• No results found

65 seroeh boeat boycot dan bentji bangsa Japan, telah

tersiar di segala oedjoeng, hingga dalem tempo sa-kedjepan sadja laksana aer-soengi Yangtze-kiang jang bandjir, itoe aliran telah meloeloeh di anem belas provincie dari Tiongkok.

Sesoeatoe rajat Tionghoa, jang masih akoe dirinja bangsa Tionghoa, ketjoeali penghianat, rata-rata di-beriken itoe matjem soemanget, hingga hioakiao di segala negri dalem doenia poen toeroet goesar, ter-hadep itoe matjem perampasan dan perampokan jang boeas dari Japan.

Begitoe meresep, begitoe djitoe, dan begitoe ta-djem adanja itoe propaganda rajat jang patriotisch, hingga 90 divisie tentara Tionghoa, zonder teritoeng pasoekan-pasoekan dari Kwangtung, Yunnan, Kwei-, chow, Szechuan dan Manchurije, rata-rata bersedia boeat berklai, bertempoer dengen tentara Japan di mana sadja.

Tapi berbeda dengen ambekan rajat dan tentar'l, itoe rombongan pembesar-pembesar dari pamerentah Nantionaal, lebih soeka ,,getolin" bikin persidangan, dan adaken debat tentang sikep terhadep Japan, dari pada tjoba mobiliseer iapoenja tentara, jang ber-djoemblah begitoe besar.

Chiang Khai Shih, lantaran taoe banjak orang jang anti padanja djadi kwatir djadjal kekoeatan dan ke-pandeannja terhadep Japan, maski sabetoelnja ia f t tjoekoep tabah boeat bertempoer. Dan ini tida bisa terlaloe disalahken, kerna siapa, taoe^ selagi ia bikin expeditie ka Oetara, boeat reboet kombali Man­

churije, mendadak Wiek Canton goenaken itoe koetika baek, boeat roeboehken kedoedoekannja.

Sebaliknja Chang Hsueh Liang, itoe vice comman­

der in chief dari pamerentah Centraal, anggep lebih I «

66 T J E R I T A R O M A N

baek ,,ngerem" sama djinge-djingenja, dari pada se-soeda ia kasi fentaranja djadi korban peloeroeh Ja­

pan, pamerenfah Centraal tinggal nonton dar!

Nanking.

Kekwatiran dari itoe kedoea commander in chief, telah kasi alesan boeat ^kliek Canton tioep lebih besar itoe gerakan anti Chiang Khai Shi-h, dan djoestroe sentiment rajat sedeng menoedjoe pada peprangan,

^maka dengen satoe kali poekoel sadja Chiang Khai Shih djadi kedesek di toebir djoerang.

Sianghwee dari berbagi kota besar, perkoempoelan-perkoempoelan pemoeda Tionghoa begitoe poen stu­

denten telah andjoerken boeat pamerentah Canton dan Nanking bersatoe, aken sama-sama hadepin moe-soeh dari loear.

,,Vox populi. Vox Dei" atawa. ,,Soeara rajat ada soeara Allah", dan ini terdjadi dari boentoetnja itoe gera'kan rajat, jang mana lantas sadja timboelken itoe conferentie perdamian di Shanghai, di mana sedjoem-blah besar partij Canton madjoeken conditie dari itoe perdamian.

Tapi lantaran Wang Ching Wei c.s. pegang tegoeh conditienja, maka oleh fihak Nanking djadi tida bisa ditrima, hingga soeal perdamian teroes meneroes masih djadi pembitjara'an. Tjoema fihak rajat sadja jang mendesek aken Chiang Khai Shih oendjoek ke-djoedjoerannja, dengen korbanken iapoenja kedoe-doedoekan.

I yESABARAN gouvernement Tionghoa, dalem me-l>k njingkir dari pertjidrahan lebih heibat dengen Japan, soeda dapet ,,poedjian" dari segala negri, lapi dapet tjelahan dan bantrasan keras dari fihak rajatnja sendiri.

67 Demonstratie-demonstratie anti Japan di segala tempat dila'koeken, tapi atas instructie pamerentah soeda dikendaliken, dan raiat Japan sébrapa bisa di-lindoengin, soepaja tida timboelken keroewetan di­

plomatiek lebih koesoet, kerna pamerentah ber-kejakinan, bahoea dengen ,,miwir" depan nene Vol-ikenbond, negrinja aken ketoeloengan dari serangan Japan.

Tapi seperti djoega bandjir, jang soeker bisa di-bendoeng, demi'kianlah achirnja Wai-chiao-pu di­

serang oleh studenten, dan minister loear negri Dr.

C.T. Wang, moest! pikoel kemoerkahannja rajat, jang anggep iapoenja politiek terlaloe lembek.

Berbagi pembesar militair telah meletaken djabatan-nja, rata-rata pimpin pasoekan-pasoekan vrijwilligers boeat samboet terdjangannja Japan di Manchurije.

Semantara dari Hei-lung-kiang moentjoel generaal Ma Chan Shan, jang dengen gaga melintang di pinggir soengi Nonni.

Selagi di Manchurije soeara senapan, meriam dan bom-bom jang dilepas dari pesawat-pesawat terbang, di iaen podjokan doenia seblah barat, di Genève, wakil Tiongkok dalem Volkenbond debat keras dengen wakil Japan.

Tjengli-tjengli jang dimadjoeken oleh wakil Tionghoa ada begitoe terang, hingga boekan sadja ini negri dapetken sympathie negri-negri terbanjak dalem doe­

nia, poen dalem ini incident Tiongkok djadi dapetken kamenangan moreel.

Perlawanan-perlawanan jang dilakoeken oleh tentara vrijwilligers Tionghoa di Manchurije, telah bikin Japan dapet ,,alesan" boeat bikin penjerangan bom pada Chinchow, kota pertama dari daerah Tiongkok aseli.

Protest-protest dimadjoeken oleh berbagi negri asing.

68 T J E R I T A R O M A N

teroetama Amerika Sariket jang +eran+jem kapen-tingannja, sedeng tentara Chang Hsueh Liang sigra dimobiiiseer di seblah dalenn dari itoe tembokan rak-saksa (Ban Lie Tiang Shia).

Sementara pada itoe periode djoega kapal-kapal pengroesak Japan dikirim ka Shanghai, kerna di itoe kota pelaboean paling besar dari Tiongkok, rajat poe-nja gerakan anti Japan berkobar paling heibat.

Taon 1931 telah diganti oleh taon 1932, atawa tiga boelan lebih telah liwat dengen keada'an jang genting antara Tiongkok — Japan, zonder satoe sadja negri asing bisa tindes itoe api peprangan, jang sembarang waktoe aken kobarken itoe perang doenia di Timoer.

Volkenbond tjoba antjem dengen niatan boeat kas"

berlakoe economie-biockade, tapi ini antjeman boekan tida digoebris, mala ditangtang, hingga ini Nene Volkenbond djadi kewalahan.

Gouvernement Tionghoa iboek dengen soeal per-damian dan persatoean antara Nanking dan Canton, sedeng oeroesan Manchurije oleh marika dipasrahken dalem tangannja League of Nations.

Desekan rajat telah memaksa Chiang Khal Shih le-taken djabatannja, dan kabinet Lin Shen berdiri, de­

ngen Lin Shen sebagi president, tapi ini kabinet tida broentoeng, ikerna dalem tempo pendek sadja soeda kadesek financiennja.

Selagi pembesar-pembesar civiel dan diplomaten Tiongkok bekerdja keras, boeat lahirken persatoean dan perdamian antara Selatan dan Centraal, pem­

besar-pembesar militair asik perhatiken itoe kedjadian di Timoer Getara. Lantaran boeat goenaken pasoekan negri, dalem perlawanan berterang terhadep Japan, tida di'idinken oleh gouvernement, maka banjak ge-neraal-generaal jang tjinta negri dan bangsa, lebih

soeka letakin djabatan, aken dengen begitoe marika djadi terbebas dari kewadjiban toeroef politiek negri, dan dengen leloeasa bisa pimpin tentara vrijwilligers goena-tennpoer pasoekan-pasoekan Japan jang mei-a-dja-lela.

* Demikian djoega di Canton pembesar-pembesar dari pasoekan ka 19^ seperti generaal-generaal Chiang Kuang Na, Tsai Ting Kai, Tan Chi Chiu, d.

I.I.

telah

roendingken ini soeal, di mana achirnja tersoeroeng oleh peresa'an menanggoeng sebagi orang militair, terhadep penjerangan laen bangsa, ini generaal-ge-neraal telah ambil poetoesan letaken djabatannja de­

ngen berbareng, dan organiseer sebagian dari pa-soekannja djadi barisan vrijwilligers, jang semoea di-koempoelken di Pukow, itoe kota jang. terletak depan kota radja Nanking di pinggir soengi Yangtze. Per-sedia'an-persedia'an telah diatoer dengen tjepet, soe-paja selekasnja marika bisa brangkat ka Oetara.

A

JAHNJA Setsu'ko itoe waktoe sedeng doedoek di bawah djendela dari iapoenja kamar studie, de­

ngen moeka ditoendjoeken ka djoeroesan kebonan. la telah panggil gadisnja, dan toenggoe sampe itoe nona sendiri moentjoel. Betoel djoega selang berapa menit Setsuko moentjoel di itoe roeangan, dengen senjoe-man terloekis di bibirnja.

,,Kembali itoe senjoeman, jang lebih mengharoeken dari aer-mata!" demikian kata baron Tomora dalem 0 % hatinja sendiri. ,,Demikian poen iboenja telah

ber-senjoem, satoe djam seblonnja meninggal doenia. Set­

suko keliatan sehat di toeboehnja, tapi toch itoe ada satoe senjoeman dari kematian. Dalem dirinja Itoe anak tentoe ada apa-apa, jang telah moesna dan binasa, tapi apa dan kapan?"

70 T J E R I T A R O M A N

Tapi ini ajah sebrapa bisa oendjoeicen paras moeka-nja jang bergoermbira, dan berkata:

,,Kau pergi pada iboe dan nninta soepaja ia djaga, djangan sampe trima ikoendjoengannja tetamoe. Akoe ini lohor sedeng repot dengen kerdjahan."

,,Baek, ajah'koe, apa tida ada laennja?" * Baron Tonnora golengken tepalanja dan doedoek

poêla di depan medja toelisnja, dan satelah gadisnja soed-a menjingkir, kombali ia nnenggrendeng dalem

hatinja: ^

,,Orang gila menatah jang pertjaja dirinja pinter?

Orang namaken akoe sebagi sala-satoe orang besar di djeman'koe, dan sabetoelnja akoe tida mampoeh, tjoema boeat batja hatinja akoe poenja anak sendiri.

Kaloe akoe berdiri di hadepan moesoeh, akoe lantas bisa taoe, ka dioeroesan mana akoe poenja tentara haroes menoedjoe, dan meriam apa jang bisa di-goenaken, boeat tenggelemken kruiser satroe. Tapi bagi'koe tinggal djadi satoe tjangkriman, apa jang dipikir dalem ^kepala anak'koe, jang sering-sering akoe oesap dengen tangan, tapi ia tida pernah njataken pikirannja. la sekarang soeda berobah."

Itoe sa'at pintoe roeangan diboeka dari loear, dan barones Tomora moentjoel dengen paras moeka ter-prandjat.

..Setsuko 'baroesan bilangin pada'koe, bahoea kau tida ingin trima koendjoengan," kata itoe njonja.

,,Sesoenggoenja, tapi ada apatah?" menanjah itoe

baron dengen soeara 'koerang senang, sebagi biasanja § ia berboeat terhadep istri kedoeanja, kapan dirinja

diganggoe.

,,lni tida bisa djadi!" menjaoet itoe istri.

,,Tida bisa djadi?" mengoelangin baron Tomora

•dengen keroetken halisnja. ,,Kenapa?"

„Markies Kodoma baroesan soeroehan orang, boeat kasi taoe, bahoea ia sabentar aken menenamoe di sini."

,,Kapan?" menanjah itoe swami sambi! angkat ke-' • palanja.

,,Kira lagi satoe djam."

,,Akoe nanti trima koendjoengannja markies Ko­

doma, tapi ini koendjoengan tjoema boeat akoe, maka . akoe aken bitjara di sini. Tapi anaik-anak akoe pesen

^ tida satoe jang boleh dateng di sini, atawa djoega memaen di kebonan, kerna ini pembitjara'an tida bo­

leh terdenger oleh siapa djoega."

Itoe istri ngelojor kaloear, sedeng itoe swami lan-djoetken kerdjahannja. Selang tiga prampat djam ka-moedian baroe itoe baron keloear dari kamar toelis-nja, boeat salin pakaan.

Koetika ia soeda selese dan moentjoel poeia di roeangan depan, di pekarangan depan itoe waktoe doea tetamoe soeda naek di rorak roemah.

Peradatan setjara Japan telah diiakoeken antara tetamoe dan toean roemahnja, kamoedian dengen brendeng itoe katiga orang masoek ka dalem kamar toelisnja itoe baron, jang dioendjoeken sebagi tempat ' * bitjara.

,,Slamet dateng di tanah aer^ sobat moeda," de­

mikian 'kata baron Tomora pada itoe poetra dari mar­

kies Kodoma. ,,Akoe taoe, bahoea orang ada toeng-0 % goe kedatengan'moe, tapi tida doega kau soeda balik

begitoe tjepet."

,,la telah sampe ini pagi," djawab itoe markies.

,,Sebagi djoega ia demikian poen akoe ada ingin, soepaja koendjoengan pertama jang ia aken lakoeken, adalah boeat kasi hormat pada itoe pendekar sebagi diri'moe."

72 T J E R I T A R O M A N

,,Akoe rasa itoe warta-warta, tentang peprangart ]ang nnengantjem antara Tiongkok dan Japan, jang menjoeroeng poetra'moe lantas kombali ka tanah aer-nja."

Ini kali graaf Saito Kodoma jang kasiken djawaban. i ' ,,Betoel, tapi akoe 'belon dapetken panggilan,

tjoe-ma sadja dalenn djam-djam jang berbahaja, ada per-loe sesoeatoe orang berada di postnja. Akoe ada di kasihken darah toeroenan panglima perang, maka akoe

poen ingin madjoeken diri'koe, begitoe lekas pa- ^ perangan telah petjah."

,,ltoe ada satoe kehormatan boeat kau," menerang-ken admiraal Tomora. ,,T]oema roepanja peprangan terhadep Tiongkok soeker bisa kedjadian, ketjoeali bentrokan-bentrokan ketjil."

,,Tapi akoe rasa pasti ini aken kedjadian. Gerakan anti Japan di Shanghai, Tientsin, Canton, Swatow, Amoy, dan laennja kota pelaboean ada heibat sekali, hingga sentiment anti Tionghoa di Japan djadi tam­

bah berkobar, jang mana tentoe lekas atawa plahan aken berboentoet dengen peprangan. Mala generale Staf telah dapet instructie dari Minister peprangan, boeat bikin persedia'an, soepaja begitoe perloe ten­

tara dari divisie ka I I dan 14 bisa lantas diangkoet ' * ka sala-satoe kota pelaboean, jang boleh djadi sekali

Shanghai aken diparanin paling pertama, 'kerna di sini jang paling heibat. Sebagi chef dari generale staf

akoe merasa girang, bila poetra'koe bisa berdjasa ^ ^ berdjasa sebagi ^kita berdoea, kau dan akoe, jang

sama-sama soeda koetjoerken darah di Port Arthur.

Akoe pertjaja kau tentoe mengarti sendiri, bahoea bagi'koe ada berarti satoe kehormatan besar sekali, kapan kau bisa kasiken Setsuko djadi akoe poenja mantoe."

K I M O N O — D A D O E

,,Djoega bagi'koe itoe ada satoe kehormatan," dja-wab baron Tomora, sambil oendjoek hormatnja, ,,+api, markies jang baek, maski betoel ikita masih pegang adat istiadat koeno, tapi apatah kau tida pikir'djoega, I • boeat ambil over sebagian kebiasa an Barat, aken kasi anak-anak kita sendiri, jang kasiken kepastian -atas pilihan dari masing-masing hatinja? Betoel toeroet kebiasa'an Japan, soeal pernikahan ada dioeroes da­

lem tangannja orang toea, tapi akoe sendiri

<§ ^ ada toeroet pilihan'koe sendiri, dan akoe tida pertjaja, bahoea dalem doenia ada lagi laen orang, jang per­

nah kenal kebroentoengan begitoe aseli sebagi akoe, selama itoe tempo pendek dalem pernikahan koe jang pertama."

Ini toean roemah sampe sengarti, bahoea oetjapan-nja ada kadengeran koerang soeroep, dan bisa me-noesoek hatinja itoe ajah dan poetra, tapi ia sengadja ambil itoe djalan tjara gaga, soepaja dengen apa la djadi bisa kasiken lagi satoe kansj kapan ande kata Setsuko tida setoedjoe pada Saito Kodoma.

Tapi itoe markies ternjata tida mendoesin.

,,Tentoe!" djawabnja sambil bersenjoem. ,,Sampe begitoe djaoe kau ada betoel, sobat koe. Kita poenja

# * pemoeda-pemoeda sekarang telah anoet djoega seba­

gian dari kebiasa'an Barat jang romantic, dan ini boleh djadi tida djeleknja, kapan fihak orang toea poen haroes kasi kepastian, apa pilihannja sang anak ada baek atawa tida. Tapi akoe poenja poetra soeda

* Icenal itoe nona waktoe masih moeda sekali, dan sampe Ini sa'at ia masih inget padanja. Maka akoe ^pertjaja, kapan marika bertemoeh poela, Itoe kesoeka an aken djadi bertambah."

,,Akoe merasa girang, menjatahken Itoe baron de-mgen hormat. ..Tapi apa tida lebih baek, kaloe kita

74 T J E R I T A R O M A M

nanti bertennoe poela, sesoeda poetoesan didjadiken:

dengen pasti?"

,,SebagImana kau soeka, baron," tertawa Itoe mar­

kies, ,,tapi dengen satoe perdjandjian, jalah bahoea kau aken inget djoega tida sabarnja akoe poenja poetra."

,,lni hari djoega marika bisa bertennoe satoe sama laen."

,,Kaloe begitoe ada bagoes sekali, dan besok kita, landjoetken ini pembitjar^'an. Akoe tida pertjaja, ba-hoea 'kau aken tida merasa setoedjoe dengen akoe poenja conditie. Sebagimana kau taoe, akoe ada har­

tawan dan akoe tida ingin, jang poetra'koe moesti toenggoe kematian'koe, 'boeat djangan soesah dalem penghidoepannja. Kaloe Setsuko djadi mantoe'koe, ia.

aken dapetken itoe segala kareboan, kamenterengan, ka'indahan, kepoeasan dan ketjoekoepan, sebagi jang ia dapetken dari orang toeanja sendiri. Djadi besok itoe semoea aken dipastiken boekan?"

,,Ja, besoi maski poetoesan apa sadja jang diambil oleh itoe anak-anak, tentoe tida aken merobah pada perasa'an kita satoe terhadep laen?"

Soearanja baron Tomora kadengeran sedikit tida tetep, 'kerna iapoenja persobatan pada itoe kawan dalem peprangan, dan 'kekwatiran nanti meloekaken perasahannja jang haloes, telah bikin ia djadi rasaken.

tertindih.

,,Soeda tentoe sobat," djawab itoe markies, ,,boleh djadi kita poenja anat-anak nanti djadi boeta sangking broentoengnja. Tapi akoe ramalken, bahoea dalem se­

dikit hari lagi, tentoe kita aken rajahken itoe pesta toendangan."

,,Akoe poen harep demikian. Tapi baek sekarang

akoe adjak ^kau ka roeangan samping, di mana isfri'koe sedeng sediaken thee."

,,Dengen senang hati, baron," djawab Kodoma

^ sambil berdiri. ,,Tapi apa gadisnja ada toeroet di sitoe?"

,,Tida, itoe tida pantes."

,,la toch tida sedeng bepergian?"

,,Tida, akoe kira ia sedeng memaen di taman, di

% mana ia sering-sering rawat -boengah-boengah.' ,,Brangkali poetra'koe boleh paranin padanja, dan kita boleh doedoek minoem thee."

*

»

S

ETSUKO TOMORA itoe waktoe sedeng asik dja-lan-djalan di djalanan kebon boengah, jang doe-loe ia llwatin dengen generaal Huang, lapoenja hati

masih inget sadja pada itoe kekasih, jang sedjak ^ brangkatnja, sampe sekarang tida kadengeran lagi

'kabarnja. Ini poen tida mengheranken padanja, kerna marika seblonnja berpisah soeda akoe'in, bahoea ada soeker boeat ia-orang bisa berhoeboengan dengen soerat. Kerna tida ada satoe soerat apa sadja, jang bisa koendjoengin roemah itoe admiraal Japan, de­

ngen zonder berbareng sama soerat-soerat officieel boeat itoe ajah. Maski betoel baron Tomora ada ter-laloe agoeng, boeat maoe boeka soerat-soerat boeat istri atawa gadisnja, toch dari stempel postnja satoe kota pelaboean asing, teroetama Tiongkok aken lantas menarik perhatiannja, jang mana bikin itoe resia djadi terboeka, sedeng ini resia djoestroe moesti

disem-boeniken sampe generaal Huang sendiri soeda dami- ^ ken dengen orang toeanja, dan dapetken idin boeat

lakoeken itoe pernikahan tjampoeran.

Mendadak selagi ia asik lajangkan pikirannja ia seperti denger soeara tindakan kaki di

ba-toe koral, saba-toe tindakan jang berbeda dengen tin- t dakan kaki dari orang-orang di itoe roemah. Dengen

perasa'an limboeng ia merandek.

Apatah iapoenja kekasih soeda kombali lagi di Ja­

pan? la tari'k napas legah dan dengen plahan ia me­

noleh îka blakang tapi ternjata satoe officier pendek ada berdiri di blakangnja.

K l M O N O — D A D O E

Djoega ini pemoeda djacli merandek la ampir sadja tida kenalin, kerna sedjak ia brangkat ka Europa, Setsuko soeda berobah besar, dan poenjaken toeboeh jang menggioerken. Djoestroe ini gadis tjantik aken djadi bakal isfrinja. Dangen soeara bergoemeter ia laloe berkata;

,,Setsuko! Achirnja akoe nannpak kau poela!"

Dengen terprandjat itoe gadis moendoer satoe

tin-• dak. Tapi toch lekas djoega ia bisa kendaliken hatinja.

kamoedian samboetin itoe djabatan tangan.

,,Slamet dateng," kata ia. ,,Akoe tida taoe, bahoea kau soeda kombali dari Europa," sambil oetjapin ini perkata'an, Setsuko tarik poela tangannja.

,,Akoe baroe sekali sampe, tapi kau toch taoe, ke-kasih'koe, apa jang telah diremboek antara ajah kita?"

,,Ja, itoe akoe taoe " djawab itoe gadis de­

ngen paras semangkin poetjet dan toendoekin sorotan matanja.

,,A'koe telah bikin kaget pada'moe, ma'at! Ini ada soeker dibade, jang akoe aken bisa katemoeken kau di sini. Dan ini ada melanggar kebiasa'an 'kita, tapi toch, t ajah'moe jang ingin begitoe, soepaja kita bisa

ber-temoe, seblonnja kita poenja nasib ditetepken. Akoe toeroet prentahnja '

,,Apatah sesoenggoenja ajah koe jang ingin be­

gitoe?" tanjah itoe gadis, sedeng kedoea matanja

* keliatan oendjoeken sorotan dari pengharapan. ,,Djadi ia ingin kasi kamerdika'an pada'koe?"^

,,la ingin soepaja kita iket itoe tali dengen pilihan sendiri, kerna itoe tali aken mengiket kita dengen tida terlepas lagi, maski-poen oleh kematian," djawab itoe djedjaka dengen plahan. ,,Tapi, boekantah, :kau ada bales djoega tjinta'koe?"

7 8 T J E R I T A R O M A N

Setsuko tinggal boengkem, tapi doea ketesan aer-mata mengalir di kedoea pipinja.

..Kenapatah kau menangis?" tanjah graaf Kodoma.

,,Apatah akoe ada terlaloe djelek, hingga kau merasa ^ bentji pada'koe?"

Setsuko memandang pada itoe djedjaka.

,,Akoe sekarang telah berobah, Saito, tida sebagi doe'oe. Apatah kau soe'ka dengerken? Marilah

toe-roet pada'koe!" ^

Dengen zonder oetjapken barang satoe perkata'an itoe kedoea orang menoedjoe ka bagian jang soenji dari itoe taman. Di sini baroe Setsuko moelai bitjara poela:

,,Akoe aken tjeritaken, apa jang ajah'koe sendiri mala tida taoe. Apatah akoe aken boleh pertj.aja, jang kau nanti tida tjeritaken poela, Saito?"

Itoe officier Japan manggoetin kepalanja.

,,Kau ada minta boeat akoe djadi istri'moe," kata poela itoe gadis lebih djaoe, sambil doedoeik di bang-koe, sedeng itoe lelaki berdiri di hadepannja. ,,Akoe selaloe taoe, bahoea ini sa'at moesti datang, dan akoe soeda kwatirken 'berboelan-boelan lamanja. Saito

kasianinlah diri'koe. Akoe tida aken bisa djadi istri- ^ moe akoe akoe " ia tekep kepala dengen tangannja.

Itoe officier moeda djadi poetjet sebagi mait, ia memang ada sa'orang jang tjerdik. la poen merasa

tida perloe moesti tebak-tebak sebabnja itoe gadis * poetoes harepan.

,,Djadi kau ada tjinta pada sa'orang laen?" tanjah Saito.

Setsuko toendoekin kepalanja.

,,Bilanglah namanja!" kata itoe djedjaka denoen bergoemeter, ,,kerna kaloe begitoe ia ada satoe

pe-K I M o N o — D A D o E

njiksa. Kau tida aken poenjaken itoe mata, jang bisa ditoedjoeken pada sa+oe lelaki dari kalangan

njiksa. Kau tida aken poenjaken itoe mata, jang bisa ditoedjoeken pada sa+oe lelaki dari kalangan