• No results found

PEMBAHAGIAN JANG PERTAMA

In document Tanah Hindia Nederland. (pagina 57-87)

Katantoean jang moethlak dari sjarth harta orang kawin.

FATSÄ-L 139.

Dengan soerat perdjandjian doewa-doewa toenangan boleh membongkarken pengatoerannja hoekoem dari persakoetoe-an harta-harta, melajinken djpersakoetoe-angpersakoetoe-anlah itoe perdjpersakoetoe-andjipersakoetoe-an melanggarken kalakoean jang senoenoeh, dan dengan hal œoeafakat katantoeannja jang di seboeti di dalem fatsal-fatsal jang di bawah ini.

FATSAL 140.

Di dalem itoe perdjandjian hak-haknja lelaki dan bapa-nja dan hak-hakbapa-nja laki bini jang hidoep lebih lama satoe pada lajin tida boleh di melanggarken.

Di dalem itoe perdjandjian tida boleh djoega di melang-garken koewasanja lelaki mendjadi kapalanja persakoetoe-annja, melajinken koewasanja isterinja aken hal memeliha-raken sendiri ija ampoenja kakajaän sendirian dan hal men-djoeroeken sendiri ija ampoenja hatsil sendirian.

Di dalem itoe perdjandjian boleh djoega di tetapken, jang kendati laki bini bolehnja nikah atas sjartli persakoetoean harta, tanah-tanahnja dan rosmih -rocmahnja, apalagi

so?rat-soerat oewang jang atsalnja dari isterinja sawaktoenja nikahnja bolehnja di mendjadiken, oetawa jang di blakang-kali sasoedahnja kawin isteiinja bolehnja mendapet, tida boleh di mendjoewalken oetawa di menggadejken oleh lakinja melajinken dengan idinnja isterinja.

FATSAL 141.

Di dalem itoe perdjandjian laki bini tida boleh melepasken ija orang ampoenja pembahagiau, sabagimana katantoeannja kitab hoekoem, dari harta peninggalannja ija orang ampoenja anak-anak, tjoetjoe-tjoetjoe dan lajin-lajin toeroen temoeroen, apa lagi ija orang tida boleh mengatoerken itoe peninggalan.

FATSAL 142.

Di dalem itoe perdjandjian tida boleh di tetapken jang pembahagiannja salah satoenja laki bini di dalem hoetang-nja lebih besar dari ija orang ampoehoetang-nja laba di dalem ija orang doewa-doewa ampoenja barang, djikaloe ija orang bolehnja nikah diatas sjarth persakoetoean harta 1).

FATSAL 143.

Di dalem itoe perdjandjian tida boleh di tetapken, de-ngan perkataan jang oemoem, jang ija orang poenja per-djandjian nanti di mengatoerken sabagimana hoekoem hoe-koemnja lajin negri oetawa sabagimana adat-adat, hoekoem-hoekoem, sjarth-sjarth oetawa pengatoeran-pengatoeran negeri jang dahoeloe bolehnja di berlakoeken di dalem tanah

Hindi-Niderland oetawa di dalem negeri Niderland dan Niderland ampoenja lajin-lajin pemarentahan 2).

J) Djikaloe laki bini bolehnja nikah di atas sjarth persakoetoean harta, satoe-satoe ampoenja pembahagian di dalem labanja oetawa hoetangnja sama rata.

2) Sahandenja laki bini meugharep biarlah ifoe perdjandjian nikah di me-ngatoerken sabagimana sjarthnja lajin negeri oetawa sabagimana sjarth-sjarthnja jang soodah tida berlakoe lagi, itoe «jarth-sjartlmja misli di seboet jang terang sekuli.

FATSAL 144.

Kendati laki bini bolehnja nikah dengan tiada persakoe-toean harta, mengartinja kakajaännja laki bini tinggal pisa, tida mendjadi satoe, oentoengnja dan karoegiannja laki bini sawaktoenja ija orang mendjalanken nikah mendjadi satoe, sahandenja di dalem perdjandjian tida di menantoe-ken jang labanja dan karoegiannja di pisamenantoe-ken djoega men-djadi laki bini menarimaken labanja oetawa memikoelken karoegiannja sendiri-sendirian.

Itoe persakoetoeannja labanja dan karoegiannja di me-ngatoerken sabagimana di menantoeken di dalem pemba-hagian kedoewanja dari bab ini, bab katoedjoeh *).

FATSAL 145.

Di dalem itoe perdjandjian sahandenja laki bini bolehnja nikah atas sjarth masing-masing mempoenjai hartanja sendiri, mengartinja tida dengan persakoetoeannja hartanja, boleh di tetapken saberapa isterinja tijap-tijap tahoen misti mem-bajar dari hartanja sendiri boewat ongkosnja roemah tangga dan boewat pemeliharaännja anak anaknja jang bolehnja terlahir sawaktoenja itoe nikah.

FATSAL 146.

Sahandenja di dalem itoe perdjandjian tida di tetapken saberapa isterinja misti membajar tijap-tijap tahoen, saba-gimana katantoeannja fatsal 145, sekalian hatsilnja isterinja kendati saberapa djoega boleh di mengambilken oleh lakinja aken ongkosnja roemah tangga dan aken pemeliharaännja anak- anaknja.

FATSAL 147.

Itoe soerat perdjandjian misti di mendaftarken di hadepan-nja dan dengan perantaranhadepan-nja notaris sabeloomhadepan-nja nikahhadepan-nja

*) Melihat fatsal 155 sasampelnja fatsal 167.

soedah di menjoedahken; kaloe tida, itoe perdjandjian tida ada goenanja apa-apa.

Itoe perdjandjian memoelai di berlakoeken pada waktoe-Bja Jang nikahnja bolehnja di mendjadiken ; lajin waktoenja tida boleh di tetapken

FATSAL 148.

Sahandenja itoe soerat perdjandjian soedah di mendaftar-ken, tetapi di mengharapi di menghobahmendaftar-ken, itoe pengoba-han misti di mendaftarken satjaranja jang di menetepken boewat soerat perdjandjian jang pertama, dan itoe soerat pengobahan misti djoega di memboewati sabeloomnja nikah-nja soedah di menjoedahken.

Itoe pengobahan misti djoega di mendaftarken di hade-pannja dan dengan idinnja sekalian siapa-siapa jang me-noeroet memboewati itoe soerat perdjandjian jang pertama, kaloe tida, itoe pengobahan tida ada goenanja apa-apa.

FATSAL 149.

Sasoedahnja nikahnja soedah di menjoedahken, itoe per-djandjian tetap, tida boleh di mengobahken lagi.

FATSAL 150.

Sahandenja laki bininja nikah dengan tiada persakoetoe-annja harta, itoe oewang dan barang-barang telepas, melaj-inken soerat-soerat oewang jang terang sapa jang poenja, misti di seboeti satoe persatoe di dalem itoe soerat per-djandjian, oetawa di dalem satoe pratelan sendirian, jang bolehnja di bertandaken oleh siapa-siapa jang menoeroet memboewati itoe soerat perdjandjian dan oleh notaris, dan itoe partelaän misti di seboeti di dalem dan misti di

samboeng-ken sama itoe soerat perdjandjian, asamboeng-ken tanda

penoendjoe-(*) Malihiit fatsal 83 dan 84.

kannja sapa laki bini salak satoe jang poenja itoe oewang dan barang-barang telepas (')•

FATSAL 151.

Siapa-siapa laki pevampoewan jang belom oemoernja doe-wa poeloek tiga tahoen tetapi soedak boleh kawin (ä) boleh djoega meniboewati soerat-soerat perdjandjian dari perkara nikah, tetapi aken hal memboewati itoe soerat perdjandjian ija orang misti di membantoeken oleh siapa-siapa jang misti klinken biarlah ija orang boleh kawin (3).

Tetapi sahandenja itoe toenangan mengharep nikah de-ngan idinnja hakim, sabagimana di mcnantoeken di dalem fatsal 38 dan 41, rantjananja itoe soerat perdjandjian mis-ti di mempersembahkan kapada hakim bersama-sama soerat permoehoenannja jang di seboet di dalem itoe doewa fatsal, soepaja itoe soerat permoehoenan dan itoe soerat perdjan-djian bolelmja di timbang menimbangken dan di memoe-toesken sama sekali oleh hakim.

FATSAL 152.

Segala perdjandjian di dalem soerat perdjandjian dari perkara nikah, jang di mana di menetepken jang pada laki bini tiada ada persakoetoeannja harta tida boleh di mela-wanken pada lajin-lajin orang jang memboewati perdjan-djian pada laki bini, melajinken dari pada waktoenja jang itoe soerat perdjandjian dari perkara nikah soedah di men-daftarken di dalem boekoe, jang di memegangken di mana kantornja toewan Griffier dari Bad van Justisi jang di da-lem hoekoematnja sapa itoe nikah bolelmja di

mendjoe-(1) Kaloe tida itoe oewang dan barang telepas mendjadi laki bini doewa-doewa jang poenja.

(2) Melihat fatsal 29.

(3) Bapanja dan ibocnja, oetawa bapanja oetawa iboenja sendiri, oetawa ne-lielc iuojangnja oetawa walinja, iatsal 35, 30, 37, 38, 40 den 4!.

dahken, oetawa dari pada waktoenja itoe soerat nikah soe-dah di mendaftarken di dalem boekoenja nikah-nikah, sa-handenja itoe nikah bolehnja di mendjadiken di loear tanah Hindia-Nederland (l).

FATSAL 153.

Segala atoeran dari perkara persakoetoeannja harta sa-lamanja tetap, sahandenja itoe atoeran-atoeran tida di bero-bah di dalem itoe soerat perdjandjian dari perkara nikah, bajik itoe pengobahan di mendaftarken dengan terang, bajik itoe pengobaban mendjadi timboelan dari lajin-lajin perdjan-djian jang di seboeti di dalem itoe soerat perdjanperdjan-djian.

Kendati sabagimana itoe persakoetoeannja harta bolehnja di mengatoerken di dalem itoe soerat perdjandjian, isterinja oetawa waritznja boleh melepasken itoe persakoetoean sa-bagimana di menantoeken di dalem bab ka enam (2).

FATSAL 154.

Segala-segala perdjandjian dan segala-segala pemberian oetawa hadijat dari perkara nikah tida ada goenanja apa apa, sahandenja nikahnja tida di menjampehken.

PEMBAHAGIAN KADOEWA.

Dari persakoetoeannja laha-lahanja dan karoegi-roegian-uja dan hatsil-hatsilnja.

FATSAL 155.

Sahandenja di dalem soerat perdjandjian di tetapken jang nanti sawaktoenja laki bini boleh berdoedoek kawin tjoemah ija orang mendjadi sakoetoenja dari perkara labanja dan karoegiannja, itoe mengartinja ija orang ampoenja kakajaän

(1) Melihat fatsal 83 dan 8 4 .

(2) Melihat fatsal 132 sesamjjiJinja 138.

sawaktoenja ija orang nikah tida mendjadi satoe ; mendjadi maka karana sebab itoe perdjandjian, sawaktoenja itoe per-sakoetoeannja laba-labanja dan karoegi-roegiannja bolehnja berhenti, itoe laba-labanja dan karoegi-roegiannja sawak-toenja ija orang berdoedoek kawin di babagiken rata satoe pada lajin (*).

FATSAL 1 5 6 .

Itoe hatsil-hatsilnja dan karoegi roegiannja di membabagi doewa pembahagian jang rata, satengabnja pembahagiannja lelakinja, dan satengabnja pembahagiannja isterinja, djika-loe di dalem soerat peidjandjian dari perkaranja nikah tida di memboewati lajin perdjandjian.

FATSAL 157.

Terhitoeng mendjadi labanja penambahannja laki bini poenja kakajaän sawaktoenja ija orang berdoedoek kawin jang atsalnja dari hatsilnja ija orang poenja barang-barang, ija orang ampoenja pentjaharian dan peroesoehaän, dan djoega dari ija orang ampoenja penjimpanan ; dan karoegi-annja, kakoerangannja laki bini ampoenja kakajaän, dari sebab ija orang kaloewarken belandja lebih banjak dari ija orang ampoenja hatsil.

FATSAL 158.

Di dalem labanja tida terhitoeng segala harta-harta jang salah satoenja laki bini, sawaktoenja ija orang berdoedoek kawin, bolehnja mendapet dari perkaranja poesaka oetawa pemberian, kendati itoe harta-harta atsalnja sanak-soedara-nja oetawa lajin-lajin orang jang boekan sanak-soedarasanak-soedara-nja, melajinken itoe harta-harta jang di seboet di dalem fatsal 167.

(*) Mendjadi bavang-barangnja lelaki tetap pada lalriüja, dau barang-barang-nja ieteri tetad pada isteiibarang-barang-nja. Melihat fatsal 166.

FATSAL 159.

Roemah-roemah, tanah-tanah dan soerat-soerat oewang jang bolehnja di membeliken oleh salah satoenja laki bini, sawaktoenja ija orang berdoedoek kawin, di hitoeng djoega mendjadi labanja doewa-doewa laki bini, sahandenja di dalem soerat perdjandjian dari ptrkaranja nikah tida ada lajin pevdjandjian.

FATSAL 160.

Sahandenja sawaktoenja ija orang berdoedoek kawin harta-hartanja laki bini bolehnja najik oetawa toeroen harganja, itoe kanaikan oetawa toeroenan harga tida di hitoengken mendjadi labanja oetawa karoegiaunja.

FATSAL 161.

Sahandenja roemah-roemah oetawa tanah-tanahnja salah satoenia laki bininja naik harganja dari sebabnja toemboe-han oetawa dari penambatoemboe-han tanah laoet oetawa tanah soe-ngej, oetawa dari pembaharoean, oetawa dari lajin-lajin roepa, itoe naikan harga tida terhitoeng labanja doewa-doewa laki bini, tjoemah mendjadi labanja salah satoenja laki bini jang poenjanja itoe roemah oetawa tanah.

FATSAL 162.

Djikaloe haita-hartanja jang hilang oetawa toeroen har-ganja dari perkara kebakaran, bahaja ampoehan (bandjir), kahilangan tanah dari bolehnja tengelem oetawa dari lajin-lajin sebabnja, itoe kahilangan oetawa toeroenan har-ganja tida boleh di hitoengken karoegiannja doewa-doewa laki bini, tetapi misti di memikoelken oleh salah satoenja laki bini jang poenja harta.

FATSAL 163.

Segala hoetangnja laki bini, jang bolehnja di memboewati sawaktoenja ija orang bolehnja berdoedoek kawin, misti di

mernikoelken sama-sama oleh doewa-doewa laki bini.

Tetapi karoegiannja salah satoenja laki bini dari sebab pevboewatan kadjahatan misti di memikoelken oleh salah satoenja laki bini jang boleh memboewati itoe kadjahatan.

FATSAL 164.

Djikaloe di dalem soerat perdjandjian jang di mendaftar-ken sabeloomnja nikahnja bolehnja di menjoedahmendaftar-ken, tjoe-mah di seboeti jang persakoetoeannja tjoetjoe-mah persakoetoe-annja hatsil sadja, mendjadi tida ada persakoetoepersakoetoe-annja harta-harta dan laba-laba dan karoegi-roegiannja.

FATSAL 165.

Sahandenja di dalem itoe soerat perdjandjian di seboeti jang persakoetoeannja laki bini tjoemah persakoetoeannja laba-labanja dan karoegi-roegiannja oetawa tjoemah persa-koetoeannja hatsil-hatsilnja, sabagimana di menantoeken di dalem fatsal 155 dan 164, itoe barang-barang telepas poenjanja laki bini misti di seboeti di dalem itoe soerat perdjandjian, oetawa di mana pratelan sendirian, jang misti di bertanda-tanganken oleh siapa-siapa jang menoeroet memboewati itoe soerat perdjandjian dan oleh toewan no-taris, dan itoe pratelan misti di samboengken bersama-sama itoe soerat perdjandjian, dan itoe samboengan misti di menerangken di dalem itoe soerat perdjandjlan;-sahandenja katantoeannja ini fatsal tida di menjampehken, itoe barang barang telepas di hitoengken mendjadi labanja persakoe-toean, mendjadi poenjanja doewa-doewa laki bininja.

FATSAL 166.

Segala harta-harta telepas, jang salah satoenja laki bini bolehnja mendapet sawaktoeajn ija orang berdoedoek kawin, harta-harta poesaka oetawa pemberian, misti djoega di mendaftarken.

Sahanden ja itoe harta-harta sabagitoe roepa jang lakinja bolehnja menarimaken sawaktoenja nikahnja berkandjang tida di mendaftarkan, oetawa tida boleh di menerangken jang itoe harta-hartanja soenggoeh-soenggoeh lakiDJa jaiig

poenja, itoe harta-hartanja tida boleh di menagihken oleh lakinja kombali, djikaloe persakoetoeannja harta bolehnja di berhentiken 1).

Sahandenja harta-hartanja sabagitoe roepa jang isterinja bolehnja menarimaken sawaktoenja nikalinja berkandjang djoega tida di mendaftarken, dan tida ada soerat-soerat tanda kasaksian jang itoe harta-hartanja memang poenjanja isterinja dan saberapa harganja, isterinja oetawa waritznja boleh menerangken dengan saksi oetawa dengan bertahoean jang oemoem jang memang itoe harta-hartanja ada dan

saberapa harganja.

FATSAL 167.

Segala pemberian oetawa boenga jang laki bini bolehnja menarimaken tijap-tijap mingon, boelan oetawa tahoen ter-hitoeng djoega mendjadi hatsilnja laki bini, dan di massoeki djoega di dalem perdjandjian dari persakoetoeannja laba-labanja dan karoegi-roegiannja dan hatsil-hatsilnja jang di mengatoerken di dalem ini pembahagian 2)

PEMBAHAGIAN KAT1GA.

Dari pemberian-pemberiannja laki perampoewan jang mengharep kawin satoe pada lajin.

FATSAL 168.

Siapa-siapa laki perampoewan jang mengharep kawin satoe pada lajin boleh berdjandjiken satoe pada lajin oetawa salah satoenja laki oetawa perampoewan kapada

toenangan-1) Mtndjadi itoe harta-hartanja mendjadi doewa-doewa laki bini jang poeDJa 2) Mendjadi kendali laki kendati bini poenjapenarimahannjasabagitoe roepa, samuewauja itoe jeuarimabun m. niljadi persakoek eaunja laki bini.

nja deDgan daftar perdjândjian harta-harta roepa-roepa sabagimana ija orang pikirnja jang pantes; tetapi djikaloe di blakang kali waritznja lakinja oetawa bininja kena roegi, dari sebabnja harganja itoe pemberian lebih dari misti, mendjadi itoe waritz poenja oewang poesaka uicndjadi koerang, kalebihannja misti di poelangken kapada waritznja.

FATSAL 169.

Itoe harta-harta jang di seboeti di dalem fatsal 168 boleh mendjadi harta-harta jang tentoe dan jang di seboeti jang terang di dalem soerat perdjândjian, oetawa boleh di me-nantoeken jang siapa-siapa jang hidoep lebih lama mena-rimaken harta peninggalannja jang antero oetawa jang separo siapa-siapa jang bolehnja meninggal lebih dahoeloe *).

FATSAL 170.

Itoe pemberian sabagitoe roepa, jang di seboeti di dalem fatsal 168 dan 169, tetap djoega, kendati siapa-siapa laki oetawa prampoewan jang di memberiken itoe pemberian, tida njataken jang itoe pemberian di menjoediken.

FATSAL 171.

Itoe pemberian boleh di memberiken dengan perdjândjian jang di menantoeken oleh siapa-siapa laki oetawa

peram-poewan jang memberiken itoe pemberian.

FATSAL 172.

Segala pemberiannja barang-barangnja jang memang soe-dah ada sawaktoenja pemberiannja dan jang di tetapken di dalem soerat perdjândjian tida boleh di meniadaken lagi, melajinken djikaloe siapa-siapa jang di memberiken itoe harta tida melakoeken perdjandjiannja.

*) Melajinken oewang poesakanja anak-anak oetawa lajin-lajin waritznja jang di menoendjoeken di dalem kitab Hoekoem oetawa soerat watsijat (tertament)

FATSAL 173,

Pemberiannja sa-antero oetawa saparo hartanja pening-galan tida boleh djoega di meniadaken, mengartinja siapa-siapa laki oetawa perampoewan jang berdjandjiken barta peninggalannja kapada toenangannja tida boleb memberiken itoe harta-harta kapada lajin orang melajinken oewang se-dikit-sedikit aken penibalasannja, sabagimana pikirannja hakim.

Tetapi itoe pemberiannja boleh djoega di meniadaken sahandenja siapa-siapa jang di memberiken itoe harta-harta tida melakoeken perdjandjiannja,

FATSAL 174.

Itoe pemberiannja harta-harta jang memang soedah ada sawaktoenja pemberiannja dan jang di tetapken roepanja di dalem soerat perdjandjian, memang tetap poenjanja siapa-siapa lelaki oetawa peratopoewan jang di memberiken itoe harta, kendati ija hidoep lebih lama, oetawa meninggal le-bih dahoeloe ; melajinken djikaloe di dalem soerat perdjan-djian di menantoeken jang itoe harta tjoemah tetap ija poenja, sahandenja ija hidoep lebih lama dari toenangannja.

FATSAL 175.

Sahandenja itoe doewa toenangan memberiken satoe pada lajin oetawa salah satoenja memberiken pada toenangannja harta-harta peninggalan, dan siapa-siapa jang di memberi-ken itoe harta bolehnja maninggal lebih dahoeloe, anak-anaknja jang terlahir dari nikahnja tida lantas mendjadi waritznja itoe harta-harla peninggalan, tetapi ija orang ba-hoeroe mendjadi waritznja djikaloe siapa-siapa jang mem-beriken itoe harta djoega soedah meninggal.

PEMBAHAGIAN KALIMA.

Dari pemberiannja harta-harta oleh orang lajin kapada siapa-siapa jang mengharep berkawin dan kapada anak-auaknja jang nanti terlahir di dalem itoe nikah.

FATSAÏ, 176,

Siapa-siapa jang mengharep menberiken harta-harta ka-pada siapa-siapa jang mengharep kawin doewa-doewa oe-tawa kapada salah satoenja lelaki oeoe-tawa perampoewan, boleh menantoeken itoe pemberian di dalem soerat perdjan-djian nikah oetawa di dalem lajin-lajin soerat notaris, jang di mendaftarken sebelomnja nikahnja bolehnja di mendja-diken; tetapi itoe pemberian misti di koerangken oetawa di mengetjilken, sahandenja waritznja siapa-siapa jang memberiken itoe harta kena roegi 1).

FATS AL 177.

Djikaloe itoe pemberiannja harta-harta jang di seboeii di dalem fatsal 176 di menetepken di dalem soerat per-djandjian nikah, siapa siapa lelaki oetawa perampoewan oetawa doewa doewa toenangan jang di memberiken itoe harta tida misti njataken jang itoe pemberian di menjoedi-ken, tetapi sahandenja itoe pemberian di menetapken di dalem lajin soerat notaris sendirian itoe pemberian tida ada goenanja sahandenja siapa-siapa jang di memb'riken itoe harta tida njataken jang itoe pemberian di menjoedi-ken 2).

FATSAL 178.

Sahandenja siapa siapa jang memberiken saanteronja oeta-wa saparoDJa harta peninggalannja kapada doeoeta-wa doeoeta-wa oetawa kapada salah satoenja toenangannja, itoe pemberian tetap aken anak-anak dan lajin-lajin toeroen temoeroen dari itoe nikah, djikaloe siapa jang memberiken itoe harta hidoep lebih lama dari toenangannja jang di memberiken

1) Dari perkaranja warissan harta-harta peninggalan melihat Kitab kadoewa Kab ka&oewabelas; fatsal 830 sasanipehnja 1'atsal 8 7 3 .

2) Melibat kitab katk'a Bab kasapoelueli fatsal 1666.

itoe harta Sahandenja di dalem soerat perdjnndjian nikah oetawa di dalem lajiu soerat pemberian tida di menantoe-ken, jang sahandenja siapa siapa jang di memberiken itoe harta bolehnja maninggal lebih dahoeloe, itoe harta harta tida menjatahkeii kapada anak-anahnja dan lajin-lajin toe-roen temoetoe-roennja.

Itoe pemberian poelang kombali kapada siapa-siapa jang memberiken itoe harta, sahandenja siapa-siapa jang di mem-beriken itoe harta dan anak-anaknja dan toeroen temoeroen-nja bolehtemoeroen-nja meninggal lebih dahoeloe dari siapa-siapa jang memberiken itoe harta.

FATSAL 179.

Katantoeannja fatsal 169, 171, 172 dan 173 di berla-koeken djoega boewat pemberian jang di seboeti di dalem ini pembahagian ka ampat.

BAB KADELAPAN.

Dari persakoetoeannja harta dan perdjandjian nikah aken nikahnja kadoewa dan ghajrah *).

FATSAL 180.

Djoega di mana nikahnja kadoewa dan ghajrah ada per-sakoetoeannja harta pada laki bini, sahandenja tida di menantoeken lajin perdjandjian di dalem soerat perdjandjian nikah.

FATSAL 181.

Tetapi sahandenja siapa-siapa bolehnja nikah kadoewa oetawa katiga kalinja, dan ija poenjanja anak-anak oetawa toeroen temoeroennja dari nikahnja jang dahoeloe, dan ija

*) Orang olanda daia jang di bersama-samakeo pada orang olanda, social! bertjereh' oetawa salah satoenja soeduli meninggal, boleli berist oetawa berlakiken kadoewa, katiga, kaampat kali sasoekanja sendiri.

nikah kombali dengan sjarth persakoetoean harta, ija poenja laki oetawa isteri baharoe tida boleli dapet oentoeng lebih banjak dari sabahagiannja satoe-satoe anak oetawa anak anaknja itoe anak, dan itoe oentoeng salamanja tida boleli lebih besar dari saperapatnja dari peninggalannja itoe laki oetawa perampoean jang bolelinja berkawin kombali.

Itoe anak-anak oetawa toeroen-temoeroennja laki oetawa perampoewan jang bolehnja berkawin kombali, sasoedahnja bapanja oetawa iboenja bolehnja maninggal, boleh menagih-ken di hadepannja hakim biarlah bahagiannja lakinja oe-tawa bininja baharoe (ija orang poenja bapa oeoe-tawa ma tiri) di koerangken oetawa di mengetjilken sapatoe.tnja, dan kalebihannja di mendjatoohken di dalem harta pening-galannja,

FATSAL 182.

Djikaloe djanda lelaki oetawa perampoewan jang poenjanja anak oetawa toeroenan dari nikahnja jang dahoeloe meng-harep berkawin kombali maski di dalem soerat perdjan-djiannja nikah tida boleh memberiken kapada lelakinja oetawa isterinja jang baharoe kalebihan dari katantoeannja fatsal 181.

FATSAL 183.

Lelaki bini tida boleh memberiken satoe pada lajin

Lelaki bini tida boleh memberiken satoe pada lajin

In document Tanah Hindia Nederland. (pagina 57-87)