• No results found

Reglement hal pemakejiija djalan-djalan dalem karesidenan Japara. ( x )

In document 1 KÄRE3IDENÄN JAPÄRÄ. \ (pagina 47-57)

KANGDJENG RESIDENT JAPARA,

Menimbang, jang terang perloe sekali akan menetepken pengatoeran hal pemakejnja djalan-djalan raja dalem karesidenan Japara; •

Mëngèngeti fatsal 72 dari Reglement hal paprintahan (Rêgeerings-regle-ment) dan soerat ordonnantie, hari 17 Februari 1858 (Staatsblad No. 17)

Membri taoe pada sekalian pedoedoek dalem ini karesidenan : Jang ija soedah menetepken anggeran sabagimana di bawah ini:

REGLEMENT HAL PEMAKEJNJA DJALAN-DJALAN RAJA DALEM KARESIDENAN JAPARA.

Fatsal 1.

Dengen pembahan dari reglement, hari 1 April 1895 (2J sekarang ini fatsal berboenji:

Maka djalan-djalan jang terseboet dalem ini keur, ija-itoe djalan-djalan raja jang bolih di djalani kreta atau grobag naèkan dan moewatan.

Fatsal 2.

Dengen perobahan dari reglement, hari 1 April 1895 (2y sekarang ini fatsal berboenji :

(1) Jang bolih di djalanken di djalan-djalan hanja kreta atau grobag naèkan dan moewatan, jang memakej ngas patèn (vaste assen) dan roda jang terpoeter di mana ngas itoe.

(2) Roda-roda mësti pake) goeloeng jang ada bosnja, roedji (patjëg) dan sëngkalang (bëngkoek), jang ada bannja dari besi atau wadja.

(3) Di larang, tiada bolih sekali-kali pakej roda glëbëg.

(4) Grobag moewatan jang bosnja soedah lodèg, sampej gojang grobag-nja dan mojag-majig, tiada bolih di djalanken di djalan-djalan.

Fatsal 2a.

Ini fatsal baroe, di oendangken dengen perobahan dari reglement, hari i April 1895. (2)

(i) Termoewat dalem soerat kabar Gouvernement (Javasche Courant), hari 17 dan 21 Februari 1888, No. 14 dan 15, di obah dengen, »verordening," hari 1 April 1895, termoewat dalem soerat kabar Gouvernement (Javasche Courant), hari 9 dan 12 April 1895, No. 28 dan 29, meliat No. 45.

V2) Termoewat dalem soerat kabar Gouvernement (Javasche Courant), hari 9 dan 12 April 1895, No. 28 dan 29, meliat No. 45.

No. 28. 42

(1) Ban-ban roda, dari besi atau wadja, mësti di pasang jang baik di mana sëngkalangnja (bengkoek) dan mësti sama rata tiada bolih ada jang djonggol, nglingir-nglingir atau mendoekoel sekroep-sokroepnja dan pakoe-pakoenja; djoega mësti sampej tëbël, menoeroet timbangannja Kangdjeng toean Resident.

(2) Lebarnja ban mesti sama dengen lebarnja sëngkalang (bëngkoek) roda.

(3) Sengkalang (bëngkoek) dan ban grobag lebarnja di itoeng dari moewatannja, ija-itoe beberapa centimeter menoeroet banjaknja tjatjah tangkaran brapa kali pada tiap-tiap 200 kilo moewatannja, (saben moewa-tan 200 kilo itoe sëngkalang atau ban mësti ada lebarnja 1 centimeter), tetapi lebarnja tiada bolih koerang dari 4 ' /2 centimeter boewat grobag moewatan atau 3 centimeter boewat grobag naèkan atau kreta.

Fatsal 2b.

Ini fatsal baroe, di oendangken dengen perobahan dari reglement, hari i April 1895. (1)

(1) Grobag roda doewa, jang moewatannja lebih dari 1600 kilo, tiada bolih liwat di djalan-djalan, djikalau tiada dengen soerat idjinnja Kang-djeng toewan Resident.

(2) Djikalau djembatan-djembatan sampej koewat di liwati, apabila ada permintaännja. kangdjeng toewan Resident kasih idjin, dengen per-djandjian jang di timbang perloe dan dengen menemtoeken djalan mana.

jang hendak di liwati, dengen lamanja tempo jang di seboetken dalem itoe soerat idjin, tetapi tiada bolih lebih dari satoe taoen, mendjalan-ken grobag jang moewatannja lebih brat dari 1600 kilo, tetapi kalau grobag roda doewa tiada bolih di moewati lebih dari 2400 kilo.

(3) Akan bawa bekakas fabriek, saperti kètël, machine atau lain barang jang berat, sepandjangnja djalan-djalan mësti dapet soerat idjin dari kangrl jeng toewan Resident, saändenja itoe barang lebih berat dari 1600 kilo di rnoewat grobag roda doewa, atau lebih berat dari 3100 kilo di rnoewat grobag roda ampat.

(4) Orang jang minta idjin mësti oendjoekken permoehoenan dengen soerat. tetapi dapet tiadanja beloem temtoe, sebab di timbang-timbang dari adanja djembatan-djembatan dan beratnja grobag dengen moewatan-nja, dan lain-lain sebab.

(5) Lain dari pada itoe, djikalau di idjinken, mësti mënëtëpi anggëran, jarig terseboet di bawah ini :

(6i Lebarnja antaranja doewa roda grobag moewatan sedikitnja mësti ada 1.50 Meter.

(!) Termoewat dalem soerat kabar Gouvernement, hari 9 dan 12 April 1895.

No. '28 dan 29. meliat No. 45.

(7) Djikalau bratnja grobag d engen moewatannj a lebih dari 3500 kilo, Hoe grobag sedikitnja mësti beroda 4, dan antaranja ngas di moeka dengen ngas di blakang sedikitnja mesti ada 3 Meter, lagi barangnja jang di moewatken, mësti di atoer sama rata di atasnja doewa ngas itoe.

(8) Grobag, jang dengen moewatannj a. bratnja lebih dari 6500 kilo, tiada bolih sama sekali didjalanken liwat djembatan.

(9) Djikalau hendak menaroh kakoewatan pada'djembatan-djembatan boewat sedikit tempo (tijdelijke versterkingen), soepaia selamanja dipa-kej. tiada djadi roesak. mësti dikerdjaken olih jang hendak memakej djembatan itoe, dengen ongkosnja sendiri, menoeroet moewafakatnja kangdjeng toean Resident atau toewan ambtenaar dari waterstaat, jang diwadjibken oeroes itoe pakerdjaän.

(10) Prijaji-prijaji jang diwadjibken menjataken pelanggaran dalem ini keur, djikalau tiada pertjaja betoelnja beratnja barang bagimana atoe-rannja jang mengirimken, di wadjibken djoega soeroeh timbang dengen ongkosnja jang poenja barang, atau minta pakej djembatan timbangan atau lain bekakas timbangan poenjanja jang mengirimken barang, akan menjataken dari bratnja barang jang hendak diangkatken.

Fatsal 3.

(1) Grobag moewatan, baik ada moewatannja. baik kosong, mësti ber-djalan dengen pelan-pelan (stapvoets).

(2) Binatang moewatan dan tarikan jang tiada di pasang di moeka kreta atau grobag, apalagi binatang naèkan jang tiada di naèki atau lainnja kewan (lemboe, kerbo, babi dan kambing), djikalau di anterken liwat di djalan besar dan djembatan-djembatan. djoega mesti berdjalan dengen pelan-pelan (stapvoets).

(3) Hanja kreta dan grobag jang ditarik olih koeda-pos Gouvernement, jang bolih brenti di roemah-pos Gouvernement.

(4) Djikalau di dalem itoe roemah-pos kabetoelan ada penggantian koeda-pos, kreta dan grobag jang lain. bagitoe djoega kewan (kerbo, lemboe, babi dan kambing), mesti brenti di moekanja roemah-pos, atau djikalau di iringannja roemah-pos ada djalan simpangan, mesti liwat di sitoe.

(5) Koeda, jang di naèki, mësti pakej kendali dan saroengan (hoofd-stel) jang pantes.

Fatsal 4.

Dengan perubahan dari reglement, hari i April 1895, sekarang ini fatsal berboenji :

(1) Grobag-grobag jang ditarik kerbo atau lemboe jang papag-papagan, tiada bolih simpang-simpangan di mana djembatan-djembatan, salaiunja di djembatan dari batoe (steenen boogbruggenY

(2) Itoe grobag, djikalau berdjalan oeroet-oeroetan (iring-iringan), liwat

No. 28.

44

djembatan-djembatan, salainnja djembataii dari batoe (steenen boog-bruggen), djaoehnja satoe sama lain, ija-itoe dioekoer dari blakangnja grobag jang berdjalan di moeka sampej blangkangnja grobag jang ber-djalan di blakangnja, sedikitnja mesti ada 11 Meter.

(3) Grobag-grobag tiada bolih brenti di djembatan.

Fatsal 5.

(1) Kreta atau grobag tiada bolih ditarik olih binatang tarikan, jang beloem diadjari betoel atau di djalanken olih orang jang beloem sam-pej mengerti djalanken kreta atau grobag.

(2) Orang, jang djalanken kreta atau grobag atau orang jang me-nganterken kewan (kerbo, lemboe, babi dan kambing) tiada bolih tidoer atau maboek.

Fatsal 6.

Kreta atau grobag tiada bolih didjalanken di tepi kanannja djalan, lainnja djikalau nglantjangi lain kreta atau grobag, sedang orang jang djalanken sabolih-bolih mesti mendjaga, jang kreta atau grobagnja tiada berdjalan di satoe roenoet (spoor) sadja.

Fatsal 7.

(1) Di larang bawa barang termoewat dalem kreta atau grobag, jang sampej kloewar di kanan atau kirinja, atau pada kadoewa seblahnja kreta atau grobag.

(2) Kapala pamarentah karesidenan atau afdeeling (hoofd van gewes-telijk of plaatselijk bestuur) djikalau ada sababnja, bolih membri idjin akan tiada menoeroet larangan itoe.

Fatsal 8.

Pada masing-masing kreta atau grobag mesti ada koesirnja atau orangnja jang djalanken. Binatang moewatan dan tarikan, jang tiada di pasang di moeka kreta atau grobag dan binatang naèkan, jang tiada di naèki, mcsti di anterken sedikitnja olih satoe orang di dalem doewa binatang; adapoen kewan jang lain (kerbo, lemboe, babi dan kambing) diantërken olih satoe orang, djikalau tiada lebih dari sapoeloeh ekor, dan olih doewa orang, djikalau lebih banjak.

Fatsal 9.

Di larang :

a. memakej binatang naèkan. tarikan atau moewatan jang sakit, mi-sih terlaloe moeda, boenting toewa, pintjang atau loeka;

b, membawa binatang tarikan, moewatan, naèkan atau kewan jang

lain (kerbo, lemboe, babi dan kambing) laloe di djalan besar dengen di tjantjang di blakangnja kreta atau grobag ;

c. njêrêt di djalan-djalan kajoe atau lain-lainnja barang;

d. mendjalanken ajer jang kloewar dari wengkon, roemah, kalen, wangan, kandang atau tempat kotoran di djalan raja ;

e. menaroeh pintoe, hek atau aling-aling, jang kalau diboeka geman-toeng di atas djalan;

f. memindah atau melanggar batoe atau lain-lainnja tarida jang di taroeh di djalan-djalan boewat mengalihken roenoetnja (spoor) kreta;

g. mendasarken (uitstallen) barang dagangan di djalan raja, tiada dengen idjinnja pamarentah afdeeling (plaatselijk bestuur);

h. Dengen pembahan dari reglement, hari 'l April '1895 (1), sekarang ini bagian berboenji :

membikin roesak roemah-pos, pai tanda djaoeh (mijlpalen), pal kawat (telegraafpalen), djalan-djalan atau pohoen-pohoen jang di tanem sepandjang tepinja, demikian djoega sroemboeng-sroemboeng, aling-aling dan tjagak-t jagak boewat pohoen-pohoen moeda ;

i. menggantoeng atau menaroeh koelit, lajar, kain-kain, kepang atau lain-lainnja barang di loewar roemah, jang kliatan dari djalan raja dau djaoehnja koerang dari lima meter dari djalan, djikalau tiada dengen idjinnja pamarentah afdeeling (plaatselijk bestuur).

Fatsal 10.

Sekalian orang jang djalanken grobag moewatan, pada temponja dja-lauken, tiada bolih naek, akan tetapi mesti berdjalan di sabelah kiri grobagnja.

Fatsal 11.

Pada masing-masing grobag moewatan mesti ada kajoe boewat tjeng-kal itoe grobag, tjeng-kalau brenti.

Fatsal 12.

Dengen perobahan dari reglement, hari 1 April 1895 (1), sekarang ini fatsal berboenji :

Di larang angon kerbo, lemboe, kambing, babi atau koeda di mana djalan atau di mana tauggoelnja djalan itoe.

Fatsal 13.

Sekalian tangkej pohoen. jang toémboeh di dalem wengkon-wengkon tepi djalan-djalan, djikalau mangloeng di djalan sampej mendjadi soesah

(!) Termoewat dalem soerat kabar Gouvernement (Javasche Courant), hari 9 dan 12 April 1895, No. 28 dan 29. meliat No. 45.

No. 28. -iti

djalannja kreta dan grobag atau soesah keringnja djalan, mesti di potong olih jaag ampoenja dangen onkosnja sendiri.

Fatsal 14.

Pelanggaran dari ini anggeran di hoekoem denda dari satoe sampej seratoes roepijah atau dengen menimbang bangsanja jang melanggar deugen hoekoeman toetoep dalem pendjara dari satoe sampej delapan hari atau dihoekoem bekerdja dengen dibri makan tetapi tiada dihajar dari satoe sampej tiga poeloeh hari.

Fatsal 15.

(1) Orang jang poenja kreta atau grobag, jang paksa pada koesirnja atau pada orangnja jang anterken binatangnja, akan berboewat apa-apa, jang melanggar ini anggeran, di hoekoem saperti ija sendiri jang

melang-gar, bagitoe djoega orang jang sewa, jang paksa pada koesirnja kreta atau grobag jang di pakej, akan berboewat bagitoe.

(2) Djikalau tiada ada jang anterken atau tiada bisa menerangken itoe orang, orangnja jang mendjalanken atau koesirnja, itoe pelang-garan mendjadi tanggoengannja orang jang ampoenja kreta, grobag, binatang tarikan, binatang moewatan, binatang naekan, kerbo, lemboe, babi atau kambing.

Fatsal 16.

(1) Salainnja hoekoeman jang soedah terseboet dalem fatsal 14, di dalem soewatoe tempo jang akan di temtoeken olih kapala pamarentah afdeeling (hoofd van plaatselijk bestuur), djikalau ada printahnja, jang melanggar wadjib lantas melaloeken atau soeroeh malaloeken, membi-kin betoel atau soeroeh membimembi-kin betoel, menger dj aken atau soeroeh mengerdjaken segala apa jang soedah di bikin, melanggar atau tiada menoeroet ini anggeran.

(2) Djikalau tiada menjoekoepi itoe printah, kapala pamarentah af-deeling (hoofd van plaatselijk bestuur) akan soeroeh mendjalanken dengen ongkosnja jang melanggar, djoega jang melanggar mesti bajar karoegian jang kedjadian dari sebab ija melanggar atau tiada mendja-lanken kewadjibannja.

Fatsal 17.

(1) Ini reglement moelai di djalanken ampat belas hari sasoedahnja di oendangken dalem soerat kabar Gouvernement (officieel nieuwsblad).

(2) Sekalian orang, jang ampoenja kreta atau grobag, jang pada tempo jang terseboet di atas beloem menjoekoepi fatsal 1 dari ini re-glement, kapala pamarentah afdeeling (hoofd van plaatselijk bestuur)

bolih membri tempo lagi boewat menjoekoepi itoe pengatoeran.

Dan soepaia saörangpoen. jang wadjib mengataoeï. dj angan berkata tiada taoe dari boenjinja ini Reglement, maka itoelah akan di oendangken dalem soerat kabar Gouvernement (officieel nieuwsblad), dan sahingga haroes di tempelken salinannja dalem bahasa negri dan bahasa tjina.

Termaktoeb di PATI, pada hari 11 Februari 1888.

Kangdjcng Resident levseboet : J. P. METMAN.

Wakil Secretaris:

G. NICOLITZ.

No. 29.

Besluitnja Kangdjeng Resident, jang menetepken instructie boewat kepala tjina di dalem karesideiian Japara. (!)

PETIKAN dari Register besluitnja Kang-djeng Resident .lapara.

No. 1276/2 Pati. tanggal 18 December 1889.

KANGDJENG RESIDENT JAPARA,

Telah inembatja soeratnja koeliling (circulaire) dari toewan Ie Gou-vernements Secretaris, tertanggal 1 September 1889, No. 2152;

Mengèngët fatsal 2 dari besluitnja Kangdjeng Gouvernement, tanggal 17 September 1882, No. 1 5 ;

Soedah moewafakat :

I. Menetepken instructie jang terlekat pada besluit ini, boewat kepa-la tjina dalem karesidenan ini ;

II. Menemtoeken bahwa instructie itoe akan dioendangken dalem soerat kabar Gouvernement (officieel nieuwsblad) dan sakadar saper-loenja ditempelken salinannja dalem bahasa anak negri dan bahasa tjina.

Toeroenan, dan sabageinja.

Soedah tjotjok dengen Register terseboet di atas : Secretaris karesidenan Japara :

LOK.

INSTRUCTIE BOE WAT KEPALA TJINA DALEM KARESIDENAN JAPARA.

Fatsal 1.

(1) Pendjagaän di atas bangsa tjina di mana kampoeng-kampoeng da-lem karesidenan Japara diserahken pada kepala satoe atau lebih dari bangsa itoe, jang ada di bawah parentahnja kepala pamarentah afdee-ling (Europeesche hoofden van plaatselijk bestuur), di mana itoe kam-poeng-kampoeng ada.

(2) Djikalau ada patjinan, jang ada beberapa kampoeng (wijk), maka ini dipandang saperti djadi satoe dan dibawahken olih saörang kepala (1) Termoewat dalem soerat kabar Gouvernement (Javasche Courant), hari 24 dan 27 December 1889, No. 102 dan 103.

Ditambahi, terseboet dalem keur No, 39.

(officier) Jang berpangkat luitenant, kapitein atau majoor, menoeroet loewas dan besarnja kampoeng itoe.

(3) Dalem tiap-tiap bagian (wijk) ini, ija dibantoe olih saörang ke-pala-kampoeng (wijkmeester).

(4) Lain-lain kampoeng tjina dalem karesidenan ini dibawahken olih kepala-kampoeng (wijkmeester), jang ada di bawah parentahnja kepala pamarentah afdeeling, jang berwadjib.

(5) Pakerdjaännja hanjalah di atas perkara tentang bangsa tjina di daérahnja sadja.

(6) Kepala tjina, jang ditetepken olih Kangdjeng toewan jang bidjak-sana Goupernoer Djendral tiada bolih mendjalanken pakerdjaännja sa-beloemnja bersoempah saperti jang terseboet dalem Staatsblad 1827 No. 115 (i).

(7) Kepala kampoeng tjina ditetepken oleh Kangdjeng Resident.

Fatsal 2.

(1) Soepaja pendjagaän itoe bolih didjalanken dengan baik, maka haroeslah kepala-kepala tjina, jang terseboet, pegang register, menoe-roet tjonto, jang akan ditetepken olih Kangdjeng Resident Japara, di mana mesti terseboet segala jang perloe tentang tjina-tjina, jang ting-gal beroemah dalem afdeelingnja.

(2) Di dalem register itoe djoega akan diseboetken dateng dan be-rangkatnja tjina-tjina, jang singgah di afdeeling itoe dan tinggal di sitoe lebih dari 24 djam lamanja.

(3) Lain dari pada itoe, kepala tjina haroes taoe kalakoewan dan kakajaännja tjina-tjina di daérahnja.

Fatsal 3.

Kepala-kepala tjina haroes mendjaga, djangan sampej orang tjina me-langgar oendang-oendang hal pas djalan dan hal idjin boewat tjina akan masoek dan tinggal tetep di tanah India-Nederland dan hal tjina mes-ti mes-tinggal di dalem kampoeng tjina.

Fatsal 4.

Djikalau dalem satoe kampoeng tjina ada kepala tjina (officier) lebih dari saörang, maka jang misti tanggoeng pada negri dari baiknja pendja-gaän jang terseboet di fatsal-fatsal di atas, ija-itoe kepala (officier) jang pangkatnja paling tinggi atawa djika pangkatnja sama, kepala jang

(!) Itoe soempah soedah ditemtoeken baroe dalem Staatsblad 1892, No. Si.

i •

No. 29. 50

soedah lama sendiri, sedang kepala-kepala jang lain (de overige officieren) ada di bawah parentah kepala, jang terseboet itoe dan misti menoeroet parentahnja tentang pendjagaän di atas bangsa tjina.

Fatsal 5.

Kepala-kepala tjina wadjib memberi segala katrangan jang di pinta padanja tentang bangsa tjina di daérahnja kapada pamarentah afdeeling.

Fatsal 6.

(1) Kepala-kepala tjina haroes memberi remboeg tentang perkara jang dipintaken remboeg padanja olih kepala pamarentah karesidenan atau afdeeling. Marika itoe diwadjibken priksa segala perkara, jang papriksaännja diserahken padanja olih kepala pamarentah karesidenan atau afdeeling.

(2; Djika ada roesoeh atau selisih (tjidera) antara bangsa tjina, marika-itoe haroeslah lekas membantoeken dirinja (zich ter beschikking stellen) pada kepala pamarentah afdeeling dan dalem tiap-tiap hal djika marika itoe dipintai toeloeng, mesti memberi toeloengan pada kepala pamarentah afdeeling akan membetoelken kasënëngan dan me-ngoeroes kaselisihan itoe.

Fatsal 6<x.

Ini fatsal baroe, menoeroet besluitnja Kangdjeng Resident Ja-para hari 7 Juli 1894, No. 4867/26. (l)

Di dalem perkara pakerdjaän dienst marika-itoe bolih kirim soerat satoe sama lain (rechtstreeks correspondeeren) dan kapada kepala-kepa-lanja orang bangsa asing di lain karesidenan.

Fatsal 7.

Kepala-kepala tjina mesti tinggal di tempat, jang ditemtoeken olih Kangdjeng Gouvernement atau olih kepala pamarentah karesidenan;

marika-itoe tiada bolih meninggalken tempat kadoedoekannja, djika tiada dengen idjinnja kepala pamarentah afdeeling.

Fatsal 8.

(1) Segala kepala-kampoeng tjina disamaken dengen kepala desa, di atas marika-itoe dipakej atoeran tentang kepala desa jang terseboet dalem bagian jang kadoewa dari Inlandsch Reglement.

(!) Termoewat dalem soerat kabar Gouvernement (Javasche Courant), hari 17 dan 20 Juli 1894, No. 57 dan 58, meliat No. 39.

(2) Maka tentang djadi kepala policie, marika-itoe ada di bawah prin-tahnja pamarentahan district, di mana ittfe kampoeng ada, dan mesti menoeroet perintahnja pamarentahan district itoe.

(3) Maka kepala-kampoeng (wijkmeester) jang mendjadi kepala sendiri,

In document 1 KÄRE3IDENÄN JAPÄRÄ. \ (pagina 47-57)