• No results found

Tentang kadjahatan dan pelanggaran

In document c^5cf HDTDI-BELAMDA, (pagina 106-172)

Sabermoela. Maka tijada akan dibitjarakan di sini ten-tang samoewa kadjahatan dan pelanggaran jang terseboet dalam Inl. Swb., sebab ada banjaq jang tijada pernah atawa hampir tijada pernah datang di hadapan madjlis hakim, akan tetapi sebaja ingat maoe menerangkan sehadja kasalahan jang atjap ( = sering) kali diperboewat di tanah Hindi-belanda, djadi jang patoet dikatahoei dengan betoel oleh hakim3.

§ L Tentang chijanat

( = landverraad) dan pergadoehan ( = oproer), fatsal 39 — 69 Inl. Swb,

Maka perboewatan jang kita sabari2 ( = in 'l dagelijhch leven) bijasa mengatakan demikijan, dalam Inl. Stwb. dina-mai kadjahatan atas kasantosaän tanah Hindi-belanda.

Perboewatan itoe dihoekoem berat sekali dalam lul. Swb., karena boleh terbit behaja besar dari itoe.

Oepama :

Sapandjang fatsal 39 Inl. Swb. dihoekoem dengan mati samoewa anaq boemi betoel (*) jang berperang dengan re-geering Hindi-belanda ;

(1) Djadi boekan orang timoer asing [vreemde oosterling-en] ,

sapandjang fatsal 40 dihoekoem dengan mati masing2 orang jang moewafaqat dengan negeri atawa radja asing, baik

loewar tanah Hindi-belanda baik dalam tanah Hindi-belanda, atawa wakilnja, soepaja negeri atawa radja itoe bermoesoeh atawa berperang pada gouvernement Hindi-belanda atawa akan memberi toeloengan kepadanja;

sapandjang fatsal 49 dihoekoem dengan mati masing2 orang jang dengan sehadja menjemboenikan penjoeloe moesoeh;

sapandjang fatsal 52 dihoekoem dengan mati masing3 orang jang mentjoba ( = aanslag plegen) atawa bermoewafaqat dengan lain orang akan mendjatohkan atawa mengobahkan pemerintahan di dalam negeri atawa akan mengerahkan rajat,3 soepaja marika itoe melawan dengan sendjata kepada pemerintahan negeri:

sapandjang fatsal 53 dihoekoem dengan mati masing- orang jang mentjoba atawa moewafaqat dengan lain orang akan mendjadikan perang antara orang isi negeri (^burgeroorlog) atawa akan mendjadikan kabinasaän, pemboenoehan atawa pendjarahan dalam satoe atawa pada beberapa tampat,

Maka sebaja tijada menjeboet di sini samoewa kadiahatan atas kasantosaän tanah Hindi-belanda. Hanja sebaja memberi ingat bahwa dalam fatsal 39 — 66 Ini. Swb. banjaq

perboe-watan dihoekoem dengan berat sekali, soenggoehpoen si pendjahat tijada beroleh apa jang dija bermaqsoed, dan soenggoehpoen karena itoe perboewatannja mendjadikan roegi tjoema sedikit atawa tijada sama sekali kepada gou-vernement.

Oepama :

dihoekoem dengan mati si pendjahat jang terseboet dalam fatsal 40 Ini. Swb., djikalau dari perboewatannja terbit perang atawa permoesoehan antara tanah Hindi-belanda dan negeri asing, tetapi dihoekoem djoega djikalau tijada terbit dari itoe perang atawa permoesoehan apa3.

Oepama lagi:

si pendjahat jang terseboet dalam fatsal 52 dihoekoem dengan mati, sekalipoen pentjobaän atawa moewafaqatan tijada mendjadikan hiroe hara apa2. Pentjobaän ( = aanslag)

dalam ini hal soedah ada, soenggoehpoen si pendjahat belom moelai mendjalankan dija poenja nijat, dan moewafaqatan djoega boleh dihoekoem sekalipaen orang jang bermoewa-faqat belom moelai mengerdjakan apa* lain. Dalam aanslag ada tjoekoep, bahwa sakitan soedah moelai menjadijakan atoeran jang dahoeloe (voorloopige maatregelen), dan samen-spanning ada tjoekoep, djikalau perdjandjian antara orang djahat soedah tetap. Maka kita tahoe bahwa bijasa ter-pakai lam atoeran. Bijasa kalau sakitan tijada mendapat maqsoednja, dija dihoekoem lebih ringan dari pada kalau ija mendapat (fatsal 87 Ini. Svvb.). Dan kalau si pendjahat tinggal bagitoe djaoeh dari maqsoednja, sampai dija belom moelai mendjalankan satoe apa, bijasanja dija tijada dihoe-koem sama sekali.

Djadi: hoekoem siqsa tentang kadjahatan atas kasan-tosaän negeri lebih tadjem dari pada tentang lain kadjahatan.

Maka dan ini kita boleh mendapat satoe oepama lagi dalam fatsal 67 Ini. Swb. Adapoen orang bijasa tijada berwadjib memberi chabar kepada politie, kalau marika itoe mendapat tahoe dari kadjahatan atawa pelanggaran- ) tetapi tentang kadjahatan atas kasantosaän tanah Hindi-belanda ditetapkan dalam fatsal 67 Ini Swb., bahwa sijapa jang tahoe orang soedah memboewat atawa bermaqsoed

kadjahatan jang demikijan dan tijada lantas memberi chabar kepada pegawai politie atawa pegawai bestuur, boleh dihoe-koem dengan kerdja paqsa leewar rantai dari 2 - 5 tahoen dan denda dari / 250 - f 1000,, maskipoen dija tijada sekali mengqaboelkan kalakoewan si pendjahat.

Tetapi atoeran jang keras ini, sapandjang fatsal 68 Ini.

Swb, tijada mengenakan orang jang dari sebab dija djadi laki atawa bini atawa sanaq saoedara jang rapat dengan si pendjahat atawa dari sebab pekerdjahannja atawa pang.

katnja patoet tijada memboeka kepada lain orang rehasija jang telah dipertjajakan kepada dija (fatsal 296 Ini. Swb).

0 ) melainkan, djiku dij, meliat itoe sendiri, fatsal 6 lul. Regl.

Lain dari pada ini, atoeran keras jang terseboet di atas diringankan dalam fatsal 69 Tnl. Swb., jang menetapkan bahwa dari siqsa jang didjatohkan atas orang jang salah dalam kadjahatan atas kasantosaän negeri, mendapat lepas sijapa antara marika i toe jang sabelomnja itoe kadjahatan moelai dikerdjakan dan sabelomnja politic memboeka perkara, lebih dahoeloe menerangkan kadjahatan itoe dan sijapa jang bertjampoer di dalamnja kepada bestuur atawa politie. Dan djoega mendapat lepas dari siqsa, soenggoehpoen politie soe-dah memboeka perkara, si pendjahat, jang mengerdjakan

sampai politie boleh menangkap segala sakitan di dalam perkara itoe.

Maka bersama dengan atoeran jang menetapkan (fatsa Gl Ini. Swb.), bahwa djikalau kadjahatan jang terseboet dalam fatsal 52 dan 53 Ini. Swb. diperboewat oleh perkoem-poelan orang, dihoekoem dengan mati sarnoewa kapala per-koempoelan dan sarnoewa kawan2 jang ditangkap di tampat pcrkoempoelan, terdapat atoeran jang menetapkan (fatsal 64

Ini. Swb.), bahwa mendapat lepas dari siqa kawan2 (boe-kan kapala2) di dalam perkoempoelan orang djahat jang dengan ditegor oleh pegawai gouvernement di tampat per-koempoelan lantas poelang karoemahnja sehadja. Dan djoega segala kawan jang ditangkap oleh politic loewar tampat perkoempoelan, djikalau marika itoe ditangkap dengan tijada membawa sendjata dan dengan tijada melawan.

Dalam hal jang demikijan kawan3 itoe boleh dihoekoem sehadja dari sebab kadjahatan atawa pelanggaran lain, jang marika itoe telah memboewat sendiri; saperti: poekoelan mati, meloekakan orang dan sabagainja.

S 2.

Kadjahatan tentang haq pilih ( = misdrijven, met belrekking lot de uitoefening

van hel kiesrecht), fatsal 70 — 74. Inl. Swb.

Maka sapandjang atoeran pemerintahan negeri, orang

7.'

desa atawa orang kampong memilih sendiri kapalanja (fatsal 71 E. R. dan Stbl. 1878 no. 47). Maka atoeran ini me-mang bermaqsoed soepaja dipilih akan mendjadi kapala desa orang jang baik dan jang pandai sekali. Akan tetapi banjaq kali djadi bahwa orang kaja memberi atawa ber-djandji oewang kepada orang desa jang miskin, soepaja orang ini memilih marika itoe akan mendjadi kapala. Maka dengan demikijan tijada dipilih orang jang lebih pandai, jang lebih radjin, jang lebih setija, melainkan orang jang berani me-ngaloewarkan oewang banjaq akan memenoehi kahendaq hati.

Maka dengan demikijan maqsoednja atoeran staatsrecht tijada disampaikan dan atoeran ini mendjadi sija2 sehadja.

Maka akan menahan jang bagitoe, dalam hoekoem siqsa (fatsal 74 Ini. Swb.) telah ditetapkan, bahwa orang jang pada weqtoe pilih kapala desa soedah membeli soewara lain orang, dan oran& jang soedah mendjoewal soewaranja kepada lain orang, dihoekoem dengan denda banjaqnja doewa kali lebih dari pada jang soedah dihajar atawa didjandji dan lagi dengan petjat dari haq jang terseboet dalam fatsal 22 Ini. Swb.

Lebih berat orang dihoekoem, jang dengan paqsa mena-han lain orang dari pilih sabagaimana dija soeka. Maka perboewatan itoe boleh dihoekoem dengan kerdja paqsa loewar rantai dari anam boelan sampai 2 tahoen lamanja dan petjat dari haq akan memilih atawa dipilih tijada koe-rang dari 5 dan tijada lebih dari 10 tahoen.

Maka jang kita haroes ingat lagi, bahwa djika kadja-hatan tentang haq pilih boleh dihoekoem dengan petjat dari haq jang terseboet dalam fatsal 22 Ini. Swb., maka petjat dari haq pilih salamanja djadi, malainkan djika ada hal jang meringankan. Ini ada satoe ketjoewali dari atoeran fatsal 22 al. 2 Ini. Swb.

§ 3.

Kalasahan tentang oewang tempawan ( = muntmisdrijven), fatsal 87 — 92 Ini. Swb.

Maka bijasa dalam negeri"2 adab oewang jang djadi p

em-hajar jang sali di dalam negeri boleh ditempa dalam roemah tempa gouvernement sehadja, atawa dengan perintah gou-vernement sendiri atawa atas permintaan dan dengan be-landja orang particulier. Maka roemah tempa gouvernement itoe namanja rijksmunt.

Bagitoe djoega di tanah Belanda dan di tanah Hindi-belanda. Oewang jang sah dalam tanah3 itoe, ditempa dalam rijksmunt di Utrecht.

Maka samoewa oewang, jang tijada ditempakan di rijks-munt itoe, tetapi oleh orang particulier dengan meniroe oewang jang ditempa di rijksmunt, namanja oewang lantjoeng, baik kalau isinia oewang itoe koerang peraq atawa emas dari jang diperintahkan dalam oendang2, baik kalau sama, baik kalau lebih. Memang bijasa kadjadijan jang pertama dan bijasa sipendjahat bermaqsoed akan mendoestai lain orang dengan memberi koerang emas atawa peraq dari orang lain kira menarima — tetapi lain dari pada sebab ini orang jang memboewat oewang lantjoeng haroes dihoekoem karena orang itoe meroesaqkan kapertjajaän isi negeri atas pem-bajar jang sah.

Maka djoega dihoekoem orang jang meroesaqkan atawa jang memotong oewang sah, ijaitoe jang ditempa di rijksmunt.

Adapoen orang2 jang memboewat demikijan, bermaqsoed djoega akan menipoekan lain orang dengan memberi koerang emas atawa koerang peraq dari jang patoet dan djoega mengadakan kapertjajaän isi negeri atas oewang gouver-nement. Maka dari doewa2 sebab ini patoet orang itoe dihoekoem. Akan tetapi memang ada perloe, bahwa orang jang memboewat oewang lantjoeng atawa meroesaqkan

oewang jang sah, berboewat demikijan dengan maqsoed akan memakai itoe oewang saperti oewang jang sah. Sijapa jang tijada bermaqsoed bagini, oepama sijapa berboewat bagini akan mendapat permainan atawa perhijasan sahadja, tijada dihoekoem.

Maka tijada hanja orang jang memboewat oewang lan-tjoeng atawa jang meroesaqkan oewang jang sah,

dihoe-koem, melainkan djoega masing2 orang jang dengan sehadja menoeloeng mendjalankan atavva niemasocqkan itoe oewang di tanah Hindi-belanda dihoekoem. Dan samoewa orang itoe dihoekoem sama berat, ijaitoe dengan kerdja paqsa dalam rantai dari 5 — 20 tahoen, kalau tentang oewang emas atawa peraq dan dari 5 — 15 talioen, kalau tentang oewang tembaga.

Maka jang terseboet di atas meroedjoeq oewang jang sah, baik di tanah Hindi-helanda baik di negeri Belanda.

Maka orang jang meniroe oewang jang sah di dalam negeri asing atawa meroesaqkan oewang itoe, atawa dengan sehadja menoeloeng mendjalankan atawa memasoeqkan di tanah Hindi-belanda oewang jang demi ki jan, dihoekoem djoega. Maka hoekoemannja djadi 5 — 10 tahoen kerdja paqsa dalam rantai.

Kapertjajaän atas oewang gouvernement tijada boleh di-roesaqkan oleh kadjahatan itoe, maka dari sebab ini hoe-koemannja djadi lebih ringan.

Maka kerdja paqsa dalam rantai, jang terseboet dalam fatsal2 jang di atas, salamanja ditambahi dengan denda, banjaq2nja saperampat dari oentoeng jang tijada sah, jang sakitan bermaqsoed atawa soedah mendapat, tetapi sedikit-nja limapoeloeh roepijah (fatsal 116 Ini. Swh.) (i)

Sjahdan. Maka djika orang soedah menarima oewang lantjoeng atawa oewang roesaq saperti oewang jang betoel, maka dija lantas mengaloewarkan lagi itoe oewang dengan kira bahwa itoe ada betoel, dija tijada dihoekoem. Tetapi kalau dija samantara dija menaroh itoe oewang, mendapat tahoe, bahwa itoe oewang tijada betoel, dija tijada boleh mendjalankan itoe oewang lagi. Kalau dija mendjalankan djoega itoe oewang, dija dihoekoem dengan denda sedikit2nja tiga kali lebih dari harga jang ditempa atas oewang itoe,

(O Maka lain dari pada itoe hakim sapandjaug fatsal 7 Ini. Swb. boleh memberi perintah akan meroesaqkan atjawan dan lain perkakas, tetapi ini, sa-perti telah dikatakan dahoeloe, boekan siqsa.

dan banjaq2nja anam kali, tetapi salamanja tijada koerang dari delapan roepij ah.

Sjahdan. Di dalam fatsal 92 Ini. Swb. terdapat satoe atoeran jang satoedjoe dengan fatsal 68 Inl. Swb. Ada-poen niasing3 orang jang tahoe satoe tampat di mana orang memboewat atawa menjimpan oewang lantjoeng atawa roe-saq (jang lakoe di negeri Belanda atawa di Hindi-belanda) baroes mengcbabarkan ini di dalam doewa poeloeh ampat djam kepada pegawai bestuur atawa pegawai politie. Kaloe tijada, dija dihoekoem dengan kerdja paqsa loewar rantai dari satoe boelan sampai doewa tahoen.

Maka saperti jang terseboet dalam fatsal 68 Inl. Swb.

atoeran ini tijada mengenai orang jang djadi laki atawa bini atawa sanaq saoedara jang rapat sama si pendjahat atawa jang tijada boleh memboeka katahoewannja dari sebab pangkatnja atawa pekerdjahannja.

Dan lagi dalam fatsal 92 Inl. Swb. terdapat satoe atoe-ran jang satoedjoe dengan atoeatoe-ran jang terdapat dalam fatsal 69 Inl. Swb.

Adapoen orang jang salah kadjahatau jang terseboet dalam fatsal 87 dan 88 Inl. Swb., jang lebih daboeloe dari pada oewang didjalankan (!) dan lebih daboeloe dari pada politie memboeka perkara, menerangkan kepada politic kadjahatan itoe dan sijapaä jang bertjampoer di dalam per-kara itoe, tijada dihoekoem. Dan dija tijada dihoekoem djoega, sekalipoen politie soedah memboeka perkara, djika dengan pertoeloengan dija lain sakitan ditangkap oleh politie.

§ 4.

Tentang soerat palsoe ( = valscheid in geschrifte), fatsal 98 — 116 Inl. Swb.

Maka saperti orang boleh memboewat oewang lantjoeng

(1) Zoo meen ik de uitdrukking „voor dat deze misdrijven zijn volvoerd"

te moeten opvatten. Vat men die woorden letterlijk op, dan heeft de vrijstel-ling van straf weinig waarde. Want dat een niet volvoerd misdrijf niet straf-baar is, tenzij als poging, volgt reeds uit de algemeene beginselen van strafrecht.

atawa boleh meroesaqkan oewang jang sah dengan me-ngambil apa jang hendaq ada di dalamnja atawa menam-bahi apa jang tijada hendaq ada di dalam, bagitoe djoega orang boleh mengerdjakan tentang soerat.

Maka segala soerat goenanja akan memberi tahoe apa2.

Maka karena itoe sa-orang jang djahat boleh mengarang satoe soerat soepaja orang pertjaja bahwa kadjadian hal jang sabetoelnja tijada kedjadian. Atawa boleh djoega sa-orang djahat memotong atawa menambah sedikit dalam soerat jang telah ada, sampai artinja soerat itoe mendjadi lain.

Apakah perboewatan jang demikijan boleh dihoekoem sapandjang Ini. Swb. '?

Itoe bergantoeng kepada beberapa hal.

Aga pikir.

Ada sa-orang desa jang dengan isi roemah baik kala-koewannja, tetapi jang pada masa ini kakoerangan sekali.

Adapoen tanaman padi tijada djadi ; lakinja, orang radjin betoel, dari sebab sakit soedah tijada mendapat oentoeng satoe apa satoe boelan lamanja, dan sekarang djawinja telah mati djoega dari sakit haiwaii. Maka ada satoe orang jang berbelas dan jang soeka memperdoelikan oentoengnja orang desa itoe. Saperti samoewa orang salih, dija tijada mentjari balasan manoesija, tetapi dija soeka berboewat baik, dengan tijada satoe orang jang tahoe, bahwa datang-nja dari dija.

Maka karena itoe dija mengirim dengan post kepada orang desa jang miskin itoe, satoe boengkoesan isinja sapoe-loeh roepijah bersama dengan sapotong soerat, boenjinja » ini oewang toeban Allah jang mengirim kepada kamoe orang".

Inilah bohong, boekan ? Tijadalab toehan Allah jang me-ngirim itoe boengkoesan isinja /' 10 ; tetapi dija, orang sa-lih itoe. Apa dija haroes dihoekoem dari sebab soerat palsoe itoe?

Kita mengambil lain peroepamaän.

Si A soedah mendapat pindjam dari si B oewang / 1 0 0 dan soedah memberi kepada si B satoe soerat oetang, Si B,

orang jang bangsat, dalam soerat itoe mengeriq perkataan /' 100 akan mengganti itoe dengan harga lebih besar.

Tetapi dari dija koerang mengerti atoeran angka2 belanda, dija menoelis f 10,00. Diadi sekarang dija tjoema poenja soerat oetang dari si A besarnja sapoeloeh roepijah. Apa si B haroes dihoekoem dari sebab soerat palsoe ini?

Sekarang satoe peroepamaän lagi:

Si A memberi sewali roemalmnja kepada si B, lamanja satoe tahoen, dan dari perdjandjian ini diperboewat satoe soerat contract, jang disimpan oleh si B. Tahoen itoe soedah habis, tetapi si B tinggal djoega di dalam r'oemah. Maka apabila si A menjoeroeh dija akan berpindah, si B mem-bawa soerat contract jang tadi, jang boenjinja sekarang bahwa si A mengakoe soedah mendjoewal roemabnja ke-padanja. Si B dengan sehadja soedah mengobakkan per-kataan „menjewakan" dan sekarang dija membawa soerat itoe akan menerangkan bahwa boekan si A mempoenjai roemah, melainkan dija, si B. Apa kamoe kira si B ini baroes dihoekoem apa tijada?

Dalam tiga-tiga perkara ini kamoe tijada sjaq satoe apa.

Orang salih itoe, jang dengan ingat bahwa samoewa jang diberi kepada orang miskin, saperti dipindjamkan kepada toeban Allah, jang tijada soeka mendapat „terima kasih"

dari sebab toeloengannja dan sebab itoe menoelis jang tijada benar, masa dija boleh disiqsakan karena itoe ! Melainkan kamoe memikir sendiri: moedah-moedahan ada banjaq orang berboewat palsoe jang demikijan !

Maka si bodoh, jang dengan hendaq mendoestai lain orang, menipoekan diri sendiri, apa kamoe merasa bahwa perloe orang itoe dihoekoem? Soedah tentoe kamoe bilang: kenapa?

Tijada satoe orang jang boleh mendapat roegi dari perboe-watannja, melainkan dija sendiri".

Akan tetapi kamoe poenja timbangan meudjadi lain ten-tang si B dalam peroepamaän jang katiga. Si bangsat, jang

dengan sehadja meroesaqkan kabenaran, akan merampas kapoenjaäu si A, jang soedah tentoe meroegikan si A,

dji-kalau mata hakim tijada mendapat tipoeän dija, atas si B itoe kamoe merasa hoekoeman berat mendjadi adil djoega.

Maka sabagaimana kamoe poenja pikiran di dalam bal jang terseboet di atas, bagitoe djoega pikiran kapala negeri jang menetapkan Ini. Swb.

Sapandjang Ini. Swb. di tanah Hindi-belanda, akan meng-hoekoem palsoe dalam soerat, ada perloe tiga perkara:

1. bahwa boeninja soerat itoe tijada ada benar.

2. bahwa orang, jang mengarang atawa memperobahkan soerat itoe, tahoe bahwa itoe soerat ada tijada benar dan bernijat bahwa soerat itoe dipakai saperti betoel Q).

3. bahwa dari soerat palsoe itoe boleh terbit roegi kepada lain orang.

Maka dari sebab ada perloe bahwa dari palsoe boleh terbit roegi kepada lain orang, ada terang bahwa tijada dalam segala roepa soeraP boleh mendjadi palsoe' jang ter-hoekoem (2). Menoeroet lioekoem siqsa hindi-belanda, pal-soe jang terhoekoem bijasa hanja boleh djadi dalam pal-soerat jang sapandjang oendang2 boleh mendjadi katerangan (jang tjoekoep atawa moelanja) di moeka hakim atawa di moeka bestuur tentang satoe haq atawa satoe kawadjiban atawa lepas kawadjiban. Adapoen kalau soeratä tijada tjoekoep akan demikijan, maskipoen palsoe soerat itoe, bijasa tijada

(1) „Frauduleusement" met den wil om een ander door het geschrift te "be-driegen, d. i. dus om dat stuk voor echt te gebruiken of te laten gebruiken

ofschoon men weet dat 't valach is. ' Dit is naar mijn oordeel het opzet, dat voor de strafbaarheid van yalschheid

is geschrifte noodig is. Be' jurisprudentie, volgende de leer van Cnauveau en Hélie is anders en vordert het oogmerk om nadeel toe te brengen.

Doch daarvoor is geen voldoende grond in ,1e wet. De leer van Chauveau en Hélie moet, consequent toegepast, straffeloosheid van bijna alle valschheid in geschrifte medebrengen. He falsaris beoogt bijna nimmer het nadeel van an-deren, maar wel zijn eigen voordeel. In liet nieuwe nederlandsche wetboek van strafrecht en in het nieuwe ontwerp van een wetboek van strafrecht voor eu-ropenen in Ned Indie [art- 234], is dat vereischte dan ook niet opgenomen en in de memorie van toelichting op het nederlandsche wetboek uitdrukkelijk ver-worpen. Zie Mr. H. .1. Smidt „Geschiedenis van het wetboek van strafrecht "

Dl. II, blz. 254.

(2) palsoe jang terhoekoem = „strafbare valschheid."

boleh terbit dari itoe roegi kepada lain orang. Maka soe-rat'2 katerangan itoe sapandjang Ini. Swb. boleb dibedakan dengan tiga roepa:

1. authentieke geschriften.

2. onderhandsche geschriften.

3. geschriften van koophandel.

Jang dinamai „authentieke geschriften/' ( = soerat jang oemoem) ijaitoe soerat katerangan jang diperboewat oleh pegawai gouvernement, dalam perkara jang diserahkan ke-pada dija dengan algemeene verordening, di tampat mana dija dikoewasakan, dengan menoeroet roepa jang ditentoekan dalam algemeene verordening djoega.

Jang dinamai onderhandsche geschriften ( = soerat jang di bawah tangan), ijaitoe soerat3 katerangan jang tijada boewat oleh pegawai gouvernement, melainkan jang diper-boewat atawa ditarohi tanda tangan oleh orang jang menga-koe apa jang terseboet dalam soerat itoe.

Jang dinamai „geschriften van koophandel" (== soerat pernija-gaän), ijaitoe satoe roepa onderhandsche geschriften jang pertama2 dipakai oleh saudagar akan mendjalankan per-nijagaännja., saperti: wissel, accept, cognossement dan lain9 n ja.

Maka beratrija hoekoeman bergantoeng kepada perbedaan jang di atas ini. Adapoen palsoe dalam authentieke geschriften dan dalam geschriften van koophandel dihoekoem berat sekali, ijaitoe dengan kerdja paqsa dalam rantai dari 5—15 tahoen, palsoe dalam onderhandsche geschriften dihoekoem dengan kerdja paqsa dalam rantai dari 5 — 10 tahoen, doewa2 dengan denda banjaq'2 nja saperampat dari oentoeng jaug tijada sah jang sakitau soedah mendapat atawa bermaqsoed, (saperti nilajan (== taxatie) hakim, sedikit2 nja lima poeloeh roepijah.

Maka beratrija hoekoeman bergantoeng kepada perbedaan jang di atas ini. Adapoen palsoe dalam authentieke geschriften dan dalam geschriften van koophandel dihoekoem berat sekali, ijaitoe dengan kerdja paqsa dalam rantai dari 5—15 tahoen, palsoe dalam onderhandsche geschriften dihoekoem dengan kerdja paqsa dalam rantai dari 5 — 10 tahoen, doewa2 dengan denda banjaq'2 nja saperampat dari oentoeng jaug tijada sah jang sakitau soedah mendapat atawa bermaqsoed, (saperti nilajan (== taxatie) hakim, sedikit2 nja lima poeloeh roepijah.

In document c^5cf HDTDI-BELAMDA, (pagina 106-172)