• No results found

SIGNATUUR MieR VORM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Share "SIGNATUUR MieR VORM"

Copied!
44
0
0

Bezig met laden.... (Bekijk nu de volledige tekst)

Hele tekst

(1)

SIGNATUUR MieR VORM

BIBLIOGRAFISCH VERSLAG:

BIBLIOGRAPHIC RECORD:

MOEDERNEGATIEF OPSLAGNUMMER:

I MM69C-IO O\ 6

CJ

MASTER NEGATlVE STORAGE NUMBER: \)

KlTLVJRoyal Nelberlands Institute ofSoulbeasl Aslan and Carlbbean Studies

SHELF NUMBER MICROFORM:

Graaf de Monte-CristoIkarangannJa Alnander Duma. ; tJeril.ken dalam bah.

Mel.joe rendah dengan menoereet dJalanJlng gampang•• Bilavla : Kanseboom&

Co, 1894-1899.·25 dl. (1183p.).;16cm Vand big. 11 uIIg.door A1brecht& Co

AUTEUR(S)

Alesandre Duma.pseud,van Da"Ydela Pallleterie

Esemplaargegevons:

Aanw.: Bag.1·25., Bag1-10nietuitleenbaar

M SINO 0022 dl13

Sigo. van origineel:

SbelCnr.of originaleo py:

1'01hh 0204

Filmformaat /Sizea/film:

Beeld plaatsing /Imageplacement:

Reductie moederfilm /ReduaionMaster film:

Jaar van verfilming /Fi/med in : Verfilmd doorbedrijf /Filmedby :

Sign. van microvorm:

Sbelfnr. of mieroform:

M SINO 0022 dl 13

HDP/4Ia 16/amm COMIC/IIB

\5 :1 2004 KarmacMicrofilmSystems

(2)

I.

,

unA!F DE MONTE cnRI8TO

KARA~WA.·.·JA

ALEXANDER DUMAS

DI TJERITAKAN DALAM BAHASA MELAJDE RENDAH

DENOAlI'

)l&~OEROET DJALAN JANG GAMPANG.

BAGI AN 13.

(3)

~ . -

---

~ ~ ~

BIBLIOTHEEK KITLV

~I\I

11\\\\\\\\\111\1\1\1110161 7669\111\11\\\1\\1\\\1\\\111\11\\\\

\\\I~

161

kaoe seboet dia itoe sobatmoe, sedangkaoe baroe kenal padanja delapan hari sadja? 0, MAXI- MILlAAN! saja soedah sangka, jang kaoe ini blsa berati-ati dan tida begitoe gampang membriken nama sobat kapada orang."

"Menoeroèt atoeran bitjara, omongmoe itoe ada benar sekali, VALENTI NE! tapi kendatipoen apa djoega kaoe kataken, rasa hatikoe tida nanti djadi berobah. Saja ada pertjaja, jang orang itoe nanti membantoe aken saja dapatken peroentoengan ba- goes di hari nanti, dan ija ada kalihatan seperti ada taoe dan ada memegang koewasa atas peroen-I toengan itoe,"

"Apa dia itoe satoe ahli noedjoem?"

"He, kadang-kadang saja ada merasa seperti terpaksa aken pertjaja, bahoewa dia itoe ada taoe apa jang aken djadi di hari nanti."

"O! kaloe bagitoe, biarlah kaoe kasih saja ber- kenalan pada orang itoe MAXIMILIAAN! soepaju saja boleh menanjaken, pada saja nanti ditjintaën betoel- betoei olehmoe, hingga saja nanti meloepakensegala kasengsaraän jang telah lama menindis padakoe ini."

"Kaoe sendiri soedah kenal pada orang itoe,

V ALENTINE!"

"Saja soedah kenal padanja?"

"Ja. Dialah jang telah loepeetk en iboe-tirimoe dan soedaramoe katj ilakaän."

Manie Christe, 11

(4)

163

padaNjonja DANGL.ARSdil. Dija membriken bingkisan besar pada njoDja itoe; kaoe poenjaiboe-tiri dan soedara meliwat di depan roemahnja, dan ija poenja.

boedak lepasken marika dari pada babaja besar.

Kaloe ija tersenjoem-senjoemnja ada halces sekali, dan saj a tida mengarti, bagimana orang bisa kata- ken, jang senjoemnja itoe membri rasa koerang enak. Apa ija belon taoe tersenjoem kapadamoe,

VALENTINE ?"

"Kapadakoe? ach, l\IAXIMILIAA.N! djanganlah kata tersenjoem, melihat kapadakoe ini ija poen tida soedi: salamanja ija menengok ka lain tampat, kaloe saja meliwat di hadepannja. O! dia itoe tida berhati moelja, atawa ija tida bisa melibat orang poen]a kaändaän, Kaloe ija bisa, tantoelah, ija .taoe, jang saja ini ada bertjilaka, dan kerna hatinja ada moelja, tautoelab ija geenaken penga-. roenja aken loepoetken seja ini dari pada kasoekaran.

Kaoe bilang, .GRAAF itoe ada tjiuta padamoe, MAXIMILlAAN ! tapi bagimanalah kaoe boleh taoe itoe? Segala lelaki poen memaug ada berlakoe manis pada satoe officier jang ada lima kaki.

delapan duim tingginja, ada poenja koemis gomplok dan ada pake pedang besar, seperti kaoej tapi pada satoe anak prampoewan, jang salamanja ada basah dengan ajer mata, ija.orang rasa boleh me-

ngindjak sasoekanja."

"GRAAF DE l\IoNTE CHRISTO."

"Ja."

"Ach, .dia itoe tida nanti bisa djadi saboetkoe kerna ija ada bersobatbaik pada iboe-tirikoe." ,

,,~Ioestahil amat GRA.A.F DE l\IONTE CHRISTO ada djadi sobat îboe-tirimos, VALENTINE! '8aja taoe betoel, jang kaoe salah mendoega."

"O! saände kaoe taoe, l\IAXIMILIAAN ! kaoe tida nanti bilaug bagitoej keroa sekarang ini boekanlab EDOUARD lagi jang teroetama di dalam roemah h~nja itoe GRAAF DE 1tfONTE CHRISTO jang sanga~

dieetamaken oleh Njonja DE VILLEFORT kerna GRAAF

. ,

itoe amat banjak pengataoeännja. Ajahkoe sendiri ada berkata, belon taoe mendapati orang bagitoe berboedi seperti GRAAF itoe; si EDOUARD poen ada soeka pada itoe GRAAF, dan maskipoen ija takoet pada GRAAF itoe poenja mata jang besar dan

~~itam: tiada, loepoet ija berlari mengamperi, kaloe ua lihat GRAAF itoe mendataDgi. Kaloe GRAAF itoe datang, boleh dibilang ija boekan datang ka .1 roemah ajabkoe atawa ka roemah Njonja DE VIL- LIFORT, hanja datang ka roemah sendiri."

"Kaloe bagitoe, VALLENTINE! tantoelah kaoe soe- dah mendapati atawa nanti ineDdapati, baboewa GRAAF itoe biasa berboewat baik, Ija bertemoe ALBERT DE 1JfORCERF di Italië dan ija lepasken

I

ALBERT itoe dari tangan penjamoen ; ija bertemoe 162

(5)

164

"A?h, VALENTINE! kaoesalahmendoega; soenggoeh!"

"DJlka~oe tiada bagitoe, MAXIMILlAAN ! hanja

saände tia berlakoe padakoe dengan sapantasnja, tantoelah maskipoen tida sering, satoe kali sadja soedah djoega tia tersenjoem kapadakoe, tapi tida sekali, Ija ada lihat jang saja ini bertjilaka dan tida bergoena aken dia, maka tida sekali tia maoe mengopeni kapadakoe. Siapa taoe! brangkali djoega aken ~enangken hatinja Njonja DE VILLEFORT dan soedarakoe, ija ada aamaken saja ini seperti moe- aoohnja; kerna MAXIMILlAAN! kaoe tautoe merasa djoega, baboewa saja ini boekan satoe anak pram- poewan jang pantas dibentji dengan tida ada sebab, Brilalt maäf padakoe, kaloe saja ada bitjam dielek dari hal' orang itoe. Saja mengakoe, jang ija ada poenja pengaroe besar, tapi tia goenaken itoe dengan menjakiti padakoe."

~Kaloe bagitoe,V~LENTINEIdjanganlah kitabi~jara lagi dari halorang itoe, dan sajn tida nanti kasib taoe padanja kita-orang poenja perkara."

"Ach, MAXIMILlAAN! saja lihat jang suja ada

~endoekain batimoe. O! mengapatab saja tida bisa dapat pegang tanganmoe aken memintaampoen!

Aken tetapi suja soeka sekali mendapatken ka- njataän; maka biarlah kaoe bilang padakoe, apatab jang telah diperboewat oleh itoe GRAAF DE MONTE CHRISTO aken goenamoe?"

165

"Ha! saja merasa maloe, VALENTINE! keroa kaloe kaoe menanja bagitoe, saja misti membilang, ba- hoewa, benarlah djoega GRUF itoe belon berboewat apa-apa jang kalibatan aken goenakoe. Djoega, seperti saja telah bilaug padamoe, saja ada merasa soeka kapadanja melinken kerna pembawa hati sadja, boekan kerna adanja perkara apa-apa. Apa matahari ada herboewat apa-apa aken goenakoe?

Tilla sekali; sedang bagitoe, saja merasa angat, sebab kena hawanja, dan saja boleh memandang kapadamoe di dalam sinamj a, Apa hawa wangi ada herboewat apa-apa aken goenakoe? 'Tida;

tapi ija bri rasa enak padakoe, dan kaloe orang tan]a, mengaps sa]a soekain hawa itoe, saja me- linken bisa bilaug sadja, sebab ija wangi. Saja merasa tjinta pada GRUF itoe dengan tida ada sebab, demikianlah dieega persobatannja kapada- koe; tnpi hatikoe ada merasa seperti persobatan ini telah ditakdirken Allah. Kaoe nanti tertawain saja, VALENTINE! kaloe saja bilang padamoe, ba- hoewa sadari saja kenal GRaF ini, saja ada dapat ingatau gila, bahoewa segalaperkara baik jang telah djadi padakoe, ada terdjadi dengan lantaran dia.

Pada hal saia soedah hidoep tigapoeloeh tabon dengan tiada perIoe toeloengannja, boekan? Tapi sekarang adalah perkara bagini: Ija ada oendang padakoe datang berdjamoe di roemahnja pada hari

(6)

166

Sapto~;' itoelah tiada heran, kerna saja ada djadi sobatnja, boekan? Tapi komoedian saja mendapat

~oe, baboewa àjabmoe djoega ada dioendang, dan lboemoe poen nanti dataug di perdjamoean itoe.

~aka saja nanti. dapat berkenalan djoega pada ua-orang, dan stapelah taoe apa nanti terdjadi dengan lantaran itoe! Kalihatannja perkara ini ada dengan sadjamaknja sadja; tapi saja ada rasa b?eka~ demikian adanja dan saja dapat satoe pi- kiran Jang adjaib. Hatikoeherkata bahoewaGRAAF

. ,

ltoe.sa-o~ang jang taoe perkara gaib, dan ija maoe kasih sll:Ja berkenalan sama Njonja DE VILLEFORT.

Sering-seringsaja memandang pada matanjaGRAAF itoe, aken mendoega-doega, kaloe-kalee 'ija telab dapat taoe djoegaadanjakatjintaankoe kapadamoe."

1I~IAXIMILIAAN! sajà nanti koewatir bahoewa ingat- tanmoe ada koerang benar, saände saja maoe de-

.ngar b~tjaramoe jang demikian itoe. Bagimanatah

kaoe bisa sangka, jang oendangan itoe ada terhoe-

~oeng sama kaoe poenja perkara ? Ajahkoe jang .tida taoe dataug di roemnh orang, brangkali adalah sapoeloeh kali ija berkata pada NjonjaDE VILLEFORT bahoewa. baiklah tiada pergi ka perdjamoeännj;

~RA~F itoe, tapi Njonja DE VILLEFORT sangat ka-

~IDgm aken lihat roemah-tangganja itoe GRAAF Jan~ amat kaja; maka sasoedah meminta dengan banjak aoesah, baroelah Ua dapat gerakken bati

167

.soewamlDJa aken antar padanja ka perdjamoean

'Hoe. Djanganlah kaoe ada harepan gila-gile ~b­

XIMILIAAN! dan biarlah kaoe pertjaja padakoe, ba- -hoewa di doenis ini, lain dari pada kaoe ini dan akikoe jang tida bisa bergerak, tida ada manoesla jang saja boleh harap pertoeloengunnja, dan saja tida ada poenja senderan, lain dari pada iboekoe jangada di aehirat,

"Saja merasa, bahoewa bitjaramoe ada benar.

sekali, VALENTINE! tapi rnaskipoen kaoe herkata bagitoe, perasaän jang telah ada di dalam hatikoe,

tida djadi berobah."

"lngatanmoe ada sabagi ingatannja orang mabok, MAXIMALIAAN! dan djikaloe kaoe tida ada poenja lain katerangan, aken njataken jang kaoe mendepat sadja perkara haik dari GRAAF itoe, sajarasa ...."

,,,Ada djoega satoe katerangan lain, tapi saja

misti mengakoe, bahoewa ini katerangan nda lebih gila lagi."

VALENTINE tersenjoem, laloe berkata: "Kaloe bagitoe, lebih pajah lagi."

"Aken tetapi," kata poela MAXIMILI.A.AN: "Ka- terangan itoe ada tjoekoep aken saja sendiri, jang ada pertjaja pada pirasat hati, dan di dalani tampo sapoeloeh tahon, salama suja ada bekerdja di dalam balatantara, sering kali saja terlepas dari kabinasaän dengan lantaran pirasat hati, jang soeroeh saja

(7)

168

mudjoe atawamoendoer satindak, soepajapelorjang bo- leh kena padakoe, djadi meliwatsadja di sampingkoe.'\

nMAXIMILlAAN! mengapatah kaoe tida katakeu bahoewa pelor-pelor itoe soedah tida melanO'!ro;

kapadumoe, oleh kerna dca-koe. Kaloe kaoe00ada di paperangan, saja tida berdoa pada Allah dan pada iboekoe aken goenakoe sendiri, hanja saja berdoa aken goenamoe."

".Ja, sadari kaoe telah kenal pa lakoej tapi pada sabelon knos mengenal saja, VALENTINE?"

"B,liklah! sekarang, kerna kaoe tida maoe trima alla oetang padakoe, orang nakal! biarlah kaoe tjeri~a~ten apa adanja itoe kanjataiin, jang kaoe sendiri kataken gila adanja."

"Biarlah kaoe melihat dari renggangn'la papan

00

mi pada itoe koedajang terikat pada poehoen "

,,0, itoelah satoe koeda bagces sekali."

"De~gan sabenarnja koeda itoe bagoes seknlij

~argallJa p~en bagoes djoega, Kaoe taoe, jangsaja tiada poenju kakajaiin besar, VALENTINE! dan lain dari bagitoe, saja ini ada terseboet berädat beres.

Sajn depat lihat ini koeda jang sekarang saja na- main )fEDEA.II, Saja tanjaken brapa harganja, dan soedagar koedu bilang padakoe, !ja maoe dloewal aken 4500 frank. Kaoe tantoe merasa, VALENTINAI jangd~ri.sebab bagitoe, saja terpaksa bilang, bahoewa koedaim koerang bagoes, dan saja lantas berdjalan

169

pergi dengan doeka hati, kerna sasoenggoehnja saja

ada.penoedjoe sekali pada ini koeda. Di itoe sore

adalah bebrapa sobat dataug di roemahkoe, jaitoe toewan CHATEAU RENAUD, toewan DE BRAY dan be- brapa orang lagi, Ija orang moefakat aken main kartoe. Saja tidil. taoe mainj kerna saja tida sampe kaja, aken boewang oewang di medja-main, djoega boekan saorang miskinjang mistiharapkaoentoengan dan main kartoe. Aken tetapi saja ada di roemah sendiri, dan kaoe tantoe mengarti, jang muskipoen saja soeka atawa tida, saja misti dataugken kartoe dan berdoedoek main sama tetamoekoe itoe. Sedang kita-oraug berdoedoek main, datanglah GRAAF DE MONTE CHRISTO jang lautas sadja toeroetherdoedoek main. Pada sahabis main, saja dapat taoe, jang saja ada menaug 5000 frank. Di itoe waktoe soe- dab tengah-malem; tapi sasoedah tetamoekoe ber- djalan poelang, saj apoenlautasberdjalan karoemah- nja itoe soedagar koeda, danlautas beli ini koeda bagoes, jang lautas djoega saja selaïn ~an ~oeng­

gangin djalan koeliIing. Saja merasa dl bah, VA- LENTINA! bahoewaitoeGRA.A.Fadadapattaoe, bahoewa saja ingin dapat ini koeda, dan ija sengadja kalabken oewangnja, soepaja saja djadi menang."

Ach MAXIMILIAAN ! njatalah kaoe ini soeka per- tjaj"a pada perkara gaib . . . Tab, dengarlah!

suja di panggi1."

(8)

.170

.."Ach, VALENTINAI masoekkenlah oedjoeng djeri- '~~lmoe ka renggangnja papan ini, soepajasaja boleh

tjlOem."

"l\IAxIMILIliN! kita soedah berdjandji, jang kita- orang melinken boleh betkata-kata dan saling;

pandang satoe sama lain."

"Ja, dan saja patoet menoeroet pada djandjiän itoe."

,,~pa kaoe nanti merasa'senang, kaloe saja toe- roet! permintaänmoe?"

"Soedah tentoe!"

VALENTINE tida masoekken oedjoeng djarinja ka dalam renggangnja papan, hanja !ja naik ka bang- koe dan berdjingke di sitoe, aambil sodorken pada MAXIlIULlAAN antero tangannja jang !ja liwatken di atas papan pedengan.

".0 I':. kata l\IAXIMILIAAN dengangirang, dan lautas sadja ua mandjat sedikit di pintoe hek, laloe pe- gang tan~annja VALENTINE dan tiioem itoe dengan ker~i.tapl lantaslah djoega VALENTINE tarik tangan sendiri dan teroes berlari pergi.

LIX.

TOEWAN NOIRTIER DE VILLEFORT.

Pada sasoedah Njonja DANGLARS dan anaknja be- rangkat poelang, ja-itoe sedang VALENTINE ada .berkata-katasama MAXIMILlAAN, toewan DE VILLEFORT dengan teriring oleh istrinja sendiri ada dataug pada ajahnja. Sasoedahnja memanggoet pada itoe orang toewa, dan sasoedahnja boedjang toewa ber- nama BARROIS pergi ka loewar, toewan DE VILLEFORT dan istrinja itoe berdoedoek di dekat korsi ajahnja itoe.

Toewan NOIRTIER ada berdoedoek di korsi-malas jang pake roda, sedang pada tembok di hadapanaja ada soewatoe katja besar, hingga maskipoen toewan NOIRTIER itoe tida bisa bergerak, !ia bisa lihat kaädaän di dalani antero kamarnja itoe dan bisa lihat segala orangjang mendatangi dan jang berlaloe.

Pada saban pagi orang doedoekken dia di korsi itoe, dan pada saban sore orang pindahken dia. ka pembaringun : ija poen tida sekali bisa gerakken badan atawa kaki-tangan, malab mengaloewarken soewara ija poen tida bisa; tapi ija poenja mata dan koeping ada tinggal haik, dan matanja itoe

(9)

172

ada amat tjeli dan bersorot tadjam sekali. Dengan mata ija memerinta pada orang, dan denean mata ija njataken soekoer hatinja, hingga amarahnja dan kagirangannja poen ada kalihatan pada matanja.

Melinken ada tiga orang sadja jang mengarti ba- hasanja toewan NOIRTIER itoe, jang mengataken sekalian kahendaknja dengan sorotnja mata.

Tiga orang itoe, ijalah DE VILLEFORT, V ALENTINE

dan itoe boedjang toewa bernama BARROIS. Aken tetapi, dari sebab DE VILLEFORT diaraag datang pada njahnja, kerna tida soeka datang, kaloe tida terpaksa maka toewan NOIRTIER itoe melinken boleh . berkata-kata sama VALENTINE sadja, dan VALENTINE ini, dari sebab ada amat telaten dan sabar, ga dapat mengenal betoei maksoednja gerak.gerakan dan SOl'Ot mata akinja itoe, hingga boleh dibilang, jang dengun memandang pada mata akinja, ija dapat bade sekalian ingatannja akinja itoe, dan dari sebab bagitoe, ija bisa bi~jara banjak sama itoe orang toewa, jang maskipoen badannja soedah ada ampir sama dengan majit, ingatannja ada terang dan tadjam, dan hatinja ada tetap dan koewatir sekali, Itoe boedjang nama BAROIS, ija soedah berhamba pada toewan NOIRTIER itoe doewapoelosh lima tahon lamanja, dan telah mengenal betoei kabiasaän toe- wannja, hingga djaranglah toewannja itoe perIoe membilang apa·apa padanja.

173

Seperti telah terseboet di atas ini, toewan DE

VIL~EFORT ada kenal ajahnja poenja bahasa gagoe, dan ija tida perloe toeloengan orang aken bitjara sama ajabnja itoe. l\laka pada sabelen masoek k~

dalam kamar ajahnja, ija soeroeh V ALENTINE ~ergl ka kebon dan soeroeh BARRDIS kaloewar dan ka- mar itoej' dan satelah soeda berdoedoek di dekat ajahnja, ija berkata: .

"Aj ahkoe ! djanganlah kaoe beran, ~aloeVALLEN-

TINE tida datane di sini sama-sama klta-erang, dan baroesan saja .soeroeh BARROlS berlaloe dari sinij kerna saja datang aken membitjaraken satoeperk~­

ra, dan ini perkara tida boleh dibitjaraken .didep~nnJa satoe anak prampoewan atawa di depannja hoedjang, Saja hendak bri taoe pndamoe soewatoepe~kara b~s~r.

Matanja toewan N OIRTIER berdiam sadja, sedikit- poen tida bergerak, sedang toewan DE VILLEFOR'l'

memandang tetap kapadanja, seperti hendak mem- bade ingatau orang.

»Istrikoe dan saja ini," kata poelaDE VILLEFORT.:

ada merasa dengan pasti, bahoewa kaoe nanti moefakat aken ini perkara jang saja maoe bri taoe.'

)[atanja NOIRTIER tinggal berdlam djoeg~.

»Ajahkoe!" kata. poela DE YILLEFORT: "klta-orang bendak tikahken V ALENTINE."

NOIRTIER tetap sadja berdiam seperti soewatoe pateng.

(10)

174 175

.Njonja DE VILLEFORT lantas samboengiomong soe- waminja itoe dengan berkata:

"Kita-orang ada rasa, jang kaoe nanti perhatiken ini perkara, ToewanI kerns VALENTINE ada tertjinta olehmoe. Sekarang kita-crang haroes bri taoesadja padamoe namanja VALENTINE poenja toendangan.

Lelaki ini ada pantas sekali mendjadi soewaminja VALENTINEj ija ada kaja besar dan ada ternama baik, sedang kalakoeännja dan kabiasaännja ada bri njata, jang VALEJ.'iTINEnanti merasasenang dan beroentoeng bagoes di dalam hidoep sama-sama dia. Ija poe- nja nama tantoe ada terkenal djoega olehmoe, ker- na boekan.lain adanja, hanja toean FRANZ DE QUES-.

NEL, baron D'EpINAY."

Sedang istrinja itoe bitjara, DE VILLEFOR'l.' meman- dang haik-balk padamoekaajahnja. Tempo namanja FRA.NZ diseboet oleh Njonja DE VILLEFORT, matanja NOIRTIER kalihatan bergoemetar dan mentjorot seperti hendak kaloewarken api.

DE VILLEFORT jang taoe betoei adanja permoesoe- hau antara ajahnja dan ajahnja FRA.NZ, ija mengarti apa maksoednja sorot matanja toewan NOffiTIER itoe;

aken tetapi ija melaga tida lihat itoe, dan lantas samboengi omong istrinja dengan berkata:

"Ajahkoe! kaoe tautoe mengarti, bahoewa VALEN- TINE jang sekarang ini soedah beroemoer sembilan- blas tahon, perloe sekali dapat katantoeännja. Sedang

membitjaraken perkaranja, kita-oraug soedah ingat djoega pada .perkaramoe, dan sekarang kita telah dapat taoe, bahoewa soewaminja VALENTINE, sekali poen ija tida soeka tiuggal di sini sama-sama kita, ija nanti senang hati, kaloe kaoe soeka tinggal di roemahnja, hingga kaoe traoesah merobah apa-apa di dalam kabiasaänmoe, dan boekanlah satoetjoetjoe,

r hanja'djadi ada doewa tjoetjoe jang merawati pada- moe.

Bidji matanja NOIRTIER djadi berwarna merah.

Brangkali ija ada sangat moerka, dan dari sebab tida bisa mengaloewarken amarahnja, dadanja djadi sesak; kerna moekanja poen djadi merah dan bibiruja djadi berwarna blao. De VILLEFORT boe- kaken djendela, sambil berkata:

"Ada panas sekali, dan ini bawa panas ada koerang baik aken ajahkoe."

Komoedian ija dataug kombali ka dekat toewan NOIRTIER, tapi ija tida berdoedoek kombali.

"Ini perkara kawin," kata Njonja DE VILLEFORT :

"ada terdjadi dengan soekanja toewan D'EpINAY dan ija poenja koelawarga, jang melinken ada doewa orang sadja, ia-itoe pamannja dan bibirnja.

Ija poenja iboe telah meninggal pada tempo me- lahirnja dia, dan ija poenja ajab diboenoeb orang di tabon 1815; maka ija ada memegang koewasa atas dirinja sendiri.'

(11)

176

"Tida kataoeUn siapa pemboenoehnja itoe," kata DE VILLEFORTj "ada banjak orang jang diterka tapi tida ada jang ditoedoeh." '

NOIRTIER rapatken moeloetnja," salakoe maoe tersenjoem."

"Dan pemboenoeh itoe," kata poela DE VILLEFORT : jang di doenia ini boleh dapat hoekoeman dari manoesia, dan di achirat nanti dapat hoekoeman dari Allah, ija tantoe merasa sangat beroentoeng, kaloe ija bisa kasihken anak prampoewan kapada toewan FRANZ D'EpINAY, soepaja dapat hilangken djoega doegaän orang."

"Ja," sahoet NOIRTIER dengan kedipken mata, tapi sorot matanja itoe ada njataken rasa bentji dan goesar.

De VILLEFORT sahoeti ajahnja itoe dengan me- ngangkatken poendak sendiri Komoedian ija bri tanda pada istrinja aken berbangkit. I

"Sekarang saja meminta padamoo, ToewanI/) kata Njonja DE VILLEFORT pada mertoewanja: biar- lah kaoe pertjaja, jang kita-crang sanantiasa ada mendjoendjoeng padamoe, Apa kaoe soeka djoega.

EDOUARD datang membri tabe padamoe?"

Kabiasaännja toewan NOIRTIER, kaloe ija berke- nan aken satoe apa, ija kedipken matanja satoe kalij kaloe ija hendak bri taoe, jang ija tida maoe atawa tida berkenan, ija kedipken matanja bebrapa

177

kali, dan kaloe ija ingin apa-apa, ija melirik ka langit, ja-itoelah soewatoe tanda, soepaja orang lantas tanjaken kahendaknja dengan toeloengan kitab logat.

Kaloe ija ingin VALENTINE datang padanja, ija kedipken sabelah matanja jang kanan, dan kaloe ija ingin BARROIS dataug padanja, ija kedipken mata jang kiri,

Tempo mantoenja menanja, kaloe-kaloe !ia soeka EDOUARD dataug padanja, ija kedipken matanjabebra- pa kali. Si mantoe gigit bibirsendiri,laloeberkata:

"Kaloe bagitoe, saja nanti soeroeh VALENTINE datang di sini."

"Ja," sahoet NOIRTIER dengan kedipken matanja satoe kali.

Toewan dan Njonja DE VILLEFORT memanggoet, teroes berlaloe, dan si njonja lautas djoega soeroeh boedjangnja panggil VALENTINE.

Sigra djoega VALENTINE soedah dataug pada akinja, dan sateluh melihat pada moeka akinja itoe, ija poen lautas taoe, jang orang toewa itoe ada berdoeka.

"Adoeh, akikoe!" kata VALENTINE: "telah ada perkara apatah? Orang mendoekaïn hatimoe, ja?

Dan kaoe ada goesar?"

"Ja," sahoet NOIRTIER dengan kedipan mata.

"Goesar pada siapa? Pada ajahkoe?"

Monte Christo. 12

(12)

178

"Boekan."

"Pada Njonja DE VILLEFORT?,.

"Boekan."

.Pada saja?"

"Ja."

VALENTlli'Edjadi terkedjoet, laloe berkata: "Goe- sar pada saja?"

"Ja," saboet NOIRTIER dengan matanja.

17Dan apatab adanja kasalaban saj a, akikoe?

NOIRTIER tida menjaboet, dan VALENTINE lantas berkata poela:

"Sadari pagi,baroesekarangsaja datang padamoe;

apa orang telab bitjara apa-apa dari bal saja?"

"Ja."

"Ada perkara apatab ? . . . . 0, Njonja dan Toewan DE VILLEFORT telab datang di sini, boekan ?"

"Ja."

"Dan merika itoelah jang telab bilang apa-apa, hingga kaoe djadi moerka? Ija-orangbilaug apatab? Apa kaoe maoe saja pergi tanjaken padanja, soe- paja saja dapet taoe kasalabankoe dan meminta maäf padamoe?"

"Tida!"

"O! tapi saj a merasa amat traenakj apatabdjoe- ga telah dibilang olebnja kapadamoe ?"

Sababis kata'bagitoe, VALENTINE berdiam dengan beringat-ingat;komoedian ija berkata:

179

"O! sekarang sl\ia taoe! Apa ija-orang telah bitjara dari bal kawinan saj a ?'t

Ja " sahoet NOIRTIER dengan matajang njataken

" ,

amarab bati.

"Sekarang saj a mengarti: kaoe goesar padakoe, kerna saja tida bilaug satoe apa padamoe. O!

inilah maksoednja, maka orang pesan padakoe djangan bilaug apa-apa kapadamoe, akikoe! Lebih doeloe pada saja sendiri poen orang tida bilaug satoe apa, dansaja dapat taoeperkar akoe ini, sedang perkara ini diomongken sama lain orang. Saja telah dipesanj itoelah sebabnja, maka saja tida bri taoe hal ini kapadamoe. ' Brllah ampoen padakoe, aki!"

Matanja NOIRTIER berdiam sadja dan memandang dengan moeram, seperti bendak berkata:

"K~mi berdoeka, bockanlab sadja dari sebab kaoe tida bilaug satoe apa padakoe.'

VAT.ENTINE dapat bade ingatan hati akinja, maka ija berkata:

"Apatab lagi jang mendoekaïn padamoc? Apa kaoe rasa, saja ini nanti tinggalken kaoe, akikoe?

dan saja nanti loepapadamoe,dari sebabmenika~?"

"Tida," sahoet NOIRTIER.

"Apa aiahkoe telah bilaug djoega padamoe, ba- hoewatoewan D'EpINA.Y ada moefakat, jang kita nanti tinggal bersama-sama di dalam satoeroemah?"

..

(13)

180

"Ja."

"Kaloe bagitoe, mengapatah kaoe berdoeka?"

Di sitoe matanja NOIRTIER kalibatan bersorot haloes sekali.

IIJa, saja mengarti," kata VALENTI NE: 11kaoetiada senang, kerna kaoe ada amat mengasibi pada saja ini."

lIJa," sahoet NOIRTlER.

IIDan kaoe koewatir, jang saja ini nanti bertji- laka, akikoe?"

lIJa."

"Apa kaoe tida soeka sama itoe toewan FRANZ

D'EpINAY?"

Matanja NOIRTIER berkedip banjak sekali, itoelab satoe tanda aken ija membilang, bahoewa ija sangat tida soeka,

IIDari sebab bagitoe, kaoe berdoeka sangat, aki- koe kata V ALENTl NE.

lIJa," sahoet si aki.

IIKaloe bagitoe, dengarlah," kata poelab VALEN- TINE sambil berloetoet di samping akinja dan me- melok pada leher akinja itoe: IIsaja djoega ada soesab hatii kerna Sll:ja djoega tida soeka pada itoe-toewan D'EpINAY."

,{atanja NOIRTÜlR menjataken kagirangan bati.

IIApatab kaoe masih ingar, baboewa kaoe telab ada goesar sekali, tempo saja maoe djadi orang

I

1

181

roemab pertapaän, akikoe?" , kata VALENTINE.

Satetes ajer mata lautas meleleh dari matanja

NOIRTlER.

"Saja soedah maoe uiasoek ka roemab pertapaän, soepais tida djadi meoikab sama itoe toewan

D'EpINAY, " kata poelaVAI,ENTINE.

. NOIRTIER djndi merasa engap.

"Kaoe tida soekasaja menikah pada lelaki itoe, akikoe?" kata VALENTINE: "Och, Allab! slamat amat dirikoe ini, saände kaoe bisa membri toe- loengan, hingga ini bal kawinan mendjadi oeroeng, akikoe! Aken tetapi kaoe tida berdaja lagi di badepan ajahkoei ingatanmoe ada terang dan hati- moe ada koewat, aken tetapi boewat berbaotab sama oraug, kaoe ioi tida koewat, malah ada lebih lembek dari padakoe. Acb saände toeboehmoe masih njaman dan koewat, kaoe ini ada djadi pe- noeloengkoe jang berkoewasa besar sekalii tapi sekarang kaoe melinken bisa mengarti sadja ka- ädaäu hati saja, dan merasa senang atawn soesab bersama-sama sajaj itoelah satoe kaoentocnganjang Allah soedah loepa hilaogken dari pndakoe."

Di itoe waktoe matanja NOIRTI ER ada kalihatan seperti matanja orang jaug tersenjoem, hiogga VA-

LENTINEdjadi merasa, seperti oraugtoewa itoe hendakI berkata: IIKaoe salah saugkai kerna kami ini masih bisa berboewat banjak sekali aken goeuamoe.".

(14)

18~

~laka lantaslah djoega VALENTINE itoe berkata:

"Apa kaoe bisa berboewat apa-apa aken goenakoe, aki?"

"Ja," sahoet NOlRTlER.

Komedian orang toewa itoe melirik ka langit, ja-itoesatoe tanda, jang ija adakabendakiapa-apa,

"Kaoe ingin apa, akikoe?" kata VALENTINE, dan sababis kata bagitoe, nona ini lantas seboetken bebrapa roepa barang, jang ija doegaadadikahenki oleh NOIRTIER; tapi sebab doegaännja salah sadja, ija lautas berkata:

"Biarlab saja pake toeloengan, sebab sajaini bodo sekali,"

Komoedian, sambil memandang dengan tersenjoem pada moeka akinja, VALENTINE itoe lautasseboetken sasoewatoe hoeroef "a, b, c" dengan menoeroet roentoenannja; satelah ija sampe pada boeroef N, akinja itoe berkedip.

"HaI" kata VALENTINE itoe: "kaoe kabendaki soewatoe barang jang namanja moelai dengan boeroef N. Dan N itoe djadi oetjap apa? djadi lIa, lIe,

tli, tlo?"

"Ja, jaI" kata NOIRTIER dengan matanja.

,,:\Ioelai dengan oetjap no?" .

".Ja."

VALENTINE lantas ambil kitab logat danboekaken itoe di depannja NOIRTIER, hinggaNOiRTIER dapat

183

libat daftar dari perkataän-perkataän jang moelai dengan oetjap 110. VALENTINE toendjoek sasoewatoe perkataän itoe, sambil melihat djoega pada moe- kanja NOIRTIER. Satelab ija sampe pada perkataän notaris, ija libat NOIRTIER berkedip.

"Notaris I" kata VALENTlNE itoe: "apa kaoe hendak panggil satoe notaris, akikoe?"

"Ja," saboet NOIRTIER.

"Kaloe bagitoe, saja misti minta notaris datang di sini?"

"Ja."

"Apa ajahkoe boleh dibri taoe bal ini?"

"Ja."

"Apa kaoe maoenotarisdatangsekarang djoega?"

"Ja."

"Kaloe bagitoe, saja nanti lantas soeroeh orang panggilpadanja."

"Ja."

"Apa melinken itoe sadja jang kaoe kahen- daki ?"

.Ja."

VALENTINE boenjiken kelenengan, laloe soeroeb BARROIB silaken Toewan dan Njonja DE VILLEFORT datang kapada NOIRTIER.

"Kaoe sanang hati, akikoe?" kata VALENTINE.

"Ja."

"Ha! patoetlah djoega saja tida dapat bade ka-

(15)

hendakmoe !" kata poela nona itoe aambiltersenjoem.

Sigrah djoega toewan DE VILLEfORT datang terï- ring oleh BARROIS.

"Kaoe panggil saja, ajahkoe?" kata DE VILLEFORT itoe kapada NomTIER.

IIAjahkoe !" kata VALENTINE: "aki minta dipang- gilin notaris."

De YILLEFORT lautas melihat pada ajahnja, sala- .koe orang hendak menanja, dan NOIRTIER kedipken mata aken bri taoe, bahoewa benar ija minta di-

panggilinnotaris. ,

"Memanggil notaris boewat apa?" kata DE V11.-

LEFORT.

Nom'fIER berdiam sadja.

"Boewat apatab panggil notaris?" kata poela DE VU,LEFORT.

Matanja NOIRTIER tida bergerak.

"Boewat terbitken perkara djelek aken kita- orang?" kata poe1a DE VILLEFORT itoe..

"Ach," kata BARROIS, sabagimana biasanja boe- djang jang telah bekerdja lama dan ada sedikit brani: "djikaloe Toewankoe ini minta dipanggilin notaris, tantoe sekali ija ada perloe notaris, dan. saja nanti pergi panggilin."

BARROIa itoe tida mengenal lain madjikan dari pada NOIRTIER, dan ija tida maoe lihat, jang kabendak madjikannja dibantah orang.

"Ja, kami ada perlee uotarls," kata NOIRTlIo:I~

dengan matanja jang ija kedipken dengan perlahan, sedang mata itoe ada kalihatan mentjorot.

Orang nanti panggil satoe notaris, dari sebab kaoe maoe dengan keras, Toewan !" kata Dt:

VILLEFORT : "lapi saja nanti meminla maäf pada notaris itoe, dan kaoesendiri poen nauti meminla maäf'; kerna ija nanti datang tjoemah-tjoemahsadja."

BARROIS tida menanti lagi, hanja terces berdjalan pergi panggil notaris.

Sedang BARROIS berdjalan pergi, NOlltTlER me- mandang pada VALENTINE dengan mala bersorot halces seka1i. VALENTINE mengal·ti maksoednja mata itoe; tapi DE VILLEFORT poen mengarti, kerna ija kisoetken djidat dan moekanja djadi asam-seka1i.

Ija tarik sutoe korsi dan lautas doedoek menoenggoe NOIRTIER tida mengopeni pada anaknja itoe, tapi pada VALENTINE ija hri tanda deugan matanja, bahoewa VA.LEN'rINE traoesab iboek dan djangan berla1oe. Sasoedab berse1ang tiga perampat djam, BARROIB datang kombali dengan membawa notaris.

"Toewan!" kata DE VILLEFORT pada notaris itoe : , kaoe dipauggil oleh ini toewan NOIRTIER HF,

" 00

VILLEFORT jang berdoedoek di sini ; dengan 1antaran saroepa penjakit, ija tida bisa bergerak dan tida bisa bitjara, dan melinken kita-orang sadja bisa mengarti sedikit-sedikitapa jang termaksoedolehnja."

(16)

. NOIRTIER membri tanda pada VALENTlNE, soepaja nona ini djangan berdlam sadjaj maka lantaslab djoega VALE~TINE berkata pada itoe notaris:

"Saja ini, Toewan! mengarti samoewa, apa jang akikoe ini hendak bilang."

"Ja, Toewan !" kata BARROISpada itoe notaris:

"seperti tadi saja soedah bilaug padamoe, Nona DE

VILLEFORT mengarti dengan sampoerna apa jang madjikankoe maoe kataken.'

"Bri maäf padakoe, Toewan ! dan kaoe djoega, Nona!" kata itoe notaris pada DE VILLEFORT dan pada VALENTINE : "saja rasa, sekarang ini saja misti hekerdja dengan teritip betoel-betoel, soepa.ja tida nanti dapat salah apa-apa. Boewat membikin satoe akte jang sab, satoe notaris misti taoe betoel, jang ija ada mengarti dengan baik aken maksoednja orang jang meminta toeloengannja. Sedangbegitoe, saja tida bisa dapat taoe denganbetoei kabendaknja orang jang tida bisa bitjaraj dan dari sebab ka- bendaknja itoe tida bisa dinjataken, saja poenja kerdjaän tida nanti bergoena dan tida bersatoedjoe dcngan oendang-oendang."

"Sahabis herkata bagitoe, notaris itoe lantas memanggoet dan maoe berdjalan pergi.

DE VILLEFORT tersenjoemj tapi sedang bagitoe, NOlRTIER memandang pada VALENTINE dengan mata jang njataken kadoekaän besar, bingga VALENTlNE

itoe lantas menjegab dan berkata pada itoe notaris:

"Toewan! bahasa jang saja pake bitjara sama akikoe ini, ada gampang sekali aken dipeladjari, hingga di dalem sakitjap mata sadja saju boleh kasih kaoe mengenal babasa itoe, hingga kaoe nanti mengarti betoei bitjaranja akikoe ini, seperti saja scndiri. Apatah jang perloe, Toewan ! soe- paja kaoe boleh melakoeken djabatanmoe dengan senang hati?"

"Aken membikin satoe soerat jang sah, Nona!"

sahoet notaris itoe: "saja perloe dapat taoe betoel, apa jang dikaliendaki dan apa jang tidn dika- hendaki. Orang sakit boleh bikin soerat testament, tapi ingatannja misti alla di daluni kaädaän baik."

"Tgewan!" kata poela VAI.ENTINE: "dengan lan- taran doewa tanda sadja, kaoe nanti dapat taoe dengan pasti, bahoewa ingatannja akikoe belon faoe ada lebih terang dari pada di ini waktoe.

Akikoe ini, jang ada bisoe dan tida bisa bergerak, ija ketjapken matanja satoe kali, kaloe ija berke- nan aken satoe apa, dan ija kitjapken matanja .bebrapa kali, kaloe ija tida berkenan. Sekarang kaoe soedah dapat taoe apn jang perloe aken bi- tjara sama toewan NOIRTIERj biarlah kaoe tjoba bitjara."

Di itoe waktoe NOIRTIER ada memandang pada VALENTlNE dengan mata jang njataken tjinta dan.

(17)

saboet itoe notaris: "dan saja tida taoe, tjara hagi- mana boleh dapat mendoega ingataunja ini toewan

NOIRTlER, soepaja boleb pake doegaän itoc aken menanja kapadanja."

"Kaoe lihat sendiri, jang bal itoe tida nanti boleb terdjadi," kata DE VILLEFORT.

VALENTI~E dan N OIRTIER dengar bitjnranja DE VILLEFORT dan notaris itoe; dan NOIRTIER meman- dang pada tjoetjoenja, salakoe hendak menanja, mengapa Dons ini berdiam sadja, Maka lantaslab djoega VALENTINE herkata pada itoe notaris:

"Toewan! djanganlab kaoe merasa soesah oleh kerna itoej.kema muskipoen ada soesah, atawa ka- Iibatannja ada soesah aken kita-crang mendoega ingatannja akikoe ini, saja nanti njataken bagimana adanja ingatan itoe, dengan pake atoeranjang terang sekali, Soedab anem tabon saja rawati akikoe,dan tjobalah tanja padanja, apa di dalam anem tabon itoe adasatoekahendaknjaringgalterpendem di dalarn hati, dari sebab ija tida bisa bri taoe itoe kapadakoe?"

Satelah notaris menengok kapadaNOtRTIER,orang toewa ini lautas kedipken mata bebrapa kali.

"Biarlab kita-orang tjoba," kata itoe notaris:

"Apa kaoe soeka trima tjoetjoemoe ini djadi kaoe poenja djoeroe-bahasa, Toewan NOIRTIER?"

NOIRTIER berkedip satoe kali•

Baik; sekarang tjobalab bilang, Toewan !" kata

11

I

soekoernja hati, hingga notaris poen merasa taoe arti sorot matanja orang toewa itoe,

"Apa kaoe ada dengar dan mengarti, apa jang baroesau tjoetjoemoe bilang, 'l'oewan?" kata itoe notaris kapada NOIRTIER.

NOIltTIER kedipken matanja.

Dan apa betoei itoe tanda-tanda jang dikataken olehnja, ada terpake olehmue aken mengataken kaoe poenja ingalan?" kata poela itoe notaris.

"Ja," sahoet NOIR1'IER dcngan kedipan mata,

"Apa kaoesendiri jang telah soeroeh memanggil

sajajI"

"Ja."

"Aken bikin soerat wislat?"

Ja."

"Dan kaoc tida kasih saja berlaloe,'sabelon saja

.membikinin soerat itoe?"

NOIRTIER kedipken matanja bebrapa kali.

"Bagimana sekaraug, Toewau!" kata YALENTINE :

"apa kaoe boleh melakoeken djabatanmoe dengan senang hati?"

Tupi sabelen notaris itoe menjahoet,DE VILLEFORT

betkata padanja:

"Toewan ! apa kaoe bisa pertjaia, bahoewa sa- orang jang ada sakit seperti ajahkoe ini, ingatau- .nja boleh tinggal baikjI"

"ltoelah jang bikin saja koerang senang,'Toewan !"

(18)

191

djoega ada perloe sekali sama ini testament, hingga dari sebab bagitoe, ija tida nanti bisa djadi djoeroe- bahasa dengan, sapantasnja dioeroe-babasa,'

NOIRTIER kedipken mata bebrapa kali, sampe tiga rintakan, aken membantah omong anaknja.

"Apa'I" kata DE VlI.l,EFOHT dengun heran: "VA- LENTlNE tida nanti dapat kaoentoengan dari ini testament ?"

"Tida!" sahoet NOIRTlER.

"Toewan !" kata notaris dengan girang bati: "apa jang tadi saja sangkaken soekar sekali dan tida nanti bisa terdjadi, sekarang ada kalihatan njata gampang sekali. lni testamentjang bakat dibikin, boleh didjadiken testament rasia,ja-itoesabagimana jang diïdsinken oleb oendang-oendang negri,dengun didjandjiken misti terbikin di hadepan toedjoeh saksi. .Boewat toelisken testament ini poen tida ada lebibsoesah dari toelisken testament biasnj

kerna atoerannja ada menoereet atoeran testament biasa, sedang perkara-perkarajong bakal diseboetken di dalam ini soerat testament, boleh djadi kataoeän dari pada daftar barangnja toewanNOlRTlER,dengun diterangken olehmoe jang ada mengoeroes itoej

aken tetapi soepaja soerat ini tida nanti boleh terganggoe, baiklah ija disaksiïn djoega oleh lain notarisj maka leewar dari biasa, satoe notaris nanti

I . membantoe pada suja."

190

poela itoe notaris: .apa adanja kabendakmoe, dan soerat apa jang kaoe maoe soeroeh saja bikin?"

VALENTINE lantas seboetken hoeroef

'"

abc"

,

dengan menoeroet roentoenannja, dan tempo ija sampe pada hoeroef T, akikoe lantas berkedip.

"Hoeroef T [ang dioendjoekj itoe terang sekali,"

kata notaris.

"Nanti," kata VALENTINE, dan san.bil memandang pada moekanja NOIRTIER ijaberkatapoela:"til . . .te.•."

"NOIRTIER berkedip pada waktoe VALENTINE me- ngataken itoe eetjap te.

Komoedian VAI,E:\TlNE lantas ambil kitab logat dan boekaken itoe pada lembaran dari perkataän- kataän jang beräwal dengun eetjap te. Tempo ija oendjoek sasoewatoe perkataan itoe dan sampe pada perkataän Testament, akinja berkedip.

"Testament!" kata notaris: njata sekali, jang toewan NOIRTIER bendak bikin soerat testament."

"Ja," kata NOIRTIER dengan matanja,

"Soenggoeb-soenggoeh adjaib betoei,Toewan !"kata notaris pada DE VILLEFORT jang ada berdoedoek dengan berdoeka.

"Benar," kata DE.VILLEFORT itoe: "tapi itoe soe- rat testament nanti ada lebih adjaib lagij kerna perkataän-perkataän jang misti ditoelisken, tida nanti bisa dataug ka atas kertas, kaloe tida dengan toeloengannja anakkoej dan

.v

ALENTINE brangkali

(19)

TEST A~[EN 1'.

LX.

'I'ida berselang lama lagi,NjonjaDEYu.i.aronrsoe- dah dataug di kamar mertoewanja,demikianlah djoega itoe notaris jang dipauggil belakangan. Dengan sedikit perkataän notaris ini dibri taoe oleh te- mannja, apa perloenja ija dipanggil. Sasoedah menoeliaken apa jang perlee diseboetkendi dalam satoe testament,sabagimana jang telah ditantoeken oleh oendang-oendang, notaris jang pertama itoe membatja toelisannja itoe ui hadepan NOIRTIERj

komoedian ija berkatn pada ini orang toewa:

"KaJoe orang bikin testament, 'I'oewan ! ija bikin itoe aken kaoentoengannjn atawa aken karoegiannja orang jang diseboetken di dalam testament itoe."

"Ja," kata NOIRTlEH.

"Snja nanti seboetken bebrapa hilangau, dan kaloe snja sampe pada satoe bilangan, jang kaoe rasa ada sama besarnja sama kakajaänmoe, biarlah kaoe mernhri tanda padakoe,' katàpoelaitoenotaris.

~TOIH'I'IEK kedipken mata, dun itoe notaris lautas berdiri di hadepannju, serlang notarisjang kadoewa ada sadia aken ureneelis.

"Apa kaoe poenju kakajaäu uda lebih besur dari

MlJIIU' Chri~to. 13

192

I

Habis herkata bagltoe, notarisitoeberkatakapada I

NOIRTlER: .

"Apa kaoe senang bati aken bikin testament bagitoe, Toewan?"

"Ja," sahoet NOlRTlER.

"Apatah .maksoednja ajahkoe ini?" kata DE I'

Vn,LEFOR'I' UI dalam bati sendiri.

Sambil berkata bagitoe, ija menengok ka pintoe, ak~n soeroeh BARROISpergi panggillagi satoe notaris; I tapi BARROlSjang soedah dengar orang bitjara dan I 130e kahendak madjikannja, ija soedah berangkat pada Babelonnja disoeroeb.

Di sitoe DE Vn,LEFORT lautas socroehorang pang- gil istrinja.

(20)

194

30ססoo frank?" kata itoe notaris jang perla ma.

"Ja," saboet NOIRTlER.

"Apa kaoe ada ampatratoes riboe frank?"

NOIRTIER berdlam sad]a,

"Limaratoes riboefrank ?" kata poela itoe notaris.

NOIRTIER tinggal berdiam djoega.

"Anemratoes riboe? teedjoehratoes riboe? dela- panratoes riboe ? sembilanratoes riboe'I"

"Ja," sahoet NOIRTlER.

"Kaoe ada poenja sembilanratoes rihoe frank?"

kata poela notaris itoe.

"Ja," sahoet NOIRTIEH aken kadoewa kali.

"Atas baraug-barang tetap ?"

"Boekan."

"Atas soerat-soerat oetangnja karadja-an?"

"Ja,"

"Apa ini soerat-soerat ada tersimpan olehmoe?"

NOIltTIF:R melirik kapada BARROIS jang lantas djoega berlaloe; sebentar lagi boedjang itoe datang kombalidengau membawa satoe peti ketjil.

"Apa kaoe bri idsin aken orang boeka peti ini?"

kata notaris kapada NOIRTlER.

"Ja," sahoet itoe toewan.

Peti itoelantasdiboeka,dandi dalamnjaada terdapat bebrapa soerat, jaug djoemblab harganja ada90ססoo frank. Maka notaris itoe lantas herkata pada temannja:

"Ada tjoekoep betcel aabagimana telah dibilang

oleh toewan NOIR'I'IEH; njatalah jang ingatannja toewan NOIRTIER ada sampoerna haik."

Komoedian notaris itoe lautas menengok dan herkata kapada NOIRTlER.

"Nj atalah kaoe ada poenja sembilanratoes riboe frank, dan kerna didjalanken dengan atoeran bagi- ni, Ua ada berboenga kim-kim ampatpoeloeh rihoe frank di dalam satahon."

I

"Ja," kata Konn' IER dengun kedipan mnta, 1\ "Kapada siapalah kaoe hendak wariskenkakaja-an

ini?" kata poela notaris itoe.

"O!" kata NjonjaDE Vn,u:rOR'I': "itoelah traoe- sah ditaniaken lagi. Toewan NOIRTIER melioken ada tjinta sad]a pada Noua VAI.ENTINEDF:VH,LE~'on'I' ; nona inilah jaug telah rawati akinja sahari-hari dan

I telah ada anem tahon lamaojaj dengan lantaran kalakoeannja !ia telah dapatken katjinta-an akinja maka pantas sekali [ia dapat gandj aran."

Matanja NomTIEn kalihatan amal mentjorotj

itoelah satoe 'tanda. jang orang toewa itoe udu me- ugarti betoel, bahoewa mantoenja adamelagasenang dan bitjara palsoe,

, "Apa kaoe hendak wariskeu ini scmbilanratocs riboefrank kapada Nona YAU:STINf:Dl';VILLEFORT?"

kata itoe notaris jang ada saugku djoega boleh lautas menoeliaken bagitoe, tapi maoe dapat doelee poeuja-hoetanniu toewan NOIRTIER.

(21)

196

V.UEXTINE moendoer sa tindnk dan mennngissem- .bari toendoekj NOIRTIEIt memandang padanja de- ngan mata jang uiataken katjinta-an besar; ko- moedian orang toewa ini lautasmelihatpada notaris dan kedipken matn bebrapa kali, .

. "Boekan(tikataitocNotaris: "boekanNouaVALEN- T1N~; DE VII.LEFOIt' I' jang diangkat nlehmoe djadi alliwaris ?

"Boekan?" sahoet Noiurrs«,

"Apa kaoe tidasnlah bilang?"katapoelaitoenotaris:

r!Joelilllt Nonn yAI.ENTI N~;?"

. "Boekan," sahoet .I.TOIllTU:R: ~boekan!"

VAI.~:NTL·I': mcngangkat kallala : !ia poen adu kaget seka li, boekan oleh kerua tidu didjarliken

ahlawaris, hanja oleh kerna perkam jang ada djadi

111ntarau aken NOIRTI EIt herboewat bagitoe. Tupi

NOIRTH:a memaudang kapadnnja dengun matn[aug

bersorot haloes sek ali, dan !ia lautas berkata: . "Ja, akikoel saj a mengarti ; kakajaänmoe sadja kaoe tida kasihken kapadakoe iui. tupi hntiuioe jang bertjinta kaoe kusihken kapudakoe."

"J a!" kata ..,rOIR'1'IEIL

"HiIJoe soekoer, akikoe!".kata poela VAu:~i1'I~a:.

Sedaug bagitoe,NjoujaIlEVII,U:FORTada mendapat harupaubaik; maka ija dekatimertoewnnjadan berkata:

"Apa kaoe hendak warlaken kakajaäumoe pada

tjoc~ioe\lloeEIlOIlAIW lil::VILI.BrOR'!',locwanNonrrrun?"

197

NOlRTlEIt kcdipken mata babra pa kali.

,,1Jjnega boekanl" kata notaris: kaloe hagitoe, kaoe hendak warlaken itoe kupada ini Toewan

DE Yn.r.eronr , anakmoe sendiri jang ada di sini?"

"Boekan!" kata NOIRTH:R

Itoe doewu notaris memandang satoe sama lain dengun mera sa hernn seka lij DF. VII.LEFORT dan istrinja djadi berwarna merah sekali: si toewan kernam.erasamaloe, si njonjakernamerasa panashati.

"Apatah djocga kasalnhan kita-oraugkapadmnoe, akikoe! muka tida mengnsihi padn kita samoewa?"

kata YAI.E~TlNg,

NOIRTn;H lnntns uicrunudang palla tjoetjocnja itoo dengan mata bersorot halces.

,,0," kata poela V.U,ENTINE: kaloe kaoe tjinta pudakoe, aki! satoedjoekenlah kat]intaä n ini pada perkara jang kaoe perboewat di ini waktoe. Knoe keual kaädnänkoe dan kaoe taoe, bahoewa suja tida sekali ada harap mendapat kakajaänmoej lain dari bagitoe, saja sendiri ada kaja, oleh kernà adanja harta peninggalau iboekoe ; brangkalidjoega saja soedah ada terlaloe kaj a ; maka binrlah kaoe augkar lain orang djadi ahliwarismoe.'

Nonman memandangpallatangau ntn wa tjiotjinnja VAI.ENTINE.

,,'~jill~j inkoe?" kata YAr.f:XTl~ E.

"Ja," sahoet NOIUTlg n ,

(22)

198

'I I

"Tjintjinnja?" kata sekalian orang jang ada di sitoe.

"Och, 'l'oewall-toewankoe !" kata DE VILI.EI<'ORT pnda itoe doewa notaris: "kaoe lihat niata, jang ajahkoe ini telah djudi lingloeng."

"Ha, sekarang sajn taoe!" kata VALENTINE de- ngan terkoelljocng-koenjoeng: "kaoc hendak seboet s~ja poenja perkara bertoendangan, ja, akikoe?"

"Ja, ja, ja!" sahoet NOmTrER dengantigakedipan mata jang didjatohken satoe per satoe, dan pada tiap kali habis berkedip, matanja itoe kalihatau mentjorot, seperti hendak njataken adanj a amarah hati,

"Kaoe tida senang hati atas saja poenja perkara bertoendangan, akikoe?"

"Ja," sahoet NOIRTIEH.

"Djangan goesar, Toewan I" kata notaris kapada DE VILLE}'O~T: "segala perkara jang saja Iihat di sini, saja rasa ada beres sekali dan kalihatan ada berhoeboeng satoe pada lain."

"Kaoe tida soekain saja menikah sama toewan FRANZ D'EpINAY, akikoer"

"TidaI" sahoet NOIRTlER.

"Dan kaoe tida maoe angkat tjoetjoemoe inidja- di ahliwarismoe, dari sebab kaoe tida soekain ija poenj a hal kawinanjl" kata notaris.

"Ja."

"Dan kaloe ija tida djadi menikah samu ~"RANZ

D'EpINAY, ija nanti djadi ahliwarismoe ?"

"Ja,"

Samoewa orang djadiberdlam. Hoe doewa notaris memandang satoe sama lainjVAI,ENTINEmemandang sambil tersenjoem sedikit padaakinjajDEVll,LEFORT menggigit bibir sendiri, dan NjonjaDE VILLEFORT ada kalihatan seperti merasa girnnghati,muskipoen ija maoe oempatken kagirangannja itoe.

Achir-achir DE VILI,EFORT berkara bagini:

,,'l'api saja rasa, mclinken saja sendiri adu koe- wasa aken menimbang hal kawinannja anakkoe, Saja ada berkoewasa atas diri anakkoe, dan saja maoe, jang ija nanti kawin sama toewan FRANZ D'El'JNAY, dan !ia misti kawin sama toewan itoe.' .

V.U,ENTINE mendjatohken diri ka atas korsi,laloe menangis.

"'l'oewan!" kata notaris pada NOIRTlER: apata b kaoe nanti perboewat dengan hartamoe, saände Nona VALENTINE menikahsama toewan D'EpINAY?"

NOIRTIER tinggal berdiam.

"Kaoe toch nanti briken itoe kapada orang ?"

kata poela itoe notaris.

"Ja," sahoet NOIRTlER.

Pada satoe dari antara sanak-sanakmoe?"

"

,Tida,"

(23)

200

"Kaloe tida kapada sanak, kapada siaputah ? pada orang-orang miskin?,.

"Ja."

"Kaloe bagitoe, kaoe meliukeu maoe mengatoor sadja aken hal sabaginn duri hartamoe, sabagimana jang diïdsinken oleh oendang-oeudatig P''

"Boekan,"

"Apa kaoe hendak briken samoewa hartamoe kapuda orang-orang miskin?"

"Ja."

,,'fapi kaloe kaoe bikin soerut testament bagitoe, orang nanti batalken testament Hoe, kaloe kaoe soedah meninggal."

"'l'ida!"

"Ajahkoe mengenal haik pada adatkoe, 'l'oewan I"

kata DE VILLEFORT pada itoe notaris: "dan ija taoe, jang Ua poenja kahendak adu terpandaug olehkoe seperti baraug soetji; djoega Ua ada taoe, jang saja ini, oleh kerna djabatankoe, tida nanti boleh berbantah sama orung-orang miskin."

NOIRTIER kalihatan girang, seperti oraug jung telah dapatken kamcnangnn.

"Bagimanatah adan]a pikiranmoe atas hal ini, 'l'oewan?" kata notaris itoe kapada DE Vn,LEFORT.

"Saja tida pikir apa-apa atas hal ini, Toewanl"

sahoet DE VILLEFORT : "porkara ini soedah diniati tetap oleh ajahkoe, dan saja taoe, jang ajahkoe tida

201

taoe melepaskcn perniatannia. .Maka suja menoen- doek sadja; ini 900000 frank nanti kaloewnr dari padn haknja koelawargakoe, aken djadi kakajaännja roemah-roemali miskinj tapi suja tida maoemenoen- doek pada kahendaknjuoraugtOOWlIjang menoeroetl adat gila, dan saja nanti oerces halujn auakkoe de- ngau meuoeroet kahendakkoo sendiri."

Komoediau IIE Vn,l,EFORT itoe lautas sad]a berla-

100 sama-samn istrinja, dan biarken ajahnja mem- bikin testament samuoe-maoc sendiri.

Di itoe hnri djoega testament itoe dibikin, dan pada sasoedalmia sadia, soerat itoe disimpan oleh toewan DECIIUIPii, satoe notaris jang biasa oerces perkaranja koelawarga m: VILI.•:FORT.

(24)

203

LXI.

KANTOOR-KA WAT.

Satelah kaloewar dari kamarnja NOIRTIER, DE

VILLEFORT dan istrinja dibri taoe oleb boedjang, bahoewa GRAAF D.: )IONTE CURISTO ada datang dan sekarang ada berdoedoek di pertengahan, Njonja ns Vn,u:FoRT, kerna hatin]a masih merasa amat terharoe, ija rnasoek ka dalam kamarnja sendiri, sedang soewaminja djalan meneedjoe ka pertengahan.

Belon sampe ija berdoedoek sama l\IoNTECURJRTO,

GUAU' ini herkata kapadanja:

"He, ada perkara apatah, 'l'oewan m: VILLEFORT, maka kaoe ini kalihatan lain dari biasa? Apa saja ada datang, sedang kaoe lagi menoelis soerat toe- doeh~n di dalam perkara besar?"

D.: VII.I.EFORT melaga tersenjoem, laloe berkata:

"Tida, 'l'oewan! hanja sa]a sendiri ada dapat perkara jang koerang enak. Saj a sendiri jangk~la~

di dalam perkara, dan katjiutaän ini telah terdjadi dengan lantaran orang berkapala batoe dan berpi- kiran salah."

"He! apa soenggoeh-soenggoeh kaoeiniada dapat katjintalln?"

"Ach, Toewan GRAAl<'! perkara itoe tida berharga aken dibitjaraken lagi, kerna boekan lain adanja, hanja perkara karoegian oewangsadja."

"Ja, satoe perkara ocwaug boekanlab perkara besar, kaloe orang ada poenja kakajaän besar dan boedi besar, sepcrti kaoe."

"Djoega boekanlah perkara oewang jang mener- bitken rasa trae nak di dalam hatikoe, rnaskipoen sembilanratoes riboe frank ada sampe besar aken mendoekain hati. Saja adn merasa amat doeka, oleh kerua adanja satoe perkara, jang brengkali djoega nanti meroesakken anakkoe poenja peroen- toengan bnik, dan perkarn ini ada diterbitken oleb orang jang soedah lingloeng."

"Adoeh ! apatab adanja perkara itoe? Seuibilan- ratoes· rihoe frank, kaoe bilang?' ltoelah satoe djeemblah jang boleb mendoekaindjoega bati orang boediman. Dan siapatah jang mendatangken ka- doekaän itoe padamoe?" .

"Aj ahkoe sendiri."

"l'oewan NOIRTlER? 'l'api boekankah kaoe telab tjentu padakoe, bahoewa ajabmoe itoe tida bisa

.bergerak. dan ingatannja soedah tida beres adanja?"

"Badannja tida bisa berboewat satoe apa; kerna tia tida bisa bergerak, tida bisa bitjara, tapi maski bagitoe, pikiranaja masih terang dan batinja masih tetap sekali. ·Saja baroe berlaloe dari badepannja,

(25)

204

-dau sekarang Ua lngi bikin testament didepaudoe- wa notaris,"

"Apa

U n

soedah bisa hitjura kombnli?"

Ijn tida bisa bitiarn, tnpi bisa kasih orang tuoe kahendaknja.

"r~j ari bagimanutah lja lid tuoe itoe?"

"OellgaJl toeloengannia Ua poenja mala; uiatanja itoe poen masih ringgal hidoep, dan bisa djoega memhoenoeh."

Di itoe waktoe Njonja DE VII. I••srour meudatangi, dan dari sebab \ia adn dengar soewuminja poenja omongan jang paling hclakang itoe, maka \ia her- kata pada soewaminja:

"Saj a rasa, kaoe adn bitjura kaliwatau, sobat !"

"Njonjn!" kata ~loNn: CURISTOsambil memanggoet Njonja lIJ·: VIJ.LEFORT balas memnnggoet samhil terseuioem.

"Apatah itoe, jaug toewanDE VII.I.EFORTtjeritaken pada saja, Njonja ?" kata poela MONTE CIIR ISTO :

"Saj a rasa adjaih sekali."

"Adjaih! ja, harces betoeI dikatak en adjaib kata

DE VU,I,IWORT: "orang toewa menoereet adat giJa."

"Apa tida ada daja-oepaja aken oeroengken ka- heudakuja jaug tida baik?" kata MONTE CHRISTO.

"Ada," kata Njonja DE VIL I,EFORT : "kerna kaloe sadjn soewamikoe maoe, ini testament jangsekarung lagi dibikin aken karoegiannjn VAI.ENTINE,nanti diro-

205

bahken, hinggudjudi kaoeutoengannjn VAU:XTINE. "

)[oNn: CJlRISTO melaga tida mcngopeni hal jaug dibitj araken itoe, dan memnudang sad]n dengun tcrscnjoem kapada EDOUARIl jang toewangken tinta ka dalam gelas ajer di koeroengun bocrocng.

"Sll:ja belon sekali taoe ada poenja ingatan, ba- hoewa segala oraug misti menoereet pada kahen- dakkoe," kata IH: VILU:FOR'L' pada istrinja: "tapi adalah pautas sekuli, jaug kahendakkoe diïndahi di dalurn roemahkoe, dan orang toewa serta anak- unak poenja adat gila djangan membatnlken saja poenia peruiatau jang saju sendirisoedah tautoeken.

BAltO N lJ'EI'INAY ada djadi sobatkoe, dan saj n rasa ada haik seknli, knloe saja djadi bersanak sama

nnuknja." .

"Apa kaoe rasa, VAJ,ENTIN.: ada soeka padatoen- dauganuja?" kata Njonja DE YILI.EFOlt 'J': "lja tida sekali soeka sama ini hal kawinanj makasaj u tiada, heran, kaloe segala perkara jangbaroesankitalihat, telah terdjadi dengun lalllaran·VAI.F:NTINJ.: soedah bermoefa kat doeloe sama toewan ~OIRTn:R:'

"Nj onj a!" kata In: VIl.LE~'ORT : "suja rnsu tiada

'gampang orang maoemcmboewaugken 900000trank.'

".-\.ntero doeuia !ia maoe boewangkeu, 'l'oewan ! di taon doeloc poen VAl.J.:NTIN.: maoe museek ka roeuiah pertapallu."

)loxT \O; CIIRl8 TO uielaga tidn dengari laki dan

(26)

206

istri itoe poenja bitjarn, tapi sebenarnja Ua ada mendengari balk-balk.

"Njonja!" kata DEVu,r.EFORT pada istrinja: "saja brani bilang, bahoewa sanantiasa saja ada menhor- mati ajahkoe, kerna saja ini ada djadi toeroenannja dan ija ada djadi wakilnja Allah atas dirikoej tapi sekarang saja misti bilang, jang ajahkoe inisoedah tiada berpikiran bercs, kerna, dari sebab Ua ada membentji pada sang bapa, Ua membentji pada saog anakj maka saja rasa salah sekali, kaloe saja menoendoek ka bawah adatnja jang gila-gila. Saja tida nanti berenti mengindahi ajahkoe, dan saja trima dengun reudab hati ini hoekoeman jang ija briken padakoe di ini hari; tapi suja nanti pegaug tetap kahendak hatikoe, dan sekalian ornng boleh timbang, siapa jang ada lebihberesingatannja. Ma- ka suja nanti tikahken anakkoe pada FRANZ D'EI'INAY, kerna saja .sendiri ada rasa, jang kawinan ini alla baik; pendekkja, saja maoe tikahken anakkoe pada siapa jang saja sendiri soeks."

"He," kata .l\IoNTE CllRISTO: "apa toewan NOUtTU:R hilangken Nona VALE~TINF. poenja hak ahliwaris, olehkerna dia ini bakal menikah sama baron FRANZ

n'EpINAY ("

"Ja, 1'oewan!" sahoet DE VII,LE~'ORT: "anakkoe ini dihilangken haknja itoe, dan sebab ija waoe

menikab sama baronitoe."

207

"Tapi boekanlah itoe jangdjadi sebab," kata Njonja DE VILLEFORT.

,,1tIemanglah itoe sad]a sebabnja, Njonja! saja kenal betcel pada ajahkoe," kata DE YILLEFORT.

"Bagimanatah boleh djadi!" kata poela si njonja:

apatab sebabnja, maka toewan D'EpINAy tida di- soekai oleh toewan NOIRTlER?"

"Saja kenal itoe toewan FRANZ D'EPINAY,I' kata MONTE CflRISTO: "dia itoe poen anaknja generaal QUEsNEr, jang oleh ka rel Xdiangk at mendj adibaron D'EpINAY?"

"Ja," sahoet DE YILLE~·ORr.

"Saja rasa, dia itoe satoe lelaki moeda jangbaik sekali," kata poela MOXTE CIIIUBTO.

"Itoelah sebabnja, makasaj a kata boekanlah per- kara itoe jang ada djadi lantaran dari perboewatan- nja toewan NOIRTIER,"-katn Njonja DE Vn.LEFoRT:

"ini orang toewa hendak memegang koewasa atas dirinja orang jang ija tjintain, dan !ia titla maoe

tjoetjoenja pergi kawin."

"Tapi," kata poela Moxn; Cnarsro : "apa kaoe tida taoe perkara apa-apa, [aug boleh djadilantaran aken toewan TOIRTIER tida soeku pada baron !l'RANZ itoe?'

"Tida," sahoet si njonja: ~ada perk ara apatab djoega .. . . .?"

.Ada satoe perkara,"kataDEVII.I,E.·ORT: "ajabkoe

(27)

208

dan ajahkoe toewan FRASZ telah alla berlakoe di dalani tempo hoeroe-hara seperti oreng-orangjall", bermoesoehan satoe sama lain."

"Boekankah ajahmoe sa-oraug Bonapartist?" ka- ta )IOSTE CJl RISTO : ,Sl\ja ingnt, kaoe taoe bilaug padakoe bagitoe."

"Ja." sahoet m: VILU:FORT: "uan Ua telah di- .aueknte oleh NAPOLEON I mendjadi anggota dari masjawarat agoeng, Sedang bagitoe, Ua ada djadi djoega anggota dari pakoempoelau rasiu, jang ber-.

maksoed aken petjatken kaoem Bourbon dari tuchta karadjaäu.'

Tah ' kata ~Ioxn: Cuutsro : "kaoe lihat seudiri,

" .. ,.

ada djoega perkara jang boleh didoega telah djadi lantaran, Brangkali djoega toewan NOIR'I'IER dan generaal itoe telah betbuntab di dalam perkara uegrij ikerua sabagimaan kata kabar, rnaskipoen generaal itoe soedah berhamba pada NAPOLEON,

hutin]a sanantiasa ada mendjoendjoeng kaoem Bour- bon, Hoekankah generaal itoe, jang telah diboe- noch orang pada soewatoe malam, tempo Ua baroe kaloewar dnri roernah pakoempocluunjn ol'allg-omng Bunupartist,/ '

DE VIIM:FOHT memandaug parla MONTI'; CIIHI8TU

dengun merusu kaget.

".~pa

saja bitjam salah?" kata poela itueGH:\AF.

"Tida, hauja benar sekali," kata ~jonja In;

r lf .-

zou

r.EFOHT: "kema perkara jang .kaoe scheetken itoc, dialuh jang telah diadi lautaran aken soewamikoe daput pikirau hoewat kawinken itoe doewa anak, 'Ian" oraue toewauiu telah membentji satoe palla

, 0 0 "

lain; maksoeduja soewamikoe hendak batalken itoc kabentjiau."

Itoelah sutoe pikiran moel]a sekali," kata )IONTt:

CIl:UTO:

~8atoc

pikirau jang njatuken adau]a mak- soedajn hnti jaug baik, dan haroes dipoedji orang . .Ja, bagces sekali, saände Nona NOIR'l'n:n diseboet

~jonja FIt.\XZ Jt'EI'IXA~Y," .

DI': VILLEFOHT merusu terharoe di daluur hati, laloe meurandaug pada ~Io~'m OJlRIS'fO, selakoe orant; jang ingin lilrat hatinja itoe HRAH [aug telah herkata demikiun.

'I'api )Ioxn: OJlHISTO tiuggu! tersenjoemsubinsa- nju, dun uiaskipoen Dt: VII.LEt·OIlT hermatn tadjmu sekali, tidnlah djoega Üa dapnt taoe, apa maksoed- nju ~lûNn: CIlHISTO herkata hagitoe. ~Iaka Ua lau- tas sadj u berkatn :

j[aski(loell "AJ,LEXTI~U; boleh dibilang ada 1111:11·

dapat katjilakailu hesnr, oleh kermt kahilangau kn-

.kajaän ukinja, suja rasa Üa poenja perkara kuwiu

tida nauti djadi oeroeug oleh kerna itoc; kc1"1Ia saja rasa uioestahil alllat toewan FR!XZ D'EI'I X.\Y

nanti moeudoer, oleh kerua adauja itoe karoeginu uewung:

Ha.

nuuti lihat, hahoewa dirikoe ini brnng-

\lulIl" ehr;, III. I~l

Referenties

GERELATEERDE DOCUMENTEN

Ada banjak boekoe-boekoe jang tida bisa dimasoeken disini, maka itoe bila jang ada kaperloean, kita harep soeka menoelis soerat pada kita, dan nanti kita boleh

,,Romo maoe oesir Soekardi tida iaen lantaran ia miskin, iboe, sedengan Ibrahim jang toea ada kaja, dari itoe ia maoe nikahken saia pada itoe itoe si kolotr

Kabetoelan tida djaoe dari itoe tempat, ia katemoe dengen satoe rawa, jang rawa mana boekan sadja a d a kandoeng aer banjak, tapi loempoernja dalem, kerna itoe s

^ diri, dan brangkali djoega tida salah, kaloe Raden Ajoe itoe diseboet „bidadari mendjelma&#34; oleh orang jang meliat sadja pada parasnja ; kerna dengen

Soeda lama memang ia tida begitoe soeka ibergaoel dengen Eng-hwat, kerna ia tida soeka pada Eng-hwat poenja adat jang tinggi, la poenja nama Tan Tiang-oen dan

sekali tida ada goenanja, kerna achli noeikang dan laykang bisa loelak itoe dengen itoe dengen ilmoe lemas dari dalem toeboenja " .Maaf, toewan Ouw," kata Ma Hok Ek jang soeda

rat mati, sebab ia inspektor, dari itoe poen doktor kota di nama-in oranlt djoega doktor orang mati, Noirtier tida maoe tinggalin tjoetjoenja. Li wat kira- kira satenga djam, maka

&#34;ja hendak terima warisan dari itoe orang bang- sawan jang wafat, wakil-wa ' ilnja justitie datang tjegah, aken minta itoe warisan ditinggalken boe- wat achliwarisnja itoe