tidak dianggllp eebagai orang kompung dnn sebaliknya

1/Bandingkan dengan pengertian ma5yar~t menurut Anderson dan Parker seperti dikutip Astrid S. Susnnto èalam Pengartar Sosiologi dan Peru- baban SosilLh. Binacipto.. Bandung, 1977', hlm. 19.

(30)

20

tidak pula dianggap sebagai orang kampus. Hereka dianggap sebagai

"marginal mnn.!Yyang tidak sepenuhnya termasuk oraug kampung maupun

orang kampust tetapi dalam penelitian ini mereka akan dijadikan seba-

gai salcll Siltu sumber informaai.

Pe~~~ istilah persepsi dalnm penelitian ini ndalah dalam pengertiannyn yang umum yakni: !lIn tbe phrase person perceptien used hare, the term perception is 'used in a very lease way, most of ten

meaning apperception and cogni tien ••

61

Karena pokok pembahnsan dalllCl penelitian ini adalah tentang interaksi Bosial, maka yang dimaksud persepsi di sini adnlah persepsi sosial, yakni: "Perceptien of 60cial objects, qualities, relations or

events .t~

Iötilah gompong selanjutnya akan diganti dengan kurnpung sesuai dengan arti sebenarnya dalam bahasa Indonesia, kecuali dalam kon- teks tertentu yang menghendaki pemnkaian dnlarn istilch aslinya.

E. Hip q

t e s a

KemdirClll mnsyarakat Kompus Daru6&:l.lum pndR h.."lkekatnya oerupo.- kan kelanjutan dari pemhrulg\Ul.:'.Il komplek pcrgurunn tinggi yung cone;- ru ent dengun kebutuhan rnasyarakat luns. Akan te:tapi bagi m.:lsyaraknt kampune; sekitarnya t kehadiran m..'\5~·aroko.t kampus mcngundung !!ilknll pu- la seba~i hadirnya pola tingkoh laku, kebiasaan dan nilai-nilai se- sial budnya yane berbcdo. buhkan cr.mgkin beTtentangun dengan y.:mg btJT- laku di lingkungan knmpung. OltJh sebab ilu interaksi sORial cercka,

demikion pula persepsi timbal b~ik ontara kedua kelompok masynrakat terscbut selain dipengaruhi oler. reward atau kcuntungan yang diper-

~entang pengertian marginal ma' lihat John F. Cuber, Sociol ogy A Sy- nopsis of Principle, Appletown Century Croft Inc., rrew

York,

1-9~9, ·

!ill!. 626:627 .

YRenato Tagiuri, "Pe

nal Encycl opedie

of

Soc

rson

i 01 Sc

Perse?tion

i ences,

,"

Thc

Ji1id U

Hnc Mi11an

, hlm

Company

. 560, Internat

&

Thc Free io-

Presst New York, 1972.

2/».P.

Fairchild, (Editor) , Dictionory of Soci01ogy, Litt1efield, ~dam

& Co., New

Jersey, 1962,

hlm. 288 .

(31)

I

oleh d.:u-i komunikasi mereka ,' v juga sangat dipengaruhi oleh interaksi Gosiel terscbut dalem maknenya sebag.ai internksi nilni-nilai Besial budaya.

Berdns~kan pokok pikiran di atas disusun hipotesa sebagai beri- kut : 1. Keuntungan atau kerugien yang dirasakan oleh dua pihak yang berinteraksi akan san~t mempen~-ruhi bentuk internksi dan persepsi timbal bnlik.

2. Pengoruh tersebut akan lebih kuat lagi a~~bilu keuntungan d.:m )terugian tersebut menyangkut pula aspek nilai sosial budaya.

F 9

!i ...

~._

. . t .2... .. :'1

0 1 0 6 i

Metode y::ng digunakan do.lam peneli tie..n ini adalah wawancara mendcl.E'J!l C.~th-intcrview) dan pengrunatan terlibat (participant ob-

ser~~~) tcrhadap sumber data yakni mnsyarakat Y~pU6 Darussalam dan masyaro.!:cat kampung seki tarnya. Sebelum wnwancara lebih dahulu disiapkan pedoman wawancartt (interview-guide) yang l:lerhubungan de- ng'd.Il kelerfmb~..n :rant; ingin dic;ali. D.llam pelaksanrtannya inform..'1.,.~

atau responden dibcri kebcbasan untuk rncnuatakan pcn~~pat atau is1 hatinya. Dengnn dcmikian wawancara dup.:."1t diharo.pkan berjalan secaro.

wajar, sellingEP ke:nungkino.n untuk memperoleh data yang obyektif! men- dalam dan terperin'i lebih beso.r.

Selain itu dig~nakan puin metode dokumenter yaitu mengurnpuJkan bahan-bahan atau ca:atan terlulia yang relevRD den$U" pokok persoalan penelitian seperti yang berhubungan dcngan data penduduk, dokumen pe- ristiwa penting dan lain-lain yang terda~~t pada instansi-instansi pemerintah muupun perorangan.

Adapun analisa data dilakukan dangan cara menehubungkan dat~

yang diperoleh dari penelitian satu sama lain, kemudian disusun ~te-

lJBandingkan dengan Astrid S. Susanto, op. cit., hlm. 44.

(32)

:~

22

gori-kntegori tertentu, dan selanjutnya dibandingkan serta dicari aa- Iing hubungannya. Dengan cara ini diharapkan akan ditemukan konsep- konsep den kesicpulan-kesimpule..n yang menjelask.:m data •

.!!

G. Or ganis"\...si laporan

Penulisan laporan disusun berdasarkan urutan permasalahan. Di- awali dengan Pendahuluan (Bah I) yang menguroik..o-m lato.r belaknng ma,- salah, tujuan dan kebUnaan pcnelitian, batasan r.lasalah d9Jl pengerti- an, hipotc3a dan metodologi. Di teruskan dengan Gambaran Umum Sasaran Penclitian (Bab 11) yang menyajikan uraian ten tang komplek Kaopus

.

Darussalwm ditinjau dari aspek sejarah, lingkungan fisik dan kehi- dupan 606i&1. Dilanjutkan den~ pembahasan ten tang interaksi 50-

sial orang kar:Jpus dengan or.:;.ng kD.r.lpung sckitnrnya (Bab lIl) yang meliputi internksi sosial dan letar belakangnya, interaksi scsial dalam berbagni segi kehidupan sertn akomodusi orang karnpus dengan orang kampung. Bab IV rnengungl<apkan perscpsi timbal balik: orang kampUG d~~ orung kunpung yang terdiri dari ur~i~ ~~ntang persep- Gi tcr~~p siluasi hubunb~n ~o5ial dnn perscp~i timb~ bnlik ma-

sing-mo.sin~ pihlLk. Bab terakilÎr (Bah V) beriri .{csimpulun dari ke- se1uruh.öll hasil pcn(:litian ..

y'Stuart A. Schlcgcl, Grounded Reseazoch di da:'am Ilnru-llmu Sosial t PLPIIS ;,ceh, Ikmda I.ech,

1977, hlm. 10- 19.

(33)

I

l-1en,:amati kehidupaD m.'lsyru-akat akan menghado.pkan seor ... ng peneli- ti kep..ci. ~:ü.c.h sc.tu keny'!t:l..an sosi:::.l. y.itu bcrbed.:myn s~tu keloopok dengon kelompok m.:l5yD.rn~t yang lain. Sec3r.'l g.'lris bCSAr perbedaan tersebut d-.j).:"t dilihn,t d-:-.ri ser,i perbed.:-'.OJ1 sosicl (E.,.0cicl differen- tiation) yr.ng diakibê!.tk:m olch perbedo.an keduduk...n sosi:U. dan deri scgi tingkat~ Bosial (sociol stratification) y~g diakib~tkan oleh perbed.:::m stc.tus GOSial.Y--

BerpD.ngkDJ. talnk do..rl. pend.'1.pat di at"lS I rn.o.k.:l berikut ini adalah go.mbaran umum sa.sarun penelitinn y:"lkni komplek Kampus DarusSûlam dan

kampun~-cli sekelilingnya. Kedun sasaran pcnclitinn tersebut digarnbar- kan secorn terpisah, knrenn b~ik sec~a fisik mnupun sec~a Bosial Kampus Dnrussalom dan kampung sekelilingnya adalah sangnt berbeda,

sehingga merupaknn dun corak kehidupan yang sangnt berbeda puln.

1. Sej.1.I':J1 pcndiriun k.l-unpus.

Kota Pelajo.r Mo.ho.siswa (Kopelmn) DorUSSalCUD ato.u "Kampus Darus- salrunll tcrletak

.:!:.

7 IQ.{ sebelM tlr.iur lnut kata B3.-'1da Aceh, tcrmasuk wi1ayah Knbu~tcn üceh Besar .. Luas seluruh kornplek rneliputi 181 ,3 W~.

Di lingkungon komplek inl bcrdiri tiga buah perguruRn tinggi yaitu Univcrsitos Syiah Kuala (Unoyiah) , Institut hgama 151~ Negeri (!AIN) Ar-Raniry, dan Perguruan Tinggi Islam Dnynh Teungku Chik Pante Kulu.

Selain itu di

dal~m

komplek

ini

pula terletak perumJban para dosen ,

karyaw.:m d..-m asrama-asrrunn rn.!lhnsiswa.

1fBandingke.n dcngan R. Dahrendor!, nOn the Origin of Incqu.:U..ity a.mong

Men" dal.~ i~ndrc Bnteil1e (Editor) , Social Ineguality, Penguin Books Inc., lkU.timorc, 1972, hlm. 19: 11 • • • • in relation to society •••• there are (1) social differentiation of positions essentially equal in rank, and (2) 80cial stratification based on reputation and wealth nnd

exprcsscd in a rank order of social status."

23

(34)

24

Komplek Kampus Darussalam ini berbatnsan di sebelah timur dengan kampunó TD.Iljung Selamat , Tungkob dan Barllbung; di sebelah selatan de- ngnn ~:m~C Limpok, di sebelah barat dengnn knmpung Lamnyong, sedans- kan di sebelnh utara dengan kampung Rukoh. Scbelum dibnngun menjadi komplek kc.ropus, wilayah tereebut adc.loh tanah erfpacht dari NV4 Rum- pit dan mcrupakan suatu perk~bunan kelapa dcngnn sawah, ladang dan se- mak belukar di sana-sini.

Sawah

dan lQdang terscbut merupakan tanah garapan p..'U'tl pctani dari krunpung-kampung di sekitsr tanah erfpacht.

Y

Scjarah berdirinya Krunpus Darussal3JD di bckas tanah erfpacht NV. R-..unpit dia~tali der.gnn b~rlo.ngsungnyn rnpat pertruna untuk merumus- kan bahan-bêhan pokok 6ekitar ~~uan dan kebijaksanaan pembangunan pcndidikan di .~.ceh pada té::..ngBW- 1 Februari 1958 di auln Penguasa Pe- rang

Daer~

Aceh.

sI

Rapat dipimpin oleh Ketun Penguasa Perang Kolonel Syomaun Gaharu~idampingi oleb Gubernur Kepala Daerah Propinsi Aceh A. Hasjmy serta orang-ornng terkemuka. Rasi1 rapat menetapknn priori- taG guna mem3jukan pembangunan pendidiknn don menetapkan pula tugas-

tugas persi apan pendirian Kota Pelajar Mahnsiswa sebagai pusat .l emba- ga pendic! ikan tinggi, pembMgunan Perkrunpungan Pe ... _lj.:tr di ibukota lw.-

bupaten

dan Tarnan- Taman

Pclajar di setiap ibukota kccarnatnn.

yrant>.h !!,.f'p'!:-cl.:!i ada1ah tanah negar~ ynng hak erfpacl!.!:jh..."l.k gunanya dibcrik<ln kcpadu sesuatu pihak dalam jangk.:t waktu tertcntu dengan mem- bayar Dcmacum S8wa kepada negara. Erfpacht Rumpit didaftarkan atns nn-

ma. NV. Lr...ndbouoionderneming Rumpit dengan IlD.skah tenggal 17 Februari 1921 No. 15, luasnya 181,3 HI\ dan berakhir padD tanggnl 2l Juli 1980.

Erfpacht Rumpit yang mcru~~ perkebunan kelapa itu scjak pecahnya Perang Dunia ke 11 telah ditinggalkan pemiliknya. Sejak 1945 penduduk kampung sekitarnya memakai tooah erfpacht itu menjadi sawah don lade.ng garapan mereka. (J.lihat Lampiran 1). Menurut orang-orang tua di kampung sekitnr antara lain Tgk. Mohammad Uebe, Tungkob dan Tgk. H. Razali !la- san, Lam Puuk; dahulunya tanD.h erfpacht tersebut ado.lah milik penduduk .... kampung seki tar yang di tinggolknn karena meletusnya perang Aceh mela'trl&n

Belanda (1873-1905). Sejak 1905

tanah

ters.but dikuasai oleh pemerintah

Be1~da dan dijadiknn tanah crfpacht~ Rak erfpacht diberikan pertnma kali kepnda Johan George Goethals

dan

didaftarkan ataG namonya den~n

naskah hak tanah tanggal 22 Juli 1905 No. 119. Kemudian pada tahun 1912 hak erfpacht tcrsebut dipindahkan kepa1n NV. Rumpit yang berkedudukan di Medan. (Bfllldingkan dengan Lampiran 2).' .

~ihat

Jajasan

Pembina Darussa:am1D~~~~~I dikan, Jaja~ Pcmbina Darussa:.am,

Referenties

GERELATEERDE DOCUMENTEN

In zijn rekwisitoor stelde procureur-generaal Thierry Begeyn gisteren nog eens dat hij Marcel Hoet niet naar de gevangenis wou sturen.. ,,Voor ons

penduduk 5unting , Pimg i dam dan Base Camp 8 ~as se- g ala bantuannya selaill/i penulis berada di kUIDPung- kampung ini. ~ak ada J~81;a la- in yang dapat dipakai

kukan untuk melengs' pi data. Bahan-bahe~ yang dipublikasi - kan merupakan data !:iekunder dan data bandingan. Penfl,umpuJ a'1 data berp€'doMan pada asumsi bah na

The study found that the sense of place in Kampung Code is created by the interplays of daily activities of dwellers in the outdoor space, the configuration of space, and

Straks, als zij weer alleen zou zijn, wist ze dat ze zich zelf zou uitschelden, omdat zij 't niet gedaan had, nu, gezeten tegenover haar dochter bewonderde zij in stilte de

In de voorgaande paragrafen hebben we vanuit verschillende sectoren de mogelijkheid tot dwang beschreven en beoordeeld. Daarbij is bij een aantal sectoren ook al zijdelings gewezen

Op 28 november gaan we elkaar motiveren, uitdagen, helpen om tot alternatieven te komen, om samen de verantwoordelijkheid te voelen en te tonen; Jeugd is ónze zorg. ‘JEUGD IS

De vraagstelling richt zich dus op de aanpak en de resultaten binnen het Laatste Kansbeleid van zowel Het coördinerende vierde huis en de woning- corporaties als van alle