• No results found

BAB JANG I

In document c^5cf HDTDI-BELAMDA, (pagina 68-78)

Tentang dairah hoekoem siqsa, tentang oendang"2 jang menetapkan hoekoem siqsa, tentang

seli-sih antara kadjahalan dan pelang-garan, tentang pentjobaän.

Sabermoela. Apa jang diatoer oleh hoekoem siqsa di tanah Hindi-belanda, kita soedah mendapat tahoe. Ada-poen hoekoem siqsa itoe menetapkan perboewatan apa di-larang atawa disoeroeh di tanah Hindi-belanda dan siqsa apa jang mengenai orang jang tijada fadloeli akan larangan atawa perintah itoe.

Maka samoewa orang jang ada di tanah Hindi-belanda, baik orang kaja, baik orang miskin, baik orang besar, baik orang ketjil, tâloq dengan ( = onderworpen aan) hoekoem siqsa itoe ; orang enropa dan jang disamakan täloq dengan hoekoem siqsa jang ditetapkan bagi dij a, anaq boemi dan jang disamakan täloq dengan hoekoem siqsa jang

ditetap-kan bagi marika itoe (fatsal 25 A. B.),

Maka hoekoem siqsa hindi-belanda bijasa mempoenjai koe-wasa sehadja di dalam daï'rah tanah Hindi-belanda. Arti-nja: hoekoem siqsa bijasa mengenai sehadja perboewatan atawa kalalaian jang soedali djadi dalam tanah Hindi-belanda (ijaitoe dalam tanah gouvernement). Maka dalam hal hoe-koem siqsa jang bijasa dihitoeng lagi saperti dairah gou-vernement hindi-belanda: laoet sampai tiga mil djaoelinja (zeemijl = 1855 m.) dari darat (})

Adapoen perboewatan loewar tanah Hindi-belanda itoe, hoekoem siqsa kita bijasa tijada menghirau ( = menfadloeli-kan). Apa di negeri Perantjis ada orang mentjoeri, apa di tanah Inggeris satoe orang meloekakan atawa memboenoeh lain orang atawa membakar lain orang poenja roemah, itoelah jang gouvernement hindi-belanda bijasa tijada fadloeli.

Dalam perkara2 jang demikijan gouvernement sini bijasa memoelangkan koewasa siqsa kepada regeering negeri, di mana perboewatan itoe soedah djadi.

Hanja dalam hal jang tijada kepalang ( = buitengewoon) maka hakim hindi-belanda dipanggil djoega akan memoe-toeskan perkara jang demikijan, ijaitoe:

1. kalau saorang, baik pedoedoeq ( = ingezetene) (3) tanah Hindi-belanda baik tijada pedoedoeq tanah Hindi-belanda di dalam negeri asing ( = buitenland) memboewat satoe kadjahatan melawan kasenangan dan kasantosaän (== rust en veiligheid) di tanah Hindi-belanda, atawa salah memboewat palsoe atawa meniroe oewang jang lakoe di tanah Hindi-belanda, atawa salah mendjalankan itoe oewang, atawa salah meniroe tjap gouvernement hindi-belanda ini.

(1) Verg. Stbl. 1882 no. 115. Volkenrechtelijk is het niet geheel zeker, hoever het territoir van een staat zich zeewaarts uitstrekt, („terrae potestas finitur ubi finitur armorum vis") maar minstens toch tot ée'n zeemijl van de knst. Zie Woolsey „Introduction to the study of international law", biz. 168.

In 't nederlandsche strafrecht neemt men ook drie zeemijlen als grens aan.

Zie Mr. van Hamel „Inleiding tot het nederlandsche strafrecht", Dl. I blz. 139.

(2). JaDg dikatakan „ingezetene" atawa „pedoedoeq" hindi-belanda: samoewa orang jang soedah lahir di tanah Hindi-belanda atawa dengan idzin

gouver-nement beroemah di tanah itoe.

Tetapi kadjahatan ini bijasa boleh diperiqsa dan dihoe-koem sehadja oleh hakim siqsa sini apabila sakitan kemoe-dijan hari datang ka tanah Hindi-belanda (i)

Maka dija boleh datang atawa oleh sendirinja atawa dengan permintaan regeering sini kepada regeering negeri asing dija boleh ditangkap oleh regeering negeri asing lantas diserahkan olehnja kepada regeering sini Maka itoe namanja

„uil levering".

Uitlevering itoe diatoer dalam tractaat ( = perdjandjian) jang diperboewat oleh gouvernement sini dengan masingS negeri dan bijasa tijada boleh diberi kalau si sakitan men-djadi rajat dalam negeri jang dimintai uillevering itoe. (2)

2. kalau saorang pedoedoeq tanah Hindi-belanda di loewar tanah itoe soedah memboewat satoe kadjahatan atas lain pedoedoeq hindi-belanda.

3. kalau saorang pedoedoeq hindi-belanda di loewar tanah itoe soedah salah: memboenoeh orang, membakar roemah, merompaq, mentjoeri dengan petjahan barang atawa meloe-k a meloe-k a n orang atawa dengan membawa sendjata atawa ber-sama dengan lain orang lebih dari doewa dan dengan hal kaberatan, samoewa kalau si teranijaja djadi sijapa2 djoega ;

4. kalau saorang jang boekan pedoedoeq di tanah Hindi-belanda di loewar tanah itoe soedah memboewat kadjahatan jang terseboet tadi (di bawah fatsal 3) dan si teranijaja mendjadi pedoedoeq hindi-belanda.

Maka dalam hal jang terseboet di bawah fatsal 2, 3, dan 4, djoega perkara hanja boleh diperiqsa dan dihoekoem, apabila si sakitan terdapat di tanah Hindi-belanda, atawa dari dija datang oleh sendirinja atawa dengan uitlevering.

Dan lagi dalam hal ini (fatsal 2, 3, dan 4) perkara tijada

(1). Alleen ala het feit is gepleegd in het buitenland door een ingezetene van N. I die hier voor den europeeschen strafrechter thuis behoort, dan fem het vervolgd worden, ook zonder dat de beklaagde hier in Indië vrijwillig of onvrijwilig is teruggekeerd. Maar de vervolging moet zich dan natuurlijk bepalen tot eenc wederspannig verklaring aan de wet.

(2). Dalam Stbl. 1883 uo. 188 terdapat atoeran tentang uitlevering jang diminta oleh negeri asing kepada regeering Hindi-belanda,

boleh diperiqsa dan dihoekoem di sini, kalau itoe perkara telak habis diperiqsa di negeri asing dan si sakitan soedah mendapat lepas dari hakim asing atawa soedah dihoekoem dan soedah menanggoeng hoekoeman itoe.

Lain lagi dari pada hal jang terseboet di atas, maka hakim siqsa di tanah Hindi-belanda berkoewasa djoega akan menghoekoem kasalaban jang diperboewat di laoet besar ( = open zee) atas kapal jang beroemah di tanah Hindi-belanda, baik sakitan mendjadi rajat gouvernement sini baik rajat gouvernement lain. (')

Sjahdan. Maka jang terseboet di atas boleh menerangkan sampai di mana dairah hoekoem ( = rechtsgebied) hakim siqsa di tanah Hindi-belanda. Bijasa hakim ini boleh menghoe-koem sehadja perboewatan atawa kalalaian (jang disiqsakan dalam hoekoem siqsa hindi-belanda) kalau diperboewat di dalam tanah Hindi-belanda. Tetapi kadang2 djoega dija boleh menghoekoem perboewatan atawa kalalaian jang demikijan, soenggoehpoen diperboewat loewar tanah Hindi-belanda.

Maka perboewatan dan kalalaian apa jang disiqsakan oleh regeering Hindi-belanda, sabagaimana kita soedah mengata-kan dahoeloe, kadapatan—tentang perboewatan dan kalalaian anaq boemi dan jang disamakan — pertama2 dalam strafwet-boek voor inlanders en daarmede gelijkgestelde personen in Ned.

Indie, jang di tetapkan dengan koloniale ordonnantie pada tahoen 1872 dan moelai dipakai pada hari 1 Januari 1873.

Lebih dahoeloe dari pada itoe-ijaitoe pada tahoen 1848 — regeering soedah menetapkan satoe oendang ( = algemeene

(1). In zooverre geldt „selip is territoir" maar in nare algemeenheid is de regel onjuist. Voor Indie kunnen wij het in den tekst gezegde thans alleen nog maar aannemen op grund van algemeene regelen van volkenrecht. Voor Ne-derland is 't uitdrukkelijk bepaald—niet alleen voor schepen in volle zee—

hij art. 3 strafwetboek dat o. in. overgenomen is in het nieuwe ontw. stwh.

voor eur. in Ned. Ind. Maar 't moet aliijd zijn een /jemand schip en dat is in de Costa Rica Packet zaak uit het oog verloren door de Nieuwe Kotterdamsche courant (3 Augustus 189-1), „Take the crew away, let the abandoned hulk he met al sea, it now becomes property and nothing more.'' Zie Woolsey, t. a. p.

verordening) akan mengatoer beberapa hal hoekoem siqsa, jang perloe hendaq diatoer (Stbl. 1848 no. 6), pertama siqsa2 jang mana hanja boleh didjatohkan oleh hakim anaq bocmi. Tetapi hal jang tijada diatoer dengan oendang itoe bagi anaq boemi dan jang disamakan sampai talmen 1873 bijasa tinggal dipoetoeskan sapandjang sjarâ dan hadat marika itoe ( = inlandsche wetten en gewoonten) melainkan djika sjarä dan hadat itoe melawan permoelaän kaädilan, jang diakoe oleh segala orang ( = algemeen erkende

begin-selen van recht) (!)

Maka ketika ditetapkan kitab hoekoem siqsa pada ta-lmen 1872, Gouverneur-Generaal soedali menoeladan ( = me-noeroet tjonto) kitab hoekoem siqsa bagi orang europa dan jang disamakan di tanah Hindi-belanda jang soedah

dite-tapkan dengan satoe Koninklijk besluit pada tahoen 1866.

Adapoen Gouverneur-Generaal dalam hal ini soedah memakai idzin jang diberi kepadanja dalam fatsal 75 al. 2 R. R., ijaitoe akan menetapkan bahwa oendang3 hoekoem belanda (bagi orang europa dan jang disamakan), baik hoekoem burgerlijk recht baik hoekoem strafrecht, dengan perobahan atawa tijada dengan perobahan, hendaq berkoewasa djoega atas anaq boemi dan jang disamakan, atawa atas satoe behagijan dari marika itoe.

Maka hoekoem siqsa bagi orang europa dan jang di-samakan di tanah Hindi-belanda dari tahoen 1866 diper-boewat lagi dengan menoeladan kitab hoekoem siqsa jang pada weqtoe itoe dipakai di negeri belanda, karena diperintahkan dalam R. R. bahwa kaädilan atas orang

(1) Zie art. 1 Stbl. 1848 no. 6, art. 121 van het reglement op de admini-stratie der policie en de criminele en civiele rechtsvordering onder den inlander in N. I. [Stbl. 1819 no. 20J, art. 3 Alg. Bep. Feitelijk waren op Java de „in-landsche wetten en gewoonten" op 't gebied van strafrecht geheel op zij ge-schoven en werd rechtgedaan, ten minste door het Hooggerechtshof in revisie, waar de zaak niet bij de „bepalingen tot regeling enz" of een ander staatsblad ook voor de inlanders en d. g. geregeld was, naar analogie van het voor euro»

I-CïTjtn geldinde recht. ZieT. v. h. B., Dl. 2, Hz, 278 en v. v,

europa dan jang disamakan di tanah Hindi-belanda, baik dalam perkara civiel (serta dengan perkara pernijagaän = handelszaken) baik dalam perkara siqsa, hendaq menoeroet oendang3 ( = algemeene verordeningen), jang saboleli2 njœ bersatoedjoe ( = tjotjoq) dengan oendang2 jang dipakai di negeri belanda.

Maka kitab hoekoem siqsa jang pada talioen 1866 lagi berkoewasa di negeri belanda, ijaitoe sabetoelnja satoe kitab oendang3 perantjis. Adapoen diletakkan di negeri belanda pada talioen 1810, ketika negeri belanda itoe dibawab perintah radja perantjis (Napoleon I). Maka itoe kitab hoekoem tinggal berkoewasa lagi sasoedahnja negeri belanda soedah mendapat kabebasan kombali pada tahoen 1813.

Djadi: hoekoem siqsa bagi anaq boemi dan jang di-samakan di tanah Hindi-belanda asalnja satoe kitab hoe-koem perantjis.

Maka sekarang soedah beberapa tahoen, ijaitoe moelai daripada hari 1 September 1886, soedah dipakai di negeri belanda satoe kitab hoekoem siqsa jang bebaroe. Maka karena itoe — sapandjang perintah fatsal 75 R. K. — nanti ditetapkan djoega kitab hoekoem siqsa jang bebaroe bagi orang europa dan jang disamakan di tanah Hindi-belanda dan barangkali kemoedijan hari akan ditetapkan djoega kitab hoekoem siqsa beharoe bagi anaq boemi dan jang disamakan.

Sjahdan. Maka segala perboewatan atawa kalalaian, jang disiqsakan dalam Inlandsch strafwetboek atawa lain oendang2, dibedakan doewa roepa, ijaitoe :

1. pelanggaran ( = overtredingen) dan 2. kadjahatan ( = misdrijven).

Maka perbedaan ini ada penting sebab — sabagaimana soedah diterangkan lebih dahoeloe — tijap2 roepa kasalahan itoe bijasa diperiqsa oleh lain hakim dan dengan atoeran sendiri.

Maka apa sekarang namanja „pelanggaran" dan apa namanja ,,kadjahalari"}

Adapoen jang dinamai pelanggaran ijaitoe :

1. djika orang memboewat atawa melalaikan apa2 jang dilarang atawa disoeroeli dengan antjam siqsa dalam atoeran politie baik atoeran negeri ( = algemeene verordeningen), baik atoeran resident ( = gewestelijke keuren of reglementen), (!) atawa dalam atoeran negeri tentang hal bea dan pacht, kalau perboewatan atawa kalalaian itoe tij ada boleh dihoekoem lebih berat dari pada kerdja paqsa loewar rantai dan denda, sendiri3 atawa sama2, dengan atawa tijada dengan rampas barang ( = lerbeurdver klaring van goederen).

2. djika orang memboewat atawa melalaikan apa2 jang dilarang atawa disoeroeh dalam atoeran negeri tentang hal jang lain, kalau perboewatan atawa kalalaian itoe tijada boleh

dihoekoem lebih berat dari pada krakal ( = ten arbeidslelling aan de publieke werken voor de kost zonder loon?) dan denda, sendiri2 atawa sama3, dengan atawa tijada dengan rampas barang.

Maka jang namanja kadjahatan segala perboewatan atawa kalalaian, jang disiqsakan dalam atoeran negeri, jang tijada masoeq dalam doewa fatsal jang tadi.

Sjahdan. Kalau saorang anaq boemi memboewat apa2

jang dilarang atawa melalaikan apa2 jang disoeroeh dalam atoeran negeri atawa atoeran politie dari resident, maka dija boleh dihoekoem saperti soedah ditetapkan dalam hoekoem siqsa.

Kalau dalam hoekoem siqsa tijada ditetapkan siqsa atas perboewatan atawa kalalaian itoe, maka itoe tijada boleh dikatakan kadjahatan atawa pelanggaran, dan hakim tijada boleh menghoekoem itoe. Dan lagi ada perloe akan men-däwa orang dari melanggar hoekoem siqsa, bahwa atoeran

(1) Er is m. i. geen voldoende grond om onder de uitdrukking, „regle-menten en keuren" alleen gewestelijke keuren te verstaan, zooals Mr. van dei-Aa in zijne „Inleiding op het eerste boek van liet wetboek van strafrecht voor inlanders" schreef. Voor „algemeene verordeningen" aan het slot van't artikel moet men lezen : „andere algemeene verordeningen", wat al dadelijk daaruit blijkt, dat ook de wettelijke verordeningen op 't stuk van 's lauds middelen en pachten algemeene verordeningen zijn.

hoekoem siqsa soedah tetap pada weqtoe orang salah mem-boewat atawa melalaikan apa2.

Djikalau pada weqtoe itoe helom ditetapkan atoeranjang melarang dan menjiqsakan perboeatan atawa kalalaian itoe, sekalipoen kemoedijan hari soedah mendjadi atoeran jang demikijan, maka tijada boleh didjatohkan hoekoem atas perboewatan atawa kalalaian jang lebih dahoeloe itoe. Se-bab, sabagaimana terseboet dalam oendang2 (fatsal 2 A. B.):

„koewasa oendang atas hal jang di moeka sehadja, tijada atas hal jang soedah laloe."

Maka hoekoem siqsa saboleh2 nja menghoekoem sehadja perkara2 jang djahat. Djika orang memboewat apa2 jang dilarang, melalaikan apa2 jang disoeroeh, tijada dengan nijat ( = opzei), lagi tijada dengan salah (== schuld), melainken dengan tiba2 ( = bij ongeluk) sehadja, maka dija bijasa tijada dihoekoein. Djadi: dalam perkara siqsa bijasa perloe hen-daq diterangkan bahwa pada sakitan ada nijat atawa salah.

Akan tetapi di dalam perkara pelanggaran, orang merasa tijada perloe bahwa diterangkan nijat atawa salah sakitan, teggal ( = sebab) perboewatan atawa kalalaian ini dihoe-koem dalam negeri tijada karena memang djahat, melainkan karena kepala negeri merasa tijada boleh membijar per-boewatan atawa kalalaian itoe sebab hal jang lain, oepama : djangan sampai chazlnah ( = schal/eist) gouvernement kena roegi, djangan sampai djadi kadjahatan atawa tjilakaapa3. Sjahdan. Maka hoekoem siqsa bijasa menghoekoem se-hadja perboewatan atawa kalalaian, bijasa tijada menghoe-koem djika tjoema ada maqsoed djahat.

Adapoen kalau sa-orang bermaqsoed akan menipoe, akan mentjoeri, akan memboenoeh lain orang, tetapi tijada mela-koekan maqsoednja itoe, maka hoekoem siqsa tijada fadloeli.

Tetapi serta dija moelai melakoekan maqsoed djahat itoe, maka penljobaa'n ( = poging) ini kadang2 dihoekoem, ka-dang" tijada.

Adapoen pentjobaän itoe hanja boleh dihoekoem, djika si pendjahat soedah mengerdjakan apa2 jang mendjadi satoe

tanda kepada orang lain dari kadjahatan jang dijabernijat.

Tetapi djika si pendjaliat tijada menghabiskan kadjaliatan dari sebab maoenja sendiri, oepama dari sebab dij a menje-sal, maka di)a tijada dihoekoem.

Djika ada djandji ( = vereischten) jang demikijan, siqsa2

atas pentjobaän ada sapevti terseboet di bawah ini :

kalau kadjaliatan jang soedah habis boleh dihoekoem dengan hoekoeman mati atawa kerdja paqsa dalam rantai, maka pentjobaän dihoekoem dengan siqsa jang satoe angka di bawah siqsa itoe.

Adapoen di dalam lnlandsch Strafwetboek siqsa2 diatoer dengan angka2 sapandjang beratnja siqsa itoe.

Oepama : pemboenoehan orang boleh dihoekoem dengan hoekoeman mati, pentjobaän akan pemboenoehan boleh di-hoekoem dengan kerdja paqsa dalam rantai dari 5—20tahoen.

Tetapi djika kadjaliatan boleh dihoekoem dengan mati, atawa kerdja paqsa dalam rantai dan lagi dengan denda atawa dengan kepetjatan haq atawa dengan rampas ba-rang, maka siqsa3 tiga roepa ini tinggal sama sehadja.

Maka kalau kadjaliatan jang soedah habis boleh dihoe-koem dengan siqsa tijada lebih berat dari kerdja paqsa loewar rantai, maka lain dari pada djandji jang di atas tadi, pentjobaän dihoekoem sehadja, djika ditetapkan de-mikijan dalam fatsal oendang2 tentang kadjahatan itoe. Djika demikijan maka siqsa atas pentjobaän bijasa ada sama dengan siqsa atas kadjahatan jang soedah habis, tetapi kerdja paqsa loewar rantai diberi koerang sapertigaän.

Maka pentjobaän dalam perkara pelanggaran djoega di-hoekoem sehadja kalau tentang pelanggaran itoe ditetapkan demikijan dalam hoekoem siqsa. Dan kalau demikijan, hoekoeman atas pentjobaän bijasa sama dengan hoekoeman atas pelanggaran jang soedah habis.

Tetapi kalau pelanggaran jang soedah habis boleh di-hoekoem dengan kerdja paqsa loewar rantai, maka kerdja paqsa ini ada sapertigaän koerang djika ada pentjobaän sehadja.

Dan lagi kita haroes ingat bahwa pentjobaan dalam pelanggaran politie tijada sekali boleh dihoekoem, fatsal 4 Ini. Swb.

^ Maka apa jang sapandjang Ini. Stwb. soedah djadi pen-tjobaan jang terhoekoem (== strafbare poging) dan apa belom mendjadi pentjobaan jang terhoekoem, dan apa jang lagi ada pentjobaan jang terhoekoem dan apa soedah boleh dikatakan kadjahatan jang genap, itoelah kadang8 mendjadi samar ( = onduidelijk).

Tetapi sapandjang hoekoem siqsa salamanja orang tijada boleh disalahkan dengan pentjobaan, djika dija belom mengerdjakan apa3 jang mendjadi satoe tanda jang terang dari kadjahatan jang dija bernijat.

Djadi sijapa jang membeli satoe keris akan memboenoeh seteroenja, dari sebab perboewatan itoe belom boleh di-katakan „salah pentjobaan memboenoeh orang".

Tetapi kalau dija mengadang seteroenja, lantas menikam akan seteroe itoe, soenggoehpoen tijada mengenai dija, maka.

ini perboewatan betoel mendjadi satoe pentjobaan jang terhoekoem akan memboenoeh orang.

Maka demikijan djoega djika sa-orang maling, jang maoe mentjoeri di roemah orang, hendap ( = djalan dengan ber-semboeni) koeliling roemah itoe, dengan toenggoe sampai orang dalam roemah tidoer, dari sebab ini sehadja dija tijada boleh dikatakan salah mentjoba mentjoeri.

Sekalipoen kalau si pendjahat soedah menggali satoe lobang di bawah roemah atawa soedah memotong tali jang mengikat pagar atawa pintoe roemah sampai dija boleh masoeq dalam roemah itoe, tetapi belom memegang barang apa2, maka sapandjang timbangan kebanjakan hakim, djoe-ga sapandjang timbandjoe-gannja Fof Besar di Betawi, si pen-djahat belom boleh dihoekoem dari sebab salah mentjoba mentjoeri.

Sebabnja jang namanja pentjoerijan sapandjang Ini. Stwb.

ijaitoe: mengangkat barang dan dalam hal jang terseboet tadi si pendjahat belom moelai angkat apa3. Beharoe kalau

s.

si pendjahat soedah memegang barang, maka boleh dibilang bahwa dija moelai mengerdjakan kadjahatan jang dija ber-maqsoed.

Memang, kalau barang soedah diangkat, sekalipoen belom dibawa djalan oleh si pendjahat, maka perboewatan ini tijada boleh dinamai penljobacin lagi melainkan penljoerian jang soedah genap.

Maka hakim jang ada koewasa akan menghoekoem ka-djahatan atawa pelanggaran jang soedah genap, mempoenjai koewasa djoega akan menghoekoem pentjobaän akan ka-djahatan atawa pelanggaran itoe.

BAB JANG KA II.

In document c^5cf HDTDI-BELAMDA, (pagina 68-78)