• No results found

Reglement hal tempat pembrentian grobag naekan dan moewatan dalem karesidenan Japara. ( x )

In document 1 KÄRE3IDENÄN JAPÄRÄ. \ (pagina 133-136)

KANGDJENG RESIDENT JAPARA,

Menimbang bahwa perlóe akan menetepken angger dari hal mem-bikin bersih tempat pembrentian grobag naekan dan moewatan dan dari hal pemboekaännja itoe olih orang particulier ;

Membri taoe pada pedoedoek dari presidenan itoe:

Bahwa ditetpkennja angger saperti di bawah ini:

REGLEMENT HAL TAMPAT PEMBRENTIAN GROBAG NAEKAN DAN MOEWATAN DALEM KARESIDENAN JAPARA.

Fatsal 1.

Maka grobag naekan dan moewatan jang di sewaken, tiada bolih berhenti di djalan-djalan raja atau di pasar, melainken djikalau akan moewat atau menoeroenken orang atau barang di sitoe.

Fatsal 2.

(1) Djikalau perloe, maka kapala pamarentahan afdeeling (hoofd van plaatselijk bestuur) akan menoendjoeken tampat pembrentian grobag naekan dan moewatan.

(2) Maka di tampat pembrentian jang di tamtoeken olih kapala pa-marentahan afdeeling (hoofd van plaatselijk bestuur), masing-masing toekang grobag sabeloemnja ija berangkat, mesti membersihken atau soeroeh membersihken dengen sapatoetnja tampat jang dipakej mem-berhentiken grobag dan koedanja dan kotorannja di koempoel dan di boewang di tampat, jang di temtoeken.

Fatsal 3.

Djikalau soeka, maka toekang grobag itoe akan menjampejken koe-wadjibannja ini, bolih soeroehan orang, jang di tetepken olih kapala pamarentahan afdeeling.

Fatsal 4.

(1) Orang-orang ini, sabeloemnja mendjabat pakerdjaännja, mesti pe-gang soerat tetepan jang ditoelis di kartas zegel dan di tandani olih kapala pamarentahan afdeeling; soerat tetepan itoe sawaktoe-waktoe bolih di tjaboet.

i/l) Di oendangkan dalem soerat chabar Gouvernement, hari 2 dan Maart 4897, no 17 en 18.

No. 66. 128

(2) Marika-itoe wadjib mendjaga, soepaja tampat pembrentian itoe tinggal bersih sabagimana jang patoet dan djaga soepaja ada pemboe-wangan ajer jang baik bagitoe djoega misti memelihara pohoen ajoman jang di tanem dan pager-pager jang ada di sitoe.

(3) Dari masing-masing toekang-grobag jang minta toeloeng sabagei terseboet di atas, marika-itoe bolih memoengoet bajaran banjak banjak-nja doewa cent satengah dalem satoe hari satoe malem.

Fatsal 5.

(1) Di tempat pembrentian, terseboet dalem fatsal 2, tiada bolih orang berdiriken los atau kandang dari bamboe dan atap atau lain-lain jang hanja terpakej dalem samautara waktoe (materialen van tijde-lij ken aard) baik akan di pergoenaken sendiri, baik akan disewaken, melainken djikalau telah mendapet idjin dari kapala distrikt atau on-der-distrikt jang berwadjib.

(2) Idjin itoe diberi tiada dengen bajaran dan kalau ada perloenja bolih di tjaboet dan dengen perdjandjian bahoewa orang jang mempoenjai mesti memelihara los atau kandang itoe dengen sapatoetnja dan itoe los atau kandang tiada bolih di tampati orang boewat tinggal beroemah.

(3) Bangsa tjina dan lain orang bangsa timoer. jang hendak berdiriken los atau kandang saperti di atas, mesti mendapet idjin dari kapala distrikt.

Fatsal 6.

(1) Dimana ada tampat pembrentian di tanah atau di pekarangannja orang particulier (paséwan) maka orang ini di wadjibken akan mendja-ga soepaja tampat itoe tingmendja-gal bersih dan kering dan memelihara los-los dan kandang-kandang.

(2) Barang siapa berkahendak berdiriken tampat pembrentian grobag naekan atau moewatan di pakarangan atau tanahnja, mesti mendapet soerat idjin di kartas zegel dari kepala pamarentahan afdeeling.

(3) Idjin ini banjalah diberi boewat dia sendiri (tiada bolih digantiken pada orang lain) dan hanja boewat saboewah pakarangan atau tanah, jang bates-batesnja diseboet dalem soerat idjin itoe.

(4) Akan memberiken idjin itoe, lebih dahoeloe tampatnja mesti di-priksa, apa baik atau tiada akan dipergoenaken demikian, dan djoega orang-orang jang tinggal di roemah atau perkarangan kanan kiri mesti di tanja dan lagi lebih dhoeloe mesti di periksa apa tiada mendjadiken soesahnja orang banjak djika idjin itoe diberi.

(5) Djika idjin itoe di tolak, mesti diseboet apa sebabnja.

(6) Akan goena kaslametannja orang banjak maka djikalau memberi idjin itoe, bolih diseboetken bahoewa pintoe pekarangan atau tanah itoe moelai dari matahari terbenam hingga matahari terbit mesti dipasangi lantera.

Fatsal 7.

(1) Pelanggaran dari fatsal 1, dari fatsal 2 alinea kadoewa, dari fatsal 4 alinea pertama dan dari fatsal 5 dan 6, dihoekoem dengen denda banjak-banjaknja ƒ'25—(doewa poeloeh lima roepiah) atau dengen hoe-koeman toetoep dalem boei lama-lamanja 4 hari, djikalau jang°melang-gar itoe orang Europa atau sasamanja itoe; adapoen djikalau oraiT«

djawa atau sasamanja itoe, jang melanggar, di hoekoem dengen dendl sabagej di atas atau dengen hoekoeman kerdja denken diberi makan tetapi tiada d! bajar lamalamanja 8 hari ; lain dari pada hoekoeman tadi, maka orang jang melanggar diwadjibken akan membetoelken ke-salahannja dan merombak dan membersihken apa jang telah diperdiriken dengen melanggar angger ini pada sakoetika ija dibri parintah oiih policie.

(2) Djika jang demikian itoe tiada di djalanken atau jang melanggar memang tiada maoe, djalanken hal itoe bolih di djalanken olih policie dengen onkosnja jang melanggar tadi.

Fatsal 8.

Pada waktoe angger ini di djalanken. maka matilah fatsal 6 dari angger, jang menambah reglement memelihara, memakej dan menje-wakan koeda, krèta dan grobag naekan dan moewatan dalem karesi-denan Japara, hari 13 December 1877 (soerat chabar Gouvernement No. 103) ija-itoe angger, jang d! oendangken dalem soerat chabar Gou-vernement (Javasche Courant), hari U dan 17 Februari 1888 No 13

dan 14. ' Dan soepaja djangan saörangpoen jang berwadjib, berkata tiada

tahoe boenjinja angger mi, maka inilah akan di maktoebken dalem soerat chabar Goevernement dan sakadar saperloenja, di tempelken sa hnannja dalam bahasa anak boemi dan bahasa Tjina.

Termaktoeb di PATI, pada hari 1 April 1895.

Kangdjeng Resident terseboet di atas:

P. F. SIJTHOFF.

Secretaris : J. OUDEMANS.

No. 67.

Angger akan menjegah kadjahataii jang terbit dari

In document 1 KÄRE3IDENÄN JAPÄRÄ. \ (pagina 133-136)