• No results found

S t .

Pada menjataken hal ketraugan.

FASAL 137.

Siapa jang berkata mempoenjai hak atas sasoewatoe barang atawa harta banda, — maskipon ija mendawa atau di davva

— maka wadjib atasnja aken menoendjoek ketrangan aken menegohken perkata-annja itoe.

— 98 —

FASAL 138.

Adapon hal menoendjoek ket,rangan itoe lelah di atoer pada oendang-oendang atas anak negri, di namai Inlandsen Reglement, moelainja dengan lasai 465, maka hendaklah sahbat-sahbat membatja fasal itoe.

bagipon hal itoe di atoer oleh agama dan adat bangsa fslam, maka itoepon haroes di endahken djoega.

FASAL 139.

Dari pada hal daja oepaja, jan,» boleh di persembahken oleh jang mendawa dan jang di davva itoe masing-masing , aken menerangken haknja, tiada oesah kita terangken lagi, kerena segala .itoe soedah di atoer pada fasal 167 Inlandsch Reglement, jang telah ada salinannja dengan behasa Melajoe.

Pada ineujataken hal ketrangan den »M n soera t.

FASAL 440.

Antara soerat-soerat jang di persembahken kepada hakim, aken menerangken barang soewatoe perkara, maka pertama-tama di endahken soerat sah.

Adapon soerat acte jang sah, ja-itoe jang di perboewatken seperti boenji atoeran oendang-oendang, oleh notaris atau amtenar jang sah, maka soerat iloe mendjadilah ketrangan jang samporna pada antara pihak sebelah menjeblah dan warisnja dan barang siapa beroleh hak marika itoe, ja-itoe atas barang jang terseboet pada soerat itoe ; maskipon sekedar membri tahoeken barang soewatoe sahadja, melainken asal terbit, duri pada jang pertama-tama di seboet pada soerat itoe djoewa adanja.

FASAL 444.

Segala soerat-soerat jang sah, jang di perboewatken oleh

— 9 9

-Notaris atau amtenar-amtenar, bangsa Eropa, wadjib di per-boewatken dengan menoeroet atoeran hoekoem.

Segala soerat Notaris jang tiada di perboewatken dengan menoeroet atoeran hoekoem, ja-itoe koerang koewat , hanjalah di pandang seperti soerat jang di perboewatken di bawah tangan, itoepon djikaloe soerat itoe soedah di tapak tangan oleh orang itoe, jang mengadap.

Kepada masing-masing Notaris soedah di telapken wates koewasanja, maka djikaloe ija membikin soerat pada tempat laen, j;mg di loewar wates koewasanja, maka soerat itoe 'iada halal.

FATAL 14-2.

Segala soerat, jang asalnja dari anak negri dan orang jang di samaken dengan anak negri, jang di perboewatkennja di bawah tangan, dan jang di akoewi oleh orang jang di lawan dengan soerat itoe, atau jang di akoe dari pada djalan jang sah, maka soerat jang demikian itoe mendjadilah ketrangan jang samporna rijoega atas jang menaroh tapak tangan pada soerat itoe, dan atas warisnja, dan atas orang jang beroleh hak marika itoe, seperti soerat jang sah djoega.

PASAL 143

Maka soerat di bawah tangan, maka artinja itoe soerat jang di perboewatken oleh kadoewa belah pihak sendiri, tiada dengan pertoeloengan Notaris.

Dalam Wet tiada di tentoeken bageimana roepa soerat itoe misti di bikin, djoega tiada di tetapken dengan bahasa apa misti di toeliskennja.

Tiada ferdoeli siapa jang menoelis itoe, djoega tiada farloe di sehoetken tanggal harinja dan tempat di mana di perboe-watkennja , asal sadja soedah di taro tapak tangan oleh orang jang membikin perdjandjian dengan soerat itoe (libatlah

soe-— 4 0 0

-rat Staatsblad tahon 1867 nomor 29, fasalnja jang pertama dan fasal 1875 Burgerlijk Wetboek).

Tjap tiada di akoe sah seperti tapak tangan.

Tanda aken ganti tanda tangan, jang biasa di namai oleh orang banjak kaki aijam, djoega tiada terpakei, maskipon soedah di akoe sah oleh doewa orang laen, atau lebih dari pada itoe.

Soerat-soerat jang pakei tanda kaki ajam tiada sekali-kali-pon bergoena di dalam hoekoem, kerana tiada koewat dan tiada boleh di trima seperti membri ketrangan atau membri sangka.

FASAL 144.

Aken tetapi soerat di bawah tangan, jang di tapak tangan dengan sepertinja oleh sa'orang anak negri atau oleh sa'orang jang di samaken dengan bangsa negri, ja-itoe membri ke-trangan jang semporna, baik pada dirinja sendiri, baik pada warisnja, baik pada barang siapa djoega jang aken beroleh hak marika itoe, sama seperti soerat jang sah, jang di per-boewatken di hadapan Notaris, asal sadja soerat itoe diakoei oleh orang jang di lawan dengen soerat itoe, maskipon orang jang bertapak tangan itoe menjangkalken toelisan atau tapak

tangannja, djoea hakim boleh trima soerat itoe seperti mem-bri ketrangan jang sah, djika dapat ketrangannja.

FASAL 145.

Mas hal soerat-soerat pengakoe'an dan perdjandjian aken membajar oewang atau membri barang jang berharga, ada atoerannja jang laen, jang termoewat pada soerat Staatsblad tahon 1867 nomor 29, fasal A, bahgiannja jang pertama (fasal 1879 Burgerlijk wetboek) terseboet di dalamnja bahoe-wa antero soerat itoe, dari abahoe-walnja datang kepada achirnja, wadjib di toelies dengan tangan jang berhoetang sendiri.

Djika antero soerat itoe tiada di toelies oleh jang berhoetang

—101 —

sendiri, boleh ija toelies 'djoemlah hoetangnja sahadja, te-tapi sekaliannja dengan hoeroef dan dengan sempornanja, maka di toeliesnja dengan tangan jang berhoetang sendiri serta di sanken dan di tegohken dengan tapak tangannja, djika tiada bikin itoe, kemoedian hoetang atau perdjandjian itoe di sangkalken maka soerat itoe tiada di trima seperti soe-rat kelrangan jang semporna, melainken di pandangnja seperti membri djalan aken mendapat ketrangan jang semporna.

FASAL 146.

Barang apa jang lerseboet pada fasal 145 di atas ini tiada boleh di kenaken pada perkara perniaga'an.

Atas prihal soerat-soerat dagang jang berharga oewang ada aloerannja sendiri, jang termoewat pada soerat Staatsblad tahon 1867 nomor 29, fasalnja jang ketoedjoeh.

FASAE 147.

Pada soerat Staatsblad tahon 1867 nomor 29, fasalnja jang kalima, adalah di tentoeken, adapoen djikaloe

bersala-han djoemlah oewang jang terseboet pada soerat hoetang itoe dengan djoemlah jang di toelisken pada pengakoe-an itoe, maka d]oemlah jang terkoeranglah jang di akoe ter-hoetang, maskipoen soerat itoe serta dengan pengakoewan itoe tertoelis oleh orang jang berhoetang itoe sendiri, me-lainken djikaloe boleh di njataken jang mana tersalah.

FASAL 148.

Adapoen segala soerat jang di perboewalken di bawah tangan, tentang tarichnja (tanggal harinja) tiada boleh di pakei aken melawan orang lain dari pada jang menaroh ta-pak tangannja pada soerat itoe, melainken dari pada hari jang soerat itoe di tegohken oleh amtenaar jang sah atas hal itoe dan di moewatkennja kedalam daftarnja dengan me-noeroet atoeran jang aken di tetapken oleh Sri Padoeka jang di Pertoéan Besar Gouverneur Djendral, atau dari pada hari

— 102 —

jang orang jarig menaroh tapak tangannja atau sàorang da-lam antara marika itoe telah meninggal doenia, atau dari pada hari jang soerat itoe kéadaânnja di njataken dengan soerat di perboewatken oleh amtenar jan» sah itoe, atau ke-adaan soerat di bawah tangan itoe di akoe dengan social oleh orang jang di lawan dengan soerat di bawah tangan itoe.

Maka boenji fasal 99 dari pada atoeran atas djalan men-diriken hoekoem jang baharoe dan mengganliken jang lama dengan jang baharoe itoe, kenalah pada hal ini.

Hendaklah sahbat memareksa boenji soerat Staitsblad la-hon 1867 nomor 29 lasai 6, berhoeboengan dengan fasal 1880 Burgerlijk Wetboek.

FASAL 149.

Djikaloe ada soerat acceptatie, atau soerat wissel, atau la n-laen soerat sebageinja, serta perdjandjiannja dan perse-rahan jang tertoelis padanja, dan djikaloe jang menaroh ta-pak tangan pada sekalian itoe anak negri atau orang jang di samaken dengan anak negri, dan lagi djikaloe di pinta oleh orang jang berfaedah dalam sekalian itoe, maka soerat dan toelisan itoe haroes di saksiken oleh Notai is atau oleh amtenar, bangsa Eropa, jang di sahken atas pekerdjaàn itoe, mengataken:

1. bahoewa di kenalnja aken orang jang niennroh tapak tangannja itoe.

2. bahoewa telak di artikeinja, dengan njata, boenji soerat dan toelisan il< e kepada orang itoe.

3. bahoewa satelah itoe maka orang itoe menaroh ta-pak tangannja di hadapan Notaris atau di hadapan ainlenar itoe.

FASAL 150.

Maka boekoe orang dagang, djikaloe seniporna atoerannja

—103 —

boekoe itoe, boleh mendjadi ketrangan aken melawan orang jang tiada berdagang, aken hal matjam barang dan banjak-nja barang jang terseboet dalam boekoe itoe, jang telah di inasoekkennja kepada orang JHng tiada berdagang itoe; ija-itoe djikaloe boleh di terangkennja dari pada djalan jang lain, bahoewa orang dagang itoe biasa ija mengoetangken barang seperti jang ito: kepada orang jang di lawannja itoe, dan lagi djikaloe pioelangnja di tegohkennja dengan soempah.

Djikaloe orang dagang itoe telah meninggal doenia maka wadjiblah atas warisnja bersoempah bahoewa pada sangkanja, jang terbit dari pada hati jang soetji, bahoewa soenggoeh

ada hoelang itoe dan belom di baijar.

Maka kitab hoetang pioetangnja orang dagang boleh djoe-ga mendjadi ketrandjoe-gan aken melawan dia sendiri, djikaloe boekoe itoe tiada semporna atoerannja.

FASAL 151.

Boekoe dagang itoe wadjib di pegang dengan atoeran jang semporna, di toelis di dalamnja segala oewang jang masoek dan kaloewar pada satiap-tiap hari, djangan di tinggalken tempat jang kosong, soepaija boleh di toelis barang soewa-toe di blakangkali, dan djangan di tambahken soewa-toelisannja, baik di alasnja sabaris, baik di bawahnja, baik di

sam-pingnja.

Djikaloe mendjadi tjidera, sahingga hoelang itoe tiada di akoeï, maka di wadjibken atas orang dagang itoe atau wa-risnja aken bersoempah, artinja bersoempah jang ploetang itoe ada benar, tiada oesah bersoempah jang sahantéro boe-koe iloe benar.

FASAL 152.

Djikaloe ada perboewatan jang tiada sahantéronja di sang-kalken, atau kaàdaànnja boleh di njataken, tetapi boekan dengan ketrangan jang semporna, maka ada tjidera aken

—104 —

hal pada bila mana perboewatan itoe di perboewatken, dan pada bila mana barang itoe telah di serahken, dan sebagei-mana matjemnia dan banjaknja, dan berapa harganja, maka aken menjelesihken tjidera jang demikian itoe, antara soe-dagar dengan soesoe-dagar, bolehlah di pakei boekoe dagangnja, jang, semporna boewatannja, aken mendiriken ketrangan.

Djikaloe belom^sah boekoe dagang itoe, sebab kematian, ma-ka djima-kaloe ferloe boleh di pertegohken dengan soempah djoega; aken tetapi ketrangan itoe boleh di lawan dengan ketrangan jang lain.

§

3-Pada meiijataken hal saksian.

FASAL 153.

Segala perkara-perkara, jang di dawaken pada Landraad, baik besar baik ketjil harganja, dan bagimana djoega dje-nisnja, boleh di terangken oleh saksi-saksi, djika di pinta oleh anak negri atau oleh orang-orang jang di samaken de-ngan anak negri, jang beratjara itoe, dan djikaloe di idzin-ken oleh Landraad.

Sahingga soerat-soerat jang sah, jang di namai akte itoe, djika di kataken tiada benar boenjinja, djoega boleh di la-wan dengan saksi.

Aken tetapi, dalam pada itoepon, hendaklah di fikir dan di timbang dhoeloe, maka djikaloe pada pendapatan Land-raad bahoewa saksi itoe tiada bergoena aken menjelesihken perkara itoe maka djanganlah di brie idzin aken mendengar saksiannja.'

Menoeroet lasai 154 lnlandsch Reglement, bahgiannjajang kadoewa, maka di larang, tiada boleh Landraad bertanja-tanja pada saksi-saksi aken perbertanja-tanjaàn jang tiada berfaedah.

FASAL 154.

Djikaloe hanja satoe orang jang membri saksiannja dengan

— 1 0 5 — "

tiada di bantoe dengan ketrangan pada djalan jang lain maka saksian jang demikian itoe tiada boleh di pertiaijai pada djalan hoekoem. (')

FASAL 155.

_ Djikaloe ada bebrapa orang jang membri saksiannja, ma-sing-masing atas bebrapa kedjadian, tetapi bersetoedjoe-an dan berhoeboengan satoe dengan satoe, maka boleh saksian lloe mendalangken ketrangan alas perkara jang tentoe; da-lam hal jang demikian itoe maka atas hakimlah mempertjajaï atau tiada mempertjaijai' saksian jang demikian itoe, dengan menimbang segala hal ahwalnja.

FASAL 156.

Adalah terseboet pada fasal 175 Inlandsen Reglement, ba-hoewa tiap-tiap saksian wadjib di kataken dengan sebabnia jang membri pengatahoean atas barang jang di saksiken.

Djikaloe perasaan atau persangkaan, jang terbit sebab ber-fikir-fikir sahadja, tiada boleh mendjadi saksian.

Maka saksi itoe wadjib ija mengatahoewi barang apa jang di saksiken olehnja, ija misti soedah dengar atau lihat de-ngan mata sendiri aken perboealan jang menimboelken per-kara itoe, djika tiada, maka tiada boleh di katakenbahoewa ija mengatahoewi itoe.

Djikaloe sàorang bersaksi di dalam perkara sivil, serta mengakoe bahoewa ada barang soewatoe hak pada salah soe-watoe pihak jang beratjara, maka wadjib atas saksi itoe aken menerangken hak itoe. Djikaloe dengan persangkaan saha-dja, maka tiadapoen berfaedah, melainken atas hakimlah aken melakoeken hoekoem atas persangkaan, itoe djoega

(*) Pada fikiran orang lanjak, bahoewa djikaloe tjoema satoe saksi sahadja nada goenanja. Salah sekali fikiran itoe, kerna di lentoeken dalam Wet, satoe

saksi djoega ijoekoep asa) di bantoe dengan ketrangan pada djalan jang laen.

— 106 —

djika ada hal ahwal jang soedah terang dan njata, jang me-ncgohkcn persangkaan hV>e.

Aken tetapi, persangka'an dan iïkiran saksi itoe, maski-poen tiada di trima seperti saksian, boleh djoega di endah-ken oleh hakim seperti ketrangan, djikaloe di timbang oleh hakim bahoewa ada perhoeboengan antara barang jang soe-dah di dengar dan di lihat oleh saksi iloe dengan barang jang di tjahri ketrangannja.

F ASAL 157.

Maka di dalam menimbang saksian, wadjiblah atas hakim memperhatiken baik-baik aken sega'a orang jang membri saksian itoe, ija-itoe :

PERTAMA: Atas hal setoedjoenja sa-orang dengan sa-orang.

Oepamanja, di dalam sasoewatoe perkara ada doewa sak-si, aken tetapi perkata-an doewa saksi itoe berlaenan sekali, hingga tiada tjotjok satoe sama laen, maka nistjaijalah salah satoe dari pada doewa saksi itoe berdoesla dan tiada boleh di perljaijai'. Aken tetapi, djikaloe atoerai saksi kadoewa-nja, alas pokok perkara itoe, tjotjok satoe "dengan laen, melainken ada hal sedikit jang koerang moefakat. maka ha-roes hakim mempertjaijai doewa saksi itoe, sebab misti di timbang bahoewa perkata-an dan ljerita-an dari doewa orang poenja moeloel selama-lamanja tiada boleh tjotjok sekalian, misti ada peibedahannja sedikit, tapi hakim djangan me-ngendahken itoe, asal saksian doewa orang 'itoe tjotjok de-ngan pokok perkara jang di preksa itoe.

KADOEWA: Danlagi di perhatiken baik-baik atas hal satoedjoe-nja saksian itoe dengan barang jang lelah di ketahoewi dari pada djalan jang lain-lain aken perkara jang di atjaraken itoe.

KATIGA: Sebagi lagi di peibatiken baik-baik, kaloe-kaloe ada sebab jang boleh mendatangken tjenderong kepada doesta kepada saksi itoe.

407

Sahabat persahbatan dan prihal kesatroewan dan sebagei-uj'a iioe boleh rnembri lantaran kepada saksi-saksi aken mem-bri saksian jang koe ran g benar, aken menoeloeng sahbatnja atau aken menindih satroenja, maka wadjib atas hakim aken' beringat itoe, tiada boleh di laleiken.

KA'AMPAT: Wadjib alas hakim memperhatiken baik-baik matjam saksi itoe atas prihal kelakoewannja, dan pri adatnja, dan lagi pangkatnja,

Sa'orang saksi, jang pri kelakoewannja dan addnja djelek msljaja koerang di pertjajai.

Sa'orang ketjil, jang bebal, boleh rnembri saksian jang tia-da benar, sebab kabodo'annja, maskipon tiatia-da dengan senga-dja, dan tiada dengan maksoed aken menoeloeng atau aken menindih pada barang soewatoe pihak jang beratjara itoe.

Kerana itoelah maka di wadjibken atas hakim aken memper-hatiken pangkatnja saksi-saksi.

KALMA: Sjahadan lagi, di perhatiken baik-baik, oleh ha-kim, aken segala hal ahwal jang boleh menambah atau me-ngoerangken kapertjaja'an tentang saksi-saksi itoe.

Hakim itoe, haroes mamandang aken sikapnja saksi-saksi itoe, dan bitjaranja di hadapan sidang, dan sebageinja, ke-rana dari pada sekalian itoe, aijap kali, boleh kentara, ada-kah atau tiadaada-kah saksi itoe bersaksi dengan sabenarnja.

Dari pada benar tiadanja perkata'an saksi itoe, banjakan bergantoeng pada timbangan hakim sendiri, tetapi pada hal itoepon djanganlah hakim mengataken fikirannja dengan boela toeh, wadjib alasnja aken mengataken sebabnja, kerana apa tiada di pertjajai aken saksi itoe.

% *•

Pada menjataken hal persangka-an,

FASAL 158.

Persangkaan jang tiada persandarannja pada atoeran

oen-— •108 oen-—

dang-oendang, tiada boleh di endahken oleh hakim dalam mermetoesken perkara, melainken djikaloe berat serta dengan saksama dan lentoenja persangkaan itoe, dan lagi setoedjoe

satoe dengan satoe.

FASAL 159,

Dari pada boenji lasai 177 Inlandsch Reglement, njatalah, hahoewa wadjib atas hakim menimbang 'dahoeloe , djanganlah menarima persangka'an segala roepi, melainken di trimanja persangka'an jang berat serta dengan saksama dan lentoe, ijalah jang bergoena aken mendjatohken kapoetoesan jang benar.

Dan lagi persangka'an itoe misti setoedjoe satoe dengan satoe. Djikaloe soewatoe persangka'an berdiri sendirian, maka tiada boleh mendjadi ketrangan jang semporna, misti ber-hoeboengan dengan lain-lain persangka'an jang menoeloeng satoe sama lain, sopaja mendjadi koewat.

Aken persangka'an itoe, koewat tiadanja bergantoeng pada timbangan hakim jang wadjib menimbang hal itoe dengan bidjaksananja.

$

a-Pada menjataken hal pengakoe'an

FASAL 160.

Pengakoe-an jang di kataken di hadapan hakim, mendjadi ketrangan jang semporna atas orang jang mengataken dia, baik ija mengataken sendiri, baik ija mewakilken orang lain

aken mengataken baginja.

FASAL 161.

Maka djikaloe sa'orang jang di dawa soedah mengakoe di hadapan hakim bahoewa dawanja jang mendawa itoe betoel dan benar, maka pengakoe'an itoe wadjib di pandang seperti

— 409 —

ketrangan jang semporna, maka tiada oesah di briken ke-trangan jang lebih djaoeh.

FASAL 162.

Maka pengakoe'an itoe terbahgi dalam doewa bahgian,ja-itoe:

1. pengakoe'an di hadapan hakim, seperti jang soedah di terangken dalam doewa fasal di atas ini, dan

2. pengakoe'an di loewar hakim.

Adapon pengakoe-an di loewar hakim itoe, boleh dengan soerat, boleh dengan toetoer kala, boleh dengan sa'orang diri, boleh dengan wakil.

FASAL 163.

Djikaloe ada saksian jang di kalaken dengan toetoer kata, dan di loewar djalan hoekoem, maka atas hakimlah monim-bangken saksian jang demikian itoe dengan bidjaksananja (bo-leh di trima sah, bo(bo-leh djoega di toelak).

FASAL 164.

Adalah di tentoeken pada fasal 180 Inlandsen Reglement, bahoewa tiap-tiap saksian hendaklah di ambil dari awalnja datang kepada achirnja, dan tiada boleh hakim mengambil separohnja dan memboewang separohnja aken memberatken orang jang membri dia, melainken djikaloe doestanja di te-rangken senjata-njatanja oleh orang jang berhoetang aken melepaskan dirinja.

§ 6 .

FASAL 165.

Pada menjataken hal soempah.

Sabermoelah ,— tatkala di karangken oendang-oendang atas anak negri, jang di namai Inlandsch Reglement itoe, maka soedah di bri nasehat oleh Prokurenr Djendral, soepaja

dja-—140 —

nganlah perkara-perkara sivil di soeroeh memoetoesken dengan soempah, sebab pada antara orang ketjil, bangsa anak negri, djarang ada jang mengarti koewat dan beratnja soempab, maka moedah marika itoe bersoempah dengan sia-sia , sahingga kapoetoesan-kapoetoesan Landraad, jang di djatobken oleh kerana soempah, mendjadi tiada adil.

Aken tetapi nasehat Prokureur D,endral itoe "tiada di toeroet melainken di tolak oleh Radja jang menetapken oendang-oendang jang terseboet, kerana di timbang bahoewa di dalem koraän djoega di farloeken soempah aken menegohken perkara-perkara jang gelap, maka orang Islam nistjaja sampei me-ngarti adapon soempah itoe ada soewatoe perkara jang berat.

Aken hal orang-orang kafir, ja-itoe jang menjembah berhala, brangkali djoega marika itoe tiada akoeï koewatnja soempah kerana adat istiadatnja tiada sama seperti orang Natsarani dan orang Islam, aken tetapi marika tahoe betoel, bahoewa soem-pah dalam hoekoem ja-itoe ada soewatoe perkara jang amat berat dan djika bersoempah palsoe boleh di hoekoem aken dia dengan hoekoeman jang amat sänget.

Satelah di timbang sekalian itoe maka djadilah di telapken lasai 159 dan fasal 460 Inlandsen Reglement.

FASAL 166.

Adapon soempah itoe terbahgi dalam doewa bahgian, ja-itoe :

1. soempah jang di titahken oleh hakim kepada salah soe-watoe pihak jang beratjara itoe.

2. soempah jang di djoendjoengken oleh sebelah pihak jang beratjara kepada sebelah pihak (moesoehnja).

Maka segala soempah itoe wadjib di djalanken dengan menoeroet agama orang jang bersoempah itoe.

FASAL 167.

Tiap-tiap soempah, djikaloe di dalem perkara sivil, wadjib

H l

-rti titahken oleh Landraad, dengan soerat kapoeloesan (vonnis).

FASAL 168.

Djikaloe ada davva, atau ada djawab alas dawa, jang

Djikaloe ada davva, atau ada djawab alas dawa, jang