• No results found

API, OBAT BEDIL

In document BOEKOE PENGADILAN 152 z ^M (pagina 155-180)

Soerat peratoeran dari permasoekan, pendjoewalan, mem-poenjai bedil-bedil dan laen-laen sendjata api dan obat bedil,

STAATSBLAD 1828 No. 58.

Besluit dari Kommissaris Generaal tanggal 8 Septem-ber 1828 No. 26.

Sjahdan maka di iimbangkenlah perloe adanja aken menetapken pengatoeran jang keras dan jang terlebi tjoe-koep betoel dalem hal kasi masoek, mendjoewal dan menjimpan (mempoenjai) bedil dan laen-laen sendjata api, dan obat bedil, soepaja djanganlah sendjata-sendjata itoe dapet di pake aken perboewatan jang djahat maka di tetapken perentab jang terseboet di bawah ini:

Art. 1.

Tiada barang soewatoe anakoda (kaptein kapal) bole masoek berlaboe di moewarah-moewarah tanah Hindia Nederland, djikaloe kapalnja ada moe «vat sendjata-sendja-ta api, dan obat bedil jang boekan di perloeinja aken langkapken sendjatanja di kapal, laen perkara kaloe itoe kapal dapet soesah atau kepaksa misti masoek boewat pemareksa-an maka bolehlah ia masoek berlaboe.

Ini larangan tida di pake bagi kapal jang moe wat sendjata api atau obat bedil boewat kandjeng Gouverne-ment.

Art. 2.

Sahandenja kedapetan jang kapal-kapal atawa perahoe-perahoe bolehnja mendjoewalkan atau memasokan Sendja-ta-sendjata api dan obat bedil di moeara, pelaboewan

154

atau di pasisir di mana-niana, maka sendjata sendjata dan obat, jang di dapeti di rampaslah, serta poela itoe kapal-ka-pal atau perahoe-perahoe di hoekoemi denda jang teritoeng ampat kali harganja itoe sendjata-sendjata dan obat jang bolehnja di rampas, tetapi itoe denda tida boleh lebih dari sapoeloeh riboe roepijah.

Sahandenja itoe djoeragan atau jang koewasa di atas itoe kapal tida loenaskan itoe denda, itoe kapal dan moewatannja di djoewal akan poengoetannja itoe oewang denda, Salaennja itoe lajin-lajin sendjata-sendjata api dan obat bedil jang masih ada di dalam itoe kapal kena di rampas djoega.

Art. 3.

Tetapi sahandenja satoe kapal atawa perahoe, jang tida bertahoe apa-apa dari soerat titah ini, bolehnja berlaboeh pada satoe moewara di dalam poelo Djawa dan Madoera, dan terang jang itoe kapal ada moe wat sendja-ta-sendjata api atawa obat bedil, salaennja jang akan kalaugkapannja sendiri, maka itoe toewan komeudoer laoet atawa sjahbaudar lantas memberi bertahoohan pada Sripadoeka Jang di Pertoewan Besar Groebernoer Djendral dengan hal memoehoenkan parentah; samantaranja toewan komendoer laoet atau sjahbaudar mendjaga, djanganlah sendjata-sendjata api atawa obat bedil bolehnja di toeioen-kan di darat dari dalam itoe kapal atawa perahoe.

Djikaloe satoe kapal atau perahoe bolehnja berlaboeh di mana laen-laen bahagian tanah Hindia Nederland, maka toewan komendoer laoet atawa sjahbandar melakoe-kan itoe pemberi tahoean dan permoehoenan pada Pemang-koe jang memegangkau pendjoeroean negeri di sitoe.

Sasoedahnja toewan komendoer laoet atawa sjahbandar telah menarimakan parentah akan itoe kapal atawa peia-hoe misti di soeroeh belajar kaloewar dari pelaboean, dengan sigrah itoe parentah misti di lakoekan, dan itoe

kapal atawa perahoe dengan sigrab misti menoeroeti itoe parentah.

Sahaudenja itoe kapal atau prahoe di terkah jang tetap bahoewa ia itoe salah mendjadi badjak atau rnela-koekan laen-laen perboewatannja jang djahat, maka itoe kapal atau prahoe misti di tahankan dan di pcrsrahken pada toewan fiskal akan di dakwaken di hadepan hakim.

Art. 4.

Sahandenja itoe kapal atau perahoe sabagimana di seboeti di dalam artikel katiga, demikian poen sekalian kapal-kapal atau perahoe-perahoe, jang bolehnja berla-boeh pada salah satoe moewaranja tanah Hindia Nederland dari sebab ada perloenja karena marabahaja, hendak membelikan barang-barang makanan dan minoeman, itoe boleh di izinkan, tetapi dengan pemariksaännja jang satoedjoe.

Art. 5.

Sahandenja itoe kapal-kapal atau peraboe-perahoejang di seboeti di dalam fatsal ka-empat misti di bikin betoel maka djoeragannja atau anakodanja misti memoehoenkan idzinnja pemangkoe jang memegangkan pendjoeroewannja negeri di sitoe, dan bersama-sama permoehoenan misti persembahkan, di bawah berdjandjian soempah, satoe daftar penoendjuekan dari sendjata-sendjata api dan obat bedil jang ada di moewatinja di dalam itoe kapal atau purahoe.

Art, 6.

Sasoedanja itoe kapal atau perahoe soeda di idzinken permoehoenannja sebagina di seboeti di dalam tatsal kalima, maka itoe pemannkoe, saperloenja deugan moevva-fakatnja hoeloebalang jang memarentahkan ba!a-tantara di sitoe, misti akalkan akan itoe sendjata-sendjata dan o at bedil di toeroenkan baik-'mik di darat dan di

156

simpankan di mana satoe goedang jang pantes, dan di blakang kali di moewati kombali di dalam itoe kapal atau perahoe, dan segala onkosnja dan karoegiannja jang poenja itoe kapal atau itoe perahoelah jang misti memikoelkan.

Art. 7.

Itoe katantoeannja fatsal kaenam misti di toeroet djoega, sahandenja Kangdjeng Goebernemen memberikan idzin, akan kapal-kapal atau perahoe-peraboe, jang memoewati sendjata-sendjata api dan obat bedil boewat laen-laen negeri di loewar tanab Hindia Nederland, boleb toeroenkan dan masokan di dalam tanah Hindia Nederland laen-laen barang moewatan dan menarima laen-laen barang dagang-an, tetapi ini idintidadi brikan salaennja dari sebab jang perloe sekali.

Art. 8.

Sendjata-sendjata atau obat bedil jang tida rnasoek dalem larangan jang di atas ia itoe:

1. sinapan-sinapan jang harganja menoeroet factuur atau kaloe tida ada factuur, kaloe harganja menoeroet taksiran ada lebi tinggi dari f 50.

2. Pistol-pistol jang harganja menoeroet factuur atau kaloe tida ada factuurnja kaloe harganja menoeroet taksi-ran ada lebi dari ƒ 25.

3. Patron-patron jang di pake boewat sinapan achter laad (isi blakang).

4. obat bedil (crepe-kruid) jang di moewat di dalem kaleng jang isinja tida lebi berat dari 1 kilogram.

Adapoen bagian-bagian sinapan atau pistol, tida bole di kasi rnasoek

Art. 9.

Sahandenja itoe sinapan sinapan, pistol-pistol dan obat jang siapa-siapa mengharap bawah masok di dalam tanah Hindia Nederland, tida tjotjok kaada-annja sabagimana di

tantoekan di dalam artikel kadelapan, dan pemangkoe jang memegangkan pemarentahan di mana kantor pabejan mengrasa, jang siapa-siapa jang mengharap masok itoe barang tida sengadja, mendjadi tida mangharap mem-perdajakan negeri, itoe sinapan-sinapan, pistol-pistol atawa obat di titipkan di mana kantor pabejan dan di pesrahkan kombali pada kapal jang bawakan itoe barang, soepaja itoe barang bole di bawakan kombali ka-mana tampat assalnja. Siapa-siapa jang tida menari-makan poetoesannja itoe pemangkoe, boleh memoehoen-kan poetoesannja memoehoen-kangdjeng toewan Direktoer dari oew-ang. (directeur financiën).

Djikaloe sawaktoenja itoe kapal mengharep belajar atau berangkat kombali d r i tanah Hindia Nederland, itoe pemangkoe jang niemegangken itoe pabejan atau kangdjeng toewan Directeur dari oewang belorn niemoe-toeskan itoe perkara, mendjadi itoe sinapan-sinapan, pistol-pistol atau obat bedil tida boleh di pesrahkan pada itoe kapal, itoe sinapan-sinapan, pistol-pistol atau obat bedil di dalem satoe boelan sasoedanja poetoesannja itoe pemangkoe atau toewau Directeur jang tadi misti di pesrahken pada lain kapal jang benderanja sama seperti kapal jang bolehnja membawa itoe barang di da-lem tanah Hindia Nederland. Saliwatnja itoe waktoe, itoe barang-barang di rampas mendjadi poenjanja negri.

Sahandenja ada sebabnja jang perloe, toewan Direktem-dari oewang boleh perlandjoetkan itoe waktoenja satoe boe-lan, dan bolih idinken djoega biarlah itoe sinapan-sinapan, pistol-pistol atawa obat bedil bolehnja di pesrahken pada kapal jang laen benderanja.

Art. 11.

Salaennja sendjata-sendjata api dan obat bedil jang di seboeti di dalem Art. ka-delapan, itoe laen-laen sendjata api dan obat bedil tida boleh sekali di djoewalken ; itoe

158

sendjata-sendjata api dan obat bedil, jang nanti bolehnja di djoewalken dengen pelanggarannja ketantoeannja artikel ini nanti di rampas, dan siapa-siapa jang nanti berani mendjoewalken itoe sendjafa-sendjata api dan obat bedil di hoekoem denda jang tida kelebihan /' 1000 (seriboe roepiah).

Art. 12.

Marijam-marijaiu dan laen-laen sendjata api tida boleh di djoewal melaenken dengan idinnja pemangkoe jang memegangken pendjoeroewanrja negri, dan itoe idin mistl di beriken dengan bidjaksana.

Art. 13.

Siapa-siapa jang di idinken boleh menjiinpanken sendja-ta-sendjata api atawa obat bedil sebagimana ketantoeannja artikel ka-empat belas dau jang mengharep membeliken sendjata-sendjata api dan obat bedil dari negri, apa lagi siapa-siapa jang mendjadi poenja atau djoeragannja kapal atau perahoe dan jang mengharep membeliken sendjata-sendjata api atau obat bedil aken kalangkapan-nja kapalkalangkapan-nja atau perahoekalangkapan-nja, boleh memoehoeuken itoe sendjata-sendjata api dan obat bedil pada pemangkoe-pemangkoe jang memegangken pendjoeroewannja negri, dan itoe sendjata-sendjata api dan obat bedil boleh di beriken dengan harganja jang pantes.

Selaennja itoe? siapa-siapa boleh djoega inemoewati laen-kapal atawa perahoe, dengan pengatahoe-annja negeri, merijam-merij^n, sendjata-sendjata api dan obat bedil jang memang boewat kalangkapannja kapal atau perahoe, jang assal dari laen kapal atau p±rahoe, jang memang poenjanja sendiri atau jang soeda bolehnja membeli.

Art. H

Soepaja djanganlah siapa-siapa bolehnja memboewati perboewatan jang djahat dari penjimpenannja

sendjata-sendjata api, siapa-siapa di larangkan tida boleh nienjimpan sendjata-sendjata api, melaenkan dengan idinnja negri;

ini larangan tida berlakoe boewat orang-orang Olanda dan toeroen-temoeioennja, apa lagi pemangkoe-pemaugkoe dan pendjabat-peudjabat besar ketjil, jang roernegangkan soerat pangkat. Salaenuja dari itoe pemangkoe-pemang-koe dan pendjabat-pendjabat jang di seboeti tadi, siapa-jang naDti di dapati tida dengan soerat idinnja negeri

bolehnja menjimpankan sendjata api, itoe sendjata-sendjata nanti dirampas, dan ia di hoekoem denda/'25 (doewa poeloeh lima roepijah), atau, sahandenja ia tida mampoe membajarkan itoe denda, ia di pandjarkan satoe boelan larcanja.

Art. 15.

Itoe detda-denda dan harganja sendjata-sendjata api dan obat bedil jang di rampas nanti di babagikan.

a- boewat kandjeng Goebernemen doewa perenamnja atau sapertiganja,

b. saperenamnja boewat peinaugkoe-pemangkoe atau pendjabat-pendjabat poelisi jang menerangkan itoe pelang-garan,

c. saperenamnja boewat fiskal atau djaksa jang mengbaroeskan itoe perkara pelanggaran di hadepannja hakim, dan,

d. doewa perenamnja atau speitiganja boewat siapa siapa jang mengadoekan itoe pelanggaran kapada poelisi.

Art. 16.

Itoe soerat idjin (consent-sinapan) jang terseboet di dalem artikel ka ampat belas di briken zonder bajaran

dan di toekar baroe tiap-tiap taon.

160

OBAT BEDIL.

Prenlah dalem hal menjimpan Obat bedil. Staatsblad 1830 No. 11

a. Siapa-siapa tida boleh menjimpankan di dalem roemahnja, melainken dengan pengatahoeannja negeri, obat pemboeroean lebih banjak dari lima pond, djikaloe ini larangan di langgarkan maka itoe obat di rampas dan siapa jang salah di hoekoem denda f 500 (lima ratoes roepia).

b. Orang-orang jang memegangkan toko, laen-laen orang berdagang dan toewau-toewan tanah boleh di beriken idin oleh negri akan ia oraug boleh menjimpankan obat pemboeroeau jang tida lebih dari lima poeloeh pond;

sahandenja ini katantoean di langgarkan, itoe obat di rampas dan jang salah di hoekoem denda /' 1000 (sariboe roepia).

c. Siapa-siapa di larangkan tida boleh menjimpankan di dalam roemahnja, tokonja, goedangaja atau laen-laen ge-dongnja obat bedil laen roepa dari obat pemboeroean, dan itoe obat pemboeroean inisd di toetoepi di dalem tempat kaleng jang issinja tida lebih dari doewa pond, jang melanggarkan katantoeanuja ini di hoekoemken sabagima-na di dalam bab jang tadi.

d. jaug itoe obat bedil jang sekarang siapa-siapa oraug berdagang atau laen-laen orang, bolehnja menjimpankan kalebihan dari sebanjaknja jang telah di tantoekan tadi, mendjadi lebih banjak dari lima pond, di dalem satoe boelan sasoedahnja ini soerat titah bolehnja di njatakau misti di simpankan di dalem goe^iang negeri.

162

R E G L E M E N T boewat pake stoomketel di tanah Nederlandsch Indië.

STAATSBLAD 1892 No. 42 MENOEROET PEROBA-HANNJA DALEM STAATSBLAD 1893 No. 130.

BAB I.

Fermine boewal pake Stoomketel.

Art. 1.

Boewat pake Stoomketel, ia-itoe barang apa djoega pekakas jang di sadiaken boewat membikin stoom jang kakoewatannja menekan badan ketel dari dalem lebi ke-ras dari kakoewatan oedara, orang misti ada poenja soe-rat permisie dari toewan Directeur kantor Burgerlijke Openbare Werken.

BAB II.

Aken pake stoomketel.

Art. 2.

(1) Siapa-siapa jang maoe pake stoomketel, misti kasi masoek rekest pada directeur kantor Burgerlijke open-bare Werken.

(2) Itoe rekest misti di iringken dengan satoe gambar dengan pake oekoeran-oekoeran serta misti di seboetken djoega :

a. di mana itoe ketel di bikin dan siapa jang bikin.

b. maksoednja orang memake itoe ketel.

c. kakoewatannja stoom.

d- dari apa itoe ketel telah di bikin, kaloe bole ka-liatan dari dalem gambarnja ketel maka tida oesah di kasi taoe lagi.

e. segala pekakas jang ada boewat mendjaga kasen-tausa-annja ketel.

f. kaloe ketel di tembok misti kasi taoe tempatnja di

mana itoe ketel di tembok, kaloe laen-laen ketel di kasi taoe sadja di mana adanja.

g. Nommer fabriek, nommer dan nama atau merk jang di briken oleb jang poenja.

(3) kaloe itoe ketel soedah taoe di pake di Hindia Nederland misti di kasi taoe djoega di dalem rekest serta misti di lampirken djoega soerat idin jang doeloean.

(4) Itoe rekest di kasi masoek kapada ambtenaar di itoe residentie di mana orang maoe pake itoe ketel, ia itoe ambtenaar jang teroendjoek boewat djaga stoomketel.

(5) Kaloe di itoe residentie tida ada ambtenaar jang sademikian, maka itoe rekest misti di kasi masoek ka-pada resident, kapala residentie.

Art. 21.

(1) Djikaloe toewan Ambtenaar jang berwadjib, atau jang pandei soedah preksa dan tjoba itoe ketel dan pendapetannja itoe ketel ada sampe koewat, tida nanti menerbitken tjilaka kaloe orang pake, maka itoe toewau bole kasi pada itoe orang jang maoe pake itoe ketel, soerat permissie jang dia bole pake doeloe itoe ketel, dan di dalem itoe soerat permissie bole di moewat bebra-pa djandji-djandji jang itoe toewan timbang perloe adanja.

(2) Itoe Ambtenaar atau orang pandei kaloe kasi itoe soerat permissie aken pake doeloe itoe ketel wadjib-lah lantas kasi taoe itoe kapada kepala Eesidentie.

BAB III.

Pake-nja dan djaga-annja atas niemake stoomketel.

Art. 31.

(1) Orang-orang jang pake stoomketel misti djaga:

a. jang ketel-ketel dan segala apa djoega jang masoek bilangan ketel di piara dengan baik-baik djangan sampe koerang apa-apa.

b. jang misti ada satoe atau lebi dari satoe semprong

164

katja boewat ganti waterpeilglas (pengoekoer aer dalem ketel).

c. kakoewatan stoom di dalem ketel selauia lainanja tida bole meliwati kakoewatau jaug paling tinggi jang telah di tetapkeu di dalem soerat permissie boewat pake ketel stoom.

d. jang aer di dalem waterpeilglas (pengoekoer aer) djangan sampe toeroen di bawah tanda merk.

(2) Jaug teritoeug masoék bilangan ketel stoom, ia itoe tempat api, djalauan asep api, pekakas pendjaga kaselamatan ketel dan segala apa pekakas laen jang terpake boewat sampe ketel itoe bekerdja dengan oeroes.

(3) Orang-orang jang pake ketel misti soeroeh djaga itoe ketel oleh orang jang sampe tjoekoep pengatahoe-wanüja aken mendjalani stoom.

Art. 32.

(1) Ketel stoom jang bole di pindah-pindah (ketel jang di atas roda) misti ada pake satoe plaat di mana ada di toelis namanja jang poenja ketel, dau kaloe dia itoe ada poenja lebi dari satoe ketel jang sademikian, hendak-lah ia taro-in djoega nommornja ketel jaag dia ada dengan njata-njata.

(2) Kaloe ketel begitoe di pindah dari satoe residensie ka laen residensie maka orang-orang jang pake itoe ketel wadjib kasi taoe itoe kapada kepala residensie jang berwadjib maka resident nanti kabarken itoe kapada Directeur kantor Burgelijke Openbare Werken.

Art. 33.

Orang-orang jang memake stoomketel misti trimajang ini ketel paling sedikit satoe kali dalem satoe taon di priksalah oleh ambtenaar-ambtenaar jang berwadjib, ada-poen ia misti trima djoega jang itoe ambtenaar dateng priksa ketel itoe sabrapa banjak kali jang dia timbang

perloe, serta kaloe perloe, bole di tjobaken dari moela.

(2) Jang poenja ketel selama-lamanja pada waktoe apa djoega misti kasi permissie itoe ambtenaar masoek sampe di tempat itoe ketel berdiri dan dia misti kasi segala keterangan jang di minta olehnja, lagi poen koeli-koeli toekang-toekang dan pekakas-pekakas jang itoe ambtenaar perloe pake boewat priksa, baroes djoega di briken oleh jang poenja ketel kapada ambtenaar jang berwadjib itoe.

Art. 39,

(1) Djikaloe dari pada pertjoba-an atau pepriksa-an telah njata jang satoe ketel soedah tida bole di kataken sampe koewat, maka ambtenaar jang berwadjib, misti larangken ketel itoe di pake lagi.

(2) Dari pada larangan itoe misti di kasi taoe pada kepala residentie maka resident inilah misti djaga jang orang toeroet betoel itoe larangan, dan misti djoega di kasi taoe kapada Directeur kantor Burgelijke Openbare Werken jang lantas misti tjaboet itoe idin memake ketel, adapoen jang ampoenja ketel bole kasi masoek keberatan-nja melawan itoe larangan dan Directeur nanti timbang apa kaberatannja itoe bole di trima apa tida, kaloe di timbang bole di trima maka Directeur bole toenggoe aken ambil poetoesan sampe ketel itoe di priksa lagi atau di tjoba lagi. (Dalem ampat hari sasoedahnja di larang maka jang poenja bole bawa kaberatannja pada Directeur B. O. W.)

(3) Selamanja menoenggoe poetoesan Directeur, misti larangan itoe di pegang keras.

Art. 41.

(1) Kapan satoe ketel stoom tida di rawatin betoel sahingga pri-ka-ada-annja itoe ketel soedah tida sama lagi saperti jang terseboet di dalem soerat idin maka

166

jang pake itoe ketel lantas misti kasi taoe hal ini kapada Directeur kantor Burgerlijke Openbare Werken menoeroet djalan seperti terseboet dalem ajat 4 atau 5 dari artikel 2.

(2) Kaloe satoe ketel telah di robah atau di pindah ka laen tempat atau ka laen kapal atau skotji dari tem-pat jang terseboet di dalem soerat idin maka itoe ketel tiada bole di pake kaloe belon di priksa lagi sekali atau kapan perloe, kaloe belon di tjoba lagi.

(3) Ambtenaar-Ambtenaar jang wadjib memeriksa ke-tel-ketel stoom djoega misti kasi taoe sabegitoe roepa, kapan dia orang dapetin ketel stoom jang ka-ada-annja seperti, di ajat 1 sedang jang poenja ketel tida kasi taoe hal itoe sebagimana patoet.

(4) Kaloe orang jang poenja ketel memberi taoe itoe maka misti di perboewatnja dengan soerat rekest djika-loe dia orang maoe soerat idin itoe di robah atau di bikin baroe.

(5) Menoeroet sebagimana perobahannja maka Direc-teur kantor Burgerlijke openbare Werken.

a. bole tjaboet soerat idinnja dan kasi idin baroe atau tida ;

b. bole kasi prentah aken pertanda-in perobahan itoe di dalem soerat idin jang telah di briken.

BAB VI.

Hoekoem-hoekoem-an.

Artikel 45.

(1) Orang-orang jang pake stoomketel di hoekoemken.

I dengan denda dari seratoes sampe seriboe roepiah, boewi dari delapan hari sampe tiga boelan, jang di bri-ken doewa-doewa sama sekali atau satoe-satoenja sadja ;

le ia-itoe kapan dia orang prentahken atau kasi tinggal diam.

a. jang stoomketel di pake sabelonnja itoe soerat

per-misie di briken, atau sabelonnja perper-misie jang di briken sadja doeloe soedah di peroleh menoeroet artikel 21, atau kaloe permisie itoe soedah di tjaboet, atau kaloe soedah terlarang memake itoe ketel menoeroet ajat pertama dari artikel 39.

b. jang satoe stoomketel di pake lagi, jang soe-dah di robah atau di pinsoe-dah ka laen tampat atau laen kapal dari jang terseboet di dalem soerat permisie, tida per-doeli orang soedah kasi taoe atau belon menoeroet artikel 41 ajat pertama, ia itoe sabelonnja itoe ketel di priksa atau di tjoba lebi doeloe ;

c. jang pekakas-pekakas pendjagakasentausa-an ketel itoe sebagimana terseboet di dalem soerat idin tida di pake atau di robahken zonder kasi taoe lebi doeloe pada amb-tenaar jang mendjaga ketel-ketel;

d. Jang di bikin sampe itoe pekakas pendjaga kasen-tausa-an ketel tida bisa di pake.

e. jang tida di toeroet segala djandji-djandji dan laen-laen atoeran jang di briken pada waktoe ketel itoe dapet idin aken bole di pake.

2e Djikaloe jang poenja tida lantas kasi taoe pada

2e Djikaloe jang poenja tida lantas kasi taoe pada

In document BOEKOE PENGADILAN 152 z ^M (pagina 155-180)